Anda di halaman 1dari 20

REFERAT

STATUS ASMATIKUS
Disusun Oleh:
Michiko Meritasari
1765050083

Pembimbing:
dr. Persadaan Bukit, Sp. A
KEPANITERAAN ILMU KESEHATAN ANAK
PERIODE 22 JULI – 28 SEPTEMBER 2019
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2019
PENDAHULUAN
Pendahuluan

Asma merupakan penyakit peradangan kronik saluran nafas yang


bersifat kronis dan dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang.
Asma yang muncul pada masa kanak-kanak dan usia muda dapat
berpengaruh pada keseharian bersekolah dan aktifitas sosial. Asma
menjadi masalah kesehatan masyarakat di hampir seluruh negara di
dunia. Penyakit ini dapat menyerang berbagai kalangan usia dari
anak-anak hingga dewasa. Asma pada anak-anak dapat berpotensi
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak
Pendahuluan

Angka kejadian asma bervariasi di setiap negara.


Menurut data WHO, lima penyakit paru merupakan
17.4% dari seluruh kematian yang terjadi di dunia
terdiri dari infeksi paru, PPOK, tuberkulosis, kanker
paru, dan asma. Hingga saat ini angka kejadian
asma masih tinggi. Diperkirakan saat ini terdapat 334
juta orang menderita asma, dan angkanya akan
terus meningkat diperkirakan pada tahun 2025
mencapai 400 juta kejadian.
Pendahuluan

Status asmatikus merupakan suatu


kegawatdaruratan medik.
Status asmatikus merupakan bentuk ekstrim dari
eksaserbasi asma yang dapat menyebabkan
hipoksemia, hiperkarbia, dan gagal nafas sekunder,
bahkan kematian.
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

Status asmatikus merupakan bentuk eksaserbasi


akut pada asma yang tidak berespon terhadap
pemberian atau pengobatan awal menggunakan
bronkodilator. Status asmatikus dapat bervariasi.
Dari bentuk ringan hingga berat dengan
bronkospasme, peradangan saluran respiratori, dan
sumbatan lendir yang dapat menyebabkan kesulitan
dalam bernapas, dan dapat terjadi retensi dari
karbondioksida serta gagal napas.
EPIDEMIOLOGI

Penderita asma diperkirakan sebanyak 334 juta orang di


dunia. Bersumber dari Global Burden of Disease Study (GBD)
tahun 2008 – 2010, global disease burden pada asma adalah
negara yang berkembang dengan angka pendapatan yang
rendah.
Di Indonesia sendiri prevalensi asma pada anak sekitar 10%
pada usia sekolah dasar, dan sekitar 6,5% pada usia sekolah
menengah pertama.
FAKTOR RISIKO

 Usia
 Jenis kelamin
 Riwayat atopi
 Lingkungan
 Ras
 Asaprokok
 Outdoor air pollution
 Infeksi saluran respiratorik
Patogenesis
Patofisiologi
Diagnosis

1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik: Tanda-tanda vital, menilai derajat serangan, melihat
apakah ada tanda komplikasi
3. Pemeriksaan penunjang
 Darah perifer lengkap
 Rontgen dada
 EKG
 Elektrolit
 Peakflowrate
 Analisa Gas Darah
 Konsentrasi Teofilin dalam serum
Pasien dengan risiko tinggi mengalami serangan asma, dapat
mengancam nyawat:
 Serangan asma yang mengancam nyawa
 Intubasi karena serangan asma
 Pneumothorax atau pneumomediastinum
 Serangan asma yang berlangsung dalam waktu lama
 Penggunaan steroid sistemik
 Tidak teratur berobat sesuai rencana terapi
 Penyakit psikiatri maupun penyakit psikososial
 Alergi makanan
Tatalaksana

 Rawat Inap/intensif

Terapi utama pengelolaan eksaserbasi untuk meringankan obstruksi aliran


udara dan hipoksemia meliputi

 Pemberian berulang bronkodilator β2-agonis inhalasi kerja cepat;

 Pengenalan awal glukokortikosteroid sistemik;

 Suplementasi oksigen.
Alur Tatalaksana Status Asmatikus pada Anak Usia 2-5 Tahun

Segera Lakukan:
 Panggil bantuan MENGANCAM NYAWA
Bila ditemukan tanda-tanda :
 O2 via mask 6-8 ltr per menit Pertimbangkan:
 SpO2 <90% sampai saturasi >92%  Rontgen dada & Analisa gas
 Silent chest  Nebulasi: darah
 Penurunan kesadaran - Salbutamol:  Salbutamol (IV):
 Malas bernapas terus menerus atau dosis 1-2mcg/kgBB/menit dalam 1
 Agitasi lebih dari 1 jam 2.5 mg jam lalu 1-2mcg/kgBB/menit
- Ipratropium:  Aminofilin (IV):
 Sianosis
3 dosis hingga 1 jam 250mcg 5mg/kg dalam 20 menit
 Bradikardia
 Prednisolone (PO):  Magnesium (IV jalur terpisah):
1mg/kgBB (max 40mg) 50mg/kgBB dalam 20 menit
Atau
 Hidrokortison (IV): Pertimbangkan pindah PICU
4mg/kg (maksimal 160mg)

• Ulang salbutamol seperlunya


Alur Tatalaksana Status Asmatikus pada Anak Usia 6-15 Tahun

Segera Lakukan:
 Panggil bantuan MENGANCAM NYAWA
Bila ditemukan tanda-tanda :
 O2 via mask 6-8 ltr per menit Pertimbangkan:
 SpO2 <90% sampai saturasi >92%  Rontgen dada & Analisa gas
 Silent chest  Nebulasi: darah
 Penurunan kesadaran - Salbutamol:  Salbutamol (IV):
 Malas bernapas terus menerus atau dosis 1-2mcg/kgBB/menit dalam 1
 Agitasi lebih dari 1 jam 5 mg jam lalu 1-2mcg/kgBB/menit
- Ipratropium:  Aminofilin (IV):
 Sianosis
3 dosis hingga 1 jam 500mcg 5mg/kg dalam 20 menit
 Bradikardia
 Prednisolone (PO):  Magnesium (IV jalur terpisah):
1mg/kgBB (max 40mg) 50mg/kgBB dalam 20 menit
Atau
 Hidrokortison (IV): Pertimbangkan pindah PICU
4mg/kg (maksimal 160mg)

• Ulang salbutamol seperlunya


Kriteria pasien yang memerlukan perawatan intesnsif di PICU:

 Tidak ada respon terhadap tatalaksana awal di IGD dan/atau


perburukan asma yang cepat.
 Tampak tanda-tanda diorientasi, kebingungan, dan penurunan
kesadaran
 Tidak ada perbaikan dengan tatalaksana baku di ruang rawat inap
 Ancaman henti napas: hipoksemia menetap meskipun sudah diberikan
oksigen dengan kadar PaO2<60mgHg dan/atau PaCo2 >45mmHg)
Edukasi

 Penyakit pasien
 Mengenali pencetus dan menghindarinya
 Teknik inhalasi
 Membuat catatan harian mengenai serangan
 Rencana manajemen asma
Kesimpulan

 Status asmatikus merupakan bentuk eksaserbasi akut pada asma yang tidak berespon
terhadap pemberian atau pengobatan awal menggunakan bronkodilator. Status asmatikus
dapat bervariasi. Dari bentuk ringan hingga berat dengan bronkospasme, peradangan
saluran respiratori, dan sumbatan lendir yang dapat menyebabkan kesulitan dalam
bernapas, dan dapat terjadi retensi dari karbondioksida serta gagal napas.
 Penderita asma diperkirakan sebanyak 334 juta orang di dunia, angkanya akan terus
meningkat diperkirakan pada tahun 2025 mencapai 400 juta kejadian. Meningkatnya angka
kejadian asma diduga dipengaruhi oleh buruknya kualitas udara dan berubahnya pola
hidup manusia. Riwayat atopi pada anak dan adanya riwayat atopi dalam keluarga dapat
meningkatkan risiko asma persisten dan beratnya asma.
 Penatalaksanaan status asmatikus harus dilakukan sesegera mungkin untuk mencegah
kejadian henti napas atau bahkan kematian. Diupayakan dengan diberikan oksigen, dan
diikuti obat-obatan seperti Inhalasi agonis β2, Steroid Inhalasi, Ipratropium Bromide,
Magnesium Sulphate, Aminofilin, Antileukotrien. Bila belum adequat dapat dipertimbangkan
perawatan di PICU.
Terima Kasih
Thank you
ありがとうございました

Anda mungkin juga menyukai