Anda di halaman 1dari 68

DIKLAT

MANAJEMEN PROYEK

PUSDIKLAT DEPT. PU
PENDAHULUAN LAMPIRAN 2

PERSIAPAN SHOW CAUSE


PENGENDALIAN MEETING

PENGENDALIAN PENGENDALIAN MUTU


JASA PEMBORONGAN
WAKTU
PENGENDALIAN MUTU
PENGENDALIAN JASA KONSULTANSI
MUTU
PENGENDALIAN MUTU
PENGENDALIAN BARANG
VOLUME & BIAYA
PENGELOLAAN
ADM. KEGIATAN

LAMPIRAN 1 Keppres 80/2003


PENDAHULUAN
DESKRIPSI SINGKAT

Mata diklat ini menjelaskan tentang Pengendalian


Pelaksanaan Kegiatan/Proyek, yang meliputi pokok
bahasan pengertian kegiatan/proyek dan
pengendalian, persiapan pengendalian pelaksanaan
krgiatan/proyek, pengendalian waktu, pengendalian
mutu, pengendalian volume, dan tertib administrasi
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
( T P U )
Setelah mempelajari isi modul ini peserta
diharapkan mampu menjelaskan dan
melaksanakan Pengendalian Pelaksanaan
Kegiatan/Proyek sesuai dengan Syarat2 dan
ketentuan yang tertuang dalam dokumen
kontrak.
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS (TPK)
 Setelah selesai mempelajari dan mengikuti modul ini peserta
diharapkan mampu :
* Menjelaskan Pengertian Kegiatan/Proy dan Pengendalian Kegiatan
/Proy.
* Menjelaskan Persiapan Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan/Proy.
* Menjelaskan Pengendalian Waktu Pelaksanaan Kegiatan/Proy.
sesuai jadwal yang sudah disepakati.
* Menjelaskan Pengendalian Mutu Pelaksanaan Kegiatan/Proy.
sesuai gambar dan spesifikasi..
* Menjelaskan Pengendalian Volume Pekerjaan sesuai kontrak.
* Menjelaskan Pengendalian Biaya Pekerjaan sesuai kontrak
* Menjelaskan Pengelolaan Adm. Pelaksanaan Kegiatan/Proy dengan
tertib.
BAGAN PELAKSANAAN KEGIATAN/PROYEK

•(Wakil/Penuh) Pemilik.
Ka SKS Pengendalian Pelaksanaan.

Kontrak Kontrak
/Penugasan
Pengendalian
Konsultan/ Pengawasan
Tim Supervisi Kontraktor
Teknis
•Pengawas Teknis. •Pelaksana.
Pengawasan atas waktu, Menyelenggarakan
mutu, volume & Biaya Pekerjaan fisik (sesuai
pekerjaan (sesuai kontrak). kontrak).
IKHTISAR PENANGANAN KEGIATAN/PROY.

Periode Pra Kontrak Periode Kontrak

Proses Periode Periode Periode


pengadaan Persiapan Konstruksi Pemeli-
Pelaksanaan haraan

Pengend. Pelaks.

Dokumen Tanda Serah Serah


Pengadaan Tangan Terima Terima
Kontrak Sementara Akhir
Pekerjaan Pekerjaan
(PHO) (FHO)
Pengumuman Serah Terima
Lelang Lapangan
PENGAWASAN

Spec Gambar

Tandatangan MC I Pelaksanaan Pekerjaan MC II Penyerahan


kontrak pekerjaan

Mutu Waktu Dana

PENGENDALIAN
PERUBAHAN NILAI
AWAL
KONTRAK

SAAT PEMBAYARAN
PENGUKURAN PELAKSANAAN TERMYN

NILAI KONTRAK
AKHIR AKHIR
PENGERTIAN KEGIATAN/PROYEK (1)

 Suatu rangkaian kegiatan yang mempunyai tujuan dan


spesifikasi tertentu waktu mulai dan waktu selesai, dana
yang layak yang telah ditentukan, menggunakan sumber
daya dan dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
(H.Karzner)

 Kegiatan yang dibentuk oleh Departemen untuk melakukan


investasi pembangunan prasarana atau sarana fisik untuk
mencapai tujuan dan sasaran yang telahditetapkan, dalam
batas waktu tertentu, biaya tertentu, dan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku
PENGERTIAN KEGIATAN/PROYEK (2)
Kegiatan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,
dengan ciri-ciri :

1. Memiliki sasaran yang telah ditetapkan .


2. Batas waktu penyelesaian yang telah
ditetapkan.
3. Mengikuti syarat-syarat penyelenggaraan
yang ditetapkan (syarat administrasi &
teknis).
4. Dengan biaya yang telah ditetapkan.
PENGERTIAN PENGENDALIAN
Upaya manajemen untuk keberhasilan pelaksanaan
Kegiatan/Proyek.
Ada 3 unsur kegiatan pokok dalam pengendalian :
* Pengawasan : melihat; mencatat, mengukur; laporan.
* Evaluasi : Analisa; identifikasi masalah;
pengelompokan masalah (5m);
pemecahan masalah.
* T3 : Tindak Turun Tangan
Tindakan kongkrit/action

Pengendalian = Pengawasan + T3
UKURAN KEBERHASILAN PELAKSANAAN
KEGIATAN/PROYEK
1. Diselesaikan dalam waktu sesuai rencana.
2. Dilaksanakan dengan kualitas sesuai yang
ditetapkan.
3. Dilaksanakan dengan kuantitas sesuai yang
ditetapkan.
4. Diselesaikan dalam batasan biaya yang
direncanakan.
5. Dilaksanakan dengan tertib administrasi sesuai
yang ditetapkan.
6. Berfungsi sesuai yang direncanakan
SURAT PERINTAH MULAI KERJA ( SPMK)

 Diterbitkan paling lambat 14 hari kerja setelah kontrak


ditandatangani (Untuk kontrak sederhana, tanggal mulai
kerja dapat ditetapkan = tanggal penandatangan kontrak)

 Bila penyedia jasa tidak segera mulai kerja setelah SPMK


maka pengguna jasa menerbitkan surat peringatan

 Bila penyedia jasa tidak dapat mulai pekerjaan karena


kesalahan pengguna jasa maka penyedia jasa berhak
mendapatkan kompensasi dari pengguna jasa.
RAPAT PRA PELAKSANAAN
(KEPPRES 80 : RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN KONTRAK)

 Jasa Pemborongan :
Yang dibahas dan disepakati :
1. Kesamaan penafsiran dokumen kontrak dan peraturan
perundangan lainnya (tidak tertuang dalam Keppres No 80)
2. Organisasi kerja
3. Tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan
4. Jadual Pelaksanaan Pekerjaan
5. Jadual pengadaan bahan, mobilisasi peralatan dan personil
6. Penyusunan rencana dan pelaksanaan pemeriksaan lapangan
7. Pendekatan kepada masyarakat dan pemerintah daerah
setempat mengenai rencana kerja
8. Penyusunan program mutu proyek.
KESAMAAN PENAFSIRAN
KESEPAKATAN-KESEPAKATAN
 Kesepakatan tentang organisasi kerja dan
segitiga fungsional kegiatan/proyek.
 Kesamaan penafsiran dokumen kontrak dan
peraturan perundangan lainnya.
 Kesepakatan tentang prosedur Penyelenggaraan
Pekerjaan.
 Kesepakatan tentang teknis Pelaksanaan
Pekerjaan.
KESAMAAN PENAFSIRAN
Pasal-Pasal Penting Dok.Kontrak & Peraturan Lainnya :
 Pekerjaan tambah/kurang & perpanjangan waktu.
 Show Cause Meeting/Rapat Pembuktian &
pemutusan kontrak.
 Denda keterlambatan termasuk sangsi2 lainnya.
 Asuransi (Tenaga kerja, Pekerjaan, Kesehatan).
 Sub. Kontraktor & Produksi dalam Negeri.
 Retribusi dan kewajiban pajak.
 Jaminan uang muka & jaminan pemeliharaan.
 Perhitungan Eskalasi/Penyesuaian Harga.
 Serah terima Pekerjaan (PHO & FHO).
 Tata cara pembuatan Sertifikat Pembayaran.
 Dll.
KESEPAKATAN
 Prosedure Penyelenggaraan Pekerjaan :
• Mobilisasi.
• Mutualchek & review design.
• Shop drawing & Asbuilt drawing.
• Lokasi material.
• Jadwal kerja.
 Prosedure teknis Pelaksanaan :
• Job mix Formula & Trial mix.
• Request & approval.
• Metode Pengukuran, Pengujian mutu, MC.
• Sistem Pelaporan, Pengendalian, Rapat-rapat.
• Koordinasi dengan masyarakat & PEMDA.
• Project Quality Plan.
PENGENDALIAN WAKTU
TUJUAN PENGENDALIAN WAKTU

> Pekerjaan selesai tepat waktu.


> Meningkatkan efisiensi & efektifitas.
> Tidak terjadi kenaikan biaya.
> Menghindari sisa Anggaran .
> Tidak terjadi Perubahan Benefit Cost Ratio.
SIKLUS PENGENDALIAN WAKTU

Penyedia Program Pelaksa


DIPA Kontrak Barang/jasa Kerja naan

- Revisi Partial Program Kerja


- Revisi Total Program Kerja.
Penga-
- Peringatan dini pd penyedia barang/jasa. T-3
wasan
- Peringatan Lanjutan.
- SCM./Rapat Pembuktian
- Amandemen Kontrak.
- Revisi DIPA, dst.
ALAT PENGENDALI
(Program Kerja)

1 Metode lintasan kritis (CPM).


- Arrow Diagram.
- Precedence Diagram.
2 Diagram balok (Barchart).
3 Curva. S ( S. Curve.)
4 Diagram Vektor.
CRITICAL PATH METHOD
CONTOH ARROW DIAGRAM

2
2
17
2 8
EET
N
0 6 6 9 15 6 21 LET
1 3 5 7
0 6 15 21
8 N = Nomor Simpul
7 6 (Event).
EET = Earliest Event
7 12
4 6 Time.
8 13
5 LET = Latest Event
Time.
= Kegiatan.
= Lintasan Kritis.
CRITICAL PATH METHOD
CONTOH 3 C 6 F
PRECEDENCE 12 2 14
N A
4 1 5
DIAGRAM ES D EF
16 12 17 17 5 19 LS TF LF

1 A 4 D 7 G 8 H

0 4 4 4 8 12 16 3 19 19 1 20

0 0 4 8 4 16 16 0 19 19 0 20

5 E N = Number of Actifity
ES = Earliest Start
LS = Latest Start
4 12 16 EF = Earliest Finish
2 B LF = Latest Fiinish
D = Durasi Pelaks. Kegiat
4 0 16
TF = Total Float (waktu
0 2 2
tenggang)

17 17 19
CONTOH S-CURVE
No. Uraian Biaya Nilai Bulan % Penyelesaian
Pekerjaan % NK
1 2 3 4 5 6 7
1 Kegiatan 1 700 7 7 -100
5 2
2 Kegiatan 2 2800 28 7 7 7 7 -75
5 6 7 7 3
3 Kegiatan 3 2500 25 5 5 10 5
5 5 8 7 -50
4 Kegiatan 4 2100 21 7 7 7
5 6 7 3
5 Kegiatan 5 500 19 10 6 3 -25
10 6 3

Jumlah 10000 100 -0


Rencana Kemajuan Tiap Bulan 7 7 12 19 34 18 3
Rencana Kemajuan Kumulatif 7 14 26 45 79 97 100
Kemajuan yang dicapai tiap bulan 5 7 11 17 31 23 6
Kemajuan yang dicapai kumulatif 5 12 23 40 71 94 100

NK= Nilai Kontrak


SHOW CAUSE MEETING (1)
(RAPAT PEMBUKTIAN)
SCM atau Rapat Pembuktian adalah rapat yang diadakan oleh
Tim Pembuktian Kemampuan Kontraktor (Tim SCM) yang
dibentuk oleh Pengguna Barang/Jasa, guna pengendalian
secara ketat terhadap pelaksanaan pekerjaan (kontrak) yang
kritis.

Kategori Deviasi (
Kontrak Periode I (0-70%) Periode II (70-100%)
Kritis > 15% > 10%
Terlambat 10-15% 5-10%
Wajar < 10% < 5%
SHOW CAUSE MEETING (2)
Tingkat-tingkat SCM :
• Tingkat 1 : Ka Satker (S).
• Tingkat 2 : Atasan langsung
• Tingkat 3 : Atasan

Prosedure :
• Kritis : Peringatan ke 1  SCM Tk.1  Test Case 1
• Test Case I gagal : Peringatan ke 2  SCM Tk.2  Test Case 2
• Test Case II gagal : Peringatan ke 3  SCM Tk.3  Test Case 3

• Kesepakatan tiga pihak (three parties agreement) atau


Pemutusan Kontrak
SHOW CAUSE MEETING (3)

TERLAMBAT
KRITIS TEST CASE II BERHASIL
KRITIS
DILANJUT
KAN
PERINGATAN GAGAL
I

PERINGATAN
SCM TK. I III

DILANJUT SCM TK III


TEST CASE I BERHASIL
KAN

BERHASIL
TEST CASE III
GAGAL
DILANJUT
KAN

PERINGATAN
GAGAL
II

KEPUTUSAN • THREE PARTIES AGR.


SCM TK. II • PEMUTUSAN KONTRAK
FINAL
KOMPENSASI
Kondisi:
1. Penyedia jasa tidak dapat masuk lokasi pekerjaan
2. Pengguna jasa tidak memberi gambar/spek/instruksi sesuai
jadual
3. Pengguna jasa memodifikasi jadual
4. Pengguna jasa terlambat membayar
5. Pengguna jasa minta pengujian tambahan tapi tidak ditemukan
penyimpangan
6. Pengguna jasa menolak sub kontraktor tanpa alasan yg wajar
7. Pihak lain terlambat berakibat terlambatnya penyedia jasa
8. Kondisi tanah lebih buruk dari informasi yang diberikan
9. Kejadian yang beresiko pada pengguna jasa berdampak pada
penyedia jasa
10. Pengguna jasa menunda BA penyerahan pertama/kedua
11. Pengguna jasa memerintah penundaan pekerjaan
HAL-HAL YANG LAYAK
MENGAKIBATKAN PERPANJANGAN
WAKTU KONTRAK
• Pekerjaan Tambah/Perubahan Lingkup Pekerjaan.
• Perubahan Desain.
• Bencana Alam.
• Keterlambatan Pihak Pengguna.
• Masalah yang timbul diluar kewenangan penyedi
jasa.
• Keadaan memaksa (Force Majure).
KEBERHASILAN PENGENDALIAN WAKTU
• Tekan serendah-rendahnya “ketidakpastian”.
• Kendalikan waktu secara Disiplin dan Konsisten.
• Lakukan siklus pengendalian waktu dengan tertib.
• Buat program kerja harian, laporan harian, was. harian.
• Evaluasi setiap saat untuk mendapatkan T-3.
• Adakan rapat (minimum) mingguan secara konsisten
dengan agenda evaluasi, pemecahan masalah dan T-3
(jangan menunda-nunda masalah).
PENGENDALIAN MUTU
TUJUAN PENGENDALIAN MUTU

• Jaminan bahwa hasil pengadaan barang/kegiatan/


pekerjaan memenuhi syarat umum kontrak.
• Memenuhi spesifikasi / syarat-syarat teknis.
• Memenuhi gambar rencana/desain.
• Memenuhi umur rencana ( > u pelayanan)
PROGRAM MUTU
1. Program mutu disusun oleh penyedia barang/jasa dan
disepakati pengguna barang/jasa pada saat rapat persiapan
pelaksanaan kontrak dan dapat direvisi sesuai dengan
kondisi lapangan;

2. Program mutu pengadaan barang/jasa paling tidak berisi :


a. informasi pengadaan barang/jasa;
b. organisasi proyek, pengguna barang/jasa dan penyedia
barang/ jasa;
c. jadual pelaksanaan;
d. prosedur pelaksanaan pekerjaan;
e. prosedur instruksi kerja;
f. pelaksana kerja.
MUTU HASIL KEGIATAN/PROYEK
• Konstruksi fisik  rencana teknis  standar spesifikasi
mutu.
• Program mutu kegiatan/proyek  rencana kendali mutu
kegiatan/proyek.
• Faktor mempengaruhi mutu  design, spesifikasi, PQ
kontraktor/konsultan, material, pelaksanaan pekerjaan,
quality control.
• Pelaksanaan manajemen mutu
- Inspeksi.
- Quality Control (QC).
- Total Quality Control (TQC).
- Quality Assurance (QA).
PELAKSANAAN MANAJEMEN MUTU
• Inspeksi :
Kunjungan lapangan  pemeriksaan (acak) 
peraturan dipatuhi/pekerjaan sesuai spesifikasi.

• Quality Control :
Teknik & kegiatan  memantau, mengevaluasi,
menindak lanjuti  mutu yang telah ditetapkan
tercapai.
• Quality Assurance :
Tindakan terencana & sistematis  meyakinkan
pemilik kegiatan + stake holder  proses & hasil
kerja  akan memenuhi syarat
(Memberi kepercayaan/jaminan kpd semua stake holder bhw
semua produk yang dikeluarkan oleh proyek ,adalah produk
yang bermutu sesuai sistem manajemen mutu yang telah ditetapkan).
PERBEDAAN QUALITY ASSURANCE &
QUALITY CONTROL

Quality Assurance VS Quality Control

• Tindakan terencana dan • Kegiatan memantau ,


sistematis. mengevaluasi dan
menindaklanjuti.
• Diterapkan untuk meyakinkan
pemilik proyek + stake holder • Agar persyaratan mutu
yang ditetapkan tercapai.
• Bahwa proses dan hasil kerja
akan memenuhi presyaratan • Kegiatan sedang atau
mutu. sudah terjadi.

• Belum terjadi/pencegahan.
PENGENDALIAN MUTU
JASA PEMBORONGAN
SPESIFIKASI

> Memuat segala peraturan dan ketentuan tentang


bagaimana pekerjaan harus dikerjakan dan berhasil
akhir tertentu.
> Salah satu bagian penting dari dokumen lelang.
> Dikenal sebagai spesifikasi teknik atau spesifikasi Umum
> Bila diperlukan dilengkapi dengan spesifikasi khusus.
JENIS UTAMA SPESIFIKASI

. Spesifikasi “hasil akhir” atau “end result specification”


secara umum hanya mengatur hasil akhir yang harus
dicapai dari pekerjaan atau proyek.
. Spesifikasi “berjenjang/bertahap” atau “multy steps
specification” semua hal dan tahap (awal s/d ahir)
diatur (berlaku di Indonesia).
STRUKTUR ARTIKEL SPESIFIKASI TEKNIK
(MULTY STEPS SPECIFICATION)

 Deskripsi.
 Persyaratan bahan / material.
 Metode pelaksanaan dan peralatan.
 Syarat hasil akhir.
 Cara pengukuran hasil kerja.
 Cara pembayaran.

Tiap Bagian mengandung peraturan yang mendasar


dan rinci.
POLA PENGENDALIAN SPESIFIKASI YANG BAIK
POLA 2 - 3 - 5

o Berlingkup –2 : - Dimensi (tebal, lebar, panjang dsb).


- Kualitas (kuat tekan, kepadatan dsb)
o Bertahap –3 : - Bahan baku.
- Bahan olahan.
- Pekerjaan jadi.

o Berstruktur –5 hal : - Nama/jenis Pemeriksaan.


- Metode pemeriksaan.
- Frekuensi pemeriksaan.
- Spesifikasi pemeriksaan.
- Toleransi hasil.
KEBERHASILAN PENGENDALIAN MUTU
 Tertib dalam pelaksanaan tugas.
 Tingkatkan kemampuan SDM dan Tim Supervisi
• Ikuti program sertifikasi keahlian dibidang perencanaan,
pelaksanaan maupun pengawasan.
• Ketat dan selektif dalam memilih konsultan supervisi.
• Menyempurnakan sistem pengawasan.
• Tingkatkan kemampuan dengan memperbanyak diskusi
informal.
• Bekali tambahan peningkatan im-taq.
 Laksanakan pola 2-3-5 dengan baik.
 Jauhkan rasa Ewuh Pakewuh.
PENGENDALIAN MUTU
JASA KOSULTANSI
KERANGKA ACUAN KERJA

Tujuan Pembuatan KAK

1. Menjelaskan tujuan dan lingkup jasa konsultan serta


keahlian yang diperlukan
2. Sbg acuan dan informasi bagi para konsultan
menyiapkan kelengkapan administrasi, usulan teknis dan
biaya
3. Sbg acuan dlm evaluasi usulan, klarifiksi dan negosiasi
dengan calon konsultan terpilih, dasar pembuatan
kontrak, dan acuan evaluasi hasil kerja konsultan
PEMERIKSAAN PERSONIL DAN PERALATAN
1. Pemeriksaan (inspeksi) personil dan peralatan harus
dilaksanakan serta dibuatkan berita acara

2. Bila belum memenuhi persyaratan namun tidak mengganggu


kelancaran pelaksanaan pekerjaan, penyedia jasa dapat
melanjutkan pekerjaan dengan syarat personil dan
peralatan yang belum memenuhi syarat harus segera
diganti

3. Pada waktu penyedia jasa mulai melaksanakan tugasnya,


pengguna jasa harus melakukan pengecekan apakah
personil yang dimobilisasi sesuai dengan kontrak.
PERUBAHAN PERSONIL &
PERALATAN OLEH PENYEDIA JASA
1. Setara atau lebih tinggi kualifikasinya
2. Mendapat persetujuan Pengguna jasa
3. Biaya mobilisasi menjadi tanggung jawab penyedia jasa

PENGGANTIAN PERSONIL
ATAS PERINTAH PENGGUNA JASA
1. Personil diminta diganti kalau tidak dpt bekerja
baik,berkelakuan tidak baik dan terlibat tindak kejahatan
2. Dalam kurun waktu 15 hari sejak perintah penggantia, penyedia
jasa harus mengajukan penggantinya tanpa menambah biaya
PENGENDALIAN MUTU
BARANG
PENGENDALIAN MUTU BARANG (1)
 Barang adalah benda dalam berbagai bentuk dan
uraian, yang meliputi bahan baku, barang setengah jadi,
barang jadi/peralatan, yang spesifikasinya ditetapkan oleh
pengguna barang/jasa

 Pengendalian mutu pengadaan barang, harus mengacu


kepada Spesifikasi barang yang tertuang dalam dokumen
kontrak, dan dilakukan dengan cara :
1. inspeksi Pabrik : inspeksi atas proses pabrikasi
barang/peralatan khusus yang nilainya lebih dari
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah);
2. penelitian atas barang/peralatan yang akan
diserahkan thd spesifikasi, mutu, kelengkapan, dan
kondisi nyata (actual condition) dicocokkan dengan
yang tertuang dalam surat pesanan/purchase order
PENGENDALIAN MUTU BARANG (2)

3. Uji Coba
a. barang diuji-coba oleh penyedia barang disaksikan oleh pengguna
barang;
b. Hasil uji coba dituangkan dalam berita acara;
c. Apabila pengoperasian barang memerlukan keahlian khusus maka
harus dilakukan pelatihan kepada pengguna barang oleh penyedia
barang, biaya pelatihan termasuk dalam harga barang;
d. Apabila hasil uji coba tidak sesuai dengan spesifikasi , maka
penyedia barang memperbaiki atau mengganti barang tersebut
dengan biaya sepenuhnya ditanggung penyedia barang.

4. Perlindungan Hak Atas Kekayaan Intelektual


Penyedia barang harus menjamin pengguna barang bahwa barang yang
diserahkan tidak melanggar hak atas kekayaan intelektual
sebagaimana ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
PENGENDALIAN VOLUME & BIAYA
PENGENDALIAN VOLUME

Usaha untuk meyakinkan bahwa :

Volume bahan
Dilakukan sesuai ketentuan
Volume pekerjaan
dalam dokumen kontrak
Pengukuran hasil dan kaidah-kaidah teknis
yang sesuai
Pekerjaan
MUTUAL CHECK & DESIGN REVIEW

 Perlu dibentuk Tim Mutual Check (Panitia Peneliti


Pelaksanaan Kontrak) dengan tugas antara lain sebagai
pemeriksa dan pengukuran hasil kerja kontraktor.
 Pada tahap awal pelaksanaan, melakukan pemeriksaan
bersama kontraktor & konsultan dilapangan mencek
kembali volume tiap-tiap kegiatan yang tercantum dalam
kontrak untuk mendapatkan MCO = Mutual Check Awal.
 Apabila ada perubahan yang berarti pemeriksaan
bersama dilakukan untuk kemungkinan adanya design
Review, pekerjaan tambah/kurang, CCO atau Adendum
kontrak.
PROSEDUR PERUBAHAN PEKERJAAN

 Kontraktor tidak boleh mengubah pekerjaan tanpa


persetujuan Pimpro.
 Pimpro berwenang mengubah pekerjaan (bentuk,
mutu, volume, atau waktu).
 Perintah perubahan harus secara tertulis.
 Perubahan design harus disetujui dan disyahkan
secara tertulis dari Ditjen. Prasarana Wilayah.
PENETAPAN HARGA PEKERJAAN
TAMBAH/KURANG

• Harga pekerjaan tambah dihitung berdasarkan harga


satuan dalam kontrak.
• Pekerjaan tambah yang tidak ada harga satuannya
ditetapkan bersama (negosiasi).
• Harga pekerjaan kurang dihitung berdasarkan harga satuan
dalam kontrak.
• Harga pekerjaan tambah.kurang yang melebihi ketentuan
dalam kontrak, diperhitungkan dengan harga satuan baru
yang disetujui oleh kedua pihak.
PENGENDALIAN BIAYA
PEMBAYARAN
Keppres 80 (pasal 33)

1. Uang muka selain pengusaha kecil maksimum 20 %,


untuk pengusaha kecil maksimum 30 % dari nilai
kontrak dengan menyerahkan jaminan bank
sebesar uang muka . disertai dengan rencana
penggunaan uang muka untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai kontrak;
2. Pembayaran prestasi pekerjaan berdasarkan
sistem bulanan atau termin dengan
memperhitungkan angsuran uang muka dan
kewajiban pajak
3. Pembayaran uang retensi dengan menyerahkan
jaminan bank sebesar biaya pemeliharan
CONTOH PENGEDALIAN VOLUME
(+ ILUSTRASI SPESIFIKASI) *

GALIAN KONSTRUKSI
*SIMPLIFIKASI &
MENGHINDARI
PERTENGKARAN
DI LAPANGAN !!
C C C
TITIK POTONG
TERRENDAH.

A B A

1. 2A & B = GALIAN KONSTRUKSI


2. 3C = GALIAN NON KONSTRUKSI
3. 2A = GALIAN KONTRUKSI YANG “TIDAK DIBAYAR”
4. B = GALIAN KONSTRUKSI YANG DIBAYAR.
PENGENDALIAN VOLUME & BIAYA
JASA KONSULTANSI
Aspek-aspek yang perlu di kendalikan terutama :

 kesesuaian rencana kerja dengan jenis pengeluaran biaya;

 volume kegiatan dan jenis pengeluaran;


 Biaya personi/Remuneration (jmlh penggunaan tenaga
ahli/man-month, dan personil pendukung)
1 bulan dihitung 22 hari dan 1 hari dihitung 8 jam kerja.
 Biaya langsung non personil/DirectReimbursable Cost
(sewa kantor, biaya perjalanan, biaya pengiriman
dokumen, biaya pengurusan surat ijin,biaya komunikasi,
tunjangan perumahan dsb)
PENGENDALIAN VOLUME & BIAYA
Pengadaan barang

 Pengendalian volume dilakukan sekaligus pada saat


serah terima barang, harus dilakukan penelitian
atas spesifikasi, mutu, kelengkapan, dan kondisi
nyata (actual condition) dicocokkan dengan yang
tertuang dalam surat pesanan/purchase order
dan/atau dokumen yang menyertai penyerahan
barang;
PENGELOLAAN
ADMINISTRASI KEGIATAN/PROYEK
ADMINISTRASI PELAKSANAAN
KEGIATAN/SKS

 Organisasi dan Personil penyelenggaraan


Kegiatan/Proyek.
 Administrasi keuangan Kegiatan/Proyek .
 Administrasi Teknis Kegiatan/Proyek .
 Administrasi Laporan Kegiatan/Proyek.
 Administrasi Barang Milik Negara.
ORGANISASI DAN PERSONIL
PENYELENGGARAAN PROYEK
 Organisasi dan Personil Kegiatan/Proyek, tergantung dari pola
organisasi Proyek (Kepmen P.U. No.99/KPTS/1984 atau
ketentuan lainnya).
 Organisasi dan Personil Konsultan, ditetapkan berdasarkan
analisa kombinasi antara tingkat pendidikan, pengalaman
profesional dan sertifikat keahlian dan ketrampilan yang
dimiliki serta kebutuhan Riil Kegiatan/Proyek.
 Organisasi dan Personil Kontraktor ditetapkan berdasarkan
persyaratan pengalaman, pendidikan dan sertifikat keahlian
dan ketrampilan yang dimiliki serta kebutuhan Riil
Kegiatan/Proyek.
KOMPONEN ADMINISTRASI TEKNIS
 Catatan Harian Proyek.
 Dokumen : DIPA, dokumen kontrak, kontrak supervisi,
CCO, adendum kontrak, berita acara
penilaian pekerjaan, notulen rapat, dsb.
 Data teknik : laporan laboratorium, pengukuran dan
pematokan, shop drawings, Request
sheet,pengukuran dan perhitungan
volume, as built drawings
 Catatan Fotografis : 0%; 50%; 100%  serupa tapi
tak sama.(di foto dari titik yang sama).
LAPORAN
 Jenis2 Laporan :
 Laporan harian : - Buku Harian Penyedia Jasa/Kontraktor.
- Buku Harian Konsultan Supervisi.
 Laporan Mingguan.
 Laporan Bulanan.
 Laporan Triwulan.
 Laporan Khusus.
 Laporan PHO & FHO dan Laporan Proyek Selesai.
 Laporan Akhir Proyek.

 Laporan Konsultan :
 Laporan Pendahuluan
 Laporan Bulanan
 Laporan Antara
 Laporan Akhir
RAPAT

 Rapat :

 Merupakan Proses, Produknya Notulen


Rapat/Catatan hasil Rapat.
 Rapat Mingguan, bulanan, periodik, khusus.
 Agenda Rapat : laporan, evaluasi, indentifikasi
masalah, pemecahan masalah dan action plan –
T-3 (Tindak Turun Tangan)
CONTOH FORMAT
LAPORAN BULANAN
Nama Permasalahan Tindak Penanggung
No. Proyek/ Sumber dan Kemajuan Pekerjaan Permasalahan yg sudah lanjut / jawab / Ket.
Paket Jumlah Dana yg muncul diselesaikan kapan koordinasi dgn
Rn Rl Deviasi instansi terkait

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Rn = Rencana Rl = Realisasi

Anda mungkin juga menyukai