hematologi
Tengku Ratna Safriani, S.Farm.,Apt
Tes hematologi
Perhitungan :
MCV (femtoliter) = Hematokrit (%) X 10
Jumlah eritrosit
Implikasi Klinik:
• Peningkatan MCH mengindikasikan anemia makrositik
• Penurunan MCH mengindikasikan anemia mikrositik.
Indeks eritrosit
Mean Corpuscular Hemoglobin (MCH)
Perhitungan :
MCH (picogram/sel) = Hemoglobin
Sel darah merah
Implikasi Klinik:
• MCHC menurun pada pasien kekurangan besi, anemia mikrosi
tik, anemia karena piridoksin, talasemia dan anemia
hipokromik.
• MCHC meningkat pada sferositosis, bukan anemia pernisios
a.
Indeks eritrosit
Mean Corpuscular Hemoglobin Concentration (MCHC)
Perhitungan :
MCHC (g/dL) = hemoglobin
hematokrit
Leukositosis = peningkatan
Leukositopenia = penurunan
leukosit
Harga Normal : ± 4 – 10 x 109/ dl
Laki-laki / cmm
Wanita : 4,7 – 10,3 x 109/l
: 4,3 – 11,3 x 109 /l
³
Trombositosis mungkin terjadi pada : Leukemia, Lymp
homa
Trombositosis = peningkatan
Trombositopenia = penurunan
Trombosit/platelet
Implikasi klinik:
• Trombositosis berhubungan dengan kanker, splenektomi, polisi
temia vera, trauma, sirosis, myelogeneus, stres dan arthriti
s reumatoid.
• Trombositopenia berhubungan dengan idiopatik trombositopenia
purpura (ITP), anemia hemolitik, aplastik, dan pernisiosa. L
eukimia, multiplemyeloma dan multipledysplasia syndrome.
• Obat seperti heparin, kinin, antineoplastik, penisilin, asam
valproat dapat menyebabkan trombositopenia
• Penurunan trombosit di bawah 20.000 berkaitan dengan perdara
han spontan dalam jangka waktu yang lama, peningkatan waktu
perdarahan petekia/ekimosis.
Laju endap darah (LED)
• LED atau juga biasa disebut Erithrocyte Sedimentation Rate
(ESR) adalah ukuran kecepatan endap eritrosit, menggamb
arkan komposisi plasma serta perbandingan eritrosit dan pl
asma.
Nilai normal:
Pria <15mm/1 jam
Wanita <20mm/1 jam
Laju endap darah
Implikasi Klinik
• nilai meningkat terjadi pada: kondisi infeksi akut dan kronis
, misalnya tuberkulosis, arthritis reumatoid, infark miokard
akut, kanker, penyakit Hodkin’s, gout, Systemic Lupus Erythe
matosus (SLE), penyakit tiroid, luka bakar, kehamilan trimes
ter II dan III.
• nilai menurun terjadi pada: polisitemia, gagal jantung konges
ti, anemia sel sabit, Hipofi brinogenemia, serum protein rend
ah Interaksi obat dengan hasil laboratorium: etambutol,
kuinin, aspirin, dan kortison.