Anda di halaman 1dari 19

Click to edit Master title style

MAKALAH PERLINDUNGAN
KONSUMEN
K E LO M P O K 4

1. WENI WULANDARI (186601052)


2. ARUM KHOIRUNNISSA (186601243)
2. BOBY SUPRIAJI (186601162)
4 . F I R M A N S YA H (186601207)
5. HASLANDO ADIPUTRA (186601355)
6. SALMIN (186601353)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM-ENAM KENDARI


PROGRAM STUDI MANAJEMEN 1

TAHUN PELAJARAN 2019/2020


Latar Belakang
Click to edit Master title style
Di Indonesia saat ini perlindungan konsumen mendapat
perhatian yang cukup baik karena menyangkut aturan untuk
menciptakan kesejahteraan. Dengan adanya keseimbangan antara
pelaku usaha dan konsumen dapatmenciptakan rakyat yang
s e j a h t e r a d a n m a k m u r. N e g e r i - n e g e r i ya n g s e k a r a n g i n i d i s e b u t
negara-negara maju telah menempuh pembangunannya melalui tiga
tingkat unifikasi, industrialisasi, dan negara kesejahteraan.
Masalah perlindungan konsumen semakin gencar
dibicarakan. Permasalahan ini tidak akan pernah habis dan akan
selalu menjadi bahan perbincangan di masyarakat. Selama masih
banyak konsumen yang dirugikan, masalahnya tidak akan pernah
tuntas. Oleh karena itu, masalah perlindungan konsumen perlu
diperhatikan. Hak konsumen yang diabaikan oleh pelaku usaha
perlu dicermati secara seksama. Pada era globalisasi dan
perdagangan bebas saat ini, banyak bermunculan berbagai macam
produk barang/pelayanan jasa yang dipasarkankepada konsumen di
t a n a h a i r, b a i k m e l a l u i p r o m o s i , i k l a n , m a u p u n p e n a w a r a n b a r a n g
secara langsung.

2 2
Click to edit Master title style
Jika tidak berhati-hati dalam memilih produk barang/jasa yang diinginkan,
konsumen hanya akan menjadi objek eksploitas dari pelaku usaha yang tidak
bertanggung jawab. Tanpa disadari, konsumen menerima begitu saja barang/jasa
yang dikonsumsinya. Permasalahan yang dihadapi konsumen tidak hanya sekedar
bagaimana memilih barang, tetapi jauh lebih kompleks dari itu yang menyangkut
pada kesadaran semua pihak, baik pengusaha, pemerintah maupun konsumen itu
sendiri tentang pentingnya perlindungan konsumen. Pengusaha menyadari bahwa
mereka harus menghargai hak-hak konsumen, memproduksi barang dan jasa yang
berkualitas, aman untuk digunakan atau dikonsumsi, mengikuti standar yang
berlaku, dengan harga yang sesuai.
Tujuan penyelenggaraan, pengembangan dan pengaturan perlindungan
konsumen yang direncanakan adalah untuk meningakatkan martabat dan
kesadaran konsumen, dan secara tidak langsung mendorong pelaku usaha dalam
menyelenggarakan kegiatan usahanya dengan penuh rasa tanggung jawab.
Pada penulisan makalah ini kita akan membahas mengenai bagaimana
perlindungan terhadap konsumen serta apa saja hak dan kewajiban konsumen.
Dalam makalah ini kami juga akan menjelaskan tentang prinsip ,asas-asas dan
tujuan perlindungan konsumen yang mungkin akan berguna bagi pembaca
khususnya mahasiswa/I dimasa yang akan datang.

3 3
Rumusan Masalah
Click to edit Master title style

Apa yang dimaksud dengan konsumen ?


Bagaimana dasar hukum perlindungan konsumen ?
Apa yang dimaksud Perlindungan Konsumen?
Apa Saja Asas Dan Tujuan Perlindungan Konsumen?
Prinsip- Prinsip Hukum Perlindungan Konsumen
Apa hak dan kewajiban konsumen ?
Apa Hak Dan Kewajiban Produsen terhadap Konsumen?

4 4
Tujuan
Click to edit Master title style

Untuk mengetahui apa yang di maksud dengan konsumen


Untuk mengetahui dasar-dasar hukum perlindungan konsumen
Untuk Mengetahui Maksud dari Perlindungan Konsumen
Untuk mengetahui azas dan tujuan dari perlindungan konsumen
Mengetahui Prinsip-Prinsip Hukum Perlindungan Konsumen
Untuk mengetahui apa hak dan kewajiban dari konsumen
Hak Dan Kewajiban Produsen terhadap Konsumen

5 5
Click to editkonsumen
Pengertian Master title style

Konsumen secara harfiah memiliki arti, orang atau


perusahaan yang membeli barang tertentu atau menggunakan jasa
tertentu, atau sesuatu atau sese orang yangmenggunakan suatu
persediaan atau sejumlah barang.
Dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen mendefinisikan konsumen sebagai setiap
orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat,
baik bagi Kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun
makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Berdasarkan dari
pengertian tersebut, yang dimaksud konsumen orang yang berststus
sebagai pemakai barang dan jasa.

6 6
Click to
Dasar Hukum
edit Master
Perlindungan
title style
Konsumen

Hukum perlindungan konsumen yang berlaku di Di Indonesia, dasar hukum yang menjadikan seorang konsumen
dapat mengajukan perlindungan adalah:
Indonesia memiliki dasar hukum yang telah ditetapkan oleh
pemerintah. Dengan adanya dasar hukum yang pasti, 1. Undang Undang Dasar 1945 Pasal 5 ayat (1), pasal 21 ayat (1), Pasal 21
ayat (1), Pasal 27 , dan Pasal 33.
perlindungan terhadap hak-hak konsumen bisa dilakukan
dengan penuh optimisme. Hukum Perlindungan Konsumen 2. Undang Undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1999 No. 42 Tambahan
merupakan cabang dari Hukum Ekonomi. Alasannya, lembaran Negara Republik Indonesia No. 3821
permasalahan yang diatur dalam hukum konsumen berkaitan
3. Undang Undang No. 5 tahun 1999 Tentang Larangan Praktek Monopoli dan
erat dengan pemenuhan kebutuhan barang / jasa. Pada Persaingan Usaha Usaha Tidak Sehat.
tanggal 30 Maret 1999, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah
menyepakati Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang 4. Undang Undang No. 30 Tahun 1999 Tentang Arbritase dan Alternatif
Penyelesian Sengketa
perlindungan konsumen untuk disahkan oleh pemerintah
setelah selama 20 tahun diperjuangkan. RUU ini sendiri baru 5. Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2001 tentang Pembinaan Pengawasan
dan Penyelenggaraan Perlindungan Konsumen
disahkan oleh pemerintah pada tanggal 20 april 1999.
6. Surat Edaran Dirjen Perdagangan Dalam Negeri No. 235/DJPDN/VII/2001
Tentang Penangan pengaduan konsumen yang ditujukan kepada Seluruh
dinas Indag Prop/Kab/Kota
7. Surat Edaran Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri No. 795
/DJPDN/SE/12/2005 tentang Pedoman Pelayanan Pengaduan Konsumen

7 7
Click to edit Master
Perlindungan Konsumen
title style

Berdasarkan UU no.8 Pasal 1 Butir 1 Tahun 1999, tentang


perlindungan konsumen disebutkan bahwa “Perlindungan konsumen
adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk
memberi perlindungan kepada konsumen”. Kepastian hukum untuk
melindungi hak-hak konsumen, yang diperkuat melalui undang-undang
khusus, memberikan harapan agar pelaku usaha tidak lagi sewenang-
wenang yang selalu merugikan hak konsumen. Dengan adanya UU
Perlindungan Konsumen beserta perangkat hukum lainnya, konsumen
memiliki hak dan posisi yang berimbang, dan mereka pun bisa
menggugat atau menuntut jika ternyata hak-haknya telah dirugikan atau
dilanggar oleh pelaku usaha.

8 8
Click to edit Master title style
Disamping itu, Undang-undang tentang Perlindungan Trade Organization (Persetujuan Pembentukan
Konsumen pada dasarnya bukan merupakan awal dan akhir dari Organisasi Perdagangan Dunia);
hukum yang mengatur tentang perlindungan konsumen, sebab
sampai pada terbentuknya Undang-undang tentang Perlindungan 1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan
Konsumen ini telah ada beberapa undang-undang yang materinya Terbatas;
melindungi kepentingan konsumen, seperti:
2. Undang-undang Nomor 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil;
1. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1961 tentang Penetapan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 3. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan;
1961 tentang Barang, menjadi Undang-undang; 4. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1997 tentang Perubahan
2. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1966 tentang Hygiene; Atas Undang-undang Hak Cipta sebagai mana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1987;
3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Pemerintahan di Daerah; 5. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1997 tentang Perubahan
Atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1989 tentang Paten;
4. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1981 tentang Metrologi Legal;
6. Undang-undang Nomor 14 Tahun 1997 tentang Perubahan
5. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Atas Undang-undang Nomor 19 Tahun 1989 tentang Merek;
Perusahaan;
7. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
6. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian; Lingkungan Hidup;
7. Undang-undang Nomor 15 Tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan; 8. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1997 tentang Penyiaran;
8. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan 9. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1997 tentang
Industri Ketenagakerjaan;
9. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan; 10. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan
Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang
10.Undang-undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Agreement Perbankan
Establishing The World

9 9
Click dan
Asas to edit
Tujuan
Master
Perlindungan
title style Konsumen
Upaya perlindungan konsumen di tanah air didasarkan pada sejumlah 3. Asas keseimbangan
asas dan tujuan yang telah diyakini bisa memberikan arahan dalam
implementasinya di tingkatan praktis. Dengan adanya asas dan tujuan yang jelas, Asas ini dimaksudkan untuk memberikan keseimbangan
hukum perlindungan konsumen memiliki dasar pijakan yang benar-benar kuat. antara kepentingan konsumen, pelaku usaha, dan pemerintah dalam
arti material maupun spiritual. d. Asas keamanan dan keselamatan
Asas perlindungan konsumen konsumen.
Berdasarkan UU Perlindungan Konsumen pasal 2, ada lima asas 4. Asas keamanan dan keselamatan konsumen
perlindungan konsumen.
Asas ini dimaksudkan untuk memberikan jaminan atas
1. Asas manfaat keamanan dan keselamatan kepada konsumen dalam penggunaan,
pemakaian, dan pemanfaatan barang/jasa yang dikonsumsi atau
Maksud asas ini adalah untuk mengamanatkan bahwa segala upaya digunakan.
dalam penyelenggaraan perlindungan konsumen harus memberikan manfaat
sebesar- besarnya bagi kepentingankonsumen dan pelau usaha secara 5. Asas kepastian hukum
keseluruhan.
Asas ini dimaksudkan agar baik pelaku usaha maupun
2. Asas keadilan konsumen menaati hukum dan memperoleh keadilan dalam
penyelenggaraan perlindungan konsumen, serta Negara menjamin
Asas ini dimaksudkan agar partisipasi seluruh rakyat bias diwujudkan kepastian hukum.
secara maksimal dan memberikan kesempatan kepada konsumen dan pelaku
usaha untuk memperoleh haknyadan melaksanakan kewajibannya secara adil.

10 10
Click toperlindungan
Tujuan edit Master title
konsumen
style

Dalam UU Perlindungan Konsumen Pasal 3, disebutkan bahwa tujuan perlindungan


konsumen adalah sebagai berikut.

1. Meningkatkan kesadaran, kemampuan, dan kemandirian konsumen untuk melindungi diri.


2. mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkannya dari ekses negatif
pemakaian barang dan/atau jasa.
3. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam memilih, dan menuntut hak- haknya sebagai
konsumen.
4. Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastian hukum dan
keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi.
5. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan konsumen
sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam berusaha.
6. Meningkatkan kualitas barang/jasa yang menjamin kelangsungan usaha produksi barang dan
jasa, kesehatan, kenyamanan, keamanan, dan keselamatan konsumen.

11 11
Click to edit
Prinsip- Prinsip
Master
Hukum
titlePerlindungan
style Konsumen
1. Let The Buyer Beware
• Pelaku Usaha kedudukannya seimbang dengan konsumen sehingga tidak perlu proteksi.
• Konsumen diminta untuk berhati hati dan bertanggung jawab sendiri.
• Konsumen tidak mendapatkan akses informasi karena pelaku usaha tidak terbuka.
2. The due Care Theory
• Pelaku usaha mempunyai kewajiban untuk berhati hati dalam memasyarakatkan produk, baik barang maupun jasa. Selama berhati hati ia tidak
dapat dipersalahkan.
• Pasal 1865 Kuhperdata secara tegas menyatakan, barangsiapa yang mengendalikan mempunyai suatu hak atau untuk meneguhkan haknya
atau membantah hak orang lain, atau menunjuk pada suatu peristirwa, maka ia diwajibkan membuktikan adanya hak atau peristirwa tersebut.
• Kelemahan beban berat konsumen dalam membuktikan.
3. The Privity of Contract
• Prinsip ini menyatakan, pelaku usaha mempunyai kewajiban untuk melindungi konsumen, tetapi hal itu baru dapat dilakukan jika diantara
mereka telah terjalin suatu hubungan kontraktual. Pelaku usaha tidak dapat disalahkan atas hal hal diluar yang diperjanjikan.
• Fenomena kontrak kontrak standar yang bantak beredar di masyarakat merupakan petunjuk yang jelas betapa tidak berdayanya konsumen
menghadapi dominasi pelaku usaha.

