Anda di halaman 1dari 21

v

Assalamu’alaikum Wr. Wb
Filsafat Ketuhanan
Oleh :
1. Alfiana Gustina Saputri
2. Umi Ruyanti
3. Alfiatur Rofi’ah
4. Restiti Eka Ratnasari
5. Mila Anggraini
Secara etimologi,
“filsafat” berasal dari bahasa Yunani philosophia.
Philo suka atau cinta
Sophia kebijaksanaan.
“ Filsafat” dari bahasa Arab artinya falsafah.
Filsafat berarti cinta kebijaksanaan.
MENGENAL TUHAN DALAM
FILSAFAT KETUHANAN
Filsafat Ketuhanan adalah pemikiran tentang Tuhan
dengan pendekatan akal budi (pendekatan filosofis).
Islam menambahkan pendekatan wahyu dalam
usaha memikirkannya. Usaha yang dilakukan
manusia bukan menemukan Tuhan secara mutlak
atau absolut tetapi mencari pertimbangan
kemungkinan-kemungkinan bagi manusia untuk
membenarkan adanya Tuhan.
Tujuan

 Mengetahui pentingnya mengenal Tuhan


 Mengetahui cara mengenal Tuhan
 Mengetahui hakekat ketuhanan
 Mengaplikasikan filsafat dalam kehidupan
sehari-hari
Apakah penting mengenal
Tuhan?

•Konsep akan Tuhan, dapat dikatakan sangat kontroversial


berbagai diskursus telah disampaikan mengenai
keberadaan Tuhan.
• Seorang teis dan ateis memandang pilihan masing-masing.
Untuk umat yang beragama penting untuk mengenali Tuhanya

•Khusus untuk Islam, jangan merasa cukup dengan


pemahaman dan pengenalan terhadap Allah, karena
semakin memahami dan mengenali Tuhan semakin pula
dekat dengan-Nya
•MAKRIFATULLAH (mengenal Allah)
Suatu usaha agar lebih mengenal dan memahami Allah
dengan cara metode tertentu merupakan bagian terpenting
dalam hidup.
•Ada suatu riwayat yang mengakatan :
Kenalilah dirimu niscaya engkau akan mengenali
Tuhanmu.

•Dari pengenalan diri sendiri, seseorang akan membawa


kepada pengenalan ( Makrifah ) yang menciptakan diri
yaitu Allah
•Setelah Makrifah pada Allah , akan membawa seseorang ke
Makrifah pada Nabi dan Rosul, makrifah pada alam nyata
dan alam ghaib, makrifah pada alam akhirat
 Pengabdian diri semata-mata kepada Allah memberi arti
penolakan dan berusaha menghindarkan diri dari
bahaya-bahaya disebabkan syirik kepada-Nya
 Dalam memahami dan mengenal Allah seseorang harus
memahami bahwasanya Allah adalah merupakan sebagai
sumber ilmu dan pengetahuan.
 Pentingnya mengenal Allah adalah subyek utama yang
harus disempurnakan oleh seorang muslim, keyakinan
ini harus bersandar pada ilmu Al-Quran dan As-Sunnah
dari keyakinan ini akan membuahkan peningkatan iman
dan taqwa.
Bagaimana cara mengenal
Tuhan?
1. Mengenal Wujud Allah.
Yaitu beriman bahwa Allah itu ada. Dan adanya Allah telah
diakui oleh fitrah, akal, panca indera manusia, dan
ditetapkan pula oleh syari’at.
2. Mengenal Rububiyah Allah
Rububiyah Allah adalah mengesakan Allah dalam tiga perkara
yaitu penciptaan-Nya, kekuasaan-Nya, dan pengaturan-Nya.
(Lihat Syarah Aqidah Al Wasithiyyah Syaikh Muhammad bin
Shalih Al ‘Utsaimin hal 14)
3. Mengenal Uluhiyah Allah
Uluhiyah Allah adalah mengesakan segala bentuk peribadatan
bagi Allah, seperti berdo’a, meminta, tawakal, takut, berharap,
menyembelih, bernadzar, cinta, dan selainnya dari jenis-jenis
ibadah yang telah diajarkan Allah dan Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wasallam.
4. Mengenal Nama-nama dan Sifat-sifat Allah
 Berimanlah bahwa Allah memiliki nama-nama yang Dia
telah menamakan diri-Nya dan yang telah dinamakan oleh
Rasul-Nya. Allah memiliki nama-nama yang mulia dan sifat
yang tinggi berdasarkan firman Allah:

Dan Allah Dan Allah


memiliki memiliki
nama-nama permisalan yang
yang baik.” tinggi.” (QS. An
(Qs. Al A’raf: Nahl: 60)
186)
Kenapa Tuhan Kita ALLAH??
Kita dapat melihat panduan umat Islam seperti
dalam Al-Quran , karena dalam kitab tersebut
ada keterangan bahwa Allahlah Tuhan kita
dengan adanya Asmaul Khusna berjumlah 99.
Apakah hakekat ketuhanan?

Tuhan (ilah) ialah sesuatu yang dipentingkan


(dianggap penting) oleh manusia sedemikian rupa,
sehingga manusia merelakan dirinya dikuasai oleh-
Nya.
Perkataan dipentingkan hendaklah diartikan
secara luas. Tercakup di dalamnya yang dipuja,
dicintai, diagungkan.
Al-ilah ialah: yang dipuja dengan penuh
kecintaan hati, tunduk kepada-Nya, merendahkan
diri di hadapannya, takut, dan mengharapkannya,
kepadanya tempat berpasrah ketika berada dalam
kesulitan, berdoa, dan bertawakal kepadanya
untuk kemaslahatan diri, meminta perlindungan
dari padanya, dan menimbulkan ketenangan di
saat mengingatnya dan terpaut cinta kepadanya
(M.Imaduddin, 1989:56)
Atas dasar definisi ini, Tuhan itu bisa berbentuk apa
saja, yang dipentingkan manusia. Yang pasti,
manusia tidak mungkin ateis, tidak mungkin tidak
ber-Tuhan
Bagaimanakah cara
mengaplikasikan filsafat dalam
kehidupan sehari-hari?

Yang menyebutkan benar-benar Tuhan adalah


sebutan “Allah”, dan kemahaesaan Allah tidak
melalui teori evolusi melainkan melalui wahyu yang
datang dari Allah.
Sebagai umat Islam, yang mengikrarkan kalimat
syahadat La ilaaha illa Allah harus menempatkan
Allah sebagai prioritas utama dalam setiap tindakan
dan ucapannya.
Pembuktian bahwa Allah ada

Dapat dilihat dari beberapa bukti


nyata dalam kehidupan sehari-hari
seperti :
1. Manusia sebagai Makhluk Sosial

Manusia tidak mungkin mungkin tiba-tiba ada dan


langsung bersosialisasi.
2. Alam Semesta

Di sistem Tata Surya planet saling berjajar


dan mengelilingi orbitnya tanpa
bertubrukan.
3. Kehidupan

Setiap orang mengalami aktifitas dan takdir


yang tidak sama setiap harinya. Dalam satu
hari itupun diatur pula oleh Allah dengan
adanya siang dan malam
Sekian dan Terima kasih
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai