Anda di halaman 1dari 27

PERANCANGAN DESAIN SUMUR RESAPAN

DALAM MENGURANGI LIMPASAN AIR HUJAN


DI PERUMAHAN PADASUKA GARDEN BANDUNG

Oleh:
Agusta.Edowai Nim:13009703
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Belakangan akibat pemanasan global dan akumulasi pengrusakan lingkungan oleh manusia membuahkan
kekacauan cuaca. Musim yang tidak sesuai musimnya dan dampak luar biasa dari ekstrem cuaca seperti
kekeringan disaat kemarau dan banjir di saat musim Hujan ,Salah satu metode tepat guna untuk
penanggulangan banjir adalah sumur resapan Dengan membuat sumur resapan merupakan upaya untuk
memperbesar resapan air hujan ke dalam tanah dan memperkecil aliran permukaan sebagai penyebab
banjir.

 Tujuan Penelitian
Membuat perencanaan desain sumur resapan untuk mengurangi limpasan air hujan di perumahan
Padasuka Garden Bandung.
Mengetahui efeksivitas sumur resapan pada perumahan untuk mengurangi debit limpasan, dengan
membandingkan pengurangan debit limpasan perumahan yang menggunakan sumur resapan dan tidak
menggunakan sumur resapan.

 Manfaat Penelitian
Diharapkah hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam perancangan sumur resapan yang
sesuai untuk skala perumahan di Indonesia dan Padasuka Garden pada Khususnya.
 Perumusan Masalah
Bagaimana perancangan desain sumur resapan yang sesuai di perumahan Padasuka
Garden Bandung.
Bagaimana sumur resapan dapat memberikan kontribusi dalam pengurangan debit
limpasan sehingga dapat mengurangi banjir maupun genangan.

Ruang Lingkup Penelitian


Ruang lingkup penelitian ini mengenai perancangan desain sumur resapan di
perumahan Padasuka Garden, yang meliputi kondisi fisik dan tingkat
pengetahuan sumur resapan.

 Lokasi
1. Nama Perumahan : Padasuka Garden
2. Nama Developer : PT. Griya Mitra Usaha
3. Desa : Cimenyan
4. Kecematan : Cimenyan
5. Kordinat : 6° 53' 48" S, 107° 39' 17" E
Gambar 1.3 Site Plan Perumahan Padasuka Garden
BAB II STUDI LITTERATUR
 Sumur Resapan
Sumur rersapan merupakan sumur atau lubang pada permukaan tanah yang
digunakan untuk menampung air hujan agar dapat meresap kedalam tanah.
Sumur resapan ini kembalikan dari sumur air minum. Sumur resapan adalah
lubang untuk memasukan air ke dalam tanah, sedangkan sumur air minum
adalah untuk menaikan air tanah ke permukaan

 Fungsi Sumur Resapan


Fungsi Sumur Resapan antara lain dapat menampung dan menahan air hujan baik
yang melalui atap rumah maupun yang langsung ke tanah sehingga tidak langsung
keluar dari pekarangan rumah, tetapi mengisi kembali air tanah dangkal sebagai
sumber air bersih.
 Perhitungan Hujan
1. Konstruksi Sumur Resapan

Gambar. 2.6 Konstruksi Sumur Resapan


 Persyaratan Sumur Resapan

1. Dibuat dari bahan lolos air dan tahan longsor


2. Sumur resapan harus bebas dari kontaminasi.
3. Air yang masuk adalah air hujan
4. Untuk lingkungan dengan sanitasi buruk, sumur resapan hanya menampung dari atap
dan disalurkan dari talang.
5. Mempertimbangkan aspek hidrogeologi, geologi, dan hidrologi
 Hujan Regional
Untuk menghitung curah hujan dapat digunakan beberapa metode sebagai berikut:
1. Cara rata-rata aritmatik
2. Cara Poligon (Thiessen polygon)
3. Cara Isohet (Isohyetal)

 Distribusi Frekuensi (Periode Ulang Hujan)


Analisa frekuensi curah hujan adalah berulangnya curah hujan baik jumlah frekuensi
persatuan waktu maupun periode ulangnya. Ada beberapa metode yang dapat
digunakan untuk menghitung besarnya curah hujan pada kala ulang tertentu. Untuk
menganalisa frekuensi curah hujan ini menggunakan tiga metode sebagai
perbandingan, yaitu: (1) Metode Distribusi Normal; (2) Metode Distribusi Gumbel;
(3) Metode Distribusi Log Pearson Type III.

