Anda di halaman 1dari 20

OLEH

MARGONO, S.Pd., M.Pd.


Spd_margono@yahoo.co.id
BIODATA PENGAJAR

NAMA : MARGONO, S.Pd., M.Pd.


ALAMAT : Jln. Tentara Pelajar No. 32 Kuwarungan
Kel. Kalongan Kec. Purwodadi.
No. HP : 081325453008
BAB I

PENDIDIKAN PANCASILA
A. Landasan Pendidikan Pancasila
 1. HISTORIS
 Bangsa Indonesia terbentuk melalui proses yang
sangat panjang.
 Sejak jaman :
 Kerajaan (Kutai-Mataram-Majapahit dll)
 Pengaruh Islam
 Masa Kolonial
 Hingga masa perjuangan utk menemukan jati diri, ciri
khas, sifat dan karakter bangsa yang kemudian
terkristalisasikan dalam Pancasila.
 Pancasila secara historis sebagai:
 Dasar negara
 Dan Ideologi bangsa dan negara,
 Nilai – nilai Pancasila melekat dan berasal dari bangsa
Indonesia sendiri
 2. Kultur
 Bangsa indonesia mendasarkan pandangan hidup
masyarakat , berbangsa dan bernegara pada suatu asas
kultural yang dimiliki dan melekat pada bangsa
sendiri.
 Pancasila merupakan :
 hasil karya bangsa Indonesia yg digali dari kultur al
bangsa sendiri melalui refleksi filosofis pada pendiri
negara antara lain Ir. Soekarno, Drs. M. Hatta, Mr. Moh
Yamin, Mr. Soepomo dll)
 3. Yuridis
 UU No. 20 /2003 menegaskan:
 Bahwa Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama dan
Pendidikan Kewarganegaraan merupakan kurikulum
wajib yang harus disampaikan mulai Pe
 Kep. Dirjen Dikti No. 276/2000 bahwa:
 Mata kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK)
meliputi :
 Pendidikan Pancasila, Pendidikan, Agama dan Pendidikan
Kewarganegaraan.
 4. Filosofis
 Sebelum mendirikan negara, bangsa Indonesia
adalah:
 Bangsa yang berketuhanan
 Berperi kemanusiaan
 Bersatu
 Kerakyatan dan berkeadilan
 Dan rakyat merupakan asal mula negara/antalogis
demokratis.
 Pancasila sebagai dasar filsafat negara menuntut
konsekwensi bahwa:
 Dalam setiap penyelenggaraan negara harus
bersumber pada nilai – nilai Pancasila termasuk
sistem perundang undangannya.
 Pancasila sebagai sumber nilai dalam pelaksanaan
kenegaraan dan pembangunan nasional
(Poleksosbudhankam)
B. Tujuan Pendidikan Pancasila
 Menghasilkan peserta didik yang beriman dean
bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dg sikap dan
prilaku:
 Memilki kemampuan mengambil sikap yg bertanggung
jawab sesuai dg hati nuraninya.
 Memiliki kemampuan utk mengenali masalah hidup
dan kesejahteraan serta pemecahannya.
 Mengenali perubahan dan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni.
 Memilki kemampuan utk memaknai peristiwa sejarah
dan nilai – nilai budaya bangsa guna menggalang
persatuan dan kesatuan.
 Pembahasan Pancasila secara ilmiah:
 Syarat ilmiah menurut Poejowiyanto:
 1. Memilki Obyek:
 a. Obyek Formal
 Pembahasan Pancasila dari sudut pandang tertentu (
moral, ekonomi, pers, hukum, ketatanegaraan, filsafat
dll.
 b. Obyek Material
 Pembahasan dan pengkajian baik bersifat empiris maupun
non empiris.
 Pancasila merupakan hasil budaya bangsa / causa materialis
Pancasila adalah:
 Bangsa Indonesia dg segala aspek budayanya dlm
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
 2.Bermetode
 Seperangkat cara / sistem pendekatan dalam rangka
pembahasan Pancasila, Analisis –sintesis-koherensi-
historis-interpretasi.
 3. Bersistem
 Satu kesatuan yang bulat dan utuh, masing – masing
bagian interelasi, interdepensi ( saling berhubungan dan
ketergantungan)
 4. Bersifat Universal
 Kebenaran Pancasila tidak terbatas oleh waktu, ruang
situasi dan kondisi maupun jumlah.
 Tingkat Pengetahuan Ilmu:
 1. Pengetahuan Diskriptif
 Suatu perpertanyaan ttg bagaimana sejarah perumusan,
nilai – nilai kedudukan dan fungsi Pancasila bagi bangsa
indonesia
 2. Pengetahuan Kausal
 Suatu pertanyaan ttg mengapa / sebab akibat, Pancasila
sebagai causa materialis, causa formalis, causa efesien
dan causa finalis, Pancasila sbg sumber nilai, sumber
segala norma dalam kehidupan Negara.
 3. Pengetahuan Normatif
 Suatu pertanyaan ttg kemana , antara das sollen /
harapan dengan das sein / kenyataan. Hal ini akan
dibahas mengenahi Pancasila.

 4. Pengetahuan Esensial
 Suatu pernyataan ttg apa hakekat dari sila – sila
Pancasila
C. Pengertian Pancasila
 1. Etomologi
 Pancasila berasal dari bahasa sansekerta yaitu
Panca berarti lima dan Sila berarti, batu, sendi,
asas atau dasar.
 Sila berarti peraturan tingkah laku yang baik, yg
penting atau yang senonoh.
 Dalam bahasa Jawa berarti susila atau baik.
 Menurut ajaran Budha, Pancasila berarti 5 aturan yang
harus ditaati, yaitu:
 Dilarang membunuh
 Dilarang mencuri
 Dilarang berzina
 Dilarang berdusta
 Dilarang mabuk
 Menurut Buku Negara Kertagama karangan mpu
Prapanca, Pancasila berarti:
 Kelima pantangan yaitu :
 Dilarang mateni
 Dilarang maling
 Dilarang madon
 Dilarang mabok
 Dilarang main atau judi
 2. Historis bahwa Pancasila
 Dirancang dlm sidang BPUPKI tanggal 29 Mei 1945 – 1
Juni 1945 antara lain usulan Ir. Soekarno, Mr. M.Yamin,
Mr. Soepomo)
 Dikonsep oleh Panitia Sembilan / Panitia Kecil pada
tanggal 22 Juni 1945 dalam Piagam Jakarta
 Ditetapkan dalam Sidang PPKI pada Tanggal 18 Agustus
1945 dan dimuat dalam berita RI No. 7 tanggal 15
Pebruari 1946.
 3. Terminologi
 UUD 1945 berdasarkan Inpres No. 12 tanggal 13 1968
berlaku dari tanggal 18 agustus 1945 – 27 Desember
1946.
 Konstitusi RIS berlaku dari tanggal 27 Desember 1949 –
17 Agustus 1950
 UUD Sementara 1950 berlaku dari tanggal 17 Agustus
1950 – 5 Juli 1959
 UUD 1945 masa demokrasi terpimpin berlaku dari
tanggal 5 Juli 1945 – 11 Maret 1968
 UUD 1945 masa orde baru / Demokrasi Pancasila
berlaku dari tanggal 11 Maret 1966- 1998
 UUD 1945 masa Reformasi / Demokrasi Pancasila /
diamandemen berlaku mulai 1988.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai