Anda di halaman 1dari 12

MOLA HIDATIDOSA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5

ST HADIJAH H ANWAR 183145301167


RESKY PUTRI UTAMI 183145301170
SUSI SUSANTI 183145301172
NADRA NURFIYANI HAJAMA 183145301175
PENGERTIAN
• Hamil Mola adalah suatu kehamilan dimana setelah fertilisasi
hasil konsepsi tidak berkembang menjadi embrio tetapi terjadi
poliferasi dan vili korialis disertai dengan degenerasi hidropik.
Uterus melunak dan berkembang lebih cepat dari usia
gestasi, tidak dijumpai adanya janin, kavum uteri hanya terisi
oleh jaringan seperti rangkaian buah anggur.
ETIOLOGI
1 Faktor ovum
Pembuahan sel telur dimana intinya telah hilang atau tidak aktif lagi oleh sebuah sel sperma.
2. Imunoselektif dari trofoblas
Perkembangan molahidatidosa diperkirakan disebabkan oleh kesalahan respon imun ibu terhadap invasi oleh
trofoblas. Akibatnya vili mengalami distensi kaya nutrient. Pembuluh darah primitive di dalam vilus tidak terbentuk
dengan baik sehingga embrio ‘ kelaparan’, mati, dan diabsorpsi, sedangkan trofoblas terus tumbuh dan pada
keadaan tertentu mengadakan invasi kejaringan ibu.
3.Usia
Faktor usia yang dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun dapat terjadi kehamilan mola ..
4. Keadaan sosio-ekonomi yang rendah
Karena keadaan sosial ekonomi yang rendah maka untuk memenuhi zat-zat gizi yang diperlukan tubuh kurang
sehingga mengakibatkan gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangan janinnya.
5. Paritas tinggi
6. Defisiensi protein
kekurangan protein dalam makanan pada masa kehamilan mengakibatkan pertumbuhan pada janin tidak
sempurna.
7. Infeksi virus dan faktor kromosom yang belum jelas
8. Riwayat kehamilan mola sebelumnya
PATOFISIOLOGI
• Setelah ovum dibuahi, terjadi pembagian dari sel tersebut.
Tidak lama kemudian terbentuk biastokista yang mempunyai
lumen dan dinding luar. Dinding ini terjadi atas sel-sel
ekstoderm yang kemudian menjadi tropoblash. Sebagian vili
berubah menjadi gelembung berisi cairan jernih, biasa tidak
ada janin. Gelembung-gelambung atau tesikel ukurannya
bervariasi mulai dari yang mudah dilihat, sampai beberapa
sentimeter, bergantung dalam beberapa kelompok dari
tangkai yang tipis. Massa tersebut dapat tumbuh cukup besar
sehingga memenuhi cavum uteri. Pembesaran uterus sering
tidak sesuai dan melebihi usia kehamilan.
JENIS JENIS MOLA HIDATIDOSA

• Mola hidatidosa komplet • Mola hidatidosa inkomplet


Secara kasat mata jaringan (parsial),
mola hidatidosa komplit Masih tampak gelembung yang disertai
tampak seperti seonggok buah janin atau bagian dari janin. Umumnya
anggur janin masih hidup dalam bulan pertama
TANDA DAN GEJALA MOLA HIDATIDOSA

• Amenore dan tanda-tanda kehamilan


• Perdarahan pervaginam berulang.
• Pembesaran uterus lebih besar dari usia kehamilan.
• Tidak terabanya bagian janin pada palpasi dan tidak terdengarnya DJJ
sekalipun uterus sudah membesar setinggi pusat atau lebih.
• Preeklampsia atau eklampsia yang terjadi sebelum kehamilan 24
minggu.
• Hiperemesis lebih sering terjadi, lebih keras dan lebih lama.
• Kadar gonadotropin tinggi dalam darah serum pada hari ke 100 atau
lebih sesudah periode menstruasi terakhir.
GAMBARAN DIAGNOSIS MOLA HIDATIDOSA
• Anamnesa / keluhan

• terdapat gejala hamil muda


• kadang kala ada tanda toxemia gravidarum
• terdapat perdarahan yang sedikit atau banyak, tidak teratur warna
merah tua atau kecoklatan.
• Pembesaran uterus tidak sesuai ( lebih besar ) dari usia kehamilan
seharusnya.
• Keluar jaringan mola seperti buah anggur atau mata ikan
• Inspeksi
• Muka dan badan kelihatan pucat kekuningan
• Bila gelembung mola keluar dapat dilihat jelas.
• Palpasi
• Uterus membesar tidak sesuai dengan tuanya kehamilan, teraba lembek.
• Tidak teraba bagian – bagian janin dan ballotemen, juga gerakan janin.
• darah dan gelembung mola keluar
• Adanya pembesaran kelenjar tiroid, menunjukan adanya komplikasi tiroktoksikosis.
• Auskultasi
• Tidak terdengar DJJ
• Terdengar bising dan bunyi khas
• Periksa Dalam
• Pastikan besarnya rahim, rahim terasa lembek, tidak ada bagian janin, terdapat
perdarahan dan jaringan dalam kanalis servikalis dan vagina, seerta evaluasi keadaan
servik.
• Pemeriksaan penunjang

• Laboratutium
• Foto Rontgen abdomen
• USG
• Amniografi
• Uji sonde Hanifa
• Foto thorax
• T3 dan T4
PENATALAKSANAAN MOLA HIDATIDOSA

• Perbaikan Keadaan Umum


• Perbaikan keadaan umum pada pasien molahidatidosa, yaitu :
• Koreksi dehidrasi.
• Transfusi darah bila ada anemia (Hb 8 gr% atau
kurang), juga untuk memperbaiki syok.
• Bila ada gejala preeklamsia dan hiperemesis
gravidarum diobati sesuai protocol penanganannya.
• Bila ada gejala-gejala tirotoksikosis dikonsul ke bagian
penyakit dalam.
• Pengeluaran jaringan mala dengan cara kuretase dan
histerektomi
KOMPLIKASI MOLA HIDATIDOSA
• Komplikasi non maligna
• Perforasi uterus
• Perdarahan
• DIC
• Embolisme tropoblastik
• Infeksi pada sevikal atau vaginal.
• Komplikasi maligna
• Anemia
• Syok
• Preeklampsi atau Eklampsia
• Tirotoksikosis
• Infeksi sekunder.
• Perforasi karena keganasan dan karena tindakan.
• Menjadi ganas ( PTG ) pada kira – kira 18-20% kasus, akan menjadi mola destruens atau
koriokarsinoma.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai