EC SOLUSIO PLASENTA
RIZQI PUTRA PRATAMA
102016022
Skenario 1 Anamnesis : • Pasien perokok aktif 5
Seorang perempuan usia 38 th,hamil keempat • Tgl pemeriksaan 17 mei 2019 batang perhari
datang ke IGD dengan keluhan nyeri perut dan • HPHT 24 agustus 2018 • Hipertensi sejak 5 th yll
keluar darah dari jalan lahir sejak 6 jam yang • Haid teratur 28 hari tdk minum obat teratur
lalu • Warna darah coklatan kehitaman, • Riwayat KB -
jumlah tdk banyak • Riwayat ANC
• Nyeri terus menerus • Kontrol ke bidan 2x,
• Lemas terakhir 1 bln yll
• Tdk ada riwayat trauma • Riwayat Obstetri 2x hidup
dan 1 abortus G4P2A1.
Pemeriksaan Penunjang :
• Darah lengkap: Hb 7 g/dL, Ht:22%, leuko: 12.000/uL, trombo: 150.000/uL
• USG: Menilai letak plasenta, usia kehamilan dan keadaan janin secara keseluruhan.
Hasil: terdapat hematom retroplasenta, plasenta berimplikasi difundus uteri,
meluas ke corpus anterior tidak sampai segmen bawah Rahim.
WD :G4P2A1, 38 tahun, hamil 38 Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta
minggu, SOLUSIO PLASENTA dari tempat implantasinya dalam masa
kehamilan lebih dari 20 minggu sebelum
janin lahir. Nama lainnya yaitu abruption
plasenta, accidental haemorage.
Beberapa jenis perdarahan akibat solusio
plasenta biasanya merembes diantara
selaput ketuban dan uterus dan kemudian
lolos keluar menyebabkan perdarahan
eksternal.
Yang lebih jarang, darah tidak keluar dari tubuh
tetapi tertahan diantara plasenta yang
terlepas dari uterus serta menyebabkan
perdarahan yang tersembunyi.
Solusio plasenta dapat total atau parsial
EPIDEMIOLOGI Inggris Amerika Latin Indonesia
Solusio plasenta merupakan salah satu penyebab perdarahan
antepartum yang memberikan kontribusi terhadap kematian maternal 0,5% 0,73% RS Pringadi
dan perinatal di Indonesia. Saat ini kematian maternal akibat solusio Medan 0,5%
plasenta mendekati 6%. Solusio plasenta merupakan penyebab 20- RS Cipto
35% kematian perinatal
Mangunkusumo
Diperkirakan resiko kematian ibu 0,5%-5% & kematian janin 50-80%
2,1%
Tanda & Gejala
1. Perdarahan pervaginam yang disertai nyeri.
2. Anemia dan syok,beratnya anemia dan syok
sering tidak sesuai dengan banyaknya
darah yang keluar. Etiologi Faktor risiko
3. Rahim keras seperti papan dan terasa nyeri
saat dipegang karena isi rahim bertambah
1. Hipertensi dalam kehamilan (hipertensi gestasional,
dengan darah yang berkumpul di belakang
plasenta hingga rahim teregang (uterus en pre eklamsia, hipertensi kronik.
bois). 2. Ketuban pecah dini pada prematur.
4. Palpasi sulit dilakukan karena rahim keras. 3. Peregangan uterus (polihidramnion, kehamilan
5. Uterus tegang dan keras multipel).
6. Pada toucher teraba ketuban yang 4. merokok.
teregang terus-menerus (karena isi rahim 5. Penggunaan kokain.
bertambah). 6. Leiomyoma uterus, terutama bila pada mukosa
7. Sering terjadi proteinuria karena disertai
dibelakang tempat implantasi plasenta.
preeklamsi
8. USG: tidak tampak solusio plasenta, mungkin 7. Trauma eksternal.
tampak gambaran bekuan darah. Tampilan 8. Usia ibu >40thn risiko 2x lebih besar <35thn.
usg normal tidak memastikan tidak adanya 9. Riwayat solusio sebelumnya.
solusio plasenta
Klasifikasi dan Macam DIAGNOSIS BANDING: Plasenta previa adalah plasenta yang berimplatasi pada
Solutio Plasenta segmen bawah rahim dan menutupi sebagian atau keseluruhan ostrium uteri internum