Krismayadi E.Elda Ernawati Reaksi Oksidasi dan Reduksi
Perubahan pada keadaan oksidasi suatu molekul sering
dilakukan ketika metabolit sekunder disintesis atau dimodifikasi
Prosesnya dapat diklasifikasikan menurut jenis enzim
yang terlibat dan mekanisme kerjanya.
Oksidasi adalah interaksi antara molekul oksigen dan semua
zat yang berbeda . Oksidasi merupakan pelepasan elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion Amine oxydases Transformasi amina menjadi aldehid (disebut amine oxidases) yang juga merupakan oksidasi enzimatik sering terjadi pada metabolic pathways. Amin Oxydase dibedakan menjadi: monoamine oxydases dan diamine oxydases.
Monoamine oksidase reaksi nya menggunakan
nukleotida flavin, biasanya FAD, dan oksigen molekuler, serta melibatkan dehidrogenasi awal menjadi imina, diikuti oleh hidrolisis menjadi aldehid dan amonia
Diamine oksidase reaksi nya membutuhkan substrat diamina,
dan mengoksidasi pada kelompok amino menggunakan oksigen molekuler untuk menghasilkan aldehida yang sesuai. Hidrogen peroksida dan amonia adalah produk lain yang terbentuk. UP-S2-NPC-Hendig Winarno 4 Baeyer-Villiger oxydases
Proses secara biokimia reaksi
Merupakan oksidasi keton oleh emzimatik yang tergantung pada peracid menghasilkan ester FAD atau cytochrome P-450 memerlukan NADPH dan O2. • Prosesnya melibatkan migrasi • Hal ini mengarah pada gugus alkil dari keton pembentukan kompleks peroksi-enzim dan mekanisme yang terjadi mirip dengan oksidasi Baeyer- Villiger yaitu menghasilkan ester Phenolic oxydative coupling •Berbagai senyawa bhn alam dihasilkan dari kopling 2 atau lebih sistem fenol melalui reaksi radikal. •Reaksi dapat dilakukan oleh enzim oxydase (temasuk peroksidase, laccase) yng merupakan penghasil radikal. •Enzim lain yang mengkatalisis phenolic oxydative coupling adalah protein yang tergantung pada Cytochrome P-450, dan memerlukan kofaktor NADPH dan O2, meskipun tidak ada oksigen yang dibawa oleh substrat. • Oksidasi satu elektron dari fenol menghasilkan radikal bebas, dan elektron yang tidak berpasangan kemudian dapat didelokalisasi melalui bentuk resonansi di mana elektron bebas didispersikan ke posisi orto dan para ke fungsi oksigen asli
• Produk akhir yang ditunjukkan kemudian diturunkan
oleh enolisasi, yang mengembalikan aromatisitas ke cincin. Dengan demikian, ikatan karbon-karbon yang melibatkan posisi orto atau para dengan fenol asli, atau hubungan eter, dapat dibentuk. Glycosylation • Glikosida danreactions polisakarida memerlukan suatu proses untuk mengikat unit gula melalui ikatan atom yang sesuai sehingga terbentuk glikosida atau polisakarida yang lebih panjang. • Ikatan umumnya melalui oksigen, meskipun dapat juga terjadi melalui N-, S-, dan C-glikosida. (a) O-glucosylation
a-linkage
UDP = uridine diphosphate
UP-S2-NPC-Hendig Winarno 10 (b) Hydrolysis of glycoside • Glikosida dapat dihidrolisis menggunakan specific hydrolitic enzyme, seperti juga hidrolisis menggunakan katalisator asam. • O-, N-, dan S- mudah dihidrolisis oleh asam. C- stabil thd asam.