Anda di halaman 1dari 27

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

PUSKESMAS SINABOI
TAHUN 2019
PERILAKU
MERUPAKAN PENYEBAB TERBESAR
MASALAH KESEHATAN
HAKIKAT PERILAKU

PENGETAHUAN SIKAP TINDAKAN

TAHU/ MAU/ MAMPU/


TIDAK TIDAK TIDAK
TAHU MAU MAMPU

SARANA
PERILAKU HIDUP BERSIH & SEHAT
(PHBS)

sekumpulan perilaku yang


dipraktikkan atas dasar
kesadaran sebagai hasil
pembelajaran yang menjadikan
seseorang atau keluarga dapat
menolong diri sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif
dalam mewujudkan kesehatan
masyarakatnya
Sulitnya ber-PHBS…!

PHBS adalah kesadaran memperaktekkan perilaku


bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-hari, baik
dirumah, disekolah, dikantor dsb

Mengapa sulit dilakukan …?


10 INDIKATOR PHBS RT
1. PERTOLONGAN PERSALINAN
OLEH NAKES
2. ASI EKSKLUSIF
3. MENIMBANG BAYI DAN BALITA
4. KETERSEDIAAN AIR BERSIH
5. CUCI TANGAN PAKAI SABUN
6. PENGGUNAAN JAMBAN SEHAT
7. PEMBERANTASAN JENTIK
8. MAKAN BUAH DAN SAYUR TIAP
HARI
9. AKTIVITAS FISIK SETIAP HARI
10.TIDAK MEROKOK DI DALAM
RUMAH
DEFINISI OPERASIONAL
INDIKATOR RT SEHAT
1. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan:
Pertolongan persalinan pertama pada balita termuda yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan (dokter, bidan, paramedis lainnya) dalam proses lahirnya janin
dari kandungan ke dunia luar dimulai dari tanda-tanda lahirnya bayi, pemotongan
tali pusat dan keluarnya placenta.

Rumah tangga dengan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan:


Apabila pertolongan persalinan pertama pada balita termuda dalam rumah tangga
dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan, paramedis lainnya) perilaku
terkini.

2. Bayi mendapat ASI eksklusif: Bayi termuda usia 0-6 bulan yang mendapat ASI
saja sejak lahir sampai 24 jam terakhir.

Rumah tangga dengan bayi mendapat ASI eksklusif: Apabila bayi termuda
usia 0-6 bulan yang mendapat ASI saja dalam 24 jam terakhir  perilaku terkini.
DEFINISI OPERASIONAL
INDIKATOR RT SEHAT
3. Menimbang bayi & balita setiap bulan :
Kebiasaan menimbang bayi atau balita setiap bulan mulai umur 1
bulan sampai 5 tahun di Posyandu atau sarana kesehatan pada tiga
bulan terakhir ( perilaku terkini )
4. Mencuci tangan dengan air bersih & sabun

Individu dalam rumah tangga yg berumur > 10 th mempunyai


kebiasaan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum
makan/menyuapi anak atau sebelum menjamah/memegang
makanan, sesudah buang air besar/menceboki anak, setelah
membuang kotoran/sampah, setelah membuang ingus, setiap kali
tangan kotor dll.
DEFINISI OPERASIONAL INDIKATOR
RUMAH TANGGA SEHAT
5. Air bersih
Rumah tangga dengan ketersediaan air bersih:
adalah rumah tangga yang memiliki atau mudah mendapatkan air
bersih untuk kebutuhan sehari hari meliputi air leding, pompa, sumur
terlindung, serta mata air terlindung dan penampungan air hujan. Sumber
air dari pompa, sumur dan mata air terlindung berjarak minimal 10 meter
dari tempat penampungan kotoran atau limbah.
6. Rumah tangga dengan ketersediaan jamban adalah rumah tangga yang
memiliki atau menggunakan jamban leher angsa dengan tangki septik atau
lubang penampungan kotoran sebagai pembuangan akhir
7. Memberantas Jentik di rumah
Individu dalam rumah tangga mempunyai kebiasaan menguras bak
mandi setiap satu minggu sekali , menutup bak penampungan air, mengubur
barang-barang bekas. ( Pendekatan Role Model )
DEFINISI OPERASIONAL
INDIKATOR RT SEHAT
8. Cukup makan sayur dan buah setiap hari: Penduduk 10 tahun ke atas yang
mengkonsumsi minimal 5 porsi kombinasi sayur dan buah dalam setiap hari ( 2 porsi
sayur dan 3 porsi buah atau sebaliknya).
Rumah tangga cukup makan sayur dan buah setiap hari: Penduduk 10
tahun ke atas yang mengkonsumsi minimal 5 porsi kombinasi sayur dan buah dalam
sehari  pendekatan role modelling.
9. Melakukan aktivitas fisik secara aktif:
Penduduk 10 tahun ke atas yang beraktivitas fisik sedang atau berat paling sedikit
30 menit setiap hari.
Rumah tangga melakukan aktivitas fisik secara aktif:
Apabila salah satu ART 10 tahun ke atas melakukan aktivitas fisik sedang atau berat
paling sedikit 30 menit setiap hari  pendekatan role modelling.

10. Tidak merokok:


Penduduk 10 tahun ke atas yang tidak merokok selama 1 bulan terakhir.
Rumah tangga tidak merokok:
Apabila tidak ada ART 10 tahun ke atas yang merokok (setiap hari atau kadang-
kadang) di dalam rumah
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT

PUSKESMAS SINABOI
TAHUN 2019
SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)
Program sanitasi yang berbasis Kebijakan STBM Kementerian Kesehatan, menerapkan
pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan untuk:
Ÿ Memperkuat budaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada masyarakat;
Ÿ Mencegah penyakit berbasis lingkungan.

SANITASI TOTAL adalah kondisi ketika suatu komunitas menerapkan 5 PILAR STBM
I. Tidak Buang Air Besar Sembarangan (STOP BABS);
II. MenCuci Tangan Pakai Sabun (CTPS);
III. Mengolah air minum (PAM-RT) dan makanan dengan cara yang aman;
IV. Mengelola sampah rumah tangga dengan benar (PSRT); dan
V. Mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman (SPAL)

PRINSIP DASAR STBM


Berbasis masyarakat Keberpihakan terhadap kelompok miskin Keberpihakan pada lingkungan

Tanggap kebutuhan Kesetaraan Jender Non-subsidi/swadaya masyarakat Berkelanjutan


STOP BABS
TIDAK ADA MASYARAKAT YANG BUANG PILAR
AIR BESAR DI TEMPAT TERBUKA/
SEMBARANGAN (DI KEBUN, SUNGAI,
1
SEMAK-SEMAK, PANTAI, DLL )

PRINSIP-PRINSIP STOP BABS


1. Tanpa subsidi kepada masyarakat.
2. Masyarakat sebagai pemimpin.
3. Tidak menggurui dan tidak memaksa.
4. Totalitas; seluruh komponen
masyarakat terlibat dalam:
Ÿ Identifikasi masalah;
Ÿ Analisa masalah;
Ÿ Pemilihan teknologi sanitasi;
Ÿ Perencanaan;
Ÿ Pelaksanaan;
Ÿ Pemanfaatan dan pemeliharaan.
JAMBAN SEHAT
Menurut Kementrian Kesehatan RI jamban sehat adalah fasilitas pembuangan tinja
yang efektif untuk memutus rantai penularan penyakit.
Menurut Depkes RI (2004), jamban keluarga sehat adalah jamban yang memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :
1. Tidak mencemari sumber air minum, letak lubang penampung berjarak 10-15 m
dari sumber air minum
2. Tidak berbau dan tinja tidak dapat dijamah oleh serangga maupun tikus
3. Cukup luas dan landai/miring ke arah lubang jongkok sehingga tidak mencemari
tanah di sekitarnya
4. Mudah dibersihkan dan aman penggunaannya
5. Dilengkapi dinding dan atap pelindung, dinding kedap air dan berwarna
6. Cukup penerangan
7. Lantai kedap air
8. Ventilasi cukup baik
9. Tersedia air dan alat pembersih
Jamban
Jamban dengan DIAN
OPSI / PILIHAN JAMBAN tangki septik dua
ruang, dengan
DESA
(JDD)
batu-bata/semen
PILAR
Jamban dengan
tangki septik
buis beton
1
Cemplung
plengsengan

Leher
angsa
Cemplung cemplung
dengan
penutup
Cemplung
dengan
Cemplung dinding
dengan semen
dinding
bambu

Cemplung
CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS)
PRINSIP DASAR CTPS
PILAR
MENGAPA CTPS
“Cuci tangan 2
dengan air
mengalir
dan sabun”
GOLONGAN PENYAKIT INFEKSI
DAPAT DICEGAH DENGAN CTPS
1. Diare. 5. Mata.
2. Infeksi Saluran 6. Hepatitis-A.
Pernafasan 7. Polio.
Akut (ISPA).
3. Flu burung.
4. Cacingan.

CTPS YANG BENAR MENCEGAH:


Ÿ 80% penyakit infeksi umum
...TANGAN melakukan segalanya!!
Ÿ 45 % penyakit infeksi berat
Cara Mencuci Tangan
Dengan Sabun Dan Air
PILAR
0 1 2
PILIHAN SARANA CTPS 2

3 4 5

6 7 8
Pancuran dengan pedal Keran

9 10 11

Pancuran bambu Wadah dengan keran


6 WAKTU PENTING CTPS
Ÿ Sebelum makan;*
PILAR
Ÿ Setelah buang air besar;*
Ÿ Sebelum memegang bayi; 2
Ÿ Setelah menceboki anak;*
Ÿ Sebelum menyiapkan makanan;
Ÿ Setelah kontak dengan binatang.
* TIGA WAKTU CTPS YANG SANGAT
PENTING UNTUK MENGHINDARI
TRANSMISI KUMAN SETELAH KONTAK DENGAN BINATANG

SEBELUM MAKAN DAN SEBELUM


SEBELUM MEMEGANG BAYI DAN
SETELAH BUANG AIR BESAR MENYIAPKAN MAKANAN
SETELAH MENCEBOKI ANAK
PENGELOLAAN AIR MINUM RUMAH TANGGA
(PAM-RT)
PILAR
3
Air
Keruh
Air
Keruh PILIHAN PAM-RT
Filtrasi/Penyaringan
Ÿ Biosand filter
Pengolahan
air baku Ÿ Keramik filter
Khlorinasi
Ÿ Khlorin Cair
Ÿ Khlorin Tablet

Penggumpalan dan
Disinfeksi
SODIS (Solar Water
Disinfection)
Merebus

Solar water
Merebus Khlorin Khlorin Saringan disinfection Biosand
tablet cair keramik (SODIS)
WADAH PENYIMPANAN AIR MINUM
Ÿ Wadah yang aman adalah yang bertutup,
PILAR
berleher sempit, bermulut sempit dan lebih
baik jika dilengkapi dengan keran; 3
Ÿ Air minum sebaiknya disimpan di wadah
pengolahannya (air yang sudah diolah tidak
perlu dipindahkan lagi untuk disimpan,
seperti pada filter keramik dan SODIS);
Ÿ Air yang sudah diolah disimpan dalam
wadah yang bersih dan selalu tertutup;
Ÿ Jangan minum air langsung dari wadah/ PENTING UNTUK DILAKUKAN
keran, gunakan gelas yang bersih dan Ÿ Cuci tangan dengan sabun sebelum
kering; menangani air minum;
Ÿ Mengolah air secukupnya sesuai
Ÿ Letakkan wadah penyimpanan air minum di
dengan kebutuhan anggota keluarga;
tempat yang bersih dan sulit terjangkau
Ÿ Gunakan air yang sudah diolah untuk
oleh binatang;
mencuci sayur dan buah siap santap
Ÿ Wadah air minum sebaiknya dicuci setiap 3 dan mengolah makanan siap santap;
hari atau saat air habis. Gunakan air yang Ÿ Hindari kontak tangan dengan air
sudah diolah untuk bilasan terakhir. minum yang sudah diolah.
PENGELOLAAN SAMPAH
RUMAH TANGGA (PSRT)
PILAR
PRINSIP UTAMA
Ÿ Meminimalkan resiko kesehatan;
4
Ÿ Sampah tidak dapat dijangkau oleh binatang seperti
lalat, babi, anjing, dll.

RISIKO KESEHATAN SAMPAH


Disarikan dari brosur ‘Pengelolaan Sampah’, oleh Environmental Services Program, USAID

Sampah yang dibiarkan menjadi tempat mencari makan, dan


berkembang biak binatang penyebab penyakit:
Ÿ Lalat berkembang biak di tempat sampah:
- Pembawa utama kuman bakteri penyebab diare karena mudah
hinggap di makanan atau peralatan makan;
Ÿ Tikus dapat menyebabkan penyakit disentri dan diare;
Ÿ Kecoa, lipas, kutu, dan lain-lain;
Ÿ Nyamuk berkembang biak dalam genangan air di sekitar sampah
yang tercecer, dan dapat menyebabkan malaria bahkan demam berdarah;
Ÿ Binatang yang besar akan senang membuang kotoran di tempat sampah, * Gambar diambil dari Modul 5 Perilaku
Bersih dan Sehat oleh UNICEF, John Hopkins
menyumbang pada jalur transmisi kuman penyebab penyakit; Bloomberg School of Public Health,
Dinas Kesehatan Provinsi DIY dan Dinas Kesehatan
Kabupaten Klaten.
Ÿ Sampah yang dibuang sembarangan menghambat saluran air:
- Menjadi genangan tempat berkembang biak bagi nyamuk penyebab malaria;
- Menyebabkan banjir. Air kotor yang mengandung kuman, kotoran dan bibit penyakit
akan masuk ke dalam rumah ketika terjadi banjir; PILAR
Ÿ Resiko pada anak: 4
- Tumpukan sampah sering menjadi tempat bermain anak sehingga anak mudah terkena
penyakit yang dibawa oleh sampah;
- Anak juga dapat terkena tetanus yang dapat mematikan hanya karena tergores oleh
logam bekas di tempat sampah.

OPSI PENGELOLAAN SAMPAH


Ÿ Dibuat kompos
Sampah dipisahkan antara sampah organik (yang bisa membusuk) dan
non-organik. Sampah organik diolah dengan proses pembusukkan,
dengan pasokan udara yang cukup, untuk menghasilkan pupuk kompos.
Ÿ Layanan jasa pengangkutan sampah
Sampah diangkut dari rumah dan biasanya dibuang ke tempat
pembuangan akhir. Layanan biasanya ada di wilayah perkotaan dan
pinggir kota.
Ÿ Dikubur dalam lubang
Ÿ Dibakar
Ÿ Dijual
OPSI
PENGELOLAAN KELEBIHAN KEKURANGAN
SAMPAH
DIBUAT KOMPOS Ÿ Ramah lingkungan; Ÿ Perlu sarana tambahan – tempat sampah untuk
memisahkan sampah organik dan non-organik PILAR
Ÿ Menghasilkan pupuk.
dan gentong untuk pengomposan sampah;
Ÿ Perlu waktu yang lebih lama dibandingkan cara
4
pengelolaan yang lain.

JASA LAYANAN Ÿ Praktis; Ÿ Perlu pengeluaran biaya rutin.


PENGANGKUTAN Ÿ Tidak memerlukan lahan untuk
SAMPAH mengelola sampah.

DIKUBUR DI DALAM Ÿ Mudah. Ÿ Memerlukan lahan yang cukup luas, sulit dilakukan di
LUBANG wilayah padat dengan keterbatasan lahan;
Ÿ Bisa mencemari lingkungan, misalnya batere yang
dibuang, akan bocor dan mengeluarkan kandungan
logam berat yang akan mencemari tanah dan air tanah.

DIJUAL Ÿ Menghasilkan uang; Ÿ Hanya terbatas untuk beberapa jenis sampah (kertas,
Ÿ Ramah lingkungan kardus, botol, dll).
(penggunaan kembali atau
daur ulang sampah).

DIBAKAR Ÿ Mudah. Ÿ Menimbulkan asap yang berbahaya untuk kesehatan;


Ÿ Polusi udara yang mencemari alam dan pemukiman;
Ÿ Dampak negatif terhadap lingkungan dengan pelepasan
gas rumah kaca, penyebab perubahan iklim.
PENGELOLAAN LIMBAH RUMAH TANGGA
Air limbah dari dapur, kamar mandi, cucian, dll, yang bukan dari jamban.
PILAR
PRINSIP
Ÿ Tidak mencemari sumber air minum (air permukaan maupun air 5
tanah);
Ÿ Tidak menjadi media berkembang biaknya binatang pembawa
penyakit;
Ÿ Tidak mengotori permukaan tanah, menimbulkan bau;
Ÿ Konstruksi sederhana dengan bahan yang murah dan mudah didapat;
Ÿ Pelestarian sumber saya air (misalnya, pemanfaatan kembali air limbah
rumah tangga).

SARANA PENGELOLAAN AIR LIMBAH


Ÿ Dikumpulkan untuk menyiram tanaman/dialirkan untuk menyiram tanaman;
Ÿ Sumur resapan:
- Lubang galian yang bisa diberi dinding dari batu/batu-bata/buis beton yang
tidak diplester, untuk menguatkan struktur;
- Dengan pengisi sumur berupa batu kali, pasir atau ijuk;
- Sumur resapan juga mengembalikan air ke dalam tanah, setelah air
limbah disaring pori-pori tanah.
Ÿ Parit/pasangan pipa PVC:
- Parit adalah galian dangkal, bisa diplester dengan semen supaya lebih awet;
- Untuk mengalirkan air limbah dari sumber ke sumur resapan.
Ÿ Bak kontrol untuk menghindari penyumbatan pada aliran air limbah dari sumber
ke sumur resapan akibat benda padat yang terkandung dalam air limbah.
SUMUR RESAPAN DENGAN KERIKIL DAN BATU KALI

Sumber air limbah PILAR


5
Besi penghalang

Sumur resapan yang diisi batu


dan pasir sebagai saringan

Bak kontrol

PEMELIHARAAN SARANA
PENGELOLAAN AIR LIMBAH
1. Jangan membuang sampah ke saluran (parit).
2. Bersihkan saluran dari sampah secara rutin minimal 2 kali seminggu.
3. Bersihkan saluran dari lumut secara rutin minimal seminggu sekali.
4. Bila ada bagian yang rusak segera diperbaiki/diganti.
RUTE AIR MINUM YANG
TERKONTAMINASI
BAHAN MAKANAN DAN ALAT
MAKAN YANG TERKONTAMINASI
KONTAMINASI
KUMAN

TANGAN YANG
TERKONTAMINASI

MAKANAN YANG
TERKONTAMINASI

AIR MINUM BAKU/


UNTUK MASAK YANG
TERKONTAMINASI
RUTE KONTAMINASI DAN
PEMUTUS RUTE KONTAMINASI

PEMUTUS DENGAN JAMBAN

PEMUTUS DENGAN
PEMUTUS DENGAN PENGOLAHAN AIR MINUM PHBS & CTPS

Anda mungkin juga menyukai