 Waktu Konsentrasi
Waktu konsentrasi adalah waktu yang diperlukan air hujan yang jatuh pada suatu
daerah aliran, pada saat menyentuh permukaan daerah aliran (DAS) yang paling
jauh lokasinya dari muara, ke titik yang ditinjau. Dalam ilmu hidrologi ada beberapa
rumus yang sering digunakan untuk menghitung waktu konsentrasi aliran.
 Perhitungan Intensitas Hujan
Perhitungan intensitas curah hujan biasanya diperlukan sebagai bagian perumusan dalam
perhitungan debit rencana menggunakan Metode Rasional. Adapun beberapa metode
perhitungan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Talbot
2. Mononobe
3. Ishiguro

 Perhitungan Debit
Perhitungan debit rencana dimaksudkan adalah penetapan rencana yang berkaitan dengan
kenyamanan yang akan dinikmati pemanfaatan pembangunan drainase. Kenyaman tersebut
direalisasikan lewat periode ulang kejadian. Berbagai cara memperkirakan debit
berdasarkan curah hujan. Dalam hal ini digunkan metode rasional.
Rumus Rasional

 Q = Debit (m3/dtk)
 Cf = Koefisien Koreksi
 C = Koefisien Pengaliran
 I = Intensitas Hujan Rata-rata (mm/jam)
 A = Luas Daerah (ha)
 Infiltrasi
Infiltrasi adalah proses aliran air (umumnya berasal dari curah hujan) masuk
kedalam tanah. Perkolasi merupakan proses kelanjutan aliran air yang berasal dari
infiltrasi ke tanah yang lebih dalam. Kebalikan dari infiltrasi adalah rembesan
(speege). Laju maksimal gerakan air masuk kedalam tanah dinamakan kapasitas
infiltrasi. Kapasitas infiltrasi terjadi ketika intensitas hujan melebihi kemampuan
tanah dalam menyerap kelembaban tanah. Sebaliknya apabila intensitas hujan
lebih kecil dari pada kapasitas infiltrasi, maka laju infiltrasi sama dengan laju
curah hujan.

 Permiabilitas Tanah
Permeabilitas adalah tanah yang dapat menunjukkan kemampuan tanah
meloloskan air. Tanah dengan permeabilitas tinggi dapat menaikkan laju infiltrasi
sehingga menurunkan laju air larian. Pada ilmu tanah, permeabilitas didefenisikan
secara kualitatif sebagai pengurangan gas-gas, cairan-cairan atau penetrasi akar
tanaman atau lewat. Selain itu permeabilitas juga merupakan pengukuran hantaran
hidraulik tanah.hantaran hidraulik tanah timbul adanya pori kapiler yang saling
bersambungan dengan satu dengan yang lain.
BAB III METODOLOGI
 Penyajian Metodologi

Mulai

Latar Belakang

Tujuan Penelitian

Survey Lokasi Penelitian Studi Pustaka

Analisis Data
1Analisis Hidrologi (Hujan dan Debit)
2Analisis Kebutuhan Sumur Resapan

Perancangan Desain Sumur Resapan

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian


Hujan Max Tahunan Min DAS
10 Tahun -Luas DAS
-Panjang Sungai
-Kemiringan Lahan
Hujan Regional
- aritmatik
- Thiessen polygon
- Isohet

Distribusi Frekuensi (Periode Ulang


Hujan)
- Normal
- Log Normal
- Gumbel
- Pearson Type III & Log Pearson Type
III

Perhitungan Intensitas Hujan


- Talbot
- Mononobo
- Ishiguro

Desain Debit
Gambar 3.1 Analisis Hidrologi
 Data Awal
– Survey Lokasi Penelitian
Mengetahui kondisi eksisting,Lay out rencana
perumahan,Sebaran bangunan,Topografi lokasi,Sistem
drainase eksisting
– Studi Pustaka
Teori dasar,Teori pendukung,Aplikasikan

 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di perumahan Padasuka Garden,
kampun peuyeum resort dan recreation, Jl. Ters Padasuka Babakan
saluyu, Bandung.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
 Curah Hujan Maksimum Harian

Tabel 4.1 Data Curah Hujan Maksimum Harian Tahun Periode 2001 - 2010

Tahun X (max)
2001 54
2002 82.4
2003 76
2004 70.2
2005 81
2006 94.3
2007 69.5
2008 67.8
2009 74
2010 119
Penentuan Stasiun Pengamat Hujan

Gambar 4.1 Peta Lokasi Stasiun Hujan


Daerah Pengaliran Sungai

Untuk menganalisa suatu permasalahan tata air di lokasi pekerjaan, kita harus melihat kawasa tersebut
dalam satu kesatuan sistem terintegrasi sehingga memudahkan dalam analisa. Berdasarkan fungsi
lahan system dalam kawasan perumahan padasuka gardeng bandung seperti pada gambar
dibawah ini :
Data Curah Hujan Maksimum Harian

Tahun X (max)

2001 54

2002 82,4

2003 76

2004 70,2

2005 81

2006 94,3

2007 69,5

2008 67,8

2009 74
Analisa Frekuensi Hujan
Pada analisis ini digunakan beberapa metoda untuk memperkirakan curah hujan dengan
periode ulang tertentu, yaitu:
•Metoda Distribusi Normal
•Metoda Distribusi Log Normal 2 Parameter
•Metoda Distribusi Log Normal 3 Parameter
•Metoda Distribusi Pearson Type III
•Metoda Distribusi Log Pearson Type III
•Metoda Distribusi Gumbel.
Metoda yang dipakai nantinya harus ditentukan dengan melihat karakteristik distribusi hujan
daerah setempat. Periode ulang yang akan dihitung pada masing-masing
metode adalah untuk periode ulang 2, 5, 10, 20, 50, dan 100 tahun. Uraian masing-masing
dari metoda yang dipakai adalah sebagai berikut

Untuk Mengetahui distribusi frekuensi yang memenuhi kriteria perencanaan digunakan uji
kecocokan. Pengujian kecocokan sebaran dengan metode Smirnov-Kolmogorov adalah
untuk menguji apakah sebaran yang dipilih dalam pembuatan duration curve cocok dengan
sebaran empirisnya. Prosedur dasarnya mencakup perbandingan antara probabilitas
kumulatif lapangan dan distribusi kumulat teori
Metode

Periode
Ulang Normal Log Normal 2 Parameter Log Normal 3 Parmeter Gumbel Pearson Log Pearson III

2 78,820 76,911 75,180 76,429 77,664 76,897

5 93,640 92,670 86,487 97,487 93,221 92,082

10 101,403 102,146 85,311 111,430 102,052 101,419

20 101,403 110,684 113,401 124,804 108,666 108,746

50 114,988 121,151 126,692 142,115 118,685 120,579

100 119,928 132,017 136,496 155,087 124,919 128,333

Panjang Pengaliran 0,220 Km


Beda Keringgian (ΔH) 2,200E-04 Km

Kecepatan Aliran (V) 1,141 km/jam

Waktu Konsentrasi (tc) 0,193 Jam

Intensitas Hujan 101,271 mm/jam

Koefisien Pengaliran 0,500

Luas Area 0,103 km2

Debit (Q all) 5,229E-06 km3/jam

1,45253384 m3/s
Panjang Pengaliran
Di Koefisien pengaliran yaitu perbandingan tinggi limpasan air hujan maksimum dengan tinggi hujan rata-rata yang jatuh
dipermukaa

Waktu Konsentrasi
Waktu konsentrasi adalah waktu yang diperlukan air hujan yang jatuh pada suatu daerah aliran, pada saat menyentuh permukaan
daerah aliran (DAS) yang paling jauh lokasinya dari muara, ke titik yang ditinjau

rumus mononobe
Koefisien Pengaliran
Koefisien pengaliran yaitu Perbandingan tinggi limpasan air maksimum dengan tinggi hujan rata-rata yang jatu di permukaan

Intensitas Hujan
Intensitas hujan adalah tinggi curah hujan yang terjadi per satuan waktu tertentu (mm/jam). Perhitungan

Koefisien Pengaliran

Debit
Perhitungan debit banjir rencana dimaksudkan adalah penetapan rencana yang berkaitan dengan kenyamanan yang akan dinikmati
pemanfaatan pembangunan drainase. Kenyaman tersebut direalisasikan lewat periode ulang kejadian.
Desain penampan saluran

Qhitung = 1,452534 m3/s 0,72626692


S = 0,001 m
N = 0,012 Dianggap saluran adalah beton yang dipoles
Luas = 103270 m2

Desain Saluran dng menggunakan Formula Manning

B H A P R R^2/3 S^1/2 V Q rencana (m3/s)


0,15 0,3 0,045 0,75 0,060 0,153 0,032 0,404 0,018
0,2 0,4 0,08 1 0,080 0,186 0,032 0,489 0,039
0,25 0,5 0,125 1,25 0,100 0,215 0,032 0,568 0,071
0,3 0,6 0,18 1,5 0,120 0,243 0,032 0,641 0,115
0,35 0,7 0,245 1,75 0,140 0,270 0,032 0,711 0,174
0,4 0,8 0,32 2 0,160 0,295 0,032 0,777 0,249
0,45 0,9 0,405 2,25 0,180 0,319 0,032 0,840 0,340
0,5 1 0,5 2,5 0,200 0,342 0,032 0,901 0,451
0,55 1,1 0,605 2,75 0,220 0,364 0,032 0,960 0,581
0,6 1,2 0,72 3 0,240 0,386 0,032 1,018 0,733
0,65 1,3 0,845 3,25 0,260 0,407 0,032 1,073 0,907

Luas saluran (A ) = B *A

Keliling Basah (p) = B + 2H

Jari-jari Hidrolis (R) =

Rumus Manning (V)


1.Sumur Resapan
Perhitungan Debit

Panjang Pengaliran atap 0,0195 km


Beda ketinggian 0,001 km
Kecepatan Aliran 12,115 km/jam
Waktu Konsentrasi (tc) 0,002 jam
Curah Hujan 76,429 mm
Intensitas Hujan 1929,181 mm/jam
Koefisien pengaliran 0,5
Luas Atap 45 m2
Debit (m3/s) 4,34066E-08 km3/jam
Debit (m3/s) 0,012057381 m3/s

Desain Sumur Resapan


Debit air masuk 0,012057381 m3/s
Jari-jari sumur ( r ) 0,5 m
Faktor Geometrik ( F ) 2,75
Koefisien Permeabilitas Tanah ( k ) 1,50E-04 m/s
Waktu Pengaliran 5,79 s
F*K*T 0,0024
π R^2 0,785
Kedalaman Sumur (H) 0,089

Banyaknya Sumur Resapan


Diameter Sumur (D) 1,00 m
Luas Tampang Sumur (As) 0,79 m2
Kedalaman Sumur (H) 2,00 m
Intensitas Hujan (I) 101,27 mm/jam
Intensitas Hujan (I) 0,10 m/jam
Luas Atap (At) 45,00 m2
koefisien permeabilitas tanah (k) 0,00015 m/s
koefisien permeabilitas tanah (k) 0,54 m/jam
Waktu peresapan (t) 1,00 jam
At * t * i 4,56 m3/jam
As * H 1,57 m3
As * k * t 0,42 m3
πD*H*k*t 3,39 m3
Sumur resapan digunakan mereduksi genangan di Perumahan Padasuka Garden Bandung. Dari tabel 4di
atas di ketahui bahwa debit aliran air hujan yang direncanakan dalam sumur resapan adalah sebesar
0,012057381 m3/s, dengan kedalaman 0,089 m dan jumlah sumur resapan yang dibutuhkan sebanyak 0,85
buah dengan luas atap tiap perumahan sebesar 45 m2. Dengan demikian beban saluran drainase ke hilir dapat
dikurangi.
1.Penghematan Dimensi Saluran

Jumlah ruma =
Penghematan dimensi saluran 59 buah
Q all = 1,4525 m3/s
Q sumur resapan = 0,0121 m3/s
Q sumur resapan total = 0,7114 m3/s
Q lahan = 0,7411 m3/s

Penghematan dimensi saluran = 51,02%

0,370574

B H A P R R^2/3 S^1/2 V Q rencana (m3/s)

0,15 0,3 0,045 0,75 0,06 0,153261886 0,031622777 0,403880533 0,018174624

0,2 0,4 0,08 1 0,08 0,185663553 0,031622777 0,489266423 0,039141314

0,25 0,5 0,125 1,25 0,1 0,215443469 0,031622777 0,567743391 0,070967924

0,3 0,6 0,18 1,5 0,12 0,24328808 0,031622777 0,641120383 0,115401669

0,35 0,7 0,245 1,75 0,14 0,26961995 0,031622777 0,710510954 0,174075184

0,4 0,8 0,32 2 0,16 0,29472252 0,031622777 0,776662034 0,248531851

0,45 0,9 0,405 2,25 0,18 0,318797571 0,031622777 0,840105363 0,340242672

0,5 1 0,5 2,5 0,2 0,341995189 0,031622777 0,901236456 0,450618228

0,55 1,1 0,605 2,75 0,22 0,364430839 0,031622777 0,960359583 0,581017548

0,6 1,2 0,72 3 0,24 0,386195754 0,031622777 1,017715171 0,732754923

0,65 1,3 0,845 3,25 0,26 0,407363611 0,031622777 1,073497373 0,90710528


Untuk satu sumur resapan dengan diameter 1 m dan kedalaman 2 m, kapasitas sumur
resapan 0,0121m3. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat dilihat bahwa penggunaan
sumur resapan dengan kondisi tanah di Perumahan Padasuka Garden Bandung menggunakan 1
sumur resapan perunit dengan 59 unit rumah dapat mereduksi aliran permukaan sebesar 0,7114
m3 dan diresapkan kedalam tanah sehingga mampu menghemat dimensi saluran sebesar
51,02%.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
Konstruksi sumur resapan direncanakan tipikal dengan kriteria diameter sumur
1,00 m dengan luas tampang sumur 0,79 m2, dan kedalaman sumur resapan 2 m.
Sedangkan jumlah sumur resapan yang dibutuhkan adalah 0,85 buah.
Untuk mengatasi banjir (genangan) yang terjadi di Perumahan Padasuka Garden
Bandung, maka harus di sumur resapan yang sesuai dengan debit air yang ada,
dengan kriteria umum 1 sumur resapan dengan diameter 1,00 m dan kedalaman
sumur resapan 2 m untuk setiap perumahan.

 Saran
Sumur resapan ini adalah solusi tercepat untuk penanggulangan banjir dan
konservasi air tanah di Perumahan Padasuka Garden Bandung. Untuk itu, kepada
kontraktor, penulis menyarankan untuk mempertimbangkan penggunaan sumur
resapan ini di seluruh kawasan yang memungkinkan untuk dibangun sumur resapan.

Anda mungkin juga menyukai