Anda di halaman 1dari 38

Askep Pada Tn.

S
Dengan Gastritis

egi_rani_vina_desi_vivi
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Lansia mengalami degenerasi mukosa
lambung, penurunan sekresi asam
lambung dan enzim pencernaan.
Penurunan motiliti lambung, spinkter
cardiac mengendur/relax maka akan
terjadi peningkatan refluks & keluhan
heartburn.
TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengetahui serta merencanakan asuhan
keperawatan gerontik pada klien gastritis
2. Tujuan khusus
Melakukan pengkajian pada lansia dengan klien
gastritis
Menegakkan diagnosa keperawatan pada lansia
dengan klien gastritis
Membuat perencanaan keperawatan pada lansia
dengan klien gastritis
TINJAUAN TEORITIS
GASTRITIS PADA LANSIA
A. Pengertian
 Gastritis adalah suatu proses inflamasi
pada lapisan mukosa dan submukosa
lambung.
 Gastritis pada lansia dikenal sebagai
gastritis atrofikan. Penyebab tersering
adalah hipo atau akhlorida.
B. ETIOLOGI
 Makan makanan yang terlalu berbumbu,
minum-minuman beralkohol,
mengkonsumsi aspirin, NSAID, tertelan
asam kuat seperti HCl, terganggunya
mikrosirkulasi pada gaster seperti luka
bakar luas, trauma luas, sepsis
 Gastritis kronis disebabkan oleh kuman H.
Pylori dan ulkus benigna atau maligna dari
lambung.
C. Manifestasi klinis
 Keluhan-keluhan seperti nyeri timbul pada
ulu hati, biasanya ringan dan tidak dapat
ditunjuk dengan tepat lokasinya. Kadang-
kadang disertai mual-muntah kembung,
anoreksia. Hematemesis dan melena
disusul dengan tanda-tanda anemia pasca
perdarahan
D. Patofisiologi
Faktor-faktor etiologi tersebut di atas dapat
mengakibatkan membran mukosa lambung edem
dan hiperemis (kongesti dengan jaringan, cairan
dan darah) dan mengalami erosi superfisial,
bagian ini mensekresi sejumlah getah lambung
yang mengandung sangat sedikit asam tapi
banyak mukus. Ulserasi superfisial dapat terjadi
sehingga mengakibatkan hemoragik. Ulserasi yg
lama bisa mencapai bgn submukosa
E. Penatalaksanaan
 Pencegahan terhadap setiap pasien
dengan resiko tinggi digunakan antasida,
atau antagonis H2
 Pengobatan gastritis autoimun ditujukan
pada anemia pernisiosa yang
diakibatkannya. Vit. B12 dapat
memperbaiki keadaan anemianya serta
denga erediksi pylori.
ILUSTRASI KASUS
 Tn S (75 th)masuk ke PSTW Kasih Ibu
pada tanggal 4 Okt 2005 karena keinginan
sendiri. Klien merasa membebani istrinya
jika tetap dirumah karena klien sudah tidak
bisa bekerja lagi. Klien merupakan
penderita gastritis kronis dan rutin
mengkonsumsi antasida.
Identitas
 Nama : Tn. S
 Umur : 75 th
 Daerah asal : Koto tuo, Pariangan Tanah
Datar
 Agama : Islam
 Suku : Koto
RKS
 Tn. S mengkonsumsi obat maag rutin
sebelum makan
 Tn. S mengeluhkan penurunan nafsu
makan (hanya menghabiskan ½ porsi)
 Tn. S mengalami kesulitan dalam berjalan
dan ADL dikarenakan reumatik.
RKD
 Tn. S pernah mengalami
fraktur pada lengannya
saat usia 40-an.

 Tn. S menderita maag


sejak umur 25 th dan
pernah dirawat di RS

RKK
 Tidak ada penyakit keturunan
KEBIASAAN SEHARI-HARI
 Biologis
Pola makan 2x sehari,
minum air putih, tidur ± 7 jam
tanpa terbangun malam
hari, BAB dan BAK tidak
Mengalami kesulitan.
Klien sehari-hari biasa
membersihkan ruangan panti,
Klien rekreasi dg keliling panti
Lanjutan….
 Psikologis
Tn. S senang berada di PSTW karena ada
yang memperhatikan, menyayanginya spt
keluarga.
Namun saat di wawancara,
Tn. S mengatakan kalau
hidupnya sudah
tidak berharga lagi.
Lanjutan….
 Sosial
Dukungan keluarga: anak-anak
Hubungan antar keluarga:
Anak2 klien dr istri I mengunjunginya dlm
3 bln terakhir sdh 2x tp Tn. S melarang
anak2nya berkunjung krn Tn. S tdk mau
merepotkan anak2nya yg hidupnya jg
susah
Lanjutan kebiasaan sosial
Hubungan dengan orang lain :
Tn. S lebih sering keliling-keliling panti dan
berbincang-bincang dengan penghuni panti
lainnya
Lanjutan…
 Spritual
Pelaksanaan ibadah :
Shalat di mushala PSTW
Keyakinan tentang kesehatan :
Menurut Tn.S sehat itu adalah badan yang
kuat dan bisa mengerjakan pekerjaan
sehari-hari.
PEMERIKSAAN FISIK
 K.U : klien dlm kondisi sadar dan tdk
mengalami ggn mental
 TTV :
TD : 140/100 mmHg,
N : 70x/I, S : 18x/i
 Antropometri
BB dulu 65 kg, skrg 60 Kg
TB 165 cm
Kebersihan perorangan

Kepala
 Rambut :Beruban, bersih
 Mata :Penglihatan kabur, konjungtiva
anemis, sklera tidak jernih, pupil keruh
 Hidung :Tidak ada sekret, simetris kiri dan
kanan
 Mulut :Gigi masih lengkap, geraham
sudah tidak ada, sensasi kecap << t/u
manis & asin
 Telinga :Pendengaran baik
Lanj…
Leher
Tidak ada pembengkakan kelenjer tiroid
Lanj…
Dada / thorax
 Dada :Tidak ada pembengkakan,
simetris kiri-kanan.
 Paru-Paru:Bunyi nafas bersih, ronki -,
wheezing -, frekuensi nafas
18 x/menit
 Jantung :Irama jantung teratur, frekuensi
nadi 70 x/mnt, teratur, TD 140/100
mmHg
Lanj…
Abdomen
 Inspeksi :Perut cekung
 Palpasi :Tidak ada pembengkakan, tdk
distensi abdomen
 Perkusi : bunyi timpani
 Auskultasi:Bising usus +
 Pola BAB: BAB 1x/hari,
kadang-kadang 2x/hari
Lanj…
Muskuloskeletal
 Kien berjalan tegak tapi dengan kondisi
yang berhati-hati
 Tidak terdapat pembengkakan sendi
 Kekuatan otot baik
 Tonus otot baik.
 Terdapat bekas luka pada lengan kiri
Lanj…
Keadaan lingkungan
Tata letak ruang di wisma tersusun rapi &
tdk mengganggu pergerakan Tn. S.
Penerangan cukup, WC terletak dekat dg
kamar shg memudahkan klien
mencapainya, ventilasi kamar baik, kamar
tertata rapi, pekarangan tertata rapi.
INFORMASI PENUNJANG
 Diagnosa medis : Gastritis
 Laboratorium : -
 Terapi :Antasida dari klinik di
PSTW
ANALISA DATA
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b.d penurunan sensasi kecap, masukan
tidak adekuat
 DS :
 Tn. S mengatakan makanannya tidak pernah habis
 Menurut Tn. S makanan di panti kurang ia minati
 Tn. S mengatakan lidahnya sudah tidak berasa
 Tn. S mengatakan makan Cuma 2 x sehari karena
perutnya sudah kenyang dan kembung
Lanj…
 DO :
 Klien terlihat kurus
 Konjungtiva anemis
 Geraham sudah tidak ada
 Abdomen terlihat cekung
 Perkusi terdengar timpani
Lanj…
2. Resiko cedera b.d penurunan fungsi
muskuloskletal
 DS :
 Klien mengatakan kalau ia mengalami kesulitan
saat berjalan
 Klien mengatakan kalau persendiannya terasa
pegal-pegal
 Klien mengaku kalau ia menderita reumatik
Lanj…
 DO :
 Ketika berjalan, klien terlihat berhati-hati
dan sangat pelan
INTERVENSI
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b.d penurunan sensasi kecap,
masukan tidak adekuat
T/U : Nutrisi klien adekuat
T/K :
 Klien menunjukkan peningkatan nafsu makan
 Makanan yang diberikan tidak bersisa
 Berat badan naik minimal 0,5 kg dalam 1
minggu
Tindakan Rasional
 Kaji status nutrisi dan  Pemberian diet seimbang
mulai tindakan perbaikan akan membantu dalam
sesuai petunjuk, lakukan meningkatkan ke
diet seimbang adekuatan nutrisi
 Timbang berat badan  Evaluasi kemajuan
setiap hari intervensi
 Jelaskan pentingnya  Pemahaman terhadap arti
nutrisi yang adekuat penting nutrisi akan
meningkatkan motivasi
 Dorong individu untuk  Kebersamaan dapat
makan bersama orang lain meningkatkan nafsu
makan
Tindakan Rasional
 Berikan kesenangan,  Meningkatkan
suasana makan yang kenyamanan saat makan
relaks  Mempersiapkan individu
 Bantu individu istirahat untuk makan
sebelum makan  Untuk meningkatkan
 Pertahankan kebersihan nafsu makan
mulut yang baik  Meningkatkan
 Tawarkan porsi makan kenyamanan saat makan
kecil tapi sering  Untuk meningkatkan
 Berikan suplemen nafsu makan
komersial
Lanj…
Resiko cedera b.d penurunan fungsi
muskuloskletal
T/U : Klien terhindar dari cedera
T/K :
 Klien mampu mengidentifikasi faktor-faktor yang
dapa meningkatkan resiko cedera seperti
penataan ruang yang salah
 Klien mengungkapkan keinginan untuk
melakukan tindakan pengamanan untuk
mencegah cedera seperti menyingkirkan benda-
benda yang mengganggu mobilisasi, memasang
pegangan untuk berjalan
 Lingkungan menunjang untuk pencegahan
cedera
Tindakan Rasional
Orientasikan klien Dengan mengetahui tata
terhadap ruangan letak perabotan di
ruangan, resiko
tersandung semakin kecil
Pertahankan tempat tidur Memudahkan akses untuk
tidak terlalu tinggi naik ke tempat tidur
Tindakan Rasional
Ajarkan individu untuk Meningkatkan keamanan
menciptakan klien untuk beraktivitas
keamanan lingkungan
seperti menyingkirkan
permadani, memelihara
lantai agar tidak
licin, memasang pegangan
tangan pada
tempat-tempat yang sering
dilalui
Istirahat cukup Untuk mengurangi keluhan
nyeri dan pegal
pegal pada sendi
Tindakan Rasional
Berikan bantuan tongkat Untuk membantu dalam
berjalan
Ajarkan klien senam rematik Untuk meningkatkan fungsi
sendi

Anda mungkin juga menyukai