Anda di halaman 1dari 13

PENATALAKSANAAN FITOTERAPI

TERHADAP LUKA BAKAR

Eli karmila – 31117012


Farmasi 3A
Pendahuluan
Menurut WHO pada tahun 2004 telah terjadi kasus kebakaran
secara tidak sengaja sebesar 7,1 juta di dunia. Pada tahun yang
sama WHO mencatat sebanyak 310.000 orang meninggal dunia
akibat luka bakar, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2013,
prevalensi luka bakar yang terjadi di Indonesia sebesar 0,7%.
Prevalensi ini tertingi terjadi pada usia 1-4 tahun (Syuhar, et al.,
2015).
Definisi luka bakar
Luka bakar adalah bentuk kerusakan dan kehilangan
jaringan yang disebabkan oleh sumber daya yang memiliki
suhu yang sanggat tinggi yaitu api, air panas, zat kimia,
listrik, dan radiasi (Moenadjat, 2009).
Luka bakar dapat menyebabkan kerusakan dan
peningkatan permeabilitas pembuluh kapiler, kerusakan
jaringan kulit, dalam keadaan yang parah dapat
menyebabkan gangguan serius pada paruparu, ginjal, dan
hati (Moenadjat, 2009).
Derajat luka bakar
1. Derajat pertama
Luka pada derajat pertama hanya memengaruhi bagian terluar
lapisan kulit atau epidermis. Contoh yang paling umum
ditemukan adalah sunburn atau terbakar matahari. Luka derajat
pertama biasanya akan sembuh lebih cepat dan tidak
meninggalkan kerusakan dalam jangka panjang.
2. Derajat kedua
Pada derajat ini, luka dibedakan menjadi superfisial dan dalam.
Luka bakar derajat dua superfisial bercirikan kulit akan terlihat
merah terang, melepuh, bengkak, dan mengkilap atau basah.
Luka akan terasa sakit ketika disentuh. Pada derajat ini
mengenai keseluruhan epidermis dan sebagian dermis. Dalam
beberapa kasus yang lebih parah, luka akan meninggalkan
bekas dan perubahan warna kulit yang bersifat permanen.
Derajat luka bakar
3. Derajat ketiga
Luka derajat ketiga merusak lapisan epidermis dan dermis
sepenuhnya. Tampilan luka tidak lagi berwarna merah,
namun akan tampak hitam, coklat, putih, atau kuning. Luka
pada derajat ini tidak terasa sakit saat disentuh karena
telah merusak saraf bagian kulit yang terdampak.
4. Derajat keempat
Ini adalah derajat yang paling parah dan dalam. Luka
derajat keempat berpotensi membahayakan nyawa. Pada
tingkatan ini, seluruh lapisan kulit telah rusak dan
mencapai tulang serta otot.
Tanda-tanda dan Gejala
• Kulit kemerahan
• Rasa sakit di area luka
• Lecet
• Kulit membengkak
• Kulit mengelupas
• Kulit melepuh
• Perubahan warna kulit menjadi putih, coklat, kuning, atau
hitam
Penyebab luka bakar

1. Gesekan
2. Frostbite / udara dingin
3. Menyentuh langsung objek yang panas
4. Paparan radiasi
5. Zat kimia
6. Sengatan arus listrik
Pengobatan
Luka bakar bisa sangat menyakitkan dan terdapat
berbagai pilihan yang bisa digunakan untuk mengatasi rasa
sakit. Pilihannya meliputi analgesik sederhana (seperti
ibuprofen dan asetaminofen) dan opioid seperti morfin.
Benzodiazepin bisa digunakan sebagai tambahan untuk
analgesik guna membantu menurunkan kecemasan.
Penggunaan obat medis yang terus menerus akan
menimbulkan efek samping. Untuk itu diperlukan alternatif
lain untuk mengobati dan mencegah efek samping. Salah
satunya adalah memanfaatkan zat aktif yang terdapat di
dalam tanaman obat.
Tanaman yang dapat mengobati luka
bakar
• Biji Pinang (Area catechu L.)
• Binahong atau Anredera cordifolia (Ten.)
• Atsute atau Bixa orellana Linn.
• Daun Alpukat atau Persea americana Mill.
• Jambu Biji atau Psidium guajava Linn.
• Pohpohan atau Pilea trinervia W.
• Sasaladahan atau Peperomia pellucida L.
• Gambir atau Uncaria gambir R.
• Kayu Jawa atau Lannea coromandelica
• Buah Manggis atau Garcinia mangostana L.
Gambir
• Nama latin : (Uncaria gambir Roxb.)
• Keluarga : Rubiaceae
• Bentuk sediaan : Salep ektrak etanol gambir 45%
• Senyawa kimia : katekin (51%), zat penyamak (20-25%), asam
catechutannat, quersetin, catechu merah, gambir fluoresein, abu,
asam lemak, lilin, alkaloid, dan tanin.
• Khasiat : analgetik, antiinflamasi, antimikroba, dan antioksidan
• Cara pemakaian : Dioleskan pada luka bakar 1x sehari
• Mekanisme : Mekanisme penyembuhan luka dengan ekstrak etanol
gambir dapat terjadi dikarenakan pada ekstrak etanol gambir terdapat
senyawa kimia yang berfungsi mempercepat penyembuhan luka yaitu
senyawa flavonoid yang berfungsi sebagai antibakteri dengan cara
membentuk senyawa kompleks terhadap protein extraseluler yang
menganggu integritas membran sel bakteri.Flavonoid juga memiliki
efek antiinflamasi dan berfungsi sebagai antioksidan sehingga mampu
menghambat zat yang bersifat racun. Tanin dapat digunakan sebagai
adstringen yang menyebabkan penciutan pori-pori kulit, memperkeras
kulit, menghentikan pendarahan yang ringan, antiseptik dan obat luka
bakar. Alkaloid memiliki kemampuan sebagai antibakteri. Mekanisme
yang diduga adalah dengan cara menganggu komponen penyusun
peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga lapisan dinding sel tidak
terbentuk secara utuh dan menyebabkan kematian sel tersebut

• Dosis pemakaian : 1x sehari pada mencit putih jantan


Daun binahong
• Nama latin : (Anredera scandens (L.) Moq.)
• Keluarga : Basellaceae
• Bentuk sediaan : salep ekstrak etanol daun
binahong 40%
• Senyawa kimia : flavonoid, tanin, saponin
dan triterpenoid
• Khasiat : anti luka bakar, antiinflamasi dan
antibakteri gram positif (Streptococcus
pyogenes) serta antibakteri gram negatif, luka
luar akibat goresan senjata tajam, luka setelah
operasi, meningkatkan stamina tubuh,
mengobati sakit maag, wasir, menyembuhkan
memar, rematik (Depkes RI, 2009).
• Cara pemakaian : dioleskan pada kulit luka
bakar
• Dosis Pemakaian : 1x sehari pada tikus jantan galur
Kombinasi kulit buah semangka dan kulit
buah manggis
• Nama latin : (Citrullus lanatus (Thunb.)) dan
(Garcinia Mangostana L.)
• Keluarga : Clusiaseae dan cucurbitaceae
• Senyawa kimia : alkaloid dan flavonoid
• Khasiat : luka bakar, anti oksidan,
• Cara pemakaian : Dioleskan pada luka bakar
• Bentuk sediaan : Gel ekstrak etanol kombinasi
75% kulit semangka dan 25% kulit manggis
• Dosis pemakaian : 1x sehari pada kelinci
• Mekanisme : Tanin dapat digunakan sebagai
adstringen yang menyebabkan penciutan pori-
pori kulit, memperkeras kulit, menghentikan
pendarahan yang ringan, antiseptik dan obat luka
bakar. Alkaloid memiliki kemampuan sebagai
antibakteri. Mekanisme yang diduga adalah
dengan cara menganggu komponen penyusun
peptidoglikan pada sel bakteri, sehingga lapisan
dinding sel tidak terbentuk secara utuh dan
menyebabkan kematian sel tersebut
SEKIAN TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai