RESKY PUTRI UTAMI 183145301170 SUSI SUSANTI 183145301172 NADRA NURFIYANI HAJAMA 183145301175 PENGERTIAN • Hamil Mola adalah suatu kehamilan dimana setelah fertilisasi hasil konsepsi tidak berkembang menjadi embrio tetapi terjadi poliferasi dan vili korialis disertai dengan degenerasi hidropik. Uterus melunak dan berkembang lebih cepat dari usia gestasi, tidak dijumpai adanya janin, kavum uteri hanya terisi oleh jaringan seperti rangkaian buah anggur. ETIOLOGI 1 Faktor ovum Pembuahan sel telur dimana intinya telah hilang atau tidak aktif lagi oleh sebuah sel sperma. 2. Imunoselektif dari trofoblas Perkembangan molahidatidosa diperkirakan disebabkan oleh kesalahan respon imun ibu terhadap invasi oleh trofoblas. Akibatnya vili mengalami distensi kaya nutrient. Pembuluh darah primitive di dalam vilus tidak terbentuk dengan baik sehingga embrio ‘ kelaparan’, mati, dan diabsorpsi, sedangkan trofoblas terus tumbuh dan pada keadaan tertentu mengadakan invasi kejaringan ibu. 3.Usia Faktor usia yang dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun dapat terjadi kehamilan mola .. 4. Keadaan sosio-ekonomi yang rendah Karena keadaan sosial ekonomi yang rendah maka untuk memenuhi zat-zat gizi yang diperlukan tubuh kurang sehingga mengakibatkan gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangan janinnya. 5. Paritas tinggi 6. Defisiensi protein kekurangan protein dalam makanan pada masa kehamilan mengakibatkan pertumbuhan pada janin tidak sempurna. 7. Infeksi virus dan faktor kromosom yang belum jelas 8. Riwayat kehamilan mola sebelumnya PATOFISIOLOGI • Setelah ovum dibuahi, terjadi pembagian dari sel tersebut. Tidak lama kemudian terbentuk biastokista yang mempunyai lumen dan dinding luar. Dinding ini terjadi atas sel-sel ekstoderm yang kemudian menjadi tropoblash. Sebagian vili berubah menjadi gelembung berisi cairan jernih, biasa tidak ada janin. Gelembung-gelambung atau tesikel ukurannya bervariasi mulai dari yang mudah dilihat, sampai beberapa sentimeter, bergantung dalam beberapa kelompok dari tangkai yang tipis. Massa tersebut dapat tumbuh cukup besar sehingga memenuhi cavum uteri. Pembesaran uterus sering tidak sesuai dan melebihi usia kehamilan. JENIS JENIS MOLA HIDATIDOSA
Secara kasat mata jaringan (parsial), mola hidatidosa komplit Masih tampak gelembung yang disertai tampak seperti seonggok buah janin atau bagian dari janin. Umumnya anggur janin masih hidup dalam bulan pertama TANDA DAN GEJALA MOLA HIDATIDOSA
• Amenore dan tanda-tanda kehamilan
• Perdarahan pervaginam berulang. • Pembesaran uterus lebih besar dari usia kehamilan. • Tidak terabanya bagian janin pada palpasi dan tidak terdengarnya DJJ sekalipun uterus sudah membesar setinggi pusat atau lebih. • Preeklampsia atau eklampsia yang terjadi sebelum kehamilan 24 minggu. • Hiperemesis lebih sering terjadi, lebih keras dan lebih lama. • Kadar gonadotropin tinggi dalam darah serum pada hari ke 100 atau lebih sesudah periode menstruasi terakhir. GAMBARAN DIAGNOSIS MOLA HIDATIDOSA • Anamnesa / keluhan
• terdapat gejala hamil muda
• kadang kala ada tanda toxemia gravidarum • terdapat perdarahan yang sedikit atau banyak, tidak teratur warna merah tua atau kecoklatan. • Pembesaran uterus tidak sesuai ( lebih besar ) dari usia kehamilan seharusnya. • Keluar jaringan mola seperti buah anggur atau mata ikan • Inspeksi • Muka dan badan kelihatan pucat kekuningan • Bila gelembung mola keluar dapat dilihat jelas. • Palpasi • Uterus membesar tidak sesuai dengan tuanya kehamilan, teraba lembek. • Tidak teraba bagian – bagian janin dan ballotemen, juga gerakan janin. • darah dan gelembung mola keluar • Adanya pembesaran kelenjar tiroid, menunjukan adanya komplikasi tiroktoksikosis. • Auskultasi • Tidak terdengar DJJ • Terdengar bising dan bunyi khas • Periksa Dalam • Pastikan besarnya rahim, rahim terasa lembek, tidak ada bagian janin, terdapat perdarahan dan jaringan dalam kanalis servikalis dan vagina, seerta evaluasi keadaan servik. • Pemeriksaan penunjang
• Perbaikan keadaan umum pada pasien molahidatidosa, yaitu : • Koreksi dehidrasi. • Transfusi darah bila ada anemia (Hb 8 gr% atau kurang), juga untuk memperbaiki syok. • Bila ada gejala preeklamsia dan hiperemesis gravidarum diobati sesuai protocol penanganannya. • Bila ada gejala-gejala tirotoksikosis dikonsul ke bagian penyakit dalam. • Pengeluaran jaringan mala dengan cara kuretase dan histerektomi KOMPLIKASI MOLA HIDATIDOSA • Komplikasi non maligna • Perforasi uterus • Perdarahan • DIC • Embolisme tropoblastik • Infeksi pada sevikal atau vaginal. • Komplikasi maligna • Anemia • Syok • Preeklampsi atau Eklampsia • Tirotoksikosis • Infeksi sekunder. • Perforasi karena keganasan dan karena tindakan. • Menjadi ganas ( PTG ) pada kira – kira 18-20% kasus, akan menjadi mola destruens atau koriokarsinoma. TERIMA KASIH