Anda di halaman 1dari 10

Dasar-dasar Proteksi Radiasi &

Dosimetri
Kelompok 5
1. Dzikri Dwi Santika (1617000401)
2. Nailil Asyrifa (1617000451)
3. Ayu Atika (1617000571)
4. Salsabiela Quintanuha M. (1617000581)
5. Syafiera Nabila F.Z (1617000601)

PROGRAM STUDI STRATA I FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PEKALONGAN
Radiasi
• Radiasi adalah proses perpindahan panas melalui
gelombang elektromagnet atau paket-paket energi
(photon) yang dapat merambat sampai jarak yang sangat
jauh tanpa memerlukan interaksi dengan medium.
• Menurut Badan Tenaga Nuklir Nasional, radiasi adalah
energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel atau
gelombang
• Dalam kedokteran radiasi adalah energi yang dipancarkan
oleh atom dalam bentuk partikel atau gelombang, baik
untuk tujuan diagnosis maupun tujuan pengobatan (terapi).
Proteksi Radiasi
• Proteksi radiasi adalah perlindungan masyarakat dan
lingkungan dari efek berbahaya dari radiasi pengion , yang
meliputi radiasi partikel energi tinggi dan radiasi
elektromagnetik
• Proteksi radiasi adalah suatu system untuk mengendalikan
bahaya radiasi dengan menggunakan peralatan proteksi
dan kerekayasaan yang canggih serta mengikuti peraturan
proteksi yang sudah dibakukan.
• Menurut BAPETEN (badan pengawas tenaga nuklir),
proteksi radiasi adalah tindakan yang dilakukan untuk
mengurangi pengaruh radiasi yang merusak akibat paparan
radiasi. ( PP Nomor 33 Tahun 2007 )
Tujuan Proteksi Radiasi

• Mencegah terjadinya efek non-stokastik yang berbahaya,


dan membatasi peluang terjadinya efek stokastik hingga
pada nilai batas yang dapat diterima masyarakat.
• Meyakinkan bahwa pekerjaan atau kegiatan yang
menggunakan zat radioaktif atau sumber radiasi dapat
dibenarkan
Prinsip Proteksi Radiasi:
Untuk si penderita
• ALARA (as low as reasonably achieveable),
• Dosis serendah yang dapat diterima akal sehat dengan
mempertimbangkan aspek sosial dan ekonomi.
• Menggunakan Pelindung (Shielding)
Penggunaan perisai/pelindung berupa apron berlapis
Pb, glove Pb, kaca mata Pb dsb yang merupakan sarana
proteksi radiasi individu. Tidak menghandle hewan
secara langsung, hewan dapat disedasi atau bila perlu
dianestesi.
Proteksi terhadap lingkungan terhadap radiasi dapat
dilakukan dengan melapisi ruang radiografi
menggunakan Pb untuk menyerap radiasi yang terjadi
saat proses radiografi.
• Menjaga Jarak
Radiasi dipancarkan dari sumber radiasi ke segala
arah. Semakin dekat tubuh kita dengan sumer radiasi
maka paparan radiasi yang kita terima akan semakin
besar. Pancaran radiasi sebagian akan menjadi
pancaran hamburan saat mengenahi materi. Radiasi
hamburan ini akan menambah jumlah dosis radiasi
yang diterima. Untuk mencegah paparan radiasi
tersebut kita dapat menjaga jarak pada tingkat yang
aman dari sumber radiasi.
• Mempersingkat Waktu Paparan
Sedapat mungkin diupayakan untuk tidak terlalu
lama berada di dekat sumber radiasi saat proses
radiografi. Hal ini untuk mencegah terjadinya paparan
radiasi yang besar. Pengaturan mAs yang tepat, dengan
waktu paparan 0,0.. detik lebih baik dari pada 1 detik.
Nilai kVp yang digunakan cukup tinggi sehingga
daya tembus dalam radiografi cukup baik. dengan
demikian maka pengulangan radiografi dapat dicegah.
Organisasi Pengawas Proteksi
Radiasi
• BAPETEN (Badan Pengawas Teknologi Nuklir)
Lembaga pengawas tingkat nasional yang
langsung berada di bawah Presiden Republik
Indonesia, dan berwenang membuat peraturan atau
petunjuk teknis berkaitan dengan pemanfaatan
teknologi nuklir di Indonesia
• International Commission on Radiological Protection
(ICRP)
• International Atomic Energy Agency (IAEA)
Asas-asas Proteksi Radiasi
• Asas legislasi atau justifikasi yang artinya
pembenaran
Penerapan asas justifikasi dalam pemanfaatan tenaga
nuklir menuntut agar sebelum tenaga nuklir
dimanfaatkan, terlebih dahulu harus dilakukan analisis
resiko manfaat.
Contoh :
• Ibu hamil yang mengidap kalainan jantung tidak
boleh melakukan rontgen
• Pasien yang tidak membawa surat rekomendasi
dokter tidak akan dilayani oleh radiografer

Anda mungkin juga menyukai