4. Kontrak bukan Syarat


12 12
• Prinsip ini tidak mungkin lagi dipertahankan, jadi kontrak bukan lagi merupakan syarat untuk menetapkan eksistensi suatu huungan hukum
Clickdan
Hak to edit
Kewajiban
Master Konsumen
title style
Sebagai pemakai barang/jasa, konsumen memiliki sejumlah hak dan kewajiban. Pengetahuan tentang hak-hak
konsumen sangat penting agar orang bisa bertindak sebagai konsumen yang kritis dan mandiri. Tujuannya, jika ditengarai adanya
tindakan yang tidak adil terhadap dirinya, ia secara spontan menyadari akan hal itu. Konsumen kemudian bisa bertindak lebih jauh
untuk memperjuangkan hak-haknya. Dengan kata lain, ia tidak hanya tinggal diam saja ketika menyadari bahwa hak-haknya telah
dilanggar oleh pelaku usaha.

Berdasarkan UU Perlindungan konsumen pasal 4, hak-hak konsumen sebagai berikut :


1. Hak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam mengonsumsi barang/jasa.
2. Hak untuk memilih dan mendapatkan barang/jasa sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan .
3. Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang/jasa.
4. Hak untuk didengar pendapat keluhannya atas barang/jasa yang digunakan.
5. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut.
6. Hak untuk mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen.
7. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskrimainatif.
8.Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi, atau penggantian, jika barang/jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak
sebagaimana mestinya.
9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya. 13 13
Click to editKonsumen
Kewajiban Master title style

Kewajiban Konsumen Sesuai dengan Pasal 5 Undang-undang Perlindungan Konsumen,


Kewajiban Konsumen adalah :

1. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang
dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan;
2. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa;
3. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati;
4. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut.

14 14
ClickDan
Hak to edit
Kewajiban
Master Produsen
title style Terhadap Konsumen
Produsen ialah orang yang menghasilkan barang atau jasa untuk Kewajiban produsen
keperluan konsumen. Barang atau jasa yang dihasilkan produsen disebut produksi,
sedangkan yang memakai barang dan jasa disebut konsumen. Dalam ilmu 1. Beritikad baik dalam kegiatan usahanya
ekonomi dapat dikelompokkan pada golongan besar suatu rumah tangga yaitu 2. Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi
golongan Rumah Tangga Konsumsi (RTK), dan golongan Rumah Tangga Produksi dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberikan penjelasan,
(RTP). penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan
Hak Produsen (pelaku usaha/wirausahawan) 3. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur
1. Seperti halnya konsumen, pelaku usaha juga memiliki hak dan kewajiban. Hak serta tidak diskriminatif
pelaku usaha sebagaimana diatur dalam Pasal 6 UUPK adalah: 4. Menjamin mutu barang dan/atau jasa yang diproduksi dan/atau
2. Hak menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu dan/atau
kondisi dan nilai tukar barang dan/atau jasa yang diperdagangkan. jasa yang berlaku

3. Hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang 5. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji dan/atau
beritikad tidak baik. mencoba barang dan/atau jasa yang dibuat dan/atau yang
diperdagangkan
4. Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian hukum
sengketa konsumen. 6. Memberi kompensasi, ganti rugi, dan/atau penggantian atas
kerugian akibat penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang
5. Hak untuk rehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa kerugian dan/atau jasa yang diperdagangkan.
konsumen tidak diakibatkan oleh barang dan/atau jasa yang diperdagangkan.
7. Memberi kompensasi ganti rugi dan/atau penggantian bila barang
6. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya. dan/atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai
dengan perjanjian.
15 15
Perbuatan
Click to edit
yang
Master
dilarang
title dilakukan
style oleh seorang pelaku
usaha
Pelaku usaha dilarang menawarkan jasa yang tidak
memenuhi atau tidak sesuai standar yang dipersyaratkan dan
ketentuan peraturan perundang-undangan, tidak sesuai dengan janji
yang dinyatakan keterangan, iklan atau promosi atas penawaran jasa
tersebut. Tidak membuat perjanjian atas pengikatan jasa tersebut • Pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa yang
dalam bahasa Indonesia sesuai dengan ketentuan perundang- ditujukan untuk diperdagangkan dengan memberikan hadiah
undangan yang berlaku (pasal 8). melalui cara undian, dilarang untuk:
• Pelaku usaha dilarang menawarkan, mempromosikan, 1. Tidak melakukan penarikan hadiah setelah batas waktu yang
mengiklankan suatu barang dan atau jasa secara tidak benar, dan dijanjikan;
atau seolah-olah secara langsung atau tidak langsung
merendahkan barang dan atau jasa lain (pasal 9). 2. Mengumumkan hasilnya tidak melalui media massa;

• Pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa yang 3. Memberikan hadiah tidak sesuai dengan yang dijanjikan;
ditujukan untuk diperdagangkan dilarang menawarkan, 4. Mengganti hadiah yang tidak setara dengan nilai hadiah yang
mempromosikan, mengiklankan atau membuat pernyataan yang dijanjikan. (pasal 14)
tidak benar atau menyesatkan mengenai (Pasal 10)
• Pelaku usaha dilarang menawarkan, mempromosikan, atau
mengiklankan suatu barang dan atau jasa dengan cara menjanjikan
pemberian hadiah berupa barang dan atau jasa lain secara cuma-
cuma dengan maksud tidak memberikannya atau memberikan tidak
sebagaimana yang dijanjikannya (pasal 13).
16 16
Click to edit
Tanggung Jawab
Master
Produsen
title style
terhadap Konsumen

Pasal 19
1. Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas kerusakan, pencemaran,
dan/atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang dan/atau jasa yang dihasilkan
atau diperdagangkan.
2. Ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat berupa pengembalian uang atau
penggantian barang dan/atau jasa yang sejenis atau setara nilainya, atau perawatan
kesehatan dan/atau pemberian santunan yang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
3. Pemberian ganti rugi dilaksanakan dalam tenggang waktu 7 (tujuh) hari setelah tanggal
transaksi.
4. Pemberian ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 tidak menghapuskan
kemungkinan adanya tuntutan pidana berdasarkan pembuktian lebih lanjut mengenai
adanya unsur kesalahan.
5. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 tidak berlaku apabila pelaku
usaha dapat membuktikan bahwa kesalahan tersebut merupakan kesalahan konsumen
17 17
Click to edit Master title style

“ Kesimpulan
Kesadaran konsumen bahwa mereka memiliki hak, kewajiban serta perlindungan
hukum atas mereka harus diberdayakan dengan meningkatkan kualitas pendidikan yang
layak atas mereka, mengingat faktor utama perlakuan yang semena-mena oleh produsen
kepada konsumen adalah kurangnya kesadaran serta pengetahuan konsumen akan hak-hak
serta kewajiban mereka.

Kesadaran produsen akan hak-hak konsumen juga sangat dibutuhkan agar


tercipta harmonisasi tujuan antara produsen yang ingin memperoleh laba tanpa
membahayakan konsumen yang ingin memiliki kepuasan maksimum,
Semoga makalah yang kami buat ini dapat memberi penjelasan dan dapat mengingatkan
para pembaca bahwa kita sebagai konsumen memiliki hak-hak serta kewajiban yang harus
kita laksanakan, dan kita juga memiliki perlindungan penuh atas hukum dan UU yang
berlaku yang bisa digunakan kapan saja ketika diri kita endapat perlakuakuan yang tidak
sesuai dengan apa-apa yang telah ditetapkan bagi konsumen.

Semoga makalah yang kami buat ini bermanfaat bagi para


mahasiswa/mahasiswi, dan bisa dijadikan referensi dalam melakukan kajian-kajian ilmiah 18 18
tentang hukum perlindungan konsumen.
Sistem Informasi Managemen Kampus
Click to edit Master title style
Stie 66 Kendari

THANK OU!

19
19
More Than The Others

Anda mungkin juga menyukai