Anda di halaman 1dari 12

PEMBANGUNAN

INFRASTRUKTUR
PELAYARAN DAN
PERIKANAN
Pembangunan Infrastruktur Maritim
Lokasi strategis Indonesia:
Terletak diantara dua benua, benua Asia dan Australia, dan dua samudera,
samudera Pasifik dan Hindia. Letak ini menjadikan Indonesia sebagai Poros
Maritim, yang memberikan banyak manfaat bagi Indonesia.

Sebagai poros maritim dunia, Indonesia perlu mengadakan pembangunan


maritim yang sangat terencana. Tentunya, dengan mengadakan evaluasi dari
langkah-langkah yang selama ini telah dilakukan. Saat ini transportasi angkutan
laut domestik masih terpusat melayani wilayah yang memiliki aktifitas ekonomi
tinggi yaitu di wilayah barat Indonesia, meskipun karakteristik kepulauan di
wilayah timur Indonesia telah menjadikan transportasi laut sebagai tulang
punggung aktivitas pergerakannya saat ini. Konsep tersebut dikenal sebagai
konsep pembangunan ship follow the trade dimana konsep tersebut memiliki
daya ungkit yang tinggi terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi nasional.
Keterkaitan Pembangunan Maritim dengan Aspek Sosial
Budaya
Masyarakat maritim menyakini bahwa lautan yang di mililki oleh mereka
berdasarkan pembagian kawasan laut yang disahkan oleh kepala desa itu
merupakan suatu sumber daya alam yang di jadiakan untuk memenuhi kebutuhan
hidup dan lebihnya di jual untuk keuntungan. Tidak jarang di temukan bahwa
masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil belum tentu memilih laut sebagai lahan
mata pencarian utama. Demikian pula, pada menunjukan pola dari karekter yang
berbeda dari kawasan perairan satu ke kawasan lain memiliki pola yang berbeda.
Adat istiadat yang bermukim di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
sangatlah beragam pula di beberapa tempat sering di jumpai adanya budaya
pengaturan lahan laut atau sering di sebut hak wilayah laut. Aturan–aturan
semacam ini merupakan suatu kearifan lokal yang perlu di hargai sesuai dengan
undang-undang dasar 1945 pasal 18B ayat 2 yang di sebutkan bahwa negara
mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta
hak-hak tradisionalnya sepanjang hidup dan sesuaai dengan perkembangan
masyarakat dan prinsip negara perstuan republik indonesia yang di atur dalam UUD.
Adapun dampak yang dapat ditimbulkan dari Pembangunan Indonesia
sebagai poros maritim dunia akan mengantarkan Indonesia menerima dua
keadaan yakni terdapat efek positif dan negatifnya.

Dampak Positif

Lokasi Indonesia menghubungkan antara Eropa, Timur Tengah dan Asia Selatan
(India) dengan Asia Timur (Jepang dan China) melalui perairan Indonesia,
sehingga banyak kapal dagang yang lewat di perairan Indonesia, terutama di Selat
Malaka. Indonesia mudah untuk berdagang dengan negara lain. Hasil produksi
Indonesia mudah dipasarkan dan Indonesia juga mudah melakukan impor barang
dari negara lain.

Banyaknya pedagang dari negara lain sejak masa prasejarah menimbulkan


banyaknya pengaruh dari luar, sehingga Indonesia memiliki budaya yang sangat
beragam.

Lokasi di antara dua samudera juga membuat Indonesia menjadi pertemuan arus.
Arus laut ini membawa banyak mikroorganisme laut yang menjadi makanan ikan.
Akibatnya ikan beraneka jenis bisa ditemukan di Indonesia dan menjadi
penopang kegiatan perikanan.
Dampak Negatif

Lokasi strategis Indonesia menjadi potensi bagi kegiatan penyelundupan. Para


penyelundup narkotik menggunakan Indonesia sebagai perantara dalam
mengirimkan narkotik seperti heroin dan opium dari Myanmar dan Afghanistan
menuju negara pasar seperti Australia. Penyelundupan ini sangat berbahaya
karena narkotika juga dapat menyebar ke Indonesia dan menyebabkan
kecanduan dan ketergantungan.

Selain pemyelundupan, ancaman lain adalah pencurian ikan yang


dilakukan oleh nelayan asing. Lokasi Indonesia yang memiliki banyak pintu masuk
membuat kapal asing mudah keluar masuk ke Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan
melakukan pencurian ikan.

Untuk mengatasi dampak negatif ini perlu dilakukan pengamanan


wilayah maritim kita, misalnya dengan melakukan patroli laut.
Pembangunan Maritim Indonesia pada Sektor Pelayaran

Kegiatan Usaha Pelayaran niaga Industri jasa pelayaran (Shipping


Terdapat beberapa jenis kegiatan Industri)
pengusahaan pelayaran niaga, diantaranya Industri jasa pelayaran
usaha pokok pelayaran, usaha keagenan, usaha merupakan usaha industri jasa
lainnya. Usaha pokok pelayaran merupakan transportasi laut ataushipping
usaha pengangkutan barang, khususnya industri yang memberikan manfaat
barang dagangan dari pelabuhan pemuatan yang sangat besar bagi
untuk disampaikan ke pelabuhan tujuan perpindahan suatu barang atau
dengan kapal dimana pengusaha mungkin dalam aspek ekonomi Indonesia,
akan mengoperasikan kapalnya sendiri atau baik memberikan manfaat secara
mencharter kapal atau kerja sama dengan place utility yaitu barang yang
pihak ketiga, bahkan mungkin mencarterkan disatu tempat kurang bermanfaat
kapalnya untuk dioperasian pihak ketiga. dipindahkan ke tempat yang
Usaha keagenan yang dilakukan oleh manfaatnya lebih besar, maupun
perusahaan pelayaran adalah mengageni memberikan manfaat time utility
perusahaan pelayaran asing atau principal yaitu barang dari satu tempat yang
dengan memberikan jasa dalam pengurusan saat tertentu sudah diproduksi dan
segala sesuatu yang berkaitan dengan berlebihan dipindahkan ketempat
kepentingan kapal, muatan, container dan yang pada waktu yang sama belum
freight dari principal. diproduksi.
Potensi dan manfaat Pelayaran Niaga

Bagi dunia perdagangan pada umumnya, khususnya perdagangan


internasional, pelayaran niaga memegang peranan yang sangat penting dan hampir
semua barang ekspor dan impor diangkut dengan kapal laut. Demikian juga
pengangkutan barang dalam volume besar dari satu daerah ke daerah yang lain dalam
satu satu Negara, lebih banyak menggunakan jasa fasilitas angkutan laut. Hal ini
disebabkan oleh beberapa alasan sebagai berikut :
a. Unit capacity kapal jauh lebih besar untuk pengangkutan dalam jumlah besar
sekaligus
b. Biaya bongkar muatnya lebih efisien dibandingkan melalui darat.
c. Biaya angkut per unit lebih murah karena pengangkutannya dalam jumlah banyak.
Pembangunan Maritim Indonesia pada Sektor Perikanan

Perikanan di Indonesia

Indonesia memiliki potensi yang sangat besar


dalam bidang kelautan, terutama sektor
perikanan laut dan produk perikanan.

Produksi perikanan tangkap laut berdasarkan


data terakhir mencapai sekitar 5 juta
tondengan pertumbuhan sekitar 3,5 persen
per tahun dihitung sejak tahun 1991 hingga
tahun 2012.

Hasil kajian menunjukkan bahwa ekspor ikan


dan produk perikananIndonesia secara umum
masih tersebar dalam tiga blok kawasan:
negara maju (Jepang, Amerika Serikat
danChina), ASEAN (Singapura, Malaysia,
Vietnam dan Thailand) dan negara industri
baru (Taiwan, Hongkongdan Korea Selatan).
Manfaat Sumber Daya Perikanan di Indonesia.

Memenuhi kebutuhan pangan dan gizi


masyarakat.

Memberikan penghasilan bagi masyarakat


tеrutаmа mеrеkа уаng hidup dі daerah dekat
perairan.

Membantu pemenuhan pangan dunia ѕеbаgаі


pemasok (ekspor) perikanan. Seperti hаlnуа
masyarakat Indonesia, penduduk dunia рun
membutuhkan ikan untuk pemenuhan pangan
dan gizinya.

Meningkatkan devisa negara. Dаrі hasil ekspor


perikanan secara otomatis аkаn memberikan
(meningkatkan) devisa bagi negara.
Prinsip-Prinsip dalam Pengolahan Perikanan

1.Mengoptimalkan Pemanfaatan Ruang Laut


dan Pesisir

2.Mengelola Sumberdaya Ikan di 11 Wilayah


Pengelolaan

3) Mengendalikan Sumberdaya Perikanan


Tangkap

4) Mengelola Pemanfaatan Perairan Umum


Daratan (PUD)

5) Membangun Kemandirian dalam Budidaya


Perikanan

6) Meningkatkan Sistem Logistik Hasil


Perikanan
Peran Pemerintah dalam Kemajuan Perikanan
di Indonesia

Dalam menghadapi tantangan, pengembangan


sektor perikanan diperlukan strategi kebijakan
pemerintah untuk mendukung kemampuan
industri perikanan menurut Putro (2002), yaitu
1) membangun prasarana berupa pelabuhan
Upaya pemerintah mulai dari perikanan untuk memberikan pelayanan dalam
mempersiapkan tenaga lapangan yang pengembangan industri perikanan; 2)
berkualitas, memperbaiki sistem penyederhanaan birokrasi yang dapat
penangkapan ikan untuk menjaga menghambat kinerja industri; 3)
kestabilan ekosistem bawah laut, serta mengembangkan dan mendorong organisasi
melindungi lautan Indonesia dari tangan nelayan agar nelayan tradisional mampu
para pemancing ilegal yang merajalela di mengembangkan usahanya guna
beberapa bagian di Indonesia. memanfaatkan sumberdaya perikanan dalam
mensuplai kebutuhan bahan baku industri; dan
4) menyediakan modal investasi dan modal
kerja kepada industri perikanan agar mampu
meningkatkan kualitas produk dengan harga
yang kompetitif.
Pada dasarnya, di Indonesia permasalahan
dalam sektor perikanan selalu terkait dengan
masalah manusia (people problem) daripada
masalah sumberdaya (resource problems). Hal
ini berdasarkan pertimbangan bahwa lebih
dari 60% Produksi Perikanan Indonesia
dihasilkan oleh perikanan sektor skala kecil,
karena lebih banyak menarik tenaga kerja yaitu
nelayan.

Hingga saat ini, pengelolaan sumberdaya


perikanan di berbagai daerah di Indonesia
masih bergantung pada pemerintah pusat.
Pemerintah pusat berperan sebagai pelaksana
dalam proses perencanaan, pelaksanaan, serta
pengawasan dalam pengelolaan sumberdaya
perikanan. Sedangkan kelompok masyarakat
pengguna hanya menerima informasi tentang
produk-produk kebijakan dari pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai