Anda di halaman 1dari 30

ANTI MALARIA

KELOMPOK 1
31117001 Adhitya A 31117010 Dinda A
31117003 Amira N 31117011 Dita R
31117004 Amna R 31117012 Eli K
31117005 Anasthasia 31117013 Elmilia
31117006 Astri D 31117014 Eva S
31117007 Cindy D 31117016 Fitri A
31117008 Delis S 31117015 Fanisa R
31117009 Diani A
MALARIA
Malaria adalah penyakit yang ditularkan
oleh nyamuk dari manusia dan hewan lain
yang disebabkan oleh protozoa parasit
(sekelompok mikroorganisme bersel tunggal)
dalam tipe Plasmodium. Malaria
menyebabkan gejala yang biasanya
termasuk demam, kelelahan, muntah, dan 
sakit kepala. Dalam kasus yang parah dapat
menyebabkan kulit kuning, kejang, koma,
atau kematian. 
ANTI MALARIA
Anti malaria adalah obat-obat yang
digunakan untuk mencegah dan mengobati
penyakit yang disebabkan oleh parasit bersel
tunggal (protozoa) yang ditularkan melalui
gigitan nyamuk anopheles betina yang
menggigit pada malam hari dengan posisi
menjungkit.
CIRI-CIRI
 Ciri-ciri penyakit malaria adalah:
demam berkala, disertai menggigil
nyeri kepala dan nyeri otot
hati membesar, sehingga timbul rasa mual dan muntah
anemia
 Ciri-ciri nyamuk
Memiliki tubuh berwarna hitam dengan loreng-loreng putih
(belang-belang warna putih) disekujur tubuh nyamuk.
Menggigit dari belakang tubuh dan menuju pergelangan
kaki dan siku.
Tidak menimbulkan rasa sakit
Memiliki kemampuan terbang hingga radius 100 meter
dari tempat nyamuk menetes.
Memerlukan darah setiap dua kali sehari
PENYEBAB
Agen penyebab malaria yaitu
plasmodium, merupakan organisme
uniseluler yang termasuk ke dalam
hemosporidia (kelas protozoa) (Lullmann
dkk., 2005).
Penyakit malaria ditularkan oleh gigitan
nyamuk anopheles betina yang terjangkit
oleh parasit plasmodium. Spesies
plasmodium yang dapat menginfeksi
manusia serta masa inkubasi dan periode
prapaten adalah
Jenis Tipe Malaria Periode Prapaten Masa Inkubasi
Plasmodiu
m

P. malaria falsiparum malaria 12 hari 12-17 hari


falciparum vivaks atau tertian 11 hari 9-14 hari
P. vivax malaria ovale 33 hari 18-40 hari
P. ovale malaria malariae atau 12 hari 16-18 hari
P. malariae kuartana
PATOGENESIS
Patogenesis malaria akibat dari interaksi kompleks antara parasit, inang
dan lingkungan. Patogenesis lebih ditekankan pada terjadinya peningkatan
permeabilitas pembuluh darah daripada koagulasi intravaskuler. Oleh
karena skizogoni menyebabkan kerusakan eritrosit maka akan terjadi
anemia. Beratnya anemi tidak sebanding dengan parasitemia menunjukkan
adanya kelainan eritrosit selain yang mengandung parasit.
Hal ini diduga akibat adanya toksin malaria yang menyebabkan
gangguan fungsi eritrosit dan sebagian eritrosit pecah melalui limpa
sehingga parasit keluar. Faktor lain yang menyebabkan terjadinya anemia
mungkin karena terbentuknya antibodi terhadap eritrosit. Limpa mengalami
pembesaran dan pembendungan serta pigmentasi sehingga mudah pecah.
Dalam limpa dijumpai banyak parasite dalam makrofag dan sering terjadi
fagositosis dari eritrosit yang terinfeksi maupun yang tidak terinfeksi.
PENYEBAB DAN PATOLOGI
Jenis Parasit Penyakit malaria disebabkan oleh Protozoa genus
Plasmodium.

 Plasmodium falciparum (Welch, 1897) menyebabkan malaria


falciparum atau malaria tertiana maligna/malaria
tropika/malaria pernisiosa.

 Plasmodium vivax (Labbe, 1899) menyebabkan malaria vivax


atau malaria tertiana benigna.

 Plasmodium ovale (Stephens, 1922) menyebabkan malaria


ovale atau malaria tertiana benigna ovale.

 Plasmodium malariae (Grassi dan Feletti, 1890) menyebabkan


malaria malariae atau malaria kuartana.
GEJALA PENYAKIT MALARIA
GEJALA
Gejala penyakit malaria dipengaruhi oleh daya pertahanan
tubuh penderita. Waktu terjadinya infeksi pertama kali hingga
timbulnya penyakit disebut sebagai masa inkubasi, sedangkan
waktu antara terjadinya infeksi hingga ditemukannya parasit
malaria didalam darah disebut periode prapaten. Keluhan
yang biasanya muncul sebelum gejala demam adalah gejala
prodromal, seperti sakit kepala, lesu, nyeri tulang (arthralgia),
anoreksia (hilang nafsu makan), perut tidak enak, diare ringan
dan kadang merasa dingin di pungung
Keluhan utama yang khas pada malaria disebut “trias
malaria” yang terdiri dari 3 stadium yaitu :
Stadium menggigil
Stadium puncak demam
Stadium berkeringat
Pemeriksaan fisik yang ditemukan lainnya yang
merupakan gejala khas malaria adalah adanya
splenomegali, hepatomegali dan anemia. Anemia terjadi
bisa disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu :

 Sel darah merah yang lisis karena siklus hidup parasit

 Hancurnya eritrosit baik yang terinfeksi ataupun


tidak di dalam limpa

 Hancurnya eritrosit oleh autoimun

 Pembentukan heme berkurang

 Produksi eritrosit oleh sumsum tulang juga berkurang


DIAGNOSIS
 Pemeriksaan mikroskopis
Darah Terdapat dua sediaan untuk pemeriksaan mikroskopis darah,
yaitu sediaan darah hapus tebal dan sediaan darah hapus tipis. Pada
pemeriksaan ini bisa melihat jenis plasmodium dan stadiumstadiumnya.
Metode yang biasa digunakan adalah metode semi-kuantitatif dengan
rincian sebagai berikut :

(-) : SDr negatif (tidak ditemukan parasit dalam 100 LPB)

(+) : SDr positif 1 (ditemukan 1-10 parasit dalam 100 LPB)

(++) : SDr positif 2 (ditemukan 11-100 parasit dalam 100 LPB)

(+++) : SDr positif 3 (ditemukan 1-10 parasit dalam 100 LPB)

(++++) : SDr positif 4 (ditemukan 11-100 parasit dalam 100 LPB)

Sedangkan untuk metode kuantitatif, pada SDr tebal menghitung


jumlah parasit/200 leukosit dan SDr tipis penghitungannya adalah
jumlah parasit/1000 eritrosit.
 Tes Diagnostik Cepat ( Rapid Diagnostic Test )
Metode ini untuk mendeteksi adanya antigen malaria dengan cara
imunokromatografi.
 Pada malaria berat/malaria falciparum, terdapat beberapa
indikator laboratorium, antara lain :
 Biokimia
Hipoglokemia : < 2.2 mmol/L
Hiperlaktasemia : > 5 mmol/L
Asidosis : pH arteri < 7.3
Vena plasma HCO3 < 15 mmol/L
Serum kreatinin : > 265 µmol/L
Total bilirubin : > 50 µmol/L
Enzim hati : SGOT > 3 diatas normal SGPT > 3 diatas normal, 5-
Nukleotidase↑
Enzim otot : CPK ↑ Myoglobin ↑ Asam urat : > 600 µmol/L
 Hematologi
Leukosit : > 12000 /µL
Koagulopati : platelet < 50000/µL
Fibrinogen < 200 mg/dL
 Parasitologi
FARMAKOLOGI OBAT & MEKANISME,
INDIKASI
1. Penggolongan obat malaria berdasarkan cara kerja obat pada siklus
hidup Plasmodium (Martindale,2009) :
Obat anti malaria Skizontosida darah yang menyerang Plasmodia yang
hidup di darah. Anti malaria jenis ini untuk pencegahan dan mengakhiri
serangan klinis. Contoh : Klorokuin, Kuinin, Kuinidin, Meflokuin,
Halofantrin, Sulfonamida, Tetrasiklin, Atovakuon dan Artemisinin serta
turunannya.
 Obat anti malaria Skizontosida jaringan yang membunuh Plasmodia pada
fase eksoeritrositik di hati, mencegah invasi Plasmodia dalam sel darah.
Contoh : Primakuin, Proguanil, Pirimetamin.
Obat anti malaria Gametosida yang membunuh stadium gametosit di
darah. Contoh : Primakuin
Obat anti malaria Sporontosida. Obat ini tidak berpengaruh langsung
pada gametosit dalam tubuh manusia tetapi mencegah sporogoni pada
tubuh nyamuk. Perbedaan mekanisme aksi obat anti-malaria ini sebagai
dasar pengobatan malaria secara kombinasi. bertujuan untuk
meningkatkan efikasi dan memperlambat perkembangan resistensi obat
(Martindale,2009).
2. Penggolongan obat antimalaria berdasarkan tempat kerja obat anti
malaria pada organel subseluler Plasmodium (Rosenthal, 2003).
Obat antimalaria memberikan pengaruh pada organel subseluler
Plasmodium dengan mengganggu proses atau metabolisme pada
organel subseluler yang berbeda. Beberapa mekanisme kerja dan target
dari obat anti-malaria adalah sebagai berikut ini (Rosenthal, 2003):
Obat golongan 4-aminokuinolin (klorokuin, amodiakuin) dan kuinolin
metanol (kuinin dan meflokuin) berkonsentrasi dalam vacoula
makanan yang bersifat asam.
Antibiotik seperti azitromisin, doksisiklin, dan klindamisin bekerja di
dalam organel plastid seperti kloroplas yang disebut apikoplas. Obat ini
menghambat translasi protein sehingga progeni parasit yang diberi
obat mengalami kematian.
Atovakuon dan senyawa lain tertentu menghambat transport elektron
dalam mitokondria dan melalui penghambatan oksidoreduktase
sitokrom C. Dalam mitokondria antifolat mengganggu biosintesis folat
de novo dalam sitosol.
Obat anti-malaria Sulfadoksin Pyrimetamin (SP) dan kombinasi baru
Klorproguanil-Dapson (Lapdap) merupakan inhibitor kompetitif yang
berperan dalam jalur folat.
Generasi obat dari Artemisin menghasilkan radikal bebas yang
berfungsi untuk mengalkilasi membrane parasit.
Penggolongan obat antimalaria berdasarkan
tempat kerja obat anti malaria pada organel
subseluler Plasmodium diilustrasikan pada
gambar di bawah ini:
BAGAIMANA AGAR KITA
DAPAT TERHINDAR DARI
MALARIA?
PENCEGAHAN
Memakai pakaian pelindung seperti celana panjang dan kemeja panjang
selama beraktivitas, terutama saat subuh atau sore hari.
Pasang obat nyamuk di dalam ruangan, atau rutin semprot obat nyamuk
di pagi dan sore hari.
Oleskan lotion anti nyamuk yang mengandung DEET atau
diethyltoluamide saat terasa ada banyak nyamuk di sekitar Anda.
Gunakan kelambu (jaring nyamuk) yang disemprotkan insektisida,
seperti permethrin atau deltamethrin, untuk menutupi ranjang tidur
Anda.
Hindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa
menjadi tempat persembunyian nyamuk.
Kenakan pakaian tidur atau selimut yang bisa menutupi kulit tubuh.

Lakukan langkah pencegahan 3M: Menguras dan membersihkan bak


mandi, Menutup atau menyingkirkan genangan air yang berpotensi
menjadi sarang jentik nyamuk, Menabur serbuk abate untuk membasmi
jentik-jentik nyamuk.
Rutin melakukan fogging sebulan sekali. Ajukan kepada pihak yang
berwenang (RT/RW/Kelurahan) untuk melakukan fogging massal di
lingkungan setempat Anda.
OBAT ANTI MALARIA
OBAT ANTI MALARIA
Berdasarkan efek atau kerja obat pada stadium parasit, obat-
obat antimalaria dapat digolongkan sebagai berikut :
Skizontosida jaringan primer (pre-eritrositer), contoh : 8-
aminokuinolin (primakuin, Diaminopirimidin (pirimetamin),
biguanida, sulfanamida, dan tetrasiklin
Skizontosida jaringan sekunder (ekso-eritrositer), contoh : 8-
aminokuinolin (primakuin).
Skizontosida darah (eritrosit), contoh : alka-loida chinchona,
4-aminokuinolin, sulfanamida, sulfon, dan 9-aminoakridin
(kuinakrin HCl).
Gametositosida, contoh : al-kaloida chinchona, 4-
aminokuinolin (klorokuin) , dan 8-aminokuinolin (primakuin).
Sporontosida, contoh : diaminopirimidin (pirimatamin),
sulfanamida (sulfadoksin), dan biguanida.
OBAT ANTI MALARIA
Berdasarkan struktur kimianya, anti malaria
dibagi menjadi beberapa kelompok diantaranya
yaitu :
Turunan 9-aminoakridin, contoh : Mepakrin dan
kuinakrin – HCl
4-aminokuinolin, contoh : klorokuin dan
amodiakuin
8-aminokuinolin, contoh : primakuin dan kinosid
Biguanida, contoh : proguanil, klorproguanil,
sikloquanil
Antibiotik lain, contoh : clindamycin, eritromicin
BAGAI MANA CARA
MENGOBATINYA ?
MEKANISME PENULARAN
KESIMPULAN
Malaria adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk
dari manusia dan hewan lain yang disebabkan oleh 
protozoa parasit(sekelompok mikroorganisme bersel
tunggal) dalam tipe Plasmodium.
Anti malaria adalah obat-obat yang digunakan untuk
mencegah dan mengobati penyakit yang disebabkan
oleh parasit bersel tunggal (protozoa) yang ditularkan
melalui gigitan nyamuk anopheles betina.
Lakukan langkah pencegahan 3M: Menguras dan
membersihkan bak mandi, Menutup atau
menyingkirkan genangan air yang berpotensi menjadi
sarang jentik nyamuk, Menabur serbuk abate untuk
membasmi jentik-jentik nyamuk.
SEKIAN, TERIMAKASIH 
Berita acara
Pertanyaan
1. Cara kerja vaksin menghambat penularan? (Maulana
Yusuf)
2. Dr stadium 1 ke stadium lain. Apakah ada rentang
waktunya?
3. Perbedaan jika mau mengetahui penyakit plasmodium
falciparum dan plasmodium vivax? (Salsabila Rizki)
4. Apa yang dimaksud dengan LPB? (Tika Rahmawati)
Berita Acara

Jawaban
1. Siklus penyakit dimulai ketika seekor nyamuk pembawa parasit malaria
menggigit orang pertama, dan menginfeksi orang tersebut. Parasit
kemudian mereplikasi diri di hati dan menyebar ke dalam darah. Ketika
vaksin disuntikkan ke orang yang terinfeksi, vaksin tersebut membuat
tubuh menghasilkan antibodi yang kemudian menempel pada parasit
baru tersebut. Ketika nyamuk lain menggigit orang yang terinfeksi, maka
nyamuk tersebut menghisap parasit sekaligus antibodi. Antibodi tersebut
mencegah parasit untuk berkembang, yang berarti bahwa nyamuk
tersebut tidak dapat menularkan penyakit. (Diani Annisa)
2. Ada, Stadium dingin dapat berlangsung selama 15 menit hingga 1 jam,
Stadium demam berlangsung antara 2-12 jam, Stadium berkeringat jika
setelah muncul gejala pasien akan langsung merasakan berkeringat
banyak hingga basah sekujur tubuh. (Anasthasya Y)
Jawaban
3. Hasil utama dari pemeriksaan malaria adalah positif dan negatif. Jika
ditemukan antigen dari Plasmodium dalam darah akan ditunjukkan oleh
jumlah garis pada kaset. Kaset yang umum digunakan adalah RDT combo
yang digunakan untuk mendiagnosis malaria akibat Plasmodium
falciparum atau Plasmodium vivax.Terdapat tiga garis indikator yang dapat
menunjukkan hasil tes. Indikatornya adalah C (control antibody), Pf
(Plasmodium falciparum), dan Pv (Plasmodium vivax). Berikut adalah
interpretasi dari garis yang muncul pada kaset RDT pemeriksaan
malaria:Negatif: satu garis muncul pada bagian paling ujung yang berlabel
C.Positif Pf (Plasmodium falciparum): timbul dua garis, yaitu di bagian
paling ujung bertuliskan C dan ujung lain dengan label Pf.Positif Pv
(Plasmodium vivax): timbul dua garis, yaitu pada bagian ujung berlabel C
dan pada bagian tengah berlabel Pv.Positif Pf dan Pv: timbul tiga garis,
yaitu pada label C, Pf, dan Pv.Tes tidak valid: tidak timbul garis sama sekali.
(Cindy Delfiana)
4. Lapangan pandang besar untuk menghitung jumlah leukosit, eritrosit dan
glitter cell yang dijumpai dalam 10 LPB serta bagi dengan angka 10. (Cindy
delfiana)

Anda mungkin juga menyukai