Lapsus Timot
Lapsus Timot
kolesistolitiasis
Oleh : dr Renata Timoty Pasaribu
RSU Bhakti Rahayu Denpasar 2019
Identitas Pasien
▪ Nama : IPTD
▪ Usia : 24 tahun
▪ Jenis kelamin : laki- laki
▪ Alamat : Desa Padangsambian Denpasar
▪ Agama : Hindu
▪ Tanggal MRS : 27-8-2019
▪ Tanggal pemeriksaan : 28-8-2019
Anamnesis
▪ Hasilfoto thorax PA
– Jantung dan paru tak tampak kelainan
Pemeriksaan penunjang
▪ Diagnosis kerja
– Cholesistitis
– Cholelithiasis
– Dyspepsia
▪ Diagnosis banding
– Choledocholithiasis
– Pancreatitis
Penatalaksanaan
▪ IVFD NS 20tpm
▪ Pantoprazole 2x40mg iv
▪ Sukralfat 4x1C
▪ Ondansetron 3x4mg iv
▪ Parasetamol flash tiap 8 jam
▪ Ketorolac 1x1 amp injeksi
▪ Ceftriaxon 1x 2gr
▪ Diit lunak
▪ Lab lengkap, thorax photo, USG abdomen atas-bawah
Follow up 29-8-2019
S O A P
Nyeri ulu hati dan Keadaan umum Kolelitiasis+dyspepsia IVFD NacL 0.9% 20
menembus sampai ke tampak sakit sedang dd/ pankreatitis TPM
punggung masih Kesadaran compos Sucralfat 4x1C
terasa namun sedikit mentis Antasida syr 3x1C
berkurang dari TD 120/80 Pantoprazole 2x40mg
sebelumnya Mual+ Nadi 84x/m Ondansetron 3x4mg
kembung + muntah 1x R 20x/menit Ceftriaxone 1x2gr
berisi air. Namun S 37.1 Parasetamol flash tiap
masih bisa makan Sklera tak ikterik 8 jam
Tidak nyaman di Abdomen Ketorolac inj 1 amp
dada+ cembung,soepel BU + Pemeriksaan amilase
Agak sulit bernafas + normal, timpani, nyeri
BAK masih berwarna tekan epigastrium +
kecoklatan , belum RUQ+ murphy sign +
BAB
Follow up 30-8-2019
S O A P
Nyeri ulu hati dan Keadaan umum Cholelithiasis+ IVFD NaCL 0.9% 20
menembus sampai ke tampak sakit sedang dyspepsia tpm
punggung + Kesadaran compos Sucralfat 4x1C
kembung + mentis Antasida syr 3x1C
Mual + TD 110/70 Pantoprazole 2x40mg
muntah 1x berisi air. Nadi 80x/m Ondansetron 3x4mg
Namun masih bisa R 20x/menit Ceftriaxone 1x2gr
makan S 36.C Parasetamol flash tiap
Rasa tidak nyaman di Sklera tak ikterik 8 jam
dada+ Abdomen Ketorolac inj 1 amp
Sulit bernafas + cembung,soepel BU +
BAK masih coklat normal, timpani, nyeri
BAB - tekan epigastrium +
RUQ+ murphy sign +
Pemeriksaan lain
dalam batas normal
Follow up 31-8-2019
S O A P
Nyeri ulu hati masih Keadaan umum Cholelithiasis+ IVFD NaCL 0.9%
terasa sedikit tampak sakit sedang dispepsia 20tpm
kembung + Kesadaran compos Sucralfat 4x1C
muntah – mentis Antasida syr 3x1C
Mual+ TD 110/80 Ondansetron 3x4mg
makan + sedikit Nadi 88x/m Pantopraazole drip
sedikit R 20x/menit 8mg/jam
Sesak berkurang S 36.4 UDCA 2x1
BAK kuning Sklera tampak sedikit Konsultasi dr Suetta
kecoklatan ikterik SpB
belum BAB Abdomen Advis cek bilirubin
cembung,soepel BU + direct dan total
normal, timpani, nyeri Drip ketorolac 90mg
tekan epigastrium + dalam D5%
RUQ+ murphy sign + Metronidazole
2x500mg
Ketorolac 1 amp 1x
saja
Follow up 1-9-2019
S O A P
Nyeri ulu hati sangat Keadaan umum dispepsia+cholelithiasi IVFD NaCL 0.9%
berkurang tampak sakit ringan s+kolesistitis 20tpm
kembung + Kesadaran compos Pantoprazole 2x40mg
muntah – mentis iv
Mual- TD 110/70 Ondansetron 3x 4mg
makan + Nadi 88x/m iv
Sesak - R 20x/menit Sucralfat 4x1C
BAK kuning S 36.4 Antasida syr 3x1C
BAB 1x berwarna Sklera tak ikterik Parasetamol flash 3x1
kuning Abdomen gr K/p
cembung,soepel BU + UDCA 2x1
normal, timpani, nyeri Cefixime 2x100
tekan epigastrium +
RUQ-
Follow up 2-9-2019
S O A P
▪ Batu kolesterol
▪ Batu pigmen
▪ Batu campuran
Definisi
▪ Batu kandung empedu adalah batu yang terbentuk dalam kandung empedu dan
disebut kolesistolitiasis. Batu yang terbentuk pada common bile duct disebut
koledokolithiasis.
▪ Etiologi
▪ Gangguan metabolisme yang disebabkan oleh perubahan susunan empedu, stasis
empedu, dan infeksi kandung empedu
▪ Faktor risiko
– 4F : Female, fertile, fat, forty
– Hiperlipidemia
– Pengosongan lambung yang memanjang
– Dismotilitas kandung empedu
– Riwayat keluarga batu empedu
▪
Gejala dan tanda klinis
▪ Asimptomatik
▪ Simptomatik
– Nyeri epigastrium, kuadran kanan atas
– Kolik bilier >15menit
– Nyeri 30-60 menit pascaprandial kuadran kanan atas dipicu oleh makanan
berlemak
– Mual, muntah
▪ Ikterus
▪ Nyeri tekan epigastrium, RUQ
▪ Murphy sign
Pemeriksaan penunjang
▪ Darah lengkap
▪ SGOT, SGPT, alkali fosfatase
▪ Bilirubin
▪ Amilase
▪ USG abdomen
komplikasi
▪ Dispepsia organik
– Kelainan struktural pada saluran cerna
– Ulkus peptikum, ulkus duodenum, esofagitis refluks, gastritis kronis, penggunaan obat
OAINS,
– Penyakit hepatobilier
– Kolesistitis kronik, pankreatitis kronik, hepatitis,hepatoma, keganasan
– Diabetes mellitus, hiperkalsemia, keracunan logam berat, penyakit tiroid, gagal ginjal
▪ Univestigated dyspepsia
Klasifikasi dispepsia fungsional
▪ Sindrom distress post prandial (SDP)
– Rasa penuh setelah makan dengan porsi biasa, terjadi beberpa kali dalam seminggu
– Rasa cepat kenyang yang menyebabkan tidak dapat menghabiskan makanan, terjadi beberapa
kali dalam seminggu
– Kriteria suportif
▪ Kembung, mual, bersendawa setelah makan
▪ Dapat terjadi bersamaan dengan sindrom nyeri epigastrik
▪ Endoskopi
– Dapat mengindetifikasi kelainan struktural dan mukosa sperti gastritis,ulkus dan
keganansan serta dapat dilakukan biposi H. Pylori
▪ USG
– Untuk menilai kelianan pankreatobilier misal batu empedu atau kolesistitis
▪ Barium meal
– Untuk melihat kelainan struktur mukosa atau adanya masa
▪ Laboratorium
– Fungsi pankreas, fungsi tiroid, gula darah dll
▪ Edukasi
▪ Pemberian prokinetik pada SDP
▪ Pemberian PPI pada SNE
▪ Pemberian trisiklik