Anda di halaman 1dari 598

BAB IV

PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH

4.1.1 Urusan Pendidikan

Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kesatu terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan Pendidikan adalah sebagai berikut: Indeks
Pembangunan Manusia sebesar 74,28 poin; Indeks Pendidikan sebesar 83,36 poin; Angka
Melek Huruf sebesar 98,29 persen; Angka Rata-rata Lama Sekolah 8,39 tahun; APK
Sekolah Menengah 61,19 persen; APK Pendidikan Tinggi 17,47 persen ( base line data

penduduk : sesus penduduk (SP 2010). Sensus penduduk berikutnya tahun 2020 (BPS
pusat)); Jumlah Karya IPTEK yang didaftarkan untuk mendapat HAKI 5 Buah; Jumlah
Penduduk Melek TIK usia 12 Tahun ke atas 11.400.000 orang.

Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar
a. Pelaksanaan Program
(1) Pembinaan Olah Raga Pendidikan Dasar, yang dilaksanakan oleh Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.6.451.921.500 dan
realisasi anggaran Rp. 6.417.500.000 (99,47%). Output kegiatan adalah

Pembinaan Klub Olahraga Sekolah pada jenjang SD, Pembinaan Kelas Olahraga
pada jenjang SMP, Persiapan dan Penyelenggaraan Olimpiade Olahraga Siswa
Nasional (O2SN) SD dan SMP Tingkat Provinsi, Persiapan dan Keikutsertaan
e
pada O2SN SD dan SMP Tingkat Nasional. kegiatan adalah
Outco
m
peningkatan kualitasi calon-calon atlit berprestasi pada Klub-klub Olahraga
Sekolah pada jenjang SD di Jawa Barat. Terseleksi dan terbentuknya kontingen
Jawa Barat untuk ajang O2SN SD dan SMP Tingkat Nasional Tahun 2014,
tercapainya prestasi puncak (Juara Umum) dari kontingen Jawa Barat pada ajang
O2SN SD dan SMP Tingkat Nasional Tahun 2014.

(2) Verifikasi Dan Fasilitasi Pembangunan Ruang Kelas Baru Dan Rehabilitasi
SD/Mi, SMP/MTs, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Barat dengan anggaran Rp. 1.743.030.000 dan realisasi anggaran
Rp. 1.530.339.500 (87,80%). Output kegiatan adalah Bimbingan Teknis

pedoman/juklak/juknis kepada penerima bantuan Pembangunan Ruang Kelas Baru SMP/MTs


dan Rehabilitasi SD/Mi (untuk 27 kabupaten/kota pada 338 SMP/MTs, dan
36 SD/Mi), Monitoring dan verifikasi CPCL penerima

bantuan Pembangunan Ruang Kelas Baru SMP/MTs dan Rehabilitasi SD/Mi (pada
27 kabupaten/kota untuk 652 RKB, dan Rehabilitasi 98 Ruangan).
e
Outcom kegiatan adalah Peningkatan kapasitas dan pemahaman Tim Teknis
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-1
kabupaten/kota dan Sekolah/Madrasah penerima bantuan Pembangunan
Ruang Kelas Baru SMP/MTs dan Rehabilitasi SD/Mi (untuk 27 kabupaten/kota
pada 338 SMP/MTs, dan 36 SD/Mi), Penetapan data CPCL tetap penerima bantuan
Pembangunan Ruang Kelas Baru SMP/MTs dan Rehabilitasi SD/Mi (pada 27
kabupaten/kota untuk 652 RKB, dan Rehabilitasi 98 Ruangan).
(3) Peningkatan Layanan Pendidikan Dasar, SMP Terbuka Dan Paket B Di Jawa
Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
dengan anggaran Rp. 2.728.308.300 dan realisasi anggaran Rp. 2.571.326.000
(94,25%). Output kegiatan adalah Rapat Koordinasi dengan Tim Teknis

kabupaten/kota, Workshop untuk Pembinaan Penyelenggara Paket B, Kepala


Sekolah SMP Terbuka, Guru Pamong TKB Reguler, Guru Pamong TKB Mandiri,
Pelaksanaan Lomba Motivasi Belajar Mandiri (Lomonjari) Bidang Akademik
tingkat Provinsi, Persiapan dan Pembinaan Kontingen Jawa Barat menjelang ajang
Lomojari Bidang Akademik Tingkat Nasional, Pelaksanaan Lomba Cerdas Trampil
(LCT) Siswa Paket B menjelang ajang Lomojari Bidang Akademik Tingkat
Nasional, Peningkatan kapasitas manajemen (penyusunan proposal, pemahaman
NPHD, dan penyusunan Laporan) bagi Calon Penerima Program Hibah Paket B di
Jawa Barat (sebanyak 573 PKBM), Pelaksanaan kegiatan monitoring, verifikasi dan
evaluasi Calon Penerima Program Hibah Paket B di Jawa Barat (sebanyak 573
PKBM). Pelaksanaan kegiatan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan
kegiatan Layanan Pendidikan Dasar, SMP Terbuka,
e
dan Paket B di Jawa Barat. kegiatan adalah terwujudnya koordinasi,
Outco
m
pemahaman persepsi, dan sinergitas kegiatan dengan Tim Teknis
kabupaten/kota, Peningkatan kapasitas manajemen dan kualitas
Penyelenggara Paket B, Kepala Sekolah SMP Terbuka, Guru Pamong TKB
Reguler, Guru Pamong TKB Mandiri, Terseleksi dan terbentuknya Kontingen Jawa
Barat untuk ajang Lomba Motivasi Belajar Mandiri (Lomonjari) Bidang Akademik
tingkat Nasional, Peningkatan kapasitas dan kualitas Kontingen Jawa Barat
menjelang keikutsertaan ajang Lomojari Bidang Akademik Tingkat Nasional,
Peningkatan kapasitas manajemen dalam hal penyusunan proposal, pemahaman
NPHD, dan penyusunan Laporan bagi Calon Penerima Program Hibah Paket B di
Jawa Barat (sebanyak 573 PKBM), Penetapan data CPCL fixed Penerima Program
Hibah Paket B di Jawa Barat (sebanyak 573 PKBM). Peningkatan kapasitas
menajemen dan terdokumentasinya laporan pada kegiatan Layanan Pendidikan
Dasar, SMP Terbuka, dan Paket B di Jawa Barat.

(4) Fasilitasi Pemberian BOS Provinsi Dan Pusat Jenjang Pendidikan Dasar, yang
dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran
Rp.1.967.392.000 dan realisasi anggaran Rp. 1.887.045.000 (95,92%). Output
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-2
kegiatan adalah Sosialisasi dan Publikasi Program BOS Provinsi jenjang
Pendidikan Dasar (SD/MI dan SMP/MTs.) Workshop untuk Penguatan Tenaga
Pengelola Program BOS di Sekolah SD/MI dan SMP/MTs.) untuk Tenaga Guru dan
Operator. Monitoring dan Evaluasi Program BOS Provinsi jenjang Pendidikan
Dasar (SD/MI dan SMP/MTs.) Sosialisasi dan Publikasi Program BOS Provinsi
jenjang Pendidikan Dasar (SD/MI dan SMP/MTs.) pada APBD Perubahan,
Workshop untuk Penguatan Tenaga Pengelola Program BOS di Sekolah SD/MI
dan SMP/MTs.) untuk Tenaga Guru dan Operator pada APBD Perubahan,
Monitoring dan Evaluasi Program BOS Provinsi jenjang Pendidikan
e
Dasar (SD/MI dan SMP/MTs.) pada APBD Perubahan. kegiatan
Outco
m
adalah Pemahaman informasi dan penyamaan persepsi penyelenggaraan
Program BOS Provinsi jenjang Pendidikan Dasar (SD/MI dan SMP/MTs.)
Peningkatan kapasitas manajemen dan kualitas Tenaga Pengelola Program BOS
di Sekolah SD/MI dan SMP/MTs, untuk Tenaga Guru dan Operator.
Peningkatan kualitas manajemen tata kelola (pada aspek monev dan
pelaporan, pendokumentasian) Program BOS Provinsi jenjang Pendidikan Dasar di
Jawa Barat (SD/MI dan SMP/MTs.)

(5) Lomba dan Festival Pendidikan Dasar, yang dilaksanakan oleh Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.5.831.088.750 dan
realisasi anggaran Rp. 5.655.982.750 (97%). Output kegiatan adalah

Persiapan dan pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional (OSN) SD dan SMP


Tingkat Provinsi, Festival Lomba dan Seni Siswa Nasional (FLS2N) SD dan SMP Tk.
Provinsi, Pembinaan dan keikutsertaan Kontingen Jawa Barat pada ajang OSN SD
dan SMP Tingkat Nasional, Pembinaan dan keikutsertaan Kontingen Jawa
Barat pada ajang FLS2N SD dan SMP Tingkat Nasional, Pelaksanaan Lomba
Calistung SD, Pelaksanaan Lomba Gugus SD, Pelaksaan Lomba Perpustakaan SD,
Workshop ToT Guru Matematika dan IPA pada SD
e
dan SMP. kegiatan adalah Terseleksi dan terbentuknya Kontingen
Outco
m
Jawa Barat untuk ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) SD dan SMP Tingkat
Nasional, Terseleksi dan terbentuknya Kontingen Jawa Barat untuk ajang
Festival Lomba dan Seni Siswa Nasional (FLS2N) SD dan SMP Tk. Nasional,
Peningkatan kapasitas dan kualitas Kontingen Jawa Barat menjelang
keikutsertaan pada ajang OSN SD dan SMP Tingkat Nasional Tahun 2014,
Peningkatan kapasitas dan kualitas Kontingen Jawa Barat menjelang
keikutsertaan pada ajang FLS2N SD dan SMP Tingkat Nasional, Peningkatan
kapasitas dan prestasi siswa-siswi SD di Jawa Barat pada bidang Calistung,
Peningkatan kapasitas dan prestasi Gugus SD di Jawa Barat, Peningkatan
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-3
kapasitas dan prestasi Perpustakaan SD di Jawa Barat, Peningkatan kapasitas
dan kualitas Guru Matematika dan IPA pada SD dan SMP di Jawa Barat.

(6) Sekolah Standar Nasional Jenjang Pendidikan Dasar, yang dilaksanakan oleh
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran
Rp.9.193.366.065 dan realisasi anggaran Rp. 8.754.344.500 (95,22%).
Output kegiatan adalah Rapat Koordinasi, Sosialisasi dengan kabupaten/kota,

UPA kabupaten/kota, Calon SNN, Penyelenggara Kurikulum 2013


kabupaten/kota, Penguatan kepada Tim Verifikasi SSN, Tim Asesor SD, SMP,
Sekolah SSN SD, SMP, Penyelenggara Kurikulum 2013 kabupaten/kota,
Persiapan, pembekalan, pelaksanaan dan penetapan akreditasi SD, SMP,
Pendampingan dan evaluasi penyelenggaraan kurikulum 2013 pada sekolah
e
dan kepala sekolah SD, SMP. kegiatan adalah terwujudnya
Outco
m
penyebaran informasi, penyamaan persepsi dan terjalinnya sinergitas pelaksanaan program
dan kegiatan dengan kabupaten/kota, UPA kabupaten/kota, Calon SNN, Penyelenggara
Kurikulum 2013 kabupaten/kota SD, SMP di Jawa Barat, terwujudnya peningkapatan kapasitas
manajemen dan kapasitas teknis dari Tim Verifikasi SSN, Tim Asesor SD, SMP, Sekolah SSN SD,
SMP, Penyelenggara Kurikulum 2013 kabupaten/kota di Jawa Barat, tercapainya pelaksanaa
dan penetapan hasil proses akreditasi pada semua sasaran SD, SMP di Jawa Barat, terwujudny
penyelenggaraan dan evaluasi kurikulum 2013 pada beberapa sekolah dan kepala sekolah S
SMP di Jawa Barat.

b. Permasalahan dan Solusi


a. Permasalahan
(a) Rawan Drop Out (DO) SD dan SMP yang lokasi rumah siswa jauh dari
sekolah terutama dipedesaan.
(b) APM SLTP dan APK masih dibawah target.
(c) Pengembangan materi sesuai lingkungan sukar, karena materi nasional
bobotnya sangat besar.
(d) Belum mantapnya budaya pengendalian Daerah/ Desentralisasi.
(e) Pelaksanaan materi lokal belum mantap.
(f) Jumlah guru masih kurang dan persebarannya tidak merata.
(g) Kualifikasi guru SD, SLB dan SMP masih kurang (guru SD dan SLB
dibawah D-II, Guru SMP dibawah D-III).
(h) Profesionalisme masih rendah, terutama dipedesaan.
(i) Kesejahteraan guru secara keseluruhan masih kurang apalagi
dibandingkan dengan kesejahteraan dosen diperguruan tinggi.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-4


(j) Terhambatnya perkembangan karier guru dalam pelaksanaan materi,
rotasi maupun promosi.
(k) Jumlah Taman Kanak – Kanak masih kurang dan persebarannya tidak
merata.
(l) Sarana prasarana belajar belum mencukupi dan masih banyak yang
rusak.
(m) Pengelolaan penyelenggaraan pendidikan menjadi wewenang daerah
kabupaten/kota mulai perencanaan, pelaksanaan maupun pengendalian.
(n) Pengelolaan program Dekonsentrasi dilaksanakan oleh Provinsi sebagai
wakil pemerintah pusat.
(o) Pengendalian dan supervisi program Dekonsentrasi dilakukan oleh Dinas
Pendidikan Provinsi.
(p) Pada posisi kabupaten/kota sebagai daerah otonom, pengendalian dan
supervisi program tidak efektif.
(q) Sistem pelaporan belum berjalan sebagaimana mestinya.
b.Solusi
a. Pra Sekolah. Perluasan memperoleh kesempatan pendidikan melalui :
(a) Membangun UGB TK.
(b) Rehabilitasi Gedung TK.
(c) Pengangkatan guru baru.
(d) Mutu Pendidikan.
(e) Masyarakat perlu diikutsertakan dalam memecahkan masalah – masalah
pendidikan
(f) meningkatnya motivasi guru melalui peningkatan pelayanan (bantuan
untuk guru yang memasuki pensiun) dalam rangka kesejahteraan guru.
(g) Sekolah Dasar (SD).
b. Perluasan memperoleh kesempatan belajar melalui :
(a) Melaksanakan double shift.
(b) Revitalisasi rehabilitasi dan refungsionalisasi gedung.
(c) Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
(d) Pemerataan dan Pengangkatan guru baru.
(e) Penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya wajar Pendidikan
Dasar 9 Tahun.
(f) Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan.
(g) Kurikulum/pokok bahasan memberikan keleluasaan untuk dikembangkan
sesuai dengan kondisi lingkungan dan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK).

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-5


(h) Meningkatkan profesionalisme guru agar mampu menjabarkan kurikulum
dan rumusan tujuan yang lebih tajam/operasional, materi yang tepat (esensi)
sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
serta kondisi lingkungan.
(i) Meningkatkan kemampuan para guru untuk membuat dan memanfaatkan

sumber belajar dan alat peraga/pendidikan yang ada dilingkungan sekitar,


kecuali alat – alat yang sukar dibuat, perlu disediakan oleh pemerintah.
(j) Masyarakat perlu diikutsertakan dalam memecahkan masalah-masalah.
(k) Meningkatkan motivasi guru melalui peningkatan pelayanan dalam rangka
kesejahteraan guru.
Peningkatan Efisiensi Melalui :
(a) Meningkatkan kemampuan perencanaan para perencana tingkat Kantor
Dinas Provinsi / Kabupaten / Kota / Kecamatan dan sekolah.
nt
(b) menyusun dan melaksanakan standarisasi sarana dan prasarana serta
memasyarakatkan, memelihara dan memanfaatkannya. anageme
ity Based M
(c) Memanfaatkan pendekatan commun dan School
melalui pemberdayaan institusi.
c. Sekolah Menengah Pertama (SMP). Perluasan kesempatan belajar/pemerataan
pendidikan melalui:
(a) Membangun U S B.
(b) Membangun R K B.
(c) Melaksanakan double shift sampai dengan 1.6.
(d) Penambahan SMP Terbuka.
(e) Rehabilitasi.
(f) Pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Lanjutan.
(g) Pemerataan dan pengangkatan guru baru.
(h) Penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya wajar pendidikan
dasar 9 Tahun.
d. Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan Melalui :
(a) Kurikulum/pokok bahasan memberikan keleluasaan untuk dikembangkan
sesuai dengan kondisi lingkungan dan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK).
(b) meningkatnya profesionalisme guru agar mampu menjabarkan kurikulum

dan rumusan tujuan yang lebih tajam/operasional, materi yang tepat


(esensi) sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) serta kondisi lingkungan.
(c) meningkatnya kemampuan para guru untuk membuat dan memanfaatkan
sumber belajar dan alat peraga/pendidikan yang ada di lingkungan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-6


sekitar, kecuali alat – alat yang sukar dibuat, perlu disediakan oleh
pemerintah.
(d) Masyarakat perlu diikut sertakan dalam memecahkan masalah–masalah
pendidikan termasuk dalam penyusunan program/kurikulum.
(e) meningkatnya motivasi guru melalui peningkatan pelayanan dalam rangka
kesejahteraan guru.
e. Peningkatan Efisiensi melalui :
(a) meningkatnya kemampuan perencanaan para perencana tingkat Kantor
Dinas Provinsi / Kabupaten / Kota / Kecamatan dan sekolah.
(b) menyusun dan melaksanakan standarisasi sarana dan prasarana serta
memasyarakatkan, memelihara dan memanfaatkannya. y
(c) Memantapkan sistem pengawasan, pengendalian dan sistem pelaporan
ommunit
t dan C dengan memperluas fungsi pengawas tidak hanya pada bidang
administrasi saja tetapi juga bidang studi. nagemen
nt ased Ma
(d) Memantapkan pendekatan School B
anageme
Based M melalui pemberdayaan institusi.
(e) Meningkatkan fungsi institusi dan pengisian lowongan kerja kepala
sekolah, kepala urusan tata usaha di sekolah.

2. Program Pendidikan Menengah dan Tinggi


a. Pelaksanaan Program
(1) Penguatan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) SMA di Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat , dengan
anggaran Rp. 382.898.000 dan realisasi anggaran Rp. 299.761.000 (78,29%).
Output kegiatan adalah Rapat Koordinasi, Sosialisasi dengan kabupaten/kota

tentang 8 SNP SMA, Workshop untuk Penguatan kepada Tim Teknis dan
Supevisi 8 SNP SMA, Pendampingan, supevisi dan tindak lanjut 8 SNP SMA,
Monitoring dan evaluasi hasil supevisi dan tindak lanjut 8 SNP SMA.
e
Outcom kegiatan adalah terwujudnya penyebaran informasi, penyamaan
persepsi dan terjalinnya sinergitas pelaksanaan program dan kegiatan dengan
kabupaten/kota tentang 8 SNP SMA; terwujudnya peningkapatan kapasitas
manajemen dan kapasitas teknis dari Tim Teknis dan supervisi 8 SNP SMA di
Jawa Barat; tercapainya pelaksanaan supervisi 8 SNP SMA di Jawa Barat;
terwujudnya supevisi dan tindak lanjut 8 SNP SMA di Jawa Barat.
(2) Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) SMA dan Tim Manajemen, yang
dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat , dengan
anggaran Rp. 135.924.000 dan realisasi anggaran Rp.118.600.000 (87,25%).
Output kegiatan adalah Rapat Persiapan Peningkatan Kapasitas SDM dan Tim

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-7


Manajemen SMA; Penguatan Perencanaan Program/Kegiatan Manajemen SMA;
Penguatan Evaluasi dan Pengendalian Program/Kegiatan Manajemen SMA;
e
Monitoring dan evaluasi hasil Program/Kegiatan Manajemen SMA. Outcom

kegiatan adalah terwujudnya penyebaran informasi, penyamaan persepsi Peningkatan


Kapasitas SDM dan Tim Manajemen SMA; terwujudnya peningkapatan kapasitas manajemen
perencanaan Program/Kegiatan Manajemen SMA; terwujudnya peningkapatan kapasitas
evaluasi dan pengendalian Program/ Kegiatan Manajemen SMA; terwujudnya peningkapatan
kapasitas monev, pelaporan dan pendokumentasian Program/Kegiatan Manajemen
SMA.
(3) Fasilitasi Pembangunan Ruang Kelas Baru SMA/MA di Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat , dengan
anggaran Rp.1.229.681.000 dan realisasi anggaran Rp. 727.640.000 (59,17%).
Output kegiatan adalah Bimbingan Teknis pedoman/juklak/juknis kepada

penerima bantuan Pembangunan Ruang Kelas Baru SMA/Ma (untuk


kabupaten/kota); Monitoring dan verifikasi CPCL penerima bantuan

Pembangunan Ruang Kelas Baru SMA/MA (pada 27 kabupaten/kota);


Monitoring dan Evaluasi Pogram Pembangunan RKB SMA/MA di Jawa Barat.
e
Outcom kegiatan adalah Peningkatan kapasitas dan pemahaman Tim Teknis
kabupaten/kota dan Sekolah/Madrasah penerima bantuan Pembangunan
Ruang Kelas Baru SMA/MA (untuk 27 kabupaten/kota); Penetapan data CPCL
tetap penerima bantuan Pembangunan Ruang Kelas Baru SMA/MA (pada 27
kabupaten/kota); Peningkatan kapasitas manajemen pengelolaan, pelaporan dan
dokumentasi Pogram Pembangunan RKB SMA/MA di Jawa Barat
(4) Lomba Keterampilan Siswa SMA di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran Rp. 6.291.346.000 dan
realisasi anggaran Rp.5.544.832.250 (88,13%) Output kegiatan adalah

Persiapan dan pelaksanaan Olimpiade Sains Nasional (OSN) (1.040 siswa),


Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional
(O2SN) (572 siswa), Festival Lomba dan Seni Siswa Nasional (FLS2N) (494 siswa),
GALAKSI (130 siswa), dan Debat Bahasa Inggris (78 siswa) SMA Tingkat
Provinsi; Pembinaan dan keikutsertaan Kontingen Jawa Barat pada ajang OSN,
Olimpiade Olahraga Siswa Nasional O2SN, Festival Lomba dan Seni Siswa
Nasional (FLS2N) Tingkat Nasional; Pengiriman Kontingen Jawa Barat pada ajang
Olimpiade Sains Nasional (OSN), Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (Olimpiade
Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Festival Lomba dan Seni Siswa Nasional (FLS2N)
Tingkat Nasional OSN SD dan SMP Tingkat Nasional.
e
Outcom kegiatan adalah Terseleksi dan terbentuknya Kontingen Jawa Barat

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-8


pada ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN), Olimpiade Olahraga Siswa
Nasional (Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Festival Lomba dan Seni
Siswa Nasional (FLS2N) Tingkat Nasional; Peningkatan kapasitas dan kualitas
Kontingen Jawa Barat menjelang keikutsertaan pada ajang Olimpiade Sains
Nasional (OSN), Festival Lomba dan Seni Siswa Nasional (FLS2N) Tingkat
Nasional Tahun 2014; Peningkatan kapasitas dan kualitas Kontingen Jawa
Barat pada ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN), FLS2N Tingkat Nasional Tahun
2014; Peningkatan kapasitas dan kualitas siswa SMA pada bidang lomba GALAKSI
dan Debat Bahasa Inggris.
(5) Pembangunan Karakter Budaya Bangsa (KBB) Siswa SMA di Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan
anggaran Rp. 228.558.000 dan realisasi anggaran Rp. 221.383.000 (96,86%).
Output kegiatan adalah Sosialisasi Pogram Pembangunan KBB Siswa SMA di

Jawa Barat; Verifikasi CPCL Penerima Pogram Pembangunan KBB Siswa SMA di
Jawa Barat; Pelaksanaan Pogram Pembangunan KBB Siswa SMA di Jawa Barat;
Monitoring dan Evaluasi Pogram Pembangunan KBB Siswa SMA di Jawa
e
Barat. kegiatan adalah terwujudnya penyampaian informasi,
Outco
m
pemahaman persepsi tentang Pogram Pembangunan KBB Siswa SMA di Jawa
Barat; Penetapan data CPCL fixed Penerima Pogram Pembangunan KBB Siswa
SMA di Jawa Barat; Peningkatan kapasitas manajemen pengelolaan, pelaporan
dan dokumentasi Pogram Pembangunan KBB Siswa SMA.
(6) Pemberian BOP Paket C dan Bantuan Sosial BKSM SMA di Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan
anggaran Rp. 250.000.000 dan realisasi anggaran Rp. 204.619.000 (81,5%).
Output kegiatan adalah Sosialisasi Pogram BOP Paket C dan BKSM SMA di

Jawa Barat; Verifikasi CPCL Penerima BOP Paket C dan BKSM SMA di Jawa Barat;
Pendampingan Penyusunan Proposal dan Kelengkapan Syarat Pencairan Program
BOP Paket C dan BKSM SMA di Jawa Barat; Monitoring dan Evaluasi
e
Pogram BOP Paket C dan BKSM SMA di Jawa Barat. kegiatan adalah
Outco
m
terwujudnya penyampaian informasi, pemahaman persepsi tentang Pogram BOP
Paket C dan BKSM SMA di Jawa Barat; Penetapan data CPCL fixed Penerima BOP
Paket C dan BKSM SMA di Jawa Barat; Peningkatan kualitas Proposal dan
Kelengkapan Syarat Pencairan Program BOP Paket C dan BKSM SMA di Jawa
Barat; Peningkatan kapasitas manajemen pengelolaan, pelaporan dan
dokumentasi Program BOP Paket C dan BKSM SMA di Jawa Barat.
(7) Fasilitasi Akreditasi, Kesiswaan, Pembinaan Pengawas dan Pengembangan
SMA/SMK serta Beasiswa Pendidikan Tinggi, yang dilaksanakan oleh Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran Rp. 7.302.910.000 dan
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-9
realisasi anggaran Rp. 6.351.637.500 (86,97%). Output kegiatan adalah
Rapat Persiapan Program Beasiswa PAGM untuk Perguruan Tinggi di Jawa Barat;
Rapat Persiapan Penyusunan Database Program Akreditasi SMA/SMK di Jawa
Barat; Rapat Persiapan dan Sosialisasi Lomba Cerdas Cermat 4 Pilar Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara Tingkat Provinsi Jawa Barat; Pelaksanaan Lomba
Cerdas Cermat 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Tingkat Provinsi Jawa
Barat; Pembekalan dan Pengiriman Kontingen Jawa Barat pada Lomba Cerdas
Cermat 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Tingkat Nasional; Sosialisasi,
Visitasi dan Monitoring Program Akreditasi SMA/SMK di Jawa Barat, (pada 317
SMA dan 469 SMK); Pelaksanaan Workshop untuk Peningkatan Mutu Guru BP/BK
SMA/SMK di Jawa Barat (pada 200 sekolah); Bintek untuk Calon Penerima Hibah
Ruang Kualiah/Ruang Laboratorium PTS
e
(pada 200 Lembaga). kegiatan adalah terwujudnya penyebaran
Outco
m
informasi, penyamaan persepsi dan terjalinnya sinergitas pelaksanaan Program Beasiswa
PAGM untuk Perguruan Tinggi di Jawa Barat (pada 52 PT dan 3,807 orang); terwujudnya
penyebaran informasi, penyamaan persepsi dan terjalinnya sinergitas pelaksanaan Program
Akreditasi SMA/SMK di Jawa Barat dan Databasenya; terwujudnya penyebaran informasi,
penyamaan persepsi dan terjalinnya sinergitas pelaksanaan Lomba Cerdas Cermat 4 Pilar
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Tingkat Provinsi Jawa Barat; Terseleksinya
Kontingen Jawa Barat pada Lomba Cerdas Cermat 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara untuk Tingkat Nasional; Peningkatan Kapasitas dan Kualitas Kontingen Jawa
Barat pada Lomba Cerdas Cermat

4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara untuk Tingkat Nasional;


Peningkatan Kapasitas dan Kualitas Penyelenggaraan SMA/SMK Terakreditasi di
Jawa Barat, (pada 317 SMA dan 469 SMK); Peningkatan Kapasitas dan Mutu Guru
BP/BK SMA/SMK di Jawa Barat (pada 200 sekolah); Peningkatan Kapasitas
Manajemen dan Teknis Calon Penerima Hibah Ruang Kuliah/Ruang Laboratorium
PTS (pada 200 Lembaga).
(8) Diklat Kewirausahaan dan Pemberian Bantuan Khusus Siswa Miskin (BKSM)
siswa SMK di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Barat , dengan anggaran Rp.695.850.950 dan realisasi anggaran
Rp.551.525.000 (79,26%). Output kegiatan adalah Sosialisasi Pengembangan

Kewirausahaan SMK di Jawa Barat; Verifikasi Calon Penerima Bantuan Hibah


Pengembangan Kewirausahaan Siswa SMK; Verifikasi Calon Peserta Diklat
Pengembangan Kewirausahaan Siswa SMK di Jawa Barat; Pelaksanaan Diklat
Pengembangan Kewirausahaan Siswa SMK di Jawa Barat (300 siswa).
e
Outcom kegiatan adalah terwujudnya penyebaran informasi, penyamaan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-10


persepsi dan terjalinnya sinergitas pelaksanaan Program Pengembangan
Kewirausahaan Siswa SMK; Data CPCL fixed Penerima Bantuan Hibah
Pengembangan Kewirausahaan Siswa SMK; Data CPCL fixed Peserta Diklat
Pengembangan Kewirausahaan Siswa SMK di Jawa Barat; Sukses
penyelenggaraan Diklat Pengembangan Kewirausahaan Siswa SMK di Jawa
Barat (300 siswa); Peningkatan kapasitas, kualitas, kecakapan dan
keterampilan 300 siswa SMK di Jawa Barat dalam bidang kewirausahaan.
(9) Peningkatan kualitas Pendidikan SMK di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran Rp. 776.538.000
dan realisasi anggaran Rp.625.615.000 (80,56%). Output kegiatan adalah

Bintek Bursa Kerja Khusus (BKK) kepada Guru SMK di Jawa Barat (74 guru);
Pembentukan BKK SMK Provinsi Jawa Barat; Bintek Tim Pengembang Kurikulum
(TPK) SMK di kabupaten/kota dan di Provinsi Jawa Barat (144 guru); bintek
Implementasi Kurikulum 2013 SMK di Jawa Barat (144 guru); Workshop Pembinaan
MGMP Guru-guru SMK di Jawa Barat (270 guru) untuk mata pelajaran teknik
kendaraan ringan, busana butik, akutansi, teknik informatika, komputer, pertanian;
Pembentukan Tim Koordinasi MGMP SMK di Jawa Barat.
e
Outcom kegiatan adalah Peningkatan kapasitas, kualitas dan kecakapan
74 guru SMK dalam penyelenggaraan Bursa Kerja Khusus (BKK); Adanya lembaga
yang berfungsi dalam penyelenggaraan BKK SMK Provinsi Jawa Barat; Peningkatan
kapasitas dan kualitas 144 guru sebagai Tim Pengembang Kurikulum (TPK)
SMK di kabupaten/kota dan di Provinsi Jawa Barat; Peningkatan kapasitas dan
kulitas 144 guru TPK di Jawa Barat dalam Implementasi Kurikulum 2013;
Peningkatan kapasitas dan kualitas 270 guru SMK sebagai anggota MGMP SMK di
Jawa Barat, untuk mata pelajaran teknik kendaraan ringan, busana butik,
akuntansi, teknik informatika, komputer, pertanian; Adanya lembaga atau
organisasi Tim Koordinasi MGMP SMK.
(10) Pengadakan Peralatan Praktek SMK, yang dilaksanakan oleh Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran Rp. 160.156.000 dan
realisasi anggaran Rp. 97.156.000 (61%). Output kegiatan adalah Bimbingan

Teknis Pemberian Bantuan Hibah Peralatan Praktik SMK Swasta; Verifikasi


Calon Penerima Pemberian Bantuan Hibah Peralatan Praktik SMK Swasta;
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pemberian Bantuan Hibah Peralatan
e
Praktik SMK Swasta. kegiatan adalah terwujudnya penyebaran
Outco
m
informasi, penyamaan persepsi dan terjalinnya sinergitas pelaksanaan
Pemberian Bantuan Hibah Peralatan Praktik SMK Swasta; Data CPCL fixed
Penerima Bantuan Hibah Peralatan Praktik SMK Swasta; Peningkatan kapasitas
manajemen monitoring, evaluasi, pelaporan dan dokumentasi Program
Pemberian Bantuan Hibah Peralatan Praktik SMK Swasta.
(11) Penuntasan Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) dan Unit Sekolah Baru
(USB) SMK di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran Rp. 1.848.900.000 dan realisasi
anggaran Rp. 1.128.435.000 (61%). Output kegiatan adalah Bimbingan

Teknis Pemberian Bantuan Hibah RKB SMK; Verifikasi Calon Penerima


Pemberian Bantuan Hibah RKB SMK (150 SMK); Monitoring dan Evaluasi
e
Pelaksanaan Pemberian Bantuan Hibah RKB SMK; kegiatan adalah
Outco
m
terwujudnya penyebaran informasi, penyamaan persepsi dan terjalinnya
sinergitas pelaksanaan Pemberian Bantuan Hibah RKB SMK; Data CPCL fixed
Penerima Bantuan Hibah RKB SMK (150 SMK); Peningkatan kapasitas
manajemen monitoring, evaluasi, pelaporan dan dokumentasi Program
Pemberian Bantuan Hibah RKB SMK.
(12) Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Tingkat Provinsi Jawa Barat, Tingkat Nasional
Dan Penyelenggaraan Epitech 2014, yang dilaksanakan oleh Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran Rp. 6.450.080.000 dan
realisasi anggaran Rp.6.240.919.000 (96,76%). Output kegiatan adalah

Penyelenggaraan LKS tingkat Provinsi untuk 61 kelompok keahlian : teknologi,


olahraga, pariwisata (di Sukabumi), dan pertanian, debat bahasa, dan sains (di
Cianjur); Pengiriman Kontingen Jawa Barat pada ajang LKS Provinsi ke tingkat
Nasional di Palembang; Pengiriman Kontingen Jawa Barat pada ajang OSTN
Tingkat Nasional di NTB; Pengiriman Kontingen Jawa Barat pada ajang Debat
Bahasa Tingkat Nasional di Surabaya; Pengiriman Kontingen Jawa Barat pada
ajang FLS2N Tingkat Nasional di Semarang; Penyelenggaraan event
e
EPITECH Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 di Karawang. kegiatan
Outco
m
adalah Sukses Penyelenggaraan dan Sukses Prestasi LKS tingkat Provinsi untuk 61
kelompok keahlian : teknologi, olahraga, pariwisata (di Sukabumi), dan pertanian,
debat bahasa, dan sains (di Cianjur); Sukses Prestasi Kontingen Jawa Barat pada
ajang LKS Provinsi ke tingkat Nasional di Palembang; Sukses Prestasi Kontingen
Jawa Barat pada ajang OSTN Tingkat Nasional di NTB; Sukses Prestasi Kontingen
Jawa Barat pada ajang Debat Bahasa Tingkat Nasional di Surabaya; Sukses
Prestasi Kontingen Jawa Barat pada ajang FLS2N Tingkat Nasional di Semarang;
Sukses Penyelenggaraan event EPITECH Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 di
Karawang.
(13) Pemberian BOS Provinsi dan Pusat untuk Jenjang Pendidikan Menengah, yang
dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan
anggaran Rp. 1.142.500.000 dan realisasi anggaran Rp. 872.777.500 (76%).
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-12
Output kegiatan adalah Persiapan dan Pendataan Program BOS Provinsi

jenjang Pendidikan Menengah (SMA, SMK, dan MA); Koordinasi, Sosialisasi dan
Publikasi Program BOS Provinsi jenjang Pendidikan Menengah (SMA, SMK, dan
MA); Workshop Pendampingan untuk Penguatan Tenaga Pengelola Program
BOS Provinsi jenjang Pendidikan Menengah (SMA, SMK, dan MA); Monitoring dan
Evaluasi Program BOS Provinsi jenjang Pendidikan Menengah
e
(SMA, SMK, dan MA). kegiatan adalah Peningkatan manajemen
Outco
m
perencanaan, persiapan, pendataan Program BOS Provinsi jenjang Pendidikan
Menengah (SMA, SMK, dan MA); Adanya proposal dan data usulan sekolah
Program BOS Provinsi jenjang Pendidikan Menengah (SMA, SMK, dan MA);
Pemahaman informasi dan penyamaan persepsi penyelenggaraan Program
BOS Provinsi jenjang Pendidikan Menengah (SMA, SMK, dan MA); Peningkatan
kapasitas manajemen dan kualitas Tenaga Pengelola Program BOS Provinsi
jenjang Pendidikan Menengah (SMA, SMK, dan MA); Peningkatan kualitas ent
Developm nt
manajemen atau tata kelola (pada aspek monev dan pelaporan,
asterssional anageme
pendokumentasian Program BOS Provinsi jenjang Pendidikan Menengah.
d Headm us Profe aining M
(14) Kegiatan Continuo cher An (CPD) Tr
For Tea , yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran Rp. 26.852.440.000 dan realisasi
anggaran Rp. 26.451.602.134 (98,51%). Output kegiatan adalah Tahap

Seleksi Calon Peserta Pembinaan Profesionalitas Berkelanjutan para Guru dan


Kepala Sekolah SMA/SMK dalam rangka Peningkatan Mutu Pendidikan, ke
Adelaide Austalia, (200 guru SMA, 116 guru SMK dan 100 Kepala Sekolah); Tahap
Persiapan Pembinaan Profesionalitas Berkelanjutan para Guru dan Kepala
Sekolah SMA/SMK dalam rangka Peningkatan Mutu Pendidikan, ke Adelaide
Austalia, (168 guru SMA, 84 guru SMK dan 72 Kepala Sekolah); Tahap
Pelaksanaan Pembinaan Profesionalitas Berkelanjutan para Guru SMA/SMK
dalam rangka Peningkatan Mutu Pendidikan, di Adelaide Austalia, (168 guru SMA,
84 guru SMK dan 24 Tenaga Pendamping); Tahap Pelaksanaan Pembinaan
Profesionalitas Berkelanjutan Kepala Sekolah SMA/SMK dalam rangka
Peningkatan Mutu Pendidikan, di Adelaide Austalia, (72 Kepala Sekolah dan 8
Tenaga Pendamping); Tahap Diseminasi Hasil-hasil Pembinaan Profesionalitas
Berkelanjutan para Guru dan Kepala Sekolah SMA/SMK dalam rangka Peningkatan
Mutu Pendidikan di Adelaide Austalia, (Total 324 Peserta
e
Program). kegiatan adalah Terseleksinya Peserta Pembinaan
Outco
m
Profesionalitas Berkelanjutan para Guru dan Kepala Sekolah SMA/SMK dalam
rangka Peningkatan Mutu Pendidikan, ke Adelaide Austalia, sebanyak 168 guru
SMA, 84 guru SMK dan 72 Kepala Sekolah; Peningkatan kapasitas dan kualitas

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-13


peserta untuk mulai mengikuti Pembinaan Profesionalitas Berkelanjutan para
Guru dan Kepala Sekolah SMA/SMK dalam rangka Peningkatan Mutu
Pendidikan, ke Adelaide Austalia, (168 guru SMA, 84 guru SMK dan 72 Kepala
Sekolah); Peningkatan kapasitas, kualitas dan profesionalitas para Guru
SMA/SMK dalam rangka Peningkatan Mutu Pendidikan di Jawa Barat, sebagai hasil
pembinaan di Adelaide Austalia, (168 guru SMA, 84 guru SMK); Peningkatan
kapasitas, kualitas dan profesionalitas Kepala Sekolah SMA/SMK dalam rangka
Peningkatan Mutu Pendidikan di Jawa Barat, sebagai hasil pembinaan di
Adelaide Austalia, (72 Kepala Sekolah); tersusunnya laporan dan dokumentasi
proses diseminasi dari hasil-hasil Pembinaan Profesionalitas Berkelanjutan para
Guru dan Kepala Sekolah SMA/SMK dalam rangka Peningkatan Mutu Pendidikan
di Adelaide Austalia (Total 324 Peserta Program).
(15) Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan Program KKN Tematik Perguruan Tinggi Se-
Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 300.000.000 dan realisasi anggaran sebesar
Rp.275.000.000,- (91,67%). Output kegiatan adalah terselenggaranya 1 kali

Lokakarya KKN Tematik PT se-Jawa Barat dengan 90 peserta, 1 kali Bintek


Penyusunan Pelaporan KKN Tematik PT Se-Jawa Barat, 1 kali Rapat
koordinasi/Evaluasi Penyelenggaraan KKN Tematik PT Se-Jawa Barat, dan
e
Pelepasan 2000 Mahasiswa KKN Tematik PT Se-Jawa Barat. kegiatan
Outco
m
adalah tersampaikannya dan terlaksananya program pembangunan Provinsi
Jawa Barat melalui KKN Tematik di 51 Perguruan Tinggi Se-Jawa Barat.
(16) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Program Pendidikan Menengah Universal
menuju Pendidikan 12 Tahun, yang dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial
Dasar dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.200.000.000 dan realisasi
Rp. 2.159.037.000,- (98.14%). Output kegiatan adalah terlaksananya

Workshop Guru madrasah melalui Pembelajaran PAKEM dan Pendidikan


Karakter se–Jawa Barat, untuk Tingkat MI, MTS dan MA masing-masing @ 2
angkatan, dan Rakor Pendidikan Menengah Universal menuju Pendidikan 12
e
tahun. kegiatan adalah Terwujudnya sinergitas dan kesamaan
Outco
m
persepsi antara Pemerintahan Provinsi, Pemkab/Pemdakot dan Stakeholder
pendidikan dalam implementasi program Pendidikan Menengah Universal
menuju pendidikan 12 Tahun.

b. Permasalahan dan Solusi

a. Permasalahan : ut
(a) Rawan droup o (DO) mengacu kepada jumlah penduduk pra sejahtera dan
Sejahtera I.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-14


(b) Siswa yang masuk ke SMK mayoritas berasal dari kalangan masyarakat
menengah kebawah padahal kegiatan proses belajar mengajar memerlukan dukungan
biaya yang cukup tinggi.
(c) Kekurangan guru dalam mengimplementasikan kurikulum.
(d) Sukarnya mencari industri pasangan dalam rangka pendidikan sistem ganda

(PSG) oleh karena banyak perusahaan/dunia usaha dan industri yang


menghentikan usahanya akibat bisnis ekonomi dan disusul dengan kenaikan
Bahan Bakar Minyak.
(e) Kesesuaian guru dengan program studi untuk tiap – tiap SMK masih belum
memadai.
(f) Keterikatan dunia usaha dan industri untuk pelaksanaan sistem ganda tidak
didukung oleh peraturan.
(g) Jumlah guru masih kurang dan tidak merata.
(h) Kualitas guru masih terdapat sebagian guru SMA dan SMK belum berkualifikasi
(dibawah S-1).
(i) Penyebaran SMA dan SMK masih kurang dan belum merata.
(j) Daya tampung masih kurang.
(k) Masih terdapat sebagian sekolah yang belum memiliki sarana dan prasarana
belajar yang memadai.
(l) Pengelolaan penyelenggaraan pendidikan menjadi wewenang daerah
kabupaten/kota mulai perencanaan, pelaksanaan maupun pengendalian.
(m) Pengelolaan program Dekonsentrasi dilaksanakan oleh Provinsi sebagai wakil
Pemerintah Pusat.

2. Solusi :
a. Sekolah Menengah Atas (SMA).
(a) Perlu memberikan kesempatan belajar/pemerataan pendidikan melalui :
(1) Pemberian beasiswa.
(2) Pemerataan pendidikan.
(3) Pemerataan dan pengangkatan guru baru.
(b) Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan melalui :
(1) Kurikulum/pokok bahasan memberikan keleluasaan untuk
dikembangkan sesuai dengan kondisi lingkungan dan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
(2) Meningkatnya profesionalisme guru agar mampu menjabarkan

kurikulum dan rumusan tujuan yang lebih tajam/operasional. Materi yang


tepat (esensi) sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta kondisi lingkungan.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-15


(3) Meningkatnya kemampuan para guru untuk membuat dan
memanfaatkan sumber belajar dan alat peraga/pendidikan yang ada di
lingkungan sekitar, kecuali alat – alat yang sukar dibuat, perlu disediakan
oleh pemerintah.
(4) Masyarakat perlu diikutsertakan dalam memecahkan masalah–
masalah pendidikan termasuk dalam penyusunan program/ kurikulum.
(5) Meningkatnya motivasi guru melalui peningkatan pelayanan
ent
(pemberian imbalan, angka kredit, kenaikan pangkat) dalam rangka
kesejahteraan guru. based managem based
(6) Menetapkan school ent danitycommun
managem melalui pemberdayaan institusi.
(c) Peningkatan Efisiensi melalui :
(1) Peningkatan kemampuan perencanaan para perencana tingkat Kantor
Dinas Provinsi/kabupaten/kota/ Kecamatan dan sekolah.
(2) Standarisasi sarana dan prasarana serta pemasyarakatan,
pemeliharaan dan pemanfaatannya.
(3) Meningkatkan kemampuan para guru untuk membuat dan

memanfaatkan sumber belajar dan alat peraga/pendidikan yang ada


dilingkungan sekitar (kecuali alat-alat sukar dibuat, perlu disediakan oleh
departemen).
(4) Masyarakat perlu diikutsertakan dalam memecahkan masalah–masalah
pendidikan termasuk dalam penyusunan program/ kurikulum.
(5) Meningkatkan motivasi guru melalui peningkatan pelayanan

(pemberian imbalan, angka kredit, kenaikan pangkat) dalam rangka


kesejahteraan guru.
b. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
1. Perluasan kesempatan belajar/pemerataan pendidikan melalui:
(a) Membangun USB.
(b) Membangun RKB.
(c) Rehabilitasi.
(d) Pemberian Beasiswa
(e) Pemerataan dan pengangkatan guru baru.
2. Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan melalui :
(a) Kurikulum/pokok bahasan memberikan keleluasaan untuk dikembangkan

sesuai dengan kondisi lingkungan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan


teknologi (IPTEK).
(b) Meningkatnya profesionalisme guru agar mampu menjabarkan kurikulum
dan rumusan tujuan yang lebih tajam/operasional, materi yang tepat

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-16


(esensi) sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) dan kondisi lingkungan
(c) Mengoptimalkan pelaksanaan unit produksi disekolah.
(d) Meningkatnya kelancaran program sistem ganda, untuk itu perlu ada

ketentuan yang mengikat dunia usaha/industri untuk kerja sama dengan


pendidikan.
(e) Meningkatnya kemampuan para guru untuk membuat dan memanfaatkan

sumber belajar dan alat peraga/pendidikan yang ada dilingkungan sekitar


(kecuali alat-alat yang sukar dibuat, perlu disediakan oleh Departemen).
(f) Masyarakat perlu diikutsertakan dalam memecahkan masalah – masalah
pendidikan termasuk dalam penyusunan program/ kurikulum.
(g) Meningkatnya motivasi guru melalui peningkatan pelayanan.
(h) Melaksanakan pendidikan sistem ganda (PSG) dalam rangka

meningkatkan dan memperkokoh keterkaitan dan kesepadanan (link and


match) antara lembaga pendidikan, pelatihan kejuruan dan dunia kerja.
(i) Melaksanakan unit produksi di SMK dalam rangka meningkatkan keahlian
produktif.
3. Peningkatan Efisiensi melalui :
(a) Peningkatan kemampuan perencanaan para perencana tingkat Kantor
Dinas Provinsi/kabupaten/kota/ Kecamatan dan sekolah.
(b) Standarisasi sarana dan prasarana serta memasyarakatkan, pemeliharaan
dan pemanfaatannya.
ment.
(c) Memantapkan sistem pengawasan, pengendalian dan sistem pelaporan
ageme manage
melalui program pemberdayaan institusi dengan pendekatan–pendekatan
ased man ity based
school b nt dan commun
3. Program Pendidikan Non Formal
a. Pelaksanaan Program

(1) Kegiatan Pengembangan Layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yang
dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 2.150.000.000 realisasi anggaran Rp. 2.040.779.500 (94,92%). Output

kegiatan adalah Rapat Koordinasi Layanan PAUD di Jawa Barat, Pendataan


Lembaga PAUD di Jawa Barat, Orientasi Persiapan Akreditasi Lembaga dan
Program PAUD di Jawa Barat, Orientasi Tenaga PTK PAUD, Orientasi Layanan
PAUD Inklusi, Evaluasi Kinerja PAUD di Jawa Barat, Visitasi dan Monev Bantuan
e
Hibah. kegiatan adalah terwujudnya penyebaran informasi,
Outco
m
penyamaan persepsi dan terjalinnya sinergitas pelaksanaan program dan
kegiatan layanan PAUD dengan kabupaten/kota, terwujudnya penyamaan
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-17
persepsi dan terjalinnya sinergitas database untuk pelaksanaan program dan
kegiatan layanan PAUD dengan kabupaten/kota, terwujudnya peningkatan
kapasitas manajemen dan kapasitas teknis dari PTK PAUD di Jawa Barat,
terwujudnya peningkatan kapasitas manajemen dan kapasitas teknis dari
Lembaga Layanan PAUD inklusi di Jawa Barat, terwujudnya peningkatan
kapasitas manajemen dan kapasitas teknis dari Tim Teknis Akreditasi Lembaga
dan Program PAUD di Jawa Barat, terwujudnya peningkatan kapasitas
manajemen atau tata kelola program dan kegiatan layanan PAUD di Jawa Barat,
terwujudnya peningkatan kapasitas manajemen dalam rangka tata kelola,
pelaporan, dan pendokumentasian program bantuan hibah layanan PAUD di Jawa
Barat.

(2) Peningkatan Layanan Kursus dan Kelembagaan, yang dilaksanakan oleh Dinas
Pendidikan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.689.160.000 dan realisasi
anggaran Rp. 1.634.130.000 (96,74%). Output kegiatan adalah Pendataan

Kursus dan kelembagaan, Rapat Kerja Program Kursus dan Kelembagaan,


Pencetakan Leaflet Kursus, Direktori Lembaga Kursus, dan Buku Profil
Lembaga Kursus Berprestasi, Binwil Pengelola Kursus tingkat wilayah, Bimtek
Calon Penerima Bantuan Hibah Program Kursus dan Kelembagaan, Visitasi dan
Monev Program Kursus dan Kelembagaan, Lomba Keteladanan PNFI Tingkat
Wilayah dan Provinsi Jawa Barat, Pelaksanaan Pameran Kursus Tingkat
e
Provinsi Jawa Barat. kegiatan adalah terwujudnya penyamaan
Outco
m
persepsi dan terjalinnya sinergitas database untuk pelaksanaan program dan
kegiatan kursus dan kelembagaan di Jawa Barat, terwujudnya penyebaran
informasi, penyamaan persepsi dan terjalinnya sinergitas pelaksanaan
program dan kegiatan kursus dan kelembagaan di Jawa Barat, terwujudnya
peningkatan kapasitas manajemen dan kapasitas teknis dari Pengelola Kursus
tingkat Wilayah di Jawa Barat, terwujudnya peningkatan kapasitas manajemen dan
kapasitas teknis dari Calon Penerima Hibah Program Kursus dan Kelembagaan
di Jawa Barat, terwujudnya peningkatan kapasitas manajemen dalam rangka tata
kelola, pelaporan, dan pendokumentasian Program Kursus dan Kelembagaan di
Jawa Barat, terwujudnya peningkatan kapasitas manajemen dan kapasitas
teknis dari SDM dan Lembaga PNFI Tingkat Wilayah di Jawa Barat,
terwujudnya peningkatan kapasitas manajemen dan kapasitas teknis dari
Lembaga Penyelenggara Kursus di Jawa Barat.

(3) Peningkatan Layanan Pendidikan Masyarakat, yang dilaksanakan oleh Dinas


Pendidikan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.400.000.000 dan realisasi
anggaran Rp. 1.379.530.000 (98,54%). Output kegiatan adalah Pendataan
Dikmas, Rapat Kerja Program Dikmas, Bintek Penyelenggaran KUM,
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-18
Pencetakan Juknis, Leaflet, Poster, Direktorat Dikmas dan Profil Gender,
Bintek Penyelenggara KF, Visitasi dan Monev Program Dikmas, Pelaksanaan
e
HAI Tingkat Provinsi, Orientasi Teknis FUG Bidang Pendidikan. Outcom

kegiatan adalah terwujudnya penyamaan persepsi dan terjalinnya sinergitas


database untuk pelaksanaan program dan kegiatan dikmas di Jawa Barat,
terwujudnya penyebaran informasi, penyamaan persepsi dan terjalinnya
sinergitas pelaksanaan program dan kegiatan dikmas di Jawa Barat, terwujudnya
peningkatan kapasitas manajemen dan kapasitas teknis dari Penyelenggara KUM
di Jawa Barat, terwujudnya peningkatan kapasitas manajemen dan kapasitas
teknis dari Penyelenggara KF di Jawa Barat, terwujudnya peningkatan kapasitas
manajemen dalam rangka tata kelola, pelaporan, dan pendokumentasian Program
Dikmas di Jawa Barat, terwujudnya peningkatan kapasitas manajemen dan
kapasitas teknis dari Lembaga Penyelenggara Dikmas di Jawa Barat,
terwujudnya peningkatan kapasitas manajemen dan kapasitas teknis dari FUG
Bidang Pendidikan.

(4) Apresiasi Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUDNI Tingkat Provinsi
dan Nasional, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 2.500.000.000 dan realisasi anggaran
Rp. 2.396.330.999 (95,85%). Output kegiatan adalah Pedoman Lomba

Apresiasi PTK PAUDNI Tingkat Provinsi, Penyelenggaraan Lomba Apresiasi PTK


PAUDNI Tingkat Provinsi, TC Tahap I PTK PAUDNI Tingkat Provinsi, TC Tahap II
PTK PAUDNI Tingkat Provinsi, TC Tahap III PTK PAUDNI Tingkat Provinsi,
Penyelenggaraan Upacara Pembukaan dan Penutupan Apresiasi PTK PAUDNI
Tingkat Nasional, Lomba Apresiasi PTK PAUDNI Tingkat Nasional, Pemberian
Uang Pembinaan/Hadiah Pemenang Lomba Apresiasi PTK PAUDNI Tingkat
e
Nasional. kegiatan adalah terwujudnya penyebaran informasi,
Outco
m
penyamaan persepsi dan terjalinnya sinergitas pelaksanaan program dan kegiatan
Apresiasi PTK PAUDNI di Jawa Barat, terwujudnya seleksi dari (405 orang)
dan pembentukan Kontingen Jawa Barat (15 orang) untuk Kegiatan Apresiasi PTK
PAUDNI Tingkat Nasional di Jawa Barat, Peningkatan kapasitas dan kualitas teknis
Kontingen Jawa Barat (15 orang) menjelang Kegiatan Apresiasi PTK PAUDNI Tingkat
Nasional di Jawa Barat, Sukses Penyelenggaran Kegiatan Apresiasi PTK PAUDNI Tingkat
Nasional di Jawa Barat, (dengan peserta dari 33 Provinsi se Indonesia), Sukses Prestasi
bagi Jawa Barat sebagai Juara Umum pada Kegiatan Apresiasi PTK PAUDNI Tingkat
Nasional di Jawa Barat, (dengan peserta dari 33 Provinsi se Indonesia), Peningkatan
motivasi untuk mempertahankan dan terus memacu prestasi bagi Kontingen Jawa Barat
(15 orang) di masa datang.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-19
(5) Kegiatan Fasilitasi dan Apresiasi kepada para Teladan Tingkat Jawa Barat yang
dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 300.000.000 dan realisasi sebesar Rp.297.070.000 ( 99,02%).
Output kegiatan adalah Terlaksananya Kegiatan Saresehan keteladanan
e
tingkat Jawa Barat pada puncak perayaan 17 Agustus. kegiatan
Outco
m
adalah Terapresiasinya 100 orang pelaku pembangunan di Jawa Barat yang
memiliki prestasi sesuai dengan profesinya serta kepedulian terhadap
pembangunan di wilayahnya masing-masing.

b. Permasalahan dan Solusi


1. Permasalahan :
(a) Pada prinsipnya untuk kegiatan fasilitasi dan penyelenggaraan kegiatan KKN

Tematik Perguruan tinggi se – Jawa Barat, kegiatan fasilitasi dan koordinasi


pendidikan menengah universal menuju pendidikan 12 Tahun dan kegiatan
fasilitasi dan apresiasi kepada para teladan tingkat Jawa Barat.
(b) Tempat domisili warga belajar berpartisipasi dan sebagian besar banyak yang
lebih tertarik bekerja dari pada melanjutkan pendidikan.
(c) Pengembangan materi sesuai dengan lingkungan sukar, karena materi nasional
bobotnya sangat besar.
(d) Belum mantapnya budaya pengendalian daerah/ desentralisasi.
(e) Pelaksanaan Materi Lokal Belum mantap.
(f) Kesejahteraan para tutor masih memprihatinkan
(g) Perkembangan Kelompok Belajar belum didukung oleh sarana yang memadai.
(h) Koordinasi antara pemerintah dengan lembaga yang mengelola Pendidikan Non
Formal Pendidikan Luar Sekolah belum optimal.

2. Solusi :
(a) Pemerataan dan demokratisasi pendidikan luar sekolah
(b) Penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya kelompok belajar Paket A

setara SD dan Paket B setara SLTP dalam pelaksanaan wajib belajar


pendidikan dasar 9 Tahun.
(c) Penyuluhan dan pembinaan kepada guru–guru olahraga yang ada disekolah
guna meningkatkan profesionalisme dalam bidang IPTEK olahraga
(d) Meningkatkan kemampuan perencanaan pada tingkat kantor Dinas Pendidikan
Provinsi/kabupaten/kota/Kecamatan dan SKB.
(e) Mutu dan Relevansi Pendidikan
1. Mengadakan penarikan dan pengangkatan penilik.
2. Meningkatkan profesionalisme para Pembina PKBM dalam melaksanakan
pembinaan terhadap warga belajar asuhannya.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-20
3. Meningkatkan koordinasi dengan instansi–instansi terkait.
(f) Efisiensi dan Efektifitas.

Adanya ketentuan yang mengikat tentang pelaksanaan khusus PNF agar


kegiatan tersebut dapat terlaksana secara efektif dan efisien.

4. Program Pendidikan Luar Biasa


a. Pelaksanaan Program
(1) Peningkatan Sarana dan Prasarana Sekolah Luar Biasa (SLB) Jawa Barat Tahun
2014. yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Barat
dengan anggaran Rp. 4.993.842.000 dan realisasi anggaran
Rp. 4.732.168.700 (94,76%). Output kegiatan adalah Sosialisasi Program

Bantuan Hibah Sarana dan Prasarana SLB Jawa Barat; Pengadaan Jasa
Konsultan Perencanaan Sarana dan Prasarana SLB Jawa Barat (untuk
15 sekolah); Pengadaan Jasa Konsultan Pengawasan Sarana dan Prasarana
SLB Jawa Barat (untuk 14 sekolah); Pengadaan Rehabilitasi Bangunan SLB
Negeri (4 sekolah); Pengadaan Infrastruktur Pemagaran SLB Negeri (9
sekolah); Pengadaan Konstruksi RKB SLB Negeri (2 sekolah); Bantuan Hibah
Meubelair,
e
Sarana Penunjang dan Alat Peraga Pendidikan (6 sekolah). kegiatan
Outco
m
adalah terwujudnya penyebaran informasi, penyamaan persepsi dan terjalinnya
sinergitas pelaksanaan program dan kegiatan Peningkatan Sarana dan
Prasarana SLB Di Jawa Barat Tahun 2014, terwujudnya peningkatan kapasitas dan
kualitas manajemen perencanaan dalam rangka program dan kegiatan
Peningkatan Sarana dan Prasarana SLB Di Jawa Barat Tahun 2014,
terwujudnya peningkatan kapasitas dan kualitas manajemen pengawasan
dalam rangka program dan kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana SLB Di
Jawa Barat Tahun 2014, terwujudnya peningkatan kapasitas dan daya
tampung penyelenggaraan SLB di Jawa Barat, terwujudnya peningkatan
kualitas penyelenggaraan SLB-SLB Negeri di Jawa Barat.
(2) Peningkatan Kesejahteraan Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Pengembangan
Kurikulum PK-PLK, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Barat dengan anggaran Rp. 1.999.400.000 dan realisasi anggaran
Rp.1.981.800.100 (99,12%). Output kegiatan adalah Membangun Kurikulum

Luar Biasa pada jenjang Pendidikan Dasar; Bimtek Teknis Akreditasi untuk SLB di
Jawa Barat; Bimtek Manajemen Pengelolaan SLB.
(3) Bina Promosi Dan Kompetensi Siswa Pendidikan Khusus (PK) Dan Pendidikan
Layanan Khusus (PLK), yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Barat dengan anggaran Rp. 1.950.000.000 dan realisasi anggaran
Rp. 1.893.037.500 (97,08%), Output kegiatan adalah Persiapan dan
Workshop Bantuan Gubernur Untuk Siswa (BAGUS) SLB di Jawa Barat, p
Persiapan dan Worksho Bantuan Gubernur Untuk Siswa (BAGUS) bagi Sekolah
Penyelenggara Program Inklusif di Jawa Barat, Pelaksanaan Kegiatan OSN SLB
Tingkat Provinsi Jawa Barat, Pelaksanaan Kegiatan Olimpiade Olahraga Siswa
Nasional (O2SN) SLB Tingkat Provinsi Jawa Barat, Pelaksanaan Kegiatan FL2SN
e
SLB Tingkat Provinsi Jawa Barat. kegiatan adalah terwujudnya
Outco
m
penyebaran informasi, penyamaan persepsi dan terjalinnya sinergitas
pelaksanaan program dan kegiatan Bantuan Gubernur Untuk Siswa (BAGUS) SLB
di Jawa Barat, terwujudnya penyebaran informasi, penyamaan persepsi dan
terjalinnya sinergitas pelaksanaan program dan kegiatan Bantuan Gubernur
Untuk Siswa (BAGUS) bagi Sekolah Penyelenggara Program Inklusif di Jawa Barat,
terwujudnya peningkatan kapasitas dan kualitas siswa-siswi SLB Di Jawa Barat
dalam bidang akademik, terwujudnya peningkatan kapasitas dan kualitas
siswa-siswi SLB Di Jawa Barat dalam bidang olahraga, terwujudnya
peningkatan kapasitas dan kualitas siswa-siswi SLB Di Jawa Barat dalam bidang
kecakapan hidup, keterampilan dan kesenian.
b.Permasalahan dan Solusi

a.Permasalahan :

(a) Masih banyaknya anak berkelainan usia sekolah belum masuk SLB.
t
(b) Rawan drop ou (DO) yang disebabkan oleh watak dan karakter anak
berkelainan.
(c) Rendahnya kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anaknya yang
memiliki kelainan/kecacatan.
(d) Belum adanya kurikulum resmi/Nasional untuk semua jenis dan program
Sekolah Luar Biasa (SLB).
(e) Jumlah guru masih kurang.
(f) Kualifikasi pendidikan guru masih rendah.
(g) Implementasi pemahaman kurikulum mash rendah.
(h) Jumlah SLB masih kurang dan persebarannya belum merata.
(i) Sarana belajar belum mencukupi sehingga PBM berlangsung di rumah
penduduk atau tempat lain yang tidak memenuhi syarat
(j) Sebagian besar SLB (90%) diselenggarakan oleh masyarakat (swasta)
sehingga pemahaman standarisasi sulit untuk dilaksanakan.
(k) Terbatasnya tenaga supervisor SLB, sehingga rasio pengawas yang ada
dengan sekolah tidak memadai.
(l) Sistem pelaporan belum berjalan sebagaimana mestinya.
(m) Kualifikasi pendidikan guru masih rendah.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-22


b. Solusi

(a) Perluasan memperoleh kesempatan belajar melalui :


1. Membangun USB.
2. Rehabilitasi gedung.
3. Pemberian beasiswa melalui program JPS.
4. Pemerataan dan pengangkatan guru baru.
5. Penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingannya SLB.
(b) Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan melalui :
1. Kurikulum/pokok bahasan memberikan keleluasaan untuk
dikembangkan sesuai dengan kondisi lingkungan dan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
2. Meningkatnya profesionalisme guru agar mampu menjabarkan
kurikulum dan rumusan tujuan yang lebih tajam/operasional, materi

yang tepat (esensi) sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu


pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta kondisi lingkungan.
3. Meningkatnya kemampuan para guru untuk membuat dan

memanfaatkan sumber belajar dan alat peraga/pendidikan yang ada


dilingkungan sekitar, kecuali alat-alat yang sukar dibuat, perlu
disediakan oleh pemerintah.
4. Masyarakat perlu diikut sertakan dalam memecahkan masalah– masalah
pendidikan termasuk dalam penyusunan program/ kurikulum.
5. Meningkatnya motivasi guru melalui peningkatan pelayanan dalam
rangka kesejahteraan guru.
(c) Peningkatan Efisiensi melalui :
1. Meningkatkan kemampuan perencanaan para perencana tingkat Kantor
Dinas Provinsi/kabupaten/kota/ Kecamatan dan sekolah.
t
2. Menyusun dan melaksanakan standarisasi sarana dan prasarana serta
memasyarakatkan, memelihara dan memanfaatkannya. nagemen
ity ased ma
3. Memanfaatkan pendekatan commun dan school b
melalui pemberdayaan institusi.
5. Program Menejemen Pelayanan Pendidikan

a. Pelaksanaan Program

(1) Kegiatan Informasi Program Pembangunan Bidang Pendidikan, yang


dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran
Rp. 999.920.000 dan realisasi anggaran Rp. 977.134.300 (97,72%) Output
kegiatan adalah belanja pegawai, honor pejabat pengadaan, honor lembur

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-23


pegawai; belanja barang dan jasa Produksi Materi Tayangan TV, Publikasi Cetak,
Bingkai Berita, Materi Dokumenter Pembangunan Pendidikan, Talk Show
Pembangunan Pendidikan PLB; Belanja cetak pengadaan : Baligho Full Color,
Kalender Pendidikan, Spanduk, Leaflet.

(2) Peningkatan Dan Pengembangan Asrama Bina Siswa SMA Plus Cisarua TA.
2014. yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Barat
dengan anggaran Rp. 5.257.568.000 dan realisasi anggaran Rp. 4.860.550.872
(92,46%).Output kegiatan adalah belanja pegawai, honor pejabat pengadaan,

honor lembur pegawai; belanja barang dan jasa, ATK, alat listrik, eletronik,
perangko, meterai, benda pos, alat kebersihan, suku cadang, bbm/gas,
pelumas, alat rumah tangga, jasa instalasi air, listrik, telepon, internet, surat
kabar, sertifikat, pajak, jasa profesi, fotocopy, penjilidan, makan minum,
pakaian pegawai, pemeliharan gedung, perlengkapan kantor; belanja modal,
e
almari, meja, kursi, tempat tidur, komputer laptop. kegiatan adalah
Outco
m
Adanya tempat, fasilitas penunjang kerja pegawai kantor dan siswa asrama
secara memadai; Adanya penambahan nilai aset kantor yang meningkat.

(3) Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Luar Biasa dan
Pelatihan Keahlian, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Barat dengan anggaran Rp. 1.483.729.950 dan realisasi anggaran
Rp. 1.402.027.750 (94,5%). Output kegiatan adalah Persiapan pelatihan

pendidik PLB; Sosialisasi pelatihan PTK PLB; Pelatihan Implemetasi Kurikulum 2013 (40 guru
SLB); Pelatihan Penilaian Kinerja Guru dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (3
angkatan, total 120 orang guru SLB);Pelatihan Penilaian Kinerja Guru dan Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (1 angkatan, 40 kepala SLB); Pelatihan Bina Diri Untuk
Anak Tuna Grahita

(40 guru SLB); Pelatihan Layanan Pendidikan Inklusif (40 guru SLB); Pelatihan
Program Khusus Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama Untuk Anak Tuna
Rungu (40 guru SLB); Pelatihan Mata Pelajaran Penjas Adaptif (40 guru SLB);
Pendampingan Diseminasi Hasil Pelatihan Gugus (400 guru SLB dan 40 Kepala
SLB; Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan (40 guru SLB); Pelatihan Program
Khusus Orientasi dan Mobilitas Untuk Anak Tuna Netra (40 guru SLB).
e
Outcom kegiatan adalah Peningkatan menajemen persiapan pelatihan
pendidik PLB; Penyebaran informasi dan pemahaman persepsi pelatihan PTK PLB;
Peningkatan kualitas 40 guru SLB tentang Implemetasi Kurikulum 2013;
Peningkatan kualitas 120 orang guru SLB dalam Penilaian Kinerja Guru dan
Pengembangan Keprofesian; Peningkatan kualitas 40 kepala SLB dalam
Penilaian Kinerja Guru dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan;
Peningkatan kualitas 40 guru SLB dalam Bina Diri Untuk Anak Tuna Grahita;
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-24
Peningkatan kualitas 40 guru SLB dalam Layanan Pendidikan Inklusif ;
Peningkatan kualitas 40 guru SLB dalam Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan
Irama Untuk Anak Tuna Rungu; Peningkatan kualitas 40 guru SLB dalam Mata
Pelajaran Penjas Adaptif; Peningkatan kualitas 400 guru SLB dan 40 kepala SLB
dalam alih pengetahuan dan keterampilan; Peningkatan kualitas 40 guru SLB
dalam Pengelolaan Perpustakaan; Peningkatan kualitas 40 guru SLB dalam
Program Orientasi dan Mobilitas Untuk Anak Tuna Netra.

(4) Bimbingan Teknis Sertifikasi Guru SLB di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran
Rp. 2.000.000.000 dan realisasi anggaran Rp. 1.735.409.000 (86,8%). Output
kegiatan adalah Persiapan bintek pra dan pasca sertifikasi guru SLB; Workshop
penyusunan struktur dan silabus bintek pra sertifikasi; Bintek pra sertifikasi
guru SLB (3 angkatan, total 120 orang); Bintek pasca sertifikasi guru SLB (8
angkatan, total 320 orang); Bintek paska sertifikasi tenaga kependidikan SLB
(20 orang); Diseminasi hasil bintek sertifikasi (440 guru SLB, 40 Kepala SLB).
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya manajemen penyelenggaraan bintek
pra dan pasca sertifikasi guru SLB; tersedianya struktur dan silabus bintek
pra sertifikasi; meningkatnya kualitas persiapan 120 guru SLB (belum
bersertifikat) dalam mengikuti ujian sertifikasi; meningkatnya kualitas
persiapan 320 guru SLB (sudah bersertifikat) dalam mengikuti ujian sertifikasi;

meningkatnya kualitas pembinaan 20 tenaga kependidikan/pengawas SLB)


tentang ujian sertifikasi; meningkatnya kualitas pembinaan 440 guru SLB dan
40 Kepala SLB tentang ujian sertifikasi.

(5) Penyelenggaraan Penyusunan Silabus dan Pelatihan Pendidik Tenaga


Kependidikan Pendidikan Kejuruan, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 1.000.000.000 dan realisasi
anggaran Rp. 974.779.000 (97,48%). Output kegiatan adalah Workshop

penyusunan instrumen penjaringan data kebutuhan pelatihan bagi pendidik dan


tenaga pendidikan kejuruan (54 orang); Penyebaran instrument penjaringan
data kebutuhan pelatihan bagi pendidik dan tenaga pendidikan kejuruan (27
kabupaten/kota); Workshop pengolahan hasil instrument penjaringan data
kebutuhan pelatihan bagi pendidik dan tenaga pendidikan kejuruan (27 orang);
Workshop penyusunan silabus dan bahan ajar pelatihan bidang studi keahlian
bisnis manajemen bagi pendidik pendidikan kejuruan;
Pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis TIK; ToT
e
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis TIK. Outcom kegiatan adalah
tersedianya instrument penjaringan data kebutuhan pelatihan bagi pendidik dan
tenaga pendidikan kejuruan; tersedianya instrument penjaringan data
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-25
kebutuhan pelatihan bagi pendidik dan tenaga pendidikan kejuruan di 27
kabupaten/kota; tersedianya data kebutuhan pelatihan bagi pendidik dan
tenaga pendidikan kejuruan pada 27 kabupaten/kota; Peningkatan kualitas
dan keterampilan para pendidik bidang studi keahlian bisnis manajemen
pendidikan kejuruan; tersedianya media pembelajaran berbasis TIK;
Peningkatan kualitas dan keterampilan pendidik pendidikan kejuruan dalam hal
media pembelajaran berbasis TIK.

(6) Penyelenggaraan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pendidik dan Tenaga


Kependidikan Pendidikan Kejuruan, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 1.471.900.000 dan realisasi
anggaran Rp. 1.410.126.000 (98,50%). Output kegiatan adalah Koordinasi
Program dengan 27 kabupaten/kota; Penyusunan Materi Bahan Ajar Pelatihan;

Pelatihan kompetensi keahlian teknis pendidik bidang studi keahlian teknologi dan
rekayasa : teknik bangunan (32 org), teknik elektronika (32 orang), teknik listrik (32
orang), teknik mesin (128 org), teknik las (32 org), teknik otomotif (128 org), Penyediaan
jasa kesehatan, jasa perjalanan dinas pegawai; On Job Training dan peningkatan
profesionalisme pendidik SMK mata pelajaran kompetensi kejuruan pada bidang studi
keahlian teknologi dan rekayasa (di 27 kabupaten/kota); Pelatihan manajerial
bengkel bagi pendidik dan tenaga
e
kependidikan kejuruan. Outcom kegiatan adalah Terciptanya koordinasi dan
sinergitas program/kegiatan dengan 27 kabupaten/kota; tersedianya Materi
Bahan Ajar Pelatihan; Peningkatan kualitas dan kompetensi keahlian teknis
pendidik bidang studi keahlian teknologi dan rekayasa teknik bangunan (32 org),
teknik elektronika (32 orang), teknik listrik (32 orang), teknik mesin (128 org),
teknik las (32 org), teknik otomotif (128 org), Penyediaan jasa kesehatan, jasa
perjalanan dinas pegawai; Peningkatan kualitas dan profesionalisme pendidik
SMK mata pelajaran kompetensi kejuruan pada bidang studi keahlian teknologi
dan rekayasa (di 27 kabupaten/kota); Peningkatan kualitas
manajemen bengkel bagi pendidik dan tenaga kependidikan kejuruan.

(7) Peningkatan Kesejahteraan Guru Non PNS Daerah Terpencil dan Perbatasan,
yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan
anggaran Rp. 500.000.000 dan realisasi anggaran Rp. 451.555.000 (90,31%).
Output kegiatan adalah Persiapan Peningkatan Kesejahteraan Guru Non PNS

Daerah Terpencil dan Perbatasan; Sosialisasi kepada 482 orang Guru Bantu
SD/MI Pada Daerah Terpencil; Penilaian Kinerja 482 orang Guru Bantu SD/MI
pada Daerah Terpencil; Monitoring dan Evaluasi Penerimaan Hibah kepada
e
Pengelola dan Guru Non-PNS Daerah Terpencil. kegiatan adalah
Outco
m
Peningkatan kualitas manajemen perencanaan dan persiapan Peningkatan
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-26
Kesejahteraan Guru Non PNS Daerah Terpencil dan Perbatasan; Penyebaran
informasi, pemahaman persepsi dan sinergitas kegiatan di antara 482 orang Guru
Bantu SD/MI Pada Daerah Terpencil; tersedianya data hasil evaluasi (penilaian
Kinerja 482 orang Guru Bantu SD/MI pada Daerah Terpencil; Peningkatan
manajemen monitoring, evaluasi, pelaporan dan pendokumentasian
penerimaan hibah program kepada Pengelola dan Guru Non-PNS Daerah
Terpencil.

(8) Penyelenggaraan Pelatihan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Mata Pelajaran


Bahasa Dan Kesenian, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Barat dengan anggaran Rp. 1.500.000.000 dan realisasi anggaran
Rp. 1.499.910.000 (99,99%). Output kegiatan adalah Pendidikan dan
Pelatihan Implemetasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Bahasa Sunda
(52 guru SD/MI); Pendidikan dan Pelatihan Implemetasi Kurikulum 2013 Mata
Pelajaran Bahasa Sunda (52 guru SMP/MTs); Pendidikan dan Pelatihan
Implemetasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Bahasa Sunda
(52 guru SMA/SMK/MAK); Pendidikan dan Pelatihan Implemetasi Kurikulum
2013 Mata Pelajaran Bahasa Cirebon (52 guru SD/MI); Pendidikan dan
Pelatihan Implemetasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Bahasa Cirebon
(52 guru SMP/MTs/SMA/SMK/MAK); Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan
Kompetensi Guru Kesenian Daerah Sunda (40 guru); Pendidikan dan Pelatihan
Peningkatan Kompetensi Guru Kesenian Daerah Cirebon (40 guru); Pendidikan
dan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Kesenian Daerah Melayu Betawi
(40 guru); Pendidikan dan Pelatihan Implemetasi Kurikulum 2013 Mata
Pelajaran Bahasa Daerah Sunda/Cirebon (54 guru SD/MI); Pendidikan dan
Pelatihan Implemetasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Bahasa Daerah
Sunda/Cirebon (54 guru SMP/MTs); Pendidikan dan Pelatihan Implemetasi
Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Bahasa Daerah Sunda/Cirebon
(54 guru SMA/SMK/MAK); Evaluasi dan Pelaporan Pasca Diklat Peningkatan
Guru Bahasa dan Kesenian Daerah; Evaluasi dan Pelaporan Pasca Diklat
Peningkatan Guru Bahasa dan Kesenian Daerah (pada APBD Perubahan).
e
Outcom kegiatan adalah Peningkatan kualitas 52 guru SD/MI Mata Pelajaran
Bahasa Sunda dalam Implemetasi Kurikulum 2013; Peningkatan kualitas 52
guru SMP/MTs Mata Pelajaran Bahasa Sunda dalam Implemetasi
Kurikulum 2013; Peningkatan kualitas 52 guru SMA/SMK/MAK Mata Pelajaran
Bahasa Sunda dalam Implemetasi Kurikulum 2013; Peningkatan kualitas
52 guru SD/MI Mata Pelajaran Bahasa Cirebon dalam Implemetasi Kurikulum
2013. Peningkatan kualitas 52 guru SMP/MTs/SMA/SMK/MAK Mata Pelajaran
Bahasa Cirebon dalam Implemetasi Kurikulum 2013; Peningkatan Kompetensi
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-27
40 Guru Kesenian Daerah Sunda; Peningkatan Kompetensi 40 Guru Kesenian
Daerah Cirebon; Peningkatan Kompetensi 40 Guru Kesenian Daerah Melayu
Betawi; Peningkatan kualitas 54 guru SD/MI Mata Pelajaran Bahasa Daerah
Sunda/Cirebon dalam Implemetasi Kurikulum 2013; Peningkatan kualitas
54 guru SMP/MTs Mata Pelajaran Bahasa Daerah Sunda/Cirebon dalam
Implemetasi Kurikulum 2013; Peningkatan kualitas 54 guru SMA/SMK/MAK
Mata Pelajaran Bahasa Daerah Sunda/Cirebon dalam Implemetasi Kurikulum
2013. Peningkatan Manajemen Evaluasi, Pelaporan dan Pendokumentasian
Kegiatan Diklat Peningkatan Guru Bahasa dan Kesenian Daerah di Jawa Barat.

(9) Pengembangan Kawasan Pendidikan Tinggi Dan Riset Terpadu Di Jatinangor,


yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
(TKW -41), dengan anggaran Rp. 1.000.000.000 dan realisasi anggaran
Rp. 0 (0,00%). Output kegiatan adalah Seminar Pengembangan Kawasan
Pendidikan Tinggi dan Riset Terpadu (tidak terlaksana) ; Workshop
Implementasi Pengembangan Kawasan Pendidikan Tinggi dan Riset Terpadu
(tidak terlaksana) ; FGD Pengembangan Kawasan Pendidikan Tinggi dan Riset
Terpadu (tidak terlaksana).

(10) Seleksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat
Provinsi Jawa Barat Tahun 2014, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 3.083.300.000 dan realisasi
anggaran Rp. 3.012.663.500 (97,71%). Output kegiatan adalah Persiapan

seleksi PTK Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Provinsi Jawa Barat; Sosialisasi
seleksi PTK Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Provinsi Jawa Barat;
Revitalisasi Forum KKG dan MGMP Provinsi Jawa Barat ; Pemantauan

pelaksanaan seleksi PTK Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Provinsi Jawa Barat
di kabupaten/kota; Seleksi Guru dan Kepala Sekolah (TK,SD, SMP. SMA dan SMK)
Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat; Seleksi Tutor Paket C dan Pengawas
Sekolah (TK,SD, SMP. SMA dan SMK) Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat;
Seleksi Guru PKn SMA, SMK Berprestasi dan Guru SD Berdedikasi Khusus Daerah
Terpencil Tingkat Provinsi Jawa Barat; OSN Guru Tingkat
Provinsi Jawa Barat; Pembekalan OSN Untuk Para Guru; Pembekalan,
persiapan dan pembinaan PTK untuk Seleksi Tingkat Nasional; Saresehan dan

penganugerahan para Juara (I, II dan III) Seleksi Tingkat Provinsi oleh
Gubernur; Penghargaan para Pemenang I Seleksi Tingkat Provinsi Jawa
Barat; Monev dan pelaporan hasil kegiatan Seleksi PTK Berprestasi dan
e
Berdedikasi Tingkat Provinsi Jawa Barat. kegiatan adalah
Outco
m
Peningkatan manajemen perencanaan dan persiapan seleksi PTK Berprestasi dan
Berdedikasi Tingkat Provinsi Jawa Barat; Penyebaran informasi,
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-28
pemahaman persepsi, dan sinergitas kegiatan seleksi PTK Berprestasi dan
Berdedikasi Tingkat Provinsi Jawa Barat; Peningkatan kapasitas lembaga
(organisasi Forum KKG dan MGMP Provinsi Jawa Barat ; Peningkatan
manajemen pemantauan pelaksanaan seleksi PTK Berprestasi dan Berdedikasi
Tingkat Provinsi Jawa Barat di kabupaten/kota; Sukses penyelenggaraan

seleksi Guru dan Kepala Sekolah (TK,SD, SMP. SMA dan SMK) Berprestasi Tingkat
Provinsi Jawa Barat; Sukses penyelenggaraan seleksi Tutor Paket C dan Pengawas
Sekolah (TK,SD, SMP. SMA dan SMK) Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat;
Sukses penyelenggaraan seleksi Guru PKn SMA, SMK Berprestasi dan Guru SD
Berdedikasi Khusus Daerah Terpencil Tingkat Provinsi
Jawa Barat; Sukses penyelenggaraan OSN Guru Tingkat Provinsi Jawa Barat;
Peningkatan kapasitas dan kualitas Para Guru peserta OSN Tingkat Provinsi
Jawa Barat; Peningkatan kapasitas dan kualitas PTK dari Provinsi Jawa Barat
untuk Seleksi Tingkat Nasional; Motivasi berkarya dan berprestasi para Juara
(I, II dan III) Seleksi Tingkat Provinsi oleh Gubernur; Motivasi berkarya dan
berprestasi para Pemenang I Seleksi Tingkat Provinsi Jawa Barat; Peningkatan
manajemen monitoring, evaluasi, pelaporan dan pendokumentasian hasil
kegiatan Seleksi PTK Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Provinsi Jawa Barat.

(11) Pelatihan Dan Peningkatan Kompetensi Pendidik, Tenaga Kependidikan,


Study
Diseminasi Lesson di 10 kabupaten/kota (Phk-I) dan Implementasi
Kurikulum 2013 Tahun Anggaran 2014, yang dilaksanakan oleh Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 17.316.377.000
dan realisasi anggaran Rp. 16.864.886.550 (97,39%). Output kegiatan adalah
tudy
Persiapan pelatihan dan peningkatan kompetensi PTK, Diseminasi Lesson S
dan Implementasi Kurikulum 2013; Rapat Koordinasi pelatihan dan Study
peningkatan kompetensi PTK, Diseminasi Lesson dan Implementasi
Kurikulum 2013; Pelatihan Implemetasi Kurikulum 2013 bagi guru SD se Jawa
Barat; Pelatihan Implemetasi Kurikulum 2013 bagi guru SMP se Jawa Barat;
Pelatihan Implemetasi Kurikulum 2013 bagi guru SMA/SMK se Jawa Barat;
tudy
Penyelenggaraan Konferensi WALS ke 14; Sosialisasi Implemetasi Lesson S
Kepada Kepala Sekolah dan Pengawas jenjang SD (10 kabupaten/kota);
Study
Pelatihan Fasilitator Implemetasi Lesson Bagi Guru SD (10
kabupaten/kota); Workshop Program Peminatan Implementasi Kurikulum 2013
Bagi Guru SMA/SMK; Pelatihan Program Peminatan Implementasi Kurikulum
2013 Bagi Guru SMK; Monev dan pelaporan kegiatan pelatihan dan
Study
peningkatan kompetensi PTK, Diseminasi Lesson e dan Imp
kegiatan adalah Peningkatan kualitas manajemen
Kurikulum 2013. tudy
Outco
m
kegiatan pelatihan dan peningkatan kompetensi PTK, Diseminasi Lesson S
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-29
dan Implementasi Kurikulum 2013; Penyebaran informasi, pemahaman
persepsi, sinergitas kegiatan pelatihan dan peningkatan kompetensi PTK,
Study
Diseminasi Lesson dan Implementasi Kurikulum 2013; Peningkatan
kualitas guru SD se Jawa Barat dalam Implemetasi Kurikulum 2013;
Peningkatan kualitas guru SMP se Jawa Barat dalam Implemetasi Kurikulum
2013. Peningkatan kualitas guru SMA/SMK se Jawa Barat dalam Implemetasi
Kurikulum 2013; Sukses Penyelenggaraan Konferensi WALS ke 14 di Jawa
Barat; Penyebaran informasi, pemahaman persepsi, sinergitas kegiatan
Study
Implemetasi Lesson di antara Kepada Kepala Sekolah dan Pengawas
jenjang SD di 10 kabupaten/kota; Peningkatan kualitas Fasilitator dalam
tudy
Implemetasi Lesson S Bagi Guru SD di 10 kabupaten/kota; Peningkatan
kualitas dan keterampilan Guru SMA/SMK di Jawa Barat kepada Program
Peminatan Implementasi Kurikulum 2013; Peningkatan kualitas dan
keterampilan Guru SMK di Jawa Barat kepada Program Peminatan
Implementasi Kurikulum 2013; Peningkatan manajemen monitoring, evaluasi,
pelaporan dan pendokumentasian kegiatan pelatihan dan peningkatan tudy
kompetensi PTK, Diseminasi Lesson S dan Implementasi Kurikulum 2013.
(12) Revitalisasi Tim Pengembang Kurikulum (TPK) Provinsi Jawa Barat Dalam
Rangka Implementasi Kurikulum 2013, yang dilaksanakan oleh Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.
3.475.465.000
dan realisasi anggaran Rp. 3.458.940.000 (99,52%). Output kegiatan adalah

Persiapan kegiatan Revitalisasi Tim Pengembang Kurikulum (TPK) Provinsi


Jawa Barat Dalam Rangka Implementasi Kurikulum 2013; Rapat Teknis dan
Koordinasi Tim Pengembang Kurikulum (TPK) Provinsi Jawa Barat Dalam
Rangka Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013; Workshop
Pengembangan Standar Proses dan Standar Penilaian Kurikulum 2013; ToT Tim
Pengembang Kurikulum (TPK) Tingkat Provinsi Jawa Barat Dalam Rangka
Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013; ToT Tim Pengembang
Kurikulum (TPK) Tingkat kabupaten/kota se-Jawa Barat Dalam Rangka
Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013; Pendampingan Tim
Pengembang Kurikulum (TPK) Dalam Rangka Pendampingan Implementasi
Kurikulum 2013 di kabupaten/kota se Jawa Barat; Monev dan pelaporan

kegiatan Pendampingan Tim Pengembang Kurikulum (TPK) Dalam Rangka


Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 di kabupaten/kota se Jawa Barat.
e
Outcom kegiatan adalah Peningkatan kualitas manajemen dan persiapan
kegiatan Revitalisasi Tim Pengembang Kurikulum (TPK) Provinsi Jawa Barat Dalam
Rangka Implementasi Kurikulum 2013; Penyebaran informasi, pemahaman
persepsi dan sinergitas Tim Pengembang Kurikulum (TPK)
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-30
Provinsi Jawa Barat Dalam Rangka Pendampingan Implementasi Kurikulum

2013. tersedianya Standar Proses dan Standar Penilaian Kurikulum 2013;


Peningkatan kualitas dan keterampilan Tim Pengembang Kurikulum (TPK)
Tingkat Provinsi Jawa Barat Dalam Rangka Pendampingan Implementasi
Kurikulum 2013; Peningkatan kualitas dan keterampilan Tim Pengembang
Kurikulum (TPK) Tingkat kabupaten/kota se-Jawa Barat Dalam Rangka
Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013; Terselenggarannya
Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 di kabupaten/kota se Jawa Barat
oleh Tim TPK; Peningkatan manajemen monitoring, evaluasi, pelaporan dan
pendokumentasian kegiatan Tim Pengembang Kurikulum (TPK) Dalam Rangka
Pendampingan Implementasi Kurikulum 2013 di kabupaten/kota se Jawa Barat.

(13) Sistem Informasi Manajemen Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran
Rp. 1.277.500.000 dan realisasi anggaran Rp. 1.148.580.500 (89,91%).
Output kegiatan adalah Persiapan penunjang program pendataan pendidikan

Jawa Barat; Sosialisasi program pendataan pendidikan Jawa Barat; Workshop


program pendataan pendidikan Jawa Barat; Evaluasi program pendataan
e
pendidikan Jawa Barat. kegiatan adalah tersedianya penunjang
Outco
m
program pendataan pendidikan Jawa Barat 2014; terwujudnya penyebaran
informasi, penyamaan persepsi dan terjalinnya sinergitas pelaksanaan
program dan kegiatan pendataan pendidikan Jawa Barat 2014; terwujudnya
peningkatan kapasitas dan kualitas pengelola program dan kegiatan
pendataan pendidikan Jawa Barat 2014; terwujudnya data pendidikan Jawa Barat
2014 dan pendayagunaannya; terwujudnya peningkatan kapasitas manajemen
evaluasi para pengelola program dan kegiatan pendataan
pendidikan Jawa Barat.

(14) Ujian Nasional Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah , yang dilaksanakan
oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran
Rp. 8.8800.000.000 dan realisasi anggaran Rp. 6.537.106.447 (73.61%)
Output kegiatan adalah Rakor pelaksanan Ujian Sekolah, Pendataan Online

SD/MI, Validasi Data Peserta US, Workshop Pemindaian, Pencetakan Naskah Soal
Ujian Sekolah SD/MI/SDLB/Paket A/ULA, Pencetakan DKHUS
SD/MI/SDLB/Paket A/ULA, Pencetakan SKHUS SD/MI/SDLB/Paket A/ULA.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-31


4.1.2 Urusan Kesehatan

Pencapaian indikator kinerja daerah pada misi kesatu terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan Kesehatan adalah sebagai berikut: Indeks
Kesehatan 74,01 poin; AHH (Angka Harapan Hidup) 69,02 tahun.
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Upaya kesehatan
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Pembinaan Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Lansia, yang
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 387.900.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 306.139.474
(78,92%). Output kegiatan adalah tersedianya 1 dokumen Standar Pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) bagi petugas di kabupaten/kota; tersedianya
1 dokumen pemantapan pengelolaan Program Lansia di Provinsi; tersedianya

1 dokumen monitoring dan evaluasi program KIA; tersedianya 1 dokumen monitoring dan eva
program Kesehatan Ibu dan Anak ke 27 kabupaten/kota di Provinsi; tersed
1 dokumen evaluasi program Lansia

di Provinsi tentang pemahaman pengelola program lansia


kabupaten/kota dalam pengembangan dan identifikasi masalah dan hasil
pencapaian program lansia di kabupaten/kota; serta 1 dokumen
penanganan tata laksana kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan
(KTA/P) dalam aspek kesehatan melalui orientasi dan penguatan jejaring
kemitraan penanganan tata laksana
e
kasus KTA/P. kegiatan adalah tercapainya indikator kesehatan Ibu,
Outco
m
anak, dan Lansia Tahun 2014.
(2) Kegiatan Gerakan Penyelamatan Masa Depan (Gema Mapan) melalui Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) dan (PKPR), yang dilaksanakan oleh Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 414.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 244.529.650 (59,07%).
Output kegiatan adalah tersedianya 1 dokumen Persiapan Gema Mapan

melalui UKS dan PKPR tingkat


Provinsi; tersedianya 1 dokumen
sosialisasi dan pemantapan Juknis
Gema Mapan melalui UKS dan
PKRS di Provinsi; tersedianya 1
dokumen Lauching Gema Mapan
melalui UKS dan PKPR di
Kabupaten; tersedianya 1 dokumen
monitoring dan evaluasi kesiapan
Gema Mapan Kab./kota; serta
tersedianya 1 dokumen
pengembangan akselerasi
e
pembinaan UKS di kab./kota. kegiatan adalah tercapainya indikator
Outco
m anak usia sekolah dan remaja.
(3) Kegiatan Peningkatan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000 realisasi anggaran sebesar
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-32
Rp. 986.084.480 (98,61%). Output kegiatan adalah terbinanya PHBS dan
Desa Siaga di 27 kab./kota; terbinanya petugas Promosi Kesehatan Rumah Sakit
(PKRS) di 27 kab./kota, tersosialisasikannya PHBS, Isu aktual Kesehatan dan hasil
pembangunan kesehatan melalui Radio, koran, dan televisi.
e
Outcom kegiatan adalah tercapainya kesepakatan pemegang komitmen/
kebijakan dalam meningkatkan pencapaian PHBS.
(4) Kegiatan Pencegahan Kurang Gizi, yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Barat , dengan anggaran sebesar Rp. 300.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 281.112.290 (93,70%). Output kegiatan adalah
p
tersedianya 1 dokumen Worksho 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui
(LMKM) di 7 kabupaten/kota; tersedianya 1 dokumen sosialisasi manfaat ASI dan
resiko anemia bagi tim daerah industri; tersedianya 1 dokumen surveilens gizi
kab./kota; tersedianya 1 dokumen dukungan manajemen program gizi;
e
serta tersedianya 1 dokumen desiminasi dan evaluasi program gizi. Outcom
kegiatan adalah tercapainya indikator program gizi masyarakat.
(5) Kegiatan Peningkatan Pengawasan dan Pengendalian, penggunaan Obat secara
Rasional, Peredaran Sediaan Farmasi, Kosalkes dan Mamin, yang dilaksanakan
oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 100.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 90.212.000 (90,21%).
Output kegiatan adalah tersedianya 1 dokumen penyebarluasan informasi

bahaya penggunaan NAPZA pada Hari Anti Narkotika Internasional (HANI);


tersedianya 1 dokumen pembinaan sarana usaha kecil obat tradisional; serta
tersedianya 1 dokumen monitoring pengawasan dan pengendalian sediaan
e
farmasi di sarana distribusi kefarmasian. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang penggunaan obat rasional,
meningkatnya pengetahuan akan bahaya penyalahgunaan obat narkotika dan
psikotropika serta beredarnya sediaan farmasi yang memenuhi syarat.
(6) Kegiatan Pendukung Peningkatan Pembiayaan Kesehatan Masyarakat, yang
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 232.830.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 230.916.375
(99,18%). Output kegiatan adalah tersedianya 1 dokumen evaluasi
pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tingkat Provinsi; tersedianya
1 dokumen evaluasi pelaksanaan JKN tingkat kab./kota; tersedianya
1 dokumen koordinasi JKN; serta tersusunnya data hasil monitoring dan
e
evaluasi 1 dokumen. kegiatan adalah masyarakat Jawa Barat
Outco
m
terjamin kesehatannya melalui Jaminan Kesehatan.
(7) Kegiatan Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Dasar, yang
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.132.600.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 579.179.548 (51,20%). Output kegiatan adalah tersedianya 1 dokumen

laporan hasil rapat koordinasi dan evaluasi program pengembangan pelayanan


kesehatan dasar dan khusus bagi pengelola program; tersedianya 1 dokumen
monitoring dan evaluasi program pengembangan pelayanan kesehatan dasar dan
khusus; tersedianya 1 dokumen penguatan manajemen kesehatan indera
kab./kota; tersedianya 1 dokumen optimalisasi kemampuan petugas
kesehatan/pengelola program perkesmas dalam memetakan keluarga rawan
kesehatan untuk keberlangsungan program keperawatan kesehatan
masyarakat (Perkesmas) di kab./kota/Puskesmas; tersedianya 1 dokumen
rapat koordinasi program kesehatan tradisional (kestrad), alternatif dan
komplementer dengan asosiasi batra, RS/Puskesmas, LP/LS Provinsi dan
pengelola program kabupaten/kota tingkat provinsi; tersedianya 1 dokumen ding
Case Fin Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja di 10 kabupaten/kota;
tersedianya 1 dokumen Petunjuk Teknis (Juknis) Sentra Keperawatan dan Standar
Prosedur Operasional Program Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas) dengan
Organisasi Profesi dan Institusi; tersedianya 1 dokumen pertemuan workshop dalam
rangka persiapan puskesmas; tersedianya
1 dokumen pertemuan Workshop tentang Penerapan Peraturan Pemerintah
Nomor 25 tentang Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL); tersedianya
1 dokumen laporan hasil Pertemuan Forum Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa

Masyarakat; tersedianya 1 dokumen hasil pertemuan Forum Komunikasi dan


Jaringan Informasi Kesehatan Tradisional, Alternatif dan Komplementer Tingkat
Provinsi; tersedianya 1 dokumen Peningkatan Kemampuan First osial Aids
Psychos tersedianya 1 dokumen laporan hasil rapat koordinasi pencatatan
dan pelaporan program kesehatan gigi dan mulut bagi pengelola program di
Provinsi; tersedianya 1 dokumen laporan hasil konsultasi program kesehatan
e
gigi mulut, kesehatan indera, kesehatan jiwa ke pusat. kegiatan
Outco
m
adalah program kesehatan jiwa, gigi dan mulut, kesehatan tradisional,
kesehatan olahraga, dan kesehatan indera di kab./kota dapat memenuhi
sasaran sesuai target pada Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
(8) Kegiatan Persiapan Pelaksanaan Kegiatan PON XIX Tahun 2016, yang
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi

anggaran sebesar Rp. 154.060.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 0. (0%).


Kegiatan tidak dapat dilaksanakan karena keterbatasan waktu.
(9) Kegiatan Penunjang Layanan Kesehatan BKPM Provinsi Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat , dengan anggaran
sebesar Rp. 507.920.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 421.721.825

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-34


(83,03%). Output kegiatan adalah tersedianya 1 laporan pertemuan jejaring eksternal
dengan dokter praktek swasta, balai pengobatan swasta dan kader; tersedianya makan
minum 4943 set bagi pasien TB, Non TB dan MDR, tersedianya layanan dokter konsulen
dan paramedis yaitu 1 orang dokter spesialis paru, 1 orang dokter spesialis radiologi, 1
orang dokter pathologi klinik, 1 orang dokter spesialis anak, 2 orang analis, 1 orang perawat
dan
1 orang tenaga rekam medis, tersedianya media informasi kesehatan sebanyak

3.000 lembar leaflet, terpantaunya hasil pengobatan TB Paru selama 12 bulan


sebanyak 1 laporan pemantauan hasil pengobatan TB Paru, tersedianya 2
dokumen laporan pertemuan koordinasi pengendalian TB di Wilayah III
Cirebon, serta 1 dokumen laporan pertemuan pengamatan penderita/suspek
e
resisten obat TB di wilayah Ciayumajakuning. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap kesehatan paru.
(10) Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Jiwa, Rehabilitasi Mental dan
Napza yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 945.000.000 Realisasi Anggaran sebesar
Rp. 891.021.733 (94,29%) dari alokasi anggaran. Output kegiatan adalah

terlaksananya peningkatan Pelayanan Kesehatan (5 kegiatan), terlaksananya


Kegiatan Rehabilitas Mental (11 kegiatan), terlaksananya Kegiatan Rehabilitas
e
Napza (8 kegiatan). kegiatan adalah meningkatnya pelayanan
Outco
m
Kesehatan Jiwa, Rehabilitasi Mental dan Napza kepada masyarakat.
(11) Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi kabupaten/kota Sehat/Siaga yang
dilaksanakan oleh Bagian Kesehatan Biro Pelayanan Sosial Dasar Setda
Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 249.489.000 (99,80%). Output kegiatan

adalah terfasilitasinya kabupaten/kota se-Jawa Barat untuk penyelenggaraan


kabupaten/kota Sehat dan terlaksananya pengkajian penyelenggaraan
e
kabupaten/kota Sehat ke Provinsi Sulawesi Selatan. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya pemahaman kabupaten/kota untuk menyelenggarakan
kabupaten/kota Sehat dan bertambahnya kabupaten/kota yang siap mengikuti
verifikasi kabupaten/kota Sehat Tahun 2015 dan diajukan untuk mendapatkan
penghargaan swasti saba dari Menteri Kesehatan.
(12) Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi untuk Mendukung Peningkatan Akses Air
Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) yang dilaksanakan oleh Bagian
Kesehatan Biro Pelayanan Sosial Dasar Setda Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000, realisasi anggaran sebesar
Rp. 149.850.000 (99,99%). Output kegiatan adalah terselenggaranya Rapat
Koordinasi peningkatan akses AMPL di 4 wilayah BKPP Provinsi Jawa Barat dan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-35


e
terfasilitasinya 10 kabupaten/kota untuk peningkatan akses AMPL. Outcom

kegiatan adalah meningkatnya koordinasi antar OPD untuk meningkatkan


akses masyarakat terhadap air minum dan penyehatan lingkungan.
(13) Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Penanggulangan Kesehatan Jiwa di Jawa
Barat, yang dilaksanakan oleh Bagian Kesehatan Biro Pelayanan Sosial
Dasar Setda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 150.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000 (100%). Output

kegiatan adalah optimalisasi dan terfasiitasinya Penanggulangan Kesehatan Jiwa


Masyarakat di Jawa Barat melalui Rapat Koordinasi dan Monitoring dan
e
Evaluasi ke 27 kabupaten/kota di Jawa Barat. kegiatan adalah
Outco
m
terlaksananya fasilitasi upaya penanggulangan masalah Kesehatan Jiwa
Masyarakat di Jawa Barat dalam rangka Jawa Barat Bebas Gelandangan
Psikotik dan Pasung Tahun 2018.
(14) Kegiatan Koordinasi, Sosialisasi dan Fasilitasi Penyelengaraan Kesehatan
Masyarakat dalam mendukung BPJS Tahun 2014, yang dilaksanakan oleh
Bagian Kesehatan Biro Pelayanan Sosial Dasar Setda Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 99.884.500 (99,88%). Output kegiatan adalah meningkatnya

sinergitas dan komitmen Pemerintah Daerah kabupaten/kota, OPD, Organisasi


Profesi Kesehatan dan Instutisi Pelayanan Kesehatan dalam mensukseskan
e
pelaksanaan BPJS bidang kesehatan. kegiatan adalah
Outco
m
terimplementasinya Sistem Jaminan Kesehatan Nasional di Jawa Barat
(15) Kegiatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin yang dilaksanakan oleh
Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan Provinsi Jawa Barat , dengan

alokasi anggaran sebesar Rp. 13.000.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp.


8.775.054.866 (67,50%). Pelayanan kesehatan terhadap masyarakat Jawa
Barat untuk pasien tidak mampu yang tidak dijamin oleh Program BPJS.
Output kegiatan adalah Jumlah Kunjungan Pasien SKTM yang datang berobat
ke RSUD Al Ihsan sebanyak 17.770 orang Pasien Rawat Jalan dan sebanyak
e
1076 Pasien Rawat Inap. kegiatan adalah terlayaninya Pasien SKTM
Outco
m
yang berobat ke RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat
b. Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan Program Upaya Kesehatan
(a) Kegiatan KIA dan Lansia terdapat penambahan anggaran sebesar
Rp. 62.900.000 (DPA Perubahan) yaitu sub-kegiatan orientasi dan

penguatan jejaring kemitraan penanganan kasus tata laksana kekerasan


terhadap anak dan perempuan (KTA/P). Namun kegiatan tidak bisa
dilaksanakan karena :

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-36


(1) Anggaran perubahan baru turun tanggal 3 Nopember 2014,
sedangkan pengajuan pencairan anggaran ke Biro Keuangan terakhir
tanggal 20 Nopember 2014 dan terjadi keterlambatan pengajuan
anggaran.
(2) Ada Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur untuk

mengurangi kegiatan yang dilaksanakan di hotel. Dalam kegiatan


masih menggunakan kode
(b) Capaian indikator persalinan oleh tenaga kesehatan sebesar 102,12%

diatas target 92,5% namun persalinan oleh tenaga kesehatan di


fasilitas kesehatan baru mencapai 93%. Effisiensi anggaran disesuaikan
dengan kebutuhan berdasarkan standar biaya yang berlaku.
(c) Permasalahan Kegiatan Gema Mapan, Ketidaksiapan kabupaten/kota

terutama dalam waktu pelaksanaan monitoring evaluasi kesiapan


Gema Mapan antara kabupaten/kota dan Provinsi dari 15
kabupaten/kota, hanya 4 kabupaten/kota yang bisa dilaksanakan,
Kegiatan Launching Gema Mapan diintegrasikan dengan kegiatan hari
sadar gizi nasional sehingga ada beberapa effisiensi anggaran pada
penyelenggaraan kegiatan. Disamping itu juga ada effisiensi anggaran
yang semula dianggarkan untuk biaya perjalanan dinas luar kota
sebesar Rp. 28.000.000 karena dilaksanakan didalam kota jadi tidak bisa
diserap.
(d) Permaslahan Kegiatan PHBS :
(1) Masih rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat dimasyarakat,

cakupan rumah tangga ber-PHBS tahun 2014 sebesar 51,4%, Masih


rendahnya kualitas dan kuantitas petugas promosi kesehatan di
puskesmas, yang menyebabkan kurang maksimalnya upaya promosi
dan pemberdayaan masyarakat.
(2) Dukungan dari pemerintah daerah (kabupaten/kota) untuk
kegiatan promosi kesehatan masih relatif rendah.
(3) Adanya perubahan kegiatan penyebaran informasi bahaya
penyalahgunaan NAPZA pada hari Anti Narkotika Internasional

yang semula pameran menjadi pembagian leaflet bahaya


penggunaan NAPZA sehingga biaya penyelenggaraan pameran
tidak terserap.
(e) Program Upaya Kesehatan dengan kegiatan Meningkatkan Kualitas

Pelayanan Kesehatan Dasar Kegiatan tersebut belum optimal


pencapaianya dikarenakan :

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-37


(1) Anggaran kas kegiatan peningkatan kualitas pelayanan dasar bulan
Februari, turun anggaran kegiatannya di bulan Maret 2014, sehingga
kegiatan yang di tertera pada anggaran kas di bulan Februari
dilaksanakan mundur di bulan Maret 2014.
(2) Koordinasi dengan lintas Program dan lintas sektor belum optimal
(3) Keterbatasan sumber daya, jumlah staf program Seksi Yandasus

sebanyak 12 orang tenaga teknis 7 orang dan administrasi 5 orang.


Pada tahun 2014 ini berkurang SDM tenaga inti sebanyak 2 orang
yaitu pindah ke Kota Bekasi dan tugas belajar sehingga
mempengaruhi dalam pelaksanaan kegiatan.
(4) Kegiatan Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) Berprestasi 2014 tidak
bisa terlaksana karena :
(i) Berdasarkan output kegiatan PKP Berprestasi 2014 adalah 3
jenis puskesmas terbaik tingkat provinsi tingkat kabupaten dan

3 puskesmas terbaik tingkat kota dengan hasil penilaian


cakupan kegiatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan
termasuk dalam kategori I yaitu baik.
(ii) Dari hasil inventarisasi berkas usulan puskesmas berprestasi

terdapat 12 Kabupaten dan 6 Kota yang mengirimkan calon


Puskesmas berprestasi tahun 2014 . Dari hasil penilaian seleksi
administrasi dari berkas yang diusulkan kabupaten/kota hanya
terdapat 1 Puskesmas yang masuk dalam kategori baik sedangkan
lainya termasuk dalam kategori sedang.
(iii) Pelaksanaan kegiatan terdiri dari berbagai tahapan kegiatan dan

direncanakan akhir kegiatan tanggal 12 Desember 2014. yang


dilaksanakan dengan keterbatasan SDM yang tersedia dan
seksi Yandasus masih terdapat 5 kegiatan lagi yang harus selesai
tanggal 15 Desember 2014 sehingga kegiatan Penilaian Kinerja
Puskesmas Berprestasi tidak dapat dilaksanakan.
(5) Kegiatan Fasilitasi Sentra Keperawatan ke 10 kabupaten/kota hanya
terlaksana di 5 kabupaten/kota,
(f) Persiapan Pelaksanaan Kegiatan PON XIX tahun 2016 tidak dilaksanakan

permaslahannya dikarenakan Berdasarkan hasil analisis, fakta dan data


pendukung pada pokok persoalan dan menjawab pra anggapan bahwa ada
hambatan dalam melaksanakan kegiatan dan membuat pertanggung
jawaban keuangan juga mengingat waktu untuk pelaksanaan kegiatan
sangat terbatas dan apabila kegiatan tersebut tetap akan dilaksanakan,

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-38


perlu ketersediaan waktu untuk pelaksanaan dan pertanggungjawaban
keuangan.
(g) Kegiatan Penunjang Layanan Kesehatan BKPM Provinsi Jawa Barat

Permasalahanya Alokasi Perjalanan untuk dokter konsulen spesialis paru


tidak dapat diserap secara optimal dikarenakan semula
direncanakan/dijadwalkan seminggu 3 kali pada realisasinya hanya dapat
dilaksanakan 2 kali dalam seminggu serta kegiatannya juga baru
dilaksanakan pada bulan februari 2014.

b. Solusi
(a) Kegiatan KIA dan Lansia Konsultasi ke Biro Keuangan Setda Provinsi

Jawa Barat untuk pelaksanaan kegiatan jika memungkinkan untuk


dilaksanakan di Hotel.
(b) Monitoring evaluasi kesiapan Gema Mapan dilaksanakan secara terpadu

dengan beberapa monitoring evaluasi yang dilaksanakan di seksi


Kesehatan Keluarga dan Gizi yaitu Monitoring evaluasi Kesehatan Ibu Anak
(KIA).
(c) Solusi Kegiatan Gema Mapan diantaranya untuk mengatasi
permasalahan tersebut diperlukan pemberdayaan kader kesehatan dan

juga masyarakat agar dapat memelihara, meningkatkan, melindungi


kesehatan dan lingkungannya dengan melibatkan lintas sektor, lintas
program, stakeholder, dunia usaha atau swasta serta LSM/Ormas peduli
kesehatan.
(d) Pelatihan promosi kesehatan bagi Kepala Puskesmas, Petugas Promkes,

Bidan/Perawat Desa dan Kader Kesehatan di 10 (sepuluh) Kabupaten


Prioritas.
(e) Advokasi ke kabupaten/kota Melalui pembinaan dan pertemuan
koordinasi dan evaluasi di tingkat provinsi.
(f) Koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk kegiatan tahun
yang akan datang.
(g) Mengalokasikan kembali kegiatan Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP)
Berprestasi Tahun 2015, dengan terlebih dahulu melaksanakan :
(1) Melaksanakan sosialisasi PKP yang memenuhi standar
(2) Memberikan feed back hasil penilaian administrasi ke
kabupaten/kota
(3) Melakukan pembinaan mengenai kinerja puskesmas
(4) Membuat pemberitahuan secara resmi untuk pelaksanaan PKP
tahun 2015 lebih awal.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-39


(h) Melanjutkan kegiatan Fasilitasi Sentra Keperawatan di 5 kabupaten/kota
yang belum terbentuk sentra keperawatan tahun 2014.
(i) Melanjutkan monitoring dan evaluasi program yandasus termasuk di
puskesmas mampu PONED.
(j) Penguatan tim pelaksana dan administrasi kegiatan program di Seksi
Yandassus
(k) Mengingat hambatan/permasalahan yang dihadapi, maka perlu
dipertimbangkan untuk tidak melaksanakan kegiatan tersebut.
(l) Kegiatan dokter konsulen spesialis paru diajukan kembali pada tahun
2015 tetapi masuk ke dalam kode rekening jasa profesi.

2. Program Manajemen Pelayanan Kesehatan


a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Pemeriksaan Sarana Kesehatan dalam Rangka Sertifikasi Tahun 2014
yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat , dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 175.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 165.618.940 (94,64%). Output kegiatan adalah tersedianya 1 dokumen

laporan pertemuan kajian teknis hasil pemeriksaan sarana dalam rangka


sertifikasi; tersedianya 1 dokumen monitoring dan evaluasi perizinan sarana
kesehatan dengan 27 kab./kota; serta 1 dokumen penyelenggaraan software
e
database sertifikasi dan akreditasi sarana kesehatan. kegiatan
Outco
m
adalah sarana kesehatan yang mengajukan perizinan/ sertifikasi/ rekomendasi
memenuhi syarat.
(2) Kegiatan Meningkatkan Kualitas Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar
(PONED) yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 532.584.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 246.290.971 (46,20%). Output kegiatan adalah 3 dokumen koordinasi

optimalisasi puskesmas berfungsi PONED dengan LP/LS, kab./kota/provinsi,


organisasi profesi, RS PONEK dan jejaring Puskesmas PONED; serta
e
tersedianya 1 dokumen sistem rujukan terstruktur. kegiatan adalah
Outco
m
tersedianya puskesmas berfungsi PONED yang optimal dan berkualitas.
(3) Kegiatan Pengembangan Pelayanan Laboratorium Kesehatan yang
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 4.000.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 3.742.638.486 (93,57%). Output kegiatan adalah terpenuhinya 172.329

test pemeriksaan laboratorium selama 1 Tahun; serta terpenuhinya bahan kimia


dan bahan penunjang habis pakai untuk pemeriksaan selama 1 Tahun.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-40


e
Outcom kegiatan adalah terlayaninya pemeriksaan laboratorium yang
berkualitas.
(4) Kegiatan Peningkatan Kualitas Manajemen Puskesmas DTP yang dilaksanakan
oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 400.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 134.825.000
(33,71%). Output kegiatan adalah tersedianya 1 dokumen koordinasi

pengelolaan puskesmas DTP kab./kota untuk menunjang keberlangsungan


Sistem Jaminan sosial Nasional (SJSN) Tahun 2014; tersedianya 2 dokumen
workshop tentang fasilitasi kesehatan dan layanan primer di 5 wilayah BKPP.
e
Outcom kegiatan adalah optimalisasi fungsi puskesmas dengan tempat llent
perawatan (DTP) dalam pelaksanaan sistem jaminan sosial nasional. of
Exce
(5) Kegiatan Peningkatan Kapasitas BLK sebagai Center (CoE)
Pelayanan Penunjang Diagnostik dan Kesehatan Masyarakat yang dilaksanakan
oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 100.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 93.462.395 (93,46%).
Output kegiatan adalah 3 dokumen status akreditasi ISO; terjaganya
kesetiaan pengguna jasa melalui bina konsumen; tersedianya cinderamata bagi
e
pengguna jasa. kegiatan adalah meningkatnya kualitas dan
Outco
m kuantitas pelayanan lab.
(6) Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan yang dilaksanakan oleh
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 450.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 433.649.075 (96,37%).
Output kegiatan adalah tersedianya 1 dokumen pelayanan kesehatan ibu dan
ter
bayi; terpenuhinya makan minum petugas Call Cen Sistem Penanganan
Kegawatdaruratan Terpadu - Sehari-hari (SPGDT-S); tersedianya 1 dokumen
pertemuan pemantapan pelaksanaan JKN di Rumah Sakit; tersedianya 1
dokumen pertemuan penguatan sistem rujukan; tersedianya 1 dokumen
pertemuan penguatan tim Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Komprehensif (PONEK) Rumah Sakit; tersedianya 1 dokumen pembuatan
instrumen monitoring sistem rujukan; tersedianya 1 dokumen Penyusunan
Badan Pengawas Rumah Sakit (BPRS) Provinsi; serta 1 dokumen persiapan
e
klinik lansia. kegiatan adalah meningkatnya kualitas pelayanan
Outco
m
kesehatan rujukan di Rumah Sakit.
(7) Kegiatan Fasilitasi Penyusunan Perencanaan Pembangunan Bidang Kesehatan
yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat , dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 999.099.932 realisasi anggaran sebesar
Rp. 845.708.177 (84,65%). Output kegiatan adalah 1 Dokumen Rapat Kerja
Kesehatan Daerah (Rakerkesda); tersedianya 1 dokumen koordinasi bidang

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-41


kesehatan; terlaksananya pertemuan Mitra Praja Utama (MPU); tersedianya 1
dokumen fasilitasi penyusunan perencanaan; tersedianya 1 dokumen
koordinasi lintas program dan lintas sektor bidang kesehatan serta tersedianya
e
1 dokumen sinergitas perencanaan provinsi dan kab./kota. kegiatan
Outco
m
adalah terjalinnya kerjasama bidang kesehatan.
(8) Kegiatan Monitoring Evaluasi bantuan Keuangan Pembangunan Bidang
Kesehatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 182.780.625 (91,39%). Output kegiatan adalah 1 Dokumen evaluasi
e
bantuan keuangan. kegiatan adalah terevaluasinya kegiatan
Outco
m
bantuan keuangan bidang kesehatan Tahun 2014.
(9) Kegiatan Penyusunan Regulasi dan manajemen Pengelolaan JPKN dan
Penyusunan Renstra 2013-2018 yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Barat , dengan anggaran sebesar Rp. 264.800.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 249.776.300 (94,33%). Output kegiatan adalah

tersedianya 1 dokumen pedoman pelaksanaan bantuan keuangan bidang


kesehatan Tahun 2014; tersedianya 1 dokumen pengembangan regulasi
bidang kesehatan; tersedianya 1 dokumen renstra; tersedianya 1 dokumen
sosialisasi regulasi bidang kesehatan; serta 1 dokumen pedoman bidang
e
kesehatan. Outcom kegiatan adalah tersedianya regulasi bidang kesehatan.
(10) Kegiatan Akreditasi dan Sertifikasi Sarana Pelayanan Kesehatan, Kefarmasian
dan Alkes yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 487.200.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 390.278.980 (80,11%). Output kegiatan adalah tersedianya 1 dokumen

pemeliharaan sistem mutu pada Lembaga Sertifikasi Sarana Kesehatan (LSSK);


tersedianya 1 dokumen fasilitasi akreditasi persalinan di 5 kab./kota;
tersedianya 1 dokumen sosialisasi instrumen akreditasi laboratorium;
tersedianya 1 dokumen peningkatan kompetensi Tim LSSK; tersedianya 1
dokumen orientasi peningkatan kompetensi dokter di fasilitas pelayanan primer
e
menyongsong JKN 2014. kegiatan adalah meningkatnya kompetensi
Outco
m
tim LSSK serta meningkatnya kemampuan petugas provinsi dalam
melaksanakan akreditasi.
(11) Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi yang dilaksanakan oleh Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 1.294.500.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 1.099.845.438 (84,96%).
Output kegiatan adalah 1 dokumen Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Tahun 2014; 1 dokumen Buku Visualisasi Data Kesehatan; 1 dokumen p
Worksho Validasi Data Kesehatan; 1 dokumen pertemuan koordinasi teknis
pengelola data dan informasi kesehatan di lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi
Jawa Barat; tersedianya 1 laporan pertemuan review pembahasan pencatatan
pelaporan puskesmas provinsi Jawa Barat; tersedianya dokumen laporan hasil
konsultasi ke pusat; tersedianya dokumen laporan hasil pengumpulan dan
fasilitasi data kesehatan ke kabupaten/kota; tersedianya dokumen laporan
pertemuan review pencatatan dan pelaporan Rumah Sakit; tersedianya 1
dokumen pendataan puskesmas Mampu PONED; tersedianya 1 dokumen
pengelolaan data dan analisa pendataan puskesmas mampu poned (jasa
profesi); tersedianya 1 dokumen pertemuan diseminasi informasi pendataan
puskesmas mampu poned (jasa akomodasi), tersedianya 1 dokumen rapat
sosialisasi pendataan puskesmas mampu poned di 27 Kabupaten Kota;
tersedianya 1 dokumen rapat pembahasan puskesmas mampu poned;
tersedianya 1 laporan hasil pengumpulan dan fasilitasi data kesehatan ke
e
kabupaten/kota. kegiatan adalah tersedianya data dan informasi
Outco
m
hasil pembangunan kesehatan secara spasial dan a-spasial.
(12) Kegiatan Peningkatan Pemeliharaan Jaminan Kesehatan Masyarakat (JPKM)
yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 3.000.000.000 Realisasi Anggarannya sebesar
Rp. 1.900.724.552 (63,36%) dari alokasi anggaran. Output kegiatan adalah

terlayaninya pasien miskin Rawat Jalan/UGD, Gelandangan serta pasien Pasung


dan Terlayaninya Pasien Rawat Inap Jiwa. Gelandangan serta Pasien Pasung.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya pelayanan kesehatan terhadap
pasien miskin.
(13) Kegiatan Peningkatan penyebarluasan informasi keswamas dan NAPZA, yang
dilaksanakan oleh Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 100.000.000 Realisasi Anggarannya sebesar
Rp. 93.277.800 (93,28%) dari alokasi anggaran tersebut. Output kegiatan

adalah tersedianya ATK 1 kegiatan, X-BANNER 4 bh, Promosi/Iklan RS di Media


Elektronik TV sebanyak 1 paket, Penayangan di Media Cetak sebanyak 4 kegiatan,
dialog Interaktif sebanyak 4 kegiatan, spanduk sebanyak 6 buah, kalender
Dinding sebanyak 50 buah, kalender meja sebanyak 50 buah, fotocopy
sebanyak 18000 lbr, Mamin Rapat sebanyak 180 ok, Stiker sebanyak
e
600 buah. kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan masyarakat
Outco
m
tentang kesehatan jiwa dan Napza.
(14) Kegiatan peningkatan kualitas standar pelayanan RS berstandar internasional,
yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran Rp. 350.000.000 realisasi sebesar Rp. 308.116.800 (88,03%).
Output kegiatan adalah terpenuhinya sertifikasi ISO tentang manajemen mutu
e
sebanyak 1 paket, terpenuhinya sertifikasi OHSAS sebanyak 1 paket. Outcom

kegiatan adalah meningkatnya standar mutu pelayanan Rs Jiwa Prov. Jawa Barat
sesuai dengan Standar Akreditasi.
(15) Kegiatan Pembiayaan Pemeliharaan Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin
Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa
Barat dengan anggaran sebesar Rp. 1.504.240.000 realisasi sebesar
Rp. 502.763.383,00. (33,43%). Output kegiatan adalah Jumlah Kunjungan
e
Pasien Berstatus SKTM atau Pasien Jamkesda sebanyak 632 orang. Outcom
kegiatan adalah Pasien Pulang izin dokter sebanyak 501 orang.
(16) Kegiatan Meningkatkan Status Rumah Sakit menjadi Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD), yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 159.200.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 120.000.000 (75.38%). Output kegiatan adalah terdapatnya
5 dokumen BLUD diantaranya Dokumen RSB,RBA,SPM,Tata kelola dan
e
Laporan Keuangan. kegiatan adalah Produktivitas kerja pegawai
Outco
m
meningkat, ditandai dengan disiplin yang tinggi,ramah dalam pelayanan,
Responsip dalam keluhan pasien, efisien, efektip dan ekonomi dalam bertindak.
(17) Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi untuk Mendukung Pengintegrasian Layanan
Sosial Dasar di Posyandu Terpadu Provinsi JAwa Barat yang dilaksanakan oleh
Bagian Kesehatan Biro Pelayanan Sosial Dasar Setda Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000 realisasi anggaran
sebesar 150.000.000 (100%). Output kegiatan adalah terlaksananya rapat

koordinasi pengintegrasian layanan sosial dasar di Posyandu di 4 wilayah BKPP


Provinsi Jawa Barat dan terlaksananya fasilitasi ke 10 (sepuluh)
e
kabupaten/kota untuk mendukung revitalisasi Posyandu. kegiatan
Outco
m
adalah meningkatnya koordinasi antar OPD kabupaten/kota anggota pokjanal
posyandu dalam upaya pengintegrasian layanan social dasar di Posyandu.
(18) Kegiatan Koordinasi, Fasilitasi TP-UKS kabupaten/kota di Jawa Barat yang
dilaksanakan oleh Bagian Kesehatan Biro Pelayanan Sosial Dasar Setda
Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran sebesar Rp. 545.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 545.000.000 (100%). Output kegiatan adalah

terlaksananya fasilitasi penilaian Lomba Sekolah Sehat di 26 Kabupaten/kota di


Jawa Barat serta mendapatkan 4 sekolah untuk mewakili Jawa Barat ke
e
Tingkat Nasional, kegiatan adalah meningkatnya sinergitas Tim
Outco
m
Pembina Usaha Kesehatan Sekolah dalam menciptakan dan mengembangkan
sekolah sehat di Jawa Barat, melalui Rapat Koordinasi TP-UKS dan
pelaksanaan Lomba Sekolah Sehat di Jawa Barat.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-44
(19) Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi Penguatan Kelembagaan Komisi
Penanggulangan AIDS (KPA) dalam rangka Pengendalian HIV%) AIDS di
Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Bagian Kesehatan Biro Pelayanan
Sosial Dasar Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 100.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 99.280.000
(99,28%). Output kegiatan adalah terlaksananya Orientasi program HIV &
AIDS Pasca HCPI dan Global Fund ke Provinsi Bali Output terwujudnya

peningkatkan Kapasitas dan Kinerja serta Koordinasi antara Komisi


Penanggulangan AIDS Provinsi Jawa Barat dengan Komisi Penanggulangan AIDS
kabupaten/kota se-Jawa Barat.
(20) Kegiatan Pemasaran Pelayanan Kesehatan dan Medikal Cek Up kepada
masyarakat yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan
Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran Rp. 687.262.700 realisasi
anggaran sebesar Rp. 390.426.000 (56,81%). Output kegiatan adalah

meningkatnya jumlah kunjungan pasien ke RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat.


Serta terealisasinya pengadaan marka/ papan informasi dan petunjuk arah
tentang lokasi pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan.
e
Outcom kegiatan adalah tersosialisasikannya jenis pelayanan kesehatan
yang ada di rumah sakit kepada masyarakat
(21) Kegiatan Pengelolaan kesehatan lingkungan yang dilaksanakan oleh Rumah
Sakit Umum Daerah Al Ihsan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 858.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 813.627.991 (94,83%). Output kegiatan adalah Pengelolaan

penyehatan lingkungan, Pemeriksaan Air limbah dan air bersih serta laporan
Pengolahan sampah Medis dan Sampah Umum, pengendalian serangga dan
e
binatang, Pengolahan air limbah serta Uji Mutu. kegiatan adalah
Outco
m
tercapainya Kebersihan dan kesehatan lingkungan di sekitar RSUD Al Ihsan
Provinsi Jawa Barat
(22) Kegiatan Promosi dan Informasi Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit yang
dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran Rp. 452.468.580 realisasi anggaran sebesar
Rp. 172.975.400 (38,23%). Output kegiatan adalah meningkatnya jumlah

kunjungan pasien ke RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat. Serta terealisasinya


pengadaan WiFi , marka/ papan informasi dan petunjuk arah tentang lokasi
e
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan. Outcom

kegiatan adalah terealisasinya pengadaan marka internal dan eksternal serta WiFi
untuk melengkapi pelayanan kesehatan yang ada di rumah sakit kepada
masyarakat.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-45


b. Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan
(a) Pertemuan Manajemen Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi

Dasar (PONED), Pertemuan Koordinasi Optimalisasi Puskesmas


Berfungsi PONED dengan LP/LS kabupaten/kota/Provinsi,
Organisasi Profesi, RS PONEK dan Jejaring Puskesmas PONED di 5
Wilayah BKPP Provinsi hanya terlaksana 3 wilayah BKPP,
Monitoring dan Evaluasi Terintegrasi Pelayanan Kesehatan Ibu dan
Anak di Puskesmas PONED tidak terlaksana sehubungan dengan
keterbatasan SDM dan waktu yang kurang memungkinkan untuk
melaksanakan kegiatan.
(b) Program Manajemen Pelayanan Kesehatan, Kegiatan

Meningkatkan Kualitas Manajemen Puskesmas DTP, dengan sub


kegiatan Pertemuan Koordinasi dan Evaluasi Manajemen
Puskesmas untuk Optimalisasi Puskesmas DTP dalam Menunjang
Keberlangsungan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Tahun

2014. Pertemuan Koordinasi Pengelolaan Puskesmas DTP


kabupaten/kota untuk Menunjang Keberlangsungan Sistem
Jaminan Sosial Nasional (SJSN) Tahun 2014, Workshop tentang
Fasilitas Kesehatan dan Layanan Primer di 5 Wilayah BKPP, hanya
terlaksana 2 wilayah BKPP Bandung Raya dan Kota Cirebon
disebabkan karena keterbatasan SDM dan waktu yang tidak
mencukupi untuk melaksanakan.
(c) Permasalahan kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
Rujukan pada sub kegiatan pemenuhan makan minum petugas

call center sistem Penanganan kegawatdaruratan Terpadu-Sehari-


hari (SPGDT-S) mempunyai permasalahan sebagai berikut :
1. Tenaga SDM SPGDT-S belum merupakan tenaga tetap, masih

melibatkan tenaga dari Rumah Sakit dan Dinas kesehatan dari


Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kab Bandung Barat, Kota
Cimahi dan Kab Sumedang sehingga seringkali terjadi ketidak
sesuaian antara jadwal yang sudah ditetapkan dengan realisasi
kehadiran jaga.
2. Dalam pelaksanaan SPGDT-S belum tersedianya aplikasi terkait
Call Centre 119
Pada sub Kegiatan persiapan klinik Lansia terdapat permasalahan
yaitu : belum tersedianya klinik Lansia di 6 RS Rujukan Regional.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-46


(d) Permasalahan Kegiatan Akreditasi dan Sertifikasi Sarana
Pelayanan Kesehatan diantaranya ada revisi keseluruhan prosedur

dan dokumen pada Lembaga Sertifikasi Sarana Kesehatan,


sehinggauntuk hasil uji coba audit tahun sebelumnya harus ada
beberapa penyesuaian dan perlu ada persiapan lainnya untuk
persyaratan daftar ke Komite Akreditasi Nasional (KAN) sehingga
untuk kegiatan Survailans Audit kepada Klien ditunda hingga
tahun depan, Kegiatan Rapat Komite Imparsialitas dapat
dilaksanakan jika sudah dilaksanakan Audit pada Lembaga
Sertifikasi Sarana Kesehatan, karena adanya perubahan beberapa
prosedur dan dokumen sehingga belum dapat dilaksanakan audit
pada Lembaga Sertifikasi Sarana Kesehatan.
(e) Realisasi anggaran tidak mencapai 100% berkenaan adanya

efisiensi anggaran dari besaran uang saku, fasilitasi dan satu


kegiatan pertemuan tidak dilaksanakan disebabkan secara teknis
pedoman pelaporan dari Kementerian Kesehatan sedang dalam
proses revisi, adanya kesulitan dalam singkronisasi jadwal
kegiatan dengan lintas program, mengingat kegiatan
pengembangan sistem informasi kesehatan banyak melibatkan
lintas program dalam melaksanakan kegiatannya.
b. Solusi Program
(a) Meningkatkan koordinasi program manajemen pelayanan PONED

dengan kabupaten/kota, meningkatkan Koordinasi dengan Lintas


program, lintas sektor serta organisasi profesi dalam peningkatan
puskesmas berfungsi PONED, Melaksanakan monitoring dan
evaluasi program pelayanan dasar dan khusus termasuk di
puskesmas mampu PONED.
(b) Meningkatkan koordinasi dengan BPJS dalam pelaksanaan

manajemen pelayanan Kesehatan primer puskesmas DTP,


meningkatkan koordinasi dengan fasilitas pelayanan kesehatan
primer teermasuk swasta, meningkatkan melanjutkan monitoring
dan evaluasi program pelayanan dasar dan khusus.
(c) Solusi Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan pada

Pemenuhan makan minum petugas call center sistem Penanganan


kegawatdaruratan Terpadu-Sehari-hari (SPGDTS):
1. Perencanaan untuk menyediakan tenaga tetap di Tahun

2. er
2. Pengadaan Aplikasi yang terkait dengan Call Cent 119.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-47


3. Usulan Pergub untuk melengkapi pemenuhan sub sistem
er
SPGDT-S Call Cent Prov Jawa Barat yaitu : Sub sistem SDM
dan sub Sistem aplikasi IT.
4. Perlunya pengkajian lebih lanjut untuk pemenuhan klinik
lansia di 6 RS Rujukan Regional.
(d) Solusi Kegiatan Akreditasi dan Sertifikasi Saranan Pelayanan

Kesehatan yaitu survailans audit kepada klien akan dilaksanakan


pada tahun 2015/2016 setelah ada penyesuaian dokumen dan
prosedur, melaksanakan Audit pada Lembaga Sertifikasi Sarana
Kesehatan agar dapat melaksanakan Rapat Komite Imparsialitas.
(e) Mengusulkan kembali pada kegiatan 2015 tentang pertemuan
sistem pelaporan Dinas Kesehatan kabupaten/kota. Melakukan
desk penjadwalan kegiatan dengan lintas program.

3. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular


a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Pencegahan Penyakit – penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (PD3I) yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 235.000.000, realisasi anggaran
sebesar Rp. 231.630.000 (98,06%). Output kegiatan adalah tersedianya 1
l Child
dokumen pertemuan LP/LS dalam rangka peningkatan Universa ation
Immuniz (UCI) di Provinsi Jawa Barat; 1 dokumen pertemuan dengan
kepala seksi/pengelola program imunisasi dalam rangka evaluasi Tahun 2013 dan
desiminasi informasi program imunisasi Tahun 2014; tersedianya 1 laporan
l Child
fasilitasi program imunisasi dalam rangka peningkatan Universa ation
Immuniz (UCI) Desa (GAIN-UCI) di 20 kabupaten/kota; tersedianya 4
dokumen kasus Kejadian Ikutan Paska Imunisasi di Jawa Barat dapat di Audit oleh
KOMDA PP KIPI Jawa Barat; tertanggulanginya 20 kasus Kejadian Ikutan Paska
Imunisasi (KIPI) di Jawa Barat dapat dikaji dan ditanggulangi; tersedianya 31
unit Lemari Es Vaksin akibat kerusakan Thermostat dan Heater;
teranalisanya cakupan dan pemantauan wilayah setempat (PWS) dapat
difeedbackkan ke kabupaten/kota setiap bulan selama 12 bulan; tersedianya 1 ain
dokumen pertemuan pengelola Cold Ch dalam rangka meningkatkan
e
kegiatan adalah adanya l
kualitas vaksin program imunisasi. Child
Outco
m
peningkatan jumlah kabupaten/kota yang mencapai target Universa
ation
Immuniz (UCI).
(2) Kegiatan Peningkatan Upaya Kesehatan Lingkungan yang dilaksanakan oleh
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-48


Rp. 547.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 529.206.285 (96,75%).
Output kegiatan adalah tersedianya 1 dokumen laporan pembinaan 27

kabupaten/kota dalam peningkatan upaya STBM; 1 dokumen laporan


pengawasan kualitas kesehatan lingkungan di embarkasi haji dan sasaran di 27
kabupaten/kota; tersedianya 1 dokumen laporan pembinaan kabupaten/kota
e
dalam mengembangkan (MFR). kegiatan adalah terkendalinya
Outco
m
pencemaran lingkungan sesuai standar kesehatan di daerah prioritas provinsi
dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit.
(3) Kegiatan Pelayanan Kesehatan Kerja yang Prima dan Komprehensif yang
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 200.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 193.325.000
(96,66%). Output kegiatan adalah tersedianya 1 dokumen inisiasi pos UKK;

tersedianya 1 dokumen sertifikasi ISO 9001 : 2008; tersedianya 1 dokumen


surveilans kesehatan kerja; serta tersedianya pelayanan radiologi oleh dokter
e
spesialis radiologi. kegiatan adalah meningkatnya pengendalian dan
Outco
m
penemuan penyakit akibat kerja/ penyakit akibat hubungan kerja (PAK/PAHK) di
BKKM Provinsi Jawa Barat.
(4) Kegiatan Peningkatan Sistem Kewaspadaan Dini Bencana dan Kesehatan Matra
yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat , dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp.84.026.285 (56,22%). Output kegiatan adalah tersedianya 1 dokumen
sesment
laporan pertemuan koordinasi Tim Penanggulangan Bencana; tersedianya 1 ealth
As
dokumen Rapid H (RHA) di Daerah saat terjadi bencana di
kabupaten/kota; tersedianya 4 dokumen pemantauan penyakit dan masalah
kesehatan pasca bencana di kabupaten/kota; tersedianya 1 dokumen fasilitasi
pelayanan arus mudik lebaran dan tahun baru; tersedianya 1 dokumen
pertemuan dalam rangka rekruitmen petugas TKHI; tersedianya 1 dokumen
pertemuan persiapan embarkasi; tersedianya 1 dokumen rapat koordinasi
bidang kesehatan; serta tersedianya 1 dokumen hasil rapat koordinasi bidang
kesehatan dalam persiapan pengamanan arus mudik Hari raya Idul Fitri 1434
e
H. Tahun kegiatan adalah meningkatnya kesiapan tim
2014.
Outco
m
penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana pada Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Barat (SK Tim Penanggulangan Bencana Bidang Kesehatan);
Terbantunya kabupaten/kota dalam pemenuhan logistik bencana; tidak terjadi
KLB penyakit di lokasi bencana; meningkatnya kesiapan Kabupaten/kota dalam
pelayanan kesehatan dalam rangka arus mudik Hari Raya Idul Fitri dan Tahun
Baru; meningkatnya pemahaman pengelola program kesehatan haji
kabupaten/kota terhadap peraturan dalam proses rekruitmen petugas TKHI;

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-49


Seluruh calon jemaah haji memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar;
meningkatnya kesiapan Kabupaten/kota dalam pelayanan kesehatan dalam
rangka arus mudik Hari Raya Idul Fitri dan Tahun Baru; Terbantunya
kabupaten/kota dalam menanggulangi masalah kesehatan pasca haji.
(5) Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan tidak Menular
yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat , dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 600.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 569.292.780 (94,88%). Output kegiatan adalah tersedianya 1 dokumen

laporan sosialisasi HIV AIDS bagi kader PKK; tersedianya laporan triwulan P2 HIV
AIDS sebanyak 3000 lembar; tersedianya laporan pertemuan TB terpadu
1 kegiatan; terbinanya TIM DOTS TB di kabupaten/kota terpilih; tersedianya

1 dokumen laporan pertemuan sosialisasi Semi Aktif Surveilans (SAS) bagi wasor kabupaten/kota
tersedianya 1 dokumen laporan pembinaan tatalaksana kasus kusta di kabupaten/kota;
tersedianya 1 dokumen laporan pertemuan P2 ISPA; tersedianya 1 dokumen pembinaan
manajemen P2 ISPA di kabupaten/kota terpilih; tersedianya 1 dokumen laporan
pertemuan P2

Diare; tersedianya 1 dokumen laporan pembinaan manajemen P2 Diare di


kabupaten/kota; tersedianya 1 dokumen laporan pertemuan evaluasi P2

DBD; tersedianya 1 dokumen laporan pembinaan manajemen DBD di


kabupaten/kota; tersedianya 1 dokumen laporan pertemuan review program

P2 malaria; tersedianya 1 dokumen laporan pembinaan manajemen P2 malaria


dan konsultasi teknis malaria ke pusat; tersedianya 1 dokumen laporan
pembinaan pengendalian program zoonosis di kabupaten/kota; tersedianya
bahan laboratorium Mikroslide dan Jarum Tusuk sebanyak 3 botol; tersedianya

1 dokumen laporan pembinaan manajemen peningkatan pengendalian filariasis


di kabupaten/kota; tersedianya 1 dokumen laporan pertemuan evaluasi
program penyakit tidak menular (PTM); tersedianya 1 dokumen laporan
e
pembinaan pengendalian PTM di kabupaten/kota terpilih. kegiatan
Outco
m
adalah kader PKK mengetahui tentang program HIV AIDS & IMS di 27
kabupaten/kota, keberhasilan terapi layanan ART dari rumah sakit pemberi ARV di
14 kabupaten/kota, angka kesembuhan penyakit TB meningkat di 27
kabupaten/kota, wasor kusta mengetahui tentang SAS untuk mencegah
kecacatan di 27 kabupaten/kota, peningkatan cakupan pneumonia balita di 13
kabupaten/kota, peningkatan cakupan pelayanan diare di 13 kabupaten/kota,
menekan angka kematian akibat KLB Zoonosis sebesar 0%, menurunkan angka
kesakitan DBD di 17 kabupaten/kota, menurunkan indigeneous malaria di 4
kabupaten/kota endemis, meningkatkan tatalaksana kasus dan pencatatan dan
pelaporan kasus surveilans migrasi di kabupaten/kota non endemis.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-50
(6) Kegiatan Surveilans Penyakit dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa yang
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 300.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 228.922.360
(76,31%). Output kegiatan adalah tersedianya 2 dokumen hasil rapat

koordinasi Tim Epidemiologi Provinsi; tersedianya 1 dokumen review penanggulangan


KLB Tk. Provinsi Jawa Barat; tersedianya 14 dokumen penyelidikan epidemiologi dan
penanggulangan KLB PD3I; tersedianya
1 dokumen hasil fasilitasi peningkatan sistem surveilans SKD KLB; tersedianya
1 dokumen review sistem surveilans AFP dan PD3I; tersedianya 84 vial Anti
e
Diteri Serum. kegiatan adalah kelengkapan laporan Surveilans
Outco
m
Terpadu Penyakit (STP) kabupaten/kota sebesar >90%, kelengkapan laporan
Surveilans Terpadu Penyakit Kejadian Luar Biasa sebesar >90%, Konfirmasi
penanggulangan dan investigasi KLB penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi (PD3I) sebesar >90%, penemuan kasus AFP (AFP rate) sebesar
100. (2/100.000 anak umur <15 Tahun).
(7) Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi Pengendalian Penyakit Menular dan Tidak
Menular yang dilaksanakan oleh Bagian Kesehatan Biro Pelayanan Sosial
Dasar Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 100.000.000 realisasi sebesar Rp. 100.000.000 (100%). Output kegiatan
adalah terselenggaranya Rapat Koordinasi Pengendalian Penyakit Tidak
e
Menular tingkat Provinsi Jawa Barat. kegiatan adalah meningkatnya
Outco
m
koordinasi antar OPD kabupaten/kota dan OPD Provinsi dalam pengendalian
penyakit tidak menular.

b. Permasalahan dan Solusi


a. Permasalahan
(a) Permasalahan Kegiatan Pencegahan penyakit – penyakit yang dapat

dicegah dengan Imunisasi (PD3I) diantaranya banyaknya masyarakat


yang tidak membawa bayinya untuk diimunisasi disebabkan kurangnya
informasi yang diterima atau tidak mendapatkan informasi yang benar
tentang imunisasi, bermunculannya kelompok yang menolak imunisasi
terkait dengan isu kehalalan vaksin yang digunakan dalam program
imunisasi serta berbagai isu negative tentang dampak imunisasi,
dengan kemajuan teknologi informasi kelompok ini semakin cepat dan
mengkhawatirkan bagi keberlang sungan program imunisasi, beberapa
kabupaten/kota tidak mengalokasikan anggaran untuk mencetak buku
pencatatan dan pelaporan program imunisasi seperti pencatatan hasil
imunisasi, buku stock vaksin dan pencatatan suhu yang mengakibatkan
pencatatan dan pelaporan belum optimal, berdasarkan hasil inventori
banyak puskesmas yang masih menyimpan vaksin pada lemari es
rumah tangga dan banyak lemari es yang sudah umurnya lebih dari 20
Tahun, adanya Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI) yang
menyebabkan keresahan atau masyarakat tidak mau membawa
anaknya kembali untuk diimunisasi.
(b) Permasalahan Kegiatan Peningkatan Upaya Kesehatan Lingkungan

diantaranya kurangnya komitmen dari pemerintah daerah untuk


melakukan program STBM, kurangnya koordinasi dengan lintas sektor dan
lintas program di tingkat kabupaten/kota dalam pelaksanaan program
kesehatan lingkungan.
(c) Permasalahan Kegiatan Pelayanan Kesehatan Kerja yang Prima dan

Komprehensif yakni masih kurangnya koordinasi dengan pihak lain


yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan sehingga pelaksanaannya
memerlukan waktu lebih lama.
(d) Permasalahan Kegiatan Peningkatan Sistem Kewaspadaan Dini
Bencana dan Kesehatan Matra diantaranya, kejadian bencana tidak

bisa diprediksi sehingga sub kegiatan rapid health assessment (RHA)


dalam penilaian cepat saat terjadi bencana dan pemantauan masalah
kesehatan pasca bencana yang sudah direncanakan tidak dapat
terealisasi dengan baik, tidak tersedianya logistik bencana di provinsi,
mitigasi bencana ditingkat kabupaten dan puskesmas belum optimal.
(e) Permasalahan Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Menular dan Tidak Menular yakni adanya peningkatan prevalensi


beberapa penyakit menular serta rendahnya kesadaran dan tanggung
jawab masyarakat untuk memelihara lingkungan sehat, kemampuan
kabupaten/kota dalam penganggaran untuk program penyakit menular
masih belum optimal, logistik untuk program penyakit menular di
tingkat provinsi maupun kabupaten/kota belum Optimal.
(f) Permasalahan Kegiatan Surveilans Penyakit dan Penanggulangan

Kejadian Luar Biasa yakni, kejadian luar biasa tidak bisa diprediksi
sehingga sub kegiatan penyelidikan epidemiologi kejadian luar biasa
(KLB) yang sudah direncanakan tidak dapat terealisasi dengan baik.

b. Solusi
(a) Solusi Kegiatan Pencegahan Penyakit – penyakit yang dapat dicegah

dengan imunisasi (PD3I) diantaranya meningkatkan desiminasi,


informasi dan promosi pentingnya imunisasi dalam rangka

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-52


meningkatkan imunitas pada Bayi, Balita, Anak Sekolah dan Ibu Hamil,
memberikan informasi bahwa imunisasi adalah satu-satunya usaha
pencegahan yang spesifik untuk mencegah penyakit menular dengan
instansi terkait kepada kelompok-kelompok yang menolak imunisasi,
Provinsi dan kabupaten/kota harus mengalokasikan anggaran untuk
pencatatan dan pelaporan hasil pelayanan imunisasi untuk mengetahui k
riwayat/status imunisasi yang diberikan serta adanya Feedbac
Pemantauan Wilayah Setempat (PWS), adanya alokasi anggaran untuk
pengadaan lemari es standar WHO untuk penyimpanan vaksin di
tingkat Provinsi, kabupaten/kota dan Puskesmas, tertanggulanginya
semua kasus KIPI oleh KOMDA KIPI Provinsi atau POKJA KIPI
kabupaten/kota sesuai Permenkes No. 42 Tahun 2013 Tentang
Penyelenggaraaan Imunisasi di Indonesia.
(b) Solusi Kegiatan Peningkatan Upaya Kesehatan Lingkungan

meningkatkan advokasi kepada para pemegang kebijakan di tingkat


pemerintah daerah.
(c) Solusi Kegiatan Pelayanan Kesehatan Kerja yang Prima dan

Komprehensif Untuk mengantisipasi kegiatan selanjutnya, waktu


pelaksanaan lebih diperpanjang untuk lebih meningkatkan koordinasi.
(d) Solusi Kegiatan Peningkatan Sistem Kewaspadaan Dini Bencana dan

Kesehatan Matra yakni revitalisasi Tim Gerak Cepat (TGC) dalam


penanggulangan bencana di kabupaten/kota dan puskesmas, provinsi
mengusulkan permintaan logistik ke pusat penanggulangan krisis
kementerian kesehatan sebagai buffer stock di provinsi, mendorong
kabupaten/kota dalam advokasi penyediaan logistik untuk
penanggulangan bencana.
(e) Solusi Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular dan

Tidak Menular yakni meningkatkan usaha promotif dan preventif untuk


meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta meningkatkan
kemitraan dalam manajemen penyakit menular, advokasi ditingkat
kabupaten/kota untuk meningkatkan anggaran masing-masing baik
untuk kegiatan program maupun untuk logistik.
nse
(f) Solusi Kegiatan Surveilans Penyakit dan Penanggulangan Kejadian Luar
rt respo
Biasa yakni revitalisasi tim gerak cepat (TGC) dalam penanggulangan
rning ale
kejadian luar biasa (KLB), optimalisasi early wa Officers
system (EWARS) dalam deteksi penyakit potensial wabah di illance
Puskesmas, revitalisasi Distric t Surve (DSO) dalam

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-53


melaksanakan surveilans aktif rumah sakit untuk deteksi dini penyakit
potensial wabah di Rumah Sakit.

4. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan


a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Revitalisasi BKPM yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 148.301.000 (14,83%). Output kegiatan

adalah tersedianya 1 paket pemasangan hotline untuk informasi pelayanan BKPM


dan jaringan PABX, tersedianya 1 paket papan nama buat backdrop front office, 3
unit AC untuk ruang laboratorium, tersedianya 10 unit PC Komputer,
e
tersedianya 8 unit Printer untuk pelayanan. kegiatan adalah
Outco
m Terrevitalisasinya BKPM Provinsi Jawa Barat.
(2) Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan di BKKM yang dilaksanakan oleh
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 600.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 586.551.754 (97,76%).
Output kegiatan adalah tersedianya tersedianya kebutuhan alat

kesehatan/alat kedokteran habis pakai; tersedianya kebutuhan bahan kesehatan


habis pakai; tersedianya kebutuhan obat-obatan; tersedianya
1 paket kebutuhan alat-alat laboratorium; tersedianya 1 paket kebutuhan alat-
e
alat kedokteran umum. Outcom kegiatan adalah kualitas pelayanan
kesehatan kerja di BKKM meningkat.
(3) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasaranna Bapelkes yang dilaksanakan
oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 2.600.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 58.450.000
(2,25%). Output kegiatan adalah tersedianya biaya Jasa Konsultasi
e
Perencanaan . kegiatan adalah meningkatnya pelayanan kantor
elang
Outco
m
Bapelkes. (ket erangan : gagal l ).
(4) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Penunjang Medis BKPM Provinsi
Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 850.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 360.640.270 (42,43%). Output kegiatan adalah tersedianya 1 paket Obat

Generik, tersedianya 1 paket obat lainnya, tersedianya bahan kimia,


terlaksananya pengisian tabung gas sebanyak 30 tabung, tersedianya bahan
penunjang medis 1 kegiatan, tersedianya mantoux test untuk 1 Tahun
e
sebanyak 10 kit. kegiatan adalah peningkatan kualitas dan kuantitas
Outco
m
penanganan pasien paru.
(5) Kegiatan peyediaan obat-obatan, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Jiwa
Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 4.611.123.800
Realisasi Anggarannya sebesar Rp. 4.587.037.572 (99,48%) dari alokasi
anggaran. Output kegiatan adalah tersedianya Obat-obatan Umum dan Obat-
e
obatan Psikotropika Rumah Sakit. Outcom kegiatan adalah meningkatnya
kesembuhan pasien jiwa dan Napza.
(6) Kegiatan peyediaan Bahan Pelayanan Terapi, yang dilaksanakan oleh Rumah
Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 587.950.000 Realisasi Anggarannya sebesar Rp. 555.560.500 (94,49%)
dari alokasi anggaran. Output kegiatan adalah tersedianya Bahan Farmasi /
e
alkes habis pakai, laboratorium, radiologi dan Elektromedik. Outcom
kegiatan adalah meningkatnya kesembuhan pasien Jiwa dan Napza.
(7) Kegiatan peyediaan Perlengkapan Pasien, yang dilaksanakan oleh Rumah
Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 300.000.000 Realisasi Anggarannya sebesar Rp. 293.858.843 (97,95%)
dari alokasi anggaran. Output kegiatan adalah tersedianya alat tulis kantor,

tersedianya peralatan kebersihan, tersedianya bahan pembersih, tersedianya


peralatan olah raga, pengadaan bahan rehabilitasi pasien keputrian,
pengadaan keperluan bahan pasien rawat inap (linen), pengadaan peralatan
makan pasien rawat inap, pengadaan bibit tanamam, pengadaan pakaian
e
pasien. Outcom kegiatan adalah meningkatnya kualitas kebersihan pada
pasien jiwa dan Napza.
(8) Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman Pasien dan Petugas Khusus yang
dilaksanakan oleh Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 4.448.400.000,00-. Realisasi anggarannya sebesar
Rp. 3.724.467.460 (83,73%) dari alokasi anggaran. Output kegiatan adalah

tersedianya makanan minuman pasien sebanyak 68985 orang/hr, tersedianya


makanan dan minuman petugas di unit beresiko, ship malam, konselor napza,
e
hari raya, bulan puasa sebanyak 64250 or/hr. Outcom kegiatan adalah
meningkatnya kualitas gizi pasien jiwa dan Napza.
(9) Kegiatan Peningkatan dan Pemeliharaan Alat Kesehatan/Kedokteran dan
Sanitasi Rumah Sakit, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Jiwa Provinsi
Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 348.600.000 Realisasi
Anggarannya sebesar Rp.324.653.218 (94,78%). Output kegiatan adalah
Pemeliharaan alat Kedokteran/ Kesehatan, sanitasi/Kesehatan Lingkungan,
e
Pemeliharaan alat Laboratorium, pemeliharaan Bangunan Gedung. Outcom

kegiatan adalah meningkatnya kualitas sarana dan prasarana Alat


Kesehatan/Kedokteran dan sanitasi RS.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-55


(10) Kegiatan Penyediaan Alat Kesehatan/Kedokteran yang dilaksanakan oleh
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 500.000.000 Realisasi Anggarannya sebesar Rp. 334.722.473 (66,94%)
dari alokasi anggaran. Output kegiatan adalah tersedianyan USD sebanyak

1 unit, tersedianya Tens sebanyak 1 unit, tersedianya Alat Kedokteran


sebanyak/alat Kesehatan, Tersedianaya lat Laboratorium Biologi Fotometer
e
sebanyak 1 unit. kegiatan adalah meningkatnya kualitas sarana dan
Outco
m
prasarana Alat Kesehatan/Keokteran RS.
(11) Kegiatan Membangun Instalasi Pengolahan Air Bersih yang dilaksanakan oleh
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 200.000.000 Realisasi Anggarannya sebesar Rp. 198.014.552 (99,01%)
dari alokasi anggaran. Output kegiatan adalah tersedianya Sarana pengolahan
e
air bersih. kegiatan adalah meningkatnya kualitas Air Bersih RS
Outco
m
Untuk pelayanan Kesehatan.
(12) Kegiatan Pembangunan Lanjutan Gedung Rawat Jalan Satu Atap yang
dilaksanakan oleh Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 5.418.347.800 Realisasi Anggarannya sebesar
Rp. 4.943.547.300 (91,24%) dari alokasi anggaran. Output kegiatan adalah
tersedianya gedung pelayanan Rawat Jalan Satu Atap, tersedianya dokumen
e
Pengawasan, tersedianya Dokumen Pengawasan Berkala. Outcom kegiatan
adalah tersedianya Gedung Pelayanan Rawat Jalan Satu Atap untuk
Peningkatan Pelayanan Kepada Masayarakat.
(13) Kegiatan Membangun Gedung Perawatan Anak Remaja yang dilaksanakan oleh
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran
Rp. 1.807.090.000 dengan realisai sebesar Rp. 1.745.401.600 (96,59%)
dengan Output kegiatan adalah tersedianya terbangunnya gedung perawatan
anak remaja, tersedianya Alat Tulis Kantor, tersedianya Dokumentasi dan
e
Publikasi sebanyak, fotocopy sebayak 6100 lbr. kegiatan adalah
Outco
m
tersedianya Gedung Perawatan Anak Remaja Untuk peningkatan kualitas
layanan RS.
(14) Kegiatan Pengadaan pengembangan Sarana Dan Prasarana SIM RS yang
dilaksanakan oleh Rumah Sakit Al Ihsan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 350.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 114.114.000n (32,60%). Output kegiatan adalah terealisasinya
e
pengadaan Personal Computer sebanyak 14 buah. kegiatan adalah
Outco
m
tersedianya komputer untuk membantu peningkatan pelayanan administrasi
rumah sakit
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-56
(15) Kegiatan Pengadaan Pengembangan Sarana dan Prasarana Rekam Medik RS Al
Ihsan yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Al Ihsan Provinsi Jawa Barat,

dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 600.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp.
0n (0%). Permasalahan yang terjadi sehingga tidak bisa terealisasi adalah belum
tersedianya ruang menyimpan lemari rekam medik.
(16) Pembangunan Gedung Utama Thursina yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit
Al Ihsan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 50.000.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 649.045.000 (1,30%).
Output kegiatan adalah Teralisasinya ATK untuk pengadaan fisik konstruksi
gedung thursina dan penyusunan buku / dokumen Analisa Dampak
e
Lingkungan. kegiatan adalah kelengkapan persyaratan
Outco
m
pembangunan gedung thursina
(17) Pembangunan Gedung Maskin Lantai 3 dilaksanakan oleh Rumah Sakit Al
Ihsan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 58.050.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 1.480.000 (2,55%). Output
kegiatan adalah terealisasinya ATK untuk pengadaan fisik kontruksi gedung
e
maskin lantai 3. kegiatan adalah adanya dokumen untuk pengadaan
Outco
m
fisik konstruksi gedung maskin lantai 3. Permasalahan pembangunan gedung
maskin lantai 3 tidak terserap secara maksimal karena terkendala dengan ruang
evakuasi pasien belum tersedia.
(18) Kegiatan Pengadaan Sarana Dan Prasarana Pengembangan ICU, Bedah, OK
Dan IGD, Lab, Kebidanan dan Anak yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Al
Ihsan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 17.500.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 12.035.101.000 (68,77%).
Output kegiatan adalah Terealisasinya pengadaan sarana pengembangan
e
pelayanan bedah. kegiatan adalah semakin bertambah lengkapnya
Outco
m sarana pelayanan bedah.
(19) Kegiatan Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Pelayanan kesehatan,
Pengadaan dan Alat Kedokteran RSUD Al Ihsan yang dilaksanakan oleh
Rumah Sakit Al Ihsan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 25.000.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 2.492.344.547
(9,97%). Output kegiatan adalah terealisasinya pengadaan alat kedokteran
umum dalam peningkatan pengembangan pelayanan gawat darurat, rawat
e
jalan, rawat inap dan intensif serta tempat tidur pasien. kegiatan
Outco
m
adalah terlayaninya pasien yang berobat ke instalasi bedah central, gawat darurat,
rawat inap, dan intensif.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-57
(20) Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat dengan Penyediaan Fasilitas
Perawatan Kesehatan Bagi Penderita Akibat Dampak Asap Rokok (Peningkatan Sarana
dan Prasarana Pengadaan Paket Alat Radioterapi) yang dilaksanakan
oleh Rumah Sakit Al Ihsan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 19.250.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 7.201.445.000 (37,41%). Output kegiatan adalah teralisasiya pengadaan
e
kontruksi bangunan tahap pertama atau tingkat dasar. kegiatan
Outco
m
adalah bangunan belum berfungsi mengingat pembangunan yang baru
dilaksanakan hanya pondasi dan tiang pancang, untuk pengawasan dan
konsultasi pembangunan sudah terlaksana.
(21) Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Pengembangan Pasien Maskin yang
dilaksanakan oleh Rumah Sakit Al Ihsan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 9.543.750.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 1.420.985.650 (14,89%). Output kegiatan adalah terealisasinya

pengadaan sarana dan prasarana pasien maskin, antara lain belanja


pengadaan mebeleir dan alat kedokteran untuk rawat jalan dan rawat inap.
e
Outcom kegiatan adalah terwujudnya pengadaan mebeleir (tempat tidur
pasien) dan alat kedokteran
(22) Kegiatan Peningkatan Kuantitas, Kualitas dan Fungsi sarana dan prasarana
pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Al Ihsan
Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 49.644.020.782
realisasi anggaran sebesar Rp. 49.644.020.782 (100%). Output kegiatan

adalah terealisasinya pengadaan obat, bahan dan alkes habis pakai, service cost
darah, gas medis, bahan makanan basah dan kering untuk pasien.
e
Outcom kegiatan adalah lancarnya operasional pelayanan RSUD Al Ihsan
terhadap pasien dan masyarakat.
(23) Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan penyediaan fasilitas

perawatan kesehatan bagi penderita akibat dampak asap rokok (Peningkatan


Sarana dan Prasarana pengadaan paket alat radioterapi) yang dilaksanakan
oleh Rumah Sakit Al Ihsan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 12.273.313.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 4.235.000
(0,03%). Output kegiatan adalah realisasinya harga dan belanja alat tulis
e
kantor untuk persyaratan dokumen lelang. kegiatan adalah sebagai
Outco
m
acuan dalam pembuatan dokumen persyaratan lelang pada tahun berikutnya.
Pengadaan alat radiotherapy tidak bisa dilaksanakan karena bangunannya
dalam proses pembangunan.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-58
b. Permasalahan dan Solusi
a.Permasalahan

(a) Konsultansi SIM RS /MOdul SIM RS tidak dapat dilaksakan dikarenakan


waktu pengerjaan tidak mencukupi.
(b) Kegiatan Pengadaan pengembangan Sarana Dan Prasarana Rekam Medik
terlambat dikarenakan waktu pengerjaan tidak mencukupi
(c) Pengadaan alat radiotherapy tidak bisa dilaksanakan karena bangunannya
dalam proses pembangunan.
(d) Pembangunan Gedung Utama Thursina tidak dapat dilaksanakan

dikarenakan belum terbitnya nota kesepakatan Antara Gubernur dengan DPRD


Provinsi Jawa Barat.
(e) Pembangunan Gedung maskin lantai 3 tidak terserap secara maksimal
dikarena terkendala anggarannya kurang dan evakuasi pasien
(f) Kegiatan Peningkatan kualitas Sarana dan Prasarana Pelayanan kesehatan,

Pengadaan alat radiotherapy tidak bisa dilaksanakan karena bangunannya


dalam proses pembangunan
(g) Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Pengembangan Pasien Maskin
tidak terserap maksimal dikarenakan faktor waktu yang kurang
(h) Kegiatan Peningkatan Kuantitas, Kualitas dan Fungsi sarana dan prasarana

pelayanan kesehatan melampoi target dikarenakan meningkatnya jumlah


kunjungan pasien.
(i) Permasalahan Kegiatan Revitalisasi BKPM yakni Pengadaan Alat

Laboratorium kultur tidak dilaksanakan karena pembangunan gedung


laboratorium kultur mengalami gagal lelang.
(j) Permasalahan Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Bapelkes Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Barat terjadi 2 kali gagal lelang dikarenakan :
1. Kesalahan Dokumen Pengadaan di ULP.
2. kurang dari 3 pengusaha yang mengajukan penawaran.
(k) Berdasarkan informasi dari ULP pengadaan alat kedokteran mengalami gagal

lelang karena dari 2 (dua) penyedia yang memasukan penawaran tidak ada
satupun yang memenuhi persyaratan teknis yang dipersyaratkan dalam
dokumen pengadaan barang dan jasa.
b.Solusi
(a) Memasukan lagi anggaran pengembangan SIM RS pada Tahun anggaran
berikunya
(b) Pengadaan alat radiotherapy tidak bisa dilaksanakan karena bangunannya
dalam proses pembangunan
(c) Evaluasi rencana kebutuhan dan dianggarkan ke TA 2015
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-59
(d) Pematangan perhitungan besaran anggaran pembuatan sarana dan
prasarana rekam medik untuk anggaran Tahun berikutnya
(e) Diajukan lagi anggaran untuk pembangunan gedung thursina dan
pengembangan gedung maskin lantai 3 di Tahun anggaran berikutnya
(f) Penyelesaian gedung radiotherapy
(g) Penambahan anggaran Kegiatan Peningkatan Kuantitas, Kualitas dan Fungsi

sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang disesuaikan denngan


prediksi peningkatan kunjungan dan cakupan pelayanan.
(h) Solusi Kegiatan Revitalisasi BKPM yakni Pengadaan Alat Laboratorium

sebagian diusulkan kembali pada tahun 2015, masuk pada kegiatan


peningkatan sarana dan prasarana BKPM tahun 2015.
(i) Solusi Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Bapelkes diusulkan
kembali di tahun 2015.
(j) Solusi Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Penunjang Medis BKPM

Pengadaan Alat Kedokteran sebagian diusulkan kembali pada tahun 2015


masuk pada kegiatan peningkatan sarana dan prasarana BKPM tahun 2015.

5. Program Sumber Daya Kesehatan


a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Peningkatan Kualitas Kompetensi Tenaga Kesehatan yang
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 3.145.250.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 2.076.898.689 (66,03%). Output kegiatan adalah tersedianya 1 dokumen

pelatihan pra tugas dokter PTT dengan jumlah lulusan dokter dan dokter Gigi PTT
sebanyak 60 orang; tersedianya 1 dokumen pelatihan Asuhan Persalinan Normal
(APN) bagi petugas puskesmas poned dengan jumlah lulusan pelatihan APN bagi
petugas puskesmas poned sebanyak 60 orang; 1 dokumen pelatihan jaminan
kesehatan bagi petugas administrasi puskesmas dengan jumlah lulusan
pelatihan sebanyak 120 orang; ; 1 dokumen pelatihan jaminan kesehatan bagi
petugas puskesmas dengan jumlah lulusan pelatihan sebanyak 120 orang;
tersedianya 1 dokumen Training of Trainer (ToT) jaminan kesehatan bagi
petugas puskesmas dengan jumlah lulusan sebanyak 30 orang; tersedianya 1
dokumen Training of Trainer (ToT) asuhan keperawatan rumah sakit dengan
jumlah lulsan sebanyak 38 orang; tersedianya 1 dokumen Training of Course
(TOC) Bagi Petugas Rumah Sakit dengan jumlah lulusan sebanyak 35 orang;
tersedianya 1 dokumen pelatihan penyusunan dokumen mutu bagi pegawai
Bappelkes dalam rangka akreditasi institusi diklat Bapelkes dengan jumlah lulusan
sebanyak 42 orang; terlaksananya evaluasi pasca

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-60


pelatihan sebanyak 273 orang; tersedianya 1 dokumen pelatihan pra tugas bagi tenaga
gizi PTT dengan jumlah lulusan sebanyak 24 orang; tersedianya

1 dokumen pelatihan pra tugas bagi tenaga Asisten Apoteker PTT dengan jumlah
lulusan sebanyak 28 orang; tersedianya pelatihan pra tugas bagi tenaga analis
PTT dengan jumlah lulusan sebanyak 32 orang; tersedianya 1 dokumen pelatihan
pra tugas bagi tenaga kesehatan lingkungan PTT dengan jumlah lulusan
sebanyak 26 orang; tersedianya 1 dokumen pelatihan Dokter pendamping
internship dengan jumlah lulusan Dokter pendamping internship sebanyak 30
orang; tersedianya 1 dokumen pelatihan PONED bagi Dokter dan bidan PTT di
puskesmas PONED dengan jumlah lulusan sebanyak 15 orang; tersedianya 1
dokumen pelatihan pra tugas bagi perawat PTT dengan jumlah lulusan sebanyak
37 orang; tersedianya 1 dokumen pelatihan PONED Bagi
e
dokter, Perawat dan Bidan PNS di Puskesmas PONED 60 Orang. Outcom
kegiatan adalah tenaga kesehatan yang berkualitas dan kompeten.
(2) Kegiatan Peningkatan Kuantitas dan Kualitas SDM Kesehatan yang
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 49.566.630.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 45.071.434.065 (90,93%). Output kegiatan adalah terlaksananya

penandatanganan kontrak dokter/dokter gigi/dr spesialis dan bidan PTT


Provinsi sebanyak 1027 orang, terbayarnya honorarium tenaga PTT (dr,drg,dr
spesialis, bidan dan tenaga kesehatan lainnya yang menerima honorarium dan
jasa medik/jasa pelayanan) sebanyak 13.965 orang, terlaksananya rekrutmen
baru tenaga dokter/dokter gigi PTT Provinsi untuk penempatan di Puskesmas dan
UPT Dinkes Provinsi Jawa Barat, terlaksananya rekrutmen baru tenaga dokter
spesialis PTT Provinsi Jawa Barat Tahun 2014, terlaksananya rekrutmen baru
tenaga kesehatan PTT lainnya setingkat D-3 (gizi, kesehatan lingkungan, assisten
apoteker, analis kesehatan), terpilihnya 15 orang tenaga kesehatan teladan Tahun
2014 untuk tenaga medis, keperawatan, kesehatan lingkungan, nutrisionis dan
bidan desa, tersedianya Profil SDM Kesehatan Tahun 2014, diperolehnya
peraturan dan kebijakan baru untuk pengelolaan tenaga kesehatan,
terlaksananya pengelolaan dan fasilitasi penilaian kerja jabatan fungsional
kesehatan, tersedianya lulusan dokter dengan kurikulum berbasis kompetensi,
terlaksananya penempatan internsip dokter lulusan dokter dengan kurikulum
berbasis kompetensi dapat melaksanakan program internsip di Jawa Barat,
tersedianya jumlah tenaga kesehatan yang lulus uji kompetensi untuk tenaga
kesehatan, terlaksananya sosialisasi petunjuk teknis tugas belajar ke
kabupaten/kota dan institusi, tersedianya jumlah Surat Tanda Registrasi
Tenaga Teknis Kefarmasian dan surat tugas dokter spesialis yang terbit,

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-61


terlaksananya sosialisasi program, peraturan dan kebijakan pengelolaan SDM
Kesehatan, tersedianya jumlah dr/drg dan bidan PTT Provinsi yang bertugas di
daerah terpencil/sulit dijangkau yang menerima insentif keterpencilan,
terlaksananya workshop penyusunan perencanaan SDM Kesehatan
Kabupaten/kota dan RSUD sehingga mahir dalam merencanakan kebutuhan
e
SDM Kesehatan. kegiatan adalah meningkatnya kuantitas dan
Outco
m
kualitas SDM kesehatan di Jawa Barat dengan meningkatnya persentase
puskesmas yang memiliki dokter sesuai standar menjadi 60%, tenaga dokter gigi
sesuai standar menjadi 55% dan tenaga bidan menjadi 97%; persentase
puskesmas dengan tenaga sesuai standar sebesar 75,93%, dokter gigi 73,24%
serta bidan sebesar 96,52%.
(3) Kegiatan Ketersediaan, Pemerataan Keterjangkauan dan Mutu Sediaan
Farmasi, Kosalkes dan Mamin yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 481.756.257 (48,18%). Output kegiatan

adalah tersedianya 1 dokumen pengadaan obat buffer stok provinsi;


tersedianya 1 dokumen pertemuan untuk menjamin ketersediaan obat
essensial dan pemerataan di kabupaten/kota; tersedianya 1 dokumen
monitoring dan evaluasi penggunaan obat generik di sarana pelayanan tentang
ketersediaan, harga dan penulisan Obat Generik Berlogo (OGB) di Rumah Sakit
dan Apotik yang ada di kabupaten/kota; tersedianya 1 dokumen advokasi
ketenagaan kefarmasian ke instansi terkait; serta tersedianya 1 dokumen
laporan monitoring dan evaluasi ketersediaan obat esensial di Jawa Barat.
e
Outcom kegiatan adalah terjaminnya Ketersediaan, Pemerataan,
Keterjangkauan dan Mutu Sediaan Farmasi, Kosalkes dan Mamin.
(4) Peningkatan Kualitas SDM RS Jiwa Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan oleh
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 585.000.000 Realisasi Anggarannya sebesar Rp. 544.759.250 (93,12%)
dari alokasi anggaran. Output kegiatan adalah terselenggaranya Pelatihan
Manajemen RS sebanyak 25 kit, terselenggaranya Bintek Kepegawaian
sebanyak 50 kit, terselenggaranya Pelatihan Service Excelen sebanyak 25 kit,
terselenggaranya Pelatihan Motivasi Pegawai sebanyak 40 kit, capacity LS
sebanyak 50 ok, pelatihan teknis SDM Kesehatan, Non Kesehatan, KONAS LS &
GE
BCLS AC sebanyak 1 Tahun, Kursus bahasa inggria sebanyak 21 or,
Konsultam Unit Cost sebanyak 1 kegiatan, Jasa Profesi Pendampingan BLUD
e
sebanyak 1 keg. kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan SDM
Outco
m
RS Jiwa sehingga profesional dalam melaksanakan tupoksinya.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-62


(5) Kegiatan Peningkatan Mutu Kesehatan Barat yang dilaksanakan oleh Rumah
Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 1.821.665.400 Realisasi Anggarannya sebesar Rp. 1.735.605.400
(95,28%) dari alokasi anggaran. Output kegiatan adalah Jumlah tenaga

dokter konsulen yang mendapat honor (15 org) untuk 12 bulan, Jumlah tenaga
kesehatan yang mendapat honor (33 org) untuk 12 bulan, Jumlah tenaga non
e
kesehatan yang mendapat honor (33 org) untuk 12 bulan. Outcom kegiatan
adalah meningkatnya Kualitas pelayanan RS terhadap Masyarakat.
(6) Kegiatan Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat dengan Menyediakan
Fasilitas Perawatan Kesehatan Bagi Penderita Akibat Dampak Asap Rokok yang
dilaksanakan oleh Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 950.000.000 realisasi anggaran sebesar sebesar
Rp. 924.815.000 (97,35%). Output kegiatan adalah terbangunnya Tembok

Penahan Struktur Bangunan 1 paket, terdapatnya 4 unit bangunan Gazebo ,


terdapatnya selasar penghubung antar ruangan 2 paket, Bertambahnya
tempat parkir pengunjung 1 paket, tersedianya bangunan tempat buang dahak
e
Laboratorium 1 paket dan terdapatnya bangunan WC Umum 1 unit. Outcom

kegiatan adalah tertahannya pergeseran kontur bangunan akibat dari


rembesan air hujan, nyaman dan tenang Pasien yang dirawat karena
penunggu disediakan tempat berkumpul. Nyamannya masyarakat dan pegawai
dalam berjalan antar ruangan, tertib dan aman bagi kendaraan pengunjung,
tertampung dan tersalurkannya dahak pasien ke IPAL, sehingga daya tular baksil
berkurang secara signifikan. Bertambahnya WC bagi Pengunjung.
(7) Kegiatan Pengadaan Obat/Bahan Kimia Laboratorium dan Alat Kesehatan habis
pakai yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.158.435.600 realisasi anggaran
sebesar Rp. 2.937.457.504 (93,00%). Output kegiatan adalah tersedianya
Obat-obatan 3 paket, bahan kimia/bahan laboratorium 1 paket dan Alkes habis
e
pakai 1 paket. kegiatan adalah terlaksananya tindakan penunjang
Outco
m
medis (laboratorium dan foto rongent ) dalam rangka menentukan diagnose
dokter kepada pasien lebih akurat, serta tersedianya obat formularium rumah
sakit untuk pasien BPJS , Jamkesda dan Karyawan.
(8) Kegiatan Penyediaan Mamin Pasien dan Makanan sebagai penambah daya
tahah tubuh bagi Pegawai yang bekerja di lingkungan beresiko yang
dilaksanakan oleh Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.900.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 1.474.505.350 (77,61%). Output kegiatan adalah tersedianya makanan
dan minuman pasien selama 12 bulan serta penambah daya tahan tubuh bagi

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-63


pegawai selama 12 bulan. Outco kegiatan adalah terdapatnya makanan
dan minuman pasien yang sesuai dengan standar gizi pasien TB. Paru, serta
terdapatnya fisik yang fit dalam menghadapi aktivitas dengan pasien.
(9) Kegiatan Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan , yang dilaksanakan oleh
Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 1.350.999.000 realisasi sebesar Rp. 946.025.000 (70,02%), Output

kegiatan adalah tersedianya Call Center rumah sakit 1 paket, tersedianya


sarana SMS Gatew ay 1 paket, tersedianya tenaga medis,para medis perawatan
dan tenaga para medis non perawatan serta tenaga pelaksana sebanyak 45
e
orang. Outcom kegiatan adalah terlayaninya pelayanan kesehatan kepada
pasien dengan tenaga yang kompetensi dan profesional , tersedianya akses
langsung sebagai informasi tentang rumah sakit paru dan pelayanannya, pasien
diingatkan untuk tepat dalam berobat.
(10) Kegiatan Penyediaan Perlengkapan Pasien, yang dilaksanakan oleh Rumah
Sakit Paru Provinsi Jawa Barat dengan mempunyai alokasi anggaran
sebesar Rp. 900.000.000 realisasi sebesar Rp. 854.532.800 (94,95%),
Output kegiatan adalah tersedianya fasilitas sarana dan prasarana ruangan

perawatan pasien yaitu terdapatnya AC di Ruang rawat inap VIP 1 paket, Papan
Informasi di tiap ruang rawat inap dalam rangka himbauan dan petunjuk
bagi pengunjung dan pasien 1 paket, Televisi (TV ) di Ruang rawat inap 1 paket,
bel pasien pada setiap tempat tidur pasien 1 paket, Penyekat antar tempat tidur
di ruang rawat inap 1 paket, Timbangan Pasien 1 paket.
e
Outcom kegiatan adalah terwujudnya rasa aman, nyaman dan rasa puas
bagi pasien dan pengunjung atas fasilitas yang tersedia dalam rangka
pemeliharaan kesehatan di RS. Paru.
(11) Kegiatan peningkatan kualitas dan kesejahteraan pegawai administrasi, medis
dan paramedis, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 5.921.179.022 realisasi
anggaran sebesar Rp. 3.794.002.423 (64,08%). Output kegiatan adalah

Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal dan Formal; Pakaian Dinas; Asuransi


Kesehatan, Jaminan Hari Tua; Kegiatan Baporkes; Kegiatan mental spiritual.
e
Outcom kegiatan adalah terealisasi peningkatan kesejahteraan karyawan
RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat.

b. Permasalahan dan Solusi


a. Permasalahan Program Sumber Daya Kesehatan
(a) Permasalahan Kegiatan Peningkatan Kualitas Kompetensi Tenaga
Kesehatan adanya tenaga kesehatan PTT yang mengundurkan diri

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-64


karena diangkat menjadi PNS atau lainnya sebanyak 4 orang dokter
spesialis, 67 orang dokter, 1 orang bidan (karena meninggal dunia).
Hasil rekrutmen tahun 2014 tidak memenuhi kuota :
1. formasi untuk dokter spesialis sebanyak 20 orang hanya terisi 10
orang,
2. formasi dr/drg sebanyak 100 orang hanya terisi 62 orang,
3. formasi untuk tenaga kesehatan lainnya 200 orang hanya terisi
144 orang
Hal ini dapat berdampak pada keseimbangan layanan di Puskesmas
(b) Permasalahan Kegiatan Ketersediaan, Pemerataan Keterjangkauan

dan Mutu Sediaan Farmasi, Kosalkes dan Mamin yakni efisiensi


pengadaan obat Buffer Stok Provinsi karena sudah dipenuhi oleh
Kementerian Kesehatan dan sebagian obat yang akan diadakan
belum tercantum dalam e-catalog, Efisiensi jasa akomodasi
pertemuan penyusunan rencana kebutuhan obat.
b. Solusi Program Sumber Daya Kesehatan
(a) Solusi Kegiatan Peningkatan Kualitas Kompetensi Tenaga Kesehatan

Melaksanakan advokasi ketenagaan kepada kabupaten/kota untuk


pemenuhan tenaga, merencanakan untuk rekrutmen PTT pada RKPD
online pada tahun 2016, mengoptimalisasikan tenaga PTT yang ada
melalui evaluasi kinerja pada tahun 2015.
(b) Solusi Kegiatan Ketersediaan, Pemerataan Keterjangkauan dan Mutu

Sediaan Farmasi, Kosalkes dan Mamin yakni perencanaan lebih


dipertajam lagi dan untuk harga e-catalog obat sudah diusulkan ke
LKPP dan Kementerian Kesehatan untuk lebih lengkap lagi.

4.1.3 Urusan Lingkungan Hidup

Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Keempat terhadap penyelenggaraan


urusan pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk Urusan Lingkungan Hidup adalah
sebagai berikut: capaian Status Mutu Sungai Utama dan Waduk Besar dengan tingkat cemar
besar sebesar 13,4%; Capaian Kawasan Lindung terhadap Luas Wilayah sebesar 37,2%;
Penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) pada tahun 2013 sebesar 2,7 %. Indikator kinerja
tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup.
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas SDM Pengelola Lingkungan, yang
dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-65
ntrol
realisasi anggaran sebesar Rp. 198.500.000 (99,25%). Output kegiatan
lution Co
adalah terlaksananya pelatihan untuk 30 aparat kabupaten/kota, terlaksananya
ental Pol
Workshop untuk 60 orang pemegang sertifikat Environm

Manager (EPCM), tersusunnya 1 dokumen panduan pengawasan lingkungan


untuk aparat kabupaten/kota dan pelaku usaha, dan tersedianya 200
e
eksemplar buku panduan pengawasan lingkungan. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya kapasitas aparat dan pelaku usaha dalam upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup di Jawa Barat.
(2) Kegiatan Peningkatan Perubahan Perilaku Masyarakat dalam Pengelolaan
Lingkungan yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 1.500.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp.1.496.659.750 (99,78%).
Output kegiatan adalah terlaksananya 5 kegiatan kepedulian terhadap
ur
lingkungan hidup melalui kegiatan kampanye Earth Ho , peringatan Hari
Lingkungan Hidup, peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN), dan
penyelenggaraan penghargaan Raksa Prasada, dan terlaksananya pembinaan dan
penyuluhan di Kab. Garut dan Kampung Naga Kab. Tasikmalaya dalam rangka Saka
Kalpataru, terlaksananya kampanye lingkungan hidup di media massa (1 film dan 3
iklan), dan tersusunnya
y Study e
1 dokumen Feasibilit (FS) radio lingkungan. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap upaya perlindungan dan

pengelolaan lingkungan hidup di Jawa Barat. rovince


(3) Kegiatan Penyusunan Panduan Perwujudan Jabar Green P , yang
dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 172.401.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 171.401.000 (99,51%). Output kegiatan
rovince
adalah tersusunnya 1 dokumen panduan perwujudan Jabar Green P e
kegiatan adalah meningkatnya upaya perlindungan dan pengelolaan
Outcom ovince
lingkungan hidup di Jawa Barat dalam mewujudkan visi Jabar Green Pr .
(4) Kegiatan Fasilitasi Pembinaan dan Pengawasan Pengelolaan Limbah B3 di Jawa
Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 250.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp.248.999.120 (99,60%).
Output kegiatan adalah tersusunnya 1 basis data (updated ) pelaporan

pengelolaan limbah B3 di 27 kabupaten/kota, terfasilitasinya proses perizinan dan


pengawasan pengelolaan limbah B3 di 27 kabupaten/kota, dan terlaksananya
sosialisasi Perda Nomor 23 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Limbah B3 di Jawa
Barat untuk 100 orang aparat kabupaten/kota dan 400
e
industri. kegiatan adalah meningkatnya ketaatan pelaku usaha
Outco
m
terhadap peraturan perundangan pengelolaan B3.
(5) Kegiatan Fasilitasi dan Pembinaan Teknis Program ADIPURA, yang
dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 700.000.000, realisasi anggaran sebesar
Rp.697.670.000 (99,67%). Output kegiatan

adalah terlaksananya pembinaan program


ADIPURA di 25 kabupaten/kota, terlaksananya

verifikasi prapenilaian dan pemantauan program ADIPURA di 25


kabupaten/kota, terlaksananya sosialisasi hasil prapenilaian program ADIPURA di
25 kabupaten/kota, dan terlaksananya penilaian program ADIPURA bersama
e
dengan tim penilai pusat di 25 kabupaten/kota. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya peran serta masyarakat dalam upaya perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup di Jawa Barat melalui program ADIPURA.
(6) Kegiatan Pemantauan Kualitas Air, yang dilaksanakan oleh Badan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 650.000.000, realisasi anggaran
sebesar Rp.647.489.400 (99,61%). Output
kegiatan adalah terpantaunya kualitas air di 3

DAS (Cileungsi/Kali Bekasi, Cilamaya, Cimanuk) dan 1 Waduk (Waduk Darma),


terlaksananya pengawasan dan pembinaan terhadap 36 industri di Majalaya,
e
Kabupaten Bandung. kegiatan adalah meningkatnya kualitas data
Outco
m
dan informasi mengenai kualitas air sebagai dasar dalam upaya pengendalian
pencemaran air di Jawa Barat.
(7) Kegiatan Kajian Penilaian Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan
Kawasan Bodebekjur, yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 450.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp. 447.040.000
(99,34%). Output kegiatan adalah tersusunnya 1 dokumen kajian daya
dukung dan daya tampung di Kawasan Bodebekjur (6 kabupaten/kota).
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya kualitas data dan informasi
lingkungan hidup sebagai dasar dalam upaya meningkatkan daya dukung dan
daya tampung lingkungan di Jawa Barat.
(8) Kegiatan Fasilitasi dan Pembinaan Teknis AMDAL di Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-67
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 300.000.000,
realisasi anggaran sebesar Rp. 296.513.800 (98,84%). Output kegiatan

adalah terlaksananya penilaian 13 dokumen lingkungan kewenangan provinsi oleh


Komisi Penilai AMDAL Provinsi Jawa Barat, terlaksananya pembinaan terhadap
23 Komisi Penilai AMDAL kabupaten/kota, dan tersosialisasikannya penerapan
Program Dokumentasi Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dan
Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)/Upaya Pengelolaan
e
Lingkungan (UPL) untuk aparat di 27 kabupaten/kota. kegiatan
Outco
m
adalah meningkatnya ketaatan masyarakat dan pelaku usaha di Jawa Barat
terhadap peraturan perundangan lingkungan hidup.
(9) Kegiatan Fasilitasi dan Pembinaan Teknis Program Adiwiyata dan Sekolah
Berbudaya Lingkungan (SBL), yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 200.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 199.950.000
(99,98%). Output kegiatan adalah terlaksananya pembinaan dan penilaian

sekolah untuk meraih predikat Sekolah Adiwiyata Mandiri Tingkat Provinsi dan
Sekolah Berbasis Lingkungan (116 sekolah), Sekolah Adiwiyata Mandiri
Tingkat Nasional (16 sekolah), Sekolah Adiwiyata Nasional (62 sekolah).
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya peran serta sekolah dalam upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Jawa Barat melalui program
Adiwiyata dan Sekolah Berbudaya Lingkungan.
(10) Kegiatan Pembinaan Laboratorium Lingkungan dalam rangka Peningkatan
Pengawasan Lingkungan di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000, realisasi anggaran sebesar
Rp. 198.960.000 (99,48%). Output kegiatan adalah terlaksananya pembinaan

dan evaluasi kinerja laboratorium lingkungan di 2 kabupaten/kota (Kota Bekasi


dan Kabupaten Purwakarta), terlaksananya pembinaan pra akreditasi
laboratorium lingkungan di 2 kabupaten/kota (Kabupaten Garut dan Kota
Bekasi), terakreditasinya laboratorium lingkungan di Kabupaten Sukabumi, dan
terlaksananya pembinaan terhadap 30 orang sumber daya manusia (SDM)
laboratorium lingkungan di 27 kabupaten/kota. Outcome kegiatan adalah

meningkatnya kualitas laboratorium lingkungan di Jawa Barat dalam


mendukung upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup Jawa Barat.
(11) Kegiatan Penyusunan Status Lingkungan Hidup Jawa Barat dan Pengembangan
Sistem Informasi Lingkungan, yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 418.375.000, realisasi anggaran sebesar Rp.417.737.000

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-68


ort
ntal Rep
(99,85%). Output kegiatan adalah terinformasikannya kondisi lingkungan
nvironme
hidup
of E di Jawa Barat, melalui penyediaan 110 buku laporan Status Lingkungan tate
Hidup Daerah (SLHD) dan 200 buku Annual S

(ASER) Jawa Barat 2013, tersusunnya 1 dokumen SLHD Jawa Barat 2014,
tersusunnya 1 dokumen ASER Jawa Barat 2014, tersusunnya 1 database SIL Jawa
Barat, dan terlaksananya koordinasi dan evaluasi penyusunan SLHD Jawa
e
Barat di 27 kabupaten/kota. kegiatan adalah meningkatnya kualitas
Outco
m
informasi terkait kondisi lingkungan di Jawa Barat sebagai dasar dalam upaya

perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Jawa Barat. uilding


(12) Kegiatan Fasilitasi Penilaian Implementasi Eco -Office (Green B ) Kantor
Pemerintahan Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000, realisasi anggaran sebesar
Rp.99.600.000 (99,60%). Output kegiatan adalah tersusunnya 1 dokumen
uilding
pedoman penilaian Green B uilding (Eco -Office ), terlaksananya evaluasi dan
penilaian Green B (Eco -Office ) di 56 kantor pemerintahan OPD Provinsi
Jawa Barat dan 27 kantor pemerintahan kabupaten/kota, dan terlaksananya
uilding
sosialisasi implementasi Green B e (Eco -Office ) kantor pemerintahan di 27
kabupaten/kota. kegiatan adalah meningkatnya implementasi kantor
Outco
m
berbudaya lingkungan sebagai salah satu upaya perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup di Jawa Barat.
(13) Kegiatan Penyusunan Rencana Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup, yang dilaksanakan oleh Badan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 99.691.000 (99,69%). Output kegiatan adalah tersusunnya 1 dokumen

Rencana Penerapan dan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang


Lingkungan Hidup, terlaksananya pembinaan, monitoring dan evaluasi
e
penerapan SPM Bidang Lingkungan Hidup di 27 kabupaten/kota. Outcom
oratory
kegiatan
Lab adalah meningkatnya pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) sics
al Foren Bidang Lingkungan Hidup dalam upaya perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup Provinsi Jawa Barat. va Envi ronment
(14) Kegiatan Penyusunan DED West Ja
(WJEFL), yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
ratory ign
Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
l Forens ics Labo ring Des
Rp. 250.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp.244.852.000 (97,94%).
onmenta Enginee
Output kegiatan adalah tersusunnya 1 dokumen Detailed
va Envir
(DED) West Ja (WJEFL). Outcome

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-69


kegiatan adalah tersedianya laboratorium forensik lingkungan dalam
mendukung upaya pengendalian pencemaran lingkungan di Jawa Barat.
(15) Kegiatan Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) untuk Evaluasi
RTRW Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 632.800.000, realisasi anggaran sebesar Rp. 617.739.000
(97.62%). Output kegiatan adalah tersusunnya 1 dokumen Kajian Lingkungan
e
Hidup Strategis (KLHS) untuk Evaluasi RTRW Provinsi Jawa Barat. Outcom

kegiatan adalah meningkatnya kualitas dokumen Rencana Tata Ruang Wilayah


Provinsi Jawa Barat.
(16) Kegiatan Pemantauan Kualitas Air pada Sumber-Sumber Pencemaran dalam
Rangka Evaluasi Program PPSP (Percepatan Pembangunan Sanitasi
Permukiman), yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan
Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 267.100.000, realisasi anggaran sebesar Rp. 92.880.500 (34,77%).
Output kegiatan adalah tersusunnya 1 dokumen pedoman pemantauan

kualitas air pada sumber-sumber pencemar dalam Rangka Evaluasi Program


PPSP, tersusunnya 1 laporan data dan informasi dan 1 laporan evaluasi
e
pelaksanaan program PPSP terhadap kualitas lingkungan. kegiatan
Outco
m
adalah meningkatnya upaya pengendalian pencemaran air di Jawa Barat
melalui perbaikan kondisi sanitasi permukiman.
(17) Kegiatan Panduan Pemulihan Kawasan Sawah Tercemar Limbah Industri di
Kawasan Industri (Program Sungai Citarum dan Ciliwung Bersih), yang
dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 98.675.000 (98,68%). Output kegiatan adalah
tersusunnya 1 dokumen pedoman/panduan pemulihan lahan sawah
e
(bioremediasi) di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung. Outcom

kegiatan adalah meningkatnya upaya pemulihan lingkungan akibat pencemaran


limbah industri di Jawa Barat.
(18) Kegiatan Fasilitasi Penyelesaian Kasus Pencemaran dan/atau Perusakan
Lingkungan di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 3.040.000.000, realisasi anggaran
sebesar Rp. 3.037.228.650 (99,91%). Output
kegiatan adalah terfasilitasinya 85 kasus pengaduan
kasus pencemaran dan perusakan lingkungan di Jawa Barat, terlaksananya

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-70


ution/
te Resol
upaya penegakan hukum lingkungan terpadu di luar pengadilan ve Dispu
(1 kasus melalui Alternati ADR dan 45 kasus melalui
sanksi administratif), terlaksananya upaya penegakan hukum lingkungan
terpadu melalui pengadilan (sanksi pidana) sebanyak 7 kasus, dan
terlaksananya pengawasan ketaatan 130 industri terhadap sanksi administrasi
e
yang telah dikenakan. kegiatan adalah meningkatnya ketaatan
Outco
m
masyarakat dan pelaku usaha di Jawa Barat terhadap peraturan dan
perundangan lingkungan hidup.
(19) Kegiatan Pemantauan Kualitas Udara, yang dilaksanakan oleh Badan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 2.500.000.000, realisasi anggaran
sebesar Rp. 2.189.290.200 (87,57%). Output
kegiatan adalah terpantaunya kualitas udara

ambien di 8 kabupaten/kota (Kab. Bandung Barat, Kab. Purwakarta, Kab.


Karawang. Kab Bekasi, Kab Bogor, Kab. Subang, Kab. Indramayu, Kota
Cirebon) dan terlaksananya pengadaan dan pemasangan 4 unit alat pemantau
ation e
udara statis (fixed st ) di Kab. Bekasi. kegiatan adalah
Outco
meningkatnya kualitas data danm informasi mengenai kualitas udara
Design
(20) Kegiatan Evaluasi Kinerja dan Penyusunan Detail ed Engineering (DED)
Pengembangan IPAL Komunal Industri
Penyamakan Kulit (IPK) Sukaregang, Kabupaten
Garut, yang dilaksanakan oleh Badan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 400.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp.386.059.000
(96,51%). Output kegiatan adalah tersusunnya 1 laporan evaluasi kinerja
Instalasi
Study Pengolahan Air Limbah (IPAL) eksisting, tersusunnya 1 dokumen y
Feasibilit (FS) dan 1 dokumen DED Pengembangan IPAL Komunal
e
Industri Penyamakan Kulit (IPK) Sukaregang, Kabupaten Garut. Outcom
kegiatan adalah meningkatnya upaya pengendalian pencemaran limbah
industri di Jawa Barat. ing ign
Des
(21) Kegiatan Pengendalian Pencemaran Lingkungan dan Penyusunan DED
Engineer
(Detailed ) Pembangunan IPAL
Komunal Industri Pengolahan Batu Alam di
Kabupaten Majalengka, yang dilaksanakan oleh
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
(BPLHD) Provinsi Jawa Barat dengan alokasi

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-71


anggaran sebesar Rp. 300.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 283.150.000
(94,38%). Output kegiatan adalah tersusunnya 1 dokumen DED

Pembangunan IPAL Sederhana Industri Pengolahan Batu Alam dan


tersusunnya 1 kajian penanganan pencemaran limbah industri pengolahan batu
e
alam. kegiatan adalah meningkatnya upaya pengendalian
Outco
m
pencemaran limbah industri di Jawa Barat.
(22) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pelaksanaan Pembangunan IPAL Kawasan,
yang dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar dengan alokasi
anggaran 100.000.000 terealisasi sebesar Rp. 100.000.000 (100%). Output
kegiatan adalah terlaksananya pengendalian pencemaran air sungai besar di
e
Jawa Barat, Tersosialisasinya pembangunan IPAL Kawasan. Outcom

kegiatan adalah terkoordinasinya pengendalian pencemaran air sungai besar di


Jawa Barat, Terintegrasinya program kerja pencemaran dan perusakan
lingkungan hidup antar OPD serta terkoordinasinya permasalahan lingkungan di
Jawa Barat.
(23) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengendalian Dampak Akibat Bencana Alam
dan Kerusakan Lingkungan Hidup, yang dilaksanakan oleh Biro Pelayanan
Sosial Dasar dengan alokasi anggaran sebesar 100.000.000 terealisasi
sebesar Rp. 100.000.000 (100%). Output kegiatan adalah terlaksananya
fasilitasi dan koordinasi pengendalian dampak lingkungan Jawa Barat.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya koordinasi pelaksanaan
pengendalian dampak lingkungan.
(24) Kegiatan Fasilitasi Eco Pontren di Hulu DAS Citarum (GCB) yang dilaksanakan
oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 295.000.000 terealisasi Rp. 292.952.500 (99,31%). Output kegiatan adalah

terlaksananya Identifikasi Pontren/Kobong di Hulu DAS Citarum, terlaksananya


Pembinaan Kader dan Fasilitator Eco Pontren di Hulu Das Citarum,
terlaksananya Penyusunan Pedoman Teknis dan Buku Khutbah Lingkungan,
terlaksananya Implementasi dan Sosialisasi Eco Pontren di Pondok Pesantren.
e
Outcom kegiatan adalah tercapainya Kepedulian dan Peran serta Pondok
Pesantren di Sekitar Hulu DAS citarum dalam Mitigasi pencemaran limbah di DAS
Citarum.
b. Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan

Pada pelaksanaan Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan


Lingkungan Hidup, masih belum optimal sesuai yang direncanakan
b. Solusi
Perlu meningkatkan upaya peningkatan kualitas lingkungan.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-72


2. Program Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Hidup
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Fasilitasi Konservasi Sumber Daya Alam, yang dilaksanakan oleh
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp.149.088.182 (99,39%).
Output kegiatan adalah tersusunnya 1 kajian
identifikasi flora di Taman Kehati Kabupaten

Kuningan, tersusunnya basis data Balai Kliring Konservasi Sumber Daya Alam
(updating ), terlaksananya pemeliharaan Taman Kehati di Kabupaten Sumedang
(milik provinsi), terlaksananya pembinaan pengembangan Taman Kehati.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya upaya rehabilitasi dan konservasi
sumber daya alam dan lingkungan hidup di Jawa Barat.
(2) Kegiatan Imbal Jasa Lingkungan, yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 100.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp.99.550.000 (99,55%). p
Output kegiatan adalah terlaksananya worksho imbal jasa lingkungan untuk
150 orang aparat provinsi dan kabupaten/kota dan tersusunnya 1 dokumen
Rancangan Peraturan Gubernur tentang Mekanisme Imbal Jasa Lingkungan.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya peran serta masyarakat dan pelaku
usaha dalam upaya rehabilitasi dan konservasi sumberdaya alam di Jawa Barat
melalui mekanisme imbal jasa lingkungan.
ge
(3) Kegiatan Pengembangan Eco Villa di DAS Citarum Hulu, yang dilaksanakan
oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa
Barat dengan anggaran sebesar Rp. 4.500.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 4.497.086.682 (99,94%). Output kegiatan adalah terlaksananya
pembinaan dan pendampingan masyarakat dalam implementasi desa ramah ge
lingkungan (Eco Villa ) di DAS Citarum (Segmen I Km 0-20) meliputi 88 desa
di 5 kecamatan, Kabupaten Bandung (Kec. Pacet, Paseh, Majalaya, Ibun, lan
Kertasari), tersusunnya dokumen master p Rencana Aksi Citarum Bestari
Tahun 2015-2018, dan tersusunnya dokumen rencana Gerakan Citarum Bestari
e
Tahun 2015 di Km 21-40 (segmen II DAS Citarum). kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya upaya pengendalian pencemaran lingkungan di Jawa Barat.
(4) Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kawasan Taman Hutan Raya Ir. H.
Djuanda (DAK), pada Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran Rp. 1.371.783.000, realisasi anggaran sebesar
Rp. 1.363.134.800 (99,37%). Output kegiatan adalah terlaksananya

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-73


pengkayaan tanaman Tahun tanam 2014 seluas 35 Ha, terlaksananya
pemeliharaan tanaman seluas 80 Ha Tahun ke-1, terlaksananya pemeliharaan
tanaman seluas 80 Ha Tahun ke-II, terlaksananya pemeliharaan Tahun ke-II ree
tanaman batas (border t ) Tahun kedua sepanjang 5 km, terlaksananya
pemeliharaan dan pengembangan persemaian 1 unit, terbangunnya bangunan
konservasi tanah dan air (sipil teknis) 1 unit, tersedianya pengadaan sarana
pengamanan hutan dan sarana pengelolaan TAHURA 11 paket, tersedianya
e
sarana penyuluhan kehutanan 2 paket. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya rehabilitasi lahan kritis di dalam kawasan hutan.
(5) Kegiatan Pengembangan Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya, pada Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran Rp. 347.557.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 347.007.000
(99,84%). Output kegiatan adalah terbangunanya model desa konservasi

sebanyak 1 unit, terevaluasinya dan terbinanya MDK dan MKK sebanyak 11


unit, termonitor dan terbinanya perusahaan penangkar tumbuhan Satwa

Liar (TSL), termonitornya kelengkapan Dokumen Perencanaan Pengelolaan


Kawasan Hutan Pelestarian Hutan Alam dan Kawasan Hutan Suaka Alam dan
e
Lembaga Konservasi di Jawa Barat 6 lokasi. kegiatan adalah
Outco
m meningkatnya perlindungan keanekaragaman hayati.
(6) Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan pada Dinas Kehutanan Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp. 1.038.350.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 1.035.019.090 (99,68%). Output kegiatan adalah

terehabilitasinya hutan mangrove seluas 40 Ha, terpeliharanya tanaman


mangrove seluas 220 Ha, terselenggaranya penanaman pada Hari Menanam
pohon Indonesia sebanyak 1000 pohon, dan tersusunnya rencana penanganan
e
Citarum Bestari Bidang kehutanan. kegiatan adalah meningkatnya
Outco
m
rehabilitasi hutan mangrove dan hutan pantai dan meningkatnya rehabilitasi lahan
kritis di luar kawasan hutan.
(7) Kegiatan Rehabilitasi DAS Besar di Jawa Barat pada Dinas Kehutanan
Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 3.668.060.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 3.348.092.900 (91,28%). Output kegiatan adalah

terselenggaranya penanaman di DAS Citarum, DAS Cilaki dan DAS Cimanuk seluas 450 Ha,
tersedianya bibit kayu-kayuan dan bibit MPTS di Persemaian Kiarapayung sebanyak 200.000
batang, terselenggaranya kegiatan pengkayaan tanaman di hutan daerah Kiarapayung
seluas 75 Ha, terselenggaranya kegiatan pemeliharaan bibit di ATP Cikadu Cianjur seluas
10 Ha, terselenggaranya pembentukan kelembagaan unit managemen hutan rakyat
sebanyak 2 unit, dan terselenggaranya penanaman di DAS Cimanuk seluas 100 Ha.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya rehabilitasi lahan kritis di luar
kawasan hutan di Jawa Barat.
(8) Kegiatan Pengembangan Kebijakan yang Mendukung Upaya Perwujudan
Kawasan Lindung 45%, yang dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial
Dasar dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000 dan terealisasi
Rp. 197.508.550 (98,75%). Output kegiatan adalah terlaksananya Sosialisasi

kesepahaman mengenai arah kebijakan pengendalian dan rehabilitasi lahan kritis


dan lahan mangrove di Jawa Barat antar Aktor/Shareholder, terlaksananya
operasionalisasi pelayanan tugas dan fungsi kesekretariatan serta Inovasi
Program Kerja pada Internal Tim Pengendalian dan Rehabilitasi
e
Lahan Kritis di Jawa Barat kegiatan adalah Optimalisasi dan
Outco
m
Sinergitas Peran Tim Pengendalian dan Rehabilitasi Lahan Kritis Provinsi Jawa
Barat dan Pokja Mangrove Daerah Provinsi Jawa Barat
(9) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Rehabilitasi DAS Besar di Jawa Barat , yang
dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar dengan alokasi anggaran
Rp. 150.000.000 terealisasi sebesar Rp. 146.154.900 (97.44%). Output

kegiatan adalah terlaksananya operasionalisasi pelayanan tugas dan fungsi


kesekretariatan pada Forum Koordinasi Pengelolaan DAS Jawa Barat,
terbentuknya kesepahaman mengenai arah kebijakan Pengelolaan DAS di Jawa
Barat, Inovasi program kerja pada Forum Koordinasi Pengelolaan DAS Jawa Barat
dalam melaksanakan Rencana Pengelolaan DAS Terpadu (RPDAS-T)
e
Outcom kegiatan adalah Optimalisasi dan Sinergitas Sekretariat untuk
mendukung Peran Forum Koordinasi Pengelolaan DAS Jawa Barat dalam
pelaksanaan Program dan Kegiatannya, Surat Edaran Gubernur Tentang
Pengelolaan DAS.
(10) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Peningkatan Luas Kawasan Ruang Terbuka
Hijau (RTH) yang dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar dengan
alokasi Rp. 100.000.000 terealisasi anggaran sebesar Rp. 97.660.000
(97.66%), Output kegiatan adalah tersusunnya dokumen Kebijakan

Pengelolaan RTH, Sosialisasi dan Fasilitasi kesepahaman mengenai


Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau di Jawa Barat antar aktor/shareholder.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya pemahaman fungsi dan luas Ruang
Terbuka Hijau.

3. Program Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim


a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Peningkatan Kemampuan dan Ketahanan Menghadapi Varibilitas
Perubahan Iklim, yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-75


Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 450.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp.445.160.000(98,92%).
p
Output kegiatan adalah terlaksananya 3 kali FGD dan 1 kali worksho

Program Kampung Iklim untuk 27 kabupaten/kota, terlaksananya 1 kali


workshopinventarisasi gas rumah kaca untuk 27 kabupaten/kota, tersusunnya 1 laporan
inventarisasi gas rumah kaca Provinsi Jawa Barat, terlaksananya studi banding peningkatan
kapasitas aparat di 27 kabupaten/kota terkait program Kampung Iklim, tersusunnya
1 kajian
model ketahanan kawasan terhadap perubahan iklim dan tersusunnya
1 dokumen pedoman pelaksanaan pencapaian Rencana Aksi daerah
e
Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Jawa Barat. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di Jawa Barat.

4.1.4 Urusan Pekerjaan Umum

Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kedua dan Keempat terhadap
penyelenggaraan urusan pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk Urusan Pekerjaan Umum
adalah sebagai berikut: Tingkat Kondisi Baik Jaringan Irigasi di Daerah Irigasi
Kewenangan Provinsi 67,34%; Cangkupan Pelayanan Persampahan Perkotaan 64,88 %;

Cangkupan Pelayanan Air Minum 65,43%; Cangkupan Pelayanan Air Limbah Domestik
Perkotaan 63,59%; Tingkat Kemantapan Jalan Provinsi (kondisi baik dan Sedang)
sebesar 97,68%;
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan, yang dilaksanakan oleh
Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 6.157.744.380 realisasi anggaran sebesar Rp. 5.688.922.930 (92,39%).
Output kegiatan adalah tersedianya dokumen FS sebanyak 9 buah dan
esain
dokumen DED sebanyak 1 buah, dokumen review d e sebanyak 3 buah,
dokumen perencanaan 4 buah. kegiatan adalah tercapainya kualitas

Outco
m pekerjaan sesuai yang diharapkan.
(2) Kegiatan Peningkatan Jalan dan Jembatan Provinsi, yang dilaksanakan oleh
Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat di BPJ Wilayah Pelayanan I dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 40.697.638.357 realisasi anggaran sebesar
Rp. 39.716.989.821 (97,59%). Output kegiatan adalah terlaksananya
e
peningkatan jalan sepanjang 11,40 km. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya nilai struktur jalan sesuai dengan umur rencana.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-76
(3) Kegiatan Peningkatan Jalan dan Jembatan Provinsi, yang dilaksanakan oleh
Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat di BPJ Wilayah Pelayanan II
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 12.327.031.750 realisasi anggaran
sebesar Rp. 12.223.348.616 (99,16%). Output kegiatan adalah terlaksananya
e
peningkatan jalan sepanjang 3,37 km . Outcom kegiatan adalah
meningkatnya nilai struktur jalan dan jembatan sesuai dengan umur rencana.
(4) Kegiatan Peningkatan Jalan dan Jembatan Provinsi, yang dilaksanakan oleh
Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat di BPJ Wilayah Pelayanan III
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 101.154.738.750 realisasi angaran
sebesar Rp. 97.217.140.442 (96,11%). Output kegiatan adalah terlaksananya
e
peningkatan jalan sepanjang 33,83 km . Outcom kegiatan adalah
meningkatnya nilai struktur jalan sesuai dengan umur rencana.
(5) Kegiatan Peningkatan Jalan dan Jembatan Provinsi, yang dilaksanakan oleh
Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat di BPJ Wilayah Pelayanan IV
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 13.396.272.600 realisasi anggaran
sebesar Rp. 11.388.241.390 (85,01%). Output kegiatan adalah terlaksananya
peningkatan jalan sepanjang 3,80 km . Outc ome kegiatan adalah
meningkatnya nilai struktur jalan sesuai dengan umur rencana.
(6) Kegiatan Peningkatan Jalan dan Jembatan, yang dilaksanakan oleh Dinas
Bina Marga Provinsi Jawa Barat di BPJ Wilayah Pelayanan V dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 21.904.351.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 20.907.477.917 (95,45%). Output kegiatan adalah terlaksananya
e
peningkatan jalan sepanjang sepanjang 5,64 km . Outcom kegiatan adalah
meningkatnya nilai struktur jalan sesuai dengan umur rencana.
(7) Kegiatan Peningkatan Jalan dan Jembatan Provinsi, yang dilaksanakan oleh
Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat di BPJ Wilayah Pelayanan VI
Cirebon dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 21.416.250.480 realisasi
anggaran sebesar Rp. 19.834.387.687 (92,61%). Output kegiatan adalah
e
terlaksananya peningkatan jalan sepanjang 8,35 km . Outcom kegiatan
adalah meningkatnya nilai struktur jalan sesuai dengan umur rencana .
(8) Kegiatan Pembebasan Tanah yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 106.931.172.000
realisasi sebesar Rp. 68.118.096453 (63,70%). Output kegiatan adalah
terbebaskannya lahan untuk jalan dan jembatan . Outcom e kegiatan adalah

tersedianya Lahan untuk Pembangunan dan Peningkatan Jalan dan Jembatan


serta Terciptanya Jaringan Jalan yang dapat menyediakan kapasitas yang
sesuai dengan kebutuhan.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-77


(9) Kegiatan Pembangunan Jalan dan Jembatan (Tahun Jamak), yang
dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 74.740.240.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 62.850.000 (0,08%). Output kegiatan adalah terlaksananya
e
pembangunan jalan sepanjang 1.600 km . Outcom kegiatan adalah
terciptanya jaringan jalan yang dapat menyediakan kapasitas yang sesuai
dengan kebutuhan serta mempunyai nilai struktur yang baik.
(10) Kegiatan Peningkatan Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah Pelayanan
III, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat melalui
Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp. 24.888.525.100 realisasi anggaran
sebesar Rp. 24.701.700.678 (99,25%). Output kegiatan adalah terlaksananya
e
peningkatan jalan sepanjang 9,80 km . Outcom kegiatan adalah
meningkatnya nilai struktur jalan sesuai dengan umur rencana.
(11) Kegiatan Pengawasan Teknis Jalan dan Jembatan Provinsi Tersebar di Jawa
Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 6.948.493.525 realisasi anggaran
sebesar Rp. 6.760.060.900 (97,29%). Output kegiatan adalah terawasinya
pekerjaan peningkatan jalan, pembangunan jembatan dan penggantian
e
jembatan di Jawa Barat. Outcom kegiatan adalah tercapainya kualitas
pekerjaan sesuai yang diharapkan.
(12) Kegiatan Monitoring Pelaksanaan Pembangunan, Peningkatan dan Rehabilitasi
Jalan dan Jembatan Provinsi, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 99.965.000 (99,97%). Output kegiatan adalah
Termonitoringnya Pembangunan, Peningkatan dan Rehabilitasi Jalan dan
e
Jembatan. Outcom kegiatan adalah tercapainya Kemantapan Jalan dan
Pelaksanaan Pembangunan, Peningkatan dan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan
sesuai dengan yang diharapkan.
b. Permasalahan dan Solusi
(1) Permasalahan

Kegiatan Pembebasan Tanah tidak seluruhnya terealisasi karena


terdapat indikasi Tanah Negara yang memerlukan pembuktian
kepemilikannya, adanya pengurusan ahli waris dan kuasa waris yang
berada di luar kota/luar negeri, dan adanya sertifikat yang menjadi
agunan di bank dan adaanya lahan dalam sengketa kepemilikan.
(2) Solusi

Dinas Bina Marga akan melakukan pendataan kembali untuk pembuktian


kepemilikan lahan warga yang akan dibebaskan. Untuk tanah negara,

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-78


akan dilakukan permohonan ijin dari pengelola/penanggung jawab tanah
Negara tersebut. Sedangkan untuk ahli waris yang berada diluar negeri dan
sertifikat yang ada di bank akan dibuat mekanisme tertentu dengan
mengacu pada peraturan perundangan yang berlaku. Tanah yang belum
dibebaskan akan dilanjutkan pada Tahun anggaran 2015.

c. Dokumentasi Kegiatan

Foto-foto pelaksanaan kegiatan peningkatan jalan yang telah dilakukan dapat


dilihat pada gambar di bawah ini :

Peningkatan Jalan di BPJ 1 ruas Selajambe – Cibogo – Cibeet


Sebelum Sesudah

Peningkatan Jalan di BPJ 2 ruas Jalan Sarasa (Sukabumi)

Peningkatan Jalan di BPJ 3 ruas Majalaya – Bts. Bandung/Garut (Cijapati)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-79


Peningkatan Jalan di BPJ 4 ruas Warungsimpang - Parakanmuncang

Peningkatan Jalan di BPJ 5 ruas Ciawigebang – Bts.Cirebon/Kuningan

Peningkatan Jalan di BPJ 6 ruas Bts.Majalengka/Indramayu - Jatibarang

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-80


Program Pembangunan Jalan dan Jembatan yang diaplikasikan ke dalam
kegiatan-kegiatan seperti Perencanaan Jalan, Peningkatan Jalan, Pengawasan Jalan
dan Monitoring Jalan kewenangan provinsi, dilakukan untuk mencapai tujuan sesuai
RPJMD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 yaitu meningkatkan kondisi jalan dan
jembatan pada ruas jalan provinsi dan non status di Jawa Barat untuk menunjang
aktifitas perekonomian masyarakat dan pemerataan pembangunan. Indikator
kinerja program ini adalah aksesibiltas jalan dan tingkat kemantapan jalan seperti
tercantum dalam dokumen RPJMD Provinsi Jawa Barat. Target pada Tahun 2014
adalah sebesar 0,98165 km/km2 dan 97,5-97,7%. Berdasarkan capaian yang telah
dihitung tingkat aksesibiltas pada Tahun 2014 masih seperti kondisi Tahun 2013
sebesar 0,98119 km/km2, hal ini dikarenakan pembangunan jalan pada Tahun 2014
belum terlaksana, sementara untuk tingkat kemantapan jalan telah mencapai target
yaitu sebesar 97,68%.

2. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan


a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah Pelayanan I,
yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 17.572.069.155 realisasi anggaran sebesar
Rp. 16.181.951.005 (92,09%). Output kegiatan adalah terlaksananya
rehabilitasi jalan sepanjang 7,00 km, perbaikan badan jalan sepanjang
e
1.663 m, pekerjaan drainase sepanjang 1.474 m . Outcom kegiatan adalah
kembalinya nilai struktur jalan dan jembatan sesuai dengan umur rencana,
kembalinya kondisi badan jalan yang rusak akibat bencana dan teralirkannya air
hujan dengan sistem drainase yang baik agar tidak merusak jalan.
(2) Kegiatan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah Pelayanan
I. yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa
Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 23.726.264.264.500 realisasi anggaran sebesar
Rp. 23.716.823.100 (99,96%). Output kegiatan adalah terlaksananya
peliharaan jalan sepanjang 376,987 km, pemeliharaan jembatan sepanjang
e
2.095,70 m . Outcom kegiatan adalah terpertahankannya nilai struktur jalan
dan jembatan sesuai umur rencana.
(3) Kegiatan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah Pelayanan II
yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 49.233.884.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 46.930.894.905 (95,32%). Output kegiatan adalah terlaksananya
rehabilitasi jalan sepanjang 23,00 km, perbaikan badan jalan sepanjang
e
2.092 m, pekerjaan drainase sepanjang 8.654 m . Outcom kegiatan adalah

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-81


kembalinya nilai struktur jalan dan jembatan sesuai dengan umur rencana,
kembalinya kondisi badan jalan yang rusak akibat bencana dan teralirkannya air
hujan dengan sistem drainase yang baik agar tidak merusak jalan.
(4) Kegiatan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah Pelayanan
II yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 14.272.589.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 14.105.770.010 (98,83%). Output kegiatan adalah terlaksananya
pemeliharaan jalan sepanjang 269,011 km, pemeliharaan jembatan sepanjang
e
1.287 m2 . Outcom kegiatan adalah terpertahankannya nilai struktur jalan
dan jembatan sesuai umur rencana.
(5) Kegiatan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah Pelayanan
III yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 72.258.056.250 realisasi anggaran sebesar
Rp. 67.138.212.080 (92,91%). Output kegiatan adalah terlaksananya

rehabilitasi jalan sepanjang 13,00 km, perbaikan badan jalan sepanjang


39.210 m, pekerjaan drainase sepanjang 44.352 m2 dan rehabilitasi jembatan
e
sepanjang 25,00 m2 , kegiatan adalah kembalinya nilai struktur jalan
Outco
m
dan jembatan sesuai dengan umur rencana, kembalinya kondisi badan jalan yang
rusak akibat bencana dan teralirkannya air hujan dengan sistem drainase yang
baik agar tidak merusak jalan.
(6) Kegiatan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah Pelayanan
III, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 27.901.379.500 realisasi anggaran sebesar
Rp. 27.561.409.350 (98,78%). Output kegiatan adalah terlaksananya
peliharaan jalan sepanjang 509,004 km, pemeliharaan jembatan sepanjang
e
3.172,10 m2. Outcom kegiatan adalah terpertahankannya nilai struktur jalan
dan jembatan sesuai umur rencana.
(7) Kegiatan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah Pelayanan IV,
yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 28.150.205.600 realisasi anggran sebesar
Rp. 26.401.907.348 (93,79%). Output kegiatan adalah terlaksananya
rehabilitasi jalan sepanjang 12,30 km, perbaikan badan jalan sepanjang 3.443
e
m2, pekerjaan drainase sepanjang 1.239 m2 . Outcom kegiatan adalah
kembalinya nilai struktur jalan dan jembatan sesuai dengan umur rencana,
kembalinya kondisi badan jalan yang rusak akibat bencana dan teralirkannya air
hujan dengan sistem drainase yang baik agar tidak merusak jalan.
(8) Kegiatan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah Pelayanan
IV, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-82


alokasi anggaran sebesar Rp. 20.933.339.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 20.873.060.150 (99,71%). Output kegiatan adalah terlaksananya
peliharaan jalan sepanjang 388,22 km, pemeliharaan jembatan sepanjang
e
2.350,10 m . Outcom kegiatan adalah terpertahankannya nilai struktur jalan
dan jembatan sesuai umur rencana.
(9) Kegiatan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah Pelayanan V,
yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 23.827.626.050 realisasi angagaran sebesar
Rp. 22.537.904.441,00 (94,59%). Output kegiatan adalah terlaksananya
rehabilitasi jalan sepanjang 8,45 km, perbaikan badan jalan sepanjang 2.635
e
m. pekerjaan kegiatan adalah
drainase sepanjang 1.661,00 m2 . Outcom
kembalinya nilai struktur jalan dan jembatan sesuai dengan umur rencana,
kembalinya kondisi badan jalan yang rusak akibat bencana dan teralirkannya air
hujan dengan sistem drainase yang baik agar tidak merusak jalan.
(10) Kegiatan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah Pelayanan
V. yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa
Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 19.795.571.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 19.584.480.550 (98,93%). Output kegiatan adalah terlaksananya
pemeliharaan sepanjang 308,925 km, pemeliharaan jembatan sepanjang
e
2.639,20 m2. Outcom kegiatan adalah terpertahankannya nilai struktur jalan
dan jembatan sesuai umur rencana.
(11) Kegiatan Rehabilitasi Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah Pelayanan VI,
yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 68.383.892.075 realisasi anggaran sebesar
Rp. 64.761.656.565 (94,70%). Output kegiatan adalah terlaksananya
rehabilitasi jalan sepanjang 11,39 km, perbaikan badan jalan sepanjang
e
26.116 m, pekerjaan drainase sepanjang 6.060 m . Outcom kegiatan adalah
kembalinya nilai struktur jalan dan jembatan sesuai dengan umur rencana,
kembalinya kondisi badan jalan yang rusak akibat bencana dan teralirkannya air
hujan dengan sistem drainase yang baik agar tidak merusak jalan.
(12) Kegiatan Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Provinsi di BPJ Wilayah Pelayanan
VI, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 20.271.459.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 20.206.409.720 (99,68%). Output kegiatan adalah terlaksananya
peliharaan jalan sepanjang 339,143 km, pemeliharaan jembatan sepanjang
e
2.594,20 m . Outcom kegiatan adalah terpertahankannya nilai struktur jalan
dan jembatan sesuai umur rencana.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-83


(13) Kegiatan Penanganan Kerusakan Jalan dan Jembatan yang harus ditangani
segera, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 10.000.000.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 9.897.704.710 (98,98%). Output kegiatan adalah terlaksananya
penanggulangan kerusakan jalan dan jembatan akibat bencana alam .
e
Outcom kegiatan adalah pelayanan prasarana jalan dan jembatan tidak
terganggu.

b. Dokumentasi Kegiatan

Foto-foto pelaksanaan kegiatan peningkatan jalan yang telah dilakukan dapat


dilihat pada gambar di bawah ini :

Rehabilitasi Jalan di BPJ 1 ruas Sukanagara - Sindangbarang


Sebelum Sesudah

Rehabilitasi Jalan di BPJ 2 ruas Sp.Surade - Ujunggenteng

Rehabilitasi Jalan di BPJ 3 ruas Soreang - Ciwidey

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-84


Rehabilitasi Jalan di BPJ 4 ruas Bts. Bandung/Garut - Garut

Rehabilitasi Jalan di BPJ 5 ruas Bts.Garut/Tasikmalaya - Singaparna

Rehabilitasi Jalan di BPJ 6 ruas Tegalgubug - Arjawinangun - Gopala

Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan yang diaplikasikan ke dalam


kegiatan-kegiatan seperti Rehabilitasi Jalan dan Jembatan, Pemeliharaan Jalan dan
Jembatan dan Penanganan kerusakan jalan dan jembatan yang harus
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-85
ditangani segera, dilakukan untuk mencapai tujuan sesuai RPJMD Provinsi Jawa Barat
2013-2018 yaitu mempertahankan kondisi kemantapan jalan agar tetap dapat
memberikan pelayanan yang optimal terhadap arus lalu lintas yang melewatinya
dalam batas repetisi beban standar maupun struktur yang direncanakan. Indikator
kinerja program ini adalah tingkat kemantapan jalan seperti tercantum dalam
dokumen RPJMD Provinsi Jawa Barat, adapun target pada Tahun 2014 adalah sebesar
97,5-97,7%, berdasarkan capaian kinerja yang telah dihitung tingkat kemantapan
jalan telah mencapai target yaitu sebesar 97,7%.

3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan


a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Pengadaan Peralatan Jalan, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina
Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 19.000.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 17.468.949.500 (91,94%).
Output kegiatan adalah tersedianya peralatan pendukung pengelolaan jalan,
patching e
jembatan berupa mobile unit. Outcom kegiatan adalah
meningkatnya produktifitas dan kualitas penanganan jalan.
(2) Kegiatan Revitalisasi Laboratorium dan Workshop , yang dilaksanakan oleh
Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 19.983.428.250 realisasi anggaran sebesar Rp. 18.933.107.116 (94,74%).
Output kegiatan adalah tersedianya peralatan laboratorium dan peningkatan
e
sarana workshop. Outcom kegiatan adalah meningkatnya sarana pendukung
penanganan jalan dan jembatan. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Kebinamargaan yang diaplikasikan ke dalam kegiatan-kegiatan seperti Pengadaan
Peralatan Jalan dan Revitalisasi Laboratorium dan Workshop, dilakukan untuk
mencapai tujuan sesuai RPJMD Provinsi Jawa Barat 2013-2018 yaitu
tercapainya peningkatan sarana dan prasarana aparatur dan tersedianya
kebutuhan dasar untuk pelaksanaan tugas unit kerja, dengan sasaran
meningkatkan kinerja aparatur. Indikator kinerja program ini adalah tingkat
ketersediaan sarpras pendukung pengelolaan jalan dan jembatan seperti
tercantum dalam dokumen RPJMD Provinsi Jawa Barat, adapun target pada Tahun
2014 adalah sebesar 65-66%, berdasarkan capaian kinerja yang telah dihitung
tingkat ketersediaan sarpras pendukung pengelolaan jalan dan jembatan telah
mencapai target yaitu sebesar 66.00%.
4. Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan
a. Pelaksanaan Program se Leger Jalan, yang dilaksanakan oleh Dinas
(1) Kegiatan Penyusunan Data Ba
Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-86


Rp. 200.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 169.268.000 (84,63%).
Output kegiatan adalah terlaksananya survey leger jalan sepanjang
e
14.40 km . kegiatan adalah terkendalinya kondisi jalan.
Outcom
(2) Kegiatan Sosialisasi Kebinamargaan di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh
Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 300.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 291.177.500 (97,06%).
Output kegiatan adalah terselenggaranya sosialisasi dan penyebaran
e
informasi pelaksanaan pembangunan di Jawa Barat . Outcom kegiatan
adalah terjalinnya interaksi dan informasi timbal balik antara pemerintah dan
masyarakat.
(3) Kegiatan Pembinaan Pemanfaatan Jalan, yang dilaksanakan oleh Dinas Bina
Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 100.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000 (100%). Output
kegiatan adalah tersedianya data tanah pada rumija (ruang milik jalan) yang
e
digunakan masyarakat, kegiatan adalah pemanfaatan lahan pada
Outco
m
Rumija (ruang milik jalan) tidak mengganggu fungsi jalan.
(4) Kegiatan Pelaksanaan Pengujian Tanah dan Bahan Jalan, yang dilaksanakan
oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 100.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp. 98.923.000
(98,92%). Output kegiatan adalah tersedianya data hasil pengujian bahan
e
perkerasan jalan dan kondisi tanah . Outcom kegiatan adalah tercapainya
kualitas pekerjaan sesuai yang diharapkan.
Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan yang diaplikasikan ke dalam
kegiatan-kegiatan seperti Penyusunan Data Base Leger Jalan, sosialisasi
Kebinamargaan, Pembinaan Pemanfaatan Jalan dan Pelaksanaan Pengujian
Tanah dan Bahan Jalan dilakukan untuk mencapai tujuan sesuai RPJMD
Provinsi Jawa Barat 2013-2018 yaitu terciptanya efisiensi dan efektifitas
pengelolaan jaringan jalan dan jembatan di Jawa Barat. Indikator kinerja
program ini adalah tingkat Ketersediaan Informasi Jalan dan Jembatan seperti
tercantum dalam dokumen RPJMD Provinsi Jawa Barat, adapun target pada Tahun
2014 adalah sebesar 96-97%, berdasarkan capaian kinerja yang telah dihitung
tingkat Ketersediaan Informasi Jalan dan Jembatan telah mencapai target yaitu
sebesar 97,00%.
5. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan
Jaringan Pengairan Lainnya
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Perencanaan Detail Rehabilitasi Jaringan Irigasi Di Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-87


Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.237.001.500 realisasi anggaran
sebesar Rp. 3.060.274.983 (94,54%). Output kegiatan adalah tersedianya

dokumen Kajian Penanganan Banjir Bendung Kiara Eunyeuh Kab. Bandung,


dokumen Pengukuran Trase Saluran dan Lahan untuk saluran dan Bangunan
Daerah Irigasi Caringin, dokumen perencanaan rehabilitasi jaringan irigasi
lintas kab. Bogor dan Kota Depok DI. Kranji 176 Ha dan DI. Angke V 252 Ha,
dokumen Review Desain DI. Caringin Kabupaten Sukabumi, dokumen
Perencanaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Lintas Kota Bandung dan Kabupaten
Bandung DI. Buah Batu 147 Ha DI. Cibeunying/Ciateul 149 Ha DI. Ciregol 115 Ha
dan DI. Rancacili 398 Ha, dokumen Perencanaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi
Di. Lintas Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut (DI. Ciaro/Cisaat 355 Ha dan
DI. Cisimpen 200 Ha), dokumen Perencanaan Rehabilitasi Jaringan Irigasi DI.
Lintas Kabupaten Ciamis & Kota Banjar Di Cikembang 662 Ha, dokumen Kajian
Struktur Talang Sentig Kanan, dokumen Kajian Potensi Irigasi DI. Cikalang Kab.
Tasikmalaya, dokumen Kajian Bangunan Pengambil / Suplesi DI. Cibutul,
dokumen Perencanaan Plumbing Gedung Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat,
dokumen Review Desain Gedung Kantor Balai PSDA WS. Citarum, dokumen
Desain Talang dan Saluran Induk Cinangsi DI. Cikarang Nguluwung.
e
Outcom kegiatan adalah tersedianya data dan dokumen perencanaan yang
diperlukan dalam rangka rehabilitasi jaringan irigasi dan pengembangan irigasi
dalam upaya mendukung program ketahanan pangan di Jawa Barat
(2) Kegiatan Pemantauan dan Pengembangan Potensi O&P Jaringan Irigasi Di
Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 89.425.000 (89,43%), Output kegiatan adalah

tersusun dan terpantaunya kegiatan O&P jaringan irigasi pada 91 daerah


irigasi, tersusunnya Rencana Tata Tanam Global (RTTG) daerah irigasi
kewenangan Provinsi, dan pemberdayaan Komisi Irigasi Provinsi dan
e
Kab./Kota. kegiatan adalah Operasi & Pemeliharaan irigasi di Jawa
Outco
m
Barat menjadi lebih terkoordinasi, efektif dan efisien.
(3) Kegiatan Optimalisasi Kegiatan Sumber Daya Air di Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa
Barat dengan anggaran sebesar Rp. 547.100.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 520.322.500 (95,11%), Output kegiatan adalah terlaksananya Pembinaan

Kegiatan Pemeliharaan irigasi sesuai dengan pedoman yang berlaku di 6 WS,


tersusunnya data kondisi jaringan irigasi kewenangan Provinsi Jawa Barat,
terlaksananya Peringatan Hari Air Dunia, terlaksananya Hari Bakti PU.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-88


e
Outcom kegiatan adalah teroptimalkannya kegiatan pengelolaan
sumber daya air.
(4) Kegiatan Dukungan Pembangunan Daerah Irigasi Leuwigoong, yang
dilaksanakan oleh Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 2.740.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 2.364.293.248 (86,29%), Output kegiatan adalah sebagai wadah
tersedianya lahan untuk Pembangunan DI. Leuwigoong seluas 2,07 Ha.
e
Outcom kegiatan adalah terbangunnya Jaringan Irigasi Leuwigoong di
Kabupaten Garut
(5) Kegiatan Pengelolaan Jaringan Irigasi di 6 (enam) Wilayah Sungai termasuk
DAK (Dana Alokasi Khusus), yang dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan
Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 68.578.464.450 realisasi anggaran sebesar Rp. 67.290.266.033 (98,12%),
Output kegiatan adalah terpeliharanya bangunan air dan saluran irigasi

sehingga fungsi jaringan irigasi lebih optimal untuk mengalirkan air irigasi ke
daerah layanan pada Daerah Irigasi dengan melakukan operasi, pemeliharaan,
dan rehabilitasi pada Daerah Irigasi (DI) Kewenangan Provinsi berupa babadan
rumput sepanjang saluran pembawa pada 91 DI sebanyak 3 kali, normalisasi
saluran pada saluran pembawa di 91 DI, pengecatan pintu pada bangunan
pengatur irigasi, perbaikan bangunan sadap, perbaikan bendung 6 bh,
perbaikan bangunan pelengkap 19 bh, normalisasi saluran dengan kontruksi
saluran pasangan sepanjang 610 m’, pembuatan saluran tertutup sepanjang 440
m’, pembangunan talang air sepanjang 45 m’, dan penggantian pintu
e
sebanyak 21 bh. kegiatan adalah mengembalikan kondisi dan fungsi
Outco
m
jaringan irigasi dalam memberikan pelayanan air ke areal persawahan;
b. Permasalahan dan Solusi
(1) Permasalahan
Kegiatan Perencanaan Detail Rehabilitasi Jaringan Irigasi Di Jawa Barat,

belum terlaksananya pekerjaan appraisal harga tanah untuk Daerah Irigasi


Caringin oleh Konsultan Jasa Penilai Publik (KJPP).
(2) Solusi
Dianggarkan kembali pada Tahun Anggaran 2015.
6. Program Pengembangan, Pengelolaan dan Konservasi Sungai, Danau dan
Sumber Daya Air Lainnya
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Perencanaan Detail Situ dan Waduk, yang dilakukan oleh Dinas
Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 486.459.000 realisasi anggaran sebesar

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-89


Rp. 472.707.350 (97,17%), Output kegiatan adalah tersedianya dokumen
dukungan perencanaan berupa Dokumen Teknis Perencanaan Detail Situ
Sukarame di Kabupaten Sukabumi, serta dokumen Perencanaan Detail Situ
e
Ciburial Situ Galumpit dan Situ Samarang di Kabupaten Sukabumi. Outcom

kegiatan adalah tersedianya bahan data perencanaan diperlukan untuk


ditindaklanjuti dengan konstruksi dalam rangka perlindungan terhadap daya rusak
air dan konservasi sumber air.
(2) Kegiatan Perencanaan Umum Sumber Daya Air Bidang Sungai, Danau, dan
Sumber Air lainnya, yang dilakukan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya
Air Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 298.792.500
realisasi anggaran sebesar Rp. 252.810.796 (84,61%), Output kegiatan

adalah tersedianya dan tersosialisasikannya dokumen Peraturan Daerah


Provinsi Jawa Barat tentang Pengelolaan Sumber Daya Air, Peraturan Gubernur
tentang Pola PSDA WS Ciwulan-Cilaki dan Peraturan Gubernur tentang Pola
e
PSDA WS Cisadea Cibareno. kegiatan adalah sebagai pedoman,
Outco
m
panduan, dan payung hukum dalam pengelolaan sumber daya air di Jawa Barat.
(3) Kegiatan Dukungan Percepatan Pembangunan Waduk Jatigede di Kabupaten
Sumedang, yang dilakukan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.350.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 957.983.600 (70,96%), Output kegiatan
adalah terfasilitasinya operasional Tim Samsat Penanganan Dampak Sosial dan
e
Lingkungan Pembangunan Waduk Jatigede. kegiatan adalah
Outco
m
tertanganinya dampak sosial dan lingkungan akibat pembangunan dan
penggenangan Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang;
(4) Kegiatan Dukungan Pembangunan Waduk Kuningan di Kabupaten Kuningan,
yang dilakukan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.723.500.000 realisasi anggaran
sebesar Rp.2.229.617.250 (81,37%), Output kegiatan adalah tersedianya
lahan sebagai sharing Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam pembangunan
e
Waduk Kuningan seluas 2,3 Ha. kegiatan adalah terselenggaranya
Outco
m Pembangunan Waduk Kuningan
(5) Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Air Permukaan dan
Tanah Negara, yang dilakukan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air
Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 100.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 99.536.000 (99,54%). Output kegiatan adalah

terlaksananya pembinaan, pengendalian dan pengawasan pemanfaatan


pengguna air permukaan terhadap kepemilikan izin penggunaan air permukaan
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-90
sebanyak 100 pemanfaat, tersedianya data Nilai Perolehan Air pada 6 Wilayah
Sungai, terlaksananya penertiban lapangan pengguna air permukaan sesuai Perda
No. 10/2001 sebanyak 10 perusahaan, terkendali dan terawasinya
e
pemanfaatan Tanah Negara di sekitar sumber air. kegiatan adalah
Outco
m
air beserta sumbernya dapat dilindungi dan dijaga kelestariannya serta
penggunaan air permukaan dan pemakaian tanah negara menjadi lebih teratur.
(6) Kegiatan Pengukuran dan Penetapan Sempadan Sungai Citarum, yang
dilakukan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 300.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 295.110.000 (98,37%), Output kegiatan adalah tersusunnya dokumen
usulan penatapan batas sempadan sungai citarum ruas cisanti sampai hilir
e
(sepanjang 20 Km). kegiatan adalah sebagai acuan dalam
Outco
m
pengawasan dan pengendalian sungai.
(7) Kegiatan Peningkatan Penertiban Saran Teknis Air Permukaan Pemanfaatan
dan Pemakaian Tanah Negara, yang dilakukan oleh Dinas Pengelolaan
Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar
Rp. 200.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 182.587.804 (91,29%),
Output kegiatan adalah terbitnya saran teknis ijin pengambilan air permukaan

(SIPPA) di Jawa Barat sebanyak 60 saran teknis, terbitnya saran teknis ijin
pemakaian tanah negara sebanyak 60 saran teknik, koordinasi pemanfaatan air
permukaan 6 Wilayah Sungai,dan terlaksananya koordinasi teknis pemanfaatan
e
tanah Negara 6 Wilayah Sungai. kegiatan adalah terlayaninya
Outco
m
perusahaan / perorangan pemohon SIPPA dan pemakaian tanah negara.
(8) Kegiatan Pemberdayaan Lembaga Koordinasi Sumber Daya Air & Irigasi dan
Kerjasama Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) dan Irigasi, yang dilakukan
oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 136.384.510 (90,92%). Output kegiatan adalah terfasilitasinya program

MPU bidang pengairan, terevaluasinya koordinasi program Tahun 2013 dan


tersusunnya koordinasi program Pengelolaan SDA Jabar-Jateng Tahun 2014,
terevaluasinya koordinasi program Tahun 2013 dan tersusunnya koordinasi
program Pengelolaan SDA Jabar-DKI-Banten Tahun 2014, terfasilitasinya GN –
KPA, terfasilitasinya perjanjian kerjasama pengelolaan SDA di Jawa Barat,
terfasilitasinya perjanjian kerjasama waduk Cipanas, terfasilitasinya perjanjian
kerjasama situ antar Pusat dan provinsi, serta terfasilitasinya perjanjian
e
kerjasama antar provinsi dan kab./kota. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya kerjasama pengelolaan sumber daya air di wilayah perbatasan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-91


provinsi Jawa Barat dan meningkatnya keterpaduan / koordinasi 10 instansi dan
27 kabupaten/kota yang dituangkan dalam Berita Acara.
(9) Kegiatan Dewan SDA Provinsi Jawa Barat , yang dilakukan oleh Dinas
Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 150.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 144.687.240 (96,46%). Output kegiatan adalah terlaksanannya sosialisasi

Rancangan Pergub Sistem Informasi Hidrologi, Hidrometologi, dan Hidrologi


(SIH3) Provinsi Jawa Barat serta terlaksananya penyusunan Rancangan Sistem
Informasi Hidrologi, Hidrometologi, dan Hidrologi (SIH3) Provinsi Jawa Barat.
e
Outcom kegiatan adalah terinformasinya Rancangan Peraturan Gubernur
Sistem Informasi Hidrologi, Hidrometologi, dan Hidrologi (SIH3) Provinsi Jawa
Barat.
(10) Kegiatan Pengelolaan Situ-Situ di 6 (enam) Wilayah Sungai di Jawa Barat, yang
dilakukan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 7.367.941.400 realisasi anggaran sebesar
Rp. 6.996.497.050 (94,96%), Output kegiatan adalah meningkatnya kondisi

dan fungsi sumber air pada 43 situ/waduk/kawah/embung, dengan melakukan


kegiatan adalah Operasi dan Pemeliharaan (O&P) pada 37 situ berupa galian
tanah/lumpur, babadan rumput, dan pengecatan pintu, serta Rehabilitasi 5 situ
dan 1 waduk lapangan berupa perbaikan bangunan outlet 3 bh, perkuatan tanggul
325 m, pengerukan sedimen, perbaikan terowongan Inlet-pintu air- bangunan
terjun 1 lokasi, pembuatan jembatan pelayanan 1 bh, dan
e
pembuatan saluran pasangan 100 m’. kegiatan adalah terjaganya
Outco
m kondisi dan fungsi situ/waduk/kawah/embung.
(11) Kegiatan Pengelolaan dan Analisis Data Hidrologi di Jawa Barat, yang dilakukan
oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 2.720.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 2.712.870.600 (99,74%). Output kegiatan adalah tersusunnya data harian

debit sungai dan curah hujan di 6 Wilayah Sungai di Jawa Barat melalui
pengumpulan dan pengolahan data kuantitas air dengan melaksanakan analisis
e
data hidrologi pada 145 pos. kegiatan adalah tersedianya data
Outco
m
series debit dan curah hujan di 6 wilayah sungai.
(12) Kegiatan Manajemen DAS pada 6 (enam) Wilayah Sungai di Jawa Barat, yang
dilakukan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.200.000.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 947.727.450 (78,98%). Output kegiatan adalah tersusunnya

pengelolaan daerah aliran sungai meliputi pemantauan banjir dan kekeringan di 6


WS, pemantauan kualitas air pada 44 titik di Wilayah Sungai Cimanuk-
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-92
Cisanggarung, penyusunan alokasi air sungai pada 6 WS, identifikasi kondisi
prasarana sumber daya air pada 6 WS, pengendalian pemanfaatan air
permukaan dan tanah negara pada sumber air pada 6 WS, pemutakhiran GIS
sumber daya air pada 6 WS, dan sosialisasi kebijakan Pengelolaan SDA.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya data base sumber daya air sebagai
bahan penyusunan kegiatan Pengelolaan Sumber Daya Air pada 6 Wilayah Sungai
di Jawa Barat.
(13) Kegiatan Perbaikan dan Pemeliharaan Sungai pada 3 Wilayah Sungai (WS.
Cisadea-Cibareno, WS.Citarum, dan WS. Ciwulan-Cilaki), yang dilakukan oleh
Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 8.343.730.300 realisasi anggaran sebesar
Rp. 3.665.902.900 (43,94%). Output kegiatan adalah meningkatnya

kesinambungan fungsi sungai untuk mengendalikan erosi, sedimentasi dan


pengendalian daya rusak air / banjir pada 17 sungai (sungai Cimandiri
Leuwibitung, Sungai Citiis, Sungai Cisolok, Sungai Cirenghas, Sungai Cigunung,
Sungai Cibaraja, Sungai Cikupa Kanan, Sungai Cikupa Kiri, Sungai Cipelang Udik di
Kab. Sukabumi, Sungai Cibandung, Sungai Cisuda Cipeujeuh, Sungai Cisuda di
Kota Sukabumi, sungai Cipariuk di Kota Bandung, Sungai Cibeusi di Kab. Bandung,
Sungai Cipadang di Kab. Cianjur, Sungai Cibeureum di Kota Cimahi, Sungai
Cipalebuh di Kab. Garut) dengan melakukan kegiatan perbaikan perkuatan tebing
sungai dengan pasangan batu 7 sungai, perbaikan perkuatan tebing sungai
dengan pasangan bronjong kawat 5 sungai, perkuatan tanggul 823 m’,
normalisasi 1 sungai, pembuatan tembok penahan tanah 4 sungai.
e tor M
Outcom kegiatan adalah terkendalinya daya rusak air pada 17 sungai di ation sec
3 Wilayah Sungai. and Irig ram
(14) Kegiatan Water R esources anagement Prog (WISMP-
2. dan Pendamping Hibah APBD di Dinas dan Balai PSDA WS. Cisadea-
Cibareno, yang dilakukan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 7.409.008.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 5.827.894.068 (78,66%), Output kegiatan

adalah terfasilitasinya Sekretariat Dewan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat,
Sosialisasi kebijakan Provinsi Jawa Barat tentang PSDA di 4 Wilayah BKPP,
terlaksananya pembentukan Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air
(TKPSDA) di WS. Cisadea-Cibareno, terlaksananya desain partisipatif (Review
detail desain rehabilitasi irigasi DI. Susukan Gede Kab. Cianjur), terlaksananya
kontruksi partisipatif DI. Wanayasa Kab. Purwakarta (perbaikan pasangan
linning dan perbaikan pintu air), terlaksananya pelatihan OP Partisipatif,
tersedianya dokumen Review Studi Rasionalisasi Jaringan Hidrologi,

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-93


fras
e on In
i Program
terlaksananya pembuatan dan perbaikan stasiun hidrometereologi dan pos
Cimandir vitalise
DAS
duga air, tersedianya dokumen Studi Re nce
Maintena , terlaksananya rehabilitasi sungai sebanyak
8 sungai (Sungai Citarik Tonjong, Sungai Cikujang, Sungai Cimandiri Rumain,
Sungai Sungai Cipelang Lembur Situ, Sungai Cipelang Loa Bojong, Sungai
Citarik Gobang, Sungai Cimandiri Leuwi Dinding, Sungai Sungai Gunung Guruh) di
Kabupaten Sukabumi dan 1 sungai (Sungai Cipelang Kramat) di Kota
e
Sukabumi. kegiatan adalah meningkatnya kelembagaan, sumber
Outco
m
daya manusia, sistem informasi di bidang sumberdaya air, meningkatnya
kondisi jaringan irigasi dan terkendalinya daya rusak air.
(15) Kegiatan Fasilitasi Survey Investigasi Rekayasa Teknik SDA, yang dilaksanakan
oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 192.665.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 191.000.245 (99,14%), Output kegiatan adalah tersedianya hasil survey
investigasi SDA di 6 WS dan Dokumen Inventarisasi mata air di Citarum Hulu.
e
Outcom kegiatan adalah sebagai bahan penyusunan rencana penanganan
mata air di Citarum Hulu.

b. Permasalahan dan Solusi


a. Permasalahan
(a) Kegiatan Manajemen DAS Wilayah Sungai Ciwulan-Cilaki, rendahnya

penyerapan akibat belum definitifnya keanggotaan TKPSDA WS.


Ciwulan-Cilaki sehingga rapat Sidang dan Rapat Komisi TKPSDA belum
dapat dilaksanakan;
(b) Kegiatan Perbaikan dan Pemeliharaan Sungai Cisadea-Cibareno,

rendahnya penyerapan akibat gagalnya 2 kali proses lelang pada Paket


pekerjaan di Sungai Cisuda dan Sungai Cirenghas di Kabupaten
Sukabumi, sehingga dengan keterbatasan waktu 2 paket pekerjaan
tersebut tidak dapat dilaksanakan;
(c) Kegiatan WISMP-2 dan Pendamping Hibah APBD Dinas PSDA Provinsi
Jawa Barat, rendahnya penyerapan dikarenakan terdapat sub kegiatan
it lan
yaitu OP Partisipatif yang tidak dapat dilaksanakan karena
ation Un Work P
terlambatnya persetujuan Annual plement (AWP) oleh
Project im (NPIU) Irigasi (Pusat).
b. Solusi

(a) Keanggotaan TKPSDA WS. Ciwulan-Cilaki akan didefinitifkan di Tahun


2015.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-94


(b) Pengusulan kembali pada Tahun Anggaran 2015 untuk paket pekerjaan di
Sungai Cisuda dan Sungai Cirenghas, Kab. Sukabumi serta percepatan
proses penetapan APBD perubahan dalam rangka mempercepat proses
lelang;
(c) Dilanjutkan pada Tahun Anggaran 2015.

7. Program Pengendalian Banjir dan Pengaman Pantai


a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengendalian Banjir dan Kekeringan di
6 Wilayah Sungai oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 97.811.500 (97,81%). Output kegiatan adalah
e
tersedianya data potensi banjir dan kekeringan. kegiatan adalah
Outco
m
terinventarisasinya data kejadian bencana alam banjir dan kekeringan untuk
ditindaklanjuti dalam kegiatan penanganan banjir dan kekeringan.
(2) Kegiatan Penanggulangan Bencana Banjir dan Kekeringan, yang dilaksanakan
oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 5.962.279.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 5.622.804.850 (94,31%), Output kegiatan adalah tersedianya bahan
e
banjiran untuk penanggulangan darurat bencana alam. kegiatan
Outco
m
adalah tertanggulanginya penanganan darurat kejadian bencana alam yang
menimpa infrastruktur sumber daya air di Jawa Barat;

8. Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman


a.Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Pendampingan Teknis UPTD BPSR, yang dilaksanakan oleh Dinas
Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 231.477.000 sedangkan realisasi anggaran sebesar Rp.
229.477.000 (99,14%). Output kegiatan adalah pendampingan teknis

personil BPSR, pendampingan teknis pengelolaan kualitas lingkungan TPK Sari


Mukti, penyusunan kajian hukum perjanjian kerjasama pemerintah swasta.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya kapasitas teknis UPTD BPSR.
(2) Kegiatan Pembangunan TPPAS Regional Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh
Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 8.606.652.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 7.775.093.611 (90,34%). Output kegiatan
adalah penyediaan dana Pajak Bumi dan
Bangunan, sertifikasi tanah TPPAS Regional Legok Nangka lanjutan, supervisi
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-95
pengadaan dan pemasangan pagar TPPAS Legok Nangka, pengadaan dan
pemasangan pagar lanjutan TPPAS Regional Legok Nangka, pengadaan
e
bangunan pembakar bata sampah di TPA Leuwigajah. kegiatan
Outco
m
adalah optimalnya persiapan operasional TPPAS regional di Legok Nangka serta
memberdayakan ekonomi masyarakat di sekitar TPA Leuwigajah.
(3) Kegiatan Sanitasi Berbasis Masyarakat Rencana Aksi Multipihak – Implementasi
Pekerjaan (RAM-IP), yang dilaksanakan oleh
Dinas Permukiman dan Perumahan
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 9.500.000.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 6.739.679.750 (70,94%). Output
kegiatan adalah Perencanaan Teknis Rinci

Pengolahan Limbah Domestik seperti: Perencanaan Sabermas, Pendampingan


dan Pemberdayaan Masyarakat, Pembangunan Sabermas Supervisi
Pembangunan Sabermas di Desa Maruyung Kec. Pacet, Desa Sukarame Kec.
Pacet, Desa Cipeujeuh Kec. Pacet, Desa Mandalahaji Kec. Pacet, Desa
e
Tanjungwangi Kec. Pacet. kegiatan adalah meningkatnya kualitas
Outco
m
lingkungan dari kondisi pencemaran limbah domestik dengan meningkatkan akses
masyarakat perdesaan terhadap sanitasi yang layak dan berkelanjutan.
(4) Kegiatan Peningkatan Sanitasi Perkotaan Rencana Aksi Multipihak –
Implementasi Pekerjaan (RAM-IP Citarum), yang dilaksanakan oleh Dinas
Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 970.168.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 926.118.000 (95,46%). Output kegiatan adalah Penyusunan DED Air
Limbah Perkotaan terdiri dari Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah dan
e
Perencanaan Sistem Penyaluran Air Limbah. kegiatan adalah
Outco
m
kesiapan infrastruktur pengelolaan limbah domestik skala kota atau regional
secara offsite dan terpusat untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap
sanitasi layak dan berkelanjutan.
(5) Kegiatan Pengembangan SPAM Regional, yang dilaksanakan oleh Dinas
Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 69.967.090.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 55.225.695.850 (78,97%). Output kegiatan
adalah Penyusunan DED SPAM Regional Cirebon

Raya, Supervisi Pembangunan SPAM Regional Metropolitan Bandung, serta


Pembangunan SPAM Regional Metropolitan Bandung di Bandung Raya di
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-96
e
segmen I, II, III, IV, V, dan VI. kegiatan adalah meningkatnya akses
Outco
m
masyarakat terhadap infrastruktur air minum yang layak.
(6) Kegiatan Pembangunan SPAM Pantura, yang dilaksanakan oleh Dinas
Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 4.328.460.000 realisasi anggaran sebesar
Rp.4.049.793.000 (93,56%). Output kegiatan

adalah Supervisi Pembangunan SPAM Pantura


serta Pembangunan fisik SPAM Pantura Kabupaten
e
Indramayu. kegiatan adalah meningkatnya akses masyarakat
Outco
m
terhadap infrastruktur air minum yang layak.
(7) Kegiatan Pembangunan SPAM Perdesaan, yang dilaksanakan oleh Dinas
Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 12.183.525.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 7.476.748.600 (61,37%). Output kegiatan

adalah Supervisi SPAM Perdesaan, Penyusun DED


SPAM Desa Rawan Air, Pembangunan SPAM

pedesaan 5 Desa di Kab. Bandung, 3 Desa di Kab. Sumedang, 1 Desa di Kab.


Majalengka, 3 Desa di Kab. Kuningan, 1 Desa di Kab. Cirebon, 5 Desa di Kab.
Garut, 1 Desa di Kab. Karawang serta pendampingan pelaksanaan Program
e
Pamsimas. kegiatan adalah meningkatnya akses masyarakat
Outco
m
terhadap infrastruktur air minum yang layak. Permasalahan yang timbul dalam
kegiatan adalah paket pekerjaan yang tidak dilaksanakan karena gagal lelang,
ketidaklengkapan DED dan ketidaksiapan lokasi, sehingga akan terdapat SILPA
dari paket tersebut yaitu 1 Desa di Kab. Bandung, 1 Desa di Kab. Cirebon, dan
1 Desa di Kab. Sukabumi.
(8) Kegiatan Fasilitasi Pembangunan Sanitasi di Jawa Barat, yang dilaksanakan
oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 1.395.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 923.683.000 (66,21%). Output kegiatan adalah kegiatan meliputi Laporan

Pelaksanaan Percepatan Pembangunan Sanitasi, Laporan Evaluasi BPS


Kabupaten Pangandaran, Laporan Evaluai SSK Kabupaten Pangandaran,
Laporan Penyusunan Peta Sanitasi Kabupaten Pangandaran, Buku Profiil dan
pembuatan peta pembangunan sanitasi Kabupaten Pangandaran, Pedoman
Sanitasi Berbasis Masyarakat pada area resiko sanitasi, Perencanaan Prasarana
e
Sanitasi Berbasis Masyarakat. m
Outco
Pokja AMPL dalam menjalankan PPSP di Jawa Barat serta persiapan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-97


pengelolaan sanitasi berbasis masyarakat sehingga akses masyarakat akan
meningkat terhadap prasarana sanitasi yang layak.
(9) Kegiatan Pegembangan SPAM Kawasan MBR Perkotaan di Rusunawa, yang
dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan
Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi

anggaran sebesar Rp. 992.705.300 realisasi


anggaran sebesar Rp. 878.443.200 (88,49%).
Output kegiatan adalah Supervisi pengembangan
SPAM Kawasan MBR Perkotaan di Rusunawa dan Pengembangan SPAM
e
Kawsan MBR di Rusunawa BPMKL. kegiatan adalah meningkatnya
Outco
m
akses masyarakat terhadap infrastruktur air minum yang layak.
(10) Kegiatan Penyediaan Sarana Air Bersih Agro Techno Park, yang dilaksanakan
oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 869.950.200 realisasi
anggaran sebesar Rp. 802.779.700 (92,28%).
Output kegiatan adalah Supervisi Penyediaan

Sarana Air Bersih Agro Techno Park dan


Penyediaan Sarana Air Bersih Agro Techno Park.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya akses masyarakat terhadap
infrastruktur air minum yang layak
(11) Kegiatan Pengembangan Kawasan Gasibu, yang dilaksanakan oleh Dinas
Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.900.175.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 761.025.000 (40,05%). Output kegiatan adalah kegiatan berupa

Perencanaan DED Kawasan Gasibu Tahap II, Pengawasan Pekerjaan


Pengembangan Kawasan Gasibu, serta Pengembangan fisik Kawasan Gasibu
e
Tahap I. Outcom kegiatan adalah meningkatnya ruang terbuka publik di Kota
Bandung untuk aktifitas rekreasi masyarakat di sekitar kawasan Gasibu.
(12) Kegiatan Fasilitasi Advisory Perencanaan Bidang Permukiman, yang
dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 260.000.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 188.903.450 (72,66%). Output kegiatan adalah penyusunan

Dokumen Rencana Teknis, Inventarisasi dan penelaahan kelengkapan


readiness kriteria usulan pembangunan infrastruktur bidang permukiman APBD
e
Provinsi Tahun 2015. kegiatan adalah terfasilitasinya sinergitas
Outco
m
dokumen perencanaan dengan realisasi pelaksanaan kegiatan Bidang
Permukiman Tahun Anggaran 2014 serta terfasilitasinya sinergitas dokumen
perencanaan bidang permukiman dengan dokumen perencanaan lainnya.
(13) Kegiatan Operasional dan Pembangunan TPK Sarimukti, yang dilaksanakan
oleh Dinas Permukiman dan Perumahan
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 29.808.797.782 realisasi anggaran
sebesar Rp. 26.256.184.497 (88,08%). Output

kegiatan adalah Pengadaan Material Penutup


Sampah, Pakaian Kerja Lapangan, Supervisi
Pembangunan Prasarana dan Sarana TPK Sarimukti, Pengadaan Landfill
Loader
Compactor, Pengadaan Wheel , Pekerjaan Tanggu Jalan di TPK
Sarimukti, Pembangunan Saluran Drainase Terlindung, Pembangunan hanggar
alat berat lanjutan, Peningkatan Tanggul Penahan Sampah, Peningkatan Kolam
Leachate, Pengadaan dan pemasangan media filtrasi, Pengadaan dan
pemasangan panel pompa resirkulasi, Pengadaan Pompa, Pengadaan Alat
e
Pemadam Api Ringan. kegiatan adalah optimalnya pengelolaan
Outco
m
sampah regional di TPK Sarimukti sementara sampai dengan TPPAS Legok
Nangka di Kab. Bandung siap digunakan.
(14) Kegiatan Perencanaan Pusat Seni Budaya Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh
Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 934.845.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 932.345.000
(99,73%). Output kegiatan adalah tersedianya dokumen perencanaan
e
pengembangan Pusat Seni dan Budaya Provinsi Jawa Barat. Outcom

kegiatan adalah dukungan pengembangan pusat seni dan budaya Jawa Barat
melalui pembangunan fisik pusat seni dan budaya.
(15) Kegiatan Perencanaan BUMD Tower, yang dilaksanakan oleh Dinas
Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 140.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 128.400.000
(91,71%). Output kegiatan adalah tersedianya dokumen perencanaan
y Study e
Feasibilit BUMD Tower Provinsi Jawa Barat. kegiatan adalah
Outco
m
tingkat dukungan pengembangan gedung-gedung milik Pemerintah Provinsi Jawa
Barat serta kesiapan pembangunannya.
(16) Kegiatan Pembangunan Mesjid Rancabuaya, yang dilaksanakan oleh Dinas
Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi

anggaran sebesar Rp. 5.000.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 269.828.50


(5,4%). Anggaran pembangunan Mesjid Rancabuaya sebesar
4.730.171.500 tidak diserap karena lokasi Mesjid berada di tempat terlarang
(melanggar Perda Jabar Selatan) yaitu berada di sisi pantai. Output kegiatan
adalah Perencanaan Pembangunan Mesjid Rancabuaya, Pengawasan
e
Pembangunan Mesjid Rancabuaya. m
Outco
tercapai disebabkan adanya permasalahan yaitu adanya Perda larangan
tentang pembangunan menjorok ke arah pantai.
(17) Kegiatan Identifikasi Lokasi Pembangunan Mesjid di Jawa Barat dan
Penyusunan DED Pengembangan Mesjid Raya Bandung, yang dilaksanakan
oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 648.100.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 568.143.000 (87,66%). Output kegiatan adalah Penyusunan Rencana

Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Bangunan Gedung Jawa Barat


(Amanat Perda No.13 Tahun 2013 Tentang Bangunan Gedung), Identifikasi Lokasi
Pembangunan Mesjid di Jawa Barat dan Penyusunan DED Tipikal Mesjid,
e
serta Penyusunan DED Pengembangan Mesjid Raya Jawa Barat. Outcom

kegiatan adalah tersedianya model pembangunan Mesjid di Jawa Barat yang akan
dibangun di 20 kabupaten/kota di Jawa Barat.
(18) Kegiatan Fasilitasi Pembinaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan,
yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan
Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan

alokasi anggaran sebesar Rp. 136.112.000


realisasi anggaran sebesar Rp. 133.851.500
(98,34%). Output kegiatan adalah Study
e
Banding Kinerja Pelaksanaan PPIP. Outcom

kegiatan adalah perbaikan kualitas pelaksanaan PPIP di Jawa Barat untuk


meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan infrastruktur dalam
mendorong peningkatan ekonomi lokal, pendekatan pemberdayaan untuk
mendorong kemandirian masyarakat, serta peningkatan peran lembaga yang
sudah terbentuk untuk mendorong keberlanjutan hasil program.
(19) Kegiatan Fasilitasi Perencanaan dan Verifikasi Proposal Sanitasi Perdesaaan
Gerakan Citarum Bestari (GCB), yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman
dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 250.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 139.926.000 (55,97%).
Output kegiatan adalah proses seleksi lokasi yang tepat untuk pembangunan
sanitasi perdesaan di DAS citarum hulu, Bimtek perencanaan pembangunan
e
sanitasi perdesaan bagi aparat desa di DAS citarum hulu. kegiatan
Outco
m
adalah terlaksananya pembangunan sanitasi perdesaan yang tepat sasaran.
(20) Kegiatan Pelatihan Bank Sampah, yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman
dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 100.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 90.300.000 (90,30%). Output
kegiatan adalah Pelatihan Masyarakat dalam penanganan sampah di DAS
e
Citarum. kegiatan adalah meningkatnya partisipasi masyarakat
Outco
m
terhadap pengelolaan persampahan secara mandiri dan berkelanjutan sehingga
kualitas lingkungan sekitar DAS Citarum meningkat.
(21) Kegiatan Pembangunan Sarana Air Bersih Bersumber dari Air Tanah Dalam di
Wilayah Kerja UPTD ESDM Wilayah I Cianjur, yang dilaksanakan Dinas Energi
dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat , dengan anggaran sebesar
Rp. 390.633.000 realisasi sebesar Rp. 390.633.000 (100,00%). Output

kegiatan adalah terbangunnya 1 (satu) unit sarana air bersih untuk 650 KK di
Pondok Pesantren Assalam, Desa Sukaharja, Kecamatan Warungkiara,
e
Kabupaten Sukabumi. kegiatan adalah terpenuhinya air bersih bagi
Outco
m masyarakat rawan air bersih.
(22) Kegiatan Pembangunan Sarana Air Bersih Bersumber dari Air Tanah Dalam di
Wilayah Kerja UPTD ESDM Wilayah II Purwakarta, yang dilaksanakan oleh
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat , dengan
anggaran sebesar Rp. 396.648.000 realisasi sebesar Rp. 356.637.500
(89,91%). Output kegiatan adalah terbangunnya 1 unit sarana air bersih
yang bersumber dari air tanah untuk 590 KK di Kp. Toge, Desa Cikampek
e
Selatan, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang. kegiatan
Outco
m adalah terpenuhinya air bersih bagi masyarakat rawan air bersih.
(23) Kegiatan Pembangunan Sarana Air Bersih Bersumber dari Air Tanah Dalam di
Wilayah Kerja UPTD ESDM Wilayah III Bandung, yang dilaksanakan Dinas
Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 411.548.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 411.418.000 (99,98%). Output kegiatan adalah Terbangunnya 1 unit
instalasi air bersih untuk 250 KK di Desa Mulyamekar, Kecamatan
e
Tanjungkerta, Kabupaten Sumedang. kegiatan adalah terpenuhinya
Outco
m air bersih bagi masyarakat rawan air bersih.
(24) Kegiatan Pembangunan Sarana Air Bersih Bersumber dari Air Tanah Dalam di
Wilayah Kerja UPTD ESDM Wilayah IV Tasikmalaya, yang dilaksanakan Dinas
Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat , dengan anggaran
sebesar Rp. 411.548.000 realisasi sebesar Rp. 411.418.000 (99,97%). Output

kegiatan adalah terbangunnya 1 unit sarana air bersih yang bersumber dari air
tanah untuk 200 KK di Desa Cineam, Kecamatan Cineam, Kabupaten
e
Tasikmalaya. kegiatan adalah terpenuhinya air bersih bagi
Outco
m
masyarakat rawan air bersih.
(25) Kegiatan Pembangunan Sarana Air Bersih Bersumber dari Air Tanah Dalam di
Wilayah Kerja UPTD ESDM Wilayah V Cirebon, yang dilaksanakan Dinas
Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat , dengan anggaran
sebesar Rp. 394.902.500 realisasi sebesar Rp. 394.805.600 (99,98%). Output

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-101


kegiatan adalah terbangunnya 1 unit sarana air bersih yang bersumber dari air
tanah untuk 75 KK di Desa Mekar Mulya, Kecamatan Lemah Sugih, Kabupaten
e
Majalengka. kegiatan adalah terpenuhinya air bersih bagi
Outco
m
masyarakat rawan air bersih.

9. Program Pembinaan Jasa Konstruksi


a.Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Peningkatan Kinerja Jasa Konstruksi, yang dilaksanakan oleh Dinas
Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 500.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 416.164.920 (83,23%). Output kegiatan adalah Sosialisasi Norma/standar

tentang penyelenggaraan jasa konstruksi, Monitoring dan evaluasi


penyelenggaraan jasa konstruksi, Pedoman Juknis Penyelenggaraan Jasa
e
Konstruksi. kegiatan adalah meningkatnya kinerja penyelenggaraan
Outco
m
Jasa Konstruksi di Jawa Barat melalui pengaturan dan pengendalian
pelaksanaan jasa konstruksi sesuai aturan.
(2) Kegiatan Pemberdayaan Jasa Kontruksi, yang dilaksanakan oleh Dinas
Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.500.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 1.351.152.475 (90,08%). Output kegiatan adalah Uji kompetensi dan

sertifikasi pekerja/tukang konstruksi, Bimbingan teknis pelaksana/pengelola


teknis, Peningkatan SDM bidang Jasa Konstruksi, Fasilitasi penyelenggaraan
e
forum Jasa Konstruksi. kegiatan adalah meningkatnya kualitas SDM
Outco
m
pekerja/tukang konstruksi di 16 kabupaten/kota, tersedianya informasi industri
jasa konstruksi di Jawa Barat dan terkoordinasikannya masyarakat jasa
konstruksi di Jawa Barat melalui fasilitasi jasa konstruksi daerah.
(3) Kegiatan Pembinaan Teknis Pengelolaan Gedung/Rumah Negara, yang
dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 350.000.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 269.253.000 (76,93%). Output kegiatan adalah Daftar harga

bahan, upah dan analisa harga satuan pekerjaan bangunan gedung 27


kabupaten/kota, Daftar perkiraan pembiayaan pembangunan/perawatan
bangunan gedung, Dokumen penghapusan, penaksiran/penilaian bangunan
gedung, Dokumen alih status dan pelepasan rumah Negara, Bantuan Teknis
e
pengelolaan gedung/rumah negara. kegiatan adalah
Outco
m
terselenggaranya pengelolaan bangunan gedung/rumah negara sesuai aturan
yang berlaku.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-102


(4) Kegiatan Pembinaan Pelaksanaan dan Monitoring Kegiatan Konstruksi Di Jawa
Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 74.371.450 (74,37%). Output kegiatan adalah tersedianya Laporan Hasil
Pembinaan dan Pengendalian Pelaksanaan Bidang Konstruksi Sumber Daya Air.
e
Outcom kegiatan adalah terkendalinya Pelaksanaan Konstruksi bidang
Sumber Daya Air di Jawa Barat.

4.1.5 Urusan Penataan Ruang

Program penataan ruang merupakan salah satu program untuk melaksanakan strategi
meningkatkan proses perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang
untuk mewujudkan tata ruang wilayah yang efisien, berkelanjutan dan berdaya saing, dengan
arah kebijakan strategis peningkatan kinerja penataan ruang. Mengacu pada indikator
kinerja program penataan ruang yang ditetapkan berdasarkan standar pelayanan minimal
dalam rangka peningkatan kinerja penataan ruang adalah tingkat ketersediaan pranata
penataan ruang (dokumen RDTR kabupaten/kota) dan tingkat penanganan Raperda RTR
Kawasan Strategis Provinsi.

Indikator tingkat ketersediaan pranata penataan ruang (dokumen RDTR kabupaten/kota)


dipenuhi melalui fasilitasi pembahasan RDTR kabupaten/kota oleh Tim Evaluasi RDTR
kabupaten/kota (Sekretariat di Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat) dan
BKPRD Provinsi Jawa Barat (Sekretariat di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi
Jawa Barat). Indikator tingkat penanganan Raperda RTR Kawasan Strategis Provinsi
(KSP) dipenuhi melalui penyusunan Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Provinsi
(KSP) yang dilaksanakan di Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat.
Penyusunan RTR KSP merupakan amanat rencana rinci tata ruang yang harus disusun setelah
Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa
Barat Tahun 2009-2029 ditetapkan, yaitu sebanyak 24 (duapuluh empat) KSP. Hingga tahun
2014, kajian RTR KSP yang telah disusun kajiannya sebanyak 17 (tujuh belas) KSP.
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Penataan Ruang
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Penyusunan Kawasan Strategis Provinsi, yang dilaksanakan oleh Dinas
Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 473.770.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 467.730.000
(98,73%). Output kegiatan adalah dokumen Rencana Tata Ruang Kawasan
e
Strategis Provinsi (KSP Panas Bumi Kamojang-Darajat-Papandayan). Outcom
kegiatan adalah tingkat ketersediaan pranata penataan ruang Jawa Barat.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-103
(2) Kegiatan Fasilitasi Pengawasan dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Jawa
Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 500.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 426.180.000 (85,24%). Output kegiatan adalah Rapat

koordinasi evaluasi pegendalian pemanfaatan ruang dan pokja pemanfaatan dan


pengendalian pemanfaatan ruang BKPRD Provinsi Jawa Barat, Pengawasan
pengendalian pemanfaatan ruang kabupaten/kota, Kajian teknis permohonan
rekomendasi gubernur untuk pemanfaatan ruang KBU, pembahasan berkas
permohonan masuk, Penyebaran informasi mengenai KBU, dan Fasilitasi kader
e
mitra KBU. kegiatan adalah meningkatnya kualitas pengendalian
Outco
m
pemanfaatan ruang Jawa Barat.
(3) Kegiatan Penyusunan Rancangan Peraturan Penataan Ruang KSP, yang
dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 243.622.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 230.872.000 (94,77%). Output kegiatan adalah dokumen Naskah
e
Akademis dan Raperda RTR KSP Bopunjur. kegiatan adalah kesiapan
Outco
m
pranata penataan ruang yang yang diproses melalui aspek legal formal.
(4) Kegiatan Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan Strategis di Jawa
Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 4.986.312.350 realisasi
anggaran sebesar Rp. 4.757.704.850 (95,42%). Output kegiatan adalah

Dokumen masterplan pengembangan metropolitan Cirebon Raya (tahap I),


Dokumen Masterplan Pengembangan Metropolitan Bodebek Karpur (tahap I),
Dokumen Masterplan Pengembangan Pusat Pertumbuhan Pelabuhan Ratu,
Dokumen Masterplan Pengembangan Pusat Pertumbuhan Rancabuaya,
Dokumen Masterplan Pengembangan Pusat Pertumbuhan Pangandaran,
Dokumen Laporan Penyusunan Konsep Besar Pengembangan Jawa Barat.
e
Outcom kegiatan adalah tersedianya konsep acuan pengembangan kawasan
Metropolitan dan Pusat-Pusat Pertumbuhan di Jawa Barat.
(5) Kegiatan Pengembangan Pusat-Pusat Kegiatan Wilayah Bagi Pemanfaatan
Ekonomi Sosial Sepanjang Koridor Tol di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh
Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 484.275.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 449.760.000
(92,87%). Output kegiatan adalah Dokumen Studi Potensi dan Konsep

Pengembangan Wilayah Pusat-Pusat Pertumbuhan Sepanjang Koridor Tol


Cileunyi-Tasikmalaya, Dokumen desain Pengembangan Pusat-Pusat Kegiatan
e
Wilayah untuk Kemanfaatan Ekonomi Sosial Tol Cisundawu. Outcom kegiatan
adalah terencananya penataan ruang di koridor Jalan Tol Cisumdawu.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-104
(6) Kegiatan Pembuatan Peta Tutupan Lahan Provinsi Jawa Barat, dilaksanakan oleh
Bappeda Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 500.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 465.850.000 (93,17%). Output kegiatan adalah

data geospasial tematik tutupan lahan Jawa Barat terkini, berupa Buku dan Album
Peta Tutupan Lahan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 hasil interpretasi
e
Citra SPOT 6 2014 dan Citra Sekunder 2012-2014. kegiatan adalah
Outco
m
termanfaatkannya data geospasial tematik sebagai input perencanaan dan
analisis tata ruang di Jawa Barat.
(7) Penyusunan Kajian Pendukung Evaluasi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
(RTRWP) Jawa Barat, dilaksanakan oleh Bappeda Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 174.985.000 (87,49%). Output kegiatan adalah dokumen Studi Identifikasi
Nilai-Nilai yang Berlaku di Masyarakat tentang Kualitas Penataan Ruang di Jawa
e
Barat. kegiatan adalah perubahan perspektif dan paradigma
Outco
m
perencanaan tata ruang berdasarkan kajian empiris lapangan dalam rangka
mengoptimalkan kebijakan tata ruang yang telah ditetapkan.
(8) Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah
(BKPRD) Provinsi Jawa Barat dilaksanakan oleh
Bappeda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi

anggaran sebesar Rp. 500.000.000 realisasi


anggaran sebesar Rp. 479.603.900 (95,92%)
Output kegiatan adalah operasionalisasi BKPRD
Provinsi Jawa Barat, monitoring dan pembinaan penataan ruang kabupaten/kota
di Jawa Barat, serta penyusunan naskah akademis petunjuk pelaksanaan
mekanisme dan tata cara pemberian insentif dan disinsentif dalam mewujudkan
ure
RTRW Provinsi Jawa Barat 2009-2029. Peran dan fungsi BKPRD Provinsi Jawa al
proced
Barat didukung operasionalisasi Anggota dan Sekretariat BKPRD Provinsi Jawa
operasion
Barat yang dilengkapi dengan penyiapan standar (SOP)
dan pengembangan Website BKPRD Provinsi Jawa Barat sebagai media
informasi penyelenggaraan penataan ruang bagi pemerintah daerah dan
e
masyarakat luas. kegiatan adalah terwujudnya sinergitas dan
Outco
m
koordinasi penataan ruang Provinsi Jawa Barat sebagai upaya penyelenggaraan
penataan ruang yang lebih intensif.

Operasionalisasi BKPRD Provinsi Jawa Barat meliputi rapat/koordinasi untuk


merumuskan perencanaan tata ruang, memfasilitasi pembahasan permohonan
rekomendasi Gubernur tentang pemanfaatan ruang di Provinsi Jawa Barat
maupun di kabupaten/kota, serta rapat/koordinasi pembahasan pengendalian
pemanfaatan ruang dalam menangani konflik penataan ruang di Provinsi Jawa
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-105
Barat. Koordinasi perencanaan tata ruang pada Tahun 2014 telah memfasilitasi
Evaluasi Gubernur tentang Raperda RTRW Kabupaten Subang dan Kota Banjar,
pembahasan substansi perubahan RTRW Kabupaten Bandung, pembahasan
substansi Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kota Bandung, dan perumusan
kedudukan substansi RTRW dan RDTR kabupaten/kota. Koordinasi pemanfaatan
ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang memfasilitasi pemberian
rekomendasi Gubernur untuk pemanfaatan ruang di Kawasan Bandung Utara
(KBU), pembahasan Rapergub RTH Abadi di KBU, dan memfasilitasi
permohonan rekomendasi Gubernur untuk pemanfaatan ruang lainnya.
Rekomendasi Gubernur untuk pemanfaatan ruang KBU diberikan untuk 26
pemohon rumah tinggal dan 11 pemohon non rumah tinggal, sedangkan 1
pemohon non rumah tinggal tidak mendapat rekomendasi gubernur.
Keseluruhan kegiatan koordinasi penataan ruang dirangkum dalam Laporan
Pelaksanaan Koordinasi Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat.

Monitoring dan pembinaan penataan ruang kabupaten/kota dilaksanakan dalam


bentuk fasilitasi, konsultasi, kunjungan ke BKPRD kabupaten/kota, maupun
rapat koordinasi BKPRD Provinsi Jawa Barat di 4 (empat) Badan Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan Provinsi Jawa Barat, yang ditindaklanjuti
dengan rapat koordinasi BKPRD Provinsi Jawa Barat dalam rangka
meningkatkan koordinasi penataan ruang antar tingkat pemerintahan, pusat,
provinsi dan kabupaten/kota. Monitoring dan pembinaan masih perlu dilakukan,
karena sangat dibutuhkan terutama dalam membina operasionalisasi BKPRD
kabupaten/kota dan memberi penjelasan mengenai peraturan dan mekanisme
proses persetujuan substansi rencana tata ruang, beserta permasalahan yang
terjadi.
Penyusunan naskah akademis Rapergub tentang petunjuk pelaksanaan
mekanisme dan tata cara pemberian insentif dan disinsentif dalam mewujudkan
RTRW Provinsi Jawa Barat 2009-2029, menyelesaikan substansi untuk ussion
pemberian insentif dan disinsentif perwujudan ruang ketahanan pangan. oup
disc
Penyusunan substansi dilakukan melalui 6 (enam) kali focus gr (FGD), yang
melibatkan narasumber dalam bidang penataan ruang, pertanian dan hukum.
Muatan Petunjuk Pelaksanaan, meliputi definisi operasional ketahanan pangan,
insentif dan disinsentif, Kriteria dan Indikator Pemberian Insentif dan Disinsentif
Perwujudan Ruang Ketahanan Pangan, Objek pemberian Insentif dan Disinsentif
Perwujudan Ruang Ketahanan Pangan, Jenis Insentif dan Disinsentif, serta
Mekanisme pemberian Insentif dan Disinsentif Perwujudan Ruang Ketahanan
Pangan.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-106


b. Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan:
(a) Dalam kegiatan Pembuatan Peta Tutupan Lahan Provinsi Jawa Barat
adalah terkait ketersediaan raw data citra satelit resolusi tinggi (SPOT 6)

gratis yang disediakan LAPAN, ternyata belum dapat meng-cover seluruh


Jawa Barat.
(b) Dalam Kegiatan Penyusunan Kajian Pendukung Evaluasi Rencana Tata

Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Jawa Barat adalah terkait metodologi


sampling responden, yang seringkali masih berorientasi pada studi
kuantitatif padahal basis studi ini adalah kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi.
(c) Koordinasi perencanaan tata ruang dipenuhi oleh tugas memfasilitasi

pembahasan rencana tata ruang kabupaten/kota. Fasilitasi RTRW


kabupaten/kota mencapai 92,6%, dengan status 25 (duapuluh lima)
RTRW kabupaten/kota sudah ditetapkan dalam peraturan daerah,
sedangkan RTRW Depok yang masih dalam proses Evaluasi Gubernur, dan
RTRW Kabupaten Pangandaran yang belum menyampaikan permohonan
rekomendasi gubernur. RDTR kabupaten/kota belum satupun yang sudah
ditetapkan, karena proses penyiapan dan sinkronisasi substansi yang
memerlukan waktu dan terkendala dalam pemenuhan persyaratan
evaluasi. Fasilitasi permohonan rekomendasi gubernur juga dilaksanakan
untuk perubahan RTRW Kabupaten Bandung, yang mengalami kendala
dalam sinkronisasi substansi.
(d) Pedoman penyusunan peninjauan kembali RTRW belum ada.
(e) Pedoman penyusunan RTR Kawasan Strategis Provinsi (KSP) belum
ditetapkan.
(f) Pemahaman terhadap proses dan prosedur rekomendasi pemanfaatan
ruang masih rendah.
(g) Pedoman pemberian Insentif dan Disinsentif belum ditetapkan
b. Solusi
(a) menyediakan raw citra satelit seluruh Jawa Barat adalah mengumpulkan
dan mempergunakan citra satelit sekunder dengan resolusi yang kurang

lebih sama, dengan Tahun perekaman berkisar dari Tahun 2012 s.d.
Tahun 2014
(b) Berkomunikasi dengan narasumber yang memang pakar di bidang studi

kualitatif, sehingga didapatkan cara dan perspektif praktis untuk menggali


informasi dari tiap responden sebagai bahan dasar analisis.Meningkatkan
sinergi penataan ruang antar tingkat pemerintahan, antar wilayah dan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-107


antar sektor.
(c) Melakukan koordinasi dan sinkronisasi substansi pada setiap tahap
perencanaan.
(d) Menyempurnakan mekanisme persetujuan substansi rencana RRTR
kabupaten/kota dalam rangka percepatan penetapan RRTR.
(e) menyusun RTR KSP mengacu pada pedoman penyusunan RTRWP dengan
fokus substansi pada isu penanganan KSP.
(f) menyusun SOP BKPRD Provinsi Jawa Barat.
(g) Melaksanakan monitoring dan pembinaan kepada BKPRD kabupaten/kota.
(h) Melengkapi pranata pengendalian pemanfaatan ruang KBU, terutama
tentang pengaturan penyediaan dan penetapan Ruang Terbuka Hijau
Abadi di KBU.

4.1.6 Urusan Perencanaan Pembangunan


Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan Kegiatan
yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalammnya, guna
pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada, dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Dalam pelaksanaan pembangunan Tahun 2014, pemerintah
Provinsi Jawa Barat berpedoman kepada RPJPD tahun 2005-2025, RPJMD Provinsi Jawa
Barat Tahun 2013-2018 dan RKPD Tahun 2014. Dimana proses penyusunan seluruh
dokumen perencanaan tersebut melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan sesuai
dengan mekanisme yang diatur dalam peraturan perundang-undangan sehingga baik
seluruh OPD di Provinsi Jawa Barat maupun OPD kabupaten/kota serta para pemangku
kepentingan lainnya menjadikan dokumen tersebut sebagai acuan dalam membangun Jawa
Barat. Dalam urusan perencanaan pemerintah Provinsi Jawa Barat meraih Penghargaan
Pangripta Nusantara utama ke 4 kalinya berturut-turut dari Bappenas oleh Presiden RI di
Jakarta.
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Kerjasama Pembangunan
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Mengembangkan Kerjasama antar Daerah yang dilaksanakan oleh
Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama Sekretariat Daerah Provinsi
Jawa Barat Tahun Anggaran 2014 dengan jumlah anggaran sebesar
Rp. 600.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 520.744.600 (86,79%),
Output kegiatan adalah terfasilitasinya Naskah Kerjasama Antar Daerah

Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pihak Ketiga; terlaksananya Penataan dan
Pengembangan Kerjasama Daerah dengan Pihak Ketiga; tersusunnya Naskah
Akademis tentang Tata Naskah Kerjasama Daerah; Tersusuanya Naskah
e
Akademis dalam rangka penyusunan Struktur Kerjasama Daerah. Outcom
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-108
kegiatan adalah terfasilitasinya Rapat MPU sebanyak 3 kali, Terfasilitasinya
Rapat APPSI, Terfasilitasinya Rapat BKSP sebanyak 8 kali dan Terlaksananya
fasilitasi kerjasama antar daerah kabupaten/kota sebanyak 1 kali.
(2) Kegiatan Menyelenggarakan Rapat Gabungan Forum Kerjasama Daerah Mitra
Praja Utama XIV Tahun 2014 yang dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah
dan Kerjasama Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun
Anggaran 2014 dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 850.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 821.062.000 (97,00%). Output kegiatan adalah

terselenggaranya Rapat Gabungan Forum Kerjasama Daerah Mitra Praja Utama


XIV Tahun 2014 di Bandung pada tanggal 12 s.d. 14 Mei 2014, yang diikuti oleh
para Kepala Organisasi Perangkat Daerah dari seluruh Provinsi Anggota Rapat
Gabungan Forum Kerjasama Daerah Mitra Praja Utama XIV Tahun 2014.
e
Outcom kegiatanJawa
Bandung Provinsi adalah terlaksananya
Barat Rapat
dengan hasil Gabungankerjasama
3 dokumen FKD-MPU MPU.
XIV diund
pment F
tersusunnya 1 dokumen Kajian Regional Development Fund dan 1 dokumen l
Develo
kajian Kelembagaan Regiona .
(3) Kegiatan Menata Kerjasama dengan Pihak Ketiga, yang dilaksanakan oleh Biro
Otonomi Daerah dan Kerjasama Sekretariat Daerah Provinsi Jawa
Barat Tahun Anggaran 2014 dengan jumlah anggaran sebesar
Rp. 378.880.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 371.209.000 (99,29%).
Output kegiatan adalah terfasilitasinya Naskah Kerjasama Daerah Pemerintah

Provinsi Jawa Barat dan Pihak Ketiga; terlaksananya Penataan dan


Pengembangan Kerjasama Daerah dengan Pihak Ketiga; tersusunnya Naskah
Akademis tentang Tata Naskah Kerjasama Daerah; tersusunnya Naskah
e
Akademis dalam rangka penyusunan Struktur Kerjasama Daerah. Outcom
kegiatan adalah terfasilitasinya Fasilitasi Kerjasama (18 Kali), Penyusunan

Naskah Kerjasama daerah antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pihak
Ketiga (25 Naskah Kerjasama), Naskah akademis tentang Tata Naskah
Kerjasama Daerah (2 Dokumen).
(4) Kegiatan Mengevaluasi Penyelenggaraan Kerjasama Daerah, yang dilaksanakan
oleh Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama Sekretariat Daerah Provinsi
Jawa Barat Tahun Anggaran 2014 dengan jumlah anggaran sebesar
Rp. 550.000.000 realisasi anggaran sebesar 516.830.500 (93,97%). Output

kegiatan adalah Terevaluasinya Penyelenggaraan Kerjasama Daerah


dilingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan kabupaten/kota se-Jawa
Barat; tersusunnya Naskah Akademis Pedoman Penyelesaian Perselisihan
Kerjasama Daerah; tersusunnya Kajian Akademis Potensi Kerjasama Antar
Daerah Dalam Rangka Kawasan Ekonomi Khusus di Jabar Timur; tersusunnya

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-109


Draft Peraturan Gubernur tentang Penyelesaian Perselisihan Kerjasama
Daerah; tersusunnya Draft Peraturan Gubernur tentang Tata Naskah
Kerjasama Daerah; tersusunnya Program Sistem Informasi Manajemen (SIM) Biro
Otonomi Dearah dan Kerjasama; Telaksananya Pengembangan Program Sistem
Informasi Manajemen (SIM) Biro Otonomi Dearah dan Kerjasama.
e
Outcom kegiatan adalah tersusunnya Evaluasi Kerjasama Daerah
(1 Dokumen), Penyusunan Naskah Rancangan Kebijakan Kerjasama Daerah (2 Dokumen),
tersusunnya Kajian Akademis Pengembangan Kerjasama Daerah Dalam Rangka Peningkatan
Kawasan Ekonomi Khusus di Jawa Barat (1 Dokumen), Terlaksananya Peningkatan
Pebntyelenggaraan Kerjasama
daerah.
(5) Kegiatan menyusun Grand Design Kerjasama Daerah yang dilaksanakan oleh
Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama Sekretariat Daerah Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000 realisasi
anggaran sebesar 195.800.000 (97,90%). Output kegiatan adalah
tersusunnya Grand Design Kerjasama Daerah. sebagai pedoman pelaksanaan
e
program Kerjasama Daerah sampai dengan Tahun 2014. kegiatan
Outco
m
adalah terwujudnya Grand Design sebagai acuan / panduan pelaksanaan
program Kerjasama Daerah.
(6) Kegiatan Memfasilitasi Kerjasama antar Pemerintahan Luar Negeri dan
Menguatkan Komitmen Kerjasama dengan Mitra dari Wilayah Asia Pasifik yang
dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama Sekretariat
Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
ing
Rp.
Meet720.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp. 498.819.000 (69,28%). of
Output kegiatan adalah tersedianya 1 (satu) naskah Minutes

antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Pemerintah Kota Ishinomaki Jepang untuk
peningkatan kerjasama di bidang Perikanan; tersedianya
1 (satu) naskah Addendum Kesepakatan Bersama antara Dinas Perikanan dan

Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan Asosiasi Perikanan Miyagi tentang Usaha Pemagangan
Keterampilan Perikanan bagi Warga Negara asing; tersedianya
1 (satu) naskah Draft Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah

Provinsi Jawa Barat dengan Negara Bagian Australia Selatan tentang Kerjasama Sister
Province beserta rencana program/kegiatan; tersedianya

1 (satu) dokumen Kajian Kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan


Pemerintahan di Luar Negeri; masuknya Pemerintah Provinsi Jawa Barat
sebagai anggota Forum Pemerintah Daerah se Wilayah Asia Timur yang
diselenggarakan di Prefektur Nara Jepang. Catatan : Dana APBD Perubahan
sebesar Rp. 220.000.000 yang dianggarkan untuk kegiatan menghadiri Forum

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-110


Pemerintah Daerah se Wilayah Asia Timur di Prefektur Nara Jepang tidak dapat
direalisasikan karena keterlambatan penetapan perubahan anggaran 2014.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya jumlah peserta magang lulusan SMK
Kelautan / nelayan muda Jawa Barat di Kota Ishinomaki; meningkatnya jumlah
salary / insentif peserta magang di Ishinomaki menjadi sekitar 70.000 – 80.000
yen; diberikannya beasiswa kepada 20 (dua puluh) orang siswa baru di SMK
Negeri 1 Mundu Cirebon dan SMK Negeri 2 Indramayu sebesar Rp. 3 juta (Rp.
3.000.000) per siswa per tahun yang pengelolaannya dilaksanakan langsung oleh
kedua SMK tersebut; meningkatnya peluang kerjasama antara Pemerintah
Provinsi Jawa Barat dengan Negara Bagian Australia Selatan terutama dalam
bidang pendidikan, seni dan budaya, dan pengembangan kapasitas aparatur
pemerintah; meningkatnya peluang kerjasama dengan wilayah di negara-
negara Asia Timur.
(7) Kegiatan Melakukan Fasilitasi dan Mengembangkan Kerjasama dengan
Badan/Lembaga Luar Negeri yang dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah
dan Kerjasama Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 250.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 248.320.000 (99,33%). Output kegiatan adalah tersedianya 1 (satu)

dokumen Perjanjian Hibah antara PT. GRM Internasional dengan Komisi


Penanggulangan AIDS Provinsi Jawa Barat tentang Program Penanggulangan
AIDS di Jawa Barat; tersedianya 1 (satu) naskah Kesepakatan Bersama antara
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan USAID tentang Kerangka Acuan
Kerjasama Penyelenggaraan Bantuan Teknis USAID untuk peningkatan kualitas
pembelajaran, tata layanan dan manajemen pendidikan; tersedianya 45 orang
relawan Peace C orp s untuk pengajaran Bahasa Inggris dan Pelatihan Guru
Bahasa Inggris di SMA/SMK dan Madrasah Aliyah di 11 kabupaten/kota di Jawa
Barat; terselenggaranya 1 (satu) kali kegiatan rapat koordinasi kemitraan
dengan NGO Asing dan Lembaga Donor Asing; tersedianya peluang program
pemagangan aparatur Pemerintah Provinsi Jawa Barat di Korea Selatan;
tersedianya 1 (satu) naskah draft Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Tim
e
Koordinasi Hibah Luar Negeri. kegiatan adalah meningkatnya
Outco
m
penanggulangan AIDS di Jawa Barat; meningkatnya kualitas pembelajaran, tata layanan dan
manajemen pendidikan di Jawa Barat; meningkatnya keberanian dan antusiasme siswa da
berbahasa Inggris di 11 kabupaten/kota di Jawa Barat; meningkatnya pel
kerjasama dengan

NGO Asing dan Lembaga Donor Asing; meningkatnya peluang peningkatan


kapasitas sumber daya aparatur.
(8) Kegiatan Melakukan Evaluasi Kerjasama Daerah dengan Pemerintah dan
Badan/Lembaga Luar Negeri yang dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah
dan Kerjasama Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 250.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 249.500.000 (99,80%). Output kegiatan adalah terselenggaranya 1 (satu)

kali Rapat Koordinasi Evaluasi Kerjasama Luar Negeri; tersedianya 1 (satu)


dokumen kajian mengenai Indikator dan Instrumen Pelaksanaan Kerjasama
Luar Negeri dan Pedoman Pelaksanaan Evaluasi; tersusunnya rencana tindak
lanjut atas beberapa kerjasama; tersedianya 1 (satu) dokumen Laporan
e
Evaluasi Kerjasama Luar Negeri. kegiatan adalah meningkatnya
Outco
m
kapasitas aparatur pengelola kerjasama luar negeri di pemerintah
kabupaten/kota; meningkatnya pemahaman pengelola kerjasama luar negeri
dalam hal Indikator dan Instrumen Pelaksanaan Kerjasama Luar Negeri dan
Pedoman Pelaksanaan Evaluasi; terwujudnya perencanaan tindak lanjut
kerjasama luar negeri yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
(9) Kegiatan melakukan Fasilitasi Kerjasama Pembangunan Jawa Barat yang
dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi
Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 600.000.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 582.690.754 (97,12%). Output kegiatan adalah terlaksananya

rapat koordinasi perbatasan sebanyak 2 kali di Kota Semarang dan Kabupaten


Sukabumi; Mengikuti Musyawarah Rencana Pembangunan Regional Se Jawa- Bali
sebanyak 2 kali; terlaksananya Rapat Koordinasi Perencanaan Kerjasama
e
Pembangunan antar Daerah sebanyak 2 kali. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya sinergitas pembangunan di wilayah perbatasan Provinsi.

b. Permasalahan dan Solusi


a. Permasalahan
(a) tidak adanya keterpaduan program / kegiatan kerjasama antar OPD Provinsi
Jawa Barat;
(b) Perencanaan kerjasama yang tidak optimal;
(c) Kurangnya komitmen OPD untuk menindaklanjuti kerjasama.
(d) Masih adanya inkonsistensi peraturan perundang-undangan yang
berhubungan dengan pelaksanaan kerjasama daerah;
(e) Masih terdapatnya perbedaan kepentingan (conflict of interest) antar
daerah dalam melakukan kerjasama;
(f) Kerjasama antar pemerintah daerah masih rendah terutama dalam

penyediaan pelayanan masyarakat di wilayah terpencil, perbatasan antar


daerah, dan wilayah dengan tingkat urbanisasi dan pertumbuhan ekonomi

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-112


yang tinggi, serta pada pengelolaan dan pemanfaatan bersama sungai,
sumberdaya alam di beberapa daerah yang berdekatan;
(g) Masih terbatasnya dan masih rendahnya kapasitas aparatur pemerintah
daerah, menyebabkan tingkat pelayanan publik tidak berjalan optimal;
(h) Belum efektif dan efisiennya penyelenggaraan kelembagaan pemerintah

daerah, struktur organisasi pemerintah daerah umumnya masih besar dan


saling tumpang tindih;
(i) Hubungan kerja antar lembaga, termasuk antara Pemerintah Daerah,

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, masyarakat, dan organisasi non


pemerintah belum berjalan secara optimal;
(j) Keterbatasan sumber daya manusia pengelola kerjasama baik secara
kualitas maupun kuantitas;
(k) Terbatasnya dukungan anggaran untuk pelaksanaan kerjasama;
(l) SDM pengelola kerjasama baik di tingkat provinsi maupun di
kabupaten/kota di Jawa Barat masih rendah

b. Solusi
(a) menyusun Grand Design Kerjasama Daerah;
(b) Mengintensifkan koordinasi dan konsultasi, baik dengan Kementerian Dalam

Negeri dan Kementerian Luar Negeri maupun dengan pemerintah


kabupaten/kota dan OPD Provinsi Jawa Barat;
(c) Melakukan fasilitasi, monitoring, pembinaan, pengawasan dan evaluasi

terhadap pelaksanaan kerjasama luar negeri baik yang dilakukan oleh


provinsi maupun oleh pemerintah kabupaten/kota.
(d) Peningkatan konsultasi kepada Pemerintah dan koordinasi antar organisasi
perangkat daerah pelaksana kerjasama;
(e) Peningkatan koordinasi antar organisasi perangkat daerah sebagai
pelaksana kerjasama dan konsultasi dengan Pemerintah;
(f) Intensifikasi pembinaan dalam pelaksanaan kerjasama khususnya di tingkat
provinsi;
(g) Penguasaan teknik penyusunan rencana dan kebijakan pengelolaan

pembangunan berdasarkan pemetaan dan analisis potensi daerah yang


perlu dibenahi;
(h) Meningkatkan kapasitas keahlian dalam penyusunan basis data potensi

daerah untuk kepentingan perencanaan, penataan, pemanfaatan,


pemantauan, pengendalian dan sebagai media koordinasi antar pengelola.
(i) Harmonisasi peraturan perundang-undangan sektoral melalui konsultasi dan
penyusunan kajian yuridis normatif yang dapat dijadikan sebagai pedoman

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-113


dalam penyusunan dokumen kerjasama, pelaksanaan dan penyelesaian
perselisihan;
(j) Meningkatkan koordinasi dengan mitra kerjasama sejak dari tahap

perencanaan sampai dengan pelaksanaan kerjasama, untuk meminimalisasi


timbulnya potensi konflik;
(k) Mengoptimalkan inventarisasi dan kompilasi data Naskah Perjanjian
Kerjasama dan Kesepakatan Bersama, terutama yang bernilai strategis;
(l) menyusun kodifikasi kerjasama Daerah

2. Program Perencanaan, Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan Daerah


a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Grand Design Penguatan Kelembagaan Kesbangpol Jawa Barat, oleh
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat , dengan
anggaran sebesar Rp. 120.000.000 dan realisasi anggaran Rp. 119.920.000
(99,93%). Output kegiatan adalah tersusunnya perencanaan yang
n
komprehensif, sistematis, dan akurat melalui penyelenggaraan 2 kali Focus
iscusssio
Group D (FGD) dan 5 kali rapat penyusunan bahan perencanaan
e
grand design. kegiatan adalah terwujudnya eksistensi kelembagaan
Outco
m
dan penguatan tupoksi Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Barat.
(2) Kegiatan Rapat Kerja Bidang Kesbangpol, yang dilaksanakan oleh Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat dengan anggaran
sebesar Rp. 755.200.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 742.908.700
(98,37%). Output kegiatan adalah terbangunnya sinkronisasi, koordinasi, dan

komunikasi bidang Kesbangpol se-Jawa Barat serta meningkatnya orientasi


perencana melalui penyelenggaraan 3 kali rapat kerja yang diikuti oleh 62 orang
peserta dari Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Barat dan Badan/Kantor Kesbangpol
kabupaten/kota se-Jawa Barat, serta 1 kali orientasi petugas perencana dan
1 kali orientasi aparatur Kesbangpol kabupaten/kota se-Jawa
e
Barat. kegiatan adalah terwujudnya tata hubungan kerja antara
Outco
m
Provinsi dengan kabupaten/kota Bidang Kesbangpol serta meningkatnya
wawasan petugas perencana dan Aparatur Bidang Kesbangpol se-Jawa Barat.
(3) Kegiatan Fasiltasi Koordinasi Perencanaan BKD, yang dilaksanakan oleh Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 260.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 257.154.210
(98,90%). Output kegiatan adalah terselenggaranya forum OPD

kabupaten/kota dan OPD Pemerintahan Provinsi Jawa Barat dan fasilitasi


pelaksanaan pra musrenbang dan musrenbang daerah Provinsi Jawa Barat.
e
Outcom kegiatan adalah tersedianya bahan RKPD 2015 bidang kepegawaian.
(4) Kegiatan menyusun Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)
Provinsi dan Memfasilitasi Serta Mengevaluasi Penyusunan LPPD
kabupaten/kota Tahun 2014, yang dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah
dan Kerjasama . dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 238.937.100 (95,6%). Output kegiatan adalah LPPD

Provinsi beserta Indikator Kerja Kunci (IKK) dan Informasi penyelenggaraan


Pemerintahan Daerah (ILPPD) Tahun 2013 serta fasilitasi penyusunan LPPD
e
kabupaten/kota. kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi Laporan
Outco
m
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) dan terlaksananya Indikator
Kerja Kunci (IKK) Provinsi Jawa Barat.
(5) Kegiatan Koordinasi, Fasilitasi, dan Pengendalian (Penyelenggaraan OTDA serta
Forum Silaturahmi Muspida diWilayah I Provinsi Jawa Barat), yang
dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan
Wilayah I Provinsi Jawa Barat , dengan Alokasi Anggaran sebesar
Rp. 200.000.000 Realisasi Anggaran sebesar Rp. 200.000.000 (100%).
Output kegiatan adalah pelaksanaan kegiatan adalah 4 Dokumen Bidang

Pemerintahan di Wilayah I, yaitu Dokumen Koordinasi dan Fasilitasi Trantibum,


Dokumen Koordinasi dan Monitoring Evaluasi OTDA, Dokumen Monitoring dan
Evaluasi Wilayah Perbatasan dan Dokumen Silaturahmi Pimpinan Daerah Se
e
Wilayah I. kegiatan adalah tersusunnya rekomendasi agar BKPP
Outco
m
dapat melaksanakan pengawalan Anggaran baik APBD maupun APBN serta
mengidentifikasi permasalahan di wilayah I.
(6) Kegiatan Penyelenggaraan Koordinasi Pembangunan Jawa Barat di Wilayah I,
yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan
Pembangunan Wilayah I Provinsi Jawa Barat, dengan Alokasi Anggaran
sebesar Rp. 100.000.000 Realisasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000 (100%).
Output kegiatan adalah pelaksanaan kegiatan adalah terselenggaranya Rapat
Koordinasi Pembangunan dan tersusunnya Dokumen Pembangunan Jawa Barat
e
di Wilayah I. kegiatan adalah Terakomodirnya aspirasi
Outco
m
kabupaten/kota se Wilayah I di bidang pembangunan sesuai dengan karakter
wilayah I.
(7) Kegiatan Fasilitasi Operasional Advisor Pembangunan Jawa Barat Wilayah I,
yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan
Pembangunan Wilayah I Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 150.000.000 Realisasi Anggaran sebesar Rp. 150.000.000
(100%). Output kegiatan adalah Pelaksanaan kegiatan adalah tersusunnya
dokumen Advisor perihal pelaksanaan kebijakan baik bidang Pemerintahan,
e
Pembangunan, Perekonomian dan Kesejahteraan Sosial di wilayah I. Outcom

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-115


kegiatan adalah tersusunnya identifikasi dan rekomendasi hasil kajian Advisor
Pembangunan wilayah I.
(8) Pendampingan dan Monitoring Kegiatan Tematik Kewilayahan Provinsi, yang
dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan
Wilayah I Provinsi Jawa Barat , dengan Anggaran sebesar Rp. 400.000.000
dan realisasi keuangan sebesar Rp. 399.890.000 (99,97%). Output kegiatan
adalah pelaksanaan kegiatan adalah 7 Dokumen Tematik Kewilayahan yaitu

Dokumen hasil Rakor dan fasilitasi Pendampingan Kegiatan Tematik


Kewilayahan, dokumen Rakor dan Monitoring Pengembangan Sentra Ternak Sapi
Potong, dokumen Rakor dan Monitoring Pengembanan Agro Wisata Koridor
Bogor, Puncak dan Cianjur, dokumen hasil Pameran Komoditi Unggulan Tematik
Kewilayahan, dokumen Rakor dan Fasilitasi Koordinasi Pengembangan Komoditi
Unggulan Kewilayahan, dokumen Monitoring Pendampingan Kegiatan Tematik
Kewilayahan ke kabupaten/kota, dokumen Rakor dan Monitoring
Pengembangan Agro Wisata, Wisata Pemandangan Alam dan Bahari Koridor
e
Bogor, Sukabumi Palabuhanratu. kegiatan adalah Pengembangan
Outco
m
Destinasi Wisata BOPUNJUR, integrasi sentra pengembalaan ternak sapi
potong dan domba, pameran produk unggulan Tematik Kewilayahan.
(9) Kegiatan Pra Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah I , yang
dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan
Wilayah I Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 197.040.000 Realiasi Anggaran sebesar Rp. 197.040.000 (100%). Output

kegiatan adalah Pra Musrenbang di Wilayah I dan menghasilkan dokumen usulan


6 kabupaten/kota Rencana 2014 yang akan dibahas di Musrenbang
e
Provinsi. kegiatan adalah terakomodirnya usulan program dan
Outco
m
kegiatan sesuai kebutuhan pembangunan di wilayah I.
(10) Kegiatan Koordinasi, Monitoring dan Fasilitasi Aspek Kesejahteraan Sosial se
Wilayah I,yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan
Pembangunan Wilayah I Provinsi Jawa Barat , Alokasi Anggaran sebesar
Rp. 343.000.000 Realisasi Anggaran sebesar Rp. 343.000.000 (100%).
Output kegiatan adalah pelaksanaan kegiatan adalah terselenggaranya

Koordinasi, Monitoring dan Fasilitasi Aspek Kesejahteraan Sosial se wilayah I dan


tersusunnya 7 dokumen Penyelenggaraan Monitoring, Evaluasi
Penyelenggaraan Penyalahgunaan Narkoba dan Penanggulanagn HIV/AIDS
kabupaten/kota se Wilayah I, dokumen Koordinasi Pendidikan Menengah
Universal se Wilayah I, dokumen Monitoring Penanggulangan Traffiking dan
Ketenagakerjaan se Wilayah I, dokumen Koordinasi Pembinaan dan
Penanggulangan Tawuran Siswa SMA Sederajat di wilayah I, dokumen
Monitoring, Evaluasi PMKS se wilayah I, dokumen Silaturahmi Tokoh Agama dan
Tokoh Masyarakat, dokumen Penyelenggaraan Sosialisasi, Monitoring, dan
Evaluasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/BPJS Kesehatan Se-Wilayah
e
I.Outcom kegiatan adalah tersusunnya identifikasi dan rekomendasi
permasalahan aspek kesejahteraan sosial di wilayah I.
(11) Kegiatan Koordinasi, Fasilitasi, Sosialisasi Sinergitas Pengelolaan Cagar Biosfer
Cibodas,yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan
Pembangunan Wilayah I Provinsi Jawa Barat , Alokasi Anggaran sebesar
Rp. 205.000.000 Realisasi Anggaran sebesar Rp. 204.600.000 (99,80%).
Output kegiatan adalah koordinasi, Fasilitasi, Sosialisasi Sinergitas

Pengelolaan Cagar Biosfer Cibodasdan tersusunnya 5 Dokumen pengelolaan


cagar biosfer yaitu Semiloka, Temu Wicara, Studi Komparasi, Monitoring dan
Sosialisasi Pemantapan Pengelolaan/Pembangunan Berkelanjutan Cagar Biosfer
e
Cibodas. kegiatan adalah tersusunnya identifikasi dan rekomendasi
Outco
m
dalam pengelolaan cagar biosfer cibodas.
(12) Kegiatan Fasilitasi Budidaya Ikan Air Tawar dan Ikan Hias untuk Pasar
Regional dan Global, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000 Realisasi Anggaran sebesar
Rp. 99.300.000 (99,30%). Output kegiatan adalah pelaksanaan kegiatan
adalah 1 Dokumen Pengembangan Pusat Budidaya Ikan Air Tawar dan Ikan
e
Hias untuk Pasar Regional dan Global. kegiatan adalah
Outco
m
terselenggaranya Fasilitasi Budidaya Ikan Air Tawar dan Ikan Hias untuk Pasar
Regional dan Global.
(13) Kegiatan Fasilitasi Pemuliaan Padi Varietas Pandan Wangi dan Pengembangan
Varietas Unggul, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan
dan Pembangunan Wilayah I Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran
sebesar Rp. 100.000.000 Realisasi Anggaran sebesar Rp. 100.000.000
(100%). Output kegiatan adalah pelaksanaan kegiatan adalah 1 Dokumen
Pengembangan Pemuliaan Padi Varietas Pandan Wangi dan Pengembangan
e
Varietas Unggul. kegiatan adalah Berkembangnya Pusat Pemuliaan
Outco
m
Padi Varietas Pandan Wangi dan Pengembangan Varietas Unggul.
(14) Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Pusat Pertumbuhan Baru (Growth Center)
Palabuhanratuyang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan
dan Pembangunan Wilayah I Provinsi Jawa Barat , dengan Alokasi
Anggaran sebesar Rp. 100.000.000 Realisasi Anggaran sebesar
Rp. 100.000.000 (100%). Output kegiatan adalah pelaksanaan kegiatan
Center
adalah 1 Dokumen Pengembangan Pusat Pertumbuhan Baru (Growth )
e
Palabuhanratu di Wilayah I. enter kegiatan adalah Pengembangan Pusat
Outco
m
Pertumbuhan Baru (Growth C ).
(15) Kegiatan Pendampingan Pekan Olahraga dan Seni (POSPEDAWIL)di lingkup
BKPP Wilayah I yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan
dan Pembangunan Wilayah I Provinsi Jawa Barat , dengan Alokasi

Anggaran sebesar Rp. 125.000.000 Realisasi Anggaran sebesar Rp. 0 (0%).


Pencairan anggaran tidak sesuai dengan pelaksanaan kegiatan.
(16) Kegiatan Fasilitasi dan Monitoring Pelaksanaan Pemilu Legislatif dan PILPRES
2014 di wilayah II Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Badan
Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 50.000.000 realisasi anggaran
Rp. 49.604.000 (99,21%). Output kegiatanterlaksananya monitoring pemilu
e
legeslatif dan pemilu presiden periode 2014 – 2019. terkendalinya
Outco
m pemilu legeslatif dan pilpres Tahun 2014.
(17) Kegiatan Koordinasi, Fasilitasi Pengendalian Pembangunan Wilayah III Provinsi
Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan
Pembangunan Wilayah III Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 100.000.000, realisasi anggaran sebesar
Rp. 100.000.000 (100%). Output kegiatan adalah terselenggaranya Kegiatan
Rapat Koordinasi antar OPD kabupaten/kota dengan OPD Provinsi Jawa Barat,
e
dengan jumlah peserta 80 orang, yang hadir 94 orang. kegiatan
Outco
m
adalah Tersampaikannya Informasi yang sinergis dan aspiratif terhadap
permasalahan wilayah, sehingga makin meningkatnya jalur infrastruktur
jalan/jembatan yang berkualitas untuk jangka waktu panjang.
(18) Kegiatan Fasilitasi Koordinasi dan Monev Kegiatan Yansosdas dan Bidang
Pemberdayaan Masyarakat serta Kewilayahan BKPP Wilayah III Provinsi Jawa
Barat yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan
Pembangunan Wilayah III Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 100.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000
(100%). Output kegiatan adalah terselenggaranya Rapat Koordinasi Bidang

Kesehatan dengan focus pembahasan tentang asuransi kesehatan beserta


implementasi di pelayanan kesehatan se Wilayah III serta terselenggaranya Rapat
Koordinasi Bidang Pendidikan dengan focus pembahasan tentang kebijakan
pemerintah dalam upaya meningkatkan IPM Bidang Pendidikan di
e
Wilayah III. kegiatan adalah Tersebarnya informasi mengenai
Outco
m
pelaksanaan BPJS di Wilayah III dan Terintegrasinya kegiatan upaya
peningkatan IPM Bidang Pendidikan di Wilayah III.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-118
(19) Kegiatan Pra Musrenbang di BKPP Wilayah III, yang dilaksanakan oleh Badan
Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah III Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000, realisasi
anggaran sebesar Rp. 199.125.800 (99,56%). Output kegiatan adalah

terselenggaranya Kegiatan Rapat Koordinasi antar OPD kabupaten/kota dengan


OPD Provinsi Jawa Barat, dengan jumlah peserta 400 orang, yang hadir 419
e
orang. kegiatan adalah Tersampaikannya Informasi program dan
Outco
m
kegiatan kepada OPD kabupaten/kota
(20) Kegiatan Fasilitasi Koordinasi dan Pengendalian Pembangunan Bidang

Pembangunan Daerah (Fasilitasi Koordinasi dan Monev Kegiatan Bidang


Infrastruktur dan Lingkungan Hidup serta Kewilayahan di Wilayah Cirebon),
yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan
Pembangunan Wilayah III Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 324.877.792 realisasi anggaran sebesar Rp. 323.675.000
(99,63%). Output kegiatan adalah terselenggaranya Kegiatan Rapat
Koordinasi antar OPD kabupaten/kota dengan OPD Provinsi Jawa Barat,
e
dengan jumlah peserta 265 orang, yang hadir 309 orang. kegiatan
Outco
m
adalah Tersampaikannya Informasi yang sinergis dan aspiratif terhadap
permasalahan wilayah Output kegiatan adalah a). terselenggaranya

Koordinasi dan Fasilitasi Persiapan Sarana dan Prasarana Transportasi Hari Raya
Idul Fitri 1435 H. b). terselenggaranya Koordinasi, Fasilitasi Rencana
Pembangunan Ring Road di Kawasan Kebun Raya Kuningan. c).
terselenggaranya Koordinasi, Fasilitasi dan Monitoring Pengelolaan Sampah di
Wilayah III, d). terselenggaranya Fasilitasi dalam rangka mendukung
Pengendalian, Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup oleh Industri,
e
Outcom kegiatan adalah a). tersedianya dan tertatanya jalur dan
infrastruktur yang lebih baik sehingga dapat mengurai kemacetan dan
memperlancar arus mudik. b). Terencananya jalur jalan lingkar menuju
kawasan Kebun Raya. c). terwujudnya kesepakatan adanya TPA Regional
kedepan. d). meningkatnya pengetahuan mengenai cara pengolahan limbah yang
baik dan benar sesuai dengan teknologi terbaru.
(21) Kegiatan Fasilitasi, Koordinasi dan Sinergitas Perencanaan Pembangunan
Daerah, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan
Pembangunan Wilayah III Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 100.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000
(100%). Output kegiatan adalah terselenggaranya Kegiatan Rapat Koordinasi
antar OPD kabupaten/kota dengan OPD Provinsi Jawa Barat, dengan jumlah
e
peserta 80 orang, yang hadir 86 orang. m
Outco
Tersampaikannya Informasi yang sinergis dan aspiratif terhadap permasalahan
wilayah.
(22) Kegiatan Fasilitasi Koordinasi dan Monitoring Kegiatan Tematik Kewilayahan
BKPP Wilayah III, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan
dan Pembangunan Wilayah III Provinsi Jawa Barat , dengan anggaran
sebesar Rp. 400.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 400.000.000 (100%).
Output kegiatan adalah a). terselenggaranya Koordinasi Pengembangan

Sistem perdagangan Komoditi Beras di Wilayah III. b). terselenggaranya


Koordinasi Pengembangan Industri Batik Dan Rotan di Wilayah III. c).
terselenggaranya Koordinasi Pengembangan Sistem Perdagangan Palawija di
Wilayah III. d). terselenggaranya Koordinasi Pengembangan Industri Makanan
e
Olahan di Wilayah III. kegiatan adalah a). Terjalinnya sinergitas
Outco
m
Pengembangan Sistem Perdagangan Komoditi Beras. b). Terjalinnya sinergitas
Pengembangan Sistem Perdagangan Palawija. c). Terjalinnya sinergitas
Pengembangan Industri Batik Dan Rotan di Wilayah III. d). Terjalinnya
sinergitas Pengembangan Industri Makanan Olahan.
(23) Kegiatan Fasilitasi, Koordinasi dan Pengendalian Pembangunan Bidang
Pemerintahan (Penyelenggaraan Otda serta Forum Silaturahmi Muspida di
Wilayah III Prov. Jabar), yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah III Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 138.975.000 (69,49%). Output kegiatan adalah a). terselenggaranya

Rapat Koordinasi sebanyak 4 kali pertemuan, dengan pembahasan tentang usulan


kegiatan untuk Tahun berikutnya yang lebih diprioritaskan dari
kabupaten/kota se Wilayah III khusunya kegiatan yang dapat meningkatkan
e
tematik kewilayahan di Wilayah III kegiatan adalah a). Terjadinya
Outco
m
kesepakatan antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dengan Pemerintah
kabupaten/kota se Wilayah III mengenai usulan – usulan yang akan diajukan dan
lebih diprioritaskan pada saat acara Musrenbang Provinsi antara Bappeda
kabupaten/kota se Wilayah III khususnya kegiatan yang termasuk dalam
tematik kewilayahan.
(24) Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Agribisnis Mangga Gedong Gincu dan
Industrialisasi Perikanan (TKW-31), yang dilaksanakan oleh Badan
Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah III Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000, realisasi
anggaran sebesar Rp. 100.000.000 (100%). Output kegiatan adalah
a). terselenggaranya Koordinasi Pengembangan Agribisnis Mangga Gedong
Gincu di wilayah III, b). terselenggaranya Koordinasi Pengembangan
e
Industrialisasi Perikanan di Wilayah III. c). kegiatan adalah

Outco
m Terjalinnya sinergitas pencapaian Tematik Kewilayahan.
(25) Kegiatan Fasilitasi Pelestarian Keraton, Wisata Sejarah, Wisata Pilgrimage
(Ziarah) dan Ekowisata (TKW 34), yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah III Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000, realisasi anggaran sebesar
Rp. 99.457.000 (99,46%). Output kegiatan adalah terselenggaranya rapat

koordinasi dengan kabupaten/kota dan pelaksanaan visitasi ke Disparbud Kab.


Tasikmalaya dan Kab. Pangandaran, peserta visitasi dari unsure BKPPW III,
unsure Disparbudpora dan unsure Bappeda kabupaten/kota se Wilayah III.
e
Outcom kegiatan adalah dari hasil rakor adalah terinventarisasi jumlah
ODTW dari kabupaten/kota sedangkan dari kegiatan visitasi adanya
pengembangan wawasan dalam mengelola ODTW di Kabupaten lain untuk
diterapkan di kabupaten/kota di Wilayah III.
(26) Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Metropolitan Cirebon Raya (TKW-35), yang
dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan
Wilayah III Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 100.000.000, realisasi sebesar Rp. 100.000.000 (100%). Output kegiatan

adalah terselenggaranya Kegiatan Rapat Koordinasi antar OPD kabupaten/kota


dengan OPD Provinsi Jawa Barat, dengan jumlah peserta 80 orang, yang hadir
e
89 orang. kegiatan adalah tersampaikannya Informasi yang sinergis
Outco
m
dan aspiratif terhadap permasalahan wilayah, sehingga makin meningkatnya
jalur Metropolitan Cirebon Raya yang berkualitas untuk jangka waktu panjang.
(27) Kegiatan Fasilitasi Operasional Advisor Sinergi Pembangunan, yang
dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan
Wilayah III Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 150.000.000 realisasi sebesar Rp. 145.300.000 (96,87%). Output kegiatan

adalah terselenggaranya pertemuan selama 10 bulan dengan advisor yang telah


dipilih dengan kemampuan dalam memberikan masukan dan solusi untuk
meningkatkan kegiatan tematik kewilayahan yang dirasa masih belum
e
terselenggaran dengan baik dan optimal, kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya penyelenggaraan pemerintah daerah yang efektif dan efisien
sesuai ketentuan yang berlaku khususnya dalam pengimplementasian tematik
kewilayahan se Wilayah III.
(28) Kegiatan Festival Buah Mangga Se Wilayah III, yang dilaksanakan oleh Badan
Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah III Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 180.000.000, realisasi
anggaran sebesar Rp. 177.882.500 (98,82%). Output kegiatan adalah

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-121


terselenggaranya Festival Buah Mangga di Wilayah III, Outco kegiatan
adalah Teridentifikasinya jenis tanaman unggulan yang dapat dikembangkan di
Wilayah III.
(29) Kegiatan Pendampingan Pekan Olah Raga dan Seni (POSPEDAWIL) di Lingkup
BKPP Wilayah III Provinsi Jawa Barat Tahun 2014,yang dilaksanakan oleh
Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah III
Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 220.000.000,

realisasi anggaran sebesar Rp. 0 (0%). Pencairan anggaran tidak sesuai dengan
pelaksanaan kegiatan.
(30) Kegiatan Koordinasi Pembangunan di Wilayah IV yang dilaksanakan oleh
Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV
Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 200.000.000.Realisasi anggaran sebesar Rp. 195.100.000 (97,55%).
Output kegiatan adalah terlaksananya Rakor Pembangunan Kewilayahan
e
Bidang Pemerintahan. kegiatan adalah tersedianya Informasi
Outco
m
Sinergitas Kegiatan Pembangunan di Wilayah IV.
(31) Kegiatan Advisor Inovasi Bakorpembang Wilayah IV, yang dilaksanakan oleh
Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV
Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000.
Realisasi anggaran sebesar Rp. 119.448.500 (79,63%). Output kegiatan
adalah terlaksananya Fasilitasi Advisor Pembangunan Bakorpembang Wilayah
e
IV. kegiatan adalah tersusunnya Dokumen Advisor Pembangunan

Outco
m Wilayah
IV.
(32) Kegiatan Fasilitasi, Koordinasi dan Monitoring Kegiatan Tematik Kewilayahan
Provinsi Bagian Kegiatan kabupaten/kota se Wilayah IVyang dilaksanakan oleh
Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV
Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 400.000.000 realisasi anggaran sebesar 368.544.000 (92,14%). Output
kegiatan adalah terlaksananya Rapat Koordinasi dan Fasilitasi serta Monitoring
e
Program Tematik Kewilayahan di Wilayah IV. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya Prioritas Pembangunan Berbasis Tematik Kewilayahan di
Wilayah IV.
(33) Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Kawasan Pendidikan Tinggi dan Riset
Terpadu di Jatinangor, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000. Realisasi anggaran sebesar
Rp. 97.930.000 (97,93%). Output kegiatan adalah terselenggaranya
Penelitian Pengembangan Kawasan Pendidikan Tinggi dan Riset Terpadu di

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-122


Jatinangor. Outco kegiatan adalah tersusunnya Dokumen hasil penelitian
dan terkoordinasikannya perencanaan pengendalian dan pengawasan
pembangunan pendidikan.
(34) Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Jasa Perdagangan dan Industri Kreatif (TKW-
44), yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahandan
Pembangunan Wilayah IV Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 100.000.000.Realisasi anggaran sebesar Rp. 96.492.000 (96,49%).
Output kegiatan adalah terlaksananya Koordinasi, Fasilitasi dan Monitoring
Pelaksanaan Program Tematik Kewilayahan Jasa Perdagangan dan Industri
e
Kreatif di kabupaten/kota se Wilayah IV. kegiatan adalah tercapainya
Outco
m
Koordinasi, Fasilitasi dan Monitoring Pelaksanaan Program Tematik Kewilayahan
Jasa Perdagangan dan Industri Kreatif di kabupaten/kota se Wilayah IV.
(35) Kegiatan Koordinasi, Fasilitasi Pengembangan Pusat Pertumbuhan Baru (Growth
Center) Pangandaran (TKW-45a), yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000.Realisasi anggaran sebesar
Rp. 149.710.000 (99,80%). Output kegiatan adalah terlaksananya Rapat
Koordinasi dan Monitoring Pendukungan Infrastruktur dan Lingkungan Hidup
e
dalam rangka Pertumbuhan (Growth Center) Pangandaran. kegiatan
Outco
m adalah Sinergitas Pengendalian Tematik Kewilayahan di Wilayah IV.
(36) Kegiatan Koordinasi, Fasilitasi Pengembangan Pusat Pertumbuhan Baru (Growth
Center) Rancabuaya (TKW-45b), yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 149.610.000 (99,74%). Output kegiatan adalah terlaksananya Rapat
Koordinasi dan Monitoring Pendukungan Infrastruktur dan Lingkungan Hidup
dalam rangka Pertumbuhan (Growth Center) Rancabuaya. Outcome kegiatan
adalah Sinergitas Pengendalian Tematik Kewilayahan di Wilayah IV.
(37) Kegiatan Telaahan Strategi Kerjasama Pembangunan Perbatasan antar
kabupaten/kota di Wilayah Priangan Timur BKPPW-IV, yang dilaksanakan oleh
Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV
Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 248.500.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 244.870.000 (98,54%), Output kegiatan adalah

terlaksananya Rapat Koordinasi Telaahan Strategi Kerjasama Pembangunan


Perbatasan antar kabupaten/kota di Wilayah Priangan Timur BKPP Wilayah IV,
e
Outcom kegiatan adalah Sinergitas Pengendalian Tematik Kewilayahan di
Wilayah IV.
(38) Kegiatan Evaluasi Hasil Kinerja dan Pemutahiran Dispenda Provinsi Jawa Barat

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-123


yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.237.992.000
realisasi anggaran sebesar
Rp. 1.224.028.450 (98,87%). Output kegiatan adalah Hasil Evaluasi Kinerja
dan Pemutahiran data Dispenda Provinsi Jawa Barat sebanyak 34 buku.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya kinerja Dinas Pendapatan Provinsi
Jawa Barat.
(39) Kegiatan Pelaksanaan Pemeriksaan dan Evaluasi pada Organisasi Perangkat
Daerah Provinsi dan Pemerintah kabupaten/kota, yang dilaksanakan oleh
Inspektorat Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran setelah
perubahan sebesar Rp. 12.020.210.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 12.018.322.500 (99,98%). Output kegiatan adalah dilaksanakannya

pemeriksaan reguler, pengelolaan keuangan OPD Provinsi, pemeriksaan


Bantuan Keuangan dan Review terhadap LKPD Provinsi, SAKIP serta
e
pemeriksaan On Call. kegiatan adalah dimanfaatkannya dokumen
Outco
m
hasil pengawasan sebagai bahan penyusunan kebijakan.
(40) Kegiatan Penanganan Kasus Pengaduan Masyarakat, yang dilaksanakan oleh
Inspektorat Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran setelah
perubahan sebesar Rp. 517.400.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 513.460.000 (99,24%). Output kegiatan adalah dilaksanakannya

pemeriksaan kasus pengaduan, koordinasi penanganan kasus pengaduan


masyarakat dan monitoring penyelesaian dan penanganan tindak lanjut kasus-
e
kasus pengaduan pada OPD dan Pemerintah Kabupaten / Kota. Outcom

kegiatan adalah meningkatnya pelayanan pengaduan – pengaduan


masyarakat terhadap pemerintahan dan pembangunan daerah.
(41) Kegiatan Penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT), Kebijakan
Pengawasan dan Rencana Kerja Pengawasan, yang dilaksanakan oleh
Inspektorat Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran setelah
perubahan sebesar Rp. 644.100.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 634.350.000 (98,49%). Output kegiatan adalah disampaikannya PKPT

Tahun 2014, dan dilaksanakannya koordinasi pengawasan daerah dalam


rangka penyusunan PKPT Tahun 2015, koordinasi pengawasan Nasional serta
e
penyusunan kebijakan pengawasan Tahun 2015. kegiatan adalah
Outco
m
dimanfaatkannya PKPT dan dukomen kebijakan pangawasan yang lain sebagai
bahan perencanaan pemeriksaan yang lebih sinergis.
(42) Kegiatan Pemutakhiran Data Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Itjen
Kementerian Dalam Negeri, Itjen Kementerian Lainnyadan Inspektorat
Provinsi Jawa Barat , yang dilaksanakan oleh Inspektorat Provinsi Jawa
Barat dengan anggaran setelah perubahan sebesar Rp. 778.865.000 realisasi

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-124


anggaran sebesar Rp. 640.064.292 (82,18%). Outpu kegiatan adalah
pelaksanaan pemutahiran data TLHP reguler pada OPD Provinsi dan TLHP reguler
dan Bantuan Keuangan pada 26 Kabupaten dan Kota, pra pemutahiran dan
koordinasi pemutahiran TLHP Itjen Kementerian Dalam Negeri, serta Monitoring
tindak lanjut hasil Pemeriksaan Inspektorat Provinsi Jawa Barat.
e
Outcom kegiatan adalah dimanfaatkannya kegiatan pemutahiran sebagai
sarana memperbaiki dan menyelesaikan permasalahan auditan.
(43) Kegiatan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) Pemerintah
kabupaten/kota, yang dilaksanakan oleh Inspektorat Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran setelah perubahan sebesar Rp. 675.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 615.393.000 (91,17%). Output kegiatan adalah
dilaksanakannya EPPD pada Kabupaten / Kota, koordinasi dan konsultasi serta
e
penyusunan laporan hasil EPPD. kegiatan adalah dimanfaatkannya
Outco
m
dokumen hasil EPPD sebagai bahan perbaikan pelaksanaan penyelenggaraan
Pemerintah Daerah.
(44) Kegiatan fasilitasi dan Koordinasi Pengawasan, yang dilaksanakan oleh
Inspektorat Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran setelah
perubahan sebesar Rp. 250.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 228.424.000 (91,37%). Output kegiatan adalah dilaksanakannya
sosialisasi SPIP Provinsi Jawa Barat dan terlaksananya penilaian Mandiri
e
Reformasi Birokrasi bagi Kepala OPD Provinsi. kegiatan adalah
Outco
m
dimanfaatkannya hasil sebagai bahan penerapan SPIP di tiap OPD.
(45) Kegiatan Database Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa yang
dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa , dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 200.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 144.296.195
(72,15%) dan sisa anggaran sebesar Rp. 55.703.805. Output kegiatan adalah

pelaksanaan kegiatan adalah terlaksananya penyusunan database


pemberdayaan masayarakat dan pemerintahan desa serta meningkatkan
pengembangan website pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa.
e
Outcom kegiatan adalah terbentuknya website pemberdayaan masyarakat
dan pemerintahan desa.
(46) Kegiatan Fasilitasi Koordinasi Perencanaan, yang dilaksanakan oleh Badan
Pemberdayaan Masyarakat Desa dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 250.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 154.373.886 (61,75%).
Output kegiatan adalah terlaksananya konsultasi dengan pusat dan daerah,

fasilitasi Pra Musrenbang Kewilayahan, Musrenbangnas, dan Kaji Banding


Perencanaan dan Penataan SDM ke Provinsi NTB, serta fasilitasi kegiatan
e
perencanaan, pengendalian, dan fasilitasi evaluasi KLN bidang PMD. Outcom
kegiatan adalah meningkatnya koordinasi perencanaan pusat provinsi dan
kabupaten/kota.
(47) Kegiatan Koordinasi dan sinkronisasi perencanaan kegiatan perpustakaan dan
kearsipan di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan
Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 250.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 241.312.074 (96.52%).
Output kegiatan adalah terlaksananya rakor perencanaan bidang perpustakaan
dan kearsipan sebanyak 1 kali; Orientasi bidang perpustakaan dan kearsipan
e
sebanyak 1 kali. kegiatan adalah meningkatnya koordinasi dan
Outco
m
sinkronisasi kegiatan perpustakaan dan kearsipan.
(48) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Perencanaan Pembangunan yang
dilaksanakan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 399.032.950 realisasi anggaran sebesar
Rp. 394.130.050 (98.77%). Output kegiatan adalah Penyusunan Laporan SPM
Tahun 2013, Pelaksanaan Forum OPD, Koordinasi Perencanaan
e
Program/Kegiatan. kegiatan adalah tersusunnya Laporan Standar
Outco
m
Pelayanan Minimal (SPM) Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebanyak 2 Dokumen,
terlaksananya Forum OPD sebanyak 1 kali, terlaksananya Koordinasi
Perencanaan Program dan Kegiatan sebanyak 1 kali, dan Monitoring dan
Evaluasi Program/Kegiatan 2014 sebanyak 26 kabupaten/kota.
(49) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Perencanaan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa
Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, memiliki
alokasi anggaran sebesar Rp. 455.914.800 dengan realisasi anggaran sebesar
Rp. 455.744.800 (99,96%). Output kegiatan adalah terwujudnya 5 dokumen
Perencanaan (Dokumen Rakor 2014, Renja 2015, RKA Perubahan 2014, RKA
e
2015. dan kegiatan adalah
DPA 2015, serta RKA-KL 2015).
Outco
m
tersedianya dokumen arah kebijakan pembangunan perkebunan Jawa Barat
untuk Tahun 2015.
(50) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pembangunan Perikanan dan Kelautan Jawa
Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 232.000.000 dan realisasi
anggaran sebesar Rp. 231.274.918 (99,69%). Output kegiatan adalah

tersedianya Renja Dinas Perikanan dan Kelautan sebanyak 20 buku,


terlaksananya rapat koordinasi 1 kali, tersedianya Renstra Dinas sebanyak 20
buku, terlaksananya monev kegiatan 1 Tahun, tersedianya dokumen kajian
pemetaan intensitas perekonomian bidang perikanan dan kelautan, 1 paket.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya sinergitas perencanaan pembangunan
perikanan dan kelautan Jawa Barat 100%.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-126


(51) Kegiatan Fasilitasi Proses Perencanaan Pengendalian dan Pengawasan
Pembangunan Daerah yang dilaksanakan Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 193.100.000.
Adapun realisasi anggarannya mencapai sebesar Rp. 188.509.075 (97,62%).
Output kegiatan adalah tersusunnya RENJA Tahun 2015 sebanyak 25 Buku

RENJA, Forum Perencanaan Pembangunan KUMKM Jawa Barat Tahun 2014


sebanyak 1 Kali, terfasilitasinya koordinasi Perencanaan melalui Ratekcan K/L,
Rakortas, Rapat Gabungan MPU, Musrembang Provinsi, Pra Musrembangnas
e
dan Musrembangnas, masing-masing 1 Kegiatan Rakor Perencanaan. Outcom

kegiatan adalah ini adalah meningkatnya Sinergitas Perencanaan Pembangunan


Daerah, tersedianya dokumen perencanaan Makro dan Sektoral yang Pro Publik
(52) Kegiatan Perencanaan Pengendalian Dan Pengawasan Pembangunan Daerah,
yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah
(BPLHD) Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 328.250.000 realisasi anggaran sebesar Rp.317.062.500 (96,59%). Output

kegiatan adalah terlaksananya Forum OPD Bidang Lingkungan Hidup Se Jawa


Barat (1 Kali 100 Orang), terlaksananya Fasilitasi forum perencanaan
pembangunan (Tingkat Nasional, Tingkat Provinsi dan Kewilayahan),
terlaksananya Forum Kepala OPD Bidang LH Se Jawa Barat (1 Kali 75 Orang),
terlaksananya Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah Bidang lingkungan
hidup, terlaksananya evaluasi dan monitoring Program Citarum Bestari (Bersih,
Sehat, Lestari, Indah), terlaksananya rapat Koordinasi Program Citarum Bestari.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya peran serta stake holder dalam
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
(53) Fasilitas dan Koordinasi Perencanaan Pengendalian Pembangunan Daerah, yang
dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 150.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 148.965.850 (99.31%). Output kegiatan adalah tersusunnya Renja SKPD
Tahun 2015, terselenggaranya Forum SKPD, Evaluasi dan monitoring kegiatan
e
Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat. kegiatan adalah tingkat
Outco
m
ketersediaan dokumen perencanaan daerah spasial dan sektoral.
(54) Verifikasi Kegiatan Bantuan Keuangan, Hibah, Bansos Bidang Perhubungan
yang yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 130.000.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 91.818.000 (70,63%). Output kegiatan adalah laporan
hasil verifikasi usulan Hibah, Bansos dan Bantuan Keuangan, rekomendasi
e
kepada TAPD Jawa Barat, laporan Monitoring. Outcom kegiatan adalah
terwujudnya sinergitas perencanaan, pengganggaran dan pelaksanaan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-127


Bantuan keuangan, Hibah, dan Bansos Bidang Perhubungan.
(55) Penyusunan Rencana Bidang Transportasi Untuk Persiapan PON XIX yang
dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran Rp. 136.000.000 realisasi anggaran Rp. 85.624.200 (62,96%)
, Output kegiatan adalah Ketersediaan dokumen perencanaan awal persiapan e
PON XIX Bidang Transportasi, kegiatan adalah terlaksananya
Outco
m
kegiatan pelayanan transportasi pada penyelenggaraan PON XIX Tahun 2016.
(56) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Perencanaan, yang dilaksanakan oleh Dinas
Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 400.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 341.948.182 (85,49%). Output kegiatan adalah tersusunnya dokumen

perencanaan kegiatan pengelolaan sumber daya air melalui Penyusunan


Renstra 2013 – 2018, fasilitas Musrenbang / Kewilayahan, Fasilitas
Penyelenggaraan Forum OPD, Fasilitas Penyelenggaraan Rakortas, dan
e
penyusunan dokumen renja 2014. kegiatan adalah terfasilitasinya
Outco
m
dan terkoordinasinya perencanaan kegiatan pengelolaan sumber daya air.
(57) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Perencanaan yang dilaksanakan oleh Badan
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga
Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 381.085.000 realisasi sebesar Rp. 361.498.740 (94,86%). Output
kegiatan adalah Rakor Teknis Kementerian dan Lembaga; Penyelenggaraan
e
Forum OPD; Pra Musrenbang Kewilayahan Nasional dan MPU. Outcom

kegiatan adalah tersedianya Data dan Informasi Perencanaan, Evaluasi, dan


Pelaporan Kegiatan di BP3AKB.
(58) Kegiatan Fasilitasi Pengendalian Program dan Validasi Data PMKS dan PSKS,
yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 220.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 208.535.000
(94,79%). Output kegiatan adalah terlaksananya pengendalian program dan
tersedianya validasi data PMKS dan PSKS di 27 kabupaten/kota Provinsi Jawa
e
Barat kegiatan adalah tingkat ketersediaan dan validitas informasi
Outco
m
perencanaan pembangunan.
(59) Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Penyusunan Program dan Aspek
Pembangunan Kesejahteraan Sosial, yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 370.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 342.021.154 (92,44%). Output kegiatan
adalah kegiatan terjalinnya koordinasi program dan kegiatan pembangunan
e
bidang kesejahteraan sosial di Jawa Barat adalah kegiatan adalah
Outco
m
Tingkat ketersediaan dan validitas informasi perencanaan pembangunan.
(60) Kegiatan Koordinasi Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Program/Kegiatan
Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian, yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp.989.528.870 realisasi sebesar Rp.957.514.670 (96,76%). Output

kegiatan adalah Perencanaan Tenaga Kerja Daerah (PTKD) 1 Dokumen, Forum


SKPD 1 kegiatan, Sosialisasi Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2013 tentang
Pedoman Penempatan dan Perlindungan TKI Asal Jawa Barat, Pengelolaan
Penyusunan Buletin Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian sebanyak 12 bulan,
Monitoring dan Evaluasi Program/ Kegiatan Dinas Tahun 2013 12 bulan,
Penyusunan Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Ketenagakerjaan, dan
e
Review Rencana Strategis Tahun 2013-2018. kegiatan adalah
Outcom
Sinergisnya Kegiatan Bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian.
(61) Kegiatan Koordinasi,Konsultasi Perencanaan Program UPTD BPK Bekasi, yang
dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.231.580.000 realisasi sebesar
Rp.231.167.500 (99,82%). Output kegiatan adalah tersedianya data
e
perencanaan pelatihan ketenagakerjaan. kegiatan adalah

Outco
m tersusunnya perencanaan pelatihan ketenagakerjaan.
(62) Kegiatan Pengembangan Perencanaan Pelatihan Tenaga Kerja Luar Negeri,
yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.250.000.000 realisasi
sebesar Rp. 248.860.000 (99,54%). Output kegiatan adalah terselenggaranya
koordinasi pengembangan perencanaan pelatihan TKLN, pengembangan modul
e
pelatihan, analisa kebutuhan pelatihan dan temu konsolidasi. Outcom
kegiatan adalah tersusunnya data pelatihan tenaga kerja luar negeri.
(63) Kegiatan Koordinasi, Perencanaan, Evaluasi Dan Monitoring Pelatihan
Ketransmigrasian, yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 250.000.000 realisasi sebesar Rp. 250.000.000 (100%). Output kegiatan

adalah Rakor Perencanaan Pelatihan Ketransmigrasian, Monitoring di 11


Kabupaten (21 UPT), Evaluasi pasca pelatihan di 11 Kabupaten (21 UPT)
e
Outcom kegiatan adalah Sinergisnya Kegiatan Bidang pelatihan
Ketransmigrasian.
(64) Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan APBD Provinsi Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Biro Administrasi Pembangunan dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 3.960.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 3.935.851.480 (99,39%). Output kegiatan adalah terlaksananya
monitoring, evaluasi, dan estimasi kegiatan APBD Provinsi Jawa Barat, serta

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-129


terlaksananya Pemeliharaan ISO 9001:2008 tentang Pengendalian Pelaksanaan
e
APBD. kegiatan adalah terlaksananya pengendalian pelaksanaan
Outco
m
program/kegiatan APBD Provinsi Jawa Barat, serta terstandarisasinya proses
pengendalian APBD.
(65) KegiatanFasilitasi, Koordinasi Pemanfaatan SISMONTEP Provinsi Jawa Barat,
yang dilaksanakan oleh Biro Administrasi Pembangunan dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 500.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 427.065.280
(85,41%). Output kegiatan adalah terfasilitasi dan terkoordinasinya

pemanfaatan laporan SISMONTEP lingkup OPD Provinsi Jawa Barat dan


Pemerintah kabupaten/kota, serta terlaksananya keikutsertaan dalam Rakernas
e
mengenai SISMONTEP. kegiatan adalah terwujudnya sinergitas
Outco
m
pengendalian pembangunan lingkup OPD Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah
kabupaten/kota.
(66) KegiatanAsistensi Dokumen Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pembangunan,
yang dilaksanakan oleh Biro Administrasi Pembangunan dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 300.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp.272.099.500
(90,70%). Output kegiatan adalah tersusunnya DPA SKPD Perubahan Tahun
Anggaran 2014 dan tersusunnya RKA SKPD Tahun Anggaran 2015.
e
Outcom kegiatan adalah terfasilitasinya penyusunan program dan kegiatan
APBD Provinsi Jawa Barat.
(67) Kegiatan Sinergitas Pengendalian Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Antara
Pemerintah, Provinsi dan kabupaten/kota di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh
Biro Administrasi Pembangunan dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 300.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp.238.378.000,- (80,22%).
Output kegiatan adalah terlaksananya Rapat Koordinasi Sinergitas
Pengendalian Kegiatan Pembangunan dan Rapat Kerja Pengendalian
e
Pelaksanaan Bantuan Keuangan. kegiatan adalah terwujudnya
Outco
m
peningkatan koordinasi dan sinergitas pengendalian kegiatan Pemerintah Pusat,
Pemerintah Provinsi dan Pemerintah kabupaten/kota.
(68) Kegiatan Penyediaan Sistem Informasi Pelaporan Kegiatan APBD Provinsi Jawa
Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Administrasi Pembangunan dengan

alokasi anggaran sebesar Rp. 75.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 0


(0,00%) (kegiatan tidak dapat dilaksanakan). Kegiatan bersumber pada APBD
Perubahan Tahun 2014 dan tidak dapat dilaksanakan karena waktu yang
tersedia tidak memungkinkan untuk dilaksanakannya kegiatan tersebut.
(69) Kegiatan Sinergisasi Pengembangan Program Kebudayaan dan Kepariwisataan
Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 562.170.405
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-130
realisasi anggaran sebesar Rp. 562.074.800 (99,98%). Outpu
kegiatan adalah
tersusunnya RENSTRA Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat

1 naskah; terlaksananya Pengendalian Pelaksanaan Program Kegiatan Seni


Budaya 1 kegiatan; Forum Dialog Program Pengembangan Kebudayaan 1 kali;
terfasilitasinya Perencanaan Bidang Kebudayaan dan Kepariwisataan se MPU
e
5 kali kegiatan adalah terinformasikannya data pariwisata, seni dan
Outco
m
budaya Jawa Barat yang akurat dan mutakhir.
(70) Kegiatan Kilas Balik dan Apresiasi Pemerintah Provinsi kepada Pelaku
Pembangunan Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 750.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 729.980.000 (97,33%).
Output kegiatan adalah terselenggaranya Kilas Balik dan Apresiasi Pemerintah
Provinsi kepada Pelaku Pembangunan Jawa Barat kepada 20 orang
e
tokoh/pelaku/ komunitas Seni, Budaya dan Pariwisata Jawa Barat. Outcom

kegiatan adalah terwujudnya akuntabilitas evaluasi pembangunan


kepariwisataan dan kebudayaan Provinsi Jawa Barat.
(71) Kegiatan Penyusunan Grand Design Kebijakan Pusat Seni Budaya Jawa Barat di
kabupaten/kota yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000 (100%). Output kegiatan adalah
terlaksananya Penyusunan Grand Design Kebijakan Pusat Seni Budaya Jawa
e
Barat di kabupaten/kota 1 dokmen kebijakan. kegiatan adalah
Outco
m
tersusunnya kebijakan pariwisata, seni dan budaya Jawa Barat.
(72) Kegiatan Fasilitasi dan koordinasi Perencanaan Pembangunan yang
dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dana
Rp. 250.000.000 dengan realisasi Rp. 249.899.200 (99,96%). Output kegiatan

penyusunan Dokumen Rencana Strategis Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat


Tahun 2013-2018, koordinasi program dan kegiatan bidang peternakan dari
kabupaten/kota, pengendali pelaksanaan kegiatan, dan penyusunan Dokumen
Perencanaan Kerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
e
Outcom yang dicapai tersusunnya Dokumen Rencana Strategis Dinas
Peternakan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, terkoordinasinya program dan
kegiatan bidang peternakan dari kabupaten/kota, terkendalinya pelaksanaan
kegiatan, dan tersusunnya Dokumen Perencanaan Kerja Dinas Peternakan
Provinsi Jawa Barat Tahun 2015
(73) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Bidang Kepariwisataan di
Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Administrasi Perekonomian Setda
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000,

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-131


realisasi anggaran s.d bulan Oktober 2014 sebesar Rp. 137.170.000 (91,45%).
Output kegiatan adalah terlaksananya Rapat Koordinasi dan Fasilitasi Regulasi
Pembangunan Destinasi Pariwisata Jawa Barat, FGD Program Fasilitasi
Pengembangan Kawasan Strategis Pariwisata Jawa Barat. Outcome kegiatan

adalah terfasilitasinya Rapat Koordinasi dan Fasilitasi Regulasi Pembangunan


Destinasi Pariwisata Jawa Barat, FGD Program Fasilitasi Pengembangan
Kawasan Strategis Pariwisata Jawa Barat sebagai bahan rumusan penyusunan
kebijakan dalam meningkatkan iklim kepariwisataan di Jawa Barat.
(74) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Penanaman Modal di Jawa
Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Administrasi Perekonomian Setda
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000,
realisasi anggaran sebesar Rp. 138.972.500 (92,65%). Output kegiatan adalah

tersusunnya kajian pemetaan dan kebijakan investasi kabupaten/kota wilayah I


Bogor, terlaksananya koordinasi dan Monitoring Bidang Penanaman Modal,
terlaksananya kegiatan rapat dan tersusunnya bahan evaluasai pelaporan.
e
Outcom kegiatan adalah teridentifikasinya potensi dan kebijakan investasi di
wilayah I Bogor dan tersusunnya bahan rumusan kebijakan Bidang Penanaman
Modal di Daerah.
(75) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengendalian Aspek Kebinamargaan di Jawa
Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Administrasi Perekonomian Setda
Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 175.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 152.130.000 (86,93%) (S.D Oktober 2014). Output

kegiatan adalah terlaksananya dan terkoordinasinya kesiapan dalam rangka


menghadapi Hari Raya Keagamaan Lebaran (Idul Fitri) Tahun 2014 dan
terlaksananya koordinasi, monitoring dan evaluasi kemajuan pelaksanaan
e
rencana pembangunan jalan tol di Jawa Barat. kegiatan adalah
Outco
m
terselenggaranya Rapat Koordinasi Tingkat Provinsi Jawa Barat dalam rangka
menghadapi Hari Raya Keagamaan Lebaran Tahun 2014 serta Terfasilitasi dan
terkoordinasinya Pelaksanaan Pembangunan Jalan Tol di Jawa Barat.
(76) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air di Jawa Barat,
yang dilaksanakan oleh Biro Administrasi Perekonomian Setda Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 175.000.000, realisasi
anggaran sebesar Rp. 168.000.000 (96,00%). Output kegiatan adalah

terfasilitasi, terkoordinasi dan terevaluasinya kegiatan Perumusan Bahan


Kebijakan mengenai Optimalisasi Waduk-Waduk Strategis, Sungai dan Sumber
Daya Air Lainnya dalam rangka Mengantisipasi Banjir dan Kekeringan di Jawa Barat
serta termonitoring dan terevaluasinya pengembangan serta pelaksanaan
pembangunan infrastruktur sumber daya air dan irigasi di Jawa Barat dalam

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-132


rangka mendukung peningkatan ketahanan pangan Outco kegiatan adalah
tercapainya hasil kegiatan fasilitasi dan koordinasi pelaksanaan pengembangan
infastruktur pengelolaan sumber daya air di Jawa Barat melalui Perumusan Bahan
Kebijakan mengenai Optimalisasi Waduk-Waduk Strategis, Sungai dan Sumber
Daya Air Lainnya dalam rangka Mengantisipasi Banjir dan Kekeringan di Jawa
Barat serta pengembangan infrastruktur sumber daya air dalam mendukung
ketahanan pangan di Jawa Barat.
(77) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Energi dan Sumber Daya
Mineral di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Administrasi
Perekonomian Setda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 100.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 84.300.000 (84,30%)
Output kegiatan adalah tersusunnya bahan kebijakan dalam pengembangan

ketenagalistrikan di Jawa Barat, tersusunnya bahan kebijakan dalam


pengembangan energi terbarukan di Jawa Barat serta tersusunnya bahan
e
kebijakan antisipasi dalam tata kelola energi. kegiatan adalah
Outco
m
tersusunnya kebijakan Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral.
(78) Kegiatan Persiapan Penerbitan Obligasi Daerah Provinsi Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Biro Administrasi Perekonomian Setda Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.104.257.755, realisasi anggaran
sebesar Rp. 571.300.000 (51,74%). Output kegiatan adalah tersusunnya

kajian surat berharga, tersusunnya Raperda Penerbitan Obligasi daerah dan


Raperda Dana Cadangan Obligasi Daerah, terlaksananya konsultasi dan
e
koordinasi ke Pemerintah Pusat. kegiatan adalah tersusunnya
Outco
m
persyaratan/dokumen untuk penerbitan obligasi daerah dan Pemerintah
Provinsi Jawa Barat telah secara resmi menyampaikan usulan Penerbitan
Obligasi Daerah ke Ke Kementerian Keuangan RI. Cq. Dirjen Perimbangan
Keuangan pada tanggal 30 September 2014.
(79) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Sarana dan Prasarana
Permukiman di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Administrasi
Perekonomian Setda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 100.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp. 82.931.000 (82,93%).
Output kegiatan adalah Terkoordinasikannya pengembangan perumahan di
e
Jawa Barat. kegiatan adalah tersedianya rancangan rumusan bahan
Outco
m
kebijakan dalam pengembangan perumahan di Jawa Barat.
(80) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengendalian Aspek Perhubungan di Jawa
Barat yang dilaksanakan oleh Biro Administrasi Perekonomian dengan
anggaran sebesar Rp. 150.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 138.293.500
(92,22%). Output kegiatan adalah terlaksananya Rakor Pengembangan
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-133
Perhubungan dan tersusunnya Bahan Kebijakan Pengembangan Perhubungan
e
di Jawa Barat. kegiatan adalah tersedianya rancangan kebijakan
Outco
m
pengembangan perhubungan di Jawa Barat.
(81) Kegiatan Koordinasi/Konsultasi dan Pengembangan Industri di Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Biro Administrasi Perekonomian Setda Provinsi Jawa
Barat dengan anggaran sebesar Rp. 150.000.000, realisasi anggaran sebesar
Rp. 135.000.000 (90,00%). Output kegiatan adalah telaksananya rapat
koordinasi pengembangan industri kecil menengah Jawa Barat, dan fasilitasinya
e
dukungan kebijakan pengembangan industri Jawa Barat. kegiatan
Outco
m
adalah terhimpunnya Dokumen Pengembangan Industri kecil menengah
sebagai bahan rumusan kebijakan pengembangan Industri di Jawa Barat.
(82) Kegiatan Fasilitasi dan Sinkronisasi Kebijakan Bidang Perdangan, yang
dilaksanakan oleh Biro Administrasi Perekonomian Setda Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000 realisasi anggaran
unity
sebesar Rp. 135.000.000 (90,00%). Output kegiatan adalah Rapat Koordinasi
ic Comm
Persiapan Jawa Barat dalam menghadapi ASEAN Econom (AEC)
Tahun 2015. Fasilitasi, Koordinasi kebijakan pengembangan bidang
e
kegiatan adalah terfasilitasinya Rapat Koordinasi
perdagangan. conomic
Outco
m
dalam rangka persiapan Jawa Barat dalam menghadapi Asean E ity
Commun (AEC) Tahun 2015 dan serta tersusunnya Dokumen Kebijakan
bidang perdagangan di Jawa Barat.
(83) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan dan Perkuatan Koperasi dan
UMKM, yang dilaksanakan oleh Biro Administrasi Perekonomian Setda
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000,
realisasi sebesar Rp. 163.800.000 (81,90%). Output kegiatan adalah
e
terfasilitasinya penyelesaian kredit program Dakabalarea, kegiatan
Outco
m
adalah terfasilitasinya proses pelimpahan pengurusan Kredit Program
Dakabalarea yang dilaksanakan oleh Bank Jabar Banten Syariah (bjbs) kepada
Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) baik di wilayah Jawa Barat
maupun KPKNL di wilayah Banten, sehingga bjbs sampai dengan posisi saat ini
telah menyerahkan sejumlah 55 Dokumen/Berkas dengan nilai Rp. 799.135.295
dari total yang harus diserahkan 1.598 Dokumen/Berkas dengan nilai Rp.
48.451.562.594, Terfasilitasi dan terkoordinasinya proses penyelesaian
pengurusan Kredit Program Dakabalarea oleh masing-masing KPKNL di wilayah
Jawa Barat dan Banten, sehingga proses pengurusan piutang dimaksud pada saat
ini sudah pada tahap persiapan penyampaian Surat Paksa kepada debitur.
(84) Kegiatan Sinergitas Perencanaan dan Pembangunan Sektor Energi dan Sumber
Daya Mineral di Jawa Barat, yang dilaksanakan Dinas Energi dan Sumber

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-134


Daya Mineral Provinsi Jawa Barat , dengan anggaran sebesar
Rp. 176.300.000 realisasi sebesar Rp. 167.089.435 (94,78%). Output
kegiatan adalah terselenggaranya forum Organisasi Perangkat Daerah (OPD),
e
Laporan Evaluasi Kegiatan dan Proceeding Hasil Kajian. kegiatan
Outco
m
adalah terwujudnya dokumen perencanaan Tahun 2015, laporan Hasil Evaluasi
dan Monitoring serta Laporan Akhir Kegiatan Bidang Energi dan Sumber Daya
Mineral.
(85) Kegiatan Fasilitasi Koordinasi Perencanaan yang dilaksanakan oleh Badan
Pelayanan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 300.000.000 realisasi keuangan sebesar Rp. 292.997.600
(97,67%). Output kegiatan adalah terlaksananya konsultasi dan tukar

menukar pengalaman untuk pengembangan pelayanan perijinan terpadu dan


meningkatnya koordinasi dalam sinergitas penyelenggaraan perijinan antara
Provinsi dan kabupaten/Kota mulai dari perencanaan program kegiatan Tahun
2015 dan penyelenggaraan perizinan. Bentuk keluaran dari program ini adalah
terselenggaranya Forum OPD (Forum PTSP se-Jawa Barat ) sebagai upaya untuk
mengembangkan hubungan kerjasama serta membangun sinergitas antara
Pemerintah Pusat, Provinsi dan kabupaten/kota.
(86) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Perencanaan yang dilakukan Dinas Bina
Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 200.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 150.432.600 (75,22%).
Output kegiatan adalah terselenggaranya rapat koordinasi kebinamargaan
dengan kabupaten/kota di Jawa Barat, rapat kordinasi penyusunan program,
e
penyusunan renja dan monitoring kegiatan kegiatan adalah
Outco
m
terwujudnya sinergitas pembangunan bidang Bina Marga di Jawa Barat.
(87) Kegiatan Verifikasi / Monitoring Bantuan Gubernur Bidang Kebinamargaan
Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 332.500.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 118.619.000 (35,67%).
Output kegiatan adalah termonitornya usulan pengajuan bantuan dari
Gubernur. Outcome kegiatan adalah tercapainya hasil survey lapangan sesuai
yang diharapkan.
(88) Kegiatan Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Perencanaan dan Pengawasan
Pembangunan Olahraga dan Pemuda yang dilaksanakan oleh Dinas Olahraga
dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan Alokasi Anggaran sebesar
Rp. 600.000.000 realisasi Anggaran sebesar Rp. 543.186.750 (90,53%).
Output kegiatan adalah terlaksananya Forum Organisasi Perangkat Daerah

(OPD) Tahun 2014, tersusunnya Kajian Penyelenggaraan Keolahragaan dan


Kepemudaan, terlaksananya Rakor Bidang Kepemudaan dan Keolahragaan.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-135


Outco kegiatan adalah terwujudnya kerjasama Pembangunan Antar
Daerah yang saling menguntungkan, yang dilaksanakan melalui Program
Perencanaan, Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan Daerah.
(89) Kegiatan Verifikasi Bantuan Gubernur di Lingkingan Biro Pelayanan Sosial dasar,
yang dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial dasar Setda Provinsi Jawa
Barat. dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 504.860.000 dengan realisasi
sebesar Rp. 504.708.542 (99,97%). Output kegiatan adalah terlaksananya

Evaluasi/Verifikasi Lapangan, Koordinasi Verifikasi KelengkapanPencairan dan


Pemantauan Penggunaan Bantuan Hibah di Lingkungan Biro Pelayanan Sosial
e
Dasar. kegiatan adalah a). Terevaluasi/Verifikasi Lapangan
Outco
m
Permohonan Bantuan Hibah di Lingkungan Biro Pelayanan Sosial Dasar. b).
Terverifikasinya kelengkapan permohonan pencairan bantuan hibah di
lingkungan Biro Pelayanan Sosial Dasar. c). Terpantaunya Penggunaan Bantuan
Hibah di Lingkungan Biro Pelayanan Sosial Dasar
(90) Kegiatan Optimalisasi Perencanaan, Pengendalian Dan Pengawasan
Pembangunan Pendidikan, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 1.000.000.000 dan realisasi
anggaran Rp. 817.621.000 (81,76%). Output kegiatan adalah (RENSTRA),
Tahunan (RENJA), Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA), Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA), Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran.
(91) Fasilitasi Koordinasi Perencanaan dan Evaluasi Program/Kegiatan Penanaman
Modal, yang dilakukan oleh BKPPMD Provinsi Jawa Barat Alokasi dana
APBD, sebesar Rp. 800.000.000 SDM sebanyak 6 orang yang direalisasikan
sebesar Rp. 733.383.400 (91,7%). Output kegiatan adalah terlaksananya

Forum Sinergitas Kelembagaan Penanaman Modal; terlaksananya komparasi


penyusunan Renstra ke Provinsi Jawa Timur; terlaksananya keikutsertaan Jawa
Barat pada kegiatan Pra Musrenbang, Musrenbang dan Musrenbangnas; KP3MN di
Menado, Mukornis di Provinsi Banten, Sosialisasi Program Kegiatan BKPM di
Palembang; terlaksananya evaluasi dan monitoring program/kegiatan
penanaman modal serta terlaksananya kegiatan sinergitas perencanaan
promosi TTI ke Provinsi Bali, dengan capaian Output kegiatan adalah sebesar
e
(90%). kegiatan adalah terwujudnya sinergitas perencanaan
Outco
m
promosi dan penanaman modal dengan Pemerintah Pusat dan kabupaten/kota.
(92) Kegiatan Forum OPD Satpol PP se Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Satuan
Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran

sebesar Rp. 300.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp. 285.775.000


(95,26%). Hasil kegiatan adalah terwujudnya sinergitas perencanaan dan
pelaksanaan program dan kegiatan Satpol PP Provinsi Jawa Barat, melalui

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-136


pelaksanaan rakor, monitoring dan evaluasi kegiatan Polisi PP se Jawa Barat.
(93) Updating Sistem E-Monev Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi

anggaran sebesar Rp. 200.000.000. Tujuan dilaksanakan kegiatan adalah


menyempurnakan sistem informasi monitoring dan evaluasi (e-Monev)
perencanaan pembangunan Jawa Barat. Realisasi keuangan sebesar Rp.
196.750.000 (98,38%), adapun sisa anggaran sebesar Rp. 3,250,000
berasal dari efisiensi belanja pegawai dan barang dan jasa. Output kegiatan

adalah yang dihasilkan dari kegiatan ini yaitu : a)Aplikasi E-Monev (Up-date)
Berbasis Web; b)Buku Kode ProgramE-Monev; c)Buku Manual Penggunaan
e
AplikasiE-Monev kegiatan adalah sinergi Provinsi dan kabupaten/kota
Outco
m
untuk pengendalian dan evaluasi proses perencanaan dan pelaksanaan
perencanaan pembangunan.
(94) Fasilitasi dan Koordinasi Penelitian, yang dilaksanakan oleh Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 200.000.000 realisasi keuangan sebesar Rp. 195.100.000
(97,55%). Output kegiatan adalah dari pelaksanaan kegiatan yaitu : a)Buku
Prosiding Seminar Hasil Penelitian; b)Buku Prosiding Rakor Penelitian; c) Buku
e
Laporan Koordinasi Penelitian. kegiatan adalah meningkatnya hasil-
Outco
m
hasil penelitian sebagai dasar perencanaan pembangunan daerah.
(95) Fasilitasi Budaya Riset Perguruan Tinggi Swasta, yang dilaksanakan oleh Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 300.000.000 realisasi sebesar Rp. 289.900.000
(96,63%), Output kegiatan adalah dari pelaksanaan kegiatan yaitu : a)Buku
Data Calon Penerima Hibah PTS; b)Laporan Rapat Tim Seleksi Proposal
e
Penelitian PTS. kegiatan adalah meningkatnya budaya riset
Outco
m
perguruan tinggi swasta di Jawa Barat
(96) Penguatan dan Sinergi Desk IPM kabupaten/kota dalam Strategi Pembangunan
Manusia di Jawa Barat,yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 300.000.000 realisasi keuangan sebesar Rp. 238.400.000 (79,47%)
Output kegiatan adalah kegiatan yaitu : a) Executive Summary Kegiatan Desk

IPM Provinsi Jawa Barat Tahun 2014; b) “Dokumen Strategis Pembangunan


Manusia Berbasis IPM dan Budaya Tahun 2014-2018” 10 kabupaten/kota
Prioritas (Kabupaten Cianjur, Sukabumi, Karawang, Subang, Indramayu,
Cirebon, Kuningan, Majalengka, Garut dan Kota Banjar); c) Laporan Hasil
desiminasi hakekat desk-IPM serta Rencana Kerja Tahun 2014 tentang
e
Pembangunan Manusia Berukuran IPM di BKPP (I,II,III,IV). Outcom kegiatan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-137


adalah sinkronisasi pencapaian indikator Indeks Pembangunan Manusia.
(97) Pendampingan Pemantauan Pelaksanaan RAD MDGs dan RAD Pangan dan Gizi
di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 300.000.000 realisasi keuangan sebesar Rp. 289.500.000 (96.50%)
Output kegiatan adalah dari pelaksanaan kegiatan yaitu : a) Laporan Rapat

Koordinasi Pencapaian Target MDG’s Provinsi Jawa Barat; b) Laporan Rapat


Koordinasi Pencapaian RAD Pangan dan Gizi di Provinsi Jawa Barat; c)
Dokumen Pencapaian Target MDG’s Provinsi Tahun 2013; d)Laporan Monitoring
dan Evaluasi Pencapaian Target MDG’s kabupaten/kota di Jawa Barat Tahun
e
2013. kegiatan adalah terwujudnyasinergi pembangunanberbasis
Outco
m
MDGs di Jawa Barat.
(98) Penyusunan Evaluasi Pembangunan Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 300.000.000 realisasi keuangan sebesar
Rp. 293.795.000 (97,93%). Output kegiatan adalah dari pelaksanaan
kegiatan ini yaitu : a) Dokumen Evaluasi Hasil Pembangunan Jawa Barat Tahun
2014. b) Dokumen Evaluasi RKPD kabupaten/kota Tahun 2014; c) Buku
e
Sandingan RKPD-APBD Provinsi Jawa Barat Tahun 2014. kegiatan
Outco
m
adalah tersedianya dokumen Evaluasi pembangunan di Jawa Barat, sebagai
pedoman proses perencanaan Tahun akan datang.
(99) Perencanaan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, yang dilaksanakan oleh
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran Rp. 567.100.000. Realisasi keuangan sebesar
Rp. 559.150.000 (98,60%). Output kegiatan adalah a) Dokumen Identifikasi
Kebutuhan Pembangunan Desa di Wilayah Perbatasan Provinsi; b) Laporan
e
Pelaksanaan FGD Perencanaan Pembangunan Desa Perbatasan. Outcom
kegiatan adalah meningkatnya sinergi pembangunan wilayah perbatasan.
(100) Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi Jawa Barat, yang dilaksanakan
oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggran Rp. 900.000.000. Realisasi keuangan sebesar
Rp. 721.635.000 (80,18%). Output kegiatan adalah Dokumen Rencana Induk

Pembangunan Ekonomi Jawa Barat Tahun 2013-2018, Laporan Fasilitasi Tim


Ekonomi Makro Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 : (Rekomendasi Tim Ekonomi
Makro Provinsi Jawa Barat Mengenai Implementasi Nawacita Bidang Ekonomi
Dalam Konteks Kepentingan Pembangunan Ekonomi Regional Jawa Barat,
Antisipasi Provinsi Jawa Barat Terhadap Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA) Tahun 2015, Jabar Economic Outlook 2015), Laporan Fasilitasi

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-138


Komite Pengembangan Ekonomi Kreatif Jawa Barat 2014 , Dokumen Rencana
Besar Penciptaan 100.000 Wirausahawan Baru Provinsi Jawa Barat 2013-2018.
e
Outcom kegiatan adalah tersedianya dokumen perencanaan pembangunan
ekonomi di Jawa Barat
(101) Fasilitasi Pengembangan 3 (tiga) Metropolitan dan 3 (tiga) Pusat Pertumbuhan
di Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 1.950.000.000 realisasi keuangan sebesar Rp. 1.307.032.600
(67,03%). Output kegiatan adalah Dokumen Jadwal penyelenggaraan Fasilitasi

Pengembangan 3 (tiga) Metropolitan dan 3 (tiga) Pusat Pertumbuhan,


Dokumen Fasilitasi Rapat Internal bersama Tim advisor, Dokumen Fasilitasi
Penyelesaian Raperda tentang Pengelolaan Pembangunan dan Pengembangan
Metropolitan dan Pusat Pertumbuhan di Jawa Barat, Dokumen Pra Naskah
Akademis Raperda Pembentukan Badan Usaha Pembangunan Metropolitan di
Jawa Barat, Buku Pelaksanaan Optimalisasi WEB dan Manual Operasionalisasi WEB
metropolitan.jabarprov.go.id, Dokumen Laporan Pelaksanaan FGD Rencana
Besar Pembangunan Metropolitan Bandung Raya, Dokumen Konsep dan
Rancangan Rencana Besar Pembangunan Metropolitan Bandung Raya.
e
Outcom kegiatan adalah terwujudnya Pengembangan 3 (tiga) Metropolitan
dan 3 (tiga) Pusat Pertumbuhan di Provinsi Jawa Barat
(102) Operasional Tim Advisor Penerapan IPTEK Pembangunan Jawa Barat dan Tim
SIDA Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 200.000.000. Realisasi keuangan sebesar Rp. 195.850.000
(97,93%). Output kegiatan adalah dari pelaksanaan kegiatan yaitu : Laporan

Rapat Tim Advisor Penerapan IPTEK Pembangunan Jawa Barat dan Tim SIDA Jawa
Barat, Laporan Aktivitas Tim Advisor Penerapan IPTEK Pembangunan
e
Jawa Barat dan Tim SIDA Jawa Barat. kegiatan adalah tersedianya
Outco
m
rekomendasi kebijakan aspek-aspek pembangunan di Jawa Barat.
(103) Penelitian dan Pengkajian Aspek Pembangunan Jawa Barat yang dilaksanakan
oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.600.000.000 realisasi keuangan sebesar
Rp. 1.566.045.250 (99,19%). Output kegiatan adalah dari pelaksanaan

kegiatan ini yaitu Dokumen Kajian Aerophonik Pada Pembibitan Kentang,


Dokumen Kajian Sampah Organik , Dokumen Kajian Pengembangan Komoditas
Teh Utk Peningkatan Nilai Tambah Teh Rakyat, Dokumen Kajian
Pengembangan Green City, Dokumen Kajian Peningkatan Peran Informasi
Lowongan Kerja, Dokumen Kajian Jantanisasi Ikan Nila Nirwana, Dokumen

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-139


Kajian Model Pengembangan Kluster Sapi Potong, Dokumen Rencana Induk
Penelitian, Dokumen Kajian Kelembagaan Ikan Patin, Dokumen Kajian
Bioremediasi Limbah Pabrik Tektil, Dokumen Kajian Penyusunan Bisnis Plan dan
Penguatan Kluster Mangga Gedong Gincu, Dokumen Rencana Besar
e
Pembangunan Manusia Jawa Barat Th. 2025. kegiatan adalah
Outco
m
tersedianya dokumen hasil penelitian aspek-aspek pembangunan di Jawa Barat
(104) Fasilitasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Provinsi, yang
dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi
Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 900.000.000 realisasi keuangan
sebesar Rp. 899.756.500 (99,97%). Output kegiatan adalah dari pelaksanaan

kegiatan ini yaitu Prosiding Pelatihan TKPKD Jawa Barat, Leafleat TKPD
Provinsi Jawa Barat, Berita Acara Penyerahan Hadiah Anugerah Percepatan
e
Penanggulangan Kemiskinan di Jawa Barat. kegiatan adalah
Outco
m
terwujudnya sinergitas pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di Jawa Barat.
(105) Fasilitasi Komisi Daerah Lansia Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 300.000.000 realisasi keuangan sebesar
Rp. 239.640.700 (79,88%). Output kegiatan adalah dari pelaksanaan kegiatan

ini yaitu : Laporan Hasil Rakor Komda Lansia Provinsi Jawa Barat, dengan lampiran
: Undangan, Daftar Hadir, Foto Dokumentasi, Paparan Narasumber, Notulen, dan
Kesimpulan, Laporan Menghadiri Temu Regional Komda Lansia se Jawa-Bali di
Jawa Timur, Laporan Koordinasi dan Fasilitasi Komda Lansia Provinsi Jawa
Barat dan kabupaten/kota, Dokumen Rencana Besar
e
Pembangunan Lansia di Jawa Barat, Laporan Rakornas Lansia. Outcom
kegiatan adalah terwujudnya pendukungan tim Komda Lansia Jawa Barat.
(106) Pendukungan Komite Perencana Pembangunan Jawa Barat, yang dilaksanakan
oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 800.000.000 realisasi keuangan sebesar
Rp. 799.571.245.00 (99,95%). Output kegiatan adalah dari pelaksanaan

kegiatan yaitu: Dokumen Rekomendasi Gubernur untuk Perencanaan


Pembangunan Daerah, Laporan Kunjungan Komite Perencana ke lokasi
Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati Majalengka, Laporan
Kunjungan KP ke Jabar Selatan, Laporan Kunjungan KP ke Wilayah Perbatasan
Jabar Jateng, Laporan Keikutsertaan pada Pra Musrenbang Provinsi Jawa
e
Barat. kegiatan adalah adanya masukan terhadap proses
Outco
m
perencanaan pembangunan di Jawa Barat.
(107) Penyusunan Perencanaan dan Pengelolaan Anggaran Daerah Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-140


Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 500.000.000 realisasi
keuangan sebesar Rp. 487.904.800 (97,58%). Output kegiatan adalah dari

pelaksanaan kegiatan yaitu Dokumen perencanaan dan pengembangan


pendapatan daerah, Proceding rapat koordinasi TAPD, Dokumen rencana
belanja daerah Tahun 2014, Laporan pembahasan pra RKA Tahun Anggaran

2014. Dokumen Kebijakan Umum APBD serta Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2014, Dokumen rencana perubahan APBD
Tahun Anggaran 2013, Dokumen rencana APBD Tahun Anggaran 2014.
e
Outcom kegiatan adalah terwujudnya perencanaan anggaran daerah
provinsi Jawa Barat yang akuntabel.
(108) Fasilitasi dan Koordinasi Perencanaan Bappeda Provinsi Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi
Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.639.200.000 realisasi
keuangan sebesar Rp. 1.630.714.688 (99,48%). Output kegiatan adalah dari

pelaksanaan kegiatan ini yaitu : Dokumen RPJMD 2013-2018 , Dokumen


Rencana Kerja Tahun 2015 dan Perubahan Rencana Kerja Tahun 2014,
Dokumen Rencana Strategis Tahun 2013-2018, Dokumen Pergub Pengelolaan
Sistem RKPDJabar Online 2101 , Dokumen Perda tentang Sisrenbangda,
Dokumen Pergub tentang Petunjuk Pelaksanaan Perencanaan Daerah,
e
Outcom kegiatan adalah tersedianya acuan pedoman rencana jangka
menengah dan Tahunan Provinsi Jawa Barat.
(109) Fasilitasi dan Perencanaan Pendanaan Pembangunan Non APBD, yang
dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi
Jawa Barat , dengan anggaran sebesar Rp. 697.000.000 realisasi keuangan
sebesar Rp. 696.570.150 (99,94%). Output kegiatan adalah dari pelaksanaan

kegiatan ini yaitu : Dokumen Prosiding perencanaan Pendanaan Pembangunan


melalui APBN Dokumen Prosiding perencanaan Pendanaan Pembangunan
melalui KPS, PHLN dan Obligasi Daerah, Dokumen Prosiding Laporan
Pelaksanaan Tim Fasilitasi CSR Jawa Barat, Dokumen Laporan Pelaksanaan CSR
2014. Dokumen Rencana Pelaksanaan CSR Tahun 2014, Dokumen Rencana
e
Pelaksanaan CSR Tahun 2015, kegiatan adalah terwujudnya
Outco
m
sinergitas perencanaan dan pendanaan Non APBD di Provinsi Jawa Barat.
(110) Fasilitasi dan Koordinasi Pengelolaan Sistem Irigasi Partisipatif Program WISMP-
2. yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
Provinsi Jawa Barat , dengan anggaran Rp. 239.520.000 realisasi keuangan
sebesar Rp. 239.520.000 (100%). Output kegiatan adalah dari pelaksanaan

kegiatan ini yaitu : Dokumen Jadwal dan laporan penyelenggaraan Fasilitasi


Pengelolaan Sistem Irigasi Partisipatif Program WISMP 2, Dokumen Success

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-141


Story Program WISMP 2 Tahun 2014. Outco kegiatan adalah terwujudnya
sinergitas pengelolaan program WISMP-2 antara pusat dan provinsi.
(111) Fasilitasi Badan Pengembangan Wilayah Jawa Barat Bagian Selatan, yang
dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi
Jawa Barat , dengan anggaran Rp. 900.000.000 realisasi keuangan sebesar
Rp. 898.383.000 (99,82%). Output kegiatan adalah dari kegiatan adalah

Rancangan Rencana Induk Pengembangan Wilayah Jawa Barat Bagian Selatan


Tahun 2015 – 2029, Laporan Hasil Kerja Badan Pengembangan Wilayah Jawa
e
Barat Bagian Selatan Tahun 2014, kegiatan adalah terwujudnya
Outco
m
sinergitas perencanaan pembangunan wilayah Jabar Bagian selatan.
(112) Pendukungan Narasumber Focus Group Diskusi (FGD) Perencanaan
Pembangunan Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran
Rp. 600.000.000 realisasi keuangan sebesar Rp. 575.400.000 (95.90%).
Output kegiatan adalah Prosiding FGD RAM-IP Pencegahan dan Penanganan

PMKS Jalanan, Prosiding FGD Memuliakan Anak Yatim di Jawa Barat, Prosiding
FGD Memuliakan Lansia, Prosiding FGD Peningkatan Mutu Pendidikan, Prosiding
FGD Peran Tokoh Agama dalam Mewujudkan Visi dan Misi Jawa Barat,
Prosiding FGD Strategi Implementasi dan Pengamalan Nilai-nilai Kegamaan,
dalam mewujudkan masyarakat Jabar yg berkeadilan dan berdaya saing,
Prosiding FGD Strategi Humas dalam mewujudkan Visi dan Misi Jawa Barat,
e
Risalah Rakor Alih Kelola SMA/SMK dari kabupaten/kota ke Provinsi. Outcom
kegiatan adalah tersedianya perencanaan pembangunan di Jawa Barat.
(113) Penyusunan Pengembangan Wilayah Jabar Bagian Utara, yang dilaksanakan
oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran Rp. 340.850.000 realisasi keuangan sebesar
Rp. 340.625.000 (99,93%). Output kegiatan adalah Peraturan Gubernur Jawa
Barat tentang Badan Pengembangan Wilayah Jawa Barat Bagian Utara, Laporan
e
pelaksanaan rapat pengembangan Wilayah Jawa Barat Bagian Utara. Outcom

kegiatan adalah terwujudnya sinkronisasi Rencana Pengembangan Wilayah


Jawa Barat Bagian Utara.
(114) Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Taman Budaya, Ilmu dan
Teknologi di Kawasan Pendidikan Jatinangor, yang dilaksanakan oleh Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 600.000.000 realisasi keuangan sebesar
Rp. 492.227.000 (82,04%). Output kegiatan adalah dari pelaksanaan kegiatan
nce City
yaitu Laporan Rapat Fasilitasi Penyusunan Dokumen Rencana Induk
rking uba Scie
Pengembangan TBIT, Prosiding Benchma TBIT ke Tsuk
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-142
dan Kanaga di Jepang, Laporan FGD Penyusunan Dokumen
Rencana Induk Pengembangan TBIT, Draft Dokumen, Rencana Induk
Pengembangan TBIT, Dokumen Rencana Induk Alternatif Model Kelembagaan
e
TBIT. Outcom kegiatan adalah terwujudnya Pengembangan Taman Budaya,
Ilmu dan Teknologi di Kawasan Pendidikan Jatinangor.
(115) Penyusunan Rencana Induk Pembangunan Kesejahteraan Sosial Provinsi Jawa
Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran Rp. 300.000.000 dengan

realisasi anggaran Rp. 0 (0%) Tujuan dari kegiatan adalah menyusun dokumen
rencana induk pembangunan kesejahteraan sosial provinsi Jawa Barat. Kegiatan
tidak mungkin dilakukan karena ketersediaan data sekunder utama, yaitu Data
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), Potensi Sumber
Kesejahteraan Sosial (PSKS), dan data pendukung lainnya sesuai dengan
kerangka kebutuhan penyusunan dokumen yang belum ter-up date; Urgensi
penyusunan dokumen yang sebaikanya dilakukan pada tahun 2015,
berdasarkan kebutuhan untuk evaluasi mid term RPJMD Provinsi Jawa Barat.
(116) Fasilitasi dan Koordinasi Pengelolaan Program Penanganan Lahan Kritis dan
Sumber Daya Air Berbasis Masyarakat (PLKSDA-BM) yang dilaksanakan oleh
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000 realisasi keuangan sebesar
Rp. 159.580.000 (79,79%). Output kegiatan adalah dari Pelaksanaan kegiatan

ini yaitu : Laporan Fasilitasi Pembinaan dan Pemberdayaan Penanganan Lahan


Kritis DAS Citarum, Laporan Fasilitasi Pembinaan dan Pemberdayaan
Masyarakat dan Kapasitas Kelembagaan Penanganan Lahan Kritis dan SDA
e
Berbasis Masyarakat. kegiatan adalah terwujudnya ya peran aktif
Outco
m
kelembagaan provinsi dalam pembinaan, pengawasan dan penyelenggaraan
program PLKSDA-BM di tingkat provinsior.
(117) Fasilitasi Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi
Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 800.000.000 realisasi
keuangan sebesar Rp. 786.868.756 (98,36%). Output kegiatan adalah dari
pelaksanaan kegiatan yaitu : Buku KUA APBD TA 2015, Buku PPAS APBD TA
2015. Buku KUA APBD Perubahan TA 2014, Buku PPAS APBD Perubahan TA
e
2014. kegiatan adalah terwujudnya perencanaan anggaran daerah
Outco
m
provinsi Jawa Barat yang akuntabel.
(118) Peningkatan Wawasan dan Kualitas Perencanaan dan Praktek Lapangan yang
dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi
Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 800.000.000 realisasi
keuangan sebesar Rp. 785.352.910 (98,17%). Outpu kegiatan adalah dari
pelaksanaan kegiatan yaitu Pelatihan Peningkatan Kualitas Perencanaan Desa
e
Berbasis Desa Membangun (2 Angkatan). kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan di Provinsi Jawa Barat.
(119) Penyusunan RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 dan Perubahan RKPD Tahun
2013. yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah
Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.450.000.000.
Realisasi keuangan sebesar Rp. 3.414.899.085 (98,98%). Output kegiatan
adalah Dokumen RKPD Tahun 2015, Dokumen Perubahan RKPD Tahun 2014.
e
Outcom kegiatan adalah tersedianya pedoman/acuan perencanaan
pembangunan Tahunan daerah.
(120) Rencana Besar dan Strategi Penyerapan 2 Juta Tenaga Kerja yang dilaksanakan
oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggran Rp. 200.000.000 realisasi keuangan sebesar
Rp. 126.950.000 (63,48%). Output kegiatan adalah dari pelaksanaan kegiatan
ini yaitu Dokumen Rencana Besar dan Strategi Penyerapan 2 Juta Tenaga
e
Kerja. kegiatan adalah tersedianya panduan pelaksanaan
Outco
m
penyerapan 2juta tenaga kerja.
(121) Koordinasi dan Sinergi Pengembangan Agribisnis Ikan Air Tawar dan Ikan Hias
untuk Pasar Regional dan Global (TKW-12) yang dilaksanakan oleh Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 200.000.000 realisasi keuangan sebesar
Rp. 103.735.000 (51,87%). Output kegiatan adalah dari kegiatan ini yaitu

Dokumen Rencana Besar Tematik Kewilayahan Pengembangan Agribisnis Ikan Air


Tawar dan Ikan Hias Untuk Pasar Regional dan Global Di Wilayah I Bogor
e
Tahun 2014-2018 (Fokus Ikan Hias). kegiatan adalah tersedianya
Outco
m
panduan pelaksanaan Tematik Kewilayahan Pengembangan Agribisnis Ikan air
tawar dan ikan hias untuk pasar regional dan global.
(122) Koordinasi dan Sinergi Pengembangan Pusat Pemuliaan Padi Varietas Pandan
Wangi dan Varietas Unggul Lainnya (TKW-13) yang dilaksanakan oleh Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggran sebesar Rp. 200.000.000 realisasi keuangan sebesar Rp. 198.550.000
(99,28%). Output kegiatan adalah Dokumen Rencana Besar Tematik

Kewilayahan Pengembangan Pusat Pemuliaan Padi Varietas Pandan Wangi dan


Varietas Unggul Lainnya Di Wilayah I Bogor Tahun 2014-2018 (Fokus Padi
e
Varietas Pandan Wangi). kegiatan adalah tersedianya panduan
Outco
m
pelaksanaan Tematik Kewilayahan pengembangan pusat pemuliaan padi
varietas pandan wangi dan varietas unggul lainnya.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-144


(123) Koordinasi dan Sinergi Pengembangan Pusat Pertumbuhan Baru (Growth
Center) Pelabuhan Ratu, yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan anggaran sebesar
Rp. 200.000.000 realisasi keuangan sebesar Rp. 144.740.000 (72,37%).
Output kegiatan adalah Dokumen Laporan Pelaksanaan FGD Konsep dan

Rancangan Rencana Besar Pembangunan Pusat Pertumbuhan Palabuhanratu,


Dokumen Konsep dan Rancangan Rencana Besar Pembangunan Pusat
e
kegiatan
enter adalah tersedianya panduan
Pertumbuhan Palabuhanratu.
Outco
m
Pengembangan Pusat Pertumbuhan Baru (Growth C ) Pelabuhan Ratu.
(124) Koordinasi dan Sinergi Pengembangan Industri Manufaktur (TKW-21), yang
dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi
Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000 realisasi
keuangan sebesar Rp. 185.900.000 (92,95%). Output kegiatan adalah

pelaksanaan kegiatan adalah Dokumen Rencana Besar Tematik Kewilayahan


Pengembangan Industri Manufaktur Di Wilayah II Purwakarta Tahun
e
2014-2018. kegiatan adalah tersedianya panduan pelaksanaan
Outco
m
Tematik Kewilayahan Pengembangan Industri Manufaktur Tahun 2014-2018.
(125) Koordinasi dan Sinergi Pengembangan Industri Keramik dan Gerabah (TKW-
22)yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000
realisasi keuangan adalah Rp. 66.000.000 (33%). Output kegiatan adalah

pelaksanaan kegiatan adalah Dokumen Rencana Besar Tematik Kewilayahan


Pengembangan Industri Keramik dan Gerabah Di Wilayah II Purwakarta Tahun
e
2014-2018. kegiatan adalah tersedianya panduan pelaksanaan
Outco
m
Tematik Kewilayahan Pengembangan Industri Keramik dan Gerabah.
(126) Koordinasi dan Sinergi Pengembangan Metropolitan BODEBEK KARPUR
(TKW-25) yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 200.000.000 realisasi keuangan sebesar Rp. 166.280.000 (83,14%).
Output kegiatan adalah dari pelaksanaan kegiatan adalah Dokumen Laporan

Pelaksanaan FGD Rencana Besar Pembangunan Metropolitan Bodebekkarpur,


Dokumen Konsep dan Rancangan Rencana Besar Pembangunan Metropolitan
e
Bodebekkarpur. kegiatan adalah tersedianya panduan
Outco
m
Pengembangan Metropolitan BODEBEK KARPUR.
(127) Koordinasi dan Sinergi Pengembangan Agribisnis Buah-buahan, Tebu dan
Industrialisasi Perikanan, Sentra Ternak Sapi Perah, Sapi Potong, Kerbau dan
Unggas Lokal (TKW-31), yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggran

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-145


sebesar Rp. 200.000.000 realisasi keuangan sebesar Rp. 88.000.000 (44%).
Output kegiatan adalah pelaksanaan kegiatan adalah Dokumen Rencana

Besar Tematik Kewilayahan Pengembangan Agribisnis Mangga Gedong Gincu dan


Industrialisasi Perikanan Di Wilayah III Cirebon Tahun 2014-2018 (Fokus
e
Mangga Gedong Gincu). kegiatan adalah tersedianya panduan
Outco
m
Pengembangan Metropolitan BODEBEK KARPUR.
(128) Koordinasi dan Sinergi Pelestarian Keraton, Wisata Sejarah, Wisata Ziarah
(Pilgrimage) dan Mengembangkan Ekowisata (TKW-34) yang dilaksanakan oleh
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000 realisasi keuangan
Rp. 88.000.000 (44%). Output kegiatan adalah dari pelaksanaan kegiatan

adalah Dokumen Rencana Besar Tematik Kewilayahan Pelestarian Keraton,


Wisata Sejarah, Wisata Ziarah (Pilgrimage) dan Mengembangkan Ekowisata Di
e
Wilayah III Cirebon Tahun 2014-2018. kegiatan adalah tersedianya
Outco
m
panduan pelaksanaan Tematik Kewilayahan Pelestarian Keraton, Wisata
Sejarah, Wisata Ziarah (Pilgrimage) dan Mengembangkan Ekowisata.
(129) Koordinasi dan Sinergi Pengembangan Metropolitan Cirebon Raya (TKW-35)
yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggran sebesar Rp. 200.000.000
realisasi keuangan sebesar Rp. 162.150.000 (81,08%). Output kegiatan adalah

Pelaksanaan kegiatan adalah Dokumen Laporan Pelaksanaan FGD Rencana


Besar Pembangunan Metropolitan Cirebon Raya, Dokumen Konsep dan
Rancangan Rencana Besar Pembangunan Metropolitan Cirebon Raya.
e
Outcom kegiatan adalah tersedianya panduan Pengembangan Metropolitan
Cirebon Raya.
(130) Koordinasi dan Sinergi Pengembangan Jasa Perdagangan, Industri Kreatif dan
Pariwisata (TKW-44) yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggran
sebesar Rp. 200.000.000 realisasi keuangan sebesar Rp. 66.000.000 (33%).
Output kegiatan adalah Dokumen Rencana Besar Tematik Kewilayahan
Pengembangan Jas Perdagangan, Industri Kreatif dan Pariwisata Di Wilayah IV
e
Priangan Tahun 2014-2018 (Fokus Pariwisata Pangandaran). Outcom

kegiatan adalah tersedianya panduan pelaksanaan Tematik Kewilayahan


Pengembangan Jas Perdagangan, Industri Kreatif dan Pariwisata.
(131) Koordinasi dan Sinergi Pengembangan Pusat Pertumbuhan Baru
Center
(Growth ) Pangandaran (TKW-45a) yang dilaksanakan oleh
Bada
n
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggran sebesar Rp. 200.000.000 realisasi keuangan sebesar Rp. 155.360.000

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-146


(77,68%). Outpu kegiatan adalah Dokumen Laporan Pelaksanaan FGD
Rencana Besar Pembangunan Pusat Pertumbuhan Pangandaran, Dokumen
Konsep dan Rancangan Rencana Besar Pembangunan Pusat Pertumbuhan
e
Pangandaran. kegiatan adalah tersedianya panduan Pembangunan
Outco
m
Pusat Pertumbuhan Pangandaran.
(132) Koordinasi dan Sinergi Pengembangan Pusat Pertumbuhan Baru
(Growth Center) Rancabuaya (TKW-45b) yang dilaksanakan oleh Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggran sebesar Rp. 200.000.000 realisasi keuangan sebesar Rp. 163.150.000
(81,58%). Output kegiatan adalah dari pelaksanaan kegiatan adalah

Dokumen Laporan Pelaksanaan FGD Rencana Besar Pembangunan Pusat


Pertumbuhan Rancabuaya, Dokumen Konsep dan Rancangan Rencana Besar
e
Pembangunan Pusat Pertumbuhan Rancabuaya. kegiatan adalah
Outco
m
tersedianya panduan Pembangunan Pusat Pertumbuhan Rancabuaya.
(133) Pengendalian dan Pelaporan Kinerja Pembangunan Jawa Barat yang
dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi
Jawa Barat , dengan alokasi anggran sebesar Rp. 600.000.000 realisasi
keuangan sebesar Rp. 548.510.000 (91,42%). Output kegiatan adalah

Dokumen Laporan Kinerja Triwulanan (I -III) APBD dan APBN, Dokumen Hasil
Pemantauan Kegiatan Pembangunan di Jawa Barat Semester I dan Semester II,
Buku Prosiding Rapat Koordinasi Bidang PPE Semester I dan Semester II.
e
Outcom kegiatan adalah tersedianya panduan Pembangunan Pusat
Pertumbuhan Rancabuaya.
(134) Kegiatan Penyusunan Regulasi, pengawasan dan Pengendalian Pembangunan
Daerah Bidang Penyuluhan yang dilaksanakan oleh Sekretariat Badan
Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi
Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 50.000.000 Realisasi
Anggaran sebesar Rp. 48.725.000 (97,45%). Output kegiatan adalah 1 (satu)

dokumen hasil penyelenggaraan Forum OPD dalam rangka koordinasi dan


sinergi program/kegiatan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan
Provinsi Jawa Barat.
(135) Kegiatan Merencanakan,Mengevaluasi dan menyusun Laporan Internal Biro
Otonomi Daerah dan Kerjasama, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 25.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 24.975.000 (99,90%). Output

kegiatan adalah tersusunnya dokumen perencanaan dan pelaporan kinerja Biro


Otonomi Daerah dan Kerjasama, yan terdiri dari Renja Tahun 2015, IKU/IKK
Tahun 2013, LKPJ Biro Tahun 2013, Lakip Tahun 2013, LPPD Tahun 2013, RKT
Tahun 2015, RKA Tahun 2015, DPA Tahun 2014, UKP4 Tahun 2014.
(136) Kegiatan Fasilitasi, Koordinasi, Pengendalian, dan Monev Pelaksanaan
Kerjasama Pembangunan Pengelolaan Lingkungan Hidup Antar kabupaten/kota
dan Provinsi di Wilayah IIyang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 75.000.000. Realisasi anggaran sebesar
Rp. 74.877.000 (99,84%). Output kegiatan adalah terselenggaranya Rapat

Fasilitasi, Koordinasi, Pengendalian, dan Monev Pelaksanaan Kerjasama


Pembangunan Pengelolaan Lingkungan Hidup Antar kabupaten/kota dan
Provinsi di Wilayah II yang telah dilaksanakan di Purwakarta pada tanggal 20
September 2014 dengan peserta sebanyak 75 orang yang terdiri dari
instansi/dinas/OPD terakait di kabupaten/kota wilayah II serta Pemerintah
Provinsi Jawa Barat, dengan pembicara/nara sumber sebanyak 9 orang.
e
Outcom kegiatan adalah sebagai berikut: a). Teridentifikasinya pendekatan
integratif antar Instansi yang terkait untuk merencanakan rancangan program dan
kegiatan. b). Terealisasikannya Kegiatan Fasilitasi, Koordinasi, Pengendalian
dan Monev Pelaksanaan Kerjasama Pembangunan Pengelolaan Lingkungan Hidup
antar Kab./Kota dan Provinsi di Wilayah II Tahun 2014. c).Terkoordinasikannya
Pengendalian dan Pelaksanaan Program dan Kegiatan Lingkungan Hidup
kabupaten/kota di Wilayah II Provinsi Jawa Barat. d). meningkatnya
pengendalian dan pelaksanaan program dan pegiatan
kabupaten/kota dalam pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup.
(137) Kegiatan Koordinasi dan Pemantauan Persampahan di kabupaten/kota Wilayah
II Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 60.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 60.000.000
(100%). Output kegiatan adalah terlaksananya Koordinasi dan Pemantauan

Persampahan di kabupaten/kota Wilayah II Provinsi Jawa Barat yang telah


dilaksanakan di Purwakarta pada tanggal 20 November 2014 dengan peserta
Rapat Koordinasi sebanyak 30 orang yang terdiri dari instansi/dinas/OPD
terakait di kabupaten/kota wilayah II. Selain itu telah dilaksanakan pula
pemantauan ke Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) yang ada di
kabupaten/kota Wilayah II untuk mengetahui kondisi dan permasalahan serta
e
solusi. kegiatan adalah sebagai berikut: a). Melakukan Koordinasi
Outco
m
dan Pemantauan Persampahan di kabupaten/kota di Wilayah II Tahun 2014. b).
Memberikan wawasan edukasi pengelolaan persampahan. c). Mengadakan
pendekatan integratif antar instansi yang terkait untuk pelaksanaan kegiatan
mengenai Pengelolaan dan Pemantauan Persampahan. d). Mendapatkan
informasi mengenai peranan dan kepedulian pihak-pihak yang berkepentingan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-148


dalam Pengelolaan Persampahan. e). Membahas dan menyepakati hasil-hasil
Koordinasi dan Pemantauan Persampahan di Wilayah II Tahun 2014 dari
kabupaten/kota yang menjadi kewenangan Provinsi serta kegiatan lintas
kabupaten/kota yang menjadi prioritas Kegiatan. f). Mendapatkan penjelasan dari
Kab./Kota mengenai masalah Pengelolaan Persampahan antar Kab./Kota di
Wilayah II Tahun 2014. g). Mendapatkan hasil serta permasalahan juga
solusinya dalam pelaksanaan koordinasi dan pemantauan persampahan di
Kabupaten/ Kota di Wilayah II Provinsi Jawa Barat.
(138) Kegiatan Rapat Koordinasi Wilayah (RAKORWIL) Ketahanan Pangan BKPP
Wilayah II Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II Jawa Barat, pada tanggal
19 Juni 2014 bertempat di aula Bidang, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 75.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 74.541.000 (99,4%). Output
kegiatan adalah terlaksananya Rapat Koordinasi Wilayah Ketahanan Panganan
e
BKPP Wilayah II Provinsi Jawa Barat sebanyak 1 (satu) kali, kegiatan
Outco
m
adalah Rekomendasi yang bersifat sinergis untuk perencanaan pembangunan
ketahanan pangan antar kabupaten/kota di wilayah II Provinsi Jawa Barat, yang
dapat dilaksanakan/diimplementasikan oleh OPD terkait baik OPD Provinsi
maupun kabupaten/kota di Wilayah II Provinsi Jawa Barat
(139) Fasilitasi Koordinasi dan Pengendalian Bidang Perekonomian (Pengembangan
Ekonomi Berbasis Potensi Lokal) di Wilayah II BKPP Provinsi Jawa Barat yang
dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan
Wilayah II Jawa Barat, dengan anggaran sebesar Rp. 85.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp.84.692.000 (99,64%). Output kegiatan adalah
terlaksananya rapat koordinasi dan fasilitasi pengembangan UMKM dan
e
ekonomi kreatif sebanyak 1 (satu) kali. kegiatan adalah Rekomendasi
Outco
m
yang bersifat sinergis untuk perencanaan pengembangan UMKM dan ekonomi
kreatif yang dapat dilaksanakan/diimplementasikan oleh OPD terkait, baik OPD
Provinsi maupun kabupaten/kota di wilayah II Provinsi Jawa Barat.
(140) Fasilitasi Operasional Advisor Sinergi Pembangunan Wilayah II Provinsi Jawa
Barat yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan
Pembangunan Wilayah II Jawa Barat, anggaran sebesar Rp. 150.000.000
dan realisasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000 (100%). Output kegiatan
adalah terlaksananya terlaksananya pendampingan (advisory) bagi Kepala BKPP
e
Wilayah II Provinsi Jawa Barat, kegiatan adalah Rekomendasi yang
Outco
m
bersifat sinergis untuk perencanaan pembangunan yang dapat dilaksanakan oleh
OPD terkait baik OPD Provinsi maupun OPD kabupaten/kota di wilayah II
Provinsi Jawa Barat.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-149
(141) Kegiatan Penyelenggaraan Pra Musyawarah Perencanaan Pembangunan yang
dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan
Wilayah II Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 250.000.000 Realisasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000 (100%). Output

kegiatan adalah terselenggaranya Kegiatan Penyelenggaraan Pra Musyawarah


Perencanaan Pembangunan di Wilayah II yang telah dilaksanakan di
Purwakarta pada tanggal 26 Maret 2014 dengan peserta sebanyak 250 orang yang
terdiri dari instansi/dinas/OPD terakait Provinsi dan kabupaten/kota wilayah II
Provinsi Jawa Barat, dengan pembicara/nara sumber sebanyak 10 orang dan
mendapatkan masukan untuk penyempurnaan rancangan RKPD Provinsi Jawa
Barat Tahun 2014 dalam format saran/masukan penyempurnaan rancangan awal
RKPD serta Daftar Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Kewilayahan
kabupaten/kota di BKPP Wilayah II Provinsi Jawa Barat, yang
e
tertuang dalam formulir C-4.2. kegiatan adalah sebagai berikut:
Outco
m
a). Teridentifikasinya rencana usulan pembangunan dalam program kegiatan
Kab./Kota melalui RKPD Oneline. b). Terealisasikannya Kegiatan
Penyelenggaraan Pra Musyawarah Perencanaan Pembangunan di Wilayah II
Provinsi Jawa Barat Tahun 2014. c). Terkoordinasikannya Perencanaan,
Pengendalian dan Pelaksanaan Program Kegiatan Pra Musrenbang Wilayah II
Provinsi Jawa Barat. d). meningkatnya pengendalian dan pelaksanaan program
kegiatan kabupaten/kota melalui Kegiatan Pra Musrenbang Wilayah II
Provinsi Jawa Barat.
(142) Fasilitasi, Koordinasi dan Monitoring Kegiatan Tematik Kewilayahan Provinsi
Bagian Kegiatan kabupaten/kota yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II Jawa Barat, pada tanggal

19 Maret 2014 bertempat di Gedung Negara, 4 Maret 2014 bertempat di


Gedung Negara, 21 Mei 2014 bertempat di aula bidang, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 400.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 397.182.600
(99,30%). Output kegiatan adalah terlaksananya rapat koordinasi tematik

kewilayahan (Pengembangan sapi perah, pengembangan budidaya ikan air


payau dan air tawar, pengembangan makanan olahan berbasis bahan baku
e
lokal) sebanyak 3 (tiga) kali. kegiatan adalah Rekomendasi yang
Outco
m
bersifat sinergis untuk perencanaan yang dapat dilaksanakan/
diimplementasikan oleh OPD terkait baik OPD Provinsi maupun kabupaten/kota.
(143) Fasilitasi Pengembangan Industri Manufaktur (TKW 21) yang dilaksanakan oleh
Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 99.833.200 (99,83%). Output kegiatan adalah terlaksananya
rapat koordinasi pengembangan industri manufaktur sebanyak 1 (satu) kali,
e
Outcom kegiatan adalah Rekomendasi perencanaan yang bersifat sinergis
untuk perencanaan pengembangan industri manufaktur yang dapat
dilaksanakan/diimplementasikan oleh OPD terkait baik OPD Provinsi maupun
OPD kabupaten/kota di wilayah II Provinsi Jawa Barat
(144) Fasilitasi Pengembangan Industri Keramik dan Gerabah yang dilaksanakan oleh
Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000 realisasi anggaran
sebesar Rp.99.238.000 (99,24%). Output kegiatan adalah terlaksananya rapat
koordinasi pengembangan industri keramik dan gerabah sebanyak 1 (satu)
e
kali. kegiatan adalah Rekomendasi yang bersifat sinergis untuk
Outco
m
perencanaan pengembangan industri keramik dan gerabah yang dapat
dilaksanakan/diimplementasikan oleh OPD terkait baik OPD Provinsi maupun
OPD di wilayah II Provinsi Jawa Barat.
(145) Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Metropolitan BODEBEK KARPUR (TKW-25)
yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan
Pembangunan Wilayah II Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 100.000.000 Realisasi anggaran sebesar Rp. 99.345.000 (99%). Output

kegiatan adalah terselenggaranya Kegiatan Fasilitasi Pengembangan


Metropolitan BODEBEK KARPUR (TKW-25) yang telah dilaksanakan di
Purwakarta pada tanggal 28 Mei 2014 dengan peserta sebanyak 100 orang yang
terdiri dari instansi/dinas/OPD terakait Provinsi dan kabupaten/kota wilayah II
dan Kota Depok Provinsi Jawa Barat, dengan pembicara/nara sumber sebanyak 4
orang dan Output hasil pelaksanaan kegiatan adalah agar adanya Output yang
menghasilkan tantang cakupan Pembahasan dan Kesepakatan dari hasil-hasil
Pengendalian Pembangunan Berbasis Kewilayahan, di Kabupaten/ Kota yang
menjadi kewenangan Provinsi serta kegiatan lintas Kabupaten/ Kota yang menjadi
prioritas Kegiatan Fasilitasi, Pengembangan Metropolitan BODEBEK KARPUR
(TKW-25) Tahun 2014, terlaksananya koordinasi dan sinergitas dalam
Pengendalian Pembangunan Berbasis Kewilayahan di Wilayah Provinsi Jawa Barat
dan Mendapatkan penjelasan dari BAPPEDA Kab./Kota dan Intasi terkait. hasil
yang dicapai, permasalahan yang ada juga solusinya dalam
e
Pelaksanaan Pengendalian Pembangunan di Kabupaten / Kota. Outcom

kegiatan adalah sebagai berikut: terwujudnya sinergitas perencanaan


peningkatan Pelaksanaan Pengendalian Pembangunan yang komprehensif dan
berkesinambunangan antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/ kota di
wilayah Provinsi Jawa Barat dan meningkatnya Pelaksanaan Pengendalian
Pembangunan Berbasis Kewilayahan khususnya Pengembangan Metropolitan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-151


BODEBEK KARPUR (TKW-25) Tahun 2014 di wilayah Provinsi Jawa Barat.
(146) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Perencanaan Pembangunan yang
dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Jawa Barat dengan jumlah anggaran
Rp. 400.000.000 dan realisasi Rp. 385.688.100 (96,42%). Output kegiatan

adalah terlaksananya Perencanaan Pembangunan Pertanian, Terlaksanya


Evaluasi Program pembangunan Pertanian, Terlaksanaya Sosialisasi Pedoman &
e
Pelaporan. kegiatan adalah terlaksananya Sinergitas & koordinasi
Outco
m
perencanaan dalam penyusunan program dan kegiatan, terlaksananya Evaluasi
dan Monitoring Program dan Kegiatan, Terlaksanannya Sosialisasi Pedoman
Pelaporan dalam mendukung Program Pembangunan Pertanian di Jawa Barat.
b.Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan
(a) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Bidang

Kepariwisataan di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Administrasi


Perekonomian Setda Provinsi Jawa Barat, Peraturan Gubernur Jawa Barat
Nomor 48 Tahun 2006 tentang RIPPDA Jawa Barat belum disesuaikan
dengan Undang-undang No. 10 Tahun 2009 dan RIPARNAS No 50 Tahun
2011. Adanya SOTK baru Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014
Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat, sehingga untuk
alokasi anggaran di kembalikan ke Kas Daerah.
(b) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengendalian Aspek Kebinamargaan

di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Administrasi Perekonomian


Setda Provinsi Jawa Barat, Banyak faktor yang sangat mempengaruhi
minat investor menanamkan modalnya di Indonesia.
(c) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air di Jawa

Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Administrasi Perekonomian Setda


Provinsi Jawa Barat, Alokasi air sampai dengan saat ini masih bersifat
parsial, diharapkan secara menyeluruh kedepannya bisa dibuat dan
ditetapkan.Kewenangan Pemerintah Provinsi dalam mengelola Wilayah
Sungai terbatas dan hanya mempunyai kewenangan pada Wilayah
Sungai Cisadea-Cibareno dan WS Ciwulan-Cilaki sebagaimana
Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2012 tentang Penetapan Wilayah
Sungai. Adanya SOTK baru Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat, sehingga untuk

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-152


alokasi anggaran tidak terserap 100%.
(d) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Energi dan Sumber

Daya Mineral di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Administrasi


Perekonomian Setda Provinsi Jawa Barat, Terdapat dampak
penyesuaian harga energi (BBM) di Tahun 2014 yang memerlukan
penanganan dalam jangka panjang yaitu konversi penggunaan BBM ke
gas.Sementara terhadap harga harga LPG tabung 3 Kg terdapat
ketidakstabilan pasokan yang diakibatkan terjadinya gangguan jalur
distribusi logistik (kerusakan jalan) sehingga terjadi kelangkaan yang
berdampak pada kenaikan harga pada tingkat yang tidak
wajar.Pencapaian rasio elektrifikasi dari 80,05% (Tahun 2013) ke
88-90% di Tahun 2018 memerlukan upaya percepatan dari sisi
dukungan pendanaan yang mencukupi.Dalam hal pengembangan
energi terbarukan dari tiga lokasi (Gn Tangkuban Parahu, Gn
Tampomas dan Gn Ciremai), pengembangan pengusahaan panas bumi di
Jawa Barat terdapat kendala teknis maupun sosial yang berdampak pada
terganggunya pelaksanaan tahapan pengusahaan panas bumi.Adanya
SOTK baru Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat, sehingga untuk alokasi
anggaran tidak terserap 100%.
(e) Kegiatan Persiapan Penerbitan Obligasi Daerah Provinsi Jawa Barat,

yang dilaksanakan oleh Biro Administrasi Perekonomian Setda Provinsi


Jawa Barat, Permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan kegiatan
terserbut adalah terdapat 2 (dua) paket pekerjaan yang tidak dapat
dilaksanakan yaitu : Paket pekerjaan pelaksanaan pemeringkatan
(rating) Pemerintah daerah dengan nilai pagu kegiatan sebesar Rp.
310.000.000 yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga terjadi gagal
lelang dikarenakan peserta lelang/seleksi hanya satu pendaftar (tidak
sesuai ketentuan Perpres 70 tahun 2012 tentang Pengadaan barang/jasa
intansi pemerintah), sedangkan untuk Pekerjaan Kajian Investasi
Pemerintah Daerah kepada BUMD dengan nilai pagu kegiatan sebesar Rp.
70.000.000 proses lelangnya tidak dilanjutkan/dibatalkan dikarenakan
adanya perubahan SOTK Sekretariat Daerah yang ditetapkan
berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2014
dan SOTK Biro Administrasi Perekonomian mengalami perubahan
menjadi Biro Perekonomian dan Biro Investasi dan BUMD

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-153


serta adanya kebijakan cut off anggaran per bulan November 2014
terhadap OPD/Biro yang mengalami perubahan SOTK sehingga
berdampak terhadap pelaksanaan kegiatan APBD.
(f) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Sarana dan Prasarana

Permukiman di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Administrasi


Perekonomian Setda Provinsi Jawa Barat, masih belum terdata
seluruhnya bangunan rusun/rusunawa di Jawa Barat. Belum optimalnya
cakupan pelayanan infrastruktur persampahan. Adanya SOTK baru
Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi Jawa Barat, sehingga untuk alokasi anggaran tidak
terserap 100%.
(g) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengendalian Aspek Perhubungan di

Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Biro Administrasi Perekonomian,


belum ditetapkannya alur pelayaran ASDP di Jawa Barat. Masih belum
terdata seluruhnya pengusaha ASDP yang memiliki izin sesuai
peraturan perundang-undangan. Belum dibebaskannya seluruh lahan
untuk pembangunan Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB)
Kertajati. Belum dibebaskannya seluruh lahan yang akan dipergunakan
untuk pembangunan shortcut Jalur kereta api Cibungur-Tanjungrasa.
Adanya perlintasan sebidang antara jalan kereta api dengan jalan raya
yang menyebabkan kemacetan dan kecelakaan lalulintas, serta
penertiban PKL di stasion. Adanya SOTK baru Peraturan Daerah Nomor

1 Tahun 2014Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 20


Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat,
sehingga untuk alokasi anggaran tidak terserap 100%.
(h) Kegiatan Koordinasi/Konsultasi dan Pengembangan Industri di Jawa

Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Administrasi Perekonomian Setda


Provinsi Jawa Barat, Permasalahan Era otonomi daerah telah
menyebabkan perubahan paradigma pengembangan industri yang
sebelumnya bersifat sentralisasi menjadi desentralisasi, dimana justru
diperlukan koordinasi yang lebih intensif antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah.
(i) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan dan Penguatan

Koperasi dan UMKM, yang dilaksanakan oleh Biro Administrasi


Perekonomian Setda Provinsi Jawa Barat, Kesiapan BJBS di dalam

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-154


penyiapan dokumen/berkas Piutang Kredit Program Dakabalarea yang
memenuhi persyaratan sebagaimana peraturan perundang-undangan
yang berlaku masih terdapat beberapa kendala diantaranya kekurangan
Sumber Daya Manusia.
(j) Tidak terlaksananya Kegiatan Fasilitasi penyusunan perubahan kedua
Perda Nomor 14 Tahun 2006, dengan anggaran sebesar

Rp. 47.000.000. Kegiatan Fasilitasi penyusunan perubahan kedua Perda


Nomor 14 Tahun 2006 tidak dapat dilaksanakan karena penyusunan
raperda tidak terakomodir pada Program Legislasi Daerah Tahun 2014,
sehingga kegiatan fasilitasi termaksud tidak dapat dilaksanakan.
(k) Penguasaan teknik penyusunan perencanaan dan kebijakan

pengelolaan pembangunan berdasarkan pemetaan dan analisis daerah


belum dibenahi.
(l) Tingginya populasi penyandang masalah kesejahteraan sosial baik

secara kualitas, kuantitas maupun kompleksitas, terutama di wilayah


perkotaan sehingga memerlukan pola penanganan yang sinergitas serta
dukungan dari semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat serta
dunia usaha dan Terbatasnya kemampuan Pemerintah kabupaten/kota di
Provinsi Jawa Barat dalam mengalokasikan anggaran APBD
kabupaten/kota untuk menangani permasalahan kesejahteraan sosial dan
keterpaduan program dengan sistem sharing kegiatan seperti seleksi
awal, bimbingan, pemberian bantuan serta bimbingan lanjut belum
terlaksana secara terpadu. Serta Terbatasnya lembaga/balai milik
pemerintah yang menangani penyandang masalah kesejahteraan sosial.
(m) Pada Kegiatan Verifikasi Kegiatan Bantuan Keuangan, Hibah, Bansos

Bidang Perhubungan, Kegiatan ini tidak dapat diprediksi tingkat


pelaksanaannya, karena hanya merupakan penyediaan, kegiatan yang
disetujui/telah dialokasikan pada Tahun anggaran berjalan tidak
diketahui dengan tepat dan akurat, sehingga untuk melakukan
monitoring dan evaluasi hanya berdasarkan data dari Biro Keuangan serta
informasi dari kabupaten/kota.
(n) Program dan kegiatan perpustakaan dan kearsipan antara Provinsi

dengan kabupaten/kota, antara sesama kabupaten/kota belum berjalan


sinergis seperti yang diharapkan.
(o) Pemutahiran data Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan masih banyaknya

OPD yang belum optimal dalam melaksanakan Tindak Lanjut Hasil


Pemeriksaan, selain itu terkait EPPD seringnya pemegang data LPPD di

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-155


Daerah yang dialih tugaskan, dan pemberitahuan perubahan templet
yang mendadak sehingga menyulitkan Kabupaten dan Kota
melaksanakan perubahan tersebut.
(p) Adanya ketidakcermatan dalam membuat rincian paket pekerjaan
dalam DPA Badan koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah

IV Provinsi Jawa Barat, yang mengakibatkan paket pekerjaan tersebut


tidak dapat dilaksanakan. Adanya nomenklaktur kegiatan yang tidak
sesuai dengan Tugas pokok dan Fungsi Badan koordinasi Pemerintahan
dan Pembangunan Wilayah IV, sehingga kegiatan tersebut tidak bisa
dilaksanakan sesuai rencana yang tertuang dalam DPA.
(q) Kegiatan Pendampingan Pekan Olah Raga dan Seni (POSPEDAWIL) di

Lingkup BKPP Wilayah III Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 tidak
terserap karena waktu pelaksanaan berdekatan dengan pengesahan DPA
Perubahan yaitu pengesahan DPA tanggal 3 November 2014,
sedangkan pelaksanaan POSPEDAWIL tanggal 5 November 2014,
sehingga tidak ada cukup waktu untuk melakukan pengajuan SPP UP.
(r) Kegiatan Penyelenggaraan Koordinasi Pembangunan Jawa Barat di

Wilayah I, Kesulitan menghadirkan kepala daerah untuk menyepakati hasil


rakor sehingga hasil kesepakatan rakor ditandatangani oleh perwakilan
kepala daerah dan dilaporkan ke masing-masing kepala daerah.
(s) Dalam pelaksanaan kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Perencanaan

Pembangunan ada beberapa permasalahan yang menjadi penghambat


pelaksanaan kegiatan, yang antara lain : 1) SDM yang kurang pada saat
pelaksanaan kegiatan; 2) tidak seragamnya pelaksanaan forum OPD pada
tingkat kabupaten/kota yang menyebabkan pelaksanaan forum OPD
pada tingkat Provinsi mengalami perubahan; serta 3) Data yang dijadikan
sebagai bahan forum OPD terlambat diterima Dinas Pertanian Tanaman
Pangan Provinsi Jawa Barat; 4) Penyampaian usulan langsung dari
Bidang dan Balai seringkali mengalami keterlambatan.
(t) Program dan kegiatan perpustakaan dan kearsipan antara Provinsi

dengan kabupaten/kota, antara sesama kabupaten/kota belum berjalan


sinergis seperti yang diharapkan. Solusinya membangun persepsi yang
sama tentang kinerja perpustakaan dan kearsipan dalam bentuk
perencanaan program bersama dan pembinaan dari Provinsi ke
Kabupaten Kota.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-156


b. Solusi
(a) Terselenggaranya Rapat Koordinasi Pengembangan Pariwisata di Jawa

Barat sebagai bahan rumusan penyusunan Rencana Induk


Pembangunan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Provinsi dan
kabupaten/kota, sebagai tindak lanjut RIPPNAS Nomor 50 Tahun 2011
tentang Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Nasional.
(b) Pemerintah telah memberikan keleluasaan bagi investor dalam memilih

bidang usaha (Keppres Nomor 96 Tahun 2000 jo. Nomor 118 Tahun
2000). Penyederhanaan proses persetujuan penanaman modal dari 42
hari menjadi hanya 10 hari. Pemberian fasilitas impor bagi mesin-mesin
dan bahan baku dalam pembangunan sebuah proyek investasi
maksimum 5% sesuai ketentuan dalam Buku Tarif Indonesia dan
diberikan jangka waktu pengimporan selama 2 (dua) tahun.Untuk
memberikan kemudahan bagi para investor, mereka dapat mengajukan
permohonan persetujuan kepada Kantor-kantor Perwakilan Indonesia di
Luar Negeri (Kedutaan Besar, Konsulat Jenderal (Konsulat) (kepada
BKPMD setempat. Keringanan untuk Pajak Pendapatan bagi
perusahaan. Memberikan kesempatan kepada perusahaan asing untuk
membuka kantor perwakilannya di Indonesia untuk melakukan
persiapan dalam membangun proyeknya. Perusahaan asing
diperkenankan bergerak dalam bisnis perdagangan eceran dan
pedagang besar/distribusi.
(c) Agar permasalahan yang terjadi pada pembangunan jalan tol Cikampek

– Palimanan secepatnya terselesaikan sehingga tidak menghambat


dalam proses pembangunannya. dengan selesainya pembangunan
Waduk Jatigede dan rehabilitasi jaringan irigasi Bendung Rentang,
diharapkan dapat membantu peningkatan kapasitas irigasi di bidang
pertanian dalam rangka peningkatan ketahanan pangan regional.
Meningkatkan upaya sosialisasi secara lebih persuasif dalam rangka
memberikan pemahaman manfaat pengelolaan sumber daya air.
(d) Terhadap antisipasi dampak kenaikan bbm. Maka di Tahun 2015 perlu

disiapkan kebijakan penyelenggaraan konversi BBM ke BBG yang


diprioritaskan di sektor angkutan umum. Meningkatkan kemampuan
pembiayaan untuk program rasio elektrifikasi melalui peningkatan
alokasi pendanaan dari APBD, APBN serta CSR. Dalam hal optimalisasi tata
kelola, perlu memperluas jaringan distribusi pada tingkat pangkalan
semakin mendekati pengguna. Untuk menjamin kelancaran pasokan LPG
tabung 3 Kg perlu disiapkan alokasi kuota yang dapat

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-157


memenuhi kebutuhan sepanjang Tahun 2015 termasuk libur nasional dan
hari-hari besar keagamaan. Meningkatkan upaya sosialisasi secara lebih
persuasif dalam rangka memberikan pemahaman manfaat sumber energi
dari panas bumi.
(e) Terhadap paket pekerjaan pemeringkatan (rating) Pemerintah daerah

dan Kajian Investasi Pemerintah daerah kepada BUMD agar dapat


diusulkan kembali pada tahun anggaran 2015 dikarenakan kegiatan
tersebut merupakan salah satu persyaratan penting untuk mendukung
proses penerbitan Obligasi daerah Provinsi Jawa Barat.
(f) Melaksanakan evaluasi dan koordinasi perihal bangunan

rusun/rusunawa dengan kabupaten/kota di Jawa Barat. Adanya draft


dokumen perjanjian kerjasama penggunaan kawasan hutan untuk
Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Sampah (TPPAS) Nambo. Telah
dibangunnya Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Sampah.
(g) Segera dibuat kebijakan penetapan alur pelayaran ASDP di Jawa Barat.

Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat melakukan pendataan masalah


ASDP secara berkelanjutan. Dinas Perhubungan dalam rangka
percepatan BIJB Kertajati akan menganggarkan dana untuk
pembebasan lahan pada anggaran yang akan datang. Dilaksanakannya
musyawarah harga untuk tanah di desa Wanakerta Kab.Purwakarta seluas
± 5000 m2 dan sosialisasi kepada masyarakat untuk pengganti tanah
kehutanan seluas ± 7 ha. Dibuatnya draft kesepakatan menajemen
perlintasan sebidang dan penataan PKL antara Kementerian
Perhubungan, Pemda DKI, Pemrpov jabar dan Banten.
(h) Melakukan konsultasi dan koordinasi yang lebih intensif dengan

Pemerintah Pusat dan Daerah agar dapat menghasilkan bahan


kebijakan bidang industri kedepannya.
(i) Bjbs melakukan langkah-langkah/strategi untuk percepatan proses

penyiapan Dokumen/Berkas dimaksud melalui pembentukan Tim di


masing-masing cabang bjbs.
(j) Kegiatan Fasilitasi penyusunan perubahan kedua Perda Nomor 14

Tahun 2006 merupakan kegiatan sangat strategis dengan melibatkan


fungsi Pemerintah dan BUMD, maka dalam menyelenggarakan kegiatan
tersebut pada tahun mendatang perlu dilakukan dengan persiapan
yang matang dan program kerja yang lebih baik.
(k) Meningkatkan kapasitas keahlian dalam penyusunan perencanaan,
penataan, pemanfaatan, pengendalian sebagai media koordinasi antar
pengelola dan menyusun grand design bersama.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-158


(l) Kegiatan rapat dialihkan dengan memanfaatkan fasilitas ruang rapat
milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
(m) Telah disampaiakan Surat Edaran ke OPD/Biro agar menyampaikan
Laporan Capaian Kinerja tepat pada waktunya.
(n) Telah disampaikan Surat Peringatan kepada OPD/Biro terkait kehadiran
Desk Evaluasi dan Estimasi Kegiatan APBD Provinsi Jawa Barat.
(o) Meningkatkan sinergitas dan koordinasi penanganan kesejahteraan

sosial antar tingkatan Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten /Kota


didukung oleh penguatan dan pengembangan kapasitas Lembaga
kesejahteraan Sosial (LKS). Selain itu, perlu penguatan sarana
prasarana dan anggaran yang memadai didukung oleh peningkatan
kualitas, kuantitas sumber daya manusia yang menangani bidang
kesejahteraan sosial. Serta Pemerintah kabupaten/kota didorong untuk
membentuk Lembaga/Instansi yang khusus menangani Pembangunan
Kesejahteraan Sosial pada masing-masing kabupaten/kota.
(p) Perlu ditingkatkan koordinasi antar pihak, diusulkan/dikoordinasikan

agar OPD terkait dapat menerima informasi secara serempak terkait


alokasi anggaran bantuan keuangan sesuai bidangnya, alokasi
anggaran hibah (Bansos sesuai bidangnnya yang harus dilakukan
Monitoring dan Evaluasi.
(q) Membangun komitmen secara lebih efektif dan koordinatif antara
Pemerintah Provinsi dengan kabupaten/kota.
(r) Memberikan masukan dan langkah-langkah serta upaya-upaya melalui

pembuatan Action Plan sebagai penjabaran rekomendasi sehingga


mempercepat penyelesaian tindak lanjut, baik berupa temuan
administrasi maupun temuan kerugian daerah, terkait dengan EPPD akan
melakukan koordinasi dan konsultasi secara dini ke Pusat dan lebih
mengoptimalkan fasilitasi dan pembinaan ke Kabupaten dan Kota.
(s) Proses pengadaan barang dan jasa agar dijadwalkan lebih awal,

sehingga apabila terjadi gagal lelang, dapat diantisipasi dan segera


dicarikan solusi yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Dalam membuat rincian paket pekerjaan dalam DPA, perlu
kecermatan dan ketelitian dalam menyusun paket pekerjaan yang akan
dilaksanakan dan lebih intensif lagi berkonsultasi dengan TAPD dan Tim
Teknis. Terhadap nomenklatur kegiatan yang tidak sesuai dengan
Tugas pokok dan fungsi Lembaga, untuk Tahun anggaran berikutnya
akan lebih diintensifkan kembali berkonsultasi dengan TAPD.
(t) Perlunya disusun jadwal yang terencana dan konsisten dalam

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-159


pengesahan DPA sehingga cukup waktu untuk melakukan pengajuan
SPP UP.
(u) Untuk dapat menghadirkan Kepala Daerah maka jadwal menyesuaikan
dengan agenda kepala daerah dan diperlukan komunikasi yang lebih
intensif lagi dengan para Bupati/Walikota.
(v) Diharapkan pada saat kegiatan berlangsung SDM yang terlibat dapat

dikoordinasikan; 2) Diharapkan pada setiap pelaksanaan kegiatan


Fasilitasi dan Koordinasi Perencanaan Pembangunan sudah dapat
dipersiapkan terlebih dahulu untu semua data-data pendukung
pelaksanaan kegiatan; serta 3) Diharapkan kepada Bidang dan Balai
agar dapat memperhatikan tahapan pelaporan.

4.1.7 Urusan Perumahan

Kebijakan pengembangan perumahan di Jawa Barat dilaksanakan untuk menjawab


permasalahan utama bidang perumahan yaitu jumlah rumah layak huni 92,43%; Di dalam
pelaksanaannya, tugas pemangku kepentingan bidang perumahan di Provinsi Jawa Barat
adalah menyelenggarakan program terkait pengembangan perumahan perkotaan dan
perdesaan (baik aspek regulasi, pembiayaan, kelembagaan dan pemberdayaan para
pelaku). Selain itu, menyelenggarakan pengembangan kawasan perumahan dan
permukiman yang di dalamnya termasuk penyediaan prasarana dan sarana dasar
perumahan).
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Pengembangan Perumahan
a.Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Persiapan Pengadaan Tanah Rusunawa Buruh, yang dilaksanakan
oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 291.574.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 225.494.000 (77,34%). Output kegiatan adalah tersedianya lahan untuk
e
dibebaskan di kawasan yang optimal untuk perumahan. kegiatan
Outco
m
adalah terpenuhinya tempat tinggal yang layak huni bagi pekerja
industri/buruh.
(2) Kegiatan Penyusunan Naskah Akademis Rencana Pengembangan
Pembangunan Perumahan dan Kawasan Permukiman (RP3KP), yang
dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 410.355.000, realisasi anggaran
sebesar Rp. 400.305.000 (97,55%). Output kegiatan adalah Naskah
Akademis pengembangan pembangunan kawasan permukiman di Jawa Barat,
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-160
Rancangan Perda Pengembangan Pembangunan Kawasan Permukiman di Jawa
e
Barat. kegiatan adalah tersedianya pranata pengembangan
Outco
m
pembangunan dan kawasan permukiman di Jawa Barat.
(3) Kegiatan Peningkatan Kualitas Rumah tidak Layak Huni Perkotaan, yang
dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.008.575.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 2.918.792.000 (97,02%). Output kegiatan adalah perbaikan fisik

Rumah tidak Layak Huni serta Pendampingan Peningkatan Kualitas Rumah tidak
Layak Huni di 9 (sembilan) Kota yaitu Kota Bandung, Kota Cimahi, Kota Bekasi,
Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kota Cirebon, Kota Banjar dan Kota
e
Depok. kegiatan adalah meningkatnya kualitas hidup masyarakat
Outco
m
yang rumahnya telah ditingkatkan.

Rumah Wisman di Pintu Singa RT.04/19 Kelurahan Banjar Kota Banjar

(4) Kegiatan Peningkatan Kualitas Prasarana, Sarana dan Utilitas Rusunawa, yang
dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.315.106.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 3.079.702.200 (92,90%). Output kegiatan adalah pembangunan

fisik prasarana dan sarana serta utilitas Rusunawa di Rancaekek Kabupaten


Bandung, prasarana dan sarana serta utilitas Rusunawa di Ujung Berung Kota
Bandung, prasarana dan sarana serta utilitas Rusunawa di Batujajar Kabupaten
Bandung, Perencanaan peningkatan prasarana dan sarana serta utilitas
Rusunawa Rancaekek Kab. Bandung, perencanaan peningkatan prasarana dan
sarana serta utilitas Rusunawa Ujung Berung Kota Bandung dan Batujajar Kab
Bandung Barat, Pengadaan jaringan air bersih/air minum, pengadaan instalasi
listrik pasang baru, DED Pengolahan Sampah, DED Pengolahan Air Limbah, DED
Eco Drain kawasan rusunawa, DED Kantor BPPP Jawa Barat, DED kantor
pelayanan sub unit blok rusunawa, Review DED Mesjid di Rusunawa
Rancaekek, Review DED Penataan kawasan Rusunawa Solokan Jeruk.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya tingkat kenyamanan penghuni 3
Rusunawa di Jawa Barat.

PEMBANGUNAN JALAN AKSES BETON DAN KELENGKAPANNYA (RANCAEKEK)

Pembangunan Taman dan Kelengkapannya (Rusunawa Rancaekek)

Pembangunan Taman dan Kelengkapannya di Rusunawa Ujungberung

Pembangunan Pagar dan Grill dan Kelengkapannya (Rusunawa Batujajar)

(5) Kegiatan Penyusunan Konsep dan Piloting Masterplan Peremajaan


ty
(urban renewal ) Kawasan Kumuh Kota dengan Penerapan Konsep Smart Ci ,
yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-162


Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 957.550.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 803.348.000 (83,90%). Output kegiatan adalah
newal newal
dokumen urban re e Kota Bekasi, serta dokumen urban re y Kota
Bandung. Outcom kegiatan adalah terwujudnya konsep smart cit sebagai
bahan piloting peremajaan kawasan kumuh perkotaan.
(6) Kegiatan Penyediaan Infrastruktur Permukiman Nagreg Kendan dan Pondok
Pesantren, yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.410.177.600

realisasi anggaran sebesar Rp. 905.389.000 (64,20%). Anggaran perubahan


sebesar Rp. 455.777.600 tidak dilaksanakan karena keterbatasan waktu.
Kegiatan yang tidak dilaksanakan yaitu Pengawasan penyediaan sarana dan
prasarana permukiman disekitar pondok pesantren Tufatul Athfal Kabupaten
Subang, Pengawasan penyediaan sarana dan prasarana permukiman disekitar
pondok pesantren Asa'adatul Iskandar Kabupaten Purwakarta, Pengawasan
Penyediaan penyediaan sarana dan prasarana permukiman disekitar pondok
peantren Nurusidieq Kabupaten Cirebon, penyediaan sarana dan prasarana
permukiman disekitar pondok pesantren Tufatul Athfal Kabupaten Subang,
penyediaan sarana dan prasarana permukiman disekitar pondok pesantren
Asa'adatul Iskandar Kabupaten Purwakarta, penyediaan sarana dan prasarana
permukiman disekitar pondok pesantren Nurusidieq Kabupaten Cirebon.
Output kegiatan adalah Pengawasan Pembangunan Jalan Poros di desa

Nagrak Kendan Kab. Bandung, Pengawasan Penyediaan Sarpras Permukiman


disekitar pondok pesantren Miftahulfalah Kab. Ciamis, Pengawasan Penyediaan
Sanpras Permukiman disekitar pondok pesantren Anwarul Ulum Wal Huda kab.
Tasikmalaya, Finalisasi Pembangunan Jalan Poros desa di Desa Nagreg,
Penyediaan Sarpras Permukiman di sekitar pondok pesantren Anwarul Ulum Kab.
Tasikmalaya, Penyediaan Sarpras Permukiman di sekitar pondok
e
pesantren Miftahul Falah Kab. Ciamis. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya kualitas infrastruktur jalan poros dalam menunjang aktivitas
masyarakat dan meningkatkan kualitas lingkungan permukiman sekitar pondok
pesantren sebagai percontohan dalam penataan lingkungan permukiman.

TPT, rabat beton dan jembatan Pontren Miftahul Falaah Ciamis

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-163


MCK dan Dapur Putri Pontren Miftahul Falaah Ciamis

Penataan Tempat Wudlu Pontren Anwarul Ulum Wal Huda Kabupaten Tasikmalaya

(7) Kegiatan Pembuatan Tembok Penahan Tanah di Sakurjaya, yang dilaksanakan


oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 345.433.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 340.863.000 (98,68%). Output kegiatan adalah dokumen Review
Perencanaan TPT Sakurjaya, Pembangunan fisik TPT Sakurjaya, serta
e
Pengawasan Fisik TPT Sakurjaya. kegiatan adalah meningkatnya
Outco
m
kualitas kawasan permukiman eks genangan Waduk Jatigede di Sakurjaya
yang siap bangun.

(8) Kegiatan Perencanaan Teknis Kawasan Pusat Pertumbuhan Perintis di


Rancabuaya, yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 774.720.000

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-164


realisasi anggaran sebesar Rp.764.958.500 (98,74%). Output kegiatan adalah
e
Dokumen Perencanaan Pusat Pertumbuhan Perintis di Rancabuaya. Outcom

kegiatan adalah terkendalinya Pemanfaatan Ruang dalam pelaksanaan


Pengembangan Pusat Pertumbuhan Perintis di Rancabuaya sesuai dengan
Kebijakan Ruang yang berlaku.
(9) Kegiatan Pengembangan Kawasan Pendidikan Tinggi dan Riset Terpadu di
Kawasan Jatinangor Kab. Sumedang yang dilaksanakan oleh Dinas
Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 464.700.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 464.440.000
(99,94%). Output kegiatan adalah dokumen Konsep Terintegrasi
e
Pengembangan Kawasan Pendidian dan Riset Terpadu Jatinangor. Outcom
kegiatan adalah terkendalinya pemanfaatan ruang dan terciptanya lingkungan
yang tertata, berkualitas serta berkelanjutan di kawasan Pendidikan Jatinangor.
(10) Kegiatan Verifikasi Bantuan Gubernur Bidang Keciptakaryaan, yang
dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 274.550.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 246.932.000 (89,94%). Output kegiatan adalah Data Verifikasi
e
Usulan Bidang Cipta Karya serta proses Penandatanganan NPHD. Outcom
kegiatan adalah akuntabilitas Bantuan Gubernur Bidang Cipta Karya sesuai
aturan yang berlaku.
(11) Operasional Pengelolaan Rusunawa Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.065.846.500 realisasi anggaran
sebesar Rp. 1.996.063.100 (96,62%). Output kegiatan adalah pembelian
barang/bahan habis pakai, pengadaan jasa perkantoran serta pengadaan
e
pemeliharaan dan operasional kantor Rusunawa. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya pengelolaan rumah susun sederhana sewa di Jawa Barat oleh
UPTD BP3JB.
(12) Kegiatan Fasilitasi persiapan pengadaan tanah untuk perumahan KORPRI
bagi PNS di Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000
Realisasi anggaran sebesar Rp. 92.299.050 (36,92%). Output kegiatan
adalah terfasilitasinya kebutuhan akan perumahan bagi PNS di Jawa Barat.
e
Outcom kegiatan adalah pemenuhan kebutuhan perumahan bagi anggota
KORPRI untuk menuju sejahtera.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-165


b. Permasalahan dan Solusi.
a. Permasalahan

Realisasi tidak bisa mencapai angka yang maksimal, dikarenakan program baru
terbentuk setelah APBD Perubahan yang menyebabkan telatnya pelaksanaan
kegiatan tersebut.
b. Solusi

Solusi dari permasalahan ini adalah agar tidak terjadi keterlambatan


pengesahan APBD perubahan untuk kegiatan seterusnya.

4.1.8 Urusan Kepemudaan dan Olahraga

Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kelima terhadap penyelenggaraan


urusan pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk Urusan kepemudaan dan olahraga adalah
sebagai berikut: Jumlah Pemuda Berprestasi Skala Internasional pada ajang pertukaran
pemuda tidak mencapai target dikarenakan gugur pada seleksi di tingkat nasional. Pada
sisi lain indikator kemandirian Pemuda Jawa Barat mengalami peningkatan yang
tercermin dari penurunan angka Pengangguran Terbuka pada usia pemuda. Selanjutnya
pada aspek keolahragaan angka Partisipasi Masyarakat berolahraga meningkat.
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Program Peningkatan dan Pembinaan Peran Serta Pemuda
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Pembinaan Mental Spiritual Bagi Generasi Muda yang dilaksanakan
oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 982.059.000 (98,21%). Output kegiatan adalah terlaksananya Pembinaan

Mental dan Spiritual Generasi Muda Jawa Barat (200 orang) dan
terselenggaranya Pembinaan Ideologi Generasi Muda Jawa Barat (200 orang).
e
Outcom kegiatan adalah Terbinanya Sikap Mental Spiritual Generasi Muda
Jawa Barat (200 orang) dan Terbinanya Ideologi Bangsa Generasi Muda Jawa Barat
(200 orang).
(2) Kegiatan KABIZZA FEST 2014 yang dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan
Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 1.000.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 960.229.500 (96,02%).
Output kegiatan adalah terfasilitasinya kegiatan peringatan Hari Sumpah
Pemuda (500 orang) dan terlaksananya Kabizza Fest 2014 melalui pentas seni
e
dan kreativitas pemuda (30 utusan dari kabupaten/kota). kegiatan
Outco
m
adalah meningkatnya jiwa nasionalisme, kreatifitas dan daya seni pemuda di
Jawa Barat.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-166


(3) Kegiatan Peningkatan Potensi Kelembagaan dan Kemitraan Pemuda yang
dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 7.442.050.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 6.620.912.000 (88,97%). Output kegiatan adalah terfasilitasinya

Organisasi Kepemudaan/Temu Konsultasi (2000 orang), meningkatnya


Kemampuan Manajemen Organisasi Kepemudaan (500 orang) dan
meningkatnya Kualitas Program Lembaga Kepemudaan di Jawa Barat (1000
orang), meningkatnya Kualitas Sistem Informasi Manajemen Program
Kepemudaan (214 orang), Fasilitasi Pembinaan dan Pengembangan
e
Organisasi/Lembaga Kepemudaan (540 orang). kegiatan adalah
Outco
m
terbentuknya Organisasi Kepemudaan yang memiliki peran serta dalam
pembangunan bangsa dan Negara (4254 orang).
(4) Kegiatan Fasilitasi Program Peran Serta Kepemudaan yang dilaksanakan oleh
Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 5.500.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 5.298.204.800 (96,33%). Output kegiatan adalah Terseleksinya

Paskibraka Jawa Barat (56 orang), terlaksananya seleksi PPAN, JPI/BPAP dan KPN
(48 orang), Terseleksinya SP-3 Provinsi Jawa Barat (50 orang), terlaksananya
Lomba Tata Upacara Bendera Tingkat Jawa Barat (27 kabupaten/kota),
terlaksananya Pelatihan Kepemimpinan Pemuda di Jawa Barat (100 orang),
terlaksananya Jambore Pemuda Jawa Barat (200 orang), dan terlaksananya
Pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Jawa Barat (80 orang).
e
Outcom kegiatan adalah Suksesnya pengibaran bendera pusaka pada HUT RI,
Terjaringnya pemuda yang akan mengikuti program PPAN, JPI/BPAP dan KPN,
Seleksi, Pembekalan, Penempatan dan Pembinaan, meningkatnya rasa
nasionalisme melalui LTUB di kalangan Pemuda/Pelajar di Jawa Barat,
meningkatnya Jiwa Kepemimpinan di kalangan pemuda, meningkatnya
wawasan kepemudaan bagi pemuda di Jawa Barat, meningkatnya prestasi
pemuda pelopor di Jawa Barat dan Nasional.
(5) Kegiatan Pengembangan Kewirausahaan Pemuda yang dilaksanakan oleh Dinas
Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 1.985.300.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 1.978.850.000
(99,68%). Output kegiatan adalah Terlatihnya Kemampuan Kewirausahaan
Pemuda (300 orang), dan Berkembangnya Kewirausahaan Pemuda melalui
e
Sistem Magang (150 orang). kegiatan adalah meningkatnya
Outco
m
kemampuan dan keterampilan pemuda di bidang kewirausahaan dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup (450 orang).
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-167
(6) Kegiatan Kompetisi Pengembangan Karya Mandiri (KPKM) para peraih Anugerah
Inovasi Jawa Barat dan Anugerah Prakarsa Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh
Biro Pengembangan Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 977.409.000 (97,74%). Output kegiatan adalah kegiatan pemberian

penghargaan Gubernur Jawa Barat berupa dana pengembangan Karya mandiri


para pemenang Anugerah Inovasi Jawa Barat dan Anugerah Prakarsa Jawa
e
Barat sebanyak 11 orang. kegiatan adalah kemandirian peraih inovasi
Outco
m
Jawa Barat Jawa Barat menuju wiraswasta mandiri sebanyak 11 orang.
(7) Kegiatan Fasilitasi Inovasi dan Prakarsa Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh
Biro Pengembangan Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.300.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 1.280.794.000 (98,52%). Output kegiatan adalah pemberian penghargaan

Gubernur Jawa Barat sebagai pemenang Anugerah Inovasi Jawa Barat


sebanyak 10 orang dan Anugerah Prakarsa Jawa Barat sebanyak 5 orang dan
Pemberian penghargaan Gubernur sebagai bentuk apresiasi bagi masyarakat yang
mempunyai hasil karya inovatif dan prakarsa yang berkontribusi dalam
e
pembangunan Jawa Barat Outcom kegiatan adalah terpilihnya 10 orang
Inovasi dan 5 orang prakarsa yang berkontribusi dalam pembangunan Jawa Barat
di bidang pendidikan, pangan, energi, seni budaya, pariwisata, lingkungan
hidup, infrastruktur, rekayasa sosial.

b. Permasalahan dan Solusi


a. Permasalahan
(a) Pengiriman Peserta dari Kabupaten/kota belum optimal dari segi Kualitas
yang diinginkan dan Kerjasama dengan Luar Negeri sangat terbatas dalam
hal pengiriman delegasi;
(b) Masih terbatasnya perwakilan pemuda dari kabupaten/kota dalam rangka
pembinaan mental dan spiritual sehingga kurang optimal;
(c) Masih kurangnya penghargaan/pengakuan terhadap prestasi pemuda dalam
berbagai bidang;
b.Solusi
(a) Melakukan koordinasi yang lebih intensif dengan Kabupaten/kota dan
Koordinasi dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kementerian
Luar Negeri lebih ditingkatkan;
(b) Mengoptimalkan pembinaan mental spiritual dan pemuda di kabupaten/kota
dengan melibatkan organisasi kepemudaan yang ada di masyarakat;

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-168


(c) Mengoptimalkan peningkatan pemberian penghargaan terhadap pemuda
berprestasi oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah;
(d) Perlu adanya peningkatan pembinaan pemuda baik dari Pemerintah Pusat
maupun Pemerintah Daerah secara berjenjang.
2 ) Program Pembinaan, Pemasyarakatan dan Pengembangan Olahraga
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Peningkatan Potensi Atlet Melalui Pusat Pendidikan dan Latihan
Olahraga Pelajar (PPLP) yang dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan
Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp. 4.341.326.600
realisasi anggaran sebesar Rp. 4.229.066.050 (97,41%). Output kegiatan

adalah terlaksananya Program Pembinaan dan Pengembangan Atlet PPLP (54


orang atlet dan 13 orang pelatih), terlaksananya Seleksi Atlet PPLP (104 atlet dan
71 wasit + 5 panitia), Terkirimnya Atlet PPLP pada Event Kejurnas PPLP
e
(54 Atlet + 20 Pelatih/Official). kegiatan adalah Terpeliharanya dan
Outco
m
meningkatnya Potensi dan Prestasi Atlet Pelajar di Jawa Barat (5 cabang
olahraga, 54 atlet).
(2) Kegiatan Pemberiaan Penghargaan Bagi Insan Olahraga Tingkat Jawa Barat
yang dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 12.210.410.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 10.678.420.000 (87,45%). Output kegiatan adalah Terealisasinya

pemberian penghargaan bagi insan olahraga berprestasi tingkat Jawa Barat


Tahun 2013 (144 Insan Olahraga berprestasi, 54 orang kontingen peparnas),
Terealisasinya pemberian penghargaan bagi Kontingen Jawa Barat pada
SEAGAMES dan ASEAN PARAGAMES Myanmar 2013 (250 orang kontingen
SEAGAMES dan ASEAN PARAGAMES), Terealisasinya pemberian penghargaan
bagi Kontingen Jawa Barat pada ASIAN GAMES dan ASIAN PARALYMPIC
GAMES Incheon 2014 (75 orang kontingen ASIAN GAMES dan ASIAN
e
PARALYMPIC GAMES). kegiatan adalah meningkatnya prestasi dan
Outco
m
peran serta Pemerintah Daerah dalam mensejahterakan insan olahraga
berprestasi di Jawa Barat.
(3) Kegiatan Fasilitasi Berbagai Kegiatan Keolahragaan di Masyarakat yang
dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran Rp. 1.767.088.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 1.681.494.000 (95,16%). Output kegiatan adalah Sosialisasi Olahraga

Tradisional Bagi Guru Olahraga Tk. Jawa Barat (104 guru olahraga (4 orang dari
26 kabupaten/kota), Peringatan HAORNAS 2014 Tk. Jawa Barat, Terkirimnya
Kontingen Jawa Barat pada Festival Olahraga Tradisional (ORTRAD) Tk.
Nasional (30 orang), Invitasi Olahraga Tradisional bagi pelajar
e
Tk. Jawa Barat (520 orang) dan terfasilitasinya kegiatan PEPARDA. Outcom

kegiatan adalah meningkatnya angka partisipasi masyarakat dalam berolahraga


serta pelestarian olahraga tradisional.
(4) Kegiatan Bantuan Sarana dan Prasarana Olahraga yang dilaksanakan oleh
Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
Anggaran Rp. 650.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 621.500.000
(95,62%). Output kegiatan adalah Tersalurkannya bantuan sarana dan
e
prasarana olahraga (50 pondok pesantren). Outcom kegiatan adalah
meningkatnya Prasarana dan Sarana Olahraga di Masyarakat.
(5) Kegiatan Pengadaan Tanah, Pembangunan Infrastruktur Area Pacuan Kuda dan
Equistrian yang dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp. 15.000.000.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 103.050.000 (0,69%). Output kegiatan adalah terlaksananya
e
ATK, Makan dan Minum, dan Perjalanan Dinas untuk survey. Outcom

kegiatan adalah meningkatnya Prasarana dan Sarana Olahraga Berkuda. Pada


Pengadaan Tanah, Pembangunan Infrastruktur Area Pacuan Kuda dan
Equistrian belum ada penetapan lokasi untuk relokasi, sehingga tahapan
berikutnya dalam proses pengadaan tanah belum dapat dilakukan.
(6) Kegiatan Pembangunan Lanjutan Sentra Pembinaan Olahraga (SPOrT) Jabar
Arcamanik yang dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp. 76.000.000.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 67.433.360.750 (88,73%). Output kegiatan adalah terlaksananya

Pembangunan Lanjutan SPOrT Jabar Arcamanik (2 sasaran pembangunan :


Pembangunan Graha Laga Satria, dan Pembangunan Site Development; 3
perencanaan : Perencanaan Gedung Kreasi Seni (Youth Centre, Perencanaan
Fame e
Gedung Wisma Atlet, dan Perencanaan Iptek dan Hall of ).
Outco
m
kegiatan adalah Terbangunnya Pembangunan Lanjutan SPOrT Jabar
Arcamanik, Perencanaan dan Terealisasinya Anggaran Tahun 2014.
(7) Kegiatan Persiapan Pelaksanaan PON XIX 2016 yang dilaksanakan oleh Dinas
Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 14.981.660.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 5.955.932.400
(39,75%). Output kegiatan adalah Fasilitasi PB PON Bidang Media dan

Sosialisasi (terpilihnya Maskot dan Logo PON XIX Tahun 2016 serta sosialisasi
Maskot dan Logo PON XIX Tahun 2016 ke masyarakat), Fasilitasi Bidang
Pertandingan (1 Dokumen Pedoman PON XIX Tahun 2016, Buku Technical
Handout PON dan Cabor Eksibisi), Fasilitasi PB PON Kesekretariatan (Website PON
XIX Tahun 2016, Billboard PON XIX Tahun 2016 dan Sekretariat PON XIX

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-170


e
Tahun 2016). kegiatan adalah terpenuhinya Fasilitasi PB PON dalam
Outco
m
rangka persiapan PON XIX Tahun 2016.
(8) Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Tenaga Keolahragaan yang dilaksanakan
oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran Rp. 1.764.400.000 dengan realisasi anggaran Rp. 1.672.957.080
(94,82%). Output kegiatan adalah terlaksananya Penataran Pendataan dan

Pengelolaan Data Keolahragaan (387 orang), tersusunnya Pedoman Petunjuk


Pelaksanaan dan Teknis Mutu Tenaga Keolahragaan (100 orang, 500 buku),
terlaksananya Sosialisasi dan Pengisian Form SDM PORDA (129 orang),
Fasilitasi Kajian SDM PORDA XII (129 orang), dan Fasilitasi ASEAN SCHOOL
GAMES (14 orang). e kegiatan adalah Terinvetarisirnya Form, SDM AMES.
Outco
m
CHOOL G
PORDA, dan terfasilitasinya ASEAN S
(9) Kegiatan Pelaksanaan POSPEDA Tingkat Wilayah di Jawa Barat yang
dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran Rp. 1.994.748.500 realisasi anggaran sebesar
Rp. 1.977.869.860 (99,15%). Output kegiatan adalah Kegiatan Coaching
Clinic bagi Pembina Olahraga di Lingkungan Pesantren (104 orang), dan
e
Kegiatan POSPEDA di Tingkat Wilayah di Jawa Barat (4 wilayah). Outcom

kegiatan adalah meningkatnya Pengetahuan dan Keterampilan para Pembina


Olahraga di Lingkungan Pesantren, dan meningkatnya Motivasi Olahraga di
Kalangan Masyarakat Pesantren.
(10) Kegiatan Pengerahan Sarjana Pendamping Penggerak Pembangunan Olahraga
(SP3OR) Tahun 2014 yang dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp. 2.497.256.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 2.474.635.434 (99,09%). Output kegiatan adalah

meningkatnya Pengetahuan dan Keterampilan Calon Tenaga


Pembina/Penggerak Olahraga (SP3OR) (104 orang), tersedianya Tenaga
Khusus untuk Memotivasi Masyarakat untuk berolahraga, dan terfasilitasinya
e
Kegiatan Olahraga yang dikelola oleh tenaga SP3OR (26 Kegiatan). Outcom
kegiatan adalah tersedianya Tenaga Pembina/penggerak olahraga (SP3OR).
(11) Kegiatan Penyelenggaraan POPDA Jawa Barat Tahun 2014 dan Peninjauan
Kegiatan POPWILNAS Tahun 2014 yang dilaksanakan oleh Dinas Olahraga
dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 2.498.732.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 2.398.656.550 (96%).
Output kegiatan adalah terselenggaranya Rapat Persiapan POPDA Tahun
2014. terselenggaranya POPDA Tahun 2014 (20 cabang olahraga), dan
e
Terpantaunya kegiatan POPWILNAS Tahun 2014 (5 wilayah). Outcom
kegiatan adalah Sukses Persiapan Penyelenggaraan POPDA Tahun 2014 dan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-171


Terpantaunya kekuatan POPWILNAS di 5 wilayah dengan peningkatan prestasi
yang optimal menuju POPNAS 2015.
(12) Kegiatan Persiapan dan Pembangunan Infrastruktur PON XIX Tahun 2016 yang
dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.215.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 162.935.000 (13,41%). Output kegiatan adalah terlaksananya

Perencanaan dan Pembangunan Venue PON XIX Tahun 2016 (5 venue untuk 5
cabang olahraga : GOR Saparua untuk Cabor Judo, Lapangan Saparua untuk
Cabor Sepatu Roda, Velodrome Munaip Saleh untuk Cabor Balap Sepeda,
Lapangan Menembak Cisangkan untuk Cabor Menembak dan Gedung Anggar
e
untuk Cabor Anggar). kegiatan adalah Terbangunnya Venue PON
Outco
m XIX Tahun 2016.
(13) Kegiatan Pengembangan Mitra dengan berbagai Organisasi yang dilaksanakan
oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 500.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 298.088.500
(59,62%). Output kegiatan adalah terlaksananya Pengembangan Mitra
e
dengan berbagai organisasi. kegiatan adalah terwujudnya Kemitraan
Outco
m
antara pemerintah provinsi dengan organisasi keolahragaan dan kepemudaan
(14) Kegiatan Pemantapan 5 Program Olahraga yang dilaksanakan oleh Dinas
Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
Rp. 1.989.621.100 realisasi anggaran sebesar Rp. 1.979.788.100 (99,51%).
Output kegiatan adalah terlaksananya Gebyar Segar dan Bugar Masyarakat

(Jumsihat, BBM dan Gurak) di daerah (2 lokasi, 1500 orang/lokasi), Pasanggiri


Pencak Silat Tk. Jawa Barat (20 orang/kab.kota), Kegiatan Sepak Bola Saba Desa
(20 orang, 16 desa, 2 lokasi), Tes Kebugaran Jasmani (TKJ) Masyarakat (200
orang/kab.kota), Rangkaian Senam Jumsihat versi II, Sosialisasi Senam Jumsihat
II (48 OPD Provinsi dan 26 kabupaten/kota, 177 orang), Fasilitasi
e
Kegiatan Gurak di Gasibu (5 orang instruktur senam). kegiatan
Outco
m
adalah Adanya kegiatan/Even yang secara langsung di lapangan/daerah untuk
mengajak dan memotivasi masyarakat untuk berolahraga dan meningkatnya
partisipasi, motivasi masyarakat dalam berolahraga.
(15) Kegiatan Monitoring Tenaga Keolahragaan Event Nasional dan Internasional
yang dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 800.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 449.738.220 (56,22%). Output kegiatan adalah terlaksananya Monitoring
Event Regional (18 orang), terlaksananya Monitoring Event Nasional (66
e
orang), dan terlaksananya Monitoring Event Internasional (6 orang). Outcom
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-172
kegiatan adalah Terinventarisnya Data SDM Keolahragaan Event Nasional dan
Internasional.
(16) Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kualitas Tenaga Keolahragaan yang
dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.305.400.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 2.287.872.600 (99,24%). Output kegiatan adalah terlaksananya

Penataran 11 cabang olahraga (Atletik, Angkat Besi, Dayung, Gulat, Judo,


Pencaksilat, Panahan, Sepaktakraw, Senam, Karate dan Taekwondo) (891
e
orang). kegiatan adalah meningkatnya Mutu Tenaga Keolahragaan.
Outco
m
(17) Kegiatan Fasilitasi Pembinaan Prestasi Olahraga yang dilaksanakan oleh Dinas
Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
Rp. 10.556.231.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 9.277.725.500 (87,89%).
Output kegiatan adalah terlaksananya Pembinaan Prestasi Olahraga

Permainan (9 cabor), terlaksananya Pembinaan Prestasi Olahraga Bela diri (6


cabor), terlaksananya Pembinaan Prestasi Olahraga Terukur (4 cabor),
terlaksananya Pembinaan Prestasi Olahraga Konsentrasi (5 cabor), terlaksananya
Seleksi dan Pembinaan Atlet Pelajar Jawa Barat menuju POPNAS XIII Tahun 2015
(20 cabor), terlaksananya Fasilitasi Pengendalian dan Pelaksanaan PORDA XII
Tahun 2014 (53 cabor), terlaksananya Penyempurnaan Buku Pedoman Bantuan
Gelanggang Olahraga, dan terlaksananya Pengendalian Pengawasan Fasilitasi
Olahraga Prestasi.
e
Outcom kegiatan adalah terfasilitasinya Pembinaan Prestasi Olahraga
di Jawa Barat.
(18) Kegiatan Jawa Barat sebagai Tuan Rumah POPNAS XIII Tahun 2015 yang
dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 975.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 757.994.234 (77,74%). Output kegiatan adalah tersusunnya Buku

Pedoman Hibah Peralatan POPNAS XIII Tahun 2015, dan terselenggaranya


Workshop Persiapan Penyelenggaraan Tuan Rumah POPNAS XIII Tahun 2015
e
(20 cabor). kegiatan adalah Sukses Persiapan Penyelenggaraan
Outco
m
Jawa Barat sebagai Tuan Rumah POPNAS XIII Tahun 2015.
b. Permasalahan dan Solusi
(1) Permasalahan
(a) Pada Pengadaan Tanah, Pembangunan Infrastruktur Area Pacuan Kuda dan

Equistrian belum ada penetapan lokasi untuk relokasi, sehingga tahapan


berikutnya dalam proses pengadaan tanah belum dapat dilakukan;
(b) Pada Kegiatan Pembangunan Lanjutan SPOrT Jabar Arcamanik pengadaan
konstruksi bangunan kantor belum dapat dilakukan karena masih
terkendalanya relokasi kantor PORDASI dan Istal kuda yang masih aktif,
sedangkan pemenang lelang sudah ada untuk pembangunan SPOrT Jabar
Arcamanik dan perencanaan DED 2015;
(c) Kegiatan Persiapan dan Pembangunan Infrastruktur Venue PON XIX Jabar,

khususnya rehabilitasi beberapa GOR dan Sarana Prasarana Olahraga serta


pembangunan Sport Hall International Ciganitri telah diestimasi sebesar Rp.
8.963.998.739 dan proses pelaksanaannya telah diserahkan ke Diskimrum
Provinsi Jawa Barat;
(d) Persiapan Pelaksanaan PON XIX – 2016 terdapat beberapa kendala :
(e) Pada sub Kegiatan Bidang Media dan Sosialisasi ada 4 Kegiatan yang belum-

disosialisasikan (Iklan di TV Nasional, Iklan di Media Online, Pembangunan


Website di Sekretariat, dan Billboard di bandara) karena harus melalui
mekanisme lelang (KAK, RAB, dan Spek Teknisnya ada di Diskominfo Prov.
Jabar)
(f) Khusus pada kegiatan bidang pertandingan, terjadi daya derap rendah karena

Penyusunan Buku Technical Handbook BK dan Cover PON tidak dapat


diselesaikan karena belum turunnya SK Technical Delegate dari KONI Pusat.
(2) Solusi
(a) Pengadaan Tanah Relokasi Pacuan Kuda dianggarkan kembali di TA 2015

sesuai prosedur, mekanisme dan ketentuan – ketentuan hukum pertanahan


yang berlaku;
(b) Percepatan pelaksanaan pembangunan SPOrT Jabar Arcamanik di TA 2015

dengan koordinasi dengan pihak – pihak terkait agar masalah dapat segera
terselesaikan;
(c) Untuk Pembangunan Kantor Disorda Jabar, pihak Dinas Olahraga dan

Pemuda Prov. Jawa Barat telah melakukan koordinasi dengan pihak PORDASI
Jabar dan Komunitas Berkuda, sehingga relokasi pacuan kuda akan
dipercepat pada Tahun Anggaran 2015.
(d) Kegiatan Persiapan dan Pembangunan Infrastruktur Venue PON XIX Jabar,

sudah dalam proses pelaksanaan di Diskimrum Prov. Jawa Barat yang sedang
berjalan oleh pihak ke- 3,sedangkan pelaksanaan renovasi akan dilaksanakan
oleh Diskimrum.
(e) Untuk Persiapan Pelaksanaan PON XIX – 2016 perlu melibatkan pihak – pihak

serta Dinas – dinas yang terkait, karena pelaksanaan kegiatan berkaitan dengan
tupoksi OPD bersangkutan seperti Pada sub Kegiatan Bidang Media dan
Sosialisasi perlu melibatkan Diskominfo Provinsi Jawa Barat untuk KAK, RAB,
dan Spek Teknisnya.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-174


4.1.9 Urusan Penanaman Modal

Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kedua terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk Urusan Penanaman Modal adalah sebagai
berikut: Nilai Penanaman Modal Asing (PMA) 48,98 triliyun rupiah ; Nilai Penanaman
Modal Dalam Negeri (PMDN) 13,84 triliyun rupiah ; Nilai Investasi PMA-PMDN sebesar
62,83 triliyun rupiah; Nilai Investasi/PMTB adhb 161,1 triliyun rupiah.
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program PeningkatanIklim, Promosi dan Kerjasama Investasi
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Fasilitasi Koordinasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yang
dilaksanakan oleh Biro Administrasi Perekonomian Setda Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000 realisasi
anggaransebesar Rp. 98.565.000 (98,57%). Output kegiatan adalah

terlaksananya penyusunan rencana pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus


(KEK) dan harmonisasi Kebijakan Kawasan Industri di Jawa Barat,
terlaksananya Penyusunan kajian tentang Kawasan Ekonomi Khusus di wilayah
BIJB Kertajati Aerocity, terlaksananya kegiatan monitoring Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK) dan Kawasan Industri sertatersusunnya Evaluasi dan Pelaporan
e
Hasil Kegiatan. kegiatan adalah Bahan Rumusan Kebijakan
Outco
m
Penetapan Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus di Jawa Barat
(2) Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal PMA/PMDN, yang dilaksanakan
oleh Badan Koordinasi, Promosi dan Penanaman Modal Daerah
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 300.000.000
direalisasikan sebesar Rp. 265.003.130 (88,3%). Output kegiatan adalah
terlaksananya
pembinaan dan pemantauan PMA/PMDN di Jawa Barat,
terlaksananya
kegiatan sosialisasi LKPM kepada PMA/PMDN di Jawa Barat, Force
terlaksananya
sosialisasi Task di Jawa Barat, terselesaikannya
permasalahanyang dihadapi perusahaan PMA/PMDN di Jawa Barat dengan
e
capaian Output kegiatan adalah sebesar 80%). kegiatan adalah
Outcom
meningkatnya pengetahuan dan kemampuan terhadap pemahaman
penanaman modal bagi aparatur di 27 kabupaten/kota, meningkatnya
kemampuan perusahaan PMA/PMDN dalam penanganan LKPM,
terselesaikannya permasalahan yang dihadapi perusahaan PMA/PMDN melalui ce
Tim Task For .
(3) Sinergitas Pelaksanaan Fasilitasi Investasi, yang dilaksanakan oleh Badan
Koordinasi, Promosi dan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 800.000.000 direalisasikan
sebesar Rp. 720.368.500 (90%). Output kegiatan adalah terlaksananya
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-175
evaluasi pelaksanaan PTSP di kabupaten/kota, terlaksananya forum interaksi
investor di Jawa Barat, terlaksananya fasiltasi investor, terlaksananya
peningkatan pengetahuan teknis SPIPISE, dengan capaian Output sebesar
e
90%. kegiatan adalah kelayakan PTSP menerima penugasan untuk
Outco
m
memberikan pelayanan perijinan penanaman modal di daerah, meningkatnya
pemahaman materi peraturan perundang-undangan penanaman modal bagi
investor dan PDKPM, meningkatnya calon investor, meningkatnya pengetahuan
pelayanan SPIPISE bagi PDKPM.
(4) Penyusunan Kebijakan Penanaman Modal, yang dilaksanakan oleh Badan
Koordinasi, Promosi dan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 203.154.384 direalisasikan
sebesar Rp. 196.778.500 (96,9%). Output kegiatan adalah tersusunnya
dokumen Kajian Rencana Pengembangan Investasi di Jawa Barat dengan
e
capaian Output sebesar 100%. kegiatan adalah meningkatnya
Outcom
pelayanan dan kuantitas penanaman modal serta meningkatnya sinergitas
kebijakan penanaman modal di Jawa Barat dengan indikasi tercapainya
penanaman modal sebesar Rp. 95,81 Trilyun.
(5) Penyusunan Kebijakan Kerjasama Investasi, yang dilaksanakan oleh Badan
Koordinasi, Promosi dan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000 direalisasikan
sebesar Rp. 249.378.800 (99,8%). Output kegiatan adalah tersusunnya
dokumen kajian kebijakan kerjasama investasi dengan capaian Output sebesar
e
100%. kegiatan adalah meningkatnya kualitas pelayanan
Outco
m
penanaman modal serta sinergitas kebijakan penanaman modal di Jawa Barat
dengan indikasi tercapainya penanaman modal sebesar Rp. 95,81 Trilyun.
Java
(6) Fasilitasi West Partner (WJP), yang dilaksanakan oleh Badan
Koordinasi, Promosi dan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa
r
Barat. Kegiatan ini tidak dilaksanakan sehubungan dengan keterlambatan
a Partne
keluarnya Peraturan Gubernur mengenai kelembagaan West Jav .
(7) Penyusunan Profil Peluang Investasi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh
Badan Koordinasi, Promosi dan Penanaman Modal Daerah Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 300.000.000 direalisasikan
sebesar Rp. 261.955.000 (87,3%). Output kegiatan adalah tersusunnya
profil peluang investasi Jawa Barat dengan capaian Output kegiatan adalah
e
sebesar 100%. kegiatan adalah tersedianya bahan promosi investasi
Outco
m Jawa Barat.
(8) Fasilitasi Koordinasi Penyelenggaraan Promosi dan Kerjasama Investasi, yang
dilaksanakan oleh Badan Koordinasi, Promosi dan Penanaman Modal

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-176


Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 3.274.193.548 - direalisasikan sebesar Rp. 2.992.877.209 (91,4%).
e
Outcom kegiatan adalah terlaksananya partisipasi Jawa Barat pada event
Kalimantan Timur Fair, Jawa Barat Expo di Batam, Gelar Potensi Investasi Daerah,
Pekan Raya Jakarta, Promosi Investasi Jawa Barat di Maroko (Afrika Utara) serta
Australia serta Fasilitasi dan Operasionalisasi Jawa Barat Center di
e
Batam dengan capaian Output sebesar 90%. kegiatan adalah
Outcom
tersampaikannya informasi potensi investasi Jawa Barat kepada 500 calon
makers ders
investor di dalam maupun luar negeri, opinion dan stakehol

lainnya; meningkatnya minat investasi di Jawa Barat.


b. Permasalahan dan Solusi
a.Permasalahan

Usulan Pendirian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Cikarang,


Kabupaten Bekasi belum terealisasi, diantaranya menyangkut
permasalahan, yaitu belum terbitnya persetujuan Bupati (pergantian
Bupati baru), belum adanya kesepakatan tentang penanggulangan
masalah tenaga kerja,adanya usulan dari Kabupaten Bekasi tentang
lokasi baru (bukan Jababeka), dan akses jalan dari dan menuju Kawasan
Ekonomi Khusus/Kawasan Industri sering terjadi kemacetan sehingga
menimbulkan biaya ekonomi tinggi. Sedangkan untuk rencana KEK di
Wilayah BIJB harus dilakukan persiapan yang matang diantaranya
penyediaan infrastruktur yang memadai, penataan ruang dan penyiapan
SDM masyarakat sekitar.
b.Solusi

Pihak-pihak terkait yaitu Sekretariat Dewan Nasional KEK, Pemerintah


Pusat, Provinsi dan Pemerintah Kabupaten untuk segera berkoordinasi
menyelesaikan hal-hal yang menjadi permasalahan pembentukan KEK di
Jawa Barat.

4.1.10 Urusan Koperasi, Usaha Kecil Menengah

Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kedua terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan Urusan Koperasi, Usaha Kecil Menengah
adalah sebagai berikut: Jumlah Penerima Manfaat Kredit Modal Usaha 4.987 orang ;
Jumlah wirausaha baru per tahun sebanyak 19.436 wiraus aha; Jumlah Akses

pembiayaan KUMKM melalui KCR sebanyak 3.257 orang; Peningkatan fasilitasi


pembiayaan KUMK sebanyak 1.140 KUMKM; Jumlah Wirausaha berdaya saing sebanyak 275
Wirausaha; Peningkatan jumlah koperasi berskala besar sebanyak 4 koperasi;
Peningkatan jumlah koperasi percontohan sebanyak 52 percontohan.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-177
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Koperasi, Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Jabar Cyber Koperasi dan Paviliun KUMKM yang dilaksanakan Dinas
Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
mencapai sebesar Rp. 498.937.000 realisasi anggaran mencapai sebesar
Rp. 494.521.000 (99,11%), Output kegiatan adalah penguatan
1 sistem media interaksi koperasi dan UMKM serta pengembangan 7 paviliun di
e
7 kabupaten/kota untuk penguatan koperasi dan UMKM. kegiatan
Outco
m
adalah ini adalah terfasilitasinya penguatan media interaksi Koperasi dan
UMKM dan berkembangnya paviliun penguatan Koperasi dan UMKM
(2) Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pemberdayaan KUMKM yang dilaksanakan
Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 273.757.000 Adapun realisasi anggarannya mencapai sebesar
Rp. 271.279.000 (99,09%). Output kegiatan adalah Termonitornya kinerja

Pemberdayaan 2.000 KUMKM binaan; terevaluasinya 2.000 UMK penerima


KCR, terpublikasikan pemberdayaan KUMKM Jawa Barat melalui pembuatan
e
film KUMKM. kegiatan adalah ini adalah meningkatnya Efektivitas
Outco
m
Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi KUMKM
(3) Kegiatan Pendukungan Fasilitasi Teknologi Tepat Guna bagi KUMKM yang
dilaksanakan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran setelah perubahan adalah sebesar Rp. 449.875.000 adapun
realisasi anggarannya mencapai sebesar Rp. 444.325.000 (98,77%). Output
kegiatan adalah sosialisasi dan bimbingan teknis pemanfaatan teknologi tepat
e
guna bagi 500 KUMK. kegiatan adalah ini adalah tersosialisasikan
Outco
m
dan termanfaatkan penggunaan teknologi tepat guna bagi 500 KUMK.
(4) Kegiatan Pengembangan akses pembiayaan bagi KUMKM yang dilaksanakan
Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
setelah perubahan adalah sebesar Rp. 300.000.000 adapun realisasi
anggarannya mencapai sebesar Rp. 300.000.000 (100%). Output kegiatan

adalah sosialisasi dan koordinasi dana bergulir bagi 1.140 UMK, publikasi
pembiayaan KUMKM pada media cetak 6 kali, 32 standing banner, 1.600 buku,
e
1500 leaflet dan 30 spanduk. kegiatan adalah ini adalah
Outco
m
Tersosialisasikan dan terkoordinasikannya dana bergulir bagi 1.140 UMK serta
terlaksanakannya publikasi pembiayaan bagi KUMKM pada media cetak
sebanyak 6 kali, 32 standing banner, 1.600 buku, 1.500 leaflet, 30 spanduk.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-178
2. Program Pengembangan Kewirausahaan Dan Keunggulan Kompetitif
Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Penguatan Tatakelola Kelembagaan dan Usaha Koperasiyang
dilaksanakan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 3.153.257.160 realisasi anggarannya mencapai
sebesar Rp. 3.140.562.440 (99,60%). Output kegiatan adalah penguatan

kelembagaan koperasi sebanyak 1.738 koperasi dan kelompok masyarakat,


terfasilitasnya penguatan usaha sebanyak 213 koperasi perikanan dan KOPTI,
terfasilitasinya optimalisasi peran koperasi untuk 100 koperasi dan 1.500
pengelola koperasi, Pengembangan 300 koperasi skala besar Jawa Barat dan
koperasi percontohan serta gerakan koperasi, terlaksananya Jambore koperasi
e
siswa sebanyak 189 orang pengurus koperasi siswa. kegiatan adalah
Outco
m
ini adalah meningkatnya Tatakelola Kelembagaan, Usaha dan Jaringan,
koperasi perikanan, koperasi percontohan, koperasi skala besar tingkat Jawa
Barat, koperasi siswa, stakeholders dan masyarakat lainnya se-Jawa Barat.
(2) Kegiatan Peningkatan Kemampuan berbasis akuntansi dan Manajerial
kewirausahaan yang dilaksanakan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 449.325.095. Adapun
realisasi anggarannya mencapai sebesar Rp. 449.325.095 (100%). Output

kegiatan ini adala htersedianya 350pengelola KUMKM yang memiliki


kemampuan Manajerial dan kewirausahaan di bidang Akuntansi, tersedianya 179
orang laki-laki dan 171 perempuan pengelola KUMKM yang memiliki
e
kemampuan akuntansi dan manajerial, kegiatan adalah ini adalah
Outco
m
meningkatnya Kemampuan Pengelola KUMKM di bidang Akuntansi dan
manajerial kewirausahaan.
(3) Kegiatan Pengembangan Wirausaha berdaya saingyang dilaksanakan Dinas
Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 230.850.000. Adapun realisasi anggarannya mencapai sebesar
Rp. 229.596.000 (99,46%). Output kegiatan adalah terlaksananya

pengembangan kapasitas usaha wirausaha kepada 75 orang wirausaha


potensial, terlaksananya optimalisasi pengembangan wirausaha kepada 200
e
orang wirausaha, kegiatan adalah ini adalah terciptanya
Outco
m
pengembangan kapasitas wirausaha dan peningkatan wirausaha optimal.
(4) Kegiatan Tatakelola dan Pendampingan Fasilitasi Lapangan Kerja dan Modal

Usaha bagi KUMKM yang dilaksanakan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran mencapai sebesar Rp. 600.000.000.Adapun
realisasi anggarannya mencapai sebesar Rp. 600.000.000 (100%). Output

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-179


kegiatan adalah terfasilitasinya pendampingan pembiayaan kepada 150 UMK;
Pendukungan Sertifikasi Hak atas Tanah bagi 254 UMK. Koordinasi pembiayaan
e
bagi 108 UMK, advokasi akses pembiayaan bagi 625 usaha mikro Outcom

kegiatan adalah ini adalah terfasilitasinya Pendampingan Pembiayaan,


tersosialisasikan dan terkoordinasikan Sertifikasi Hak Atas Tanah bagi,
terkoordinasi dan terpublikasinya pembiayaan bagi KUMKM, terlaksananya
advokasi akses pembiayaan bagi usaha mikro
(5) Kegiatan Pembuatan Panduan dan Persiapan Operasional pencetakan 100 ribu
Wirausaha Baru, yang dilaksanakan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran mencapai sebesar Rp. 500.000.000
realisasi anggarannya mencapai sebesar Rp. 500.000.000 (100%). Output

kegiatan adalah persiapan operasional berupa rapat persiapan, penyusunan


pedoman umum, sosialisasi program, penyusunan kurikulum, dan publikasi
e
program pencetakan 100 ribu wirausaha baru. kegiatan adalah ini
Outco
m
adalah terlaksananya rapat persiapan, penyusunan pedoman umum, sosialisasi
program, penyusunan kurikulum, dan publikasi program pencetakan 100 ribu
wirausaha baru.
(6) Kegiatan Pengadaan Tikar Mendong sebagai souvenir jemaah haji Jawa Barat
TA 2014 yang dilaksanakan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran mencapai sebesar Rp. 965.391.000 realisasi
anggarannya mencapai sebesar Rp. 963.691.000 (99,82%). Output kegiatan
adalah terfasilitasinya pengadaan Tikar Mendong produksi konsorsium koperasi
e
sebagai souvenir bagi 29.700 jemaah haji Jawa Barat. kegiatan
Outco
m
adalah ini adalah : terfasilitasinya pengadaan tikar mendong produksi
konsorsium koperasi sebagai jemaah haji Jawa Barat
(7) Kegiataan Penciptaan Lapangan Kerja melalui pelatihan teknis subtantif yang
dilaksanakan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat, dengan
anggaran mencapai sebesar Rp. 1.000.000.000 realisasi anggarannya
mencapai sebesar Rp. 1.000.000.000 (100%). Output kegiatan adalah
fasilitasi penciptaan lapangan kerja melalui pelatihan dan praktek bagi 900
tenaga kerja pelatihan. Outcome kegiatan adalah ini adalah terfasilitasinya
penciptaan lapangan kerja di Jawa Barat.
(8) Kegiatan pencetakan 100 ribu Wirausaha Baru yang dilaksanakan Dinas
Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
mencapai Rp. 2.203.000.000 realisasi anggarannya mencapai sebesar
Rp. 2.202.415.000 (99,97%). Output kegiatan adalah seleksi 300 calon

wirausaha baru, pelatihan teknis substantif dan magang untuk 300 wirausaha
baru,pendampingan usaha untuk 300 wirausaha baru, Launching pencetakan
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-180
100 ribu wirausaha baru Jawa Barat untuk 2.000 calon wirausaha baru,
terlaksananya pelatihan teknologi inovasi kreatif untuk 20 orang calon
wirausaha, terlaksananya rapat evaluasi pencetakan wirausaha baru KUMKM
e
untuk 350 orang wira usaha baru dan pendamping. kegiatan adalah
Outco
m
ini adalah : terseleksinya 300 calon wirausaha baru, terlatihnya 300 wirausaha
baru di bidang teknis substantif dan magang, terfasilitasinya pendampingan usaha
untuk 300 wirausaha baru, terselenggaranya Launching pencetakan 100 ribu
wirausaha baru kepada 2.000 calon wirausaha baru, terlatihnya 20
wirasauaha baru dalam teknologi Inovasi Kreatif.
(9) Kegiatan pusat budidaya ikan air tawar dan ikan hias untuk pasar regional dan
global (TKW-12), yang dilaksanakan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran mencapai sebesar
Rp. 250.000.000 realisasi anggarannya mencapai sebesar Rp. 247.077.800
(98,83%). Output kegiatan adalah bimbingan teknis kelembagaan dan usaha
e
62 kumkm serta temu bisnis dan pengembangan jaringan. kegiatan
Outco
m
adalah ini adalah meningkatnya penguatan kelembagaan dan usaha koperasi
budidaya ikan air tawar dan ikan hias untuk pasar regional dan global.
(10) Kegiatan pusat pemuliaan padi varietas pandan wangi dan pengembangan
varietas unggul (TKW-13) yang dilaksanakan Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran setelah perubahan adalah
sebesar Rp. 346.500.000 adapun realisasi anggarannya mencapai sebesar
Rp. 344.700.000 (99,88%). Output kegiatan adalah terlaksananya bimbingan
teknis kelembagaan dan usaha untuk 70 koperasi dan UMKM, terlaksananya
e
advokasi pendampingan untuk 70 koperasi dan UMKM. kegiatan
Outco
m
adalah ini adalah meningkatnya kelembagaan dan usaha koperasi dalam
peningkatan kualitas pemuliaan padi varietas pandan wangi dan
pengembangan varietas unggul.
(11) Kegiatan Fasilitasi Penguatan Akses Pasaryang dilaksanakan Dinas Koperasi
dan UMKM Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran setelah
perubahan adalah sebesar Rp. 1.486.750.000 adapun realisasi anggarannya
mencapai sebesar Rp. 1.473.023.500 (99,08%). Output kegiatan adalah

terlaksananya Cooperative Fair bagi 300 KUMKM, terlaksananya Pameran Antar


Provinsi bagi 18 KUMKM, terlaksananya temu bisnis untuk 150 KUMKM.
e
Outcom kegiatan adalah ini adalah meningkatnya promosi dan pemasaran
Produk KUMKM dan perluasan akses pasar produk 282 KUMKM Jawa Barat.
(12) Kegiatan Pengembangan industri manufaktur (TKW-21) yang dilaksanakan
Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
adalah sebesar Rp. 500.000.000 adapun realisasi anggarannya mencapai

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-181


sebesar Rp. 494.865.400 (98,97%). Output kegiatan adalah terlaksananya
e
pengembangan usaha bagi sentra manufaktur 150 kumkm, kegiatan
Outco
m adalah ini adalah meningkatnya usaha UKM sentra manufaktur
(13) Kegiatan Pengembangan industri keramik dan gerabah (TKW-22) yang
dilaksanakan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran setelah perubahan adalah sebesar Rp. 999.995.840 adapun
realisasi anggarannya mencapai sebesar Rp. 940.636.680 (94,06%). Output
kegiatan adalah terlaksananya pemberdayaan dan pengembangan UMKM
e
sentra keramik bagi 200 UMKM. kegiatan adalah ini adalah
Outco
m
peningkatan nilai usaha pengusaha di sentra keramik.
(14) Kegiatan Pengembangan jasa perdagangan dan industri kreatif (TKW-44)yang
dilaksanakan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran setelah perubahan adalah sebesar Rp. 650.000.000 adapun
realisasi anggarannya mencapai sebesar Rp. 650.000.000 (100%). Output

kegiatan adalah terlaksananya pemberdayaan dan pengembangan UMKM jasa


perdagangan dan industri kreatif melalui bimbingan teknis dan temu bisnis bagi
e
300 UMKM. kegiatan adalah ini adalah peningkatan nilai usaha
Outco
m
pengusaha di sentra jasa perdagangan dan industri kreatif bagi 300 KUMKM.
(15) Kegiatan Pengembangan kelembagaan dan usaha koperasi dan UMKM
tembakauyang dilaksanakan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran setelah perubahan adalah sebesar
Rp. 1.367.000.000 adapun realisasi anggarannya mencapai sebesar
Rp. 1.330.768.300 (97,35%). Output kegiatan adalah bimbingan teknis
30 pengelola /anggota koperasi lama dan bimbingan teknis dan peningkatan
jaringan usaha ke luar provinsi untuk 30 pengelola/anggota koperasi.
e
Outcom kegiatan adalah ini adalah terfasilitasinya bimbingan teknis untuk
30 pengelola/ anggota koperasi lama dan terfasilitasinya 30 pengelola/ anggota
koperasi baru.
b. Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan
(a) Waktu pelaksanaan pembuatan panduan dan persiapan operasional

pencetakan 100 ribu wirasauaha baru yang tidak sesuai jadwal, karena
keterlambatan DPA yang baru keluar Bulan Februari.
(b) Kegiatan Pencetakan 100 Ribu Wirausahawan Baru belum sesuai

dengan target Tahunan, yaitu 3000 orang/Tahun, dikarenakan


anggaran yang tersedia hanya bisa memfasilitasi untuk 300 orang
wirausaha baru. Waktu pelaksanaan yang tidak sesuai jadwal untuk
kegiatan ABT, karena keterlambatan DPA dan proses pencairan.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-182
(c) Untuk pelaksanaan kegiatan Peningkatan Kemampuan Berbasis
Akuntansi dan Manajerial Kewirausahaan bagi KUMKM Anggaran yang sedikit,
sehingga peserta pelatihan hanya 350 orang (14 angkatan, 1 angkatan = 25
orang) dalam seTahun.
(d) Pendeknya masa perencanaan pelaksanaan kegiatan .
(e) tidak adanya Juknis pagu anggaran yang standar khusus untuk
t
tahapan pelaksanaan seperti psycotes dan lain-lain
(f) Opini masyarakat yang menginterpretasikan Wirausaha Baru dengan
modal.
b. Solusi
(a) Perlu dibuatnya perencanaan pelaksanaan yang lebih matang.
(b) Perlu dibuatnya juknis untuk penganggaran yang standar,Misal : biaya
psikotes per orang Rp. 100.000 – Rp. 150.000 dan lain-lain.
(c) Perlu ditingkatkannya koordinasi dan komunikasi baik antar OPD
maupun di internal kegiatan OPD.
(d) sosialisasi terkait program Wirausaha Baru dengan masalah pemberian
modal.
3. Program Pembinaan dan Pengembangan BUMD dan Lembaga Keuangan Non
Perbankan
a.Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan BUMD, yang dilaksanakan oleh Biro
Administrasi Perekonomian Setda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 400.000.000 realisasi sebesar Rp. 351.087.500
(87.77%). Output kegiatan adalah terfasilitasinya pembinaan dalam rangka
pengembangan BUMD. Terlaksananya konsultasi/ koordinasi/ monitoring
lingkup BUMD. Terlaksananya dan tersusunnya analisa laporan tahunan dan
triwulanan
BUMD dan BUMD.
tentangTerfasilitasinya
Penyelesaian danPenyusunan Kajian
Pembubaran tentang pembenahan
Perusahaan Daerah (PD) st
roper Te
Agribisnis dan Pertambangan. Terfasilitasinya pelaksanaan Fit and P
e
bagi calon Pengurus BUMD baru. kegiatan adalah tersusunnya
Outco
m
bahan rumusan kebijakan pengembangan pembinaan BUMD, termonitornya
seluruh aset BUMD untuk dijadikan kebijakan dalam pengembangan BUMD,
tersusunnya analisa laporan tahunan dan triwulanan BUMD sebagai bahan
laporan kepada Gubernur Jawa Barat, tersusunnya kajian tentang
pembenahan BUMD dan tentang penyelesaian dan pembubaran PD. Agribisnis
dan Pertambangan, terciptanya Pengurus BUMD baru yang dapat memajukan
BUMD Provinsi Jawa Barat sebagai sumber PAD.

(2) Kegiatan Pembinaan BUMD Perbankan dan Jasa Keuangan, yang dilaksanakan
oleh Biro Administrasi Perekonomian Setda Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 600.000.000, realisasi anggaran sebesar
Rp. 493.775.600 (82,30%). Output kegiatan adalah terlaksananya Rapat
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-183
Persiapan Kegiatan, terlaksananya Rapat Umum Pemegang Saham dan
terlaksananya Monitoring Kinerja BUMD Perbankan dan Jasa Keuangan,
tersediannya Standar Operasional Prosedur (SOP) BPR dan PD.PK,
terfasilitasinya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia BPR dan PD.PK
e
dan Evaluasi Kinerja BPR dan PD.PK. kegiatan adalah tersusunnya
Outco
m
bahan rumusan kebijakan pengembangan BUMD Perbankan dan Jasa
Keuangan, Adanya pertanggung jawaban pengurus dan Rencana Kerja
Anggaran Tahunan BUMD Perbankan dan Jasa Keuangan melalui Rapat
Umum Pemegang Saham, terciptanya pengelolaan BPR dan PD.PK sesuai
dengan Standar Operasional dan Prosedur yang ditetapkan, Adanya
peningkatan kualitas SDM Pengelola BPR dan PD.PK yang lebih profesional dan
berintegritas dan terevaluasinya kinerja BPR dan PD.PK

4.1.11 Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil


Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Ketiga terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil adalah
sebagai berikut: Jumlah Penduduk 46.029.669 Jiwa; dan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP)
sebesar 1,52%.
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Penataan Administrasi Kependudukan
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Penataan Administrasi Pencatatan Sipil yang dilaksanakan oleh Biro
Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi sebesar Rp. 300.000.000 dengan realisasi Rp. 290.553.750.000
(96,85%). Output kegiatan adalah 1 kali Rakor Persiapan Pembinaan

Administrasi Pencatatan Sipil sebanyak 54 orang, 1 kali rakor Evaluasi


Pembinaan Administrasi Pencatatan Sipil sebanyak 54 orang dan 4 kali
Bimbingan Teknis Petugas Registrasi Pencatatan Sipil Bagi Desa/Kelurahan,
Kecamatan dan kabupaten/kota di BKPP wilayah I s/d IV sebanyak 162 orang.
e
Outcom kegiatan adalah yang dicapai adalah terbinanya aparatur
pencatatan sipil di Jawa Barat da terbinanya petugas registrasi pencatatan
sipil di desa/kelurahan, kecamatan dan kabupaten/ kota se Jawa Barat.
(2) Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)
yang dilaksanakan oleh Biro Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah
Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 375.000.000 dengan
realisasi Rp. 324.156.000 (86%). Output kegiatan adalah 2 (dua) kali Rakor
Konsolidasi dan Pembersihan Data dengan jumlah peserta sebanyak 54 orang,

1 (satu) kali Rapat Sosialisasi kebijakan UU Nomor 24 Tahun 2013 tentang


Administrasi Kependudukan, kunjungan kerja dalam rangkan peningkatan
wawasan ke Jepang untuk pengembangan wawasan bidang manajemen
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-184
e
pengelolaan administrasi kependudukan. kegiatan adalah yang
Outco
m
dicapai adalah Terbinanya aparatur Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
kabupaten/kota se Jawa Barat, terverifikasi dan tervalidasi database
kependudukan kabupaten/kota seJawa Barat yang akurat. Adanya kesepakatan
bersama Dinas Kependudukan dan Sipil kabupaten/kota Se Jawa Barat perihal
Pemeliharaan dan Pemanfaatan Katabase kependudukan yang dapat
dimanfaatkan untuk pelayanan publik dan pemanfaaatannya sudah digunakan oleh
lembaga pemerintah dan swasta. Menambah wawasan aparatur Pemerintah
Provinsi Jawa Barat dalam pengelolaan administrasi kependudukan.
(3) Kegiatan Penataan Administrasi Kependudukan yang dilaksanakan oleh Biro
Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 650.000.000 realisasi sebesar Rp. 594.883.500
(91,52%). Output kegiatan adalah 1 (satu) kali Rapat Koordinasi Pembinaan

Administrasi Kependudukan sebanyak 54 orang, 1 (satu) kali Rapat Teknis


Pengelolaan Database Kependudukan dengan SIAK versi terbaru dengan
jumlah peserta 81 orang, 1 (satu) kali Bintek Pengamanan Data dan
Pencetakan KTP-el sebanyak 81 orang, 1 (satu) kali Bintek Pendataan
Penduduk Pindah Rentan sebanyak 81 orang, 1 (satu) kali Bintek Penataan dan
Pelayanan Data Kepada WNA sebanyak 54 orang, 1 (satu) kali Rapat Teknis Mitra
Pradja Utama (MPU) Bidang Kependudukan sebanyak 47 orang dan 150 buku
tentang Profil Perkembangan Kependudukan di Provinsi Jawa Barat
e
Tahun 2013. kegiatan adalah Terbinanya aparatur Dinas
Outco
m
Kependudukan dan Catatan Sipil kabupaten/kota se Jawa Barat; terfasilitasinya
seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat menggunakan aplikasi SIAK versi 04 untuk
pelayanan kependudukan; Terbinanya aparatur Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil se Jawa Barat dalam Pengamanan Data dan Pencetakan KTP- el,
Pendataan Penduduk Pindah Rentan serta Penataan dan Pelayanan Data Kepada
WNA; tersedianya dokumen rencana kegiatan MPU bidang kependudukan
Tahun 2015 dan rekomendasi kepada Ditjen Kependudukan dan Catatan Sipil
Kemdagri RI perihal penataan administrasi kependudukan dari 10 anggota MPU
terdiri dari Provinsi Jawa Barat, Provinsi DKI.Jakarta, Provinsi Banten, Provinsi
Jawa Tengah, Provinsi DIY Yogyakarta, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Lampung,
Provinsi Bali, Provinsi NTT dan Provinsi NTB.
(4) Kegiatan Sosialisasi dan Promosi Pengendalian Kependudukan yang
dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000 realisasi sebesar Rp. 198.340.400
(79,34%). Output kegiatan adalah Rakor Rapat Kerja Daerah Program
Kependudukan dan KB dengan mengundang OPD pengelola KB dari 27
kabupaten dan kota; Kunjungan Kerja ke Luar Provinsi dalam rangka
e
Peningkatan Wawasan Program Kependudukan dan KB. kegiatan
Outco
m
adalah terpadunya Kebijakan Pengendalian Kependudukan di semua OPD di
Tingkat Provinsi dan kabupaten/kota serta meningkatnya Wawasan Program
Kependudukan dan KB melalui Kunjungan Kerja ke Luar Provinsi.

b.Permasalahan dan Solusi


a.permasalahan
(a) Terbatasnya aparatur pengolah data administrasi kependudukan pada
Biro Pemerintahan Umum.
(b) Kurang lancarnya jaringan komunikasi data SIAK Provinsi dari Ditjen
DUKCAPIL Kemendagri RI.
(c) Belum adanya Petugas khusus pencatatan pendaftaran penduduk di
desa/kelurahan se Jawa Barat.
(d) Keterlambatan input data kedalam SIAK oleh pengelola administrasi
kependudukan baik di desa/kelurahan maupun kecamatan.
(e) Kurangnya sarana dan prasarana untuk menunjang pelayanan
administrasi kependudukan.
(f) Kurangnya kesadaran penduduk dalam melaporkan peristiwa penting

kependudukan, berpengaruh kepada database kependudukan skala


provinsi.
b.solusi
(a) Mengusulkan kepada BKD Provinsi perihal permintaan aparatur PNS.
(b) Meningkatkan koordinasi dengan Disdukcapil Kementerian Dalam
Negeri terkait dengan kelancaran jaringan.
(c) Merekomendasi kepada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Se

Jawa Barat untuk dilakukan pengusulan Petugas Registrasi di


Desa/Kelurahan yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota sesuai dengan
UU No. 24 Tahun 2013.
(d) Melaksanakan koordinasi dengan Biro Pengelolaan Barang Daerah
untuk pengadaan sarana dan prasarana administrasi kependudukan.
(e) Melaksanakan sosialisasi yang inten kesemua elemen masyarakat

oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil kabupaten/kota Se Jawa


Barat.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-186


4.1.12 Urusan Ketenagakerjaan
Pencapaian indikator kinerja daerah Misi Kesatu terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan Ketenagakerjaan adalah sebagai
berikut: Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 62,77 persen ; Tingkat Pengangguran terbuka
8,45 persen; Sampai dengan akhir tahun 2014 sebanyak 4.209 orang telah dilatih agar

mampu bersaing di dalam pasar kerja atau berwirausaha; penyerapan 477.046 orang
tenaga kerja.

Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Pelatihan Ketenagakerjaan Berbasis Kompetensi yang dilakukan
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar sebesar Rp. 1.350.327.700 realisasi
Rp. 1.347.197.400 (99,77%). Output kegiatan adalah terlatihnya Peserta

pelatihan Berbasis Kompetensi Kejuruan Las 1 kegiatan sejumlah 16 Orang,


Kejuruan Mesin Bubut 1 Kegiatan sejumlah 16 Orang, Kejuruan Mobil Bensin

1 Kegiatan, sejumlah 16 Orang Kejuruan sepeda motor sebanyak 1 Kegiatan


sejumlah 16 Orang, Kejuruan Mekanik Listrik Industri 1 Kegiatan sejumlah 16
orang, Kejuruan Body Painting sebanyak 1 Kegiatan sejumlah 16 Orang,
Kejuruan CNC 1 kegiatan sejumlah 16 Kejuruan Design Gambar Rencana
e
(Bangunan Sipil) sebanyak 1 kegiatan sejumlah 16 Orang. kegiatan
Outco
m
adalah tersalurkannya alumni pelatihan berbasis kompetensi di perusahaan dan
terbentuknya usaha mandiri yang produktif, inovatif dan kompetitif.
(2) Kegiatan Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja yang dilakukan
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 749.970.000 realisasi Rp. 748.085.000 (99,75%).
Output kegiatan adalah terselenggaranya Bimtek Produktivitas Pengembangan

Kewirausahaan sebanyak 140 orang / 7 akt, Bimtek Training Need Analysis


sebanyak 40 orang/2 Akt Bimtek Manjemen Mutu Terpadu sebanyak 40
e
orang/2 angkatan kegiatan adalah tersedianya tenaga kerja yang
Outco
m
produktif, mandiri, dan inovatif.
(3) Kegiatan Peningkatan Standardisasi, Sertifikasi dan Kompetensi Tenaga Kerja
yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.320.449.410 realisasi anggaran
sebesar Rp1.261.123.800 (95,51%). Output kegiatan adalah Uji Kompetensi

tenaga kerja 460 orang/ 23 angkatan, Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja


sebanyak (LPK) sebanyak 13 LPK, Penyebaran informasi kelembagaan 50
orang,/ 1 Angkatan, Revitalisasi kelembagaan Badan Koordinasi Sertifikasi
e
Profesi Provinsi Jawa Barat sebanyak 50 orang. kegiatan adalah
Outco
m
tersedianya tenaga kerja siap bekerja di dalam maupun di luar negeri dan Lembaga
Pendidikan Kerja (LPK) yang terakreditasi dalam pelayanan peningkatan keterampilan,
keahlian dan kompetensi melalui uji kompetensi, standardisasi dan sertifikasi serta
terbentukya lembaga BKSP Provinsi Jawa Barat.
(4) Kegiatan Pelatihan Bagi Calon Tenaga Kerja Luar Negeri yang dilakukan Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran Rp. 2.928.458.288 realisasi Rp. 2.861.267.788 (97,71%). Output

kegiatan adalah terlaksananya Pelatihan Berbasis Kompetensi sebanyak 220,


Workshop Jabar Mengembara 400 orang, Pelatihan Purna TKI sebanyak 120
e
orang. Outcom kegiatan adalah tersalurkannya tenaga kerja ke luar negeri

serta mengurangi pengangguran di Jawa Barat. raining Unit


(5) Kegiatan Pelatihan Berbasis Masyarakat Melalui Mobile T (MTU) dan
Pemagangan Tenaga Kerja yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 2.054.000.000 realisasi Rp. 2.041.681.750 (99,40%). Output kegiatan

adalah terlatihnya pencari kerja sebanyak 520 orang/26 angkatan, Pelatihan


Berbasis Masyarakat melalui MTU, Pemagangan Dalam Negeri Berbasis
Pengguna sebanyak 100 orang/5angkatan, Seleksi Pemagangan ke Luar Negeri
(Jepang) sebanyak 1 angkatan/117 orang, Bimtek Metodologi Instruktur LPK 25
orang/1 angkatan, Pelatihan Kilat sebanyak 240 orang/1 angkatan.
e
Outcom kegiatan adalah tersedianya kesempatan kerja di perdesaan untuk
mendukung wirausaha perdesaan yang mandiri dan produktif.
(6) Kegiatan Pembinaan Kemampuan dan Keterampilan kerja Masyarakat
dilingkungan Industri hasil Tembakau dan Daerah Penghasil bahan baku
industri hasil Tembakau di UPTD Disnakertrans Provinsi Jawa Barat yang
dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran Rp. 2.862.256.900 realisasi Rp. 2.857.943.780.
(99,85%). Output kegiatan adalah terlatihnya masyarakat sekitar desa
penghasil tembakau, Kejuruan Las 2 Kegiatan sejumlah 32 Orang, Kejuruan
Pengerjaan Plat 2 Kegiatan sejumlah 32 Orang, Kejuruan Sepeda Motor 3
Kegiatan sejumlah 48 Orang, Kejuruan Mobil Bensi 1 Kegiatan sejumlah 16 inting
orang, Kejuruan Body Pa 2 Kegiatan sejumlah 32 Orang, Kejuruan
Instalasi Listrik 1 Kegiatan sejumlah 16 Orang, Kejuruan Gulung Dinamo 1
Kegiatan sejumlah 16 Orang, Kejuruan Maintenance Elektronika 2 Kegiatan
sejumlah 32 Orang, Kejuruan Teknik Pendingin 1 kegiatan sejumlah 16 Orang,

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-188


e
Kejuruan Menjahit 1 Kegiatan sejumlah 16 Orang. kegiatan adalah
Outco
m
terciptanya wirausaha yang produktif di sekitar desa penghasil tembakau.
(7) Pembinaan Kemampuan dan Keterampilan Masyarakat Lingkungan Industri

Tembakau yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran Rp. 2.996.904.750 realisasi Rp.2.952.263.750
(98,51%). Output kegiatan adalah terlatihnya pencari kerja sebanyak 1.000
e
orang/50 angkatan, kegiatan adalah meningkatnya keterampilan
Outco
m
masyarakat di lingkungan industri tembakau dalam rangka berwirausaha.

b. Permasalahan dan Solusi


a.Permasalahan :

Rendahnya tingkat pendidikan formal mayoritas angkatan kerja di Jawa Barat


sehingga berpengaruh pada produktivitas dan nilai tambah pekerja.

b.Solusi :
Unit
Upaya yang dilaksanakan, secara langsung oleh Dinas adalah melalui pelatihan
raining
(MTU) dan pelatihan berbasis kompetensi, serta secara g
Mobile T
tidak langsung berupa upgradin pengelolaan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK)
melalui bimbingan teknis kepada Akreditur dan akreditasi LPK itu sendiri. TKI yang
telah selesai masa kontrak kerjanya dan kembali ke daerah asal atau purna TKI
sering kehilangan sumber pendapatan karena tidak mampu mengelola
keuangan dengan baik. dengan kegiatan pelatihan kewirausahaan bagi purna TKI,
setiap peserta dibekali pengetahuan memanfaatkan peluang berwirausaha agar
mampu mandiri secara finansial.

2. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan


a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Peningkatan Jaminan Sosial dan Kesejahteraan Tenaga Kerja yang
dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran Rp. 1.234.045.000 realisasi Rp. 1.095.762.000
(88,79%). Output kegiatan adalah Rapat Depeprov sebanyak 16 Kali,

Workshop Pengupahan sebanyak 1 kali, Pembinaan dan Evaluasi Kinerja


Dewan Pengupahan kabupaten/kota di Jawa Barat untuk 27 kabupaten/kota
Lokakarya Pengupahan sebanyak 1 kali, Studi Dewan Pengupahan Provinsi
sebanyak 1 kali, Rakorwil Pengupahan 5 kali, Identifikasi Hasil Survey KHL di 27
kabupaten/kota, Mediasi Jamsoskes TK sebanyak 1 kali, Diseminasi UMK dan
Sosialisasi penangguhan sebanyak 1 kali, Koordinasi Bidang Jamsoskes TK
e
sebanyak 16 kali, kegiatan adalah Pemahaman Dewan Pengupahan
Outco
m
unsur pekerja dan pengusaha untuk menciptakan pengupahan yang diterima
semua pihak.
(2) Kegiatan Pembinaan Hubungan Industrial yang dilakukan oleh Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 530.000.000 realisasi Rp. 527.900.000 (99,60%). Output kegiatan

adalah terlaksananya Rapat Lembaga Kerjasama (LKS) Tripartit 5 kali,


terlaksananya Rapat Badan Pekerja LKS Tripartit 8 kali, Rapat Koordinasi
Wilayah LKS Tripartit Provinsi dan kabupaten/kota 2 kali, Peningkatan
kerjasama anggota LKS Tripartit ke Batam, tersedianya data Manajemen
Organisasi dan Negosiasi Serikat Pekerjs/ Serikat Buruh (SP/SB),
e
Penganugerakeanggotaan SP/SB Kabupaten/ Kota. kegiatan adalah
Outco
m
berkurangnya perselisihan antara pekerja dengan pengusaha serta terciptanya
hubungan industrial yang harmonis antara pekerja dan pengusaha.
(3) Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Ketenagakerjaan yang dilakukan Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 523.300.000 terealisir Rp. 514.830.000 (98,38%).
Output kegiatan adalah Rakorda Pengawas Ketenaga Kerjaan 30 orang 1 kali,

Gema Daya K3/Diseminnasi 120 orang (14 Angkatan), Supervisi/pemeriksaan


sebanyak 165 Perusahaan, Rakornas Pengawas Ketenagakerjaan 8 orang.
e
Outcom kegiatan adalah terfasilitasinya Pembinaan dan pengawasan
Ketenagakerjaan, meningkatnya pemahaman norma ketenagakerjaan pada
pengusaha dan pekerja, berkurangnya pekerja anak, serta berkurangnya
tingkat kecelakaan di perusahaan.
(4) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Bidang Ketenagakerjaan Penepatan Upah
Minimum, Pemilihan Pekerja Teladan dan Penilaian Perusahaan Terbaik yang
mempekerjakan Tenaga Kerja Perempuan, yang dilaksanakan oleh Biro
Pengembangan Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 350.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 344.757.500 (98,50%). Output kegiatan adalah terpilihnya 5 (lima)

Pekerja Teladan, 3 Perusahaan Besar dan 3 (tiga) Perusahaan Menengah/Kecil


dan tersusunnya Keputusan Gubernur tentang Upah Minimum kabupaten/kota,
Ijin dan Penolakan Ijin Penangguhan, serta terlaksananya Koordinasi Strategi
e
dan pelaksanaan Pemberian Award Bidang Ketenagakerjaan. Outcom

kegiatan adalah meningkatnya motivasi di Lingkungan Kerja atas kerja dalam


bekerja, hak-hak normatif pekerja perempuan dilaksanakan oleh perusahaan,
meningkatnya upah minimum kabupaten/kota dan perlindungan serta
kesejahteraan dapat dirasakan oleh Tenaga Kerja dan Keluarganya.
b. Permasalahan dan Solusi
a.Permasalahan
(a) Dalam upaya pengembangan lembaga ketenagakerjaan masih belum

optimalnya mekanisme kerja kelembagaan ketenagakerjaan yaitu Tripartit,


Dewan Pengupahan dan Serikat Pekerja/Buruh.
(b) Perlindungan terhadap tenaga kerja melalui penetapan upah minimum masih

terkendala oleh tidak tepatnya penyampaian rekomendasi mengenai usulan


penetapan upah minimum Kabupaten/kota.
(c) Belum optimalnya pengawasan terhadap Perusahaan, Masih kurangnya

Tenaga Pejabat Fungsional Pengawas Ketenaga Kerjaan dan masih ada


kabupaten/kota belum melaksanakan pemilihan pekerja teladan dan penilaian
perusahaan terbaik mempekerjakan tenaga kerja perempuan, hal ini perlu
mendapat perhatian kabupaten/kota mengingat kegiatan dilaksanakan
merupakan program Pemerintah Pusat (Menteri Negara Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak).
(d) Belum seluruh kabupaten/kota melaksanakan Pemilihan Pekerja Teladan dan
penilaian perusahaan yang memperkejakan tenaga perempuan.
b.Solusi
(a) Upaya perbaikan kondisi lembaga ketenagakerjaan yang dilakukan adalah

melalui pembinaan terhadap lembaga ketenagakerjaan serta penciptaan


hubungan harmonis di antara kelembagaan ketenagakerjaan;
(b) Telah terbitnya Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor : 9 Tahun 2013

Tentang Pedoman Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Asal


Jawa Barat;
(c) Di fasilitasi pejabat fungsional pengawas Kenagakerjaan yang ada

menyampaikan Surat Gubernur Jawa Barat kepada Bupati/Walikota tentang


perlunya pelaksanaan kegiatan pemilihan pekerja teladan dan penilaian
perusahaan terbaik mempekerjakan tenaga kerja perempuan.
(d) Koordinasi dan sosialisasi kepada kabupaten/kota untuk memahami maksud
dan tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut.

3. Program Peningkatan Kesempatan Kerja


a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Pengembangan Transformasi Informasi Pasar kerja/Bursa Kerja yang
dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran Rp. 1.266.400.000 realisasi Rp. 1.250.678.000
(98,76%). Output kegiatan adalah tersebarnya informasi lowongan kerja

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-191


kepada pencari kerja sebanyak 4 Kali (Bandung, Kota Cirebon, Bogor, Kota Bogor dan
Karawang), Terbinanya Bursa Kerja Khusus (BKK) sebanyak 50 BKK, Terlaksanannya
Penyuluhan dan Bimbingan Jabatan sebanyak 10 Kali (10 kabupaten/kota),
Terserapnya angkatan Kerja sebanyak 360 orang yang memasuki dunia kerja Kerja di 27
Kabupaten / Kota serta meningkatnya Kualitas Data Ketenagakerjaan Informasi Pasar
Kerja di 27 Kabupaten / Kota
e
Outcom kegiatan adalah terfasilitasinya pencari kerja di Jawa Barat.
(2) Kegiatan Perluasan Lapangan Kerja Perdesaan Berbasis Pemuda dan
Perempuan yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 16.800.156.000 realisasi
Rp. 16.472.019.000 (98,05%). Output kegiatan adalah terlaksananya Padat

Karya Pengerasan Jalan dan memberikan Kesempatan kerja secara temporer bagi
2040 Orang, Wirausaha Baru Melalui Padat Karya Produktif sebanyak 500 Orang
atau terbentuknya kelompok usaha sebanyak 50 Kelompok, Padat Karya
Insfrastuktur Pemberdayaan Lingkungan dan memberikan Kesempatan kerja
secara temporer bagi 12.825 Orang, Buku Panduan Serapan 2 juta
kesempatan kerja sebanyak 950 buku, Pendataan kesempatan kerja dengan
melibatkan 54 tenaga pendamping, petugas entri data 10 orang, dan petugas
Gerai Layanan Informasi Ketenagakerjaan (GLIK) sebanyak 5 orang,
Pengembangan usaha produktif berbasis Teknologi Tepat Guna sebanyak 60
e
orang, Rekrutmen Calon wirausaha baru sebanyak 500 orang Outcom

kegiatan adalah meningkatnya daya beli masyarakat, memacu pertumbuhan


ekonomi perdesaan akibat dari pembangunan infrastruktur dasar perdesaan.
(3) Kegiatan Penempatan Tenaga Kerja Antar Kerja Lokal (AKL), Antar Kerja Antar
Daerah (AKAD)/Antar Kerja Antar Negara (AKAN) yang dilakukan Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran Rp. 997.166.000 realisasi Rp. 993.746.000 (99,66%). Output

kegiatan adalah Pelatihan TK AKL sebanyak 200 Org, Pelatihan TK


Penyandang Cacat sebanyak 40 orang, Kunjungan Kerja ke Korea selatan
sebanyak 3 orang, Pembekalan dan Penempatan Tenaga Kerja AKL sebanyak 500
orang, Evaluasi, Monev dan Pengendalian di 120 Perusahaan Pengguna
e
TKA. kegiatan adalah terserapnya tenaga kerja AKL, AKAD, AKAN
Outco
m
serta tenaga kerja penyandang cacat.
(4) Kegiatan Peningkatan Pelayanan Pelayanan TKI Jawa Barat yang dilakukan
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran Rp. 2.019.120.000 realisasi Rp. 1.764.975.180 (87,41%).
Output kegiatan adalah terlaksananya Diseminasi Informasi Penempatan dan
Perlindungan TKI untuk 2.100 peserta dan tersedianya publikasi di TV, Radio,

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-192


Media Cetak, dan Running Text di TV, terlaksananya Optimalisasi Peran Satgas
Pelayanan TKI Terpadu sebanyak 13 kali, terlaksananya Rakor Pembinaan
PPTKIS untuk 150 peserta, terselenggaranya Monev Pelaksanaan Pelayanan TKI
di 26 kabupaten/kota, terlaksananya Fasilitasi dan Bimbingan Rintisan Usaha
bagi Purna TKI untuk 450 peserta, terlaksananya temu konsultasi rintisan
usaha bagi purna TKI, terlaksananya Penyuluhan pencegahan TKI non prosedural
sebanyak 7 kegiatan, dan Fasilitasi penyelenggaraan Pembekalan
e
Akhir Pemberangkatan. kegiatan adalah terlayaninya kebutuhan
Outcom
Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) dan Calon
Tenaga Kerja Indonesia yang akan berangkat serta TKI bermasalah.

b. Permasalahan dan Solusi


a.Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi pada program peningkatan kesempatan kerja


adalah tingginya tingkat pertumbuhan angkatan kerja baru dan arus migrasi
masuk sehingga mengakibatkan tidak semua pencari kerja memperoleh
pekerjaan.
b.Solusi

Solusi yang dilaksanakan adalah memperluas akses informasi pasar kerja, baik
kepada penyedia kerja maupun pencari kerja. Selain itu sebagai upaya
pemenuhan hak penyandang disablitas, Disnakertrans juga melaksanakan
pelatihan bagi tenaga kerja penyandang cacat agar mampu bekerja dengan
toleransi kecacatan tertentu.

4.1.13 Urusan Ketahanan Pangan

Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kedua terhadap penyelenggaraan


urusan pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan Ketahanan Pangan adalah sebagai
berikut: Pencetakan Sawah Baru seluas 5000 Ha; Capaian Stabilitas Harga hasil
perhitungan SPM Ketahanan Pangan adalah sebesar 134,84%; dikatakan stabil karena
capaian stabilitas harus 100%, dibawah 100% dikatakan tidak stabil; Capaian SPM
Cadangan Pangan Pemerintah Daerah sebesar 103.2% dari target 200 ton tercapai
206.400 Ton, sedangkan penyaluran 176.327,45 ton; Cadangan Pangan Masyarakat
Jawa Barat melalui Lumbung Pangan Masyarakat berjumlah 454 kelompok dengan stok
Gabah Kering Giling (GKG) sebesar 2.724 ton.
1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Fasilitasi Penguatan Cadangan Pangan Pokok dan Analisis
Ketersediaan Pangan di Jawa Barat yang dilaksanakan Badan Ketahanan
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-193
Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 2.595.520.104 realisasi anggaran sebesar Rp. 2.569.366.569 (98,99%).
Output kegiatan adalah Penyediaan dan penyaluran cadangan pangan
pemerintah sebanyak 206.400 kg, Penyaluran bantuan Hibah Pengembangan
e
Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) sebanyak 500Lumbung, Outcom

kegiatan adalah tersedianya cadangan pangan pemerintah sebanyak 477.776 kg


dan Tersalurkannya bantuan hibah Pengembangan Lumbung Pangan
Masyarakat (LPM) sebanyak 454 Kelompok.
(2) Kegiatan Pengembangan Lembaga Distribusi Pangan dan Lembaga Akses
Pangan Masyarakat yang dilaksanakan Badan Ketahanan Pangan Daerah
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 490.666.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 476.902.620 (97,19%). Output kegiatan

adalah Pertemuan Verifikasi LDPM, LAPM sebanyak 1 kali, Rapat penyusunan


juklak LDPM dan LAPM sebanyak 2 kali, Rapat pertemuan enumerator LAPM
sebanyak 2 kali, Rapat Teknis LDPM, LAPM sebanyak 1 kali, dan Bimtek LDPM,
LAPM sebanyak 1 kali, Penyaluran bantuan hibah Lembaga Distribusi Pangan
Masyarakat (LDPM) sebanyak 64 Kelompok dan Lembaga Akses Pangan
e
Masyarakat (LAPM) sebanyak 16 kelompok Outcom kegiatan adalah
Tersalurkannya bantuan hibah Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM)
sebanyak 64 Kelompok dan Lembaga Akses Pangan Masyarakat (LAPM)
sebanyak 16 kelompok.
(3) Kegiatan Lingkungan Bebas Rawan Pangan yang dilaksanakan Badan
Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 1.992.110.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 1.930.860.010
(96,93%). Output kegiatan adalah Apresiasi Tenaga Pendamping
Lingbasrangan sebanyak 1 kali, Implementasi kegiatan lingbasrangan sebanyak

2 kali, Evaluasi kegiatan lingbasrangan sebanyak 1 kali, dan Pemberian


Makanan Tambahan (PMT), pemberian bibit tanaman, dan bibit ternak kepada
e
180 kelompok di 17 Kabupaten. kegiatan adalah meningkatnya
Outco
m
kualitas Gizi masyarakat di daerah sasaran sebanyak 180 kelompok.
(4) Kegiatan Fasilitasi Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat yang
dilaksanakan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 907.297.000 (90,73%). Output kegiatan adalah Fasilitasi Kesekretariatan

DKP Jawa Barat sebanyak 2 kali, Rapat Pleno DKP Provinsi dan Kab./Kota
sebanyak 100 0rang, Rapat Kelompok Kerja DKP Provinsi Jawa Barat sebanyak

4 kali, FGD Pengembangan Ketahanan Pangan Jawa Barat sebanyak 2 kali,


Fasilitasi Penghargaan Ketahanan Pangan Tingkat Provinsi dan Adhikarya

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-194


Pangan Nusantara untuk 4 Kategori, Advokasi DKP Jawa Barat sebanyak
5 Kabupaten dan Peringatan Hari Pangan Se-Dunia Tingkat Provinsi sebanyak
e
1 kali. kegiatan adalah Terbentuknya Kelembagaan Ketahanan
Outco
m
Pangan di 5 Kab (Kab. Kuningan, Kab. Bekasi, Kab. Purwakarta, Kab.
Pangandaran dan Kab. Cianjur).
(5) Kegiatan Pengembangan Manajemen Kelembagaan dan Infrastruktur Pangan
Jawa Barat yang dilaksanakan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 196.132.000 (98,07%). Output kegiatan adalah

Pertemuan teknis peningkatan sumber daya aparatur ketahanan pangan


sebanyak 1 kali, dan Partisipasi kegiatan promosi ketahanan pangan sebanyak
e
3 kali. kegiatan adalah terlaksananya partisipasi kegiatan promosi
Outco
m
ketahanan pangan sebanyak 3 kali (Pekan Nasional Petani Nelayan, Hari
Pangan Sedunia, Hari Krida Pertanian).
(6) Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Melalui Optimalisasi Lahan Pekarangan
yang dilaksanakan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa
Barat dengan anggaran sebesar Rp. 796.830.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 794.735.790 (99,74%). Output kegiatan adalah Fasilitasi, sosialisasi dan

bimtek intensifikasi lahan pekarangan sebanyak 6 kali, dan Lokakarya piloting


penanggulangan kemiskinan melalui optimalisasi lahan pekarangan sebanyak
e
100 orang. kegiatan adalah terfasilitasinya bantuan sarana untuk
Outco
m
penanggulangan kemiskinan di 6 Desa (yang termasuk kabupaten/kota miskin,
perbatasan dengan hutan dan keterbatasan akses pangan).
(7) Kegiatan Pengembangan Desa Mandiri Pangan yang dilaksanakan Badan
Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 996.382.500 realisasi anggaran sebesar Rp.988.951.382 (99,25%).
Output kegiatan adalah Bimtek manajemen desa mandiri pangan bagi tenaga

pendamping, LKD dan pengurus kelompok afinitas sebanyak 2 kali, Fasilitasi


pendampingan desa mandiri pangan pertahapan sebanyak 44 orang, Evaluasi
Demapan sebanyak 106 orang, Bimtek SKPG bagi Tim SKPG kabupaten/kota se
Jabar sebanyak 110 org, dan FGD Kerawanan pangan sebanyak 200 orang.
e
Outcom kegiatan adalah Tertanganinya kerawanan pangan di daerah rawan
pangan sebanyak 60 kelompok yang berada di 30 Desa.
(8) Kegiatan Pemantauan Distribusi, Harga Pangan dan Akses Pangan yang
dilaksanakan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat
dengan anggaran sebesar Rp. 500.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 491.021.338 (98.20%). Output kegiatan adalah Rapat Persiapan Kegiatan
2014 sebanyak 1 kali, Operasional petugas dan enumerator panel harga

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-195


pangan sebanyak 11 kali, Rapat persiapan HBKN antar OPD Provinsi sebanyak

2 kali, Rapat Stabilitas Distribusi, harga dan pasokan menjelang HBKN 2014 sebanyak 1 kali,
Evaluasi Distribusi, harga dan akses pangan sebanyak 1 kali, dan Pertemuan enumerator
panel harga pangan sebanyak 1 kali.
e
Outcom kegiatan adalah tersedianya informasi harga, pasokan pangan dan
akses pangan sebesar 134,6%.
(9) Kegiatan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan di Jawa Barat yang
dilaksanakan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 985.044.862 realisasi anggaran sebesar
Rp. 978.517.140 (99.34%). Output kegiatan adalah Sosialisasi P2KP bagi anak

sekolah sebanyak 14 kali, Sosialisasi One Day No Rice sebanyak 10 bulan, Promosi P2KP sebanyak
10 bulan, Gerakan pangan lokal sebanyak 1 paket, Model Vertikultur Hydroponik dan Apresiasi
untuk anggota PKK Prov. Jabar sebanyak 200 orang, dan Model kawasan rumah pangan lestari
(KRPL) dan diversifikasi pangan di kawasan ATP kec. Cikadu Kab. Cianjur di
e
2 lokasi. kegiatan adalah terlaksananya Model Vertikultur
Outco
m
Hydroponik sebanyak 3 paket dan Model KRPL di 2 lokasi.
(10) Kegiatan Fasilitasi Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKP-D)
yang dilaksanakan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 499.440.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 498.354.450 (99.78%). Output kegiatan adalah Sertifikat Prima

3 sebanyak 35 produk, Pengawasan keamanan pangan sebanyak 5 paket,


Pengadaan Kit Tes Formalin di 26 Kab./Kota, dan Mengikuti bulan mutu /
e
kegiatan adalah terlaksananya
promosi OKKP-D di 26 Kab./Kota.
Outco
m Sertifikasi Prima 3 sebanyak 35 produk.
(11) Kegiatan Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) di DAS
Citarum yang dilaksanakan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 580.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 528.472.000 (91,12%). Output kegiatan adalah

Sosialisasi dan Apresiasi KRPL di DAS Citarum sebanyak 2 kali, dan Model Kawasan
Rumah Pangan Lestari dan Model Hidroponik sebanyak 10 Lokasi.
e
Outcom kegiatan adalah terlaksananya Model Kawasan Rumah Pangan
Lestari dan Model Hidroponik sebanyak 10 Lokasi dab 12 sertifikat prima 3.
b. Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan
(a) Belum seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat, memiliki Kelembagaan

Ketahanan Pangan yang memadai (setingkat eselon II) sehingga


pelaksanaan program belum berjalan secara sinergis dan optimal.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-196


(b) Belum semua kabupaten/kota membentuk Dewan Ketahanan Pangan
sebagaimanan di amanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun
2006 Tentang Dewan Ketahanan Pangan, sementara yang sudah
terbentukpun belum berfungsi sebagaimana mestinya.
b. Solusi
(a) Mengoptimalkan kelembagaan yang ada di kabupaten/kota melalui

koordinasi yang lebih intensif sehingga sinergitas program dan


kegiatan Bidang Ketahanan Pangan antara Provinsi dan
kabupaten/kota dapat berjalan secara berkesinambungan.
(b) Melakukan advokasi Dewan Ketahanan Pangan Provinsi terhadap

kabupaten/kota melalui Bupati/Walikota yang bersangkutan agar


segera membentuk Dewan Ketahanan kabupaten/kota serta
memfungsikannya secara optimal sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.

4.1.14 Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak

Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kesatu terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk Urusan Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan anak adalah diperolehnya angka Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
sebesar 67.57 poin. Jika dibanding dengan target 70 poin maka tercapai sebesar
96,53%. Angka IDG diperoleh dari perhitungan 3 komposit IDG yaitu keterlibatan
perempuan di parlemen, perempuan sebagai tenaga profesional dan sumbangan
perempuan dalam pendapatan .
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender Dalam
Pembangunan
a. Pelaksanaan Program

1. Jejaring
Kelembagaan dan Kerjasama Potensi Jawa Barat dilaksanakan oleh
Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga
Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 1.000.000.000. realisasi sebesar Rp. 899.510.592 (89,95%).
Output kegiatan adalah Pengembangan Sistem Informasi Gender dan Anak
e
(SIGA); Penjajagan Kerjasama Organisasi Perempuan. Outcom kegiatan
adalah terselenggaranya Pengembangan Sistem Informasi Gender dan Anak (SIGA),
terselenggaranya Penjajagan Kerjasama Organisasi Perempuan dengan
3 Negara (Jepang, Belanda dan Turki).

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-197


2. Gerakan Pengarusutamaan
Gender dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana ( BP3AKB)
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.380.000.000
realisasi sebesar Rp. 1.228.165.000 (88,99%). Output kegiatan adalah

terselenggaranya Pelatihan Perencanaan Penganggaran yang Responsif Gender


(PPRG) bagi OPD Provinsi dan kabupaten/kota, terfasilitasinya Monitoring dan
Evaluasi Pelaksanaan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
dalam rangka teraihnya Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE).
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya Kemampuan Aparatur Pemerintah
Provinsi, kabupaten/kota dalam Perencanaan Penganggaran yang Responsif
Gender (PPRG) sebanyak 350 orang, terevaluasinya 8 kabupaten/kota di
Provinsi Jawa Barat dalam Pelaksanaan Pembangunan Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak.
3. Gerakan
Pengarusutamaan Keluarga dilaksanakan oleh Badan
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga
Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 1.050.000.000 realisasi sebesar Rp. 1.032.510.000 (98,33%).
Output kegiatan adalah terselenggaranya Sosialisasi Gerakan

Pengarusutamaan Keluarga bagi Aparatur Pemerintah kabupaten/kota;


tersusunnya Kebijakan Pengarusutamaan Gender (PUG) di Jawa Barat;
terselenggaranya Sosialisasi Gerakan Pengarusutamaan Keluarga melalui Media
e
Elektronik. kegiatan adalah meningkatnya Pengetahuan Aparatur
Outco
m
Pemerintah kabupaten/kota tentang Gerakan Pengarusutamaan Keluarga
sebanyak 180 orang; tersedianya satu buah Draft Raperda Pengarusutamaan
Gender di Jawa Barat; terinformasikannya Pengetahuan Gerakan
Pengarusutamaan Keluarga (PUK) kepada masyarakat Jawa Barat.
b.Permasalahan dan Solusi Program
a.Permasalahan:
(a) Masih diperlukan upaya peningkatan peran koordinasi diantara semua OPD

di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan kabupaten/kota dalam


membangun kinerja POKJA PUG dalam menerapkan Perencanaan
Penganggaran Responsif Gender (PPRG).

b. Solusi :
(a) Melalui upaya-upaya penguatan komitmen dan kebijakan; penguatan

kelembagaan dan sumber daya manusia; peningkatan Anggaran Responsif


Gender; penerapan Alat Analisis Gender (GAP), pemutakhiran data terpilah
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-198
Gender dan Anak, penguatan partisipasi masyarakat, serta inovasi-inovasi
strategis OPD di lingkungan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat.
(b) Salah satu upaya percepatan Pengarusutamaan Gender (PUG) melalui

Perencanaan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) antara lain dengan


membuat Surat Edaran tentang penyusunan Anggaran Responsif Gender
(ARG) di Provinsi Jawa Barat serta dibentuknya Sekretariat Bersama
Perencanaan Penganggaran Responsif Gender (Sekber PPRG) Provinsi Jawa
Barat.

2. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak


a. Pelaksanaan Program
(1) Fasilitasi Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) yang dilaksanakan oleh Badan
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga
Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 100.000.000 realisasi sebesar Rp. 98.650.000 (98,65%). Output
kegiatan adalah Bhakti Sosial, Peringatan Hari Anak Nasional (HAN), Forum
e
Anak Cinta Lingkungan. kegiatan adalah terfasilitasinya Rangkaian
Outco
m
Kegiatan Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2014.
(2) Fasilitasi Peningkatan dan Pengembangan Kreativitas dan Pemenuhan Hak
Partisipasi Anak yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan,
Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa
Barat dengan anggaran sebesar Rp. 500.000.000 realisasi sebesar
Rp. 495.434.328 (99,09%). Output kegiatan adalah Pertemuan Forum Anak

Provinsi Jawa Barat; Pengiriman Duta Anak Jawa Barat ke Forum Anak
Nasional; Pengiriman Duta Anak Jawa Barat ke Kongres Anak Indonesia;
e
Pembentukan Forum Anak Kabupaten Pangandaran. kegiatan adalah
Outco
m
terpenuhinya hak partisipasi anak di Jawa Barat; memupuk rasa Nasionalisme,
persaudaraan dan kebangsaan antar pengurus Forum Anak seluruh Indonesia
melalui pertemuan Forum Anak Nasional (FAN); memupuk rasa Nasionalisme,
persaudaraan dan kebangsaan antar pengurus Forum Anak seluruh Indonesia
melalui pertemuan Kongres Anak Indonesia (KAI); terpenuhinya hak partisipasi
anak di Kabupaten Pangandaran melalui wadah partisipasi anak; terjalinnya
kerjasama dan jejaring kerja dengan BP3AKB.
(3) Fasilitasi Pengembangan Kota Layak Anak (KLA) yang dilaksanakan oleh
Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga
Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 500.000.000 realisasi sebesar Rp. 491.130.600 (98,23%). Output
kegiatan adalah Sosialisasi Pengembangan Kota Layak Anak; Revitalisasi
Pengembangan Kota Layak Anak; Sosialisasi Pengembangan Sekolah Ramah
Anak; Pertemuan Gugus Tugas KLA Provinsi dan kabupaten/kota; Pembuatan
e
Media KIE Kota Layak Anak. Outcom kegiatan adalah terbentuknya
pemahaman mengenai pengembangan KLA di 3 kabupaten/kota dengan
memanfaatkan Sumber Daya yang ada dan Bantuan Pembuatan model KLA yang
diberikan dalam mewujudkan KLA di kabupaten/kota masing-masing;
meningkatnya pemahaman dan kesadaran masyarakat di 6 kabupaten/kota dalam
mewujudkan KLA di daerahnya masing-masing; terbentuknya pemahaman
mengenai pengembangan Sekolah Ramah Anak di 2 Wilayah dengan
memanfaatkan Sumber Daya yang sudah ada dan bantuan pembuatan model SRA
yang diberikan dalam mewujudkan Sekolah Ramah Anak di kabupaten/kota
masing-masing; adanya pemahaman yang sama tentang pengembangan Kota
Layak Anak dari Anggota Gugus Tugas baik di Provinsi maupun di 27
kabupaten/kota dalam mewujudkan Kota Layak Anak di Jawa Barat; tersebarnya
Informasi pengembangan KLA melalui Media KIE di kabupaten/kota sehingga
masyarakat akan lebih mengetahui pentingnya KLA.
(4) Fasilitasi Perlindungan Anak yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB)
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 581.500.000
realisasi sebesar Rp. 522.225.000 (89,81%). Output kegiatan adalah
e
Pelatihan Pendampingan Perlindungan Anak. kegiatan adalah
Outco
m
adanya tenaga pendidik / guru BK yang memahami tentang pendampingan
terhadap anak didiknya dalam mewujudkan perlindungan terhadap anak di
lingkungan sekolah; tersedianya Tenaga Konselor bagi anak di lingkungan
sekolahnya masing-masing yang juga berperan sebagai fasilitator dalam
mewujudkan perlindungan terhadap anak di Jawa Barat; terinformasikannya
mengenai pentingnya pencegahan kekerasan terhadap anak mulai dari
keluarga, tingkat desa dan seluruh lapisan masyarakat; terinformasikannya
Penanganan Terhadap Anak yang berhadapan dengan hukum melalui
Restorative Justice di Masyarakat, Aparat Penegak Hukum dan LSM Anak.
(5) Peringatan Hari Nasional Perempuan yang dilaksanakan oleh Badan
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga
Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 350.000.000 realisasi sebesar Rp. 340.585.000 (97,31%). Output
kegiatan adalah Dialog tentang Perempuan; Lomba Kreativitas; Bhakti Sosial;
e
Upacara Peringatan Hari Nasional Perempuan. kegiatan adalah
Outco
m terlaksananya Peringatan Hari Nasional Perempuan.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-200
(6) Perlindungan Perempuan (Trafficking, KDRT, dan Pornografi) yang
dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 1.295.000.000 realisasi sebesar
Rp. 933.376.600 (72,08%). Output kegiatan adalah Diseminasi Pencegahan

(Trafficking, KDRT dan Pornografi) bagi Masyarakat (2 kali); Penanganan


Korban Trafficking dari Jawa Barat; Rapat Koordinasi Gugus Tugas Tingkat
Provinsi; Penyusunan Model Angkot Ramah dan Aman Perempuan dan Anak.
e
Outcom kegiatan adalah tertanganinya Kasus Kekerasan terhadap
Perempuan dan Anak serta Perdagangan Perempuan dan Anak (Trafficking).
(7) Fasilitasi dan Advokasi Perempuan dan Kemandirian Berusaha dalam Upaya
Peningkatan Produktivitas Ekonomi Perempuan/PPEP (PEKKA) yang
dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 589.650.000 realisasi sebesar Rp. 508.850.000
(86,30%). Output kegiatan adalah Forum Wilayah PEKKA; Pelatihan
e
Keterampilan Anggota PEKKA. kegiatan adalah meningkatnya Upaya
Outco
m
Pemberdayaan Perempuan yang Berbasis Kemandirian.
(8) Kegiatan Fasilitasi Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Pembinaan
Capacity Building bagi Calon Legislatif yang dilaksanakan oleh Badan
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga
Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 440.000.000 realisasi sebesar Rp. 387.773.500 (88,13%). Output

kegiatan adalah terlaksananya Pembinaan Capacity Building bagi Calon


Legislatif Perempuan Tingkat Provinsi Jawa Barat sebanyak 200 orang.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya Pemahaman Caleg Perempuan
Terpilih di Jawa Barat.
(9) Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS)
yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 747.585.000 realisasi sebesar Rp. 744.208.000
(99,55%). Output kegiatan adalah Rapat Koordinasi P2WKSS; Verifikasi lokasi

P2WKSS di 27 kabupaten/kota; Evaluasi Penilaian Pelaksanaan P2WKSS di 27


kabupaten/kota; Monitoring dan Re-Checking P2WKSS, Rakor Akhir Penilaian.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya Sinergitas dan Kinerja Program
Provinsi dan kabupaten/kota dalam Pelaksanaan P2WKSS.
(10) Jambore Forum Anak yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB)

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-201


Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 950.000.000
realisasi sebesar Rp. 893.200.000 (94,02%). Output kegiatan adalah Jambore
e
Forum Anak. kegiatan adalah meningkatnya kapasitas dan jejaring
Outco
m
antar pengurus Forum Anak Provinsi dan kabupaten/kota seluruh Jawa Barat.
(11) Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Korban Kekerasan Jawa Barat yang
dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan
anggaran sebesar Rp. 489.000.000 realisasi sebesar Rp. 330.686.500
(67,63%). Output kegiatan adalah analisis Kebutuhan Pelatihan Ekonomi
e
Perempuan dan Pelatihan Ekonomi Perempuan. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya Pendapatan dan Keterampilan Perempuan Eks Korban
Kekerasan.
(12) Penguatan Kelembagaan Penanganan Kasus Anak yang Berhadapan dengan
Hukum di Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB)
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 990.000.000
realisasi sebesar Rp. 697.995.000 (70,50%). Output kegiatan adalah Pelatihan

Penanganan ABH bagi Unit PP PA di kabupaten/kota; Pelatihan Pekerja Sosial,


Lembaga Pemerhati Anak dan P2TP2A; Sosialisasi Penanganan ABH bagi Gugus
e
Tugas KLA; Pertemuan Guru Pendamping Perlindungan Anak. Outcom

kegiatan adalah terwujudnya perlindungan bagi anak-anak yang berperkara


dalam pidana dari para penegak hukum; tersedianya Tenaga para pekerja sosial,
Pemerhati Anak dan P2TP2A yang memahami dalam mendampingi ataupun
menangani anak yang berhadapan dengan hukum di Jawa Barat;
terinformasikannya bagaimana penanganan terhadap anak yang berhadapan
dengan hukum bagi Gugus Tugas KLA di kabupaten/kota dalam mewujudkan
perlindungan anak sehingga terbentuk Kota yang Layak untuk Anak;
terhimpunnya informasi mengenai perlindungan terhadap anak di lingkungan
sekolah serta permasalahan yang dihadapi oleh para guru BK di lingkungan
sekolahnya masing-masing.
(13) Kegiatan Fasilitasi Peringatan Hari Keluarga, HKSN, BBGRM, dan PHI Tingkat
Nasional dan Provinsi, yang dilaksanakan oleh Biro Pengembangan Sosial
Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 232.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 231.110.000 (99,61%).
Output kegiatan adalah terlaksananya peringatan HARGANAS, BBGRM, HKG
e
PKK, PHI dan HKSN kegiatan adalah tercapainya persamaan
Outco
m
kedudukan, hak dan kewajiban perempuan dalam pembangunan.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-202
(14) Kegiatan Bimbingan Sosial dan Bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Korban
Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran, yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 360.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 280.341.000 (77,87%). Output kegiatan
adalah meningkatnya upaya Pemberdayaan Perempuan yang berbasis
e
kemandirian berusaha bagi 150 orang WRSE. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya perlindungan dan pemulihan sosial Korban Tindak Kekerasan
serta pengetahuan, keterampilan dan kemandirian klien melalui bantuan UEP
bagi Korban Tindak Kekerasan tersedianya pemulangan bagi Pekerja Migran g.
Bermasalah, Korban Tindak Kekerasan dan Korban Trafickin
(15) Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan Sosial Wanita Rawan Sosial Ekonomi, yang
dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 140.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 138.537.500
(98,96%). Output kegiatan adalah
meningkatnya keterampilan usaha
e
kesejahteraan sosial KBS Wanita Rawan Sosial Ekonomi. kegiatan
Outco
m
adalah meningkatnya upaya pemberdayaan perempuan yang berbasis
kemandirian berusaha bagi Wanita Rawan Sosial Ekonomi.
b. Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan
(a) Jumlah populasi Wanita Rawan Sosial Ekonomi yang ditangani tidak
seimbang dengan jumlah populasi yang ada.
(b) Masih rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang

pelaporan peristiwa tindak kekerasan dalam rumah tangga dan korban


trafficking sehingga data dan penanganan korban sulit dijangkau.
(c) Meningkatnya permasalahan sosial perempuan dan anak belum dapat

ditangani secara optimal karena fasilitas sarana prasarana rumah


perlindungan/rumah aman bagi perempuan dan anak di kabupaten/kota,
Provinsi dan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) swasta masih terbatas.
(d) Jumlah indeks bantuan sosial untuk kelompok sasaran dirasakan kurang,
mengingat dituntut keberlanjutan usaha
(e) Adanya beberapa sub kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan karena

adanya kebijakan PERMENPAN yang tidak memperbolehkan pelaksanaan


kegiatan di hotel mulai 1 Desember 2014 dan kegiatan tersebut merupakan
anggaran dari ABT Tahun 2014.
b. Solusi
(a) Meningkatkan jumlah anggaran yang memadai untuk menambah sasaran

garapan pemberdayaan dalam penanganan permasalahan korban tindak


kekerasan, pekerja migran, wanita rawan sosial ekonomi.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-203


(b) Melakukan berbagai program kegiatan dalam rangka meningkatkan
kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pelaporan dan penanganan
korban tindak kekerasan antara lain melalui: penyuluhan, sosialisasi dalam
rangka pecegahan, penanganan dan perlindungan hak-hak perempuan dan anak
(c) Melakukan berbagai program kegiatan dalam rangka meningkatkan

kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pelaporan dan


penanganan korban tindak kekerasan melalui penyuluhan, sosialisasi,
meningkatkan kapasitas dan fasilitas pelayanan sarana dan prasarana yang
diselenggarakan oleh Pemerintah maupun Lembaga Kesejahteraan Sosial
Swasta.
(d) Kegiatan diusulkan kembali pada Tahun 2015 dengan mengikuti aturan
yang telah ditetapkan oleh MENDAGRI dengan semua penyesuaiannya.

4.1.15 Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Pencapaian Indikator terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan Provinsi Jawa


Barat untuk Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera adalah sebagai berikut : te
Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera ditunjukan deengan indikator Rata-
rtility Ra
rata angka kelahiran (TFR= Total Fe ) mengalami penurunan dari 2,4 (data
Susenas 2010) menjadi 2,37 (data susenas 2013) atau dengan kata lain rata-rata wanita
berusia subur melahirkan 2 -3 anak. Sedangkan dari jumlah peserta KB aktif untuk tahun
2014 sebesar 73,18%. Pencapaian tersebut dicapai melalui Program dan kegiatan
sebagai berikut:

1. Program Keluarga Terencana

a. Pelaksanaan Program
(1) Peningkatan Kesertaan Ber-KB yang dilaksanakan oleh Badan
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga
Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 1.641.000.000 realisasi sebesar Rp. 1.413.480.000 (86,14%).
Output kegiatan adalah Pertemuan Kelompok Paguyuban KB Pria sebanyak
100 peserta; Bhakti Sosial Pelayanan KB di 27 kabupaten/kota dengan jumlah
akseptor sebanyak 8.100 orang. Bekerjasama dengan BKKBN dan Kodim di
e
kabupaten/kota melalui program TNI-KB-Kesehatan. kegiatan
Outco
m
adalah meningkatnya jumlah peserta KB di Jawa Barat melalui Fasilitasi
Pelayanan KB.
(2) Pendewasaan Usia Perkawinan yang dilaksanakan oleh Badan
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-204
Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 402.198.500 realisasi sebesar Rp. 380.213.500 (94,53%). Output
kegiatan adalah Sosialisasi Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) kepada
e
1.500 remaja sekolah di 5 kabupaten. kegiatan adalah
Outco
m
terinformasikannya pemahaman tentang Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP).
(3) Ketahanan Keluarga yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB)
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.035.010.000
realisasi sebesar Rp. 588.023.000 (56,81%). Output kegiatan adalah

Peringatan Hari Keluarga Tingkat Provinsi dan Nasional; Bhakti TNI Manunggal KB
Kesehatan; Fasilitasi Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan; Penyusunan
Kebijakan Ketahanan Keluarga; Kunjungan Kerja ke Luar Provinsi dalam rangka
e
Penguatan Program Ketahanan Keluarga. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya wawasan tentang Program Ketahanan Keluarga. Alasan realisasi di
bawah 60% karena ada dua rincian pekerjaan yang tidak terlaksana yaitu
Penyusunan Kebijakan Ketahanan Keluarga dan Kunjungan Kerja Ke Luar
Provinsi. Rincian kegiatan tersebut sudah teranggarkan pada kegiatan Fasilitasi
KPM MOTEKAR sehingga tidak diserap untuk menghindari duplikasi anggaran.
(4) Fasilitasi Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) Motivator Ketahanan
Keluarga (MOTEKAR) yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB)
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 6.722.314.000
realisasi sebesar Rp. 2.039.071.867 (30,33%). Output kegiatan adalah

terfasilitasinya Kegiatan Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) sebagai


Motivator Ketahanan Keluarga serta tersusunnya Kebijakan Ketahanan
e
Keluarga. kegiatan adalah terbentuknya Kader Pemberdayaan
Outco
m
Masyarakat (KPM) sebagai Motivator Ketahanan Keluarga; terbentuknya Tim KPM MOTEKAR
terdiri dari unsur Perguruan Tinggi (S1/S2/S3) dan SMA; Penyusunan Modul Pedoman
Umum, Modul dan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Motekar; Pembinaan, Monitoring, dan
Evaluasi Tim KPM MOTEKAR ke 27 Kabupaten/ Kota; Penilaian untuk calon
MOTEKAR ke 27 kabupaten/kota

untuk memilih 1.000 orang Kader MOTEKAR; Pelatihan ToT untuk calon pelatih
dan Pembina MOTEKAR. Alasan penyerapan anggaran Fasilitasi KPM MOTEKAR
sebesar 30,33% karena beberapa sub kegiatan tidak dapat dilaksanakan
mengingat Fasilitasi KPM MOTEKAR merupakan kegiatan baru yang
memerlukan cukup waktu untuk ditelaah, dipahami dan dipikirkan dalam
tahapan kegiatannya. Selain itu dalam pelaksanaannya memerlukan kesesuaian
waktu antara unsur terkait sehingga banyak kegiatan yang membutuhkan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-205


penjadwalan ulang. Dari realisasi kegiatan sebesar 30,33%, telah dihasilkan:
Perda tentang Penyelenggaraan Pembangunan Ketahanan Keluarga; Petunjuk
Teknis MOTEKAR; Pedoman Umum MOTEKAR; Modul Ketahanan Keluarga bagi
MOTEKAR; sebanyak 30 Trainers MOTEKAR; dan Seleksi 1.000 orang
MOTEKAR.

b. Permasalahan dan Solusi


a. Permasalahan

Masih tingginya laju pertumbuhan penduduk yang menurut data statistik terakhir
sebesar 1,9% (BPS, Sensus Penduduk 2010). Hal ini antara lain disebabkan masih
tingginya Total Fertility Rate (TFR) yakni 2,37 (Susenas, 2013), dan masih
rendahnya peran serta pria dalam ber-KB, yakni hanya 2,29% dari keikutsertaan
wanita. Di samping itu ancaman dalam kesehatan reproduksi remaja khususnya
wanita yang ditandai dengan makin meningkatnya jumlah kawin muda, trafficking,
penderita HIV dan AIDs, seks pra nikah, serta kasus narkoba.
b. Solusinya

Menekan pertumbuhan penduduk dengan cara: peningkatan kualitas Program KB


yang diarahkan kepada pasangan usia subur muda paritas tinggi; peningkatan
kampanye serta KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi) serta intensifikasi dan
ekstensifikasi Program Kesehatan Reproduksi Remaja.

4.1.16 Urusan Perhubungan

Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Keempat terhadap penyelenggaraan


urusan pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan Perhubungan adalah Tingkat
Ketersediaan Fasilitas Perlengkapan Jalan Provinsi sebesar 17,02 persen pada Tahun

2014. Selain itu pencapaian juga dilihat dari penyelesaian pembangunan BIJB Kertajati dan
Bandara Nusawiru, ketersediaan prasarana pada Angkutan Sungai, Danau, dan
Penyeberangan (ASDP) di Jawa Barat, serta ketersediaan sarana dan prasarana
pemeriksaan kendaraan bermotor.
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
a.Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Pengadaan Lahan untuk Pembangunan Shortcut Kereta Api
Cibungur Tanjungrasa, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan
Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 24.813.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 14.087.044.119 (56,77%). Output kegiatan

adalah Pembebasan lahan Desa Wanakerta seluas 5.489 m2 dan Sertifikasi


Tanah, Proses Pengukuran oleh Pihak Perhutani, Pangulah Selatan Kab.
Karawang sudah diserahkan sebanyak 27 Sertifikat, Sedangkan untuk lokasi
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-206
di 4 Kec. Di Purwakarta (Karangmukti, Cikopo, Cibodas dan Cijunti) masih
e
dalam proses BPN, kegiatan adalah terbangunnya jalur Shortcut
Outco
m KA sepanjang 10,7 Km.
(2) Kegiatan Evaluasi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas, yang dilaksanakan
oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 200.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp. 118.915.500
(59,46%). Output kegiatan adalah terlaksananya manajemen dan rekayasa
lalu lintas di ruas di ruas jalan Provinsi Jawa Barat yang terdapat masalah lalu
e
lintasOutcom kegiatan adalah meningkatnya keselamatan dan kelancaran
lalu lintas di Jawa Barat.
(3) Kegiatan Penyusunan Rencana Induk Perkeretaapian Provinsi Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 869.948.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 834.059.000 (95,87%). Output kegiatan adalah terlaksananya kajian
e
penyusunan Rencana Induk Perkeretaapian (RIP) Jawa Barat. Outcom

kegiatan adalah tersedianya Dokumen Rencana Induk Perkeretaapian (RIP) Jawa


Barat yang telah ditetapkan Gubernur Jawa Barat
(4) Kegiatan Fasilitas Pembangunan Pelabuhan Laut Internasional Cilamaya yang
dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 50.000.000 realisasi Rp. 18.534.075 (37,07%). Output
kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi dan koordinasi tahapan Pembangunan
e
Pelabuhan Laut Internasional Cilamaya di Jawa Barat. kegiatan
Outco
m
adalah terwujudnya sinergitas dan keterpaduan rencana Pembangunan
Pelabuhan Laut Internasional Cilamaya di Jawa Barat.
(5) Kegiatan Sosialisasi Keselamatan Pelayaran yang dilaksanakan oleh Dinas
Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 50.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp. 49.500.000 (99%). Output
kegiatan adalah terlaksananya Sosialisasi Keselamatan Pelayaran di Waduk
e
Cirata. kegiatan adalah Peningkatan pemahaman tentang
Outco
m
keselamatan pelayaran di perairan ASDP.
(6) Kegiatan Penyusunan Rencana Penataan Alur Pelayaran Angkutan Sungai dan
Penyeberangan yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 171.170.000, realisasi anggaran
sebesar Rp. 165.485.000 (96,68%). Output kegiatan adalah tersusunnya

Dokumen Perencanaan Penataan Alur Pelayaran di Sungai Muara Gembong


Kabupaten Bekasi, Profil Alur Pelayaran, Draf kelas alur, pelayaran, Peta Alur
e
Pelayaran dan Buku petunjuk pelayaran di Sungai. m
Outco
menyediakan fasilitas alur-pelayaran sungai untuk meningkatkan ketertiban

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-207


lalu lintas kapal sungai, memonitor pergerakan kapal sungai, mengarahkan
pergerakan kapal sungai di sungai Muara Gembong Kabupaten Bekasi.
(7) Kegiatan Penyusunan RTT Sisi Darat BIJB Kertajati Majalengka, yang
dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan
anggaran sebesar Rp. 5.779.316.940, realisasi anggaran sebesar
Rp. 5.526.276.165 (95,62%). Output kegiatan adalah terlaksananya
penyusunan Dokumen Rancangan Teknis Terinci (RTT) Sisi Darat BIJB
e
Kertajati Majalengka. kegiatan adalah tersedianya Dokumen
Outco
m
Rancangan Teknis Terinci (RTT) Sisi Darat BIJB untuk memwujudkan
pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati Majalengka.
(8) Kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan Pembangunan BIJB Kertajati
Majalengka Untuk Obligasi, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 499.400.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 79.437.500 (15,91%). Output kegiatan adalah
tersusunnya Dokumen Integrasi Perencanaan untuk Kawasan Aerocity.
e
Outcom kegiatan adalah tersedianya dokumen integrasi perencanaan BIJB
Kertajati dan Kawasan Aerocity.
(9) Kegiatan Pemantauan Fasilitas Bandar Udara dan KKOP di Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan
anggaran sebesar Rp. 100.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 85.039.000
(85,04%) Output kegiatan adalah surat rekomendasi pertimbangan teknis
ketinggian tegakan (bangunan) pada wilayah KKOP bandar udara : 137 buah.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya keamanan dan kualitas operasional
sarana dan prasarana kebandarudaraan serta terwujudnya keselamatan
operasi penerbangan pada wilayah KKOP Bandar udara di Jawa Barat.
(10) Kegiatan Fasilitasi dan Pengkoordinasian Pembangunan BIJB Kertajati
Kabupaten Majalengka, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp. 1.472.154.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 793.703.500 (53,91%). Output kegiatan adalah Rapat-

rapat pendukung percepatan pembangunan BIJB Kertajati di Kabupaten


Majalengka, Dokumen Project Management Service (PMS) BIJB Kertajati :
1 buah, Dokumen Studi LARAP (Land Acquisition and Resettlement Action
e
Plan): 1 buah. kegiatan adalah terlaksananya percepatan
Outco
m
pembangunan BIJB Kertajati Kabupaten Majalengka.
(11) Kegiatan Lanjutan Pembebasan Lahan BIJB Kertajati Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan
Alokasi Anggaran Rp. 300.000.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 151.511.901.666 (50,50%). Output kegiatan adalah Pembebasan lahan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-208


didesa sukakerta dan sukamulya target 50 ha dan realisasinya 14,131 ha untuk
menyelesaikan kebutuhan runway dan pembebasan tanah kas desa Kertajati dan
Kertasari seluas 82,002 ha sehingga total lahan yang dibebaskan pada Tahun
2014 seluas 96,133 ha serta total lahan yag dibebaskan sampai dengan Tahun
2014 seluas 873,73 ha pengukuran bidang tanah pengganti dan lanjutan
pengukuran lahan sampai dengan 800 ha, Pengukuran bidang tanah untuk revisi
pengukuran 1 kegiatan, Kegiatan revisi, Sertifikasi desa Bantarjati

1 paket, dokumen Hasil tim verifikasi tanah pengganti tanah kas desa, Biaya
pengukuran tanah pengganti desa Bantarjati, Kertasari, dan Kertajati kurang lebih
200 ha, terlaksanannya operasional pengukuran tanah seluas kurang
e
lebih 800 ha dan tim pendamping kegiatan adalah terwujudnya
Outco
m
pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat
(12) Kegiatan Pengembangan Fasilitas Pelabuhan Penyeberangan dan ASDP di Jawa
Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 843.270.700 (84,33%). Output kegiatan adalah Jasa konsultansi

pengawasan lanjutan pekerjaan pembangunan area parkir dan pos


pengawasan di Sukasari Waduk Jatiluhur, Pembangunan KM/WC Umum di
tanggul Usman Waduk Jatiluhur, Lanjutan pekerjaan pembangunan area parkir
dan pos pengawasan di Sukasari Waduk Jatiluhur dan Pembuatan Garasi Speed
e
Boat di LLASD Jatiluhur. kegiatan adalah tersedianya fasilitas sarana
Outco
m
dan prasarana pelabuhan penyeberangan dan ASDP di Jawa Barat.
(12) Kegiatan Studi Sosial Penertiban Lahan Reaktivasi Kereta Api Rancaekek -
Tanjungsari, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000, realisasi anggaran
sebesar Rp. 190.659.000 (95,33%). Output kegiatan adalah tersusunnya
Dokumen Studi Sosial Penertiban Lahan Reaktivasi Kereta Api Rancaekek –
e
Tanjungsari. kegiatan adalah terlaksananya persiapan reaktivasi
Outco
m
jalur KA Rancaekek-Tanjungsari 30%.
(13) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pembangunan Perkeretaapian di Jawa Barat,
yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 384.350.000, realisasi anggaran sebesar
Rp. 106.369.880 (27,68%). Output kegiatan adalah terlaksananya Fasilitasi
Pembangunan dan reaktivasi Perkeretaapian di Jawa Barat tersusunnya
e
dokumen kesepakatan. kegiatan adalah terlaksananya
Outco
m
pembangunan dan reaktivasi perkeretaapian di Jawa Barat.
(14) Kegiatan DED Reaktivasi Jalur Kereta Api Rancaekek Tanjungsari (Tahap I),
yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-209


alokasi anggaran sebesar Rp. 1.207.650.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 1.061.810.500 (87,92%). Output kegiatan adalah tersusunnya Dokumen
DED Pembangunan Jalur KA Cirebon - Kertajati - Rancaekek segmen
e
Tanjungsari – Rancaekek Tahap 1. kegiatan adalah kesiapan
Outco
m
operasional Jalur KA Rancaekek-Tanjungsari (20%).
(15) Kegiatan Feasibility Study (Studi Kelayakan Terminal Terpadu di Jawa Barat,
yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 500.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 364.807.250 (72,96%). Output kegiatan adalah tersusunnya kajian
e
tentang FS terminal terpadu di Jawa Barat. Outcom kegiatan adalah
terlaksananya pembangunan terminal terpadu di Jawa Barat.
(16) Kegiatan Penyusunan DED Overlay dan Marking Runway Bandara Nusawiru
untuk Persiapan PON XIX, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan
Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 55.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 54.095.000 (98,35%). Output kegiatan adalah
tersedianya Penyusunan DED Overlay dan Marking Runway Bandara Nusawiru
e
untuk Persiapan PON XIX. kegiatan adalah tersedianya Dokumen
Outco
m
DED untuk Overlay dan Marking Runway Bandara Nusawiru untuk
pengembangan Bandara Nusawiru, terlaksananya persiapan penyelenggaraan
kegiatan PON XIX untuk olahraga terjun payung di Bandara Nusawiru
(17) Kegiatan Pembebasan Lahan Perpanjangan Runway Bandara Nusawiru yang
dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 1.300.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 1.185.301.000 (91,18%). Output terlaksananya Pembebasan Lahan

Perpanjangan Runway Bandara Nusawiru seluas 33,664m2, Belanja ATk,


Dokumentasidan cetak foto, honorarium panitia pengadaan tanah dan
e
honorarium panitia verifikasi serta biaya operasionalnya. kegiatan
Outco
m
adalah tersedianya tanah untuk perpanjangan runway bandara nusawiru
dalam rangka pengembangan Bandara Nusawiru

b. Permasalahan dan Solusi


a. Permasalahan
(a) Dalam kegiatan Pengadaan Lahan untuk Pembangunan Shortcut Kereta Api

Cibungur-Tanjungrasa untuk Kompensasi lahan kehutanan seluas 7,28 Ha


belum dapat dilaksanakan, karena : pengadaan lahan pengganti kehutanan
dalam pelaksanaanya terdapat banyak penafsiran, sehingga harus
dilakukan koordinasi, konsultasi dan pendapat hukum dari Instansi terkait ;
Persetujuan Kementerian Kehutanan untuk tanah pengganti terbit pada
tanggal 24 Juli 2014, dan Penetapan Lokasi terbit pada tanggal 19
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-210
Desember 2014 sehingga berdampak pada jadwal pengadaan lahan.
Sesuai surat dari P2T Kabupaten Purwakarta bahwa secara proses dan karena
sisa waktu yang tersedia tidak mencukupi, maka untuk proses selanjutanya
tidak dapat dilaksanakan sampai ke proses pembayaran.
(b) Kegiatan Evaluasi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas adalah

Pelaksanaan kegiatan andal lalin baru dimulai setelah terbit Kepgub ttg tim
evaluasi dokumen hasil analisis dampak lalu lintas pada bulan Juli 2014, dan
berdasarkan permohonan yang diajukan. Anggaran untuk kegiatan Forum
LLAJ tidak seluruhnya digunakan karena diakomodir oleh kegiatan koordinasi
pada kegiatan lainnya.
(c) Kegiatan Fasilitas Pembangunan Pelabuhan Laut Internasional Cilamaya,

Kegiatan ini tidak terserap 100% baik fisik maupun keuangan, hal ini
disebabkan menunggu hasil kajian pipa bawah air dan alur pelayaran yang
kajiannya dilakukan oleh Tim Konsultan Independen dari Kemenko
Perekonomian.
(d) Dalam kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan Pembangunan BIJB Kertajati

Majalengka Untuk Obligasi adalah Penyusunan Studi Kelayakan


Pembangunan BIJB Kertajati Untuk Obligasi tidak dilaksanakan karena
sudah dilaksanakan oleh Asian Development Bank (ADB), Penyusunan
Pengkajian Pembangunan Kawasan Aerocity tidak dilaksanakan karena
anggaran yang tersedia tidak mencukupi, Fasilitasi dan Pemantauan
Lingkungan BIJB Kertajati tidak dilaksanakan karena waktu pelaksanaan yang
tersedia tidak mencukupi;
(e) Dalam kegiatan Fasilitasi dan Pengkoordinasian Pembangunan BIJB

Kertajati Kabupaten Majalengka Anggaran Pelaksanaan Ground Breaking BIJB


Kertajati pada Kegiatan Fasiltasi dan Pengkoordinasian Pembangunan BIJB
Kertajati Kabupaten Majalengka tidak dapat dilaksanakan karena
keterbatasan waktu dan masih menunggu ditetapkannya hasil-hasil review
dokumen perencanaan dan diselesaikannya Rencana Teknik Terinci (RTT) Sisi
Darat yang dilaksanakan pada tahun 2014.
(f) Dalam kegiatan Pembebasan Lahan BIJB Kertajati Jawa Barat adalah di

area yang telah direncanakan untuk Runway (Desa Sukamulya dan


Sukakerta) yang akan dibebaskan pada Tahun 2014 untuk kebutuhan
runway sampai dengan 4.000 M, terdapat warga yang melakukan
penolakan, khususnya masayarkat Desa Sukamulya, yang cenderung
anarkis dan melibatkan masa dalam jumlah besar, sehingga Badan
Pertanahan Nasional (BPN) kesulitan untuk dapat masuk melaksanakan
pengukuran dan sehingga proses-proses lainnya berjalan lambat;

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-211


(g) Dalam kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pembangunan Perkeretaapian di
Jawa Barat adalah terdapat rencana pembiayaan untuk tahapan pembebasan
lahan Desa Wanakerta Kabupaten Purwakarta untuk jalur kereta apiu
Cibungur – Tanjungrasa sampai dengan proses konsinyasi berupa honor-honor
PNS Non Provinsi, karena masyarakat pemilik tanah Desa Wanakerta menyetujui
dibayar sesuai harga hasil penilaian appraisal, maka pembiayaan yang tersedia
pada kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pembangunan Perkeretaapian di Jawa
Barat berupa honor-honor PNS Non Provinsi tidak direalisasikan.
b.Solusi

(a) Kegiatan Fasilitas Pembangunan Pelabuhan Laut Internasional Cilamaya,


sampai saat ini masih menunggu hasil kajian tersebut.;
(b) Dalam kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan Pembangunan BIJB Kertajati
Majalengka Untuk Obligasi adalah Fasilitasi dan Pemantauan Lingkungan

BIJB Kertajati diusulkan lagi pada DPA Tahun anggaran 2015 dengan
kegiatan tersendiri;
(c) Dalam Kegiatan Lanjutan Pembebasan Lahan BIJB Kertajati Jawa Barat:
(1) Untuk warga Desa Sukamulya dapat dilakukan pembebasan lahan

bertahap dan bersifat personal/persial terhadap warga yang bersedia


dibebaskan;
(2) Diupayakan secara terus menerus berkoordinasi dengan Tim Panitia

Pembebasan Tanah (P2T) serta Pemerintah Daerah Kabuapaten


Majalengka;
(3) Berdialog dengan warga/ masyarakat di Desa Sukamulya dan
Sukakerta;
(4) Telah dilakukan koordinasi dengan petugas keamanan (TNI dan

POLRI) setempat untuk memperbantukan perugas pengamanan dalam


pengukuran lahan di lokasi kegiatan dengan dikoordinasikan oleh
Satpol PP Provinsi Jawa Barat yang telah mendapat alokasi biaya pada
anggaran perubahan Tahun 2014;
(5) Namun hingga akhir Tahun 2014, belum berhasil secara keseluruhan
(d) Dalam kegiatan Pengadaan Lahan untuk Pembangunan Shortcut Kereta Api

Cibungur-Tanjungrasa tahapan proses terus dilakukan dan untuk


pembayaran diusulkan pada perubahan tahun anggaran 2015.
(e) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pembangunan Perkeretaapian di Jawa
Barat dialokasikan kembali pada tahun 2015.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-212


2. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas Lalu Lintas
Angkutan Jalan (LLAJ)
a. Pelaksanaan Program

(1) Kegiatan Sosialisasi Keselamatan Transportasi Darat yang dilaksanakan Dinas


Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 184.200.000 realisisasi anggaran sebesar Rp. 87.182.000 (47.33%).
Output kegiatan adalah terselenggaranya sosialisasi keselamatan sebanyak
e
2 kegiatan di Kota Cirebon dan Kota Bogor. kegiatan adalah
Outco
m
tersosialisasinya keselamatan berlalu lintas bagi pelajar untuk mengurangi
kejadian kecelakaan.
(2) Kegiatan Pengembangan Fasilitas LLJ di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh
Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 22.289.040.000 realisisasi anggaran sebesar Rp. 15.392.549.807
(69.06%). Output kegiatan adalah Pengadaan Suku Cadang dan Alat

Pendukung CCTV berupa Harddisk internal sata : 2 unit, Modem GSM : 2 unit,
Board IP Camera : 2 unit , Battery Deep Cycle : 10 unit, Solar Charger : 5 unit,
Penyusunan Data Base Fasilitas Kebutuhan Lalu Lintas di Jawa Barat berupa Buku
dan SIM Kebutuhan Fasilitas Lalu Lintas Jalan, Penyusunan Rencana Desain dan
Lokasi Pemasangan PJU untuk mendukung PON XIX berupa Buku, Pengadaan dan
Pemasangan Fasilitas Lalu Lintas Jalan pada ruas jalan Kiaradua – Cikembar
– Sukabumi – Segaranten berupa Rambu LL ukuran 60 x 60 = 75 Rambu LL ukuran
75x 75 = 4, Marka = 10.000 m, Patok tikungan = 20 unit, Pagar pengaman = 20
unit, Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Lalu Lintas Jalan pada ruas jalan
Purwakarta – Wanayasa – Jalan Cagak – Cikaramas – Sumedang Rambu LL
ukuran 60 x 60 = 75 Rambu LL ukuran 75x 75 = 4, Marka = 10.000 m, Patok
tikungan = 20 u, Pagar pengaman = 20
unit, APILL = 1 unit, Pelican Crossing = 1 , Pengadaan dan Pemasangan

Fasilitas Lalu Lintas Jalan pada ruas jalan Sadang – Subang – Cikamurang – Cijelag
berupa Rambu LL ukuran 60 x 60, 30 Rambu LL ukuran 75x 75 = 4, Marka = 7.000
m, Patok tikungan = 20 unit, Pelican Crossing = 1, Pengadaan dan Pemasangan
Fasilitas Lalu Lintas Jalan pada ruas jalan Tanjungpura – Batujaya berupa Rambu
LL ukuran 60 x 60 = 75 Rambu LL ukuran 75x 75 = 4, Marka = 10.000 m, Patok
tikungan = 20 unit, Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Lalu Lintas Jalan pada
ruas jalan Karangampel – Mundu – Tegalgubug

– Prapatan – Rajagaluh Rambu LL ukuran 60 x 60 = 55 Rambu LL ukuran 75x 75


= 4,Marka = 7.000 m,Patok tikungan = 20 unit, Pagar pengaman = 20 unit,
Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Lalu Lintas Jalan pada ruas jalan Kadipaten
– majalengka – Sumber – Cirebon Rambu LL ukuran 60 x 60 = 75
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-213
Rambu LL ukuran 75x 75 = 4,Marka = 10.000 m, Patokt ikungan = 20 unit,
Pagarpengaman = 20 unit, Pelican Crossing = 1 , Pengadaan & Pemasangan

Fasilitas Lalu Lintas Jalan pada ruas jalan Bandung – Garut – Singaparna –
Tasikmalaya berupa Rambu LL ukuran 60 x 60 = 30 Rambu LL ukuran 75x 75

= 4,Marka = 7.000 m, Patok tikungan = 20 unit,Pagar pengaman = 20 unit, APILL


= 1 unit ,Pelican Crossing = 1, Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Lalu Lintas
Jalan pada ruas jalan Sumedang – Wado – Bantarujeg – Cikijing berupa Rambu LL
ukuran 60 x60 = 75 Rambu LL ukuran 75x 75 = 4, Marka = 10.000 m,Patok
tikungan = 20 unit, Pagar pengaman = 20 u, Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas
Lalu Lintas Jalan pada ruas jalan Bandung – Majalaya – Cijapati berupa Rambu LL
ukuran 60 x 60 = 50 Rambu LL ukuran 75x 75 = 4, Marka = 7.000 m, Patok
tikungan = 20 unit, Pagar pengaman = 20 unit, Pelican Crossing = 1, Pengadaan
dan Pemasangan Fasilitas Lalu Lintas Jalan pada ruas jalan Karangnunggal –
Tasikmalaya – Manonjaya – Cimaragas – Banjar berupa Rambu LL ukuran 60 x 60
= 50 Rambu LL ukuran 75x 75 = 4, Marka = 10.000 m, Patok tikungan = 20 unit,
Pagar pengaman = 20 unit, Pengadaan dan Pemasangan RPPJ sebanyak 30 unit,
Pengadaan Perlengkapan Fasilitas lalu Lintas Kerucut = 125, Rambu lalu Lintas
portable = 50, RPPJ Portabel= 50, Water Barrier = 50, Pengadaan dan
Pemasangan Fasilitas Lalu Lintas di ruas jalan Selajambe – Cileungsi berupa
Warning Light = 3unit, Rambu Over Head = 3 unit Marka = 1.650 m, Pengadaan
dan Pemasangan Fasilitas Lalu Lintas di ruas jalan Lebakjati – Rancakalong –
Selawi berupa Pagar Pengaman = 28 unit, Rambu Over Head = 2unit,
Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Lalu Lintas di ruas jalan Bandung Subang
(Tanjakan Emen) berupa WL : 2 unit, Rambu OH : 2 buah, RPPJ 90cm x 150cm : 4
buah, Marka : 1.842 m, Mrk. Jalan Pita Penggaduh : 105 m, Rambu 60cm X 60cm
: buah, Cermin Tikungan : 1 unit, Pengadaan & Pemasangan PJU Solar Cell
Wilayah Pembangunan I sebanyak 35 unit, Pengadaan & Pemasangan PJU Solar
Cell Wilayah Pembangunan II berupa 65 Unit, Pengadaan & Pemasangan PJU
Solar Cell Wilayah Pembangunan III sebanyak 35 Unit, Pengadaan & Pemasangan
PJU Solar Cell Wilayah Pembangunan IV Bagian Tengah 34 unit, Pengadaan &
Pemasangan PJU Solar Cell Wilayah Pembangunan IV Bagian Timur 20 unit,
Pemeliharaan Rambu lalu Lintas Wilayah Pembangunan II berupa Daun Rambu
kecil : 190 buah, Reflective Sheet Table Rambu : 50 buah, tiang : 210 buah,
Pemeliharaan Rambu lalu Lintas Wilayah Pembangunan III & IV berupa Daun
Rambu kecil : 190 buah, Daun Rambu Peringatan : 2 buah, Reflective Sheet Table
Rambu : 50 buah, tiang : 210 buah, Pemeliharaan LPJU Wilayah Pembangunan I
&II berupa Lampu : 21

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-214


unit,Stang : 1 set, Kabel : 110 m, Pemeliharaan LPJU Wilayah Pembangunan III
berupa Solar Charger : 24 buah,Baterai : 48 buah, Cat Kotak Baterai : 24 buah,
Gembok : 24 buah, Kawat Duri : 24 batang, Pemeliharaan LPJU Wilayah
Pembangunan IV bagian Tengah berupa Lampu : 1 buah, Solar Charger : 3 buah,
BCR : 22 buah, Baterai : 32 buah, Box Baterai : 1 buah, Kabel : 16 set,
Pengamanan : 16 set, Pemeliharaan LPJU Wilayah Pembangunan IV bagian Timur
berupa Baterai 65AH : 42 buah, Baterai 100AH : 6 buah, BCR : 8 buah, Hybrid
Control + Driver : 4 buah, Kabel Twisted : 400 m, Kabel & Accessories

: 19 set, Pemeliharaan LPJU Sekitar Bandara Nusawiru berupa Kabel Twisted :


8.000 m, Stopping Buckle : 150 buah, Link : 300 buah,Tap Connector : 300 buah,
Stainless Steel : 4 roll, Wide Clamp : 300 buah, Box APP : 10 set, Kontaktor : 10
buah, MCB : 10 buah,Time Switch : 10 buah, Ballas : 117 buah, Lampu : 117 buah,
Ignitor : 117 buah, Capacitor 20 Mfd : 117 tiang, APILL, Kab. Ciamis& Kota
Cirebon sebanyak Traffic Light : 2 unit. 8 jembatan
Timbang, kota Tasikmalaya / Kab. Tasikmalaya sebanyak WL: 10 unit .
Outcome kegiatan adalah tersedianya data kebutuhan fasilitas LLAJ dan

sistem informasi fasilitas LLJ di Jawa Barat, terciptanya Keselamatan dan


Kelancaran Lalu Lintas pada Ruas Jalan Kiaradua – Sukabumi – Sagaranten, Ruas
Jalan Purwakarta-Wanayasa-Jl.Cagak-Cikaramas-Sumedang, Ruas Jalan Sadang
Subang-Cikamurang-Cijelag , Ruas Jalan Tanjungpura-Batujaya, Ruas Jalan
Karangampel-Mundu-Tegalgubug-Prapatan-Rajagaluh, Ruas Jalan
Kadipaten-Majalengka-Sumber-Cirebon, Ruas Jalan Bandung-Garut-
Singaparna-Tasikmalaya, Ruas Jalan Sumedang-Wado-Bantarujeg-Cikijing,
Ruas Jalan Bandung-Majalaya-Cijapati, Ruas Jalan Karangnunggal –
Tasikmalaya – Manonjaya – Cimaragas – Banjar, tersedianya Fasilitas Lalu Lintas
untuk kemudahan pengguna jalan dalam menentukan arah tujuan yang dilalui,
tersedianya Fasilitas Lalu Lintas untuk kegiatan manajemen dan rekayasa lalu
lintas, tersedianya fasilitas lalu lintas di daerah rawan kecelakaan pada ruas jalan
Salajambe-Cileungsi, ruas jalan Lebakjati-Rancakalong-Selawi, di daerah
Cicenang – Subang, Terpasangnya Lampu PJU Solar Cell untuk keselamatan lalu
lintas pada ruas jalan Cianjur – Jonggo l, ruas jalan Sadang- Subang dan ruas
jalan Cagak-Sumedang. ruas jalan Kadipaten-Jt.Barang, Terpasangnya Lampu
PJU Solar Cell pada ruas jalan Wado-Melangbong dan ruas jalan
Leles-Cibatu-Sasakbeusi, ruas jalan Ciamis-Cikijing dan ruas jalan
Ciamis-Manonjaya, TerpeliharanyaRambu-rambulalulintasjalan Ruas Jalan
Bandung-Subang-Pamanukan, Sadang – Subang – Cikamurang – Cijelag,
Jl.Cagak – Sumedang, Ruas Jalan Cirebon-Majalengka-Kadipaten, Kadipaten-
Jatibarang-Karangampel, Cirebon-Ciamis, Tasikmalaya – Garut , Terpeliharanya

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-215


Lampu PJU pada ruas jalan Cicenang-Ciater dan Jt. Balong gandu Karawang, ruas
jalan Cirebon – Tasikmalaya – Garut, ruas jalan Bandung – Garut, ruas jalan Garut
– Tasikmalaya, Tasikmalaya – Ciamis – Cikijing, di sekitar Bandara Nusawiru,
terwujudnya Keselamatan dan Kelancaran Lalu Lintas pada persimpangan/
jalan di Cirebon, Ciamis, Tasikmalaya, dan lokasi Jembatan Timbang di Jawa Barat
untuk Keselamatan Lalu Lintas.

(3) Kegiatan Pendamping Untuk Kegiatan DAK Fasilitas Lalu Lintas yang
dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 270.000.000 realisisasi anggaran sebesar
Rp. 253.441.300 (93,87%). Output kegiatan adalah pengadaan Marka

sepanjang 2.500 m’ , Rambu sebanyak 40 buah ruas jalan Jonggol – Cileungsi dan
marka 3.000, Rambu 16 buah pada ruas Tasikmalaya – Manonjaya.
e
Outcom kegiatan adalah terciptanya keselamatan dan kelancaran lalu lintas
pada jalan provinsi pada ruas jalan Jonggol – Cileungsi dan ruas jalan
Tasikmalaya – Manonjaya.
(4) Kegiatan Fasilitas Keselamatan Lalu Lintas, yang dilaksanakan oleh
Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.710.960.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 1.495.158.000 (87,39%). Output kegiatan adalah meningkatnya

fasilitas lalu lintas jalan pada ruas jalan provinsi di Jawa Barat yang
berdampak pada peningkatan keselamatan berlalu lintas melalui
Terpasangnya : Marka Jalan 27.834 M, Rambu 100 Unit pada ruas jalan Ciamis –
Cikijing – Kuningan – Cirebon, terpasangnya Marka 9.398 M, Rambu 100 Unit
pada ruas Jalan Bekasi – Narogong – Cileungsi dan terpasangnya Warning Light
8 unit pada ruas jalan sadang – Bandung dan Subang –
e
Purwakarta. kegiatan adalah terciptanya keselamatan dan
Outco
m
kelancaran lalu lintas di jalan provinsi Ciamis – Cikijing – Kuningan – Cirebon,
terciptanya keselamatan dan kelancaran lalu lintas di jalan dijalan provinsi pada
ruas jalan Sadang – Subang, Bekasi – Narogong – Cileungsi dan Bandung
– Subang.

b.Permasalahan dan solusi


a.Permasalahan

(a) Kegiatan Sosialisasi Keselamatan Transportasi Darat, pembuatan rencana awal


Buku Panduan Transportasi PON XIX tidak dilaksanakan Tahun 2014 terkait belum
ada data dari bidang lain dan untuk Jasa Konsultansi Pembuatan Buku Panduan
Transportasi PON XIX tidak cukup waktu untuk dilaksanakan.
(b) Kegiatan Pengembangan Fasilitas LLJ di Jawa Barat pada pengadaan dan
pemasangan CCTV, gagal lelang dan tidak cukup waktu untuk lelang ulang,
Pengadaan & Pemasangan PJU Konvensional dengan LED Wilayah Pembangunan
I mengalami gagal lelang dan tidak cukup waktu untuk lelang ulang, Pengadaan &
Pemasangan PJU Konvensional dengan LED Wilayah Pembangunan II mengalami
gagal lelang dan tidak cukup waktu untuk lelang ulang, Pengadaan & Pemasangan
PJU Konvensional dengan LED Wilayah Pembangunan III mengalami gagal lelang
dan tidak cukup waktu untuk lelang ulang, Pengadaan & Pemasangan PJU
Konvensional dengan LED Wilayah Pembangunan IV Bagian tengah mengalami
gagal lelang dan tidak cukup waktu untuk lelang ulang, Pengadaan & Pemasangan
PJU Konvensional dengan LED Wilayah Pembangunan IV Bagian Timur mengalami
gagal lelang dan tidak cukup waktu untuk lelang ulang

b. Solusi
(a) Jasa Konsultansi Pembuatan Buku Panduan Transportasi PON XIX pada

Kegiatan Sosialisasi Keselamatan Transportasi Darat diusulkan kembali


Tahun 2015.
(b) Pada Kegiatan Pengembangan Fasilitas LLJ di Jawa Barat untuk Pengadaan

dan pemasangan CCTV serta Pengadaan & Pemasangan PJU Konvensional


dengan LED Wilayah Pembangunan I diusulkan kemabali pada Tahun 2015

3. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan


a.Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan (AKUT) dan Lomba Tertib
Lalu Lintas, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 140.284.000 (93,52%). Output kegiatan adalah Pemilihan Awak

Kendaraan Umum Teladan pada 26 Kabupaten/kota, lomba tertib lalu lintas


sebagai dasar ikut serta pada lomba WTN (Wahana tata Nugraha)
pelaksanaan Lomba Tertib Lalu Lintas sebagai dasar ikut serta pada Lomba WTN
(Wahana Tata Nugraha), penghargaan yang diperoleh Jawa Barat dari keikut
sertaan Lomba Tertib Lalu Lintas yang dilaksanakan secara rutin oleh Kementerian
: Penghargaan Piala WTN Sempurna (mendapat 2 penghargaan yaitu WTN
kategori Lalu Lintas dan Kategori Angkutan) Kota Bandung, Penghargaan Piala
WTN Kategori Lalu Lintas : Kota Cimahi, Kota Tasikmalaya, Kota Sukabumi, Kota
Depok, Kota Cirebon, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Ciamis, serta Penghargaan
Piala WTNKategori Angkutan diperoleh oleh Kota
e
Bogor. kegiatan adalah terpilihnya Awak Kendaraan Umum Teladan
Outco
m
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-217
(Juara 1, 2 dan 3) sebagai duta pelopor keselamatan yang diikut sertakan pada
pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan (AKUT) tingkat Nasional, peserta didik
AKUT menjadi pelopor keselamatan dilingkungan pengemudi/awak kendaraan
bermotor di daerah, Penilaian dan memacu penciptaan Tertib Lalu Lintas melalui
penyediaan sarana dan prasarana Lalu Lintas secara optimal di Kota Sukabumi,
Kota Bandung, Kota Bogor, Kota Cimahi, Kabupaten Garut, Kota Tasikmalaya,
Kab. Ciamis, Kota Cirebon, Kota Depok.
(2) Kegiatan Evaluasi Tingkat Pelayanan Angkutan Penumpang Umum AKDP dan
AKAP di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 134.230.500 (89,49%). Output kegiatan adalah adanya
dokumen evaluasi tingkat pleyanan angkutan penumpang umum AKDP dan
e
AKAP di Jawa Barat. bahan rekomendasi Peningkatan Pelayanan
Outco
m
Angkutan Penumpang Umum AKDP dan AKAP di Jawa Barat.
(3) Kegiatan Evaluasi Tingkat Pelayanan Jalan Provinsi di Perkotaan, yang
dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 150.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 118.476.500 (78,98%). Output kegiatan adalah tersedianya dokumen
e
evaluasi tingkat pelayanan jalan di perkotaan. kegiatan adalah
Outco
m meningkatnya tingkat pelayanan jalan provinsi
diperkotaan.
(4) Kegiatan Operasional Bus Sekolah, yang dilaksanakan oleh Dinas
Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 1.180.250.000, realisasi anggaran sebesar Rp. 30.234.000 (2,56%).
Output kegiatan adalah terlaksananya pengkoordinasian dan persiapan

pengoperasian kendaraan bus sekolah untuk pelayanan anak sekolah di 4 lokasi,


pengoperasian bus sekolah belum dapat dilaksanakan karena
e
pengadaan bus sekolah baru terlaksana pada akhir Tahun. kegiatan
Outco
m
adalah Terkoordinasikanya dan persiapan untuk melayani transportasi anak
sekolah di 4 lokasi.
b.Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan

Kegiatan Operasional Bus Sekolah adalah pengadaan kendaraan untuk bus


sekolah baru akan terlaksana pada akhir tahun, sehingga kegiatan operasional bus
sekolah belum dapat dilaksanakan.

b. Solusi

Kegiatan Operasional Bus Sekolah adalah kegiatan ini telah diusulkan pada TA.
2015.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-218


4. Program Pengendalian dan pengamanan Lalu Lintas
a.Pelaksanaan Program

(1) Kegiatan Penyelenggaraan lalu lintas angkutan jalan, Lebaran, Natal dan Tahun
Baru, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat
dengan anggaran sebesar Rp. 1.696.950.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 1.680.772.000 (99,05%). Output kegiatan adalah terselenggaranya

poskoda Dishub Provinsi Jawa Barat, Poskotis, pasar Tumpah 40 Lokasi,


pencacahan arus 40 Lokasi, sewa bus 1 kegiatan, traffic cone 400 Buah dan
e
Rompi 100 buah. kegiatan adalah kelancaran, ketertiban dan
Outco
m
keselamatan Penyelenggaraan Angkutan Lebaran, Natal dan Tahun baru;

(2) Kegiatan Pengendalian dan Pengamanan Sarana/Prasarana Perhubungan,


dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan
anggaran sebesar Rp. 2.690.521.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 2,032,225,731 (75,53%). Output kegiatan adalah operasi gabungan dapat
e
dilaksanakan sebanyak 31 kali. kegiatan adalah terlaksananya
Outco
m
pengawasan, pengendalian Kendaraan angkutan barang dan penumpang
umum serta terselenggaranya transportasi yang lancar, aman dan selamat.

(3) Kegiatan Pengadaan Fasilitas E-Enforcement di Jembatan Timbang Gentong,


yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000, realisasi anggaran sebesar
Rp. 194.382.000 (97,19%). Output kegiatan adalah terlaksananya
e
pemasangan E-enforcement di JT Gentong. kegiatan adalah
Outco
m
Pengawasan dan pemeriksaan dan pencatatan data secara elektronik.

(4) Kegiatan Pembinaan Operasional Angkutan Penumpang Umum di


Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 149.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 78.137.500 (52,44%) realisasi anggaran
sebesar Rp. 78.137.500 (52.44%). Output kegiatan adalah terlaksananya

pembinaan operasional angkutan penumpang umum di Jawa Barat (Regulator dan


Operator) dan tersusunnya Integrasi Software Data Base Angkutan
e
Penumpang Umum dalam 1 (satu) Operation Sistem. kegiatan
Outco
m
adalah upaya peningkatan operasional angkutan penumpang umum secara
bertahap untuk mewujudkan pelayanan angkutan umum yang lebih baik.

(5) Kegiatan Pematangan Lahan Untuk Pembangunan Jembatan Timbang


Cipeuyeum Jalur Cianjur-Sukabumi, dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan
Provinsi Jawa Barat , anggaran sebesar Rp. 210.000.000, realisasi sebesar
Rp. 208.527.625 (99,30%). Output kegiatan adalah terlaksananya
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-219
Pematangan Lahan Cipeuyeum, Untuk Pembangunan Jembatan Timbang Jalur
Cianjur – Sukabumi di JL. Cirancang – Rajamandala Kelurahan Cipeuyeum
Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur Seluas : 25.250 M2 1 Kegiatan
e
Pematangan Lahan. kegiatan adalah tersedianya sarana dan
Outco
m
Prasarana Kantor di Jembatan timbang Cipeuyeum Jalur Cianjur – Sukabumi.

b.Permasalahan dan Solusi


a.Permasalahan
(a) Dalam kegiatan Pengendalian dan Pengawasan

Sarana/Prasarana Perhubungan adalah : Masih tingginya tindak


pelanggaran terhadap ketentuan dan peraturan yang berlaku (Over load,
Laik jalan, Cara muat dan Dimensi, kelas jalan), penyalahgunaan izin
trayek serta pelanggaran administrasi para awak kendaraan SIM, STNK,
Buku Uji; Banyaknya lokasi izin galian C (pasir,tanah, batu) yang
penggunaan kendaraannya di luar ketentuan dan tidak terpantau secara
optimal baik di JT maupun oleh Keg OPGAB dan kurangnya efek jera
terhadap tindakan administrasi dan denda tilang yang diberikan; belum
adanya aturan sistem angkutan barang dan saat ini berdasarkan pada
kesepakatan dua belah pihak (pengguna dan penyedia) dan belum
adanya sistem logistik angkutan barang, sehingga melalui jalan darat
dengan menggunakan kendaraan truk masih dominan; Rapat koordinasi
Bidang Perhubungan antar Provinsi anggota MPU dilaksanakan dan
diselenggarakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah (di
Semarang dan Solo) serta oleh Provinsi DI Yogyakarta, sehingga alokasi
anggaran yang tersedia tidak digunakan; Pelaksanaan Operasi Gabungan
bersama unsur TNI/POLRI bersamaan dengan kegiatan pengamanan
pelantikan legislatif dan presiden, Pengamanan Operasi Ketupat, Operasi
Lilin dan Tahun Baru 2015, sehingga biaya yang tersedia pada Kegiatan
Pengendalian dan Pengamanan Sarana/ Prasarana Perhubungan tidak
terealisasikan; Dengan terbitnya Undang-Undang No. 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah dan PP No. 74 Tahun 2014 tentang Angkutan
Jalan, yang di dalamnya mengatur mengenai kewenangan dan urusan,
termasuk Jembatan Timbang, sehingga sub kegiatan Kajian Yuridis
Pelaksanaan Penimbangan di Jembatan Timbang pada kegiatan
Pengendalian dan Pengawasan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-220


Sarana/ Prasarana Perhubungan tidak perlu dilaksanakan.
(b) Dalam kegiatan Pembinaan Operasional Angkutan Penumpang

Umum di Jawa Barat adalah penyusunan Pergub SPM Penyelenggaraan


Angkutan Penumpang Umum baru pada tahap Draft (tidak ditindaklanjuti
menjadi Peraturan Gubernur), karena Terbitnya UU No. 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah yang mengubah Perhubungan Urusan
Wajib tetapi Bukan Pelayanan Dasar sehingga Peraturan Daerah No. 3
Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Perhubungan harus direvisi dan
penyusunan SPM ditunda;
(c) Dalam Kegiatan Pengadaan Fasilitas E-enforcement di Jembatan

Timbang Gentong adalah belum optimalnya pengoperasian dikarenakan,


server masih terpusat di Kementerian dan up date data oleh PKB
kabupaten/kota masih terkendala pemeliharaan dan Sumber Daya Manusia;
b.Solusi

(a) Dalam kegiatan Pengendalian dan Pengawasan Sarana/

Prasarana Perhubungan adalah Koordinasi lintas sektor Pusat, Provinsi


dan Kabupaten/ Kota. Jalur Logistik adanya ketentuan mengenai tarif/
ongkos angkutan barang dan adanya kesamaan bentuk implementasi
terhadap peraturan yang berlaku serta pengembangan Moda lain (KA, dan
melalui pelabuhan laut);

(b) Dalam kegiatan Pembinaan Operasional Angkutan Penumpang

Umum di Jawa Barat adalah Penyusunan Draft penyusunan SPM


Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Umum, karena menunggu revisi
Perda No. 3 Tahun 2011 dan Penyerapan tidak sepenuhnya dilakukan karena
efektifitas (pelaksanaan kegiatan optimal dilaksanakan (mamin, perjalanan
dinas dan efisensi anggaran pihak ketiga).
(c) Dalam Kegiatan Pengadaan Fasilitas E-enforcement di Jembatan

Timbang Gentong adalah Peningkatan koordinasi, pemenuhan SDM


(Operator) serta pemeliharaan Internet di kabupaten/kota dan harus dibuat
MoU.

5. Program Peningkatan Kelayakan Kendaraan bermotor


a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Pengujian Kendaraan Bermotor
di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-221
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 148.500.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 142.545.53 (95,99%).
Output kegiatan adalah terlaksananya pembinaan dan pengawasan

pengujian kendaraan bermotor melalui yaitu Penyuluhan kepada perusahaan


karoseri se-Jawa Barat, Rapat koordinasi dengan penguji kendaraan bermotor
dari Dinas Perhubungan se- Jawa Barat, Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
pengujian berkala kendaraan bermotor yang dilaksanakan oleh Di kabupaten/kota
se-Jawa Barat, terselenggaranya rapat koordinasi dengan Dinas Perhubungan
kabupaten/kota se Jawa Barat, terlaksananya supervisi dan koordinasi ke UPTD
PKB Dinas Perhubungan kabupaten/kota se Jawa Barat.
e
Outcom kegiatan adalah terpenuhinya persyaratan teknis laik jalan
kendaraan bermotor di jalan, lancarnya proses pengujian kendaraan bermotor di
Pengujian Kendaraan Bermotor, terciptanya sinergitas pelaksaan tugas
pengujian kendaraan bermotor antara Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat
dengan Dinas Perhubungan se Kota/ Kabupaten se Jawa Barat.

(2) Kegiatan Evaluasi dan Penilaian Sistem Manajemen Mutu ISO 9001-
2008 Untuk Proses Sertifikasi Registrasi Uji Tipe Kendaraan Bermotor,
yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 75.000.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 13.600.000 (18,13%). Output kegiatan adalah
terlaksanan audit eksternal dan registrasi sertifikasi ISO 9001-2008.
e
Outcom kegiatan adalah Proses pelayanan Uji Serifikasi Uji Tipe
yang memenuhi standar ISO 9001 : 2008 Max 14 Hari.

b.Permasalahan dan Solusi


a. Permasalahan

Dalam Kegiatan Evaluasi dan Penilaian Sistem Manajemen Mutu ISO


9001-2008 adalah Untuk Proses Sertifikasi Registrasi Uji Tipe Kendaraan
Bermotor, Penilaian oleh pihak konsultan sudah dilaksanakan dan
kekurangan Mayor dan Minor sudah terpenuhi. Namun sampai dengan tgl 31
Desember 2014 pihak Survilence PT Indah Karya tidak melengkapi
persyaratan administrasi untuk persyaratan dikeluarkan pembayaran.

b. Solusi
Kegiatan Evaluasi dan Penilaian Sistem Manajemen Mutu ISO 9001-2008
Untuk Proses Sertifikasi Registrasi Uji Tipe Kendaraan Bermotor sudah
dianggarkan kembali pada Tahun anggaran 2015.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-222
4.1.17 Urusan Komunikasi dan Informatika

Pencapaian Indikator Kinerja Daerah pada Misi Ketiga terhadap penyelenggaraaan


Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk urusan Komunikasi dan Informatika adalah
sebagai berikut : Jumlah penduduk Melek TIK Usia 12 Tahun ke atas 11.400.000 orang,
Jumlah paket e-Tendering seluruh agency sebanyak 2.323 paket dengan pagu 2,95 triliun
rupiah lebih yang menghasilkan efisiensi sebesar 392 miliar rupiah (13,39%). Paket
e-Tendering ULP Provinsi Jawa Barat sebanyak 648 paket dengan pagu sebesar 1,08 triliun
rupiah lebih dan efisiensi sebesar 155 miliar rupiah (14,39%).

Agency pengguna yang dilayani oleh LPSE provinsi Jawa Barat, termasuk ULP Provinsi Jawa
Barat sebanyak 50 Satuan Kerja yang terdiri dari 7 kabupaten/kota, instansi vertikal,
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta, BUMD, serta BUMN. Penyedia barang dan jasa yang
terverifikasi pada LPSE Provinsi Jawa Barat sebanyak 25.970 perusahaan. Untuk pelayanan
berdasarkan hasil survey kepada pengguna Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada
LPSE Provinsi Jawa Barat mencapai predikat sangat baik dengan mutu pelayanan mendapat
nilai “A”;
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, Media Masa dan
Pemanfaatan Teknologi Informasi

a.Pelaksanaan Program

(1) Kegiatan Peningkatan Kualitas Hubungan Lembaga Penyiaran yang


dilaksanakan oleh Sekretariat KPID Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 281.000.000 realisasi keuangan sebesar Rp. 261.213.960
(92,96%), Output kegiatan adalah Kegiatan adalah : (a) terselenggaranya

sosialisasi peran KPID Jawa Barat dalam meningkatkan pemahaman literasi media
penyiaran kepada lembaga pendidikan sebanyak 4 kali di 4 wilayah yaitu Kab.
Karawang, Kab. Majalengka, Kab. Kuningan dan Kab. Sukabumi dengan jumlah
peserta sebanyak 300 orang; (b) Dialog penyiaran KITA di 5 radio dan

1 Televisi yaitu Radio Flamboyan Karawang, Radio Fantasy dan Radio Indraswara
Majalengka, Radio Rasi Lima Kuningan dan Radio Fokus Media Sumedang, serta
Jatiluhur TV Purwakarta; (c) Iklan Layanan Masyarakat di
4 Radio sebanyak 36 Spot serta terselenggaranya publikasi melalui
e
12 spanduk/Baliho dan banner. kegiatan adalah meningkatnya
Outco
m kualitas isi siaran di Jawa Barat.
(2) Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan SDM Lembaga Penyiaran Lokal di Jawa
Barat yang dilaksanakan oleh Sekretariat KPID Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 400.000.000 realisasi keuangan sebesar
Rp. 388.757.930 (97,19%). Output kegiatan adalah (a) terselenggaranya
Penertiban, Pengawasan Isi Siaran dan tindak lanjut aduan masyarakat selama
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-223
1 Tahun; (b) Workshop Manajemen Radio Komunitas sebanyak 4 kali
diselenggarakan 3 kali di kota Bandung dan 1 kali di Kab. Pangandaran dengan
total jumlah peserta sebanyak 300 orang; (c) Penganugerahan KPID Award
e
sebanyak 1 kali yang di laksanakan di Trans Studio Bandung. Outcom
kegiatan adalah terlaksananya Penyebaran Informasi kepada Masyarakat.
(3) Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Standarisasi Penyiaran yang dilaksanakan oleh
Sekretariat KPID Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 150.000.000 realisasi keuangan Rp. 135.988.500 (90,66%). Output

kegiatan adalah Kegiatan adalah: (a) terselenggaranya proses perizinan


penyiaran yaitu pengumuman, Rapat koordinasi, verifikasi administrasi,
verifikasi faktual dan Evaluasi Dengar Pendapat sebanyak 1 kali dengan
menghasilkan 25 Rekomendasi Kelayakan (RK) untuk lembaga penyiaran Radio
dan Televisi; (b) terselenggaranya monitoring dan evaluasi sebanyak 1 kali.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya cakupan jangkauan siaran lembaga
penyiaran di Jawa Barat.
(4) Kegiatan Seleksi Komisioner Penyiaran Indonesia Daerah Jawa Barat yang
dilaksanakan oleh Sekretariat KPID Jawa Barat , dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 350.000.000 realisasi keuangan Rp. 349.307.400 (99,80%).
Output kegiatan adalah Kegiatan adalah :terselenggaranya proses rekrutmen

dan seleksi Calon Komisioner KPID Provinsi Jawa Barat yaitu : Pengumuman,
Pendaftaran, Psikotest, Tes tertulis, Wawancara dan Proses Penetapan.
e
Outcom kegiatan adalah terselenggaranya pelaksanaan Tugas Pokok dan
Fungsi KPID Provinsi Jawa Barat.
(5) Kegiatan Bimbingan Teknis Standardisasi Postel, yang dilaksanakan oleh Dinas
Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.236.280.000. Realisasi anggaran sebesar Rp.193.936.250
(82,08%). Output kegiatan adalah 1 kali Bimbingan Teknis Standardisasi Pos
bagi Penyelenggara Pos Komersial dan 1 kali Bimbingan Teknis Sistem Logistik
e
Nasional (SISLOGNAS) bagi Penyelenggara Pos Komersial. kegiatan
Outco
m
adalah meningkatnya pemahaman tentang penerapan standardisasi pos bagi
Penyelenggara Pos Komersial dan meningkatnya pemahaman tentang Sistem
Logistik Nasional (SISLOGNAS) bagi Penyelenggara Pos Komersial.
(6) Kegiatan Optimalisasi Layanan Pos Komersial, yang dilaksanakan oleh Dinas
Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 231.000.000 Realisasi anggaran sebesar
Rp. 229.436.250 (99,32%) Output kegiatan adalah 1 kali Rapat Koordinasi
Sinergitas Postel dengan dinas terkait di kabupaten/kota; 1 kegiatan Logistik

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-224


e
Award. kegiatan adalah terlaksananya Rapat Koordinasi Sinergitas
Outco
m
Postel dengan Dinas terkait di Kab./Kota; terlaksananya Logistik Award.
(7) Kegiatan Dukungan Operasional Komunikasi Bencana Alam, yang dilaksanakan
oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 264.000.000 Realisasi anggaran sebesar
Rp. 207.517.700 (78,61%). Output kegiatan adalah 9 bulan terpeliharanya
e
perangkat Telekomunikasi di 10 (sepuluh) titik Repeater. kegiatan
Outco
m
adalah termanfaatkannya Jaringan Komunikasi Bencana Alam di Jawa Barat.
(8) Kegiatan Diseminasi Informasi Isu Strategis dan Aktual melalui Lembaga
Penyiaran dan Kemitraan Media, yang dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi
dan Informatika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 693.600.000 Realisasi anggaran sebesar Rp. 671.724.000 (96,85%).
Output kegiatan adalah 6 kali diseminasi informasi melalui TV siaran; 3 kali

diseminasi informasi melaui Radio Siaran; 1 kali diseminasi informasi melaui Video
Conference; 1 kali diskusi publik tentang penyiaran dan kemitraan media; 2 kali
bimtek penyiaran; 1.000 eksemplar majalah; 6 paket diseminasi informasi melalui media
tradisional; 1 paket lomba fotografi; 2 kali FGD;
1 paket EO lomba film dokumenter; 2 unit komputer PC; 1 unit laptop; 1 unit
e
kamera; 1 unit handycam. kegiatan adalah tersebarnya informasi isu
Outco
m
strategis dan aktual melalui lembaga penyiaran dan kemitraan media.
(9) Kegiatan Diseminasi Informasi dan Koordinasi Lembaga Komunikasi Organisasi
Pemerintahan, yang dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika
Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 383.600.000 Realisasi
anggaran sebesar Rp. 374.736.448 (97,69%). Output kegiatan adalah 4 kali

penguatan komunikasi pemerintah; 3 kali peningkatan pelayanan informasi


publik; 3 kali Sinergitas Bakohumas Pusat dan Provinsi; 5 kali Advetorial di
e
Surat Kabar; 10 bulan bahan evaluasi dan monitoring. kegiatan
Outco
m
adalah meningkatnya peran aparatur pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota
dalam menerapkan berbagai aturan pemerintah yang berlaku.
(10) Kegiatan Optimalisasi Lembaga Komunikasi dan Informasi Masyarakat, yang
dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 349.430.000 Realisasi anggaran
sebesar Rp. 341.286.760 (97,67%). Output kegiatan adalah 1 kali

pendampingan dan pemberdayaan lembaga informasi dan komunikasi


masyarakat; 1 kali kegiatan Pekan Informasi Nasional (PIN); 1 kali Pameran.
e
Outcom kegiatan adalah termanfaatkannya lembaga komunikasi dan
informasi sebagai media penyebarluasan informasi.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-225
(11) Kegiatan Dukungan Operasional Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.760.000.000 Realisasi anggaran
sebesar Rp. 1.707.034.330 (96,99%) Output kegiatan adalah 8 kali diskusi

dalam peningkatan kapasitas SDM Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat; 4


kegiatan peringatan Hari Hak Untuk Tahu (1.000 lembar leaflet, 100 buah buku, 2
unit laptop, 10 buah plakat, 5 buah piala); 3 kegiatan FGD dengan media massa;
6 kegiatan dialog interaktif di Radio dan TV; 12 kegiatan Sosialisasi KIP untuk
Badan Publik; 2 kali Rakornas Komisi Informasi; 10 bulan
e
pengembangan dan pelayan informasi publik berbasis media massa. Outcom

kegiatan adalah terlaksananya implementasi UU Keterbukaan Informasi Publik


serta terselesaikannya sengketa informasi melalui jalan mediasi dan ajudikasi.
(12) Kegiatan Pembentukan Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat Masa jabatan
2015-2019, yang dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 861.725.000
Realisasi anggaran sebesar Rp. 820.299.600 (95,19%). Output kegiatan

adalah 4 paket penayangan iklan terkait proses pembentukan Komisi Informasi


Provinsi Jawa Barat masa Jabatan 2015-2019; 4 paket iklan di media massa untuk
seleksi; 4 kegiatan honorarium untuk Tim seleksi pada proses pembentukan
Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat masa Jabatan 2015-2019;

1 paket koordinasi dan studi pada proses pembentukan Komisi Informasi


Provinsi Jawa Barat masa Jabatan 2015-2019; 12 bulan honorarium Komisi
e
Informasi Provinsi Jawa Barat. kegiatan adalah terlaksanakannya
Outco
m
implementasi UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
(13) Kegiatan Penyelenggaraan Layanan Koneksi Jaringan Komunikasi Digital
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi
dan Informatika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 7.009.501.475 Realisasi anggaran sebesar Rp. 6.827.632.100 (97,41%).
Output kegiatan adalah tersedianya 1 kegiatan jaringan komunikasi

pendukung administrasi perkantoran internal dan eksternal; 1 Rapat Kerja


Evaluasi Pemanfaatan Layanan Koneksi Jaringan Digital Pemerintah Provinsi Jawa
Barat; 1 paket Blade Server dan Assesoris; 1 paket Software Video
e
Conference licenses; 1 paket IBM Domino licenses. Outcom kegiatan adalah

meningkatnya layanan Pemerintahan melalui jaringan TIK. s Office


(14) Kegiatan Implementasi Sistem Informasi Paperles dalam
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, yang dilaksanakan oleh Dinas
Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 380.000.000 Realisasi anggaran sebesar

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-226


Rp. 365.869.250 (96,28%). Output kegiatan adalah 30 kali Operasional M-
e
CAP; 1 kegiatan dukungan Implementasi Aplikasi e-Office. kegiatan
Outco
m
adalah terciptanya peningkatan layanan pemerintah berbasis paperless office di
lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
(15) Kegiatan Standardisasi Telematika Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 422.362.000 Realisasi anggaran
sebesar Rp. 389.949.750 (92,33%). Output kegiatan adalah 8 event Forum

TIK; 1 kegiatan Bimtek Administrasi Fungsional Pranata Komputer; 1 kegiatan


Assesmen peningkatan e-Goverment Indonesia (PeGI) kabupaten/kota di Jawa
Barat; 1 paket penyusunan Dokumen Regulasi Standardisasi Telematika
Provinsi Jawa Barat; 1 paket Tutorial penggunaan aplikasi e-Government
berbasis multimedia/ animasi; 1 kegiatan Penyusunan Perencanaan
pembangunan/ pengadaan sistem informasi PON XIX dan perangkat
e
pendukungnya TA 2015. kegiatan adalah terwujudnya keterpaduan
Outco
m
penerapan TIK Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
ervice
(16) Kegiatan Jabar Cyber S (Layanan Publik Secara Online ) pada Lembaga
dan Fasilitas Publik, dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika
Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 986.605.000 Realisasi
anggaran sebesar Rp. 962.244.524 (97,53%). Output kegiatan adalah 1

kegiatan penyediaan Tim Penilai; 1 kegiatan penyediaan Tim Pendamping


Komunitas TIK; 5 paket hadiah PC, modem dan biaya akses internet untuk
mendukung komunitas; 1 paket perangkat pendukung load balancher; 1 paket
e
software video conference. kegiatan adalah meningkatnya layanan
Outco
m
pemerintah melalui Jabar Cyber Service.
(17) Kegiatan Optimalisasi Aplikasi Data Tak Terstruktur (ADT), yang dilaksanakan
oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 179.600.000 Realisasi anggaran sebesar
Rp. 178.755.000 (99,53%). Output kegiatan adalah 130 orang (4 angkatan)

OPD Provinsi, 300 orang (8 angkatan) 5 OPD di 27 kabupaten/kota dalam Pelatihan Aplikasi
Data Tak Terstruktur OPD Provinsi dan kabupaten/kota se- Jawa Barat; Monitoring Aplikasi
Data Tak Terstruktur di 27 kabupaten/kota; 70 orang Rapat Evaluasi Aplikasi Data Tak
Terstruktur OPD Provinsi Jawa Barat.
Outcome kegiatan adalah terwujudnya kemudahan Akses Data pada Aplikasi
Data Tak Terstruktur.
(18) Kegiatan Optimalisasi Pengelolaan Website Pemerintah Provinsi Jawa Barat,
yang dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 738.100.000 Realisasi
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-227
anggaran sebesar Rp. 730.190.500 (98,93%). Output kegiatan adalah 12
bulan konten website jabarprov.go.id dalam pemutakhiran konten website
jabarprov.go.id; 1 paket tayangan multimedia penyusunan tayangan LKPJ;

1 paket aplikasi web pengembangan website; 1 kali Bimbingan Teknis


Pengelolaan website; 5 paket sarana dan prasarana operasional
e
jabarprov.go.id. kegiatan adalah terwujudnya optimalisasi situs web
Outco
m
Provinsi Jawa Barat dengan pasokan muatan data yang up to date.
(19) Kegiatan Implementasi Kompilasi Data TIK, yang dilaksanakan oleh Dinas
Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 188.300.000 Realisasi anggaran sebesar
Rp. 183.427.000 (97,41%). Output kegiatan adalah sosialisasi aplikasi pada
OPD Provinsi dan Kab./Kota; kompilasi data pada 27 kabupaten/kota dan OPD
e
Provinsi; 1 dokumen evaluasi dan pelaporan kegiatan. kegiatan
Outco
m adalah tersedianya Data TIK kabupaten/kota.
(20) Kegiatan Optimalisasi Pendayagunaan Aplikasi, yang dilaksanakan oleh Dinas
Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 300.000.000 Realisasi anggaran sebesar
Rp. 299.721.000 (99,91.%). Output kegiatan adalah 1 kali Surveillance ISO

27001:2005; 1 kali Workshop ISO 20000; 360 HOK makan dan minum serta
snack pelaksanaan kegiatan (Pemeliharaan SPSE, Rapat Pengelola SMKI, Audit
Internal, Manajemen Review, Evaluasi ISO 27001:2005, dan Surveillance ISO
27001:2005); 1 kali peningkatan kapasitas administrator pengelola LPSE
Provinsi, Kabupaten dan Kota; 3 kali Pengecekan, Maintenance dan Evaluasi
e
Server Colocation. kegiatan adalah meningkatnya pemeliharaan
Outco
m
aplikasi SPSE, terjaganya konsistensi penerapan Sistem Manajemen Keamanan
Informasi (SMKI) ISO 27001:2005 dan meningkatnya kapasitas Administrator
LPSE Provinsi, Kabupaten dan Kota.
(21) Kegiatan Rapat Koordinasi Bidang Komunikasi dan Informatika, yang
dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 390.354.172 Realisasi anggaran
sebesar Rp. 382.675.000 (98,03%). Output kegiatan adalah 1 kali Rakor

Sinergitas Program dan Kegiatan Bidang Kominfo dengan Kabupaten dan Kota di
Jawa Barat; 1 kali Rakor Sinergitas Program dan Kegiatan Bidang Kominfo dengan
OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat; dan 1 kali Rakor Evaluasi
Program dan Kegiatan Bidang Kominfo dengan Kabupaten dan Kota di
e
Jawa Barat. m
Outco
kegiatan bidang kominfo.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-228


(22) Kegiatan Optimalisasi Website
(diskominfo.jabarprov.go.id), yang dilaksanakan
oleh Dinas Komunikasi dan Informatika
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 178.000.000 Realisasi anggaran
sebesar Rp. 177.800.000 (99,89%). Output
kegiatan adalah 1 kali pengembangan website; 1 paket PC; 2 unit Printer;
1 unit Scanner; 1 paket perangkat pendukung pengembangan website; dan
e
1 paket Kamera Digital. kegiatan adalah terpenuhinya
Outco
m
pengembangan website (diskominfo.jabarprov.go.id).
(23) Kegiatan Fasilitasi Bidang Pelayanan Media dan Teknologi Informasi Pra PON
XIX 2016, yang dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 548.850.000
Realisasi anggaran sebesar Rp. 511.867.794 (93,26%). Output kegiatan

adalah 4 paket sosialisasi PON XIX 2016 di media sosial; media publikasi untuk
PON XIX 2016 sebanyak 5.000 lembar; 10 paket juklak dalam diseminasi
informasi melalui media pertunjukan rakyat; 2 bulan terfasilitasinya Tenaga
e
Khusus Bidang Informatika. kegiatan adalah terfasilitasinya bidang
Outco
m
penyiaran dan pelayanan media dan teknologi informasi untuk PON XIX 2016.
(24) Kegiatan Penerbitan Majalah KAPINIS yang dilaksanakan oleh Sekertariat
KORPRI Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 100.000.000 Realisasi anggaran sebesar Rp. 88.500.000
(88,50%). Output kegiatan adalah Terbitnya Majalah Triwulanan KAPINIS.
e
Outcom kegiatan adalah Terinformasikannya kegiatan dan informasi yang
bermanfaat bagi anggota KORPRI
(25) Kegiatan Pengembangan Pusat Data Informasi Dinas Pendapatan Daerah
Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 4.341.525.000
System
realisasi anggaran sebesar Rp. 3.968.187.755 (91,40%). Output kegiatan
tion
Informa
adalah Kegiatan a). Optimalisasi website Dispenda (www.dispenda.
jabarprov.go.id).
Dispenda b). Penyusunan Geograp hic ion System (GIS)
Informat Prov Jabar. c). Optimalisasi Aplikasi Pelaporan Pendapatan Dispenda
Prov Jabar.d). Penyusunan Executive (EIS) per cabang. e).
Optimalisasi Perangkat Backup Sistem Samsat Online Sentralisasi. f). Kajian e
Teknis Perangkat Hardwar Kantor Samsat Prov Jabar. g). Fasilitasi Teknologi
Informasi Pusat Pengelolaan Informasi dan Aplikasi Pendapatan. h).
Penyusunan Instruksi Kerja SOP Teknologi Informasi Dispenda Prov Jabar. i).
Penyusunan Aplikasi Sistem Monitoring Manajemen Piutang Pajak dan Retribusi

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-229


Dispenda Prov Jabar. j). Pengembangan Aplikasi Profile Dispenda Prov Jabar. k). Penyus
Dokumen Master Plan Pengembangan dan Pemanfaatan TIK Pusat Pengelolaan Informasi dan A
Pendapatan 2014-2018. l). Kajian Sistem Manajemen Keamanan Informasi (SMKI) berdasa
SNI/ISO 27001. m). Pengembangan Ruang Data Center Pusat Pengelolaan Informasi dan Ap
Pendapatan. n). Kajian IT Risk Management dan Disaster Recovery Planning (DRP) di D
Pendapatan Provinsi Jawa Barat.
e
Outcom kegiatan adalah Termanfaatkannya Pusat Data Informasi yang
memadai dan terpeliharanya perangkat pendukungnya se Jawa Barat.
(26) Kegiatan Miniatur Dokumentasi Proses dan Hasil Pembangunan Jawa Barat,
yang dilaksanakan oleh Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Barat Alokasi
anggaran sebesar Rp. 192.170.000 telah direalisasikan sebesar
Rp. 189.528.344 (98,63%). Pengukuran kinerja indikator Output kegiatan

adalah Miniatasitur Dokumentasi Proses dan Hasil Pembangunan Jawa Barat,


Kit souvenir promosi Jawa Barat, Jasa pembuatan konten dokumentasi dan
pembangunan Jawa Barat, Jasa pengembangan Website Kantor Perwakilan.
e
Outcom kegiatan adalah terpenuhinya fungsi pelayanan data dan informasi
pembangunan Jawa Barat dalam upaya meningkatkan pelayanan yang baik
kepada masyarakat dan lembaga lainnya.
(27) Kegiatan Publikasi Kegiatan pimpinan Melalui Media, Tahun Anggaran 2014
yang dilaksanakan Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi
Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 11.209.200.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 10.996.200.696 (98.10%). Output kegiatan adalah

terselenggaranya Publikasi Program dan Kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa


Barat melalui Media Massa.
(28) Kegiatan Sosialisasi Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON), Tahun
Anggaran 2014 yang dilaksanakan Biro Humas, Protokol dan Umum Setda
Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.507.889.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 2.361.548.750 (94.16%). Output kegiatan

adalah terselenggaranya Sosialisasi Persiapan Pelaksanaan PON Melalui


Berbagai Media.
(29) Kegiatan Pengelolaan Sistem Data Base dan Informasi Sumber Daya Air di
Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 94.925.950 (94,93%). Output kegiatan adalah

tersedianya leaflet Sumber Daya Air 500 lbr, leaflet Balai Data dan Informasi 500
lbr, publikasi data hujan harian 8 buku, buku hasil survey kewenangan Provinsi 8
buku, dan profil dinas 10 buku, buku saku 10 buku, dan buku saku

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-230


e
perundang-undangan 10 buku. kegiatan adalah Terkelolanya
Outco
m
Informasi Sumber Daya Air di Jawa Barat dan terpublikasi kepada masyarakat.
(30) Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Sumber Daya Air di Jawa Barat,
yang dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 149.740.000 (99,83%). Output kegiatan adalah
e
tersedianya model 3 Dimensi Peta Infrastruktur Sumber Daya Air. Outcom
kegiatan adalah Terkelolanya sistem informasi sumber daya air di Jawa Barat
(31) Kegiatan Pengelolaan Sistem Informasi dan Komunikasi Dinas Sosial
Provinsi Jawa Barat , yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 450.000.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 434.400.000 (96,53%). Output kegiatan adalah
terselenggaranya pelayanan pengadaan barang dan jasa pemerintah adalah
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya penggunaan teknologi informasi
komunikasi dalam pelayanan publik kepada masyarakat.
(32) Kegiatan Sistem Informasi Manajemen Kediklatan (SIM Diklat) yang
dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 593.000.000 Realisasi
em
anggaran sebesar Rp. 562.888.500 (94,92%). Output kegiatan adalah
ion Syst
terbangunnya 4 (empat) aplikasi manajemen diklat berbasis TIK yaitu E-
Informat ming Website
Office, Executif e (EIS), Livestrea dan Upgrade
Badiklatda.Outcom kegiatan adalah meningkatnya daya dukung TIK untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen penyelenggaraan diklat
(33) Kegiatan Jurnal Inspirasi Badan Diklat Daerah Prov. Jabar yang dilaksanakan
oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi 200.000.000 Realisasi anggaran sebesar Rp. 198.000.000
(99%). Output kegiatan adalah tersusunnya Majalah Informasi sebanyak 4
edisi dan 800 eksemplar, Majalah KTI sebanyak 2 edisi dan 400 eksemplar dan
e kegiatan adalah
ems
Buku agenda sebanyak 100 eksemplar. ing Syst
Outco
m
meningkatnya publikasi dan komunikasi di bidang kediklatan.
onic Fill
(34) Kegiatan Pengembangan Aplikasi System Informasi Pengelolaan Perijinan
ystem d Electr
Berbasis Online S dan Integrate , yang
dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 80.000.000. Capaian kinerja
e
realisasi keuangan sebesar Rp. 79.140.000 (98,93%). kegiatan
Outco
m
adalah tersedianya aplikasi sistem pengolahan administrasi perizinan online
(aplikasi perizinan SICANTIK/SIMPATIK) yang terus dikembangkan untuk
mengimplementasikan sistem perizinan online dan aplikasi sistem pengelolaan
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-231
arsip perizinan serta tersimpannya database perizinan kewenangan provinsi.
(35) Fasilitasi Pengelolaan Jendela Dunia Perencanaan Pembangunan Jawa Barat
yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 750.000.000.

Tujuan diadakan kegiatan adalah meningkatnya pelayanan informasi kepada


masyarakat mengenai perencanaan pembangunan di Jawa Barat. Realisasi
keuangan sebesar Rp. 621.910.000 (82,92%). Output kegiatan adalah

Laporan Pengelolaan Informasi dan Liputan Berita Bappeda; Laporan


Pemeliharaan jaringan Bappeda; Laporan Talk Show di radio; Software
e
dokumen siaga; Banner, Buku sosialisasi perencanaan bagi anak SD. Outcom

kegiatan adalah terlaksananya pelayanan informasi perencanaan pembangunan di


Jawa Barat.
(36) Pelayanan Data dan Informasi Perencanaan Pembangunan yang dilaksanakan
oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 583.640.000. realisasi keuangan sebesar
Rp. 581,835,400 (99,69%). Output kegiatan adalah Laporan Pengelolaan

Sistem Jaringan Informatika, Jurnal Analisis Kebijakan Pembangunan,Buku


Profil Selayang Pandang Jawa Barat, Buku Indikator Makro kabupaten/kota Jawa
Barat, Video Durasi Pendek UPTB Pusdalisbang, Penyelenggaraan dan Prosiding
Bimtek Pelayanan Data Berbasis IT, Leaflet Produk Pusdalisbang, Poster Km 0 Pro
Poor, Video Km 0 Pro Poor, Leaflet Km 0 Pro Poor, Leaflet Perda Satu Data, Bukti
Rekaman Penyelenggaraan Publikasi Media Elektronik, X-banner Proses
Pengelolaan Data, Cinderamata Pameran Pembangunan, Laporan Pengelolaan
Kios K, Laporan Pengelolaan Website Pusdalisbang,
Laporan Keikutsertaan Pameran Pembangunan Outcome kegiatan adalah

terfasilitasinya pelayanan data dan informasi serta terinformasikannya hasil


analisis pembangunan kepada masyarakat secara berkala.

b. Permasalahan dan Solusi


a. Permasalahan
(a) Terbatasnya data dan informasi dalam pelaksanaan penanganan permasalahan
kesejahteraan sosial di Jawa Barat
(b) Keberadaan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Jawa Barat belum sepenuhnya
dipahami dan diketahui oleh masyarakat secara luas.
(c) Masih banyaknya pelanggaran isi siaran oleh lembaga penyiaran baik TV
maupun Radio di Jawa Barat.
(d) Sangat terbatasnya kanal untuk Lembaga Penyiaran Swasta (LPS) baik Radio
maupun TV, dan adanya peraturan bagi lembaga penyiaran TV harus mulai

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-232


bermigrasi dari Analog ke Digital juga permasalahan banyaknya Lembaga
Penyiaran Komuniitas yang belum memperoleh Izin Penyelenggaraan Penyiaran
(IPP) dari pemerintah padahal Rekomendasi Kelayakan (RK) mereka telah
dikeluarkan oleh KPID Jawa Barat.
b. Solusi
a. Melakukan pembuatan sistem database tentang permasalahan
kesejahteraan sosial dalam pelayanan publik.
b. Perlu ditingkatkannya sosialisasi kepada masyarakat tentang peran dan

fungsi Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Jawa Barat dalam pembangunan


dunia penyiaran lokal di Jawa Barat.
c. KPID Jawa Barat lebih mengintensifkan pengawasan terhadap isi siaran

Radio/TV lokal di Jawa Barat juga meningkatkan kegiatan-kegiatan


pembinaan dan peningkatan SDM penyiaran lokal.
d. Meningkatkan sosialisasi tentang sudah tidak tersedianya lagi kanal bagi

LPS TV maupun Radio, sedangkan untuk Lembaga Penyiaran Komunitas (LPK)


akan terus dikomunikasikan kepada Kominfo untuk penyelesaian
perizinanannya. Sedangkan keharusan bermigrasi bagi Lembaga
Penyiaran TV dari Analog ke Digital akan terus disosialisasikan agar pada
waktu yang telah ditentukan semua TV dapat beralih ke Digital.
4.1.18 Urusan Pertanahan

Indikator kinerja Pemerintah Daerah pada Misi Ketiga terhadap penyelenggaraan


pemerintahan Provinsi Jawa Barat dalam urusan Pertanahan adalah jumlah aset tanah milik
Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang disertifikatkan pada tahun 2014 sebanyak 195 bidang
tanah dengan luas kurang lebih 150 Ha.

Untuk mencapai Indikator kinerja Pemerintah Daerah dilakukan melalui program sebagai
berikut :
1. Program Pengadaan, Penataan dan Pengendalian Administrasi Pertanahan
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Fasilitasi Pengadaan Tanah dan Masalah/Konflik Pertanahan yang
dilaksanakan Biro Pemerintahan Umum Setda Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 452.057.000 realisasinya sebesar
Rp. 452.056.300 (100%). Output kegiatan adalah 15 kali melaksanakan

pembinaan, pengendalian dan pengawasan pengadaan tanah untuk


kepentingan umum yang penetapan lokasinya ditetapkan oleh Gubernur Jawa
Barat ke kabupaten/kota se Jawa Barat, 12 kali fasilitasi penyelesaian
permasalahan/konflik lahan yang berada di kabupaten/kota diantara
Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Sumedang, Kabupaten
Cianjur, Kabupaten Cirebon, Kota Depok, Kabupaten Majalengka, Kabupaten
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-233
Indramayu, 5 kali fasilitasi permasalahan pertanahan yang diakibatkan
pengadaan tanah di Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten
Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Cirebon, Kabupaten
e
Majalengka, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang. kegiatan
Outco
m
adalah Kegiatan diterbitkan 3 Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang
Penetapan Lokasi untuk Pembangunan Jalan Tol Bogor Ring Road, Jalan Tol
Cimanggis-Cibitung dan Pengadaan Tanah untuk Pembangunan PLTA Upper
Cisokan Pumped Storage Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Cianjur,
teridentifikasi penyelesaian masalah/konflik pertanahan di Kabupaten Bandung,
Kabupaten Garut, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Cianjur, Kabupaten
Cirebon, Kota Depok, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Indramayu dan
teridentifikasi permasalahan pertanahan yang diakibatkan oleh pengadaan
tanah di Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Cianjur,
Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka,
Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang.
(2) Kegiatan Pengamanan Aset Tanah dan Bangunan Milik Pemerintah Provinsi
Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Biro Pengelolaan Barang Daerah
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 29.409.300.000 dengan realisasi sebesar
Rp. 15.553.265.043. (52,88%) Output kegiatan adalah dari pelaksanaan

kegiatan adalah tersertifikatkannya tanah milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat,


terbangunnya gudang, terbangunnya pos pengaman, terpasangnya patok dan
e
papan nama. kegiatan adalah meningkatnya jumlah tanah
Outcom
Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang bersertifikat, serta meningkatnya
keamanan aset milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
(3) Kegiatan Peningkatan Pengamanan dan Pemeliharaan Aset Tanah dan
Bangunan di Agro Techno Park (ATP) Cikadu Cianjur yang dilaksanakan oleh
Biro Pengelolaan Barang Daerah dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 3.098.000.000 dengan realisasi sebesar Rp 2.015.303.829 (65,05%)
Output kegiatan adalah tersertifikatkannya tanah milik Pemerintahan Provinsi
Jabar, terbangunnya gudang, terbangunnya pos pengaman, teRp asangnya
e
patok dan papan nama. kegiatan adalah meningkatnya keamanan
Outco
m
aset Pemerintah Provinsi Jawa Barat di ATP Cikadu Cianjur Jawa Barat.
(4) Kegiatan Pengadaan Lahan yang dilaksanakan oleh Biro Pengelolaan
Barang Daerah dengan alokasi anggaran sebesar Rp 378.316.933.000
dengan realisasi sebesar Rp 180.102.743.307 (47,6%) Output kegiatan
adalah tersedianya tanah milik Pemerintahan Provinsi Jabar untuk digunakan
e
mendukung tupoksi OPD. m
Outco
BP3U Ciherang Cianjur, lahan Interchange Kota Bandung, di Kabupaten

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-234


Bandung dan Purwakarta.
(5) Kegiatan Pengelolaan Pemanfaatan Aset Tanah dan Bangunan Milik Pemerintah

Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 23.600.000.000 yang


dilaksanakan oleh Biro Pengelolaan Barang Daerah dengan realisasi sebesar
Rp 20.977.211.564 (88,88%). Output kegiatan adalah teramankannya aset

melalui pemagaran, plank nama dan pematokan serta termanfaatkannya aset


milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat, melalui program sewa menyewa dan
penilaian/appraisal terhadap aset – aset yang perlu proses klarifikasi dalam rangka
ganti rugi akibat kerja sama pemanfaatan yang kurang efektif serta terhadap aset
– aset yang akan dikerjasamakan dengan pihak swasta.
e l
Outcom kegiatan adalah tersedianya dokumen appraisa sebagai pedoman /
dasar dalam penetapan nilai perjanjian kerjasama antara Pemerintah Provinsi
Jawa Barat dengan masyarakat.
b.Permasalahan dan solusi
a. Permasalahan
(a) Data kepemilikan tentang aset tanah Provinsi Jawa Barat maupun aset – aset

tanah yang diserahkan dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat
pasca otonomi daerah, tidak lengkap. Pada Tahun Anggaran 2014 target
pensertifikatan tanah adalah sebanyak 1000 bidang tanah dan terealisasi
sebanyak 2. bidang tanah (sertifikat sudah jadi dan diserahterimakan). Proses
pensertifikatan 26 bidang tanah lainnya belum dapat diproses lebih lanjut oleh
BPN kabupaten/Kota karena tidak lengkapnya dokumen kepemilikan.
(b) Proses pensertifikatan sangat tergantung dari kantor BPN kabupaten/kota,

Kanwil BPN sampai BPN Pusat. Lamanya proses pensertifikatan sangat


tergantung pada kinerja pada kantor BPN tersebut.
(c) Masih adanya konflik pertanahan yang diakibatkan oleh Pengadaan Tanah bagi

Pembangunan untuk kepentingan umum terutama dalam hal pembebasan ganti


rugi yang sering tidak sepakat mengenai besarannya.
b. Solusi
(a) Kelengkapan data/dokumen yang berkaitan dengan aset baik pasca OTDA

maupun dari pengadaan aset yang diperlukan harus terinventarisir dengan baik
dengan melibatkan instansi/OPD terkait aset – aset dimaksud.
(b) Perlu dilakukan koordinasi yang intensif antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat

dengan BPN kabupaten/kota. Perlu pelibatan notaris yang telah ditunjuk baik oleh
Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun oleh BPN agar proses pensertifikatan
dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Dan Pelibatan notaris dalam proses
pensertifikatan dilakukan dengan kontrak jadi sehingga tidak terjadi perulangan
anggaran.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-235


(c) Konsultasi Publik yang melibatkan antara masyarakat dan Pemerintah harus
sering berdialog dengan masyarakat agar dapat memahami dengan Peraturan
Perundang-undangan yang berlaku melalui putusan pengadilan.
4.1.19 Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Pencapaian Indikator Kinerja daerah pada Misi Ketiga terhadap penyelenggaraan


Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk urusan kesatuan bangsa dan Politik dalam negeri
adalah sebagai berikut : indeks demokrasi Provinsi Jawa Barat 65,18 Poin; dan Tingkat
Partisipasi Pemilihan Umum 71,3%;
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Pendidikan Politik Masyarakat
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Pembinaan Orkemas di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik dengan anggaran sebesar Rp. 1.100.000.000
dan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.066.061.750 (96,91%). Output kegiatan

adalah penguatan kelembagaan Ormas sebagai mitra Pemerintah melalui


penyelenggaraan 1 kali Gebyar Ormas yang diikuti oleh 303 orang peserta, 2
e
kali Jambore Ormas, dan Cyber Ormas. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya fungsi dan kelembagaan Ormas dalam pelaksanaan
pembangunan di Jawa Barat.
(2) Kegiatan Pendidikan Bela Negara Bagi Generasi Muda, yang dilaksanakan oleh
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat dengan
anggaran sebesar Rp. 950.000.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp.
907.759.000 (95,55%). Output kegiatan adalah terwujudnya rasa cinta tanah
air melalui penyelenggaraan 9 kali pendidikan bela negara yang diikuti oleh 900
e
orang peserta. kegiatan adalah terwujudnya patriotisme dan
Outco
m
ketahanan nasional di Jawa Barat
(3) Kegiatan Fasilitasi Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dan Pemilu DPR,
DPD, dan DPRD yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik, dengan anggaran sebesar Rp. 300.000.000 dan realisasi anggaran
sebesar Rp. 279.352.000 (93,12%). Output kegiatan adalah meningkatnya

kualitas pemantauan dan pelaporan proses Pemilihan Presiden dan Wakil


Presiden, dan Pemilihan Umum DPR, DPD, dan DPRD di Jawa Barat melalui
pemantauan pelaksanaan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden dan
Pemilihan Umum DPR, DPD, dan DPRD di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat.
e
Outcom kegiatan adalah terciptanya hasil pemantauan dan pelaporan proses
Pemilihan Umum yang legitimatif.
(4) Kegiatan Sosialisasi Penyelenggaraan Pemilu Tahun 2014 yang dilaksanakan
oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, dengan anggaran sebesar
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-236
Rp. 2.200.000.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 2.112.400.635
(96,02%). Output kegiatan adalah meningkatnya kualitas Pemilihan Umum
Legislatif di Jawa Barat melalui penyelenggaraan 1 kali sosialisasi Pemilu yang
e
diikuti oleh 6640 orang peserta dari seluruh Jawa Barat. kegiatan
Outco
m adalah terciptanya hasil Pemilihan Umum yang legitimatif.
(5) Kegiatan Fasilitasi Pengisian Anggota DPRD Provinsi dan kabupaten/kota Hasil
Pemilu 2014 yang dilaksanakan Biro Pemerintahan Umum Setda Provinsi
Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 400.000.000, realisasinya
sebesar Rp. 387.515.000. (96,8%). Output kegiatan adalah 2 (dua) kali

Rapat koordinasi tentang Pengisian Anggota DPRD Provinsi dan


kabupaten/kota Hasil Pemilu 2014 sebanyak 78 orang, 108 (seratus delapan) kali
melaksanakan koordinasi ke kabupaten/kota se Jawa Barat dalam rangka proses
pengisian pemberhentian Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat masa Jabatan
Tahun 2009-2014 dan peresmian pengangkatan Anggota DPRD Provinsi Jawa
Barat Tahun 2014-2019 serta peresmian pemberhentian Anggota DPRD
kabupaten/kota masa Jabatan Tahun 2009-2014 dan peresmian
e
pengangkatan Anggota DPRD kabupaten/kota Tahun 2014-2019. Outcom

kegiatan adalah (a) Terbitnya Keputusan Menteri Dalam Negeri tentang


peresmian pemberhentian Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat masa Jabatan
Tahun 2009-2014 dan peresmian pengangkatan Anggota DPRD Provinsi Jawa
Barat Tahun 2014-2019; (b) Terbitnya Keputusan Gubernur Jawa Barat
tentang peresmian pemberhentian Anggota DPRD kabupaten/kota masa
Jabatan Tahun 2009-2014 dan peresmian pengangkatan Anggota DPRD
kabupaten/kota Tahun 2014-2019.
(6) Kegiatan Fasilitasi Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Akhir
Masa Jabatan Tahun 2014 yang dilaksanakan Biro Pemerintahan Umum
Setda Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 200.000.000, realisasinya sebesar Rp. 176.485.840. (88,24%). Output

kegiatan adalah 2 (dua) kali rapat persiapan dan pelaksanaan dalam rangka
pemberkasan pengesahan pemberhentian dan pengangkatan bupati/wakil
bupati dan walikota/wakil walikota yang berakhir masa jabatannya Tahun 2014
sebanyak 3 bupati/wakil bupati dan 1 walikota/wakil walikota yaitu
Bupati/Wakil Bupati Garut, Bupati/Wakil Bupati Ciamis, Bupati/Wakil Bupati
Cirebon dan Walikota/Wakil Walikota Bogor dan koordinasi ke terfasilitasinya
Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang berakhir masa
e
jabatannya Tahun 2014. kegiatan adalah terbitnya keputusan
Outco
m
Menteri Dalam Negeri tentang pengesahan peresmian pemberhentian dan
pengangkatan Bupati/Wakil Bupati Garut, Bupati/Wakil Bupati Cirebon,
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-237
Bupati/Wakil Bupati Ciamis dan Walikota/Wakil Walikota Bogor. Terlantiknya
Bupati/Wakil Bupati Garut, Bupati/Wakil Bupati Cirebon, Bupati/Wakil Bupati
Ciamis dan Walikota/Wakil Walikota Bogor
(7) Kegiatan Fasilitasi Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden di Jawa Barat yang
dilaksanakan Biro Pemerintahan Umum Setda Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 350.000.000 realisasinya sebesar
Rp. 344.392.500. (98,3%). Output kegiatan adalah 2 (dua) kali Rapat

koordinasi tentang fasilitasi pemilu legislatif dan pemilu presiden di Jawa Barat
sebanyak 78 orang, 108 (seratus delapan) kali melaksanakan koordinasi ke
kabupaten/kota se Jawa Barat dalam rangka pemantauan pemilihan presiden dan
proses pengisian pemberhentian pimpinan DPRD Provinsi Jawa Barat masa
Jabatan Tahun 2009-2014 serta peresmian pengangkatan pimpinan DPRD
Provinsi Jawa Barat Tahun 2014-2019 dan peresmian pemberhentian pimpinan
DPRD kabupaten/kota masa Jabatan Tahun 2009-2014 dan peresmian
e
pengangkatan pimpinan DPRD kabupaten/kota Tahun 2014-2019. Outcom

kegiatan adalah (a) Terbitnya Keputusan Menteri Dalam Negeri tentang


peresmian pemberhentiandan peresmian pengangkatan Pimpinan DPRD
Provinsi Jawa Barat; (b) Terbitnya Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang
peresmian pemberhentian dan peresmian pengangkatan Pimpinan DPRD
kabupaten/kota.
(8) Kegiatan Fasilitasi penggantian antar waktu Anggota DPRD
Provinsi/kabupaten/kota dan Perizinan Pejabat Negara serta Anggota DPRD
Provinsi/kabupaten/kota yang dilaksanakan Biro Pemerintahan Umum
Setda Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 150.000.000 realisasinya sebesar Rp. 149.235.000 (99,49%). Output

kegiatan adalah 2 (dua) kali Rapat Koordinasi persiapan dan pelaksanaan


fasilitasi penggantian antar waktu Anggota DPRD Provinsi/kabupaten/kota dan
Perizinan Pejabat Negara serta Anggota DPRD Provinsi/kabupaten/kota diikuti
oleh 10 kabupaten/kota dalam rangka pengisian pemberhentian dan
pengangkatan anggota DPRD 10 kabupaten/kota hasil proses penggantian
antar waktu serta proses perizinan pejabat negara dan Anggota DPRD
Provinsi/kabupaten/kota sebanyak 21 orang dari instansi Pemerintah Provinsi
Jawa Barat, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten
Majalengka, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Ciamis,
Kabupaten Garut, Kabupaten Bandung Barat, Kota Depok, Kota Bogor, Kota
e
Bekasi. kegiatan adalah (a) Terbitnya Keputusan Menteri Dalam
Outco
m
Negeri tentang peresmian pemberhentian dan peresmian pengangkatan
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat; (b) Terbitnya Keputusan Gubernur Jawa
Barat tentang peresmian pemberhentian dan peresmian pengangkatan
Anggota DPRD kabupaten/kota di Kota Cimahi, Kabupaten Garut, Kabupaten
Sumedang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Subang, Kota
Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi.Dikeluarkannya Rekomendasi Gubernur
tentang perijinan pejabat negara dan anggota DPRD Prov/kabupaten/kota
kepada 21 orang pejabat negara dan anggota DPRD Provinsi/kabupaten/kota.
(9) Kegiatan Mediasi infrastruktur Politik di Jawa Barat yang dilaksanakan Biro
Pemerintahan Umum Setda Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 150.000.000 realisasi sebesar Rp. 150.000.000 (100%).
Output kegiatan adalah 2 (dua) kali Forum Group Diskusi (FGD) Mediasi
e
Infrastruktur Politik di Jawa Barat sebanyak 50 orang. kegiatan
Outco
m
adalah tersedianya dokumen rumusan kebijakan Mediasi Infrastruktur Politik di
Jawa Barat.
b. Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan
(a) Kurangnya kelengkapan berkas persyaratan yang diusulkan oleh

Bupati/Walikota berakibat terlambatnya proses penetapan tentang pengisian


anggota DPRD kabupaten/kota oleh Gubernur;
(b) Masih adanya konflik internal partai politik untuk mengusulkan nama calon

anggota DPRD kabupaten/kota yang berakibat tertunda proses pengisian


anggota DPRD kabupaten/kota.
(c) Adanya gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara oleh calon yang tidak

puas dengan diterbitkannya Keputusan Gubernur tentang Penggantian Antar


Waktu Anggota DPRD berakibat tertundanya pelantikan anggota DPRD hasil
PAW.
(d) Belum adanya peraturan teknis dari Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013

tentang Organisasi Kemasyarakatan, sehingga menghambat perumusan


kebijakan yang berkaitan dengan Organisasi Kemasyarakatan.

b. Solusi
(a) Untuk melengkapi kekurangan berkas persyaratan, konflik internal partai

politik dan terjadinya gugatan PTUN maka dilakukan koordinasi ke


kabupaten/kota dan konsultasi ke Kementerian Dalam Negeri.
(b) Melakukan mediasi berbagai masukan yang berasal dari Organisasi

Kemasyarakatan yang bertujuan untuk menunjang jalannya roda


pemerintahan, dimana organisasi kemasyarakatan merupakan mitra sejajar
pemerintah dalam mewujudkan visi dan misi Jawa Barat.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-239


2. Program Pemeliharaan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat
a. Pelaksanaan Program

(1) Kegiatan Penguatan Kewaspadaan dan Deteksi Dini serta Pengawasan Orang
Asing di Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Politik dan
Bangsa Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran sebesar Rp. 750.000.000
dan realisasi anggaran sebesar Rp. 750.000.000 (100%). Output kegiatan

adalah meningkatnya sinergitas dalam penanganan situasi dan kondisi daerah


dan pengawasan orang asing di Jawa Barat melalui pelaksanaan pengamanan dan
pemantauan situasi dan kondisi daerah serta pengawasan orang asing di
e
27 kabupaten/kota di Jawa Barat. kegiatan adalah terwujudnya
Outco
m
sinergitas dan kerjasama dalam penanganan situasi dan kondisi daerah dan
pengawasan orang asing di Jawa Barat.

(2) Kegiatan Rencana Aksi Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri, yang
dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa
Barat dengan anggaran sebesar Rp. 250.000.000 dan realisasi anggaran
sebesar Rp. 216.464.850 (86,59%). Output kegiatan adalah meningkatnya

komunikasi dan kerjasama antar Tim terpadu di Jawa Barat melalui


penyelenggaraan 1 kali rapat koordinasi yang diikuti oleh Tim Terpadu dari 27
kabupaten/kota di Jawa Barat dan 2 kali Rakor Timdu Tingkat Provinsi serta
pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana aksi Timdu Provinsi dan
e
kabupaten/kota. kegiatan adalah terciptanya kondisi sosial, hukum,
Outco
m
dan keamanan yang kondusif dalam mendukung kelancaran pembangunan di
Jawa Barat.
(3) Koordinasi dan Fasilitasi Penyelenggaraan Pemeliharaan Ketentraman dan
Ketertiban Masyarakat di Jawa Barat yang dilaksanakan Biro Pemerintahan
Umum Setda Provinsi Jawa Bara t, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 668.000.000 realisasi sebesar Rp. 666.400.000 (95,9%). Output kegiatan

adalah 1 (satu) kali Rapat Koordinasi Pemeliharaan Ketentraman dan Ketertiban


Masyarakat di Jawa Barat diikuti oleh Badan/Kantor Kesbangpol dan Polisi Pamong Praja
kabupaten/kota se Jawa Barat sebanyak 60 orang,
4 (empat) kali Rapat Teknis Pemeliharaan Ketentraman dan Ketertiban
Masyarakat di Jawa Barat diikuti oleh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah
iscussion
dan Instansi terkait sebanyak 100 orang untuk menentukan tema pada Focuss
iscussion Group D
Group D (FGD), 6 (enam) kali Focuss (FGD)
Pemecahan Masalah Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat di Jawa Barat diikuti
oleh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah dan Instansi terkait sebanyak
150 orang dengan tema “Peran Pemerintah Dalam Antisipasi
Berkembangnya Aksi Terorisme di Jawa Barat”, “Peran Pemerintah Dalam
Antisipasi meningkatnya Penyakit Masyarakat di Jawa Barat”, Peran Pemerintah
Dalam Meningkatkan Kerukunan Umat Beragama Dalam Mencapai Kondusifitas
Tramtibmas di Jawa Barat”, “Peran Pemerintah Dalam Penanganan Konflik Sosial
di Jawa Barat”, “Peran Pemerintah Dalam Penanganan Imigran Ilegal di Jawa
Barat” dan “ Peran Pemerintah Dalam Rangka Pengamanan Natal dan Tahun
Baru 2015 di Jawa Barat”, 1 (satu) kali peningkatan wawasan ke
e
Provinsi Sulawesi Utara. kegiatan adalah terumuskan bahan
Outco
m
kebijakan untuk penanganan teroris, penyakit masyarakat, kerukunan umat
beragama, penanganan konflik sosial, imigran illegal dan pengamanan natal dan
Tahun baru 2015 di Jawa Barat. Hasil peningkatan wawasan adanya
pembandingan dalam penanganan ketentraman dan ketertiban masyarakat di
Provinsi Sulawesi Utara sebagai bahan perumusan kebijakan di Jawa Barat.
(4) Kegiatan Koordinasi, Fasilitasi Pengembangan Budaya, Seni Tradisional dan
Kearifan Lokal, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan
dan Pembangunan Wilayah IV Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 535.000.000 realisasi anggaran sebesar 501.500.000
(93,74%). Output kegiatan adalah terkoordinasikannya Pemberdayaan
Masyarakat melalui pendekatan Budaya dan Kearifan Lokal di Wilayah IV
e
Provinsi Jawa Barat. kegiatan adalah Pembangunan dan
Outco
m
Pengembangan PemberdayaanMasyarakat di Wilayah IV dapat dikoordinasikan.
(5) Kegiatan Pengamanan Pembersihan dan Pengosongan Area Genangan Waduk
Jatigede, yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
Jawa Barat, dengan anggaran sebesar Rp. 10.000.000.000 realisasi anggaran

sebesar Rp. 0 (0%). Kegiatan ini tidak dilaksanakan karena Peraturan Presiden
yang mengatur tentang penanganan sosial dampak pembangunan Waduk
Jatigede sebagai dasar hukumnya sampai dengan akhir Tahun anggaran belum
terbit, selanjutnya anggaran kegiatan tidak diserap dan disilpakan.
(6) Kegiatan Pengamanan Pembebasan Lahan di Ujung Run Away Bandara
Internasional Jawa Barat (BIJB), yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 200.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp. 98.466.385 (49,23%).
Output kegiatan adalah Operasional ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat dalam tahap pengukuran dan pembebasan lahan di Ujung Run
e
Away BIJB. kegiatan adalah meningkatnya sinergitas penanganan
Outco
m
pemeliharaan trantibum dan ketentraman masyarakat.
(7) Kegiatan Penyelenggaraan Pemeliharaan Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat, yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-241
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 500.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 483.282.000 (96,66%). Output kegiatan adalah

pelaksanaan pemeliharaan trantibum di daerah Jawa Barat serta koordinasi dan


fasilitasi pengamanan dan ketentraman masyarakat di kabupaten/kota, Rapat
Koordinasi, patroli dalmas, operasional Hari raya Ied dan Pengamanan rumah
e
VVIP. kegiatan adalah meningkatnya sinergitas penanganan
Outco
m
pemeliharaan trantibum dan ketentraman masyarakat.
(8) Kegiatan Peningkatan Peran dan Fungsi Linmas Dalam Menghadapi Pemilu dan
Kesiapsiagaan Satlinmas Dalam Penanggulangan Bencana, yang dilaksanakan
oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.644.620.000.00, realisasi anggaran sebesar Rp.
1.581.347.440 (96,15%). Output kegiatan adalah pelaksanaan bimbingan
teknis dan pemberian perlengkapan bagi peserta di kabupaten/kota,
e
monitoring dan evaluasi. kegiatan adalah meningkatnya
Outco
m
kemampuan dan kesiapsiagaan Linmas dalam menghadapi Pemilu dan
Penanggulangan Bencana.
(9) Kegiatan Koordinasi Peningkatan Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat dengan unsur POLRI, TNI dan Satpol PP kabupaten/kota yang
dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000, realisasi anggaran sebesar
Rp. 190.635.500 (95,32%). Output kegiatan adalah kegiatan Pemeliharaan
Trantibum di Kota Bandung dan BKPP Wil I, II, III, IV serta Koordinasi dan
e
fasilitasi pengamanan dan ketentraman masyarakat. kegiatan adalah
Outco
m
terciptanya sinergitas pengamanan dan pemeliharaan trantibum dan
ketentraman masyarakat.
(10) Kegiatan Fasilitasi Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat dan
Penegakan Peundang-undangan Daerah Secara Terpadu di Perbatasan Provinsi
kabupaten/kota, yang dilaksanakanoleh Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 500.000.000,
realisasi anggaran sebesar Rp. 472.392.600 (94,48%). Output kegiatan
adalah Forum Komunikasi Masyarakat Wilayah Perbatasan, Operasi Terpadu

pengawasan dan penanganan pelanggaran Perda serta gangguan trantibum di


wilayah perbatasan Provinsi, kabupaten/kota, Rakor pembahasan kesepakatan
bersama antara Provinsindengan kabupaten/kota, Patroli pengawasan
pelaksanaan perda tibumtranmas di wilayah perbatasan provinsi. Outcome

kegiatan adalah terciptanya iklim yang kondusif dan terbinanya/terjalinnya


kerjasama Tibumtranmas dan Gakda di daerah perbatasan Jawa Barat, Jateng,
DKI Jakarta dan Banten.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-242
(11) Kegiatan Pengamanan dan Penertiban Asset Vital Milik Pemda Provinsi Jawa
Barat, yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 300.000.000, realisasi anggaran
sebesar Rp. 282.136.000 (94,05%). Output kegiatan adalah identifikasi

permasalahan asset Pemerintah Provinsi Jawa Barat diOPD Pemerintah Provinsi


Jawa Barat, Rakor, penertiban asset di kabupaten/kota dan pembongkaran
e
billboard di kabupaten/ kota. kegiatan adalah terselamatkannya
Outco
m asset milik Pemda Provinsi Jawa Barat.
(12) Kegiatan Fasilitasi Pengamanan Wilayah Pemilu Legislatif dan Presiden Tahun
2014 di Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong
Praja Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 1.500.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp. 1.487.020.100 (99,13%).
Output kegiatan adalah Koordinasi dan fasilitasi pengamanan wilayah Pemilu
Legislatif dan Presiden (Rakornis, Kampanye, Masa tenang, Pemungutan suara
e
dan Pelantikan). kegiatan adalah meningkatnya keamanan dan
Outco
m
ketertiban dalam penyelenggaraan Pemilu.
(13) Kegiatan Operasi Bersama Provinsi dengan kabupaten/kota dan Instansi
Vertikal untuk Pengendalian Kawasan Bandung Utara (KBU), yang dilaksanakan
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.034.210.000, realisasi anggaran sebesar
Rp. 808.984.800.000 (78,22%). Output kegiatan adalah rapat koordinasi

Pengendalian KBU, Operasional Binwasluh di KBU, Operasional Pengendalian di


KBU, diskusi perbandingan penanganan pengendalian wilayah strategis
e
kegiatan adalah meningkatnya kerjasama pengendalian
provinsi. Outcom
dan penataan KBU.
b. Permasalahan dan Solusi

a. Permasalahan
(a) Belum maksimalnya sinergitas berbagai stakeholder dalam penyelenggaraan
pemeliharaan ketentraman dan ketertiban masyarakat di Jawa Barat.
(b) Belum adanya sarana dan prasarana operasional Satlinmas dan penanganan di
daerah bencana di Kabupaten/kota se Jawa Barat.
b. Solusi
(a) Meningkatkan koordinasi dan sinergitas dengan berbagai stakeholders di Jawa

Barat, yakni dengan melakukan rapat teknis yang melibatkan semua stakeholder
yang terkait secara berkesinambungan.
(b) Menyediakan sarana dan prasarana operasional Satlinmas dalam penanganan di
daerah bencana di Kabupaten/kota se Jawa Barat.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-243
4.1.20 Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Keuangan Daerah,
Kepegawaian dan Persandian

Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Ketiga terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Keuangan Daerah, Kepegawaian dan Persandian adalah sebagai berikut: Skala Kepuasan
Masyarakat terhadap Layanan Pemerintahan Skala 3; Indeks Persepsi Korupsi 3,7 poin;
Indeks Kebahagiaan 67,66 %; Jumlah Penerbitan Perijinan 40.877 Ijin; Indeks

Keterbukaan Informasi Publik 63 Poin; Pendapatan Asli Daerah 15,16 Triliyun Rupiah;
Indikator Daya Saing Provinsi Rangking 5;
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Pemantapan Otonomi Daerah dan Sistem Administrasi Daerah
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintahan di Jawa
Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.3.500.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp.1.296.606.416 (37,05%). Output kegiatan adalah Terpenuhinya kebutuhan

operasional penyelenggaraan urusan pemerintahan dan Terlaksananya


Fasilitasi dan koordinasi penyelenggaraan urusan pemerintahan Provinsi Jabar.
e
Outcom kegiatan adalah Terlaksananya penyelenggaraan urusan
pemerintahan Provinsi Jawa Barat.
(2) Kegiatan Sui ve ilance ISO BKD Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan oleh
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 200.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 199.646.000
(99.82%). Output kegiatan adalah rapat tinjauan manajemen, rapat audit
e
internal, audit eksternal, evaluasi pelaksanaan ISO BKD. Outcom kegiatan
adalah meningkatnya pelayanan administrasi kepegawaian;
(3) Kegiatan Fasilitasi Layanan Pengguna LPSE Provinsi Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 422.851.400 realisasi anggaran
sebesar Rp. 421.746.400 (99,74%). Output kegiatan adalah bimtek

penggunaan aplikasi SPSE dan RUP bagi 2100 orang (panitia, admin agency,
auditor, PPK, pengelola LPSE dan penyedia); 12 bulan Verifikasi; tersedianya alat
peraga layanan informasi (3.000 leaflet, 4 buah banner, 1 paket nametage,
1 buah back drop dan 1 buah spanduk); 10 kali publikasi di media cetak; rapat
koordinasi dengan pengelola LPSE kabupaten/kota; konsultasi dan koordinasi
pengelola LPSE dan WBS (ke Pusat dan ke LPSE kabupaten/kota);
terlaksanakannya 2 kali survey IKM; terfasilitasinya 1 Tahun penyelenggaraan
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-244
Whistle Blowing Sistem (WBS); 1 tahun konten kartun pada web Balai LPSE; 5
e
kali mengikuti pameran. kegiatan adalah terwujudnya prinsip-prinsip
Outco
m
pengadaan barang/jasa di Jawa Barat yang efisien, efektif, akuntabel,
transparan, adil, tidak diskriminatif, terbuka dan persaingan yang sehat.
(4) Kegiatan Konsolidasi Dewan Pengurus KORPRI Provinsi Jawa Barat yang
dilaksanakan oleh Sekertariat Korpri Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 180.000,000 Realisasi anggaran sebesar
Rp. 179.000.000 (99,44%). Output kegiatan adalah terselenggaranya

Upacara Puncak HUT KORPRI Tingkat Provinsi Jawa Barat, terselenggaranya


Tabur Bunga di Taman Makam Pahlawan dan penanaman pohon di 2
e
Kabupaten. kegiatan adalah Terevaluasinya program kerja kerja DP
Outco
m
KORPRI Provinsi dan adanya kesepakatan perbaikan kinerja dimasa yang akan
datang, tumbuhnya kesadaran berbangsa dan bernegara melalui upacara
puncak dan ziarah ke makam pahlawan.
(5) Kegiatan Memfasilitasi, Mengevaluasi dan Meningkatkan Kapasitas
Penyelenggaraan Pemerintah kabupaten/kota, yang dilaksanakan oleh Biro
Otonomi Daerah dan Kerjasama. dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 350.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 320.406.671 (91,54%).
Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi dan evaluasi penyelenggaraan
urusan pemerintahan kabupaten/kota dalam rangka optimalisasi Otonomi
e
Daerah. kegiatan adalah terfasilitasinya penyelenggaraan urusan
Outco
m
pemerintahan kabupaten/kota urusan wajib atau urusan pilihan berdasarkan
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
(6) Kegiatan memfasilitasi Penataan Daerah di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh
Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 252.700.000 realisasi Rp. 251.085.000 (99,36%). Output kegiatan adalah
tersusunnya dokumen penataan daerah (1 Dokumen EPDOB dan 1 Dokumen
e
EKPOD). kegiatan adalah terfasilitasi Penataan Daerah Otonom

Outco
m di Jawa Barat.
(7) Kegiatan menyusun Laporan Pertanggungjawaban Gubernur Jawa Barat dan
Memfasilitasi Urusan Pemerintahan Provinsi, yang dilaksanakan oleh Biro
Otonomi Daerah dan Kerjasama dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 500.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 478.854.500 (95,77%).
Output kegiatan adalah penyusunan dokumen Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2013,


pengumpulan dan identifikasi data-data sebagai bahan penyusunan Laporan
Keterangan Pertanggung jawaban Gubernur Jawa Barat Tahun 2014, dan rapat
fasilitasi urusan pemerintahan dengan OPD/ Biro di lingkungan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-245


Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan melibatkan Kementerian Dalam Negeri.
e
Outcom kegiatan adalah Tersedianya dokumen LKPJ, Nota Pengantar LKPJ
dan Buku Data LKPJ Gubernur Jawa Barat AKhir Tahun Anggaran 2013.
(8) Kegiatan menyusun Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)
Provinsi dan Memfasilitasi Serta Mengevaluasi Penyusunan LPPD
kabupaten/kota Tahun 2014, yang dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah
dan Kerjasama dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 238.937.100 (95,57%). Output kegiatan adalah LPPD

Provinsi beserta Indikator Kerja Kunci (IKK) dan Informasi penyelenggaraan


Pemerintahan Daerah (ILPPD) Tahun 2013 serta fasilitasi penyusunan LPPD
e
kabupaten/kota. kegiatan adalah tersedianya dokumen LPPD
Outco
m
Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 dan terinformasikannya Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran
2013 kepada Masyarakat melalui Media Massa dan Media Elektronika.
(9) Kegiatan Melakukan Pemeliharaan Sertifikasi Manajemen ISO 9001 : 2008 yang
dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama , dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 40.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 37.850.000
(94,63%). Output kegiatan adalah tinjauan manajemen Mutu ISO 9001 :
e
2008. kegiatan adalah terpeliharanya Sertifikasi Manajemen ISO
Outco
m
9001 : 2008 pada Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama .
(10) Kegiatan Penegasan Batas Daerah Daerah antar Provinsi dan antar
kabupaten/kota di Jawa Barat yang dilaksanakan Biro Pemerintahan Umum
Setda Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 550.000.000 .realisasinya sebesar Rp. 527.871.000 (95.97%). Output

kegiatan adalah 2 (dua) kali Rapat Koordinasi Penegasan Batas Daerah Antar
kabupaten/kota di Jawa Barat sebanyak 50 orang, 1 (satu) kali verifikasi 14
Segmen Batas Daerah sebanyak 40 orang, 1 (satu) kali Rapat Koordinasi
Pembahasan draft Peraturan Menteri Dalam Negeri dan Peta 14 Segmen Batas
Daerah sebanyak 40 orang, 1 (satu) kali Peningkatan Wawasan ke Provinsi
e
Nusa Tenggara Barat sebanyak 7 orang. kegiatan adalah dari 14
Outco
m
segmen batas, yang disepakati 12 segmen batas daerah untuk ditetapkan menjadi
Peraturan Menteri Dalam Negeri RI beserta Petanya yaitu batas daerah
antara Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang, Kabupaten Bandung
Barat dengan Kabupaten Subang dan Kabupaten Subang dengan Kabupaten
Bandung, Kabupaten Karawang dengan Kabupaten Subang, Kabupaten
Karawang dengan Kabupaten Bekasi, Kabupaten Cianjur dengan Kabupaten
Bogor dan Kabupaten Cianjur dengan Kabupaten Purwakarta, Kabupaten
Cianjur dengan Kabupaten Garut, Kabupaten Cianjur dengan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-246


Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Indramayu dengan Kabupaten Subang,
Kabupaten Bekasi dengan Kabupaten Bogor, Kota Bekasi dengan Kabupaten
Bogor, Kota Bekasi dengan Kabupaten Bekasi, Kota Cirebon dengan Kabupaten
Cirebon, Kabupaten Indramayu dengan Kabupaten Majalengka, Kabupaten
Bogor dengan Kota Bogor.
(11) Kegiatan Fasilitasi Pembakuan nama Rupa bumi di Provinsi Jawa Barat yang
dilaksanakan Biro Pemerintahan Umum Setda Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 282.133.000 realisasinya
Rp. 278.112.527 (98,57%). Output kegiatan adalah 1 (satu) kali Rakor
Verifikasi Rupabumi alami se Jawa Barat sebanyak 60 orang dan 4 (empat) kali
e
verifikasi pendataan rupabumi unsur alami se Jawa Barat. kegiatan
Outco
m
adalah teridentifikasi rupabumi unsur alami di Jawa Barat sebanyak 17412 pada
27 kabupaten/kota mencakup nama, sejarah, asal bahasa, titik koordinat dan
telah terverifikasi sebanyak 9481 unsur alami sebagai bahan validasi oleh Tim
Nasional RI untuk ditetapkan dan dibakukan baik secara nasional maupun
internasional melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
(12) Kegiatan Koordinasi, Fasilitasi dan Monitoring Pemilihan Legislatif dan Presiden
Tahun 2014 di Wilayah I, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I Provinsi Jawa Barat ,
dengan Alokasi Anggaran sebesar Rp. 100.000.000 Realisasi Anggaran sebesar
Rp. 100.000.000 (100%). Output kegiatan adalah Fasilitasi, Koordinasi dan
Monitoring Pemilihan Legislatif dan Presiden RI Tahun 2014 di wilayah I
e
4dokumen Bidang Pemerintahan di Wilayah I. kegiatan adalah
Outco
m
terpilihnya anggota legislatif dan Presiden serta Wakil Presiden RI Periode
2014. 2019.
(13) Kegiatan Koordinasi Pelaksanaan Pendidikan Menengah Universal 12 Tahun
Kab./Kota di Wil.II Prov. Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Badan
Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000 Realisasi anggaran
sebesar Rp. 100.000.000 (100%) . Output kegiatan adalah terselenggaranya
Rapat koordinasi Pelaksanaan Pendidikan Menengah Universal 12 Tahun
e
Kab./Kota se Wil.II Prov. Jawa Barat. kegiatan adalah meningkatnya
Outco
m
koordinasi dan fasilitasi antar OPD terkait dengan harapan: meningkatnya
kualitas dan relevansi pendidikan menengah, sehingga setelah tamat
mempunyai kompetensi dasar yang dapat digunakan untuk hidup dalam
masyarakat atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi;
Penyeimbangan antara SMA dan SMK. Hal ini, akan mengurangi perbedaan jumlah
kedua jenis sekolah menengah dan sekaligus menambah jumlah lulusan
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-247
yang siap kerja, terutama dari SMK tanpa mengurangi jumlah yang siap
melanjutkan ke perguruan tinggi baik dari SMA maupun SMK; Memperbaiki
kualitas angkatan kerja, Pengetahuan dan keterampilan lulusan SMA/SMK lebih
memadai ketimbang lulusan SD/SMP, sedangkan berdasarkan usia, lulusan
SMA/SMK lebih siap memasuki dunia kerja.
(14) Kegiatan Koordinasi Pembangunan Jawa Barat di Wilayah II yang dilaksanakan
oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 119.100.000 (79,40%). Output kegiatan adalah

terselenggaranya Rapat Persiapan dan Pelaksanaan Rapat Koordinasi


Pembangunan dengan mengundang Bupati/Walikota serta unsur Pimpinan
e
Daerah kabupaten/kota se-Wilayah II. kegiatan adalah Pembuatan
Outco
m
Dokumen Rapat Persiapan dan Pelaksanaan Rapat Koordinasi sebanyak
2 Dokumen.
(15) Kegiatan Forum Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan yang
dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan
Wilayah II Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 75.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 74.850.000 (99,80%). Output kegiatan adalah
terlaksananya Persiapan dan Pelaksanaan Rapat Kerja Badan Koordinasi
e
Pemerintahan dan Pembangunan se-Jawa. kegiatan adalah
Outco
m
Pembuatan Dokumen Draft dan Perumusan Kerja Badan Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan se-Jawa Barat (Persiapan dan Pelaksanaan).
(16) Kegiatan Fasilitasi Koordinasi dan Pengendalian Pembangunan Bidang
Pemerintahan penyelenggaraan OTDA Serta Forum Silatuhrahmi Muspida di
wilayah II Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200,000,000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 199.160.000 (99,58%). Output kegiatan adalah terlaksananya Fasilitasi

Koordinasi dan pengendalian pembangunan Bidang pemerintahan


penyelenggaraan Otda serta Forum silatuhrahmi Muspida di Wilayah II Provinsi
LKPJ Gubernur Jawa Barat Akhir Tahun Anggaran 2014 IV-218 Jawa Barat.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya sinergitas adalah sinergitas
perencanaan Pembanguanan Daerah.
(17) Koordinasi dan Fasilitasi sinergitas dalam rangka Pelaksanaan Jaminan
Kesehatan Nasional di Wilayah II Prov. Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh
Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II
Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 70.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 70.000.000 (100%). Output kegiatan adalah

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-248


terselenggaranya Rapat Koordinasi dan Fasilitasi Sinergitas dalam rangka
Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional di Wilayah II Prov. Jawa Barat.
e
Outcom kegiatan adalah tersedianya data peserta Jaminan Kesehatan
Nasional di Wilayah II Prov. Jawa Barat; Teridentifikasinya Permasalahan
kepesertaan dalam implementasi JKN di Wil.II Prov. Jawa Barat seperti
kepesertaan kuota, non kuota dan kepesertaan baru (Untuk permasalahan kuota
sudah ada beberapa aturan/payung hukum dari Pusat, baik Kemenkes,
Kemendagri dan Kementrian Sosial melalui Surat Edaran yang dapat dijadikan
acuan, Permasalahan kepesertaan non kuota harus ditindaklanjuti bersama- sama
antara lintas sektor terkait yang difasilitasi oleh Pemerintah Daerah Provinsi,
Permasalahan kepesertaan baru, ditindaklanjuti oleh BPJS Kesehatan dengan
upaya sosialisasi lebih menyeluruh kepada masyarakat luas); Adanya
Permasalahan pembiayaan masyarakat miskin di luar kuota Jamkesmas yang
belum terintegrasi ke JKN, perlu ditindaklanjuti melalui kesepakatan antara
Pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota.
(18) Kegiatan Koordinasi, Fasilitasi Persiapan POSPEDA di Kab./Kota se Wilayah II
Prov. Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan
dan Pembangunan Wilayah II Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 70.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 69.976.000
(99,97%). Output kegiatan adalah terlaksananya kegiatan fasilitasi Persiapan
e
POSPEDA Kab./Kota di Wilayah II Prov. Jawa Barat. kegiatan adalah
Outco
m
adanya kesepakatan bersama tentang Penyelenggaraan Pekan Olahraga dan Seni
antar Pondok Pesantren Tingkat Wilayah, dimana Kab. Subang siap mengemban
amanah menjadi tuan rumah penyelenggaraan POSPEDAWIL II Provinsi Jawa
Barat, yang rencananya akan diselenggarakan pada Bulan November 2014;
terdapatnya Tenaga Sarjana Pendamping (SP3OR) di Kab./Kota se Wilayah
II Provinsi Jawa Barat yang akan dilibatkan dalam kegiatan POSPEDAWIL II
Provinsi Jawa Barat, untuk dapat membina dan mampu mengidentifikasi serta
menginventarisasi potensi keolahragaan di wilayah kerjanya masing-masing;
Masing-masing Kab./Kota se Wilayah II Provinsi Jawa Barat (Kab. Purwakarta,
Subang, Karawang, Bekasi dan Kota Bekasi), pada dasarnya siap mengirimkan
peserta/atlet untuk 10 Cabang Olahraga yaitu Atletik, Bola Basket, Bola Voli,
Bulu Tangkis, Futsal, Pencak Silat, Tenis Meja, Sepak Takraw, Senam Santri dan
Hadang; Bagi para peserta yang berhasil meraih prestasi (Juara I sd/ III) pada
Pekan Olahraga dan Seni Pondok Pesantren Tingkat Wilayah Jawa Barat Tahun
2014, akan diberikan penghargaan berupa Medali dan Piala. Sedangkan bagi Juara
I dan Juara II
(Runner Up), sebagai penghargaan, berhak mewakili Wilayahnya untuk
mengikuti POSPEDA Jawa Barat Tahun 2015.
(19) Kegiatan Koordinasi, Fasilitasi Pendampingan Pospedawil di Kab./Kota se
Wilayah II Prov. Jawa Barat , yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 245.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 242.000.000 (98,77%). Output kegiatan adalah terselenggaranya Pekan
e
Olahraga dan Seni Pondok Pesantren Tingkat Wilayah. kegiatan
Outco
m
adalah meningkatkan motivasi kepada para santri di Lingkungan Pondok
Pesantren di Jawa Barat agar lebih giat berolahraga dan berkesenian; Menggali
dan menjaring para santri di Wilayah II Provinsi Jawa Barat yang berbakat dan
potensial untuk dikembangkan dan ditingkatkan prestasinya dalam rangka ikut
mengharumkan nama BKPP Wilayah II Provinsi Jawa Barat di pentas – pentas
Regional maupun Nasional; Sebagai ajang seleksi dalam rangka Pembentukan
Kontingen Jawa Barat didalam mengikuti Pekan Olahraga dan Seni antar
Pondok Pesantren Tingkat Provinsi Jawa Barat dan Nasional Tahun 2016;
tersedianya Peserta Kontingen yang siap dikirim sebagai ajang seleksi menuju
POSPEDA Tingkat Provinsi sebanyak 102 atlit.
(20) Kegiatan Fasilitasi dan Monitoring Pelaksanaan Pemilu Legislatif dan PILPRES
2014 di wilayah II Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Badan
Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 50.000.000 realisasi anggaran
Rp. 49.604.000 (99,21%). Output kegiatan adalah kegiatan terlaksananya
monitoring Pemilu Legeslatif dan Pemilu Presiden Periode 2014 – 2019.
e
Outcom kegiatan adalah terkendalinya pemilu legeslatif dan pilpres
Tahun 2014.
(21) Koordinasi Wawasan Peningkatan Aparatur Desa di Wilayah II Provinsi Jawa
Barat yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan
Pembangunan Wilayah II Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 73.465.094 realisasi anggaran Rp. 73.236.529.00 (99,69%).
Output kegiatan adalah terbinanya Aparatur Desa dalam penataan
pembangunan perdesaan di Wilayah II serta meningkatnya wawasan dan
e
kemampuan aparatur desa dalam penataan pembangunan daerah, Outcom

kegiatan adalah terlaksananya kegiatan Rakor Peningkatan wawasan aparatur


desa di wilayah II Provinsi Jawa Barat.
(22) Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi Gelar Karya serta Kreativitas Seni Budaya
Lokal di Wilayah II Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan
Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II Provinsi

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-250


Jawa Barat, denga n a loka si a ngga ra n sebesa r R p. 129.775.000 rea lisa si
anggaran sebesar Rp. 129.775.000 (100%). Output kegiatan adalah

terlaksananya Pagelaran Seni dan Budaya Daerah di Wilayah II Prov. Jawa Barat
dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Provinsi Jawa Barat ke 69 Tahun
e
2014. dengan menampilkan seni
tradisional yang hampir punah. Outcom

kegiatan adalah terpeliharanya Budaya Asli Daerah berbasis budaya lokal yang
ada di dimasing-masing Sanggar Seni dan Padepokan Seni, seperti Kab.
Purwakarta Sanggar Seni Sinar Pusaka, Kab. Karawang Sanggar Seni
Padepokan Sundapura, Kab. Subang Sanggar Seni Menak Pajajaran, Kabupaten
Bekasi Sanggar Seni Buana Nada dan Kota Bekasi Sanggar Seni Pajajaran.
(23) Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi Pemeliharaan Ketertiban dan Ketentraman
Umum di Wilayah III yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah III Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 50.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 49.525.000 (99,05%). Output kegiatan adalah terwujudnya persamaan
persepsi dan pemahaman dalam terciptanya situasi dan kondisi yang kondusif
e
di Wilayah III. kegiatan adalah terselenggaranya Koordinasi dan
Outco
m
Fasilitasi Pemeliharaan Ketertiban dan Ketentraman Umum di Wilayah III.
(24) Kegiatan Koordinasi, Fasilitasi dan Monitoring Pemilu Legislatif dan Pemilu
Presiden Tahun 2014 di Wilayah III, yang dilaksanakan oleh Badan
Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah III Provinsi
Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 50.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 49.800.000 (99,60%). Output kegiatan adalah

terselenggaranya Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden Tahun 2014 di


kabupaten/kota se Wilayah III yang aman, lancar, jujur, adil sesuai dengan
e
peraturan perundang-undangan yang berlaku, kegiatan adalah
Outco
m
terselenggaranya koordinasi, fasilitasi dan monitoring Pemilu Legislatif dan
Pemilu Presiden Tahun 2014 di Wilayah III.
(25) Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi Kerjasama antar Daerah di Wilayah III, yang
dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan
Wilayah III Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran sebesar
Rp. 50.000.000 realisasi sebesar Rp. 49.810.190 (99,62%). Output kegiatan
adalah terwujudnya kesamaan pemahaman dan persepsi dalam mewujudkan
e
kerjasama antar daerah. kegiatan adalah terselenggaranya
Outco
m
koordinasi dan fasilitasi kerjasama antar daerah di Wilayah III.
(26) Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi Lintas Batas antar Provinsi, kabupaten/kota
dan Penegasan Batas Desa di Wilayah III, yang dilaksanakan oleh Badan
Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah III Provinsi

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-251


Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 50.000.000, realisasi
anggaran sebesar Rp. 48.725.000 (97,45%). Output kegiatan adalah

terwujudnya kesamaan persepsi dan pemahaman dalam penegasan batas


daerah antara Kabupaten dan Kota Cirebon, serta Kabupaten Indramayu dan
Majalengka. Outcome kegiatan adalah terselenggaranya Koordinasi dan

Fasilitasi Lintas Batas antar Provinsi, kabupaten/kota dan Penegasan Batas Desa
di Wilayah III.
(27) Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kinerja Aparatur Pemerintahan Kecamatan di
Wilayah III, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan
Pembangunan Wilayah III Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 50.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 48.675.000
(97,35%). Outputkegiatan adalah meningkatnya pengetahuan dan
e
kemampuan aparatur kecamatan di Wilayah III. kegiatan adalah
Outco
m
terselenggaranya Peningkatan Kinerja Aparatur Pemerintahan Kecamatan di
Wilayah III.
(28) Kegiatan Koordinasi, Fasilitasi serta Pemantauan Penyelenggaraan Pemilihan
Umum di Wilayah IV, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 144.500.000 (96,33%). Output kegiatan adalah terselenggaranya fasilitasi
e
pilkada, pemilu legislatif dan pemilu presiden. kegiatan adalah
Outco
m
terselenggaranya koordinasi, fasilitasi dan pemantauan pelaksanaan.
(29) Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi Sinergitas Pembangunan Bidang
Pemerintahan di Daerah Jabar-Jateng, yang dilaksanakan oleh Badan
Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000. Realisasi
anggaran sebesar Rp. 92.510.000 (92,51%). Output kegiatan adalah
terlaksananya koordinasi dan fasilitasi sinergitas pembangunan bidang
e
pemerintahan di daerah perbatasan jabar-jateng. kegiatan adalah
Outco
m
tidak terjadinya ketimpangan dalam pelayanan pemerintah kepada masyarakat di
wilayah perbatasan jabar-jateng.
(30) Kegiatan Koordinasi, Fasilitasi, Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintahan Umum di Wilayah IV Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan
oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV
Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 375.000.000.
Realisasi anggaran sebesar Rp. 345.496.400 (92,20%). Output kegiatan
adalah terwujudnya koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-252
e
penyelengaraan pemerintahan umum di wilayah IV. kegiatan adalah
Outco
m
terwujudnya sinergitas program tematik kewilayahan di wilayah IV.
(31) Kegiatan Koordinasi, Fasilitasi, Identifikasi Pembangunan Infrastruktur dan
Lingkungan Hidup di Wilayah IV, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 375.000.000. Realisasi anggaran sebesar
Rp. 374.565.000 (96,88%). Output kegiatan adalah Koordinasi, Fasilitasi

Pembangunan Kehutanan di wilayah IV; Koordinasi dan Monitoring Optimalisasi


Pengelolaan Air Pertanian di Wilayah IV; Koordinasi dan Fasilitasi Tata Kelola
e
Pembangunan Lingkungan Hidup di Wilayah IV. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya Kerjasama dan Sinergitas Pengelolaan Lingkungan Hidup di
Wilayah IV.
(32) Kegiatan Mengembangkan Industri Kreatif, yang dilaksanakan oleh Badan
Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV Provinsi
Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 485.000.000. Realisasi
anggaran sebesar Rp. 475.404.360 (98,02%). Output kegiatan adalah
terlaksananya Fasilitasi Pameran Industri Kreatif dan Produk Lokal di Wilayah
e
IV. kegiatan adalah meningkatnya Pengembangan Industri Kreatif
Outco
m
dan Produk Lokal di Wilayah IV.
(33) Kegiatan Pra Musrenbang di Wilayah IV, yang dilaksanakan oleh Badan
Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV Provinsi
Jawa Barat, dengan anggaran sebesar Rp. 300.000.000. Realisasi anggaran
sebesar Rp. 297.073.200 (99,02%), Output kegiatan adalah terlaksananya
Pra Musrenbang di Wilayah IV (meningkatnya sinergitas pembangunan daerah
e
di Priangan Timur dan Barat). kegiatan adalah meningkatnya
Outco
m
Sinergitas Perencanaan Pembangunan di Wilayah IV Tahun 2015.
(34) Kegiatan Koordinasi, Fasilitasi, Sinergitas Pembangunan Lintas kabupaten/kota
di Wilayah IV, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan
dan Pembangunan Wilayah IV Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 150.000.000. Realisasi anggaran sebesar
Rp. 149.565.000 (99,71%). Output kegiatan adalah terlaksananya rapat
e
koordinasi pembangunan lintas kabupaten/kota di wilayah IV. Outcom

kegiatan adalah meningkatnya kerjasama antar kabupaten/kota dengan


pemerintah provinsi dan pusat.
(35) Kegiatan Gelar Karya Pembangunan di Wilayah IV, yang dilaksanakan oleh
Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV
Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 350.000.000
Realisasi anggaran sebesar Rp. 324.147.500 (92,61%). Output kegiatan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-253


e
adalah terlaksananya seleksi Pospeda dan Rakor JKN Wilayah IV. Outcom

kegiatan adalah Terbinanya kegiatan Keagamaan di Pondok Pesantren se


Wilayah IV Jawa Barat.
(36) Kegitan Forum Komunikasi BKPP se Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan
Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 125.000.000. Realisasi
anggaran sebesar Rp. 124.418.000 (99,53%). Output kegiatan adalah
e
terselenggaranya Forum Komunikasi BKPP Se Jabar, kegiatan adalah
Outco
m
terwujudnya kesepahaman antar aparatur BKPP Se Jabar dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsi BKPP.
(37) Kegiatan Revitalisasi Data dan Informasi Pembangunan Wilayah IV, yang
dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan
Wilayah IV Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 186.100.000. Realisasi anggaran sebesar Rp. 184.817.000 (99,31%).
Output kegiatan adalah Penyediaan data dan informasi pembangunan
e
Wilayah IV, kegiatan adalah tersedianya data dan informasi
Outco
m
pembangunan Wilayah IV.
(38) Kegiatan Pemasangan Jaringan Internet dan Intranet, yang dilaksanakan oleh
Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV
Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 50.000.000.
realisasi anggaran sebesar Rp.48.113.000 (96,23%). Output kegiatan adalah
e
tersedianya jaringan komputer yang optimal. kegiatan adalah
Outco
m
tersedianya jaringan internet dan intranet yang optimal dan memadai.
(39) Kegiatan Kajian Sentra Pelayanan Pajak Dinas Pendapatan Daerah Provinsi
Jawa Barat,yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi
Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 120.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 117.133.440 (97,61%). Output kegiatan adalah Kajian
e
Sentra Pelayanan Pajak sebanyak 20 buku. kegiatan adalah
Outco
m
terwujudnya Buku Kajian Sentra Pelayanan Pajak pada kabupaten/kota Cabang
Pelayanan se Jawa Barat.
(40) Kegiatan Kajian Prototipe Standar Pelayanan Dinas Pendapatan Provinsi Jawa
Barat ,yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa
Barat, anggaran sebesar Rp. 444.600.000 realisasi sebesar Rp. 371.213.000
(83,49%). Output kegiatan adalah kegiatan Dokumen Kajian Prototipe
Standar Kantor Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat
e
sebanyak 50 buku. m
Outco
Standar Kantor Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-254


(41) Kegiatan Sertifikasi ISO 9001 - 2008 pada Bidang Pajak Dinas Pendapatan
Provinsi Jawa Barat ,yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah
Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 110.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 92.049.400 (83,68%). Output kegiatan adalah
e
kegiatan Sertifikasi ISO 9001 – 2008 kegiatan adalah
Outco
m
terstandardisasinya Proses Penetapan Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB).
(42) Kegiatan Sertifikasi ISO 9001-2008 pada Kantor Cabang Pelayanan Dinas
Pendapatan Daerah yang tersebar di 34 (tiga puluh empat) kabupaten/kota se
Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.121.800.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 2.113.730.650 (99,62%). Output kegiatan adalah
e
Sertifikat ISO 9001 – 2008 kegiatan adalah terstandardisasinya
Outco
m
layanan pada Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah.
(43) Kegiatan Layanan Jemput Kendaraan tidak Melakukan Daftar Ulang (KTMDU)
yang tersebar di 34 (tiga puluh empat) kabupaten/kota se Jawa Barat yang
dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 6.309.510.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 5.909.915.635 (90,39%). Output kegiatan adalah terfasilitasinya Operasi
Gabungan dan Penelurusan KTMDU di 34 CPDP se Jawa Barat sebanyak 4 kali
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD)
(44) Kegiatan Desk Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Inspektorat Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran setelah perubahan sebesar Rp. 89.700.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 54.570.000 (60,84%). Output kegiatan adalah pelaksanaan
pembahasan kendala dalam rangka upaya peningkatan kinerja OPD Provinsi
e
Jawa Barat, dan koordinasi dan konsultasi ke pusat. kegiatan adalah
Outco
m
dimanfaatkannya hasil pembahasan desk akuntabilitas sebagai bahan
perbaikan pelaksanaan kegiatan.
(45) Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi (RAD-PPK) Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan
oleh Inspektorat Provinsi Jawa Barat dengan anggaran setelah perubahan
sebesar Rp. 240.674.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 232.424.000
(96,57%). Output kegiatan adalah rapat koordinasi dalam rangka upaya
e
penerapan strategi pelaksanaan RAD-PPK Provinsi Jawa Barat. Outcom
diperolehnya hasil penilaian 8 indikator oleh UKP4 dengan predikat baik (hijau)
(46) Kegiatan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008, yang
dilaksanakan oleh Inspektorat Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran setelah perubahan sebesar Rp. 200.000.000 realisasi anggaran

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-255


sebesar Rp. 138.626.000 (69,31%). Output kegiatan adalah terlaksananya
penyusunan dan penerapan ISO 9001 : 2008 dan diperolehnya sertifikat ISO
e
9001 : 2008. kegiatan adalah tersusunnya dokumen dan sertifikasi
Outco
m
penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2008 dan dimanfaatkannya
sertifikat ISO 9001 : 2008 tersebut sebagai penjamin kegiatan reviu yang
memadai (sesuai standar).
(47) Kegiatan Penyelenggaraan Keprotokolan di DKI Jakarta yang dilaksanakan oleh
Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Barat ini sebagai upaya memfasilitasi

tugas aparatur/pimpinan yang melaksanakan tugas kedinasan di DKI Jakarta. Pencapaian


Kinerja kegiatan ini pada Tahun 2014, anggaran sebesar
Rp. 184.700.000 realisasi sebesar Rp. 183.184.801 (99,18%). Output kegiatan
adalah fasilitasi Penyelenggaraan Keprotokolan di DKI Jakarta, Penyusunan
e
buletin keprotokolan. kegiatan adalah terfasilitasinya tugas aparatur
Outco
m
/ pimpinan yang melaksanakan tugas kedinasan di DKI Jakarta.
(48) Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan Hubungan Antara Pemerintah, Swasta dan
Masyarakat Jawa Barat di DKI Jakarta yang dilaksanakan oleh Kantor
Perwakilan Provinsi Jawa Barat ini dilakukan untuk memfasilitasi aparatur,

pimpinan dan hubungan antar lembaga dalam penyelenggaraan Pemerintahan.


melalui pelaksanaan kegiatan Sinergitas antar lembaga dalam negeri,
Sinergitas MPU, dan sinergitas APPSI. anggaran sebesar Rp. 142.690.000
realisasi sebesar Rp. 105.000.495 (73,59%). Output kegiatan adalah Fasilitasi

Penyelenggaraan Hubungan Antara Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat Jawa


Barat di Dki Jakarta, Sinergitas antar lembaga dalam negeri, Sinergitas MPU,
e
Sinergitas APPSI. kegiatan adalah terfasilitasinya aparatur, pimpinan
Outco
m
dan hubungan antar lembaga dalam penyelenggaraan pemerintahan.
(49) Kegiatan Fasilitasi Forum Silaturahmi Pimpinan Daerah dengan Tokoh dan
Masyarakat Jawa Barat yang ada di Jakarta yang dilaksanakan oleh Kantor
Perwakilan Provinsi Jawa Barat, ini dilaksanakan agar tersosialisasikannya

kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta untuk mengakomodir aspirasi


tokoh dan masyarakat Jawa Barat yang ada di DKI Jakarta.Pencapaian Kinerja
untuk kegiatan ini pada Tahun 2014, anggaran sebesar Rp. 159.950.000 telah
terealisasi sebesar Rp. 158.844.555 (99,31%). Output kegiatan adalah

Fasilitasi Forum Silaturahmi Pimpinan Daerah dengan Tokoh dan Masyarakat Jawa
Barat, Masyarakat Jawa Barat yang ada di Jakarta, terselenggaranya forum
silaturahmi tokoh Pimpinan Daerah dengan Tokoh Masyarakat Jawa
e
Barat yang ada di DKI Jakarta.
kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta terakomodasinya aspirasi tokoh
dan masyarakat Jawa Barat yang ada di Dki Jakarta.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-256


(50) Kegiatan Penyusunan Standar Biaya Belanja 2015 yang dilaksanakan oleh Biro
Organisasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 332.815.000 realisasi anggaran sampai dengan bulan November 2014
sebesar Rp. 312.556.300 (93,39%). Output kegiatan adalah (1) Dokumen
Standar Biaya Belanja (SBB) Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun
2015. (2) Dokumen Standar Biaya Belanja (SBB) 2014 (Perubahan).
e
Outcom kegiatan adalah Terdokumentasinya Standar Biaya Belanja (SBB)
Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun 2015, sebagai pedoman dalam
penyusunan anggaran Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah
Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2015 sehingga dalam pelaksanaannya dapat
dilakukan secara efektif, efisien, transparan dan akuntabel.
(51) Kegiatan Pembinaan dan Pengendalian OPD kabupaten/kota di Jawa Barat
yang dilaksanakan oleh Biro Organisasi Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. Rp.575.650.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 519.127.480 (95%). Output kegiatan adalah pembinaan dan pengendalian
e
OPD pada kabupaten/kota Outcom kegiatan adalah meningkatnya kualitas
pengembangan OPD kabupaten/kota
(52) Kegiatan Penyusunan Model Kelembagaan kabupaten/kota yang dilaksanakan
oleh Biro Organisasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 193.547.967 realisasi anggaran sebesar Rp.186.823.000,- (92,02%).
Output kegiatan adalah tersusunnya 2 model kelembagaan kabupaten/kota.
e
Outcom kegiatan adalah tersusunnya model kelembagaan kabupaten/kota
(53) Kegiatan Fasilitasi Penyusunan Standar Pelayanan Publik sebagai tindak lanjut
dari Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan Permenpan
dan Reformasi Birokrasi No. 36 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan,
Penetapan dan Penerapan Standar Pelayanan yang
dilaksanakan oleh Biro Organisasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 380.250.000 realisasi anggaran sebesar
Rp.362.123.500,- (95,55%). Output kegiatan adalah Dokumentasi Fasilitasi

penyusunan Standar Pelayanan pada Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)


Provinsi Jawa Barat.
(54) Kegiatan Penataan UPTD/UPTB di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat
yang dilaksanakan oleh Biro Organisasi Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 299.533.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 280.180.000 (94%). Output kegiatan adalah Pergub Organisasi Tata
e
Kerja UPTD/ UPTB di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Outcom

kegiatan adalah tertatanya UPTD/ UPTB di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa


Barat.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-257


(55) Kegiatan Standarisasi Organisasi Tahun 2014 yang dilaksanakan oleh Biro
Organisasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 204.615.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 178.120.440 (87,05%).
Output kegiatan adalah (a) Dokumen Monitoring dan Evaluasi penerapan 15

Bidang SPM di 9 kabupaten/kota se Jawa Barat dan 9 bidang SPM di OPD Provinsi;
(b) Dokumen Peraturan Gubernur tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat; (c) Sosialisasi Pergub Pakaian
e
Dinas. kegiatan adalah (a) terdokumentasikannya Laporan
Outco
m
Monitoring dan Evaluasi penerapan 15 bidang SPM di 9 kabupaten/kota se Jawa
Barat dan 9 bidang SPM di OPD Provinsi Jawa Barat sesuai dengan PP No.
65/2005; (b) terdokumentasikannya Peraturan Gubernur No. 50 Tahun 2014
tentang Tata Naskah Dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dalam
rangka efisiensi dan efektivitas administrasi penyelenggaraan Pemerintah
Daerah.
(56) Kegiatan Penataan dan Pengembangan Pelayanan Publik sebagai upaya dalam
rangka menghadapi Abdi Bhakti Tani dan Kompetensi Inovasi penyelenggaraan
pelayanan publicyang dilaksanakan oleh Biro Organisasi Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 380.750.000 realisasi anggaran
sebesar Rp.352.634.583,- (93,10%). Output kegiatan adalah Dokumen

pembinaan kinerja unit pelayanan public dalam rangka menghadapi Abdi bakti tani
dan kompetensi Inovasi pelayanan public Provinsi dan Kabupaten/ Kota
e
Tahun 2015. kegiatan adalah meningkatnya penyelenggaraan
Outco
m
pelayanan public sektor pertanian di Provinsi dan 27 kabupaten/kota se Jawa
Barat. meningkatnya pengembangan/ inovasi pelayanan publik di Provinsi dan 27
kabupaten/kota se Jawa Barat.
(57) Kegiatan Kesisteman dan Prosedur yang dilaksanakan oleh Biro Organisasi
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 298.619.000
realisasi anggaran sebesar Rp.296.415.250,- (99,26%). Output kegiatan

adalah Dokumen Keputusan Gubernur tentang SOP sebanyak 18 OPD


Dokumen Draft Peraturan Gubernur tentang Tata Hubungan Kerja antar OPD
Provinsi Jawa Barat terlaksananya Bimbingan Teknis ISO UPTD/ UPTB
e
Outcom kegiatan adalah terdokumentasikannya 18 Keputusan Gubernur
tentang SOP OPD sesuai dengan Peraturan Gubernur No 9 Tahun 2013 tentang
Pedoman Penyusunan SOP AP di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat
terdokumentasikannya draft Peraturan Gubernur tentang Tata Hubungan Kerja
antar OPD sebagai Sinergitas pelaksanaan Tugas Pokok & Fungsi OPD di
lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-258
(58) Kegiatan Penyusunan Tupoksi UPTD/UPTB di Lingkungan Pemerintah Provinsi
Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Organisasi Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 301.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 299.461.805 (99,4%). Output kegiatan adalah 20 Rancangan Pergub
e
Tupoksi UPTD/ UPTB. kegiatan adalah tersusunnya rumusan tupoksi
Outco
m UPTD/ UPTB.
(59) Kegiatan Fasillitasi Optimalisasi Pelaksanaan Tupoksi OPD/Unit Kerja dan
Lembaga Non OPD yang dilaksanakan oleh Biro Organisasi Provinsi Jawa
Barat d engan alokasi anggaran sebesar Rp. 354.060.000 realisasi anggaran
sebesar Rp.324.228.540,- (91,57%). Output kegiatan adalah Dokumen
e
optimalisasi pelaksanaan Tupoksi. kegiatan adalah terwujudnya
Outco
m
optimalisasi pelaksanaan tupoksi OPD/ Unit Kerja dan Lembaga Non OPD.
(60) Kegiatan Fasilitasi Penyusunan LHKPN yang dilaksanakan oleh Biro
Organisasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 100.000.000 realisasi anggaran Rp.96.113.500,- (96,11%). Output
kegiatan adalah Dokumen data pejabat wajib LHKPN di lingkungan Provinsi
e
dan Kabupaten/ Kota Se- Jawa Barat sebanyak 2 (dua) Dokumen Outcom
kegiatan adalah Terukurnya kepatuhan para pejabat yang wajib LHKPN.
(61) Fasilitasi Apresiasi Pemerintah Daerah dan Penyelenggaraan Keprotokolan
Tahun Anggaran 2014 yang dilaksanakan Biro Humas, Protokol dan Umum
Setda Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
7.704.850.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 6.982.012.709 (90.62%).
Output kegiatan adalah Fasilitasi dan Koordinasi Dalam Penyelenggaraan
Urusan Pemerintah Daerah.
(62) Kegiatan Optimalisasi ISO Bapusipda Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan
oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 91.206.500 (45.60%). Output kegiatan adalah tersedianya 1
sertifikat
e
ISO Bapusipda Jawa Barat. kegiatan adalah tercapainya peningkatan
Outco
m
kualitas pelayanan publik di bidang perpustakaan dan kearsipan.
(63) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Peningkatan Ketahanan Pangan,
dilaksanakan oleh Biro Bina Produksi, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 530.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 439.229.800 (82,87%).
Output kegiatan adalah terlaksananya uji coba Sistem Monitoring Distribusi
teway
Perberasan berbasis SMS ga , terkoordinasikannya penyaluran Raskin
Tahun 2014 serta terkoordinasikannya peningkatan Percepatan
e
Penganekaragaman Konsumsi Pangan berbasis Sumberdaya Lokal. Outcom
kegiatan adalah meningkatnya pemahaman petugas dalam pelaksanaan
way
distribusi perberasan melalui sms gate , tersalurkannya Raskin Tahun 2014
kepada 2.615.790 Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) Raskin
serta meningkatnya pelaksanaan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi
Pangan berbasis Sumberdaya Lokal.
(64) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Peningkatan Keamanan Pangan,
dilaksanakan oleh Biro Bina Produksi, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 350.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp.300.318.000,- (93,22%).
Output kegiatan adalah terlaksananya Orientasi Jejaring Keamanan Pangan
Daerah, dan terlaksananya Monitoring dan Evaluasi Keamanan Pangan ke
e
kabupaten/kota se Jawa Barat. kegiatan adalah Rancangan
Outco
m
Keputusan Gubernur tentang Pembentukan Tim Koordinasi Jejaring Keamanan
Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat, dan data/informasi pelaksanaan
penanganan keamanan pangan di kabupaten/kota se Jawa Barat.
(65) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Peringatan Hari Pangan Sedunia dan
Penghargaan Ketahanan Pangan, yang dilaksanakan oleh Biro Bina Produksi
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 624.315.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 334.132.000 (53,52%). Output kegiatan adalah tersosialisasikannya

Program Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan berbasis


Sumberdaya Lokal melalui penyelenggaraan Lomba Cipta Menu Beragam,
Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) dan Pameran Hari Pangan Sedunia Tahun
2014 serta terseleksinya penerima penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara
(APN) Tahun 2014 tingkat Provinsi dan calon penerima Penghargaan APN
e
untuk diusulkan ke tingkat Nasional. kegiatan adalah meningkatnya
Outco
m
penerapan pola konsumsi pangan yang Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman
serta miningkatnya motivasi pelaku pembangunan Ketahanan Pangan.
(66) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pertanian Tanaman Pangan, Peternakan,
Perikanan dan Kelautan yang dilaksanakan oleh Biro Bina Produksi dengan
anggaran sebesar Rp. 750.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 613.072.310
(81,74%). Output kegiatan adalah a) terlaksananya Perumusan bahan

kebijakan pertanian, peternakan, perikanan, dan kelautan Jawa Barat; b)


terlaksananya monitoring dan evaluasi Kebijakan Pupuk Bersubsidi,
Peningkatan Produksi, Rencana Tanam di daerah Irigasi Jatiluhur, dan Bantuan
Pemerintah bidang pertanian; c) terlaksananya Rapat Evaluasi Peningkatan
Produksi Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kelautan; d) terlaksananya Rapat
Koordinasi Evaluasi Bantuan Pemerintah Program GEMAR; dan e)
terlaksananya kegiatan Keikutsertaan pada Kegiatan Pertanian Tingkat
Nasionaldalam rangka Fasilitasi dan Koordinasi Pertanian Tanaman Pangan,
e
Peternakan, Perikanan dan Kelautan Tahun 2014. m
Outco
tersedianya dokumen kebijakan Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kelautan
di Jawa Barat serta terfasilitasinya kegiatan penyusunan rumusan kebijakan
Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kelautan sehingga akan dihasilkan
kebijakan-kebijakan bidang Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kelautan di
Jawa Barat.
(67) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Kebijakan Pembangunan Bidang Kehutanan
dan Perkebunan yang dilaksanakan oleh Biro Bina Produksi dengan
anggaran sebesar Rp. 750.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 603.470.500
(80,46%). Output kegiatan yaitu tersusunnya bahan rumusan kebijakan

pembangunan bidang kehutanan dan perkebunan (Perda Penyelenggaraan


Kehutanan, Kepgub Sasaran Areal dan Produksi Tebu Rakyat), dan hasil Kajian
e
Potensi Hutan Rakyat. kegiatan adalah tersedianya dokumen
Outco
m
rumusan kebijakan dalam pelaksanaan pembangunan kehutanan dan
perkebunan di Jawa Barat.
(68) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Agro Techno Park (ATP),
yang dilaksanakan oleh Biro Bina Produksi dengan anggaran sebesar
Rp. 150.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp. 146.816.000 (97,88%).
Output kegiatan adalah kegiatan yaitu dokumen laporan akhir pengelolaan
e
dan pengembangan ATP Tahun 2014 kegiatan adalah terlaksana
Outco
m
dan terkoordinasikannya pengelolaan dan pengembangan ATP oleh OPD
lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan stakeholders terkait.
(69) Kegiatan Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Perda No 3 Tahun 2011
Tentang Penyelenggaraan Perhubungan, yang dilaksanakan oleh Dinas
Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 50.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 30.477.000 (60,95%). Output

kegiatan adalah Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Perda No 3 Tahun


2011 Tentang Penyelenggaraan Perhubungan untuk mendukung pelaksanaan
e
tugas pokok dan fungsi. kegiatan adalah Petunjuk Pelaksanaan
Outco
m
(Juklak) Perda No 3 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Perhubungan.
(70) Kegiatan Penerapan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008, yang
dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa
Barat dengan anggaran sebesar Rp. 150.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 132.474.700 (88,32%). Output kegiatan adalah tersusunnya Dokumen
Sistem Manajemen Mutu Pengawasan Konstruksi Irigasi di Jawa Barat.
e
Outcom kegiatan adalah terciptanya Kinerja Pengawasan Konstruksi Irigasi.
(71) Kegiatan Pemeliharaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 yang
dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-261


sampai dengan akhir Tahun Anggaran 2014, belum ada realisasi, sehingga
kegiatan belum bisa dilaksanakan.
(72) Kegiatan Optimalisasi Pelayanan Prima melalui Penyelenggaraan Pelayanan
Perizinan Terpadu, yang dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perijinan
Terpadu Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 500.000.000 Capaian realisasi keuangan sebesar Rp. 339.585.000 dengan
prosentase sebesar (67,92%) Output kegiatan adalah terlaksananya survey

Indeks Kepuasan Masyarakat yang memperoleh nilai sebesar 78,96. mutu


pelayanan yang diperoleh adalah B (pada semester I, karena pelaksanaan IKM
semester II tidak dapat dilaksanakan sehubungan adanya penggabungan
Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Badan Koordinasi Penanaman Modal
Daerah Provinsi Jawa Barat pada bulan November 2014) yang berarti Kinerja
Pelayanan BPPT Provinsi Jawa Barat berada dalam kategori BAIK karena

mempunyai nilai antara 62,51 – 81,25, hal ini menunjukkan peningkatan dari nilai
IKM di tahun sebelumnya. Selain itu juga bentuk keluaran dari kegiatan adalah
aplikasi statistik perizinan, terevaluasinya pelaksanaan perizinan terpadu se-Jawa
Barat.
(73) Kegiatan Peningkatan Kualitas Pengolahan Perizinan Terpadu Provinsi Jawa
Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.360.000.000
e
realisasi keuangan sebesar Rp. 1.359.419.250 (99.96%). kegiatan
Outco
m
adalah Forum Sinergitas Perizinan dengan OPD teknis, penyelenggaraan
administrasi permohonan perizinan pada objek perizinan di lapangan.
(74) Kegiatan Peningkatan Kualitas Pelayanan Administrasi Perizinan dan Informasi
Perizinan, yang dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.093.000.000
Capaian kinerja realisasi keuangan sebesar Rp.848.766.160 (77,65%)
e
Outcom kegiatan adalah tersedianya bahan informasi pelayanan perizinan
berupa leaflet, booklet, yang menjadi bahan sosialisasi dan bahan informasi
pelayanan perizinan yang diselenggarakan oleh BPPT Provinsi Jawa Barat yang ce
penyebarannya tidak hanya dilaksanakan di BPPT sendiri namun juga ile Servi
disebarluaskan melalui layanan Site Mob (SMS) yang dimiliki oleh
BPPT dan juga melalui gerai-gerai BPPT yang ada di 4 wilayah. Selain itu,
terdapatnya pelayanan perizinan disetiap gerai BPPT yang terdapat di 4 unit.
(75) kegiatan optimalisasi pelaksanaan gerakan disiplin daerah provinsi Jawa Barat,
yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000, realisasi anggaran sebesar
Rp. 199.499.000 (99,75%). Output kegiatan adalah terlaksanaan gerakan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-262


e
disiplin daerah provinsi Jawa Barat. kegiatan adalah
Outco
m
terselenggaranya norma, standar, prosedur dan kriteria penyelenggaraan
urusan pemerintah daerah di provinsi Jawa Barat.
(76) Kegiatan Analisa Kebutuhan Barang Milik Provinsi Jawa Barat yang
dilaksanakan oleh Biro Pengelolaan Barang Daerah Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran Rp 850.000.000,- realisasi keuangan sebesar
Rp 552.156.950. Output kegiatan adalah tersusunnya kebutuhan pengadaan
dan kebutuhan pemeliharaan serta pengembangan wawasan tentang
e
penyusunan kebutuhan barang milik daerah. Outcom kegiatan adalah
terwujudnya perencanaan pengadaan barang yang tepat sasaran, efisien dan
efektif.

b. Permasalahan dan Solusi


a. Permasalahan
(a) Belum optimalnya penerapan dari standar operasional prosedur,

penyelenggaraan perizinan di BPPT, serta terbatasnya sarana dan


prasarana kerja yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan
program termasuk aplikasi sistem informasi yang dimiliki masih belum
memadai dalam memperlancar pelayanan publik.
(b) dengan diterbitkannya Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan daerah tanggal 2 Oktober 2014, maka sesuai amanat


Undang-Undang tersebut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah dinyatakan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
sehingga peraturan perundangan terkait perlu disesuaikan, termasuk
Perda No. 3 Tahun 2011. Dan Banyak peraturan pelaksanaan (Juknis) Perda
No.3 Tahun 2011 untuk penyusunannya diperlukan terlebih dahulu
kajian/penelitian.
(c) Pelaksanaan kegiatan Desk Akuntabilitas Pemerintah Provinsi Jawa Barat,

target kinerja yang dilaksanakan dapat dicapai sesuai yang ditetapkan,


namun demikian rata-rata setiap tahun realisasi penyerapan anggaran
relatif dibawah target yang ditetapkan, terutama terjadi dari penyerapan
biaya mamin yang tidak terlealisir hal ini disebabkan pertama kehadiran
entitas tidak direncanakan, kedua permasalahan yang dikemukakan
melalui surat, tanpa kehadiran entitas.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-263


(d) Dua (2) segmen batas daerah belum disepakati yaitu batas antara
Kabupaten Cirebon dengan Kota Cirebon dan Kota Bekasi dengan
Kabupaten Bekasi. Sedangkan permasalahan rupabumi, hasil dari
inventarisasi dilapangan terdapat penambahan 6999 unsur alami belum
terverifikasi dikarenakan terbatasnya anggaran monitoring ke
kabupaten/kota.
(e) Pelaksanaan kegiatan Menyesuaikan dengan agenda kepala daerah.
(f) tidak adanya sinergitas antara suplai dan demand pangan yang ada di
kabupaten/kota di wilayah II Provinsi Jawa Barat.
(g) Fasilitasi, Koordinasi dan Monitoring Kegiatan Tematik Kewilayahan

Provinsi Bagian Kegiatan kabupaten/kota, yaitu: a) Hasil penellitian dan


teknologi oleh UPTD diharapkan di informasikan ke dinas
Kabupaten/kota. b) Kurangnya tenaga penyuluh dalam bidang
perikanan, industri makanan olahan, budidaya sapi perah baik kuantitas dan
kualitasnya. c) Perlunya koordinasi secara terus menerus dalam
mencapai target peningkatan produksi.
(h) Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Perda No 3 Tahun

2011 Tentang Penyelenggaraan Perhubungan dilakukan dalam rentang


waktu yang jauh dan pada masa transisi pemerintah.
(i) dengan diterbitkannya Undang-Undang No. 23 Tahun 2014

tentang Pemerintahan daerah tanggal 2 Oktober 2014, maka sesuai amanat


Undang-Undang tersebut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dinyatakan
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku sehingga peraturan perundangan terkait
perlu disesuaikan, termasuk Perda No.
3 Tahun 2011.
(j) Banyak peraturan pelaksanaan (Juknis) Perda No.3 Tahun 2011

untuk penyusunannya diperlukan terlebih dahulu kajian/ penelitian.

b. Solusi
(a) Komunikasi yang intensif dan optimal dengan OPD teknis dan

penyelenggara Pelayanan Perizinan Terpadu (PPT) di kabupaten/kota


demi tercapainya sinergitas dalam penyelenggaraan pelayanan perizinan.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-264


(b) Mengikutsertakan pegawai BPPT dalam kegiatan-kegiatan
pelatihan/bimbingan teknis/kursus yang dapat meningkatkan kompetensi dalam
mendukung peningkatan pencapaian kinerja organisasi. Dan Secara terus
menerus berupa memenuhi kebutuhan Sarana dan Prasarana kerja, termasuk
didalamnya penyempurnaan aplikasi sistem informasi dan komunikasi yang
sudah dimiliki.
(c) Perlu dilaksankan penyesuaian Perda No.3 Tahun 2011 tentang

penyelenggaraan Perhubungan dengan Undang-Undang No.23 Tahun


2014 tentang Pemerintahan daerah dan semua produk hukum yang
terkait (Undang-Undang Teknis, Tupoksi, Organisasi).
(d) Sosialisasi SOP Desk Akuntabilitas perlu ditingkatkan, dan komunikasi
Tim perlu dioptimalkan.
(e) Untuk proses penyelesaian segmen batas daerah antara Kabupaten

Cirebon dengan Kota Cirebon dan Kota Bekasi dengan Kabupaten Bekasi
akan difasilitasi lebih lanjut oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat
berdasarkan tahapan penyelesaiannya sesuai dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 76 Tahun 2012 tentang Pedoman Penegasan Batas
Daerah. Sedangkan kaitan unsur rupabumi alami yang belum
terverifikasi, mengoptimalkan koordinasi dengan Tim Nasional
Pembakuan Nama-Nama Rupabumi RI untuk penetapan dan pembakuan
penambahan 6999 unsur alami tersebut.
(f) Perlu diadakannya koordinasi antara kabupaten/kota di wilayah II
Provinsi Jawa Barat sehingga terjadi keseimbangan antara kebutuhan

dan produksi pangan baik pada musim paceklik maupun pada saat
musim panen. Sehingga kebutuhan pangan akan selalu terpenuhi yang
pada gilirannya akan tercipta kemandirian pangan.
(g) Perlunya Peningkatan akses pembiayaan pada lembaga pegelola dana

bergulir untuk usaha mikro dan fasilitasi pameran dan promosi serta
bantuan prasarana dan sarana. Perlu adanya tambahan penyuluh dalam
bidang perikanan, industri makanan olahan, budidaya sapi perah baik
kuantitas dan kualitasnya. Juga Perlu koordinasi secara terus menerus
dalam mencapai target peningkatan produksi.
(h) Perlu dilaksanakan penyesuaian Perda No.3 Tahun 2011 tentang

penyelenggaraan Perhubungan dengan Undang-Undang No.23 Tahun


2014 tentang Pemerintahan Daerah dan semua produk hukum yang terkait
(Undang-Undang Teknis, Tupoksi, Organisasi, dll).

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-265


(i) Permasalahan yang disertifikasi baru bidang pelayanan perpustakaan dan
kearsipan, solusinya terus meningkatkan kinerja manajemen di bidang
perpustakaan dan kearsipan dan lain lain untuk layak mendapatkan
sertifikasi ISO:9001.

2. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur


a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Tata Kelola CPNSD dam Non PNS Povinsi Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa
Barat,dengan alokasi anggaran sebesar Rp.5.265.000.000 realisasi anggaran
sebesar Rp.2.314.789.000 (43,97%). Output bimbingan teknis pengadaan
pegawai yang tepat 200 orang, dan Pengangkatan CPNS dari Tenaga Honorer
e
34 Orang. Outcom kegiatan adalah terpenuhinya pengangkatan CPNS dari
tenaga honorer dan Umum pada Tahun 2014.
(2) Kegiatan Pengelolaan PNS dalam Jabatan Struktural, yang dilaksanakan oleh
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.002.925.000 realisasi anggaran sebesar
Rp.370.674.500 (36,96%). Output adalah terpenuhinya penempatan jabatan

struktural sesuai dengan kompetensi di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa


Barat dan eselon II kabupaten/kota, melalui penyelenggaraan penempatan
PNSD dalam jabatan struktural 3 kali pelatikan, terlaksananya assessment
pejabat struktural eselon II sebanyak 26 orang dan sekretaris daerah n
kabupaten/kota sebanyak 8 kabupaten/kota, terlaksananya assessme per test
and pro calon pejabat struktural di lingkungan Pemerintah Provinsi
Jawa Barat sebanyak 200 orang, dan Seleksi/Open Bidding Jabatan Pimpinan
e
Tinggi/Esselon II Provinsi Jawa Barat. kegiatan adalah terpenuhinya
Outco
m
penempatan jabatan struktural sesuai dengan kompetensi di lingkungan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan eselon II kabupaten/kota.
(3) Kegiatan Pengarusutamaan Jabatan Fungsional, yang dilaksanakan oleh
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.700.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp.456.553.500
(65,22%). Output penempatan PNS dalam jabatan fungsional sebanyak

150 orang, Fasilitasi Kebutuhan Diklat dan Permasalahan Jabatan Fungsional sebanyak
180 orang, Pembinaan Jabatan Fungsional Guru SLB sebanyak 71 orang, dan
Bimtek Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional sebanyak
e
100 orang. Outcom kegiatan adalah meningkatnya kinerja pejabat fungsional
angka kredit.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-266
(4) Kegiatan Penyiapan 300 Doktor Pegawai Daerah, yang dilaksanakan oleh
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.4.021.700.000 realisasi anggaran sebesar
Rp.3.393.898.500 (84,39%). Output Fasilitasi Bahasa, Akademik dan Budaya
peserta
search sebanyak 53 orang, Aplikasi Beasiswa Luar Negeri sebanyak 53 orang,
Joint Re sebanyak 12 orang, Kerjasama pengembangan Beasiswa
Pendidikan sebanyak 1 kali, bimbingan riset lanjutan sebanyak 54 kali dan
e
Pengembangan Leadership Center 12 orang. Outcom kegiatan adalah

terlaksananya program doktoral PNS


(5) Kegiatan Peningkatan Kualifikasi Pendidikan Lanjutan Pegawai Provinsi, yang
dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa
Barat,dengan alokasi anggaran sebesar Rp.5.844.634.490 realisasi anggaran
sebesar Rp.4.959.588.000 (84,86%). Output kegiatan adalah Bantuan Biaya
Pendidikan dan Biaya Penunjang Pendidikan PNS Tugas Belajar sebanyak 122
orang, dan Fasilitasi Pengelolaan Pendidikan Tugas Belajar sebanyak 1 kali.
e
Outcom kegiatan adalah terwujudnya peningkatan keahlian dan
profesionalisme aparatur.
(6) Kegiatan Penyiapan Pamong Muda Praja Daerah, yang dilaksanakan oleh
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 2.520.300.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 2.066.907.500 (82,01%). Output kegiatan adalah penyelenggaraan dan

Fasilitasi Seleksi CPNS Praja IPDN sebanyak 1.343 orang, Pembekalan/Orientasi


CPNS Capra IPDN sebanyak 100 orang serta Manajemen dan Fasilitasi Seleksi
e
sebanyak 1 kegiatan. Outcom kegiatan adalah terwujudnya peningkatan
keahlian dan profesionalisme aparatur.
(7) Kegiatan Peningkatan Kompetensi Riset Pegawai Pemerintah Provinsi Jawa
Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 840.875.000 (84,09%). Output kegiatan adalah bantuan biaya
Riset sebanyak 27 orang, manajemen dan Fasilitasi Riset Edukasi sebanyak
e
1 kegiatan serta Aplikasi hasil riset edukasi sebanyak 3 orang. Outcom
kegiatan adalah terwujudnya meningkatnya Kompetensi Aparatur,
(8) Kegiatan Konversi Kompetensi Pegawai Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.995.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 1.278.181.000 (64,07%). Output kegiatan adalah bantuan diklat teknis
e
kompetensi PNS sebanyak 72 orang. Outcom kegiatan adalah terwujudnya
kompetensi aparatur yang tersertifikasi.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-267
(9) Kegiatan Peningkatan Kompetensi Kepemimpinan Pegawai Pemerintah Provinsi
Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.208.500.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 977.052.000 (80,85%). Output kegiatan adalah

bantuan biaya kontribusi dan uang saku peserta Diklat Kepemimpinan


sebanyak 10 orang, Manajemen dan Fasilitasi Diklat Kepemimpinan sebanyak
1 kegiatan, Diklat Kepemimpinan Efektif sebanyak 300 orang, Pelatihan
Organisasi bagi pimpinan dan pejabat Ess II OPD Pemerintahan Provinsi Jawa g
Barat sebanyak 58 orang, Workshop Kepemimpinan Bagi Sekretaris OPD
Day Coachin
Pemerintahan Provinsi Jawa Barat sebanyak 56 orang dan Evaluasi
eshment e
and Refr sebanyak 56 orang. Outcom kegiatan adalah
terwujudnya peningkatan Kompetensi Pemimpin Provinsi Jawa Barat.
(10) Kegiatan Penilaian Kinerja Pegawai Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 400.000.000, realisasi anggaran sebesar
Rp. 330.302.500 (82,58%). Output Verifikasi Pencapaian SKP sebanyak 12

kali, Simulasi Manajemen Kerja sebanyak 4 kali, Sosialisasi, bimbingan dan


konseling pengukuran kinerja Tahun 2014 sebanyak 60 OPD, monitoring dan
evaluasi pengukuran kinerja sebanyak 60 OPD serta pengembangan Sistem
e
aplikasi manajemen kerja sebanyak 1 sistem. Outcom kegiatan adalah
terlaksananya evaluasi pengukuran kinerja PNS Provinsi Jawa Barat dengani
sistem Sasaran Kerja Pegawai (SKP).
(11) Kegiatan Peningkatan Kapasitas Jabatan Fungsional Umum, yang dilaksanakan
oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 700.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 687.150.000 (98,16%). Output kegiatan adalah bimbingan teknis jabatan
fungsional umum pengelola kepegawaian angkatan I dan II sebanyak 150
e
orang. kegiatan adalah terwujudnya penempatan PNS sesuai
Outco
m
dengan kompetensi individu dengan kompetensi organisasi serta mempunyai
ketetapan hukum yang pasti,
(12) Kegiatan Tata Kelola PNSD dalam Jabatan fungsional Umum, yang
dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 650.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 611.130.400 (94,02%). Output kegiatan adalah tata kelola PNSD dan

Jabatan fungsional umum sebanyak 28 OPD dan fasilitasi pembinaan pegawai negeri sipil
pada daerah otonom baru kabupaten pangandaran sebanyak
e
15 OPD. Outcom kegiatan adalah pengelolaan jabatan fungsional umum
Provinsi Jawa Barat
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-268
(13) Kegiatan Penataan dan Redistribusi PNSD serta Pelayanan Perpindahan dan
Administrasi Kepegawaian, yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian
Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 800.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp. 760.488.850 (95.06%).
Output kegiatan adalah redistribusi pegawai di OPD Provinsi Jawa Barat

sebanyak 465 Surat Keputusan, layanan perpindahan administrasi sebanyak 1125


Surat Keputusan. Layanan administrasi Karpeg, Karis/karsu periode september
2014 sebanyak sebanyak 623 kartu. Aplikasi perpindahan pegawai non jabatan
struktural sebanyak 1 dokumen dan fasiliatasi penataan pegawai
e
negeri sipil pada DOB sebanyak 1690 orang. kegiatan adalah
Outco
m
terwujudnya pelayanan prima dalam layanan administrasi perpindahan serta
terdisitribusinya PNS sesuai dengan kebutuhan OPD.
(14) Kegiatan Kenaikan Pangkat dan Pensiun Yang Tepat Orang, Waktu dan Gaji,
yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.625.000.000, realisasi anggaran
sebesar Rp. 1.559.759.000 (95,99%). Output kegiatan adalah pemrosesan

466 keputusan pensiun, pemrosesan 6.315 keputusan kenaikan pangkat


periode april 2014, pemrosesan 4.080 keputusan kenaikan pangkat periode
oktober 2014, ujian dinas Tahun 2014 sebanyak 743 orang, ujian penyesuaian
kenaikan pangkat Tahun 2014 sebanyak 2.646 orang, rekonsiliasi data
kenaikan pangkat dan pensiun menggunakan SAPK sebanyak 150 orang serta
e
penyelenggaraan BIMTEK Mutasi Tahun 2014 sebanyak 150 orang. Outcom

kegiatan adalah terselenggaranya proses pelayanan mutasi kepegawaian yang


tepat waktu, tepat orang dan tepat gaji serta dapat pension.
(15) Kegiatan Fasilitasi Kedudukan Hukum dan Peningkatan Disiplin serta Pemberian
Penghargaan dan Tanda Jasa bagi PNSD, Badan dan Masyarakat, yang
dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.500.000.000, realisasi anggaran
sebesar RP. 2.486.735.000 (99,47%). Output kegiatan adalah pembinaan

disiplin dan perceraian ke balai-balai/UPTD, OPD dan kabupaten/kota di


lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebanyak 400 orang, penyelesaian
masalah dan proses BAP sengketa kepegawaian sebanyak 80 orang, rapat
badan pertimbangan pemberian penghargaan SLKS Presiden sebanyak 3 kali,

pemberian penghargaan SLKS Presiden RI, penghargaan pengabdian, dan


penghargaan pada hari-hari besar serta pemberian pemberian penghargaan
pelantikan bupati/walikota sebanyak 5.315 penghargaan, Workshop
penyeleseaian sengketa kepegawaian sebanyak 2 kali, pembekalan keluarga
e
sakinah sebanyak 3 kali. kegiatan adalah terwujudnya PNS yang taat
Outco
m
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta menjungjung
tinggi etika birokrasi.
(16) Kegiatan Fasilitasi Pembinaaan Mental PNSD Pemerintah Provinsi Jawa Barat,
yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.727.840.000, realisasi anggaran
sebesar Rp. 1.360.357.430 (78,73%). Output kegiatan adalah pembekalan
ul system
smart so PNSD Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebanyak 100 orang,
pembekalan penanaman sikap mental disiplin dan jiwa korsa PNSD Pemerintah
Provinsi Jawa Barat sebanyak 100 orang, fasilitasi peningkatan mental spiritual
PNSD Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebanyak 18 orang, pembekalan
peningkatan wawasan keagamaan PNSD Pemerintah Provinsi Jawa Barat
e
sebanyak 47 kali. kegiatan adalah terlaksananya pembinaan mental
Outco
m
serta wawasan keagamaan bagi PNSD Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
(17) Kegiatan Peningkatan Motivasi dan Kesejahteraan PNSD Pemerintah Provinsi
Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.546.251.000, realisasi
anggaran sebesar Rp. 2.526.725.000 (99,23%). Output kegiatan adalah

pelaksanaan kewirausahaan PNS pra purnabakti sebanyak 650 orang, fasilitasi


peningkatan kesejahteraan pegawai dan operasional pengembangan seni
budaya daerah sebanyak 12 kali, monitoring dan evaluasi pelaksanaan
pembekalan kewirausahaan pnsd pra purna bakti di lingkungan pemprov Jawa
e
Barat sebanyak 2 kali. kegiatan adalah meningkatnya motivasi dan
Outco
m
kesejahteraan aparatur pemerintah dalm memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
(18) Kegiatan Fasilitasi Layanan Darurat 24 Jam Pemerintah Provinsi Jawa Barat,
yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 850.000.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 844.910.550 (99,40%). Output kegiatan adalah pelaksanaan
rt
operasional layanan darurat 24 jam pemerintah provinsi Jawa Barat 1 Tahun, e
Suppo
terlaksananya pembekalan Basic Lif e (BLS ) PNSD Pemerintah Provinsi
Jawa Barat sebanyak 100 orang.
kegiatan adalah terfasilitasinya
Outco
m
layanan darurat 24 jam Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
(19) Kegiatan Santunan PNS Tewas/Wafat, yang dilaksanakan oleh Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 1.200.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 1.171.500.000
(97,63%). Output kegiatan adalah pemberian santunan tewas/wafat kepada
e
69 orang. m
Outco
PNSD yang tewas/wafat,

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-270


(20) Kegiatan Peningkatan Etos Kerja PNSD Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 722.300.000, realisasi anggaran sebesar
Rp. 718.860.000 (99,52%). Output kegiatan adalah pembekalan quantum
achievement kepada 200 PNSD Pemerintah Provinsi Jawa Barat, pembekalan t mana
and trus
loyalitas e
gemen t kepada 150 PNSD Pemerintah Provinsi Jawa kegiatan
Barat.
Outco adalah terlaksananya peningkatan etos kerja PNSD
m
Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
(21) Kegiatan RAKOR Bidang Kepegawaian, yang dilaksanakan oleh Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 900.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp. 880.754.250
(97,86%). Output kegiatan adalah rapat koordinasi kepegawaian,
penyelenggaraan BKD Award , rapat kooordinasi bulanan OPD Pemerintah
e
Provinsi Jawa Barat. kegiatan adalah sinergitas kepegawaian
Outco
m di seluruh Jawa Barat.
(22) Kegiatan Test Kebugaran bagi PNSD Pemerintah Provinsi Jawa Barat , yang
dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 300.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 298.375.000 (99,46%). Output kegiatan adalah test kebugaran bagi PNSD
Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebanyak 200 orang, pembekalan physical dan
health rejuvenation bagi PNSD pemprov Jawa Barat sebanyak 200 orang.
e
Outcom kegiatan adalah terwujudnya pegawai negeri yang bugar, sehingga
dapat memberikan pelayanan prima.
(23) Kegiatan Penyusunan Rencana Induk Pembangunan Aparatur, yang
dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa
Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000, realisasi anggaran sebesar
Rp. 144.905.000 (57,96%). Output kegiatan adalah tersusunnya Rencana
Induk Pembangunan Aparatur Provinsi Jawa Barat sebanyak 1 dokumen.
(24) Kegiatan Bantuan Pendidikan Bagi Anak Pegawai Pemerintah Provinsi Jawa
Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.440.500.000 realisasi anggaran

(0%). Kegiatan ini belum dapat terealisasikan karena belum kuatnya payung
hukum untuk pemberian bantuan pendidikan bagi anak Pegawai Pemerintah
Provinsi Jawa Barat
(25) Kegiatan Beasiswa Anak Pegawai Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 5.040.500.000 realisasi anggaran (0%).

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-271


Kegiatan ini belum dapat terealisasikan karena belum kuatnya payung hukum
untuk pemberian beasiswa anak Pegawai Pemerintah Provinsi Jawa Barat
(26) Kegiatan Fasilitasi Bantuan Hukum bagi Anggota KORPRI dan Penyuluhan
Hukum yang dilaksanakan oleh Sekertariat KORPRI Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.285.000.000 Realisasi anggaran
sebesar Rp. 921.199.000 (71,69%). Output kegiatan adalah (a) Seminar

Hukum bagi Anggota KORPRI Provinsi; (b) Seminar Hukum bagi Anggota
KORPRI Provinsi kabupaten/kota di 4 Wilayah; (c) Fasilitasi LKBH DP KORPRI
Provinsi Jawa Barat; (d) Rakor bagi Anggota LKBH se Jawa Barat; (e) Kajian
tentang Hukum; (f) Pengembangan Wawasan Anggota LKBH Prov Jabar.
e
Outcom kegiatan adalah terwujudnya Perlindungan bagi anggota KORPRI
dari Permasalahan yang mempunyai implikasi Hukum
(27) Kegiatan Event Olah Raga Anggota KORPRI Provinsi Jawa Barat yang
dilaksanakan oleh Sekertariat KORPRI Provinsi Jawa Barat , dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 2.000.000.000 Realisasi anggaran sebesar
sebesar Rp. 1.899.244.099 (94,96%). Output kegiatan adalah

terselenggaranya Pekan Olah Raga Pemerintah Provinsi Jawa Barat,


terkirimnya kontingen PORPEMPROV dalam rangka Pekan Olah Raga
Pemerintah Daerah (PORPEMDA), Peninjauan BAPOR KORPRI dan penunjang
e
BAPOR KORPRI. kegiatan adalah olahraga memberikan manfaat
Outco
m
kebugaran dan kesehatan serta kemampuan tubuh untuk mencegah timbulnya
berbagai jenis penyakit dan tumbuh jiwa korsa dan sportifitas dikalangan
anggota KORPRI dalam segala hal.
(28) Kegiatan Pembangunan Taman Makam Purna Bhakti Negara yang dilaksanakan
oleh Sekertariat KORPRI Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 400.000.000 Realisasi anggaran sebesar 345.597.570 (86,47%).
Output kegiatan adalah tersedianya Dokumen Perencanaan/Pembuatan DED
dan Kajian UKL/UPL Pembangunan Taman Makam Purna Bhakti Negara
e
(TMPBN). kegiatan adalah terbentuknya Dokumen
Outco
m
Perencanaan/Pembuatan DED dan kajian UKL/UPL Taman makam Purna Bhakti
Negara (TMPB).
(29) Kegiatan Peningkatan Kecerdasan Mental Spiritual Anggota KORPRI Provinsi
Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Sekertariat KORPRI Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 256.673.848 Realisasi anggaran
sebesar Rp. 230.939.600 (89,97%). Output kegiatan adalah terlaksananya
pembinaan mental anggota KORPRI melalui outbond dan terlaksananya
e
pembinaan mental anggota KORPRI. kegiatan adalah tumbuh dan
Outco
m
berkembangnya metal dan spiritual anggota KORPRI kearah yang lebih baik.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-272


(30) Kegiatan Peningkatan Nilai Budaya dikalangan anggota KORPRI yang
dilaksanakan oleh Sekertariat KORPRI Provinsi Jawa Barat , dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000 Realisasi anggaran sebesar
Rp. 188.830.954 (94,42%). Output kegiatan adalah terselenggaranya Lomba
Paduan Suara dan lomba Pembacaan Teks Panca Prasetya KORPRI
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya wawasan anggota KORPRI dalam
terciptanya kebersamaan dalam silaturahmi seni dan budaya.
(31) Kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dilaksanakan oleh Sekertariat
KORPRI Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 50.000.000 Realisasi anggaran sebesar Rp. 48.442.500 (96,89%). Output
e
kegiatan adalah terselenggaranya donor darah anggota KORPRI. Outcom

kegiatan adalah tumbuhnya jiwa sosial dikalangan anggota KORPRI dalam


menolong sesama.
(32) Bimbingan Teknis Aparatur di Lingkungan Dinas Pendapatan Provinsi Jawa

Barat (Aplikasi Samsat, Pengelolaan Keuangan Daerah, Pengelolaan Barang


Daerah, Pengelolaan Sistem Informasi Kearsipan dan Pengadaan Barang Jasa
Pemerintah) yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 669.785.300 realisasi anggaran
sebesar Rp. 542.809.600 (81,04%). Output kegiatan adalah bimbingan teknis

aplikasi samsat, Pengelolaan Keuangan Daerah, Pengelolaan Barang Daerah dan


Pengelolaan Sistem Informasi Kearsipan dan Pengadaan Barang Jasa
e
Pemerintah sebanyak 338 orang kegiatan adalah meningkatnya
Outco
m
pengetahuan dan kemampuan aparatur terhadap sistem aplikasi samsat,
Pengelolaan Keuangan Daerah, Pengelolaan Barang Daerah dan Pengelolaan
Sistem Informasi Kearsipan dan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah.
(33) Kegiatan Peningkatan Kualitas SDM Aparat Pengawasan, yang dilaksanakan
oleh Inspektorat Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran setelah
perubahan sebesar Rp. 304.505.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 276.346.850 (90,75%). Output kegiatan adalah dilaksanakannya Bintek

Penilaian Mandiri Reformasi Birokrasi, Bimtek Evaluasi Sakip dan Bintek


Pengenalan SAP berbasis akrual, Penulisan Penulisan hasil audit, seminar Audit
e
konstruksi Bangunan, serta fasilitasi, koordinasi dan konsultasi. Outcom

meningkatnya pengetahuan aparatur di bidang pengawasan sehingga mampu


meningkatkan profesionalisme.
(34) Kegiatan Penataan Jabatan Struktural dan Fungsional yang dilaksanakan oleh
Biro Organisasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 200.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp.170.699.280,- (85,35%).
Output kegiatan adalah (1) Informasi hasil konsultasi dari pusat dan hasil

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-273


Koordinasi dari UPTD; (2) 1 Dokumen nama-nama Jabatan Fungsional (Peta
e
Jabatan) . Outcom kegiatan adalah tertatanya jabatan Struktural dan
Fungsional untuk bidang kepegawaian dan pedoman kerja pegawai
(35) Kegiatan Penataan Jabatan Struktural dan Fungsionalyang dilaksanakan oleh
Biro Organisasi Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat dengan
anggaran sebesar Rp. 200.000.000realisasi anggaran sebesar Rp. 170.000.000
(85,34%). Output kegiatan adalah (1) Informasi hasil konsultasi dari pusat
dan hasil Koordinasi dari UPTD; (2) 1 Dokumen nama-nama Jabatan
e
Fungsional (Peta Jabatan) . Outcom kegiatan adalah tertatanya jabatan
Struktural dan Fungsional untuk bidang kepegawaian dan pedoman kerja
pegawai
(36) Kegiatan Akreditasi dan Sertifikasi SDM dan Lembaga Perpustakaan dan
kearsipan, yang dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan
Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 345.125.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 209.347.500 (60.65%).
Output kegiatan adalah terlaksananya akreditasi lembaga kearsipan di 26
lembaga kearsipan daerah Kabupaten Kota, terlaksananya sertifikasi SDM
e
kearsipan sebanyak 79 arsiparis. Outcom kegiatan adalah meningkatnya
profesionalisme aparatur di bidang kearsipan.
(37) Kegiatan Membinaan Teknis dan Supervisi Arsip Dinamis di Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 149.600.000 (99,73%). Output kegiatan adalah

terlaksananya pembinaan teknis kearsipan dinamis di 26 LKD Kabupaten Kota se


Jawa Barat; terlaksananya workshop penyusutan arsip sebanyak 80
e
arsiparis. Outcom kegiatan adalah meningkatknya profesionalisme aparatur
di bidang kearsipan.
(38) Kegiatan Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Aparatur Kearsipan, yang
dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 247.925.000 (97.41%). Output kegiatan adalah
terlaksananya workshop arsip masuk desa sebanyak 60 orang, terlaksananya
e
workshop tim penilai angka kredit sebanyak 50 orang. kegiatan
Outco
m
adalah meningkatnya profesionalisme aparatur di bidang kearsipan.
(39) Kegiatan Bimbingan Teknis Arsip Statis, yang dilaksanakan oleh Badan
Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 114,663,000 realisasi anggaran sebesar Rp. 104,
482,250 (91%). Output kegiatan adalah terlaksananya bimtek preservasi dan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-274


restorasi arsip sebanyak 52 orang; bimtek pengolahan arsip statis sebanyak 45
e
orang. Outcom kegiatan adalah peningkatan wawasan SDM bidang kearsipan
di Kabupaten Kota.
(40) Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Aparatur BP3AKB yang dilaksanakan
oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan
Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran APBD Provinsi Jawa Barat sebesar Rp. 192.915.000 realisasi sebesar
Rp. 187.556.750 (97,22%). Output kegiatan adalah terlaksananya Pembinaan
Pegawai melalui Kegiatan Outbond yang dilaksanakan pada Bulan Maret 2014
e
di Ciater Lembang. kegiatan adalah tercapainya Upaya Peningkatan
Outco
m
Jiwa Korsa PNS.
(41) Kegiatan Penyelenggaraan Diklat Fungsional yang dilaksanakan oleh Badan
Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 805.000.000 Realisasi anggaran sebesar
Rp. 408.550.000 (50,75%). Output kegiatan adalah terselenggaranya diklat

fungsional untuk 50 orang, yaitu Diklat Fungsional Analis Kepegawaian Tingkat


Terampil sebanyak 25 orang dan Diklat Fungsional P2UPD sebanyak 25 orang.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya kompetensi aparatur
di bidang fungsional.
(42) Kegiatan Penyelenggaraan Diklat Teknis Umum yang dilaksanakan oleh Badan
Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.507.040.500 Realisasi anggaran sebesar
1.484.904.200 (98,53%). Output kegiatan adalah terselenggaranya

Pendidikan dan Pelatihan Teknis Umum untuk 290 orang, yaitu; Pendidikan dan
Pelatihan Pengelolaan Barang Daerah sebanyak 90 orang, Pendidikan dan
Pelatihan Penatausahaan Keuangan sebanyak 60 orang, Pendidikan dan
Pelatihan Teknis Manajemen Kearsipan sebanyak 30 orang, Pendidikan dan
Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah sebanyak 80 orang, dan
Pendidikan dan Pelatihan Penyusunan Kontrak dan Dokumen sebanyak 30
e
orang. kegiatan adalah meningkatnya kompetensi PNS
Outco
m
Pemerintahan Provinsi Jawa Barat di bidang teknis umum.
(43) Kegiatan Penyelenggaraan Diklat Teknis Susbtantif yang dilaksanakan oleh
Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 3.214.816.000 Realisasi anggaran sebesar
1.459.158.800 (45,38%). Output kegiatan adalah terselenggaranya

Pendidikan dan Pelatihan Teknis Substantif untuk 178 orang, yaitu; Pendidikan
dan Pelatihan Teknis Substantif Pendidikan Bidang Karya Tulis Ilmiah (KTI) dan
Penetapan Angka Kredit (PAK) sebanyak 30 orang, Pendidikan dan Pelatihan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-275


Teknis Substantif Pertanian Bidang Perlindungan TP & Holtikultura sebanyak 30
orang, Pendidikan dan pelatihan Teknis Substantif Kesehatan Bidang
Manajemen Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sebanyak 30 orang,
Pendidikan dan Pelatihan Teknis Substantif Pariwisata sebanyak 58 orang,
Pendidikan dan Pelatihan Teknis Substantif Kesbangpol sebanyak 30 orang.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya kompetensi PNS Pemerintah Provinsi
Jawa Barat di bidang teknis substantif.
(44) Kegiatan Perencanaan Kediklatan yang dilaksanakan oleh Badan Pendidikan
dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 760.560.000 Realisasi anggaran sebesar Rp. 726.005.400
(95,45%). Output kegiatan adalah tersusunnya dataprioritas kebutuhan diklat

OPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebanyak 1 dokumen, tersusunnya Data


Kerjasama Kediklatan kabupaten/kota dengan Badiklatda Provinsi dan
e
tersusunnya IKU Badiklatda sebanyak 1 dokumen. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya sinergitas perencanaan pendidikan dan pelatihan Badiklatda
Provinsi Jawa Barat.
(45) Kegiatan Pengembangan Sistem Diklatyang dilaksanakan oleh Badan
Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.156.765.000 Realisasi anggaran sebesar
Rp. 1.005.214.710 (86,89%). Output kegiatan adalah tersusunnya Kajian

Pembentukan LSP sebanyak 1 dokumen, terselenggaranya monitoring dan


evaluasi Sistem Penyeleng-garaan Diklat terhadap 27 kabupaten/kota,
terselenggaranya peningkatan kompetensi Widyaiswara sebanyak 65 orang,
tersusunnya dokumen evaluasi pasca diklat sebanyak 1 dokumen dan
tersusunnya kajian pengembangan diklat aparatur tingkat nasional sebanyak 1
e
dokumen. kegiatan adalah meningkatnya daya dukung sistem diklat
Outco
m
untuk meningkatkan kualitas pelayanan diklat.
(46) Kegiatan Pemeliharaan ISO 9001:2008 yang dilaksanakan oleh Badan
Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 100.000.000 Realisasi anggaran sebesar Rp. 97.767.243
(97,76%). Output kegiatan adalah terselenggaranya Sertifikasi SMM ISO
9001:2008 sebanyak 1 sertifikat dan terselenggaranya survei lence terhadap 1
e
kegiatan adalah meningkatnya standar
sistem prosedur kediklatan.
Outco
m manajemen kediklatan.
(47) Kegiatan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Aparatur Badiklatda yang
dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.175.877.569 Realisasi
anggaran sebesar Rp. 1.017.668.970 (86,89%). Output kegiatan adalah

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-276


ikutsertanya pegawai Badiklatda dalam diklat teknis dan fungsional sebanyak
75 orang, terlaksananya Pra Orasi Ilmiah untuk 1 orang WI dan Orasi Ilmiah tator
untuk 1 orang WI,
kabupaten/kota penjaringan
sebanyak dan pemetaandan
12 kabupaten/kota data6 WI Provinsi
Balai dan Training
Pelatihan, Of Facili
terlaksananya In House e (TOF) tentang Prajabatan Pola kegiatan
Baru untuk 55 orang.
adalah kegiatan tersebut adalah
Outco
m
meningkatnya standar kompetensi aparatur Badiklatda untuk mendukung
peningkatan pelayanan diklat.
(48) Kegiatan Analisis Kebutuhan Diklat Badiklatda yang dilaksanakan oleh Badan
Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 300.000.000 Realisasi anggaran sebesar
Rp. 290.367.300 (96,79%). Output kegiatan adalah tersusunnya kurikulum
e
diklat teknis ekonomi kreatif sebanyak 1 kurikulum. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya kapasitas komponen utama penyelenggaraan diklat.
(49) Kegiatan Peningkatan Profesionalisme Aparatur Pelayanan Perizinan Terpadu,
yang dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Provinsi
Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 130.000.000 Capaian
kinerja realisasi keuangan sebesar Rp. 128.400.000 (98,77%). Output
kegiatan adalah meningkatnya kualitas dan kompetensi pegawai BPPT Provinsi
Jawa Barat. Dalam melaksanakan penyelenggaraan perizinan, Sumber Daya
Aparatur BPPT telah mendapatkan bimbingan teknis (2 bidang) sebanyak 50 es.
orang
Succ dari jumlah aparatur 95 orang dan 30 orang telah mengikuti pelatihan For
Training
(50) Peningkatan Kemampuan Aparatur yang dilakukan oleh BKPPMD Provinsi
Jawa Barat, Alokasi dana APBD, sebesar Rp. 165.200.000 SDM sebanyak
19 orang yang direalisasikan sebesar Rp. 91.100.000 (55,1%). Output

kegiatan adalah tersedianya uang saku seminar, lokakarya, sosialisasi, rapat


kerja, rapat koordinasi, diseminasi, diklat, bimbingan teknis, tersedianya biaya
e
pendaftaran kursus singkat/pelatihan, kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya kemampuan, kompetensi dan kinerja aparatur BKPPMD.
(51) Kegiatan Peningkatan Kualitas SDM Kesehatan RS Jiwa Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 585.000.000 Realisasi
Anggarannya sebesar Rp. 544.759.250 (93,12%) dari alokasi anggaran.
Output kegiatan adalah terselenggaranya Pelatihan Manajemen RS sebanyak

25 kit, terselenggaranya Bimtek Kepegawaian sebanyak 50 kit,


terselenggaranya Pelatihan Service Excellent sebanyak 25 kit, terselenggaranya
Pelatihan Motivasi Pegawai sebanyak 40 kit, capacity sebanyak 50 ok, pelatihan
teknis SDM Kesehatan, Non Kesehatan, KONAS BCLS ACLS & GELS sebanayak

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-277


1 tqhun, Kursus bahasa inggria sebanyak 21 or, Konsultam Unit Cost sebanyak
e
1 kegiatan, Jasa Profesi Pendampingan BLUD sebanyak 1 keg. Outcom
kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan SDM RS Jiwa sehingga profesional
dalam melaksanakan tupoksinya.
(52) Kegiatan Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan Jiwa dan Napza RS Jiwa
Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.821.665.400
Realisasi Anggarannya sebesar Rp. 1.735.605.400 (95,28%) dari alokasi
anggaran. Output kegiatan adalah Jumlah tenaga dokter konsulen yang

mendapat honor (15 org) untuk 12 bulan, Jumlah tenaga kesehatan yang
mendapat honor (33 org) untuk 12 bulan, Jumlah tenaga non kesehatan yang
e
mendapat honor (33 org) untuk 12 bulan. Outcom kegiatan adalah
meningkatnya Kualitas pelayanan RS terhadap Masyarakat.
(53) Kegiatan Peningkatan Profesionalisme Polisi Pamong Praja, yang dilaksanakan
oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 800.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 768.786.700 (96,10%). Output kegiatan adalah lokakarya pengembangan
e
profesionalisme dan Jambore Polisi Pamong Praja se Jawa Barat. Outcom
kegiatan adalah meningkatnya kinerja aparatur.
(54) Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kemampuan Aparatur PPNS terhadap Perda,
yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 400.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 384.242.250 (96,06%). Output kegiatan adalah penyelenggaraan
bimbingan teknis aparatur PPNS Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten/kota.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya kinerja aparatur.
(55) Fasilitasi dan Koordinasi Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Aparatur
Bappeda Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar
Rp. 533.575.000 realisasi keuangan sebesar Rp. 531.731.000 (99,65%).
Output kegiatan adalah Laporan Peningkatan wawasan aparatur bappeda ke
Jogjakarta, Menado dan Lombok, Laporan Penanaman sikap mental, disiplin
e
dan jiwa korsa Bappeda Provinsi Jawa Barat. Outcom kegiatan adalah
meningkatnya kualitas perencanaan Bappeda Provinsi Jawa Barat.
(56) Fasilitasi dan Koordinasi Pengelolaan Jabatan Fungsional, yang dilaksanakan
oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 422.500.000 realisasi keuangan sebesar
Rp. 391.971.000 (92,77%). Output kegiatan adalah Laporan Workshop
demografi bagi pejabat fungsional perencana, Laporan Koordinasi jabatan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-278


e
Fungsional Perencana se Jawa Barat. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya kualitas fungsional perencana Bappeda Provinsi Jawa Barat.
(57) Kegiatan Peningkatan Kemampuan Aparatur pada BPMPT, yang dilaksanakan
oleh Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000 Capaian kinerja

realisasi keuangan sebesar Rp. 0 dengan prosentase sebesar 0%) (Anggaran tidak
diserapnya disebabkan waktu pelaksanaan yang tidak mencukupi)
b. Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan
(a) Pemahaman dari hasil kegiatan Peningkatan Kualitas SDM Aparat

Pengawasan terhadap seluruh peserta sulit terukur dalam penerapan


dilapangan.
(b) Kegiatan Pengarustamaan Jabatan Fungsional tidak dapat diserap sesuai

rencana karena jumlah PNS yang diangkat dalam jabatan fungsional


sedikit, sehingga terdapat efisinesi anggaran dari perjalanan dinas dan makan
minum.
(c) Keterbatasan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi untuk
melaksanakan proses pelayanan administrasi perizinan di lingkungan BPPT
(d) tidak optimalnya realisasi fisik kegiatan diklat prajabatan, yaitu dari target

peserta sebanyak 280 orang, yang mengikuti diklat sebanyak 192 orang
(68,57%). Calon peserta yang tidak mengikuti diklat sebanyak 88 orang. Hal
ini disebabkan oleh tidak konsistennya kabupaten/kota dalam kerjasama
pengiriman peserta diklat ke Badiklatda Provinsi Jawa Barat dan beralih ke
lembaga diklat lain.
(e) tidak optimalnya realisasi fisik kegiatan diklat fungsional, yaitu dari target

peserta sebanyak 75 orang, yang mengikuti diklat sebanyak 50 orang


(66,67%). Calon Peserta yang tidak mengikuti diklat sebanyak 25 orang, yaitu
Calon Peserta Diklat Pranata Komputer sebanyak 25 orang. Hal ini disebabkan
oleh tidak sesuainya besaran honorarium SBB Provinsi Jawa Barat dengan SBU
BPS.
(f) Pelaksanaan kegiatan terkendala oleh aturan baru yang belum rampung,

akibatnya pelaksanaan kegiatan mundur dari jadwal yang direncanakan, juga


jadwal pemeriksaan para auditor sebagai peserta cukup padat.
(g) Kegiatan akreditasi dan sertifikasi SDM dan lembaga perpustakaan tidak

bisa dilaksanakan, Bapusipda bekerja sama dengan PERPUSNAS dan


PERPUSNAS tidak bisa melaksanakan kegiatan itu dikarenakan waktu yang
tidak memungkinkan, solusinya mengintensifkan konsultasi dengan
PERPUSNAS RI.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-279


(h) Pengelolaan arsip di Kabupaten Kota masih terkendala dalam hal
kekurangan SDM; sarana dan prasarana; kualitas SDM. Solusinya
mengembangkan diklat penciptaan jabatan fungsional arsiparis melalui pola
diklat mandiri bekerja sama dengan Kabupaten Kota.
b. Solusi
(a) Meningkatkan komunikasi dengan OPD Provinsi Jawa Barat dan
kabupaten/kota sebagai pengirim peserta.
(b) Mengoptimalkan perencanaan pendidikan dan pelatihan melalui rapat
koordinasi dengan OPD.
(c) Mengikutsertakan pegawai BPPT dalam penyelenggaraan bimbingan

teknis pengelolaan administrasi perizinan bagi para pegawai terkait,


sehingga diharapkan dapat melaksanakan pelayanan administrasi
perizinan pada semua bidang/sektor (24 bidang/sektor) yang dikelola oleh
BPPT.
(d) Melakukan Pembinaan, kerjasama dan meningkatkan komunikasi
kediklatan terhadap Kabupaten/kota.
(e) Meningkatkan kualitas perencanaan kediklatan.
(f) Peningkatan koordinasi terkait perencanaan dan pelaksanaan baik sisi
anggaran maupun penyiapan personil dan materi bimtek.

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur


a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur OPD/Biro, yang
dilaksanakan oleh OPD/Biro di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 50.561.934.775 realisasi anggaran
up
sebesar Rp. 43.927.748.017 (86,87%). Output kegiatan adalah penyediaan
check
pakaian dinas; pelaksanaan general bagi seluruh pegawai,
penggantian pembelian resep obat, adanya bantuan biaya rawat inap,
penggantian biaya pembelian kacamata, adanya anggaran untuk sarana
olahraga bagi pegawai seperti biaya untuk sewa sarana olahraga badminton
dan futsal juga sarana untuk senam kesegaran jasmani; serta terfasilitasinya p
peningkatan pengetahuan kemampuan PNS melalui diklat, worksho , kursus,
dan sosialisasi; tersedianya biaya rintisan usaha bagi pegawai purnabakti.
e
Outcom kegiatan adalah terwujudnya peningkatan kesejahteraan dan
kemampuan untuk mendukung kinerja pelayanan aparatur.
(2) Peningkatan Kinerja dan Kemampuan Aparatur Setda Prov. Jabar Tahun
Anggaran 2014 yang dilaksanakan Biro Humas, Protokol dan Umum Setda
Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 5.180.860.000-,

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-280


realisasi anggaran sebesar Rp. 4.499.129.208 (86,84%). Output kegiatan
adalah meningkatnya Pendidikan dan Pelatihan, Sarana Penunjang
Administrasi kepegawaian, Pelayanan Kesehatan Pegawai, Penyediaan sarana
Olahraga, Kerohanian dan Kesenian, Pendukung Koordinasi Administrasi
Kepegawaian dan Pengelolaan Ruang Laktasi dan Tempat Penitipan Anak.
(3) Kegiatan Penyelenggaraan Diklat Fungsional yang dilaksanakan oleh Badan
Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provnisi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 805.000.000 Realisasi anggaran sebesar
Rp. 408.550.000 (50,75%). Output kegiatan adalah meningkatnya kompetensi

aparatur di bidang fungsional melalui penyelenggaraan Diklat fungsional


untuk 50 orang, yaitu Diklat Fungsional Analis Kepegawaian Tingkat
Terampil sebanyak 25 orang dan Diklat Fungsional P2UPD sebanyak 25
orang.
(4) Kegiatan Penyelenggaraan Diklat Teknis Umum yang dilaksanakan oleh Badan
Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provnisi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.507.040.500 Realisasi anggaran sebesar
1.484.904.200 (98,53%). Output kegiatan adalah meningkatnya kompetensi

PNS Pemerintahan Provinsi. Jabar di bidang teknis umum, melalui


penyelenggaraanPendidikan dan Pelatihan Teknis Umum untuk 290
orang, yaitu; Pendidikan dan Pelatihan Pengelolaan Barang Daerah
sebanyak 90 orang, Pendidikan dan Pelatihan Penatausahaan Keuangan
sebanyak 60 orang, Pendidikan dan Pelatihan Teknis Manajemen Kearsipan
sebanyak 30 orang, Pendidikan dan Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah sebanyak 80 orang, dan Pendidikan dan Pelatihan
Penyusunan Kontrak dan Dokumen sebanyak 30 orang.
(5) Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas untuk Sekretariat Daerah Provinsi Jawa
Barat yang dilaksanakan oleh Biro Pengelolaan Barang Daerah dengan
anggaran sebesar Rp. 10.214.280.000 realisasi sebesar Rp.854.258.771
(8,36%). Output kegiatan adalah tersedianya Bahan Pakaian Dinas Harian

(PDH) untuk petugas Protokol, Ajudan, Sekpri dan Walpri Pimpinan.


Kemudian tersedianya Bahan Pakaian olahraga untuk atlet dan pejabat
struktural yang diperuntukkan dilingkungan Sekretariat Daerah Provinsi
Jawa Barat. Waktu pelaksanaan Pengadaan Pakaian Olahraga sangat tepat
karena terkait dengan
e
kegiatan adalah
pelaksanaan POR Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Outco
m meningkatnya kinerja aparatur Setda Provinsi Jawa Barat.
b. Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan
(a) Terdapat anggaran yang tidak terserap, karena adanya keterlambatan
penugasan tenaga fungsional penyuluh pertanian, perikanan dan
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-281
kehutanan serta kurangnya kesempatan mengikuti diklat, seminar,
bimtek dll.
(b) Kualitas pegawai yang ada saat ini sebagian besar masih memerlukan

upaya peningkatan kompetensi di berbagai bidang sesuai dengan


kebutuhan pelaksanaan tugas.
(c) Permasalahan yang dihadapi terkait dengan pelaksanaan kegiatan adalah

kekurangan waktu pelaksanaan dimana terdapat perubahan kode


rekening belanja jasa konsultasi yang dimasukan alam perubahan
anggaran 2014, sehingga waktu yang tersisa dalam penyelesaian
pekerjaan hanya 35 (tiga puluh lima) hari kerja, sementara waktu sesuai
jadwal di anggaran perubahan yaitu 60 (enam puluh) hari.
(d) Aparatur sebagian besar masih memerlukan upaya peningkatan

kompetensi di berbagai bidang Aspek terutama sumber daya manusia masih


terbatasnya di bidang teknologi, informasi dan komunikasi.
(e) Dalam pelaksanaan program Program Peningkatan Kapasitas Sumber

Daya Aparaturdilingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi belum


sepenuhnya terfasilitasi mengingat anggaran yang dialokasikan untuk
Kegiatan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur belum memadai.
(f) Dinas Pertanian Tanaman Pangan adalah salah satu OPD di Provinsi Jawa

Barat yang melayani seluruh kabupaten/kota se-Jawa Barat. dengan


terbatasnya anggaran yang diberikan, beberapa kegiatan yang
menyangkut peningkatan kualitas sumberdaya tidak pernah maksimal,
sebagai contoh : 1) Anggaran untuk kegiatan pelatihan diklat fungsional
(diklat substantif untuk peningkatan kemampuan aparatur kurang
memadai sehingga banyak diklat yang tidak diikuti; 2) Pelayanan general p
check u kesehatan bagi petugas laboratorium yang tersebar di UPTD
tidak dapat dilaksanakan secara maksimal. Dalam Protap (Prosedur
Tetap), semua petugas laboratorium wajib melakukan general check up
kesehatan setiap 4 bulan sekali, akan tetapi pada kenyataannya
pelaksanaan general check up kesehatan maksimal dilaksanakan setiap 1
(satu) Tahun sekali, dan itupun tidak untuk semua petugas laboratorium.
b. Solusi
(a) Penyempurnaan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan di internal

Bakorluh dan peningkatan komunikasi dan koordinasi internal serta


Anggaran yang tidak terserap di kembalikan ke kas daerah.
(b) Peningkatan kualitas perlu dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan

selanjutnya terkait dengan kesejahteraan pegawai, dimana pemerintah


daerah mengembangkan inovasi untuk menambah pendapatan melalui

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-282


tunjangan daerah, sehingga tidak menimbulkan permasalahan terkait
dengan sistem administrasi maupun permasalahan sosial.
(c) Sebagai solusi dari permasalahan ini adalah bahwa kegiatan

Pemeliharaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 akan


dilaksanakan di Tahun anggaran 2015 untuk Surveilance BPBD dan
Pendampingan Surveilance.
(d) Peningkatan kualitas dan kompetensi perlu dilakukan melalui pendidikan

dan pelatihan (Diklat), seminar dan workshop dan mengikutsertakan


pegawai dalam upaya peningkatan kompetensi pegawai diantaranya
melalui pendidikan dan pelatihan (Diklat) pranata humas dan komputer.
(e) Adapun solusi yang dapat dilakukan dalam menghadapi hambatan-

hambatan tersebut yaitu perencanaan didasarkan pada trend dan


bersifat penyediaan dalam pengalokasian anggaran untuk Kesejahteraan
Pegawai di lLingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa
Barat.
(f) 1) Tim Anggaran Pembangunan Daerah (TAPD) seyogyanya harus
memahami tugas pokok dan fungsi, peran dan beban kerja setiap OPD;
2. Memaksimalkan penetapan anggaran untuk mendukung tupoksi OPD.

4. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran


a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran pada OPD/Biro di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 313.426.802.878 realisasi anggaran sebesar Rp. 281.395.163.705
(89,78%). Output kegiatan adalah penyediaan administrasi perkantoran

berupa ATK, telepon, listrik, internet, dokumentasi kegiatan kedinasan, cetakan


formulir-formulir dan penggandaan/fotocopy, materai, spanduk, isi tabung gas, isi
air kemasan dan galon, surat kabar, pengiriman surat dan majalah, sewa meja dan
kursi, belanja makan minum rapat dan tamu serta belanja perjalanan dinas;
tersedianya akses internet mobile untuk helpdesk dan administrator;
terlaksananya koordinasi dan fasilitasi operasional pimpinan pendukung tugas
pokok dan fungsi biro, survei akreditasi paket C, iuran wajib KAN, uji lab, cetak
formulir administrasi, cetak leaflet lab, buklet profil balai; terealisasinya
honorarium komisioner, asisten komisioner Honorarium KIP, honor panitia,
honor instruktur, honor narasumber, uang lembur; terlaksananya mutasi
barang milik daerah; fasilitasi dan koordinasi perwilayahan internal dan
eksternal; serta cuci cetak film dan dokumen lainnya; terlaksananya koordinasi,
fasilitasi, konsultasi dan monitoring pendukung kegiatan operasional.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-283


e
Outcom kegiatan adalah terpenuhinya kebutuhan dasar operasional
OPD/Biro di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mendukung tugas
pokok dan fungsinya,
(2) Kegiatan Menyelenggarakan Administrasi Perkantoran Biro Otonomi Daerah
dan Kerjasama, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 900.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 866.097.958 (96,23%). Output kegiatan adalah

pelaksanaan rapat kerja Tim Koordinasi Kerja Sama Daerah dengan


kabupaten/kota, pelaksanaan rapat koordinasi Forum Asisten Bidang
Pemerintahan se Jawa Barat, pelaksanaan rapat koordinasi dengan organisasi
perangkat daerah, pelaksanaan rapat internal Biro Otonomi Daerah dan
Kerjasama, pelaksanaan kajian Rencana Kerja Tim Koordinasi Kerja Sama
Daerah, pelaksanaan kajian pembentukan Forum Asisten Pemerintahan,
terpenuhinya Undangan, Rapat, Seminar/Lokakarya, dan tugas lainnya ke
kabupaten/kota, Pusat, Luar Provinsi serta Luar Negeri.
(3) Kegiatan Fasilitasi Koordinasi dan Monitoring Pemeliharaan Barang Daerah
yang dilaksanakan oleh Biro Pengelolaan Barang Daerah dengan anggaran
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 5.333.155.900 dan terealisasi sebesar
Rp. 4.757.828.670 (89,21%). Output
kegiatan adalah terkoordinasinya
e
pengelolaan barang daerah dan tereliharannya GOR Saparua. Outcom

kegiatan adalah meningkatnya pengawasan dan monitoring aset Pemerintah


Provinsi Jawa Barat.
(4) Kegiatan Pelayanan Administrasi Perkantoran Alat Tulis Kantor (ATK) Cetakan
di lingkungan Setda Prov. Jawa Barat dengan anggaran yang dilaksanakan oleh
Biro Pengelolaan Barang Daerah dengan alokasi anggaran sebesar
Rp 8.000.000.000 dan terealisasi sebesar Rp 5.191.289.370 (64,89%) Output

kegiatan adalah penuhinya kebutuhan ATK, barang cetakan dan penggandaan di


lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat untuk melayani Pimpinan,
e
4 asisten dan 12 biro selama 12 bulan. Outcom kegiatan adalah
meningkatnya kinerja aparatur Setda Provinsi Jawa Barat.
(5) Kegiatan Fasilitasi Pendukung Unit Layanan Pengadaan (ULP) yang
dilaksanakan oleh Biro Pengelolaan Barang Daerah dengan anggaran
dengan alokasi anggaran sebesar Rp 2.500.000.000 dan terealisasi sebesar
Rp. 1.420.158.890 (56,8%). Output kegiatan adalah terselenggaranya
e
pengadaan sesuai paket pekerjaan. kegiatan adalah meningkatnya
Outco
m kinerja Unit Layanan Pengadaan (ULP).
(6) Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran di seluruh Biro Keuangan,
yang dilaksanakan oleh dengan Biro Keuangan dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. Rp.3.839.725.000 realisasi anggaran sebesar Rp.2.840.030.312

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-284


(73,96%). Output kegiatan adalah terlaksana dan terkendalikannya
pelaksanaan TUPOKSI Biro Keuangan selama 12 bulan pada 5 Bagian. Adapun
e
Outcom kegiatan adalah Terlaksana dan terkendalikannya pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi Biro Keuangan.
(7) Kegiatan Pelayanan Administrasi Perkantoran Sekretariat DPRD Provinsi Jawa
Barat, yang dilaksanakan oleh Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Bara t
dengan anggaran sebesar Rp. 23.758.873.583 realisasi Anggaran sebesar
Rp. 19.246.646.368 (81,01%). Output kegiatan adalah terpenuhinya
kebutuhan dasar operasional dalam memfasilitasi dan menunujang
e
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi DPRD. kegiatan adalah
Outco
m
terpenuhinya peran dan fungsi DPRD dalam mewujudkan aspirasi masyarakat
legislasi, budgeting dan controlling dibidang pemerintahan dan pembangunan.
(8) Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Biro Humas, protokol dan
UmumTahun Anggaran 2014 yang dilaksanakan Biro Humas, Protokol dan
Umum Setda Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 68.896.881.300 realisasi anggaran sebesar Rp.64.779.334.325,- (94,02%).
Output kegiatan adalah terpenuhinya Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Operasional Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat.
(9) Dukungan Kinerja pelayanan Kedinasan Kepala Daerah dan Wakil Kepala
DaerahTahun Anggaran 2014 yang dilaksanakan Biro Humas, Protokol dan
Umum Setda Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 11.661.248.000 realisasi anggaran sebesar Rp.10.911.238.846,- (93,57%).
Output kegiatan adalah meningkatnya Kualitas Aparatur Daerah.
(10) Penyelenggaraan Administrasi Ket (sahaan dan Kearsipan Tahun Anggaran
2014yang dilaksanakan Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi
Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 5.096.120.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 4.959.890.269 (97,33%). Output kegiatan adalah

Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Dasar Operasional Unit Kerja Organisasi


Perangkat Daerah (OPD) dalam Mendukung Tugas Pokok dan Fungsinya.
(11) Sinergitas dan sinkronisasi Penyelenggaraan Kehumasan Tahun Anggaran 2014
yang dilaksanakan Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi
Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.266.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 1.239.383.827 (97,90%). Output kegiatan adalah

terselenggaranya Media Gathering, terselenggaranya Rapat – rapat dan


Konsultasi Kegiatan Pelayanan Informasi Publik, tersedianya Acuan/ Panduan
Standar Pelayanan Informasi Publik dan Pengelolaan Informasi Publik,
terselenggaranya kegiatan yang melibatkan masyarakat luas, terselenggaranya
workshop penanganan media bagi pejabat dan PNS Pemerintah Provinsi Jawa

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-285


Barat dan terselenggaranya seminar kehumasan.
(12) Fasilitasi Pelayanan Internal dan Eksternal Tahun Anggaran 2014 yang
dilaksanakan Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.603.800.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 3.537.688.500 (98,17%). Output kegiatan adalah meningkatnya
Pelayanan Internal dan Eksternal.
(13) Fasilitasi dan Koordinasi Peliputan Kegiatan Pimpinan Tahun Anggaran 2014
yang dilaksanakan Biro Humas, Protokol dan UmumSetda Provinsi
Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.116.300.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 2.060.272.980 (97,35%). Output kegiatan adalah

terfasilitasinya pendukung kegiatan liputan kegiatan pimpinan dan


terfasilitasinya pelayanan unsur pimpinan.
(14) Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Sandi dan Telekomunikasi Tahun
Anggaran 2014 yang dilaksanakan Biro Humas, Protokol dan UmumSetda
Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 4.601.268.919
realisasi anggaran sebesar Rp. 3.448.169.364 (74,94%). Output kegiatan

adalah terpenuhinya pemenuhan Kebutuhan Operasional OPD dalam


mendukung tugas pokok dan fungsinya.

b. Permasalahan dan Solusi


a. Permasalahan
(a) Masih kurangnya sumberdaya aparatur yang memiliki sertifikat pengadaan
barang dan jasa.
(b) Kurangnya penyediaan sarana cetakan perizinan yang merupakan produk dari
pelayanan perizinan dari BPPT Provinsi.
(c) Adanya Kegiatan Operasional UPTD ESDM Wilayah I Cianjur yang kurang

terpenuhin (Anggaran Perjalanan Dinas tidak sesuai dengan Jarak Lokasi


Tujuan).
(d) Hambatan dalam pelaksanaan program tersebut, adanya perubahan-

perubahan harga barang yang tidak dapat diprediksi terutama barang-barang


yang harganya mengikuti kurs rupiah. Untuk mengatasi hambatan tersebut.
(e) Sarana, prasarana dan biaya penyelenggaraan administrasi perkantoran

masih perlu ditingkatkan karena sarana kantor yang tersedia sebagian besar
sudah tidak layak pakai karena banyak yang rusak.
(f) Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran BKPP Wilayah I Provinsi

Jawa Barat, yaitu Untuk anggaran perjalanan dinas dirasakan masih kurang,
mengingat mobilitas dan frekuensi kerja yang tinggi, terutama untuk
menghadiri undangan- undangan OPD Provinsi.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-286


(g) Permasalah yang ditemui pada pelaksanaan Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran Pada Balai Kemetrologian Bogor untuk Anggaran yang tersedia belum
mengakomodir keperluan administrasi karena adanya perubahan besaran biaya
perjalanan dinas dari sistem at cost ke sistem lumsum.
(h) Dinas Pertanian Tanaman Pangan merupakan salah satu OPD di Provinsi
Jawa Barat yang memiliki tanggung jawab yang sangat besar, karena tugas

dan fungsi Dinas Pertanian Tanaman Pangan adalah pelayanan/melayani


masyarakat Jawa Barat yang berkecimpung di Bidang Pertanian. Dinas
Pertanian Tanaman Pangan memiliki 8 UPTD/Balai, 35 instalasi, 5 unit
brigade proteksi tanaman, 5 unit laboratorium pengamat dan peramalan
hama/penyakit, laboratorium kimia agro 1 unit dengan wilayah pengamatan
sebanyak 625 unit yang tersebar di seluruh kabupaten/kota se-Jawa Barat.
Untuk mengoptimalkan fungsi pelayanan tersebut, diperlukan adanya
dukungan dana operasional yang selama ini dirasakan masih belum
memadai/optimal.
b. Solusi
(a) Mengikutsertakan beberapa orang aparatur pada Badan Pendidikan dan
Pelatihan Daerah untuk mengikuti Diklat Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
(b) Lebih dimaksimalkannya data base perizinan yang ada sehingga perencanaan
untuk sarana cetakan perizinan akan lebih optimal.
(c) Ketentuan Anggaran Perjalanan Dinas perlu disesuaikan lagi dengan jarak
lokasi tujuan terutama untuk lokasi tujuan yang satu kabupaten/kota dengan
kedudukan Kantor UPTD ESDM Wilayah I Cianjur.
(d) Menyesuaikan spesifikasi barang sesuai dengan harga yang telah ditetapkan
dalam DPA tanpa mengurangi dari kegunaan barang tersebut.
(e) Perlu penambahan anggaran untuk mengganti dan memperbaiki sarana
prasarana perkantoran yang ada.
(f) Dilakukan effesiensi anggaran dengan menghadiri kegiatan yang sangat
prioritas.
(g) perencanaan untuk kegiatan di Tahun 2015 disesuaikan dengan sistem
perjalanan dinas yg baru sesuai SBB Tahun 2015.
(h) Memaksimalkan penetapan anggaran untuk mendukung tupoksi OPD; 2)

Meregulasi Peraturan-peraturan yang mengarah kepada peningkatan


kesempatan pada sumber anggaran lain.
5. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor yang dilaksanakan oleh
OPD/Biro di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-287


alokasi anggaran sebesar Rp. 176.462.782.100 realisasi anggaran sebesar
Rp. 164.007.047.478 (92,94%). Output kegiatan adalah penyediaan sarana
dan prasarana kantor yang memadai, antara lain: honor panitia pengadaan s
barang dan jasa, meja pimpinan rapat, kursi kerja staf, sofa, dispenser, kulkas,
r/in focu
proyekto / alat teleconference, CCTV, GPS, mesin penghancur kertas,
rak arsip, filling cabinet, AC, papan nama, vacum cleaner, mesin cuci steamer, der
komputer, note book tablet, printer, monitor display, modem internet, meja d
remin
staf, tempat parkir, sarana pendukung pemeriksaan, softboar ,
recorder, server pendukung data center, UPS pendukung data center, HF SBB
er n
Transciv , radio VHF, Antena, pembayaran jasa server colocatio , ruangan
terinstalasi jaringan intranet; terlaksananya belanja perlengkapan kantor,
peralatan kantor, pengadaan komputer, pengadaan meubeulair, peralatan
dapur, alat-alat komunikasi, pengadaan penerangan jalan taman, pengadaan
e
konstruksi, Outcom kegiatan adalah tersedianya sarana dan prasarana untuk
mendukung tugas pokok dan fungsi aparatur serta pelayanan kepada
masyarakat yang memadai, terpenuhinya kebutuhan sarana prasarana
perkantoran untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi OPD,
(2) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor dan Revitalisasi Gedung di
seluruh Dinas Pertanian Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian
Provinsi Jawa Barat dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 25.029.284.000
dan realisasi Rp. 23.394.089.100 (93,46%). Output kegiatan adalah

Peningkatan/ Rehabilitasi Bangunan Perkantoran dan Lingkungannya,


Laboratorium, serta Sarpras Balai/ Unit. Pengadaan Peralatan dan Kelengkapan
Bangunan dan Lingkungannya, Laboratorium, serta Sarpras Balai/Unit.
(3) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor dan Revitalisasi Gedung di
seluruh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat yang
dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
Barat dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 31.079.496.525 dan realisasi
Rp. 24.422.188.776 (78,57%). Output kegiatan adalah terlaksananya

pengadaan sarana dan prasarana kantor Balai Kemetrologian seluruh balai di


lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dan
revitalisasi gedung di seluruh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
e
Jawa Barat, kegiatan adalah meningkatnya Pelayanan
Outco
m
Kemetrologian.
(4) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor dan Revitalisasi Gedung
balai di seluruh Dinas ESDM Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Dinas Energi
dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat , dengan jumlah anggaran
sebesar Rp. 11.149.050.500 dan realisasi Rp. 10.853.393.920 (97,35%).

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-288


Output kegiatan adalah tingkat pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana
kerja aparatur sesuai standard daerah.
(5) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor dan Revitalisasi Gedung
balai di seluruh Dinas Perikanan dan Kelautan Jawa Barat yang dilaksanakan
oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat , dengan jumlah
anggaran sebesar Rp. 16.220.651.000 dan realisasi Rp. 15.702.110.735
(96,80%). Output k e g i a t a n a d a l a h 1 . R e n o v a s i
b a n g u n a n k a n t o r ; 2 .

Perawatan sarana dan prasarana kantor; 3. Revitalisasi sarana dan prasarana


kantor; 4. Pembangunan kantor, rumah dinas, rumah jaga, dan ruangan
serbaguna; 5. Pengadaan sarana dan prasarana kantor; 6. Kapal latih 5 GT; serta
7. Jasa perencanaan dan jasa pengawasan revitalisasi kantor
(6) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor di seluruh Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Barat , dengan jumlah anggaran sebesar
Rp. 19.455.927.700 dan realisasi Rp. 8.038.782.449 (41,31%). Output

kegiatan adalah terpenuhinya fasilitasi rehab dan revit sarana dan prasarana
kantor pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, serta UPTD
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat antara lain : Balai
Museum Negeri Sri Baduga; Balai Kepurbakalaan dan Jarahnutra; Balai Taman
Budaya; Balai Kemitraan; Balai Anjungan Jawa Barat TMII; Gedung Rumentang
Siang; Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan; Gedung Indonesia Menggugat;
Rumah Ibu Inggit Garnasih; dan Rumah Angklung
(7) Kegiatan revilitalisai gedung dan di seluruh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Barat , dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 20.852.127.700
dan realiasi sebesar 6.143.256.549 (29,46%). Output k e g i a t a n
a d a l a h

terlaksananya Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor pada Disparbud Prov.


Jabar melalui : penataan gedung gallery, ruang sekretaris, halaman parkir,
pemasangan kanopy, pengadaan sepeda, AC, computer, laptop, printer,
dispenser, kamera, handycam, infokus, penguat sinyal; terlaksananya
Rehabilitasi Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK) Tahap II 1 kegiatan;
terlaksananya Penataan Gedung Rumentang Siang 1 kegiatan; tersedianya
Revitalisasi Sarana dan Prasarana Kantor pada BP. Kepurbakalaan Jarahnitra
melalui : sarana dan prasarana taman; pengadaan almari, papan nama, pompa
air, komputer, laptop, printer, meja kerja, kursi kerja, kamera pigura penataan
taman bamboo, pengadaan plafond dan partisi; tersedianya Revitalisasi Sarana
dan Prasarana Kantor pada BP. Balai Pengembangan Kemitraan, Pelatihan
Tenaga Kepariwisataan dan Kebudayaan melalui : komputer, laptop, printer,

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-289


kursi kerja, kamera, handy cam, proyektor, megaphone, screen, keyboard;
terlaksananya penataan gallery rumah the, rehap sanggar tari dan gallery pojok,
rehap sanggar tari dan gallery pojok, pembuatan pagar taman depan, pengadaan
Hi Fi, water heater, pompa air, server stronge dan instalasi, computer PC,
scanner, notebook, meja rapat, tempat tidur, bed cover set, penambahan daya
listrik, rehap pagar tanam depan 1 kegiatan; terlaksananya perbaikan toilet
auditorium, plafon ruang koleksi utama, atap ruang kantor, kanopi ruang pamer
tetap dan alat pencuci benda logam elektrik; terpenuhinya honorarium
pengadaan jasa konsultansi perencanaan dan pengawasan 1 paket;
perencanaan pengawasan pekerjaan renovasi atap dan lantai bangunan

1 kegiatan; konsultansi pengawan pekerjaan renovasi atap dan lantai


bangunan pameran 1 kegiatan; kegiatan belanja jasa kontruksi Rehab Berat
Teater Tertutup Tahap II dan Rehab Berat Teater Terbuka tidak dapat
dilaksanakan karena 2 kali lelang gagal kelengkapan administrasi peserta
lelang tidak memenuhi dan untuk melaksanakan lelang kembali tidak
memenuhi jumlah waktu pekerjaan karena ada bahan yang harus di import
langsung dari luar negeri selama 100 hari kalender; terpenuhinya sarana dan
prasarana kantor dalam mendukung pelayanan kepada masyarakat meliputi:
pengadaan almari loker, mesin pompa air, computer, jaringan computer, meja
kerja, meja rapat, AC, vertical blind, tempat tidur 1 paket; terpenuhinya Jasa
konsultansi pembuatan DED Balai Pengelolaan Anjungan Jawa Barat TMII.
(8) Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor BPBD Provinsi Jawa Barat
yang dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 299.875.000
dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 19.625.000 (6,58%). Output kegiatan
ring De
adalah terlaksananya penusunan Detail Engineee sign (DED) Gedung
BPBD Provinsi Jawa Barat. kegiatan adalah tersedianya 1 (satu)
Outco
m
buah dokumen DED Gedung BPBD Provinsi Jawa Barat.
(9) Peningkatan Sarana Dan Prasarana Perkantoran Pada Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat dan SMK Negeri Tahun Anggaran 2014, yang dilaksanakan
oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran
Rp. 9,799.841,000 dan realisasi anggaran Rp. 9,476,174,235 (96,70%),
Output kegiatan adalah Sekretariat Dinas : belanja pegawai : honor pejabat

pengadaan, honor lembur pegawai; belanja barang dan jasa : ATK, fotocopy,
penjilidan, makan minum pegawai; belanja modal : tempat sampah, brankas, AC,
komputer server, komputer PC, laptop, printer, modem internet, eksternal
harddisk, stabilizer lift, CCTV; partisi, penyekat, gordyn, pengaspalan jalan,
interior gedung, kanopi/auning, pagar, batu templek dan taman di lingkungan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-290


e
kantor. kegiatan adalah Adanya tempat, fasilitas penunjang kerja
Outco
m
pegawai kantor secara memadai; Adanya penambahan nilai asset kantor yang
meningkat; 4 SMK Provisi Jawa Barat (Cikole Lembang, Gegerkalong
Lembang, Jalan Garut-Bandung, Tanjungsari-Sumedang) : belanja

barang dan jasa : jasa konsultan perencana, jasa konsultan pengawas, jasa
konsultan master plan; belanja modal : filling kabinet, komputer PC, laptop,
printer, stabilizer, speaker, kulkas, meja dan kursi untuk siswa, sofa, rak buku,
rak koran, infocus, layar, soundsistem, alat laboratorium, alat praktik siswa,
peralatan seni /Marching Band, alat sumur bor/jet pump, gerobak sampah,
mesin pemotong rumput, pembangunan jalan, pintu gerbang, kamar mandi/WC,
grand house, ruang kelas baru, ruang OSIS, pos jaga, gudang
e
peralatan, lapangan upacara, laboratorium kultur jaringan. kegiatan
Outco
m
adalah Adanya tempat dan fasilitas penunjang kerja pegawai kantor secara
memadai; Adanya tempat dan fasilitas KBM untuk siswa yang layak dan
memadai; Adanya penambahan nilai asset kantor yang meningkat.
(10) Kegiatan Revitalisasi Sarana dan Prasarana Aparatur di seluruh Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 3.864.910.000
dan realisasi Rp. 3.718.964.600 (96,22%). Output kegiatan adalah belanja

barang jasa : perangko, meterai, benda pos belanja pegawai : honor pejabat
pengadaan, honor lembur pegawai; belanja modal : mesin tik, mesin fotocopy, AC,
televisi, peralatan OR, komputer PC, laptop, printer, scaner, meja, kursi, sofa,
karpet, gordyn, alat studio, alat komunikasi, alat laboratorium, alat
e
peraga/alat praktik. kegiatan adalah Adanya tempat, fasilitas
Outco
m
penunjang kerja pegawai kantor secara memadai; Adanya penambahan nilai
asset kantor yang meningkat.
(11) Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Bappeda Provinsi Jawa Barat,
yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 8.398.967.000 realisasi
keuangan sebesar Rp. 5.880.878.150 (92,71%). Output kegiatan adalah

Pengadaan Storage Server, Pengadaan lemari arsip & filling cabinet,


Pengadaan Meubelair, Pengadaan Karpet, Pengadaan PC Komputer, Pengadaan
tangki harian genzet, Pengadaan pagar lt 5 & perbaikan pintu masuk gedung,
Penataan interior aula lt 4 gedung Pusdalisbang, Pengadaan pagar lt 2 gedung
Pusdalisbang, Perbaikan benteng gedung Pusdalisbang, Pengadaan infocus &
Hardisc Server, Pengadaan Lemari/rak Perpustakaan, Pengadaan Printer,
Pengadaan Vitrase/Gordy, Pengadaan Alat-Alat Angkutan Darat Mobil Klp2d,
Pengadaan Software Jadi, Pengadaan Meja Rapat, Pengadaan Sound Sistem,

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-291


Pengadaan Layar Screen, Pengadaan Kontruksi, Pengadaan Almari, Pengadaan
Note Book, Pengadaan Handycam, Pengadaan Komputer Desktop, Pengadaan
Kamera, Pengadaan Printer, Pengadaan Almari, Pengadaan Kursi Rapat,
Pengadaan Televisi, Pengadaan Lampu Hias, Pengadaan Meja Rapat,
Pengadaan Kamera, Pengadaan Instalasi Listrik, Pengadaan Alat Pendingin
Ruangan, Pengadaan Sound Sistem, Pengadaan Modernisasi Lift Bappeda,
Pengadaan Komputer Mainframe/Server, Pengadaan Meja Rapat, Pengadaan
Karpet, Pengadaan Scanner, Pengadaan Alat Kedokteran Gigi, Pengadaan
Software Jadi, Pengadaan Alat Kedokteran Umum, Pengadaan Alat Listrik,
Pengadaan Alat Rumah Tangga, Pengadaan Tanaman Hias, Pengadaan Filling
Cabinet, Pengadaan Televisi, Pengadaan Aksesoris Komputer ,Pengadaan Meja
Rapat, Pengadaan Meja Makan, Pengadaan Tempat Tidur, Pengadaan Lemari
Makan, Pengadaan Kulkas, Pengadaan Alat Dapur, Pengadaan Penyekat
Ruangan, Pengadaan Sound Sistem, Pengadaan Layar/Screen
(12) Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan
Daerah Provinsi Wilayah Kota Bekasi, yang dilaksanakan oleh Dinas
Pendapatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 180.566.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 176.783.000 (97,90%).
Output kegiatan adalah kegiatan tersedianya 1 dokumen pembangunan
e
gedung kantor. kegiatan adalah terfasilitasinya sarana dan prasarana
Outco
m
untuk mendukung pelayanan kepada masyarakat.
(13) Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan
Daerah Provinsi Wilayah Kota Bandung I Pajajaran, yang dilaksanakan oleh
Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 25.978.801.782 realisasi anggaran sebesar Rp. 23.474.303.850 (90,36%).
e
Output kegiatan adalah Kegiatan tersedianya 1 Bangunan Kantor. Outcom

kegiatan adalah terfasilitasinya sarana dan prasarana untuk mendukung


pelayanan kepada masyarakat.
(14) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kerja dalam Rangka Reaktualisasi
TUPOKSI BKPP Wilayah I, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I Provinsi Jawa Barat ,
dengan Alokasi Anggaran Rp. 3.668.220.214 Realisasi Anggaran sebesar
Rp. 3.612.280.000 (98,48%). Output kegiatan adalah pelaksanaan kegiatan

adalah Pembangunan Penambahan Mess, Pembuatan Peredam Suara Aula Bale


Seda Kancana, Pengaspalan Rumah Dinas, Pembuatan Gapura Pintu Masuk dan
Keluar, Rehab Papan Nama, Pembuatan Pintu dan Jendela Kayu Jati ruang
e
Sekretaris dan Pembuatan Garasi Kendaraan Dinas. kegiatan adalah
Outco
m
terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana sesuai standar daerah.
(15) Kegiatan Pembangunan Lanjutan Gedung Bidang dan Ruang Rapat BKPP
Wilayah II Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 630.700.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 628.837.000 (99,70%). Output kegiatan adalah sebagai berikut: a).

Interior Ruang Rapat dan Ruang Kerja Bidang. b). Penataan Taman dan
Eksterior Gedung. c). Pengaspalan Halaman Ruang Rapat dan Ruang Kerja
e
Bidang. kegiatan adalah terlaksannya: a). Interior Ruang Rapat dan
Outco
m
Ruang Kerja Bidang. b). Penataan Taman dan Eksterior Gedung. c).
Pengaspalan Halaman Ruang Rapat dan Ruang Kerja Bidang.
(16) Kegiatan Rehabilitasi Gedung utama (Ruang Garuda) ruang kerja sekretariat
dan ruang kerja ratel, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 828.150.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 678.475.000 (81,93%). Output kegiatan adalah terlaksannya
terlaksananya Rehabilitasi Gedung Utama, (garuda), Ruang Kerja Sekretariat
e
dan Ruang Kerja Ratel. kegiatan adalah terwujudnya Rehabilitasi
Outco
m
Gedung Utama, (garuda), Ruang Kerja Sekretariat dan Ruang Kerja Ratel.
(17) Kegiatan Pembangunan Sarana Kantor Lainnya dan Rehabilitasi Gedung dan
Halaman Kantor BKPP Wilayah II Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh
Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II
Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 786.150.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 711.189.000 (90,46%). Output kegiatan

adalah terlaksannya a). Pengaspalan lanjutan gedung serbaguna. b). Renovasi


halaman apel. c). Pembangunan parker roda 4 dan 2. d). Renovasi Trotoar.
e
Outcom kegiatan adalah terwujudnya a). Pengaspalan lanjutan gedung
serbaguna. b). Renovasi halaman apel. c). Pembangunan parker roda 4 dan 2. d).
Renovasi Trotoar.
(18) Kegiatan Rehabilitasi Ruang Record Arsip dan Interior serta Pembangunan
tempat Ibadah (Mushola) di Kantor BKPP Wilayah II Provinsi Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan
Wilayah II Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 426.400.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 274.544.000 (64,38%).
Output kegiatan adalah terlaksannya Pembangunan tempat peribadatan dan
e
Rehabilitasi Ruang Kerja Arsip dan Interior Gedung Arsip. kegiatan
Outco
m
adalah terwujudnya Pembangunan tempat peribadatan dan Rehabilitasi Ruang
Kerja Arsip dan Interior Gedung Arsip.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-293
(19) Kegiatan Renovasi Rumah Dinas dan Mess BKPP Wilayah II Provinsi Jawa
Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan
Pembangunan Wilayah II Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 567.450.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 445.298.000
(78,47%). Output kegiatan adalah terlaksannya: a). Renovasi trotoar Rumah
Dinas. b). Penataan Halaman dan Penataan Taman Rumah Dinas.
e
c). Pembangunan Area Parkir Mess Roda 4 kegiatan adalah
Outco
m
terwujudnya : a). Renovasi trotoar Rumah Dinas. b). Penataan Halaman dan
Penataan Taman Rumah Dinas. c). Pembangunan Area Parkir Mess Roda 4.
(20) Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor BPPT dan BKKPMD, yang
dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 748.450.000 Capaian kinerja
realisasi keuangan sebesar Rp. 714.185.322 (95,42%) . Output kegiatan

adalah terselenggaranya pelayanan perijinan dengan sarana prasarana yang


memadai yang pelaksanaanya tidak saja ditujukan bagi pelaksana
penyelenggara pelayanan perizinan namun juga sarana dan prasarana bagi
masyarakat umum sebagai pihak yang menerima pelayanan perizinan yang sesuai
standar pelayanan minimal (SPM). Pelaksanaan kegiatan ini tidak hanya untuk
pemenuhan sarana dan prasarana di gerai pusat tapi juga termasuk sarana dan
prasarana di seluruh gerai BPPT di 4 wilayah yaitu Bogor, Cirebon, Garut dan
Purwakarta.
(21) Kegiatan Rehabilitasi Kantor KPID Jawa Barat yang dilaksanakan oleh
Sekertariat KPID Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 398.940.503 dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 360.974.000
(90,48%). Output kegiatan adalah Kegiatan adalah (a) terlaksananya

Perencanaan rehabilitasi gedung KPID Jawa Barat; (b) terlaksananya


rehabilitasi kantor KPID Jawa Barat; (c) terlaksananya Pengawasan rehabilitasi
e
gedung kantor KPID Jawa Barat. Outcom kegiatan adalah terwujudnya
sarana dan prasarana kantor KPID Jawa Barat yang memadai.
(22) Kegiatan Rehabilitasi Gedung Kantor Bakesbangpol yang membanggakan, yang
dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik Provinsi Jawa Barat dengan

anggaran sebesar Rp. 4.500.000.000,00dan


realisasi anggaran sebesar Rp. 3.847.305.900
(85,50%). Output kegiatan adalah
terlaksananya renovasi gedung kantor Bakesbangpol Provinsi Jawa Barat.
e
Outcom kegiatan adalah tersedianya sarana gedung kantor yang nyaman.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-294


Adapun sisa anggaran adalah efisiensi dari penawaran kontrak dan fisik
bangunan gedung mencapai 100%).
(23) Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor Satpol PP Provinsi Jawa Barat yang
dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat

dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 15.019.095.212 realisasi anggaran


sebesar Rp. 0 (0%). Kegiatan pembangunan ini tidak dilaksanakan dikarenakan
surat keputusan Gubernur Jawa Barat tentang penghapusan aset gedung
kantor Satpol PP Provinsi Jawa Barat diterbitkan melebihi waktu yang
direncanakan sehingga mempengaruhi tahapan pengadaan jasa konsultansi
perencanaan dan pengadaan pekerjaan konstruksi gedung kantor. Selanjutnya
anggaran kegiatan tidak diserap dan disilpakan.
(24) Kegiatan Pengadaan Kendaraan Operasional Dinas, yang dilaksanakan oleh
Biro Pengelolaan Barang Daerah dengan alokasi anggaran sebesar
Rp 124.948.861.438 dengan realisasi sebesar Rp 120.777.241.083. Output

kegiatan adalah tersedianya kendaraan operasional dinas. Pengadaan


kendaraan operasional dinas berupa kendaraan roda empat/lebih dan roda 2
ditujukan untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi baik
pimpinan, pejabat struktural maupun karyawan/karyawati dilingkup Sekretariat
Daerah dan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat. Program ini terkait
pula dengan peremajaan-penghapusan kendaraan yang telah habis nilai
e
teknis/ekonomisnya. kegiatan adalah meningkatnya efektifitas dan
Outco
m
efisiensi serta mobilitas aparatur Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
(25) Kegiatan Pengadaan Alat Perlengkapan Kantor, yang dilaksanakan oleh Biro
Pengelolaan Barang Daerah dengan alokasi anggaran sebesar
Rp 21.693.721.000 dengan realisasi sebesar Rp 18.187.929.478 (83,83%)
Output kegiatan adalah tersedianya alat perlengkapan kantor dan rumah

tangga untuk Pimpinan, 4 Asisten Sekda dan 12 biro. Pengadaan alat


perlengkapan kantor dan rumah tangga diantaranya berupa mesin tik, mesin
pemotong rumput, mesin hitung, mesin fotokopi, almari, waterheater, lemari,
filling kabinet, alat pendingin ruangan (AC), televisi, vacuum cleaner, main frame,
komputer PC, printer, notebook, scanner, ,monitor/display, kelengkapan
komputer, meja kerja, meja rapat, meja makan, kursi kerja, kursi rapat, tempat
tidur, sofa, rak buku/tv/kembang, kompor gas, dispenser, kulkas, jam
dinding/meja, gordyn, kamera, handycam, proyektor, faximili, sound sistem,
e
dan telepon. kegiatan adalah meningkatnya kualitas kinerja
Outco
m
aparatur Setda Provinsi Jawa Barat sesuai standar.
(26) Kegiatan Pembangunan Gedung Asrama Kujang Jawa Barat di Yogyakarta yang
dilaksanakan oleh Biro Pengelolaan Barang Daerah dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 6.000.000.000 dengan realisasi sebesar
Rp 4.795.095.500 (79,91%).Output kegiatan adalah tersedianya gedung
e
asrama untuk mahasiswa Jawa Barat di Yogyakarta. kegiatan
Outco
m
adalah meningkatnya jumlah siswa Jawa Barat yang melanjutkan sekolah ke
jenjang perguruan tinggi.
(27) Kegiatan Pembangunan Tahap III Gedung Kampus II Badiklatda Cipageran
yang dilaksanakan oleh Badan Pendidikan
dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat

dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 28.502.650.000


Realisasi anggaran sebesar
Rp. 27.539.344.910 (96,62%). Output kegiatan
adalah terbangunnya struktur bangunan ruang
kelas, ruang kantor, ruang Widyaiswara, dan ruang laboratorium kampus II
e
Badiklatda sebanyak 1 unit. kegiatan adalah kegiatan tersebut ini
Outco
m
adalah meningkatkan daya dukung sarana dan parasarana pelayanan diklat.
(28) Pengadaan Alat Peralatan Kantor yang dilaksanakan oleh Badan Pendidikan
dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 1.894.096.150 realisasi
anggaran sebesar 1.842.227.000 (97,262%). Output

kegiatan adalah terselenggaranya pengadaan alat


perlengkapan kantor sebanyak 101 jenis barang dan 1.581
e
unit barang. kegiatan adalah dari kegiatan tersebut adalah
Outco
m
meningkatkan daya dukung sarana dan parasarana pelayanan diklat.
(29) Renovasi atap gedung asrama lama, ruang kelas, kamar mandi, perpustakaan,
klinik, ruang kerja pegawai, stage aula, ruang koperasi,
dan penataan interior Aula Badiklatda Provinsi Jabar
yang dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan
Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 2.755.200.000 realisasi anggaran Rp. 2.702.690.000 (98,09%). Output

kegiatan adalah terorenovasinya atap gedung asrama lama, ruang kelas,


kamar mandi, perpustakaan, klinik, ruang kerja pegawai, Stage aula, ruang
koperasi, dan penataan interior Aula Badiklatda Prov. Jabar sebanyak 11
e
bidang bangunan. kegiatan adalah meningkatkan daya dukung
Outco
m
sarana dan parasarana pelayanan diklat.
(30) Kegiatan revilitalisai gedung dan di seluruh Dinas Sosial Jawa Barat yang
dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat , dengan jumlah
anggaran sebesar Rp. 19.791.495.439 dan realiasi sebesar 19.199.542.173
(97,00%). Output kegiatan adalah terwujudnya Peningkatan
Sarana dan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-296


Prasarana Aparatur Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat; Terwujudnya
peningkatan sarana dan prasarana Balai dan Sub Unit; Meningkatnya kondisi
sarana dan prasarana BRSKW Cirebon dan Sub Unit Sukabumi yang lebih baik;
Terbangunnya Gudang Bencana Alam; Meningkatnya kondisi sarana dan
prasarana BRSPP Lembang-Bandung Barat menjadi lebih baik; Meningkatnya
Pelayanan Rehabilitasi Sosial Anak Nakal / Anak yang Berhadapan dengan Hukum
di Balai Rehabilitasi Sosial Marsudi Putra Cileungsi Bogor; Meningkatnya
Ketersediaan Sarana dan Prasarana Klien di BPSTW Ciparay dan 3 Sub Unit RPSTW
dan 1 Sub Unit Pemeliharaan TMP Cikutra; tercapainya Sarana dan Prasarana
Aparatur yang memadai dalam menunjang kegiatan pelayanan dibalai dan sub
unit Pelayanan; Tersedianya Sarana dan Prasarana di BPSAA dan Sub Unit;
Terlaksananya pemeliharaan dan tersedianya sarana dan prasarana Balai.

b. Permasalahan dan Solusi


a. Permasalahan
(a) Belum sepenuhnya kebutuhan sarana dan prasarana kerja terpenuhi
sesuai kebutuhan.
(b) Untuk pengadaan barang dan jasa yang bersifat pelelangan dilakukan

secara elektronik melalui ULP, kendalanya adalah waktu yang dibutuhkan


proses pengadaan cukup lama. Demikian juga yang melalui penunjukan
tergantung pada ketersediaan barang sesuai spesifikasi yang juga terkait
dengan waktu pelaksanaan.
(c) Belum tersusunnya database barang inventaris kantor sebagai sumber

data dan bahan informasi yang akurat sebagai dasar perencanaan,


pemeliharaan, pengamanan dan pengendalian barang inventaris.
(d) Jumlah anggaran yang disediakan kurang memadai untuk memenuhi

kebutuhan sarana dan prasarana yang semakin meningkat, dengan


bertambahnya kewenangan pengelolaan administrasi perizinan dari 109 jenis
perizinan (14 bidang) menjadi 205 jenis perizinan (23 bidang) dan
bertambahnya jumlah pegawai pelaksana pelayanan administrasi
perizinan
(e) Ketersediaan sarana prasarana pelayanan Dinas Sosial Provinsi dan di
balai/sub unit belum memadai jika dibandingkan dengan jumlah klien
yang harus ditangani.
(f) Ketersediaan gedung/bangunan untuk pelayanan Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial (PMKS) masih terbatas bahkan belum tersedia Belum


memiliki Gedung/bangunan balai/sub unit Rumah Perlindungan Sosial

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-297


Wanita (RPSW) untuk wanita korban trafficking dan korban tindak
kekerasan. Belum memiliki Gedung/bangunan rumah persinggahan untuk
PMKS jalanan. Gedung/bangunan Loka Bina Karya (LBK) sebanyak 25 unit
kondisinya kurang layak pakai, dilain pihak kebutuhan akan sarana
pelayanan PMKS terus meningkat.
(g) Kondisi instalasi masih banyak yang memprihatinkan tanpa dukungan

sarana prasarana yang memadai; penggunaan laboratorium yang ada


kurang maksimal penggunaannya karena sarana prasarana yang kurang
memadai, walau dari segi kemampuan/keahlian sumberdaya manusia
sudah siap.
(h) Dinas Pertanian Tanaman Pangan merupakan salah satu OPD di Provinsi

Jawa Barat yang memiliki tanggungjawab yang sangat besar karena


fungsi pelayanannya terhadap masyarakat Jawa Barat di Bidang Pertanian
Tanaman Pangan. Dinas Pertanian memiliki 8 UPTD, 35 instalasi dan 5 unit
brigade proteksi tanaman, 5 unit laboratorium pengamat dan peramalan
hama/penyakit, laboratorium kimia agro 1 unit. Untuk meningkatkan dan
mengoptimalkan pelayanan tersebut, diperlukan adanya dukungan sarana
prasarana yang memadai, dimana selama ini dirasakan masih belum
optimal/maksimal. Sebagai contoh : 1) Kondisi fisik Instalasi masih banyak
yang memprihatinkan, hal tersebut diakibatkan kurangnya dukungan
sarana prasarana yang memadai/representatif; 2) Penggunaan
laboratorium kurang dapat dimaksimalkan, karena sarana prasarana yang
kurang memadai/representatif tersebut, meskipun dari segi
kemampuan/keahlian sumberdaya manusia sudah siap (cap able ).
(i) Proses lelang yang dilaksanakan oleh pihak ULP belum tepat waktu,
disebabkan dokumen dari OPD terlambat diserahkan.
b. Solusi
(a) Kebutuhan sarana dan prasarana yang belum terpenuhi dianggarkan pada
Tahun berikutnya.
(b) Mengatur perencanaan secara matang dan melakukan pengawasan atas

pelaksanaannya, didukung tertib administrasi, sehingga dapat berjalan


sebagaimana mestinya.
(c) Perlunya peningkatan sarana penunjang yang memadai bagi pelaksanaan
tugas di Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dan di balai/sub unit.
(d) Membangun gedung/bangunan balai/sub unit baru untuk pelayanan PMKS
jalanan, dan Merehabilitasi gedung/bangunan yang ada.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-298


(e) Memaksimalkan penetapan anggaran untuk mendukung tupoksi OPD,
Meregulasi peraturan-peraturan yang mengarah kepada peningkatan
kesempatan sumber anggaran lain, dan SOP untuk fasilitasi sarana prasarana
di Balai lingkup Pemerintah Daerah Jawa Barat.

6. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur


a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur/Kantor yang
dilaksanakan oleh OPD/Biro di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 214.436.739.307 realisasi
anggaran sebesar Rp. 196.701.308.168 (91,72%). Output kegiatan adalah

pemeliharaan peralatan/perlengkapan kantor; pemeliharaan sarana


laboratorium pakan, peralatan laboratorium keswan dan kesmavet, kandang
ternak; pemeliharaan taman dan fumigasi; pemeliharaan jaringan
listrik/telepon/internet/air, buku perpustakaan dan arsip; Pemeliharaan alat
kedokteran dan alat laboratorium, pemeliharaan secara rutin/berkala kendaraan
operasional; pemeliharaan alat studio dan alat komunikasi; belanja bahan/bibit
tanaman, pajak, jasa service, penggantian suku cadang, bahan bakar
minyak/gas dan pelumas, pemeliharaan non konstruksi, jasa kebersihan dan jasa
keamanan; penyediaan peralatan kebersihan dan pembersih belanja jasa
konstruksi (pemeliharaan gedung bangunan ruang arsip, benteng dan saluran air
buangan, laboratorium kultur jaringan, pematang kolam, saluran air, pagar
e
pengaman kolam); Belanja bahan kimia laboratorium kultur jaringan. Outcom

kegiatan adalah terpeliharanya sarana dan prasarana kantor dalam


mewujudkan kelancaran pelaksanaan tugas operasional serta meningkatnya
kualitas dan fungsi sarana prasarana kantor.
(2) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Sandi dan Telekomunikasi Tahun
Anggaran 2014yang dilaksanakan Biro Humas, Protokol dan Umum Setda
Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 5.432.922.470
realisasi anggaran sebesar Rp. 5.072.118.420 (93,36%). Output kegiatan

adalah terpenuhinya Pemeliharaan, Perbaikan dan penggantian sarana dan


Prasarana sandi dan Telekomunikasi dan Operasional Pemeliharaan dalam
rangka Pemeriksaan dan Pengecekan Repeater.
(3) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Tangga Pimpinan Tahun Anggaran
2014 yang dilaksanakan Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi
Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.494.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 1.463.363.545 (97,95%). Output kegiatan adalah
Lancarnya Kegiatan Pemerintahan dan Pembangunan.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-299


(4) Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Kantor Sekretariat Daerah Tahun Anggaran
2014 yang dilaksanakan Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi
Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 14.907.012.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 14.605.575.553 (97,98%). Output kegiatan adalah

meningkatnya fungsi Pemeliharaan sarana/ Prasarana kantor Setda jabar dan


Rumah Tangga Pimpinan
(5) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur yang dilaksanakan oleh
Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 1.858.814.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 1.833.537.850 (98,64%). Output kegiatan adalah terpeliharanya Sarana
dan Prasarana Kampus I Badiklatda Prov. Jabar Jalan Windu Nomor 26
e
Bandung sebanyak 1 unit. kegiatan adalah meningkatnya daya
Outco
m
dukung sarana dan parasarana untuk meningkatkan pelayanan diklat
(6) Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Gedung Kampus II Badiklatda
yang dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.300.000.000 Realisasi
anggaran sebesar Rp. 1.295.956.250 (99,68%). Output kegiatan adalah
terpeliharanya sarana dan prasarana kampus II Bandiklatda Cipageran Cimahi
e
sebanyak 1 unit. Outcom kegiatan adalah meningkatnya daya dukung sarana
dan parasarana untuk meningkatkan pelayanan diklat.

b. Permasalahan dan Solusi


a. Permasalahan
a. Jumlah anggaran yang disediakan kurang memadai untuk mendanai

pemeliharaan sarana dan prasarana yang semakin bertambah kuantitasnya


untuk mengatasi permasalahan tersebut.
b. Adanya beberapa kendaraan dinas, gedung dan bangunan kantor serta
APK yang sudah rusak yang biaya pemeliharaannya tinggi.
c. Dinas Pertanian Tanaman Pangan merupakan salah satu OPD di Provinsi

Jawa Barat yang memiliki 8 UPTD, 35 instalasi dan 5 unit brigade proteksi
tanaman, 5 unit laboratorium pengamat dan peramalan hama/penyakit,
laboratorium kimia agro 1 unit. Untuk meningkatkan dan mengoptimalkan
pelayanan tersebut, perlu ada pemeliharaan terhadap sarana prasarana yang
ada, yang selama ini dirasakan masih sangat kurang. Sebagai contoh

: 1) Kondisi Instalasi dan gudang-gudang penyimpanan benih masih


banyak yang memprihatinkan, selain karena kurangnya dukungan sarana
prasarana, biaya pemeliharaan terhadap bangunan fisik dan sarana

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-300


prasarana pun yang ada kurang memadai sehingga kondisi Instalasi dan
gudang-gudang penyimpanan benih kurang terawat.

b. Solusi
a. Penghapusan Asset tidak layak guna melalui SK Gubernur Jabar dan
Pengadaan Barang baru serta mengajukan usulan penambahan anggaran.
b. Menghapuskan aset dan diganti dengan yang baru sehingga tidak
membebani anggaran.
c. Tinjauan ke lokasi oleh TAPD mutlak dilakukan untuk dapat memahami dan

melihat kondisi yang sebenarnya terjadi di lapangan; 2) Memaksimalkan


penetapan anggaran untuk pemeliharaan sarana dan prasarana yang dapat
mendukung tupoksi OPD.

7. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, Kesadaran Hukum dan


HAM
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pelaksanaan Penyusunan Bahan Kebijakan
Umum kabupaten/kota yang dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM
Provinsi Jawa Barat , dengan anggaran sebesar Rp. 250.000.000 terealisasi
sebesar Rp. 249.650.000 (99,86%). Output kegiatan adalah terfasilitasinya

materi muatan program legislasi daerah sebanyak 104 Raperda. Adapun


Rancangan Peraturan Daerah/Peraturan Daerah kabupaten/kota yang
dievaluasi/diklarifikasi Tahun 2014 sebagai berikut:

EVALUASI RANCANGAN PERATURAN DAERAH

A. PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH


NO KABUPATEN/KOTA JUDUL RAPERDA
1 Kota Cirebon Raperda Kota Cirebon Tentang Perubahan
Atas Perda Kota Cirebon Nomor 3 Tahun
2012 Tentang Pajak Daerah.

2 Kota Cirebon Kota Cirebon Tantang Perubahan Atas


Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Retribusi
Jasa Umum.

3 Kota Cirebon Raperda Kota Cirebon Tentang Peubahan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-301


Atas Nomor 7 Tahun 2012 Tentang
Restribusi Perizinan Tertentu.
4 Kabupaten Sukabumi Raperda Kabupaten Sukabumi Tentang
Pencegahan Penanggulangan Bahaya
Kebakaran Dan Retribusi Pemeriksaan Alat
Pemadam Kebakaran.

5 Kabupaten Sukabumi Raperda Kabupaten Sukabumi Tentang


Retribusi Usaha Perikanan.

6 Kabupaten Sukabumi Retribusi Pelayanan Kesehatan Pada Dinas


Kesehatan Kabupaten Sukabumi.

7 Kabupaten Sukabumi Retribusi Perpanjangan Izin


Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing
(IMTA).

8 Kabupaten Kuningan Rertibusi Pelayanan Kesehatan Pada RSUD


Linggarjati Kabupaten Kuningan.

9 Kota Bandung
Perubahan Perda Kota Bandung Nomor 3
Tahun 2010 Tentang Tentang Retribusi
Pelayanan Kesehatan.

10 Kota Bandung Perubahan Perda Kota Bandung Nomor 19


Tahun 2012 Tentang Izin Gangguan Dan
Retribusi Izin Gangguan.

11 Kota Bandung Raperda Kota Bandung Tentang Retribusi


Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing.

12 Kota Cimahi Perubahan Perda Kota Cimahi Nomor 9


Tahun 2011 Tentang Pajak Daerah.

13 Kota Cimahi Perubahan Perda Kota Cimahi Nomor 2


Tahun 2012 Tentang Retribusi Jasa Umum

14 Kota Tasikmalaya Perubahan Perda Nomor 4 Tahun 2011


Tentang Pajak Daerah.

15 Kabupaten Indramayu Raperda Kabupaten Indramayu Tentang


Retribusi Perpanjangan Izin
Mempekerjakan Tenaga Asing.

16 Kabupaten Subang Raperda Kabupaten Subang Tentang

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-302


Retribusi Perizinan Mempekerjakan Tenaga
Kerja Asing.
17 Kabupaten Garut Perubahan Kedua Atas Perda Kabupaten
Garut Nomor 8 Tahun 2011 Tentang
Retribusi Jasa Umum.

18 Kabupaten Bandung Perubahan Kedua Atas Perda Nomor 11


Tahun 2012 Tentang Retribusi Jasa Umum

19 Kabupaten Bekasi Perubahan atas Peraturan Daerah


Kabupaten Bekasi Nomor 6 Tahun 2011
tentang Retribusi Daerah.

20 Kota Bogor Perubahan atas Peraturan Daerah Kota


Bogor Nomor 4 Tahun 2012 tentang
Retribusi Jasa Umum.

21 Kabupaten Cirebon Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 2


Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum.

22 Kota Bekasi
Penyelenggaraan & Retribusi Perpanjangan
Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing
(IMTA).

23 Kabupaten Bandung Barat Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan


Tenaga Kerja Asing.

B. RENCANA TATA RUANG WILAYAH


NO KABUPATEN/KOTA JUDUL RAPERDA
1 Kabupaten Subang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Subang Tahun 2011 – 2031.

2 Kota Banjar
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banjar
Tahun 2012 – 2032.
C. EVALUASI APBD
1 MURNI 2014 27 kabupaten/kota se Jawa Barat
2 PERUBAHAN APBD 2014 27 kabupaten/kota se Jawa Barat
3 LPP 2013 26 kabupaten/kota se Jawa Barat

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-303


D. KLARIFIKASI PERATURAN DAERAH
NO KABUPATEN/KOTA JUDUL PERDA
1 Kabupaten Cianjur Perda Nomor 15 Tahun 2012 tentang
Retribusi Izin Gangguan.

2 Kabupaten Cirebon
Perda Nomor 4 Tahun 2013 tentang
Perubahan Peraturan Daerah Kabupaten
Cirebon Nomor 5 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi Dinas Daerah
Kabupaten Cirebon.

3 Kabupaten Cirebon Perda Nomor 5 Tahun 2013 tentang


Perubahan Atas Peraturan Daerah
Kabupaten Cirebon Nomor 6 Tahun 2010
tentang Pemilihan, Pengangkatan dan
Pemberhentian Kuwu.

4 Kabupaten Cirebon Perda Nomor 2 Tahun 2014 tentang


Ketenagakerjaan dan Retribusi Izin
Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing.

5 Kabupaten Kuningan Perda Nomor 26 Tahun 2013 tentang


Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor
16 Tahun 2008 tentang Kepengurusan dan
Kepegawaian Perusahaan Daerah Air
Minum Kabupaten Kuningan.

6 Kabupaten Kuningan Perda Nomor 27 Tahun 2013 tentang


Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah
Kabupaten Kuningan Nomor 25 Tahun
2010 tentang Penyertaan Modal Daerah
pada Perusahaan Daerah Aneka Usaha
Darma Putra Kertaraharja Kabupaten
Kuningan.

7 Kabupaten Kuningan Perda Nomor 2 Tahun 2014 tentang

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-304


Retribusi Pelayanan Kesehatan Pada
Rumah Sakit Umum Daerah Linggarjati
Kabupaten Kuningan.
8 Kabupaten Bogor Perda Nomor 2 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Sampah.

9 Kabupaten Bogor
Perda Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah
dibidang Usaha Pariwisata.

10 Kabupaten Bogor Perda Nomor 4 Tahun 2014 tentang


Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 3
Tahun 2011 tentang Pendirian Badan
Usaha Milik Daerah (BUMD) di Bidang
Pertambangan dan Energi.

11 Kabupaten Bandung Perda Nomor 1 Tahun 2014 tentang


Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
Kepada Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) Tirta Raharja Kabupaten Bandung.

12 Kabupaten Bandung Perda Nomor 2 Tahun 2014 tentang


Penyertaan Modal Pemerintah Daerah
Kepada Perusahaan Daerah Bank
Perkreditan Rakyat (Pd.Bpr) Kabupaten
Bandung.

13 Kabupaten Bandung Perda Nomor 3 Tahun 2014 tentang


Perubahan Keenam Atas Peraturan Daerah
Kabupaten Bandung Nomor 23 Tahun 2007
tentang Pembentukan Dana Cadangan
Untuk Pembebasan Lahan Untuk
Pembangunan Jalan.

14 Kabupaten Bandung Perda Nomor 5 Tahun 2014 tentang


Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor
11 Tahun 2011 tentang RPJMD Kabupaten
Bandung Tahun 2010 – 2015.

15 Kabupaten Bandung
Perda Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah
Kabupaten Bandung Nomor 8 Tahun 2004

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-305


tentang Kedudukan Protokoler dan
Keuangan Pimpinan dan Anggota DPRD
Kabupaten Bandung.
16 Kabupaten Garut Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah
Kabupaten Garut Nomor 8 Tahun 2011
tentang Retribusi Jasa Umum.

17 Kabupaten Karawang Perda Nomor 1 Tahun 2011 tentang


Penyelenggaraan Ketenagakerjaan.

18 Kabupaten Karawang Perda Nomor 4 Tahun 2014 tentang


Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten
Karawang pada Perusahaan Daerah Bank
Perkreditan Rakyat Kabupaten Karawang.

19 Kabupaten Sukabumi Perda Nomor 10 Tahun 2013 tentang


Retribusi Tempat Pelelangan Ikan.

20 Kabupaten Sukabumi Perda Nomor 14 Tahun 2013 tentang


Perubahan Atas Perda Nomor 1 Tahun
2011 tentang Retribusi Tempat Rekreasi,
Pariwisata dan Tempat Olahraga Di
Kabupaten Sukabumi.

21 Kabupaten Bandung Perda Nomor 4 Tahun 2013 tentang


Barat Perubahan Atas Peraturan Daerah
Kabupaten Bandung Barat Nomor 6 Tahun
2011 tentang Retribusi Pelayanan
Kesehatan.

22 Kabupaten Bandung Perda Nomor 5 Tahun 2013 tentang


Barat Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah.

23 Kabupaten Purwakarta Perda Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pajak


Bumi dan Bangunan Perdesaan dan
Perkotaan.

24 Kabupaten Purwakarta Perda Nomor 9 Tahun 2013 tentang


Retribusi Pelayanan Pasar.

25 Kabupaten Purwakarta
Perda Nomor 10 Tahun 2013 tentang
Retribusi Pasar Grosir dan/ (Pertokoan.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-306


26 Kabupaten Purwakarta Perda Nomor 12 Tahun 2013 tentang
Retribusi Perpanjangan Izin
Memperkerjakan Tenaga Kerja Asing.

27 Kota Cirebon Perda Nomor 2 Tahun 2014 tentang


Perubahan atas Peraturan Daerah Kota
Cirebon Nomor 3 Tahun 2012 tentang
Pajak Daerah.

28 Kota Cirebon Perda Nomor 3 Tahun 2014 tentang


Peraturan Atas Daerah Kota Cirebon Nomor
5 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa
Umum.

29 Kota Cirebon Perda Nomor 1 Tahun 2014 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Daerah Kota
Cirebon.

30 Kota Cirebon Perda Nomor 4 Tahun 2014 tentang


Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota
Cirebon Nomor 7 Tahun 2012 tentang
Retribusi Perizinan Tertentu.

31 Kota Sukabumi Perwal 2 Tahun 2014 tentang Tarif Uji


Coba Rumah Susun Sederhana Sewa di
Kota Sukabumi.

32 Kota Bogor Perda Nomor 1 Tahun 2014 tentang


Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup.

33 Kota Bogor Perda Nomor 3 Tahun 2014 tentang


Organisasi dan Tata Kerja Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kota
Bogor.

34 Kota Bekasi Perda Nomor 7 Tahun 2013 tentang


Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang.

35 Kota Bekasi Perda Nomor 13 Tahun 2013 tentang


Penyelenggaraan dan Retribusi
Pengendalian Menara Telekomunikasi.

36 Kota Bekasi Perda Nomor 15 Tahun 2013 tentang

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-307


Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota
Bekasi Nomor 14 Tahun 2012 tentang
e Pajak Reklame.
Outcom kegiatan adalah produk hukum kabupaten/kota sesuai aspirasi
masyarakat.

(2) Kegiatan Evaluasi dan klarifikasi Produk Hukum kabupaten/kota yang


dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM Provinsi Jawa Barat dengan
anggaran sebesar Rp. 302.500.000 terealisasi sebesar Rp. 299.755.000
(99,09%). Output terevaluasinya dan terklarifikasinya Raperda/Perda
e
kabupaten/kota sebanyak 140 buah. Keputusan Gubernur hasil
Outco
m
evaluasi dan hasil klarifikasi sebagai bahan penyelarasan Raperda tentang
APBD, Pajak Daerah, dan Retribusi Daerah kabupaten/kota serta Perda lainnya.

(3) Kegiatan Menangani Perkara Secara Litigasi, yang dilaksanakan oleh Biro
Hukum dan HAM Provinsi Jawa Barat , dengan anggaran sebesar
Rp. 1.020.000.000 terealisasi sebesar Rp. 1.004.425.600 (98,47%). Output

kegiatan adalah tertanganinya 19 perkara, terlaksananya kerjasama legal


opinion sebanyak 2 buah, terselenggaranya pengembangan wawasan, dengan
e
peserta sebanyak 14 orang. kegiatan adalah kegiatan tim Bantuan
Outco
m
Hukum Pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat menyelesaikan penanganan
perkara Perdata dan Tata Usaha Negara.

(4) Kegiaan Bimbingan Teknis Penyusunan Produk Hukum kabupaten/kota yang


dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM Provinsi Jawa Barat dengan
anggaran sebesar Rp. 259.500.000 terealisasi sebesar Rp. 253.536.000
(97,70%). Output terselenggaranya bimbingan
teknis produk hukum
e
kabupaten/kota dengan peserta 117 orang. Outcom adanya aparatur
yang memiliki kemampuan dalam penyusunan produk hukum daerah.

(5) Kegiatan Evaluasi Produk Hukum Daerah, yang dilaksanakan oleh Biro Hukum
dan HAM Provinsi Jawa Barat , dengan anggaran sebesar Rp. 280.000.000
terealisasi sebesar Rp. 248.705.000 (88,82%). Output kegiatan adalah

terevaluasinya 10 buah produk hukum daerah dan penyusunan kajian penerapan


sistem manajemen mutu ISO 9001 pada pembentukan produk hukum daerah di Biro
Hukum dan HAM Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat. Sepuluh (10) produk
hukum daerah yang dievaluasi diantaranya: (a) Ketentuan Peraturan Mengenai
Obligasi Daerah; (b) Ketentuan Peraturan Mengenai Pengendalian Pemanfaatan
Ruang Kawasan Bandung Utara; (c) Ketentuan Peraturan Mengenai Pendirian
BUMD; (d) Ketentuan Peraturan mengenai Monorel; (e) Ketentuan Peraturan
Mengenai Gratifikasi; (f) Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 1992
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-308
tentang Penataan Tanah Bekas Perkebunan Jatinangor di Kabupaten Daerah
Tingkat II Sumedang; (g) Peraturan Gubernur Nomor 33 Tahun 2011 tentang Tata
Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat; (h) Ketentuan
Peraturan Mengenai Energi; (i) Ketentuan Peraturan Mengenai Okupasi Tanah
Negara oleh Masyarakat; (j) Ketentuan Peraturan mengenai Penanaman Modal
e
Asing Melalui Investasi Langsung Pada BUMD. kegiatan adalah
Outco
m
adanya 10 buah produk hukum daerah dari hasil evaluasi, dilakukan perubahan
hukum dan adanya 1 buah kajian penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001.
e
Outcom kegiatan adalah adanya 10 buah produk hukum daerah dari hasil
evaluasi, dilakukan perubahan hukum dan adanya 1 buah kajian penerapan sistem
manajemen mutu ISO 9001.

(6) Kegiatan menyusun Program Legislasi Daerah, yang dilaksanakan oleh Biro
Hukum dan HAM Provinsi Jawa Barat , dengan anggaran sebesar
Rp. 1.700.000.000 terealisasi sebesar Rp. 1.681.879.300 (98,93%). Output

kegiatan adalah Berdasarkan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah


Provinsi Jawa Barat Nomor 188.341/Kep.DPRD-25/2013 tentang Penetapan
Program Legislasi Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2014, yang ditetapkan pada
tanggal 17 Desember 2013, telah ditetapkan agenda pembahasan 23 Raperda,
meliputi:

a). 3 (tiga) Raperda yang merupakan Usul Prakarsa DPRD Provinsi Jawa Barat; dan

b). 20 (dua puluh) Raperda yang berasal dari Gubernur Jawa Barat.

Judul Raperda yang ditetapkan dalam Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat


Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 188.341/Kep.DPRD-25/2013 tersebut,
meliputi:

NO JUDUL RAPERDA

I
II
Raperda yang Merupakan Prakarsa DPRD
1 Pengelolaan dan Pemanfaatan Jasa Lingkungan;

2 Kota Layak Anak;

3 Pelaksanaan Fungsi Pengawasan DPRD;

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-309


NO JUDUL RAPERDA

I II
II Raperda yang Berasal dari Gubernur

1. Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Jasa Konstruksi

2. Perubahan atas Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 23 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja

Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa Barat

3. Penyelenggaraan Ketenagakerjaan

4. Pengelolaan Sumber Daya Air


5. Penyelenggaraan Kehutanan

6. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai

7. Penyelenggaraan Keolahragaan
8. Penyelenggaraan Kepemudaan

9. Penyelenggaraan Ketahanan Keluarga


10. Pengarusutamaan Gender

11. Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2003 tentang


Pemeliharaan Bahasa, Sastra dan Aksara Daerah

12. Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2003 tentang


Pemeliharaan Kesenian

13. Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2003 tentang


Pengelolaan Kepurbakalaan, Kesejarahan, Nilai Tradisional dan Museum

14. Energi dan Ketenagalistrikan


15. Pusat Pemasaran Produk Perkebunan Provinsi Jawa Barat

16. Pengelolaan Pembangunan dan Pengembangan Metropolitan dan Pusat


Pertumbuhan di Jawa Barat

17. Penyelenggaraan Kemetrologian di Jawa Barat

18. Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2011 tentang Retribusi
Daerah

19. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah pada Badan Usaha Milik Daerah Bidang
Minyak dan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-310


NO JUDUL RAPERDA

I
II
Gas Bumi Lingkup Kegiatan Usaha Hulu

20. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah pada Badan Usaha Milik Daerah Bidang
Minyak dan

Gas Bumi Lingkup Kegiatan Usaha Hilir

Adapun hasil pelaksanaan kegiatan menyusun Program Legislasi Daerah Tahun


2014 adalah dibahasnya 19 (sembilan) Raperda oleh Panitia Khusus DPRD, dengan
uraian sebagai berikut:
NO JUDUL PERATURAN DAERAH
1 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2014 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 20 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Provinsi
Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2014 Nomor 1 Seri D, Tambahan Lembaran
Daerah Nomor 161);

2 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2014 tentang


Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 21 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran
Daerah Tahun 2014 Nomor 2 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 162);

3 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2014 tentang


Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda, Lembaga Teknis Daerah
dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun
2014 Nomor 3 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 163);

4 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 4 Tahun 2014 tentang


Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain Provinsi Jawa Barat (Lembaran
Daerah Tahun 2014 Nomor 4 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 164);

5 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2014 tentang Jasa
Konstruksi (Lembaran Daerah Tahun 2014 Nomor 5 Seri E, Tambahan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-311


Lembaran Daerah Nomor 165) ditetapkan tanggal 24 Juli 2014,
diundangkan 25 juli 2014);

6 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2014 tentang


Penyelenggaraan Ketenagakerjaan (Lembaran Daerah Tahun 2014 Nomor 6
Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 166) ditetapkan tanggal 24 Juli
2014. diundangkan 25 juli 2014);

7 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 7 Tahun 2014 tentang


Pengelolaan Sumber Daya Air (Lembaran Daerah Tahun 2014 Nomor 7 Seri
E.Tambahan Lembaran Daerah Nomor 167) ditetapkan tanggal 24 Juli
2014. diundangkan 25 juli 2014);

8 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2014 tentang


Penyelenggaraan Kehutanan (Lembaran Daerah Tahun 2014 Nomor 8 Seri
E.Tambahan Lembaran Daerah Nomor 168) ditetapkan tanggal 24 Juli
2014. diundangkan 25 juli 2014);

9 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2014 tentang


Penyelenggaraan Pembangunan Ketahanan Keluarga (Lembaran Daerah Tahun
2014 Nomor 9 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 169) ditetapkan tanggal
24 Juli 2014, diundangkan 25 Juli 2014);

10 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2014 tentang


Penyertaan Modal Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada PT Migas Hulu Jabar
(Lembaran Daerah Tahun 2014 Nomor 10 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah
Nomor 170) ditetapkan tanggal 24 Juli 2014, diundangkan 25 juli 2014);

11 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 11 Tahun 2014 tentang


Penyertaan Modal Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada PT Migas Hilir Jabar
(Lembaran Daerah Tahun 2014 Nomor 11 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah
Nomor 171) ditetapkan tanggal 24 Juli 2014, diundangkan 25 juli 2014);

12 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2014 tentang


Pengelolaan Pembangunan dan Pengembangan Metropolitan dan Pusat
Pertumbuhan di Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2014 Nomor 12 Seri
E.Tambahan Lembaran Daerah Nomor 172) ditetapkan tanggal 24 Juli
2014. diundangkan 25 juli 2014);

13 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 14 Tahun 2014 tentang


Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2003

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-312


tentang Pemeliharaan Bahasa, Sastra, dan Akasara Daerah (Lembaran
Daerah Tahun 2014 Nomor 14 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor

173. ditetapkan tanggal 10 September 2014, diundangkan 11 September


2014);

14 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 15 Tahun 2014 tentang


Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2003 tentang
Pemeliharaan Kesenian (Lembaran Daerah Tahun 2014 Nomor 15 Seri E, Tambahan
Lembaran Daerah Nomor 174) ditetapkan tanggal 10 September 2014, diundangkan
11 September 2014);

15 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 16 Tahun 2014 tentang


Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 7 Tahun 2003 tentang
Kepurbakalaan, Nilai Tradisonal, dan Museum (Lembaran Daerah
Tahun 2014 Nomor 16 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 175)
ditetapkan tanggal 10 September 2014, diundangkan 11 September 2014);

16 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 17 Tahun 2014 tentang


Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 23 Tahun

2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa
Barat (Lembaran Daerah Tahun 2014 Nomor 17 Seri E, Tambahan
Lembaran Daerah Nomor 176) ditetapkan tanggal 10 September 2014,
diundangkan 11 September 2014);

17 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 19 Tahun 2014 tentang


Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 14 Tahun

2011 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2014 Nomor 19 Seri
C, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 177) ditetapkan tanggal 12 Nopember
2014, diundangkan 13 Nopember 2014);

18 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 20 Tahun 2014 tentang


Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Lembaran Daerah Tahun 2014 Nomor 20

Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 178) ditetapkan tanggal 23


Desember 2014, diundangkan 24 Desember 2014);

19 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 21 Tahun 2014 tentang


Penyelenggaraan Ketenagalistrikan (Lembaran Daerah Tahun 2014 Nomor

21 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 179) ditetapkan tanggal 23


Desember 2014, diundangkan 24 Desember 2014);
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-313
Program Legislasi Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 tersebut merupakan
Raperda di luar Raperda yang berkaitan dengan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah.Dari 23 (dua puluh tiga) Raperda yang telah ditetapkan dalam
Prolegda 2014, tersebut 20 buah Raperda berasal dari Gubernur telah dibahas
bersama DPRD dan sebanyak 19 Raperda telah ditetapkan menjadi Perda,
sedangkan 1 Raperda yaitu tentang Penyelenggaraan Ketenagalistrikan masih
dibahas oleh Panitia Khusus VI DPRD.Dari 19 Perda yang telah ditetapkan, 3 buah
Perda adalah luncuran Prolegda Tahun 2013.Diinformasikan bahwa terdapat 2
Raperda di bidang keuangan, yaitu Perda tentang Pertanggungjawaban APBD
dan Perubahan APBD, yang telah ditetapkan menjadi Perda. Kedua Perda
tersebut di luar alokasi Raperda yang telah
e
ditetapkan dalam Prolegda Tahun 2014. kegiatan adalah Perda
Outco
m
yang telah ditetapkan dan diundangkan dijadikan dasar penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah.
(7) Kegiatan Implementasi Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM),
yang dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM Provinsi Jawa Barat ,
dengan anggaran sebesar Rp. 300.000.000 terealisasi sebesar Rp. 299.900.000
(99,97%). Output kegiatan adalah terselenggaranya Rapat Koordinasi
Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia, dengan peserta sebanyak 75 orang;
e
dan terselenggaranya bintek pendidikan desiminasi HAM 50 orang. Outcom

kegiatan adalah meningkatnya pemahaman HAM terhadap aparatur dan


masyarakat terhadap implementasi Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia.
(8) Kegiatan Sinergitas Pemberdayaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi
Hukum, yang dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM Provinsi Jawa
Barat, dengan anggaran sebesar Rp. 448.000.000 terealisasi sebesar
Rp. 442.880.900 (98.86%). Output kegiatan adalah terlaksanannya

pengelolaan dan pembinaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi (JDI)


Hukum ke-27 kabupaten/kota; dan terlaksanannya mengikuti Pertemuan
e
Berkala JDIH di Provinsi Sulawesi Selatan. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya Pengelolaan Jaringan dokumentasi dan Informasi (JDI) Hukum dan
pelayanan kepada pengguna informasi hukum semakin baik.
(9) Kegiatan Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan, yang dilaksanakan oleh
Biro Hukum dan HAM Provinsi Jawa Barat , dengan anggaran sebesar
Rp. 12.564.085.000 terealisasi sebesar Rp. 9.144.912.000 (72,79%). Output

kegiatan adalah tersebarluaskannya 30 peraturan perundang-undangan ke 27


kabupaten/kota; terselenggaranya sosialisasi di 4 Wilayah BKKPP; dan
e
ditetapkannya 675 Desa/Kelurahan Sadar Hukum.
meningkatnya pengetahuan, pemahaman dan kesadaran hukum aparat dan
masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan.
(10) Kegiatan menyusun Produk Hukum Daerah, yang dilaksanakan oleh Biro
Hukum dan HAM Provinsi Jawa Barat , dengan anggaran sebesar
Rp. 200.000.000 terealisasi sebesar Rp. 200.000.000 (100%). Output kegiatan
e
adalah tersusunnya Peraturan Gubernur sebanyak 10 buah. kegiatan
Outco
m
adalah produk hukum yang telah ditetapkan dalam Peraturan Gubernur
petunjuk pelaksanaan Perda.
(11) Kegiatan Menyelesaikan Sengketa HAM secara Non Litigasi, yang dilaksanakan
oleh Biro Hukum dan HAM Provinsi Jawa Barat , dengan anggaran sebesar
Rp. 350.000.000 terealisasi sebesar Rp. 347.063.500 (99,16%). Output

kegiatan adalah terselesaikannya pendampingan masalah pidana sebanyak 32


kasus, legal opinion 2 kasus; terselenggaranya bintek penanganan masalah
e
hukum dengan peserta sebanyak 55 orang. kegiatan adalah dapat
Outco
m
difasilitasinya sengketa hukum dan HAM secara Non Litigasi, dan terjalinnya
sinergitas penanganan perkara antara OPD.
(12) Kegiatan Penyusunan Bahan Rancangan Produk Hukum Sektor Energi dan
Sumber Daya Mineral, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi
Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 150.000.000 realisasi sebesar
Rp. 145.397.500 (96,93%). Output kegiatan adalah tersusunnya 1 (satu)

dokumen rancangan produk hukum sektor energi dan sumber daya mineral,
terselenggaranya 8 (delapan) kali rapat pembahasan rancangan produk hukum
sektor energi dan sumberdaya mineral dan terselenggaranya 1 (satu) kali uji
publik rancangan produk hukum sektor energi dan sumber daya mineral.
e
Outcom kegiatan adalah terselenggaranya penyusunan produk hukum sektor
energi dan sumber daya mineral.
(13) Kegiatan Peningkatan Kesadaran Hukum, Aparatur, Masyarakat dan Badan
Hukum terhadap Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat dan Peraturan
Pelaksanaannya, yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 520.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 472.153.000 (90,80%). Output kegiatan
adalah operasional penegakan peraturan daerah dan tindak pidana ringan.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya budaya taat hukum bagi aparatur,
masyarakat dan badan hukum.
b. Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan
(a) Keterbatasan sumber daya manusia dalam melakukan kajian produk

hukum provinsi serta pemahaman yang belum optimal dalam perancangan


produk hukum di Provinsi Jawa Barat.
(b) Masih kurangnya sumber daya aparatur yang memiliki kemampuan dalam
pelaksanaan Tindak Pidana Ringan.
(c) Masih adanya beberapa OPD yang kurang tanggap terhadap penyusunan
program legislasi daerah (Prolegda), sehingga sulit dilakukan harmonisasi
dan sinkronisasi dalam Penyusunan Raperda.
(d) Alat-alat bukti untuk penanganan perkara masih sulit didapat.
(e) Terbatasnya kuasa hukum Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
(f) Panitia Pelaksana RANHAM Provinsi Jawa Barat belum optimal dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana mestinya.
(g) Keterbatasan sumber daya manusia dalam melakukan kajian produk

hukum kabupaten/kota serta pemahaman yang belum optimal dalam


perancangan produk hukum di Kabupaten/ Kota.
(h) Keterbatasan sarana dan prasarana teknologi jaringan dokumentasi dan
informasi hukum;
(i) Kurangnya pemahaman OPD terhadap fungsi dan manfaatnya JDIH.
(j) Masih kurangnya Desa/Kelurahan yang memenuhi syarat untuk ditetapkan
menjadi Desa/Kelurahan Sadar Hukum.
(k) Kurangnya koordinasi OPD dalam penyelesaian sengketa hukum.

b. Solusi
(a) Peningkatan koordinasi dengan OPD Provinsi terkait baik dengan

Pemerintah Daerah maupun DPRD dalam hal pelaksanaan ketentuan


evaluasi Raperda Provinsi.
(b) Mengikutisertakan beberapa orang aparatur dalam bimbingan teknis tindak
pidana ringan.
(c) Koordinasi dengan OPD Pemrakarsa mengenai substansi pengaturan
Raperda beserta petunjuk pelaksanaannya.
(d) Sejak awal alat-alat bukti dipersiapkan melalui koordinasi dengan OPD
terkait.
8. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Penguatan Peran dan Fungsi DPRD sebagai Wakil Rakyat di Daerah,
yang dilaksanakan oleh Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat dengan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-316


Alokasi Anggaran sebesar Rp. 18.436.430.000 realisasi Anggaran sebesar
Rp. 16.792.265.161 (91,08%). Output kegiatan adalah terlaksananya

sosialisasi Kinerja DPRD di media cetak dan elektronik, penyerapan aspirasi


masyarakat melalui kegiatan hearing dialog dan reses serta penyajian informasi
e
bagi DPRD, kegiatan adalah tersosialisasinya kinerja DPRD di media
Outco
m
cetak dan elektronik, terserapnya aspirasi masyarakat melalui kegiatan hearing
dan dialog sebagai bahan bagi DPRD dalam pengambilan kebijakan, serta
tersedianya/tersajinya informasi bagi DPRD dalam pelaksanaan tugasnya
(2) Kegiatan Peningkatan kapasitas dan kapabilitas Lembaga Legislatif, yang
dilaksanakan oleh Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat dengan Alokasi
Anggaran sebesar Rp. 7.010.290.000 realisasi Anggaran sebesar
Rp. 3.796.327.354 (54.15%). Output kegiatan adalah pelaksanaan kegiatan In
House Training bagi Anggota DPRD
(3) Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Kelengkapannya Bagi Anggota
DPRD, yang dilaksanakan oleh Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat
dengan Alokasi Anggaran sebesar Rp. 957.000.000 realisasi Anggaran sebesar
Rp. 937.510.000 (97,96%). Output kegiatan adalah terpenuhinya kebutuhan
pakaian dinas bagi pimpinan dan anggota DPRD beserta kelengkapan nya
e
untuk kegiatan-kegiatan protokoler pemerintahan daerah, Outcom

meningkatnya disiplin berpakaian dalam setiap kegiatan - kegiatan protokoler


pemerintahan daerah bagi Pimpinan dan Anggota DPRD sesuai dengan
kedudukan protokoler Pimpinan dan Anggota DPRD.
(4) Kegiatan Fasilitasi DPRD dan Kesekretariatan, yang dilaksanakan oleh
Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat dengan Alokasi Anggaran sebesar
Rp. 4.003.791.000 realisasi Anggaran sebesar Rp. 3.129.004.496 (78,15%).
Output kegiatan adalah Jaminan Kesehatan 100 anggota DPRD Provinsi Jawa

Barat beserta keluarganya dan terciptanya efektifitas kinerja/kegiatan Pimpinan


dan Anggota DPRD melalui penyediaan jasa pengamanan dan pengawalan,
e
Outcom kegiatan adalah teralisasinya Jaminan Kesehatan 100 anggota DPRD
Provinsi Jawa Barat dan penyediaan jasa pengamanan dan pengawalan.

9. Program Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah


a.Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Setda, yang dilaksanakan oleh Biro
Keuangan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.700.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp.637.083.426,- (91,01%).
Output kegiatan adalah Klarifikasi Keuangan dan Fisik Aset Milik Setda,
tersusunnya Data Mutasi Aset, tersusunnya Buku aset Setda TA 2013,

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-317


Unreviewed, Reviewed dan Audited, tersusunnya Arsip Kepemilikan Aset,
tersusunnya laporan Keuangan Setda TA 2013, Unreviewed, Reviewed dan
Audited, tersusunnya laporan keuangan Kepala Daerah/Wakil kepala Daerah TA
2013, Unreviewed, Reviewed dan Audited, dan tersusunnya laporan
e
keuangan bulanan, triwulanan dan semesteran TA 2014. kegiatan
Outco
m
adalah tersusunnya laporan keuangan Setda dan Kepala Daerah/wakil kepala
Daerah yang Akuntabel.
(2) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengelolaan Keuangan Setda, yang
dilaksanakan oleh Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 740.453.000 realisasi anggaran sebesar
Rp.673.861.500,- (91,01%). Output kegiatan adalah terfasilitasi dan

terkoordinasinya penyusunan RKA, DPA, Setda TA 2015 dan


Pergeseran/perubahan DPA Setda TA 2014, Fasilitasi dan koordinasi
penatausahaan Keuangan Setda, terlaksananya Studi Banding/Pengembangan
Wawasan Pengelolaan Keuangan Daerah ke Pemerintah Provinsi D.I
Yogyakarta, Penerbitan SPM Belanja Langsung, Penerbitan SPM Belanja tidak
Langsung Setda dan Kepda/Wakepda, Penerbitan pengesahan SPJ Bulanan,
tersusunnya SOP Penyusunan Anggaran dan Penatausahaan Kegiatan ,
Penerbitan SPM Belanja Bantuan Keuangan, Bantuan Sosial, Hibah, Subsidi, Bagi
Hasil, Tak terduga dan Hutang, dan Penataan Arsip Pertanggungjawaban
e
Keuangan. kegiatan adalah terlaksananya Pengelolaan Keuangan
Outco
m
yang akurat, tepat waktu dan akuntabel.
(3) Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah, yang
dilaksanakan oleh Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.160.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp.1.112.000.000,- (95,86%). Output kegiatan adalah Laporan Keuangan

Provinsi Jawa Barat TA.2013, Buku potensi Bagi Hasil sektor Pajak
kabupaten/kota, tersusunnya Raperda P2APBD T. A 2013, dan tersusunnya
e
Rapergub P2APBD T.A 2013. kegiatan adalah Laporan Keuangan
Outco
m
Provinsi Jawa Barat TA.2013, Buku potensi Bagi Hasil sektor Pajak
kabupaten/kota, tersusunnya Perda P2APBD T.A 2013, dan tersusunnya pergub
P2APBD T.A 2013.
(4) Kegiatan Fasilitasi Badan Layanan Umum, yang dilaksanakan oleh Biro
Keuangan Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.100.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 82.140.000,- (82,14%).
Output kegiatan adalah terfasilitasinya rumah sakit Umum Daerah provinsi
e
Jawa Barat menerapkan Badan Layanan Umum Daerah. Outcom kegiatan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-318


adalah bertambahnya unit kerja pelayanan yang menerapkan Badan Layanan
Umum Daerah yaitu rumah sakit jiwa Provinsi Jawa Barat.
(5) Kegiatan Koordinasi Pengendalian dan Pelaporan Dana Dekonsentrasi dan
Tugas Pembantuan, yang dilaksanakan oleh Biro Keuangan Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.190.000.000 dengan realisasi
anggaran sebesar Rp. 166.047.500,- (87,39%). Output kegiatan adalah

terlaksanannya koordinasi OPD Provinsi Jawa Barat dan kabupaten/kota se jawa


Barat Laporan Realisai Pelaporan Dana Dekonsentrasi dan Tugas
e
Pembantuan dari kabupaten/kota se Jawa Barat. kegiatan adalah
Outco
m
tersampaikannya materi-materi Sosialisasi berkaitan dan kebijakan tentang tata
Cara Pelaporan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan serta
terkendalinya Pelaporan Dana Dekonsentrasi dan tugas Pembantuan.
(6) Kegiatan Evaluasi dan Pembinaan Pengelolaan Keuangan Daerah yang
dilaksanakan oleh Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.657.040.000 realisasi anggaran sebesar Rp.625.003.000,-
(95,12%). Output kegiatan adalah tersusunnya 26 Keputusan Gubernur

tentang Evaluasi P2APBD kabupaten/kota T.A 2013, terlaksananaya sosialisasi


kebijakan akuntansi dan sisdur akuntansi berbasis Accrual ,
e
terselenggarakannya Bimtek Akuntansi Keuangan Daerah. kegiatan
Outco
m
adalah bertambahnya Pengelola Keuangan di OPD yang memahami
Pengelolaan dan Pelaporan Keuangan, tersusunnya Keputusan Gubernur
tentang Evaluasi P2APBD kabupaten/kota TA 2013.
(7) Kegiatan Fasilitasi, Konsultasi dan Koordinasi Dana Transfer yang dilaksanakan
oleh Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.75.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 46.775.000,- (62,37%). Output

kegiatan adalah terfasilitasinya dan terkonfirmasinya laporan Realisasi Dana


Alokasi Khusus, tersusunnya laporan Realisasi Dana Bagi Hasil Cukai dan
Tembakau (DBHCHT), dan tersusunnya laporan Realisasi Dana Transfer dari
e
Pusat. Outcom kegiatan adalah Tersedianya Laporan Transfer Pusat.
(8) Kegiatan Penyusunan dan Pelaksanaan APBD Provinsi Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 765.987.000 realisasi anggaran sebesar
Rp.572.559.500,- (74,75%). Output kegiatan adalah Penyusunan Perda

tentang APBD/ Perubahan APBD dan Peraturan Kepala Daerah tentang


Penjabaran APBD/ Perubahan APBD, Dokumen Pelaksanaan Anggaran SKPD
e
dan Biro, Dokumen Pra RKA, dan Surat Penyediaan Dana. kegiatan
Outco
m
adalah terlaksananya penyusunan Perda dan Pergub APBD/Perubahan APBD

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-319


secara tepat waktu serta terlaksanannya program dan kegiatan secara tepat
waktu dan tepat sasaran.
(9) Kegiatan Pembinaan dan Evaluasi APBD/perubahan APBD kabupaten/kota
SeJawa Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Keuangan Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 390.000.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 269.443.650 (69,09%). Output kegiatan adalah Keputusan

Gubernur Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah kabupaten/kota tentang


APBD/Perubahan APBD dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang
Penjabaran APBD/Perubahan APBD, Penyelarasan Datadata APBD/Perubahan
APBD kabupaten/kota se-Jawa Barat, Sinergitas Pengelolaan Sinergitas
pengelolaan Keuangan Daerah antara Pemerintah Daerah di Jawa Barat, serta
Sosialisasi dan peningkatan pemahaman mengenai peraturan per Undang-
undangan tentang pengelolaan Keuangan Daerah dengan kabupaten/kota se
e
Jawa Barat Tahun 2013. kegiatan adalah pencapaian keserasian
Outco
m
antara kebijakan daerah dengan kebijakan Nasional, adanya keserasian antara
kepentingan publik dengan kepentingan aparatur serta mewujudkan sinergitas
pengelolaan Keuangan Daerah antar Pemerintah.
(10) Kegiatan Penyusunan Laporan Realisasi SP2D Bulanan, Triwulan, Semester dan
Tahunan, yang dilaksanakan oleh Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat ,
dengan anggaran sebesar Rp.400.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp.399.945.000 (99,99%). Output kegiatan adalah data penyerapan
Anggaran Bulanan, Triwulanan, Semesteran dan Tahunan dari masing-masing
e
OPD, Setda dan Setwan dari SP2D yang diterbitkan. kegiatan adalah
Outco
m
laporan Anggaran provinsi Jawa Barat berdasarkan SP2D yang diterbitkan.
(11) Kegiatan Pembinaan dan Bimbingan Teknis Penatausahaan Keuangan Daerah,
yang dilaksanakan oleh Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat , dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.500.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp.489.600.000 (97,92%). Output kegiatan adalah Meningkatnya pemahaman
penatausahaan keuangan Daerah dan Terfasilitasinya sistem/prosedur
e
penatausahaan keuangan Daerah. kegiatan adalah Meningkatnya
Outco
m kualitas penatausahaan keuangan Daerah.
(12) Kegiatan Fasilitasi, Konsultasi dan Koordinasi Penatausahaan Bantuan
Keuangan kabupaten/kota, Bagi Hasil, Subsidi, Hibah dan Bansos, yang
dilaksanakan oleh Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.800.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp.799.809.000,-
(99,98%).. Output kegiatan adalah Penatausahaan keuangan kabupaten/kota,
e
Bagi hasil, Subsidi, Hibah dan Bantuan Sosial.
terlaksananya Bantuan keuangan kabupaten/kota, Bagi hasil, subsidi, Hibah dan
Bantuan Sosial.
(13) Kegiatan Fasilitasi, Konsultasi dan Koordinasi Pengelolaan Keuangan Daerah,
yang dilaksanakan oleh Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat , dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.800.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp.799.895.000 (99,98%). Output kegiatan adalah terlaksananya
e
penatausahaan keuangan Daerah. kegiatan adalah terbitnya surat
Outco
m Perintah Pencairan Dana (SP2D).
(14) Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Internal Biro Keuangan, yang
dilaksanakan oleh Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 50.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 49.950.000
(99,90%). Output kegiatan adalah meningkatnya pelaporan capaian kinerja,
e
Adapun kegiatan adalah tersusunnya Dokumen Perencanaan
Outco
m
Internal Biro Keuangan berupa Renstra Biro Keuangan Tahun 2013-2018,
LAKIP, LKPJ serta Laporan Kinerja Biro Keuangan Tahun 2014.
(15) Kegiatan Fasilitasi Penyusunan Belanja Tidak Langsung, yang dilaksanakan
oleh Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.400.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 382.868.000 (95.71%).
Output kegiatan adalah tersusunnya dokumen Belanja subsidi, Belanja Hibah,

Bantuan Keuangan dan batuan sosial TA 2014, tersusunnya Keputusan


Gubernur tentang Penyaluran Belanja subsidi, Belanja Hibah, Bantuan
Keuangan dan Bantuan sosial TA 2014, tersusunnya Dokumen Pergeseran
Belanja Subsidi, Belanja Hibah, Bantuan Keuangan dan Bantuan Sosial TA

2014. tersusunnya Dokumen Perubahan Belanja Subsidi, Belanja Hibah,


Bantuan Keuangan dan Bantuan Sosial TA 2014, tersusunnya Dokumen
e
Belanja Hibah, Bantuan Keuangan dan Bantuan Sosial TA 2014. Outcom

kegiatan adalah Laporan penyerapan Anggaran Provinsi Jawa Barat


berdasarkan SP2D yang diterbitkan.
(16) Kegiatan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan di Lingkungan Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 100.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 99.922.000 (99,92%).
Output kegiatan adalah pemanfaatan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan

Daerah (SIPKD); terlaksananya rapat pengelola keuangan di lingkungan Badan


Kepegawaian DaerahProvinsi Jawa Barat, tersusunnya laporan keuangan Badan
e
Kepegawaian Daerah. kegiatan adalah terbinanya para pengelola
Outco
m
keuangan dan tersedianya dokumen pelaporan keuangan Badan Kepegawaian
DaerahProvinsi Jawa Barat

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-321


(17) Kegiatan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan di Dinas Kominfo Provinsi Jawa Barat,
yang dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000 Realisasi
anggaran sebesar Rp. 99.961.750 (99,96%). Output kegiatan adalah 7
dokumen pelaporan keuangan menggunakan Sistem Informasi Pengelolaan
e
Keuangan Daerah (SIPKD) untuk mempertahankan WTP. kegiatan
Outco
m
adalah meningkatnya kinerja pengelola keuangan di Lingkungan Dinas Kominfo
Provinsi Jawa Barat dalam melaksanakan tugas dan fungsinya untuk
mempertahankan WTP.
(18) Kegiatan Melakukan Fasilitasi dan Koordinasi Pengelolaan Dana Perimbangan,
yang dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama Bagian

Pendapatan Daerah pada Subagian Perimbangan Keuangan dengan alokasi


anggaran sebesar Rp. 350.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 314.472.600
(89,85%). Output kegiatan adalah terlaksananya rapat pengelolaan dana
perimbangan, terlaksananya perjalanan dinas dalam daerah PNS provinsi dan
e
perjalanan dinas luar provinsi PNS provinsi. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya pendapatan daerah provinsi Jawa Barat yang bersumber dari
dana perimbangan (yang bersumber dari PPh 21, DAU, DAK, dan SDA) serta ing
meningkatnya pengelolaan earmark DBHCHT dan sinergitas pengelolaan
dana perimbangan antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota.
(19) Kegiatan Monitoring Terhadap Efektifitas Pengelolaan PBB Sektor Perdesaan
dan Perkotaan Pasca Dialihkan Menjadi Pajak kabupaten/kota, yang
dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama Bagian

Pendapatan Daerah pada Sub Bagian Evaluasi Pendapatan Daerah dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 250.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 213.332.500 (85,33%). Output kegiatan adalah yang meliputi kegiatan

Rapat Penyusunan Istrumen Monitoring, Rapat Kompilasi Hasil Monitoring,


serta Rapat Evaluasi dan Tindak Lanjut Hasil Monitoring pengelolaan PBB
sektor Perdesaan dan Perkotaan pasca dialihkan menjadi pajak
kabupaten/kota. Adapun hasil yang dicapai melalui kegiatan tersebut adalah
terselenggaranya monitoring terhadap efektifitas pengelolaan PBB sektor
Perdesaan dan Perkotaan pasca dialihkan menjadi pajak kabupaten/kota di 26
e
kabupaten/kota se Jawa Barat. kegiatan adalah terevaluasinya
Outco
m
pengelolaan PBB sektor perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) pasca dialihkannya
menjadi pajak kabupaten/kota di Jawa Barat; adanya gambarna mengenai
persiapan pengalihan PBB-P2 kabupaten/kota sebagai pajak daerah;
terumuskannya hasil instrument monitoring terhadap efektivitas pengelolaan
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-322
PBB-P2 pasca dialihkannya pajak kabupaten/kota se Jawa Barat;
terumuskannya upaya peningkatan pelayanan kepada wajib pajak.
(20) Kegiatan Melakukan Fasilitasi Pendapatan Asli Daerah, yang dilaksanakan oleh
Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama Bagian Pendapatan Daerah pada
Subagian Pendapatan Asli Daerah dengan anggaran sebesar Rp. 150.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 147.200.000 (98,13%). Output kegiatan

adalah yang meliputi kegiatan Rapat Koordinasi Pengelolaan Pendapatan Asli


Daerah, Rapat Fasilitasi Pengelolaan Pendapatan Asli Daerah, serta Fasilitasi dan
Monitoring Pendapatan Asli Daerah. Adapun hasil yang dicapai melalui kegiatan
tersebut adalah terfasilitasinya 26 (dua puluh enam) Pemerintah
kabupaten/kota se Jawa Barat dalam upaya mengembangkan potensi
Pendapatan Asli Daerah yang bersumber dari pajak daerah dan retribusi
e
daerah. Outcom kegiatan adalah meningkatnya kualitas pengelolaan potensi
PAD dalam upaya pencapaian realisasi target APBD setiap tahunnya baik PAD
kabupaten/kota maupun OPD penghasil PAD Provinsi Jawa Barat.
(21) Kegiatan Inventarisasi Barang Daerah yang dilaksanakan oleh Biro
Pengelolaan Barang Daerah dengan alokasi anggaran sebesar
Rp 1.997.600.000 dengan realisasi sebesar Rp 1.252.698.000 (62,71%).
Output kegiatan adalah tersusunnya Buku Induk Inventaris di lingkungan
e
Pemerintah Provinsi Jawa Barat. kegiatan adalah terwujudnya

Outco
m inventarisasi aset yang tertib.
(22) Kegiatan Penghapusan dan Pemindahtanganan Aset Milik/Dikuasai Pemerintah
Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Biro Pengelolaan Barang
Daerah dengan alokasi anggaran sebesar Rp 2.103.442.000 dengan realisasi
sebesar Rp 1.427.145.400 (67,84%). Output pelaksanaan kegiatan ini yaitu

dihapuskan dan dipindahtangankannya Barang Milik Daerah dengan


Menetapkan Keputusan Gubernur tentang Penghapusan dan Pemindah
e
tanganan Barang Milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat. kegiatan
Outco
m
adalah meningkatnya efektifitas dan efisiensi pengelolaan barang milik daerah.
(23) Kegiatan Penyusunan Standar Harga Barang dan Standar Biaya Pemeliharaan
2015 yang dilaksanakan oleh Biro Pengelolaan Barang Daerah dengan
alokasi anggaran sebesar Rp 850.000.000 dengan realisasi sebesar
Rp 337.639.460 (39,72%). Output kegiatan adalah terlaksananya survei

standar hargabarang untuk kebutuhan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang


kemudian disusun menjadi Buku Standar Harga Barang yang disahkan dalam
Keputusan Gubernur Jawa Barat tentang Standardisasi Harga Barang
Kebutuhan Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2015 di cetak
sebanyak 350 buah yang didistribusikan ke 57 OPD sebagai acuan dalam
penyusunan Rencana Kerja Anggaran dan kabupaten/kota, instansi vertikal
e
serta instansi lainnya. kegiatan adalah terwujudnya perencanaan
Outco
m
dan penganggaran yang memenuhi asas kesatuan, profesionalitas, dan
keterbukaan.
(24) Kegiatan Optimalisasi Pengelolaan Pendapatan Daerah Sektor Energi dan
Sumber Daya Mineral, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi
Jawa Barat , dengan anggaran sebesar Rp. 262.900.000 realisasi sebesar
Rp. 262.899.800 (100%). Output kegiatan adalah kegiatan terselenggaranya
rapat rekonsiliasi daerah, konsultasi, DBH sektor Pertambangan Umum,
Penetapan Daerah Penghasil Pertambangan Umum serta Koordinasi dan
ussion
Supervisi Pertambangan Umum, terselenggaranya rekonsiliasi lifting Migas, oup
Disc
penyaluran Dana Bagi Hasil dan workshop Migas serta Focus Gr Kegiatan Usaha
Hulu Migas, Penetapan Daerah Penghasil Panas Bumi, sinkronisasi
perhitungan dana bagi hasil panas bumi dan Perhitungan prosentase Daerah
Penghasil WKP IUP Panas bumi serta terselenggara
e
pendataan PBBKB kepada Wajib Pungut. kegiatan adalah
Outco
m
tercapainya target penerimaan daerah sektor pertambangan umum,
tercapainya target penerimaan daerah sektor Migas, tecapainya target
penerimaan daerah sektor Panas bumi dan tercapainya target penerimaan
laboratorium.
(25) Kegiatan Gelar Seni Budaya yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah III Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 318.850.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 318.850.000 (100%). Output kegiatan adalah a). terselenggaranya
Fasilitasi Pentas Seni Budaya Daerah sebanyak 1 kali dengan menampilkan

1 sanggar seni dari 5 kabupaten/kota Wilayah III berupa tampilan seni tari. b).
terselenggaranya kegiatan Dzikir dan Tabligh Akbar sebanyak 1 kali kegiatan
dihadiri jamaah Shalawat Nariyah kabupaten/kota se Wilayah III dan
perwakilan yatim piatu, serta unsure UPTD Provinsi di Wilayah III serta
e
menghadirkan Mubaligh Nasional dari Jakarta. kegiatan adalah
Outco
m
Terpeliharanya seni budaya asli daerah berbasis budaya lokal dan
menumbuhkan kesalehan sosial masyarakat.
(26) Kegiatan Penyusunan Perhitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan
Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) Tahun 2014
yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 670.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 625.281.400 (93,33%). Output kegiatan adalah Buku NKJB (Pergub
Tahun 2013) sebanyak 200 buku dan Buku NJKB (Permendagri Tahun 2013)
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-324
e
sebanyak 200 buku kegiatan adalah Nilai Jual Kendaraan Bermotor
Outco
m se Jawa Barat
(27) Kegiatan Peningkatan Koordinas Pendapatan Non Pajak yang dilaksanakan oleh
Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat, dengan aloasai anggaran sebesar
Rp. 1.024.217.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 979.420.540 (95,63%).).
Output kegiatan adalah Dokumen hasil identifikasi sumber dan potensi,

Dokumen hasil perhitungan target, Dokumen data untuk bahan rekonsiliasi


DBHSDA, Dokumen bahan rancangan perkiraan potensi penerimaan bagi hasil
kepada kabupaten/kota sebanyak 2 Buku, Dokumen data hasil rekonsiliasi
sebanyak 4 buku, Dokumen laporan-laporan hasil konsultasi/koordinasi/rapat
kementrian dan instansi terkait/swasta sebanyak 1 buku, Dokumen hasil
simulasi standard biaya operasional dalam rangka pemungutan retribusi daerah
sebanyak 1 buku, Dokumen hasil simulasi penetapan target pendapatan
retribusi daerah sebanyak satu buku, Dokumen pendapatan dana perimbangan
sebanyak satu buku, Dokumen kegiatan penyelenggaraan pemungutan
retribusi daerah sebanyak 1 buku, Dokumen hasil evaluasi pendapatan non pajak
sebanyak 2 buku dan Dokumen hasil evaluasi perubahan tariff.
e
Outcom kegiatan adalah teridentifikasinya sumber dan potensi pendapatan
dan tersajinya data penerimaan pendapatan serta terlaksananya monitoring dan
evaluasi pendapatan.
(28) Kegiatan Rekonsiliasi Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 yang
dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 510.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 463.856.236
(90,95%). Output kegiatan adalah terfasilitasinya kegiatan rekonsiliasi di
e
34 cabang Pelayanan pada Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat. Outcom

kegiatan adalah terpenuhinya sinkronisasi pendapatan pada seluruh cabang


pelayanan se-Jawa Barat.
(29) Kegiatan Rapat Koordinasi Pendapatan Daerah yang dilaksanakan oleh Dinas
Pendapatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
550.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 528.869.800 (96,16%). Output
kegiatan adalah terlaksananya Agenda tetap dan rutin untuk melakukan
koordinasi di bidang pendapatan di seluruh kabupaten/kota se Jawa Barat .
e
Outcom kegiatan adalah Terciptanya koordinasi di bidang pendapatan di
seluruh kabupaten/kota se Jawa Barat.
(30) Kegiatan Peningkatan Koordinasi Pendapatan II yang dilaksanakan oleh Dinas
Pendapatan Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran sebesar
Rp. 1.024.217.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 979.420.540 (95,63%).
Output kegiatan adalah Dokumen Hasil Identifikasi Sumber dan Potensi 2

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-325


buku, Dokumen hasil Perhitungan Target 2 buku, Dokumen data untuk Bahan
Rekonsiliasi Penerimaan DBH SDA 2 buku, Dokumen Bahan Rancangan
Perkiraan Potensi Penerimaan Bagi Hasil kepada kabupaten/kota 2 buku,
terlaksananya Konsultasi/Koordinasi/Rapat ke Kementrian dan Instansi
Terkait/Swasta 2 buku, Dokumen data hasil rekonsiliasi, Dokumen
fasilitasi/koordinasi/konsultasi penerimaan 2 buku, Dokumen rekonsiliasi DBH-
SDA 4 buku, Dokumen hasil kajian perhitungan target di 10 Balai/OPD
Penghasil, Dokumen asil kajian SBO di 10 Balai/OPD Penghasil, Dokumen
Penerimaan Pendapatan, Dokumen Hasil Evaluasi Pendapatan, Dokumen Hasil
e
Evaluasi Perunahan Tarif. kegiatan adalah teridentifikasinya sumber
Outco
m
dan potensi pendapatan dan tersajinya data penerimaan pendapatan serta
terlaksananya monitoring dan evaluasi pendapatan.
(31) Kegiatan Kajian Hukum Tentang Sengketa Pajak yang dilaksanakan oleh Dinas
Pendapatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 431.200.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 410.819.500 (95,27%).
Output kegiatan adalah Dokumen Kajian Hukum Sengketa Pajak 50 buku,
Dokumen Kajian Ijin Mempekerjakan Tenaga Asing 50 buku, Dokumen Kajian
e
Ketentuan Umum Pajak Daerah 1 Paket. kegiatan adalah
Outco
m
terpenuhinya Kajian Hukum Sengketa Pajak, Kajian Ijin Mempekerjakan
Tenaga Asing dan Kajian Ketentuan Umum Pajak Daerah 1 Paket.
(32) Kegiatan Kajian Perjanjian Kerjasama dengan Pihak Ketiga yang dilaksanakan
oleh Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran sebesar
Rp. 177.350.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 171.550.020 (96,73%).
Output kegiatan adalah Dokumen Kajian Perjanjian Kerjasama dengan Pihak
e
Ketiga 50 buku. kegiatan adalah terpenuhinya kajian perjanjian
Outco
m
kerjasama dengan pihak ketiga Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat
(33) Kegiatan Kajian Revisi SOP Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat yang
dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 177.800.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 173.828.250
(97,77%). Output kegiatan adalah Dokumen Kajian Revisi SOP Dinas
Pendapatan Provinsi Jawa Barat yang telah disesuaikan dengan nomenklatur
e
baru sesuai dengan pedoman Permenpan 50 buku. kegiatan adalah
Outco
m
terpenuhinya Kajian Revisi SOP Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat sesuai
kebutuhan nomenklatur yang tertuang dalam Perda Nomer 2 Tahun 2014
(34) Kegiatan Kajian Pusat Pelayanan Terpadu Dinas Pendapatan Provinsi Jawa
Barat yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 135.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 125.001.900 (92,59%). Output kegiatan adalah Buku Dokumen Kajian

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-326


e
Pusat Pelayanan Terpadu 50 Buku. kegiatan adalah terpenuhinya
Outco
m
Kajian Pusat Pelayanan Terpadu Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat
(35) Kegiatan Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan, yang dilaksanakan oleh
Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat dengan Alokasi Anggaran sebesar
Rp. 189.000.000 realisasi Anggaran sebesar Rp. 188.200.000- (99.98%)
Output kegiatan adalah terciptanya tingkat kesesuaian pelaporan capaian
e
kinerja pada unit kerja Sekretariat DPRD Propinsi Jawa Barat, Outcom

kegiatan adalah tersusunnya dokumen perencanaan diantarannya rencana


Strategis, Rencana Kinerja Tahunan Dokumen Anggaran , Laporan
Akuntabilitas Instansi Pemerintah dan laporan APBD Satuan kerja Perangkat
Daerah Tepat waktu.

b.Permasalahan dan Solusi


a. Permasalahan
(a) Pertambangan Umum; Pemegang Ijin Usaha Pertambangan yang

diterbitkan Pemerintah Kabupaten tidak ditembuskan ke Provinsi, sehingga


Pemerintah Provinsi kesulitan dalam menginventarisasi data-data
perusahaan Pemegang IUP di Jawa Barat dan Pemegang IUP belum
memahami tatacara pembayaran dan penyampaian bukti setor landrent dan
royalty ke Kas Negara, hal ini berakibat pada saat rekonsiliasi tidak dapat
teridentifikasi, sehingga Dana Bagi Hasil Pertambangan Umum belum dapat
disalurkan ke Daerah Penghasil.
(b) Migas; Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten penghasil masih kesulitan
dalam melaksanakan simulasi perhitungan besaran dana bagi hasilnya. Hal

ini disebabkan karena masih belum transparannya parameter yang menjadi


perhitungan dana bagi hasil Migas dan Potensi Migas secara alami akan
mengalami penurunan, hal ini tentunya akan berdampak kepada penurunan
besaran penerimaan daerah sektor Migas di masa yang akan datang,
apalagi sampai saat ini belum ada eksplorasi untuk pengembangan sumur baru
(lapangan off shore ).
(c) Panas bumi; Dana Bagi Hasil yang disalurkan ke Daerah Penghasil baru
berasal dari pengusahaan panas bumi yang eksisting yang sudah mencapai

NOI 34%, sedangkan untuk lapangan panas bumi yang belum mencapai NOI
belum wajib setor dan belum ada DBH yang dapat disalurkan kepada Daerah.
(d) Permasalahan :Kesadaran Wajib Pungut/Lembaga Penyalur dalam
pelaporan bulanan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) ke Dinas
dan ketaatan penggunaan BBM Non Subsidi oleh Aparat Pemerintah, BUMN

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-327


dan BUMD belum maksimal, Terbatasnya sarana pengolah data Surat
Pemberitahuan Volume Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (SPVBBKB) yang
berbasis Sistem Informasi dan sumber daya manusia yang memiliki
kompetensi pengawasan (PPNS Migas Hilir) dan Data volume kuota BBM
Subsidi yang ditetapkan oleh BPH Migas tidak terinci secara peruntukannya dan
kuota BBM Non Subsidi ditetapkan melalui mekanisme pasar. (ESDM)
(e) Pengalokasian Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) oleh

Pemerintah Pusat diterbitkan diakhir Tahun saat APBD Murni sudah


ditetapkan sehinggal penganggaran dilakukan pada APBD Perubahan,
mengakibatkan penyerapan anggaran tidak bisa dilakukan dengan optimal.
(f) Kegiatan-kegiatan terutama yang menyangkut rapat koordinasi dan

melibatkan Pemerintah Pusat sebagai Narasumber sering mengalami


perubahan jadwal karena harus menyesuaikan dengan kegiatan Pemerintah
Pusat.
(g) Basis Data PBB-P2 yang diterima dari KPP Pratama masih belum akurat.
(h) Basis Data Peta Blok PBB-P2 yang diterima dari KPP Pratama masih
sebagian dan belum mutakhir.
(i) Masih kurangnya sumber daya pegawai yang memadai untuk mengelola
PBB-P2, terutama untuk petugas penilai.
(j) Masih terbatasnya tempat pembayaran PBB-P2 serta petugas khusus
pelayanan PBB di tempat pembayaran.
(k) Data piutang yang diterima dari KPP Pratama masih belum jelas. Karena
tidak bisa dirinci sampai ke nomor Objek Pajak.
(l) Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) untuk tenaga penilai.
(m) Sarana dan Prasarana atau kelengkapan untuk survey dan verifikasi
lapangan masih kurang.
(n) Banyaknya SPPT PBB yang double anslag.
(o) Banyaknya SPPT PBB tanah kosong yang tidak diketahui alamat pemiliknya.
(p) Belum seluruh Kecamatan mempunyai Bank tempat Pembayaran.
(q) tidak semua objek pajak tercover dalam peta Zona Nilai Tanah (ZNT).
(r) Belum optimalnya upaya intensifikasi dan ekstensifikasi PAD, terbatasnya

kuantitas dan kualitas aparatur pengelola, terbatasnya sarana dan


prasarana beserta fasilitas pelayanan lainnya, besaran tarif retribusi daerah
yang relatif murah, belum akuratnya data objek dan subjek pajak, begitu pula
kesadaran masyarakat dalam membayar pajak, transparansi dan
akuntabilitas Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam khususnya yang
bersumber dari pertambangan Minyak Bumi dan Gas Alam.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-328


(s) Sinergitas antara SKPD Penghasil dengan SKPD pengelola Pendapatan Asli
Daerah baik Provinsi maupun kabupaten/kota belum optimal.
(t) Adanya aset milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang secara fisik dikuasai
pihak lain sehingga pemasangan papan nama tidak dapat dilaksanakan.
(u) Penyerapan anggaran tidak sesuai dengan target yang diharapkan, hal

tersebut dikeranakan adanya kegiatan pemilihan anggota legislative periode


2014-2019 dan pemilihan presiden periode 2014-2019 yang mengakibatkan
kurang maskimalnya pelaksanaan kegiatan DPRD sehingga berpengaruh
terhadap penyerapan anggaran.
(v) Terkendalanya pada pelaksanaan penyerapan anggaran yang sesuai dengan
pagu anggaran kas.

b.Solusi

(a) Rekonsiliasi daerah pertambangan umum sebagai bahan rekonsiliasi

Nasional dengan Kabupaten Penghasil dengan membawa bukti setor


landrent dan royalty dan Koordinasi dengan Dinas ESDM kabupaten/kota
dalam hal data para Pemegang IUP dan penyampaian bukti setor PNBP
(landrent dan royalty).
(b) Konsultasi kepada Dirjen Migas Kementrian ESDM mengenai Penerimaan

Migas, faktor-faktor yang mempengaruhi Penerimaan Migas : Lifting Migas,


Cost Recovery, Harga Minyak Mentah Indonesia (ICP), Nilai tukar rupiah
terhadap US Dollar serta faktor pengurang penerimaan Migas dan
Koordinasi dan fasilitasi perhitungan produksi dan bagi hasil dengan
Pemerintah Kabupaten Penghasil Migas.
(c) Konsultasi ke Dirjen EBTKE mengenai perhitungan Dana Bagi Hasil sektor
Panas bumi dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) (ESDM)
(d) Dinas akan berkoordinasi dengan Narasumber (BPH Migas dan Dipenda)

untuk melaksanakan sosialisasi kebijakan pengelolaan PBBKB/SPVBBKB


kepada Wajib Pungut dan Aparat Pemerintah serta BUMN/BUMD di Jawa Barat
dalam rangka meningkatkan kepatuhan Wajib Pungut terhadap Peraturan
yang berlaku, Dinas agar dapat menyiapkan sarana pengolahan data yang
berbasis Sistem Informasi dan meningkatkan kompetensi sumber daya
manusia pengawasan Migas Hilir dan Dinas konsultasi dengan Dirjen Migas
Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, BPH Migas dan Pertamina
untuk mendapatkan kuota BBM baik subsidi maupun non subsidi yang
didistribusikan ke Jawa Barat sebagai dasar verifikasi perhitungan SPVBBKB
dan target PBBKB.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-329


(e) Koordinasi dengan Pemerintah Pusat terkait penerbitan Alokasi DBHCHT yang
diharapkan dapat menggunakan anggaran APBD Murni agar tidak mengganggu
penyerapan anggaran DBHCHT.
(f) Perencanaan kegiatan seperti rapat koordinasi yang melibatkan Pemerintah

Pusat sebagai Narasumber dikoordinasikan terlebih dahulu dengan


perencanaan Pemerintah Pusat agar pelaksanaan kegiatan rapat tersebut
dapat dilaksanakan sesuai dengan jadwal.
(g) Dilaksanakan pemeliharaan Basis Data PBB-P2 termasuk data Peta Blok dan
Piutang PBB-P2
(h) Dibentuknya Unit Pelaksana Teknis di setiap wilayah kecamatan (20 UPT)
(i) Koordinasi dengan instansi terkait yang mempunyai kewenangan terhadap
kepemilikan lahan dan bangunan.
(j) Pemuktahiran data dengan melakukan pemeliharaan data, pendatan,
penilaian, dan pemetaan (SISMIOP).
(k) Pengadaan sarana dan prasarana untuk menunjang kegiatan, seperti
pengadaan mobil keliling untuk panagihan PBB, alat ukur/EDM, Kamera,
GPS dan lain-lain.
(l) Mengadakan komunikasi dengan pihak provider untuk pendataan tower.
(m) Optimalisasi penggunaan server dan instalasi jaringan.
(n) Pemeliharaan aplikasi pengolahan data dan sistem informasi.
(o) Melaksanakan Payment Online Sistem (POS) PBB di 30 Unit BRI yang ada di
wilayah Kabupaten Bogor.
(p) Melaksanakan kegiatan Analisa Zona Nilai Tanah (ZNT) dengan
memertimbangkan wilayah yang mempunyai potensi besar.
(q) Meningkatkan upaya intensifikasi dan ekstensifikasi PAD, pemenuhan

sarana dan prasarana beserta fasilitas pelayanan lainnya sesuai dengan


standar pelayanan secara bertahap, penambahan aparatur pengelola
melalui mutasi antar SKPD, melakukan penyesuaian tarif retribusi daerah,
memberikan motivasi kepada tim ekstensifikasi dan intensifikasi perpajakan
kabupaten/kota melalui pemberian penghargaan, menyelenggarakan
sosialisasi di bidang perpajakan, penertiban terhadap masalah tunggakan,
meningkatkan penagihan aktif dan melaksanakan upaya penegakkan
hukum; melakukan upaya koordinasi dan konsultasi yang lebih intensif ke
Pemerintah Pusat (Departemen Energi dan sumber Daya Mineral dan
Departemen Keuangan).
(r) Melakukan pembinaan kepada kabupaten/kota di Jawa Barat yang berkaitan
dengan kebijakan pengelolaan Pendapatan Asli Daerah.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-330


(s) Melakukan rapat koordinasi antara SKPD Penghasil dengan SKPD pengelola
Pendapatan Asli Daerah baik Provinsi maupun kabupaten/kota.
(t) Melakukan rapat koordinasi antara SKPD Penghasil dengan SKPD pengelola
Pendapatan Asli Daerah baik Provinsi maupun kabupaten/kota.
(u) Peningkatan koordinasi dan akselerasi pelaksanaan kegiatan DPRD,

dinataranya kegiatan hearing dialog, talkshow di radio dan televisi serta


pelaksanaan Reses II yang akan dilaksanakan pada tanggal 16 s.d 23
Desember 2014.

10. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan


Keuangan
a.Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Internal, yang dilaksanakan
oleh OPD/Biro di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 8.000.409.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 6.635.889.450 (82,94%). Output kegiatan adalah penyusunan dokumen

perencanaan dan pelaporan, serta tersusunnya Laporan rencana Aksi


OPD/Biro; tersusunnya RKT 2013, DPA OPD/Biro, DPPA, RKA 2014, LAKIP
e
2012. kegiatan
TAPKIN, bahan LKPJ dan LPPD 2012, Renja 2013.
Outco
m
adalah meningkatnya daya dukung administrasi perencanaan dan pelaporan
untuk meningkatkan pelayanan serta menunjang dalam pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi.
(2) Kegiatan Penyusunan Rencana Kerja dan DPA Dinas Pendapatan Provinsi Jawa
Barat yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 645.120.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 572.794.000 (88,79%). Output kegiatan adalah Dokumen Rencana Kerja

Tahun 2014, Dokumen DPA Tahun 2014, Dokumen DPPA Tahun 2014,
Dokumen Analisa Standar Biaya Lingkup Dinas Pendapatan Provinsi Jawa
e
Barat kegiatan adalah tersusunnya buku rencana kerja , DPA Tahun
Outco
m
2014 dan DPPA Tahun 2014.
(3) Kegiatan Evaluasi dan Pelaporan Internal Dinas Pendapatan Provinsi Jawa
Barat yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 107.250.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 102.628.000 (95,69%). Output kegiatan adalah Dokumen laporan bulanan

pendapatan daerah, dokumen laporan bulanan kinerja program/ Kegiatan Form A


dan Form B, Dokumen Laporan Unit Kerja Presiden Bidang Pengendalian dan
Pengawasan Pembangunan (UKP4), Dokumen LAKIP 2014, Dokumen LKPJ
e
Tahun 2014, Dokumen LPPD Tahun 2014.
(4) Kegiatan Laporan Keuangan Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat yang
dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 25.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 24.843.000
(99,37%). Output kegiatan adalah tersusunnya Laporan Keuangan Dinas
e
selama 1 Tahun kegiatan adalah terdokumentasinya dokumen
Outco
m keuangan dinas.
(5) Kegiatan Audit Independen Laporan Keuangan RSUD Al Ihsan yang
dilaksanakan oleh RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran
Rp. 75.000.000 dengan realisasi anggaran 59.690.000 (79,59%). Output
e
kegiatan adalah laporan hasil pemeriksaan audit independen. Outcom

kegiatan adalah telah teruji kebenaran pencatatan dan pelaporan keuangan


RSUUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat.
(6) Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Internal SKPD yang
dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000 Realisasi
anggaran sebesar Rp. 195.080.000 (97,54%). Output kegiatan adalah
tersusunnya dokumen perencanaan dan pelaporan sebanyak
e
6 dokumen. kegiatan adalah meningkatnya daya dukung
Outco
m
administrasi perencanaan dan pelaporan untuk meningkatkan pelayanan diklat.
(7) Kegiatan Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat ,yang dilaksanakan oleh Dinas
Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 90.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 85.537.250 (95,04%).
Output kegiatan adalah tersusunnya dokumen perencanaan dan program,

evaluasi kegiatan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, yaitu tersusunnya


Rencana Kerja Anggaran (RKA)/ Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA),
tersusunnya Bahan LKPJ, LAKIP, LPPD dari Dinas Perhubungan Prov. Jawa Barat,
tersusunnya Laporan Pencapaian Kinerja Pelaksanaan Kegiatan, Kegiatan
Penatausahaan Keuangan yaitu Laporan Keuangan Bulanan, Laporan Keuangan
Triwulanan, Laporan Keuangan Semesteran, Laporan Keuangan Tahunan.
(8) Penyusunan Rencana Kinerja, Evaluasi dan Pelaporan Internal Bappedayang
dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi
Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 135.000.000 realisasi
keuangan sebesar Rp. 134,847,000 (99,89%). Output kegiatan adalah:

Dokumen LKPJ Bappeda Tahun 2014, Dokumen Lakip Bappeda Tahun 2014,
Dokumen LPPD Bappeda Tahun 2014, Dokumen RKA/DPA Bappeda Tahun
e
2015. Dokumen Perubahan
RKA/DPA Bappeda Tahun 2014. Outcom

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-332


kegiatan adalah adanya pedoman internal untuk perencanaan, penilaian
kinerja dan pelaporan bappeda provinsi Jawa Barat.

b. Permasalah dan Solusi


a. Permasalahan
(a) Terbatasnya Jumlah aparatur BP3IPTEK Provinsi Jawa Barat, yang saat ini
baru berjumlah 13 orang (Struktural : 5 orang, Pelaksana: 8 orang)
(b) Masih adanya keterlambatan dan ketidak-akuratan dalam laporan yang

berakibat mempengaruhi ketepatan waktu dalam penyusunan pelaporan


kinerja yang akan dicapai oleh masing-masing unit kerja.
(c) Belum dipahaminya fungsi laporan sehingga kualitas laporan yang
disampaikan belum sesuai dengan yang diharapkan
(d) Masih adanya keterlambatan dan ketidak-akuratan dalam laporan yang

berakibat mempengaruhi ketepatan waktudalam penyusunan pelaporan


kinerja yang akan dicapai oleh masing-masing unit kerja
(e) Belum dipahaminya fungsi laporan sehingga kualitas laporan yang
disampaikan belum sesuai dengan yang diharapkan
(f) Masih terbatasnya sarana dan prasarana pendukung terutama pemanfaatan
teknologi informasi dalam penyusunan dan penyampaian laporan
(g) Berbagai bentuk laporan seringkali diminta, yang isinya sebenarnya hampir
sama satu dengan yang lainnya. Kondisi tersebut dirasakan kurang efektif
dan efisien baik dari segi waktu maupun sumberdaya.

b. Solusi
(a) Mentargetkan, menelaah dan mengecek isi laporan masing-masing kegiatan

sehingga tidak terjadi keterlambatan dan ketidak-akuratan dalam


penyampaian pelaporan agar pencapaian target secara jelas dan
terukur.Disamping itu melakukan peningkatan kemampuan SDM
pengolahan pelaporan.
(b) Perlunya dilakukan Percepatan pemaketan pekerjaan, pemerosesan lelang

barang dan jasa di ULP lebih dipercepat, Percepatan penunjukan pejabat


pengadaan barang dan jasa, dan Meningkatkan kordinasi dengan pengelola
anggaran.
(c) mentargetkan, menelaah dan mengecek isi laporan masing-masing kegiatan

sehingga tidak terjadi keterlambatan dan ketidak-akuratan dalam


penyampaian pelaporan agar pencapaian target secara jelas dan terukur.
Disamping itu melakukan peningkatan kemampuan SDM pengolahan
pelaporan.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-333


(d) melaksanakan sosialisasi dan penjelasan tentang kegunaan laporan perlu
ditingkatkan.
(e) diperlukan fasilitasi sarana dan prasarana teknologi informasi yang
mendukung penyampaian laporan.
(f) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta komunikasi-koordinasi
para pengelola anggaran dan aset.
(g) Adanya satu format pelaporan capaian kinerja kegiatan dan keuangan yang
penggunaannya multifungsi serta adanya sistem pelaporan secara online
yang bisa diakses oleh OPD yang terkait dengan penilaian capaian kinerja.

4.1.21 Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa

Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Ketiga terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah
sebagai berikut: Meningkatnya kualitas infrastruktur desa dan perdesaan 55%; Tingkat
partisipasi masyarakat dalam pembangunan perdesaan 55%.
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat
a. Program Pelaksanaan
(1) Kegiatan Dukungan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Perdesaan, yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat
Desa dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 5.000.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 4.229.980.107 (84,60%). Output kegiatan adalah

termonitoring dan terevaluasinya kegiatan PNPM-MPd dan PNPM Generasi,


terlaksananya Bimtek ketua UPK Program PNPM-MPd, terlaksananya Lomba
SiKompak Award, terfasilitasinya Saba Desa Gubernur, terlaksananya sekolah
lapang bagi pemenang SI Kompak Award ke Menado, terlaksananya Bimtek PJO
Kecamatan, terlasaksananya Study komparatif GSC ke NTB, terlaksananya
Rapat Koordinasi PNPM, terlaksananya Rakor GSC, terlaksananya pameran
produk unggulan ekonomi masyarakat perdesaan,
e
terpublikasikannya program mandiri perdesaan. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya pemantauan, pengendalian, dan evaluasi program nasional
pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan.
(2) Kegiatan Membangun dan Merehab Rumah tidak Layak Huni di Kawasan
Perdesaan yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat
Desa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 4.132.618.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 3.367.232.600 (81,48%).
Output kegiatan adalah (1) 625 LPM di anggaran murni telah terealisasi
sebanyak 365 LPM sisanya sebanyak 260 LPM sedang dalam proses
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-334
pencairan di biro keuangan; (2) 125 LPM pada anggaran perubahan telah
terealisasi sebanyak 48 LPM.
(3) Kegiatan Menyelenggarakan Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Tk. Provinsi
dan Tk. Nasional, yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan
Masyarakat Desa dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 998.350.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 888.348.610 (88,98%). Output kegiatan
e
adalah Gelar TTG Tk. Provinsi Gelar TTG Tk. Nasional. kegiatan
Outco
m
adalah terlaksananya fasilitasi dan monitoring evaluasi lokasi sasaran.
(4) Menyelenggarakan Lomba Posyandu dan Sistem Informasi Posyandu (SIP),
yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa ,
anggaran Rp. 1.000.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 908.626.000
(90,86%). Output kegiatan adalah (1) Penilaian Posyandu berprestasi

tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 untuk katagori desa Tahap I yang meliputi 18
kabupaten di Jawa Barat dan menghasilkan 6 finalis dari
6 kabupaten; (2) Penilaian Posyandu berprestasi tingkat Provinsi Jawa Barat

Tahun 2014 untuk katagori kelurahan Tahap I yang meliputi 9 kota dan menghasilkan 4
Finalis; (3) Grand Final Lomba Posyandu untuk katagori desa dan kelurahan yang
dilaksanakan di Pelabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi; (4) Olimpiade kader Posyandu, yang
dilaksanakan bersamaan dengan Grand Final Lomba Posyandu yang diikuti oleh 27 orang
kader posyandu terbaik di 27 kabupaten kota, Pembinaan dan Pelaksanaan Penilaian Lomba
Posyandu Tk. Nasional dan pada Tahun 2014, Posyandu Melati 1 Desa Pager Wangi
Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, berhasil menjadi Juara
3 Tingkat Nasional untuk katagori desa dan Posyandu Mawar Kelurahan
e
Larangan Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya kapasitas teknik Pokjanal Posyandu kabupaten/kota dan
mengembangkan Sistem Informasi Posyandu.
(5) Revitalisasi Posyandu Multifungsi se-Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh
Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa , dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 16.247.929.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 14.959.505.000
(92,07%). Output kegiatan adalah (1) 49.922 Posyandu; (2) Terealisasinya

bantuan hibah untuk 25 Pokjanal Posyandu Kabupaten, dari 27 Pokjanal Posyandu, 573 Pokja
posyandu dari 626 Pokjanal Posyandu kecamatan, 5.467 pokja posyandu desa/kelurahan, da
45.332 posyandu; (3) terlaksananya bimbingan teknis bagi 2160 orang ketu
posyandu calon
penerima hibah pembangunan posyandu; (4) terlaksananya pembentuka

5 Model Posyandu Multifungsi; (5) terselenggaranya Supervisi


Pengembangan Posyandu di Kecamatan; (6) terlaksananya studi komparatif
pengembangan
model posyandu; (7) Pendampingan kegiatan oleh 26 koordinator dan 626
pendampingan kader posyandu; (8) terlaksananya pembinaan kinerja
e
PKP dan Pokjanal kecamatan; (9) tersedianya Buku Kerja PKP. Outcom

kegiatan adalah (1) meningkatnya kapasitas teknik Pokjanal Posyandu


kabupaten/kota dan mengembangkan Sistem Informasi Posyandu; (2) Strata
Posyandu, Mandiri 19%), Purnama 48%), Madya 23%), dan Pratama 10%); (3)
meningkatnya frekuensi keterlibatan/partisipasi masyarakat dengan
pembinaan kader posyandu yang melibatkan 268.000 orang kader.
(6) Penunjang Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Peran Serta Masyarakat Melalui
TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) dan Bhakti Siliwangi Manunggal
Satata Sariksa (BSMSS), yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan
Masyarakat Desa dengan anggaran sebesar Rp. 850.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 719.982.000 (84,70%). Output kegiatan adalah (1)

Rakor TMMD dan BSMSS; (2) Fasilitasi kegiatan TMMD ke 92 di 6 lokasi yaitu di
Kabupaten Sukabumi, Kuningan, Purwakarta, serta Kota Banjar, Depok dan
Bekasi.; (3) Fasilitasi kegiatan TMMD ke 93 di Kabupaten Karawang, Bogor,
Cirebon, Bandung, dan Bekasi; (4) Fasilitasi kegiatan BSMSS 23
kabupaten/kota wilayah PKO Kodam III Siliwangi kecuali Kota Bekasi dan Depok,
Kabupaten Bekasi (wilayah PKO Kodam Jaya); (5) Fasilitasi rapat
e
evaluasi TMMD dan BSMSS. kegiatan adalah kegiatan fasilitasi
Outco
m
pelaksanaan kegiatan TMMD dan BSMSS, adalah meningkatnya partisipasi
masyarakat dan peran lembaga kemasyarakatan desa
(7) Fasilitasi Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat, yang
dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 83.608.750 (83,61%) Output kegiatan adalah (1) Rakor pemberdayaan
adat dan nilai social budaya nasional; (2) terlaksananya monitoring dan
e
evaluasi dan; (4) terlaksananya Masyarakat Adat . kegiatan adalah
Outco
m
kegiatan adalah meningkatnya pemahaman dan implementasi nilai-nilai social
budaya dalam penyelenggaran pemerintahan desa.
(8) Kegiatan Fasilitasi Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) dan
Temu Kader Pemberdayaan Masyarakat, yang dilaksanakan oleh Badan
Pemberdayaan Masyarakat Desa dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 465.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 431.546.000
(92,81%). Output kegiatan adalah (1) terselenggaranya BBGRM di Prov.

Jawa Barat di 26 kabupaten/kota dengan pencanangan dilaksanakan di kota


Cirebon; (2) Lomba pelaksana Gotong Royong terbaik tingkat Provinsi untuk
katagori desa dan kelurahan; (3) Lomba pelaksana Gotong Royong Tingkat
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-336
Nasional untuk katagori desa dan katagori kelurahan. Untuk katagori desa,
Provinsi Jawa Barat meraih juara 3 Tingkat Nasional yakni Desa Cangkuang
e
Kecamatan Leles kabupaten Garut. kegiatan adalah meningkatnya
Outco
m
partisipasi masyarakat dalam kegiatan BBGRM dan bertambahnya jumlah
KPM serta meningkatnya kualitas KPM.
(9) Kegiatan Membina Ekonomi Masyarakat Miskin, Sekitar Desa Hutan dan
Sekitar Desa Pesisir yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan
Masyarakat Desa dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 350.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 311.864.000 (89,10%). Output kegiatan
adalah pelatihan pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin sekitar desa
e
hutan dan desa pesisir serta monitoring dan evaluasi. kegiatan
Outco
m
adalah meningkatnya pengetahuan bagi 30 kelompok peserta pelatihan, serta
meningkatnya pendapatan dan lapangan kerja bagi masyarakat di 17
kelompok sekitar desa hutan
(10) Kegiatan Membina Kelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan
Pasar Desa yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat
Desa dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 287.550.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 171.748.750 (59,73%). Output kegiatan adalah Pelatihan
pengelola BUMDes aparatur desa sebanyak 120 orang di 40 lokasi dan Monev
e
BUMDes dan Pasar Desa. kegiatan adalah meningkatnya
Outco
m
pengetahuan pengelola BUMDes dan Pasar Desa dalam mengelola usahanya
(11) Kegiatan Gerai Gelar Produk Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd), yang dilaksanakan oleh Badan
Pemberdayaan Masyarakat Desa dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 300.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 62.535.000 (20,85%).
Output kegiatan adalah Survey Lokasi CPCL Gedung Gerai PNPM se-Jawa
e
Barat, Monev Gerai Produk PNPM Mandiri Perdesaan. kegiatan
Outco
m
adalah terfasilitasinya produk PNPM Mandiri perdesaan. Bantuan keuangan
kabupaten, lokasi kab cianjur, bandung barat, bandung, tasik, garut,
karawang, indramayu. Anggaran sebesar 1 m per kab.
(12) Kegiatan Pemberdayaan dan Kesejahteraan, yang dilaksanakan oleh Badan
Pemberdayaan Masyarakat Desa dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 2.200.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 1.583.432.445 (71,97%)
dan sisa anggaran sebesar Rp. 616.567.555.
(13) Menyelenggarakan Pesta RakyatTahun Anggaran 2014 yang dilaksanakan
Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi Jawa Barat , dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 1.225.896.000-, realisasi anggaran sebesar Rp.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-337
1.224.968.800 (99.92%). Output kegiatan adalah terselenggaranya Pesta
Rakyat dalam Rangka Hari Jadi Provinsi Jawa Barat 2014.
b. Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan
(a) Penemuan alat teknologi tepat guna belum bisa digunakan oleh
masyarakat luas.
(b) Masih kurangnya kader posyandu yang kompeten dan masih
kurangnya posyandu mandiri.
(c) Belum seluruh pemangku kepentingan terlibat dalam pengembangan

posyandu, terutama pimpinan pemerintahan baik di kabupaten/kota,


kecamatan maupun desa dan kelurahan.
(d) belum adanya kesamaan persepsi tentang pemberdayaan adat dan

nilai sosial budaya baik di lingkungan pemerintahan, maupun di


masyarakat.
(e) Kegiatan BBGRM belum dilaksanakan diseluruh desa sebagaimana
diatur dalam Permendagri Nomor 42 Tahun 2005.
(f) Masih banyak desa yang belum membentuk BUMDes, masih banyak

BUMDes yang sudah dibentuk belum di-Perdeskan serta BUMDes


yang belum dioptimalkan.
b. Solusi
(a) Perlu diberikan pembinaan dan penyuluhan serta dibentuknya
Posyantek di kecamatan kabupaten/kota se-Jawa Barat.
(b) Pembinaan kader posyandu dan pembinaan kelembagaan posyandu.
(c) Melakukan advokasi kebijakan pemerintahan pada setiap jenjang dan
memotivasi pimpinan daerah (bupati/walikota) dengan Revitalisasi
Posyandu Award dari Gubernur Jawa Barat.
(d) Peningkatan partisipasi berbagai fihak terutama SKPD
kabupaten/kota dan dunia usaha yang digerakkan oleh Dandim
sebagai Dan Satgas TMMD.
(e) melakukan sosialisasi melalui berbagai kegiatan dan media yang
tersedia dan pembinaan secara berjenjang dan berkelanjutan.
(f) Melakukan pembinaan dan pelatihan tentang pengelolaan BUMDes.
2. Program Pemantapan Pemerintahan dan Pembangunan Desa
a. Program Pelaksanaan
(1) Kegiatan Fasilitasi Penetapan dan Penegasan Batas Desa Berdasarkan Tipologi
Desa dan Hasil Pemekaran yang dilaksanakan pada Biro Pemerintahan
Umum Setda Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 350.000.000 realisasinya sebesar Rp. 323.014.570 (92,28%). Output

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-338


System
kegiatan
ositioningadalah 2 (dua) kali pembinaan teknis perpetaan dan penggunaan
Global P (GPS), dengan percontohan seluruh desa di
Kecamatan Pataruman Kota Banjar dan Kecamatan Jamanis Kabupaten
Tasikmalaya sebanyak 70 orang, 1 (satu) kali rapat kerja penetapan dan
penegasan batas desa berdasarkan tipologi desa sebanyak 40 orang, 2 (dua) kali
verifikasi batas desa di Kecamatan Pataruman Kota Banjar dan Kecamatan
Jamanis Kabupaten Tasikmalaya, 1 (satu) kali kunjungan kerja ke Kabupaten
e
Klungkung Provinsi Bali diikuti oleh 7 orang. kegiatan adalah
Outco
m
kegiatan menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang perpetaan dan
penggunaan GPS di 2 (dua) Kecamatan tersebut, adanya peta batas desa secara
koordinat dan kesepakatan antara desa-desa yang berbatasan di Kecamatan
Pataruman Kota Banjar dan desa perbatasan di Kecamatan Jamanis
Kabupaten Tasikmalaya yang dituangkan dalam Berita Acara sebagai bahan
penetapan batas desa oleh Bupati dan Walikota serta menambah wawasan
dalam penyelenggaraan pemerintahan desa khususnya penanganan batas desa di
Provinsi Bali Kabupaten Klungkung.
(2) Kegiatan Fasilitasi Penataan Ruang Kawasan Perdesaan Berdasarkan Tipologi
Desa yang dilaksanakan Biro Pemerintahan Umum Setda Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000 realisasinya sebesar
Rp. 200.000.000 (100%). Output kegiatan adalah 4 (empat) kali survey
primer dan sekunder mencari data pendukung tataruang desa di Desa ussion
Karyamukti
oup Disc Kecamatan Pataruman Kota Banjar dan Desa Cigunung Kecamatan
Parungponteng Kabupaten Tasikmalaya, 2 (dua) kali Focus Gr (FGD) penjaringan
aspirasi masyarakat dalam penataan ruang kawasan perdesaan berdasarkan
tipologi desa di Desa Karyamukti Kecamatan Pataruman Kota Banjar dan
Desa Cigunung Kecamatan Parungponteng Kabupaten Tasikmalaya, 1 (satu)
kali diseminasi penataan ruang kawasan
e
perdesaan berdasarkan tipologi desa sebanyak 20 orang. kegiatan
Outco
m
adalah tersedianya laporan fakta dan analisa penataan ruang kawasan
perdesaan dengan tipologi desa pertambangan dan desa perkebunan,
tersedianya laporan rencana penataan ruang kawasan perdesaan dengan
tipologi desa pertambangan (Desa Cigunung Kecamatan Parungponteng
Kabupaten Tasikmalaya) dan desa perkebunan (Desa Karyamukti Kecamatan
Pataruman Kota Banjar).
(3) Kegiatan Fasilitasi Pembinaan kelembagaan Pemerintahan Desa (Sosialisasi
Peraturan Pemerintahan Desa) yang dilaksanakan Biro Pemerintahan
Umum Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 200.000.000 realisasinya sebesar Rp. 189.063.850 (94,53%). Output

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-339


kegiatan adalah empat (4) kali sosialisasi peraturan tentang Pemerintahan Desa
(Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Peraturan Pemerintah
No. 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang- Undang Nomor
6 Tahun 2014 tentang Desa) di Wilayah BKPP I s/d IV
e
sebanyak 200 orang. kegiatan adalah terinformasikannya Undang-
Outco
m
Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa dan Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun
2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa.
(4) Kegiatan Fasilitasi Penyelesaian Tanah Kas Desa yang dilaksanakan Biro
Pemerintahan Umum Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 250.000.000 realisasinya sebesar Rp. 250.000.000
(100%). Output kegiatan adalah dari 21 (dua puluh satu) pemohon ruislag
(tukar menukar) tanah kas desa yang meliputi 66 desa telah diterbitkan
6 (enam) ijin Gubernur untuk pelaksanaan pembangunan kepentingan umum

yang meliputi Desa Cikole Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang, Desa


Mekarwangi Kecamatan Haurwangi Kecamatan Kabupaten Cianjur, Desa
Rawaurip Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon dan Desa Lohbener
Kecamatan Lohbener Kabupaten Indramayu, Desa Kertajati dan Kertasari
Kecamatan Kertajati Kabupaten Majalengka, Desa Padasuka dan Desa Sukalila
Kecamatan Sukawening, Desa Sukasono Kecamatan Sukawening dan Desa
e
Sindangsari Kecamatan Leuwigoong Kabupaten Garut. kegiatan
Outco
m
adalah terfasilitasinya ijin Gubernur untuk tukar menukar Tanah Kas Desa yang
dipergunakan untuk kepentingan umum.
(5) Kegiatan Fasilitasi Administrasi Pemerintahan Desa yang dilaksanakan Biro
Pemerintahan Umum Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 553.110.000, realisasinya sebesar Rp. 532.600.000
(96.31%). Output kegiatan adalah 1 (satu) kali Rapat Kerja Sistem Aplikasi

Data Base Tanah Kas Desa yang dikuiti oleh 18 Kabupaten dan 1 Kota Banjar
sebanyak 40 orang, 1 (satu) kali Rapat Kerja Evaluasi Sistem Aplikasi Data Base
Tanah Kas Desa diikuti 18 Kabupaten dan 1 Kota Banjar sebanyak 40 orang, 2
(dua) kali Rapat Kerja Pembinaan Keuangan Desa sebanyak 200 orang terdiri dari
2 angkatan meliputi Angkatan 1 sebanyak 100 orang diikuti oleh 10
kabupaten/kota yaitu Kabupaten Cirebon, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten
Cianjur, Kabupaten Bandung, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka,
Kabupaten Kuningan, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Pangandaran dan
Kota Banjar serta Angkatan II sebanyak 100 orang diikuti oleh 9 kabupaten yaitu
Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Bogor,
Kabupaten Bekasi, Kabupaten Sumedang,
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-340
Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Karawang.
e
Outcom kegiatan adalah terinformasikannya aplikasi data base tanah kas
desa dan data desa untuk memudahkan aparatur pemerintahan
desa/kabupaten/kota dalam menginventarisasi data tanah kas desa dan data desa
secara tertib administrasi dan terbinanya sumber daya manusia perangkat desa
dalam pengelolaan keuangan desa dari perencanaan sampai dengan
pelaporan.
(6) Kegiatan Membangun Infrastruktur Perdesaan, yang dilaksanakan oleh Badan
Pemberdayaan Masyarakat Desa dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 3.971.265.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 3.808.405.000 (95,90%)
dan sisa anggaran sebesar Rp. 162.860.000. Output kegiatan adalah
terlaksananya Rapat Teknis dan Evaluasi kegiatan Fasilitasi Sarana dan
e
Prasarana Infrastruktur Perdesaan dan Monitoring dan Evaluasi. Outcom

kegiatan adalah meningkatnya sarana dan prasarana infrastruktur di 5.321 desa


di Jawa Barat.
(7) Kegiatan Penyelenggaraan Perlombaan Desa/Kelurahan, yang dilaksanakan
oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 1.275.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 1.134.712.000
(89,00%). Output kegiatan adalah (1) Penilaian Lomba Desa/Kel Tk. Prov ;

(2) Penilaian Lomba Desa/Kel Tk. Nasional; (3) Hadiah Lomba Desa/Kel Juara; (4) Juara lomba d
Juara 1 Desa Cangkuang Kecamatan Leles Kabupaten Garut nilai hadiah Rp. 70.000.000; (6) Ju
Tugu Utara Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor nilai hadiah Rp. 55.000.000; (7) Juara 3 Desa
Kidul Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon nilai hadiah Rp. 45.000.000; (8) Jua
Cilandak Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta nilai hadiah Rp. 35.000.000Adapun Juar
Kelurahan (1) Juara 1 Kelurahan Pamoyanan Kecamatan Bogor Selatan K
nilai

hadiah Rp. 70.000.000; (2) Juara 2 Kelurahan Sukapura Kecamatan Kejaksan Kota
Cirebon nilai hadiah Rp. 55.000.000; (3) Juara 3 Kelurahan Keramat Kecamatan
Gunbung Puyuh Kota Sukabumi nilai hadiah Rp. 45.000.000; (4) Juara
4 Kelurahan Neglasari Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung
e
nilai hadiah Rp. 35.000.000. kegiatan adalah terlaksananya evaluasi
Outco
m
hasil program pembangunan pemerintah dan masyarakat baik dalam partisipasi
maupun keswadayaan.
(8) Kegiatan Dukungan Operasional Pemeritahan Desa, yang dilaksanakan oleh
Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 1.000.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 857.514.900 (85,75%).
Output kegiatan adalah (1) Bimbingan Teknis Pemerintahan Desa diikuti oleh

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-341


300 Kepala Desa dari 5.321 Kepala Desa; (2) Monitoring dan Evaluasi
Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi dilaksanakan di 54 desa dari 5.321 Desa di
Provinsi Jawa Barat; (3) Bantuan Keuangan Operasional Pemerintah Desa.
Sasaran Bantuan Keuangan Operasional Pemerintah Desa berjumlah 5.321
desa di 18 kabupaten dan Kota Banjar diberikan bantuan keuangan masing-
masing Rp. 15.000.000 dengan total anggaran Rp. 79.815.000.000, yang
teralisasi bantuan keuangan sejumlah 5.171 Desa per tanggal 31 Desember
e
2014 dengan total anggaran Rp. 77.565.000.000 (97,18%). Outcom

kegiatan adalah terselenggaranya Bimbingan Teknis pemerintahan Desa dan


meningkatnya kinerja aparatur pemerintahan Desa dalam rangka pelayanan
kepada masyarakat.
(9) Kegiatan Peningkatan Penyusunan dan Pendayagunaan Profil Desa dan
Kelurahan yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 148.349.250 (74,17%). Output kegiatan adalah Kegiatan Bimbingan

Teknis penyusunan profil desa dan kelurahan dilaksanakan di Sangga Buana


Resort & Convention Hotel dengan jumlah peserta 81 orang operator komputer
e
dari tingkat kabupaten/kota, Kecamatan dan Desa/Kelurahan. Outcom
kegiatan adalah tersusunnya data Profil Desa/Kelurahan
(10) Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kinerja Aparatur Desa, yang dilaksanakan oleh
Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah III
Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 50.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 48.676.230 (97,35%). Output kegiatan adalah
meningkatnya pengetahuan dan kemampuan aparatur desa di Wilayah III
e
Outcom kegiatan adalah terselenggaranya Fasilitasi Peningkatan Kinerja
Aparatur Desa
(11) Kegiatan Monitoring Pelaksanaan Bantuan Peningkatan Kinerja Aparatur Desa
di Wilayah III, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan
dan Pembangunan Wilayah III Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 50.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 46.725.000
(93,45%). Output kegiatan adalah Terinventarisasinya permasalahan dalam
e
pencairan bantuan peningkatan kinerja aparatur desa Tahun 2014. Outcom

kegiatan adalah terselenggaranya Monitoring Pelaksanaan Bantuan


Peningkatan Kinerja Aparatur Desa di Wilayah III

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-342


b. Permasalahan dan Solusi
a.Permasalahan
(a) Masih kurangnya operator komputer dalam membuat proposal bantuan

keuangan dan masih adanya kesalahan penyusunan proposal bantuan


keuangan kepada pemerintah desa.
(b) Pengisian Profil Desa khususnya Data Dasar Keluarga dilakukan secara
manual dikarenakan server jaringan internet kurang terjangkau.
(c) Terjadinya konflik batas desa dikarenakan tidak adanya peta desa
berdasarkan titik koordinat batas desa yang merupakan salah satu syarat

dalam pembentukan, penghapusan, penggabungan dan perubahan status


desa menjadi kelurahan.
(d) Lemahnya pengendalian pemanfaatan ruang kawasan perdesaan,
permasalahan daya dukung dan daya tampung, pertumbuhan kegiatan

yang tidak terkendali dan daya tampung lingkungan, timbulnya zona


campuran yang tidak sesuai peruntukan, dikarenakan belum adanya suatu
pedoman penataan ruang kawasan perdesaan sesuai dengan tipologi desa
yang berbasis kepada masyarakat.
(e) Masih rendahnya pengetahuan dan wawasan aparat Pemerintah Kabupaten,

Kecamatan, Desa dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa sehingga


program penyelenggaraan pemerintahan desa di Jawa Barat terhambat.
(f) Dari 21 pemohon ruislag yang meliputi 66 desa, sisanya adalah 15 pemohon

yang meliputi 46 (empat puluh enam) desa diluar kepentingan umum dan
belum diatur dalam Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2007
tentang Pedoman Pengelolaan Kekayaan Desa.
(g) Kurang lengkapnya data tanah kas desa di 18 Kab dan 1 Kota Banjar,

sehingga kurang tertibnya administrasi inventarisasi tanah kas desa, tidak


diketahui secara jelas asset desa, tidak dapat terpetakan (maping ) desa untuk
memudahkan dalam penyusunan perencanaan pembangunan desa.

b.Solusi

(a) Diperlukannya tambahan pegawai operator komputer yang menguasai

program MS.Office dan adanya pembinaan yang berkesinambungan dari


Kabupaten dan Provinsi kepada Kepala Desa mengenai sistematika proposal
bantuan keuangan dan administrasi laporan pertanggungjawaban bantuan
keuangan.
(b) Sistem bisa langsung dipindahkan ke Website serta Data tingkat
perkembangan dan potensi desa yang di input sama 2 kali secara otomatis
data pertama akan terhapus.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-343


(c) Melakukan fasilitasi penetapan dan penegasan batas desa di Jawa Barat.
(d) Melakukan fasilitasi penataan ruang kawasan perdesaan berdasarkan tipologi
desa.
(e) Melakukan sosialisasi dan pembinaan kepada aparat pemerintah Kabupaten,
Kecamatan dan Desa.
(f) Meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan Pemerintah Pusat terkait

hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 4 Tahun
2007 tentang Pedoman Pengelolaan Kekayaan Desa.
(g) Melakukan sosialisasi, fasilitasi tanah kas desa.

4.1.22 Urusan Sosial

Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kelima terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan Sosial adalah sebagai berikut: Angka
Kemiskinan 9,18 persen; Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang
ditangani 483.442 jiwa; Jumlah Pekerja Anak 560.295 Orang.
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Verifikasi Proposal Bantuan Hibah, yang dilaksanakan oleh Dinas
Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 260.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 228.500.000 (87,88%).
Output kegiatan adalah terlaksananya kegiatan verifikasi Bantuan HIbah /
CPCL Yayasan / Panti Sosial Penerima Bantuan Hibah Tahun 2014 – 2015.
e
Outcom kegiatan adalah Terseleksinya proposal bantuan dari masyarakat.
(2) Kegiatan Bimbingan Sosial dan Keterampilan Bagi Penyandang Disabilitas, yang
dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 379.448.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 378.896.000
(99,85%). Output kegiatan adalah meningkatnya Pengetahuan, keterampilan
e
dan kemampuan bagi penyandang disabilitas. kegiatan adalah
Outco
m Terberdayanya penyandang disabilitas di Jawa Barat.
(3) Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Pelestarian Kepahlawanan, Keperintisan dan
Kesejahteraan Janda PKRI, yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi
Jawa Barat lokasi anggaran sebesar Rp. 363.750.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 358.827.000 (98,65%). Output kegiatan adalah
terlaksananyasantunan PKRI, Janda PKRI dan Keluarga Pahlawan serta
e
terpeliharanya Nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kejuangan. Outcom

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-344


kegiatan adalah terpenuhinya santunan bagi PKRI, Janda PKRI dan Keluarga
Pahlwan di Jawa Barat.
(4) Kegiatan Fasilitasi Perlindungan Sosial Lanjut Usia di BPSTW dan Sub Unit,
yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan anggaran
sebesar Rp. 6.304.379.370 realisasi anggaran sebesar Rp. 6.298.068.914
(99,90%). Output kegiatan adalah terlaksananya pembinaan dan pelayanan

bagi lanjut usia sehingga mereka dapat melaksanakan hari tuanya dengan
tentram dan bahagia di dalam rumah perlindungan sosial selama 12 bulan.
e
Outcom kegiatan adalah terlayaninya, terlindunginya dan tersantuninya
lanjut usia dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya
(5) Kegiatan Layanan dan Pemberdayaan Sosial Remaja di Balai Pemberdayaan
Sosial Bina Remaja (BPSBR) dan Sub Unit Rumah Pemberdayaan, yang
dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 3.261.218.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 3.202.490.323 (98,20%). Output kegiatan adalah terpenuhi dan
e
terlindunginya 360 remaja putus sekolah. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya pengetahuan dan kemampuan serta perubahan sikap dan
tingkah laku Remaja Putus Sekolah.
(6) Kegiatan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat di Balai Rehabilitasi Sosial
Penyandang Cacat Cibabat Cimahi, yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.823.999.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 1.821.593.000 (99,87%). Output kegiatan

adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan penyandang cacat


sebanyak 100 orang sehingga mampu melaksanakan fungsi sosialnya dan
e
dapat hidup secara mandiri bulan. kegiatan adalah terfasilitasnya
Outco
m
kemandirian penyandang cacat dalam kehidupan sosial masyarakat.
(7) Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Masyarakat Adat, yang
dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 120.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 116.200.000
(96,83%). Output kegiatan adalah terlaksananya peningkatan kemampuan
e
masyarakat adat. kegiatan adalah meningkatnya kemampuan KBS
Outco
m
Masyarakat Adat dalam mengelola UEP.
(8) Kegiatan Pelayanan dan Perlindungan Sosial Anak di BPSAA Pagaden Subang
dan Sub Unit Rumah Perlindungan, yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 8.330.362.500
realisasi anggaran sebesar Rp. 7.999.222.691 (96,02%). Output kegiatan
adalah terpenuhinya perlindungan dan pelayanan kepada 910 anak asuh.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan dan kemampuan anak
yatim, piatu dan yatim piatu dan fungsi sosial anak yang mengalami hambatan
fungsi sosial.
(9) Kegiatan Rehabilitasi Sosial Korban Narkotika di Luar Balai, yang dilaksanakan
oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 198.281.350 realisasi anggaran sebesar Rp. 197.962.200 (99,84%).
Output kegiatan adalah terfasilitasinya kemandirian ANKN dalam kehidupan
e
sosial masyarakat. kegiatan adalah terpenuhinya kebutuhan dasar
Outco
m
operasional dalam mendukung kegiatan.
(10) Kegiatan Rehabilitasi Sosial Gelandangan dan Pengemis di Balai Rehabilitasi
Sosial Bina Karya dan Sub Unit, yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.720.250.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 2.571.982.413 (94,55%). Output kegiatan adalah

terlaksananya penanganan gelandangan dan pengemis serta orang terlantar


sehingga dapat mewujudkan kesejahteraan sosial secara mandiri dan dapat
e
kegiatan adalah Terberdaya PMKS
melaksanakan fungsi sosialnya.
Outco
m dalam pemenuhan kebutuhan sosial.
(11) Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Keluarga
Berumah tidak Layak Huni, yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 75.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 75.000.000 (100%). Output kegiatan adalah

terlaksananya kegiatan adminstrasi kegiatan, identifikasi dan finalitasi data,


bimbingan sosial bagi KBS keluarga miskin, monitoring dan pelaporan.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya kemampuan dan keterampilan
KBTLH dalam mewujudkan kesejahteraan sosial secara mandiri.
(12) Kegiatan Rehabilitasi Sosial Anak Nakal di Balai Rehabilitasi Sosial Marsudi
Putra Cileungsi Bogor, yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.940.600.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 1.420.735.879 (73,21%). Output kegiatan adalah terlaksananya

Rehabilitasi Sosial bagi Anak Nakal / ABH sebanyak 100 orang sehingga dapat
menjalankan fungsi dan peran sosialnya secara layak dan wajar di masyarakat.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya kemampuan sosial terhadap anak
yang berhadapan dengan hukum
(13) Kegiatan Fasilitasi Penanganan Anak Jalanan Terpadu Bersama Kabupaten /
Kota di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa
Barat alokasi anggaran sebesar Rp. 248.250.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 247.710.000 (99,78%). Output kegiatan adalah Tertanganinya masalah
e
kesejahteraan sosial anak jalanan di Jawa Barat. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya fungsi dan peran sosial anak jalanan secara layak dan wajar di
masyarakat.
(14) Kegiatan Fasilitasi Pendampingan Program Keluarga Harapan (PKH), yang
dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan anggaran
sebesar Rp. 1.000.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 944.330.750
(94,43%). Output kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan, kemampuan
serta keterampilan petugas pendamping PKH dalam mewujudkan
e
kesejahteraan sosial Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM). kegiatan
Outco
m
adalah terpenuhi pengetahuan, kemampuan serta keterampilan petugas
pendamping PKH dalam mewujudkan kesejahteraan sosial.
(15) Kegiatan Rehabilitasi Sosial Korban Narkotika, Psikotropika, Zat Adiktif Lainnya
(NAPZA) BRSPP Lembang Bandung Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas
Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 2.255.160.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 2.016.279.400 (89,41%).
Output kegiatan adalah Adanya perubahan sikap hidup eks Korban Narkotika
sebanyak 95 orang sehingga dapat menjalankan fungsi sosialnya secara layak
e
dan wajar dalam masyarakat. kegiatan adalah Terlayaninya dan
Outco
m
terhabilitasi korban penyalahgunaan NAPZA.
(16) Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan Keluarga Miskin dalam Kelompok Usaha
Bersama (KUBE), yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 140.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 140.000.000 (100%). Output kegiatan adalah terlaksananya kegiatan
administrasi kegiatan,identifikasi,bimbingan sosial bagi KBS keluarga
e
miskin,monitoring dan pelaporan. kegiatan adalah meningkatnya
Outco
m
kemampuan dan keterampilan Keluarga Miskin dalam mewujudkan
kesejahteraan sosial secara mandiri.
(17) Kegiatan Fasilitasi dan Perlindungan Sosial Anak Terlantar di Luar Balai, yang
dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 237.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 236.670.000
(99,86%). Output kegiatan adalah meningkatnya perlindungan terhadap anak
e
terlantar dan berkurangnya jumlah keterlantaran anak. kegiatan
Outco
m
adalah terpenuhinya perlindungan terhadap anak terlantar dan berkurangnya
jumlah keterlantaran anak.
(18) Kegiatan Meningkatkan Pengetahuan, Kemampuan dalam rangka Pelayanan
dan Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial di Luar Balai, yang dilaksanakan oleh Dinas
Sosial Provinsi Jawa Barat alokasi anggaran sebesar Rp. 209.505.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 209.009.500 (99,76%). Output kegiatan
adalah terpenuhinya kebutuhan dasar operasional dalam mendukung

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-347


e
kegiatan. Outcom kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan, keterampilan
dan kemampuan penyandang masalah tuna sosial dalam mewujudkan
kesejahteraan sosial secara mandiri dan dapat melaksanakan fungsi serta
peran sosialnya secara wajar.
(19) Kegiatan Rehabilitasi Anak Nakal / Anak Berhadapan Hukum (ABH), yang
dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 348.422.500 realisasi anggaran sebesar realisasi
anggaran sebesar Rp. 348.405.000 (99,99%). Output kegiatan adalah
terlaksananya kegiatan pendataan dan verifikasi penerima bantuan sosial.
e
Outcom kegiatan adalah terfasilitasinya peningkatan kemampuan anak nakal
/ anak berhadapan dengan hukum dalam melaksanakan kehidupan sosial
masyarakat.
(20) Kegiatan Fasilitasi Penerimaan dan Penyaluran di BPSTW Ciparay dan Sub Unit
Rumah Perlindungan, yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 194.060.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 194.042.720 (99,99%). Output kegiatan adalah Terlayaninya,
terlindunginya dan tersantuninya lanjut usia dalam pemenuhan kebutuhan
e
hidupnya. Outcom kegiatan adalah Terberdaya PMKS dalam pemenuhan
kebutuhan sosialnya.
(21) Kegiatan Fasilitasi Penerimaan dan Penyaluran Anak di BPSAA Pagaden Subang
dan Sub Unit Rumah Perlindungan, yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 279.497.500
realisasi anggaran sebesar Rp. 257.632.100 (92,18%). Output kegiatan
adalah Terlayaninya, terlindunginya dan tersantuninya anak asuh dalam
e
pemenuhan kebutuhan hidupnya. kegiatan adalah Terberdayanya
Outco
m PMKS dalam pemenuhan kebutuhan sosial.
(22) Kegiatan Penerimaan dan Penyaluran Anak Berhadap Hukum di Balai
Rehabilitasi Sosial Marsudi Putra Cileungsi Bogor, yang dilaksanakan oleh
Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 252.400.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 203.17.065 (80,48%). Output
kegiatan adalah Terlayaninya, terlindunginya dan tersantuninya anak dalam
e
pemenuhan kebutuhan hidupnya. kegiatan adalah terlaksananya
Outco
m
pemberdayaan PMKS dalam pemenuhan kebutuhan sosial.
(23) Kegiatan Fasilitasi Penerimaan dan Penyaluran Klien Balai Rehabilitasi Sosial
Bina Karya dan Sub Unit, yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 225.250.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 218.150.000 (96,85%). Output kegiatan adalah
Terseleksinya dan tersalur klien di BRSBK dalam pemenuhan kebutuhan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-348


e
hidupnya. kegiatan adalah terlaksananya pemberdayaan PMKS
Outco
m
dalam pemenuhan kebutuhan sosial.
(24) Kegiatan Fasilitasi Penerimaan dan Penyaluran Kelayan Balai Rehabilitasi Sosial
Karya Wanita Cirebon dan Sub Unit, yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.534.600.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 530.564.000 (99,25%). Output kegiatan
e
adalah Terseleksi dan tersalur kelayan di BRSKW. kegiatan adalah
Outco
m
terlaksananya pemberdayaan PMKS dalam pemenuhan kebutuhan sosial.
(25) Kegiatan Fasilitasi Penerimaan dan Penyaluran Kelayan BRSPC Cibabat Cimahi,
yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 172.500.000 realisasi anggaran sebesar Rp.172.500.000
(100%). Output kegiatan adalah Terseleksi dan tersalur kelayan penyandang
e
disabilitas. kegiatan adalah Terberdaya PMKS dalam pemenuhan

Outco
m kebutuhan sosial.
(26) Kegiatan Fasilitasi Penerimaan dan Penyaluran di Balai Pemberdayaan Sosial Bina
Remaja (BPSBR) dan Sub Unit Rumah Pemberdayaan, yang dilaksanakan
oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 559.250.000 realisasi anggaran sebesar Rp.559.250.000 (100%). Output
e
kegiatan adalah Terseleksi dan tersalur calon binaan. Outcom kegiatan
adalah Terberdayakan PMKS dalam pemenuhan kebutuhan sosialnya.
(27) Kegiatan Fasilitasi Penerimaan dan Penyaluran Korban Penyalahgunaan
Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya (NAPZA) BRSPP Lembang
Bandung Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 242.520.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 220.462.000 (90,90%). Output kegiatan adalah Terseleksi dan tersalur
e
kelayan calon binaan. kegiatan adalah terlaksananya pemberdayaan
Outco
m
PMKS dalam pemenuhan kebutuhan sosial.
(28) Kegiatan Fasilitasi Perlindungan Lanjut Usia Terlantar di Luar Balai, yang
dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 150.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 138.090.000
(92,06%). Output kegiatan adalah Terseleksinya LKS LU yang akan menerima
bantuan Termonitorn ya LU yang mendapat bantuan terbantunya Lanjut Usia
e
di Luar Balai. kegiatan adalah Terbantunya lanjut usia di luar panti
Outco
m
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
(29) Kegiatan Rehabilitasi Sosial Wanita Tuna Susila di BRSKW dan Sub Unit Rumah
Rehabilitasi Sosial, yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.747.382.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 1.737.983.550 (99,46%). Output kegiatan adalah Terbina klien

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-349


e
WTS dalam peningkatan keterampilan. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya pengetahuan, keterampilan dan kemampuan WTS dalam
mewujudkan kesejahteraan sosial secara mandiri dan dapat melaksanakan
fungsi serta peran sosialnya secara wajar.
(30) Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi dan Penanganan Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) dan Pelaksanaan Hari-hari Besar, yang
dilaksanakan oleh Biro Pengembangan Sosial Sekretariat Daerah
Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 300.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 296.354.000 (98,78%). Output kegiatan adalah

terlaksananya fasilitasi Hari Lanjut Usia, Hari Disabilitas Internasional, serta


Sosialisasi Permasalahan Korban Tindak Kekerasan dan Komite Perlindungan
e
dan Rehabilitasi Anak Berhadpan dengan Hukum kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya pemahaman makna Hari-Hari Besar, permasalahan dan
Penanganan Korban Tindak Kekerasan, serta pemahaman dan wawasan Komite
Perlindungan dan Rehabilitasi Anak Berhadapan dengan Hukum.
(31) Kegiatan Fasilitasi Koordinasi Penanganan Penyalahgunaan Narkoba, yang
dilaksanakan oleh Biro Pengembangan Sosial Sekretariat Daerah
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 450.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 434.007.970 (96,45%). Output kegiatan adalah
e
menurunnya angka penyalahgunaan narkoba di Jawa Barat kegiatan
Outco
m
adalah meningkatnya kemampuan Aparatur dalam penanganan
penyalahgunaan narkoba di Jawa Barat;
(32) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pelestarian nilai-nilai kejuangan dan
kepahlawanan, yang dilaksanakan oleh Biro Pengembangan Sosial
Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 300.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 291.057.000 (97,01%).
Output kegiatan adalah terpeliharanya nilai-nilai keperintisan, kepahlawanan,
e
kejuangan dan kesetiakawanan sosial kegiatan adalah terlaksananya
Outco
m
penanganan nilai-nilai kejuangan dan kepahlawanan di Jawa Barat.
b. Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan
a. Ketersediaan sarana prasarana pelayanan Dinas Sosial Provinsi dan di

balai/sub unit belum memadai jika dibandingkan dengan jumlah kelayan yang
harus ditangani.
b. Ketersediaan gedung/bangunan untuk pelayanan Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) masih terbatas bahkan belum tersedia.
c. Belum memiliki Gedung/bangunan balai/sub unit Rumah Perlindungan
Sosial Wanita (RPSW) untuk wanita korban trafficking dan korban tindak

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-350


kekerasan, rumah persinggahan untuk PMKS jalanan, bangunan Loka Bina
Karya (LBK) sebanyak 25 unit kondisinya kurang layak pakai, dilain pihak
kebutuhan akan sarana pelayanan PMKS terus meningkat.
b. Solusi :
(a) Perlunya peningkatan sarana penunjang yang memadai bagi pelaksanaan
tugas di Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dan di balai/sub unit.
(b) Membangun gedung/bangunan balai/sub unit baru untuk pelayanan PMKS
jalanan.
(c) Merehabilitasi gedung/bangunan yang ada.

2. Program Pemantapan Kelembagaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)


a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Penyelenggaraan Pelatihan untuk Peningkatan Pengetahuan dan
Pemberdayaan Tenaga Kesejahteraan Sosial pada BPPS, yang dilaksanakan
oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 1.499.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 1.491.903.000 (99,53%).
Output kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan tenaga kesejahteraan
sosial dalam penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
e
Outcom kegiatan adalah Terlatihnya pekerja sosial dalam penanganan PMKS.
(2) Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan dan Pendayagunaan PSKS dalam
Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial, yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 420.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 411.939.345 (98,08%). Output kegiatan

adalah Terlaksanakan tugas dan fungsi organisasinya secara baik dan dapat
memperluas jangkauan pelayanan UKS di daerahnya masing-masing.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan,keterampilan dan
kemampuan karang taruna, PSM dan Orsos dalam mewujudkan kesejahteraan
secara mandiri dan dapat melaksanakan fungsi organisasinya secara baik dan
dapat memeperluas jangkauan pelayanan kesejahteraan sosial di daerahnya
masing-masing.
(3) Kegiatan Bimbingan Teknis Pendayagunaan Sumber Dana Sosial, yang
dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan anggaran
sebesar Rp. 200.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 199.294.000
(99,65%). Output kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan dan
kemampuan masyarakat mengenai Undian Gratis Berhadian (UGB) dan
e
Pengumpulan Uang atau Barang (PUB). kegiatan adalah
Outco
m
bertambahnya pemahaman tentang pembangunan kesejahteraan sosial.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-351


(4) Kegiatan Pengembangan Pelatihan untuk Peningkatan Pengetahuan,
Kemampuan dan Pemberdayaan Tenaga Kesejahteraan Sosial pada BPPS, yang
dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 230.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 227.192.920
(98,78%). Output kegiatan adalah tersusunnya dan tersedianya buku KMPM
sebagai acuan / panduan dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan pekerjaan
e
sosial bagi potensi sumber kesejahteraan sosial. kegiatan adalah
Outco
m
terlaksananya panduan dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan pekerjaan sosial
bagi potensi sumber kesejahteraan.
(5) Kegiatan Fasilitasi Lembaga Koordinasi Peningkatan dan Pengendalian
Kesejahteraan Sosial (LKP2KS), yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 99.474.000 (99,47%). Output kegiatan adalah
e
terlaksananya kegiatan rapat koordinasi. kegiatan adalah

Outco
m tersusunnya kelembagaan dan TUPOKSI LKP2KS.
(6) Kegiatan Fasilitasi Penyuluhan dan Bimbingan Sosial, yang dilaksanakan oleh
Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 345.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 344.074.440 (99,73%).
Output kegiatan adalah Terinformasikannya pembangunan bidang
e
kesejahteraan sosial bagi pelaku Usaha Kesejahteraan Sosial. Outcom

kegiatan adalah Bertambahnya pemahaman masyrakat tentang pembangunan


kesejahteraan sosial.
b. Permasalahan dan Solusi
a.Permasalahan
(a) PSKS terutama Organisasi Sosial (Orsos) yang menangani Penyandang

Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang berjumlah sekitar 6.468.000


orang yang terdaftar di Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat hampir 60% belum
mandiri artinya masih menggantungkan pada bantuan pemerintah dan
masuk kategori tipe C
(b) Manajemen pelayanan pada LKS masih harus ditingkatkan.
(c) Belum optimalnya pemberdayaan potensi sumber kesejahteraan sosial,

baik secara kelembagaan maupun perorangan terutama dalam kegiatan


pendampingan
(d) Belum optimalnya peran aktif dunia usaha dalam pembangunan bidang
kesejahteraan sosial melalui CSR di Jawa Barat
(e) Belum optimalnya penggalian dan pemanfaatan sumber-sumber
kesejahteraan sosial
b. Solusi
(a) Peningkatan kapasitas PSKS dan dunia usaha dalam manajemen
organisasi maupun kemandirian melalui LKS.
(b) Pemberdayaan PSKS yang berkesinambungan dengan melibatkan

semua pihak terkait, sehingga mendorong sumber daya kesejahteraan


sosial untuk berbuat dan berperan dalam pembangunan kesejahteraan
sosial secara melembaga.
(c) Mengalokasikan anggaran yang memadai dan proporsional dalam bidang
kesejahteraan sosial.

3. Program Penanggulangan Bencana Alam dan Perlindungan Masyarakat


a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Fasilitasi dan Perlindungan Sosial Korban Bencana, yang dilaksanakan
oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 1.481.259.445 realisasi anggaran sebesar Rp. 1.476.821.200 (99,70%).
Output kegiatan adalah terlaksananya penanggulangan bencana di Jawa
e
Barat kegiatan adalah meningkatnya kesadaran masyarakat dalam
Outco
m
menanggulangi bencana.
(2) Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi Penanggulanan Bencana di Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Biro Pengembangan Sosial Sekretariat Daerah
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 110.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 98.778.800 (89,79%). Output kegiatan adalah
e
meningkatnya penanganan penanggulangan bencana kegiatan
Outco
m
adalah meningkatnya kemampuan aparatur dalam penanggulangan bencana di

27 kabupaten/kota. ing Trau ma


(3) Kegiatan Penyiapan Network Centre Pascabencana, Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran Rp. 222.500.000 dengan realisasi sebesar Rp. 222.300.000
(99,91%). Output kegiatan adalah terlaksananya pelatihan pendampingan
yang diikuti 60 orang relawan pemulihan trauma kesehatan pascabencana
e
sedangkan kegiatan adalah dari kegiatan adalah Terlatihnya 60
Outco
m
orang relawan/pendampingan trauma kesehatan pascabencana.
(4) Kegiatan Penguatan Pusat Pengendalian Operasional (PUSDALOPS), Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran Rp. 500.000.000 dengan realisasi sebesar Rp. 499.754.000
(99,95%), begitu pula realaisasi fisik sebesar 100%). Output kegiatan adalah
terfasilitasinya penguatan kelembagaan PUSDALOPS BPBD Provinsi Jawa Barat
e
sedangkan kegiatan adalah dari kegiatan adalah terindentifikasinya
Outco
m
bahaya yang berpotensi menimbulkan bencana dan seluruh dampak yang
terjadi di wilayah Jawa Barat.
(5) Pelatihan dan Penyediaan Instruktur Lingkungan Daerah Bencana, Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran Rp. 221.245.000 dengan realisasi sebesar Rp. 219.640.000
(99,27%). Output kegiatan adalah terlatihnya 40 orang relawan
penanggulangan bencana dan terlaksananya pembangunan 1 (satu) buah
e
jembatan gantung di daerah bencana, sedangkan adalah terlatihnya
Outco
m
dan meningkatnya kemampuan 40 orang relawan penanggulangan bencana dan
terhubungnya kembali akses daerah yang terputus.
(6) Kegiatan Fasilitasi Pemantapan Relawan Penanggulangan Bencana, Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran Rp. 505.539. dengan realisasi sebesar Rp. 503.524.000 (99,19%).
Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi pemantapan kepada 50 orang
e
relawan penanggulangan bencana sedangkan kegiatan adalah nya
Outco
m
adalah meningkatnya kemampuan dan keterampilan 50 orang relawan
penanggulangan bencana di Jawa Barat.
(7) Kegiatan Fasilitasi Pengawasan dan Pengendalian Kawasan Rawan Bencana,
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan
alokasi anggaran Rp. 500.000.000 dengan realisasi sebesar Rp. 379.546.000
(71,91%). Output kegiatan adalah terlaksananya pelatihan penguatan

kelembagaan bagi masyarakat di daerah rawan bencana melalui fasilitasi


pengawasan dan pengendalian masyarakat di kawaban rawan bencana
e
sedangkan kegiatan adalah meningkatnya kesadaran 150 orang
Outco
m
masyarakat di daerah rawan bencana.
(8) Kegiatan Pelatihan Pemulihan Psikososial Pascabencana, Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran Rp. 222.500.000 dengan realisasi sebesar Rp. 220.750.000
(99,21%). Output kegiatan adalah terlaksananya pelatihan relawan
e
penanggulangan pascabencana kluster konstruksi. kegiatan adalah
Outco
m
nya adalah meningkatnya pemahaman dan terlatihnya 60 orang relawan
penanggulangan pascabencana kluster konstruksi.
(9) Kegiatan Pelatihan dan Penyediaan Rumah Siap Bangun Pascabencana,
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan
alokasi anggaran Rp. 221.253.000 dengan realisasi sebesar Rp. 219.038.000
(90%). Output kegiatan adalah terlaksananya pelatihan terhadap 30 orang
selama 4 hari dalam penyediaan rumah pasca bencana. Outcame kegiatan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-354


adalah meningkatnya kemampuan masyarakat dan tersedianya 4 unit rumah
siap bangun pascabencana.
(10) Kegiatan Penanggulangan Bencana dan Penanganan Kedaruratan, Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran Rp. 999.250.000, dengan realisasi sebesar Rp. 814.543.500 (82%).
Output kegiatan adalah terlatihnya 40 orang masyarakat dalam manajemen

kedaruratan dan logistik serta terlatihnya 40 orang masyarakat di


kabupaten/kota dalam menggunakan peralatan penanggulangan bencana
e
Outcom kegiatan adalah terbentuknya masyarakat yang terlatih dan
mempunyai kemampuan dalam manajemen kedaruratan dan terampil dalam
menggunakan peralatan penanggulangan bencana.
(11) Kegiatan Mitigasi Kesiapsiagaan Bencana Daerah Rawan Bencana Gunung Api,
Tsunami dan Banjir Longsor, Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran Rp. 500.000.000 dengan
realisasi anggaran sebesar Rp.459.446.000 (91,89%). Output kegiatan adalah
tersosialisasikannya upaya mitigasi penguatan kesiapsiagaan daerah rawan
e
bencana kabupaten/kota di Jawa Barat, sedangkan kegiatan adalah
Outco
m
dari kegiatan adalah meningkatnya pemahaman 150 orang masyarakat dan
aparatur kabupaten/kota di Jawa Barat.
(12) Kegiatan Pelatihan Penilaian Kerusakan dan Kerugian Pascabencana, Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran Rp. 350.000.000 dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 344.930.000
(98,55%). Output kegiatan adalah terlaksananya pelatihan penilaian
e
kerusakan dan kerugian pascabencana sebanyak 2 (dua) angkatan. Outcom

kegiatan adalah terlatihnya 80 orang aparatur kabupaten/kota dalam menilai


keruksakan dan kerugian pascabencana di Jawa Barat.
(13) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Bidang Kebencanaan, Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran Rp. 397.200.000 dengan realisasi anggaran sebesar
Rp. 372.005.750 (93,66%). Output kegiatan adalah terlaksananya kegiatan

forum OPD yang dikuti oleh 70 orang peserta dari kabupaten/kota, rapat
gabungan Mitra Praja Utama sebanyak 2 (dua) kali yang dikuti 8 orang
aparatur BPBD Provinsi Jawa Barat serta monitoring dan evaluasi bidang
e
kebencanaan di wilayah Jawa Barat. kegiatan adalah terfasilitasinya
Outco
m
dan terkoordinasinya bidang kebencanaan di Jawa Barat.
(14) Kegiatan Penyediaan Logistik dan Alat-alat Evakuasi Untuk Penanggulangan
Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran Rp. 1.195.276.000 dengan realisasi sebesar
Rp. 1.189.675.000 (99,53%). Output kegiatan adalah tersedianya kebutuhan
dasar hidup korban bencana berupa pengadaan tikar 1.500 lembar; mie instan
sebanyak 50.000 bungkus; minyak goreng sebanyak 2.500 liter; kecap
sebanyak 2.500 botol; saus 2.500 botol; karung plastik @50 kg sebanyak 15.000
lembar; karung pelatik @25 kg sebanyak 30.000 lembar; Sarden/tuna sebanyak
10.000 kaleng; bubur bayi sebanyak 8.500 sashet; susu bayi 3.000 dus; air
mineral sebanyak 60.000 botol dan selimut sebanyak 5.000 lembar.
e
Outcom kegiatan adalah tertanggulangi kebutuhan masyarakat korban
bencana secara cepat dan tepat sasaran serta tersedianya logistik dan
peralatan penanggulangan bencana.
(15) Kegiatan Penanggulangan Banjir dan Tanah Longsor, Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran Rp. 997.050.000 dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 991.365.600
(99%). Output kegiatan adalah penyediaan bantuan bagi korban bencana
e
banjir dan tanah lonsor di 26 kabupaten/kota di Jawa Barat. Outcom

kegiatan adalah terpenuhinya kebutuhan korban bencana banjir dan tanah


longsor di 26 kabupaten/kota di Jawa Barat.
(16) Kegiatan Penyusunan dan Penetapan Pedoman/Regulasi Kebencanaan, Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran Rp. 300.000.000 dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 286.300.000
(96%). Output kegiatan adalah terlaksananya identifikasi, inventarisasi,

penyusunan dan penetapan pedoman/regulasi kebencanaan di Provinsi Jawa


Barat serta tersosoalisasikannya regulasi kebencanaan di Jawa Barat.
e
Outcom kegiatan adalah tersedianya 1 (satu) dokumen pedoman atau
regulasi kebencanaan dan meningkatnya pemahaman 100 orang peserta
mengenai regulasi kebencanaan di Jawa Barat.
(17) Kegiatan Fasilitasi Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat menuju Desa Tangguh
Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran Rp. 500.000.000 dengan realisasi anggaran
sebesar Rp. 488.360.000 (97,67%). Output kegiatan adalah terlaksananya

pelatihan penguatan kelembagaan bagi tokoh masyarakat di daerah rawan


bencana melalui fasilitasi pemberdayaan masyarakat menuju desa tangguh
e
bencana. kegiatan ini terlatihnya 60 orang masyarakat di daerah
Outca
m
rawan bencana menuju desa tangguh bencana.
b. Permasalahan dan Solusi
a.Permasalahan
(a) Terbatasnya kemampuan Pemerintah kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat

yang mengalokasikan anggaran APBD Kabupaten/ Kota untuk menangani


masalah penanggulangan bencana.
(b) Terbatasnya alokasi anggaran untuk pemulangan orang terlantar terutama
keluar Provinsi Jawa Barat.
(c) Sarana dan prasarana bangunan fisik gudang logistik bidang perlindungan dan
jaminan sosial kurang memadai.

b.Solusi
(a) Memfasilitasi kabupaten/kota untuk mengalokasikan anggaran dalam
penanggulangan bencana.
(b) Meningkatkan indeks alokasi anggaran untuk pemulangan orang terlantar
terutama yang berasal dari luar Provinsi Jawa Barat.
(c) Mengoptimalkan sarana prasarana gudang yang ada serta mengusulkan biaya
rehabilitasi gudang.

4.1.23 Urusan Kebudayaan

Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kelima terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk Urusan Kebudayaan adalah sebagai berikut:
Jumlah Karya Seni dan Budaya yang didaftarkan untuk memperoleh HAKI/ Sertifikat Badan
Internasional 3 buah;
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Pengembangan Nilai Budaya
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Pelestarian Permuseuman dan Kepurbakalaan Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 450.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 407.919.900 (90,65%). Output kegiatan adalah Penilaian Pengajuan dan

Penetapan Cagar Budaya Jawa Barat 1 dokumen; Pembinaan Pengelolaan


Permuseuman Jawa Barat 1 kegiatan; Fasilitasi Penanganan Situs Gunung
e
Padang Kabupaten Cianjur 1 kegiatan. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap pelestarian budaya daerah.
(2) Kegiatan Pelestarian Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah, yang dilaksanakan
oleh Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 635.286.400 realisasi anggaran sebesar Rp. 620.877.400
(97,89%). Output kegiatan adalah terselenggaranya Aktualisasi Bahasa dan
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-357
Sastra Daerah meliputi 3 jenis lomba : Lomba menulis puisi bahasa, lomba
menulis puisi bahasa Cirebon dan lomba menulis pantun Melayu-Betawi
sebanyak 1 kali 300 peserta; Temu Sastra se MPU 1 kali 8 peserta; Revisi
e
Kajian Perda Nomor 5, 6, dan 7 Tahun 2003 1 dokumen. kegiatan
Outco
m
adalah meningkatnya apresiasi masyarakat Jawa Barat terhadap bahasa,
sastra, dan aksara daerah.
(3) Pelestarian Kesejarahan dan Nilai Tradisi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh
Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 438.700.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 433.273.600
(98,76%). Output kegiatan adalah Pengusulan HKI Warisan Budaya Jawa

Barat berupa karya budaya yang diusulkan Topeng Jawa Barat; Penyusunan Buku
Upacara Adat di Jawa Barat ini perlu didokumentasikan sebagai bahan informasi
menjadi database kebudayaan, proses penyusunan kerjasama dengan tim
yang memiliki kompetensi baik secara pengalaman maupun pendidikan
sebagai pengumpul,pengolah dan penyusun sebanyak 500 eksemplar; Napak
Tilas Sejarah di Jawa Barat dalam rangka meningkatkan apresiasi dan publikasi
nilai-nilai sejarah, sekaligus memperingati hari kebangkitan nasional dan
pendidikan nasional sebanyak 1 kali; Monitoring Festival Keraton Nusantara
dalam rangka memonitor dari mulai persiapan, pelaksanaan dan evaluasi
penyelenggaraan FKN IX terhadap keraton di Jawa Barat sebagai kontingen FKN
yang dilaksanakan di NTB sebanyak 1 kali; Pencetakan Buku Kujang semula
akan dilakukan pencekan buku kujang, namun karena ketidaksesuaian harga
satuan dan volumenya maka dilakukan perubahan peruntukkannya menjadi
buku kebudayaan sebanyak 320
e
eksemplar. Outcom kegiatan adalah terlaksananya dan terpublikaisnya
peninggalan kepurbakalaan, dan nilai tradisi di Jawa Barat.
(4) Kegiatan Kegiatan Pelatihan SDM Kebudayaan , yang dilaksanakan oleh Dinas
Pariwisata dan Budaya Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 100.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 99.999.000 (100%).
Output kegiatan adalah terselenggaranya Pelatihan Manajemen Museum yang

bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan meningkatkan arus


kunjungan serta minat masyarakat terhadap museum khususnya di Jawa Barat
e
sebanyak 1 kali 20 peserta. kegiatan adalah meningkatnya kualitas
Outco
m
dan kompetensi SDM pariwisata dan kebudayaan Jawa Barat.
(5) Kegiatan Pelestarian dan Pengembangan Cagar Budaya, , yang dilaksanakan
oleh Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 297.445.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 296.972.250
(99,84%). Output kegiatan adalah terlaksananya Ekspedisi Situs/Cagar
Budaya untuk meningkatkan wawasan dan pengenalan masyarakat terhadap
situs Cagar Budaya yang ada di Jawa Barat serta upaya-upaya penanganannya
e
sebanyak 1 kali 60 peserta. kegiatan adalah meningkatnya apresiasi
Outco
m
masyarakat terhadap Permuseuman daerah.
(6) Kegiatan Pengembangan dan Pemanfaatan Sejarah serta Nilai-nilai Tradisional,
, yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 199.000.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 197.000.000 (98,99%). Output kegiatan adalah terlaksananya

Pengembangan dan Pemanfaatan Sejarah serta Nilai-nilai Tradisional meliputi


kegiatan Napak tilas Bandung Laitan Api 1 kali; Pameran Photo Bandung
e
Lautan Api 1 kali dan fasilitasi masyarakat pecinta sejarah 1 kali. Outcom
kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan dan apresiasi masyarakat
terhadap sejarah dan nilai-nilai tradisional Jawa Barat.
(7) Kegiatan Fasilitasi dan Sosialisasi melalui pendekatan Budaya kepada
Masyarakat Jatigede, yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Budaya
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 441.500.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 128.230.000 (29,04%). Output kegiatan
adalah terselenggaranya kegiatan Sosialisasi Melalui Aktivitas Budaya
e
Masyarakat sebanyak 10 kali. Outcom kegiatan adalah masyarakat Jatigede
siap menerima kebijakan yang direncanakan untuk penyelesaian masalah social
budaya dan lingkungan sesuai target.
(8) Kegiatan Penanganan Situs di Area Genangan Waduk Jatigede, yang
dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi Jawa Barat
dengan anggaran sebesar Rp. 4.850.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 798.237.050 (16,46%). Output kegiatan adalah terselenggaranya Relokasi

Penanganan Situs di Area Genangan Waduk Jatigede 15 situs dan Penataan Lahan Situs
Penanganan Situs di Area Genangan Waduk Jatigede sebanyak
e
15 situs. kegiatan adalah tertanganinya situs cagar budaya yang
Outco
m
berada di daerah calon genangan Waduk Jatigede Kabupaten Sumedang.
(9) Kegiatan Pengembangan Masyarakat berbasis kearifan Lokal melalui Kampung
Kasepuhan Jatigede, yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Budaya
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 750.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 254.380.000 (33,92%). Output kegiatan
adalah terlaksananya Kajian Pengembangan Kawasan Budaya di Jawa Barat
e
Selatan 1 kali. kegiatan adalah tersedianya fasilitas kampong
Outco
m
kasepuhan sebagai tempat berlangsungnya kreativitas pemberdayaan
masyarakat Jatigede melalui pemanfaatan kearifan lokal.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-359
(10) Kegiatan Persiapan Peran Serta Jawa Barat Sebagai Host Pengukuhan TMII
stige
Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Kategori "Best Pre " Oleh UNESCO,
yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 985.000.000 realisasi anggaran
sebesar sebesar Rp. 904.120.000 (91,79%). Output kegiatan adalah

terlaksananya Persiapan Peran Serta Jawa Barat Sebagai Host Pengukuhan TMII
Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Kategori "Best Prestige" Oleh
e
UNESCO. kegiatan adalah TMII ditetpkan sebagai Warisan Budaya
stige
Outco
m
Tak Benda Kategori "Best Pre " Oleh UNESCO.
(11) Kegiatan Perlindungan Koleksi Museum Negeri Sri Baduga Dinas Pariwisata
dan Budaya Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
299.373.425 realisasi anggaran sebesar Rp. 297.009.425 (99,21%). Output

kegiatan adalah terpeliharanya benda-benda tinggalan budaya Jawa Barat untuk


penelitian dan pengembangan budaya daerah melalui Penataan Data dan
Informasi Koleksi sebanyak 1 kali dan Konservasi dan Restorasi Koleksi
e
sebanyak 1 kali. kegiatan adalah terjaganya kelestarian koleksi
Outco
m Museum Sri Baduga.
(12) Kegiatan Peningkatan Apresiasi Permuseuman Jawa Barat , yang dilaksanakan
oleh Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 380.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 358.082.450
(94,23%). Output kegiatan adalah terpeliharanya dan termanfaatkannya

benda-benda tinggalan budaya Jawa Barat melalui kegiatan adalah Pameran Kain
Tenun Tingkat Nasional sebanyak 1 kali; Pameran Alat Musik Tingkat Nasional
sebanyak 1 kali; Pameran Regional Kepurbakalaan dan Permuseuman
e
MPU sebanyak 1 kali; Promosi Museum sebanyak 1 kali. kegiatan
Outco
m
adalah meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap Museum Sri Baduga.
(13) Kegiatan Fasilitasi Bidang Upacara PON XIX Tahun 2016 dan PERPANAS XV
Tahun 2016, yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Budaya
Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 615.650.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 435.522.000 (70,74%). Output kegiatan adalah
terfasilitasinya Bidang Upacara PON XIX Tahun 2016 dan PERPANAS XV Tahun
e
2016 di Jawa Barat sebanyak 1 kali. kegiatan adalah terpenuhinya
Outco
m
gambaran terhadap panitia teknis untuk melaksanakan kegiatan Bidang
Upacara dari mulai perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan.
(14) Kegiatan Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Upaya Pelestarian dan
pengembangan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal masyarakat Jawa Barat,
yang dilaksanakan oleh Dinas /Badan/Biro Pelayanan Sosial dasar Setda
Provinsi Jawa Barat. dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-360


realisasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000 (100%). Output kegiatan adalah
terlaksananya Fasilitasi dan Koordinasi Upaya Pelestarian dan Pengembangan
e
Nilai-nilai Budaya dan Kearifan Lokal di Jawa Barat. kegiatan adalah
Outco
m
Terinformasikannya Model Pembangunan karakter berbasis nilai-nilai budaya dan
kearifan lokal masyarakat Jawa Barat.
(15) Kegiatan Pasanggiri dan Apresiasi Bahasa, Sastra dan Seni Daerah Tingkat
SD/Mi, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA, yang dilaksanakan oleh Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 1.000.000.000 dan
realisasi anggaran Rp. 943.480.000 (94,35%). Output kegiatan adalah
Persiapan dan koordinasi penyelenggaraan pasanggiri dan apresiasi bahasa,
sastra dan seni daerah; Penyelenggaraan pasanggiri ngadongeng Sunda;
Penyelenggaraan pasanggiri pupuh Sunda; Penyelenggaraan pasanggiri aksara
e
Sunda; Penyelenggaraan pasanggiri tari Sunda. kegiatan adalah
Outcom
Peningkatan kualitas manajemen perencanaan dan koordinasi penyelenggaraan
pasanggiri dan apresiasi bahasa, sastra dan seni daerah; Sukses

penyelenggaraan dan sukses prestasi pasanggiri ngadongeng Sunda di Jawa


Barat; Sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi pasanggiri pupuh Sunda di
Jawa Barat; Sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi pasanggiri aksara
Sunda di Jawa Barat; Sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi pasanggiri
tari Sunda di Jawa Barat.
b. Permasalahan dan Solusi
a.Permasalahan
(a) Adanya kecenderungan melemahnya penggunaan bahasa daerah pada
masyarakat Jawa Barat;
(b) Masih banyaknya aset tinggalan sejarah yang masih belum tersentuh
sehingga dikhawatirkan hilang atau musnah;
(c) Masih kurangnya apresiasi masyarakat terhadap eksistensi museum

sebagai salah satu media informasi budaya, media pendidikan, obyek wisata
budaya, dan sarana penelitian;
(d) Masih banyaknya aset seni budaya Jawa Barat yang belum terinventarisasi
dan terdokumentasikan sehingga menyulitkan proses pengusulan HKI (Hak
atas Kekayaan Intelektual) atas asset seni budaya tersebut;
(e) Masih kurangnya sarana publik yang secara berkesinambungan

menampilkan seni budaya daerah baik dengan fungsi pembinaan maupun


fungsi media apresiasi dan ekspresi masyarakat di bidang seni budaya,
(f) Kurangnya eksplorasi dan inventarisasi nilai-nilai budaya dan kearifan lokal

Jawa Barat, Belum terbentuknya skema implementasi nilai-nilai budaya dan


kearifan lokal pada tingkatan sosial di Jawa Barat.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-361


b. Solusi
(a) Melakukan upaya peningkatan frekuensi lomba dan apresiasi bahasa dan

sastra daerah kepada generasi muda Jawa Barat dan melaksanakan


fasilitasi terhadap penyelenggaraan Kongres Bahasa Daerah;
(b) Melakukan upaya kerja sama dengan para tokoh/pakar kebudayaan dan

masyarakat yang terkait dengan tinggalan budaya tersebut dan


melaksanakan berbagai upaya pendokumentasian sejumlah tinggalan
budaya serta menyelenggarakan pembinaan teknis kepada para juru
pelihara sebagai satuan tugas terdepan pemeliharaan cagar budaya yang ada
di Jawa Barat;
(c) Peningkatan pembinaan terhadap budaya daerah dalam rangka mengikis

nilai-nilai yang kurang relevan dengan kepribadian masyarakat Jawa Barat


melalui festival budaya dan penyusunan pedoman bidang Kebudayaan
sebagai acuan pembinaan budaya yang berkelanjutan;
(d) Melaksanakan inventarisasi dan dokumentasi terhadap asset seni budaya

Jawa Barat serta merintis upaya pengusulan HKI atas berbagai asset seni
budaya di Jawa Barat;
(e) Melakukan upaya peningkatan frekuensi dan kualitas aktivitas museum yang

melibatkan peran serta masyarakat termasuk generasi muda dan siswa sekolah
yang dikemas melalui Gerakan Cinta Museum serta membuat sejumlah
event yang berupaya mengenalkan museum kepada publik di ruang publik
seperti mall atau department store dengan kemasan kekinian dan sasarannya
masyarakat umum menengah ke atas. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya
promosi eksistensi museum terhadap masyarakat dengan mengubah citra
museum ke pada konsep yang lebih kekinian; mengoptimalkan keberadaan
asset pemerintah dan ruang publik lainnya sebagai tempat berapresiasi di
bidang seni budaya.
(f) Dilakukan revitalisasi melalui eksplorasi dan inventarisasi nilai-nilai budaya

dan kearifan lokal Jawa Barat bekerjasama dengan para ahli dibidangnya,
Dibangunnya skema implementasi nilai-nilai budaya dan kearifan lokal pada
tingkatan sosial di Jawa Barat.

2. Program Pengelolaan Kekayaan dan Keragaman Budaya


a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Pemanfaatan Sarana Publik bagi Pengembangan Seni Budaya Jawa
Barat yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 500.000.000 realisasi anggaran
sebesar Rp.500.000.000 (100%). Output kegiatan adalah terselenggaranya

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-362


e
pergelaran kesenian di ruang public sebanyak 18 kali kegiatan
Outco
m
adalah termanfaatkannya Pemanfaatan Sarana Publik bagi Pengembangan Seni
Budaya Jawa Barat.
(2) Kegiatan Penanganan Seni Tradisi Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Dinas
Pariwisata dan Budaya Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 1.058.800.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 881.165.000
(83,22%). Output kegiatan adalah terselenggaranya terselenggaranya

Penyusunan usulan HAKI Seni Tradisi Jawa Barat (Kendang) 1 usulan; Duta Seni
Pelajar Se-Jawa dan Bali 1 kali 140 peserta; Festival Seni Tk Nasional 1 kali 25
peserta; Festival Drama Basa Sunda 1 kali 100 peserta; Pawai Budaya
e
Nusantara 1 kali 100 peserta kegiatan adalah tertanganinya seni
Outco
m
tradisional Jawa Barat melalui penyusunan usulan seni tradisi Jawa Barat dan
meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.
(3) Kegiatan Penanganan Seni Kontemporer dan Perfilman di Jawa Barat yang
dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi Jawa Barat
dengan anggaran sebesar Rp. 300.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 272.450.000 (90,82%). Output kegiatan adalah terselenggaranya

pembuatan film documenter/bio-pict seniman budayawan Jawa Barat dan


audisi Gita Bahana Nusantara 2014 melalui kegiatan Penanganan Seni
Kontemporer dan Perfilman di Jawa Barat sebanyak 2 kali Outcome kegiatan
adalah meningkatnya apresiasi terhadap seni dan perfilman Jawa Barat.
(4) Kegiatan Penanganan Sarana Kesenian di Jawa Barat yang dilaksanakan oleh
Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 200.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 198.600.000
(99,30%). Output kegiatan adalah terlaksananya Penanganan Sarana
Kesenian di Jawa Barat melalui Pengadaan Alat-alat Kesenian (berupa Calung)
e
kepada kabupaten/kota Jabar sebanyak 1 paket kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.
(5) Kegiatan Persiapan Pembangunan Pusat Seni dan Budaya di kabupaten/kota
yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 50.000.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 28.450.000 (56,90%). Output kegiatan adalah terlaksananya
Rapat Persiapan Pembangunan Pusat Seni dan Budaya di kabupaten/kota (Kota
rt e
rming A
Bogor, Kota Bekasi, Kota Tasik dan Kota Cirebon) kegiatan adalah
Outco
m
ral Perfo
meningkatnya
va Cultu apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.
(6) Kegiatan West Ja yang dilaksanakan oleh Dinas
Pariwisata dan Budaya Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 6.500.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 5.800.459.500

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-363


ral
va Cultu
(89,24%). Output kegiatan adalah terselenggaranya West Ja
ng Art e
Performi sebanyak 1 kali Outcom kegiatan adalah meningkatnya
apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.
(7) Kegiatan Workshop and Film Festival yang dilaksanakan Dinas Pariwisata
dan Budaya Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 1.000.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 871.206.000 (87,12%).
Output kegiatan adalah terselenggaranya Workshop and Film Festival
sebanyak 1 kali 75 peserta Outcome kegiatan adalah meningkatnya apresiasi
masyarakat terhadap seni dan perfilman Jawa Barat.
(8) Kegiatan Pasanggiri Seni Tari, Musik dan Teater yang dilaksanakan Dinas
Pariwisata dan Budaya Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 7.991.712.500 realisasi anggaran sebesar Rp. 5.806.342.500
(72,65%). Output kegiatan adalah terselenggaranya Pasangggiri Seni
di 4 (empat) BKPP Jawa Barat sebanyak 1 kali dan Pasanggiri Seni Tingkat
e
Jawa Barat 1 kali kegiatan adalah meningkatnya apresiasi
Outco
m
masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.
(9) Kegiatan Workshop dan Festival Film Pendek se-Jawa Barat yang dilaksanakan
Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi Jawa Barat dengan anggaran
sebesar Rp. 1.050.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 724.390.000
(68,99%). Output kegiatan adalah terlaksananya Workshop Perfilman 1 kali
e
dan Festival Film Pendek Jawa Barat 1 kali kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap seni dan perfilman Jawa Barat.
(10) Kegiatan Festival Film Bandung yang dilaksanakan Dinas Pariwisata dan
Budaya Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 800.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 559.110.000 (69,89%).
e
Output kegiatan adalah terlaksananya Festival Film Bandung 1 kali. Outcom

kegiatan adalah meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap seni dan


perfilman Jawa Barat.
(11) Kegiatan Revitalisasi dan Pewarisan Seni Tradisional di Taman Budaya yang
dilaksanakan Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 299.914.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 299.914.000 (100%). Output kegiatan adalah terlaksananya Revitalisasi
Seni Tradisional di Taman Budaya 1 kali 30 orang; Pewarisan Seni Tradisional
di Taman Budaya 1 kali 30 orang Outcome kegiatan adalah meningkatnya
apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.
(12) Kegiatan Pemanfaatan Seni Budaya Jawa Barat di Taman Budaya yang
dilaksanakan Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 500.000.000 realisasi anggaran sebesar

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-364


Rp. 497.777.400 (99,56%). Output kegiatan adalah terlaksananya Temu
e
Karya Taman Budaya Nasional di Papua 1 kali 30 peserta kegiatan
Outco
m
adalah meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.
(13) Kegiatan Peningkatan Apresiasi Seni Budaya Jawa Barat di Anjungan Jawa
Barat – TMII yang dilaksanakan Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.125.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 1.124.950.000 (100%). Output kegiatan adalah

terselenggaranya terlaksananya Paket acara Khusus 1 kali 45 orang; Gelar Pesona


Seni Budaya Jawa Barat 8 kali 216 orang; Parade Tari Daerah Nusantara 1
kali 34 orang; Parade Lagu Daerah Nusantara 1 kali 24 orang; Wira Budaya 1 kali
40 orang; Partisipasi pada Kegiatan HUT TMII 1 kali 27 orang; Karnaval Prajurit
Nusantara 1 kali 75 orang; Pergelaran Seni Budaya Jawa Barat 15 kali 390 orang;
Pekan Desember 1 kali 70 orang; Semarak
e
Tahun Baru 1 kali 60 orang kegiatan adalah meningkatnya apresiasi
Outcom
masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.
(14) Kegiatan Festival Angklung Jawa Barat 2014 yang dilaksanakan Dinas
Pariwisata dan Budaya Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 1.300.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 1.033.840.000
(79,53%). Output kegiatan adalah terselenggaranya Festival Angklung di
e
Jawa Barat & International Culture Seminar kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.
(15) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan dan Pelestarian Bahasa,
Sastra dan Aksara Daerah, yang dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial
Dasar Setda Provinsi Jawa Barat . dengan alokasi anggaran sebesar
100.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp.100.000.000 (100%). Output
kegiatan adalah Workshop Peningkatan Kompetensi Penggunaan Bahasa
e
Indonesia pada Aparatur Jawa Barat. kegiatan adalah meningkatnya
Outco
m
Kompetensi Aparatur dalam Penggunaan Bahasa Indonesia.
(16) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengembangan Wisata budaya Jawa Barat,
yang dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial dasar Setda Provinsi Jawa
Barat. dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 149.983.000 (99,99%).
Output kegiatan adalah Koordinasi dan
e
Pendukungan Pengembangan Wisata Budaya Jawa Barat. kegiatan
Outco
m
adalah terwujudnya Bahan Pembandingan Pengembangan Sistem Pengelolaan
dan Peta Kawasan Wisata Budaya untuk Jawa Barat.
(17) Koordinasi dan Fasilitasi Pengembangan Bahasa, Sastra, dan Seni Daerah Pada
Jalur Pendidikan, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Barat dengan anggaran Rp. 1.000.000.000 dan realisasi anggaran

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-365


Rp. 999.815.000 (99,98%). Output kegiatan adalah Persiapan
koordinasi dan fasilitasi pengembaangan bahasa, sastra dan seni daerah pada jalur
pendidikan (52 orang); Bimtek Implemetasi Kurikulum 2013 bagi Pengurus MGMP
(Wilayah I s/d IV se Jawa Barat, total 80 orang); Sosialisasi Kurikulum Daerah
Mulok bagi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah bagi Pengawas (52 orang);
Sosialisasi Kurikulum Daerah Mulok bagi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah
bagi Kepala Sekolah (Wilayah I s/d IV se Jawa Barat, total 120 orang); Sosialisasi
Kurikulum Daerah Mulok bagi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Daerah bagi
Organisasi Sosial Masyarakat (52 orang); Workshop Penyusunan Buku Pegangan
Guru dan Buku Pegangan Siswa Mulok Mata Pelajaran Bahasa Cirebon (24 orang);
Workshop Penilaian Buku Pegangan Guru dan Buku Pegangan Siswa Mulok Mata
Pelajaran Bahasa Cirebon (5 orang); Penyusuan Indeks Kepuasan Masyarakat
Tahun 2014; Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan Koordinasi, dan Evaluasi
Pengembangan Bahasa dan Kesenian Daerah Tahun
e
2014. kegiatan adalah Peningkatan kualitas dan keterampilan 80
Outco
m
orang Pengurus MGMP (Wilayah I s/d IV se Jawa Barat) dalam Implemetasi
Kurikulum 2013; Penyebaran informasi, pemahaman persepsi dan sinergitas
penyelenggaraan Kurikulum Daerah Mulok bagi Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra
Daerah bagi Pengawas (52 orang); Penyebaran informasi, pemahaman persepsi
dan sinergitas penyelenggaraan Kurikulum Daerah Mulok bagi Mata Pelajaran
Bahasa dan Sastra Daerah bagi Kepala Sekolah (Wilayah I s/d IV se Jawa Barat,
total 120 orang); Penyebaran informasi, pemahaman persepsi dan sinergitas
penyelenggaraan Kurikulum Daerah Mulok bagi Mata Pelajaran Bahasa dan
Sastra Daerah bagi Organisasi Sosial Masyarakat (52 orang); tersedianya Buku
Pegangan Guru dan Buku Pegangan Siswa Mulok Mata Pelajaran Bahasa
Cirebon (24 orang); Terevaluasi dan Ternilainya Buku Pegangan Guru dan
Buku Pegangan Siswa Mulok Mata Pelajaran Bahasa Cirebon Sebagai Buku
Referensi (5 orang); tersusunnya Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap
Pengembangan Bahasa dan Kesenian Daerah Tahun

2014. Peningkatan Manajemen Evaluasi, Pelaporan dan Pendokumentasian


Kegiatan Koordinasi, dan Evaluasi Pengembangan Bahasa dan Kesenian Daerah
Tahun 2014.

b. Permasalahan dan Solusi


a.Permasalahan
(a) Adanya potensi memudarnya pengetahuan dan kecintaan masyarakat
khususnya generasi muda terhadap seni budaya daerah yang kian bersaing
dengan unsur budaya asing; Masih kurangnya ruang publik bagi masyarakat
tempat berapresiasi dan menggelar karya seni.
(b) Rendahnya apresiasi dan kecintaan terhadap budaya lokal, dan sejarah
Lokal.
(c) Banyaknya jenis kesenian Jawa Barat yang terancam punah dan semakin
berkurangnya jumlah maestro seni di Jawa Barat.
(d) Masih kurangnya sumber daya manusia (SDM) khususnya di Pemerintahan
(baik di provinsi maupun kabupaten/kota) yang memiliki kompetensi dan

latar belakang seni sehingga pengelolaan aspek kesenian dirasakan belum


optimal.
(e) Belum adanya standar dalam penyelenggaraan sebuah aktivitas kesenian

sehingga akan terkendala manakala diselenggarakan sebuah event kesenian


yang bertaraf internasional.
b.Solusi
(a) Meningkatkan peran Taman Budaya Jawa Barat dan Anjungan Jawa Barat

TMII sebagai ruang publik peningkatan apresiasi seni dan menumbuhkan


kreativitas masyarakat serta merevitalisasi gedung-gedung kesenian yang ada
di Jawa Barat yaitu : 1) Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK), 2)
Gedung Kesenian Rumentang Siang 3) Taman Budaya, 4) Ampli Teater
Anjungan
Bamboo Jawa Barat TMII, 5) Ampli Teater Pondok Seni Pangandaran dan
6. House of (Rumah Angklung).
(b) Berusaha untuk menciptakan hasil-hasil budaya dan produk-produk dalam
negeri yang khas dan lebih baik lagi kualitasnya. Melestarikan dan
mengembangkan kekayaan budaya lokal agar tetap eksis dan diakui oleh Negara
lain. Meningkatkan kebudayaan local Indonesia kepada masyarakat terutama
masyarakat.
(c) Melaksanakan revitalisasi jenis-jenis kesenian yang hampir punah dan

melaksanakan pewarisan jenis kesenian dari sejumlah maestro seni di Jawa


Barat;
(d) Melakukan pembinaan di bidang seni dan perfilman serta menjalin

kemitraan dengan “Tim Kreatif” yang dibentuk dalam upaya peningkatan


kemitraan dengan para seniman dan budayawan di samping untuk
mengurangi kekurangan kompetensi SDM yang ada. Mempelajari tata cara
penyelenggaraan event kesenian khususnya yang melibatkan artis
mancanegara sebagai bahan untuk menyusun standar pelayanan minimal
(SPM) Bidang Kesenian;
(e) Meningkatkan frekuensi “promosi” dan “kerja sama” di bidang seni budaya
dengan pihak luar negeri sebagai upaya pengenalan hasil karya seni budaya

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-367


daerah (Jawa Barat) yang merupakan kekayaan budaya dan telah menjadi jati
diri bangsa Indonesia;

4.1.24 Urusan Statistik

Pencapaian Indikator Kinerja Daerah pada Misi Ketiga terhadap Penyelenggaraan Urusan
Statistik adalah : Persentase pemenuhan kebutuhan data/informasi/statistik Daerah
100%. Indikator tersebut dicapai melalui Program Pengembangan data/Informasi/
Statistik Daerah.
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Penyusunan Perubahan anggaran fixed cost Belanja Pegawai Tahun
Anggaran 2014 dan perencanaan Perubahan Fixed cost Belanja Pegawai Tahun
2014. yang dilaksanakan oleh Biro Keunagan Provinsi Jawa Barat
dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 146.350.000 realisasi anggaran sebesar
Rp.142.202.500,- (97,17%). Output kegiatan adalah tersusunnya
e
Dokumen/Data rencana Belanja Pegawai. kegiatan adalah

Outco
m Dokumen/Data Belanja Pegawai.
(2) Kegiatan Rekonsiliasi Pendapatan Sektor Pajak Daerah, yang dilaksanakan oleh
Biro Keunagan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 800.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp.798.588.000,- (99,82%).
Output kegiatan adalah tersusunnya pelaporan penerimaan dan pendapatan
e
sektor pajak dengan CPDP se-Jawa Barat. kegiatan adalah Berita
Outco
m acara Rekonsiliasi Pajak Daerah.
(3) Kegiatan Pemutakhiran Data dan Fasilitasi Pengelolaan Belanja Pegawai
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Keunagan
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.355.970.000
realisasi anggaran sebesar Rp.1.355.068.200,- (99,93%). Output kegiatan
adalah tersusunnya dan Updating Data Belanja pegawai seluruh satuan kerja
e
perangkat Daerah dilingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Outcom

kegiatan adalah Data Updating Belanja pegawai seluruh satuan kerja perangkat
Daerah dilingkungan pemerintah Provinsi Jawa Barat.
(4) Kegiatan Fasilitas, Sinkronisasi dan Konfirmasi Pendapatan Daerah, yang
dilaksanakan oleh Biro Keunagan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.038.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp.892.611.912,- (85,99%). Output kegiatan adalah tersusunnya pelaporan
penerimaan dan pengeluaran Kas dengan OPD dan CPDP se-Jawa Barat,
e
Outcom kegiatan adalah Dokumen laporan bulanan penerimaan dan
pengeluaran Kas.
(5) Kegiatan Penyusunan Laporan DAU, Tabungan Perumahan, IWP dan PPh Pasal
21. yang dilaksanakan oleh Biro Keunagan Provinsi Jawa
Barat ,dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 375.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp.359.309.582,- (95,82%). Output kegiatan adalah terkoordinasinya data
pegawai sebagai dasar perhitungan Dana Alokasi Umum (DAU) dan laporan-
e
laporan pemerintah Daerah ke Pemerintah Pusat, Adapun kegiatan
Outco
m
adalah meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan Daerah antara
pemerintah Daerah dengan pemerintah pusat.
(6) Kegiatan Pengembangan Aplikasi untuk Integrasi Sistem (Simpeg, SAPK dan
SIPKD) yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 500.000.000, realisasi
anggaran sebesar Rp. 272.700.000 (54.54%). Output Integrasi Sistem
kepegawaian dengan SIPKD (Keuangan) dan SAPK (BKN) 1 paket, Rekonsiliasi
e
Data Simpeg dengan SIPKD dan SAPK 1 paket. Outcom kegiatan adalah
terdistribusinya informasi kepegawaian kepada seluruh PNS Pemerintah
Provinsi Jawa Barat dan meningkatnya kemampuan SDM.
(7) Kegiatan Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem Absensi (Daftar Isi)
Terintegrasi Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 850.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 747.304.000
(87,92%). Output pengembangan Sistem Absensi Terintegrasi 5 paket,

Pengelolaan Sistem Absensi Terintegrasi 1 Tahun, Peningkatan Kapasitas


Petugas/Pengelola Absensi Terintegrasi sebanyak 123 orang dan Pemeliharaan
e
Sistem Absensi Terintegrasi 1 Tahun. kegiatan adalah peningkatan
Outco
m
disiplin dan kinerja pegawai dalam melaksanakan tugas.
(8) Kegiatan Penataan dan Pengelolaan Data PNSD serta Pengembangan Aplikasi
SIMPEG yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran Rp. 450.000.000, realisasi anggaran
sebesar Rp. 446.685.000 (99,26%). Output kegiatan adalah terselenggaranya

Pembuatan dan Penyebaran Informasi Kepegawaian sebanyak 2 kegiatan,


Pengembangan Integrasi Sistem (Simpeg, Web BKD dan Digitalisasi Data PNS)
sebanyak 1 paket, Rapat Kerja dan Rekonsiliasi Data 2 kali serta Pencetakan
Permintaan Layanan Data Kepegawaian dan Pencetakan DUK 2 kali. Outcome
kegiatan adalah terdistribusinya informasi kepegawaian kepada seluruh PNS
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan meningkatnya kemampuan SDM
pengelola.
(9) Penyusunan dan Penyajian Data dan Informasi/Statistik Kerawanan Pangan
yang dilaksanakan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 99.550.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 98.828.130 (99,27%). Output kegiatan adalah Koordinasi
penyusunan data statistik BKPD sebanyak 65 orang dan Data Statistik BKPD
e
sebanyak 75 buku. kegiatan adalah terselenggaranya Pemeliharaan
Outco
m
Sarana dan Prasarana Perkantoran BKPD sebesar 80%).
(10) Kegiatan Pengembangan Data dan Informasi Perkebunan yang dilaksanakan
oleh Dinas Perkebunan Jawa Barat, memiliki alokasi anggaran sebesar
Rp. 798.800.000 dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 792.363.000
(99,19%). Output kegiatan adalah terlaksananya Workshop Data Statistik

2014 1 pkaet, terlaksananya Validasi Data/Statistik 2 paket, terlaksananya


penyusunan 1 paket Buku Statistik Angka Tetap Tahun 2013, terlaksananya
penyusunan Buku Informasi Perkebunan 1 paket, terlaksananya Redesign Website
Disbun Jabar 1 paket, terlaksananya penyusunan album Visualisasi Data Statistik
Berbasis GIS 1 paket, tersedianya buku informasi perkebunan
1 paket, terlaksananya penyusunan buku analisis pemetaan intensitas
e
perekonomian perkebunan 1 paket. kegiatan adalah tersedianya
Outco
m
Data/Statistik Spatial dan A Spatial untuk bahan perumusan kebijakan
pembangunan perkebunan Jawa Barat.
(11) Kegiatan Penyajian Data Statistik Perikanan dan Kelautan Jawa Barat yang
dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000, dan realisasi anggaran
sebesar Rp. 243.866.626 (97,55%). Output kegiatan adalah terlaksananya

identifikasi dan monitoring evaluasi statistik perikanan dan kelautan Jawa Barat
selama 1 (Tahun), terlatihnya petugas statistik perikanan sebanyak 28 orang,
terlaksananya validasi data statistik perikanan budidaya yang diikuti oleh
petugas dari 27 kabupaten/kota, terlaksananya validasi data statistik perikanan
tangkap yang diikuti oleh petugas dari 27 kabupaten/kota dan 2 (dua) PPN,
tersedianya buku Tahunan statistik sebanyak 30 buah dan buku saku Tahunan
e
statistik 40 buah. kegiatan adalah meningkatnya penyajian data
Outco
m
statistik perikanan dan kelautan Jawa Barat sebesar 100%.
(12) Kegiatan Penyusunan Informasi Bidang Industri dan Perdagangan, yang
dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 503.820.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 500.253.600 (99,29%). Output kegiatan adalah terlaksananya
Pendataan Informasi Bidang Industri dan Perdagangan, Buku Unggulan
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-370
KUMKM
e
ormasi
Industri dan Perdagangan serta Grand Desain Industri. Outcom kegiatan
dan Data/Inf
adalah meningkatnya pelayanan informasi bidang industri dan perdagangan.
aan angan
(13) KegiatanPengelol Pengemb yang
dilaksanakan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran setelah perubahan adalah sebesar Rp. 200.000.000 Adapun
realisasi anggarannya mencapai sebesar Rp. 199.568.000 (99,78%), Output

kegiatan adalah Teridentifikasi Data/InformasI 6.000 KUMKM, Tervalidasi


Data/Informasi 1.000 data KUMKM, Terpublikasi Data/informasi 1.000 KUMKM.
e
Outcom kegiatan adalah ini adalah tersedianya data/informasi yang mutahir,
akurat dan valid dalam pengelolaan pengembangan data/informasi KUMKM
(14) Kegiatan Peningkatan sistem data dan informasi Dinas Perhubungan
Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 50.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 48. 762.500 (97,53%). Output kegiatan adalah
meningkatnya pengelolaan dan pendayagunaan Website Dinas Perhubungan
e
Provinsi Jawa Barat. kegiatan adalah Pendayagunaan website Dinas
Outco
m
Perhubungan Provinsi Jawa Barat yang Menu (konten yang tersedia di web, yang
meliputi sesuai Pasal 5 Pergub No. 7 Tahun 2009 : a) Data tentang Tupoksi dan
struktur SKPD yang bersangkutan, b) Data fungsional yang diinventarisir dan
diolah, c) Informasi berbentuk berita, d) Agenda kegiatan .Untuk meningkatkan
dan mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi dalam mengelola
Informasi Publik secara baik dan efisien sehingga dapat diakses dengan
mudah.
(15) Kegiatan Pengolahan Data Pariwisata dan Kebudayaan yang dilaksanakan oleh
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 71.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 36.500.000
(51,41%). Output kegiatan adalah tersusunnya data Pariwisata dan
e
Kebudayaan dalam angka. kegiatan adalah tersedianya data
Outco
m
Pariwisata dan Kebudayaan dalam angka sesuai laporan dari kabupaten/kota se-
Jawa Barat.
(16) Kegiatan Pengembangan Data dan Informasi Pemasaran Pariwisata Jawa Barat
yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 650.000.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 398.496.612 (61,31%). Output kegiatan adalah tersusunnya

pengembangan dan pengelolaan website 1 kali, 5 tenaga ahli, 1 website; pengelolaan Tour
Information Centre 1 kali, 7 tenaga ahli, 3 lokasi TIC; peningkatan wawasan pengelola TIC se M
1 kegiatan.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-371
e
Outcom kegiatan adalah terlaksananya pengembangan data dan informasi
pemasaran pariwisata di Jawa Barat.
(17) Kegiatan Pengembangan Sistem ATISISBADA dengan alokasi anggaran sebesar
Rp 2.000.000.000 untuk Biro Pengelolaan Barang Daerah yang dilaksanakan
oleh Biro Pengelolaan Barang Daerah dengan realisasi sebesar
Rp 1.825.928.000 (91,29%). Output kegiatan adalah terwujudnya sistem
e
jaringan informasi pengelolaan barang daerah. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya efisiensi dan efektifitas pengelolaan barang milik daerah.
(18) Kegiatan Penyusunan Data Statistik dan Informasi Peternakan yang
dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 139.450.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 133.200.000
(95,52%). Output kegiatan pencetakan buku statistik peternakan tahun 2013

sebanyak 200 buku, pencetakan buku saku peternakan sebanyak 100 buku, dan perbanyakan
CD statistik peternakan sebanyak 200 keping, serta pencetakan buletin mandala
peternakan sebanyak 500 eksemplar buletin informasi mandala peternakan dalam 2 edisi
masing-masing sebanyak
e
250 eksemplar. pelaksanaan kegiatan adalah tersedianya data
Outco
m
statistik dan informasi pembangunan peternakan yang akurat dan valid yang
dapat dimanfaatkan para pemangku kepentingan serta tersebarluasnya
informasi pembangunan peternakan di Jawa Barat melalui media cetak dan media
elektronik.
(19) Kegiatan Manajemen Data dan Statistik Sektor Energi dan Sumber Daya
Mineral, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat,
dengan anggaran sebesar Rp. 230.350.000 realisasi sebesar Rp. 223.669.500
(97.10%). Output kegiatan adalah Pemutakhiran data spasial dan non spasial,

Terdesiminasinya data dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Dinas


kabupaten/kota, Pencetakan dan penerbitan Profil Data dan Statistik sektor ESDM
Jawa Barat 2014, terrevitalisasinya website Dinas ESDM Provinsi Jawa
e
Barat. kegiatan adalah Terdesiminasinya data dan informasi spasial
Outco
m
dan aspasial yang mutakhir dan akurat untuk mendukung pengambilan
kebijakan serta terpenuhinya tingkat ketersediaan data (informasi dan statistik
daerah ke 12 kabupaten/kota.
(20) Penyusunan dan Penyajian Data dan Informasi/Statistik Penanaman Modal,
yang dilakukan oleh BKKPMD Provinsi Jawa Barat dengan anggaran
sebesar Rp. 250.000.000 SDM sebanyak 15 orang yang direalisasikan sebesar
Rp. 200.337.800 (80,1%). Output kegiatan adalah tersusunnya instrumen

kondisi perusahaan PMA/PMDN di Jawa Barat, tersusunnya kajian realisasi


investasi PMA/PMDN di Jawa Barat, tersusunnya kajian minat investasi
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-372
PMA/PMDN di Jawa Barat, tersusunnya grafik perkembangan realisasi dan
e
minat investasi dengan capaian Output sebesar 75%. kegiatan
Outcom
adalah Terpantaunya perkembangan realisasi dan minat investasi PMA/PMDN di
Jawa Barat; tersedianya data dan informasi pelaporan dan evaluasi
penanaman modal secara tepat waktu, benar dan akuntabel.
(21) Pemutahiran Data Pembangunan Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan
anggaran sebesar Rp. 899.900.000 realisasi sebesar Rp. 875.146.000
(97,25%). Output kegiatan adalah Buku Profil Jawa Barat Tahun 2013,
Pemutakhiran Data Ipm Jabar Tahun 2013, Buku Jawa Barat Dalam Angka

2013. Buku Kondisi Ketenagakerjaan Jawa Barat 2012 – 2013, Buku Kompilasi
Dan Analisis Pdrb kabupaten/kota Menurut Lapangan Usaha 2012 – 2013, Buku
Kompilasi Dan Analisis Indikator Makro kabupaten/kota, Buku Data Basis Ipm
Jawa Barat, Buku Indeks Gini 2012 – 2013, Buku Publikasi Data Dan Informasi
Pembangunan Jawa Barat 2008 – 2013, Album Peta Tematik (Updating),
Buku Skor Ketahanan Pangan Dan Pola Pangan Harapan.
e
Outcom kegiatan adalah terwujudnya Satu Data Pembangunan Jawa Barat.
(22) Kajian Analisis Pembangunan Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 450.100.000 realisasi keuangan sebesar
Rp. 447.793.500 (99,49%). Output kegiatan adalah Dokumen Analisis Input
Output kegiatan adalah Jawa Barat, Dokumen Analisis Kemiskinan di Jawa

Barat, Dokumen Analisis Pembangunan Kewilayahan, Dokumen Analisis Sektor


Unggulan Provinsi Jawa Barat, Dokumen Analisis Hubungan Pertumbuhan
e
Ekonomi, Kemiskinan dan Ketenagakerjaan di Jawa Barat kegiatan
Outco
m adalah terwujudnya Satu Data Pembangunan Jawa Barat.
(23) Pelibatan kabupaten/kota dalam mendukung Satu Data Pembangunan Jawa
Barat yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 250.000.000 ralisasi keuangan sebesar Rp. 250.000.000 (100%). Output

kegiatan adalah Laporan Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Pelibatan, Dokumen Jadwal Pelaksanaan Pelibatan, Laporan
Pelaksanaan Pelibatan kabupaten/kota Dalam Mendukung Satu Data
Pembangunan Jawa Barat.
e
Outcom kegiatan adalah terwujudnya satu data pembangunan Jawa Barat.
(24) Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Untuk Pengelolaan Satu
Data Pembangunan Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 170.000.000 realisasi keuangan sebesar Rp. 169.104.900
(99,47%). Output kegiatan adalahsertifikasi pengelolaan satu data untuk
e
pembangunan Jawa Barat. kegiatan adalah meningkatnya kualitas
Outco
m
perencanaan pembangunan Jawa Barat.
(25) Pengelolaan Satu Data Pembangunan Jawa Barat yang dilaksanakan oleh
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 451.000.000 realisasi keuangan sebesar
Rp. 427.602.000 (94,81%). Output kegiatan adalah Laporan Jadwal

Pelaksanaan Pengelolaan Satu Data Pembangunan Jawa Barat, Dokumen


Rencana Pelaksanaan Pengelolaan Satu Data Pembangunan Jawa Barat,
Laporan Updating Data Peta Sektor Pendidikan, Kesehatan, Bina Marga,
Lingkungan, PSDA ke dalam Satu Data Online, Peta Sebaran Calon Peserta
Sekolah SMP IPM/SMA IPM/SMK IPM Kab./Kota Jawa Barat, Peta Sebaran
e
Peternak Sapi di Citarum Hulu Tahun 2014, kegiatan adalah
Outco
m terwujudnya Satu Data Pembangunan Jawa Barat.
(26) Kegiatan Penyusunan dan Penyajian Data Informasi Kehutanan, yang
dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 200.000.000, realisasi anggaran sebesar
Rp. 200.000.000 (100%). Output kegiatan adalah tersusunnya statistik
Kehutanan Jawa Barat 1 judul, Optimalisasi website dan jaringan 1 paket.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya jumlah pengakses data dan website
Dinas Kehutanan.
(27) Kegiatan menyusun Data dan Informasi Pembangunan meliputi Aspek
Pemerintahan, Pembangunan, Perekonomian dan Kedejahteraan Sosial d
Wilayah II Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran Rp. 70.903.576 Realisasi Anggaran Rp. 68.349.576
(96,39%). Output kegiatan adalah Pengumpulan, pengolahan, dan Penyajian
e
Data Pembangunan Jawa Barat Wilayah II Outcom kegiatan adalah
tersedianya Data dan Informasi Pembangunan Jawa Barat Wilayah II dalam
bentuk buku dan display data.
(28) Pengembangan Data dan Informasi Statistik Pertanian yang dilaksanakan oleh
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat, dengan jumlah
anggaran Rp. 1.000.000.000 dan realisasi Rp. 902.678.500 (90,27%). Output

kegiatan adalah tersedianya data sasaran tanaman pangan 20 buku,


tersedianya data sasaran Hortikultura 20 buku, Tersajinya data statistik dan
validasi data statistic 720 buku, terlaksananya refreshing petugas data statistik Tk.
Kecamatan 1 kali, tersedianya Penetapan Angka Prognosa, Angka Ramalan
e
3 kali, tersusunnya Angka Sementara Hortikultura 10 Buku. Outcomkegiatan
adalah tersusunnya data statistik pertanian sebagai bahan pembangunan
pertanian yang berkesinambungan, terlaksananya Refreshing Petugas Data
Statistik Tingkat Provinsi, Terlaksanannya Penetapan Angka Prognosa, Angka
Ramalan I dan II, terlaksananya Penetapan Angka Sementara Hortikultura dan
angka tetap Hortikultura.

b.Permasalahan dan Solusi


a.Permasalahan
(a) Terkait Tim Data sektor ESDM Provinsi Jawa Barat serta terkait dengan

pemutakhiran data, kebutuhan lainnya adalah untuk melakukan rapat


sinkronisasi data bersama Tim Data ESDM Jawa Barat, yang beranggotakan 60
(enam puluh) personil, terdiri dari personil Dinas, UPTD, dan Kabupaten/kota
masing-masing 2 orang.
(b) Masih adanya kendala koordinasi pengelolaan data dengan Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata kabupaten/kota, dengan sering bergantinya petugas pengelola

data di kabupaten/kota, kurang fokusnya penanganan data akibat beraneka


macamnya nomenklatur OPD yang menangani Kebudayaan dan Pariwisata di
kabupaten/kota, kondisi kualitas SDM pengelola data, serta masih sering
terjadinya keterlambatan pengiriman data dari kabupaten/kota.
(c) Permasalahan pada program diatas antara lain sering terlambatnya laporan

dari kabupaten/kota,yang disebabkan antara lain oleh kualitas dan kuantitas


sumberdaya manusia statistik perikanan dan kelautan terbatas.
(d) Belum seluruhnya 26 kabupaten/kota di Jawa Barat, memiliki Kelembagaan

Ketahanan Pangan yang memadai (setingkat eselon II) sehingga pelaksanaan


program belum berjalan secara sinergis dan optimal.
(e) Belum semua kabupaten/kota membentuk Dewan Ketahanan Pangan

sebagaimanan di amanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2006


Tentang Dewan Ketahanan Pangan, sementara yang sudah terbentukpun
belum berfungsi sebagaimana mestinya.
(f) Petugas yang dikirim/dilibatkan untuk mengikuti pelaksanaan Refreshing

adalah petugas yang sudah akan memasuki tahap pensiun, sehingga sasaran
yang diinginkan tidak terpenuhi; 2) Kurangnya sarana dan prasarana yang
dimiliki petugas dalam pengumpulan data di lapangan, seperti : alat ubinan yang
banyak rusak, alat kendaraan/motor kurang sehingga tidak bisa mendata
daerah yang sulit dijangkau; 3) Adanya otonomi daerah, sehingga
masing-masing kabupaten/kota memiliki struktur organisasi yang berbeda-
beda, dimana ada beberapa petugas pengolah data di lapangan yang
dilakukan oleh penyuluh yang berada di bawah instansi Badan Penyuluhan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-375


Pertanian, yang tidak mempunyai kewenangan dalam pengumpulan data.
Sehingga sering mengalami kesulitan dalam koordinasi; 4) Data yang dikirim dari
tingkat kabupaten/kota ke tingkat Provinsi seringkali tidak konsisten
sehingga mengakibatkan penyusunan data mengalami keterlambatan.

b.Solusi
(a) Penambahan anggaran untuk kegiatan Manajemen Data dan Statistik sektor
Energi dan Sumber Daya Mineral.
(b) Meningkatkan koordinasi antar petugas, baik melalui forum rapat koordinasi

maupun observasi langsung ke lapangan, serta peningkatan pelaksanaan


sosialisasi dan workshop tentang pengelolaan data bidang kebudayaan dan
pariwisata.
(c) Peningkatan kapasitas SDM melalui apresiasi dan pelatihan dan Koordinasi
yang intensif dengan Dinas Perikanan dan Kelautan kabupaten/kota.
(d) Mengoptimalkan kelembagaan yang ada di kabupaten/kota melalui koordinasi

yang lebih intensif sehingga sinergitas program dan kegiatan Bidang


Ketahanan Pangan antara Provinsi dan kabupaten/kota dapat berjalan secara
berkesinambungan.
(e) Melakukan advokasi Dewan Ketahanan Pangan Provinsi terhadap

kabupaten/kota melalui Bupati/Walikota yang bersangkutan agar segera


membentuk Dewan Ketahanan kabupaten/kota serta memfungsikannya
secara optimal sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(f) Perlu adanya batasan/ukuran usia petugas pada waktu pelaksanaan solusi

refreshing petugas pengolah data sehingga dapat menambah materi dan


pengetahuan, wawasan dan keterampilan petugas dapat tersampaikan
dengan baik; 2) perlunya fasilitasi baik sarana prasarana untuk petugas
dalam pengumpulan data di lapangan. 3) perlu adanya komitmen pimpinan
dalam lingkup penyajian laporan data statistik.

4.1.25 Urusan Kearsipan

Pencapaian Indikator Kinerja Daerah pada Misi Ketiga Terhadap penyelenggaraan


Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk Urusan Kearsipan adalah : Peningkatan Jumlah
Pengembangan Teknologi Informasi untuk tata kearsipan Pemerintah daerah 21.28%.
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Pengembangan Kearsipan
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Peningkatan Pelayanan Informasi Kearsipan, yang dilaksanakan oleh
Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-376
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 249.170.900 (99,67%). Output kegiatan adalah
terlaksananya gelar
informasi kearsipan setiap hari Sabtu sebanyak 45 kali di Kota Bandung,
e
Pameran kearsipan sebanyak 2 kali di kabupaten/kota. kegiatan
Outco
m
adalah Meningkatkan pelayanan informasi kepada para pengguna arsip.
(2) Kegiatan Pengembangan Manajemen Kearsipan Berbasis Teknologi Informasi,
yang dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 193.795.500 (96,90%). Output kegiatan

adalah terlaksananya sosialisasi aplikasi pengelolaan arsip dinamis OPD


Provinsi Jawa Barat sebanyak 100 orang pengelola arsip OPD, terlaksananya
monitoring dan evaluasi aplikasi alih media kearsipan di 11 kabupaten/kota,
terlaksananya optimalisasi sistem informasi manajemen kearsipan (SIMKA)
sebanyak 1 kali, terlaksananya pembuatan 1 buah film layanan masyarakat
e
Outcom kegiatan adalah terlaksananya Penerapan teknologi informasi dalam
pengelolaan arsip/dokumen.
(3) Kegiatan Pengelolaan Arsip Dinamis di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh
Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 300.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 285.100.000 (95%). Output kegiatan adalah terlaksananya sosialisasi

jadwal retensi arsip pemerintah Provinsi Jawa Barat di 26 Kabupaten Kota,


terlaksananya workshop pemberdayaan record center sebanyak 50 orang,
terlaksananya fasilitasi penilaian arsip pemilukada di 13 Kabupaten Kota,
terlaksananya perluasan wawasan tentang alih media arsip dinamis sebanyak 1
e
kali. kegiatan adalah terciptanya tata kelola kearsipan dinamis di
Outco
m
OPD Provinsi Jawa Barat.
(4) Kegiatan Melaksanakan Penyelamatan Arsip Vital Pemerintah Daerah, yang
dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 300.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 294.928.750 (98%). Output kegiatan adalah

terlaksananya workshop Arsip asset 1 kali@ 90 orang peserta, Fasilitasi


Penyelamatan Arsip Asset di 26 Kabupaten/kota, Pembuatan Program Aplikasi
e
Pengelolaan Arsip Asset 1 kali. kegiatan adalah Terselamatkannya
Outco
m
Arsip Asset Pemerintah Daerah.
(5) Kegiatan Pelaksanaan Akuisisi dan Pelestarian Kearsipan, yang dilaksanakan
oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 700.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 676.922.100 (97%). Output kegiatan adalah terlaksananya identifikasi
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-377
arsip statis dari hasil pileg, pilpres dan wapres ke LKD dan KPU di 27 Kabupten
Kota; Preservasi, restorasi dan fumigasi arsip di 4 lokasi (lantai 5A, 6A, 7A dan 7B),
Penelusuran arsip sejarah berdirinya BKPP wilayah Bogor sebanyak 100 buku,
Penelusuran arsip hasil kebijakan Gubernur Jawa Barat periode 2003 sd 2008 dan
periode 2008 sd 2012 sebanyak 100 buku, penelusuran arsip sejarah Negara
pasundan dan pembuatan naskah sumber arsip negara pasundan
e
sebanyak 100 buku. kegiatan adalah terdokumentasikannya arsip/
Outco
m
dokumen pemerintahan.
b. Permasalahan dan Solusi
a.permasalahan
(a) Belum terpenuhinya formasi jabatan fungsional arsiparis untuk Bapusipda

Provinsi Jawa Barat sebanyak 21 orang yang sudah diusulkan sejak Tahun
2012 mengusulkan kembali formasi jabatan arsiparis sesuai dengan
kebutuhan dan meningkatkan peran tenaga teknis pengelola kearsipan;
(b) Belum tertibnya implementasi penyusutan arsip oleh masing-masing OPD

sebagai pencipta arsip yaitu sebanyak 57 OPD Provinsi Jawa Barat sehingga
penyelenggaraan kearsipan pemerintah daerah belum optimal. Solusinya
meningkatkan bintek penyusutan arsip dan pembinaan kearsipan dinamis;
(c) Keberadaan record center (pusat penyimpanan arsip dimasing-masing OPD

Provinsi Jawa Barat belum dimanfaatkan secara optimal. Solusinya


menerbitkan instruksi Gubernur Jawa Barat untuk pemanfaatan record
center;
(d) Apresiasi terhadap penelusuran dan penyelamatan arsip bernilai

kesejarahan masih rendah. Solusinya meningkatkan sosialisasi


penyelenggaraan arsip statis;
(e) Belum memadainya sarana dan prasarana kearsipan. Solusinya

meningkatkan pengadaan sarana dan prasarana kearsipan kearah


standarisasi.

4.1.26 Urusan Perpustakaan

Pencapaian Indikator Kinerja Daerah pada Misi Kesatu terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan Perpustakaan adalah sebagai berikut:
Tingkat Pembinaan Teknis kelembagaan semua jenis perpustakaan di Jawa Barat sebesar 300
unit, sedangkan jumlah judul koleksi bahan perpustakaan di Jawa Barat sebanyak 2.100 judul.
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Optimalisasi Layanan Otomasi Perpustakaan Bapusipda Jabar, yang
dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 660.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 639.198.000 (97%). Output kegiatan adalah

terfasilitasinya pelayanan perpustakaan pada hari Sabtu sebanyak 50 kali,


workshop keterampilan berbasis bahan perpustakaan sebanyak 1 kali, layanan
perpustakaan lesehan sebanyak 45 kali, layanan perpustakaan keliling
e
sebanyak 29 keliling. kegiatan adalah teroptimalisasinya kualitas
Outco
m
layanan perpustakaan Bapusipda terhadap pemustaka.
(2) Kegiatan Melaksanakan Preservasi dan Konservasi Bahan Perpustakaan, yang
dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 137.516.250 (92%). Output kegiatan adalah

terlaksananya fumigasi ruang layanan perpustakaan sebanyak 3 lokasi


(dewasa, remaja dan ruang deposit), terpeliharanya perbaikan buku rusak
e
sebanyak 750 eks, terbundelnya 50 surat kabar dan 50 majalah. Outcom
kegiatan adalah terpeliharanya koleksi bahan pustaka.
(3) Kegiatan Meningkatkan Kualitas Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia di
Bidang Perpustakaan, yang dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan
Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 300.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 287.658.600 (96%). Output

kegiatan adalah terlaksananya pembuatan Nomor Pokok Perpustakaan (NPP)


sebanyak 1.050 perpustakaan dan terlaksananya bintek pengelolaan
e
perpustakaan sebanyak 60 pengelola perpustakaan. kegiatan adalah
Outco
m
terbinanya perpustakaan yang memenuhi standar nasional perpustakaan dan SDM
pengelola perpustakaan.
(4) Kegiatan Membuat Pojok Informasi Pembangunan Jawa Barat di Kantor Desa,
yang dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 4.000.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 2.941.154.100 (73,53%). Output kegiatan

adalah terlaksananya pengadaan barang cetakan informasi pembangunan Jawa


Barat dan pengadaan sarana perpustakaan dan kearsipan yang akan
diserahkan kepada desa di Jawa Barat (sticker informasi pembangunan Jawa Barat
sebanyak 35.000 lembar, Banner 350 buah, Buku informasi pembangunan
Jawa Barat 350 buku, Boks arsip 7.000 buah dan rak buku display berkaca 350
unit, Meja baca 350 unit, Kursi Baca 2.100 unit, filing
e
cabinet 350 unit). kegiatan adalah tersedianya sarana perpustakaan
Outco
m
dan kearsipan di desa yang akan meningkatkan apresiasi masyarakat desa akan
perkembangan pembangunan di Jawa Barat.
(5) Kegiatan Membina Budaya Baca dan Memberdayakan Perpustakaan di Jawa
Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan
Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 1.700.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 1.651.813.150 (97%).
Output kegiatan adalah terselenggaranya workshop perpustakaan sebanyak

2 kali untuk 200 peserta, Penumbuhan minat baca anak usia dini melalui bahan
bacaan di 50 PAUD, Safari gerakan membaca ke 8 lokasi (Kab Garut, Kab
Pangandaran, Kab Ciamis, Kab Indramayu, Kab Cirebon, Kab Bandung Barat,
Kota Sukabumi, Kota Bandung), Peningkatan kompetensi tenaga perpustakaan
sebanyak 27 orang melalui pertemuan ilmiah kepustakawanan dan orientasi
pengembangan budaya baca, Pembuatan 1 buah iklan dan penayangan iklan
e
layanan masyarakat sebanyak 167 kali. kegiatan adalah terwujudnya
Outco
m
pembudayaan kegemaran membaca masyarakat di Jawa Barat.
(6) Kegiatan Pengadaan Buku Koleksi Perpustakaan Bapusipda, yang dilaksanakan
oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.500.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 1.460.853.907 (97,39%). Output kegiatan adalah terlaksananya

pengadaan bahan perpustakaan (buku dan non buku) untuk Bapusipda Provinsi
Jawa Barat sebanyak 21 subjek, terbitan literatur sekunder sebanyak 4 terbitan
e
literatur sekunder. kegiatan adalah meningkatnya bahan
Outco
m
perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan pemustaka.
(7) Kegiatan Pelestarian Karya Cetak dan Karya Rekam Khasanah Budaya Jawa
Barat serta Implementasi UU No. 4 Tahun 1990, yang dilaksanakan oleh
Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 400.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 384.147.801 (95,43%). Output kegiatan adalah tersedianya pengadaan

koleksi Jawa Barat sebanyak 150 eks, 3 subjek koleksi pojok Jawa Barat,
penggandaan koleksi langka sebanyak 50 eks, penggandaan koleksi digital pojok
Jawa Barat sebanyak 200 judul, terlaksananya Pameran koleksi pojok Jawa Barat
dan buku langka sebanyak 2 kali, terlaksananya layanan deposit hari Sabtu
sebanyak 48 kali, gerakan ngamumule terbitan tentang Jawa Barat dan buku
langka sebanyak 1 kali, terlaksananya iklan layanan masyarakat
e
(ILM) perpustakaan deposit sebanyak 1 kali. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatkan pelestarian karya cetak dan karya rekam hasil implementasi UU No.
4 Tahun 1990.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-380


(8) Kegiatan Progres Percepatan Penyediaan Buku Bertaraf Internasional, yang
dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.746.541.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 3.588.115.558 (95,77%). Output kegiatan adalah

terlaksananya pengadaan bahan perpustakaan (buku dan non buku) perguruan


tinggi sebanyak 21 subjek dan 6 subjek untuk gerobak baca bagi PAUD.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatkan bahan perpustakaan yang sesuai
dengan kebutuhan pemustaka.
b. Permasalahan dan Solusi
a.Permasalahan
(a) Belum terpenuhinya formasi jabatan fungsional pustakawan untuk

Bapusipda Provinsi Jawa Barat sebanyak 33 orang yang sudah diusulkan


sejak Tahun 2012. Solusinya mengusulkan kembali formasi jabatan
pustakwan sesuai dengan kebutuhan dan meningkatkan peran tenaga
teknis pengelola perpustakaan.
(b) Belum optimalnya pengadaan buku koleksi perpustakaan bertaraf

internasional sebanyak 4 juta judul buku. Solusinya melakukan gerakan


wakaf buku oleh seluruh PNSD Provinsi Jawa Barat yang di instruksikan
langsung oleh Bapak Gubernur Jawa Barat.
(c) Implementasi UU Nomor 4 Tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya

Cetak Karya Rekam belum berjalan baik. Solusinya meningkatkan


sosialisasi UU Nomor 4 Tahun 1990 tersebut dan meningkatkan
pengadaan koleksi Jawa Barat.
(d) Belum optimalnya penumbuhan minat baca untuk anak usia dini.
Solusinya meningkaykan pembinaan bagi kelompok PAUD.
(e)
Belum optimalnya layanan perpustakaan berdasarkan e-library, solusinya
bility
meningkatkan Sustaina (daya dukung) perangkat sistem e-library .
4.1.27 Urusan Keagamaan

Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kesatu terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan Keagamaan adalah tingkat Harmonisasi
kerukunan Antara Umat Beragama 3,6 poin;
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:

1. Program Peningkatan dan Pengamalan Agama


a.Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Implementasi Pengamalan Agama melalui Safari Ramadhan dan Salat
Tarawih Keliling Gubernur Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Biro
Pelayanan Sosial dasar Setda Provinsi Jawa Barat . dengan alokasi
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-381
anggaran sebesar Rp. 300.000.000 dan realisasi Rp. 299.760.000 (99,92%).
Output kegiatan adalah Safari Ramadhan Gubernur Jawa Barat.;

terlaksananya Salat Tarawih Keliling FKPD Provinsi Jawa Barat; terlaksananya


Nujulul Qur’an tingkat Provinsi Jawa Barat; dan terlaksananya Salat Idul Fitri
e
dan Idul Adha. kegiatan adalah meningkatnya keimanan, ketaqwaan
Outco
m
pengamalan ajaran agama dan silaturahim bagi unsur birokrasi, Muspida dan
tokoh masyarakat Jawa Barat.
(2) Kegiatan Fasilitasi Tim Pemandu/Pemantau Ibadah Haji Daerah (TPHD)
Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial dasar
Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 288.000.000 dan realisasi Rp. 287.820.000 (99,94%). Output kegiatan
adalah Peningkatan Wawasan dan Kemampuan Petugas Pemandu Pemantau
e
Ibadah Haji Daerah Jawa Barat. kegiatan adalah Terlayaninya
Outco
m
masyarakat peserta haji oleh Tim TPHD Jawa Barat.
(3) Kegiatan Fasilitasi dan Pelatihan Tahfidz/Penghapal Al-Qur’an, yang
dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial dasar Setda Provinsi Jawa
Barat. dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 700.000.000 dengan realisasi
sebesar Rp. 690.510.000 (98,64%). Output kegiatan adalah penyusunan
Buku Panduan Tahfidz dan pelaksanaan pelatihan Tahfidz Al-Qur’an.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya Kualitas dan Kuantitas para
penghapal Al- Qur’an (Tahfidz).
(4) Kegiatan Fasilitasi dan Pembinaan Majlis Taklim, yang dilaksanakan oleh Biro
Pelayanan Sosial dasar Setda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 200.000.000 dengan realisasi sebesar
Rp. 145.000.000 (72,50%). Output kegiatan adalah terlaksananya Pembuatan
e
buku panduan Majlis Taklim di Jawa Barat. Outcom kegiatan adalah
meningkatnya kualitas pengurus Majlis Taklim di Jawa Barat.
(5) Kegiatan Ikut Serta Festival Maulid Nusantara ke-9 yang dilaksanakan oleh
Biro Pelayanan Sosial dasar Setda Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi

anggaran Rp. 150.000.000,- tidak terealisasi (0%) dikarenakan tidak adanya


kegiatan tersebut di tingkat Nasional (dibatalkan).

(6) Kegiatan Fasilitasi dan Pembinaan Rohani Islam Sekolah, yang dilaksanakan
oleh Biro Pelayanan Sosial dasar Setda Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 700.000.000 dengan realisasi sebesar
Rp. 642.515.000 (91,79%). Output kegiatan adalah
Penyusunan Buku
e
Panduan ROHIS dan Pelaksanaan Pelatihan Pengurus ROHIS. Outcom
kegiatan adalah meningkatkan pemahaman dan pengamalan agama
dikalangan siswa di Jawa Barat.

2. Program Pembinaan Lembaga Sosial Keagamaan


a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Fasilitasi Badan Pengelola Islamic Centre Provinsi Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial dasar Setda Provinsi Jawa
Barat. dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.300.000.000 dengan realisasi
sebesar Rp. 3.226.644.877 (97,78%). Output kegiatan adalah terlaksananya
fasilitasi dan penunjang kesekretariatan Islamic Centre (Gedung PUSDAI,
e
Mesjid Attaawun, Arrosyid dan Gedung LPTQ Jawa Barat). kegiatan
Outco
m
adalah Terpeliharanya sarana dan prasarana Gedung PUSDAI, Mesjid
Attaawun, Arrosyid dan Gedung LPTQ Jawa Barat.
(2) Kegiatan Fasilitasi Keagamaan serta Pelayanan Kepada Organisasi/ Pontren/
Mesjid di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial dasar
Setda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 300.000.000 dengan realisasi sebesar Rp. 300.000.000 (100%). Output

kegiatan adalah terlaksananya Rapat Koordinasi, terlaksananya BINTEK proses


Bantuan Hibah, terlaksananya Pelayanan pada Organisasi/Lembaga
e
Keagamaan. kegiatan adalah Terlayaninya Lembaga Keagamaan di

Outco
m Jawa Barat
4.1.28 Urusan Kelautan dan Perikanan

Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kedua terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan Kelautan dan Perikanan adalah sebagai
berikut: produksi perikanan dan kelautan sebesar 1.228.413 Ton, yang terdiri dari
produksi budidaya 1.010.126,10 Ton dan produksi penangkapan sebesar 218.287,64 Ton;
serta produksi garam sebesar 336.614,73 Ton. dan jumlah pulau yang terawasi ada
4 (empat) pulau, yaitu Pulau Biawak, Pulau Gosong, dan Pulau Candikian di Kabupaten
Indramayu, serta Pulau Nusa Manuk di Kabupaten Tasikmalaya.
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut :
1. Program Pengembangan Budidaya Perikanan
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya yang dilaksanakan oleh
Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.783.740.000 dan realisasi anggaran sebesar
Rp. 1.715.423.860 (96,17%). Output kegiatan adalah terlaksananya Temu

Koordinasi dan Sosialisasi Program Pengembangan Industrialisasi di Kawasan


Minapolitan bagi 46 orang peserta; terselenggaranya PENAS dan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-383


aculture
Indoaqu (Indo Aqua) untuk 4 (empat) orang petugas,
terselenggaranya pembinaan dan pendataan serta Monev Sertifikasi CBIB dan
CPIB bagi 150 unit pembudidaya/pembenihan ikan, terselenggaranya Temu
Koordinasi dan Evaluasi Sertifikasi CBIB yang diikuti 40 orang,
terselenggaranya fasilitasi kelompok penerima bantuan untuk 100 kelompok,
terselenggaranya Temu Koordinasi dan Sosialisasi Pengembangan Minapadi
yang diikuti 58 orang, terselenggaranya Temu Koordinasi Mandatory
Pengembangan Potensi Perikanan, terselenggaranya Monev Pengendalian
Residu OIKB untuk 568 sampel residu di 10 kabupaten/kota, terselenggaranya
Temu Koordinasi PUMP-PB yang diikuti 60 orang, terselenggaranya Fasilitasi Mitra
Praja Utama Forum Jaringan Distribusi Benih serta Induk Unggul,
terselenggaranya dukungan Temu Penyuluh berupa 1000 paket Jaket dan Topi,
terselenggaranya Forum Koordinasi Pengembangan Budidaya Air Tawar yang
diikuti 63 orang, terselenggaranya Forum Budidaya Ikan Hias yang diikuti 60
orang, terselenggaranya Penilaian/Audit Lapangan dalam rangka Sertifikasi
CBIB untuk 100 unit pembudidaya ikan, terselenggaranya kajian potensi
pengembangan budidaya laut di Kab. Indramayu dan Cirebon 1 (satu) paket,
terselenggaranya Pelatihan Teknis Pembudidayaan Ikan dalam rangka
Sertifikasi CBIB untuk 50 orang pembudidaya, terselenggaranya Sosialisasi
Aquacard bagi petugas dan unit pembudiyaan ikan yang bersertifikat CBIB bagi
87 orang peserta, terselenggaranya Fasilitasi Pendampingan Penilaian Lomba
Pokdakan, UPR, dan UPTD dalam rangka Adibhakti Mina Bahari Tk Nasional untuk
4 (empat) Pokdakan/UPR, 1 (satu) UPTD Provinsi, terselenggaranya
pengadaan dan peredaran pakan/bahan baku pakan 1 (satu)
e
kegiatan. kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan dan
Outco
m
kompetensi stakeholder dalam rangka mendukung pencapaian produksi
perikanan budidaya di Jawa Barat sebesar 80%.
(2) Kegiatan Peningkatan Produksi Induk dan Benih Ikan Nila dan Mas yang
dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan
Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 4.130.000.000
dan realisasi anggaran sebesar
Rp. 4.024.992.500 (97,46%). Output
kegiatan adalah terlaksananya kegiatan

kegiatan dempond pembenihan ikan nila nirwana di 5 (lima) titik lokasi


sebanyak 5.000 kg benih ikan ukuran 8-12 cm, terlaksananya kegiatan
dempond pendederan ikan nila nirwana di kab. Purwakarta 1.000 kg benih uk.
8-12 cm, terlaksananya kegiatan dempond pembesaran ikan nila nirwana untuk

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-384


3 titik lokasi sebanyak 12.000 kg ikan nila konsumsi, terlaksananya keg.
dempond pendederan ikan mas di 5 titik lokasi sebanyak 5.000 kg benih uk. 8- 12
cm, terlaksananya keg. dempond pembesaran ikan mas di 3 titik lokasi
sebanyak 12.000 kg ikan mas konsumsi, terlaksananya keg. Pelatihan teknis
pembenihan
training ikan nila dan mas yang diikuti 30 orang, terlaksananya kegiatan
Inhouse teknologi pemuliaan ikan air tawar 1 (satu) angkatan
(14 orang), terlaksananya kegiatan Forum teknologi pembenihan ikan air tawar
diikuti 100 orang, terlaksananya kegiatan Pelatihan teknis pengelolaan induk ikan
bagi petugas BBI kabupaten/kota di Jawa Barat diikuti 20 orang,
terlaksananya kegiatan Audit ulang sertifikasi ISO 9001:2008 untuk Pusat
Pengembangan Nila Nirwana 1 (satu) paket, terfasilitasinya pembuatan
fasilitasi penunjang keg pembenihan ikan melalui pembangunan bangsal
pengepakan ikan 1 (satu) unit seluas 30m2 , terfasilitasinya pembuatan media
informasi teknologi pembenihan ikan air tawar (1 website), tersedianya mobil boks
berpendingin untuk kendaraan angkutan ikan hidup sebanyak 1 (satu) unit,
tersedianya benih calon induk ikan nila GESIT untuk program jantanisasi benih
sebar ikan nila nirwana sebanyak 1.200 ekor benih, tersedianya sarana produksi
untuk produksi calon induk pokok ikan nila nirwana untuk mendukung ekspor
benih sebar sebanyak 100 paket (40.000 ekor) calon induk pokok ikan nila
nirwana, terlaksananya demp area mina oadi ikan nila (PANILA) 5 (lima) titik,
demp area mina padi ikan mas (PAMAS) 5 (lima) titik, terlaksananya kegiatan
Advisory pemuliaan ikan (SIDa) 40 kegiatan, terlaksananya kegiatan perencanaan
fasilitas produksi pembenihan ikan 1 (satu) kegiatan, tersedianya pakan induk
ikan mas dan nila sebanyak 18.000 kg, terlaksananya keg. Produksi benih ikan
nila nirwana merah sebanyak 500.000 ekor, terlaksananya kegiatan Produksi
benih ikan nila nirwana jantan sebanyak 500.000 ekor, terlaksananya kegiatan
Perencanaan pembuatan bangunan air 1 (satu) kegiatan, terlaksananya
kegiatan Produksi calon induk ikan nila Nirwana untuk pengembangan UPR
sebanyak 100 paket, terlaksananya kegiatan Pembesaran GPS ikan nila Nirwana
1 (satu) kegiatan, tersedianya penambahan lampu
e
penerangan komplek pembenihan 1 (satu) kegiatan. kegiatan
Outco
m
adalah meningkatnya kualitas dan kuantitas induk nila dan mas sebesar 100%.
(3) Kegiatan Restocking di Perairan Umum di 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat
serta Pengembangan Ikan Hias dan Domestikasi Ikan Langka yang
dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.950.000.000 dan realisasi anggaran
sebesar Rp. 1.936.725.000 (99,32%). Output kegiatan adalah terlaksananya
restocking perairan umum di 26 kabupaten/kota se Jawa Barat, terlaksananya

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-385


Pembenihan Ikan Restocking (Nila, Nilem, Tawes dan Grasscarp) melalui
pengadaan pellet 13 ton, ovaprim 80 ampul, tambahan pellet 7 ton;
terlaksananya pendederan Ikan restocking (Nila, Nilem, Tawes dan Grasscarp)
melalui pengadaan pakan benih 2 (dua) ton, pakan tepung 3 (tiga) ton, pupuk
organic 1000 kg, pupuk anorganik dan kapur 400 kg, garam 800 kg; re
terlaksananya Kaji Terap Polycultu Pembesaran Ikan Hias dan Langka melalui
pengadaan pellet 8 (delapan) ton, tambahan pellet 4 (empat) ton;
terlaksananya Peduli Waduk Cirata melalui pengadaan grasscarpsebanyak 3000
kg; terlaksananya Kaji Terap Pencetakan Benih Ikan di Lokasi Maleber,
Ciranjang dan Sukabumi melalui pengadaan peralatan perikanan 1 (satu) set,
ovaprim 100 ampul, pellet 18 ton, induk ikan nila 10 paket, nilem 500 kg, tawes
500 kg, lalawak 500 kg, beureum panon 500 kg, grasscarp800 kg.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya ketersediaan fasilitas untuk
restocking, tersedianya ikan hias dan ikan langka sebanyak 6.000.000 tersebar di
26 kabupaten/kota se Jawa Barat.
(4) Kegiatan Revitalisasi Budidaya Tambak Pantai Utara Berwawasan Lingkungan
(Gapura Utara) oleh Balai Pengembangan
Budidaya Air Payau dan Laut (BPBAPL) yang
dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan
Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 2.233.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 2.150.824.450 (96,32%). Output kegiatan

adalah terlaksananya aplikasi teknologi pendederan bandeng 1 (satu)


kegiatan; terlaksananya teknologi budidaya bandeng 1 (satu) kegiatan;
terlaksananya teknologi udang windu 1 (satu) kegiatan; terlaksananya
teknologi udang vanname 1 (satu) kegiatan; terlaksananya budidaya kepiting
soka 1 (satu) kegiatan; terlaksananya aplikasi teknologi budidaya udang
dengan teknologi fermentasi 1 (satu) kegiatan; terlaksananya dempond zonasi
komoditas melalui pengadaan 150.000 benur udang windu, 225.000 ekor
benur udang vanname, 21.000 ekor benih bandeng, 13.800 ekor benih nila, 1
paket bibit kerang darah, 3750 kg pakan udang vanname, 3000 kg pakan udang
windu, 2400 kg pakan bandeng, 1200 kg pakan nila, 1 paket cetak leaflet;
terlaksananya pelatihan melalui usaha budidaya air payau untuk pembudidaya
5 kab dan 1 kota di pantura; terlaksananya monitoring dan pembinaan
pengendalian hama penyakit ikan dan udang selama 1 (satu) Tahun;
peralatan panen (jaring badud, dan alat seleksi benih) 1 (satu) paket;
terlaksananya pemberdayaan kelompok masyarakat pasca banjir melalui
budidaya bandeng melalui pengadaan 3.250.000 ekor nener bandeng.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-386


e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya produksi perikanan budidaya air
payau dan laut sebesar 20%), dan tersedianya teknologi budidaya air payau dan
laut sebanyak 10 paket.
(5) Kegiatan Revitalisasi Perikanan Budidaya di Pantai Selatan Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.941.980.000 dan realisasi anggaran
sebesar Rp. 2.896.512.800 (98,45%). Output kegiatan adalah terlaksananya

peningkatan produksi benih ikan air payau dan laut melalui kegiatan
pengadaan peralatan Hatchery, pagar kolam, rehab atap dan Instalasi bak
pemijahan, kirmir kolam calon induk, freezer, lemari pendingin pakan larva,
timbangan elektronik; terfasilitasinya demfarm Udang Vanname melalui
pengadaan pompa submersible 4” 1 (satu) unit, 6” 1 (satu) unit, pompa EBARA

2 (dua) unit, peralatan tambak 1 (satu) paket; terlaksananya dempon udang


Vanname di Tasikmalaya melalui pengadaan pakan udang; terlaksananya
pengendalian hama penyakit ikan melalui pengadaan alat laboratorium 1 (satu)
kegiatan; terlaksananya peningkatan prasarana budidaya melalui pengadaan
pakan induk udang galah 1 (satu) kegiatan, rehab gudang pakan di Cibalong 1
(satu) kegiatan, rehab rumah genset 1 (satu) kegiatan, pemasangan HDPE
Pamarican 2400 m, pemasangan plastik HDPE kolam produksi 8400 m2, rehab
gedung 1 (satu) kegiatan; terlaksananya dempon budidaya udang galah mina padi
(UGADI) melalui pengadaan benih udang galah 20.000 ekor, pakan
e
udang galah 1000 kg, pembuatan Caren (Kamalir sawah) 300m2 . Outcom
kegiatan adalah meningkatnya produksi budidaya udang sebesar 15%.
(6) Kegiatan Pengembangan Teknologi Budidaya Perikanan Air Tawar (Ikan Lele
dan Patin) yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.900.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 1.892.638.380 (99,61%). Output kegiatan adalah

tersedianya produksi larva ikan patin siam 30.000.000 ekor untuk uji coba, hibah
dan PAD; tersedianya 1 (satu) paket teknologi pendederan I ikan patin siam
sistem vaksinasi dan benih patin 750.000 ekor ukuran 1 inchi untuk uji coba, hibah
dan PAD; tersedianya 1 (satu) paket teknologi pendederan II ikan patin siam
dengan sistem padat tebar berbeda dan benih patin 150.000 ekor ukuran 2 inchi
untuk uji coba dan hibah; tersedianya 1 (satu) paket teknologi pendederan III ikan
patin siam dan benih patin ukuran 5 inchi sebanyak 25.000 ekor untuk uji coba;
tersedianya 1 (satu) paket teknologi pembesaran patin siam dengan pakan
komersial; tersedianya 1 (satu) paket teknologi pembenihan ikan patin
pasupati; tersedianya 1 (satu) paket teknologi pembenihan ikan lele
sangkuriang sistem pembuahan buatan dan benih lele

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-387


ukuran 5-7 cm sebanyak 200.000 ekor untuk ujicoba lanjutan dan PAD;
tersedianya 1 (satu) paket teknologi pembesaran ikan lele sangkuriang sistem
bioflox; tersedianya 1 (satu) paket teknologi produksi calon induk ikan lele
sangkuriang dan lele ukuran 200 gram sebanyak 12.000 ekor untuk calon induk;
tersedianya 1 (satu) paket teknologi aplikasi probiotik pada pembesaran ikan lele
sangkuriang dan lele ukuran 100 gram sebanyak 20.000 ekor untuk
e
PAD; terfasilitasinya ISO 9001:2008 1 (satu) kegiatan. kegiatan
Outco
m
adalah meningkatnya produksi budidaya ikan Patin dan Lele Sangkuriang
sebesar 15%) serta meningkatnya pengetahuan dan keterampilan para
pembudidaya di Jawa Barat.
(7) Kegiatan Peningkatan Produksi Budidaya Perikanan Air Tawar (Gurame) yang
dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.473.175.000, dan realisasi anggaran
sebesar Rp. 1.455.716.000 (98,81%). Output kegiatan adalah terlaksananya

kaji terap pencetakan calon induk ikan gurame unggul dengan sistem
hibridisasi di BPPBAT Tasikmalaya 1 (satu) kegiatan; terlaksananya kaji terap
jantanisasi ikan nilem di BPPBAT 1 (satu) kegiatan; terlaksananya fasilitasi
pembenihan ikan gurame unggul 1 (satu) kegiatan, terlaksananya fasilitasi
pembenihan ikan nilem unggul 1 (satu) kegiatan; terlaksananya fasilitasi
pembenihan ikan tawes unggul 1 (satu) kegiatan, terlaksananya fasilitasi
pendederan ikan gurame unggul 1 (satu) kegiatan; terlaksananya fasilitasi
pendederan ikan nilem unggul 1 (satu) kegiatan; terlaksananya fasilitasi
pendederan ikan tawes unggul 1 (satu) kegiatan; terlaksananya fasilitasi
pembesaran ikan gurame unggul 1 (satu) kegiatan; terlaksananya fasilitasi
pembesaran ikan nilem unggul 1 (satu) kegiatan; terlaksananya fasilitasi
pembesaran ikan tawes unggul 1 (satu) kegiatan; terlaksananya pelatihan
teknologi budidaya ikan gurame sebanyak 2 (dua) angkatan (40 peserta);
terlaksananya jejaring pemuliaan Ikan Gurame Nasional yang diikuti 80
peserta; terlakananya fasilitasi penerapan ISO 9001:2008 melalui kegiatan
e Tr e
Surveilan 1 (satu) kegiatan, In Hous aining 1 (satu) kegiatan.
Outco
m
kegiatan adalah meningkatnya produksi budidaya ikan gurame (500.000 ekor uk
1-2 cm, 50.000 ekor uk 3-5 cm, 25.000 ekor uk 8-12 cm), nilem (500.000 ekor uk
1-2 cm, 50.000 ekor uk 3-5 cm, 25 ekor uk 8-12 cm, dan tawes (500.000 ekor uk
1-2 cm, 50.000 ekor uk 3-5 cm, 25.000 ekor uk 8-12 cm).
(8) Kegiatan Pelayanan Dasar Peningkatan Produksi Ikan di Balai Pengembangan
Budidaya Air Tawar (BPBAT) Subang, yang dilaksanakan oleh Dinas
Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 1.441.100.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.440.819.040
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-388
(99,98%). Output kegiatan adalah terpenuhinya pakan
sebanyak 14.094 kg untuk 3900 kg induk ikan Patin dan 14.002 kg pakan
tambahan; terpenuhinya pakan sebanyak 12.521 kg untuk induk Lele Sangkuriang
sebanyak 1600 kg dan 10.127 kg pakan tambahan; terpenuhinya pakan sebanyak
15.000 kg untuk calon induk ikan Lele Sangkuriang sebanyak 2400 kg dan 13.407
kg pakan tambahan; terpenuhinya pakan sebanyak 11.037 kg untuk calon induk
sebanyak 1400 kg; terpenuhinya pakan calon induk Lele lokal sebanyak 7239
e
kg di BPBAT dan 11.000 kg pakan tambahan. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya produksi induk dan calon induk ikan Patin, ikan Lele
Sangkuriang, dan Lele lokal sebesar 15%.
(9) Kegiatan Pelayanan Dasar Peningkatan Produksi Ikan di Balai Pengembangan
Benih Ikan Air Tawar (BPBIAT) Purwakarta, yang dilaksanakan oleh Dinas
Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 793.300.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 780.622.000
(98,40%). Output kegiatan adalah tersedianya pakan 24.300 kg untuk

pemeliharaan 3.000 kg induk ikan mas, dan 16.200 kg pakan untuk


pemeliharaan 3.000 kg induk ikan Nila Nirwana selama 1 (satu) Tahun (270 hari);
terfasilitasinya kegiatan reproduksi calon induk GPS ikan Nila Nirwana (16.000
ekor calon induk GPS ikan Nila Nirwana); terfasilitasinya kegiatan produksi calon
PS ikan Nila Nirwana sebanyak 50 paket (20.000 ekor) calon
e
induk. kegiatan adalah meningkatnya produktivitas ikan Mas dan
Outco
m
Nila sebesar 100%.
(10) Kegiatan Pelayanan Dasar Peningkatan Produksi Ikan di Balai Pelestarian
Perikanan Perairan Umum (BPPPU) di Cianjur yang dilaksanakan oleh Dinas
Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 1.200.000.000, dan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.192.949.000
(99,41%). Output kegiatan adalah terlaksananya pembenihan ikan hias (Koi,
Koki dan Komet) melalui penambahan pakan ikan hias 1076 ton, induk ikan Koi

3 (tuga) ekor, alat perikanan 1 (satu) set, dan pakan ikan hias 4 (empat) ton;
terlaksananya pendederan Ikan Hias (Koi, Koki, dan Komet) melalui pengadaan
paka tepung 1.5 ton, pakan benih 2,5 ton, pupuk organik 900 karung, pupuk
unorganik 500 kg, kapur 600 kg, garam 500 kg, dan probiotik 195 liter,
penambahan pakan tepung 500 kg dan pakan benih 750 kg; terlaksananya
pengembangan budidaya ikan di KJA melalui pengadaan pellet 14,5 ton,
penambahan pellet 4 ton; terlaksananya pengembangan Ikan Langka (Kancra,
Lalawak, Beureum Panon, Tagih, Tambakan dan Sepat) melalui pengadaan pellet
10 ton, induk ikan Kancra 70 kg, penambahan pellet 3 (tiga) ton.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya ketersediaan benih dan calon induk
ikan tropic level rendah dan ikan hias (benih ikan Koi layak jual 5000 ekor, benih
ikan Koki 2500 ekor, benih ikan Komet 4000, calon induk Koi Grade A-C 100 ekor,
calon induk ikan Komet Grade A-C 2 (dua) ekor, 50 ekor calon induk ikan Kancra
dan Tambakan, 500 ekor calon induk ikan Beureum Panon dan Tagih, 500 ekor
calon induk ikan Tambakang dan 1000 ekor calon induk Sepat.
(11) Kegiatan Pelayanan Dasar Peningkatan Produksi Ikan di Balai Pengembangan
Budidaya Air Payau dan Laut (BPBPAPL) Karawang, yang dilaksanakan oleh
Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 839.806.000 dan realisasi anggaran sebesar
Rp. 804.391.000 (95,78%). Output kegiatan adalah terlaksananya

penyediaan pakan produksi induk Nila Salin melalui pengadaan kapur 1800 kg,
vitamin C 4 (empat) kg, suplemen makanan 50 kg, saponin 300 kg, pakan induk
(pellet) 6000 kg, pupuk organic 3000 kg, pupuk anorganik 1500 kg, induk ikan Nila
15 paket; terlaksananya penyediaan pakan benih Nila Salin melalui pengadaan
kapur 1000 kg, vitamin C 5 kg, suplemen makanan 70 kg, saponin 300 kg, pakan
benih (pellet) 7.500 kg, pakan tepung 760 kg, pupuk organik 2.000 kg, pupuk
anorganik 1.000 kg, terlaksananya penyediaan pakan benih bandeng melalui
pengadaan obat pengendali siput 61 liter, vitamin C 2 (dua) kg, suplemen
makanan 50 kg, penetral air 100 kg, saponin 200kg, pakan benih 10.800 kg,
pupuk organic 3.100 kg, pupuk anorganik 2.000 kg,; terlaksananya
penyediaan kepiting soka melalui pengadaan plastic panen 17 kg, kapur 2.000 kg,
vitamin C 10 kg, saponin 300 kg, pakan rucah 1.800 kg; terlaksananya penyediaan
pakan awal melalui pengadaan 3 kg vitamin C, 1.000
e
kg kapur, 50 kg probiotik, 300 kg saponin dan 3.000 kg pakan benih. Outcom

kegiatan adalah meningkatnya ketersediaan induk dan benih ikan nila salin, ikan
bandeng, kepiting soka dan bawal di BPBAPL yang berkualitas melalui penyediaan
pakan yang optimal (30 paket induk nila salin, 2.000.000 larva ikan nila salin,
3.000.000 ekor bandeng penggelondongan, 2.000 kg kepiting soka, 20.000 ekor
bawal).
(12) Kegiatan Pelayanan Dasar Peningkatan Produksi Ikan Balai Pengembangan
Benih Ikan Air Payau dan Laut (BPBIAPL) Pangandaran yang dilaksanakan oleh
Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 900.000.000 dan realisasi anggaran sebesar
Rp. 884.248.000 (98,25%). Output kegiatan adalah terlaksananya

peningkatan produksi induk dan benih ikan/udang melalui pengadaan 10.000 kg


pakan calon induk vanname, 1.500 kg cacing laut, 1 (satu) paket pakan larva
udang galah, 1 (satu) paket pakan larva udang windu, 2.500 kg pakan calon induk
bandeng; terlaksananya peningkatan produksi budidaya air payau

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-390


e
dan laut melalui pengadaan pakan udang vanname 14.000kg. Outcom

kegiatan adalah meningkatnya sarana budidaya udang dan ikan laut di


BPBIAPL Pangandaran dan koordinat Cibalong 100%.
(13) Kegiatan Pelayanan Dasar Peningkatan Produksi Ikan di Balai Pengembangan
Produksi Budidaya Air Tawar (BPPBAT) Singaparna yang dilaksanakan oleh
Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.023.202.500 dan realisasi anggaran sebesar
Rp. 1.021.755.500 (99,86%). Output kegiatan adalah terlaksananya

pembenihan ikan gurame melalui pengadaan waring 50m2, 6.500 kg pellet;


terlaksananya pendederan ikan gurame melalui pengadaan waring 75m2,
pakan apung 5.200 kg; terlaksananya pembesaran calon induk ikan gurame
melalui pengadaan waring 75m2, pakan apung 5.200 kg; terlaksananya
pembenihan nilem melalui pengadaan ovaprim 10 ampul, pakan induk nilem
4.500 kg; terlaksananya pendederan ikan nilem melalui pengadaan pakan
benih nilem PD I 650kg, pakan benih nilem PD II 1.300kg, pakan benih nilem PD
III 2.600kg; terlaksananya pembesaran calon induk ikan nilem melalui pengadaan
pakan apung 3.350kg; terlaksananya pembenihan ikan tawes melalui
pengadaan pellet apung 4.500kg; terlaksananya pendederan ikan tawes
melalui pengadaan pakan benih tawes PD I 650kg, pakan benih tawes PD II
1.300kg, pakan benih tawes PD III 2.600kg; terlaksananya pembesaran
e
calon induk ikan tawes melalui pengadaan pakan apung 3.350kg. Outcom

kegiatan adalah meningkatnya ketersediaan benih ikan gurame, nilem dan tawes
yang berkualitas (Gurame 500.000 ekor uk 1-2 cm, 20.000 ekor uk 3- 5cm, 10.000
ekor uk 250gr, 10.000 ekor uk 8-12cm; Nilem 750.000 ekor uk 1- 3cm, 25.000
ekor uk 20gr; Tawes 750.000 ekor uk 1-3 cm, 25.000 ekor uk 3- 5cm, dan 15.000
ekor uk 100gr).
(14) Kegiatan Pengembangan Budidaya Ikan Hias (TKW-12) di WKPP I yang

dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000 dan realisasi anggaran sebesar
Rp. 996.171.250 (99,62%). Output kegiatan adalah terlaksananya

pengembangan budidaya ikan hias di Kota Bogor 1 (satu) kegiatan;


terlaksananya pengembangan budidaya ikan hias di Kabupaten Bogor;
terlaksananya pengembangan budidaya ikan hias di Kota Depok 1 (satu)
kegiatan; dan terlaksananya pengembangan budidaya ikan Hias di Kota
e
Sukabumi 1 (satu) kegiatan. kegiatan adalah meningkatkan
Outco
m
produktivitas 200 orang wirausahawan baru di bidang budidaya ikan hias
WKPPI Bogor dengan target kinerja 2.190.000 ekor benih.
(15) Kegiatan Penyerapan Lapangan Pekerjaan melalui Usaha Budidaya Ikan
Gurame di BPPBAT Tasikmalaya yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan
dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 1.000.000.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 996.057.000 (99,61%).
Output kegiatan adalah terlaksananya pelatihan teknologi budidaya Ikan

Gurame sebanyak 5 (lima) angkatan untuk 100 peserta; terlaksananya


pengadaan peralatan perikanan pembenihan Ikan Gurame : 200 buah bak plastik,
300 buah scoop net, 100 set airasi, 100 buah high blow; terlaksananya
pembenihan Ikan Gurame melalui pengadaan benih Gurame uk 3 cm (silet)
sebanyak 100.000 ekor, 6.000 kg pakan, 50 lt probiotik, 2.000 kg kaptan.
e
Outcom kegiatan adalah terciptanya lapangan kerja untuk 100 orang,
meningkatnya produksi ikan Gurame sebanyak 300.000 ekor benih.
(16) Kegiatan Pencetakan Wirausahawan Baru melalui Usaha Budidaya Ikan Lele
dan Patin yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.066.560.000 dan realisasi
anggaran sebesar Rp. 1.057.173.250 (99,12%). Output kegiatan adalah

terlatihnya 60 orang calon Wirausahawan baru ikan Patin dalam rangka


pencetakan Wirausahawan baru di Kab. Subang; terlatihnya 30 orang calon
Wirausahawan baru ikan Lele Sangkuriang dalam rangka pencetakan
Wirausahawan baru di Kab. Subang; terlatihnya 60 orang calon Wirausahawan
baru ikan Patin dalam rangka pencetakan Wirausahawan baru di Desa
Sukamandijaya, Kec. Ciasem Kab. Subang; terlatihnya 60 orang calon
Wirausahawan baru ikan Patin dalam rangka pencetakan Wirausahawan baru di
Desa Rancabango, Kec. Patokbeusi dan Desa Ciasem baru, Ciasem Girang Kec.
Ciasem, Kab. Subang; terlatihnya 30 orang calon Wirausahawan baru ikan Lele
Sangkuriang dalam rangka pencetakan Wirausahawan baru di Kec.
Patokbeusi, Kab. Subang; terlatihnya 30 orang calon Wirausahawan baru ikan Lele
Sangkuriang dalam rangka pencetakan Wirausahawan baru di Kec. Ciasem,
Kab. Subang; terlatihnya 30 orang calon Wirausahawan baru ikan Lele
Sangkuriang dalam rangka pencetakan Wirausahawan baru di Kab. Karawang;
terlatihnya 30 orang calon Wirausahawan baru ikan Lele Sangkuriang dalam
rangka pencetakan Wirausahawan baru di Kab. Bogor; terlatihnya 50 orang calon
peserta Motivasi, Keahlian bisnis, dan teknologi Inovasi kreatif bagi
e
Wirausahawan baru. kegiatan adalah meningkatnya produksi
Outco
m
budidaya ikan Patin dan Lele Sangkuriang sebesar 15%), serta bertambahnya
wirausahawan baru.
(17) Kegiatan Peningkatan Peran Penyuluhan Bidang Perikanan yang dilaksanakan
oleh Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-392


dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar

Rp. 200.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 156.289.200 (78,14%). Hasil


kegiatan adalah meningkatnya kemampuan teknis para penyuluh perikanan
khususnya dalam budidaya dan pengolahan ikan melalui Bimbingan Teknis bagi
Penyuluh Perikanan se-Jawa Barat, terlaksananya kegiatan penilaian penyuluh
teladan tingkat Provinsi Jawas Barat, dan fasilitasi keikutsertaan kontingen Jawa
Barat pada kegiatan Hari Nusantara Tingkat Nasional di Banjarmasin.

b. Permasalahan dan solusi


a. Permasalahan
(a) Masih rendahnya kualitas SDM pembudidaya maupun petugas/aparat
dalam upaya mengoptimalkan pemanfaatan dan pengembangan
sumber daya kelautan dan perikanan yang cukup melimpah.
(b) Terbatasnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana usaha budidaya
ikan seperti: jaringan irigasi di tambak maupun saluran budidaya air
tawar dan budidaya ikan di laut.
(c) Rendahnya kualitas input produksi, seperti: induk dan benih, pakan,
maupun peralatan teknis budidaya.
(d) Serangan wabah penyakit ikan (seperti KHV, White Spot) yang masih
sulit dideteksi pemunculannya serta keterbatasan dalam upaya
penanggulangannya.
(e) Usaha kelautan dan perikanan masih dianggap beresiko dan kurang
menguntungkan, sehingga kurang mendapatkan dukungan
permodalan usaha yang memadai.
(f) Masih kurangnya kapasitas para penyuluh perikanan, sehingga belum
mampu memberikan pelayanan penyuluhan sesuai dengan kebutuhan
para pelaku utama dan pelaku usaha.
b. Solusi
(a) Diklat teknis dan manajerial bagi para pembudidaya serta aparatur
perikanan.
(b) Pengembangan BBI/UPR melalui penyempurnaan sarana dan
prasarana.
(c) Perbaikan kualitas induk dan benih melalui rekayasa teknologi
(pemuliaan) dengan mengoptimalkan pemberdayaan UPTD/Balai.
(d) Pengembangan dan pengadaan vaksin, obat-obatan, pengembangan
Laboratorium Hama Penyakit Ikan.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-393


(e) Diberikan melalui Bantuan Gubernur, kredit bunga rendah, Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan (PNPMKP),
Kredit Usaha Rakyat Kelautan Perikanan (KUR-KP), Pemberdayaan Usaha
Mina Pedesaan (PUMP) dan Subsidi Benih.
(f) Meningkatkan frekuensi pendidikan dan pelatihan bagi para penyuluh

perikanan sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan para pelaku


utama dan pelaku usaha.

2. Program Pengembangan Perikanan Tangkap


a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Sarana dan Prasarana Perikanan Tangkap, yang
dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.240.000.000 dan realisasi anggaran
sebesar Rp. 2.137.537.525 (95,43%). Output kegiatan adalah terlaksananya

peningkatan pengelolaan pelabuhan perikanan di Jawa Barat 1 (satu)


angkatan, terlaksananya pertemuan FKPPS tingkat Provinsi Jawa Barat 1 (satu)
angkatan, terlaksananya pengadaan rumah ikan sebanyak 1 (satu) unit,
terlaksananya Forum KUB Perikanan Tangkap 1 (satu) angkatan, terlaksananya
Forum Nelayan 1 (Satu) angkatan, terlaksananya monev magang nelayan ke
Jepang 1 (satu) kegiatan, terlaksananya konsultasi, koordinasi, monitoring
evaluasi dan pembinaan PUMP, Kartu Nelayan di 11 kabupaten/kota, SeHAT di

8 (delapan) kabupaten/kota, terlaksananya dukungan operasional


DAK/TP/Minapolitan 1 (satu) keg. converter BBM ke BBG 25 unit, Cool Box 1000L
10 unit; terlaksananya pembinaan penertiban Kapal perikanan yang menjadi
kewenangan provinsi 1 (satu) kegiatan; terlaksananya pertemuan penyusunan
Rencana Induk Pelabuhan Perikanan di Jawa Barat 1 (satu)
e
kegiatan. kegiatan adalah tersedianya peningkatan fasilitas sarana
Outco
m
dan prasarana perikanan tangkap di 11 kabupaten/kota.
(2) Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Pelabuhan Perikanan Pantai, yang
dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.132.000.000 dan realisasi anggaran
sebesar Rp. 2.931.633.110 (93,60%). Output kegiatan adalah terlaksananya

pelayanan operasional Pelabuhan Perikanan Pantai selama 12 bulan,


terlaksananya bimbingan teknis operasional 1 (satu) angkatan, terlaksananya
bimbingan teknis usaha penangkapan ikan 2 (dua) angkatan, terlaksananya
pelayanan kesyahbandaran selama 12 bulan, terlaksananya pengawasan
perikanan selama 2 (dua) bulan, terlaksananya operasional bengkel dan
docking selama 12 bulan, terlaksananya operasional kapal perikanan 15 GT

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-394


sebanyak 4 (empat) trip, terlaksananya laminasi kapal 15 Gt 1 (satu) kegiatan,
uler
docking kapal 15 GT 1 (satu) kegiatan, pengadaan Net dan Line Ha
sebanyak 1 (satu) set, tersedianya fasilitasi sarana untuk TPI yaitu pengadaan her
Ice Crus sebanyak 2 (dua) unit, terlaksananya renovasi bangunan tempat
pengepakan ikan dan waserda kebutuhan nelayan 1 (satu) keg., terlaksananya
pemberian bantuan alat tangkap ikan kepada masyarakat nelayan berupa
jaring kopet dan jaring millenium, serta jaring udang, jaring rajungan dan bubu
e
rajungan. kegiatan adalah meningkatnya pelayanan Pelabuhan
Outco
m
Perikanan Pantai 10%.
(3) Kegiatan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan yang dilaksanakan
oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 940.000.000 dan realisasi anggaran sebesar
Rp. 911.345.800 (96,95%). Output kegiatan adalah terlaksananya

identifikasi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan di 20


kabupaten/kota, terlaksananya patroli terpadu 2 (dua) trip, terlaksananya
pembinaan dan penyuluhan POKMASWAS kepada 40 orang pengurus di 20
kabupaten/kota, terlaksananya pelatihan pemberdayaan masyarakat pesisir
dalam rangka mendukung PUGAR di 3 (tiga) kabupaten (75 orang),
terlaksananya penyusunan database 1 (satu) kegiatan (27 orang),
terlaksananya expo potensi SDKP Jabar tingkat Nasional 2 (dua) kegiatan (14
orang), terlaksananya pertemuan Forum POKMASWAS diikuti 30 orang
pengurus, terfasilitasnya lomba POKMASWAS tingkat Provinsi Jawa Barat untuk
2 (dua) POKMASWAS berprestasi bidang penangkapan dan konservasi.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya kelestarian sumberdaya perikanan
dan kelautan sebesar 20%.
(4) Kegiatan Peningkatan Teknologi Penangkapan Ikan, yang dilaksanakan oleh
Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.629.750.000 dan realisasi anggaran sebesar
Rp. 1.556.519.000 (95,51%). Output kegiatan adalah terfasilitasinya

operasional Kapal Wastukancana sebanyak 2 (dua) kali, terfasilitasinya operasional


pengembangan teknologi penangkapan dan kelautan selama 12 bulan,
terlaksananya pelatihan navigasi kapal bidang penangkapan sebanyak 2 (dua) angkatan,
terlaksananya pelatihan motorisasi mesin kapal nelayan sebanyak 2 (dua) angkatan,
terlaksananya perencanaan pengembangan PPP Cilauteureun 1 (satu) kegiatan,
terlaksananya pemberian bantuan mesin temple Suzuki 4 tak 15 PK untuk HNSI Kab.
Tasikmalaya sebanyak 1 (satu) unit, terlaksananya pemberian bantuan alat tangkap untuk
KUB Sindangkerta kab. Tasikmalaya sebanyak 1 set, dan KUB Menerjang Badai

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-395


e
II sebanyak 1 (satu) set. kegiatan adalah meningkatnya kualitas dan
Outco
m
produktivitas SDM di Jawa Barat sebesar 10%
(5) Kegiatan Pembangunan Kapal Perikanan (DAK) yang dilaksanakan oleh Dinas
Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar

Rp. 11.699.100.000, dan realisasi anggaran


sebesar Rp. 11.640.305.250 (99,50%).

kegiatan adalah terlaksananya pengembangan sarana dan prasarana produksi


perikanan tangkap melalui penambahan alat tangkap (jarring
gillnet/longline/jarring cumi) sebanyak 1 (satu) kegiatan, penambahan alat
tangkap Kapal Inkamina 2013 1 (satu) kegiatan, dan Kapal Perikanan 30GT
e
sebanyak 7 unit. kegiatan adalah meningkatnya fasilitasi sarana dan
Outco
m
prasarana perikanan tangkap Jawa Barat sebesar 5%.

4.1.29 Urusan Pertanian

Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kedua terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan Pertanian adalah sebagai berikut: Nilai
Tukar Petani 104,46; Jumlah Produksi Padi 11.587.631 Ton; Produktifitas Padi 58,93
Kwintal/hektar; sedangkan untuk palawija pada tahun 2014 jabar menyumbang produksi

jagung sebanyak 1,02 juta ton lebih pipilan kering dengan produktivitas 72,84
kuintal/Ha, dan produksi kedelai sebanyak 108 ribu ton lebih biji kering dengan
produktivitas mencapai 15,41 kuintal/Ha. lebih tinggi bila dibandingkan dengan tahun 2013
yang mencapai produksi sebanyak 51 ribu ton lebih dengan produktivitas 14,34 kuintal/Ha.
Untuk tingkat produksi dan produktivitas komoditas perkebunan pada tahun
2014 mencapai 2,1%, Tingkat Produksi dan Produktivitas Komoditas Perkebunan
sebesar 2,1%; Produksi Daging sebanyak 647.178 ton; Produksi Susu sebanyak 228.774
ton; Produksi Telur sebanyak 206.194 ton.
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:

1. Program Peningkatan Produksi Pertanian


a. Pelaksanaan Program
(1) Program Sungai Citarum, Pertanian Ramah Lingkungan, yang dilaksanakan
oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat dengan
anggaran sebesar Rp. 400.000.000 dan realisasi Rp. 338.921.500 (84,73%).
Output kegiatan adalah Sosialisasi Model Konservasi Lahan dan Air di Wilayah

DAS Ciatrum 1 Kegiatan, Rakor Model Konservasi Lahan dan Air di Wilayah DAS
Ciatrum 1 Kegiatan, Fasilitasi Model Konservasi Lahan dan Air Wilayah DAS
e
Ciatrum 1 Kegiatan. Outc
lingkungan di daerah aliran sungai Citarum serta diketahuinya kelayakan air yang
ada di sekitar DAS Citarum.
(2) Penyediaan Benih Padi Bersertifikat di Jawa Barat pada BPB Padi, yang
dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa
Barat dengan anggaran sebesar Rp. 1.400.000.000 dan realisasi
Rp. 1.378.456.750 (98,46%). Output kegiatan adalah Pelaksanaan

Administrasi Kegiatan, Perbanyakan Benih Dasar (BS - FS ) 10 Ha,


Perbanyakan Benih Pokok (FS - SS) 380 Ha, Processing Benih Padi,
e
Konsultasi, Monitoring, Suvervisi dan Pembinaan Kegiatan. kegiatan
Outco
m adalah Peningkatan produksi benih padi 14% per Tahun.
(3) Peningkatan Produksi Hortikultura Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat dengan jumlah
anggaran Rp. 2.550.000.000 dan realisasi Rp. 2.385.924.230 (93,57%).
Output kegiatan adalah Pembuatan Juklak dan Juknis Kegiatan Peningkatan

Produksi Hortikultura di Jawa Barat, Rapat Koordinasi/Evaluasi Kegiatan


Peningkatan Produksi Hortikultura di Jawa Barat, Penyusunan Standar
Operasional Prosedur (SOP) Tanaman Buah, Registrasi Penilaian Kebun Buah-
buahan di 15 kabupaten/kota, Penguatan Kelembagaan Florikultura, Sekolah
Lapangan Good Agriculture Pratices (SL-GAP) buah-buahan (Garut dan
Bandung), Penyusunan Profil Komoditi Buah-buahan (Manggis), Pekan Flori dan
Flora Nasional (Pameran), Penyusunan SOP Tanaman Sayuran dan Biofarmaka
di 4 Kabupaten (Majalengka, Karawang, Bogor dan Sukabumi), Pertemuan
Registrasi Penilaian Lahan Usaha 13 Kabupaten (Indramayu, Kuningan,
Majalengka, Tasikmalaya, Ciamis, Garut, Bandung Barat, Bogor, Cianjur,
Purwakarta, Subang, Sukabumi, dan Sumedang), Sekolah Lapangan Good
Agriculture Praktices (SL-GAP) Sayuran/Biofamaka di 5 Kabupaten, Rapat
Koordinasi Perbenihan Sayuran, Sosialisasi Bimbingan Teknis GHP, Forum
Komunikasi Pelaku Usaha Sayuran, Apresiasi Kepemanduan Penumbuhan Regu
Pengendali Hama/OPT Terpadu (RP. HT) bagi Petugas Kabupaten/Lapangan di
Tingkat Provinsi, penumbuhan dan Pembinaan Regu Pengendali Hama/OPT
Terpadu (RP. HT) dengan Metode Sekolah Lapangan di 9 kabupaten/kota,
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan (MONEV) Kegiatan Peningkatan Produksi
Hortikultura di Jawa Barat, Penyusunan Peta Agroecological Zone Komoditas
e
Unggulan Hortikultura. kegiatan adalah meningkatnya kualitas
Outco
m
buah-buahan, sayuran, florikultura dan biofarmaka unggulan Jawa Barat,
meningkatnya jumlah kebun buah-buahan yang menerapkan GAP/SOP di Jawa
Barat, meningkatnya jumlah kebun buah-buahan yang telah memiliki nomor
registrasi kebun sebanyak 100 kebun, meningkatnya areal tanaman sayuran
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-397
yang mengacu SOP di Kabupaten, Menurunnya populasi/intensitas serangan OPT
utama hortikultura dilokasi kegiatan produksi benih padi 14%) per Tahun.
(4) Pengawasan Mutu dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan di Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa
Barat dengan anggaran sebesar Rp. 2.157.250.000 dan realisasi
Rp. 1.981.982.575 (91,81%). Output k e g i a t a n a d a l a h S e r t i f i k a s i b e n i h p a d i

dan palawija, Pengawasan mutu benih di pasaran, Forum penangkar dan


penyalur benih tanaman pangan Jawa Barat, Pembinaan penangkar produsen
benih tanaman pangan Jawa Barat, Peningkatan kompetensi petugas,
Visualisasi varietas unggul tanaman pangan Jawa Barat, Sertifikasi benih
kentang, Forum penangkar benih hortikultura Jawa Barat, Monitoring Generasi
Kentang (NGM), Menarashi penangkaran benih kentang bersertifikat,
Monitoring dan evaluasi kegiatan, Pengembangan benih jeruk priming, In
e
House Training Sertifikasi benih dan SNI ISO/IEC 17025:2008. Outcom

kegiatan adalah terwujudnya kegiatan pengawasan mutu dan sertifikasi benih


tanaman pangan di Jawa Barat yang sesuai dengan tujuan yang ditetapkan,
Tersertifikasinya benih padi sebanyak 800 unit, produksi 10.000 ton, jagung 50
unit, produksi 500 ton, kedelai 250 unit, produksi 1400 ton, Terjaminnya mutu
benih tanaman pangan di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat, terwujudnya
kesepahaman 150 orang penangkar produsen dalam kegiatan perbenihan
tanaman pangan di Jawa Barat, terwujudnya 150 penangkar benih tanaman
pangan yang komitmen dan bertanggungjawab, tersedianya petugas pengawas
benih tanaman yang kompeten dan professional, tersedianya media informasi
tentang varietas unggul tanaman pangan Jawa Barat, tersedianya benih kentang
bersertifikat sebanyak 275 unit, dengan produksi benih 2800 ton, terwujudnya
kesepahaman 50 orang penangkar dalam kegiatan sertifikasi benih
hortikultura, tersedianya wahana dalam penilaian kegiatan sertifikasi benih
kentang, terwujudnya kesepahaman petugas dalam kegiatan sertifikasi benih
kentang, terlaksananya kegiatan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan di 28 Kabupaten/kota di Jawa Barat.
(5) Pembinaan Perbenihan Kentang di UPTD BPB Kentang Pangalengan, yang
dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa
Barat dengan anggaran sebesar Rp. 1.887.384.800 dan realisasi
Rp. 1.859.618.800 (98,53%). Output kegiatan adalah Operasional

Laboratorium Kultur Jaringan, Perbanyakan Benih Kentang G-0 (5 unit),


Perbanyakan Benih Kentang G-0 Aeroponik (1 unit), Perbanyakan Benih
Kentang G-1 (12 unit), Perbanyakan Benih Kentang G-2 (3 Ha), Manajemen
Lahan (7 Ha), Pertemuan Penangkar Benih Kentang, Administrasi Kegiatan,

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-398


Kegiatan Pameran/Bazar, Monitoring, Pembinaan, dan Koordinasi Kegiatan.
e
Outcom kegiatan adalah tersedianya Benih Kentang G-0 = 90.000 knol, G-1
= 180.000 knol, dan G-2 = 45.000 kg (45 Ton).
(6) Pengembangan Benih Hortikultura dan Aneka Tanaman di BPBHAT, yang
dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa
Barat dengan anggaran sebesar Rp. 2.339.975.000 dan realisasi Rp.
2.303.320.800 (98,43%). Output kegiatan adalah Penyediaan benih

hortikultura dan aneka tanaman di BPBHAT melalui cadangan benih untuk


bantuan ke masyarakat, perbanyakan benih buah-buahan, Ketersediaan Benih
Eksotik Buah-Buahan, Ketersediaan Benih Sumber Buah-Buahan, perbanyakan
benih sayuran, Temu Penangkar Benih Buah-Buahan Se-Jawa Barat,
Pemeliharaan Pohon Induk Buah-Buahan BPBHAT dan Sub Unitnya,
Pemberdayaan SDM Kultur Jaringan Ketersediaan Benih Tanaman Hias Koleksi,
Ketersediaan Benih Tanaman Pot dan Lanskap, Ketersediaan Benih Tanaman
Daun Indah, Ketersediaan Benih Tanaman Bunga Potong, Ketersediaan Benih
Tanaman Anggrek, Ketersediaan Tanaman Obat Keluarga, Ketersediaan
Tanaman Obat Rimpang, Temu Penangkar / Produsen Benih Florikultura dan Obat
Se-Jawa Barat, Pemeliharaan Pohon Induk Tanaman Florikultura, Obat, Tanaman
Langka dan Khas Daerah, Ketersediaan Benih Hortikultura dan
e
Florikultura Melalui Kultur Jaringan. kegiatan adalah tercapainya
Outco
m
Target Pengembangan Benih Hortikultura dan Aneka Tanaman BPBHAT,
Cadangan benih 14.060 pohon, perbanyakan benih buah-buahan 10.000
pohon,benih buah eksotik 515 pohon, Benih sumber buah-buahan 200 pohon,
Perbanyakan Benih Tomat 20.000 batang,Temu Penangkar Buah-buahan 25
Orang, Pemeliharaan Pohon induk buah-Buahan 2027 pohon,Pemberdayaan SDM
Kultur Jaringan 25 Orang, benih tanaman hias koleksi 245 pohon, benih tanaman
pot dan landscape 4570 pohon, benih Tanaman daun indah 1150 pohon, benih
tanaman bunga potong 3000 pohon, Benih tanaman anggrek 485 pohon,
Tanaman obat keluarga 625 pohon, Tanaman Obat rimpang 1200 Kg,
Pemeliharaan Pohon induk Tanaman Florikultura, obat, tanaman langka dan khas
daerah 47.841 pohon, benih kultur jaringan 1.500 botol.
(7) Pengembangan Teknologi Mekanisasi Pertanian di Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa
Barat Pengembangan Teknologi Mekanisasi Pertanian di Jawa Barat dengan
jumlah anggaran Rp. 1.299.422.000 dan realisasi Rp. 1.281.686.000 (98,64%).
Output kegiatan adalah Pengembangan inovasi dan diseminasi teknologi

alsintan dalam upaya peningkatan agribisnis di Jawa Barat melalui


perancangan prototype alsintan, fabrikasi : (mesin pemipil jagung), modifikasi

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-399


alsin : (Mesin Power Threser Kedelai), rapat koordinasi dan sonkronisasi
pengembangan alsintan, Pemutakhiran Database Alsintan, Bimbingan Teknis
Operasional dan Optimalisasi Pemanfataan Alsin Brigade Tanam, Revitalisasi
Pemanfaatan Traktor Roda 2 di 4 Kabupaten, Bimbingan Teknis UPJA/Petani
Penerima Alsin Bantuan Gubernur, Uji Kinerja Prototype Alsintan, Uji Petik Alsintan
yang beredar di tingkat Petani, Uji Mutu Alsintan Buatan Bengkel/Pengrajin,
Sosialisasi Pengujian Hasil Pengembangan Alsintan, Bimbingan Teknis
Pengelolaan dan Pemanfaatan Alsintan, Magang Petugas dan Bengkel/UPJA
Binaan ke Provinsi Jawa Timur, pembinaan, supervisi, monitoring, evaluasi dan
pelaporan, Penggandaan Alsin Power Threser Kedelai
e
dan Aplikasi Uji Coba di Tingkat Petani. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya produktivitas dan produksi agribisnis, meningkatnya penggunaan
teknologi alsintan dalam upaya peningkatan produksi, produktivitas dan
kualitas produksi pertanian.
(8) Pengembangan Benih Palawija di BPB Palawija, yang dilaksanakan oleh Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat dengan jumlah
anggaran Rp. 2.144.670.000 dan realisasi Rp. 2.113.967.700 (98,57%).
Output kegiatan adalah tersedianya benih sumber palawija di Jawa Barat

30%) melalui Perbanyakan Benih Palawija Kelas Benih Dasar (BS-BD),


Perbanyakan Benih palawija Kelas Benih Pokok (BD-BP), Pengolahan hasil,
promosi, dan distribusi benih palawija, temu usaha perbenihan palawija , temu
lapang penangkar benih palawija, forum perbenihan, Temu Lapang Penangkar
Benih Palawija Bersama Gubernur Jawa Barat, monitoring, supervisi, dan
pembinaan kegiatan, Akselerasi Penyediaan Benih Sumber Kedelai Pola
e
Kemitraan. kegiatan adalah tersedianya Benih Palawija bersertifikat
Outco
m
:Benih Dasar 1.800 Kg, dan Benih Pokok 29.700 Kg, Benih Dasar 1.000 Kg, dan
Benih Pokok 4.000 Kg, Benih Dasar 900 Kg, dan Benih Pokok 36.000 Kg, Benih
Dasar 800 Kg, dan Benih Pokok 32.000 Kg.
(9) Peningkatan Produksi dan Produktivitas Komoditas Serealia dan Jagung, yang
dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa
Barat dengan anggaran sebesar Rp. 3.960.000.000 dan realisasi
Rp. 3.793.861.975 (95,80%). Output kegiatan adalah Koordinasi Pencapaian

Produksi Serealia (Subround ) Tahun 2014, Pemantapan Sasaran Produksi


Serealia (Padi dan Jagung) Tahun 2015, Koordinasi Peningkatan Produksi Beras
Nasional (P2BN) Jawa Barat, Evaluasi SL-PTT dan Bantuan Benih Serealia (Padi
dan Jagung) Tahun 2013, Pendampingan dan Pengawalan Tahun 2014 serta
Penyusunan Rancangan Tahun 2015, Gerakan Peningkatan Penerapan
Teknologi Serealia (Padi dan Jagung) di Kawasan Jawa Barat Selatan, Forum
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-400
Perbenihan Serealia (Padi dan Jagung), Pertemuan Hibah Uang Kegiatan
Serealia (Padi dan Jagung) Tahun 2012 dan 2013 serta Koorinasi/ Evaluasi
Tahun, Workshop Kelengkapan Berkas Hibah Uang Kegiatan Serealia (Padi dan y
Jagung) Tahun 2014, Temu Lapangan (Field Da ) Pengembangan Agribisnis
Padi Hibrida, Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Budidaya Padi
Organik, Pengembangan Agribisnis Padi, Jagung Hibrida dan Sorghum di Lokasi
Badan Pengembangan Agribisnis Cikadu (BPAC), Pilot Project Pengembangan
Teknologi Budidaya Padi Apung di Lahan Rawan Banjir, Pilot Project Kemitraan
Pengembangan Produksi Serealia Lain (Sorghum) dalam rangka Penyediaan
Bahan Baku Pangan Lokal, Pilot Project Informasi Teknologi Jagung Hibrida
Varietas Unggul/Baru, Pilot Project Informasi Teknologi Padi Hibrida Varietas
Unggul/Baru, Gerakan Pengawalan Tanam, Panen dan Produktivitas Padi,
Gerakan Pengawalan Tanam, Panen dan Produktivitas Jagung, Pilot Project Show
Windows Teknologi Budidaya Padi Sawah di Kabupaten Karawang, Persiapan
dan Evaluasi Kegiatan Serealia (Padi dan Jagung) Tahun 2014, Pertemuan
Kemitraan Jagung Tahun 2014, Pertemuan Koordinasi Penanggulangan OPT
Padi dan Jagung, Gerakan Pengendalian OPT Padi/Jagung, Pelaporan dan
Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Selerealia (Padi dan
e
Jagung) Tahun 2014, Kajian Akademis Cadangan Benih Daerah . Outcom
kegiatan adalah Tercapainya sasaran produksi tanaman pangan Tahun 2014 di
Jawa Barat : a)Padi sebanyak 11.610.016 Ton Gabah Kering Giling b)Jagung
sebanyak 1.102.505 Ton Pipilan Kering.
(10) Peningkatan Produksi dan Produktivitas Komoditas Aneka Kacang dan Umbi di
Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan
Provinsi Jawa Barat dengan jumlah anggaran Rp. 3.400.000.000 dan
realisasi Rp. 3.018.175.102 (88,77%). Output kegiatan adalah Koordinasi dan

Evaluasi Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Komoditas Aneka


Kacang dan Umbi, Gerakan Tanam / Panen Kedelai, Pembinaan, Pengawalan dan
Monitoring Kedelai, Penyusunan SOP Budidaya dan Penangkaran Aneka Kacang
dan Umbi, Penerapan Teknologi Budidaya Aneka Kacang dan Umbi, Workshop
Bantuan Hibah SL-PTT Kedelai, Field Day (Temu Lapang) di Lokasi Pengembangan
Aneka Kacang dan Umbi, Pembinaan, Pengawalan dan Monitoring Aneka
Kacang dan Umbi Non Kedelai, Identifikasi Potensi Pangan Alternatif Sumber
Karbohidrat, Pertemuan Koordinasi Penanggulangan OPT Akabi, Gerakan
Pengendalian OPT Akabi, Temu Usaha Aneka Kacang dan Umbi, Bimbingan
Teknis Penerapan Teknologi Kedelai, Rapat Wilayah
e
Komoditas Aneka Kacang dan Umbi. kegiatan adalah Peningkatan
Outco
m
Produksi untuk Komoditas Akabi (Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Ubi

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-401


Kayu dan Ubi Jalar) Tahun 2014 di Jawa Barat sebesar 3-5%) dari Produksi Tahun
2013.
(11) Pusat Pemuliaan Padi Varietas Pandanwangi dan Pengembangan Varietas
Unggul (TKW-13), yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman
Pangan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000
dan realisasi Rp. 995.200.000 (99,52%). Output kegiatan adalah Persiapan

Kegiatan Pemurnian dan Pengembangan Padi Varietas Pandanwangi Unggulan


Lokal Cianjur-Jawa Barat, Pemurnian Benih Padi Varietas Pandanwangi
Kerjasama dengan Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Pengembangan
Budidaya Padi Varietas Pandanwangi, Pemantapan Agribisnis Beras
Pandanwangi Unggulan Lokal Cianjur-Jawa Barat, Penyusunan SOP Budidaya Padi
Varietas Pandanwangi, Evaluasi Kegiatan Pemurnian dan Pengembangan Padi
Varietas Pandanwangi Unggulan Lokal Cianjur-Jawa Barat, Pelaporan
e
Kegiatan Padi Pandanwangi Unggulan Lokal Cianjur-Jawa Barat. Outcom

kegiatan adalah tersedianya Benih Hasil Pemurnian dan Produksi Beras


Pandanwangi Tahun 2014 :Benih Hasil Pemurnian sebanyak 12 Ton Benih,
Produksi Padi Varietas Pandanwangi sebanyak 180 Ton Gabah Kering Giling.
(12) Pengembangan Agribisnis Mangga Gedong Gincu (TKW-31), yang dilaksanakan
oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat dengan
anggaran sebesar Rp. 988.865.000 dan realisasi Rp. 988.865.000 (100%).
Output kegiatan adalah Persiapan Kegiatan Pengembangan Sentra Produksi

Mangga Gedong Gincu dengan Teknologi Off Season 1 Kali, Sosialisasi


Pengembangan Sentra Produksi Mangga Gedong Gincu dengan Teknologi Off
Season di Kabupaten Majalengka, Cirebon dan Indramayu 1 kali, Penyusunan
son e
SOP Mangga Gedong Gincu dengan Teknologi Off Sea 1 kali.
Outco
m
kegiatan adalah meningkatnya luas kebun mangga gedong gincu seluas 21 Ha
yang menerapkan teknologi off season.
(13) Kegiatan Pengembangan Usaha Peternakan, yang dilaksanakan oleh Dinas
Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 1.205.812.450 realisasi keuangan sebesar Rp. 1.179.566.041 (97,82%).
Output kegiatan adalah identifikasi 6 (enam) kelompok ternak (komoditi sapi

potong, sapi perah, domba, kambing, ayam buras dan itik) tingkat Jawa Barat
untuk diajukan ke lomba agribisnis peternakan tingkat nasional; dukungan temu
penyuluh; temu usaha agribisnis peternakan antara pelaku usaha/produsen di
Jawa Barat dengan konsumen di luar Jawa Barat; pembinaan pelaku usaha
pengolahan hasil peternakan di Jawa Barat, pembinaan organisasi
profesi/asosiasi peternakan di Jawa Barat; 5 (lima) event promosi hasil peternakan
di Jawa Barat dan luar Jawa Barat; gerakan minum
susu bagi 8.000 siswa/anak-anak usia sekolah dasar/MI di 4 (empat) wilayah
pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Barat; pembinaan pelaku inovasi
pengolahan dan pemasaran hasil peternakan 26 kabupaten/kota di Jawa Barat,
peningkatan wawasan 45 SDM pelaku usaha pengolahan hasil peternakan di Jawa
Barat, rapat koordinasi stabilisasi harga daging; pembangunan arena
e
promosi peternakan. kegiatan adalah Pengembangan Usaha
Outco
m
Peternakan adalah terseleksinya dan terbinanya kelompok peternak 6 (enam)
komoditi peternakan yaitu sapi perah, sapi potong, domba, kambing, itik dan
ayam buras yang berprestasi di Jawa Barat serta 4 (empat) kelompok ternak sapi
potong, kambing, itik dan ayam buras untuk diikutsertakan dalam lomba
kelompok peternak tingkat nasional, terfasilitasinya temu penyuluh terhadap
1.000 orang penyuluh, terselenggaranya kegiatan temu usaha agribisnis
peternakan, diperolehnya database kelembagaan peternakan di Jawa Barat
sebagai bahan penunjang pengembangan usaha di Jawa Barat, terbinanya 25
orang anggota organisasi profesi/asosiasi dibidang peternakan di Jawa Barat;
terpromosikan hasil-hasil produk peternakan di Jawa Barat dan Luar Jawa Barat;
terlaksananya “Gerakan Minum Susu” untuk meningkatkan kecerdasan sumber
daya manusia (SDM) anak-anak Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
di 4 (empat) wilayah di Jawa Barat; terselenggaranya lomba inovasi pengolahan
dan pemasaran hasil peternakan di Jawa Barat, terbinanya pelaku usaha
pengolahan hasil peternakan di Jawa Barat, meningkatnya keterampilan 45
SDM pelaku usaha pengolahan hasil peternakan; terfasilitasinya rapat
koordinasi stabilisasi harga daging, terfasiltasinya arena promosi peternakan,
(14) Kegiatan Pengembangan Produksi Ternak di Jawa Barat, yang dilaksanakan
oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 411.175.000 dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 387.574.500
(94,26%). Output kajian penyelamatan sapi pedet produksi Jawa Barat di
wilayah sentra budidaya ternak pada 4 kabupaten (Tasikmalaya, Kuningan,
e
Bandung dan Bandung Barat). kegiatan adalah terkoordinasinya
Outco
m
pengembangan budidaya ternak di 20 kabupaten/kota se Jawa Barat,
teridentifikasinya penguatan sistem rekording ternak melalui kajian penerapan
sistem rekording ternak pada 7 kabupaten (Tasikmalaya, Pangandaran,
Sukabumi, Cianjur, Subang, Sumedang dan Kuningan) sebagai sentra budidaya
sapi potong, teridentifikasinya data pedet sapi perah dan sapi potong.
(15) Kegiatan Fasilitasi Pakan dan Kebutuhan Dasar Balai Perbibitan dan
Pengembangan Inseminasi Buatan (BPPIB) Ternak Sapi Perah Bunikasih, yang
dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-403


anggaran sebesar Rp. 1.620.188.750, realisasi anggaran sebesar
Rp. 1.595.063.750 (98,51%). Output produksi susu ternak menjadi 12

liter/ekor/hari, kebun rumput seluas 10 ha, 1 (satu) set pakaian kerja


lapangan, 1 (satu) set peralatan kandang, 1 (satu) set obat hewan, 1 (satu) set
peralatan kebun rumput, 1 (satu) pupuk organik, 1 (satu) set pupuk
anorganik; 240 ton pakan konsentrat dan 1 (satu) set vitamin dan mineral, 1
(satu) set garam dan 1 (satu) set Calf Milk Replacer, 180 ton hijauan pakan
e
ternak. kegiatan adalah terjaminnya produksi dan produktivitas
Outco
m
ternak sapi perah dengan sarana pemeliharaan ternak sapi perah, sarana
penanaman, pemeliharaan, panen dan distribusi hijauan pakan ternak, pakan
konsentrat ternak sapi perah
(16) Kegiatan Fasilitasi Penyediaaan Pakan Ternak dan kebutuhan dasar lainnya di
BPT Sapi Perah dan HMT Cikole Lembang, yang dilaksanakan oleh Dinas
Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 2.216.494.300, realisasi anggaran sebesar Rp. 2.211.832.300 (99,79%).
Output ketersediaan 12 bulan honorarium tenaga harian lepas penyabit
rumput; pengadaan bahan obat-obatan kesehatan hewan; pengadaan bahan
e
pakan ternak sapi perah selama 12 bulan. kegiatan adalah
Outco
m
terpeliharanya ternak sapi perah sebanyak 232 ekor; produksi susu sebanyak
326.017 liter (* data per 30 Desember 2014), tercapainya pertambahan bobot
badan ternak 0,5 kg/ekor/hr, dicapainya berat lahir ternak jantan sebesar 40,5 kg
dan berat lahir ternak betina sebesar 38,7 kg,
(17) Kegiatan Fasilitasi Penyediaan Pakan dan Kebutuhan Dasar di BPPT Sapi
Potong Ciamis, yang dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.141.393.750 realisasi anggaran
e
sebesar Rp. 1.139.728.050 (99,85%). kegiatan adalah
Outco
m
terlaksananya budidaya ternak sapi potong sebanyak 250 satuan ternak;
tersedianya straw semen beku sebanyak 10.000 dosis; dan tersedianya bibit
ternak sapi potong berkualitas sebanyak 20 ekor. Output kegiatan tersedianya

honorarium petugas kandang, pemelihara kebun rumput dan petugas teknis


lainnya sebanyak 7.625 HOK, tersedianya obat-obatan ternak untuk 1 Tahun,
tersedianya konsentrat sapi potong untuk proses budidaya sebanyak 273.750 kg,
ketersediaan HMT sebanyak 295.000 kg, serta peralatan kandang dan kebun
untuk 1 Tahun.
(18) Kegiatan Fasilitasi Pakan dan Kebutuhan Dasar di BPPTD Margawati dan
SUPPTD Bunihayu Subang/Trijaya, yang dilaksanakan oleh UPTD Balai
Perbibitan dan PengembanganTernak Domba Margawati dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 3.549.746.820, realisasi anggaran sebesar

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-404


Rp. 3.548.146.820 (99,95%). Output kegiatan tersedianya obat-obatan
ternak; bahan baku konsentrat; tambahan hijauan pakan ternak; bahan baku
untuk fermentasi ampas tahu; pupuk urea; pakaian kerja lapangan; peralatan
kesehatan ternak pakai habis dan Tambahan jaringan penyiraman kebun
e
rumput. kegiatan adalah dihasilkannya bibit domba berkualitas 10%
Outco
m
dan ternak tersertifikasi sebanyak 47 ekor,
(19) Kegiatan Fasilitasi Pakan dan Kebutuhan Dasar di BPPT UPTD Pengembangan
Perbibitan Ternak Unggas Jatiwangi, yang dilaksanakan oleh Dinas
Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 1.988.213.100 realisasi anggaran sebesar Rp. 1.984.293.600 (99,80%).
Output kegiatan ketersediaan kebutuhan bahan pakan ternak ayam buras

dan itik selama 12 bulan; peralatan peternakan (Wing Band dan koran
Brooding periode Starter dan sekam/liter); Upah pegawai selama 12 bulan/1
Tahun honorarium tenaga harian lepas pemelihara ternak; dan jasa untuk uji
e
laboratorium pakan/ sampling. kegiatan adalah meningkatnya
Outco
m
produktivitas ternak ayam buras dan itik (produksi telur/hen days ayam buras
30. dan itik 35%.
(20) Kegiatan Pengujian Mutu Pakan Secara Laboratories di Balai Pengujian Mutu
Pakan Ternak Cikole Lembang, yang dilaksanakan oleh Dinas Peternakan
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 585.161.000,
realisasi anggaran sebesar Rp. 540.905.600 (92,44%). Output kegiatan

ketersediaan satu paket bahan kimia pengujian mutu pakan ternak; satu paket
peralatan laboratorium; kunjungan ke laboratorium pakan luar provinsi; lima ratus
exemplar leaflet, terlaksananya jasa konsultansi dan pre assesment
e
kegiatan adalah terujinya mutu bahan baku/pakan ternak sebanyak
Outcom service
1.063 sampel aktif dan passive di Jawa Barat, sehingga pelayanan
pengujian mutu bahan baku/pakan ternak di Jawa Barat meningkat sebesar
18.11% dibandingkan Tahun 2013 sebesar 900 sampel,
(21) Kegiatan Pengembangan Balai Perbibitan dan Pengembangan Inseminasi
Buatan Ternak Sapi Perah Bunikasih sebagai Pusat Pengembangan Teknologi
Bibit Sapi Perah Berkualitas yang dilaksanakan oleh Dinas Peternakan
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.000.466.250
realisasi anggaran sebesar Rp. 825.424.750 (82,50%). Output kagiatan

penyediaan 10 Ekor sapi Dara Siap IB, 1 (satu) set sarana IB dan embrio transfer,
1 (satu) set peralatan peternakan, 1 (satu) set peralatan laboratorium peternakan,
1 set peralatan pengolahan hasil pertanian, 1 (satu) set peralatan kesehatan
hewan, 1 (satu) set peralatan pemerahan, pengujian, proses dan pengolahan
susu; Alat dan bahan sosialisasi pembinaan peternak, manual
ractices
teknologi sapi perah dan; kursus pengolahan susu, study banding penerapan
rming eeding P
Good Fa Practices dan Good Br pada unit pembibitan
ternak di Jawa Tengah; penilaian bakal calon pejantan oleh Komisi Bibit
Nasional, pembinaan lapangan ke 6 (enam) kelompok peternak binaan.
e rmi ices,
r
a
c
t
i
c
e
s
Outcom ndling Peedingactices ng Pract
P kegiata
Good Br dan Good Ha n di Balai dan 6 (enam)
adalah
kelompok peternak binaan serta dihasilkannya 5mening
(Lima) ekor sapi jantan muda
katnyahasil aplkasi Inseminasi
berstatus nominasi bakal calon pejantan unggul,
penera
Buatan dan Transfer Embrio pan
(22) Kegiatan Pengembangan UPTD Sapi Perah dan HMT GoodCikole Lembang sebagai
Fa
pengembangan teknologi sapi perah dan hijauan makanan ternak berkualitas,
yang dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 889.505.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 884.251.250 (99.41%). Output kegiatan ketersediaan 1 (satu) set bahan

dan alat pengelolaan kebun rumput; 1 (satu) set peralatan pengelolaan


kandang; 1 (satu) set alat dan bahan penunjang kesehatan pemerahan; 1 (satu)
set sarana penunjang recording ternak sapi perah dan informasi; 1 (satu) set
sarana penunjang mesin perah; satu set bahan dan alat penunjang reproduksi
ternak; satu set bahan kimia untuk sterilisasi peralatan pemerahan;

1 (satu) set bahan pengolahan limbah kotoran ternak; 1 (satu) set bahan
kemasan dan pengolahan air susu; sertifikasi produk olahan susu; serta
e
pembinaan dan monitoring ke kelompok binaan. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya ketersediaan jumlah bibit dasar sebesar 21,43%, bibit induk
sebesar 37,14% dan bibit sebar sebesar 34,29%, meningkatnya kualitas susu
yang dihasilkan sesuai dengan SNI, menurunnya kasus penyakit mastitis sub klinis
dari 5% menjadi 4,69%, serta meningkatnya pengetahuan dan wawasan
8 (delapan) kelompok binaan di 7 (tujuh) kabupaten/kota.
(23) Kegiatan Optimalisasi dan Pengembangan BPPT Sapi Potong Ciamis yang
dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.064.756.376 realisasi anggaran sebesar
Rp. 1.044.136.745 (98,06%). Output kagiatan ketersedian straw semen beku

sebanyak 10.000 dosis, meningkatnya pengetahuan dan keterampilan peternak


pada 10 kelompok (60 orang), meningkatnya pengetahuan petugas di balai
sebanyak 10 orang, tersedianya buku budidaya ternak sapi potong sebanyak 150
buah, tersedianya buku pakan ternak sapi potong 150 buku, terlaksananya
pengamatan model pemuliaan dan pengembangan ternak sapi potong di
Provinsi Sumatera Barat 1 kegiatan, terlaksananya pengujian kesehatan ternak
baik pejantan maupun betina, pengujian kualitas straw 50 dosis serta

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-406


pengujian pakan ternak 5 sampel, terlaksananya bimbingan teknis tenaga ahli
bibit dan semen beku 2 kali, terlaksananya pelatihan formulasi dan teknologi
pakan 2 orang, terlaksananya pengamatan model pembibitan dan
pemeliharaan pejantan di BIBD Ungaran 1 kegiatan, terlaksananya workshop
dokumentasi ISO 9001 : 2008 dan kursus audit internal 4 orang, tersedianya profil
balai 2.500 lembar, terlaksananya bimbingan teknis implementasi sop
e
dan penilaian lab semen beku 1 kegiatan. Outcom kegiatan adalah
ketersediaan ternak sapi potong berkualitas sebanyak 20 ekor.
(24) Kegiatan Pengembangan UPTD BPPT Unggas Jatiwangi sebagai Pusat
Pengembangan Teknologi Bibit Ternak Unggas Berkualitas, yang dilaksanakan
oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 380.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 379.301.445
(99,82%). Output kegiatan ketersediaan alat kedokteraan hewan (Spoit
e
Disposibl , Kapas, Syringe ); kapur pertanian, obat-obatan (antiboitika,
antiparasit, vitamin, vaksin, desinfektan, feed aditive); larutan Kimia (nitrogen
ox. e
cair, alkohol, NaCl); dan alat laboratorium peternakan Cooler b Outcom
kegiatan adalah meningkatnya produktivitas ternak ayam buras (produksi
telur/hen da ys ayam buras) menjadi 30% dan produktivitas ternak itik lokal
(produksi telur/hen days itik lokal) menjadi 35% dan kualitas bibit ternak ayam
buras dan itik lokal yang optimal dalam rangka penyediaan bibit ternak untuk
masyarakat.
(25) Kegiatan Bimbingan Teknologi Demontrasi Farm, yang dilaksanakan oleh
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 645.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 583.292.375 (90,43%).
Output kegiatan adalah pembinaan kelompok peternak di 5 lokasi sekitar

BPAC CIkadu Kabupaten Cianjur sebanyak 200 orang, pembinaan dan


bimbingan teknis dan teknologi peternakan kerjasama dengan perguruan tinggi
untuk 50 orang, penguatan prasarana dan sarana di lokasi ATP (BPAC)
Kabupaten Cianjur berupa penyediaan bibit rumput dan pencetakan kebun koleksi
seluas 1 ha serta pemeliharaan kebun rumput seluas 5 Ha, penyediaan pupuk,
bahan pakan ternak, obat-obatan. Output lainnya adalah terlaksananya
peningkatan wawasan dan pengetahuan ke Sumber Teknologi dengan
mengunjungi Batam Expo diikuti sebanyak 11 orang termasuk petugas dari
e
Kabupaten Cianjur, Garut, dan Ciamis. kegiatan adalah terbinanya
Outco
m
kelompok peternak di sekitar BPAC Cikadu Kabupaten Cianjur; terbina dan
terselenggaranya bimbingan teknis dan teknologi peternakan; terfasilitasinya
penguatan prasarana dan sarana di Lokasi ATP (BPAC) Cikadu Kabupaten
Cianjur; meningkatnya wawasan dan pengetahuan SDM dari sumber teknologi;

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-407


termonitor, terevaluasi dan terbinanya kegiatan bimbingan teknologi
demonstrasi farm.
(26) Kegiatan Pengembangan Usaha Integrasi Sentra Penggembalaan Sapi Potong
dan Domba di Kabupaten Cianjur dan Kabupaten/kota Sukabumi, yang
dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 415.368.000, realisasi anggaran sebesar
Rp. 380.494.400 (91,60%). Output kegiatan adalah penyusunan kajian

pemetaan sosial ekonomi akibat limbah kotoran ternak di sekitar Badan


Pengelola Agribisnis Cikadu Kabupaten Cianjur yang merupakan kerjasama
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan Fakultas Peternakan Universitas
Padjadjaran Bandung; monitoring, evaluasi dan pembinaan kegiatan usaha
integrasi sentra penggembalaan sapi potong dan domba di Kabupaten Cianjur
dan kabupaten/kota Sukabumi; pelaksanaan bimbingan teknologi peternakan
berbasis lingkungan di Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi dan Kota
Sukabumi dengan jumlah peserta masing-masing sebanyak 25 orang;
pelaksanaan pertemuan diseminasi teknologi alat dan mesin peternakan yang
diikuti oleh 50 orang petugas dan peternak se Jawa Barat, peningkatan sumber
daya manusia dan teknologi untuk membandingkan potesi lokal dengan
e
mengunjungi Provinsi Jawa Timur. kegiatan adalah tersedianya
Outco
m
1 dokumen kajian pemetaan sosial ekonomi akibat dampak limbah kotoran ternak
di sekitar BPAC Kabupaten Cianjur; termonitor, terevaluasi dan terbinanya
kegiatan usaha integrasi sentra penggembalaan sapi potong dan domba di
Kabupaten Cianjur dan kabupaten/kota Sukabumi; terlaksananya bimbingan
teknologi peternakan berbasis lingkungan; terlaksananya kegiatan diseminasi
teknologi alat dan mesin peternakan; serta meningkatnya pengetahuan dan
wawasan sumber daya manusia dan teknologi dalam menggali potensi sumber
daya lokal bidang peternakan.
(27) Kegiatan Piloting Penanggulangan Kemiskinan melalui Pemberdayaan Usaha
Peternakan, yang dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 978.905.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 973.905.000 (99,49%). Output kegiatan ketersediaan magang
peternak domba; ketersediaan bahan praktek magang budidaya ternak domba.
e
Outcom kegiatan adalah kesejahteraan masyarakat miskin di Jawa Barat
sebanyak 4 kelompok (Desa Mekarlaksana Kecamatan Cikadu Kabupaten
Cianjur, Desa Padaluyu Kecamatan Tanggeung Kabupaten Cianjur, Desa
Randusari Kecamatan Cibeureum Kabupaten Kuningan dan Desa Wanawali
Kecamatan Cibatu Kecamatan Purwakarta) dengan tambahan pendapatan dari

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-408


hasil pemeliharaan ternak domba sebesar Rp. 250.000/orang/bln sehingga
dalam waktu 5 bulan sebesar Rp. 1.250.000.
(28) Kegiatan Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Pakan Ternak dalam Mendukung
Produksi dan Produktivitas Ternak yang dilaksanakan oleh Dinas Peternakan
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 253.000.000,
realisasi anggaran sebesar Rp. 243.848.860 (96,38%). Output kegiatan
adalah pertemuan koordinasi dengan kabupaten/kota, pengawasan dan
e
pengambilan sampel pakan/bahan pakan sebanyak 40 sampel. Outcom

kegiatan adalah terlaksananya evaluasi kegiatan hijauan pakan ternak yang


berkualitas melalui kegiatan pertemuan yang dihadiri petugas dinas yang
melaksanakan fungsi peternakan di 27 kabupaten/kota serta pendataan dan
penyusunan buku hijauan pakan berkualitas. terlaksananya apresiasi
pengelolaan pakan tambahan yang berkualitas melalui kegiatan pertemuan dan
kunjungan lapangan petugas dinas kabupaten/kota yang menangani fungsi
peternakan ke kelompok pengolahan pakan ternak unggas dan ruminansia di
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. terlaksananya pengawasan mutu pakan di
20 kabupaten/kota
(29) Kegiatan Penguatan Kualititas dan Kuantitas Bibit Ternak dalam Meningkatkan
Produktivitas Ternak dan Ikonisasi Sapi Rancah sebagai Ikon Sapi Jabar, yang
dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.333.555.800 dengan realisasi anggaran sebesar
Rp. 1.261.315.820 (94,58%). Output kegiatan proposal usulan penetapan
rumpun dan ekspose sapi rancah/pasundan oleh Tim Fapet UNPAD dihadapan
e
Komisi Penilaian Penetapan Pelepasan Rumpun Galur Ternak. Outcom

kegiatan adalah 1). terpilihnya ternak bibit sebanyak 18 ekor dari 6 komoditi
ternak; 2). tersedianya roadmap pengembangan populasi sapi pasundan (sapi
stock
lokal Jawa Barat di Jawa Barat, melalui ketersediaan kajian penyusunan on
pengembangan foundati sapi Pasundan di BPPT Sapi Potong
Cijeungjing-Ciamis dan roadmap pengembangan sapi Pasundan di wilayah ne
basis populasi (buffer zo hutan dan pesisir Selatan) Jawa Barat; analisis
matrik kontekstual sebagai dasar penyusunan roadmap pemurnian dan ock
pengembangan Found ation st sapi Pasundan di BPPT Sapi Potong ck
Cijeungjing dan analisis matrik kontekstual sebagai dasar penyusunan roadmap
ion sto
pemurnian dan pengembangan Foundat sapi Pasundan di 11
kabupaten yaitu Kabupaten Ciamis, Tasikmalaya, Garut, Sumedang, Kuningan,
Majalengka, Purwakarta, Cianjur dan Sukabumi; 3). Ditetapkannya sapi
Rancah/ Pasundan sebagai rumpun/ galur ternak sapi lokal Jawa Barat dengan
Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-409


1051/Kpts/SR.120/10/2014, tanggal 13 Oktober 2014 tentang Penetapan
Rumpun Sapi Pasundan.
(30) Kegiatan Penataan Kawasan Peternakan di Hulu DAS Citarum, yang
dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 3.794.978.875 realisasi anggaran sebesar
Rp. 1.797.423.76 (47,36%). Output kegiatan adalah 9 unit kandang komunal

dan bangunan pendukungnya dengan kondisi fisik sebesar 37,75%; 1 unit


pengolahan limbah terintegrasi; 1 unit penyimpan hasil pengolahan limbah; 2
unit alat pengolahan dan sarana penunjangnya; 1 bangunan gapura penanda
kawasan peternakan; 1 set sarana penunjang kandang komunal; serta hasil
dari beberapa sub kegiatan yang meliputi 1 dokumen kajian UKL UPL, 1
dokumen hasil kajian penataan kawasan peternakan, lahan hijauan makanan
ternak seluas 5 ha yang ditanami bibit rumput; penguatan sarana dan
prasarana Gapoktan sebanyak 1 kegiatan; identifikasi dan sosialisasi; 1
kegiatan alat pendukung budidaya peternakan; serta evaluasi kegiatan,
e
sedangkan kegiatan penataan kawasan peternakan di Hulu DAS
Outco
m
Citarum adalah tersedianya 1 kegiatan unit kandang komunal dengan kondisi fisik
sebesar 37,75%. Tersedianya 1 kegiatan unit pengolahan limbah terintegrasi,
tersedianya 1 set sarana penunjang kandang komunal, tersedianya hijauan
makanan ternak seluas 5 Ha , tersedianya 1 kegiatan sarana dan prasarana
gapoktan, teridentifikasinya kegiatan penataan kawasan peternakan di hulu DAS
Citarum, tersosialisasikannya penataan kawasan peternakan di hulu DAS
Citarum sebanyak 3 kali, terjadinya penguatan sarana dan prasarana gapoktan,
tersedianya alat pendukung budidaya peternakan 1 kegiatan, termonitornya dan
terdampingnya serta terevaluasinya kegiatan penataan kawasan peternakan di
Hulu DAS Citarum. Dan tujuan akhir kegiatan adalah Tertatanya kawasan
peternakan di Hulu DAS Citarum.
(31) Kegiatan Pengembangan UPTD BPPT Domba Margawati Sebagai Pusat
Pengembangan Teknologi Bibit Domba Berkualitas, yang dilaksanakan oleh
UPTD Balai Perbibitan dan Pengembangan Ternak Domba Margawati
dengan anggaran sebesar Rp. 587.756.000, realisasi anggaran sebesar Rp.
586.958.180 (99,86%). Output ketersedian bibit domba Garut pejantan dan

betina; bahan olahan prosessing pengawetan hijauan makanan ternak;


magang peternak domba; uji pemuliaan bibit ternak domba, sertifikasi ternak
domba garut; Pra ISO 9001- 2008, pembinaan kelompok peternak domba.
e
Outcom kegiatan adalah BPPTD Margawati sebagai pusat informasi domba di
Jawa Barat, terlaksananya magang peternak domba sebanyak 100 orang per
tahun dan terbinannya 25 Kelompok Ternak Domba di 12 kabupaten/kota.
(32) Kegiatan Pengembangan, Teknologi Perbenihan Tanaman Perkebunan, yang
dilaksanakan oleh UPTD BPBTP Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
memiliki alokasi anggaran sebesar Rp. 4.802.996.200, dengan realisasi
anggaran sebesar Rp. 4.666.613.395 (97,16%), Output kegiatan adalah

tersedianya Benih Kopi Arabika 1.000.000 butir (Janji Gubernur), tersedianya


Benih Kopi Arabika 120.000 butir, Terpeliharanya 13 kebun dinas (222,78 Ha),
kebun sumber benih Kopi LS.795 1 ha, Calon Kebun Entress Kopi Robusta 1 ha,
Calon Kebun Induk Kakao 5 ha, Calon Kebun Induk Kopi Arabika LS. 795 2 ha,
Calon Kebun Induk Kemiri Sunan 40 ha, 1 dokumen informasi inovasi teknologi
e
perbenihan. kegiatan adalah tersedianya benih unggul tanaman
Outco
m
perkebunan serta kebun sumber benih tanaman perkebunan.
(33) Kegiatan Pengawasan Mutu dan Pengawasan Peredaran Benih Tanaman
Perkebunan, yang dilaksanakan oleh UPTD BP2MB Dinas Perkebunan
Provinsi Jawa Barat memiliki alokasi anggaran sebesar Rp. 989.198.000
dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 985.739.900 (99,65%). Output

kegiatan adalah fasilitasi diseminasi standar mutu benih tanaman perkebunan,


fasilitasi pengawasan mutu dan peredaran benih tanaman perkebunan,
pelayanan sertifikasi benih tanaman perkebunan, pertemuan teknis
pengawasan mutu dan peredaran benih tanaman perkebunan, adopsi
pengembangan IPTEK pengawasan mutu dan peredaran benih tanaman
perkebunan, koordinasi, konsultasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan
e
kegiatan. kegiatan adalah terkendalinya pengawasan peredaran
Outco
m
benih tanaman perkebunan yang tidak bermutu di Jawa Barat.
(34) Kegiatan Peningkatan Produksi Tanaman Perkebunan, yang dilaksanakan oleh
Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat memiliki alokasi anggaran sebesar
Rp. 2.635.799.660 dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 2.502.377.460
(94,94%). Output kegiatan adalah terlaksananya Demplot Teknis Intensifikasi

Teh Pola Recovery di 11 Kabupaten, pertemuan teknis komoditas perkebunan kepada petani
perkebunan rakyat 4 komoditas (Karet, Kopi, Teh, danTebu) di 12 Kabupaten
masing-masing 2 kali, Pertemuan di Tingkat Provinsi 2 kali, pengawalan dan penyaluran
pupuk bersubsidi di 12 kabupaten/kota, Pengawalan pelaksanaan kegiatan
pengembangan tebu dalam rangka pencapaian swasembada gula di Jawa Barat (6
Kabupaten ), berupa pertemuan di TK Provinsi 2 kali, pertemuan Antisipasi Kebakaran Tebu
di 5 Wilayah PG masing-masing 2 kali dan monev pelaksanaan pengembangan Tebu di
6 Kabupaten, Pengawalan pelaksanaan Gerakan Penyelamatan Agribisnis Teh
Nasional (GPATN ) di 8 Kabupaten, berupa pertemuan koordinasi TK. Provinsi
3 kali, monev pelaksanaan kegiatan GPATN di 8 Kabupaten, Koordinasi dan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-411


mengikuti pertemuan-pertemuan di Luar Provinsi dalam rangka pengawalan
e
kebijakan produksi tanaman perkebunan. kegiatan adalah adanya
Outco
m
kebun percontohan inovasi teknologi/teknis budidaya tanaman perkebunan untuk 4
komoditas (Karet, Teh, Kopi dan Tebu) di 12 Kabupaten (Bdg, B.Brt, Sbg, Pwkt, Smdg, Mjlk,
Grt, Tsk, Cms, Skbm, Cjr) dan 19 Kelompok Tani melalui pembinaan teknis berupa Demplot,
pertemuan teknis diharapkan dapat menerapkan teknologi budidaya tanaman perkebunan
(Karet, Teh, Kopi dan Tebu) sesuai dengan standar teknis untuk memperbaiki produksi dan
produktivitas usahataninya, Petugas, petani dan stakeholder pupuk di 12
Kabupaten /Kota yang membidangi perkebunan mendapat pembinaan

tentang mekanisme penyaluran penggunaan sarana produksi perkebunan


khususnya pupuk bersubsidi untuk memenuhi kebutuhan petani perkebunan.
Diperoleh data dan informasi mengenai kebutuhan pupuk petani perkebunan di 12
Kabupaten (Bdg, Skbm, Mjlk, Grt, Bgr, Kt Bjr, Cms, Smdg, Tsk, Pwkt, Sbg, Kng )
sebagai dasar penyusunan RDKK di Kelompok Tani, diperoleh data /informasi
mengenai perkembangan pelaksanaan pengembangan Tebu di Jawa Barat
tahun 2014 dan diperolehnya data penurunan tingkat kebakaran Tebu.
Pengawalan berupa rapat koordinasi, kegiatan antisipasi kebakaran kebun
Tebu yang dilaksanakan di 5 Wilayah PG (6 Kabupaten) yang melibatkan
stakeholder agribisnis Tebu (Dinas Kabupaten, PG, KPTR, Asosiasi dan
petani/Kelompok Tani), Diperoleh data dan informasi mengenai perkembangan
pelaksanaan GPATN di 8 Kabupaten di Jawa Barat (Bdg, B.Brt, Grt, Skbm, Cjrt,
Pwkrt, Mjlk, Tsk) pengawalan berupa koordinasi antara stakeholder agribisnis
Teh (PPTK Gambung, DTI, Asosiasi dan petani/Kelompok Tani), monitoring
evaluasi kegiatan GPATN, Diperoleh informasi hasil koordinasi konsultasi tentang
kebijakan produksi tanaman perkebunan, untuk selanjutnya diimplementasikan
dalam program kegiatan. Koordinasi dilaksanakan dalam kunjungan ke pusat,
pertemuan-pertemuan yang dilaksanakan oleh Tingkat Pusat di Luar Provinsi.
(35) Kegiatan Pengembangan Budidaya Tanaman Tembakau (DBHCHT) yang
dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan
anggaran Rp. 600.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 568.903.600
(94,82%). Output kegiatan adalah terlaksananya rapat koordinasi di Tingkat

Provinsi dan Supervisi dalam rangka inventarisasi data pengembangan


budidaya tembakau di 9 kabupaten/kota penghasil tembakau (Garut,
Sumedang, Majalengka, Bandung, Kuningan dan Bandung Barat, Kota Banjar,
Ciamis dan Cianjur), Terlaksananya Pembinaan Pengembangan Budidaya
Tembakau di 6 kabupaten (Garut, Sumedang, Majalengka, Bandung, Kuningan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-412


dan Bandung Barat) dan Pengembangan Inovasi Budidaya
Tembakau/kunjungan lapangan pengembangan teknologi budidaya tanaman
tembakau ke kabupaten. Terlaksananya Inovasi Teknologi Pengembangan
Budidaya Tembakau dengan jumlah peserta petugas dan petani 30 orang.
Terlaksananya koordinasi/konsultasi ke Pusat; Pertemuan Nasional dan
e
Koordinasi di luar Provinsi. kegiatan adalah meningkatnya wawasan
Outco
m
teknis budidaya tembakau bagi para petani tembakau Jawa Barat.
(36) Kegiatan Sertifikasi dan Pengawasan Peredaran Benih Tembakau di Jawa Barat
(DBHCHT) yang dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
memiliki alokasi anggaran sebesar Rp. 400.000.000 dengan realisasi sebesar
Rp. 312.973.000 (78,24%). Output kegiatan adalah penyediaan pertemuan
teknis mutu benih tembakau, fasilitas sertifikasi benih tembakau, fasilitas
e
pengawasan benih tembakau. kegiatan adalah tercapainya
Outco
m
pengawasan dan pelaksanaan sertifikasi benih tembakau kepada petani
tembakau di Jawa Barat.
(37) Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Gerakan Multi Aktivitas Agribinis (GEMAR
Paket C),yang telah dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000, realisasi anggaran
sebesar Rp. 249.995.000 (100%). Output kegiatan adalah temonitornya

pelaksanaan GEMAR Paket C di Jawa Barat 13 Gapoktan di 9 kabupaten/kota,


terlaksananya bimbingan teknis GEMAR Paket C 13 gapoktan, terlaksananya
e
rapat pembinaan GEMAR Paket C sebanyak 2 kali. kegiatan adalah
Outco
m meningkatnya fasilitasi kelompok tani GEMAR Paket C.
b. Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan
(a) Iklim usaha produksi benih kurang mendukung, dimana curah hujan cukup

tinggi dan terjadinya kemarau basah sepanjang Tahun. Iklim seperti


tersebut diatas sangat berpengaruh terhadap kuantitas produksi benih yang
dihasilkan, sehingga produksi padi mengalami ketidakcapaian target.
(b) Dampak Perubahan Iklim (DPI) yang sangat mempengaruhi pertumbuhan

dan perkembangan tanaman, yang menyebabkan beberapa komoditas


mengalami penurunan hasil.
(c) Kurangnya Pengetahuan petani sehingga menghambat terhadap proses
penerapan teknologi pertanian.
(d) Lemahnya akses petani terhadap sumber permodalan / pembiayaan
usaha.
(e) Ketersediaan benih belum sesuai dengan prinsip 6 Tepat.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-413
(f) Alih fungsi lahan pertanian menjadi non pertanian sedikitnya ikut
menyumbang penurunan hasil produksi.
(g) Belum berkembangnya kelembagaan di tingkat petani
(h) Penanganan Gangguan Usaha Perkebunan (GUP) belum sepenuhnya dapat

diselesaikan secara menyeluruh, hal ini karena penyelesaiannya melibatkan


beberapa Instansi terkait lainnya seperti BPN dan pihak kepolisian, atau tidak
dapat diselesaikan sendiri oleh Dinas Perkebunan.
(i) Pengusahaan komoditi perkebunan di lahan rakyat pada bagian wilayah

tertentu di Jawa Barat masih dijumpai penanaman yang belum sepenuhnya


sesuai dengan Agroklimat setempat.

(b) Solusi
(a) Melakukan koordinasi antara Dinas Provinsi, Kabupaten, Penangkar dengan

Unit Produksi Benih Sumber Badan Litbang Kementerian Pertanian


mengenai kebutuhan benih sumber di Jawa Barat.
(b) dengan adanya SLI (Sekolah Lapang Iklim) petani diharapkan dapat

membaca situasi iklim yang sedang terjadi, sehingga mereka dapat


melakukan antisipasi terhadap permasalahan DPI ini.
(c) Perlu dilakukan peningkatan kualitas SDM pertanian melalui kegiatan baik

berupa sosialisasi, magang, dan sekolah lapang. Pembinaan dari instansi


terkait baik dari tingkat Kabupaten maupun Tingkat Provinsi perlu lebih
ditingkatkan agar penerapan teknologi pertanian meningkat.
(d) Perlu adanya penguatan modal untuk kelompok tani dan petani.
(e) Upaya penyediaan benih disesuaikan dengan jadwal tanam dilapangan.
(f) Pengembangan produksi sector pertanian diarahkan ke lahan-lahan kering
yang selama ini masih belum termanfaatkan secara optimal.
(g) Mengembangkan kelembagaan petani dan kelembagaan usaha lainnya guna
mendukung pengembangan agribisnis di Jawa Barat.
(h) Perlu dilakukan adanya koordinasi dengan instansi terkait dalam
pengelolaan dan penanganan Gangguan Usaha perkebunan di Jawa Barat.
(i) Dalam pengembangan komoditi perkebunan maupun perluasan areal serta

pengembangan perkebunan berwawasan lingkungan perlu adanya


pembinaan teknis secara berkelanjutan dan intensif terhadap para pelaku
perkebunan di Jawa Barat.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-414


2. Program Pemberdayaan Sumber Daya Pertanian
a. Pelaksanaan Program
(1) Pelatihan Pertanian di UPTD Bapeltan, yang dilaksanakan oleh Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran
sebesar Rp. 1.610.000.000 dan realisasi Rp. 1.527.192.000 (94,86%).
Output k e g i a t a n a d a l a h
P e n g e m b a n g a n k u r i k u l u m d a n
m o d u l ,

Pelaporan, Pekan Pertanian TK Nasional, Pelatihan Kewirausahaan


Agribisnis, Pelatihan Pertanian Padi Organik, Pelatihan Optimalisasi
Pemanfaatan Lahan Kering, Pelatihan Pengolahan Hasil Pertanian,
Pelatihan Dasar-Dasar Metodologi Penyuluhan Pertanian, Pelatihan
Penerapan Cara Tanam Legowo, Validasi Modul Wirausaha Baru, Verifikasi
Persyaratan Calon Peserta Wirausaha Baru dan Calon Pendamping,
Evaluasi pasca pelatihan, Pelatihan Pengeloaan UPJA, Pelatihan
Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari, Pelatihan Inovasi
e
Tekonogi Kreatif. Outcom kegiatan adalah peningkatan kemandirian
pangan dan pencapaian produksi pertanian sebesar 5%), peningkatan
sikap, pengetahuan dan keterampilan sdm pertanian sebanyak 300 orang.
(2) Pengembangan Sumberdaya dan Kelembagaan Pertanian, yang
dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa
Barat dengan jumlah anggaran Rp. 17.937.802.792 dan realisasi
Rp. 17.443.559.992 (97,24%). Output kegiatan adalah meningkatnya

kinerja sumberdaya pertanian di Jawa Barat melalui pengawalan


penyediaan dan penyaluran pupuk bersubsidi, Penumbuhan dan
Pengembangan Manajemen Alsintan, Sosialisasi dan Evaluasi Kredit
Program, Pembinaan Kelompoktani Penerima Kredit, sosialisasi dan
evaluasi PUAP, Penilaian Lomba Tingkat Provinsi, Pembinaan Penguatan P4S
dan Gapoktan, Rapat Teknis Kegiatan PLA, Peningkatan Motivasi P3A Mitra
Cai/GP3A, Antisipasi Bencana Alam, workshop penyusunan data base
P3A/GP3A, sosialisasi bantuan hibah uang kegiatan perbaikan jaringan
irigasi, bimbingan, pembinaan dan verifikasi proposal bantuan hibah uang
Tahun 2014, pertemuan monitoring dan evaluasi kegiatan PLA,
pelaksanaan WISMP APL-2 (Hibah/On Granting), pelaksanaan WISMP APL-

2 (Paralel Finansial/APBD), Workshop Update Data Lahan Pertanian


Pangan Berkelanjutan, Administrasi Kegiatan Bidang Sumberdaya, BOP
Penyuluh Pertanian, Dukungan Temu Penyuluh Jawa Barat, Kajian
Pemetaan intensitas perekonomian bidang pertanian tanaman pangan,
Launching bantuan hibah uang perbaikan jaringan irigasi (JITUT dan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-415


e
JIDES). Outcom kegiatan adalah meningkatnya Kualitas Petugas,
Penyuluh dan Petani yang ada di 26 kabupaten/kota di Jawa Barat.
(3) Fasilitasi Alsintan Pra Panen, yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar
Rp. 10.989.000.000 dan realisasi Rp. 10.831.950.000 (98,57%). Output

kegiatan adalah Pembelian Alsintan Pra Panen 366 unit dan Cultivator 250
unit, Identifikasi dan Verifikasi CPCL Penerima Bantuan 366 kelompok tani,
Monitoring dan Pengawalan 5 bulan, Launching Bantuan Hibah Gubernur
e
Berupa Traktor Roda 2 Tahun 2014 1 kegiatan. kegiatan adalah
Outco
m
tersedianya Sarana Alsintan Pra Panen Traktor Roda 2 sebanyak 271 Unit
kepada 271 kelompok tani yang ada di 26 kabupaten/kota di Jawa Barat.
(4) SID Cetak Sawah di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar
Rp. 10.000.000.000 dan realisasi Rp. 9.617.377.000 (96,17%). Output

kegiatan adalah terselenggaranya SID Cetak Sawah seluas 17.000 ha,


terfasilitasinya Petugas di Jawa Barat sebanyak 40 orang, terfasilitasinya
Petugas di Jawa Barat sebanyak 40 orang, Teridentifikasinya dan
terverifikasinya Calon lokasi SID Cetak Sawah di Jawa Barat,
terfasilitasinya Pengawalan, Monev Lokasi CPCL SID Cetak Sawah di Jawa
e
Barat. kegiatan adalah tersedianya Desain Calon Kontruksi
Outco
m
Cetak Sawah di Jawa Barat seluas 17.000 Ha.
(5) Kegiatan Pelatihan Teknis Peternakan di Balai Pelatihan Peternakan Cikole
Lembang Kegiatan Pelatihan Teknis Peternakan di Balai Pelatihan
Peternakan Cikole Lembang dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
1.129.433.100, realisasi anggaran sebesar Rp. 1.118.391.486 (99,02%)
(setelah anggaran perubahan). Output kegiatan peserta 150 orang

penyuluh dan 125 orang peternak, 75 orang pengurus DKM, 50 orang peserta
pelaku usaha, pertemuan, konsultasi, koordinasi, survey
e
kegiatan adalah yang diperoleh adalah tersedianya 1
kebutuhan Outcom ck
paket perlengkapan praktikum pelatihan, terdiri dari wear pa , sepatu
boot/ laras panjang, topi, celemek panjang dan pendek, sarung tangan dan
tas untuk praktikum pada pelatihan budidaya, teknologi hasil ternak,
pengolahan limbah kotoran ternak dan seleksi dan tatacara pemotongan
hewan qurban. Praktikum/demontrasi kepada peserta pelatihan budidaya
(sapi, domba dan unggas itik) menjadi nyaman dan leluasa
berpraktik/berdemontrasi, lancar, efektif dan efisien serta performans
pratik dan hasil kerja peserta terjaga dengan baik, 1 paket kit pelatihan
perlengkapan peserta pelatihan, terdiri dari tas dan ATK (blocknote,
ballpoint, pencil dan tempat pencil, penyerut dan penggaris). Kit pelatihan
peserta tersebut di atas yang digunakan untuk pelatihan budidaya,
teknologi hasil ternak, pengolahan limbah kotoran ternak dan seleksi dan
tatacara pemotongan hewan qurban. Kelengkapan yang dimiliki peserta
pelatihan budidaya (sapi, domba dan unggas itik, teknologi hasil ternak,
pengolahan limbah kotoran ternak dan seleksi dan tatacara pemotongan
hewan qurban) bermanfaat dalam proses belajar, berpraktik/
berdemontrasi, sehingga aktivitas baik dalam kelas maupun dilapangan
menjadi lancar, efektif dan efisien serta performans belajar dan pratik peserta
terjaga dengan baik. 1 paket peralatan praktikum pelatihan, terdiri dari :
pisau sembelih, pisau menguliti, dan asahan yang merupakan peralatan
paraktikum pada pelatihan seleksi dan tatacara pemotongan hewan
qurban. Praktikum/demontrasi kepada peserta pelatihan seleksi dan tata
cara pemotongan hewan qurban menjadi nyaman dan leluasa berpraktik/
berdemontrasi, lancar, efektif dan efisien serta performans pratik dan hasil
kerja peserta terjaga dengan baik, pelatihan, monitoring dan evaluasi
pelatihan di 27 kabupaten/kota.
(6) Kegiatan Penciptaan Lapangan Kerja, yang dilaksanakan oleh Dinas
Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar

Rp. 726.500.000. Realisasi fisik kegiatan Penciptaan Lapangan Kerja


sebesar 100%). Realisasi keuangan sebesar Rp. 497.886.915 (68,53%).
Output kegiatan pelatihan 3 (tiga) komoditas peternakan antara lain
e
ternak domba, ternak kelinci dan ternak puyuh. kegiatan
Outco
m
adalah Penciptaan Lapangan Kerja adalah meningkatnya ketersediaan
tenaga kerja bidang peternakan sebanyak 80 orang peternak pemula
(7) Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan Pekan Daerah (PEDA) dan Pekan
Nasional (PENAS) yang dilaksanakan oleh Sekretariat Badan
Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 2.500.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 2.420.256.200 (99,31%). Output kegiatan

adalah terselenggaranya Pekan Daerah Petani Nelayan Tingkat Provinsi Jawa


Barat, terlaksananya Lomba-lomba (Peragaan : Penggunaan Antilin Kit,
Teknologi Budi Daya Ikan Lele Sistem Blokflok, Penyiapan Benih Tebu,
Pembuatan Jamur Tiram, penggunaan alat pengupas dan pencuci
kentang, olahan mie Sawi, hidroponik sederhana; Unjuk tangkas : Bongkar
pasang traktor, sexing anak ayam, pengemasan benih ikan lele, memilih
varietas tebu; dan Asah terampil), dan terfasilitasinya keikutsertaan
kontingen Jawa Barat pada Pekan Nasional Petani Nelayan di Jawa Timur.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-417


e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan, sikap dan
keterampilan para petani nelayan, diperolehnya rumusan hasil Rembug
Madya KTNA Tingkat Provinsi 1 dokumen, serta dokumen hasil Temu Wicara
antara para peserta PEDA dengan Gubernur Jawa Barat sebagai bahan tindak
lanjut ke depan.
(8) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Komisi Penyuluhan Pertanian, Perikanan
dan Kehutanan yang dilaksanakan oleh Sekretariat Badan Koordinasi
Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi Jawa
Barat dengan anggaran sebesar Rp. 200.000.000 Realisasi anggaran
sebesar Rp. 170.153.200 (85,08%). Output kegiatan adalah

terlaksananya rapat-rapat koordinasi KPP, terlaksananya Kunjungan Kerja


KPP ke ke luar Provinsi (Nusa Tenggara Barat, Nangro Aceh Darussalam dan
Sulawesi Utara), dan terselenggaranya Focus Group Discusion (FGD) tentang
Kebijakan Pengembangan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
e
Kehutanan. kegiatan adalah rumusan bahan masukan dalam
Outco
m
rangka pengembangan kebijakan penyelenggaraan penyuluhan pertanian,
perikanan dan kehutanan di Jawa Barat. Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan 1 dokumen.
(9) Kegiatan Temu Penyuluh Tingkat Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan
oleh Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 144.078.600 realisasi anggaran sebesar
Rp. 1.142.678.600 (99,88%). Output kegiatan adalah terselenggaranya

Temu Penyuluh yang diikuti oleh seluruh Penyuluh Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan se-Jawa Barat dan dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat beserta para
Kepala OPD terkait yang penyelenggaraannya di bagi ke dalam 4 Wilayah,
masing-masing bertempat di Kabupaten Karawang, Kabupaten Sukabumi,
Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Garut.
e
Outcom kegiatan adalah Rumusan Hasil Temu Penyuluh Tingkat
Provinsi Jawa Barat sebanyak 1 dokumen.
(10) Kegiatan Penilaian Penyuluh, BPP, Petani, Gapoktan dan Kelembagaan
Ekonomi Berprestasi yang dilaksanakan oleh Sekretariat Badan
Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000
Realisasi Anggaran sebesar Rp. 240.690.000 (96,28%). Output kegiatan

adalah terlaksananya penilaian dan pemberian penghargaan kepada


Penyuluh PNS berprestasi, Penyuluh PNS Pelayan Ketahanan Pangan
berprestasi, Penyuluh Tenaga Harian Lepas (THL) berprestasi, Penyuluh

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-418


Swadaya berprestasi, Petani dan Gapoktan berprestasi, dan BPP
berprestasi tingkat provinsi, serta Penyuluh Teladan (PNS dan THL)
e
berprestasi Tingkat Nasional. kegiatan adalah termotivasinya
Outco
m
para penyuluh, petani/gapoktan, dan BPP dalam upaya meningkatkan
pelaksanaan tugas dan fungsinya.
(11) Kegiatan Pertemuan Koordinasi dan Evaluasi Penyuluhan Pertanian yang
dilaksanakan Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran Rp. 143.100.000 Realisasi anggaran sebesar Rp. 61.500.000
(43%). Output kegiatan adalah terselenggaranya Pertemuan Koordinasi
e
dan Evaluasi sebanyak 1 kali. kegiatan adalah tersedianya
Outco
m
bahan dan informasi terkait dengan kegiatan penyelenggaraan
penyuluhan pertanian yang telah, sedang dan akan dilaksanakan ke
depan, Laporan hasil pertemuan koordinasi dan evaluasi sebanyak 1
dokumen.
(12) Kegiatan Pembinaan Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan (BP3K)/Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang dilaksanakan
oleh Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat alokasi anggaran
sebesar Rp. 503.183.900 Realisasi anggaran sebesar Rp. 499.940.000
(99,36%). Output kegiatan adalah terlaksananya pembinaan BP3K/BPP
sebanyak 14 BP3K/BPP yang akan dijadikan model dalam penyuluhan
e
pertanian terpadu (1 dokumen laporan). kegiatan adalah
Outco
m
terlaksananya pembinaan BP3K/BPP sebanyak 14 BP3K/BPP yang akan
dijadikan model dalam penyuluhan pertanian terpadu.
(13) Kegiatan penyusunan Program Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan yang dilaksanakan oleh Sekretariat Badan Koordinasi
Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran Rp. 182.100.000 Realisasi anggaran
sebesar Rp. 138.750.000 (76,19%). Output kegiatan adalah tersusunnya

1 (satu) dokumen Program Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan


Kehutanan Provinsi Jawa Barat sebagai Pedoman dan arah
penyelenggaraan kegiatan penyuluhan pertanian, perikanan dan
kehutanan di tingkat provinsi serta merupakan acuan dalam penyusunan
Program Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
e
kabupaten/kota. m
Outco
Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat
sebagai Pedoman dan arah penyelenggaraan kegiatan penyuluhan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-419


pertanian, perikanan dan kehutanan di tingkat provinsi serta merupakan
acuan dalam penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan kabupaten/kota.
(14) Kegiatan Penyusunan dan Penyebaran Informasi Pertanian melalui
Multimedia yang dilaksanakan oleh Sekretariat Badan Koordinasi
Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 300.000.000 Realisasi anggaran sebesar
Rp. 291.470.500 (97,16%). Output kegiatan adalah tersedianya informasi

pertanian, perikanan dan kehutanan yang dikemas dalam berbagai media


yaitu dalam bentuk pameran pada even Hari Pangan Sedunia Tingkat
Nasional di Banjarmasin serta dalam bentuk dokumen film/CD materi
e
penyuluhan pertanian. kegiatan adalah (a) terlaksananya
Outco
m
pameran pada even Hari Pangan Sedunia Tingkat Nasional di
Banjarmasin; (b) tersedianya 1 (satu) dokumen film/CD materi
penyuluhan pertanian.
(15) Kegiatan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Penyuluh Pertanian
(Tenaga Harian Lepas Peningkatan Produksi Beras Nasional/THL-P2BN
dan Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian/THL-TBPP)
yang dilaksanakan oleh Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan dengan anggaran sebesar
Rp. 883.660.000 realisasi Rp. 856.620.000 (97,17%). Output kegiatan
adalah terlatihnya penyuluh THL-P2BN dan THL-TBPP sebanyak 120 orang
e
dalam 2 angkatan. kegiatan adalah terlatihnya penyuluh THL-
Outco
m
P2BN dan THL-TBPP sebanyak 120 orang dalam 2 angkatan.
(16) Kegiatan Pemberdayaan Penyuluh dan Petani di sekitar DAS Citarum
(Citarum Bestari) yang dilaksanakan oleh Sekretariat Badan
Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
dengan anggaran sebesar Rp. 500.000.000 Realisasi anggaran sebesar
Rp. 498.343.900 (99,67%). Output kegiatan adalah terlaksananya

sosialisasi kepada aparat desa dan para petani di sekitar DAS Citarum
sebanyak 420 orang yang berlokasi di 7 kecamatan (Pacet, Paseh,
Kertasari, Ciparay, Arjasari, ibun, dan Majalaya), satu dokumen hasil
kegiatan bimbingan Usaha Tani Ramah Lingkungan di 7 kecamatan
(Pacet, Paseh, Kertasari, Ciparay, Arjasari, ibun, dan Majalaya), dan
dokumen laporan supervise pemberdayaan penyuluh dan petani di 7
e
kecamatan tersebut. kegiatan adalah dalah terlaksananya
Outco
m
sosialisasi kepada aparat desa dan para petani di sekitar DAS Citarum
sebanyak 420 orang yang berlokasi di 7 kecamatan (Pacet, Paseh,

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-420


Kertasari, Ciparay, Arjasari, ibun, dan Majalaya), satu dokumen hasil
kegiatan bimbingan Usaha Tani Ramah Lingkungan di 7 kecamatan
(Pacet, Paseh, Kertasari, Ciparay, Arjasari, ibun, dan Majalaya), dan
dokumen laporan supervise pemberdayaan penyuluh dan petani di 7
kecamatan tersebut.
(17) Kegiatan Pengembangan SDM dan Penguatan Kelembagaan Petani
Perkebunan, yang dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa
Barat, memiliki alokasi anggaran sebesar Rp. 750.000.000 dengan
realisasi anggaran sebesar Rp. 728.888.600 (97,19%). Output kegiatan

adalah terlaksananya penguatan kelembagaan pelaku usaha perkebunan


melalui Pertemuan 10 asosiasi perkebunan (MPIG, APKARINDO, APTEH,
APKAI, APEKI, APPMA, APKI, APTRI, APCI, GAPPERINDO), terlaksananya
fasilitasi penguatan akses permodalan dan peluang investasi usaha
perkebunan melalui pertemuan Bimbingan Teknis Pengelolaan Permodalan
Komoditas Perkebunan sebanyak 1 kali pertemuan; Terlaksananya
fasilitasi pengembangan kompetensi SDM melalui pelatihan FASDA
sebanyak 23 orang, pelatihan dinamika kelompokdan pendampingan
sebanyak 8 kelompok tani di 4 kabupaten (masing-masing 2 kelompok tani
yaitu Kab. Bogor, Kota Banjar, Kab. Ciamis, Kab Kuningan);
Terlaksananya koordinasi pengembangan SDM kelembagaan dan
permodalan tingkat nasional melalui Hari Pekan Nasional (Penas)
sebanyak 5 orang, Hari Pangan Seduni (HPS) sebanyak 1 orang, Batam Ekspo
sebanyak 1 orang dan Hari Perkebunan sebanyak 7 orang;
Terlaksananya koordinasi/konsultasi/monitoring/ evaluasi/pelaporan
e
kegiatan di 20 kabupaten/kota. kegiatan adalah meningkatnya
Outco
m
peran dan fungsi SDM, kelembagaan petani dalam mendukung
pembagunan perkebunan di Jawa Barat sebanyak 477 orang.
(18) Kegiatan Pengembangan Usaha dan Pengendalian Pemanfaatan Sumber
Daya Perkebunan, yang dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi
Jawa Barat, memiliki alokasi anggaran sebesar Rp. 1.091.500.000
dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.082.827.800 (99,21%), Output

kegiatan adalah fasilitasi identifikasi pemanfaatan potensi sumber daya


perkebunan, fasilitasi penanganan gangguan usaha perkebunan, mitigasi gas
rumah kaca dari komoditas perkebunan, fasilitasi penanganan pelestarian
sumberdaya di wilayah DAS perkebunan, koordinasi, konsultasi,
monioring, evaluasi dan pelaporan, fasilitasi penunjang RAM IP
e
Agro Techno Park (ATP). kegiatan adalah tersedianya bahan
Outco
m
kebijakan penanggulangan gangguan usaha perkebunan di Jawa Barat.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-421
(19) Kegiatan Penguatan Kelembagaan Petani Tanaman Tembakau yang
dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat memiliki alokasi anggaran
sebesar Rp. 939.200.000 dengan realisasi anggaran sebesar
Rp. 652.032.000 (69,42%). Output kegiatan adalah terwujudnya MUSDA
APTI, terwujudnya MUNAS APTI, pelatihan dinamika kelompok, koordinasi
e
dan pertemuan tingkat nasional. kegiatan adalah Meningkatnya
Outco
m
peran dan fungsi kelembagaan petani tembakau yang ditunjang oleh SDM
yang professional.
b.Permasalahan dan Solusi
a.Permasalahan
(a) Kondisi standar kompetensi petani yang umumnya hanya berbekal

pendidikan setara SD, sementara regenerasi petani oleh angkatan muda


dengan stándar pendidikan yang memadai tidak berjalan baik. Kondisi ini
sangat sulit untuk melaksanakan akselerasi peningkatan kualitas
kemampuan SDM petani pelaku utama agribisnis.
(b) Belum seluruh Kabupaten/kota di Jawa Barat memiliki kelembagaan

yang membidangi penyuluhan pertanian sesuai dengan Undang-undang


nomor 16 tentang Sistem Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian
(setingkat eselon II) sehingga sinergi pelaksanaan program belum
berjalan secara optimal.
(c) Kesadaran petani menggunakan pupuk organik masih sangat rendah

karena jika penggunaan pupuk organik langsung diterapkan sekaligus,


maka akan menurunkan produksi. Sementara penggunaan pupuk
organik memerlukan masa yang besar (3-5 ton/ha) sehingga BEP tidak
akan tercapai dengan pengawalan yang dilakukan oleh Pemerintah
berupa stimulan (bantuan pupuk organik) hendaknya harus terus
menerus dilakukan karena dampaknya akan terlihat setelah petani
melakukan tanam 7 kali baru produksi akan tercapai.
(d) Kesadaran atas kebutuhan pupuk organik dikalangan petani padi sawah

relatif masih rendah dibandingkan dengan petani sayuran dan tanaman


biofarmaka. Hal ini disebabkan karena harga jual produk Hortikultura
organik lebih tinggi daripada Hortikultura biasa berbeda sekali dengan
petani padi, masih sedikit padi yang disertifikasi padi organik, sehingga
harga jual padi organik yang belum disertifikasi harganya sama dengan padi
biasa, padahal petani yang biasa menggunakan sistem organik biaya
produksinya sangat tinggi, hal ini dikarenakan memerlukan ongkos produksi
yang tinggi.
b. Solusi
(a) Lambannya peningkatan kualitas dan produktivitas SDM pertanian,
rtanian”
hanya dapat diatasi dengan cara lebih mengoptimalkan sinergitas antara
luhan pe
pengaturan, fasilitasi dan penyuluhan pertanian. Sejalan dengan hal ini, si
penyu
maka ”revitalisa yang saat ini telah dilandasi
oleh Undang-Undang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan (SP-3), perlu diimplementasikan secara sungguh-sungguh di
semua daerah kabupaten/kota di Jawa Barat. Dan Standar kompetensi bagi
petani yang umumnya hanya berbekal pendidikan kebanyakan setara
SD, disiasati dalam proses belajar dengan memperbanyak praktek
dilapangan.
(b) Mengoptimalkan kelembagaan yang ada di kabupaten/kota melalui

koordinasi yang lebih intensif sehingga sinergi program dan kegiatan


bidang penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan dapat berjalan
sesuai dengan program/kegiatan yang telah direncanakan.
(c) Memberdayakan peran penyuluh untuk pengawalan petani dalam

melakukan proses produksi, sehingga petani yang sudah berhasil dapat


menjadi contoh bagi petani yang belum menggunakan pupuk organik.
(d) Mengajukan permohonan dukungan Pemerintah agar petani padi

Organik dapat dimudahkan untuk proses sertifikasi, agar petani dapat


menjual produk organiknya dengan harga yang layak.
3. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman, Ternak dan Ikan
a. Pelaksanaan program
(1) Pengamatan dan Pengendalian OPT Pangan dan Hortikultura di Jawa Barat,
yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa
Barat dengan anggaran sebesar Rp. 15.132.917.900 dan realisasi
Rp. 14.473.269.625 (95,64%). Output kegiatan adalah terkendalinya hama

dan penyakit pada tanaman pangan dan hortikultura melalui pertemuan


peningkatan kapasitas petugas POPT serta cetak buku pengolahan data OPT 2
mingguan,musiman dan tahunan cetak blanko pelaporan OPT dan cetak buku
agenda, Pertemuan koordinasi pengendalian OPT tanaman pangan dan
hortikultura tingkat wilayah, Survei lokasi, pertemuan persiapan, pertemuan
pelaksanaan dan field day, Pengendalian OPT tanaman pangan dan
hortikultura, Surveillance OPT tanaman pangan, Pertemuan peningkatan
kompetensi fungsional POPT di Jawa Barat, Pertemuan koordinasi, serta
pertemuan pelaksanaan pengembangan klinik PHT, Honorarium THL POPT,
Pertemuan peningkatan kemampuan petani dalam pengendalian OPT
menggunakan pestisida kimiawi, Pertemuan bimbingan teknis pengamata dan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-423


peramalan OPT bagi THL POPT, Sains petani, sosialisasi penerapan PHT dan
penguatan kelembagaan PHT, Pembuatan juknis serta pertemuan persiapan,
Monitoring dan evaluasi kegiatan tahun 2014, Pertemuan Pengembangan
Kelembagaan RPHD di Jawa Barat, pertemuan koordinasi serta pertemuan
evaluasi, Pertemuan Peningkatan Kompetensi Petani Pengamat dalam rangka
pengamanan produksi padi di Jawa Barat, Pertemuan Koordinasi Pengendalian
OPT Pada Tanaman Pangan dan Hortikultura Tk. Kabupaten, Pertemuan
Penguatan Jaringan Petani Pengguna Agens Hayati, Pertemuan Sosialisasi
Sistem Manajemen Informasi OPT dan DPI di Jawa Barat, Pertemuan
Sosialisasi Sistem Peringatan Dini (Early Warning Sistem) Dalam Rangka
Pengamanan Produksi Padi di Jawa Barat, Pemetaan Daerah Rawan Bencana Pada
Tanaman Pangan dan Hortikultura di Jawa Barat, Pertemuan Pengolahan dan
Pemanfaatan Data Light Trap Bagi Petugas dan Petani Pengamat, Pengujian
Mutu Produk Tanaman dan Kualitas Tanah Dalam Rangka Pengamanan
Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura di Jawa Barat, Adopsi Teknologi
Pengendalian OPT Dalam Rangka Ekspor Ubi Jalar, Pertemuan Gelar Teknologi
Pengendalian OPT Ramah Lingkungan, Penguatan Jaringan Informasi OPT, DPI
dan Kehilangan Hasil Tanaman Pangan dan Hortikultura di Jawa Barat, Sosialisasi
Sertifikasi Agens Hayati Bagi Kelompok Tani Pengembang Agens Hayati
(PPAH) di Jawa Barat, Pemberdayaan dan Penguatan Informasi Sertifikasi
Bagi Kelompok Tani Pos Pelayanan Agens Hayati (PPAH) di Jawa Barat,
Pertemuan Sosialisasi Pemanfaatan Kalender Tanam Pada Komoditas Pangan Dan
Hortikultura di Jawa Barat, Lokakarya Pelaksanaan SLPHT Tanaman Pangan dan
Hortikultura Bagi Petugas di Jawa Barat, Sosialisasi Sertifikasi Agens Hayati Bagi
Kelompok Tani Pengembang Agens Hayati (PPAH) di Jawa Barat, Pertemuan
Sosialisasi Pemanfaatan Kalender Tanam Pada Komoditas Pangan Dan
Hortikultura di Jawa Barat, Lokakarya Pelaksanaan SLPHT Tanaman Pangan dan
Hortikultura Bagi Petugas
e
di Jawa Barat. kegiatan adalah Penurunan luas serangan karena
Outco
m
Organisme Pengganggu Tumbuhan sebesar 3 % dan Dampak Perubahan Iklim
(DPI) sebesar 2 % dari luas tanam yang ada pada tahun 2014.
(2) Pembinaan Kemampuan dan Keterampilan Kerja Masyarakat Petani di
Lingkungan Industri Hasil Tembakau dan/atau Daerah Penghasil Bahan Baku
Industri Hasil Tembakau, yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman
Pangan Provinsi Jawa Barat dengan dengan anggaran Rp. 11.112.501.500
dan realisasi Rp. 9.158.394.000 (82,42%). Output k e g i a t a n
a d a l a h

terselenggaranya Orientasi Kepemanduan Bimbingan Teknis Pemanfaatan


Limbah Tembakau/Tanaman Bahan Pestisida Nabati sebagai Bahan Pengendali
OPT Hortikultura Ramah Lingkungan, terselenggaranya Bimbingan Teknis
Pemanfaatan Limbah Tembakau/Tanaman Bahan Pestisida Nabati sebagai
Bahan Pengendali OPT Hortikultura Ramah Lingkungan 112 kabupaten/kota
Penghasil Bahan Industri Tembakau : Cianjur, Bandung, Subang, Garut,
Sumedang, Majalengka, Cirebon, Kuningan, Ciamis, Tasikmalaya, Kota
Tasikmalaya dan Kota Banjar, terselenggaranya Temu Alumni Petani Peserta
Bimbingan Teknis Pemanfaatan Limbah Tembakau/Tanaman Bahan Pestisida
Nabati sebagai Bahan Pengendali OPT Hortikultura Ramah Lingkungan,
Optimalisasi pemanfaatan alat dan mesin pertanian dalam mendukung
pemanfaatan limbah tembakau, Optimalisasi kelembagaan penangkar benih
e
hortikultura ramah lingkungan, Pertemuan evaluasi tingkat provinsi. Outcom

kegiatan adalah 1.125 orang petani dari 12 kabupaten/kota Penghasil Bahan Baku
Industri Tembakau mampu mengembangkan dan menyebarluaskan teknologi
pengendalian OPT Hortikultura Ramah Lingkungan.
(3) Kegiatan Kegiatan Pengendalian, Pencegahan dan pemberantasan Penyakit
Hewan yang dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 982.219.500 realisasi anggaran sebesar
Rp. 965.106.500 (98,26%). Output kegiatan: pencegahan dan pemberantasan
penyakit
ntika parasiter dengan penyediaan obat cacing untuk sapi sebanyak 5.000

kotak, obat cacing untuk domba sebanyak 10.000 kotak dan anthelmi sebanyak
65 botol serta monitoring pengendalian penyakit hewan di 27
kabupaten/kota; meningkatnya penerapan keamanan produk melalui
penyediaan tanda sehat hewan qurban sebanyak 7.500 buah dan pemeriksaan
kesehatan hewan qurban di 27 kabupaten/kota serta pengawasan obat hewan di
27 kabupaten/kota; serta meningkatnya status kesehatan hewan melalui
ik ia
penyediaan hematin , roborans dan tonika sebanyak 123 botol, anti c
defisiensi vitamin, mineral dan asam amino sebanyak 150 botol, analgesi min
sebanyak 80 vial, antihista sebanyak 80 vial dan mineral 30 botol serta
e
monitoring pelayanan keswan di 27 Kabupaten/kota. kegiatan
Outco
m
adalah terkendalinya penyakit pada ternak melalui Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) dengan penyediaan
sarana Pengendalian Penyakit Hewan Menular berupa Vaksin Anthrax sebanyak
280 botol, vaksin Rabies sebanyak 1.630 dosis, vaksin Brucellosis sebanyak
fluenza
245 vial beserta pelarutnya 245 botol dan vaksin Avian In sebanyak
2.000 botol, serta disosialisasikannya Penyakit Hewan Menular Startegis
kepada 450 orang petugas dan masyarakat di 15 lokasi,
(4) Kegiatan Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan, Obat Hewan dan Pangan
Asal Hewan di BP3HK Cikole Lembang, yang dilaksanakan oleh Dinas

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-425


Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 744.206.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 686.543.800 (92,25%).
Output kegiatan adalah pelayanan aktif pengambilan sampel; pelayanan pasif

penerimaan sampel. Target sampel yang masuk Tahun 2013 adalah 3.000 sampel
pangan asal hewan dan pengujian 90.000 sampel penyakit hewan; pemeriksaan
lalu lintas hewan dan bahan asal hewan di SUP Pos Pemeriksaan Hewan Losari
sebanyak 8.000.000 ekor, SUP Pos Pemeriksaan Hewan Banjar 7.800.000 ekor
dan di SUP Pos Pemeriksaan Hewan Gunung Sindur 3.000.000
e
ekor. Outcom kegiatan adalah diperolehnya hasil pengujian penyakit hewan,
pengujian obat hewan dan pengujian kualitas bahan pangan asal hewan di 26
kabupaten/kota serta data lalu lintas hewan/ternak dan pangan asal hewan,
(5) Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Hewan Provinsi Jawa
Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.984.158.000, realisasi anggaran
sebesar Rp. 3.739.817.924 (93,87%). Output kegiatan adalah tersedianya
1 (satu) paket pengadaan peralatan rumah sakit hewan Provinsi Jawa Barat,
1 (satu) paket pengadaan Lift Rumah Sakit Hewan Provinsi Jawa Barat,
1 (satu) paket pengadaan peralatan kesehatan/alat kedokteran pakai habis,
1 (satu) paket pengadaan bahan obat-obatan, 1 (satu) paket pengadaan bahan

kimia, 1 (satu) paket pengadaan bahan pakan ternak, pengadaan baliho RSH, pengadaan
iklan Rumah Sakit Hewan, pengadaan rekam medis, Medical check up Pegawai Rumah
Sakit Hewan Provinsi Jawa Barat, Honorarium narasumber sosialisasi Rumah Sakit
Hewan, pengadaan jasa event organiser launching Rumah Sakit Hewan Provinsi Jawa
Barat, penyediaan jasa pengolahan limbah rumah sakit hewan Jawa Barat, belanja
pakaian kerja lapangan, 1 (satu) paket workshop manajemen dan utililsasi peralatan
modern di rumah sakit hewan,

2 (dua) paket pangadaan jasa konsultansi perencanaan dan pengawasan,


pengadaan almari, pengadaan AC ruangan, pengadaan papan nama, stracher ,
pengadaan komputer PC, Printer, Notebok, pengadaan tempat tidur untuk
piket jaga, pengadaan CCTV, PABX telpon, pembuatan jalan, pemasangan
timbal, pembuatan ruang krematorium, pengadaan kandang hewan
percobaan, pemasangan tralis, pagar keliling, pembuatan pos jaga,
penambahan keramik, pemasangan tangga darurat, pengadaan hewan
percobaan, pengadaan pohon pelindung; pembayaran 4 (empat) orang tenaga
medis, 7 (tujuh) orang tenaga paramedis, 4 (empat) orang tenaga
administrasi, 5 (lima) orang petugas kebersihan dan 3 (tiga) orang petugas
pengamanan dalam kantor, 2 (dua) orang petugas kandang hewan percobaan.
e
Outcom kegiatan adalah terlaksananya lounching Rumah sakit Hewan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-426


Provinsi Jawa Barat dan tersedianya alat-alat kedokteran hewan dalam rangka
persiapan operasional Rumah Sakit Hewan.
(6) Kegiatan Pengembangan Teknologi Pengendalian Hama Terpadu, yang
dilaksanakan oleh UPTD BPTP Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat,
memiliki alokasi anggaran sebesar Rp. 795.356.000, dengan realisasi anggaran
sebesar Rp. 782.220.984 (98,35%). Output kegiatan adalah tersedianya paket

teknologi tepat guna dalam rangka mendukung agribisnis pada 10 komoditas


perkebunan unggulan Jawa Barat, terjadinya alih teknologi pengendalian OPT
secara PHT kepada pelaku usaha perkebunan (petani perkebunan rakyat) dan
menekan resiko kerugian akibat serangan OPT yang sekecil mungkin.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan pekebun dalam
perlindungan tanaman dan terselamatkannya produksi hasil perkebunan akibat
serangan OPT di 14 kabupaten/kota di Jawa Barat.

b. Permasalahan dan Solusi


a. Permasalahan
(a) Pelaksanaan SLPHT mundur dari jadwal yang telah ditetapkan mengingat

pelaksanaan kegiatan di lapangan mengacu kepada ketersediaan tanaman,


khusus untuk tanaman semusim.
(b) Terpencarnya luasan areal perkebunan rakyat, berdampak terhadap belum

optimalnya jangkauan kegiatan di bidang perlindungan tanaman, terutama


dalam hal penerapan PHT dalam rangka pengendalian serangan OPT pada
tanaman perkebunan
(c) Jumlah SDM di bidang perlindungan tanaman terbatas, terutama dalam

penanganan laporan data SIMAKIT (Sistem Pengamatan Hama dan


Penyakit) di tingkat kabupaten/kota
(d) Dalam pembelajaran PHT dimana sarana belajar mencakup petak PHT dan
petak konvensional untuk komoditas hortikultura semusim luas petak rata-

rata tidak sesuai dengan yang ditetapkan dikarenakan tidak adanya


kompensasi lahan sedangkan biaya produksi tanaman hortikultura termasuk
padat modal.
(e) Jenis tanaman dan OPT tanaman hortikultura sangat beragam
menyebabkan kesulitan untuk menentukan jenis bahan pengendalian.
(f) Penurunan produksi yang disebabkan oleh timbulnya serangan OPT

pengaruhnya sangat besar terhadap pencapaian produksi, karena gagal


panen akibat serangan OPT dapat mencapai katagori serangan berat dan puso.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-427


b. Solusi
(a) Pelaksanaan SLPHT mengikuti jadwal tanam di lapangan.
(b) Dalam pembuatan petak PHT dan perlakuan petani, agar disesuaikan

dengan kesadaran petani tersebut dan ketersediaan yang ada (yang


berkaitan dengan kompensasi).
(c) Diperlukan partisipasi dan inisiatif petani untuk menyediakan bahan dan alat
pengendalian.
(d) Pelaksanaan gerakan pengendalian diprioritaskan pada komoditi utama.
(e) Sosialisasi kepada masyarakat tentang penyakit (OPT) dan kerugian
ekonomi yang diakibatkannya.
(f) Perlu adanya koordinasi secara konsisten dengan Dinas yang membidangi

perkebunan di kabupaten/kota dan Koordinator Sub Unit Perlindungan


Tanaman, agar jangkauan kegiatan di bidang perlindungan tanaman dalam
rangka penerapan Pengendalian Hama Terpadu pada tanaman perkebunan
dapat tercapai secara optimal

4. Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan,


Peternakan, Perikanan, dan Kelautan
a. Pelaksanaan Program
(1) Piloting Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pemberdayaan Usaha Pertanian
Tanaman Pangan, yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman
Pangan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 1.131.300.000
dan realisasi Rp. 1.124.766.500 (99,42%). Output kegiatan adalah Rapat

Persiapan Tingkat Provinsi, Rapat Persiapan Tingkat Kabupaten, Rapat


Koordinasi/Sosialisasi/Evaluasi, Bimbingan Teknis Penanggulangan Kemiskinan
melalui Pemberdayaan Usaha Pertanian Tanaman Pangan, Evaluasi
Penanggulangan Kemiskinan melalui Pemberdayaan Usaha Pertanian Tanaman
e
Pangan, Kegiatan Magang Pelaku Olahan Hasil Pertanian. kegiatan
Outco
m
adalah tumbuhnya jiwa kewirausahaan masyarakat pedesaan, meningkatkan
pendapatan masyarkat miskin di pedesaan.
(2) Fasilitasi Sarana Prasarana Pasca Panen Tanaman Pangan dan Hortikultura,
yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa
Barat dengan jumlah anggaran Rp. 1.000.000.000 dan realisas
Rp. 959.000.000 (95,90%). Output kegiatan adalah Sosialisasi Program

Kegiatan, Rapat Persiapan, Fasilitasi Sarana Alsintan Pasca Panen Tanaman


Pangan dan Hortikultura (Penggilingan Padi = 6 Unit, Power Tresher = 10
Unit, Corn Sheller = 6 unit, Terpal = 32 unit, Sarana Pasca Panen Horti = 2
Paket).

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-428


e
Outcom kegiatan adalah Menurunnya tingkat kehilangan hasil tanaman
pangan dan hortikultura di Jawa Barat 1 s/d 2%.
(3) Pengembangan Teknologi, Pengembangan Pasca Panen dan Pemasaran
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, yang dilaksanakan oleh Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran
sebesar Rp. 2.631.785.000 dan realisasi Rp. 2.203.387.270 (83,72%). Output

kegiatan adalah Rapat Koordinasi Kegiatan Pengembangan Teknologi,


Pengembangan Pasca Panen dan Pemasaran Pertanian Tanaman Pangan dan
Hortikultura, Fasilitasi Pengembangan Distribusi Pemasaran Bagi Mitra STA, Focus
Group Discussion Informasi Pasar Tanaman Pangan dan Hortikultura, Temu Usaha
di Pasar Induk Kramat Jati Jakarta, Bimbingan Teknis Penerapan Pengolahan
Hasil Pangan, Bimbingan Teknis Penerapan Rendemen Beras (Losses ),
Monitoring dan Pembinaan Dalam Rangka Pelaksanaan Pengolahan Hasil
Tanaman Pangan dan Hortikultura, Bimbingan Teknis Penyusunan
Dokumen Sistem Mutu Organik 15 orang, 3 hari, 1 kali, Bimbingan Teknis
Penyusunan Dokumen Sistem Mutu Berbasis Keamanan Pangan 30 orang, n
3 hari, 1 kali, Sosialisasi Penerapan Sistem Jaminan Mutu GMP, 30 orang, Discussio
1 kali, 2 hari, , Rapat Koordinasi Pengembangan Industri Padi dan Perberasan,
Group
Penghitungan Rendemen Beras (Losses), Focus

Pengembangan Pemasaran Tanaman Pangan dan Hortikultura, Bimbingan


Teknis Kewirausahaan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan dan Hortikultura,
Mengikuti Pameran Dalam Negeri (PEDA Tk Provinsi, Penas, HPS Tk Nasional, HPS
Tk Provinsi, Agrinex, Agro and Food, Musrenbang Tk. Provinsi, Jakarta Pusat
Monas Fair), Mengikuti Promosi Luar Negeri (International Flower Expo Tokyo),
Bimbingan Teknis Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian Tanaman
Pangan dan Hortikulikultura, Rapat Koordinasi Penerapan Pasca Panen dan
Pengolahan Hasil Tanaman Pangan dan Hortikultura, Pengawasan Mutu Hasil
Pertanian di Jawa Barat, Sosialisasi Penerapan Sistem Jaminan Mutu GHP di Jawa
Barat, 30 orang, 1 kali 2 hari, Sosialisasi, Identifikasi dan Pembinaan Sistem
Jaminan Mutu Keamanan di Jawa Barat, Pertemuan Evaluasi
e
Pasar Tani di Jawa Barat kegiatan adalah meningkatnya
Outco
m
Pemanfaatan Teknologi Pasca Pane (GHP dan GMP) Pengolahan Hasil
Pertanian Oleh Para Pelaku Usaha sebesar 5%, meningkatnya Permintaan
Terhadap Produk Pertanian Nasional Secara Domestik dan Internasional
sebesar 5%, meningkatnya Ketersediaan Alat Mesin Pertanian Pengolahan
Hasil Tanaman Pangan dan Hortikultura sebesar 5%, meningkatnya dan
Berkembangnya Petani Sekaligus Pengusaha sebesar 2%.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-429


(4) Kegiatan Fasilitasi Keamanan Pangan Asal Hewan, yang dilaksanakan oleh
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 231.200.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 227.122.000 (98,24%).
Output kegiatan adalah terlaksananya Sosialisasi NKV untuk 60 orang,
Terlaksananya audit dan surveilance NKV pada 20 unit usaha, terlaksananya
e
kegiatan adalah
Sosialisasi PAH ASUH untuk 120 orang,
Outco
m meningkatnya kualitas pangan asal hewan.
(5) Kegiatan Pengembangan Usaha, Pengolahan, Pengawasan Mutu dan
Pemasaran Produk Perkebunan, yang dilaksanakan oleh Bidang PPUP Dinas
Perkebunan Provinsi Jawa Barat , memiliki alokasi anggaran sebesar
Rp. 2.967.294.218 dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 2.467.522.568
(83,16%). Output kegiatan adalah tersedianya Ijin Usaha 5 Perkebunan besar,

terfasilitasi pertemuan kemitraan usaha antara petani Kopi dan petani teh dengan
perusahaan mitra di 11 Kabupaten, tersedianya 1 dokumen uji mutu produk
perkebunan (teh, kopi dan kakao), terlaksananya Pameran dan kesepakatan
pemasaran produk perkebunan 9 kegiatan, tersedianya data informasi pasar
produk perkebunan 1 paket, terlaksananya pertemuan
e
pemahaman pengembangan agrowisata perkebunan. kegiatan
Outco
m
adalah meningkatnya mutu hasil dan nilai tambah produk perkebunan.
(6) Kegiatan Peningkatan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, yang
dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 455.788.000, dan realisasi anggaran
sebesar Rp. 432.787.200 (94,95%). Output kegiatan adalah terlaksananya

Lomba Inovasi Masakan Serba Ikan di Tingkat Provinsi 1 (satu) kegiatan, dan
Tingkat Nasional 1 (satu) kegiatan; terfasilitasinya kegiatan Hari Krida
Pertanian dan Hari Pangan Sedunia 3 (tiga) kali, terlaksananya pengawasan dan
pembinaan mutu hasil perikanan di 27 kabupaten/kota; terfasilitasinya pameran
Jawa Barat 2014 sebanyak 11 kali, terlaksananya Sosialisasi Alih Teknologi dan
Informasi Pengolahan Hasil Perikanan 200 set; terbinanya pasar
e
dan POKLAHSAR di Jawa Barat. kegiatan adalah meningkatnya
Outco
m
ragam produk perikanan di Jawa Barat 10%, meningkatnya UKM pengolahan hasil
perikanan 5%, meningkatnya peluang pasar hasil perikanan 5%.
(7) Kegiatan Pelayanan Pengujian Mutu Hasil Perikanan yang dilaksanakan oleh
Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 994.123.991, dan realisasi anggaran sebesar
Rp. 982.254.900 (98,81%). Output kegiatan adalah terlaksananya pelayanan
pengujian mutu hasil perikanan melalui pengadaan bahan media laboratorium
1 (satu) set; terlaksananya kalibrasi alat laboratorium melalui pengadaan paket
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-430
kalibrasi peralatan laboratorium 1 (satu) paket; terlaksananya pembinaan mutu
hasil perikanan melalui survailance, monitoring dan konsultasi koordinasi;
terlaksananya survailance oleh KAN ISO 17025 oleh KAN Tahun 2014.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya pelayanan uji mutu hasil perikanan
dan meningkatnya sarana pengujian mutu hasil perikanan.
b.Permasalahan dan Solusi
a.Permasalahan
ring
(a) Para pelaku usaha tanaman pangan maupun hortikultura banyak yang
anufactu
belum menerapkan cara pengolahan yang baik (Good M
Practice).\
(b) Pelaku usaha dalam melakukan pengolahan masih menggunakan peralatan
yang sederhana.
(c) Target penurunan tingkat kehilangan hasil sebesar 1%) per Tahun masih

sulit dilakukan. Pengurangan losses saat ini masih lamban. dengan sistem
pengelolaan panen seperti saat ini, dimana budaya tenaga kerja pemanen
khususnya di sentra produksi yang belum terorganisir secara baik, seperti
sistim ceblokan, dan lainnya, maka berbagai upaya perbaikan dan
pengurangan kehilangan hasil sangat sulit, sehingga pengurangan losses ini
berjalan cukup lamban.

b.Solusi
(a) Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (pelaku usaha) melalui
bimbingan teknis pengolahan pangan dan pembinaan secara kontinyu
actices
terutama menyangkut aspek penanganan pengolahan yang baik (good
turing pr
manufac ).
(b) Menambah bantuan peralatan pasca panen pengolahan yang memadai
untuk meningkatkan kapasitas maupun kualitas produksi.
(c) Peningkatan pengembangan dan bantuan Alsintan panen dan pasca panen

padi baik dari APBN maupun APBD yang diarahkan pada Alsintan tepat guna,
sehingga dapat mengurangi tingkat kehilangan hasil, peningkatan mutu hasil,
dan nilai tambah. Bantuan alsintan tersebut harus pada semua tahapan yaitu
panen, perontokan, pengeringan, dan penggilingan.

4.1.30 Urusan Kehutanan

Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kedua terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan Kehutanan adalah sebagai berikut: Jumlah
Produksi Kayu 2.626.629 m3 ; Partisipasi Kelompok Tani Sekitar Hutan yang Terbina
sebanyak 1612 anggota 37 unit dan 160 kelompok.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-431
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Penyuluhan Kehutanan yang dilaksanakan
oleh Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 300.000.000 Realisasi
anggaran sebesar Rp. 298.075.000 (94,10%). Output kegiatan adalah

terlaksananya kegiatan koordinasi penyuluhan kehutanan tingkat Provinsi Jawa


Barat yang diikuti para penyuluhan kehutanan, terlaksananya pembinaan
Sentra Penyuluhan Kehutanan Perdesaan (SPKP) sebanyak 7 SPKP, serta
terbinanya para penyuluh dalam rangka pembangunan dan pengembangan
e
SPKP sebanyak 60 orang. kegiatan adalah meningkatnya koordinasi
Outco
m
dan integrasi program penyuluhan kehutanan, terbentuknya Pengurus Daerah
Ikatan Penyuluh Kehutanan se-Indonesia (IPKINDO) Provinsi Jawa Barat, serta
meningkatnya kapasitas Sentra Penyuluhan Kehutanan Perdesaan (SPKP)
sebanyak 7 SPKP.
(2) Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Hasil Hutan, yang dilaksanakan oleh
Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 645.040.000, realisasi anggaran sebesar Rp. 639.934.000 (99,21%).
Output kegiatan adalah terlaksananya pengawasan dan pengendalian

penatausahaan hasil hutan pada TPK/TPn Perum Perhutani, terlaksananya


monitoring dan evaluasi penatausahaan hasil hutan pada industri pengolahan hasil
hutan di 27 kabupaten/kota, terlaksananya monitoring dan evaluasi peredaran
kayu rakyat di 18 kabupaten/kota, terlaksananya stock opname persediaan
kayu pada 16 pemegang IUI-PHKK, terlaksananya pembekalan pengukuran dan
pengenalan jenis kayu dari hutan hak bagi pejabat penerbit SKAU sebanyak 80
orang sebanyak 80 orang dan terlaksananya kerjasama distribusi dan
pengendalian peredaran hasil hutan rotan di 2 provinsi.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya produksi hasil hutan di Jawa Barat.
(3) Kegiatan Pembangunan Obyek Daya Tarik Wisata Alam Tahura Ir. H. Djuanda,
yang dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 582.500.000, realisasi anggaran sebesar
Rp. 550.955.700 (94,58%). Output kegiatan adalah terbangunnya aplikasi
de
tour gui digital sebanyak 1 paket, terselenggaranya promosi potensi dan
informasi wisata TAHURA Ir. H. Djuanda sebanyak 3 paket, terbangunnya sarana
pengamanan pengunjung di Tebing Keraton sebanyak 1 paket.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya pemanfaatan jasa lingkungan wisata
alam di TAHURA Ir. H. Djuanda.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-432


(4) Kegiatan Pelestarian Keraton, Wisata Sejarah, Wisata Pilgrimage (Ziarah) dan
Ekowisata (TKW-34), yang dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi
Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 850.000.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 790.388.000 (92,99%). Output kegiatan adalah terlaksananya

sosialisasi RAD-GRK sebanyak 2 kali, terlaksananya pertemuan forum


pemanfaat Jasling sebanyak 50 orang, identifikasi potensi wisata alam dan Jasling
sebanyak 5 lokasi, terlaksananya pelatihan pembuatan cinderamata sebanyak 80
orang, terlaksananya pelatihan Interpreter wisata alam sebanyak 100 orang,
peserta pembinaan masyarakat penggerak ekowisata di wilayah Jawa Barat
sebanyak 60 orang, terlaksananya monitoring dan pembinaan
e
pengelolaan obyek wisata alam hutan di Jawa Barat. kegiatan

Outco
m adalah meningkatnya pemanfaatan wisata alam di BKPP Cirebon.
(5) Kegiatan Pengembangan Kelembagaan Kelompok Tani Sekitar Hutan, yang
dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 477.300.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 462.600.000 (96,92%). Output kegiatan adalah terselenggaranya lomba
Wana Lestari Tingkat Provinsi Jawa Barat sebanyak 1 kali, terlaksananya
e
pendampingan temu penyuluh Jawa Barat sebanyak 1 paket. Outcom
kegiatan adalah meningkatnya kelembagaan kelompok tani sekitar hutan.
(6) Kegiatan Pengembangan Pemanfaatan dan Pengolahan Hasil Hutan, yang

dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi


anggaran sebesar Rp. 656.202.500 realisasi anggaran sebesar Rp. 556.433.000
(84,80%). Output kegiatan adalah terlaksananya evaluasi RTT (Produksi Kayu

dan Bukan Kayu) Tahun 2013 Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten
sebanyak 1 kali, terlaksananya monitoring RTT (produksi kayu dan bukan
kayu) Tahun 2014 Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sebanyak 1
kali, terlaksananya pengawasan perijinan industri primer hasil hutan kayu
sebanyak 1 kali, terlaksananya identifikasi kelompok tani hutan rakyat
sebanyak 1 kali, terlaksananya temu usaha kayu rakyat sebanyak 1 kali,
terlaksananya seleksi pencetakan wirausaha sebanyak 300 orang dan
terlaksananya fasilitasi penguatan kelembagaan kelompok sebanyak 1 kali.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya produksi hasil hutan di Jawa Barat.
(7) Kegiatan Piloting Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pemberdayaan
Masyarakat Desa Hutan, yang dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi
Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 300.000.000, realisasi anggaran
sebesar Rp. 292.656.600 (97,55%). Output kegiatan adalah terselenggaranya
ft
pelatihan pengembangan kerajinan kreatif (handycra ) sebanyak 140 orang,
terselenggaranya monitoring dan pembinaan, terselenggaranya 1 kegiatan.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-433


e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya keterampilan masyarakat desa hutan
melalui pemberdayaan usaha masyarakat desa.

b. Permasalahan dan Solusi


a. Permasalahan
(a) Ipkindo sebagai organisasi profesi penyuluhan kehutanan masih perlu

penguatan perannya dalam pengembangan kegiatan penyuluhan


kehutanan.
(b) Masih kurang tersedianya sarana dan prasarana dalam
pengembangan Sentra Penyuluhan Kehutanan Perdesaan (SPKP).
b. Solusi
(a) Mengoptimalkan peran Ipkindo melalui fasilitasi dalam rangka
penguatan kapasitas kelembagaannya.
(b) Upaya fasilitasi penyediaan sarana dan prasarana penyuluhan
kehutanan (SPKP).

2. Program Pengelolaan Kawasan Lindung


a.Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Penyusunan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup (RPPLH) Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 421.087.000, realisasi anggaran sebesar
Rp. 421.023.000 (99,98%). Output kegiatan adalah tersusunnya 1 dokumen

Naskah Akademis dan 1 dokumen Rancangan Peraturan Daerah tentang


RPPLH, dan terlaksananya pembinaan penyusunan RPPLH di 27
e
kabupaten/kota. kegiatan adalah meningkatnya upaya perlindungan
Outco
m
dan pengelolaan lingkungan hidup di Jawa Barat.
(2) Kegiatan Penyusunan Rencana Induk Pelestarian dan Pengendalian
Pemanfaatan Kawasan Lindung, yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 400.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 397.876.000
(99.47%). Output kegiatan adalah tersusunnya 1 dokumen Rencana Induk
e
Pelestarian dan Pengendalian Pemanfaatan Kawasan Lindung. Outcom
kegiatan adalah meningkatnya pengelolaan kawasan lindung di Jawa Barat.
(3) Kegiatan Perlindungan dan Pengamanan Hutan, yang dilaksanakan oleh Dinas
Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 250.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp. 249.340.000 (99,74%).
Output kegiatan adalah tersosialisasikannya pengamanan hutan sebanyak

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-434


40 orang, terbentuknya Pengamanan Hutan (Pamhut) swakarsa, terbentuknya
Kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) sebanyak 1 desa, terbinanya kelompok
Pamhut swakarsa di Kabupaten Garut, terbinanya kelompok satdalkarhut di
Kabupaten Purwakarta, terfasilitasinya ganguuan penyelesaian gangguan
e
keamanan hutan di 4 KPH. kegiatan adalah menurunnya gangguan
Outco
m keamanan hutan di Jawa Barat.
(4) Kegiatan Pemantapan Kawasan Hutan, yang dilaksanakan oleh Dinas
Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 250.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp. 249.598.100 (99,84%).
Output kegiatan adalah terfasilitasinya pengukuhan, penatagunaan dan
tenurial kawasan hutan sebanyak 100 orang (4 kali), dan tersosialisasikannya
e
Rencana Kehutanan Tingkat Provinsi (RKTP) sebanyak 100 orang. Outcom
kegiatan adalah meningkatkan capaian fungsi kawasan lindung di Jawa Barat.
(5) Kegiatan Membangun Model Pengelolaan Kawasan, yang dilaksanakan oleh
Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 250.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp. 234.724.900 (93,89%).
Output kegiatan adalah terealisasinya bimbingan teknis kriteria dan indikator

pengelolaan kawasan lindung sebanyak 100 orang (4 BKPP), sosialisasi Pergub


Standar Kinerja Pengaturan, pembinaan dan pengelolaan Biofisik pada
kawasan lindung, belanja ATK, belanja cetak, belaja penggandaan/fotocopy,
e
belanja penjilidan. kegiatan adalah meningkatnya capaian fungsi
Outco
m
kawasan lindung di Jawa Barat.
(6) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pembangunan Kehutanan Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 300.000.000, realisasi anggaran sebesar
Rp. 289.685.000 (96,56%). Output kegiatan adalah terlaksananya koordinasi

dan perencanaan dan pelaksanaan program, terlaksananya Rakorenbang


Kehutanan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 sebanyak 1 kali, terlaksananya
e
Rapat Koordinasi Mitra Praja Utama (MPU) sebanyak 1 kali. Outcom kegiatan
adalah meningkatnya capaian fungsi kawasan lindung di Jawa Barat.
(7) Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda, yang
dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 341.560.000, realisasi anggaran sebesar
Rp. 334.518.000 (97,94%). Output kegiatan adalah terlaksananya patroli

sebanyak 12 kali, terlaksananya pengamanan partisipan sebanyak 7 orang,


terpeliharanya bibit tanaman di persemaian sebanyak 2000 batang,
terlaksananya Re-Design Rencana Pengelolaan BP TAHURA Ir. H. Djuanda
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-435
e
sebanyak 1 paket. kegiatan adalah meningkatnya pengelolaan

Outco
m TAHURA Ir. H. Djuanda.
4.1.31 Urusan Energi dan Sumber daya Mineral

Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kedua dan Misi Keempat terhadap
penyelenggaraan urusan pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk Urusan Energi dan
Sumber Daya Mineral adalah Rasio Elektrifikasi Rumah Tangga 83,77%.
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Pengembangan Panas Bumi dan Migas
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Pengelolaan Lingkungan dan Masyarakat di Sekitar Lokasi PLTP,
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan
anggaran sebesar Rp. 100.000.000 realisasi sebesar Rp. 95.527.000
(95,53%). Output kegiatan adalah terlaksananya pengawasan teknis

pengusahaan panas bumi di 3 (tiga) lokasi hasil lelang WKP, 4 (empat) lokasi
eksisting dan 4 (empat) lokasi pengembangan panas bumi melalui pelaksanaan
dan hadir dalam rapat RKAB dan 1 dokumen inventarisasi direct use panas
e
bumi di Jawa Barat. kegiatan adalah peningkatan data dan kualitas
Outco
m
Sumber Daya Manusia dalam pengelolaan lingkungan dan masyarakat di
sekitar lokasi PLTP.
(2) Kegiatan Pengembangan Panas Bumi di Jawa Barat, Dinas Energi dan
Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar
Rp. 750.000.000 realisasi sebesar Rp. 494.680.350 (65,96%). Output kegiatan

adalah terlaksananya fasilitas penyiapan skema public private partnership (PPP)


panas bumi Gunung Kromong sebanyak 2 (dua) kali, terlaksananya sosialisasi dan
studi pembangunan panas bumi sebanyak 2 (dua) kali, terlaksananya n
kajian pemanfaatan langsung energi panas bumi sebagai pendingin ruangan, 1
menteriaP
okasi WK
(satu) dokumen, terlaksananya survei tinjau geologi, geokimia dan geofisika di l
dari Ke
lisasi di l
lokasi en Kuni kali
hote (Gunung Sawal) Jawa Barat 1 dokumen, terlaksananya seminar/dialog t di
Kabupat gan rapa an sosia
tentang panas bumi sebanyak 1 (satu) kali , sedangk1 (satu)
Gunung Ciremai ya laran banyak di
ngan se
akan at adan tidak ja
dilaksanRB. menging
e
PAN dan Outcom kegiatan adalah pengembangan 4 (empat) lokasi PLTP
dan 8 (delapan) kegiatan eksplorasi / pengembangan lokasi potensi panas bumi
yang ada di Jawa Barat.
(3) Kegiatan Pemanfaatan Potensi Migas, Dinas Energi dan Sumber Daya
Mineral Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 150.000.000
realisasi sebesar Rp. 43.360.500 (28,91%). Output kegiatan adalah

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-436


t
perpanja an akiba
rhadap ilaksanak
aluasi te J tidak d
umen k ajian ev PHE ONW
atu) dok rtamina
terlaksananya peningkatan pengelolaan migas dan updating data migas s PT. Pe
sedangkan 1 (s ayah ke rja miga
pada wil lang. e kegiatan adalah terlaksananya pengusahaan migas
Outco
gagal le m
untuk memenuhi kebutuhan energi, pengembangan masyarakat sekitar dan
peningkatan peran daerah

2. Program Pembinaan Dan Pengembangan Ketenagalistrikan dan Pemanfaatan


Energi
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Akselerasi Peningkatan Rasio Elektrifikasi di Wilayah Kerja UPTD
ESDM Wilayah I Cianjur, yang dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber
Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.14.804.160.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 14.539.692.447 (98,21%).
Output kegiatan adalah Terbangunnya Jaringan Listrik Jaringan Tegangan

Menengah (JTM) sepanjang 1,05 Kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR)


sepanjang 37,815 Kms, 1 Unit Gardu 100 KVa, 3 Unit Gardu 50 KVa, dan
tersambungnya 8.770 Sambungan Rumah (SR) dengan perincian di Kabupaten
Cianjur sebanyak 4.365 rumah, Kabupaten Sukabumi sebanyak 2.992 rumah,
Kabupaten Bogor sebanyak 1.413 rumah serta tersusunnya dokumen
e
perencanaan teknis pengembangan jaringan listrik Tahun 2015. Outcom

kegiatan adalah meningkatnya cakupan pelayanan infrastruktur listrik untuk 8.770


rumah di wilayah kerja UPTD ESDM Wilayah I Cianjur.
(2) Kegiatan Akselerasi Peningkatan Rasio Elektrifikasi di Wilayah Kerja UPTD
ESDM Wilayah II Purwakarta, yang dilaksanakan oleh Dinas Energi dan
Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 11.479.714.375 realisasi anggaran sebesar Rp. 11.266.698.114
(98,14%). Output kegiatan adalah terbangunnya satuan sambungan listrik

sebanyak 9.913 Sambungan Rumah (SR) dengan perincian di Kabupaten


Purwakarta sebanyak 4.000 rumah, Kabupaten Bekasi 1.400 rumah, Kabupaten
Karawang 1.462 rumah, Kabupaten Subang 3.003 rumah, Jaringan Tegangan
Rendah (JTR) 2,403 Kms dan kota Bekasi 48 rumah, 1 (satu) dokumen
Perencanaan teknis pengembangan jaringan listrik Tahun 2015 dan 1 (satu)
e
Dokumen Peresmian Pembangunan Jaringan listrik Perdesaan. Outcom

kegiatan adalah meningkatnya cakupan pelayanan infrastruktur listrik untuk 9.913


rumah Wilayah Kerja UPTD ESDM Wilayah II Purwakarta.
(3) Kegiatan Akselerasi Peningkatan Rasio Elektrifikasi di wilayah Kerja UPTD ESDM
Wilayah III Bandung, yang dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-437


Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 12.097.916.313 realisasi sebesar Rp. 11.994.241.000 (99,14%). Output

kegiatan adalah Terbangunnya satuan sambungan listrik sebanyak 9.685


Sambungan Rumah (SR) dengan perincian Kabupaten Bandung 3.200 rumah,
Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 1,423 KMs, Kabupaten Bandung Barat 2.879
rumah, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 1,000 KMs, Kabupaten SUmedang 3.406
rumah, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 2,080 KMs, Kota Cimahi 200 rumah.
terlaksananya Perencanaan Teknis Pengembangan Jaringan Listrik di
e
Wilayah Kerja UPTD ESDM Wilayah III Bandung TA. 2015; kegiatan
Outco
m
adalah meningkatnya cakupan pelayanan infrastruktur listrik untuk 9685 rumah di
Wilayah Kerja UPTD ESDM Wilayah III Bandung.
(4) Kegiatan Akselerasi Peningkatan Rasio Elektrifikasi di wilayah Kerja UPTD ESDM
Wilayah IV Tasikmalaya, yang dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber
Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar
Rp. 15.604.246.000 realisasi sebesar Rp. 15.589.518.000 (99,91%). Output

kegiatan adalah terbangunnya satuan sambungan listrik sebanyak


13.800 Sambungan Rumah (SR) denagn perincian Kabupaten Garut
sebanyak 5.000 rumah dengan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 1,7
kms, Kabupaten Tasikmalaya 3.995 rumah dengan Jaringan Tegangan
Rendah (JTR) 4,593 kms, Kota Tasikmalaya 135 rumah, Kabupaten Ciamis
3.110 rumah dengan Jaringan Tegangan Rendah (JTR) 3,54 kms dan
Kabupaten Pangandaran 1.560 rumah dengan Jaringan Tegangan Rendah
(JTR) 3,11 kms serta tersusunnya dokumen perencanaan teknis
pengembangan jaringan listrik Tahun 2015.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya cakupan pelayanan infrastruktur
listrik untuk 13.800 rumah di Wilayah Kerja UPTD ESDM Wilayah IV Tasik.
(5) Kegiatan Akselerasi Peningkatan Rasio Elektrifikasi di wilayah Kerja UPTD ESDM
Wilayah V Cirebon, yang dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya
Mineral Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar
Rp. 11.990.985.669 realisasi sebesar Rp. 11.721.406.850 (97,75%). Output

kegiatan adalah terbangunnya satuan sambungan listrik sebanyak


10.500 Sambungan Rumah (SR) dengan perincian Kota Cirebon 55 rumah,

Kabupaten Cirebon 2.815 rumah, Kabupaten Majalengka 3.735


rumah, Kabupaten Kuningan 1.771 rumah, Kabupaten Indramayu 2.129
rumah serta Pembangunan Jaringan Listrik di Kabupaten Majalengka
dan Kabupaten
e
Kuningan. kegiatan adalah meningkatnya pelayanan infrastruktur
Outco
m
listrik untuk 10.500 rumah di Wilayah kerja UPTD ESDM Wilayah V Cirebon.
(6) Kegiatan Pengembangan Pemanfaatan Energi baru terbarukan di Jawa Barat,
yang dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-438


Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.849.000.000 realisasi
sebesar Rp. 1.100.879.050 (59,54%). Output kegiatan adalah terbangunnya

1 Unit Sistem Konversi Tenaga Surya, 1 Kegiatan Percontohan Aplikasi Konversi Surya
Penerangan, 3 Unit Instalasi Biogas (dari Rencana DPA 74 Unit Instalasi Biogas), 1 Dokumen P
Energi Baru Terbarukan,
1 Dokumen/Laporan Kelaikan 4 Unit Pembangkit Energi Terbarukan (PLTMH),
1 Dokumen Performa Sistem Konversi Tenaga Surya. Outcome kegiatan
adalah meningkatnya Pemanfaatan Energi BaruTerbarukan Secara Optimal.
(7) Kegiatan Peningkatan upaya Konservasi dan Penghematan Energi, yang
dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000 realisasi sebesar
Rp. 194.874.000 (97,44%). Output kegiatan adalah tersedianya 1 (satu)

aplikasi sistem informasi pelaporan penggunaan energi dan air pada sektor
publik di Jawa Barat dan 2 (dua) kegiatan sosialisasi upaya
peningkatan konservasi dan penghematan energi pada sektor publik di
Jawa Barat.
e
Outcom kegiatan adalah tersusunnya 1 (satu) aplikasi sistem informasi
pelaporan penggunaan energi pada sektor publik di Jawa Barat dan
terlaksananya 2 (dua) kegiatan sosialisasi upaya peningkatan konservasi dan
penghematan energi pada sektor publik di Jawa Barat.
(8) Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Infrastruktur Energi dan Ketenagalistrikan di
Jawa Barat, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa
Barat dengan anggaran sebesar Rp. 400.000.000 realisasi sebesar
Rp. 376.034.700 (94,01%). Output kegiatan adalah Pelaksanaan 4 (empat)

kali rapat koordinasi progam LISDES, Penyediaan 1 (satu) aplikasi pengelolaan


calon penerima program bantuan lisdes, Pelaksanaan 2 (dua) kali rapat
koordinasi perencanaan pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat
Kertajati, Pelaksanaan 2 (dua) kali rapat koordinasi program relokasi
masyarakat korban genangan waduk jatigede dan Pelaksanaan 38 (tigapuluh
delapan) kali monitoring kegiatan pengembangan infrastruktur di 5 (lima)
e
UPTD. Outcom kegiatan adalah terkoordinasinya program Peningkatan Rasio
Elektrifikasi TA 2014, terkoordinasinya program pengembangan jaringan listrik
untuk penanganan dampak sosial dan lingkungan pembangunan waduk
jatigede serta terkoordinasinya perencanaan pengembangan infrastrutur energi
dan ketenagalistrikan di Bandara Internasional Kertajati
(9) Kegiatan Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH),
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan
anggaran sebesar Rp. 1.385.020.000 realisasi sebesar Rp. 1.311.486.450
e
(94,69%). Output kegiatan adalah revitalisasi 5 (lima) unit PLTMH. Outcom

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-439


kegiatan adalah termanfaatkannya kembali secara optimal sumber energi
Listrik dari PLTMH.
(10) Kegiatan Pembangunan Jaringan Listrik untuk Penanganan Dampak Sosial dan
Lingkungan Pembangunan Waduk Jatigede, Dinas Energi dan Sumber Daya
n
Mineral Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar
Terbit
angana
Belum apai
Rp. 3.845.000.000,00, realisasi sebesar Rp. 19.545.200,00 (0,51%). Output
ng Pen
tigede pat dic
r tenta
dak da
kegiatan adalah terlaksananya sambungan rumah sebanyak 697 (enam ratus
aduk Ja
engatu
unan W n ini ti
sembilan puluh tujuh) satuan sambungan untuk rumah Orang Terkena Dampak
yang m kegiata
embang
Pembangunan Waduk Jatigede , output
at kibat P Presiden
menging Peraturan
Sosial a ka
Dampak
e kan, ma .
dilaksana
Outcom
kegiatan adalah terbangunnya jaringan listrik sebagai bentuk ak
dapat
penanganan dampak sosial dan lingkungan pembangunan Waduk Jatigede.
an ini tid e k
Mengingat kegiat icapai outcom -nya tida
dapat d .

b. Permasalahan dan Solusi


a. Permasalahan
(a) Keterlambatan pelaksanaan penyambungan listrik rumah untuk

penyalaan disebabkan karena material sambungan rumah dari PLN yang


belum tersedia sehingga proses penyalaan listrik untuk penerima
bantuan dimungkinkan akan melewati Tahun anggaran dan adanya
perubahan peraturan perundangan melalui Permen ESDM Nomor 33
Tahun 2014 tanggal 17 November 2014 tentang biaya penyambungan listrik
untuk daya 450 VA dari semula Rp. 360.500, menjadi Rp. 444.000,
sedangkan pada bulan tersebut proses pembayaran biaya
penyambungan listrik untuk setiap penerima bantuan listrik belum selesai
sehingga terdapat konsumen yang kekurangan bayar akibat kenaikan biaya
penyambungan listrik tersebut.
(b) Kurangnya antusias dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya

konservasi dan penghematan energi, yang dapat terlihat dari ketidak


lengkapan dan keterlambatan pelaporan penggunaan energi meskipun
telah diinstruksikan oleh Gubernur dengan pembentukan Gugus Tugas
Penghematan listrik dan air.
(c) Program Peningkatan Rasio Elektrifikasi memiliki volume pekerjaan yang

cukup besar dan berdampak luas kepada masyarakat dengan proses


pengadaannya dilaksanakan oleh Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD),
seringkali terjadi kesalahan koordinasi dan implementasi pelaksanaan

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-440


secara utuh. Kesalahan tersebut dimulai dari volume proses pengajuan
proposal sebagai dasar penyusunan Calon Penerima dan Calon Lokasi
(CPCL) yang sering berubah, target penyalaan/penyambungan yang tidak
tercapai akibat kenaikan harga Biaya Penyambungan (BP) PT. PLN serta
sinkronisasi dan sinergitas dengan program serupa dengan pembiayaan dari
Pusat dan kabupaten yang tumpang tindih.
(d) Permasalahan beberapa pekerjaan (sub-kegiatan) tidak dapat

dilaksanakan, yaitu: Pekerjaan Pembangunan Instalasi Biogas di


Kabupaten Bandung (71 Unit); Pekerjaan Evaluasi dan peningkatan
Unjuk Kerja Instalasi Biogas; dan Kajian Performa Sistem Tenaga Surya.
Anggaran yang tidak terserap dikembalikan ke Kas Negara sesuai
peraturan-perundangan yang berlaku. Faktor Penyebab, Kontraktor tidak
melaksanakan pekerjaan sampai massa/waktu kontrak pekerjaan
berakhir sehingga diputuskan “Putus-Kontrak” dan kontraktor diajukan ke
dalam “Daftar Hitam Kontraktor” ke LKPP dengan merujuk kepada
kebijakan dan peraturan-perundangan yang berlaku dan Pekerjaan
Evaluasi dan peningkatan Unjuk Kerja Instalasi Biogas; dan Kajian
Performa Sistem Tenaga Surya; tidak dilaksanakan karena merupakan
pekerjaan pengawasan terkait pekerjaan utama (Pembangunan Instalasi
Biogas di Kabupaten Bandung) yang tidak dilaksanakan dan waktu
pekerjaan yang tidak memungkinkan.

b.Solusi
(a) Melakukan koordinasi yang lebih intensif kepada PLN khususnya ke

Rayon-Rayon PLN di daerah untuk mempercepat penyalaan dengan lebih


menitikberatkan bahwa bantuan listrik ini merupakan program
Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang telah disepakati melalui MOU
dengan PLN Distribusi Jabar Banten dan pihak PLN dapat menerima biaya
penyambungan terhadap sisa konsumen yang belum terbayarkan karena
kenaikan biaya dengan tarif yang lama, sedangkan untuk
kekurangannya akan dibayarkan pada Tahun anggaran 2015;
(b) Diperlukan sosialisasi dan peraturan yang lebih kuat, disertai dengan
ent
sistem reward dan punishm berupa insentif dan denda untuk
masyarakat terutama aparat dalam menjalankan upaya konservasi dan
penghematan energi di Jawa Barat;
(c) Perlu adanya koordinasi secara internal, antara Dinas dan UPTD, dalam

bentuk penyusunan Standar Tata cara Pelaksanaan (Standar Operational


Procedure – SOP) yang mengikat, dan secara eksternal, antara

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-441


pemerintah pusat dan pemerintah provinsi dan kabupaten, dalam bentuk
rapat koordinasi dan rapat kerja guna penyesuaian visi dan misi guna
pencapaian tujuan bersama. Selain itu diperlukan pula koordinasi yang
intensif bersama dengan PT. PLN (persero) sebagai satu-satunya pihak
yang memiliki hak penyaluran tenaga listrik di wilayah Jawa Barat;
(d) Untuk Pekerjaan Instalasi Biogas di Kabupaten Bandung dan Evaluasi

(Pengawasan) Unjuk Kerja Biogas, apabila masyarakat masih


mengusulkan kembali pekerjaan tersebut, akan diusulkan untuk
dianggarkan di T.A. 2016 sesuai dengan peraturan-perundangan dan
mekanisme (hibah) yang berlaku. Sebagian target pekerjaan Instalasi
Biogas (9 titik) telah diusulkan ke dalam Kegiatan Pembangunan
Instalasi Biogas Program Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air
(BJPSDA), Kerja-sama Perum Jasa Tirta Pemerintah Provinsi Jawa Barat
dalam Program “Citarum-Bestari” yang akan dilaksanakan pada Tahun
anggaran 2015;
(e) Lokasi dimana perluasan jaringan listrik dan sambungan akan dilakukan

masih merupakan asset pemerintah pusat. Selain itu kegiatan ini


dihentikan pada bulan April 2014 karena adanya surat perintah
penghentian kegiatan terkait jatigede dari TAPD pemerintah Provinsi
Jawa Barat. Solusi Pelaksanaan kegiatan baru dapat dilaksanakan

setelah asset di pindah tangankan kepada pemerintah provinsi dan


diijinkan oleh TAPD.

3. Program Pembinaan, Pengembangan Sumber Daya Mineral, Geologi dan Air


Tanah
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Pengusahaan
Pertambangan Umum, Batubara dan Airtanah di Wilayah Kerja UPTD ESDM
Wilayah I Cianjur, yang dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya
Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 100.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 99.985.450 (99,99%). Output

kegiatan adalah terlaksananya Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian


Pengusahaan Pertambangan Umum sebanyak 30 lokasi, Pemanfaatan Batubara
e
sebanyak 10 perusahaan dan Air Tanah sebanyak 91 titik. kegiatan
Outco
m
adalah Terkendalinya Pengambilan dan Pemanfaatan Air Tanah, Usaha
Pertambangan Umum dan Pengguna Pemanfaatan Batubara.
(2) Kegiatan Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Pengusahaan
Pertambangan Umum, Batu bara dan Air Tanah di Wilayah Kerja UPT DESDM

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-442


Wilayah II Purwakarta, yang dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber
Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 100.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 72.036.020 (72,04%). Output

kegiatan adalah diseminasi pengusahaan pertambangan umum dan batubara di Wilayah UPTD
ESDM Wilayah II Purwakarta, binwasdal terhadap 50 perusahaan pengguna
tanah, binwasdal terhadap 8 lokasi usaha
pertambangan umum dan binwasdal terhadap 15 perusahaan pengguna
e
batubara. kegiatan adalah terkendalinya pengambilan dan
Outco
m
pemanfaatan air tanah, usaha pertambangan umum dan pengguna
pemanfaatan batubara.
(3) Kegiatan Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Pengusahaan
Pertambangan Umum, Batu bara dan Air Tanah di Wilayah Kerja UPT DESDM
Wilayah III Bandung, yang dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber
Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 100.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp. 99.400.000 (99,40%).
Output kegiatan adalah Terkendalinya pengambilan dan pemanfaatan air

tanah di kota bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung


Barat dan Kabupaten Sumedang sebanyak 95 titik sumur produksi; terbinanya
kegiatan usaha pertambangan umum di Kabupaten Bandung, Kabupaten
Bandung Barat dan Kabupaten Sumedang sebanyak 18 lokasi; Tertibnya
pengguna/pemanfaatan batubara di Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten
Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Sumedang sebanyak 30
perusahaan pemanfaatan dan penyimpanan batubara dan tersedianya
e
Dokumen Analisis dan Rekomendasi. kegiatan adalah terkendalinya
Outco
m
pengambilan dan pemanfaatan air tanah, usaha pertambangan umum dan
pengguna pemanfaatan batubara.
(4) Kegiatan Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Pengusahaan Air Tanah
dan Pertambangan Umum di Wilayah Kerja UPTD ESDM Wilayah IV
Tasikmalaya, yang dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya
Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 98.400.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 84.404.000 (85,78%). Output

kegiatan adalah terkendalinya pengendalian air tanah sebanyak 44 titik dari


target sebanyak 40 titik, pengendalian pertambangan umum sebanyak 24
lokasi dari target 20 dan pengendalian batubara sebanyak 7 dari target 5
e
lokasi. Outcom kegiatan adalah terkendalinya pengambilan dan pemanfaatan
air tanah, usaha pertambangan umum dan pengguna pemanfaatan batubara.
(5) Kegiatan Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Pengusahaan
Pertambangan Umum, Batu Bara dan Airtanah Di Wilayah Kerja UPTD ESDM V
Cirebon, yang dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 99.994.500 (99,99%). Output kegiatan adalah

terkendalinya 50 objek kegiatan pengambilan, pemanfaatan dan pengusahaan air


tanah di 4 Kabupaten dan 1 Kota, terbinanya 30 lokasi usaha pertambangan,
dan terbinanya 10 lokasi penggunaan atau stock file batubara.
e
Outcom kegiatan adalah terkendalinya pengambilan dan pemanfaatan air
tanah, usaha pertambangan umum dan pengguna pemanfaatan batubara.
(6) Kegiatan Penyusunan Peta, Data dan Informasi Teknis Daerah Bencana Alam
Geologi, pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa
Barat dengan anggaran sebesar Rp. 400.000.000 realisasi sebesar Rp.
385.642.000 (96,41%). Output kegiatan adalah Peta Bahaya sesar Lembang

di Jawa Barat, tertinjaunya lokasi kejadian dan terpantaunya daerah rawan


bencana alam geologi di Jawa Barat, Dokumen laporan penyusunan data
geologi Sesar Lembang di Jawa Barat dan Dokumen laporan hasil peninjauan
lokasi kejadian dan pemantauan daerah rawan bencana alam geologi di Jawa
e
Barat. kegiatan adalah tersedianya peta bahaya Sesar Lembang di
Outco
m
Jawa Barat, meningkatnya kewaspadaan, kesiapan dan kemampuan dalam
menghadapi bencana alam geologi, optimalnya pemanfaatan informasi teknis
kebencanaan dalam Program Penanggulangan Bencana Alam dan Perlindungan
Masyarakat dan meningkatnya koordinasi yang harmonis anatara instansi/
lembaga/ stake holder dalam penanganan bencana alam geologi di Jawa Barat.
(7) Kegiatan Pemantauan Fluktuasi Muka Air Tanah, pada Dinas Energi dan
Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar
Rp. 300.000.000 realisasi sebesar Rp. 270.100.000 (90,03%). Output
kegiatan adalah terbangunnya 1 (satu) lokasi sumur pantau telemetri beserta
e
kelengkapannya di Kota Tasikmalaya. kegiatan adalah tersedianya
Outco
m
data dalam upaya memantau fluktuasi muka air tanah di Kota Tasikmalaya pada
Cekungan Air Tanah (CAT) Tasikmalaya.
(8) Kegiatan Peningkatan Upaya Pemulihan Kondisi Muka Airtanah, pada Dinas
Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan anggaran
sebesar Rp. 200.000.000 realisasi sebesar Rp. 182.682.750 (91,34%). Output

kegiatan adalah terlaksananya revitalisasi 2 lokasi sumur imbuhan milik


pemerintah Provinsi Jawa Barat masing-masing berada di Kabupaten Bandung
e
dan Kabupaten Bekasi. kegiatan adalah berfungsinya kembali sumur
Outco
m
imbuhan dalam upaya peningkatan pemulihan kondisi muka air tanah.
(9) Kegiatan Evaluasi Zona Konservasi Airtanah Kegiatan Peningkatan Upaya
Pemulihan Kondisi Muka Airtanah pada Dinas Energi dan Sumber Daya

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-444


Mineral Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 150.000.000
realisasi sebesar Rp. 141.719.000 (94,48%). Output kegiatan adalah

terevaluasinya Zona Konservasi Air Tanah di Kawasan BIJB Kertajati dalam rangka
dukungan Pengembangan Bandara Internasional Jawa Barat dan
terfasilitasinya data dan informasi penerbitan Pertimbangan Teknis Air Tanah.
e
Outcom kegiatan adalah Satu dokumen Tahunan rekapitulasi penerbitan
pertimbangan teknis air tanah.
(10) Kegiatan Peningkatan Nilai Tambah Usaha Pertambangan pada Dinas Energi
dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar
Rp. 400.000.000 realisasi sebesar Rp. 397.200.000 (99,30%). Output

kegiatan adalah hibah 6 alat pengolahan batako di Kab. Purwakarta dan Kab.
Cianjur serta 30 (tiga puluh) orang peserta di Jawa Barat yang memiliki potensi
e
pertambangan umum. kegiatan adalah terselenggaranya fasilitas
Outco
m
peningkatan nilai tambah usaha pertambangan sebanyak 6 (enam) kelompok 3
kelompok Kabupaten Purwakarta dan 3 kelompok di Kabupaten Cianjur.
(11) Kegiatan Kesiapan (Readiness) Penciptaan 100 Ribu Wirausahawan Baru pada
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan
anggaran sebesar Rp. 100.000.000 realisasi sebesar Rp. 99.710.000 (99,71%).
Output kegiatan adalah 1 (satu) dokumen pedoman pembinaan usaha kecil
e
pertambangan di Jawa Barat. kegiatan adalah Menciptakan dan
Outco
m
menumbuhkan usaha baru yang mempunyai nilai ekonomi dan peningkatan
akesebilitas wirausahawan atau calon wirausahawan untuk mengikuti inkubasi
pada sektor energi dan sumber daya mineral.
(12) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengelolaan Mineral, Geologi dan Air Tanah
di Jawa Barat pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi
Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 750.000.000 realisasi sebesar
Rp. 569.392.500 (75,92%). Output kegiatan adalah terlaksananya rapat

fasilitasi dan koordinasi pengelolaan bidang mineral dan geologi; terlaksananya


rapat fasilitasi dan koordinasi pengelolaan bidang air tanah; terlaksananya rapat
rekonsiliasi data pertambangan;terselenggaranya desiminasi pengelolaan
pertambangan mineral logam pasir besi; tersusunnya tipologi pengambilan air
tanah di CAT Bandung-Soreang, CAT Bekasi-Karawang dan CAT Bogor.
e
Outcom kegiatan adalah terwujudnya pengelolaan pertambangan yang
mengikuti kaidah pertambangan yang baik (good mining practices);
terwujudnya optimalisasi konservasi dan pendayagunaan air tanah; tersedianya
data dan infomasi pertambangan; terwujudnya pengelolaan pertambangan
mineral logam pasir besi yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan;
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-445
tersedianya data dan informasi pengambilan air tanah di CAT Bandung-
Soreang, CAT Bekasi-Karawang dan CAT Bogor.

b. Permasalahan dan solusi


a. Permasalahan
(a) Permasalahan yang dihadapi dalam kegiatan binwasdal adalah dari target

15 lokasi hanya 8 lokasi yang terealisasi karena usaha pertambangan umum


sudah banyak yang tutup, sedangkan lokasi usaha pertambangan umum di
Purwakarta jaraknya kurang dari 20 KM sehingga tidak bisa dilaksanakan
secara administrasi. Solusinya walaupun secara administrasi tidak dapat
dilaksanakan kegiatan binwasdal tetap dilakukan terhadap usaha
pertambangan umum;
(b) Permasalahan dari Kegiatan Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian

yang ada di Wilayah Kerja UPTD ESDM Wilayah III Bandung tidak
terlepas dari koordinasi dengan kabupaten/kota dan pihak perusahaan, oleh
karena itu untuk memasuki suatu perusahaan khususnya perusahaan
pertambangan harus didampingi oleh pihak kabupaten, UPTD ESDM
Wilayah III Bandung harus menyesuaikan jadwal dengan Dinas teknis
tersebut agar kegiatan yang dilaksanakan UPTD ESDM Wilayah III
Bandung dengan Dinas teknis di Kabupaten/kota tidak saling tumpang
tindih (over lap ).
(c) Permasalahan Lokasi sumur pantau telemetri berada di lingkungan

perkantoran Balai Pendayagunaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai


Citanduy Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat Jl. RAA.
Wiratununingrat No.3 Kota Tasikmalaya, sehingga pada tahap rencana
pembangunannya sejak awal perlu dilakukan koordinasi dengan
dinas/instansi terkait; Kondisi cuaca yang telah masuk musim hujan,
sehingga mengganggu pada saat pelaksanaan pekerjaan; Kondisi
batuan pada lokasi sumur pantau telemetri berupa batuan breksi volkanik
yang memiliki karakteristik tidak homogen, sehingga mengganggu pada
tahap pengeboran khususnya dalam hal kecepatan penetrasi
pengeboran; Secara teknis, penggunaan mesin bor yang digunakan tidak
sesuai dengan kondisi batuan, sehingga mempengaruhi rencana kerja pada
tahap pengeboran.
(d) Permasalahan kedua lokasi sumur imbuhan berada di lingkungan

perkantoran swasta, masing-masing 1 (satu) lokasi berada di PT. Pan Asia


Kab. Bandung dan 1 (satu) lokasi berada di PT. KAO Kab. Bekasi, sehingga
pada tahap rencana pelaksanaan revitalisasi sejak awal perlu

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-446


dilakukan koordinasi dengan pihak perusahaan terkait; Revitalisasi sumur
imbuhan mengganggu lingkungan kerja perusahaan, sehingga
mempengaruhi pelaksanaan kerja.
(e) Permasalahan Pelaksanaan kegiatan fasilitasi dan koordinasi melibatkan

para pelaku usaha sektor ESDM dan dinas/instansi teknis pengelola


sektor esdm kabupaten/kota se-Jawa Barat, serta Pemerintah Pusat,
sehingga sejak awal perlu dilakukan koordinasi dengan para
stakeholders; Kebutuhan data pertambangan dan air tanah yang
bersumber dari kabupaten/kota sangat diperlukan dalam mendukung
terlaksananya kegiatan fasilitasi dan koordinasi, sehingga sejak awal
perlu dilakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota;
Pengesahan DPA Perubahan khusus untuk kegiatan tipologi pengambilan air
tanah di CAT Bandung-Soreang, CAT Bekasi-Karawang dan CAT Bogor
terlambat dari rencana jadwal semula, sehingga waktu pelaksanaan
menjadi berkurang.
b. Solusi
(a) Koordinasi dengan kabupaten/kota di Kota Bandung, Kota Cimahi,

Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten


Sumedang harus terjalin koordinasi dan sebaiknya dilakukan pada awal
Tahun anggaran sebelum kegiatan dilaksanakan;
(b) Melaksanakan koordinasi secara intensif sejak awal sebelum kegiatan

pembangunan sumur pantau telemetri dilakukan kepada Dinas PSDA


Provinsi Jawa Barat, selaku dinas induk tempat lokasi pembangunan sumur
pantau telemetri; Balai Pendayagunaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai
Citanduy Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat, selaku
instansi yang menjadi tempat lokasi pembangunan sumur pantau telemetri:
Dinas Bina Marga Pengairan Pertambangan dan Energi Kota Tasikmalaya,
selaku instansi teknis pengelola sektor air tanah yang semula
mengusulkan dan yang akan menerima manfaat langsung dari
pembangunan sumur pantau telemetri; dan Mengatur jam kerja
pelaksanaan kegiatan pembangunan sumur pantau telemetri;
Menggunakan mesin bor yang kemampuannya sesuai dengan kondisi
batuan pada lokasi sumur pantau telemetri; Mengganti mesin bor dengan
kemampuan penetrasinya lebih baik dari mesim bor sebelumnya;
(c) Melaksanakan koordinasi secara intensif sejak awal sebelum kegiatan

revitalisasi sumur imbuhan dilakukan kepada Dinas Bina Marga dan


Sumber Daya Air, selaku instansi teknis pengelola sektor air tanah di
Kabupaten Bekasi; Dinas Sumber Daya Air, Pertambangan dan Energi,

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-447


selaku instansi teknis pengelola sektor air tanah di Kabupaten Bandung;
danMenyesuaikan jam kerja pelaksanaan revitalisasi sumur imbuhan;
(d) Melaksanakan koordinasi secara intensif sejak awal sebelum kegiatan

fasilitasi dan koordinasi dilaksanakan kepada para pelaku usaha


pertambangan dan pengambilan air tanah, serta dinas/instansi teknis
pengelola sektor ESDM kabupaten/kota se-Jawa Barat dan Pemerintah
Pusat; Melaksanakan koordinasi secara intensif sejak awal kepada
dinas/instansi teknis pengelola sektor ESDM kabupaten/kota se-Jawa
Barat guna mendapat akses data pertambangan dan air tanah yang mudah;
Pelaksanaan kegiatan tipologi mengoptimalkan alokasi waktu yang
tersedia.

4.1.32 Urusan Pariwisata

Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kedua dan Misi Kelima terhadap
penyelenggaraan urusan pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk Urusan Pariwisata adalah
sebagai berikut: Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Jawa Barat sebanyak
902.735 orang; Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Obyek Wisata di Jawa Barat
sebanyak 33.617.999 orang; Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Akomodasi di
Jawa Barat sebanyak 14.374.089 orang; Jumlah Event Pariwisata sebanyak

4 event; Peningkatan Sarana dan Prasarana Pariwisata melalui Bantuan Tidak Langsung
OPD sebanyak 3 Obyek Daya Tarik Wisata; Peningkatan Sumber Daya Manusia
Pariwisata sebanyak 6 pelatihan, dengan total peserta sebanyak 155 orang.
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Pengembangan Produk Wisata Jawa Barat yang dilakukan oleh Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran
sebesar Rp. 250.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 246.379.000
(98,55%). Output kegiatan adalah terlaksananya Review dan Penyusunan
e
Perda RIPPARDA Jawa Barat. kegiatan adalah terwujudnya
Outco
m
peningkatan daya tarik wisata Jawa Barat sebagai destinasi wisata andalan.
(2) Kegiatan Pembinaan Usaha Pariwisata Jawa Barat yang dilakukan oleh Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 300.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 231.684.866
(77,23%). Output kegiatan adalah terlaksananya Standarisasi pada usaha
e
pariwisata di Jawa Barat 1 kali; Klasifikasi Hotel di Jawa Barat 1 kali. Outcom

kegiatan adalah meningkatnya kualitas dan kompetensi SDM pariwisata dan


kebudayaan Jawa Barat.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-448
(3) Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata yang dilakukan oleh Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 200.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 195.360.000
(97,68%). Output kegiatan adalah terbentuknya Forum Komunikasi Kelompok

Penggerak Pariwisata Jawa Barat 1 kali; terlaksananya Evaluasi Pemberdayaan


Masyarakat di Desa Wisata Penerima PNPM Mandiri Pariwisata 1 kali, 20 desa
e
wisata. kegiatan adalah meningkatnya daya tarik wisata Jawa Barat
Outco
m
sebagai destinasi wisata andalan.
(4) Kegiatan Pasanggiri Mojang dan Jajaka Jawa Barat yang dilakukan oleh Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.500.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 1.402.875.000 (93,53%). Output kegiatan adalah terselenggaranya
Pasanggiri Mojang dan Jajaka Jawa Barat dari 26 kabupaten/kota di Jawa Barat
e
1 kegiatan, 54 peserta. kegiatan adalah terpilihnya satu pasangan
Outco
m
Moka dari Kabupaten/kota sebagai salah satu media informasi dan promosi
pariwisata Jawa Barat.
(5) Kegiatan Touring Wisata dan Fun Bike oleh MOKA Jabar 2014 dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 470.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 466.945.000
(99,35%). Output kegiatan adalah terlaksananya Touring Wisata dan Fun
e
Bike oleh MOKA Jabar 2014 1 kali sebanyak 125 peserta. kegiatan
Outco
m
adalah terciptanya pemberdayaan Mojang dan Jajaka Jawa Barat 2014.
(6) Kegiatan Pengiriman Duta Wisata dalam Event Pariwisata Nasional dan
Internasional yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 400.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 300.534.150 (75,13%). Output kegiatan
adalah terlaksananya Pengiriman Duta Wisata dalam Event Pariwisata Nasional
e
dan Internasional 1 kali, 10 peserta. kegiatan adalah meningkatnya
Outco
m
daya tarik wisata Jawa Barat sebagai destinasi wisata andalan.
(7) Kegiatan Event Wisata dan Kreatifitas Usaha Kepariwisataan yang dilakukan
oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 750.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 731.984.000 (97,60%). Output kegiatan adalah terlaksananya Event
e
Wisata dan Kreatifitas Usaha Kepariwisataan 1 kali, 10 peserta. Outcom

kegiatan adalah terpromosikannya dan peningkatan pendapatan para pelaku


usaha pariwisata di Jawa Barat.
(8) Kegiatan Event Wisata "Gebyar Sapta Pesona" Pada 4 (empat) Obyek Wisata
yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000 realisasi anggaran

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-449


sebesar Rp. 851.192.950 (85,12%). Output kegiatan adalah terlaksananya
e
Event Wisata "Gebyar Sapta Pesona" Pada 4 (empat) Obyek Wisata. Outcom

kegiatan adalah terciptanya suatu event kepariwisataan berbasis sapta pesona


yang diharapkan dapat menjadikan masyarakat Jawa Barat yang sadar wisata.
(9) Kegiatan Pelatihan SDM Kepariwisataan yang dilakukan oleh Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 320.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 312.260.000
(97,58%). Output kegiatan adalah terlaksananya Sertifikasi Tenaga Hotel
1 kali, 20 peserta; Pelatihan Balawista 1 kali, 25 peserta; Inovasi Kreatif dalam
e
rangka menunjang Wirausaha Baru 2 kali, 20 peserta. kegiatan
Outco
m
adalah meningkatnya kualitas dan kompetensi SDM pariwisata dan kebudayaan
Jawa Barat.
(10) Kegiatan terlaksananya Pembuatan Rencana Aksi Multipihak dan Desain
Pengembangan Geopark, dan Pulau Biawak yang dilakukan oleh Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 924.570.000 (92,46%). Output kegiatan adalah terlaksananya
Pembuatan Rencana Aksi Multipihak dan Desain Pengembangan Geopark, dan
e
Pulau Biawak 1 kali. kegiatan adalah meningkatnya daya tarik
Outco
m
wisata Jawa Barat sebagai destinasi wisata andalan. e
(11) Kegiatan Pelestarian Keraton, Wisata Sejarah, Wisata Ziarah (Pilgrimag ) dan
Pengembangan Eko Wisata yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 1.000.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 806.670.000 (80,67%).
Output kegiatan adalah terlaksananya Pelestarian Keraton, Wisata Sejarah,
ge e
Wisata Ziarah (Pilgrima ) dan Pengembangan Eko Wisata 1 kali.
Outco
m
kegiatan adalah meningkatnya kualitas dan kuantitas obyek wisata.
(12) Kegiatan Pengembangan Jasa Perdagangan, Industri Kreatif dan Pariwisata
yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 500.000.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 488.480.000 (97,70%). Output kegiatan adalah terlaksananya

Pelatihan Manajemen Hotel 1 kali, 30 orang; Pelatihan Kuliner 1 kali, 30 orang


Pelatihan Cinderamata 1 kali, 30 orang; Pelatihan Tata Pentas Seni Pertunjukan
e
1 kali, 30 orang. kegiatan adalah meningkatnya kualitas dan
Outco
m
kompetensi SDM pariwisata dan kebudayaan Jawa Barat.
(13) Kegiatan Perekrutan Advisor Pengembangan Pariwisata Jawa Barat yang
dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000 realisasi anggaran sebesar

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-450


Rp. 751.997.850 (75,20%). Output kegiatan adalah terlaksananya Perekrutan
e
Advisor Pengembangan Pariwisata Jawa Barat 1 kali. kegiatan
Outco
m
adalah terwujudnya Perekrutan Advisor Pengembangan Pariwisata Jawa Barat.
(14) Kegiatan Penyusunan Juklak dan Juknis Pencetakan 100 Ribu Wirausaha Baru
Jawa Barat yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000
dengan realisasi Rp. 0 (0%). Output kegiatan adalah Penyusunan Juklak-

Juknis 100 ribu Wirausaha Baru dan FGD 100 ribu Wirausaha Baru, kegiatan
tersebut merupakan Anggaran Biaya Tambahan yang tidak dapat dilaksanakan
dilaksanakan karena terbatasnya waktu pelaksanaan kegiatan. Outcome

kegiatan adalah meningkatnya kualitas dan kompetensi SDM pariwisata dan


kebudayaan Jawa Barat. Realiasi nihil/nol, dikarenakan keterbatasan waktu
(anggarannya turun di perubahan anggaran).

b. Permasalahan dan Solusi


a. Permasalahan
(a) Belum memadainya fasilitas pendukung pariwisata sebagai

pengembangan potensi pariwisata berkelanjutan terhadap faktor


pendukung dan infrastruktur pariwisata, aksesibilitas menuju obyek
wisata dan pengemasan kawasan-kawasan wisata di Jawa Barat.
(b) Belum optimalnya keterpaduan pelaksanaan pengembangan
kepariwisataan Jawa Barat oleh seluruh stakeholder kepariwisataan

dan masih kurangnya kualitas infrastruktur menuju Obyek Wisata di Jawa


Barat sehingga menyebabkan aksesbilitas ODTW di Jawa Barat. Hal ini
turut mempengaruhi minat dan tingkat kunjungan wisatawan ke Jawa
Barat. Permasalahan lainnya adalah masih kurangnya kesadaran
masyarakat khususnya di sekitar obyek wisata dalam hal mendukung
kondusivitas lingkungan yang dapat menarik minat calon
wisatawanBelum optimalnya keterpaduan pelaksanaan pengembangan
kepariwisataan Jawa Barat oleh seluruh stakeholder kepariwisataan dan
masih kurangnya kualitas infrastruktur menuju Obyek Wisata di Jawa
Barat sehingga menyebabkan aksesbilitas ODTW di Jawa Barat. Hal ini
turut mempengaruhi minat dan tingkat kunjungan wisatawan ke Jawa
Barat. Permasalahan lainnya adalah masih kurangnya kesadaran
masyarakat khususnya di sekitar obyek wisata dalam hal mendukung
kondusivitas lingkungan yang dapat menarik minat calon wisatawan.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-451


(c) Masih perlu ditingkatkannya peran serta aktif masyarakat dan seluruh
stakeholder pariwisata dalam meningkatkan perkembangan
kepariwisataan daerah bersama-sama dengan pemerintah; masih perlu
ditingkatkannya “will” dan kebijakan local yang mendukung tumbuhnya
kepariwisataan daerah oleh pemerintah kabupaten/kota di Jawa Barat.
b. Solusi
(a) Pengembangan potensi pariwisata harus disertai dengan peningkatan

sarana dan prasarana penunjang seperti aksesibitas jalan yang


terintegrasi antar kawasan pariwisata, optimalisasi sarana dan
prasarana transportasi, penyedia hotel dan restoran di sekitar
tempat wisata, penyedia pusat informasi pariwisata dan rekreasi serta
fasilitas perdagangan sebagai bagian pengembangan pariwisata.
(b) Melakukan koordinasi dan sinergisasi dengan lebih intensif dengan

Pemerintah kabupaten/kota sebagai upaya memonitor dan


melaksanakan pengandalian terhadap pelaksanaan kegiatan agar
sesuai dengan yang diharapkan/direncanakan.
ss
(c) Meningkatkan “awarene ” kepariwisataan melalui berbagai upaya
pembinaan dan sosialisasi “sapta pesona” dan “sadar wisata”
kepada masyarakat dan para penentu kebijakan di semua tatanan
pemerintahan; Meningkatkan kuantitas upaya pembinaan kepada para
pelaku pariwisata melalui pelatihan teknis seperti kepada para
pengemudi taksi, “guide”, masyarakat di sekitar obyek wisata, dan
seluruh “front-liner” yang terlibat dalam dunia usaha pariwisata;
meningkatkan peran serta asosiasi pariwisata dalam upaya
pengembangan kepariwisataan Jawa Barat melalui berbagai
kegiatan yang bersifat koordinatif dan praktis; dan melakukan
sosialisasi “sadar wisata” kepada masyarakat secara berkelanjutan dan
berkesinambungan; memberdayakan komunitas pariwisata
(Kelompok Pengerak Pariwisata/KOMPEPAR) yang ada di seluruh Jawa
Barat; dan meningkatkan kerjasama dan kerja bersama dengan
Badan Promosi Pariwisata Jawa Barat dan assosiasi serta pelaku jasa
pariwisata Jawa Barat.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-452


2. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Promosi Pariwisata Jawa Barat Melalui TV Swasta Lokal dan TV
Bandara yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 600.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 595.707.130 (99,28%). Output kegiatan adalah
terlaksananya Promosi Pariwisata Jawa Barat Melalui TV Swasta Lokal 1 paket;
e
Promosi Pariwisata Jawa Barat Melalui 2 (Dua) TV Bandara 2 paket. Outcom

kegiatan adalah terciptanya dukungan promosi pariwisata melalui peningkatan


media pariwisata Jawa Barat.
(2) Kegiatan Perpanjangan Pemasangan Billboard Promosi Pariwisata Jawa Barat di
5 (lima) Titik Strategis yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 2.800.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 2.535.944.900 (90,57%).
Output kegiatan adalah terlaksananya Perpanjangan Pemasangan Billboard
Promosi Pariwisata Jawa Barat di 5 (lima) Titik Strategis (Banten, Lampung,
e
Batam, Bali dan (Cirebon) Jawa Barat). kegiatan adalah terciptanya
Outco
m
dukungan promosi pariwisata melalui media pariwisata Jawa Barat.
(3) Kegiatan Peningkatan Sarana Promosi Pariwisata Jawa Barat yang dilakukan
oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan
anggaran sebesar Rp. 300.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 293.021.000
(97,67%). Output kegiatan adalah terlaksananya Pengadaan Bahan Promosi

1 kegiatan; Koordinasi dan Cetak Booklet Promosi Bersama MPU 1 kegiatan;


Pengadaan Bahan Pameran Musrenbang 1 kegiatan; Pengadaan Bahan
e
Pameran 1 kegiatan. kegiatan adalah terciptanya dukungan promosi
Outco
m
pariwisata melalui peningkatan media pariwisata Jawa Barat.
(4) Kegiatan Promosi Pariwisata Terpadu Jawa Barat Dalam dan Luar Negeri yang
dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat
dengan anggaran sebesar Rp. 2.557.200.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 1.132.008.650 (44,27%). Output kegiatan adalah terlaksananya
xchange
Pendukungan Jawa Barat Travel E (JTX), 15 peserta; Familiarization
Tour (Famtour) untuk meningkan pemahaman dan promosi pariwisata Jawa Barat
kepada para Tour Operator dan Jurnalis dari Luar Negeri 1 kali; Promosi Pariwisata
Jawa Barat di Singapura 1 kali; Kemilau Nusantara 1 kali; Iuran Keanggotaan
Jawa Barat dalam Pasific Asia Travel Association (PATA) 1 kali; Promosi Terpadu di
Wilayah Amerika (kegiatan tersebut merupakan Anggaran Biaya Tambahan yang
tidak dapat dilaksanakan karena terbatasnya waktu

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-453


e
pelaksanaan kegiatan). kegiatan adalah terpromosikannya
Outco
m
pariwisata Jawa Barat melalui event di dalam dan luar negeri.
(5) Kegiatan Promosi Layanan Masyarakat Bidang Kepariwisataan Melalui Media
Elektronik yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 5.059.100.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 5.056.550.000 (99,95%). Output kegiatan adalah

terlaksananya Pembuatan dan Penayangan Iklan Layanan Promosi Seni, Budaya dan
Pariwisata Jawa Barat melalui Media Televisi Swasta Nasional
1 kali; Penayangan Iklan Layanan Promosi Pariwisata Jawa Barat melalui Media
e
Televisi Swasta Nasional 1 kali. kegiatan adalah terpromosikannya
Outco
m
potensi seni, budaya dan pariwisata Jawa Barat.
(6) Kegiatan Promosi Peningkatan Citra Pariwisata Jawa Barat di Anjungan Jawa
Barat TMII yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 700.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 699.825.000 (99,98%). Output kegiatan

adalah Pameran Citra Pariwisata Jawa Barat 1 kali, 15 peserta; Parade Busana Daerah
Nusantara 1 kali; Festival Kuliner Jawa Barat 1 kali, 15 peserta; Peragaan Pembuatan
Kerajinan Khas Jawa Barat 27 kali; Pameran Produk Unggulan Khas Jawa Barat dalam
rangka Pekan Desember dan Tahun Baru
e
1 kali, 10 peserta. kegiatan adalah terpromosikannya potensi daerah
Outco
m
Jawa Barat di event nasional melalui sarana promosi yang representative di Balai
Pengelolaan Anjungan Jawa Barat.
(7) Kegiatan Sosialisasi Kegiatan Seni, Budaya dan Pariwisata Jabar melalui Media
Cetak yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 244.385.010 (98,66%). Output kegiatan adalah
terlaksananya Sosialisasi Kegiatan Seni, Budaya dan Pariwisata Jabar di Media
e
Cetak dan Elektronik sebanyak 20 kali iklan di media cetak. kegiatan
Outco
m
adalah terpromosikannya potensi seni, budaya dan pariwisata Jawa Barat
melalui media cetak.
(8) Kegiatan Dialog Seni, Budaya dan Pariwisata Jawa Barat Melalui Media
Elektronik yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.000.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 1.624.000.000 (81,20%). Output kegiatan adalah
terlaksananya tayangan Dialog Seni, Budaya dan Pariwisata Jawa Barat Melalui
e
Media Elektronik (TV Swasta Nasional) sebanyak 4 episode m
Outco
adalah penyebarluasan informasi seni, budaya dan pariwisata Jawa Barat
kepada masyarakat.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-454


(9) Kegiatan Perpanjangan Pemasangan Billboard Promosi Pariwisata Jawa Barat
yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.350.000.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 1.307.116.500 (96,82%). Output kegiatan adalah terlaksananya
Perpanjangan Pemasangan Billboard Promosi Pariwisata Jawa Barat 1 paket.
e
Outcom kegiatan adalah terciptanya dukungan promosi pariwisata Jawa
Barat melalui peningkatan media promosi pariwisata Jawa Barat.
b. Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan
(a) Mendorong upaya peningkatan jumlah kunjungan wisatawan

mancanegara dan wisatawan nusantara ke Jawa Barat karena


berbagai faktor pendukung/infrastruktur pariwisata dan masalah
aksesibilitas menuju obyek wisata yang belum memadai serta upaya
promosi yang masih belum terintegrasi baik dengan Pemerintah
Pusat, antar instansi pemerintah di provinsi, assosiasi pariwisata
maupun industri pariwisata.
(b) Perlu ditingkatkan penyebaran bahan promosi cetak, perluasan media
n
campaig melalui elektronik, meningkatkan kegiatan melalui event di
dalam dan luar negeri, dukungan sarana promosi yang
representative, meningkatkan kerjasama program pemasaran dan
melanjutkan diplomasi budaya dan pariwisata
b.Solusi
e
(a) Mengoptimalisasi sumber daya yang dimiliki untuk kepentingan
on Centr
promosi pariwisata seperti meningkatkan peran dan kualitas nformati
“content ” situs web dan peran Tourist I (TIC) yang

dimiliki;
(b) Meningkatkan varietas media promosi dan frekuensi promosi yang
dilakukan, menjalin kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan
kepariwisataan, meningkatkan kerjasama dengan pihak pers, merintis
kerjasama di bidang pemasaran pariwisata dengan stakeholder pariwisata
baik di dalam maupun luar negeri serta meningkatkan kemitraan dengan
Badan Promosi Pariwisata Jawa Barat.
4.1.33 Urusan Perindustrian

Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kedua dan Misi Kelima terhadap
penyelenggaraan urusan pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan Perindustrian
adalah sebagai berikut: Jumlah Unit Usaha Industri Kecil Menengah 201.914 unit;
Jumlah Tenaga Kerja Industri Kecil Menengah yang bersertifikat sebanyak 1.550 orang.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-455
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
a. Pelaksanaan Program
1. Kegiatan
Pengembangan Industri Kerajinan, yang dilaksanakan oleh Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 366.650.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 295.796.700
(80,68%). Output kegiatan adalah terlaksananya Fasilitasi Pelatihan Kerajinan
Pasir Pantai dan Pelatihan Peningkatan Mutu Tikar Mendong Haji di
e
Tasikmalaya. kegiatan adalah meningkatnya unit usaha industri kecil
Outco
m
dan menengah untuk komoditi kerajinan pasir pantai dan peningkatan mutu
tikar mendong haji.
2. Kegiatan Peningkatan Usaha di Lingkungan Rumah Kemasan, yang
dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 308.338.240 realisasi anggaran
sebesar Rp. 302.477.620 (98,10%). Output kegiatan adalah terlaksananya
Pengembangan Layanan Kemasan bagi Pelaku Usaha Makanan Ringan dan
e
Fasilitasi pada Event Pameran. kegiatan adalah terfasilitasinya
Outco
m
kemasan bagi IKM makanan ringan.
3. Kegiatan Fasilitasi Kerjasama Industri dan Pengembangan Produk Ekonomi
Unggulan di Kab./Kota, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 150.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 149.359.700 (99,57%).
Output kegiatan adalah terlaksananya Kajian Produk Ekonomi Unggulan,

Pusat Logistik berbasis Kewilayahan, Partisipasi pada Forum Kerjasama MPU dan
FGD Kajian Produk Ekonomi Unggulan dalam rangka kerjasama Industri.
e
Outcom kegiatan adalah terfasilitasinya kerjasama IKM Jawa Barat dengan
IKM Provinsi lainnya.
4. Kegiatan Piloting Penanggulangan Kemiskinan melalui Pengembangan
Kewirausahaan Industri Kecil, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar
Rp. 973.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 794.752.000 (81,68%).
Output kegiatan adalah terlaksananya Pengembangan Kewirusahaan Olahan

Ikan di Pangandaran, Sari Nanas di Kab. Subang, Olahan Talas di Kab. Bogor, Batu
Mulia di Kab. Cianjur, Desain Genteng di Kab. Majalengka, Limbah Kertas di
Bandung, Pelatihan Perbaikan alat-alat Elektronik di Kab. Majalengka, IK
e
Alsintan di Kab. Sukabumi dan Pakaian Jadi di Kota Bogor. kegiatan
Outco
m
adalah penumbuhan kewirausahaan industri kecil untuk penanggulangan
kemiskinan.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-456
5. Kegiatan Pengembangan Olahan Pangan berbasis Produk Hewani, yang
dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000 realisasi anggaran
sebesar Rp.145.250.000 (96,83%). Output kegiatan adalah terlaksananya
Bimbingan Teknis Diversifikasi Produk Olahan Pangan berbasis Ternak.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya diversifikasi dan jaminan
pengolahan, penerapan manejemen pada industri olahan makanan berbasis
produk hewani.
b. Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan
(a) Masih rendahnya kreativitas dan inovasi yang dimiliki oleh pelaku usaha IKM
kerajinan
(b) Masih kurangnya perhatian dalam bidang kualitas dan desain produk oleh
sebagian besar pengusaha.
b. Solusi
(a) Perlu ditingkatkannya pelatihan terkait kreativitas dan inovasi produk, terlebih
menjelang diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN.
(b) SDM sebagian pelaku usaha belum menyadari pentingnya peningkatan

keterampilan (aspek produksi) yang lebih berkualitas untuk mendorong


peningkatan daya saing, disamping perlunya peningkatan wawasan usaha dan
pemasaran serta manajemen.

2. Program Penataan Struktur dan Peningkatan Kemampuan Teknologi


Industri
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Pengembangan Industri Kreatif berbasis Teknologi Informasi dan
Elektronika, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 300.000.000
y Techn
realisasi anggaran sebesar Rp. 271.275.000 (90,43%). Output kegiatan
Compan
adalah terlaksananya Penguatan Start up e oprener, Pelatihan
Animasi 3 (tiga) Dimensi dan Service HP. kegiatan adalah
Outco
m
terciptanya pertumbuhan industri kreatif berbasis IT dan elektronika.
(2) Kegiatan Pengembangan Industri Makanan dan Minuman, yang dilaksanakan
oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 232.871.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 213.049.000 (91,49%). Output kegiatan adalah terlaksananya Cara

Penanganan Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) bagi IKM Pangan, Pelatihan
Diversifikasi Olahan Susu dan Sosialisasi Keamanan Pangan bagi IKM.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-457


e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya jaminan pengolahan produksi pangan
yang baik dan meningkatnya diversifikasi produk olahan susu.
(3) Kegiatan Pengembangan Industri Kreatif berbasis Makanan Olahan, yang
dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.753.522.493,- realisasi anggaran
sebesar Rp. 743.122.493 (98,62%). Output kegiatan adalah terlaksananya
Pelaksanaan Festival Keanekaragaman Makanan Berbahan Baku Lokal, Bimtek
e
Pengolahan Pangan dan Partisipasi Pangan Nusa. kegiatan adalah
Outco
m
mendorong tumbuhnya industri andalan masa depan pada industri agro.
(4) Kegiatan Pengembangan Industri Otomotif, Logam dan Mesin, yang
dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 350.000.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 316.938.000 (90,55%). Output kegiatan adalah terlaksananya

Pelatihan Teknis Electroplating bagi IKM Komponen Otomotif, Pelatihan


Inspeksi Teknik Barang Logam bagi IKM Logam Mesin dan FGD Pengembangan
e
Industri Otomotif. kegiatan adalah meningkatnya keterampilan IKM
lating
Outco
m
logam mesin dalam bidang teknis electrop dan inspeksi teknik barang
logam pada industri otomotif.
(5) Kegiatan Pengembangan Industri Rotan dan Furniture Non Rotan, yang
dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 241.100.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 241.100.000 (100%). Output kegiatan adalah terlaksananya

kegiatan adalah Bimbingan Teknis Desain Furniture Kayu, tersosialisasikannya


pengembangan Pusat Desain Rotan, Workshop Pengembangan Industri Rotan
Cirebon dan terealisasinya Pusat Pengembangan Desain Rotan Cirebon.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya sinergitas pengembangan industri
furniture kayu dan rotan serta meningkatnya wawasan pelaku industri terkait,
sehingga berdampak pada peningkatan daya saing produk.
(6) Kegiatan Peningkatan Teknologi Industri Aneka dan Industri Kimia, yang
dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 296.450.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 256.100.000 (86,39%). Output kegiatan adalah terlaksananya

Fasilitasi Pelatihan Pembuatan Sepatu, Pengujian Garam beryodium di tingkat


produsen garam beryodium dan Pelatihan Teknologi Garam Krosok dengan
e
sistim intensifikasi (RAMSOL) di Kabupaten Cirebon. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya kualitas produk industri IKM alas kaki dan garam rakyat.
(7) Kegiatan Penguatan Industri Kreatif berbasis Fashion, yang dilaksanakan oleh
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 400.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 339.397.000 (84,85%). Output kegiatan adalah terlaksananya
peningkatan aspek Teknis untuk Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) dan Fasilitasi
e
Kegiatan TPT. kegiatan adalah meningkatnya kompetensi industri
Outco
m
kreatif fashion.
(8) Kegiatan Fasilitasi Sertifikasi Mutu Industri Kecil Menengah, yang dilaksanakan
oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 3.299.425.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 3.281.025.000 (99,44%). Output kegiatan adalah terlaksananya Fasilitasi
Sertifikasi Halal Produk IKM dan Sosialisasi Fasilitasi Sertifikasi Halal Produk
e
IKM. Outcom kegiatan adalah terfasilitasinya sertifikasi halal produk IKM dan
meningkatnya pengetahuan tentang sertifikasi halal bagi IKM.
(9) Kegiatan Peningkatan Teknologi di Lingkungan Sub Unit Pengembangan IKM,
yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 400.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 381.247.000 (95,31%). Output kegiatan adalah
terlaksananya Fasilitasi Non PNS di Lingkungan Sub Unit Pengembangan IKM.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya keterampilan SDM di Sub Unit
Instalasi Pembangunan IKM.
(10) Kegiatan Pengembangan Agribisnis dan Industri Olahan berbasis Buah (TKW-
31), yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 801.024.400 (80,10%). Output kegiatan adalah
terlaksananya fasilitasi Kemasan, FGD Pengembangan Indusri Olahan Khas
actices (
Daerah,
turing Pr Bimtek Diversifikasi Produk Olahan Berbasis Buah, Bimtek Good
Manufac GMP), Bimtek Standarisasi dan Bimtek Pengemasan
e
Produk Olahan berbasis Buah. kegiatan adalah perbaikan kualitas
Outco
m
dan peningkatan kemampuan pelaku usaha berbasis buah.
(11) Kegiatan Pengembangan Industri Minuman berbasis Kopi, Teh dan Coklat,
yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 350.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 340.600.000 (97,31%). Output kegiatan adalah
terlaksananya Bimtek Diversifikasi Produk Olahan berbasis Coklat, Kopi dan
e
The. kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan diversifikasi
Outco
m
produk olahan kopi, teh dan coklat.
(12) Kegiatan Pengembangan Industri Manufaktur berbasis Tematik Kewilayahan
(TKW-21), yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.500.000.000

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-459


realisasi anggaran sebesar Rp. 1.421.485.000 (94,77%). Output kegiatan
adalah terlaksananya Pelatihan Industri Garment Angkatan 1 dan 2, Pelatihan
Pengelasan, Peralatan Elektronika, Peningkatan Desain Kayu di Subang,
Fasilitasi Kemasan Produk Olahan Pangan dan Bimtek Diversifikasi Olahan
e
Pangan. kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan keterampilan
Outco
m
dan wawasan serta fasilitasi bagi pelaku IKM manufaktur berbasis tematik
kewilayahan di Jawa Barat.
(13) Kegiatan Pengembangan Industri Keramik dan Gerabah (TKW-22), yang
dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 820.500.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 691.140.000 (84,23%). Output kegiatan adalah terlaksananya

FGD Pengembangan IKM Keramik di Kab. Purwakarta (2 Angkatan), Pelatihan


Peningkatan Usaha untuk IKM Keramik dan Gerabah (3 Angkatan), Desain Home
Decorasi Keramik dan Gerabah, Desain Fungsi IKM Keramik dan Gerabah,
Peningkatan Ekspor terrhadap IKM Keramik dan Gerabah (Packaging),
Kemitraan/Pemasaran IKM Keramik dan Gerabah, Dukungan Pameran Gerabah
dan Keramik serta Grand Desain IKM Keramik dan Gerabah
e
2014-2018. kegiatan adalah meningkatnya sinergitas
Outco
m
pengembangan untuk pelaku usaha IKM industri keramik dan gerabah.
(14) Kegiatan Kajian Teknis Rancangan Perda Pembinaan Sertifikasi Halal, yang
dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 67.500.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 66.400.000 (98,37%). Output kegiatan adalah terciptanya
Peraturan Daerah tentang Pembinaan Sertifikat Halal. Outcome kegiatan
adalah mendukung Perlindungan Konsumen dan Jaminan Keamanan Pangan
secara religius sehingga dapat meningkatkan daya saing produk di Jawa Barat
(15) Kegiatan Fasilitasi Sertifikasi dan Dukungan Pengembangan IKM, yang
dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 500.000.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 467.949.300 (93,59%). Output kegiatan adalah terlaksananya
e
Fasilitasi Sertifikasi dan Dukungan Pengembangan IKM. kegiatan
Outco
m
adalah meningkatnya produk IKM Jawa Barat yang bersertifikat.
(16) Kegiatan Pendataan dan Pemetaan Perkembangan Pelaku Industri Citarum
Bestari, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 155.445.000 (77,72%). Output kegiatan
adalah terlaksananya Pendataan dan Pemetaan Perkembangan Pelaku
e
Industri di sekitar Citarum Hulu. m
Outco
dan terpetakannya perusahaan yang berpotensi mencemari di hulu Sungai
Citarum serta data perusahaan yang sudah mempunyai IPAL dan mempunyai
izin industri.

b.Permasalahan dan Solusi


a.Permasalahan

Terdapat beberapa kendala dalam Kegiatan Pengembangan Agribisnis dan


Industri Olahan berbasis Buah (TKW-31), karena penundaan pelaksanaan di
awal Tahun, sehingga terlambatnya pelaksanaan kegiatan.
b.Solusi
Dilakukan upaya untuk penyelesaian kegiatan melalui percepatan kegiatan.

4.1.34 Urusan Perdagangan

Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kedua dan Misi Kelima terhadap
penyelenggaraan urusan pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan Perdagangan
adalah sebagai berikut: jumlah eksportir Jawa Barat sejumlah 203 eksportir pada tahun

2014. Penurunan Nilai Impor non Migas Jawa Barat sebesar 2.78%; Jumlah revitalisasi pasar
tradisional 19 Unit; Jumlah kerjasama perdagangan 5 buah; Jumlah Penerapan UTTP sebanyak
4.923.151 buah; Jumlah Pengujian BDKT per Tahun sebanyak 1.005 buah.
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Perdagangan Dalam Negeri
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Fasiltasi Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri, yang
dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 300.000.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 247.820.000 (82,61%). Output kegiatan adalah terlaksananya
fasilitasi pada pameran INACRAFT, pameran dagang dalam rangka P3DN dan
e
fasilitasi pengembangan usaha bagi pedagang. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya promosi perdagangan dan penggunaan produk dalam negeri.
(2) Kegiatan Pembinaan dan Penataan Pasar Tradisional, yang dilaksanakan oleh
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 194.413.985 (97,21%). Output kegiatan adalah terlaksananya bimtek bagi
pengelola pasar tradisional, identifikasi, monitoring dan evaluasi revitalisasi
e
pasar tradisional. kegiatan adalah meningkatnya fungsi sarana
Outco
m
perdagangan.
(3) Kegiatan Pemanfaatan Sistem Resi Gudang (SRG) Dareh, yang dilaksanakan
oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-461
anggaran sebesar Rp. 150.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 117.446.170
(78,30%). Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi pengelolaan gudang
Sistem Resi Gudang (SRG) Jawa Barat, monitoring pelaksanan Sistem Resi
e
Gudang (SRG). kegiatan adalah meningkatnya pengelolaan gudang
Outco
m
SRG dan pemanfaatan gudang SRG di Jawa Barat.
(4) Kegiatan Peningkatan dan Pengembangan Kerjasama Perdagangan, yang
dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 143.017.200 (95,34%). Output kegiatan adalah terlaksananya
perluasan akses pasar IKM Provinsi Jawa Barat di Kalimantan dan Fasilitasi
e
kemitraan antar pelaku usaha. Outcom kegiatan adalah terlaksananya
kerjasama bidang perdagangan antar provinsi.
(5) Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan Pasar Lelang Forward Komoditi Agro, yang
dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
Barat dengan anggaran sebesar Rp. 150.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 114.421.500 (76,28%). Output kegiatan adalah terlaksananya pasar
lelang forward komoditi Agro Jawa Barat, FGD pasar lelang, identifikasi peserta
e
pasar lelang, dan inter-koneksitas pasar lelang forward. kegiatan
Outco
m
adalah menigkatnya transaksi, temu bisnis peserta potensial lelang komoditi
Agro dengan peserta lelang komoditi Agro Daerah lain.
(6) Kegiatan Dukungan Operasi Pasar Murah (OPM) Kepokmas, yang dilaksanakan
oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 500.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 457.464.300 (91,49%). Output kegiatan adalah terlaksananya Sosialisasi

Operasi Pasar Murah (OPM) Kepokmas, dukungan OPM Kepokmas, Supervisi


pelaksanaan OPM Kepokmas dan Fasilitasi informasi harga Kepokmas.
e
Outcom kegiatan adalah terkendalinya distribusi barang kebutuhan pokok
masyarakat dan stabilitas harga bahan pangan.
(7) Kegiatan Pusat Pemuliaan Padi Varietas Pandan Wangi dan Pengembangan
Varietas Unggul (TKW-33), yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 400.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 272.989.620 (68,25%).
Output kegiatan adalah terlaksananya FGD permasalahan distribusi dan

pemasaran beras varietas pandanwangi dan varietas unggul, fasilitasi kemasan


beras, uji kompetensi kemasan beras, kajian distribusi beras varietas
e
pandanwangi. kegiatan adalah tersosialisasikannya pemuliaan beras
Outco
m
varietas pandanwangi dan pengembangan varietas unggul.
(8) Kegiatan Pusat Budidaya Ikan Air Tawar dan Ikan Hias untuk Pasar Regional
dan Global (TKW-12), yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 850.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 492.801.490 (57,98%).
Output kegiatan adalah terlaksananya FGD perdagangan pusat budidaya ikan

hias, Kajian sistem distribusi ikan hias, FGD kelembagaan perdagangan


budidaya ikan hias, FGD Grand Desain pemanfaatan sarana distribusi Ikan Hias,
Kajian Grand Desain pemanfaatan sarana distribusi Ikan Hias, Pelatihan
manajemen ekspor dan impor ikan hias, Pengembangan perdagangan
e
budidaya ikan hias dan Informasi Pelaku perdagangan Ikan Hias Outcom
kegiatan adalah meningkatnya pemasaran ikan hias dari Jawa Barat.
b.Permasalahan dan Solusi
b. Permasalahan
(a) Kegiatan Pusat Budidaya Ikan Air Tawar dan Ikan Hias untuk Pasar

Regional dan Global (TKW-12) : Belum adanya Grand Desain tentang


Pengembangan Ikan Air Tawar dan Ikan Hias di Wilayah I Jawa Barat;
(b) Masih sedikitnya gudang yang sudah dibangun Badan Pengawas

Berjangka Komoditi (Bappebti) yang belum berjalan sesuai


peruntukannya sebagai gudang SRG.
(c) Masih sedikitnya partisipasi pelaku usaha komoditi agro yang mengikuti
pasar lelang dari kabupaten/kota.
(d) Lahan untuk varietas pandanwangi masih sedikit sehingga hasilnya juga
belum memadai.
(e) Kurang memadainya biaya operasional untuk kabupaten/kota
penyelenggara OPM serta terbatasnya titik pelaksanaan OPM.
b. Solusi :
(a) Perlunya Pembuatan Grand Desain mengenai pengembangan Ikan Air

Tawar dan Ikan Hias Jawa Barat, yang akan digunakan sebagai acuan bagi
OPD terkait dalam menyusun kegiatan – kegiatan lanjutan sehingga
tercipta sinergitas program.
(b) Memberikan fasilitasi kepada Kabupaten yang gudangnya belum

beroperasi berupa dukungan anggaran pembuatan sertifikasi dan biaya


operasional.
(c) Melakukan sosialisasi simulasi pelaksanaan pasar lelang di
kabupaten/kota.
(d) Perlunya perluasan lahan pertanian untuk beras varietas pandanwangi.
(e) Meningkatkan anggaran biaya dukungan OPM bagi penyelenggara OPM
di kabupaten/kota.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-463


2. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Peningkatan Promosi Ekspor dan Perluasan Pasar, yang dilaksanakan
oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 241.695.500 (96,68%). Output kegiatan adalah terlaksananya Pelatihan
e
Promosi Lewat Internet dan Partisipasi Pameran di Asia Barat/UEA. Outcom
kegiatan adalah terpromosikannya produk IKM Jawa Barat melalui pameran
dan jaringan internet.
(2) Kegiatan Penguatan Daya Saing Produk Ekspor, yang dilaksanakan oleh Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 764.863.400 realisasi anggaran sebesar Rp. 744.844.660
(99,73%). Output kegiatan adalah terlaksananya Workshop Identifikasi
Potensi Ekspor UKM, Pendampingan (coaching programe), monitoring Ekspor
e
dan Impor serta mengikuti Trade Expo Indonesia (TEI). Outcom kegiatan
adalah meningkatnya UKM yang siap ekspor dan berdaya saing tinggi.
(3) Kegiatan Pengembangan Jasa Perdagangan dan Industri Kreatif (TKW-44),
yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 842.667.200 (84,27%). Output kegiatan adalah

terlaksananya forum kerjasama perdagangan industri kreatif, kajian


pengembangan industri kreatif di wilayah Priangan, festival fashion dan
pameran industri kreatif Jawa Barat serta partisipasi Pameran di Jakarta.
e
Outcom kegiatan adalah pemanfaatan data pelaku usaha industri kreatif
Jawa Barat dan meningkatnya peluang pasar produk industri kreatif.
b.Permasalahan dan Solusi
a.Permasalahan
Kegiatan Penguatan Daya Saing Produk Ekspor khususnya untuk Kegiatan
Workshop, tidak melaksanakan seleksi bagi pelaku usaha yang akan mengikuti
kegiatan karena anggaran tidak mencukupi.
b.Solusi
Untuk usulan yang akan datang lebih memprioritaskan anggaran untuk kegiatan
seleksi peserta, agar sejak awal aktifitas usaha dari para pelaku usaha dapat
dipantau.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-464


3. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
a.Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Peningkatan dan Pengembangan Pelayanan Kemetrologian Balai
Kemetrologian Karawang, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 2.150.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 2.117.890.000 (98,51%).
Output kegiatan adalah terlaksananya pelayanan tera ulang di 5 kab./kota,
pelayanan tera/tera ulang, pengujian, kalibrasi, pengendalian, UTTP dan BDKT
e
di wilayah Karawang. kegiatan adalah terlaksananya pelayanan
Outco
m
kemetrologian dan perlindungan konsumen di 5 (lima) wilayah balai Karawang
meliputi Kab. Karawang, Kota Bekasi, Kab. Bekasi, Kab. Purwakarta dan Kab.
Subang.
(2) Kegiatan Peningkatan dan Pengembangan Pelayanan Kemetrologian Balai
Kemetrologian Bogor, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.2.050.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 2.045.554.000 (99,78%).
Output kegiatan adalah terlaksananya Pelayanan Tera Ulang di 6 Kab./Kota,
Pelayanan Tera/Tera Ulang, Pengujian, Kalibrasi, Pengendalian, UTTP dan
e
BDKT di balai Bogor. kegiatan adalah terlaksananya pelayanan
Outco
m
kemetrologian terpenuhinya perlindungan konsumen dalam hal kebenaran hasil
pengukuran.
(3) Kegiatan Peningkatan dan Pengembangan Pelayanan Kemetrologian Balai
Kemetrologian Bandung, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.1.700.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 1.624.622.845 (95,57%).
Output terlaksananya Pelayanan Tera Ulang di 5 Kab./Kota, Pelayanan
Tera/Tera Ulang, Pengujian, Kalibrasi, Pengendalian, UTTP dan BDKT di balai
e
Bandung. kegiatan adalah meningkatnya pelayanan Tera/Tera ulang
Outco
m
UTTP, pengujian BDKT dalam memenuhi perlindungan konsumen di wilayah
Balai Kemetrologian Bandung.
(4) Kegiatan Peningkatan dan Pengembangan Pelayanan Kemetrologian Balai
Kemetrologian Cirebon, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 1.110.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 1.070.200.000 (96,41%).
Output terlaksananya Pelayanan Tera Ulang di 5 Kab./Kota, Pelayanan
Tera/Tera Ulang, Pengujian, Kalibrasi, Pengendalian, UTTP dan BDKT di balai

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-465


e
Cirebon. kegiatan adalah terlaksananya pelayanan kemetrologian
Outco
m
dan terpenuhinya perlindungan konsumen di wilayah Cirebon.
(5) Kegiatan Peningkatan dan Pengembangan Pelayanan Kemetrologian Balai
Kemetrologian Tasikmalaya, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 1.200.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 1.189.072.500 (99,09%).
Output terlaksananya Pelayanan Tera Ulang di 5 Kab./Kota, Pelayanan
Tera/Tera Ulang, Pengujian, Kalibrasi, Pengendalian, UTTP dan BDKT di balai
e
Tasikmalaya. kegiatan adalah meningkatnya pelayanan UTTP dan
Outco
m
Pengujian barang beredar di masyarakat serta terpenuhinya perlindungan
konsumen.
(6) Kegiatan Fasilitasi Pengawasan Barang Beredar dan Kemetrologian, yang
dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 415.000.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 342.780.610 (82,60%). Output terlaksananya Pengawasan
e
Barang Beredar dan Rapat dalam rangka Perlindungan Konsumen. Outcom
kegiatan adalah meningkatnya pengawasan barang beredar dan jasa serta
kemetrologian dalam memenuhi perlindungan konsumen.
b.Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan :
Kegiatan Fasilitasi Pengawasan Barang Beredar dan Kemetrologian
(a) Masih terbatasnya pengawasan barang/jasa pada pasar-pasar tradisional
dan toko modern serta di pusat pembelanjaan dan pertokoan.
(b) Dalam menangani Perlindungan Konsumen, masih kurang memadai SDM

yang ada di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat yaitu
Penyidik Pegawai Negeri Sipil Perlindungan Konsumen.
(c) Sampai dengan saat ini baru 14 (empat belas) kabupaten/kota di Jawa

Barat yang sudah mendirikan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen


(BPSK) dari 27 kabupaten/kota.
(d) Masih ditemukan barang beredar dari industri kecil menengah yang tidak
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
b. Solusi :
(a) Pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota diharapkan memfasilitasi

anggaran yang memadai untuk kegiatan yang berkaitan dengan


Perlindungan Konsumen, sebagai tindakan preventif untuk mengurangi
jatuhnya korban akibat mengkonsumsi produk-produk yang tidak
memenuhi persyaratan.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-466


(b) Penyidik Pegawai Negeri Sipil Perlindungan Konsumen (PPNS PK) dan
Petugas Pengawas Barang dan Jasa (PPPBJ) didorong untuk ditambah
jumlahnya mengingat semakin beragamnya barang yang beredar yang perlu
diawasi baik produk luar negeri maupun produk lokal.
(c) Pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota perlu memberikan perhatian

terhadap pentingnya melaksanakan perlindungan Konsumen dan


pengawasan terhadap barang yang beredar baik di pasar tradisional
maupun di toko modern.
(d) Para pelaku harus lebih bertanggung jawab atas produk/barang yang

dihasikannya serta menjadikan konsumen yang mandiri, cerdas serta selalu


teliti sebelum memutuskan untuk mengkonsumsi suatu produk
maka kegiatan Perlindungan Konsumen harus terus dilaksanakan.

4.1.35 Urusan Ketransmigrasian

Pencapaian kinerja daerah pada Misi Kesatu terhadap penyelenggaraan terhadap Urusan
Pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk Urusan Ketransmigasian adalah sebagai berikut: Jumlah
Pengiriman Transmigrasi ke Luar Pulau Jawa pada Tahun 2014 sebanyak 91 Kepala
Keluarga dengan jumlah 331 Jiwa;

Indikator kinerja tersebut tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai
berikut:
1. Program Pengembangan Transmigrasi

a. Pelaksanaan Program ment


(1) Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Transmigran Lokal (Ressetel ) yang
dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa
Barat d e n g a n a l o k a s i a n g g a r a n s e b e s a r
R p . 3 7 5 . 0 0 0 . 0 0 0 r e a l i s a s i
Rp. 368.020.000 (98,14%). Output kegiatan adalah (1) Rapat evaluasi

masyarakat transmigrasi lokal (resettlement), Koordinasi dan Fasilitasi


Pemberdayaan Ekonomi Produktif, Peralatan Pemberdayaan Ekonomi Produktif,
Pengadaan Peralatan pemberdayaan ekonomi produktif sebanyak 6 paket, dan
e
Pengadaan mesin bata press sebanyak 1 unit. kegiatan adalah
Outcom
meningkatnya perekonomian masyarakat transmigran di daerah Transmigrasi ent
lokal (resettlem ).
(2) Kegiatan Pengerahan dan Pemindahan Transmigrasi yang dilaksanakan oleh
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 546.060.850 realisasi Rp. 538.601.450 (98,63%).
Output kegiatan adalah kerjasama antar daerah, tindak lanjut kerjasama
antar daerah (KSAD) bidang transmigrasi, evaluasi keberhasilan transmigran.
e
Outcom kegiatan adalah terfasilitasinya warga transmigran Jawa Barat
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-467
sesuai dengan KSAD, meningkatnya kemampuan warga transmigran di lokasi
penempatan, tersedianya data base ketransmigrasian.
(3) Kegiatan Kegiatan Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi Lokal
ment
(Ressettle ) yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 1.221.500.000 realisasi Rp. 1.221.500.000 (100%). Output kegiatan
ent
adalah terlatihnya masyarakat transmigran lokal (resettlem ) sebanyak 60
Orang Masyarakat Translok (6 Angkatan) dan 420 Orang Masyarakat Translok
e
Melalui Mobile Training Unit (15 Angkatan). kegiatan adalah
Outco
m
Meningkatkan kemampuan dan keterampilan masyarakat transmigrans lokal pada
bidang kewirausahaan.
(4) Kegiatan Optimalisasi Fungsi Lahan Praktek (Demplot) Pelatihan
Ketransmigrasian yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar
Rp. 511.200.000 realisasi Rp. 511.200.000 (100%). Output kegiatan adalah
e
terlatihnya calon transmigran asal Jawa Barat. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya kemampuan dan keterampilan transmigran asal Jawa Barat yang
ditempatkan di luar Jawa serta terbentuknya wirausaha baru di daerah
penempatan.
(5) Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi Kerjasama di Bidang Ketransmigrasian, yang
dilaksanakan oleh Biro Pengembangan Sosial Sekretariat Daerah
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 143.787.150 (95,85%). Output kegiatan

adalah tersusunnya 7 (tujuh) Kesepakatan Bersama (MoU) antara Pemerintah


Provinsi Daerah Asal/Pengirim dengan Pemerintah Daerah Tujuan/Penempatan
sebagai dasar dilaksanakannya alokasi penempatan Transmigran asal Jawa
e
Barat. kegiatan adalah meningkatnya kerjasama antara Pemerintah
Outco
m
Provinsi Daerah Asal/ Pengirim dengan Pemerintah Daerah Tujuan/Penempatan
sebagai dasar alokasi penempatan transmigran asal Jawa Barat.
b. Permasalahan dan Solusi
a)Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi pada kegiatan Pengarahan, pemindahan dan


pemberdayaan transmigrasi, secara umum animo masyarakat untuk
bertransmigrasi cukup tinggi sedangkan target penempatan yang
dialokasikan oleh Kemnakertrans RI setiap Tahunnya berkurang. Warga
masyarakat translok kurang dalam pemahaman kewirausahaan serta
pertumbuhan ekonominya rendah.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-468


b. Solusi

Solusi yang dilakukan untuk mengatasi persoalan di atas adalah dengan


memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat, serta
peningkatan kemampuan dan keterampilan di bidang wirausaha.

4.2 Dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat kepada Pemangku Kepentingan dalam
Mewujudkan Visi dan Misi Jawa Barat.
Dukungan melalui Belanja hibah yang dialokasikan sebesar
Rp. 6.886.319.731.400 dengan peruntukan sebagai berikut :
(1) Pemerintah Pusat/Instansi Vertikal sebesar Rp. 131.869.647.000 terdiri dari :
BKKBN Provinsi Jawa Barat, Kodam III/Siliwangi, Pangkalan TNI Angkatan Udara
Wiriadinata, Pangkalan TNI Angkatan Laut Bandung, Kepolisian Daerah Jawa Barat,
dan Pangkalan Komandan Lanal Cirebon Kota Cirebon.
(2) Pemerintah Daerah Lainnya sebesar : Rp. 2.500.000.000 yaitu Pemerintah
Daerah Kabupaten Pangandaran.
(3) Badan/Lembaga/Organisasi Swasta sebesar Rp. 1.712.809.070.900 terdiri

dari: Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) Swasta, Revitalisasi Kobong,


Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni, Revitalisasi Posyandu, Peningkatan
Sarana Keagamaan (Pesantren, Madrasah dan Mesjid), Peningkatan
Infrastruktur Jalan Lingkungan dan Sarana Prasarana Umum, KONI,
Penyelenggaraan Kesetaraan Paket B, Pemberdayaan Juara Gugus SD,
Kesejahteraan Guru dan TU Sukwan PLB, Pemberdayaan Gugus SLB,
Pendidikan Inklusif, Pengembangan Sarana Prasarana SLB Swasta, Siswa
(Gugus) SLB, Bidang Pendidikan lainnya, Perbaikan Jaringan Irigasi (JITUT dan
JIDES), Bidang Pertanian, Bidang Peternakan, Bidang Politik dan Kesatuan
Bangsa, Bidang Kepariwisataan dan Budaya, Bidang Kemasyarakatan lainnya
(Ketahanan Pangan, Usaha Kecil, Perindustrian dan Perdagangan), serta
Bidang Olahraga dan Pemuda (FORMI, KWARDA, Karang Taruna dan KNPI);
(4) Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pusat kepada Satuan Pendidikan Dasar
sebesar Rp. 4.019.287.348.000,00;
(5) Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Provinsi kepada Satuan Pendidikan Dasar
sebesar Rp. 439.398.217.500,00;
(6) Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Provinsi kepada Satuan Pendidikan
Menengah dan Tinggi sebesar Rp. 581.492.816.000
Dukungan melalui belanja hibah tersebut direalisasikan sebesar
Rp. 6.179.782.845.290,- atau 89,86% yang terdiri dari :
(1) Belanja Hibah kepada Pemerintah Pusat sebesar Rp. 38.100.000.790,00;

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-469


(2) Belanja Hibah kepada Pemerintah Daerah Lainnya sebesar
Rp. 2.500.000.000,00;
(3) Belanja Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi swasta sebesar
Rp.1.144.156.989.500,00;
(4) Belanja Hibah Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pusat kepada Satuan
Pendidikan Dasar Jenjang SD sebesar Rp. 2.684.343.385.000,00;
(5) Belanja Hibah Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pusat kepada Satuan
Pendidikan Dasar Jenjang SMP sebesar Rp. 1.301.930.017.500,00;
(6) Belanja Hibah Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Provinsi kepada Satuan

Pendidikan Dasar dan Satuan Pendidikan Menengah dan Tinggi sebesar Rp.
1.008.752.452.500 terdiri dari:
(a) Belanja Hibah Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Provinsi kepada Satuan
Pendidikan Dasar dan SMP sebesar Rp. 438.412.202.500,00;
(b) Belanja Hibah Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Provinsi kepada Satuan
Pendidikan Menengah dan Tinggi sebesar Rp. 570.340.250.000
Dukungan melalui belanja bantuan sosial dialokasikan sebesar Rp. 8.186.000.000
direalisasikan sebesar Rp. 2.871.320.000 atau 35,08%.

Dukungan melalui belanja bantuan keuangan dialokasikan sebesar


Rp.4.646.350.570.198,00, terdiri dari pembangunan RKB Sekolah Negeri,
Penyelenggaraan SMP Terbuka, Peningkatan Pelayanan bagi Masyarakat Miskin di luar
kuota Jamkesmas, Pengembangan Gedung Puskesmas Mampu PONED dan
Pengadaan Alat Kesehatan, Pembangunan Gedung Layanan Keluarga Miskin dan
Pengadaan Alat Kesehatan, Rehabilitasi Puskesmas, Pembangunan Gedung Rumah
Sakit Regional, Pemberian Fasilitasi Peningkatan Kinerja bagi Tenaga Dokter/Dokter
Gigi dan Bidan yang bertugas di Puskesmas/Desa Terpencil, Pembangunan Stadion
di 4 Wilayah, Peningkatan Infrastruktur Dasar Perdesaan dan Rehabilitasi Kantor
Desa, Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa, serta bantuan keuangan di
bidang lainnya. Bantuan keuangan tersebut direalisasikan sebesar
Rp.3.738.146.028.076 atau 80,59%, terdiri dari:
(1) Belanja Bantuan Keuangan kepada Kabupaten Kota sebesar
Rp.3.127.219.839.276.00;
(2) Belanja Bantuan Keuangan kepada Desa sebesar Rp.609.135.000.000,00;
(3) Belanja Bantuan Keuangan kepada Partai Politik sebesar Rp.1.791.188.800
Hasil dan Manfaat.

Dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan telah dilaksanakan pemberian BOS


SD/MI kepada siswa SD/MI sebanyak 5.492.979 siswa, dengan perhitungan per siswa
mendapatkan Rp.25.000. Adapun BOS SMP/Mts diberikan kepada 2.369.206 siswa,

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-470


masing-masing siswa memperoleh Rp.127.500. Sedangkan untuk pemberian BOS SMA,
MA, dan SMK telah dilaksanakan untuk 1.494.669 siswa, terdiri dari:
(1) SMA/MAN/Swasta untuk 508.703 siswa, masing-masing untuk SMA/MAN sebesar
Rp. 200.000 dan SMA Swasta Rp. 400.000 ;
(2) SMK Negeri dan Swasta untuk 811.010 siswa, masing-masing untuk SMK Negeri
sebesar Rp. 300.000 dan SMK Swasta Rp. 500.000;
(3) MA Negeri dan Swasta untuk 169.537 siswa, masing-masing untuk MA Negeri
sebesar Rp. 200.000. dan MA Swasta Rp. 400.000

Disamping itu, telah dilakukan pembangunan RKB bagi SMP/MTS SMA/MA dan SMK
sebanyak 3.370 ruang, dengan rincian:
(1) Bantuan untuk pembangunan RKB SMP/Mts sebanyak 1.112 ruang;
(2) Bantuan untuk pembangunan RKB SMA/MA sebanyak 610 ruang;
(3) Bantuan untuk pembangunan RKB SMK sebanyak 900 ruang; PTS: 300 RKB

Manfaat penyelenggaraan BOS dan pembangunan RKB adalah tertampungnya jumlah


siswa yang melanjutkan pendidikan, sehingga proses pembelajaran dapat
dilaksanakan secara optimal dan memberikan kenyamanan bagi siswa melalui
keberadaan kondisi fisik gedung/sekolah yang memenuhi standar sarana dan prasarana
pendidikan. Dampak positif lainnya adalah peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK) pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah di Jawa Barat. Berdasarkan data dari Pusat
Statistik Pendidikan, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan RI Tahun 2013/2014, capaian APK SD/MI sebesar 108,89%.
Selanjutnya untuk APK SMP/MTs mencapai 95,35% atau meningkat dari tahun
sebelumnya sebesar 95,25% (LKPJ 2013). Jenjang SMA/SMK/MA APK sebesar 61,19%.
Sedangkan APK Perguruan Tinggi sebesar 17,45% meningkat 0,36 % dari tahun
sebelumnya yaitu 17,09% (LKPJ 2013).

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan kapasitas asrama bagi santri di pondok
pesantren, telah dilaksanakan revitalisasi sebanyak 742 kobong. Revitalisasi kobong
diberikan untuk pembangunan ruang baru atau rehabilitasi ruang asrama santri. Untuk
pembangunan ruang asrama dilakukan dengan persyaratan ukuran asrama paling
sedikit 40m2 yang dilengkapi dengan fasilitas sanitasi.

Berkenaan dengan pembangunan sektor kesehatan di Jawa Barat, pembangunan sarana


kesehatan dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Bayi (AKB) sampai dengan Tahun 2014, yaitu dibangunnya puskesmas dengan
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) dengan akumulasi sebanyak 425
unit, tersebar di 27 kabupaten/kota. Melalui pembangunan puskesmas mampu PONED,
diharapkan kehamilan, kelahiran/persalinan dan bayi baru lahir dapat dilayani secara
langsung oleh Puskesmas terdekat yang menggunakan fasilitas PONED, merevitalisasi
posyandu dengan memberikan bantuan operasional kepada 49.579

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-471


posyandu aktif sebesar Rp.1.750.000 dan penguatan 626 pokjanal posyandu
kecamatan dengan memberikan bantuan operasional sebesar Rp. 2.500.000, serta 5.962
pokja posyandu desa/kelurahan dengan memberikan bantuan operasional sebesar Rp.
1.000.000.

Manfaat pemberian bantuan posyandu dan pokjanal posyandu, telah meningkatkan


kapasitas kelembagaan posyandu di Jawa Barat yang dapat dilihat dari strata posyandu
Jawa Barat pada Tahun 2014 meningkat sehingga menjadi 5,35% Pratama, 50,59%
Madya, 33,74% Purnama dan 10,31% Mandiri. Dampak positif lainnya adalah
meningkatnya Indeks Kesehatan Tahun 2014 menjadi sebesar 74,01 poin. Angka Harapan
Hidup (AHH) Tahun 2014 sebesar 68,85 tahun.

Pada bidang infrastruktur jalan telah dilaksanakan peningkatan jalan sepanjang 76,19 km,
rehabilitasi jalan sepanjang 74,84 km, rehabilitasi jembatan sepanjang 25 m, perbaikan
badan jalan sepanjang 42,22 km, perbaikan drainase jalan sepanjang 61,33 km,
pemeliharaan jalan pada semua jaringan jalan provinsi sepanjang 2.191,29 km dan
pemeliharaan jembatan sepanjang 14.198 m. Di samping itu, telah diberikan bantuan
keuangan kepada pemerintah kabupaten/kota untuk pembangunan/peningkatan jalan
dan jembatan kabupaten/kota, rehabilitasi jalan dan jembatan serta perbaikan saluran
drainase yang berada di Kota Bandung, Kota Banjar, Kota Tasikmalaya, Kota Bekasi, Kota
Cimahi, Kota Depok, Kota Sukabumi, Kab. Bandung, Kab.Bandung Barat, Kab. Bekasi, Kab.
Bogor, Kab. Ciamis, Kab. Cianjur, Kab. Cirebon, Kab. Karawang. Kab. Kuningan, Kab.
Majalengka, Kab. Purwakarta, Kab. Sukabumi, Kab. Subang, Kab. Sumedang, Kab.
Tasikmalaya, Kab. Pangandaran, Kota Cirebon, Kab. Garut, Kab. Indramayu, Kab.
Karawang dan Kab. Kuningan. Melalui kegiatan tersebut, telah tercapai peningkatan
tingkat kemantapan jalan provinsi menjadi 97,68% pada akhir Tahun 2014, yaitu panjang
jalan dengan kondisi baik dan sedang.

Dalam upaya meningkatkan pembangunan di bidang perumahan, tahun 2014 kepada


masyarakat perkotaan Jawa Barat diberikan bantuan hibah pembangunan untuk
Rumah Tidak Layak Huni (RUTILAHU) sebanyak 2.500 rumah yang tersebar di 9 kota
dengan alokasi Rp. 15 juta untuk setiap rumah. Selanjutnya, telah dilakukan
pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RUTILAHU) Tahun 2014 sebanyak 699 LPM
(Lembaga Pemberdayaan Masyarakat) dengan hibah sebesar Rp. 200.000.000/LPM
dimana setiap LPM merehab 20 Rutilahu atau total sebanyak 13.980 unit.

Dalam penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa, telah


dilaksanakan peningkatan infrastruktur perdesaan dimana setiap desa mendapatkan
bantuan Rp. 100.000.000 terealisasi sebanyak 5.316 desa di Jawa Barat pada Tahun 2014.
Kegiatan ini mendorong ketersediaan Infrastruktur dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.

LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-472

Anda mungkin juga menyukai