Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kesatu terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan Pendidikan adalah sebagai berikut: Indeks
Pembangunan Manusia sebesar 74,28 poin; Indeks Pendidikan sebesar 83,36 poin; Angka
Melek Huruf sebesar 98,29 persen; Angka Rata-rata Lama Sekolah 8,39 tahun; APK
Sekolah Menengah 61,19 persen; APK Pendidikan Tinggi 17,47 persen ( base line data
penduduk : sesus penduduk (SP 2010). Sensus penduduk berikutnya tahun 2020 (BPS
pusat)); Jumlah Karya IPTEK yang didaftarkan untuk mendapat HAKI 5 Buah; Jumlah
Penduduk Melek TIK usia 12 Tahun ke atas 11.400.000 orang.
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar
a. Pelaksanaan Program
(1) Pembinaan Olah Raga Pendidikan Dasar, yang dilaksanakan oleh Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.6.451.921.500 dan
realisasi anggaran Rp. 6.417.500.000 (99,47%). Output kegiatan adalah
Pembinaan Klub Olahraga Sekolah pada jenjang SD, Pembinaan Kelas Olahraga
pada jenjang SMP, Persiapan dan Penyelenggaraan Olimpiade Olahraga Siswa
Nasional (O2SN) SD dan SMP Tingkat Provinsi, Persiapan dan Keikutsertaan
e
pada O2SN SD dan SMP Tingkat Nasional. kegiatan adalah
Outco
m
peningkatan kualitasi calon-calon atlit berprestasi pada Klub-klub Olahraga
Sekolah pada jenjang SD di Jawa Barat. Terseleksi dan terbentuknya kontingen
Jawa Barat untuk ajang O2SN SD dan SMP Tingkat Nasional Tahun 2014,
tercapainya prestasi puncak (Juara Umum) dari kontingen Jawa Barat pada ajang
O2SN SD dan SMP Tingkat Nasional Tahun 2014.
(2) Verifikasi Dan Fasilitasi Pembangunan Ruang Kelas Baru Dan Rehabilitasi
SD/Mi, SMP/MTs, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Barat dengan anggaran Rp. 1.743.030.000 dan realisasi anggaran
Rp. 1.530.339.500 (87,80%). Output kegiatan adalah Bimbingan Teknis
bantuan Pembangunan Ruang Kelas Baru SMP/MTs dan Rehabilitasi SD/Mi (pada
27 kabupaten/kota untuk 652 RKB, dan Rehabilitasi 98 Ruangan).
e
Outcom kegiatan adalah Peningkatan kapasitas dan pemahaman Tim Teknis
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-1
kabupaten/kota dan Sekolah/Madrasah penerima bantuan Pembangunan
Ruang Kelas Baru SMP/MTs dan Rehabilitasi SD/Mi (untuk 27 kabupaten/kota
pada 338 SMP/MTs, dan 36 SD/Mi), Penetapan data CPCL tetap penerima bantuan
Pembangunan Ruang Kelas Baru SMP/MTs dan Rehabilitasi SD/Mi (pada 27
kabupaten/kota untuk 652 RKB, dan Rehabilitasi 98 Ruangan).
(3) Peningkatan Layanan Pendidikan Dasar, SMP Terbuka Dan Paket B Di Jawa
Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat
dengan anggaran Rp. 2.728.308.300 dan realisasi anggaran Rp. 2.571.326.000
(94,25%). Output kegiatan adalah Rapat Koordinasi dengan Tim Teknis
(4) Fasilitasi Pemberian BOS Provinsi Dan Pusat Jenjang Pendidikan Dasar, yang
dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran
Rp.1.967.392.000 dan realisasi anggaran Rp. 1.887.045.000 (95,92%). Output
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-2
kegiatan adalah Sosialisasi dan Publikasi Program BOS Provinsi jenjang
Pendidikan Dasar (SD/MI dan SMP/MTs.) Workshop untuk Penguatan Tenaga
Pengelola Program BOS di Sekolah SD/MI dan SMP/MTs.) untuk Tenaga Guru dan
Operator. Monitoring dan Evaluasi Program BOS Provinsi jenjang Pendidikan
Dasar (SD/MI dan SMP/MTs.) Sosialisasi dan Publikasi Program BOS Provinsi
jenjang Pendidikan Dasar (SD/MI dan SMP/MTs.) pada APBD Perubahan,
Workshop untuk Penguatan Tenaga Pengelola Program BOS di Sekolah SD/MI
dan SMP/MTs.) untuk Tenaga Guru dan Operator pada APBD Perubahan,
Monitoring dan Evaluasi Program BOS Provinsi jenjang Pendidikan
e
Dasar (SD/MI dan SMP/MTs.) pada APBD Perubahan. kegiatan
Outco
m
adalah Pemahaman informasi dan penyamaan persepsi penyelenggaraan
Program BOS Provinsi jenjang Pendidikan Dasar (SD/MI dan SMP/MTs.)
Peningkatan kapasitas manajemen dan kualitas Tenaga Pengelola Program BOS
di Sekolah SD/MI dan SMP/MTs, untuk Tenaga Guru dan Operator.
Peningkatan kualitas manajemen tata kelola (pada aspek monev dan
pelaporan, pendokumentasian) Program BOS Provinsi jenjang Pendidikan Dasar di
Jawa Barat (SD/MI dan SMP/MTs.)
(5) Lomba dan Festival Pendidikan Dasar, yang dilaksanakan oleh Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.5.831.088.750 dan
realisasi anggaran Rp. 5.655.982.750 (97%). Output kegiatan adalah
(6) Sekolah Standar Nasional Jenjang Pendidikan Dasar, yang dilaksanakan oleh
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran
Rp.9.193.366.065 dan realisasi anggaran Rp. 8.754.344.500 (95,22%).
Output kegiatan adalah Rapat Koordinasi, Sosialisasi dengan kabupaten/kota,
tentang 8 SNP SMA, Workshop untuk Penguatan kepada Tim Teknis dan
Supevisi 8 SNP SMA, Pendampingan, supevisi dan tindak lanjut 8 SNP SMA,
Monitoring dan evaluasi hasil supevisi dan tindak lanjut 8 SNP SMA.
e
Outcom kegiatan adalah terwujudnya penyebaran informasi, penyamaan
persepsi dan terjalinnya sinergitas pelaksanaan program dan kegiatan dengan
kabupaten/kota tentang 8 SNP SMA; terwujudnya peningkapatan kapasitas
manajemen dan kapasitas teknis dari Tim Teknis dan supervisi 8 SNP SMA di
Jawa Barat; tercapainya pelaksanaan supervisi 8 SNP SMA di Jawa Barat;
terwujudnya supevisi dan tindak lanjut 8 SNP SMA di Jawa Barat.
(2) Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) SMA dan Tim Manajemen, yang
dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat , dengan
anggaran Rp. 135.924.000 dan realisasi anggaran Rp.118.600.000 (87,25%).
Output kegiatan adalah Rapat Persiapan Peningkatan Kapasitas SDM dan Tim
Jawa Barat; Verifikasi CPCL Penerima Pogram Pembangunan KBB Siswa SMA di
Jawa Barat; Pelaksanaan Pogram Pembangunan KBB Siswa SMA di Jawa Barat;
Monitoring dan Evaluasi Pogram Pembangunan KBB Siswa SMA di Jawa
e
Barat. kegiatan adalah terwujudnya penyampaian informasi,
Outco
m
pemahaman persepsi tentang Pogram Pembangunan KBB Siswa SMA di Jawa
Barat; Penetapan data CPCL fixed Penerima Pogram Pembangunan KBB Siswa
SMA di Jawa Barat; Peningkatan kapasitas manajemen pengelolaan, pelaporan
dan dokumentasi Pogram Pembangunan KBB Siswa SMA.
(6) Pemberian BOP Paket C dan Bantuan Sosial BKSM SMA di Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan
anggaran Rp. 250.000.000 dan realisasi anggaran Rp. 204.619.000 (81,5%).
Output kegiatan adalah Sosialisasi Pogram BOP Paket C dan BKSM SMA di
Jawa Barat; Verifikasi CPCL Penerima BOP Paket C dan BKSM SMA di Jawa Barat;
Pendampingan Penyusunan Proposal dan Kelengkapan Syarat Pencairan Program
BOP Paket C dan BKSM SMA di Jawa Barat; Monitoring dan Evaluasi
e
Pogram BOP Paket C dan BKSM SMA di Jawa Barat. kegiatan adalah
Outco
m
terwujudnya penyampaian informasi, pemahaman persepsi tentang Pogram BOP
Paket C dan BKSM SMA di Jawa Barat; Penetapan data CPCL fixed Penerima BOP
Paket C dan BKSM SMA di Jawa Barat; Peningkatan kualitas Proposal dan
Kelengkapan Syarat Pencairan Program BOP Paket C dan BKSM SMA di Jawa
Barat; Peningkatan kapasitas manajemen pengelolaan, pelaporan dan
dokumentasi Program BOP Paket C dan BKSM SMA di Jawa Barat.
(7) Fasilitasi Akreditasi, Kesiswaan, Pembinaan Pengawas dan Pengembangan
SMA/SMK serta Beasiswa Pendidikan Tinggi, yang dilaksanakan oleh Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran Rp. 7.302.910.000 dan
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-9
realisasi anggaran Rp. 6.351.637.500 (86,97%). Output kegiatan adalah
Rapat Persiapan Program Beasiswa PAGM untuk Perguruan Tinggi di Jawa Barat;
Rapat Persiapan Penyusunan Database Program Akreditasi SMA/SMK di Jawa
Barat; Rapat Persiapan dan Sosialisasi Lomba Cerdas Cermat 4 Pilar Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara Tingkat Provinsi Jawa Barat; Pelaksanaan Lomba
Cerdas Cermat 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Tingkat Provinsi Jawa
Barat; Pembekalan dan Pengiriman Kontingen Jawa Barat pada Lomba Cerdas
Cermat 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Tingkat Nasional; Sosialisasi,
Visitasi dan Monitoring Program Akreditasi SMA/SMK di Jawa Barat, (pada 317
SMA dan 469 SMK); Pelaksanaan Workshop untuk Peningkatan Mutu Guru BP/BK
SMA/SMK di Jawa Barat (pada 200 sekolah); Bintek untuk Calon Penerima Hibah
Ruang Kualiah/Ruang Laboratorium PTS
e
(pada 200 Lembaga). kegiatan adalah terwujudnya penyebaran
Outco
m
informasi, penyamaan persepsi dan terjalinnya sinergitas pelaksanaan Program Beasiswa
PAGM untuk Perguruan Tinggi di Jawa Barat (pada 52 PT dan 3,807 orang); terwujudnya
penyebaran informasi, penyamaan persepsi dan terjalinnya sinergitas pelaksanaan Program
Akreditasi SMA/SMK di Jawa Barat dan Databasenya; terwujudnya penyebaran informasi,
penyamaan persepsi dan terjalinnya sinergitas pelaksanaan Lomba Cerdas Cermat 4 Pilar
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Tingkat Provinsi Jawa Barat; Terseleksinya
Kontingen Jawa Barat pada Lomba Cerdas Cermat 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara untuk Tingkat Nasional; Peningkatan Kapasitas dan Kualitas Kontingen Jawa
Barat pada Lomba Cerdas Cermat
Bintek Bursa Kerja Khusus (BKK) kepada Guru SMK di Jawa Barat (74 guru);
Pembentukan BKK SMK Provinsi Jawa Barat; Bintek Tim Pengembang Kurikulum
(TPK) SMK di kabupaten/kota dan di Provinsi Jawa Barat (144 guru); bintek
Implementasi Kurikulum 2013 SMK di Jawa Barat (144 guru); Workshop Pembinaan
MGMP Guru-guru SMK di Jawa Barat (270 guru) untuk mata pelajaran teknik
kendaraan ringan, busana butik, akutansi, teknik informatika, komputer, pertanian;
Pembentukan Tim Koordinasi MGMP SMK di Jawa Barat.
e
Outcom kegiatan adalah Peningkatan kapasitas, kualitas dan kecakapan
74 guru SMK dalam penyelenggaraan Bursa Kerja Khusus (BKK); Adanya lembaga
yang berfungsi dalam penyelenggaraan BKK SMK Provinsi Jawa Barat; Peningkatan
kapasitas dan kualitas 144 guru sebagai Tim Pengembang Kurikulum (TPK)
SMK di kabupaten/kota dan di Provinsi Jawa Barat; Peningkatan kapasitas dan
kulitas 144 guru TPK di Jawa Barat dalam Implementasi Kurikulum 2013;
Peningkatan kapasitas dan kualitas 270 guru SMK sebagai anggota MGMP SMK di
Jawa Barat, untuk mata pelajaran teknik kendaraan ringan, busana butik,
akuntansi, teknik informatika, komputer, pertanian; Adanya lembaga atau
organisasi Tim Koordinasi MGMP SMK.
(10) Pengadakan Peralatan Praktek SMK, yang dilaksanakan oleh Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran Rp. 160.156.000 dan
realisasi anggaran Rp. 97.156.000 (61%). Output kegiatan adalah Bimbingan
jenjang Pendidikan Menengah (SMA, SMK, dan MA); Koordinasi, Sosialisasi dan
Publikasi Program BOS Provinsi jenjang Pendidikan Menengah (SMA, SMK, dan
MA); Workshop Pendampingan untuk Penguatan Tenaga Pengelola Program
BOS Provinsi jenjang Pendidikan Menengah (SMA, SMK, dan MA); Monitoring dan
Evaluasi Program BOS Provinsi jenjang Pendidikan Menengah
e
(SMA, SMK, dan MA). kegiatan adalah Peningkatan manajemen
Outco
m
perencanaan, persiapan, pendataan Program BOS Provinsi jenjang Pendidikan
Menengah (SMA, SMK, dan MA); Adanya proposal dan data usulan sekolah
Program BOS Provinsi jenjang Pendidikan Menengah (SMA, SMK, dan MA);
Pemahaman informasi dan penyamaan persepsi penyelenggaraan Program
BOS Provinsi jenjang Pendidikan Menengah (SMA, SMK, dan MA); Peningkatan
kapasitas manajemen dan kualitas Tenaga Pengelola Program BOS Provinsi
jenjang Pendidikan Menengah (SMA, SMK, dan MA); Peningkatan kualitas ent
Developm nt
manajemen atau tata kelola (pada aspek monev dan pelaporan,
asterssional anageme
pendokumentasian Program BOS Provinsi jenjang Pendidikan Menengah.
d Headm us Profe aining M
(14) Kegiatan Continuo cher An (CPD) Tr
For Tea , yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran Rp. 26.852.440.000 dan realisasi
anggaran Rp. 26.451.602.134 (98,51%). Output kegiatan adalah Tahap
a. Permasalahan : ut
(a) Rawan droup o (DO) mengacu kepada jumlah penduduk pra sejahtera dan
Sejahtera I.
2. Solusi :
a. Sekolah Menengah Atas (SMA).
(a) Perlu memberikan kesempatan belajar/pemerataan pendidikan melalui :
(1) Pemberian beasiswa.
(2) Pemerataan pendidikan.
(3) Pemerataan dan pengangkatan guru baru.
(b) Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan melalui :
(1) Kurikulum/pokok bahasan memberikan keleluasaan untuk
dikembangkan sesuai dengan kondisi lingkungan dan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
(2) Meningkatnya profesionalisme guru agar mampu menjabarkan
(1) Kegiatan Pengembangan Layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yang
dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 2.150.000.000 realisasi anggaran Rp. 2.040.779.500 (94,92%). Output
(2) Peningkatan Layanan Kursus dan Kelembagaan, yang dilaksanakan oleh Dinas
Pendidikan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.689.160.000 dan realisasi
anggaran Rp. 1.634.130.000 (96,74%). Output kegiatan adalah Pendataan
(4) Apresiasi Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan PAUDNI Tingkat Provinsi
dan Nasional, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 2.500.000.000 dan realisasi anggaran
Rp. 2.396.330.999 (95,85%). Output kegiatan adalah Pedoman Lomba
2. Solusi :
(a) Pemerataan dan demokratisasi pendidikan luar sekolah
(b) Penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya kelompok belajar Paket A
Bantuan Hibah Sarana dan Prasarana SLB Jawa Barat; Pengadaan Jasa
Konsultan Perencanaan Sarana dan Prasarana SLB Jawa Barat (untuk
15 sekolah); Pengadaan Jasa Konsultan Pengawasan Sarana dan Prasarana
SLB Jawa Barat (untuk 14 sekolah); Pengadaan Rehabilitasi Bangunan SLB
Negeri (4 sekolah); Pengadaan Infrastruktur Pemagaran SLB Negeri (9
sekolah); Pengadaan Konstruksi RKB SLB Negeri (2 sekolah); Bantuan Hibah
Meubelair,
e
Sarana Penunjang dan Alat Peraga Pendidikan (6 sekolah). kegiatan
Outco
m
adalah terwujudnya penyebaran informasi, penyamaan persepsi dan terjalinnya
sinergitas pelaksanaan program dan kegiatan Peningkatan Sarana dan
Prasarana SLB Di Jawa Barat Tahun 2014, terwujudnya peningkatan kapasitas dan
kualitas manajemen perencanaan dalam rangka program dan kegiatan
Peningkatan Sarana dan Prasarana SLB Di Jawa Barat Tahun 2014,
terwujudnya peningkatan kapasitas dan kualitas manajemen pengawasan
dalam rangka program dan kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana SLB Di
Jawa Barat Tahun 2014, terwujudnya peningkatan kapasitas dan daya
tampung penyelenggaraan SLB di Jawa Barat, terwujudnya peningkatan
kualitas penyelenggaraan SLB-SLB Negeri di Jawa Barat.
(2) Peningkatan Kesejahteraan Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Pengembangan
Kurikulum PK-PLK, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Barat dengan anggaran Rp. 1.999.400.000 dan realisasi anggaran
Rp.1.981.800.100 (99,12%). Output kegiatan adalah Membangun Kurikulum
Luar Biasa pada jenjang Pendidikan Dasar; Bimtek Teknis Akreditasi untuk SLB di
Jawa Barat; Bimtek Manajemen Pengelolaan SLB.
(3) Bina Promosi Dan Kompetensi Siswa Pendidikan Khusus (PK) Dan Pendidikan
Layanan Khusus (PLK), yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Barat dengan anggaran Rp. 1.950.000.000 dan realisasi anggaran
Rp. 1.893.037.500 (97,08%), Output kegiatan adalah Persiapan dan
Workshop Bantuan Gubernur Untuk Siswa (BAGUS) SLB di Jawa Barat, p
Persiapan dan Worksho Bantuan Gubernur Untuk Siswa (BAGUS) bagi Sekolah
Penyelenggara Program Inklusif di Jawa Barat, Pelaksanaan Kegiatan OSN SLB
Tingkat Provinsi Jawa Barat, Pelaksanaan Kegiatan Olimpiade Olahraga Siswa
Nasional (O2SN) SLB Tingkat Provinsi Jawa Barat, Pelaksanaan Kegiatan FL2SN
e
SLB Tingkat Provinsi Jawa Barat. kegiatan adalah terwujudnya
Outco
m
penyebaran informasi, penyamaan persepsi dan terjalinnya sinergitas
pelaksanaan program dan kegiatan Bantuan Gubernur Untuk Siswa (BAGUS) SLB
di Jawa Barat, terwujudnya penyebaran informasi, penyamaan persepsi dan
terjalinnya sinergitas pelaksanaan program dan kegiatan Bantuan Gubernur
Untuk Siswa (BAGUS) bagi Sekolah Penyelenggara Program Inklusif di Jawa Barat,
terwujudnya peningkatan kapasitas dan kualitas siswa-siswi SLB Di Jawa Barat
dalam bidang akademik, terwujudnya peningkatan kapasitas dan kualitas
siswa-siswi SLB Di Jawa Barat dalam bidang olahraga, terwujudnya
peningkatan kapasitas dan kualitas siswa-siswi SLB Di Jawa Barat dalam bidang
kecakapan hidup, keterampilan dan kesenian.
b.Permasalahan dan Solusi
a.Permasalahan :
(a) Masih banyaknya anak berkelainan usia sekolah belum masuk SLB.
t
(b) Rawan drop ou (DO) yang disebabkan oleh watak dan karakter anak
berkelainan.
(c) Rendahnya kesadaran orang tua untuk menyekolahkan anaknya yang
memiliki kelainan/kecacatan.
(d) Belum adanya kurikulum resmi/Nasional untuk semua jenis dan program
Sekolah Luar Biasa (SLB).
(e) Jumlah guru masih kurang.
(f) Kualifikasi pendidikan guru masih rendah.
(g) Implementasi pemahaman kurikulum mash rendah.
(h) Jumlah SLB masih kurang dan persebarannya belum merata.
(i) Sarana belajar belum mencukupi sehingga PBM berlangsung di rumah
penduduk atau tempat lain yang tidak memenuhi syarat
(j) Sebagian besar SLB (90%) diselenggarakan oleh masyarakat (swasta)
sehingga pemahaman standarisasi sulit untuk dilaksanakan.
(k) Terbatasnya tenaga supervisor SLB, sehingga rasio pengawas yang ada
dengan sekolah tidak memadai.
(l) Sistem pelaporan belum berjalan sebagaimana mestinya.
(m) Kualifikasi pendidikan guru masih rendah.
a. Pelaksanaan Program
(2) Peningkatan Dan Pengembangan Asrama Bina Siswa SMA Plus Cisarua TA.
2014. yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Barat
dengan anggaran Rp. 5.257.568.000 dan realisasi anggaran Rp. 4.860.550.872
(92,46%).Output kegiatan adalah belanja pegawai, honor pejabat pengadaan,
honor lembur pegawai; belanja barang dan jasa, ATK, alat listrik, eletronik,
perangko, meterai, benda pos, alat kebersihan, suku cadang, bbm/gas,
pelumas, alat rumah tangga, jasa instalasi air, listrik, telepon, internet, surat
kabar, sertifikat, pajak, jasa profesi, fotocopy, penjilidan, makan minum,
pakaian pegawai, pemeliharan gedung, perlengkapan kantor; belanja modal,
e
almari, meja, kursi, tempat tidur, komputer laptop. kegiatan adalah
Outco
m
Adanya tempat, fasilitas penunjang kerja pegawai kantor dan siswa asrama
secara memadai; Adanya penambahan nilai aset kantor yang meningkat.
(3) Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Luar Biasa dan
Pelatihan Keahlian, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Barat dengan anggaran Rp. 1.483.729.950 dan realisasi anggaran
Rp. 1.402.027.750 (94,5%). Output kegiatan adalah Persiapan pelatihan
pendidik PLB; Sosialisasi pelatihan PTK PLB; Pelatihan Implemetasi Kurikulum 2013 (40 guru
SLB); Pelatihan Penilaian Kinerja Guru dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (3
angkatan, total 120 orang guru SLB);Pelatihan Penilaian Kinerja Guru dan Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan (1 angkatan, 40 kepala SLB); Pelatihan Bina Diri Untuk
Anak Tuna Grahita
(40 guru SLB); Pelatihan Layanan Pendidikan Inklusif (40 guru SLB); Pelatihan
Program Khusus Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama Untuk Anak Tuna
Rungu (40 guru SLB); Pelatihan Mata Pelajaran Penjas Adaptif (40 guru SLB);
Pendampingan Diseminasi Hasil Pelatihan Gugus (400 guru SLB dan 40 Kepala
SLB; Pelatihan Pengelolaan Perpustakaan (40 guru SLB); Pelatihan Program
Khusus Orientasi dan Mobilitas Untuk Anak Tuna Netra (40 guru SLB).
e
Outcom kegiatan adalah Peningkatan menajemen persiapan pelatihan
pendidik PLB; Penyebaran informasi dan pemahaman persepsi pelatihan PTK PLB;
Peningkatan kualitas 40 guru SLB tentang Implemetasi Kurikulum 2013;
Peningkatan kualitas 120 orang guru SLB dalam Penilaian Kinerja Guru dan
Pengembangan Keprofesian; Peningkatan kualitas 40 kepala SLB dalam
Penilaian Kinerja Guru dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan;
Peningkatan kualitas 40 guru SLB dalam Bina Diri Untuk Anak Tuna Grahita;
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-24
Peningkatan kualitas 40 guru SLB dalam Layanan Pendidikan Inklusif ;
Peningkatan kualitas 40 guru SLB dalam Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan
Irama Untuk Anak Tuna Rungu; Peningkatan kualitas 40 guru SLB dalam Mata
Pelajaran Penjas Adaptif; Peningkatan kualitas 400 guru SLB dan 40 kepala SLB
dalam alih pengetahuan dan keterampilan; Peningkatan kualitas 40 guru SLB
dalam Pengelolaan Perpustakaan; Peningkatan kualitas 40 guru SLB dalam
Program Orientasi dan Mobilitas Untuk Anak Tuna Netra.
(4) Bimbingan Teknis Sertifikasi Guru SLB di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran
Rp. 2.000.000.000 dan realisasi anggaran Rp. 1.735.409.000 (86,8%). Output
kegiatan adalah Persiapan bintek pra dan pasca sertifikasi guru SLB; Workshop
penyusunan struktur dan silabus bintek pra sertifikasi; Bintek pra sertifikasi
guru SLB (3 angkatan, total 120 orang); Bintek pasca sertifikasi guru SLB (8
angkatan, total 320 orang); Bintek paska sertifikasi tenaga kependidikan SLB
(20 orang); Diseminasi hasil bintek sertifikasi (440 guru SLB, 40 Kepala SLB).
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya manajemen penyelenggaraan bintek
pra dan pasca sertifikasi guru SLB; tersedianya struktur dan silabus bintek
pra sertifikasi; meningkatnya kualitas persiapan 120 guru SLB (belum
bersertifikat) dalam mengikuti ujian sertifikasi; meningkatnya kualitas
persiapan 320 guru SLB (sudah bersertifikat) dalam mengikuti ujian sertifikasi;
Pelatihan kompetensi keahlian teknis pendidik bidang studi keahlian teknologi dan
rekayasa : teknik bangunan (32 org), teknik elektronika (32 orang), teknik listrik (32
orang), teknik mesin (128 org), teknik las (32 org), teknik otomotif (128 org), Penyediaan
jasa kesehatan, jasa perjalanan dinas pegawai; On Job Training dan peningkatan
profesionalisme pendidik SMK mata pelajaran kompetensi kejuruan pada bidang studi
keahlian teknologi dan rekayasa (di 27 kabupaten/kota); Pelatihan manajerial
bengkel bagi pendidik dan tenaga
e
kependidikan kejuruan. Outcom kegiatan adalah Terciptanya koordinasi dan
sinergitas program/kegiatan dengan 27 kabupaten/kota; tersedianya Materi
Bahan Ajar Pelatihan; Peningkatan kualitas dan kompetensi keahlian teknis
pendidik bidang studi keahlian teknologi dan rekayasa teknik bangunan (32 org),
teknik elektronika (32 orang), teknik listrik (32 orang), teknik mesin (128 org),
teknik las (32 org), teknik otomotif (128 org), Penyediaan jasa kesehatan, jasa
perjalanan dinas pegawai; Peningkatan kualitas dan profesionalisme pendidik
SMK mata pelajaran kompetensi kejuruan pada bidang studi keahlian teknologi
dan rekayasa (di 27 kabupaten/kota); Peningkatan kualitas
manajemen bengkel bagi pendidik dan tenaga kependidikan kejuruan.
(7) Peningkatan Kesejahteraan Guru Non PNS Daerah Terpencil dan Perbatasan,
yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan
anggaran Rp. 500.000.000 dan realisasi anggaran Rp. 451.555.000 (90,31%).
Output kegiatan adalah Persiapan Peningkatan Kesejahteraan Guru Non PNS
Daerah Terpencil dan Perbatasan; Sosialisasi kepada 482 orang Guru Bantu
SD/MI Pada Daerah Terpencil; Penilaian Kinerja 482 orang Guru Bantu SD/MI
pada Daerah Terpencil; Monitoring dan Evaluasi Penerimaan Hibah kepada
e
Pengelola dan Guru Non-PNS Daerah Terpencil. kegiatan adalah
Outco
m
Peningkatan kualitas manajemen perencanaan dan persiapan Peningkatan
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-26
Kesejahteraan Guru Non PNS Daerah Terpencil dan Perbatasan; Penyebaran
informasi, pemahaman persepsi dan sinergitas kegiatan di antara 482 orang Guru
Bantu SD/MI Pada Daerah Terpencil; tersedianya data hasil evaluasi (penilaian
Kinerja 482 orang Guru Bantu SD/MI pada Daerah Terpencil; Peningkatan
manajemen monitoring, evaluasi, pelaporan dan pendokumentasian
penerimaan hibah program kepada Pengelola dan Guru Non-PNS Daerah
Terpencil.
(10) Seleksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat
Provinsi Jawa Barat Tahun 2014, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 3.083.300.000 dan realisasi
anggaran Rp. 3.012.663.500 (97,71%). Output kegiatan adalah Persiapan
seleksi PTK Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Provinsi Jawa Barat; Sosialisasi
seleksi PTK Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Provinsi Jawa Barat;
Revitalisasi Forum KKG dan MGMP Provinsi Jawa Barat ; Pemantauan
pelaksanaan seleksi PTK Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Provinsi Jawa Barat
di kabupaten/kota; Seleksi Guru dan Kepala Sekolah (TK,SD, SMP. SMA dan SMK)
Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat; Seleksi Tutor Paket C dan Pengawas
Sekolah (TK,SD, SMP. SMA dan SMK) Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat;
Seleksi Guru PKn SMA, SMK Berprestasi dan Guru SD Berdedikasi Khusus Daerah
Terpencil Tingkat Provinsi Jawa Barat; OSN Guru Tingkat
Provinsi Jawa Barat; Pembekalan OSN Untuk Para Guru; Pembekalan,
persiapan dan pembinaan PTK untuk Seleksi Tingkat Nasional; Saresehan dan
penganugerahan para Juara (I, II dan III) Seleksi Tingkat Provinsi oleh
Gubernur; Penghargaan para Pemenang I Seleksi Tingkat Provinsi Jawa
Barat; Monev dan pelaporan hasil kegiatan Seleksi PTK Berprestasi dan
e
Berdedikasi Tingkat Provinsi Jawa Barat. kegiatan adalah
Outco
m
Peningkatan manajemen perencanaan dan persiapan seleksi PTK Berprestasi dan
Berdedikasi Tingkat Provinsi Jawa Barat; Penyebaran informasi,
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-28
pemahaman persepsi, dan sinergitas kegiatan seleksi PTK Berprestasi dan
Berdedikasi Tingkat Provinsi Jawa Barat; Peningkatan kapasitas lembaga
(organisasi Forum KKG dan MGMP Provinsi Jawa Barat ; Peningkatan
manajemen pemantauan pelaksanaan seleksi PTK Berprestasi dan Berdedikasi
Tingkat Provinsi Jawa Barat di kabupaten/kota; Sukses penyelenggaraan
seleksi Guru dan Kepala Sekolah (TK,SD, SMP. SMA dan SMK) Berprestasi Tingkat
Provinsi Jawa Barat; Sukses penyelenggaraan seleksi Tutor Paket C dan Pengawas
Sekolah (TK,SD, SMP. SMA dan SMK) Berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Barat;
Sukses penyelenggaraan seleksi Guru PKn SMA, SMK Berprestasi dan Guru SD
Berdedikasi Khusus Daerah Terpencil Tingkat Provinsi
Jawa Barat; Sukses penyelenggaraan OSN Guru Tingkat Provinsi Jawa Barat;
Peningkatan kapasitas dan kualitas Para Guru peserta OSN Tingkat Provinsi
Jawa Barat; Peningkatan kapasitas dan kualitas PTK dari Provinsi Jawa Barat
untuk Seleksi Tingkat Nasional; Motivasi berkarya dan berprestasi para Juara
(I, II dan III) Seleksi Tingkat Provinsi oleh Gubernur; Motivasi berkarya dan
berprestasi para Pemenang I Seleksi Tingkat Provinsi Jawa Barat; Peningkatan
manajemen monitoring, evaluasi, pelaporan dan pendokumentasian hasil
kegiatan Seleksi PTK Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Provinsi Jawa Barat.
(13) Sistem Informasi Manajemen Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran
Rp. 1.277.500.000 dan realisasi anggaran Rp. 1.148.580.500 (89,91%).
Output kegiatan adalah Persiapan penunjang program pendataan pendidikan
(14) Ujian Nasional Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah , yang dilaksanakan
oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran
Rp. 8.8800.000.000 dan realisasi anggaran Rp. 6.537.106.447 (73.61%)
Output kegiatan adalah Rakor pelaksanan Ujian Sekolah, Pendataan Online
SD/MI, Validasi Data Peserta US, Workshop Pemindaian, Pencetakan Naskah Soal
Ujian Sekolah SD/MI/SDLB/Paket A/ULA, Pencetakan DKHUS
SD/MI/SDLB/Paket A/ULA, Pencetakan SKHUS SD/MI/SDLB/Paket A/ULA.
Pencapaian indikator kinerja daerah pada misi kesatu terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan Kesehatan adalah sebagai berikut: Indeks
Kesehatan 74,01 poin; AHH (Angka Harapan Hidup) 69,02 tahun.
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Upaya kesehatan
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Pembinaan Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Lansia, yang
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 387.900.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 306.139.474
(78,92%). Output kegiatan adalah tersedianya 1 dokumen Standar Pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) bagi petugas di kabupaten/kota; tersedianya
1 dokumen pemantapan pengelolaan Program Lansia di Provinsi; tersedianya
1 dokumen monitoring dan evaluasi program KIA; tersedianya 1 dokumen monitoring dan eva
program Kesehatan Ibu dan Anak ke 27 kabupaten/kota di Provinsi; tersed
1 dokumen evaluasi program Lansia
b. Solusi
(a) Kegiatan KIA dan Lansia Konsultasi ke Biro Keuangan Setda Provinsi
kegiatan adalah meningkatnya standar mutu pelayanan Rs Jiwa Prov. Jawa Barat
sesuai dengan Standar Akreditasi.
(15) Kegiatan Pembiayaan Pemeliharaan Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin
Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa
Barat dengan anggaran sebesar Rp. 1.504.240.000 realisasi sebesar
Rp. 502.763.383,00. (33,43%). Output kegiatan adalah Jumlah Kunjungan
e
Pasien Berstatus SKTM atau Pasien Jamkesda sebanyak 632 orang. Outcom
kegiatan adalah Pasien Pulang izin dokter sebanyak 501 orang.
(16) Kegiatan Meningkatkan Status Rumah Sakit menjadi Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD), yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 159.200.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 120.000.000 (75.38%). Output kegiatan adalah terdapatnya
5 dokumen BLUD diantaranya Dokumen RSB,RBA,SPM,Tata kelola dan
e
Laporan Keuangan. kegiatan adalah Produktivitas kerja pegawai
Outco
m
meningkat, ditandai dengan disiplin yang tinggi,ramah dalam pelayanan,
Responsip dalam keluhan pasien, efisien, efektip dan ekonomi dalam bertindak.
(17) Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi untuk Mendukung Pengintegrasian Layanan
Sosial Dasar di Posyandu Terpadu Provinsi JAwa Barat yang dilaksanakan oleh
Bagian Kesehatan Biro Pelayanan Sosial Dasar Setda Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000 realisasi anggaran
sebesar 150.000.000 (100%). Output kegiatan adalah terlaksananya rapat
penyehatan lingkungan, Pemeriksaan Air limbah dan air bersih serta laporan
Pengolahan sampah Medis dan Sampah Umum, pengendalian serangga dan
e
binatang, Pengolahan air limbah serta Uji Mutu. kegiatan adalah
Outco
m
tercapainya Kebersihan dan kesehatan lingkungan di sekitar RSUD Al Ihsan
Provinsi Jawa Barat
(22) Kegiatan Promosi dan Informasi Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit yang
dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran Rp. 452.468.580 realisasi anggaran sebesar
Rp. 172.975.400 (38,23%). Output kegiatan adalah meningkatnya jumlah
kegiatan adalah terealisasinya pengadaan marka internal dan eksternal serta WiFi
untuk melengkapi pelayanan kesehatan yang ada di rumah sakit kepada
masyarakat.
2. er
2. Pengadaan Aplikasi yang terkait dengan Call Cent 119.
laporan sosialisasi HIV AIDS bagi kader PKK; tersedianya laporan triwulan P2 HIV
AIDS sebanyak 3000 lembar; tersedianya laporan pertemuan TB terpadu
1 kegiatan; terbinanya TIM DOTS TB di kabupaten/kota terpilih; tersedianya
1 dokumen laporan pertemuan sosialisasi Semi Aktif Surveilans (SAS) bagi wasor kabupaten/kota
tersedianya 1 dokumen laporan pembinaan tatalaksana kasus kusta di kabupaten/kota;
tersedianya 1 dokumen laporan pertemuan P2 ISPA; tersedianya 1 dokumen pembinaan
manajemen P2 ISPA di kabupaten/kota terpilih; tersedianya 1 dokumen laporan
pertemuan P2
Kejadian Luar Biasa yakni, kejadian luar biasa tidak bisa diprediksi
sehingga sub kegiatan penyelidikan epidemiologi kejadian luar biasa
(KLB) yang sudah direncanakan tidak dapat terealisasi dengan baik.
b. Solusi
(a) Solusi Kegiatan Pencegahan Penyakit – penyakit yang dapat dicegah
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 600.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp.
0n (0%). Permasalahan yang terjadi sehingga tidak bisa terealisasi adalah belum
tersedianya ruang menyimpan lemari rekam medik.
(16) Pembangunan Gedung Utama Thursina yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit
Al Ihsan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 50.000.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 649.045.000 (1,30%).
Output kegiatan adalah Teralisasinya ATK untuk pengadaan fisik konstruksi
gedung thursina dan penyusunan buku / dokumen Analisa Dampak
e
Lingkungan. kegiatan adalah kelengkapan persyaratan
Outco
m
pembangunan gedung thursina
(17) Pembangunan Gedung Maskin Lantai 3 dilaksanakan oleh Rumah Sakit Al
Ihsan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 58.050.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 1.480.000 (2,55%). Output
kegiatan adalah terealisasinya ATK untuk pengadaan fisik kontruksi gedung
e
maskin lantai 3. kegiatan adalah adanya dokumen untuk pengadaan
Outco
m
fisik konstruksi gedung maskin lantai 3. Permasalahan pembangunan gedung
maskin lantai 3 tidak terserap secara maksimal karena terkendala dengan ruang
evakuasi pasien belum tersedia.
(18) Kegiatan Pengadaan Sarana Dan Prasarana Pengembangan ICU, Bedah, OK
Dan IGD, Lab, Kebidanan dan Anak yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Al
Ihsan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 17.500.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 12.035.101.000 (68,77%).
Output kegiatan adalah Terealisasinya pengadaan sarana pengembangan
e
pelayanan bedah. kegiatan adalah semakin bertambah lengkapnya
Outco
m sarana pelayanan bedah.
(19) Kegiatan Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Pelayanan kesehatan,
Pengadaan dan Alat Kedokteran RSUD Al Ihsan yang dilaksanakan oleh
Rumah Sakit Al Ihsan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 25.000.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 2.492.344.547
(9,97%). Output kegiatan adalah terealisasinya pengadaan alat kedokteran
umum dalam peningkatan pengembangan pelayanan gawat darurat, rawat
e
jalan, rawat inap dan intensif serta tempat tidur pasien. kegiatan
Outco
m
adalah terlayaninya pasien yang berobat ke instalasi bedah central, gawat darurat,
rawat inap, dan intensif.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-57
(20) Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat dengan Penyediaan Fasilitas
Perawatan Kesehatan Bagi Penderita Akibat Dampak Asap Rokok (Peningkatan Sarana
dan Prasarana Pengadaan Paket Alat Radioterapi) yang dilaksanakan
oleh Rumah Sakit Al Ihsan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 19.250.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 7.201.445.000 (37,41%). Output kegiatan adalah teralisasiya pengadaan
e
kontruksi bangunan tahap pertama atau tingkat dasar. kegiatan
Outco
m
adalah bangunan belum berfungsi mengingat pembangunan yang baru
dilaksanakan hanya pondasi dan tiang pancang, untuk pengawasan dan
konsultasi pembangunan sudah terlaksana.
(21) Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Pengembangan Pasien Maskin yang
dilaksanakan oleh Rumah Sakit Al Ihsan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 9.543.750.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 1.420.985.650 (14,89%). Output kegiatan adalah terealisasinya
adalah terealisasinya pengadaan obat, bahan dan alkes habis pakai, service cost
darah, gas medis, bahan makanan basah dan kering untuk pasien.
e
Outcom kegiatan adalah lancarnya operasional pelayanan RSUD Al Ihsan
terhadap pasien dan masyarakat.
(23) Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan penyediaan fasilitas
lelang karena dari 2 (dua) penyedia yang memasukan penawaran tidak ada
satupun yang memenuhi persyaratan teknis yang dipersyaratkan dalam
dokumen pengadaan barang dan jasa.
b.Solusi
(a) Memasukan lagi anggaran pengembangan SIM RS pada Tahun anggaran
berikunya
(b) Pengadaan alat radiotherapy tidak bisa dilaksanakan karena bangunannya
dalam proses pembangunan
(c) Evaluasi rencana kebutuhan dan dianggarkan ke TA 2015
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-59
(d) Pematangan perhitungan besaran anggaran pembuatan sarana dan
prasarana rekam medik untuk anggaran Tahun berikutnya
(e) Diajukan lagi anggaran untuk pembangunan gedung thursina dan
pengembangan gedung maskin lantai 3 di Tahun anggaran berikutnya
(f) Penyelesaian gedung radiotherapy
(g) Penambahan anggaran Kegiatan Peningkatan Kuantitas, Kualitas dan Fungsi
pelatihan pra tugas dokter PTT dengan jumlah lulusan dokter dan dokter Gigi PTT
sebanyak 60 orang; tersedianya 1 dokumen pelatihan Asuhan Persalinan Normal
(APN) bagi petugas puskesmas poned dengan jumlah lulusan pelatihan APN bagi
petugas puskesmas poned sebanyak 60 orang; 1 dokumen pelatihan jaminan
kesehatan bagi petugas administrasi puskesmas dengan jumlah lulusan
pelatihan sebanyak 120 orang; ; 1 dokumen pelatihan jaminan kesehatan bagi
petugas puskesmas dengan jumlah lulusan pelatihan sebanyak 120 orang;
tersedianya 1 dokumen Training of Trainer (ToT) jaminan kesehatan bagi
petugas puskesmas dengan jumlah lulusan sebanyak 30 orang; tersedianya 1
dokumen Training of Trainer (ToT) asuhan keperawatan rumah sakit dengan
jumlah lulsan sebanyak 38 orang; tersedianya 1 dokumen Training of Course
(TOC) Bagi Petugas Rumah Sakit dengan jumlah lulusan sebanyak 35 orang;
tersedianya 1 dokumen pelatihan penyusunan dokumen mutu bagi pegawai
Bappelkes dalam rangka akreditasi institusi diklat Bapelkes dengan jumlah lulusan
sebanyak 42 orang; terlaksananya evaluasi pasca
1 dokumen pelatihan pra tugas bagi tenaga Asisten Apoteker PTT dengan jumlah
lulusan sebanyak 28 orang; tersedianya pelatihan pra tugas bagi tenaga analis
PTT dengan jumlah lulusan sebanyak 32 orang; tersedianya 1 dokumen pelatihan
pra tugas bagi tenaga kesehatan lingkungan PTT dengan jumlah lulusan
sebanyak 26 orang; tersedianya 1 dokumen pelatihan Dokter pendamping
internship dengan jumlah lulusan Dokter pendamping internship sebanyak 30
orang; tersedianya 1 dokumen pelatihan PONED bagi Dokter dan bidan PTT di
puskesmas PONED dengan jumlah lulusan sebanyak 15 orang; tersedianya 1
dokumen pelatihan pra tugas bagi perawat PTT dengan jumlah lulusan sebanyak
37 orang; tersedianya 1 dokumen pelatihan PONED Bagi
e
dokter, Perawat dan Bidan PNS di Puskesmas PONED 60 Orang. Outcom
kegiatan adalah tenaga kesehatan yang berkualitas dan kompeten.
(2) Kegiatan Peningkatan Kuantitas dan Kualitas SDM Kesehatan yang
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 49.566.630.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 45.071.434.065 (90,93%). Output kegiatan adalah terlaksananya
dokter konsulen yang mendapat honor (15 org) untuk 12 bulan, Jumlah tenaga
kesehatan yang mendapat honor (33 org) untuk 12 bulan, Jumlah tenaga non
e
kesehatan yang mendapat honor (33 org) untuk 12 bulan. Outcom kegiatan
adalah meningkatnya Kualitas pelayanan RS terhadap Masyarakat.
(6) Kegiatan Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat dengan Menyediakan
Fasilitas Perawatan Kesehatan Bagi Penderita Akibat Dampak Asap Rokok yang
dilaksanakan oleh Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 950.000.000 realisasi anggaran sebesar sebesar
Rp. 924.815.000 (97,35%). Output kegiatan adalah terbangunnya Tembok
perawatan pasien yaitu terdapatnya AC di Ruang rawat inap VIP 1 paket, Papan
Informasi di tiap ruang rawat inap dalam rangka himbauan dan petunjuk
bagi pengunjung dan pasien 1 paket, Televisi (TV ) di Ruang rawat inap 1 paket,
bel pasien pada setiap tempat tidur pasien 1 paket, Penyekat antar tempat tidur
di ruang rawat inap 1 paket, Timbangan Pasien 1 paket.
e
Outcom kegiatan adalah terwujudnya rasa aman, nyaman dan rasa puas
bagi pasien dan pengunjung atas fasilitas yang tersedia dalam rangka
pemeliharaan kesehatan di RS. Paru.
(11) Kegiatan peningkatan kualitas dan kesejahteraan pegawai administrasi, medis
dan paramedis, yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 5.921.179.022 realisasi
anggaran sebesar Rp. 3.794.002.423 (64,08%). Output kegiatan adalah
sekolah untuk meraih predikat Sekolah Adiwiyata Mandiri Tingkat Provinsi dan
Sekolah Berbasis Lingkungan (116 sekolah), Sekolah Adiwiyata Mandiri
Tingkat Nasional (16 sekolah), Sekolah Adiwiyata Nasional (62 sekolah).
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya peran serta sekolah dalam upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Jawa Barat melalui program
Adiwiyata dan Sekolah Berbudaya Lingkungan.
(10) Kegiatan Pembinaan Laboratorium Lingkungan dalam rangka Peningkatan
Pengawasan Lingkungan di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000, realisasi anggaran sebesar
Rp. 198.960.000 (99,48%). Output kegiatan adalah terlaksananya pembinaan
(ASER) Jawa Barat 2013, tersusunnya 1 dokumen SLHD Jawa Barat 2014,
tersusunnya 1 dokumen ASER Jawa Barat 2014, tersusunnya 1 database SIL Jawa
Barat, dan terlaksananya koordinasi dan evaluasi penyusunan SLHD Jawa
e
Barat di 27 kabupaten/kota. kegiatan adalah meningkatnya kualitas
Outco
m
informasi terkait kondisi lingkungan di Jawa Barat sebagai dasar dalam upaya
Kuningan, tersusunnya basis data Balai Kliring Konservasi Sumber Daya Alam
(updating ), terlaksananya pemeliharaan Taman Kehati di Kabupaten Sumedang
(milik provinsi), terlaksananya pembinaan pengembangan Taman Kehati.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya upaya rehabilitasi dan konservasi
sumber daya alam dan lingkungan hidup di Jawa Barat.
(2) Kegiatan Imbal Jasa Lingkungan, yang dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 100.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp.99.550.000 (99,55%). p
Output kegiatan adalah terlaksananya worksho imbal jasa lingkungan untuk
150 orang aparat provinsi dan kabupaten/kota dan tersusunnya 1 dokumen
Rancangan Peraturan Gubernur tentang Mekanisme Imbal Jasa Lingkungan.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya peran serta masyarakat dan pelaku
usaha dalam upaya rehabilitasi dan konservasi sumberdaya alam di Jawa Barat
melalui mekanisme imbal jasa lingkungan.
ge
(3) Kegiatan Pengembangan Eco Villa di DAS Citarum Hulu, yang dilaksanakan
oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa
Barat dengan anggaran sebesar Rp. 4.500.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 4.497.086.682 (99,94%). Output kegiatan adalah terlaksananya
pembinaan dan pendampingan masyarakat dalam implementasi desa ramah ge
lingkungan (Eco Villa ) di DAS Citarum (Segmen I Km 0-20) meliputi 88 desa
di 5 kecamatan, Kabupaten Bandung (Kec. Pacet, Paseh, Majalaya, Ibun, lan
Kertasari), tersusunnya dokumen master p Rencana Aksi Citarum Bestari
Tahun 2015-2018, dan tersusunnya dokumen rencana Gerakan Citarum Bestari
e
Tahun 2015 di Km 21-40 (segmen II DAS Citarum). kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya upaya pengendalian pencemaran lingkungan di Jawa Barat.
(4) Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kawasan Taman Hutan Raya Ir. H.
Djuanda (DAK), pada Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran Rp. 1.371.783.000, realisasi anggaran sebesar
Rp. 1.363.134.800 (99,37%). Output kegiatan adalah terlaksananya
terselenggaranya penanaman di DAS Citarum, DAS Cilaki dan DAS Cimanuk seluas 450 Ha,
tersedianya bibit kayu-kayuan dan bibit MPTS di Persemaian Kiarapayung sebanyak 200.000
batang, terselenggaranya kegiatan pengkayaan tanaman di hutan daerah Kiarapayung
seluas 75 Ha, terselenggaranya kegiatan pemeliharaan bibit di ATP Cikadu Cianjur seluas
10 Ha, terselenggaranya pembentukan kelembagaan unit managemen hutan rakyat
sebanyak 2 unit, dan terselenggaranya penanaman di DAS Cimanuk seluas 100 Ha.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya rehabilitasi lahan kritis di luar
kawasan hutan di Jawa Barat.
(8) Kegiatan Pengembangan Kebijakan yang Mendukung Upaya Perwujudan
Kawasan Lindung 45%, yang dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial
Dasar dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000 dan terealisasi
Rp. 197.508.550 (98,75%). Output kegiatan adalah terlaksananya Sosialisasi
Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kedua dan Keempat terhadap
penyelenggaraan urusan pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk Urusan Pekerjaan Umum
adalah sebagai berikut: Tingkat Kondisi Baik Jaringan Irigasi di Daerah Irigasi
Kewenangan Provinsi 67,34%; Cangkupan Pelayanan Persampahan Perkotaan 64,88 %;
Cangkupan Pelayanan Air Minum 65,43%; Cangkupan Pelayanan Air Limbah Domestik
Perkotaan 63,59%; Tingkat Kemantapan Jalan Provinsi (kondisi baik dan Sedang)
sebesar 97,68%;
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan, yang dilaksanakan oleh
Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 6.157.744.380 realisasi anggaran sebesar Rp. 5.688.922.930 (92,39%).
Output kegiatan adalah tersedianya dokumen FS sebanyak 9 buah dan
esain
dokumen DED sebanyak 1 buah, dokumen review d e sebanyak 3 buah,
dokumen perencanaan 4 buah. kegiatan adalah tercapainya kualitas
Outco
m pekerjaan sesuai yang diharapkan.
(2) Kegiatan Peningkatan Jalan dan Jembatan Provinsi, yang dilaksanakan oleh
Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat di BPJ Wilayah Pelayanan I dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 40.697.638.357 realisasi anggaran sebesar
Rp. 39.716.989.821 (97,59%). Output kegiatan adalah terlaksananya
e
peningkatan jalan sepanjang 11,40 km. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya nilai struktur jalan sesuai dengan umur rencana.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-76
(3) Kegiatan Peningkatan Jalan dan Jembatan Provinsi, yang dilaksanakan oleh
Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat di BPJ Wilayah Pelayanan II
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 12.327.031.750 realisasi anggaran
sebesar Rp. 12.223.348.616 (99,16%). Output kegiatan adalah terlaksananya
e
peningkatan jalan sepanjang 3,37 km . Outcom kegiatan adalah
meningkatnya nilai struktur jalan dan jembatan sesuai dengan umur rencana.
(4) Kegiatan Peningkatan Jalan dan Jembatan Provinsi, yang dilaksanakan oleh
Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat di BPJ Wilayah Pelayanan III
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 101.154.738.750 realisasi angaran
sebesar Rp. 97.217.140.442 (96,11%). Output kegiatan adalah terlaksananya
e
peningkatan jalan sepanjang 33,83 km . Outcom kegiatan adalah
meningkatnya nilai struktur jalan sesuai dengan umur rencana.
(5) Kegiatan Peningkatan Jalan dan Jembatan Provinsi, yang dilaksanakan oleh
Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat di BPJ Wilayah Pelayanan IV
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 13.396.272.600 realisasi anggaran
sebesar Rp. 11.388.241.390 (85,01%). Output kegiatan adalah terlaksananya
peningkatan jalan sepanjang 3,80 km . Outc ome kegiatan adalah
meningkatnya nilai struktur jalan sesuai dengan umur rencana.
(6) Kegiatan Peningkatan Jalan dan Jembatan, yang dilaksanakan oleh Dinas
Bina Marga Provinsi Jawa Barat di BPJ Wilayah Pelayanan V dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 21.904.351.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 20.907.477.917 (95,45%). Output kegiatan adalah terlaksananya
e
peningkatan jalan sepanjang sepanjang 5,64 km . Outcom kegiatan adalah
meningkatnya nilai struktur jalan sesuai dengan umur rencana.
(7) Kegiatan Peningkatan Jalan dan Jembatan Provinsi, yang dilaksanakan oleh
Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat di BPJ Wilayah Pelayanan VI
Cirebon dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 21.416.250.480 realisasi
anggaran sebesar Rp. 19.834.387.687 (92,61%). Output kegiatan adalah
e
terlaksananya peningkatan jalan sepanjang 8,35 km . Outcom kegiatan
adalah meningkatnya nilai struktur jalan sesuai dengan umur rencana .
(8) Kegiatan Pembebasan Tanah yang dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 106.931.172.000
realisasi sebesar Rp. 68.118.096453 (63,70%). Output kegiatan adalah
terbebaskannya lahan untuk jalan dan jembatan . Outcom e kegiatan adalah
c. Dokumentasi Kegiatan
b. Dokumentasi Kegiatan
sehingga fungsi jaringan irigasi lebih optimal untuk mengalirkan air irigasi ke
daerah layanan pada Daerah Irigasi dengan melakukan operasi, pemeliharaan,
dan rehabilitasi pada Daerah Irigasi (DI) Kewenangan Provinsi berupa babadan
rumput sepanjang saluran pembawa pada 91 DI sebanyak 3 kali, normalisasi
saluran pada saluran pembawa di 91 DI, pengecatan pintu pada bangunan
pengatur irigasi, perbaikan bangunan sadap, perbaikan bendung 6 bh,
perbaikan bangunan pelengkap 19 bh, normalisasi saluran dengan kontruksi
saluran pasangan sepanjang 610 m’, pembuatan saluran tertutup sepanjang 440
m’, pembangunan talang air sepanjang 45 m’, dan penggantian pintu
e
sebanyak 21 bh. kegiatan adalah mengembalikan kondisi dan fungsi
Outco
m
jaringan irigasi dalam memberikan pelayanan air ke areal persawahan;
b. Permasalahan dan Solusi
(1) Permasalahan
Kegiatan Perencanaan Detail Rehabilitasi Jaringan Irigasi Di Jawa Barat,
(SIPPA) di Jawa Barat sebanyak 60 saran teknis, terbitnya saran teknis ijin
pemakaian tanah negara sebanyak 60 saran teknik, koordinasi pemanfaatan air
permukaan 6 Wilayah Sungai,dan terlaksananya koordinasi teknis pemanfaatan
e
tanah Negara 6 Wilayah Sungai. kegiatan adalah terlayaninya
Outco
m
perusahaan / perorangan pemohon SIPPA dan pemakaian tanah negara.
(8) Kegiatan Pemberdayaan Lembaga Koordinasi Sumber Daya Air & Irigasi dan
Kerjasama Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) dan Irigasi, yang dilakukan
oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 136.384.510 (90,92%). Output kegiatan adalah terfasilitasinya program
debit sungai dan curah hujan di 6 Wilayah Sungai di Jawa Barat melalui
pengumpulan dan pengolahan data kuantitas air dengan melaksanakan analisis
e
data hidrologi pada 145 pos. kegiatan adalah tersedianya data
Outco
m
series debit dan curah hujan di 6 wilayah sungai.
(12) Kegiatan Manajemen DAS pada 6 (enam) Wilayah Sungai di Jawa Barat, yang
dilakukan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.200.000.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 947.727.450 (78,98%). Output kegiatan adalah tersusunnya
adalah terfasilitasinya Sekretariat Dewan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat,
Sosialisasi kebijakan Provinsi Jawa Barat tentang PSDA di 4 Wilayah BKPP,
terlaksananya pembentukan Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air
(TKPSDA) di WS. Cisadea-Cibareno, terlaksananya desain partisipatif (Review
detail desain rehabilitasi irigasi DI. Susukan Gede Kab. Cianjur), terlaksananya
kontruksi partisipatif DI. Wanayasa Kab. Purwakarta (perbaikan pasangan
linning dan perbaikan pintu air), terlaksananya pelatihan OP Partisipatif,
tersedianya dokumen Review Studi Rasionalisasi Jaringan Hidrologi,
kegiatan adalah dukungan pengembangan pusat seni dan budaya Jawa Barat
melalui pembangunan fisik pusat seni dan budaya.
(15) Kegiatan Perencanaan BUMD Tower, yang dilaksanakan oleh Dinas
Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 140.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 128.400.000
(91,71%). Output kegiatan adalah tersedianya dokumen perencanaan
y Study e
Feasibilit BUMD Tower Provinsi Jawa Barat. kegiatan adalah
Outco
m
tingkat dukungan pengembangan gedung-gedung milik Pemerintah Provinsi Jawa
Barat serta kesiapan pembangunannya.
(16) Kegiatan Pembangunan Mesjid Rancabuaya, yang dilaksanakan oleh Dinas
Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
kegiatan adalah tersedianya model pembangunan Mesjid di Jawa Barat yang akan
dibangun di 20 kabupaten/kota di Jawa Barat.
(18) Kegiatan Fasilitasi Pembinaan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan,
yang dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan
Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan
kegiatan adalah terbangunnya 1 (satu) unit sarana air bersih untuk 650 KK di
Pondok Pesantren Assalam, Desa Sukaharja, Kecamatan Warungkiara,
e
Kabupaten Sukabumi. kegiatan adalah terpenuhinya air bersih bagi
Outco
m masyarakat rawan air bersih.
(22) Kegiatan Pembangunan Sarana Air Bersih Bersumber dari Air Tanah Dalam di
Wilayah Kerja UPTD ESDM Wilayah II Purwakarta, yang dilaksanakan oleh
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat , dengan
anggaran sebesar Rp. 396.648.000 realisasi sebesar Rp. 356.637.500
(89,91%). Output kegiatan adalah terbangunnya 1 unit sarana air bersih
yang bersumber dari air tanah untuk 590 KK di Kp. Toge, Desa Cikampek
e
Selatan, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang. kegiatan
Outco
m adalah terpenuhinya air bersih bagi masyarakat rawan air bersih.
(23) Kegiatan Pembangunan Sarana Air Bersih Bersumber dari Air Tanah Dalam di
Wilayah Kerja UPTD ESDM Wilayah III Bandung, yang dilaksanakan Dinas
Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 411.548.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 411.418.000 (99,98%). Output kegiatan adalah Terbangunnya 1 unit
instalasi air bersih untuk 250 KK di Desa Mulyamekar, Kecamatan
e
Tanjungkerta, Kabupaten Sumedang. kegiatan adalah terpenuhinya
Outco
m air bersih bagi masyarakat rawan air bersih.
(24) Kegiatan Pembangunan Sarana Air Bersih Bersumber dari Air Tanah Dalam di
Wilayah Kerja UPTD ESDM Wilayah IV Tasikmalaya, yang dilaksanakan Dinas
Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat , dengan anggaran
sebesar Rp. 411.548.000 realisasi sebesar Rp. 411.418.000 (99,97%). Output
kegiatan adalah terbangunnya 1 unit sarana air bersih yang bersumber dari air
tanah untuk 200 KK di Desa Cineam, Kecamatan Cineam, Kabupaten
e
Tasikmalaya. kegiatan adalah terpenuhinya air bersih bagi
Outco
m
masyarakat rawan air bersih.
(25) Kegiatan Pembangunan Sarana Air Bersih Bersumber dari Air Tanah Dalam di
Wilayah Kerja UPTD ESDM Wilayah V Cirebon, yang dilaksanakan Dinas
Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat , dengan anggaran
sebesar Rp. 394.902.500 realisasi sebesar Rp. 394.805.600 (99,98%). Output
Program penataan ruang merupakan salah satu program untuk melaksanakan strategi
meningkatkan proses perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang
untuk mewujudkan tata ruang wilayah yang efisien, berkelanjutan dan berdaya saing, dengan
arah kebijakan strategis peningkatan kinerja penataan ruang. Mengacu pada indikator
kinerja program penataan ruang yang ditetapkan berdasarkan standar pelayanan minimal
dalam rangka peningkatan kinerja penataan ruang adalah tingkat ketersediaan pranata
penataan ruang (dokumen RDTR kabupaten/kota) dan tingkat penanganan Raperda RTR
Kawasan Strategis Provinsi.
data geospasial tematik tutupan lahan Jawa Barat terkini, berupa Buku dan Album
Peta Tutupan Lahan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 hasil interpretasi
e
Citra SPOT 6 2014 dan Citra Sekunder 2012-2014. kegiatan adalah
Outco
m
termanfaatkannya data geospasial tematik sebagai input perencanaan dan
analisis tata ruang di Jawa Barat.
(7) Penyusunan Kajian Pendukung Evaluasi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
(RTRWP) Jawa Barat, dilaksanakan oleh Bappeda Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 174.985.000 (87,49%). Output kegiatan adalah dokumen Studi Identifikasi
Nilai-Nilai yang Berlaku di Masyarakat tentang Kualitas Penataan Ruang di Jawa
e
Barat. kegiatan adalah perubahan perspektif dan paradigma
Outco
m
perencanaan tata ruang berdasarkan kajian empiris lapangan dalam rangka
mengoptimalkan kebijakan tata ruang yang telah ditetapkan.
(8) Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah
(BKPRD) Provinsi Jawa Barat dilaksanakan oleh
Bappeda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
lebih sama, dengan Tahun perekaman berkisar dari Tahun 2012 s.d.
Tahun 2014
(b) Berkomunikasi dengan narasumber yang memang pakar di bidang studi
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pihak Ketiga; terlaksananya Penataan dan
Pengembangan Kerjasama Daerah dengan Pihak Ketiga; tersusunnya Naskah
Akademis tentang Tata Naskah Kerjasama Daerah; Tersusuanya Naskah
e
Akademis dalam rangka penyusunan Struktur Kerjasama Daerah. Outcom
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-108
kegiatan adalah terfasilitasinya Rapat MPU sebanyak 3 kali, Terfasilitasinya
Rapat APPSI, Terfasilitasinya Rapat BKSP sebanyak 8 kali dan Terlaksananya
fasilitasi kerjasama antar daerah kabupaten/kota sebanyak 1 kali.
(2) Kegiatan Menyelenggarakan Rapat Gabungan Forum Kerjasama Daerah Mitra
Praja Utama XIV Tahun 2014 yang dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah
dan Kerjasama Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun
Anggaran 2014 dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 850.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 821.062.000 (97,00%). Output kegiatan adalah
Naskah Kerjasama daerah antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pihak
Ketiga (25 Naskah Kerjasama), Naskah akademis tentang Tata Naskah
Kerjasama Daerah (2 Dokumen).
(4) Kegiatan Mengevaluasi Penyelenggaraan Kerjasama Daerah, yang dilaksanakan
oleh Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama Sekretariat Daerah Provinsi
Jawa Barat Tahun Anggaran 2014 dengan jumlah anggaran sebesar
Rp. 550.000.000 realisasi anggaran sebesar 516.830.500 (93,97%). Output
antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Pemerintah Kota Ishinomaki Jepang untuk
peningkatan kerjasama di bidang Perikanan; tersedianya
1 (satu) naskah Addendum Kesepakatan Bersama antara Dinas Perikanan dan
Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan Asosiasi Perikanan Miyagi tentang Usaha Pemagangan
Keterampilan Perikanan bagi Warga Negara asing; tersedianya
1 (satu) naskah Draft Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah
Provinsi Jawa Barat dengan Negara Bagian Australia Selatan tentang Kerjasama Sister
Province beserta rencana program/kegiatan; tersedianya
b. Solusi
(a) menyusun Grand Design Kerjasama Daerah;
(b) Mengintensifkan koordinasi dan konsultasi, baik dengan Kementerian Dalam
Koordinasi dan Fasilitasi Persiapan Sarana dan Prasarana Transportasi Hari Raya
Idul Fitri 1435 H. b). terselenggaranya Koordinasi, Fasilitasi Rencana
Pembangunan Ring Road di Kawasan Kebun Raya Kuningan. c).
terselenggaranya Koordinasi, Fasilitasi dan Monitoring Pengelolaan Sampah di
Wilayah III, d). terselenggaranya Fasilitasi dalam rangka mendukung
Pengendalian, Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup oleh Industri,
e
Outcom kegiatan adalah a). tersedianya dan tertatanya jalur dan
infrastruktur yang lebih baik sehingga dapat mengurai kemacetan dan
memperlancar arus mudik. b). Terencananya jalur jalan lingkar menuju
kawasan Kebun Raya. c). terwujudnya kesepakatan adanya TPA Regional
kedepan. d). meningkatnya pengetahuan mengenai cara pengolahan limbah yang
baik dan benar sesuai dengan teknologi terbaru.
(21) Kegiatan Fasilitasi, Koordinasi dan Sinergitas Perencanaan Pembangunan
Daerah, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan
Pembangunan Wilayah III Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 100.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000
(100%). Output kegiatan adalah terselenggaranya Kegiatan Rapat Koordinasi
antar OPD kabupaten/kota dengan OPD Provinsi Jawa Barat, dengan jumlah
e
peserta 80 orang, yang hadir 86 orang. m
Outco
Tersampaikannya Informasi yang sinergis dan aspiratif terhadap permasalahan
wilayah.
(22) Kegiatan Fasilitasi Koordinasi dan Monitoring Kegiatan Tematik Kewilayahan
BKPP Wilayah III, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan
dan Pembangunan Wilayah III Provinsi Jawa Barat , dengan anggaran
sebesar Rp. 400.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 400.000.000 (100%).
Output kegiatan adalah a). terselenggaranya Koordinasi Pengembangan
Outco
m Terjalinnya sinergitas pencapaian Tematik Kewilayahan.
(25) Kegiatan Fasilitasi Pelestarian Keraton, Wisata Sejarah, Wisata Pilgrimage
(Ziarah) dan Ekowisata (TKW 34), yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah III Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000, realisasi anggaran sebesar
Rp. 99.457.000 (99,46%). Output kegiatan adalah terselenggaranya rapat
realisasi anggaran sebesar Rp. 0 (0%). Pencairan anggaran tidak sesuai dengan
pelaksanaan kegiatan.
(30) Kegiatan Koordinasi Pembangunan di Wilayah IV yang dilaksanakan oleh
Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV
Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 200.000.000.Realisasi anggaran sebesar Rp. 195.100.000 (97,55%).
Output kegiatan adalah terlaksananya Rakor Pembangunan Kewilayahan
e
Bidang Pemerintahan. kegiatan adalah tersedianya Informasi
Outco
m
Sinergitas Kegiatan Pembangunan di Wilayah IV.
(31) Kegiatan Advisor Inovasi Bakorpembang Wilayah IV, yang dilaksanakan oleh
Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV
Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000.
Realisasi anggaran sebesar Rp. 119.448.500 (79,63%). Output kegiatan
adalah terlaksananya Fasilitasi Advisor Pembangunan Bakorpembang Wilayah
e
IV. kegiatan adalah tersusunnya Dokumen Advisor Pembangunan
Outco
m Wilayah
IV.
(32) Kegiatan Fasilitasi, Koordinasi dan Monitoring Kegiatan Tematik Kewilayahan
Provinsi Bagian Kegiatan kabupaten/kota se Wilayah IVyang dilaksanakan oleh
Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV
Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 400.000.000 realisasi anggaran sebesar 368.544.000 (92,14%). Output
kegiatan adalah terlaksananya Rapat Koordinasi dan Fasilitasi serta Monitoring
e
Program Tematik Kewilayahan di Wilayah IV. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya Prioritas Pembangunan Berbasis Tematik Kewilayahan di
Wilayah IV.
(33) Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Kawasan Pendidikan Tinggi dan Riset
Terpadu di Jatinangor, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000. Realisasi anggaran sebesar
Rp. 97.930.000 (97,93%). Output kegiatan adalah terselenggaranya
Penelitian Pengembangan Kawasan Pendidikan Tinggi dan Riset Terpadu di
Outco
m tersusunnya perencanaan pelatihan ketenagakerjaan.
(62) Kegiatan Pengembangan Perencanaan Pelatihan Tenaga Kerja Luar Negeri,
yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.250.000.000 realisasi
sebesar Rp. 248.860.000 (99,54%). Output kegiatan adalah terselenggaranya
koordinasi pengembangan perencanaan pelatihan TKLN, pengembangan modul
e
pelatihan, analisa kebutuhan pelatihan dan temu konsolidasi. Outcom
kegiatan adalah tersusunnya data pelatihan tenaga kerja luar negeri.
(63) Kegiatan Koordinasi, Perencanaan, Evaluasi Dan Monitoring Pelatihan
Ketransmigrasian, yang dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 250.000.000 realisasi sebesar Rp. 250.000.000 (100%). Output kegiatan
adalah yang dihasilkan dari kegiatan ini yaitu : a)Aplikasi E-Monev (Up-date)
Berbasis Web; b)Buku Kode ProgramE-Monev; c)Buku Manual Penggunaan
e
AplikasiE-Monev kegiatan adalah sinergi Provinsi dan kabupaten/kota
Outco
m
untuk pengendalian dan evaluasi proses perencanaan dan pelaksanaan
perencanaan pembangunan.
(94) Fasilitasi dan Koordinasi Penelitian, yang dilaksanakan oleh Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 200.000.000 realisasi keuangan sebesar Rp. 195.100.000
(97,55%). Output kegiatan adalah dari pelaksanaan kegiatan yaitu : a)Buku
Prosiding Seminar Hasil Penelitian; b)Buku Prosiding Rakor Penelitian; c) Buku
e
Laporan Koordinasi Penelitian. kegiatan adalah meningkatnya hasil-
Outco
m
hasil penelitian sebagai dasar perencanaan pembangunan daerah.
(95) Fasilitasi Budaya Riset Perguruan Tinggi Swasta, yang dilaksanakan oleh Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 300.000.000 realisasi sebesar Rp. 289.900.000
(96,63%), Output kegiatan adalah dari pelaksanaan kegiatan yaitu : a)Buku
Data Calon Penerima Hibah PTS; b)Laporan Rapat Tim Seleksi Proposal
e
Penelitian PTS. kegiatan adalah meningkatnya budaya riset
Outco
m
perguruan tinggi swasta di Jawa Barat
(96) Penguatan dan Sinergi Desk IPM kabupaten/kota dalam Strategi Pembangunan
Manusia di Jawa Barat,yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 300.000.000 realisasi keuangan sebesar Rp. 238.400.000 (79,47%)
Output kegiatan adalah kegiatan yaitu : a) Executive Summary Kegiatan Desk
Rapat Tim Advisor Penerapan IPTEK Pembangunan Jawa Barat dan Tim SIDA Jawa
Barat, Laporan Aktivitas Tim Advisor Penerapan IPTEK Pembangunan
e
Jawa Barat dan Tim SIDA Jawa Barat. kegiatan adalah tersedianya
Outco
m
rekomendasi kebijakan aspek-aspek pembangunan di Jawa Barat.
(103) Penelitian dan Pengkajian Aspek Pembangunan Jawa Barat yang dilaksanakan
oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.600.000.000 realisasi keuangan sebesar
Rp. 1.566.045.250 (99,19%). Output kegiatan adalah dari pelaksanaan
kegiatan ini yaitu Prosiding Pelatihan TKPKD Jawa Barat, Leafleat TKPD
Provinsi Jawa Barat, Berita Acara Penyerahan Hadiah Anugerah Percepatan
e
Penanggulangan Kemiskinan di Jawa Barat. kegiatan adalah
Outco
m
terwujudnya sinergitas pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di Jawa Barat.
(105) Fasilitasi Komisi Daerah Lansia Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 300.000.000 realisasi keuangan sebesar
Rp. 239.640.700 (79,88%). Output kegiatan adalah dari pelaksanaan kegiatan
ini yaitu : Laporan Hasil Rakor Komda Lansia Provinsi Jawa Barat, dengan lampiran
: Undangan, Daftar Hadir, Foto Dokumentasi, Paparan Narasumber, Notulen, dan
Kesimpulan, Laporan Menghadiri Temu Regional Komda Lansia se Jawa-Bali di
Jawa Timur, Laporan Koordinasi dan Fasilitasi Komda Lansia Provinsi Jawa
Barat dan kabupaten/kota, Dokumen Rencana Besar
e
Pembangunan Lansia di Jawa Barat, Laporan Rakornas Lansia. Outcom
kegiatan adalah terwujudnya pendukungan tim Komda Lansia Jawa Barat.
(106) Pendukungan Komite Perencana Pembangunan Jawa Barat, yang dilaksanakan
oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 800.000.000 realisasi keuangan sebesar
Rp. 799.571.245.00 (99,95%). Output kegiatan adalah dari pelaksanaan
2014. Dokumen Kebijakan Umum APBD serta Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2014, Dokumen rencana perubahan APBD
Tahun Anggaran 2013, Dokumen rencana APBD Tahun Anggaran 2014.
e
Outcom kegiatan adalah terwujudnya perencanaan anggaran daerah
provinsi Jawa Barat yang akuntabel.
(108) Fasilitasi dan Koordinasi Perencanaan Bappeda Provinsi Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi
Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.639.200.000 realisasi
keuangan sebesar Rp. 1.630.714.688 (99,48%). Output kegiatan adalah dari
PMKS Jalanan, Prosiding FGD Memuliakan Anak Yatim di Jawa Barat, Prosiding
FGD Memuliakan Lansia, Prosiding FGD Peningkatan Mutu Pendidikan, Prosiding
FGD Peran Tokoh Agama dalam Mewujudkan Visi dan Misi Jawa Barat,
Prosiding FGD Strategi Implementasi dan Pengamalan Nilai-nilai Kegamaan,
dalam mewujudkan masyarakat Jabar yg berkeadilan dan berdaya saing,
Prosiding FGD Strategi Humas dalam mewujudkan Visi dan Misi Jawa Barat,
e
Risalah Rakor Alih Kelola SMA/SMK dari kabupaten/kota ke Provinsi. Outcom
kegiatan adalah tersedianya perencanaan pembangunan di Jawa Barat.
(113) Penyusunan Pengembangan Wilayah Jabar Bagian Utara, yang dilaksanakan
oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran Rp. 340.850.000 realisasi keuangan sebesar
Rp. 340.625.000 (99,93%). Output kegiatan adalah Peraturan Gubernur Jawa
Barat tentang Badan Pengembangan Wilayah Jawa Barat Bagian Utara, Laporan
e
pelaksanaan rapat pengembangan Wilayah Jawa Barat Bagian Utara. Outcom
realisasi anggaran Rp. 0 (0%) Tujuan dari kegiatan adalah menyusun dokumen
rencana induk pembangunan kesejahteraan sosial provinsi Jawa Barat. Kegiatan
tidak mungkin dilakukan karena ketersediaan data sekunder utama, yaitu Data
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), Potensi Sumber
Kesejahteraan Sosial (PSKS), dan data pendukung lainnya sesuai dengan
kerangka kebutuhan penyusunan dokumen yang belum ter-up date; Urgensi
penyusunan dokumen yang sebaikanya dilakukan pada tahun 2015,
berdasarkan kebutuhan untuk evaluasi mid term RPJMD Provinsi Jawa Barat.
(116) Fasilitasi dan Koordinasi Pengelolaan Program Penanganan Lahan Kritis dan
Sumber Daya Air Berbasis Masyarakat (PLKSDA-BM) yang dilaksanakan oleh
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000 realisasi keuangan sebesar
Rp. 159.580.000 (79,79%). Output kegiatan adalah dari Pelaksanaan kegiatan
Dokumen Laporan Kinerja Triwulanan (I -III) APBD dan APBN, Dokumen Hasil
Pemantauan Kegiatan Pembangunan di Jawa Barat Semester I dan Semester II,
Buku Prosiding Rapat Koordinasi Bidang PPE Semester I dan Semester II.
e
Outcom kegiatan adalah tersedianya panduan Pembangunan Pusat
Pertumbuhan Rancabuaya.
(134) Kegiatan Penyusunan Regulasi, pengawasan dan Pengendalian Pembangunan
Daerah Bidang Penyuluhan yang dilaksanakan oleh Sekretariat Badan
Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi
Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 50.000.000 Realisasi
Anggaran sebesar Rp. 48.725.000 (97,45%). Output kegiatan adalah 1 (satu)
Lingkup BKPP Wilayah III Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 tidak
terserap karena waktu pelaksanaan berdekatan dengan pengesahan DPA
Perubahan yaitu pengesahan DPA tanggal 3 November 2014,
sedangkan pelaksanaan POSPEDAWIL tanggal 5 November 2014,
sehingga tidak ada cukup waktu untuk melakukan pengajuan SPP UP.
(r) Kegiatan Penyelenggaraan Koordinasi Pembangunan Jawa Barat di
bidang usaha (Keppres Nomor 96 Tahun 2000 jo. Nomor 118 Tahun
2000). Penyederhanaan proses persetujuan penanaman modal dari 42
hari menjadi hanya 10 hari. Pemberian fasilitas impor bagi mesin-mesin
dan bahan baku dalam pembangunan sebuah proyek investasi
maksimum 5% sesuai ketentuan dalam Buku Tarif Indonesia dan
diberikan jangka waktu pengimporan selama 2 (dua) tahun.Untuk
memberikan kemudahan bagi para investor, mereka dapat mengajukan
permohonan persetujuan kepada Kantor-kantor Perwakilan Indonesia di
Luar Negeri (Kedutaan Besar, Konsulat Jenderal (Konsulat) (kepada
BKPMD setempat. Keringanan untuk Pajak Pendapatan bagi
perusahaan. Memberikan kesempatan kepada perusahaan asing untuk
membuka kantor perwakilannya di Indonesia untuk melakukan
persiapan dalam membangun proyeknya. Perusahaan asing
diperkenankan bergerak dalam bisnis perdagangan eceran dan
pedagang besar/distribusi.
(c) Agar permasalahan yang terjadi pada pembangunan jalan tol Cikampek
Rumah tidak Layak Huni serta Pendampingan Peningkatan Kualitas Rumah tidak
Layak Huni di 9 (sembilan) Kota yaitu Kota Bandung, Kota Cimahi, Kota Bekasi,
Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kota Cirebon, Kota Banjar dan Kota
e
Depok. kegiatan adalah meningkatnya kualitas hidup masyarakat
Outco
m
yang rumahnya telah ditingkatkan.
(4) Kegiatan Peningkatan Kualitas Prasarana, Sarana dan Utilitas Rusunawa, yang
dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.315.106.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 3.079.702.200 (92,90%). Output kegiatan adalah pembangunan
Penataan Tempat Wudlu Pontren Anwarul Ulum Wal Huda Kabupaten Tasikmalaya
Realisasi tidak bisa mencapai angka yang maksimal, dikarenakan program baru
terbentuk setelah APBD Perubahan yang menyebabkan telatnya pelaksanaan
kegiatan tersebut.
b. Solusi
Mental dan Spiritual Generasi Muda Jawa Barat (200 orang) dan
terselenggaranya Pembinaan Ideologi Generasi Muda Jawa Barat (200 orang).
e
Outcom kegiatan adalah Terbinanya Sikap Mental Spiritual Generasi Muda
Jawa Barat (200 orang) dan Terbinanya Ideologi Bangsa Generasi Muda Jawa Barat
(200 orang).
(2) Kegiatan KABIZZA FEST 2014 yang dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan
Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 1.000.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 960.229.500 (96,02%).
Output kegiatan adalah terfasilitasinya kegiatan peringatan Hari Sumpah
Pemuda (500 orang) dan terlaksananya Kabizza Fest 2014 melalui pentas seni
e
dan kreativitas pemuda (30 utusan dari kabupaten/kota). kegiatan
Outco
m
adalah meningkatnya jiwa nasionalisme, kreatifitas dan daya seni pemuda di
Jawa Barat.
Paskibraka Jawa Barat (56 orang), terlaksananya seleksi PPAN, JPI/BPAP dan KPN
(48 orang), Terseleksinya SP-3 Provinsi Jawa Barat (50 orang), terlaksananya
Lomba Tata Upacara Bendera Tingkat Jawa Barat (27 kabupaten/kota),
terlaksananya Pelatihan Kepemimpinan Pemuda di Jawa Barat (100 orang),
terlaksananya Jambore Pemuda Jawa Barat (200 orang), dan terlaksananya
Pemilihan Pemuda Pelopor Tingkat Jawa Barat (80 orang).
e
Outcom kegiatan adalah Suksesnya pengibaran bendera pusaka pada HUT RI,
Terjaringnya pemuda yang akan mengikuti program PPAN, JPI/BPAP dan KPN,
Seleksi, Pembekalan, Penempatan dan Pembinaan, meningkatnya rasa
nasionalisme melalui LTUB di kalangan Pemuda/Pelajar di Jawa Barat,
meningkatnya Jiwa Kepemimpinan di kalangan pemuda, meningkatnya
wawasan kepemudaan bagi pemuda di Jawa Barat, meningkatnya prestasi
pemuda pelopor di Jawa Barat dan Nasional.
(5) Kegiatan Pengembangan Kewirausahaan Pemuda yang dilaksanakan oleh Dinas
Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 1.985.300.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 1.978.850.000
(99,68%). Output kegiatan adalah Terlatihnya Kemampuan Kewirausahaan
Pemuda (300 orang), dan Berkembangnya Kewirausahaan Pemuda melalui
e
Sistem Magang (150 orang). kegiatan adalah meningkatnya
Outco
m
kemampuan dan keterampilan pemuda di bidang kewirausahaan dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup (450 orang).
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-167
(6) Kegiatan Kompetisi Pengembangan Karya Mandiri (KPKM) para peraih Anugerah
Inovasi Jawa Barat dan Anugerah Prakarsa Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh
Biro Pengembangan Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 977.409.000 (97,74%). Output kegiatan adalah kegiatan pemberian
Tradisional Bagi Guru Olahraga Tk. Jawa Barat (104 guru olahraga (4 orang dari
26 kabupaten/kota), Peringatan HAORNAS 2014 Tk. Jawa Barat, Terkirimnya
Kontingen Jawa Barat pada Festival Olahraga Tradisional (ORTRAD) Tk.
Nasional (30 orang), Invitasi Olahraga Tradisional bagi pelajar
e
Tk. Jawa Barat (520 orang) dan terfasilitasinya kegiatan PEPARDA. Outcom
Sosialisasi (terpilihnya Maskot dan Logo PON XIX Tahun 2016 serta sosialisasi
Maskot dan Logo PON XIX Tahun 2016 ke masyarakat), Fasilitasi Bidang
Pertandingan (1 Dokumen Pedoman PON XIX Tahun 2016, Buku Technical
Handout PON dan Cabor Eksibisi), Fasilitasi PB PON Kesekretariatan (Website PON
XIX Tahun 2016, Billboard PON XIX Tahun 2016 dan Sekretariat PON XIX
Perencanaan dan Pembangunan Venue PON XIX Tahun 2016 (5 venue untuk 5
cabang olahraga : GOR Saparua untuk Cabor Judo, Lapangan Saparua untuk
Cabor Sepatu Roda, Velodrome Munaip Saleh untuk Cabor Balap Sepeda,
Lapangan Menembak Cisangkan untuk Cabor Menembak dan Gedung Anggar
e
untuk Cabor Anggar). kegiatan adalah Terbangunnya Venue PON
Outco
m XIX Tahun 2016.
(13) Kegiatan Pengembangan Mitra dengan berbagai Organisasi yang dilaksanakan
oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 500.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 298.088.500
(59,62%). Output kegiatan adalah terlaksananya Pengembangan Mitra
e
dengan berbagai organisasi. kegiatan adalah terwujudnya Kemitraan
Outco
m
antara pemerintah provinsi dengan organisasi keolahragaan dan kepemudaan
(14) Kegiatan Pemantapan 5 Program Olahraga yang dilaksanakan oleh Dinas
Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
Rp. 1.989.621.100 realisasi anggaran sebesar Rp. 1.979.788.100 (99,51%).
Output kegiatan adalah terlaksananya Gebyar Segar dan Bugar Masyarakat
dengan koordinasi dengan pihak – pihak terkait agar masalah dapat segera
terselesaikan;
(c) Untuk Pembangunan Kantor Disorda Jabar, pihak Dinas Olahraga dan
Pemuda Prov. Jawa Barat telah melakukan koordinasi dengan pihak PORDASI
Jabar dan Komunitas Berkuda, sehingga relokasi pacuan kuda akan
dipercepat pada Tahun Anggaran 2015.
(d) Kegiatan Persiapan dan Pembangunan Infrastruktur Venue PON XIX Jabar,
sudah dalam proses pelaksanaan di Diskimrum Prov. Jawa Barat yang sedang
berjalan oleh pihak ke- 3,sedangkan pelaksanaan renovasi akan dilaksanakan
oleh Diskimrum.
(e) Untuk Persiapan Pelaksanaan PON XIX – 2016 perlu melibatkan pihak – pihak
serta Dinas – dinas yang terkait, karena pelaksanaan kegiatan berkaitan dengan
tupoksi OPD bersangkutan seperti Pada sub Kegiatan Bidang Media dan
Sosialisasi perlu melibatkan Diskominfo Provinsi Jawa Barat untuk KAK, RAB,
dan Spek Teknisnya.
Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kedua terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk Urusan Penanaman Modal adalah sebagai
berikut: Nilai Penanaman Modal Asing (PMA) 48,98 triliyun rupiah ; Nilai Penanaman
Modal Dalam Negeri (PMDN) 13,84 triliyun rupiah ; Nilai Investasi PMA-PMDN sebesar
62,83 triliyun rupiah; Nilai Investasi/PMTB adhb 161,1 triliyun rupiah.
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program PeningkatanIklim, Promosi dan Kerjasama Investasi
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Fasilitasi Koordinasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yang
dilaksanakan oleh Biro Administrasi Perekonomian Setda Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000 realisasi
anggaransebesar Rp. 98.565.000 (98,57%). Output kegiatan adalah
Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kedua terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan Urusan Koperasi, Usaha Kecil Menengah
adalah sebagai berikut: Jumlah Penerima Manfaat Kredit Modal Usaha 4.987 orang ;
Jumlah wirausaha baru per tahun sebanyak 19.436 wiraus aha; Jumlah Akses
adalah sosialisasi dan koordinasi dana bergulir bagi 1.140 UMK, publikasi
pembiayaan KUMKM pada media cetak 6 kali, 32 standing banner, 1.600 buku,
e
1500 leaflet dan 30 spanduk. kegiatan adalah ini adalah
Outco
m
Tersosialisasikan dan terkoordinasikannya dana bergulir bagi 1.140 UMK serta
terlaksanakannya publikasi pembiayaan bagi KUMKM pada media cetak
sebanyak 6 kali, 32 standing banner, 1.600 buku, 1.500 leaflet, 30 spanduk.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-178
2. Program Pengembangan Kewirausahaan Dan Keunggulan Kompetitif
Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Penguatan Tatakelola Kelembagaan dan Usaha Koperasiyang
dilaksanakan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 3.153.257.160 realisasi anggarannya mencapai
sebesar Rp. 3.140.562.440 (99,60%). Output kegiatan adalah penguatan
Usaha bagi KUMKM yang dilaksanakan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran mencapai sebesar Rp. 600.000.000.Adapun
realisasi anggarannya mencapai sebesar Rp. 600.000.000 (100%). Output
wirausaha baru, pelatihan teknis substantif dan magang untuk 300 wirausaha
baru,pendampingan usaha untuk 300 wirausaha baru, Launching pencetakan
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-180
100 ribu wirausaha baru Jawa Barat untuk 2.000 calon wirausaha baru,
terlaksananya pelatihan teknologi inovasi kreatif untuk 20 orang calon
wirausaha, terlaksananya rapat evaluasi pencetakan wirausaha baru KUMKM
e
untuk 350 orang wira usaha baru dan pendamping. kegiatan adalah
Outco
m
ini adalah : terseleksinya 300 calon wirausaha baru, terlatihnya 300 wirausaha
baru di bidang teknis substantif dan magang, terfasilitasinya pendampingan usaha
untuk 300 wirausaha baru, terselenggaranya Launching pencetakan 100 ribu
wirausaha baru kepada 2.000 calon wirausaha baru, terlatihnya 20
wirasauaha baru dalam teknologi Inovasi Kreatif.
(9) Kegiatan pusat budidaya ikan air tawar dan ikan hias untuk pasar regional dan
global (TKW-12), yang dilaksanakan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran mencapai sebesar
Rp. 250.000.000 realisasi anggarannya mencapai sebesar Rp. 247.077.800
(98,83%). Output kegiatan adalah bimbingan teknis kelembagaan dan usaha
e
62 kumkm serta temu bisnis dan pengembangan jaringan. kegiatan
Outco
m
adalah ini adalah meningkatnya penguatan kelembagaan dan usaha koperasi
budidaya ikan air tawar dan ikan hias untuk pasar regional dan global.
(10) Kegiatan pusat pemuliaan padi varietas pandan wangi dan pengembangan
varietas unggul (TKW-13) yang dilaksanakan Dinas Koperasi dan UMKM
Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran setelah perubahan adalah
sebesar Rp. 346.500.000 adapun realisasi anggarannya mencapai sebesar
Rp. 344.700.000 (99,88%). Output kegiatan adalah terlaksananya bimbingan
teknis kelembagaan dan usaha untuk 70 koperasi dan UMKM, terlaksananya
e
advokasi pendampingan untuk 70 koperasi dan UMKM. kegiatan
Outco
m
adalah ini adalah meningkatnya kelembagaan dan usaha koperasi dalam
peningkatan kualitas pemuliaan padi varietas pandan wangi dan
pengembangan varietas unggul.
(11) Kegiatan Fasilitasi Penguatan Akses Pasaryang dilaksanakan Dinas Koperasi
dan UMKM Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran setelah
perubahan adalah sebesar Rp. 1.486.750.000 adapun realisasi anggarannya
mencapai sebesar Rp. 1.473.023.500 (99,08%). Output kegiatan adalah
pencetakan 100 ribu wirasauaha baru yang tidak sesuai jadwal, karena
keterlambatan DPA yang baru keluar Bulan Februari.
(b) Kegiatan Pencetakan 100 Ribu Wirausahawan Baru belum sesuai
(2) Kegiatan Pembinaan BUMD Perbankan dan Jasa Keuangan, yang dilaksanakan
oleh Biro Administrasi Perekonomian Setda Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 600.000.000, realisasi anggaran sebesar
Rp. 493.775.600 (82,30%). Output kegiatan adalah terlaksananya Rapat
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-183
Persiapan Kegiatan, terlaksananya Rapat Umum Pemegang Saham dan
terlaksananya Monitoring Kinerja BUMD Perbankan dan Jasa Keuangan,
tersediannya Standar Operasional Prosedur (SOP) BPR dan PD.PK,
terfasilitasinya peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia BPR dan PD.PK
e
dan Evaluasi Kinerja BPR dan PD.PK. kegiatan adalah tersusunnya
Outco
m
bahan rumusan kebijakan pengembangan BUMD Perbankan dan Jasa
Keuangan, Adanya pertanggung jawaban pengurus dan Rencana Kerja
Anggaran Tahunan BUMD Perbankan dan Jasa Keuangan melalui Rapat
Umum Pemegang Saham, terciptanya pengelolaan BPR dan PD.PK sesuai
dengan Standar Operasional dan Prosedur yang ditetapkan, Adanya
peningkatan kualitas SDM Pengelola BPR dan PD.PK yang lebih profesional dan
berintegritas dan terevaluasinya kinerja BPR dan PD.PK
mampu bersaing di dalam pasar kerja atau berwirausaha; penyerapan 477.046 orang
tenaga kerja.
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Pelatihan Ketenagakerjaan Berbasis Kompetensi yang dilakukan
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar sebesar Rp. 1.350.327.700 realisasi
Rp. 1.347.197.400 (99,77%). Output kegiatan adalah terlatihnya Peserta
Tembakau yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran Rp. 2.996.904.750 realisasi Rp.2.952.263.750
(98,51%). Output kegiatan adalah terlatihnya pencari kerja sebanyak 1.000
e
orang/50 angkatan, kegiatan adalah meningkatnya keterampilan
Outco
m
masyarakat di lingkungan industri tembakau dalam rangka berwirausaha.
b.Solusi :
Unit
Upaya yang dilaksanakan, secara langsung oleh Dinas adalah melalui pelatihan
raining
(MTU) dan pelatihan berbasis kompetensi, serta secara g
Mobile T
tidak langsung berupa upgradin pengelolaan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK)
melalui bimbingan teknis kepada Akreditur dan akreditasi LPK itu sendiri. TKI yang
telah selesai masa kontrak kerjanya dan kembali ke daerah asal atau purna TKI
sering kehilangan sumber pendapatan karena tidak mampu mengelola
keuangan dengan baik. dengan kegiatan pelatihan kewirausahaan bagi purna TKI,
setiap peserta dibekali pengetahuan memanfaatkan peluang berwirausaha agar
mampu mandiri secara finansial.
Karya Pengerasan Jalan dan memberikan Kesempatan kerja secara temporer bagi
2040 Orang, Wirausaha Baru Melalui Padat Karya Produktif sebanyak 500 Orang
atau terbentuknya kelompok usaha sebanyak 50 Kelompok, Padat Karya
Insfrastuktur Pemberdayaan Lingkungan dan memberikan Kesempatan kerja
secara temporer bagi 12.825 Orang, Buku Panduan Serapan 2 juta
kesempatan kerja sebanyak 950 buku, Pendataan kesempatan kerja dengan
melibatkan 54 tenaga pendamping, petugas entri data 10 orang, dan petugas
Gerai Layanan Informasi Ketenagakerjaan (GLIK) sebanyak 5 orang,
Pengembangan usaha produktif berbasis Teknologi Tepat Guna sebanyak 60
e
orang, Rekrutmen Calon wirausaha baru sebanyak 500 orang Outcom
Solusi yang dilaksanakan adalah memperluas akses informasi pasar kerja, baik
kepada penyedia kerja maupun pencari kerja. Selain itu sebagai upaya
pemenuhan hak penyandang disablitas, Disnakertrans juga melaksanakan
pelatihan bagi tenaga kerja penyandang cacat agar mampu bekerja dengan
toleransi kecacatan tertentu.
DKP Jawa Barat sebanyak 2 kali, Rapat Pleno DKP Provinsi dan Kab./Kota
sebanyak 100 0rang, Rapat Kelompok Kerja DKP Provinsi Jawa Barat sebanyak
2 kali, Rapat Stabilitas Distribusi, harga dan pasokan menjelang HBKN 2014 sebanyak 1 kali,
Evaluasi Distribusi, harga dan akses pangan sebanyak 1 kali, dan Pertemuan enumerator
panel harga pangan sebanyak 1 kali.
e
Outcom kegiatan adalah tersedianya informasi harga, pasokan pangan dan
akses pangan sebesar 134,6%.
(9) Kegiatan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan di Jawa Barat yang
dilaksanakan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 985.044.862 realisasi anggaran sebesar
Rp. 978.517.140 (99.34%). Output kegiatan adalah Sosialisasi P2KP bagi anak
sekolah sebanyak 14 kali, Sosialisasi One Day No Rice sebanyak 10 bulan, Promosi P2KP sebanyak
10 bulan, Gerakan pangan lokal sebanyak 1 paket, Model Vertikultur Hydroponik dan Apresiasi
untuk anggota PKK Prov. Jabar sebanyak 200 orang, dan Model kawasan rumah pangan lestari
(KRPL) dan diversifikasi pangan di kawasan ATP kec. Cikadu Kab. Cianjur di
e
2 lokasi. kegiatan adalah terlaksananya Model Vertikultur
Outco
m
Hydroponik sebanyak 3 paket dan Model KRPL di 2 lokasi.
(10) Kegiatan Fasilitasi Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah (OKKP-D)
yang dilaksanakan Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 499.440.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 498.354.450 (99.78%). Output kegiatan adalah Sertifikat Prima
Sosialisasi dan Apresiasi KRPL di DAS Citarum sebanyak 2 kali, dan Model Kawasan
Rumah Pangan Lestari dan Model Hidroponik sebanyak 10 Lokasi.
e
Outcom kegiatan adalah terlaksananya Model Kawasan Rumah Pangan
Lestari dan Model Hidroponik sebanyak 10 Lokasi dab 12 sertifikat prima 3.
b. Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan
(a) Belum seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat, memiliki Kelembagaan
Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kesatu terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk Urusan Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan anak adalah diperolehnya angka Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
sebesar 67.57 poin. Jika dibanding dengan target 70 poin maka tercapai sebesar
96,53%. Angka IDG diperoleh dari perhitungan 3 komposit IDG yaitu keterlibatan
perempuan di parlemen, perempuan sebagai tenaga profesional dan sumbangan
perempuan dalam pendapatan .
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender Dalam
Pembangunan
a. Pelaksanaan Program
1. Jejaring
Kelembagaan dan Kerjasama Potensi Jawa Barat dilaksanakan oleh
Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga
Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 1.000.000.000. realisasi sebesar Rp. 899.510.592 (89,95%).
Output kegiatan adalah Pengembangan Sistem Informasi Gender dan Anak
e
(SIGA); Penjajagan Kerjasama Organisasi Perempuan. Outcom kegiatan
adalah terselenggaranya Pengembangan Sistem Informasi Gender dan Anak (SIGA),
terselenggaranya Penjajagan Kerjasama Organisasi Perempuan dengan
3 Negara (Jepang, Belanda dan Turki).
b. Solusi :
(a) Melalui upaya-upaya penguatan komitmen dan kebijakan; penguatan
Provinsi Jawa Barat; Pengiriman Duta Anak Jawa Barat ke Forum Anak
Nasional; Pengiriman Duta Anak Jawa Barat ke Kongres Anak Indonesia;
e
Pembentukan Forum Anak Kabupaten Pangandaran. kegiatan adalah
Outco
m
terpenuhinya hak partisipasi anak di Jawa Barat; memupuk rasa Nasionalisme,
persaudaraan dan kebangsaan antar pengurus Forum Anak seluruh Indonesia
melalui pertemuan Forum Anak Nasional (FAN); memupuk rasa Nasionalisme,
persaudaraan dan kebangsaan antar pengurus Forum Anak seluruh Indonesia
melalui pertemuan Kongres Anak Indonesia (KAI); terpenuhinya hak partisipasi
anak di Kabupaten Pangandaran melalui wadah partisipasi anak; terjalinnya
kerjasama dan jejaring kerja dengan BP3AKB.
(3) Fasilitasi Pengembangan Kota Layak Anak (KLA) yang dilaksanakan oleh
Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga
Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 500.000.000 realisasi sebesar Rp. 491.130.600 (98,23%). Output
kegiatan adalah Sosialisasi Pengembangan Kota Layak Anak; Revitalisasi
Pengembangan Kota Layak Anak; Sosialisasi Pengembangan Sekolah Ramah
Anak; Pertemuan Gugus Tugas KLA Provinsi dan kabupaten/kota; Pembuatan
e
Media KIE Kota Layak Anak. Outcom kegiatan adalah terbentuknya
pemahaman mengenai pengembangan KLA di 3 kabupaten/kota dengan
memanfaatkan Sumber Daya yang ada dan Bantuan Pembuatan model KLA yang
diberikan dalam mewujudkan KLA di kabupaten/kota masing-masing;
meningkatnya pemahaman dan kesadaran masyarakat di 6 kabupaten/kota dalam
mewujudkan KLA di daerahnya masing-masing; terbentuknya pemahaman
mengenai pengembangan Sekolah Ramah Anak di 2 Wilayah dengan
memanfaatkan Sumber Daya yang sudah ada dan bantuan pembuatan model SRA
yang diberikan dalam mewujudkan Sekolah Ramah Anak di kabupaten/kota
masing-masing; adanya pemahaman yang sama tentang pengembangan Kota
Layak Anak dari Anggota Gugus Tugas baik di Provinsi maupun di 27
kabupaten/kota dalam mewujudkan Kota Layak Anak di Jawa Barat; tersebarnya
Informasi pengembangan KLA melalui Media KIE di kabupaten/kota sehingga
masyarakat akan lebih mengetahui pentingnya KLA.
(4) Fasilitasi Perlindungan Anak yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB)
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 581.500.000
realisasi sebesar Rp. 522.225.000 (89,81%). Output kegiatan adalah
e
Pelatihan Pendampingan Perlindungan Anak. kegiatan adalah
Outco
m
adanya tenaga pendidik / guru BK yang memahami tentang pendampingan
terhadap anak didiknya dalam mewujudkan perlindungan terhadap anak di
lingkungan sekolah; tersedianya Tenaga Konselor bagi anak di lingkungan
sekolahnya masing-masing yang juga berperan sebagai fasilitator dalam
mewujudkan perlindungan terhadap anak di Jawa Barat; terinformasikannya
mengenai pentingnya pencegahan kekerasan terhadap anak mulai dari
keluarga, tingkat desa dan seluruh lapisan masyarakat; terinformasikannya
Penanganan Terhadap Anak yang berhadapan dengan hukum melalui
Restorative Justice di Masyarakat, Aparat Penegak Hukum dan LSM Anak.
(5) Peringatan Hari Nasional Perempuan yang dilaksanakan oleh Badan
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga
Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 350.000.000 realisasi sebesar Rp. 340.585.000 (97,31%). Output
kegiatan adalah Dialog tentang Perempuan; Lomba Kreativitas; Bhakti Sosial;
e
Upacara Peringatan Hari Nasional Perempuan. kegiatan adalah
Outco
m terlaksananya Peringatan Hari Nasional Perempuan.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-200
(6) Perlindungan Perempuan (Trafficking, KDRT, dan Pornografi) yang
dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 1.295.000.000 realisasi sebesar
Rp. 933.376.600 (72,08%). Output kegiatan adalah Diseminasi Pencegahan
a. Pelaksanaan Program
(1) Peningkatan Kesertaan Ber-KB yang dilaksanakan oleh Badan
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga
Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 1.641.000.000 realisasi sebesar Rp. 1.413.480.000 (86,14%).
Output kegiatan adalah Pertemuan Kelompok Paguyuban KB Pria sebanyak
100 peserta; Bhakti Sosial Pelayanan KB di 27 kabupaten/kota dengan jumlah
akseptor sebanyak 8.100 orang. Bekerjasama dengan BKKBN dan Kodim di
e
kabupaten/kota melalui program TNI-KB-Kesehatan. kegiatan
Outco
m
adalah meningkatnya jumlah peserta KB di Jawa Barat melalui Fasilitasi
Pelayanan KB.
(2) Pendewasaan Usia Perkawinan yang dilaksanakan oleh Badan
Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-204
Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 402.198.500 realisasi sebesar Rp. 380.213.500 (94,53%). Output
kegiatan adalah Sosialisasi Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) kepada
e
1.500 remaja sekolah di 5 kabupaten. kegiatan adalah
Outco
m
terinformasikannya pemahaman tentang Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP).
(3) Ketahanan Keluarga yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB)
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.035.010.000
realisasi sebesar Rp. 588.023.000 (56,81%). Output kegiatan adalah
Peringatan Hari Keluarga Tingkat Provinsi dan Nasional; Bhakti TNI Manunggal KB
Kesehatan; Fasilitasi Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan; Penyusunan
Kebijakan Ketahanan Keluarga; Kunjungan Kerja ke Luar Provinsi dalam rangka
e
Penguatan Program Ketahanan Keluarga. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya wawasan tentang Program Ketahanan Keluarga. Alasan realisasi di
bawah 60% karena ada dua rincian pekerjaan yang tidak terlaksana yaitu
Penyusunan Kebijakan Ketahanan Keluarga dan Kunjungan Kerja Ke Luar
Provinsi. Rincian kegiatan tersebut sudah teranggarkan pada kegiatan Fasilitasi
KPM MOTEKAR sehingga tidak diserap untuk menghindari duplikasi anggaran.
(4) Fasilitasi Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) Motivator Ketahanan
Keluarga (MOTEKAR) yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB)
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 6.722.314.000
realisasi sebesar Rp. 2.039.071.867 (30,33%). Output kegiatan adalah
untuk memilih 1.000 orang Kader MOTEKAR; Pelatihan ToT untuk calon pelatih
dan Pembina MOTEKAR. Alasan penyerapan anggaran Fasilitasi KPM MOTEKAR
sebesar 30,33% karena beberapa sub kegiatan tidak dapat dilaksanakan
mengingat Fasilitasi KPM MOTEKAR merupakan kegiatan baru yang
memerlukan cukup waktu untuk ditelaah, dipahami dan dipikirkan dalam
tahapan kegiatannya. Selain itu dalam pelaksanaannya memerlukan kesesuaian
waktu antara unsur terkait sehingga banyak kegiatan yang membutuhkan
Masih tingginya laju pertumbuhan penduduk yang menurut data statistik terakhir
sebesar 1,9% (BPS, Sensus Penduduk 2010). Hal ini antara lain disebabkan masih
tingginya Total Fertility Rate (TFR) yakni 2,37 (Susenas, 2013), dan masih
rendahnya peran serta pria dalam ber-KB, yakni hanya 2,29% dari keikutsertaan
wanita. Di samping itu ancaman dalam kesehatan reproduksi remaja khususnya
wanita yang ditandai dengan makin meningkatnya jumlah kawin muda, trafficking,
penderita HIV dan AIDs, seks pra nikah, serta kasus narkoba.
b. Solusinya
2014. Selain itu pencapaian juga dilihat dari penyelesaian pembangunan BIJB Kertajati dan
Bandara Nusawiru, ketersediaan prasarana pada Angkutan Sungai, Danau, dan
Penyeberangan (ASDP) di Jawa Barat, serta ketersediaan sarana dan prasarana
pemeriksaan kendaraan bermotor.
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
a.Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Pengadaan Lahan untuk Pembangunan Shortcut Kereta Api
Cibungur Tanjungrasa, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan
Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 24.813.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 14.087.044.119 (56,77%). Output kegiatan
1 paket, dokumen Hasil tim verifikasi tanah pengganti tanah kas desa, Biaya
pengukuran tanah pengganti desa Bantarjati, Kertasari, dan Kertajati kurang lebih
200 ha, terlaksanannya operasional pengukuran tanah seluas kurang
e
lebih 800 ha dan tim pendamping kegiatan adalah terwujudnya
Outco
m
pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat
(12) Kegiatan Pengembangan Fasilitas Pelabuhan Penyeberangan dan ASDP di Jawa
Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 843.270.700 (84,33%). Output kegiatan adalah Jasa konsultansi
Pelaksanaan kegiatan andal lalin baru dimulai setelah terbit Kepgub ttg tim
evaluasi dokumen hasil analisis dampak lalu lintas pada bulan Juli 2014, dan
berdasarkan permohonan yang diajukan. Anggaran untuk kegiatan Forum
LLAJ tidak seluruhnya digunakan karena diakomodir oleh kegiatan koordinasi
pada kegiatan lainnya.
(c) Kegiatan Fasilitas Pembangunan Pelabuhan Laut Internasional Cilamaya,
Kegiatan ini tidak terserap 100% baik fisik maupun keuangan, hal ini
disebabkan menunggu hasil kajian pipa bawah air dan alur pelayaran yang
kajiannya dilakukan oleh Tim Konsultan Independen dari Kemenko
Perekonomian.
(d) Dalam kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan Pembangunan BIJB Kertajati
BIJB Kertajati diusulkan lagi pada DPA Tahun anggaran 2015 dengan
kegiatan tersendiri;
(c) Dalam Kegiatan Lanjutan Pembebasan Lahan BIJB Kertajati Jawa Barat:
(1) Untuk warga Desa Sukamulya dapat dilakukan pembebasan lahan
Pendukung CCTV berupa Harddisk internal sata : 2 unit, Modem GSM : 2 unit,
Board IP Camera : 2 unit , Battery Deep Cycle : 10 unit, Solar Charger : 5 unit,
Penyusunan Data Base Fasilitas Kebutuhan Lalu Lintas di Jawa Barat berupa Buku
dan SIM Kebutuhan Fasilitas Lalu Lintas Jalan, Penyusunan Rencana Desain dan
Lokasi Pemasangan PJU untuk mendukung PON XIX berupa Buku, Pengadaan dan
Pemasangan Fasilitas Lalu Lintas Jalan pada ruas jalan Kiaradua – Cikembar
– Sukabumi – Segaranten berupa Rambu LL ukuran 60 x 60 = 75 Rambu LL ukuran
75x 75 = 4, Marka = 10.000 m, Patok tikungan = 20 unit, Pagar pengaman = 20
unit, Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Lalu Lintas Jalan pada ruas jalan
Purwakarta – Wanayasa – Jalan Cagak – Cikaramas – Sumedang Rambu LL
ukuran 60 x 60 = 75 Rambu LL ukuran 75x 75 = 4, Marka = 10.000 m, Patok
tikungan = 20 u, Pagar pengaman = 20
unit, APILL = 1 unit, Pelican Crossing = 1 , Pengadaan dan Pemasangan
Fasilitas Lalu Lintas Jalan pada ruas jalan Sadang – Subang – Cikamurang – Cijelag
berupa Rambu LL ukuran 60 x 60, 30 Rambu LL ukuran 75x 75 = 4, Marka = 7.000
m, Patok tikungan = 20 unit, Pelican Crossing = 1, Pengadaan dan Pemasangan
Fasilitas Lalu Lintas Jalan pada ruas jalan Tanjungpura – Batujaya berupa Rambu
LL ukuran 60 x 60 = 75 Rambu LL ukuran 75x 75 = 4, Marka = 10.000 m, Patok
tikungan = 20 unit, Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Lalu Lintas Jalan pada
ruas jalan Karangampel – Mundu – Tegalgubug
Fasilitas Lalu Lintas Jalan pada ruas jalan Bandung – Garut – Singaparna –
Tasikmalaya berupa Rambu LL ukuran 60 x 60 = 30 Rambu LL ukuran 75x 75
(3) Kegiatan Pendamping Untuk Kegiatan DAK Fasilitas Lalu Lintas yang
dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 270.000.000 realisisasi anggaran sebesar
Rp. 253.441.300 (93,87%). Output kegiatan adalah pengadaan Marka
sepanjang 2.500 m’ , Rambu sebanyak 40 buah ruas jalan Jonggol – Cileungsi dan
marka 3.000, Rambu 16 buah pada ruas Tasikmalaya – Manonjaya.
e
Outcom kegiatan adalah terciptanya keselamatan dan kelancaran lalu lintas
pada jalan provinsi pada ruas jalan Jonggol – Cileungsi dan ruas jalan
Tasikmalaya – Manonjaya.
(4) Kegiatan Fasilitas Keselamatan Lalu Lintas, yang dilaksanakan oleh
Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.710.960.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 1.495.158.000 (87,39%). Output kegiatan adalah meningkatnya
fasilitas lalu lintas jalan pada ruas jalan provinsi di Jawa Barat yang
berdampak pada peningkatan keselamatan berlalu lintas melalui
Terpasangnya : Marka Jalan 27.834 M, Rambu 100 Unit pada ruas jalan Ciamis –
Cikijing – Kuningan – Cirebon, terpasangnya Marka 9.398 M, Rambu 100 Unit
pada ruas Jalan Bekasi – Narogong – Cileungsi dan terpasangnya Warning Light
8 unit pada ruas jalan sadang – Bandung dan Subang –
e
Purwakarta. kegiatan adalah terciptanya keselamatan dan
Outco
m
kelancaran lalu lintas di jalan provinsi Ciamis – Cikijing – Kuningan – Cirebon,
terciptanya keselamatan dan kelancaran lalu lintas di jalan dijalan provinsi pada
ruas jalan Sadang – Subang, Bekasi – Narogong – Cileungsi dan Bandung
– Subang.
b. Solusi
(a) Jasa Konsultansi Pembuatan Buku Panduan Transportasi PON XIX pada
b. Solusi
Kegiatan Operasional Bus Sekolah adalah kegiatan ini telah diusulkan pada TA.
2015.
(1) Kegiatan Penyelenggaraan lalu lintas angkutan jalan, Lebaran, Natal dan Tahun
Baru, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat
dengan anggaran sebesar Rp. 1.696.950.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 1.680.772.000 (99,05%). Output kegiatan adalah terselenggaranya
(2) Kegiatan Evaluasi dan Penilaian Sistem Manajemen Mutu ISO 9001-
2008 Untuk Proses Sertifikasi Registrasi Uji Tipe Kendaraan Bermotor,
yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 75.000.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 13.600.000 (18,13%). Output kegiatan adalah
terlaksanan audit eksternal dan registrasi sertifikasi ISO 9001-2008.
e
Outcom kegiatan adalah Proses pelayanan Uji Serifikasi Uji Tipe
yang memenuhi standar ISO 9001 : 2008 Max 14 Hari.
b. Solusi
Kegiatan Evaluasi dan Penilaian Sistem Manajemen Mutu ISO 9001-2008
Untuk Proses Sertifikasi Registrasi Uji Tipe Kendaraan Bermotor sudah
dianggarkan kembali pada Tahun anggaran 2015.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-222
4.1.17 Urusan Komunikasi dan Informatika
Agency pengguna yang dilayani oleh LPSE provinsi Jawa Barat, termasuk ULP Provinsi Jawa
Barat sebanyak 50 Satuan Kerja yang terdiri dari 7 kabupaten/kota, instansi vertikal,
Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta, BUMD, serta BUMN. Penyedia barang dan jasa yang
terverifikasi pada LPSE Provinsi Jawa Barat sebanyak 25.970 perusahaan. Untuk pelayanan
berdasarkan hasil survey kepada pengguna Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada
LPSE Provinsi Jawa Barat mencapai predikat sangat baik dengan mutu pelayanan mendapat
nilai “A”;
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, Media Masa dan
Pemanfaatan Teknologi Informasi
a.Pelaksanaan Program
sosialisasi peran KPID Jawa Barat dalam meningkatkan pemahaman literasi media
penyiaran kepada lembaga pendidikan sebanyak 4 kali di 4 wilayah yaitu Kab.
Karawang, Kab. Majalengka, Kab. Kuningan dan Kab. Sukabumi dengan jumlah
peserta sebanyak 300 orang; (b) Dialog penyiaran KITA di 5 radio dan
1 Televisi yaitu Radio Flamboyan Karawang, Radio Fantasy dan Radio Indraswara
Majalengka, Radio Rasi Lima Kuningan dan Radio Fokus Media Sumedang, serta
Jatiluhur TV Purwakarta; (c) Iklan Layanan Masyarakat di
4 Radio sebanyak 36 Spot serta terselenggaranya publikasi melalui
e
12 spanduk/Baliho dan banner. kegiatan adalah meningkatnya
Outco
m kualitas isi siaran di Jawa Barat.
(2) Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan SDM Lembaga Penyiaran Lokal di Jawa
Barat yang dilaksanakan oleh Sekretariat KPID Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 400.000.000 realisasi keuangan sebesar
Rp. 388.757.930 (97,19%). Output kegiatan adalah (a) terselenggaranya
Penertiban, Pengawasan Isi Siaran dan tindak lanjut aduan masyarakat selama
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-223
1 Tahun; (b) Workshop Manajemen Radio Komunitas sebanyak 4 kali
diselenggarakan 3 kali di kota Bandung dan 1 kali di Kab. Pangandaran dengan
total jumlah peserta sebanyak 300 orang; (c) Penganugerahan KPID Award
e
sebanyak 1 kali yang di laksanakan di Trans Studio Bandung. Outcom
kegiatan adalah terlaksananya Penyebaran Informasi kepada Masyarakat.
(3) Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Standarisasi Penyiaran yang dilaksanakan oleh
Sekretariat KPID Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 150.000.000 realisasi keuangan Rp. 135.988.500 (90,66%). Output
dan seleksi Calon Komisioner KPID Provinsi Jawa Barat yaitu : Pengumuman,
Pendaftaran, Psikotest, Tes tertulis, Wawancara dan Proses Penetapan.
e
Outcom kegiatan adalah terselenggaranya pelaksanaan Tugas Pokok dan
Fungsi KPID Provinsi Jawa Barat.
(5) Kegiatan Bimbingan Teknis Standardisasi Postel, yang dilaksanakan oleh Dinas
Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.236.280.000. Realisasi anggaran sebesar Rp.193.936.250
(82,08%). Output kegiatan adalah 1 kali Bimbingan Teknis Standardisasi Pos
bagi Penyelenggara Pos Komersial dan 1 kali Bimbingan Teknis Sistem Logistik
e
Nasional (SISLOGNAS) bagi Penyelenggara Pos Komersial. kegiatan
Outco
m
adalah meningkatnya pemahaman tentang penerapan standardisasi pos bagi
Penyelenggara Pos Komersial dan meningkatnya pemahaman tentang Sistem
Logistik Nasional (SISLOGNAS) bagi Penyelenggara Pos Komersial.
(6) Kegiatan Optimalisasi Layanan Pos Komersial, yang dilaksanakan oleh Dinas
Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 231.000.000 Realisasi anggaran sebesar
Rp. 229.436.250 (99,32%) Output kegiatan adalah 1 kali Rapat Koordinasi
Sinergitas Postel dengan dinas terkait di kabupaten/kota; 1 kegiatan Logistik
diseminasi informasi melaui Radio Siaran; 1 kali diseminasi informasi melaui Video
Conference; 1 kali diskusi publik tentang penyiaran dan kemitraan media; 2 kali
bimtek penyiaran; 1.000 eksemplar majalah; 6 paket diseminasi informasi melalui media
tradisional; 1 paket lomba fotografi; 2 kali FGD;
1 paket EO lomba film dokumenter; 2 unit komputer PC; 1 unit laptop; 1 unit
e
kamera; 1 unit handycam. kegiatan adalah tersebarnya informasi isu
Outco
m
strategis dan aktual melalui lembaga penyiaran dan kemitraan media.
(9) Kegiatan Diseminasi Informasi dan Koordinasi Lembaga Komunikasi Organisasi
Pemerintahan, yang dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika
Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 383.600.000 Realisasi
anggaran sebesar Rp. 374.736.448 (97,69%). Output kegiatan adalah 4 kali
OPD Provinsi, 300 orang (8 angkatan) 5 OPD di 27 kabupaten/kota dalam Pelatihan Aplikasi
Data Tak Terstruktur OPD Provinsi dan kabupaten/kota se- Jawa Barat; Monitoring Aplikasi
Data Tak Terstruktur di 27 kabupaten/kota; 70 orang Rapat Evaluasi Aplikasi Data Tak
Terstruktur OPD Provinsi Jawa Barat.
Outcome kegiatan adalah terwujudnya kemudahan Akses Data pada Aplikasi
Data Tak Terstruktur.
(18) Kegiatan Optimalisasi Pengelolaan Website Pemerintah Provinsi Jawa Barat,
yang dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 738.100.000 Realisasi
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-227
anggaran sebesar Rp. 730.190.500 (98,93%). Output kegiatan adalah 12
bulan konten website jabarprov.go.id dalam pemutakhiran konten website
jabarprov.go.id; 1 paket tayangan multimedia penyusunan tayangan LKPJ;
27001:2005; 1 kali Workshop ISO 20000; 360 HOK makan dan minum serta
snack pelaksanaan kegiatan (Pemeliharaan SPSE, Rapat Pengelola SMKI, Audit
Internal, Manajemen Review, Evaluasi ISO 27001:2005, dan Surveillance ISO
27001:2005); 1 kali peningkatan kapasitas administrator pengelola LPSE
Provinsi, Kabupaten dan Kota; 3 kali Pengecekan, Maintenance dan Evaluasi
e
Server Colocation. kegiatan adalah meningkatnya pemeliharaan
Outco
m
aplikasi SPSE, terjaganya konsistensi penerapan Sistem Manajemen Keamanan
Informasi (SMKI) ISO 27001:2005 dan meningkatnya kapasitas Administrator
LPSE Provinsi, Kabupaten dan Kota.
(21) Kegiatan Rapat Koordinasi Bidang Komunikasi dan Informatika, yang
dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 390.354.172 Realisasi anggaran
sebesar Rp. 382.675.000 (98,03%). Output kegiatan adalah 1 kali Rakor
Sinergitas Program dan Kegiatan Bidang Kominfo dengan Kabupaten dan Kota di
Jawa Barat; 1 kali Rakor Sinergitas Program dan Kegiatan Bidang Kominfo dengan
OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat; dan 1 kali Rakor Evaluasi
Program dan Kegiatan Bidang Kominfo dengan Kabupaten dan Kota di
e
Jawa Barat. m
Outco
kegiatan bidang kominfo.
adalah 4 paket sosialisasi PON XIX 2016 di media sosial; media publikasi untuk
PON XIX 2016 sebanyak 5.000 lembar; 10 paket juklak dalam diseminasi
informasi melalui media pertunjukan rakyat; 2 bulan terfasilitasinya Tenaga
e
Khusus Bidang Informatika. kegiatan adalah terfasilitasinya bidang
Outco
m
penyiaran dan pelayanan media dan teknologi informasi untuk PON XIX 2016.
(24) Kegiatan Penerbitan Majalah KAPINIS yang dilaksanakan oleh Sekertariat
KORPRI Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 100.000.000 Realisasi anggaran sebesar Rp. 88.500.000
(88,50%). Output kegiatan adalah Terbitnya Majalah Triwulanan KAPINIS.
e
Outcom kegiatan adalah Terinformasikannya kegiatan dan informasi yang
bermanfaat bagi anggota KORPRI
(25) Kegiatan Pengembangan Pusat Data Informasi Dinas Pendapatan Daerah
Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 4.341.525.000
System
realisasi anggaran sebesar Rp. 3.968.187.755 (91,40%). Output kegiatan
tion
Informa
adalah Kegiatan a). Optimalisasi website Dispenda (www.dispenda.
jabarprov.go.id).
Dispenda b). Penyusunan Geograp hic ion System (GIS)
Informat Prov Jabar. c). Optimalisasi Aplikasi Pelaporan Pendapatan Dispenda
Prov Jabar.d). Penyusunan Executive (EIS) per cabang. e).
Optimalisasi Perangkat Backup Sistem Samsat Online Sentralisasi. f). Kajian e
Teknis Perangkat Hardwar Kantor Samsat Prov Jabar. g). Fasilitasi Teknologi
Informasi Pusat Pengelolaan Informasi dan Aplikasi Pendapatan. h).
Penyusunan Instruksi Kerja SOP Teknologi Informasi Dispenda Prov Jabar. i).
Penyusunan Aplikasi Sistem Monitoring Manajemen Piutang Pajak dan Retribusi
tersedianya leaflet Sumber Daya Air 500 lbr, leaflet Balai Data dan Informasi 500
lbr, publikasi data hujan harian 8 buku, buku hasil survey kewenangan Provinsi 8
buku, dan profil dinas 10 buku, buku saku 10 buku, dan buku saku
Untuk mencapai Indikator kinerja Pemerintah Daerah dilakukan melalui program sebagai
berikut :
1. Program Pengadaan, Penataan dan Pengendalian Administrasi Pertanahan
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Fasilitasi Pengadaan Tanah dan Masalah/Konflik Pertanahan yang
dilaksanakan Biro Pemerintahan Umum Setda Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 452.057.000 realisasinya sebesar
Rp. 452.056.300 (100%). Output kegiatan adalah 15 kali melaksanakan
tanah yang diserahkan dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat
pasca otonomi daerah, tidak lengkap. Pada Tahun Anggaran 2014 target
pensertifikatan tanah adalah sebanyak 1000 bidang tanah dan terealisasi
sebanyak 2. bidang tanah (sertifikat sudah jadi dan diserahterimakan). Proses
pensertifikatan 26 bidang tanah lainnya belum dapat diproses lebih lanjut oleh
BPN kabupaten/Kota karena tidak lengkapnya dokumen kepemilikan.
(b) Proses pensertifikatan sangat tergantung dari kantor BPN kabupaten/kota,
maupun dari pengadaan aset yang diperlukan harus terinventarisir dengan baik
dengan melibatkan instansi/OPD terkait aset – aset dimaksud.
(b) Perlu dilakukan koordinasi yang intensif antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat
dengan BPN kabupaten/kota. Perlu pelibatan notaris yang telah ditunjuk baik oleh
Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun oleh BPN agar proses pensertifikatan
dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Dan Pelibatan notaris dalam proses
pensertifikatan dilakukan dengan kontrak jadi sehingga tidak terjadi perulangan
anggaran.
kegiatan adalah 2 (dua) kali rapat persiapan dan pelaksanaan dalam rangka
pemberkasan pengesahan pemberhentian dan pengangkatan bupati/wakil
bupati dan walikota/wakil walikota yang berakhir masa jabatannya Tahun 2014
sebanyak 3 bupati/wakil bupati dan 1 walikota/wakil walikota yaitu
Bupati/Wakil Bupati Garut, Bupati/Wakil Bupati Ciamis, Bupati/Wakil Bupati
Cirebon dan Walikota/Wakil Walikota Bogor dan koordinasi ke terfasilitasinya
Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang berakhir masa
e
jabatannya Tahun 2014. kegiatan adalah terbitnya keputusan
Outco
m
Menteri Dalam Negeri tentang pengesahan peresmian pemberhentian dan
pengangkatan Bupati/Wakil Bupati Garut, Bupati/Wakil Bupati Cirebon,
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-237
Bupati/Wakil Bupati Ciamis dan Walikota/Wakil Walikota Bogor. Terlantiknya
Bupati/Wakil Bupati Garut, Bupati/Wakil Bupati Cirebon, Bupati/Wakil Bupati
Ciamis dan Walikota/Wakil Walikota Bogor
(7) Kegiatan Fasilitasi Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden di Jawa Barat yang
dilaksanakan Biro Pemerintahan Umum Setda Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 350.000.000 realisasinya sebesar
Rp. 344.392.500. (98,3%). Output kegiatan adalah 2 (dua) kali Rapat
koordinasi tentang fasilitasi pemilu legislatif dan pemilu presiden di Jawa Barat
sebanyak 78 orang, 108 (seratus delapan) kali melaksanakan koordinasi ke
kabupaten/kota se Jawa Barat dalam rangka pemantauan pemilihan presiden dan
proses pengisian pemberhentian pimpinan DPRD Provinsi Jawa Barat masa
Jabatan Tahun 2009-2014 serta peresmian pengangkatan pimpinan DPRD
Provinsi Jawa Barat Tahun 2014-2019 dan peresmian pemberhentian pimpinan
DPRD kabupaten/kota masa Jabatan Tahun 2009-2014 dan peresmian
e
pengangkatan pimpinan DPRD kabupaten/kota Tahun 2014-2019. Outcom
b. Solusi
(a) Untuk melengkapi kekurangan berkas persyaratan, konflik internal partai
(1) Kegiatan Penguatan Kewaspadaan dan Deteksi Dini serta Pengawasan Orang
Asing di Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Politik dan
Bangsa Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran sebesar Rp. 750.000.000
dan realisasi anggaran sebesar Rp. 750.000.000 (100%). Output kegiatan
(2) Kegiatan Rencana Aksi Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri, yang
dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa
Barat dengan anggaran sebesar Rp. 250.000.000 dan realisasi anggaran
sebesar Rp. 216.464.850 (86,59%). Output kegiatan adalah meningkatnya
sebesar Rp. 0 (0%). Kegiatan ini tidak dilaksanakan karena Peraturan Presiden
yang mengatur tentang penanganan sosial dampak pembangunan Waduk
Jatigede sebagai dasar hukumnya sampai dengan akhir Tahun anggaran belum
terbit, selanjutnya anggaran kegiatan tidak diserap dan disilpakan.
(6) Kegiatan Pengamanan Pembebasan Lahan di Ujung Run Away Bandara
Internasional Jawa Barat (BIJB), yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 200.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp. 98.466.385 (49,23%).
Output kegiatan adalah Operasional ketertiban umum dan ketentraman
masyarakat dalam tahap pengukuran dan pembebasan lahan di Ujung Run
e
Away BIJB. kegiatan adalah meningkatnya sinergitas penanganan
Outco
m
pemeliharaan trantibum dan ketentraman masyarakat.
(7) Kegiatan Penyelenggaraan Pemeliharaan Ketertiban Umum dan Ketentraman
Masyarakat, yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-241
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 500.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 483.282.000 (96,66%). Output kegiatan adalah
a. Permasalahan
(a) Belum maksimalnya sinergitas berbagai stakeholder dalam penyelenggaraan
pemeliharaan ketentraman dan ketertiban masyarakat di Jawa Barat.
(b) Belum adanya sarana dan prasarana operasional Satlinmas dan penanganan di
daerah bencana di Kabupaten/kota se Jawa Barat.
b. Solusi
(a) Meningkatkan koordinasi dan sinergitas dengan berbagai stakeholders di Jawa
Barat, yakni dengan melakukan rapat teknis yang melibatkan semua stakeholder
yang terkait secara berkesinambungan.
(b) Menyediakan sarana dan prasarana operasional Satlinmas dalam penanganan di
daerah bencana di Kabupaten/kota se Jawa Barat.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-243
4.1.20 Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Keuangan Daerah,
Kepegawaian dan Persandian
Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Ketiga terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum,
Keuangan Daerah, Kepegawaian dan Persandian adalah sebagai berikut: Skala Kepuasan
Masyarakat terhadap Layanan Pemerintahan Skala 3; Indeks Persepsi Korupsi 3,7 poin;
Indeks Kebahagiaan 67,66 %; Jumlah Penerbitan Perijinan 40.877 Ijin; Indeks
Keterbukaan Informasi Publik 63 Poin; Pendapatan Asli Daerah 15,16 Triliyun Rupiah;
Indikator Daya Saing Provinsi Rangking 5;
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Pemantapan Otonomi Daerah dan Sistem Administrasi Daerah
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintahan di Jawa
Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp.3.500.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp.1.296.606.416 (37,05%). Output kegiatan adalah Terpenuhinya kebutuhan
penggunaan aplikasi SPSE dan RUP bagi 2100 orang (panitia, admin agency,
auditor, PPK, pengelola LPSE dan penyedia); 12 bulan Verifikasi; tersedianya alat
peraga layanan informasi (3.000 leaflet, 4 buah banner, 1 paket nametage,
1 buah back drop dan 1 buah spanduk); 10 kali publikasi di media cetak; rapat
koordinasi dengan pengelola LPSE kabupaten/kota; konsultasi dan koordinasi
pengelola LPSE dan WBS (ke Pusat dan ke LPSE kabupaten/kota);
terlaksanakannya 2 kali survey IKM; terfasilitasinya 1 Tahun penyelenggaraan
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-244
Whistle Blowing Sistem (WBS); 1 tahun konten kartun pada web Balai LPSE; 5
e
kali mengikuti pameran. kegiatan adalah terwujudnya prinsip-prinsip
Outco
m
pengadaan barang/jasa di Jawa Barat yang efisien, efektif, akuntabel,
transparan, adil, tidak diskriminatif, terbuka dan persaingan yang sehat.
(4) Kegiatan Konsolidasi Dewan Pengurus KORPRI Provinsi Jawa Barat yang
dilaksanakan oleh Sekertariat Korpri Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 180.000,000 Realisasi anggaran sebesar
Rp. 179.000.000 (99,44%). Output kegiatan adalah terselenggaranya
Outco
m di Jawa Barat.
(7) Kegiatan menyusun Laporan Pertanggungjawaban Gubernur Jawa Barat dan
Memfasilitasi Urusan Pemerintahan Provinsi, yang dilaksanakan oleh Biro
Otonomi Daerah dan Kerjasama dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 500.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 478.854.500 (95,77%).
Output kegiatan adalah penyusunan dokumen Laporan Keterangan
kegiatan adalah 2 (dua) kali Rapat Koordinasi Penegasan Batas Daerah Antar
kabupaten/kota di Jawa Barat sebanyak 50 orang, 1 (satu) kali verifikasi 14
Segmen Batas Daerah sebanyak 40 orang, 1 (satu) kali Rapat Koordinasi
Pembahasan draft Peraturan Menteri Dalam Negeri dan Peta 14 Segmen Batas
Daerah sebanyak 40 orang, 1 (satu) kali Peningkatan Wawasan ke Provinsi
e
Nusa Tenggara Barat sebanyak 7 orang. kegiatan adalah dari 14
Outco
m
segmen batas, yang disepakati 12 segmen batas daerah untuk ditetapkan menjadi
Peraturan Menteri Dalam Negeri RI beserta Petanya yaitu batas daerah
antara Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang, Kabupaten Bandung
Barat dengan Kabupaten Subang dan Kabupaten Subang dengan Kabupaten
Bandung, Kabupaten Karawang dengan Kabupaten Subang, Kabupaten
Karawang dengan Kabupaten Bekasi, Kabupaten Cianjur dengan Kabupaten
Bogor dan Kabupaten Cianjur dengan Kabupaten Purwakarta, Kabupaten
Cianjur dengan Kabupaten Garut, Kabupaten Cianjur dengan
terlaksananya Pagelaran Seni dan Budaya Daerah di Wilayah II Prov. Jawa Barat
dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Provinsi Jawa Barat ke 69 Tahun
e
2014. dengan menampilkan seni
tradisional yang hampir punah. Outcom
kegiatan adalah terpeliharanya Budaya Asli Daerah berbasis budaya lokal yang
ada di dimasing-masing Sanggar Seni dan Padepokan Seni, seperti Kab.
Purwakarta Sanggar Seni Sinar Pusaka, Kab. Karawang Sanggar Seni
Padepokan Sundapura, Kab. Subang Sanggar Seni Menak Pajajaran, Kabupaten
Bekasi Sanggar Seni Buana Nada dan Kota Bekasi Sanggar Seni Pajajaran.
(23) Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi Pemeliharaan Ketertiban dan Ketentraman
Umum di Wilayah III yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah III Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 50.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 49.525.000 (99,05%). Output kegiatan adalah terwujudnya persamaan
persepsi dan pemahaman dalam terciptanya situasi dan kondisi yang kondusif
e
di Wilayah III. kegiatan adalah terselenggaranya Koordinasi dan
Outco
m
Fasilitasi Pemeliharaan Ketertiban dan Ketentraman Umum di Wilayah III.
(24) Kegiatan Koordinasi, Fasilitasi dan Monitoring Pemilu Legislatif dan Pemilu
Presiden Tahun 2014 di Wilayah III, yang dilaksanakan oleh Badan
Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah III Provinsi
Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 50.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 49.800.000 (99,60%). Output kegiatan adalah
Fasilitasi Lintas Batas antar Provinsi, kabupaten/kota dan Penegasan Batas Desa
di Wilayah III.
(27) Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kinerja Aparatur Pemerintahan Kecamatan di
Wilayah III, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan
Pembangunan Wilayah III Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 50.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 48.675.000
(97,35%). Outputkegiatan adalah meningkatnya pengetahuan dan
e
kemampuan aparatur kecamatan di Wilayah III. kegiatan adalah
Outco
m
terselenggaranya Peningkatan Kinerja Aparatur Pemerintahan Kecamatan di
Wilayah III.
(28) Kegiatan Koordinasi, Fasilitasi serta Pemantauan Penyelenggaraan Pemilihan
Umum di Wilayah IV, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 144.500.000 (96,33%). Output kegiatan adalah terselenggaranya fasilitasi
e
pilkada, pemilu legislatif dan pemilu presiden. kegiatan adalah
Outco
m
terselenggaranya koordinasi, fasilitasi dan pemantauan pelaksanaan.
(29) Kegiatan Koordinasi dan Fasilitasi Sinergitas Pembangunan Bidang
Pemerintahan di Daerah Jabar-Jateng, yang dilaksanakan oleh Badan
Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000. Realisasi
anggaran sebesar Rp. 92.510.000 (92,51%). Output kegiatan adalah
terlaksananya koordinasi dan fasilitasi sinergitas pembangunan bidang
e
pemerintahan di daerah perbatasan jabar-jateng. kegiatan adalah
Outco
m
tidak terjadinya ketimpangan dalam pelayanan pemerintah kepada masyarakat di
wilayah perbatasan jabar-jateng.
(30) Kegiatan Koordinasi, Fasilitasi, Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintahan Umum di Wilayah IV Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan
oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV
Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 375.000.000.
Realisasi anggaran sebesar Rp. 345.496.400 (92,20%). Output kegiatan
adalah terwujudnya koordinasi, fasilitasi, monitoring dan evaluasi
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-252
e
penyelengaraan pemerintahan umum di wilayah IV. kegiatan adalah
Outco
m
terwujudnya sinergitas program tematik kewilayahan di wilayah IV.
(31) Kegiatan Koordinasi, Fasilitasi, Identifikasi Pembangunan Infrastruktur dan
Lingkungan Hidup di Wilayah IV, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 375.000.000. Realisasi anggaran sebesar
Rp. 374.565.000 (96,88%). Output kegiatan adalah Koordinasi, Fasilitasi
Fasilitasi Forum Silaturahmi Pimpinan Daerah dengan Tokoh dan Masyarakat Jawa
Barat, Masyarakat Jawa Barat yang ada di Jakarta, terselenggaranya forum
silaturahmi tokoh Pimpinan Daerah dengan Tokoh Masyarakat Jawa
e
Barat yang ada di DKI Jakarta.
kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta terakomodasinya aspirasi tokoh
dan masyarakat Jawa Barat yang ada di Dki Jakarta.
Bidang SPM di 9 kabupaten/kota se Jawa Barat dan 9 bidang SPM di OPD Provinsi;
(b) Dokumen Peraturan Gubernur tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Jawa Barat; (c) Sosialisasi Pergub Pakaian
e
Dinas. kegiatan adalah (a) terdokumentasikannya Laporan
Outco
m
Monitoring dan Evaluasi penerapan 15 bidang SPM di 9 kabupaten/kota se Jawa
Barat dan 9 bidang SPM di OPD Provinsi Jawa Barat sesuai dengan PP No.
65/2005; (b) terdokumentasikannya Peraturan Gubernur No. 50 Tahun 2014
tentang Tata Naskah Dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dalam
rangka efisiensi dan efektivitas administrasi penyelenggaraan Pemerintah
Daerah.
(56) Kegiatan Penataan dan Pengembangan Pelayanan Publik sebagai upaya dalam
rangka menghadapi Abdi Bhakti Tani dan Kompetensi Inovasi penyelenggaraan
pelayanan publicyang dilaksanakan oleh Biro Organisasi Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 380.750.000 realisasi anggaran
sebesar Rp.352.634.583,- (93,10%). Output kegiatan adalah Dokumen
pembinaan kinerja unit pelayanan public dalam rangka menghadapi Abdi bakti tani
dan kompetensi Inovasi pelayanan public Provinsi dan Kabupaten/ Kota
e
Tahun 2015. kegiatan adalah meningkatnya penyelenggaraan
Outco
m
pelayanan public sektor pertanian di Provinsi dan 27 kabupaten/kota se Jawa
Barat. meningkatnya pengembangan/ inovasi pelayanan publik di Provinsi dan 27
kabupaten/kota se Jawa Barat.
(57) Kegiatan Kesisteman dan Prosedur yang dilaksanakan oleh Biro Organisasi
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 298.619.000
realisasi anggaran sebesar Rp.296.415.250,- (99,26%). Output kegiatan
mempunyai nilai antara 62,51 – 81,25, hal ini menunjukkan peningkatan dari nilai
IKM di tahun sebelumnya. Selain itu juga bentuk keluaran dari kegiatan adalah
aplikasi statistik perizinan, terevaluasinya pelaksanaan perizinan terpadu se-Jawa
Barat.
(73) Kegiatan Peningkatan Kualitas Pengolahan Perizinan Terpadu Provinsi Jawa
Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.360.000.000
e
realisasi keuangan sebesar Rp. 1.359.419.250 (99.96%). kegiatan
Outco
m
adalah Forum Sinergitas Perizinan dengan OPD teknis, penyelenggaraan
administrasi permohonan perizinan pada objek perizinan di lapangan.
(74) Kegiatan Peningkatan Kualitas Pelayanan Administrasi Perizinan dan Informasi
Perizinan, yang dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.093.000.000
Capaian kinerja realisasi keuangan sebesar Rp.848.766.160 (77,65%)
e
Outcom kegiatan adalah tersedianya bahan informasi pelayanan perizinan
berupa leaflet, booklet, yang menjadi bahan sosialisasi dan bahan informasi
pelayanan perizinan yang diselenggarakan oleh BPPT Provinsi Jawa Barat yang ce
penyebarannya tidak hanya dilaksanakan di BPPT sendiri namun juga ile Servi
disebarluaskan melalui layanan Site Mob (SMS) yang dimiliki oleh
BPPT dan juga melalui gerai-gerai BPPT yang ada di 4 wilayah. Selain itu,
terdapatnya pelayanan perizinan disetiap gerai BPPT yang terdapat di 4 unit.
(75) kegiatan optimalisasi pelaksanaan gerakan disiplin daerah provinsi Jawa Barat,
yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000, realisasi anggaran sebesar
Rp. 199.499.000 (99,75%). Output kegiatan adalah terlaksanaan gerakan
b. Solusi
(a) Komunikasi yang intensif dan optimal dengan OPD teknis dan
Cirebon dengan Kota Cirebon dan Kota Bekasi dengan Kabupaten Bekasi
akan difasilitasi lebih lanjut oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat
berdasarkan tahapan penyelesaiannya sesuai dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 76 Tahun 2012 tentang Pedoman Penegasan Batas
Daerah. Sedangkan kaitan unsur rupabumi alami yang belum
terverifikasi, mengoptimalkan koordinasi dengan Tim Nasional
Pembakuan Nama-Nama Rupabumi RI untuk penetapan dan pembakuan
penambahan 6999 unsur alami tersebut.
(f) Perlu diadakannya koordinasi antara kabupaten/kota di wilayah II
Provinsi Jawa Barat sehingga terjadi keseimbangan antara kebutuhan
dan produksi pangan baik pada musim paceklik maupun pada saat
musim panen. Sehingga kebutuhan pangan akan selalu terpenuhi yang
pada gilirannya akan tercipta kemandirian pangan.
(g) Perlunya Peningkatan akses pembiayaan pada lembaga pegelola dana
bergulir untuk usaha mikro dan fasilitasi pameran dan promosi serta
bantuan prasarana dan sarana. Perlu adanya tambahan penyuluh dalam
bidang perikanan, industri makanan olahan, budidaya sapi perah baik
kuantitas dan kualitasnya. Juga Perlu koordinasi secara terus menerus
dalam mencapai target peningkatan produksi.
(h) Perlu dilaksanakan penyesuaian Perda No.3 Tahun 2011 tentang
150 orang, Fasilitasi Kebutuhan Diklat dan Permasalahan Jabatan Fungsional sebanyak
180 orang, Pembinaan Jabatan Fungsional Guru SLB sebanyak 71 orang, dan
Bimtek Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional sebanyak
e
100 orang. Outcom kegiatan adalah meningkatnya kinerja pejabat fungsional
angka kredit.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-266
(4) Kegiatan Penyiapan 300 Doktor Pegawai Daerah, yang dilaksanakan oleh
Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp.4.021.700.000 realisasi anggaran sebesar
Rp.3.393.898.500 (84,39%). Output Fasilitasi Bahasa, Akademik dan Budaya
peserta
search sebanyak 53 orang, Aplikasi Beasiswa Luar Negeri sebanyak 53 orang,
Joint Re sebanyak 12 orang, Kerjasama pengembangan Beasiswa
Pendidikan sebanyak 1 kali, bimbingan riset lanjutan sebanyak 54 kali dan
e
Pengembangan Leadership Center 12 orang. Outcom kegiatan adalah
Jabatan fungsional umum sebanyak 28 OPD dan fasilitasi pembinaan pegawai negeri sipil
pada daerah otonom baru kabupaten pangandaran sebanyak
e
15 OPD. Outcom kegiatan adalah pengelolaan jabatan fungsional umum
Provinsi Jawa Barat
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-268
(13) Kegiatan Penataan dan Redistribusi PNSD serta Pelayanan Perpindahan dan
Administrasi Kepegawaian, yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian
Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 800.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp. 760.488.850 (95.06%).
Output kegiatan adalah redistribusi pegawai di OPD Provinsi Jawa Barat
(0%). Kegiatan ini belum dapat terealisasikan karena belum kuatnya payung
hukum untuk pemberian bantuan pendidikan bagi anak Pegawai Pemerintah
Provinsi Jawa Barat
(25) Kegiatan Beasiswa Anak Pegawai Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 5.040.500.000 realisasi anggaran (0%).
Hukum bagi Anggota KORPRI Provinsi; (b) Seminar Hukum bagi Anggota
KORPRI Provinsi kabupaten/kota di 4 Wilayah; (c) Fasilitasi LKBH DP KORPRI
Provinsi Jawa Barat; (d) Rakor bagi Anggota LKBH se Jawa Barat; (e) Kajian
tentang Hukum; (f) Pengembangan Wawasan Anggota LKBH Prov Jabar.
e
Outcom kegiatan adalah terwujudnya Perlindungan bagi anggota KORPRI
dari Permasalahan yang mempunyai implikasi Hukum
(27) Kegiatan Event Olah Raga Anggota KORPRI Provinsi Jawa Barat yang
dilaksanakan oleh Sekertariat KORPRI Provinsi Jawa Barat , dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 2.000.000.000 Realisasi anggaran sebesar
sebesar Rp. 1.899.244.099 (94,96%). Output kegiatan adalah
Pendidikan dan Pelatihan Teknis Umum untuk 290 orang, yaitu; Pendidikan dan
Pelatihan Pengelolaan Barang Daerah sebanyak 90 orang, Pendidikan dan
Pelatihan Penatausahaan Keuangan sebanyak 60 orang, Pendidikan dan
Pelatihan Teknis Manajemen Kearsipan sebanyak 30 orang, Pendidikan dan
Pelatihan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah sebanyak 80 orang, dan
Pendidikan dan Pelatihan Penyusunan Kontrak dan Dokumen sebanyak 30
e
orang. kegiatan adalah meningkatnya kompetensi PNS
Outco
m
Pemerintahan Provinsi Jawa Barat di bidang teknis umum.
(43) Kegiatan Penyelenggaraan Diklat Teknis Susbtantif yang dilaksanakan oleh
Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 3.214.816.000 Realisasi anggaran sebesar
1.459.158.800 (45,38%). Output kegiatan adalah terselenggaranya
Pendidikan dan Pelatihan Teknis Substantif untuk 178 orang, yaitu; Pendidikan
dan Pelatihan Teknis Substantif Pendidikan Bidang Karya Tulis Ilmiah (KTI) dan
Penetapan Angka Kredit (PAK) sebanyak 30 orang, Pendidikan dan Pelatihan
mendapat honor (15 org) untuk 12 bulan, Jumlah tenaga kesehatan yang
mendapat honor (33 org) untuk 12 bulan, Jumlah tenaga non kesehatan yang
e
mendapat honor (33 org) untuk 12 bulan. Outcom kegiatan adalah
meningkatnya Kualitas pelayanan RS terhadap Masyarakat.
(53) Kegiatan Peningkatan Profesionalisme Polisi Pamong Praja, yang dilaksanakan
oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 800.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 768.786.700 (96,10%). Output kegiatan adalah lokakarya pengembangan
e
profesionalisme dan Jambore Polisi Pamong Praja se Jawa Barat. Outcom
kegiatan adalah meningkatnya kinerja aparatur.
(54) Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kemampuan Aparatur PPNS terhadap Perda,
yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 400.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 384.242.250 (96,06%). Output kegiatan adalah penyelenggaraan
bimbingan teknis aparatur PPNS Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten/kota.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya kinerja aparatur.
(55) Fasilitasi dan Koordinasi Peningkatan Kompetensi Sumber Daya Aparatur
Bappeda Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar
Rp. 533.575.000 realisasi keuangan sebesar Rp. 531.731.000 (99,65%).
Output kegiatan adalah Laporan Peningkatan wawasan aparatur bappeda ke
Jogjakarta, Menado dan Lombok, Laporan Penanaman sikap mental, disiplin
e
dan jiwa korsa Bappeda Provinsi Jawa Barat. Outcom kegiatan adalah
meningkatnya kualitas perencanaan Bappeda Provinsi Jawa Barat.
(56) Fasilitasi dan Koordinasi Pengelolaan Jabatan Fungsional, yang dilaksanakan
oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 422.500.000 realisasi keuangan sebesar
Rp. 391.971.000 (92,77%). Output kegiatan adalah Laporan Workshop
demografi bagi pejabat fungsional perencana, Laporan Koordinasi jabatan
realisasi keuangan sebesar Rp. 0 dengan prosentase sebesar 0%) (Anggaran tidak
diserapnya disebabkan waktu pelaksanaan yang tidak mencukupi)
b. Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan
(a) Pemahaman dari hasil kegiatan Peningkatan Kualitas SDM Aparat
peserta sebanyak 280 orang, yang mengikuti diklat sebanyak 192 orang
(68,57%). Calon peserta yang tidak mengikuti diklat sebanyak 88 orang. Hal
ini disebabkan oleh tidak konsistennya kabupaten/kota dalam kerjasama
pengiriman peserta diklat ke Badiklatda Provinsi Jawa Barat dan beralih ke
lembaga diklat lain.
(e) tidak optimalnya realisasi fisik kegiatan diklat fungsional, yaitu dari target
masih perlu ditingkatkan karena sarana kantor yang tersedia sebagian besar
sudah tidak layak pakai karena banyak yang rusak.
(f) Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran BKPP Wilayah I Provinsi
Jawa Barat, yaitu Untuk anggaran perjalanan dinas dirasakan masih kurang,
mengingat mobilitas dan frekuensi kerja yang tinggi, terutama untuk
menghadiri undangan- undangan OPD Provinsi.
kegiatan adalah terpenuhinya fasilitasi rehab dan revit sarana dan prasarana
kantor pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, serta UPTD
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat antara lain : Balai
Museum Negeri Sri Baduga; Balai Kepurbakalaan dan Jarahnutra; Balai Taman
Budaya; Balai Kemitraan; Balai Anjungan Jawa Barat TMII; Gedung Rumentang
Siang; Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan; Gedung Indonesia Menggugat;
Rumah Ibu Inggit Garnasih; dan Rumah Angklung
(7) Kegiatan revilitalisai gedung dan di seluruh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Barat , dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 20.852.127.700
dan realiasi sebesar 6.143.256.549 (29,46%). Output k e g i a t a n
a d a l a h
pengadaan, honor lembur pegawai; belanja barang dan jasa : ATK, fotocopy,
penjilidan, makan minum pegawai; belanja modal : tempat sampah, brankas, AC,
komputer server, komputer PC, laptop, printer, modem internet, eksternal
harddisk, stabilizer lift, CCTV; partisi, penyekat, gordyn, pengaspalan jalan,
interior gedung, kanopi/auning, pagar, batu templek dan taman di lingkungan
barang dan jasa : jasa konsultan perencana, jasa konsultan pengawas, jasa
konsultan master plan; belanja modal : filling kabinet, komputer PC, laptop,
printer, stabilizer, speaker, kulkas, meja dan kursi untuk siswa, sofa, rak buku,
rak koran, infocus, layar, soundsistem, alat laboratorium, alat praktik siswa,
peralatan seni /Marching Band, alat sumur bor/jet pump, gerobak sampah,
mesin pemotong rumput, pembangunan jalan, pintu gerbang, kamar mandi/WC,
grand house, ruang kelas baru, ruang OSIS, pos jaga, gudang
e
peralatan, lapangan upacara, laboratorium kultur jaringan. kegiatan
Outco
m
adalah Adanya tempat dan fasilitas penunjang kerja pegawai kantor secara
memadai; Adanya tempat dan fasilitas KBM untuk siswa yang layak dan
memadai; Adanya penambahan nilai asset kantor yang meningkat.
(10) Kegiatan Revitalisasi Sarana dan Prasarana Aparatur di seluruh Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat dengan jumlah anggaran sebesar Rp. 3.864.910.000
dan realisasi Rp. 3.718.964.600 (96,22%). Output kegiatan adalah belanja
barang jasa : perangko, meterai, benda pos belanja pegawai : honor pejabat
pengadaan, honor lembur pegawai; belanja modal : mesin tik, mesin fotocopy, AC,
televisi, peralatan OR, komputer PC, laptop, printer, scaner, meja, kursi, sofa,
karpet, gordyn, alat studio, alat komunikasi, alat laboratorium, alat
e
peraga/alat praktik. kegiatan adalah Adanya tempat, fasilitas
Outco
m
penunjang kerja pegawai kantor secara memadai; Adanya penambahan nilai
asset kantor yang meningkat.
(11) Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Bappeda Provinsi Jawa Barat,
yang dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 8.398.967.000 realisasi
keuangan sebesar Rp. 5.880.878.150 (92,71%). Output kegiatan adalah
Interior Ruang Rapat dan Ruang Kerja Bidang. b). Penataan Taman dan
Eksterior Gedung. c). Pengaspalan Halaman Ruang Rapat dan Ruang Kerja
e
Bidang. kegiatan adalah terlaksannya: a). Interior Ruang Rapat dan
Outco
m
Ruang Kerja Bidang. b). Penataan Taman dan Eksterior Gedung. c).
Pengaspalan Halaman Ruang Rapat dan Ruang Kerja Bidang.
(16) Kegiatan Rehabilitasi Gedung utama (Ruang Garuda) ruang kerja sekretariat
dan ruang kerja ratel, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi
Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 828.150.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 678.475.000 (81,93%). Output kegiatan adalah terlaksannya
terlaksananya Rehabilitasi Gedung Utama, (garuda), Ruang Kerja Sekretariat
e
dan Ruang Kerja Ratel. kegiatan adalah terwujudnya Rehabilitasi
Outco
m
Gedung Utama, (garuda), Ruang Kerja Sekretariat dan Ruang Kerja Ratel.
(17) Kegiatan Pembangunan Sarana Kantor Lainnya dan Rehabilitasi Gedung dan
Halaman Kantor BKPP Wilayah II Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh
Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II
Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 786.150.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 711.189.000 (90,46%). Output kegiatan
Jawa Barat yang memiliki 8 UPTD, 35 instalasi dan 5 unit brigade proteksi
tanaman, 5 unit laboratorium pengamat dan peramalan hama/penyakit,
laboratorium kimia agro 1 unit. Untuk meningkatkan dan mengoptimalkan
pelayanan tersebut, perlu ada pemeliharaan terhadap sarana prasarana yang
ada, yang selama ini dirasakan masih sangat kurang. Sebagai contoh
b. Solusi
a. Penghapusan Asset tidak layak guna melalui SK Gubernur Jabar dan
Pengadaan Barang baru serta mengajukan usulan penambahan anggaran.
b. Menghapuskan aset dan diganti dengan yang baru sehingga tidak
membebani anggaran.
c. Tinjauan ke lokasi oleh TAPD mutlak dilakukan untuk dapat memahami dan
9 Kota Bandung
Perubahan Perda Kota Bandung Nomor 3
Tahun 2010 Tentang Tentang Retribusi
Pelayanan Kesehatan.
22 Kota Bekasi
Penyelenggaraan & Retribusi Perpanjangan
Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing
(IMTA).
2 Kota Banjar
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Banjar
Tahun 2012 – 2032.
C. EVALUASI APBD
1 MURNI 2014 27 kabupaten/kota se Jawa Barat
2 PERUBAHAN APBD 2014 27 kabupaten/kota se Jawa Barat
3 LPP 2013 26 kabupaten/kota se Jawa Barat
2 Kabupaten Cirebon
Perda Nomor 4 Tahun 2013 tentang
Perubahan Peraturan Daerah Kabupaten
Cirebon Nomor 5 Tahun 2008 tentang
Pembentukan Organisasi Dinas Daerah
Kabupaten Cirebon.
9 Kabupaten Bogor
Perda Nomor 3 Tahun 2014 tentang
Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah
dibidang Usaha Pariwisata.
15 Kabupaten Bandung
Perda Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah
Kabupaten Bandung Nomor 8 Tahun 2004
25 Kabupaten Purwakarta
Perda Nomor 10 Tahun 2013 tentang
Retribusi Pasar Grosir dan/ (Pertokoan.
(3) Kegiatan Menangani Perkara Secara Litigasi, yang dilaksanakan oleh Biro
Hukum dan HAM Provinsi Jawa Barat , dengan anggaran sebesar
Rp. 1.020.000.000 terealisasi sebesar Rp. 1.004.425.600 (98,47%). Output
(5) Kegiatan Evaluasi Produk Hukum Daerah, yang dilaksanakan oleh Biro Hukum
dan HAM Provinsi Jawa Barat , dengan anggaran sebesar Rp. 280.000.000
terealisasi sebesar Rp. 248.705.000 (88,82%). Output kegiatan adalah
(6) Kegiatan menyusun Program Legislasi Daerah, yang dilaksanakan oleh Biro
Hukum dan HAM Provinsi Jawa Barat , dengan anggaran sebesar
Rp. 1.700.000.000 terealisasi sebesar Rp. 1.681.879.300 (98,93%). Output
a). 3 (tiga) Raperda yang merupakan Usul Prakarsa DPRD Provinsi Jawa Barat; dan
b). 20 (dua puluh) Raperda yang berasal dari Gubernur Jawa Barat.
NO JUDUL RAPERDA
I
II
Raperda yang Merupakan Prakarsa DPRD
1 Pengelolaan dan Pemanfaatan Jasa Lingkungan;
I II
II Raperda yang Berasal dari Gubernur
1. Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Jasa Konstruksi
2. Perubahan atas Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 23 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja
3. Penyelenggaraan Ketenagakerjaan
7. Penyelenggaraan Keolahragaan
8. Penyelenggaraan Kepemudaan
18. Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2011 tentang Retribusi
Daerah
19. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah pada Badan Usaha Milik Daerah Bidang
Minyak dan
I
II
Gas Bumi Lingkup Kegiatan Usaha Hulu
20. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah pada Badan Usaha Milik Daerah Bidang
Minyak dan
5 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2014 tentang Jasa
Konstruksi (Lembaran Daerah Tahun 2014 Nomor 5 Seri E, Tambahan
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Provinsi Jawa
Barat (Lembaran Daerah Tahun 2014 Nomor 17 Seri E, Tambahan
Lembaran Daerah Nomor 176) ditetapkan tanggal 10 September 2014,
diundangkan 11 September 2014);
2011 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2014 Nomor 19 Seri
C, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 177) ditetapkan tanggal 12 Nopember
2014, diundangkan 13 Nopember 2014);
dokumen rancangan produk hukum sektor energi dan sumber daya mineral,
terselenggaranya 8 (delapan) kali rapat pembahasan rancangan produk hukum
sektor energi dan sumberdaya mineral dan terselenggaranya 1 (satu) kali uji
publik rancangan produk hukum sektor energi dan sumber daya mineral.
e
Outcom kegiatan adalah terselenggaranya penyusunan produk hukum sektor
energi dan sumber daya mineral.
(13) Kegiatan Peningkatan Kesadaran Hukum, Aparatur, Masyarakat dan Badan
Hukum terhadap Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat dan Peraturan
Pelaksanaannya, yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 520.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 472.153.000 (90,80%). Output kegiatan
adalah operasional penegakan peraturan daerah dan tindak pidana ringan.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya budaya taat hukum bagi aparatur,
masyarakat dan badan hukum.
b. Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan
(a) Keterbatasan sumber daya manusia dalam melakukan kajian produk
b. Solusi
(a) Peningkatan koordinasi dengan OPD Provinsi terkait baik dengan
Provinsi Jawa Barat TA.2013, Buku potensi Bagi Hasil sektor Pajak
kabupaten/kota, tersusunnya Raperda P2APBD T. A 2013, dan tersusunnya
e
Rapergub P2APBD T.A 2013. kegiatan adalah Laporan Keuangan
Outco
m
Provinsi Jawa Barat TA.2013, Buku potensi Bagi Hasil sektor Pajak
kabupaten/kota, tersusunnya Perda P2APBD T.A 2013, dan tersusunnya pergub
P2APBD T.A 2013.
(4) Kegiatan Fasilitasi Badan Layanan Umum, yang dilaksanakan oleh Biro
Keuangan Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.100.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 82.140.000,- (82,14%).
Output kegiatan adalah terfasilitasinya rumah sakit Umum Daerah provinsi
e
Jawa Barat menerapkan Badan Layanan Umum Daerah. Outcom kegiatan
Pendapatan Daerah pada Sub Bagian Evaluasi Pendapatan Daerah dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 250.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 213.332.500 (85,33%). Output kegiatan adalah yang meliputi kegiatan
Outco
m inventarisasi aset yang tertib.
(22) Kegiatan Penghapusan dan Pemindahtanganan Aset Milik/Dikuasai Pemerintah
Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Biro Pengelolaan Barang
Daerah dengan alokasi anggaran sebesar Rp 2.103.442.000 dengan realisasi
sebesar Rp 1.427.145.400 (67,84%). Output pelaksanaan kegiatan ini yaitu
1 sanggar seni dari 5 kabupaten/kota Wilayah III berupa tampilan seni tari. b).
terselenggaranya kegiatan Dzikir dan Tabligh Akbar sebanyak 1 kali kegiatan
dihadiri jamaah Shalawat Nariyah kabupaten/kota se Wilayah III dan
perwakilan yatim piatu, serta unsure UPTD Provinsi di Wilayah III serta
e
menghadirkan Mubaligh Nasional dari Jakarta. kegiatan adalah
Outco
m
Terpeliharanya seni budaya asli daerah berbasis budaya lokal dan
menumbuhkan kesalehan sosial masyarakat.
(26) Kegiatan Penyusunan Perhitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan
Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) Tahun 2014
yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat, dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 670.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 625.281.400 (93,33%). Output kegiatan adalah Buku NKJB (Pergub
Tahun 2013) sebanyak 200 buku dan Buku NJKB (Permendagri Tahun 2013)
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-324
e
sebanyak 200 buku kegiatan adalah Nilai Jual Kendaraan Bermotor
Outco
m se Jawa Barat
(27) Kegiatan Peningkatan Koordinas Pendapatan Non Pajak yang dilaksanakan oleh
Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat, dengan aloasai anggaran sebesar
Rp. 1.024.217.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 979.420.540 (95,63%).).
Output kegiatan adalah Dokumen hasil identifikasi sumber dan potensi,
NOI 34%, sedangkan untuk lapangan panas bumi yang belum mencapai NOI
belum wajib setor dan belum ada DBH yang dapat disalurkan kepada Daerah.
(d) Permasalahan :Kesadaran Wajib Pungut/Lembaga Penyalur dalam
pelaporan bulanan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah (SPTPD) ke Dinas
dan ketaatan penggunaan BBM Non Subsidi oleh Aparat Pemerintah, BUMN
b.Solusi
Tahun 2014, Dokumen DPA Tahun 2014, Dokumen DPPA Tahun 2014,
Dokumen Analisa Standar Biaya Lingkup Dinas Pendapatan Provinsi Jawa
e
Barat kegiatan adalah tersusunnya buku rencana kerja , DPA Tahun
Outco
m
2014 dan DPPA Tahun 2014.
(3) Kegiatan Evaluasi dan Pelaporan Internal Dinas Pendapatan Provinsi Jawa
Barat yang dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 107.250.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 102.628.000 (95,69%). Output kegiatan adalah Dokumen laporan bulanan
Dokumen LKPJ Bappeda Tahun 2014, Dokumen Lakip Bappeda Tahun 2014,
Dokumen LPPD Bappeda Tahun 2014, Dokumen RKA/DPA Bappeda Tahun
e
2015. Dokumen Perubahan
RKA/DPA Bappeda Tahun 2014. Outcom
b. Solusi
(a) Mentargetkan, menelaah dan mengecek isi laporan masing-masing kegiatan
Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Ketiga terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah
sebagai berikut: Meningkatnya kualitas infrastruktur desa dan perdesaan 55%; Tingkat
partisipasi masyarakat dalam pembangunan perdesaan 55%.
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat
a. Program Pelaksanaan
(1) Kegiatan Dukungan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri
Perdesaan, yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat
Desa dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 5.000.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 4.229.980.107 (84,60%). Output kegiatan adalah
tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 untuk katagori desa Tahap I yang meliputi 18
kabupaten di Jawa Barat dan menghasilkan 6 finalis dari
6 kabupaten; (2) Penilaian Posyandu berprestasi tingkat Provinsi Jawa Barat
Tahun 2014 untuk katagori kelurahan Tahap I yang meliputi 9 kota dan menghasilkan 4
Finalis; (3) Grand Final Lomba Posyandu untuk katagori desa dan kelurahan yang
dilaksanakan di Pelabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi; (4) Olimpiade kader Posyandu, yang
dilaksanakan bersamaan dengan Grand Final Lomba Posyandu yang diikuti oleh 27 orang
kader posyandu terbaik di 27 kabupaten kota, Pembinaan dan Pelaksanaan Penilaian Lomba
Posyandu Tk. Nasional dan pada Tahun 2014, Posyandu Melati 1 Desa Pager Wangi
Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, berhasil menjadi Juara
3 Tingkat Nasional untuk katagori desa dan Posyandu Mawar Kelurahan
e
Larangan Kecamatan Harjamukti Kota Cirebon. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya kapasitas teknik Pokjanal Posyandu kabupaten/kota dan
mengembangkan Sistem Informasi Posyandu.
(5) Revitalisasi Posyandu Multifungsi se-Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh
Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa , dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 16.247.929.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 14.959.505.000
(92,07%). Output kegiatan adalah (1) 49.922 Posyandu; (2) Terealisasinya
bantuan hibah untuk 25 Pokjanal Posyandu Kabupaten, dari 27 Pokjanal Posyandu, 573 Pokja
posyandu dari 626 Pokjanal Posyandu kecamatan, 5.467 pokja posyandu desa/kelurahan, da
45.332 posyandu; (3) terlaksananya bimbingan teknis bagi 2160 orang ketu
posyandu calon
penerima hibah pembangunan posyandu; (4) terlaksananya pembentuka
Rakor TMMD dan BSMSS; (2) Fasilitasi kegiatan TMMD ke 92 di 6 lokasi yaitu di
Kabupaten Sukabumi, Kuningan, Purwakarta, serta Kota Banjar, Depok dan
Bekasi.; (3) Fasilitasi kegiatan TMMD ke 93 di Kabupaten Karawang, Bogor,
Cirebon, Bandung, dan Bekasi; (4) Fasilitasi kegiatan BSMSS 23
kabupaten/kota wilayah PKO Kodam III Siliwangi kecuali Kota Bekasi dan Depok,
Kabupaten Bekasi (wilayah PKO Kodam Jaya); (5) Fasilitasi rapat
e
evaluasi TMMD dan BSMSS. kegiatan adalah kegiatan fasilitasi
Outco
m
pelaksanaan kegiatan TMMD dan BSMSS, adalah meningkatnya partisipasi
masyarakat dan peran lembaga kemasyarakatan desa
(7) Fasilitasi Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat, yang
dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 83.608.750 (83,61%) Output kegiatan adalah (1) Rakor pemberdayaan
adat dan nilai social budaya nasional; (2) terlaksananya monitoring dan
e
evaluasi dan; (4) terlaksananya Masyarakat Adat . kegiatan adalah
Outco
m
kegiatan adalah meningkatnya pemahaman dan implementasi nilai-nilai social
budaya dalam penyelenggaran pemerintahan desa.
(8) Kegiatan Fasilitasi Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) dan
Temu Kader Pemberdayaan Masyarakat, yang dilaksanakan oleh Badan
Pemberdayaan Masyarakat Desa dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 465.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 431.546.000
(92,81%). Output kegiatan adalah (1) terselenggaranya BBGRM di Prov.
Data Base Tanah Kas Desa yang dikuiti oleh 18 Kabupaten dan 1 Kota Banjar
sebanyak 40 orang, 1 (satu) kali Rapat Kerja Evaluasi Sistem Aplikasi Data Base
Tanah Kas Desa diikuti 18 Kabupaten dan 1 Kota Banjar sebanyak 40 orang, 2
(dua) kali Rapat Kerja Pembinaan Keuangan Desa sebanyak 200 orang terdiri dari
2 angkatan meliputi Angkatan 1 sebanyak 100 orang diikuti oleh 10
kabupaten/kota yaitu Kabupaten Cirebon, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten
Cianjur, Kabupaten Bandung, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka,
Kabupaten Kuningan, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Pangandaran dan
Kota Banjar serta Angkatan II sebanyak 100 orang diikuti oleh 9 kabupaten yaitu
Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Bogor,
Kabupaten Bekasi, Kabupaten Sumedang,
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-340
Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Karawang.
e
Outcom kegiatan adalah terinformasikannya aplikasi data base tanah kas
desa dan data desa untuk memudahkan aparatur pemerintahan
desa/kabupaten/kota dalam menginventarisasi data tanah kas desa dan data desa
secara tertib administrasi dan terbinanya sumber daya manusia perangkat desa
dalam pengelolaan keuangan desa dari perencanaan sampai dengan
pelaporan.
(6) Kegiatan Membangun Infrastruktur Perdesaan, yang dilaksanakan oleh Badan
Pemberdayaan Masyarakat Desa dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 3.971.265.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 3.808.405.000 (95,90%)
dan sisa anggaran sebesar Rp. 162.860.000. Output kegiatan adalah
terlaksananya Rapat Teknis dan Evaluasi kegiatan Fasilitasi Sarana dan
e
Prasarana Infrastruktur Perdesaan dan Monitoring dan Evaluasi. Outcom
(2) Penilaian Lomba Desa/Kel Tk. Nasional; (3) Hadiah Lomba Desa/Kel Juara; (4) Juara lomba d
Juara 1 Desa Cangkuang Kecamatan Leles Kabupaten Garut nilai hadiah Rp. 70.000.000; (6) Ju
Tugu Utara Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor nilai hadiah Rp. 55.000.000; (7) Juara 3 Desa
Kidul Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon nilai hadiah Rp. 45.000.000; (8) Jua
Cilandak Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta nilai hadiah Rp. 35.000.000Adapun Juar
Kelurahan (1) Juara 1 Kelurahan Pamoyanan Kecamatan Bogor Selatan K
nilai
hadiah Rp. 70.000.000; (2) Juara 2 Kelurahan Sukapura Kecamatan Kejaksan Kota
Cirebon nilai hadiah Rp. 55.000.000; (3) Juara 3 Kelurahan Keramat Kecamatan
Gunbung Puyuh Kota Sukabumi nilai hadiah Rp. 45.000.000; (4) Juara
4 Kelurahan Neglasari Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung
e
nilai hadiah Rp. 35.000.000. kegiatan adalah terlaksananya evaluasi
Outco
m
hasil program pembangunan pemerintah dan masyarakat baik dalam partisipasi
maupun keswadayaan.
(8) Kegiatan Dukungan Operasional Pemeritahan Desa, yang dilaksanakan oleh
Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 1.000.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 857.514.900 (85,75%).
Output kegiatan adalah (1) Bimbingan Teknis Pemerintahan Desa diikuti oleh
yang meliputi 46 (empat puluh enam) desa diluar kepentingan umum dan
belum diatur dalam Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2007
tentang Pedoman Pengelolaan Kekayaan Desa.
(g) Kurang lengkapnya data tanah kas desa di 18 Kab dan 1 Kota Banjar,
b.Solusi
hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 4 Tahun
2007 tentang Pedoman Pengelolaan Kekayaan Desa.
(g) Melakukan sosialisasi, fasilitasi tanah kas desa.
Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kelima terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan Sosial adalah sebagai berikut: Angka
Kemiskinan 9,18 persen; Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang
ditangani 483.442 jiwa; Jumlah Pekerja Anak 560.295 Orang.
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Verifikasi Proposal Bantuan Hibah, yang dilaksanakan oleh Dinas
Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 260.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 228.500.000 (87,88%).
Output kegiatan adalah terlaksananya kegiatan verifikasi Bantuan HIbah /
CPCL Yayasan / Panti Sosial Penerima Bantuan Hibah Tahun 2014 – 2015.
e
Outcom kegiatan adalah Terseleksinya proposal bantuan dari masyarakat.
(2) Kegiatan Bimbingan Sosial dan Keterampilan Bagi Penyandang Disabilitas, yang
dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 379.448.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 378.896.000
(99,85%). Output kegiatan adalah meningkatnya Pengetahuan, keterampilan
e
dan kemampuan bagi penyandang disabilitas. kegiatan adalah
Outco
m Terberdayanya penyandang disabilitas di Jawa Barat.
(3) Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Pelestarian Kepahlawanan, Keperintisan dan
Kesejahteraan Janda PKRI, yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi
Jawa Barat lokasi anggaran sebesar Rp. 363.750.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 358.827.000 (98,65%). Output kegiatan adalah
terlaksananyasantunan PKRI, Janda PKRI dan Keluarga Pahlawan serta
e
terpeliharanya Nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kejuangan. Outcom
bagi lanjut usia sehingga mereka dapat melaksanakan hari tuanya dengan
tentram dan bahagia di dalam rumah perlindungan sosial selama 12 bulan.
e
Outcom kegiatan adalah terlayaninya, terlindunginya dan tersantuninya
lanjut usia dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya
(5) Kegiatan Layanan dan Pemberdayaan Sosial Remaja di Balai Pemberdayaan
Sosial Bina Remaja (BPSBR) dan Sub Unit Rumah Pemberdayaan, yang
dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 3.261.218.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 3.202.490.323 (98,20%). Output kegiatan adalah terpenuhi dan
e
terlindunginya 360 remaja putus sekolah. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya pengetahuan dan kemampuan serta perubahan sikap dan
tingkah laku Remaja Putus Sekolah.
(6) Kegiatan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat di Balai Rehabilitasi Sosial
Penyandang Cacat Cibabat Cimahi, yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.823.999.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 1.821.593.000 (99,87%). Output kegiatan
Rehabilitasi Sosial bagi Anak Nakal / ABH sebanyak 100 orang sehingga dapat
menjalankan fungsi dan peran sosialnya secara layak dan wajar di masyarakat.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya kemampuan sosial terhadap anak
yang berhadapan dengan hukum
(13) Kegiatan Fasilitasi Penanganan Anak Jalanan Terpadu Bersama Kabupaten /
Kota di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa
Barat alokasi anggaran sebesar Rp. 248.250.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 247.710.000 (99,78%). Output kegiatan adalah Tertanganinya masalah
e
kesejahteraan sosial anak jalanan di Jawa Barat. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya fungsi dan peran sosial anak jalanan secara layak dan wajar di
masyarakat.
(14) Kegiatan Fasilitasi Pendampingan Program Keluarga Harapan (PKH), yang
dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan anggaran
sebesar Rp. 1.000.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 944.330.750
(94,43%). Output kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan, kemampuan
serta keterampilan petugas pendamping PKH dalam mewujudkan
e
kesejahteraan sosial Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM). kegiatan
Outco
m
adalah terpenuhi pengetahuan, kemampuan serta keterampilan petugas
pendamping PKH dalam mewujudkan kesejahteraan sosial.
(15) Kegiatan Rehabilitasi Sosial Korban Narkotika, Psikotropika, Zat Adiktif Lainnya
(NAPZA) BRSPP Lembang Bandung Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas
Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 2.255.160.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 2.016.279.400 (89,41%).
Output kegiatan adalah Adanya perubahan sikap hidup eks Korban Narkotika
sebanyak 95 orang sehingga dapat menjalankan fungsi sosialnya secara layak
e
dan wajar dalam masyarakat. kegiatan adalah Terlayaninya dan
Outco
m
terhabilitasi korban penyalahgunaan NAPZA.
(16) Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan Keluarga Miskin dalam Kelompok Usaha
Bersama (KUBE), yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 140.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 140.000.000 (100%). Output kegiatan adalah terlaksananya kegiatan
administrasi kegiatan,identifikasi,bimbingan sosial bagi KBS keluarga
e
miskin,monitoring dan pelaporan. kegiatan adalah meningkatnya
Outco
m
kemampuan dan keterampilan Keluarga Miskin dalam mewujudkan
kesejahteraan sosial secara mandiri.
(17) Kegiatan Fasilitasi dan Perlindungan Sosial Anak Terlantar di Luar Balai, yang
dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 237.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 236.670.000
(99,86%). Output kegiatan adalah meningkatnya perlindungan terhadap anak
e
terlantar dan berkurangnya jumlah keterlantaran anak. kegiatan
Outco
m
adalah terpenuhinya perlindungan terhadap anak terlantar dan berkurangnya
jumlah keterlantaran anak.
(18) Kegiatan Meningkatkan Pengetahuan, Kemampuan dalam rangka Pelayanan
dan Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial di Luar Balai, yang dilaksanakan oleh Dinas
Sosial Provinsi Jawa Barat alokasi anggaran sebesar Rp. 209.505.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 209.009.500 (99,76%). Output kegiatan
adalah terpenuhinya kebutuhan dasar operasional dalam mendukung
Outco
m kebutuhan sosial.
(26) Kegiatan Fasilitasi Penerimaan dan Penyaluran di Balai Pemberdayaan Sosial Bina
Remaja (BPSBR) dan Sub Unit Rumah Pemberdayaan, yang dilaksanakan
oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 559.250.000 realisasi anggaran sebesar Rp.559.250.000 (100%). Output
e
kegiatan adalah Terseleksi dan tersalur calon binaan. Outcom kegiatan
adalah Terberdayakan PMKS dalam pemenuhan kebutuhan sosialnya.
(27) Kegiatan Fasilitasi Penerimaan dan Penyaluran Korban Penyalahgunaan
Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif Lainnya (NAPZA) BRSPP Lembang
Bandung Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 242.520.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 220.462.000 (90,90%). Output kegiatan adalah Terseleksi dan tersalur
e
kelayan calon binaan. kegiatan adalah terlaksananya pemberdayaan
Outco
m
PMKS dalam pemenuhan kebutuhan sosial.
(28) Kegiatan Fasilitasi Perlindungan Lanjut Usia Terlantar di Luar Balai, yang
dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 150.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 138.090.000
(92,06%). Output kegiatan adalah Terseleksinya LKS LU yang akan menerima
bantuan Termonitorn ya LU yang mendapat bantuan terbantunya Lanjut Usia
e
di Luar Balai. kegiatan adalah Terbantunya lanjut usia di luar panti
Outco
m
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
(29) Kegiatan Rehabilitasi Sosial Wanita Tuna Susila di BRSKW dan Sub Unit Rumah
Rehabilitasi Sosial, yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.747.382.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 1.737.983.550 (99,46%). Output kegiatan adalah Terbina klien
balai/sub unit belum memadai jika dibandingkan dengan jumlah kelayan yang
harus ditangani.
b. Ketersediaan gedung/bangunan untuk pelayanan Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS) masih terbatas bahkan belum tersedia.
c. Belum memiliki Gedung/bangunan balai/sub unit Rumah Perlindungan
Sosial Wanita (RPSW) untuk wanita korban trafficking dan korban tindak
adalah Terlaksanakan tugas dan fungsi organisasinya secara baik dan dapat
memperluas jangkauan pelayanan UKS di daerahnya masing-masing.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan,keterampilan dan
kemampuan karang taruna, PSM dan Orsos dalam mewujudkan kesejahteraan
secara mandiri dan dapat melaksanakan fungsi organisasinya secara baik dan
dapat memeperluas jangkauan pelayanan kesejahteraan sosial di daerahnya
masing-masing.
(3) Kegiatan Bimbingan Teknis Pendayagunaan Sumber Dana Sosial, yang
dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan anggaran
sebesar Rp. 200.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 199.294.000
(99,65%). Output kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan dan
kemampuan masyarakat mengenai Undian Gratis Berhadian (UGB) dan
e
Pengumpulan Uang atau Barang (PUB). kegiatan adalah
Outco
m
bertambahnya pemahaman tentang pembangunan kesejahteraan sosial.
Outco
m tersusunnya kelembagaan dan TUPOKSI LKP2KS.
(6) Kegiatan Fasilitasi Penyuluhan dan Bimbingan Sosial, yang dilaksanakan oleh
Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 345.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 344.074.440 (99,73%).
Output kegiatan adalah Terinformasikannya pembangunan bidang
e
kesejahteraan sosial bagi pelaku Usaha Kesejahteraan Sosial. Outcom
forum OPD yang dikuti oleh 70 orang peserta dari kabupaten/kota, rapat
gabungan Mitra Praja Utama sebanyak 2 (dua) kali yang dikuti 8 orang
aparatur BPBD Provinsi Jawa Barat serta monitoring dan evaluasi bidang
e
kebencanaan di wilayah Jawa Barat. kegiatan adalah terfasilitasinya
Outco
m
dan terkoordinasinya bidang kebencanaan di Jawa Barat.
(14) Kegiatan Penyediaan Logistik dan Alat-alat Evakuasi Untuk Penanggulangan
Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa
Barat, dengan alokasi anggaran Rp. 1.195.276.000 dengan realisasi sebesar
Rp. 1.189.675.000 (99,53%). Output kegiatan adalah tersedianya kebutuhan
dasar hidup korban bencana berupa pengadaan tikar 1.500 lembar; mie instan
sebanyak 50.000 bungkus; minyak goreng sebanyak 2.500 liter; kecap
sebanyak 2.500 botol; saus 2.500 botol; karung plastik @50 kg sebanyak 15.000
lembar; karung pelatik @25 kg sebanyak 30.000 lembar; Sarden/tuna sebanyak
10.000 kaleng; bubur bayi sebanyak 8.500 sashet; susu bayi 3.000 dus; air
mineral sebanyak 60.000 botol dan selimut sebanyak 5.000 lembar.
e
Outcom kegiatan adalah tertanggulangi kebutuhan masyarakat korban
bencana secara cepat dan tepat sasaran serta tersedianya logistik dan
peralatan penanggulangan bencana.
(15) Kegiatan Penanggulangan Banjir dan Tanah Longsor, Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan alokasi
anggaran Rp. 997.050.000 dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 991.365.600
(99%). Output kegiatan adalah penyediaan bantuan bagi korban bencana
e
banjir dan tanah lonsor di 26 kabupaten/kota di Jawa Barat. Outcom
b.Solusi
(a) Memfasilitasi kabupaten/kota untuk mengalokasikan anggaran dalam
penanggulangan bencana.
(b) Meningkatkan indeks alokasi anggaran untuk pemulangan orang terlantar
terutama yang berasal dari luar Provinsi Jawa Barat.
(c) Mengoptimalkan sarana prasarana gudang yang ada serta mengusulkan biaya
rehabilitasi gudang.
Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kelima terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk Urusan Kebudayaan adalah sebagai berikut:
Jumlah Karya Seni dan Budaya yang didaftarkan untuk memperoleh HAKI/ Sertifikat Badan
Internasional 3 buah;
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Pengembangan Nilai Budaya
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Pelestarian Permuseuman dan Kepurbakalaan Jawa Barat, yang
dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 450.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 407.919.900 (90,65%). Output kegiatan adalah Penilaian Pengajuan dan
Barat berupa karya budaya yang diusulkan Topeng Jawa Barat; Penyusunan Buku
Upacara Adat di Jawa Barat ini perlu didokumentasikan sebagai bahan informasi
menjadi database kebudayaan, proses penyusunan kerjasama dengan tim
yang memiliki kompetensi baik secara pengalaman maupun pendidikan
sebagai pengumpul,pengolah dan penyusun sebanyak 500 eksemplar; Napak
Tilas Sejarah di Jawa Barat dalam rangka meningkatkan apresiasi dan publikasi
nilai-nilai sejarah, sekaligus memperingati hari kebangkitan nasional dan
pendidikan nasional sebanyak 1 kali; Monitoring Festival Keraton Nusantara
dalam rangka memonitor dari mulai persiapan, pelaksanaan dan evaluasi
penyelenggaraan FKN IX terhadap keraton di Jawa Barat sebagai kontingen FKN
yang dilaksanakan di NTB sebanyak 1 kali; Pencetakan Buku Kujang semula
akan dilakukan pencekan buku kujang, namun karena ketidaksesuaian harga
satuan dan volumenya maka dilakukan perubahan peruntukkannya menjadi
buku kebudayaan sebanyak 320
e
eksemplar. Outcom kegiatan adalah terlaksananya dan terpublikaisnya
peninggalan kepurbakalaan, dan nilai tradisi di Jawa Barat.
(4) Kegiatan Kegiatan Pelatihan SDM Kebudayaan , yang dilaksanakan oleh Dinas
Pariwisata dan Budaya Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 100.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 99.999.000 (100%).
Output kegiatan adalah terselenggaranya Pelatihan Manajemen Museum yang
Penanganan Situs di Area Genangan Waduk Jatigede 15 situs dan Penataan Lahan Situs
Penanganan Situs di Area Genangan Waduk Jatigede sebanyak
e
15 situs. kegiatan adalah tertanganinya situs cagar budaya yang
Outco
m
berada di daerah calon genangan Waduk Jatigede Kabupaten Sumedang.
(9) Kegiatan Pengembangan Masyarakat berbasis kearifan Lokal melalui Kampung
Kasepuhan Jatigede, yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Budaya
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 750.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 254.380.000 (33,92%). Output kegiatan
adalah terlaksananya Kajian Pengembangan Kawasan Budaya di Jawa Barat
e
Selatan 1 kali. kegiatan adalah tersedianya fasilitas kampong
Outco
m
kasepuhan sebagai tempat berlangsungnya kreativitas pemberdayaan
masyarakat Jatigede melalui pemanfaatan kearifan lokal.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-359
(10) Kegiatan Persiapan Peran Serta Jawa Barat Sebagai Host Pengukuhan TMII
stige
Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Kategori "Best Pre " Oleh UNESCO,
yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 985.000.000 realisasi anggaran
sebesar sebesar Rp. 904.120.000 (91,79%). Output kegiatan adalah
terlaksananya Persiapan Peran Serta Jawa Barat Sebagai Host Pengukuhan TMII
Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Kategori "Best Prestige" Oleh
e
UNESCO. kegiatan adalah TMII ditetpkan sebagai Warisan Budaya
stige
Outco
m
Tak Benda Kategori "Best Pre " Oleh UNESCO.
(11) Kegiatan Perlindungan Koleksi Museum Negeri Sri Baduga Dinas Pariwisata
dan Budaya Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.
299.373.425 realisasi anggaran sebesar Rp. 297.009.425 (99,21%). Output
benda-benda tinggalan budaya Jawa Barat melalui kegiatan adalah Pameran Kain
Tenun Tingkat Nasional sebanyak 1 kali; Pameran Alat Musik Tingkat Nasional
sebanyak 1 kali; Pameran Regional Kepurbakalaan dan Permuseuman
e
MPU sebanyak 1 kali; Promosi Museum sebanyak 1 kali. kegiatan
Outco
m
adalah meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap Museum Sri Baduga.
(13) Kegiatan Fasilitasi Bidang Upacara PON XIX Tahun 2016 dan PERPANAS XV
Tahun 2016, yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Budaya
Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 615.650.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 435.522.000 (70,74%). Output kegiatan adalah
terfasilitasinya Bidang Upacara PON XIX Tahun 2016 dan PERPANAS XV Tahun
e
2016 di Jawa Barat sebanyak 1 kali. kegiatan adalah terpenuhinya
Outco
m
gambaran terhadap panitia teknis untuk melaksanakan kegiatan Bidang
Upacara dari mulai perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan.
(14) Kegiatan Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Upaya Pelestarian dan
pengembangan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal masyarakat Jawa Barat,
yang dilaksanakan oleh Dinas /Badan/Biro Pelayanan Sosial dasar Setda
Provinsi Jawa Barat. dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000
sebagai salah satu media informasi budaya, media pendidikan, obyek wisata
budaya, dan sarana penelitian;
(d) Masih banyaknya aset seni budaya Jawa Barat yang belum terinventarisasi
dan terdokumentasikan sehingga menyulitkan proses pengusulan HKI (Hak
atas Kekayaan Intelektual) atas asset seni budaya tersebut;
(e) Masih kurangnya sarana publik yang secara berkesinambungan
Jawa Barat serta merintis upaya pengusulan HKI atas berbagai asset seni
budaya di Jawa Barat;
(e) Melakukan upaya peningkatan frekuensi dan kualitas aktivitas museum yang
melibatkan peran serta masyarakat termasuk generasi muda dan siswa sekolah
yang dikemas melalui Gerakan Cinta Museum serta membuat sejumlah
event yang berupaya mengenalkan museum kepada publik di ruang publik
seperti mall atau department store dengan kemasan kekinian dan sasarannya
masyarakat umum menengah ke atas. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya
promosi eksistensi museum terhadap masyarakat dengan mengubah citra
museum ke pada konsep yang lebih kekinian; mengoptimalkan keberadaan
asset pemerintah dan ruang publik lainnya sebagai tempat berapresiasi di
bidang seni budaya.
(f) Dilakukan revitalisasi melalui eksplorasi dan inventarisasi nilai-nilai budaya
dan kearifan lokal Jawa Barat bekerjasama dengan para ahli dibidangnya,
Dibangunnya skema implementasi nilai-nilai budaya dan kearifan lokal pada
tingkatan sosial di Jawa Barat.
Penyusunan usulan HAKI Seni Tradisi Jawa Barat (Kendang) 1 usulan; Duta Seni
Pelajar Se-Jawa dan Bali 1 kali 140 peserta; Festival Seni Tk Nasional 1 kali 25
peserta; Festival Drama Basa Sunda 1 kali 100 peserta; Pawai Budaya
e
Nusantara 1 kali 100 peserta kegiatan adalah tertanganinya seni
Outco
m
tradisional Jawa Barat melalui penyusunan usulan seni tradisi Jawa Barat dan
meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.
(3) Kegiatan Penanganan Seni Kontemporer dan Perfilman di Jawa Barat yang
dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi Jawa Barat
dengan anggaran sebesar Rp. 300.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 272.450.000 (90,82%). Output kegiatan adalah terselenggaranya
Pencapaian Indikator Kinerja Daerah pada Misi Ketiga terhadap Penyelenggaraan Urusan
Statistik adalah : Persentase pemenuhan kebutuhan data/informasi/statistik Daerah
100%. Indikator tersebut dicapai melalui Program Pengembangan data/Informasi/
Statistik Daerah.
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Penyusunan Perubahan anggaran fixed cost Belanja Pegawai Tahun
Anggaran 2014 dan perencanaan Perubahan Fixed cost Belanja Pegawai Tahun
2014. yang dilaksanakan oleh Biro Keunagan Provinsi Jawa Barat
dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 146.350.000 realisasi anggaran sebesar
Rp.142.202.500,- (97,17%). Output kegiatan adalah tersusunnya
e
Dokumen/Data rencana Belanja Pegawai. kegiatan adalah
Outco
m Dokumen/Data Belanja Pegawai.
(2) Kegiatan Rekonsiliasi Pendapatan Sektor Pajak Daerah, yang dilaksanakan oleh
Biro Keunagan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 800.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp.798.588.000,- (99,82%).
Output kegiatan adalah tersusunnya pelaporan penerimaan dan pendapatan
e
sektor pajak dengan CPDP se-Jawa Barat. kegiatan adalah Berita
Outco
m acara Rekonsiliasi Pajak Daerah.
(3) Kegiatan Pemutakhiran Data dan Fasilitasi Pengelolaan Belanja Pegawai
Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Biro Keunagan
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.355.970.000
realisasi anggaran sebesar Rp.1.355.068.200,- (99,93%). Output kegiatan
adalah tersusunnya dan Updating Data Belanja pegawai seluruh satuan kerja
e
perangkat Daerah dilingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Outcom
kegiatan adalah Data Updating Belanja pegawai seluruh satuan kerja perangkat
Daerah dilingkungan pemerintah Provinsi Jawa Barat.
(4) Kegiatan Fasilitas, Sinkronisasi dan Konfirmasi Pendapatan Daerah, yang
dilaksanakan oleh Biro Keunagan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.038.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp.892.611.912,- (85,99%). Output kegiatan adalah tersusunnya pelaporan
penerimaan dan pengeluaran Kas dengan OPD dan CPDP se-Jawa Barat,
e
Outcom kegiatan adalah Dokumen laporan bulanan penerimaan dan
pengeluaran Kas.
(5) Kegiatan Penyusunan Laporan DAU, Tabungan Perumahan, IWP dan PPh Pasal
21. yang dilaksanakan oleh Biro Keunagan Provinsi Jawa
Barat ,dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 375.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp.359.309.582,- (95,82%). Output kegiatan adalah terkoordinasinya data
pegawai sebagai dasar perhitungan Dana Alokasi Umum (DAU) dan laporan-
e
laporan pemerintah Daerah ke Pemerintah Pusat, Adapun kegiatan
Outco
m
adalah meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan Daerah antara
pemerintah Daerah dengan pemerintah pusat.
(6) Kegiatan Pengembangan Aplikasi untuk Integrasi Sistem (Simpeg, SAPK dan
SIPKD) yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi
Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 500.000.000, realisasi
anggaran sebesar Rp. 272.700.000 (54.54%). Output Integrasi Sistem
kepegawaian dengan SIPKD (Keuangan) dan SAPK (BKN) 1 paket, Rekonsiliasi
e
Data Simpeg dengan SIPKD dan SAPK 1 paket. Outcom kegiatan adalah
terdistribusinya informasi kepegawaian kepada seluruh PNS Pemerintah
Provinsi Jawa Barat dan meningkatnya kemampuan SDM.
(7) Kegiatan Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem Absensi (Daftar Isi)
Terintegrasi Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Badan
Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 850.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 747.304.000
(87,92%). Output pengembangan Sistem Absensi Terintegrasi 5 paket,
identifikasi dan monitoring evaluasi statistik perikanan dan kelautan Jawa Barat
selama 1 (Tahun), terlatihnya petugas statistik perikanan sebanyak 28 orang,
terlaksananya validasi data statistik perikanan budidaya yang diikuti oleh
petugas dari 27 kabupaten/kota, terlaksananya validasi data statistik perikanan
tangkap yang diikuti oleh petugas dari 27 kabupaten/kota dan 2 (dua) PPN,
tersedianya buku Tahunan statistik sebanyak 30 buah dan buku saku Tahunan
e
statistik 40 buah. kegiatan adalah meningkatnya penyajian data
Outco
m
statistik perikanan dan kelautan Jawa Barat sebesar 100%.
(12) Kegiatan Penyusunan Informasi Bidang Industri dan Perdagangan, yang
dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 503.820.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 500.253.600 (99,29%). Output kegiatan adalah terlaksananya
Pendataan Informasi Bidang Industri dan Perdagangan, Buku Unggulan
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-370
KUMKM
e
ormasi
Industri dan Perdagangan serta Grand Desain Industri. Outcom kegiatan
dan Data/Inf
adalah meningkatnya pelayanan informasi bidang industri dan perdagangan.
aan angan
(13) KegiatanPengelol Pengemb yang
dilaksanakan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran setelah perubahan adalah sebesar Rp. 200.000.000 Adapun
realisasi anggarannya mencapai sebesar Rp. 199.568.000 (99,78%), Output
pengembangan dan pengelolaan website 1 kali, 5 tenaga ahli, 1 website; pengelolaan Tour
Information Centre 1 kali, 7 tenaga ahli, 3 lokasi TIC; peningkatan wawasan pengelola TIC se M
1 kegiatan.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-371
e
Outcom kegiatan adalah terlaksananya pengembangan data dan informasi
pemasaran pariwisata di Jawa Barat.
(17) Kegiatan Pengembangan Sistem ATISISBADA dengan alokasi anggaran sebesar
Rp 2.000.000.000 untuk Biro Pengelolaan Barang Daerah yang dilaksanakan
oleh Biro Pengelolaan Barang Daerah dengan realisasi sebesar
Rp 1.825.928.000 (91,29%). Output kegiatan adalah terwujudnya sistem
e
jaringan informasi pengelolaan barang daerah. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya efisiensi dan efektifitas pengelolaan barang milik daerah.
(18) Kegiatan Penyusunan Data Statistik dan Informasi Peternakan yang
dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 139.450.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 133.200.000
(95,52%). Output kegiatan pencetakan buku statistik peternakan tahun 2013
sebanyak 200 buku, pencetakan buku saku peternakan sebanyak 100 buku, dan perbanyakan
CD statistik peternakan sebanyak 200 keping, serta pencetakan buletin mandala
peternakan sebanyak 500 eksemplar buletin informasi mandala peternakan dalam 2 edisi
masing-masing sebanyak
e
250 eksemplar. pelaksanaan kegiatan adalah tersedianya data
Outco
m
statistik dan informasi pembangunan peternakan yang akurat dan valid yang
dapat dimanfaatkan para pemangku kepentingan serta tersebarluasnya
informasi pembangunan peternakan di Jawa Barat melalui media cetak dan media
elektronik.
(19) Kegiatan Manajemen Data dan Statistik Sektor Energi dan Sumber Daya
Mineral, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat,
dengan anggaran sebesar Rp. 230.350.000 realisasi sebesar Rp. 223.669.500
(97.10%). Output kegiatan adalah Pemutakhiran data spasial dan non spasial,
2013. Buku Kondisi Ketenagakerjaan Jawa Barat 2012 – 2013, Buku Kompilasi
Dan Analisis Pdrb kabupaten/kota Menurut Lapangan Usaha 2012 – 2013, Buku
Kompilasi Dan Analisis Indikator Makro kabupaten/kota, Buku Data Basis Ipm
Jawa Barat, Buku Indeks Gini 2012 – 2013, Buku Publikasi Data Dan Informasi
Pembangunan Jawa Barat 2008 – 2013, Album Peta Tematik (Updating),
Buku Skor Ketahanan Pangan Dan Pola Pangan Harapan.
e
Outcom kegiatan adalah terwujudnya Satu Data Pembangunan Jawa Barat.
(22) Kajian Analisis Pembangunan Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat , dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 450.100.000 realisasi keuangan sebesar
Rp. 447.793.500 (99,49%). Output kegiatan adalah Dokumen Analisis Input
Output kegiatan adalah Jawa Barat, Dokumen Analisis Kemiskinan di Jawa
adalah petugas yang sudah akan memasuki tahap pensiun, sehingga sasaran
yang diinginkan tidak terpenuhi; 2) Kurangnya sarana dan prasarana yang
dimiliki petugas dalam pengumpulan data di lapangan, seperti : alat ubinan yang
banyak rusak, alat kendaraan/motor kurang sehingga tidak bisa mendata
daerah yang sulit dijangkau; 3) Adanya otonomi daerah, sehingga
masing-masing kabupaten/kota memiliki struktur organisasi yang berbeda-
beda, dimana ada beberapa petugas pengolah data di lapangan yang
dilakukan oleh penyuluh yang berada di bawah instansi Badan Penyuluhan
b.Solusi
(a) Penambahan anggaran untuk kegiatan Manajemen Data dan Statistik sektor
Energi dan Sumber Daya Mineral.
(b) Meningkatkan koordinasi antar petugas, baik melalui forum rapat koordinasi
Provinsi Jawa Barat sebanyak 21 orang yang sudah diusulkan sejak Tahun
2012 mengusulkan kembali formasi jabatan arsiparis sesuai dengan
kebutuhan dan meningkatkan peran tenaga teknis pengelola kearsipan;
(b) Belum tertibnya implementasi penyusutan arsip oleh masing-masing OPD
sebagai pencipta arsip yaitu sebanyak 57 OPD Provinsi Jawa Barat sehingga
penyelenggaraan kearsipan pemerintah daerah belum optimal. Solusinya
meningkatkan bintek penyusutan arsip dan pembinaan kearsipan dinamis;
(c) Keberadaan record center (pusat penyimpanan arsip dimasing-masing OPD
Pencapaian Indikator Kinerja Daerah pada Misi Kesatu terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan Perpustakaan adalah sebagai berikut:
Tingkat Pembinaan Teknis kelembagaan semua jenis perpustakaan di Jawa Barat sebesar 300
unit, sedangkan jumlah judul koleksi bahan perpustakaan di Jawa Barat sebanyak 2.100 judul.
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Optimalisasi Layanan Otomasi Perpustakaan Bapusipda Jabar, yang
dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 660.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 639.198.000 (97%). Output kegiatan adalah
2 kali untuk 200 peserta, Penumbuhan minat baca anak usia dini melalui bahan
bacaan di 50 PAUD, Safari gerakan membaca ke 8 lokasi (Kab Garut, Kab
Pangandaran, Kab Ciamis, Kab Indramayu, Kab Cirebon, Kab Bandung Barat,
Kota Sukabumi, Kota Bandung), Peningkatan kompetensi tenaga perpustakaan
sebanyak 27 orang melalui pertemuan ilmiah kepustakawanan dan orientasi
pengembangan budaya baca, Pembuatan 1 buah iklan dan penayangan iklan
e
layanan masyarakat sebanyak 167 kali. kegiatan adalah terwujudnya
Outco
m
pembudayaan kegemaran membaca masyarakat di Jawa Barat.
(6) Kegiatan Pengadaan Buku Koleksi Perpustakaan Bapusipda, yang dilaksanakan
oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat ,
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.500.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 1.460.853.907 (97,39%). Output kegiatan adalah terlaksananya
pengadaan bahan perpustakaan (buku dan non buku) untuk Bapusipda Provinsi
Jawa Barat sebanyak 21 subjek, terbitan literatur sekunder sebanyak 4 terbitan
e
literatur sekunder. kegiatan adalah meningkatnya bahan
Outco
m
perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan pemustaka.
(7) Kegiatan Pelestarian Karya Cetak dan Karya Rekam Khasanah Budaya Jawa
Barat serta Implementasi UU No. 4 Tahun 1990, yang dilaksanakan oleh
Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 400.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 384.147.801 (95,43%). Output kegiatan adalah tersedianya pengadaan
koleksi Jawa Barat sebanyak 150 eks, 3 subjek koleksi pojok Jawa Barat,
penggandaan koleksi langka sebanyak 50 eks, penggandaan koleksi digital pojok
Jawa Barat sebanyak 200 judul, terlaksananya Pameran koleksi pojok Jawa Barat
dan buku langka sebanyak 2 kali, terlaksananya layanan deposit hari Sabtu
sebanyak 48 kali, gerakan ngamumule terbitan tentang Jawa Barat dan buku
langka sebanyak 1 kali, terlaksananya iklan layanan masyarakat
e
(ILM) perpustakaan deposit sebanyak 1 kali. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatkan pelestarian karya cetak dan karya rekam hasil implementasi UU No.
4 Tahun 1990.
Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kesatu terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan Keagamaan adalah tingkat Harmonisasi
kerukunan Antara Umat Beragama 3,6 poin;
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
(6) Kegiatan Fasilitasi dan Pembinaan Rohani Islam Sekolah, yang dilaksanakan
oleh Biro Pelayanan Sosial dasar Setda Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 700.000.000 dengan realisasi sebesar
Rp. 642.515.000 (91,79%). Output kegiatan adalah
Penyusunan Buku
e
Panduan ROHIS dan Pelaksanaan Pelatihan Pengurus ROHIS. Outcom
kegiatan adalah meningkatkan pemahaman dan pengamalan agama
dikalangan siswa di Jawa Barat.
Outco
m Jawa Barat
4.1.28 Urusan Kelautan dan Perikanan
Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kedua terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan Kelautan dan Perikanan adalah sebagai
berikut: produksi perikanan dan kelautan sebesar 1.228.413 Ton, yang terdiri dari
produksi budidaya 1.010.126,10 Ton dan produksi penangkapan sebesar 218.287,64 Ton;
serta produksi garam sebesar 336.614,73 Ton. dan jumlah pulau yang terawasi ada
4 (empat) pulau, yaitu Pulau Biawak, Pulau Gosong, dan Pulau Candikian di Kabupaten
Indramayu, serta Pulau Nusa Manuk di Kabupaten Tasikmalaya.
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut :
1. Program Pengembangan Budidaya Perikanan
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya yang dilaksanakan oleh
Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.783.740.000 dan realisasi anggaran sebesar
Rp. 1.715.423.860 (96,17%). Output kegiatan adalah terlaksananya Temu
peningkatan produksi benih ikan air payau dan laut melalui kegiatan
pengadaan peralatan Hatchery, pagar kolam, rehab atap dan Instalasi bak
pemijahan, kirmir kolam calon induk, freezer, lemari pendingin pakan larva,
timbangan elektronik; terfasilitasinya demfarm Udang Vanname melalui
pengadaan pompa submersible 4” 1 (satu) unit, 6” 1 (satu) unit, pompa EBARA
tersedianya produksi larva ikan patin siam 30.000.000 ekor untuk uji coba, hibah
dan PAD; tersedianya 1 (satu) paket teknologi pendederan I ikan patin siam
sistem vaksinasi dan benih patin 750.000 ekor ukuran 1 inchi untuk uji coba, hibah
dan PAD; tersedianya 1 (satu) paket teknologi pendederan II ikan patin siam
dengan sistem padat tebar berbeda dan benih patin 150.000 ekor ukuran 2 inchi
untuk uji coba dan hibah; tersedianya 1 (satu) paket teknologi pendederan III ikan
patin siam dan benih patin ukuran 5 inchi sebanyak 25.000 ekor untuk uji coba;
tersedianya 1 (satu) paket teknologi pembesaran patin siam dengan pakan
komersial; tersedianya 1 (satu) paket teknologi pembenihan ikan patin
pasupati; tersedianya 1 (satu) paket teknologi pembenihan ikan lele
sangkuriang sistem pembuahan buatan dan benih lele
kaji terap pencetakan calon induk ikan gurame unggul dengan sistem
hibridisasi di BPPBAT Tasikmalaya 1 (satu) kegiatan; terlaksananya kaji terap
jantanisasi ikan nilem di BPPBAT 1 (satu) kegiatan; terlaksananya fasilitasi
pembenihan ikan gurame unggul 1 (satu) kegiatan, terlaksananya fasilitasi
pembenihan ikan nilem unggul 1 (satu) kegiatan; terlaksananya fasilitasi
pembenihan ikan tawes unggul 1 (satu) kegiatan, terlaksananya fasilitasi
pendederan ikan gurame unggul 1 (satu) kegiatan; terlaksananya fasilitasi
pendederan ikan nilem unggul 1 (satu) kegiatan; terlaksananya fasilitasi
pendederan ikan tawes unggul 1 (satu) kegiatan; terlaksananya fasilitasi
pembesaran ikan gurame unggul 1 (satu) kegiatan; terlaksananya fasilitasi
pembesaran ikan nilem unggul 1 (satu) kegiatan; terlaksananya fasilitasi
pembesaran ikan tawes unggul 1 (satu) kegiatan; terlaksananya pelatihan
teknologi budidaya ikan gurame sebanyak 2 (dua) angkatan (40 peserta);
terlaksananya jejaring pemuliaan Ikan Gurame Nasional yang diikuti 80
peserta; terlakananya fasilitasi penerapan ISO 9001:2008 melalui kegiatan
e Tr e
Surveilan 1 (satu) kegiatan, In Hous aining 1 (satu) kegiatan.
Outco
m
kegiatan adalah meningkatnya produksi budidaya ikan gurame (500.000 ekor uk
1-2 cm, 50.000 ekor uk 3-5 cm, 25.000 ekor uk 8-12 cm), nilem (500.000 ekor uk
1-2 cm, 50.000 ekor uk 3-5 cm, 25 ekor uk 8-12 cm, dan tawes (500.000 ekor uk
1-2 cm, 50.000 ekor uk 3-5 cm, 25.000 ekor uk 8-12 cm).
(8) Kegiatan Pelayanan Dasar Peningkatan Produksi Ikan di Balai Pengembangan
Budidaya Air Tawar (BPBAT) Subang, yang dilaksanakan oleh Dinas
Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 1.441.100.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.440.819.040
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-388
(99,98%). Output kegiatan adalah terpenuhinya pakan
sebanyak 14.094 kg untuk 3900 kg induk ikan Patin dan 14.002 kg pakan
tambahan; terpenuhinya pakan sebanyak 12.521 kg untuk induk Lele Sangkuriang
sebanyak 1600 kg dan 10.127 kg pakan tambahan; terpenuhinya pakan sebanyak
15.000 kg untuk calon induk ikan Lele Sangkuriang sebanyak 2400 kg dan 13.407
kg pakan tambahan; terpenuhinya pakan sebanyak 11.037 kg untuk calon induk
sebanyak 1400 kg; terpenuhinya pakan calon induk Lele lokal sebanyak 7239
e
kg di BPBAT dan 11.000 kg pakan tambahan. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya produksi induk dan calon induk ikan Patin, ikan Lele
Sangkuriang, dan Lele lokal sebesar 15%.
(9) Kegiatan Pelayanan Dasar Peningkatan Produksi Ikan di Balai Pengembangan
Benih Ikan Air Tawar (BPBIAT) Purwakarta, yang dilaksanakan oleh Dinas
Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 793.300.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 780.622.000
(98,40%). Output kegiatan adalah tersedianya pakan 24.300 kg untuk
3 (tuga) ekor, alat perikanan 1 (satu) set, dan pakan ikan hias 4 (empat) ton;
terlaksananya pendederan Ikan Hias (Koi, Koki, dan Komet) melalui pengadaan
paka tepung 1.5 ton, pakan benih 2,5 ton, pupuk organik 900 karung, pupuk
unorganik 500 kg, kapur 600 kg, garam 500 kg, dan probiotik 195 liter,
penambahan pakan tepung 500 kg dan pakan benih 750 kg; terlaksananya
pengembangan budidaya ikan di KJA melalui pengadaan pellet 14,5 ton,
penambahan pellet 4 ton; terlaksananya pengembangan Ikan Langka (Kancra,
Lalawak, Beureum Panon, Tagih, Tambakan dan Sepat) melalui pengadaan pellet
10 ton, induk ikan Kancra 70 kg, penambahan pellet 3 (tiga) ton.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya ketersediaan benih dan calon induk
ikan tropic level rendah dan ikan hias (benih ikan Koi layak jual 5000 ekor, benih
ikan Koki 2500 ekor, benih ikan Komet 4000, calon induk Koi Grade A-C 100 ekor,
calon induk ikan Komet Grade A-C 2 (dua) ekor, 50 ekor calon induk ikan Kancra
dan Tambakan, 500 ekor calon induk ikan Beureum Panon dan Tagih, 500 ekor
calon induk ikan Tambakang dan 1000 ekor calon induk Sepat.
(11) Kegiatan Pelayanan Dasar Peningkatan Produksi Ikan di Balai Pengembangan
Budidaya Air Payau dan Laut (BPBPAPL) Karawang, yang dilaksanakan oleh
Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 839.806.000 dan realisasi anggaran sebesar
Rp. 804.391.000 (95,78%). Output kegiatan adalah terlaksananya
penyediaan pakan produksi induk Nila Salin melalui pengadaan kapur 1800 kg,
vitamin C 4 (empat) kg, suplemen makanan 50 kg, saponin 300 kg, pakan induk
(pellet) 6000 kg, pupuk organic 3000 kg, pupuk anorganik 1500 kg, induk ikan Nila
15 paket; terlaksananya penyediaan pakan benih Nila Salin melalui pengadaan
kapur 1000 kg, vitamin C 5 kg, suplemen makanan 70 kg, saponin 300 kg, pakan
benih (pellet) 7.500 kg, pakan tepung 760 kg, pupuk organik 2.000 kg, pupuk
anorganik 1.000 kg, terlaksananya penyediaan pakan benih bandeng melalui
pengadaan obat pengendali siput 61 liter, vitamin C 2 (dua) kg, suplemen
makanan 50 kg, penetral air 100 kg, saponin 200kg, pakan benih 10.800 kg,
pupuk organic 3.100 kg, pupuk anorganik 2.000 kg,; terlaksananya
penyediaan kepiting soka melalui pengadaan plastic panen 17 kg, kapur 2.000 kg,
vitamin C 10 kg, saponin 300 kg, pakan rucah 1.800 kg; terlaksananya penyediaan
pakan awal melalui pengadaan 3 kg vitamin C, 1.000
e
kg kapur, 50 kg probiotik, 300 kg saponin dan 3.000 kg pakan benih. Outcom
kegiatan adalah meningkatnya ketersediaan induk dan benih ikan nila salin, ikan
bandeng, kepiting soka dan bawal di BPBAPL yang berkualitas melalui penyediaan
pakan yang optimal (30 paket induk nila salin, 2.000.000 larva ikan nila salin,
3.000.000 ekor bandeng penggelondongan, 2.000 kg kepiting soka, 20.000 ekor
bawal).
(12) Kegiatan Pelayanan Dasar Peningkatan Produksi Ikan Balai Pengembangan
Benih Ikan Air Payau dan Laut (BPBIAPL) Pangandaran yang dilaksanakan oleh
Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 900.000.000 dan realisasi anggaran sebesar
Rp. 884.248.000 (98,25%). Output kegiatan adalah terlaksananya
kegiatan adalah meningkatnya ketersediaan benih ikan gurame, nilem dan tawes
yang berkualitas (Gurame 500.000 ekor uk 1-2 cm, 20.000 ekor uk 3- 5cm, 10.000
ekor uk 250gr, 10.000 ekor uk 8-12cm; Nilem 750.000 ekor uk 1- 3cm, 25.000
ekor uk 20gr; Tawes 750.000 ekor uk 1-3 cm, 25.000 ekor uk 3- 5cm, dan 15.000
ekor uk 100gr).
(14) Kegiatan Pengembangan Budidaya Ikan Hias (TKW-12) di WKPP I yang
dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000 dan realisasi anggaran sebesar
Rp. 996.171.250 (99,62%). Output kegiatan adalah terlaksananya
Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kedua terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan Pertanian adalah sebagai berikut: Nilai
Tukar Petani 104,46; Jumlah Produksi Padi 11.587.631 Ton; Produktifitas Padi 58,93
Kwintal/hektar; sedangkan untuk palawija pada tahun 2014 jabar menyumbang produksi
jagung sebanyak 1,02 juta ton lebih pipilan kering dengan produktivitas 72,84
kuintal/Ha, dan produksi kedelai sebanyak 108 ribu ton lebih biji kering dengan
produktivitas mencapai 15,41 kuintal/Ha. lebih tinggi bila dibandingkan dengan tahun 2013
yang mencapai produksi sebanyak 51 ribu ton lebih dengan produktivitas 14,34 kuintal/Ha.
Untuk tingkat produksi dan produktivitas komoditas perkebunan pada tahun
2014 mencapai 2,1%, Tingkat Produksi dan Produktivitas Komoditas Perkebunan
sebesar 2,1%; Produksi Daging sebanyak 647.178 ton; Produksi Susu sebanyak 228.774
ton; Produksi Telur sebanyak 206.194 ton.
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
DAS Ciatrum 1 Kegiatan, Rakor Model Konservasi Lahan dan Air di Wilayah DAS
Ciatrum 1 Kegiatan, Fasilitasi Model Konservasi Lahan dan Air Wilayah DAS
e
Ciatrum 1 Kegiatan. Outc
lingkungan di daerah aliran sungai Citarum serta diketahuinya kelayakan air yang
ada di sekitar DAS Citarum.
(2) Penyediaan Benih Padi Bersertifikat di Jawa Barat pada BPB Padi, yang
dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa
Barat dengan anggaran sebesar Rp. 1.400.000.000 dan realisasi
Rp. 1.378.456.750 (98,46%). Output kegiatan adalah Pelaksanaan
potong, sapi perah, domba, kambing, ayam buras dan itik) tingkat Jawa Barat
untuk diajukan ke lomba agribisnis peternakan tingkat nasional; dukungan temu
penyuluh; temu usaha agribisnis peternakan antara pelaku usaha/produsen di
Jawa Barat dengan konsumen di luar Jawa Barat; pembinaan pelaku usaha
pengolahan hasil peternakan di Jawa Barat, pembinaan organisasi
profesi/asosiasi peternakan di Jawa Barat; 5 (lima) event promosi hasil peternakan
di Jawa Barat dan luar Jawa Barat; gerakan minum
susu bagi 8.000 siswa/anak-anak usia sekolah dasar/MI di 4 (empat) wilayah
pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Barat; pembinaan pelaku inovasi
pengolahan dan pemasaran hasil peternakan 26 kabupaten/kota di Jawa Barat,
peningkatan wawasan 45 SDM pelaku usaha pengolahan hasil peternakan di Jawa
Barat, rapat koordinasi stabilisasi harga daging; pembangunan arena
e
promosi peternakan. kegiatan adalah Pengembangan Usaha
Outco
m
Peternakan adalah terseleksinya dan terbinanya kelompok peternak 6 (enam)
komoditi peternakan yaitu sapi perah, sapi potong, domba, kambing, itik dan
ayam buras yang berprestasi di Jawa Barat serta 4 (empat) kelompok ternak sapi
potong, kambing, itik dan ayam buras untuk diikutsertakan dalam lomba
kelompok peternak tingkat nasional, terfasilitasinya temu penyuluh terhadap
1.000 orang penyuluh, terselenggaranya kegiatan temu usaha agribisnis
peternakan, diperolehnya database kelembagaan peternakan di Jawa Barat
sebagai bahan penunjang pengembangan usaha di Jawa Barat, terbinanya 25
orang anggota organisasi profesi/asosiasi dibidang peternakan di Jawa Barat;
terpromosikan hasil-hasil produk peternakan di Jawa Barat dan Luar Jawa Barat;
terlaksananya “Gerakan Minum Susu” untuk meningkatkan kecerdasan sumber
daya manusia (SDM) anak-anak Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)
di 4 (empat) wilayah di Jawa Barat; terselenggaranya lomba inovasi pengolahan
dan pemasaran hasil peternakan di Jawa Barat, terbinanya pelaku usaha
pengolahan hasil peternakan di Jawa Barat, meningkatnya keterampilan 45
SDM pelaku usaha pengolahan hasil peternakan; terfasilitasinya rapat
koordinasi stabilisasi harga daging, terfasiltasinya arena promosi peternakan,
(14) Kegiatan Pengembangan Produksi Ternak di Jawa Barat, yang dilaksanakan
oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar Rp. 411.175.000 dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 387.574.500
(94,26%). Output kajian penyelamatan sapi pedet produksi Jawa Barat di
wilayah sentra budidaya ternak pada 4 kabupaten (Tasikmalaya, Kuningan,
e
Bandung dan Bandung Barat). kegiatan adalah terkoordinasinya
Outco
m
pengembangan budidaya ternak di 20 kabupaten/kota se Jawa Barat,
teridentifikasinya penguatan sistem rekording ternak melalui kajian penerapan
sistem rekording ternak pada 7 kabupaten (Tasikmalaya, Pangandaran,
Sukabumi, Cianjur, Subang, Sumedang dan Kuningan) sebagai sentra budidaya
sapi potong, teridentifikasinya data pedet sapi perah dan sapi potong.
(15) Kegiatan Fasilitasi Pakan dan Kebutuhan Dasar Balai Perbibitan dan
Pengembangan Inseminasi Buatan (BPPIB) Ternak Sapi Perah Bunikasih, yang
dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
dan itik selama 12 bulan; peralatan peternakan (Wing Band dan koran
Brooding periode Starter dan sekam/liter); Upah pegawai selama 12 bulan/1
Tahun honorarium tenaga harian lepas pemelihara ternak; dan jasa untuk uji
e
laboratorium pakan/ sampling. kegiatan adalah meningkatnya
Outco
m
produktivitas ternak ayam buras dan itik (produksi telur/hen days ayam buras
30. dan itik 35%.
(20) Kegiatan Pengujian Mutu Pakan Secara Laboratories di Balai Pengujian Mutu
Pakan Ternak Cikole Lembang, yang dilaksanakan oleh Dinas Peternakan
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 585.161.000,
realisasi anggaran sebesar Rp. 540.905.600 (92,44%). Output kegiatan
ketersediaan satu paket bahan kimia pengujian mutu pakan ternak; satu paket
peralatan laboratorium; kunjungan ke laboratorium pakan luar provinsi; lima ratus
exemplar leaflet, terlaksananya jasa konsultansi dan pre assesment
e
kegiatan adalah terujinya mutu bahan baku/pakan ternak sebanyak
Outcom service
1.063 sampel aktif dan passive di Jawa Barat, sehingga pelayanan
pengujian mutu bahan baku/pakan ternak di Jawa Barat meningkat sebesar
18.11% dibandingkan Tahun 2013 sebesar 900 sampel,
(21) Kegiatan Pengembangan Balai Perbibitan dan Pengembangan Inseminasi
Buatan Ternak Sapi Perah Bunikasih sebagai Pusat Pengembangan Teknologi
Bibit Sapi Perah Berkualitas yang dilaksanakan oleh Dinas Peternakan
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.000.466.250
realisasi anggaran sebesar Rp. 825.424.750 (82,50%). Output kagiatan
penyediaan 10 Ekor sapi Dara Siap IB, 1 (satu) set sarana IB dan embrio transfer,
1 (satu) set peralatan peternakan, 1 (satu) set peralatan laboratorium peternakan,
1 set peralatan pengolahan hasil pertanian, 1 (satu) set peralatan kesehatan
hewan, 1 (satu) set peralatan pemerahan, pengujian, proses dan pengolahan
susu; Alat dan bahan sosialisasi pembinaan peternak, manual
ractices
teknologi sapi perah dan; kursus pengolahan susu, study banding penerapan
rming eeding P
Good Fa Practices dan Good Br pada unit pembibitan
ternak di Jawa Tengah; penilaian bakal calon pejantan oleh Komisi Bibit
Nasional, pembinaan lapangan ke 6 (enam) kelompok peternak binaan.
e rmi ices,
r
a
c
t
i
c
e
s
Outcom ndling Peedingactices ng Pract
P kegiata
Good Br dan Good Ha n di Balai dan 6 (enam)
adalah
kelompok peternak binaan serta dihasilkannya 5mening
(Lima) ekor sapi jantan muda
katnyahasil aplkasi Inseminasi
berstatus nominasi bakal calon pejantan unggul,
penera
Buatan dan Transfer Embrio pan
(22) Kegiatan Pengembangan UPTD Sapi Perah dan HMT GoodCikole Lembang sebagai
Fa
pengembangan teknologi sapi perah dan hijauan makanan ternak berkualitas,
yang dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 889.505.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 884.251.250 (99.41%). Output kegiatan ketersediaan 1 (satu) set bahan
1 (satu) set bahan pengolahan limbah kotoran ternak; 1 (satu) set bahan
kemasan dan pengolahan air susu; sertifikasi produk olahan susu; serta
e
pembinaan dan monitoring ke kelompok binaan. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya ketersediaan jumlah bibit dasar sebesar 21,43%, bibit induk
sebesar 37,14% dan bibit sebar sebesar 34,29%, meningkatnya kualitas susu
yang dihasilkan sesuai dengan SNI, menurunnya kasus penyakit mastitis sub klinis
dari 5% menjadi 4,69%, serta meningkatnya pengetahuan dan wawasan
8 (delapan) kelompok binaan di 7 (tujuh) kabupaten/kota.
(23) Kegiatan Optimalisasi dan Pengembangan BPPT Sapi Potong Ciamis yang
dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 1.064.756.376 realisasi anggaran sebesar
Rp. 1.044.136.745 (98,06%). Output kagiatan ketersedian straw semen beku
kegiatan adalah 1). terpilihnya ternak bibit sebanyak 18 ekor dari 6 komoditi
ternak; 2). tersedianya roadmap pengembangan populasi sapi pasundan (sapi
stock
lokal Jawa Barat di Jawa Barat, melalui ketersediaan kajian penyusunan on
pengembangan foundati sapi Pasundan di BPPT Sapi Potong
Cijeungjing-Ciamis dan roadmap pengembangan sapi Pasundan di wilayah ne
basis populasi (buffer zo hutan dan pesisir Selatan) Jawa Barat; analisis
matrik kontekstual sebagai dasar penyusunan roadmap pemurnian dan ock
pengembangan Found ation st sapi Pasundan di BPPT Sapi Potong ck
Cijeungjing dan analisis matrik kontekstual sebagai dasar penyusunan roadmap
ion sto
pemurnian dan pengembangan Foundat sapi Pasundan di 11
kabupaten yaitu Kabupaten Ciamis, Tasikmalaya, Garut, Sumedang, Kuningan,
Majalengka, Purwakarta, Cianjur dan Sukabumi; 3). Ditetapkannya sapi
Rancah/ Pasundan sebagai rumpun/ galur ternak sapi lokal Jawa Barat dengan
Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor
Teh Pola Recovery di 11 Kabupaten, pertemuan teknis komoditas perkebunan kepada petani
perkebunan rakyat 4 komoditas (Karet, Kopi, Teh, danTebu) di 12 Kabupaten
masing-masing 2 kali, Pertemuan di Tingkat Provinsi 2 kali, pengawalan dan penyaluran
pupuk bersubsidi di 12 kabupaten/kota, Pengawalan pelaksanaan kegiatan
pengembangan tebu dalam rangka pencapaian swasembada gula di Jawa Barat (6
Kabupaten ), berupa pertemuan di TK Provinsi 2 kali, pertemuan Antisipasi Kebakaran Tebu
di 5 Wilayah PG masing-masing 2 kali dan monev pelaksanaan pengembangan Tebu di
6 Kabupaten, Pengawalan pelaksanaan Gerakan Penyelamatan Agribisnis Teh
Nasional (GPATN ) di 8 Kabupaten, berupa pertemuan koordinasi TK. Provinsi
3 kali, monev pelaksanaan kegiatan GPATN di 8 Kabupaten, Koordinasi dan
(b) Solusi
(a) Melakukan koordinasi antara Dinas Provinsi, Kabupaten, Penangkar dengan
kegiatan adalah Pembelian Alsintan Pra Panen 366 unit dan Cultivator 250
unit, Identifikasi dan Verifikasi CPCL Penerima Bantuan 366 kelompok tani,
Monitoring dan Pengawalan 5 bulan, Launching Bantuan Hibah Gubernur
e
Berupa Traktor Roda 2 Tahun 2014 1 kegiatan. kegiatan adalah
Outco
m
tersedianya Sarana Alsintan Pra Panen Traktor Roda 2 sebanyak 271 Unit
kepada 271 kelompok tani yang ada di 26 kabupaten/kota di Jawa Barat.
(4) SID Cetak Sawah di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar
Rp. 10.000.000.000 dan realisasi Rp. 9.617.377.000 (96,17%). Output
penyuluh dan 125 orang peternak, 75 orang pengurus DKM, 50 orang peserta
pelaku usaha, pertemuan, konsultasi, koordinasi, survey
e
kegiatan adalah yang diperoleh adalah tersedianya 1
kebutuhan Outcom ck
paket perlengkapan praktikum pelatihan, terdiri dari wear pa , sepatu
boot/ laras panjang, topi, celemek panjang dan pendek, sarung tangan dan
tas untuk praktikum pada pelatihan budidaya, teknologi hasil ternak,
pengolahan limbah kotoran ternak dan seleksi dan tatacara pemotongan
hewan qurban. Praktikum/demontrasi kepada peserta pelatihan budidaya
(sapi, domba dan unggas itik) menjadi nyaman dan leluasa
berpraktik/berdemontrasi, lancar, efektif dan efisien serta performans
pratik dan hasil kerja peserta terjaga dengan baik, 1 paket kit pelatihan
perlengkapan peserta pelatihan, terdiri dari tas dan ATK (blocknote,
ballpoint, pencil dan tempat pencil, penyerut dan penggaris). Kit pelatihan
peserta tersebut di atas yang digunakan untuk pelatihan budidaya,
teknologi hasil ternak, pengolahan limbah kotoran ternak dan seleksi dan
tatacara pemotongan hewan qurban. Kelengkapan yang dimiliki peserta
pelatihan budidaya (sapi, domba dan unggas itik, teknologi hasil ternak,
pengolahan limbah kotoran ternak dan seleksi dan tatacara pemotongan
hewan qurban) bermanfaat dalam proses belajar, berpraktik/
berdemontrasi, sehingga aktivitas baik dalam kelas maupun dilapangan
menjadi lancar, efektif dan efisien serta performans belajar dan pratik peserta
terjaga dengan baik. 1 paket peralatan praktikum pelatihan, terdiri dari :
pisau sembelih, pisau menguliti, dan asahan yang merupakan peralatan
paraktikum pada pelatihan seleksi dan tatacara pemotongan hewan
qurban. Praktikum/demontrasi kepada peserta pelatihan seleksi dan tata
cara pemotongan hewan qurban menjadi nyaman dan leluasa berpraktik/
berdemontrasi, lancar, efektif dan efisien serta performans pratik dan hasil
kerja peserta terjaga dengan baik, pelatihan, monitoring dan evaluasi
pelatihan di 27 kabupaten/kota.
(6) Kegiatan Penciptaan Lapangan Kerja, yang dilaksanakan oleh Dinas
Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Temu Penyuluh yang diikuti oleh seluruh Penyuluh Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan se-Jawa Barat dan dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat beserta para
Kepala OPD terkait yang penyelenggaraannya di bagi ke dalam 4 Wilayah,
masing-masing bertempat di Kabupaten Karawang, Kabupaten Sukabumi,
Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Garut.
e
Outcom kegiatan adalah Rumusan Hasil Temu Penyuluh Tingkat
Provinsi Jawa Barat sebanyak 1 dokumen.
(10) Kegiatan Penilaian Penyuluh, BPP, Petani, Gapoktan dan Kelembagaan
Ekonomi Berprestasi yang dilaksanakan oleh Sekretariat Badan
Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000
Realisasi Anggaran sebesar Rp. 240.690.000 (96,28%). Output kegiatan
sosialisasi kepada aparat desa dan para petani di sekitar DAS Citarum
sebanyak 420 orang yang berlokasi di 7 kecamatan (Pacet, Paseh,
Kertasari, Ciparay, Arjasari, ibun, dan Majalaya), satu dokumen hasil
kegiatan bimbingan Usaha Tani Ramah Lingkungan di 7 kecamatan
(Pacet, Paseh, Kertasari, Ciparay, Arjasari, ibun, dan Majalaya), dan
dokumen laporan supervise pemberdayaan penyuluh dan petani di 7
e
kecamatan tersebut. kegiatan adalah dalah terlaksananya
Outco
m
sosialisasi kepada aparat desa dan para petani di sekitar DAS Citarum
sebanyak 420 orang yang berlokasi di 7 kecamatan (Pacet, Paseh,
kegiatan adalah 1.125 orang petani dari 12 kabupaten/kota Penghasil Bahan Baku
Industri Tembakau mampu mengembangkan dan menyebarluaskan teknologi
pengendalian OPT Hortikultura Ramah Lingkungan.
(3) Kegiatan Kegiatan Pengendalian, Pencegahan dan pemberantasan Penyakit
Hewan yang dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 982.219.500 realisasi anggaran sebesar
Rp. 965.106.500 (98,26%). Output kegiatan: pencegahan dan pemberantasan
penyakit
ntika parasiter dengan penyediaan obat cacing untuk sapi sebanyak 5.000
kotak, obat cacing untuk domba sebanyak 10.000 kotak dan anthelmi sebanyak
65 botol serta monitoring pengendalian penyakit hewan di 27
kabupaten/kota; meningkatnya penerapan keamanan produk melalui
penyediaan tanda sehat hewan qurban sebanyak 7.500 buah dan pemeriksaan
kesehatan hewan qurban di 27 kabupaten/kota serta pengawasan obat hewan di
27 kabupaten/kota; serta meningkatnya status kesehatan hewan melalui
ik ia
penyediaan hematin , roborans dan tonika sebanyak 123 botol, anti c
defisiensi vitamin, mineral dan asam amino sebanyak 150 botol, analgesi min
sebanyak 80 vial, antihista sebanyak 80 vial dan mineral 30 botol serta
e
monitoring pelayanan keswan di 27 Kabupaten/kota. kegiatan
Outco
m
adalah terkendalinya penyakit pada ternak melalui Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) dengan penyediaan
sarana Pengendalian Penyakit Hewan Menular berupa Vaksin Anthrax sebanyak
280 botol, vaksin Rabies sebanyak 1.630 dosis, vaksin Brucellosis sebanyak
fluenza
245 vial beserta pelarutnya 245 botol dan vaksin Avian In sebanyak
2.000 botol, serta disosialisasikannya Penyakit Hewan Menular Startegis
kepada 450 orang petugas dan masyarakat di 15 lokasi,
(4) Kegiatan Pengujian dan Penyidikan Penyakit Hewan, Obat Hewan dan Pangan
Asal Hewan di BP3HK Cikole Lembang, yang dilaksanakan oleh Dinas
penerimaan sampel. Target sampel yang masuk Tahun 2013 adalah 3.000 sampel
pangan asal hewan dan pengujian 90.000 sampel penyakit hewan; pemeriksaan
lalu lintas hewan dan bahan asal hewan di SUP Pos Pemeriksaan Hewan Losari
sebanyak 8.000.000 ekor, SUP Pos Pemeriksaan Hewan Banjar 7.800.000 ekor
dan di SUP Pos Pemeriksaan Hewan Gunung Sindur 3.000.000
e
ekor. Outcom kegiatan adalah diperolehnya hasil pengujian penyakit hewan,
pengujian obat hewan dan pengujian kualitas bahan pangan asal hewan di 26
kabupaten/kota serta data lalu lintas hewan/ternak dan pangan asal hewan,
(5) Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit Hewan Provinsi Jawa
Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.984.158.000, realisasi anggaran
sebesar Rp. 3.739.817.924 (93,87%). Output kegiatan adalah tersedianya
1 (satu) paket pengadaan peralatan rumah sakit hewan Provinsi Jawa Barat,
1 (satu) paket pengadaan Lift Rumah Sakit Hewan Provinsi Jawa Barat,
1 (satu) paket pengadaan peralatan kesehatan/alat kedokteran pakai habis,
1 (satu) paket pengadaan bahan obat-obatan, 1 (satu) paket pengadaan bahan
kimia, 1 (satu) paket pengadaan bahan pakan ternak, pengadaan baliho RSH, pengadaan
iklan Rumah Sakit Hewan, pengadaan rekam medis, Medical check up Pegawai Rumah
Sakit Hewan Provinsi Jawa Barat, Honorarium narasumber sosialisasi Rumah Sakit
Hewan, pengadaan jasa event organiser launching Rumah Sakit Hewan Provinsi Jawa
Barat, penyediaan jasa pengolahan limbah rumah sakit hewan Jawa Barat, belanja
pakaian kerja lapangan, 1 (satu) paket workshop manajemen dan utililsasi peralatan
modern di rumah sakit hewan,
terfasilitasi pertemuan kemitraan usaha antara petani Kopi dan petani teh dengan
perusahaan mitra di 11 Kabupaten, tersedianya 1 dokumen uji mutu produk
perkebunan (teh, kopi dan kakao), terlaksananya Pameran dan kesepakatan
pemasaran produk perkebunan 9 kegiatan, tersedianya data informasi pasar
produk perkebunan 1 paket, terlaksananya pertemuan
e
pemahaman pengembangan agrowisata perkebunan. kegiatan
Outco
m
adalah meningkatnya mutu hasil dan nilai tambah produk perkebunan.
(6) Kegiatan Peningkatan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, yang
dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat
dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 455.788.000, dan realisasi anggaran
sebesar Rp. 432.787.200 (94,95%). Output kegiatan adalah terlaksananya
Lomba Inovasi Masakan Serba Ikan di Tingkat Provinsi 1 (satu) kegiatan, dan
Tingkat Nasional 1 (satu) kegiatan; terfasilitasinya kegiatan Hari Krida
Pertanian dan Hari Pangan Sedunia 3 (tiga) kali, terlaksananya pengawasan dan
pembinaan mutu hasil perikanan di 27 kabupaten/kota; terfasilitasinya pameran
Jawa Barat 2014 sebanyak 11 kali, terlaksananya Sosialisasi Alih Teknologi dan
Informasi Pengolahan Hasil Perikanan 200 set; terbinanya pasar
e
dan POKLAHSAR di Jawa Barat. kegiatan adalah meningkatnya
Outco
m
ragam produk perikanan di Jawa Barat 10%, meningkatnya UKM pengolahan hasil
perikanan 5%, meningkatnya peluang pasar hasil perikanan 5%.
(7) Kegiatan Pelayanan Pengujian Mutu Hasil Perikanan yang dilaksanakan oleh
Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 994.123.991, dan realisasi anggaran sebesar
Rp. 982.254.900 (98,81%). Output kegiatan adalah terlaksananya pelayanan
pengujian mutu hasil perikanan melalui pengadaan bahan media laboratorium
1 (satu) set; terlaksananya kalibrasi alat laboratorium melalui pengadaan paket
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-430
kalibrasi peralatan laboratorium 1 (satu) paket; terlaksananya pembinaan mutu
hasil perikanan melalui survailance, monitoring dan konsultasi koordinasi;
terlaksananya survailance oleh KAN ISO 17025 oleh KAN Tahun 2014.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya pelayanan uji mutu hasil perikanan
dan meningkatnya sarana pengujian mutu hasil perikanan.
b.Permasalahan dan Solusi
a.Permasalahan
ring
(a) Para pelaku usaha tanaman pangan maupun hortikultura banyak yang
anufactu
belum menerapkan cara pengolahan yang baik (Good M
Practice).\
(b) Pelaku usaha dalam melakukan pengolahan masih menggunakan peralatan
yang sederhana.
(c) Target penurunan tingkat kehilangan hasil sebesar 1%) per Tahun masih
sulit dilakukan. Pengurangan losses saat ini masih lamban. dengan sistem
pengelolaan panen seperti saat ini, dimana budaya tenaga kerja pemanen
khususnya di sentra produksi yang belum terorganisir secara baik, seperti
sistim ceblokan, dan lainnya, maka berbagai upaya perbaikan dan
pengurangan kehilangan hasil sangat sulit, sehingga pengurangan losses ini
berjalan cukup lamban.
b.Solusi
(a) Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia (pelaku usaha) melalui
bimbingan teknis pengolahan pangan dan pembinaan secara kontinyu
actices
terutama menyangkut aspek penanganan pengolahan yang baik (good
turing pr
manufac ).
(b) Menambah bantuan peralatan pasca panen pengolahan yang memadai
untuk meningkatkan kapasitas maupun kualitas produksi.
(c) Peningkatan pengembangan dan bantuan Alsintan panen dan pasca panen
padi baik dari APBN maupun APBD yang diarahkan pada Alsintan tepat guna,
sehingga dapat mengurangi tingkat kehilangan hasil, peningkatan mutu hasil,
dan nilai tambah. Bantuan alsintan tersebut harus pada semua tahapan yaitu
panen, perontokan, pengeringan, dan penggilingan.
Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kedua terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan Kehutanan adalah sebagai berikut: Jumlah
Produksi Kayu 2.626.629 m3 ; Partisipasi Kelompok Tani Sekitar Hutan yang Terbina
sebanyak 1612 anggota 37 unit dan 160 kelompok.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-431
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Penyuluhan Kehutanan yang dilaksanakan
oleh Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 300.000.000 Realisasi
anggaran sebesar Rp. 298.075.000 (94,10%). Output kegiatan adalah
Outco
m adalah meningkatnya pemanfaatan wisata alam di BKPP Cirebon.
(5) Kegiatan Pengembangan Kelembagaan Kelompok Tani Sekitar Hutan, yang
dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 477.300.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 462.600.000 (96,92%). Output kegiatan adalah terselenggaranya lomba
Wana Lestari Tingkat Provinsi Jawa Barat sebanyak 1 kali, terlaksananya
e
pendampingan temu penyuluh Jawa Barat sebanyak 1 paket. Outcom
kegiatan adalah meningkatnya kelembagaan kelompok tani sekitar hutan.
(6) Kegiatan Pengembangan Pemanfaatan dan Pengolahan Hasil Hutan, yang
dan Bukan Kayu) Tahun 2013 Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten
sebanyak 1 kali, terlaksananya monitoring RTT (produksi kayu dan bukan
kayu) Tahun 2014 Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sebanyak 1
kali, terlaksananya pengawasan perijinan industri primer hasil hutan kayu
sebanyak 1 kali, terlaksananya identifikasi kelompok tani hutan rakyat
sebanyak 1 kali, terlaksananya temu usaha kayu rakyat sebanyak 1 kali,
terlaksananya seleksi pencetakan wirausaha sebanyak 300 orang dan
terlaksananya fasilitasi penguatan kelembagaan kelompok sebanyak 1 kali.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya produksi hasil hutan di Jawa Barat.
(7) Kegiatan Piloting Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pemberdayaan
Masyarakat Desa Hutan, yang dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi
Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 300.000.000, realisasi anggaran
sebesar Rp. 292.656.600 (97,55%). Output kegiatan adalah terselenggaranya
ft
pelatihan pengembangan kerajinan kreatif (handycra ) sebanyak 140 orang,
terselenggaranya monitoring dan pembinaan, terselenggaranya 1 kegiatan.
Outco
m TAHURA Ir. H. Djuanda.
4.1.31 Urusan Energi dan Sumber daya Mineral
Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kedua dan Misi Keempat terhadap
penyelenggaraan urusan pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk Urusan Energi dan
Sumber Daya Mineral adalah Rasio Elektrifikasi Rumah Tangga 83,77%.
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Pengembangan Panas Bumi dan Migas
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Pengelolaan Lingkungan dan Masyarakat di Sekitar Lokasi PLTP,
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan
anggaran sebesar Rp. 100.000.000 realisasi sebesar Rp. 95.527.000
(95,53%). Output kegiatan adalah terlaksananya pengawasan teknis
pengusahaan panas bumi di 3 (tiga) lokasi hasil lelang WKP, 4 (empat) lokasi
eksisting dan 4 (empat) lokasi pengembangan panas bumi melalui pelaksanaan
dan hadir dalam rapat RKAB dan 1 dokumen inventarisasi direct use panas
e
bumi di Jawa Barat. kegiatan adalah peningkatan data dan kualitas
Outco
m
Sumber Daya Manusia dalam pengelolaan lingkungan dan masyarakat di
sekitar lokasi PLTP.
(2) Kegiatan Pengembangan Panas Bumi di Jawa Barat, Dinas Energi dan
Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar
Rp. 750.000.000 realisasi sebesar Rp. 494.680.350 (65,96%). Output kegiatan
1 Unit Sistem Konversi Tenaga Surya, 1 Kegiatan Percontohan Aplikasi Konversi Surya
Penerangan, 3 Unit Instalasi Biogas (dari Rencana DPA 74 Unit Instalasi Biogas), 1 Dokumen P
Energi Baru Terbarukan,
1 Dokumen/Laporan Kelaikan 4 Unit Pembangkit Energi Terbarukan (PLTMH),
1 Dokumen Performa Sistem Konversi Tenaga Surya. Outcome kegiatan
adalah meningkatnya Pemanfaatan Energi BaruTerbarukan Secara Optimal.
(7) Kegiatan Peningkatan upaya Konservasi dan Penghematan Energi, yang
dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000 realisasi sebesar
Rp. 194.874.000 (97,44%). Output kegiatan adalah tersedianya 1 (satu)
aplikasi sistem informasi pelaporan penggunaan energi dan air pada sektor
publik di Jawa Barat dan 2 (dua) kegiatan sosialisasi upaya
peningkatan konservasi dan penghematan energi pada sektor publik di
Jawa Barat.
e
Outcom kegiatan adalah tersusunnya 1 (satu) aplikasi sistem informasi
pelaporan penggunaan energi pada sektor publik di Jawa Barat dan
terlaksananya 2 (dua) kegiatan sosialisasi upaya peningkatan konservasi dan
penghematan energi pada sektor publik di Jawa Barat.
(8) Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Infrastruktur Energi dan Ketenagalistrikan di
Jawa Barat, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa
Barat dengan anggaran sebesar Rp. 400.000.000 realisasi sebesar
Rp. 376.034.700 (94,01%). Output kegiatan adalah Pelaksanaan 4 (empat)
b.Solusi
(a) Melakukan koordinasi yang lebih intensif kepada PLN khususnya ke
kegiatan adalah diseminasi pengusahaan pertambangan umum dan batubara di Wilayah UPTD
ESDM Wilayah II Purwakarta, binwasdal terhadap 50 perusahaan pengguna
tanah, binwasdal terhadap 8 lokasi usaha
pertambangan umum dan binwasdal terhadap 15 perusahaan pengguna
e
batubara. kegiatan adalah terkendalinya pengambilan dan
Outco
m
pemanfaatan air tanah, usaha pertambangan umum dan pengguna
pemanfaatan batubara.
(3) Kegiatan Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Pengusahaan
Pertambangan Umum, Batu bara dan Air Tanah di Wilayah Kerja UPT DESDM
Wilayah III Bandung, yang dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber
Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 100.000.000, realisasi anggaran sebesar Rp. 99.400.000 (99,40%).
Output kegiatan adalah Terkendalinya pengambilan dan pemanfaatan air
terevaluasinya Zona Konservasi Air Tanah di Kawasan BIJB Kertajati dalam rangka
dukungan Pengembangan Bandara Internasional Jawa Barat dan
terfasilitasinya data dan informasi penerbitan Pertimbangan Teknis Air Tanah.
e
Outcom kegiatan adalah Satu dokumen Tahunan rekapitulasi penerbitan
pertimbangan teknis air tanah.
(10) Kegiatan Peningkatan Nilai Tambah Usaha Pertambangan pada Dinas Energi
dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar
Rp. 400.000.000 realisasi sebesar Rp. 397.200.000 (99,30%). Output
kegiatan adalah hibah 6 alat pengolahan batako di Kab. Purwakarta dan Kab.
Cianjur serta 30 (tiga puluh) orang peserta di Jawa Barat yang memiliki potensi
e
pertambangan umum. kegiatan adalah terselenggaranya fasilitas
Outco
m
peningkatan nilai tambah usaha pertambangan sebanyak 6 (enam) kelompok 3
kelompok Kabupaten Purwakarta dan 3 kelompok di Kabupaten Cianjur.
(11) Kegiatan Kesiapan (Readiness) Penciptaan 100 Ribu Wirausahawan Baru pada
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan
anggaran sebesar Rp. 100.000.000 realisasi sebesar Rp. 99.710.000 (99,71%).
Output kegiatan adalah 1 (satu) dokumen pedoman pembinaan usaha kecil
e
pertambangan di Jawa Barat. kegiatan adalah Menciptakan dan
Outco
m
menumbuhkan usaha baru yang mempunyai nilai ekonomi dan peningkatan
akesebilitas wirausahawan atau calon wirausahawan untuk mengikuti inkubasi
pada sektor energi dan sumber daya mineral.
(12) Kegiatan Fasilitasi dan Koordinasi Pengelolaan Mineral, Geologi dan Air Tanah
di Jawa Barat pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi
Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 750.000.000 realisasi sebesar
Rp. 569.392.500 (75,92%). Output kegiatan adalah terlaksananya rapat
yang ada di Wilayah Kerja UPTD ESDM Wilayah III Bandung tidak
terlepas dari koordinasi dengan kabupaten/kota dan pihak perusahaan, oleh
karena itu untuk memasuki suatu perusahaan khususnya perusahaan
pertambangan harus didampingi oleh pihak kabupaten, UPTD ESDM
Wilayah III Bandung harus menyesuaikan jadwal dengan Dinas teknis
tersebut agar kegiatan yang dilaksanakan UPTD ESDM Wilayah III
Bandung dengan Dinas teknis di Kabupaten/kota tidak saling tumpang
tindih (over lap ).
(c) Permasalahan Lokasi sumur pantau telemetri berada di lingkungan
Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kedua dan Misi Kelima terhadap
penyelenggaraan urusan pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk Urusan Pariwisata adalah
sebagai berikut: Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Jawa Barat sebanyak
902.735 orang; Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Obyek Wisata di Jawa Barat
sebanyak 33.617.999 orang; Jumlah Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Akomodasi di
Jawa Barat sebanyak 14.374.089 orang; Jumlah Event Pariwisata sebanyak
4 event; Peningkatan Sarana dan Prasarana Pariwisata melalui Bantuan Tidak Langsung
OPD sebanyak 3 Obyek Daya Tarik Wisata; Peningkatan Sumber Daya Manusia
Pariwisata sebanyak 6 pelatihan, dengan total peserta sebanyak 155 orang.
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Pengembangan Produk Wisata Jawa Barat yang dilakukan oleh Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran
sebesar Rp. 250.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 246.379.000
(98,55%). Output kegiatan adalah terlaksananya Review dan Penyusunan
e
Perda RIPPARDA Jawa Barat. kegiatan adalah terwujudnya
Outco
m
peningkatan daya tarik wisata Jawa Barat sebagai destinasi wisata andalan.
(2) Kegiatan Pembinaan Usaha Pariwisata Jawa Barat yang dilakukan oleh Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 300.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 231.684.866
(77,23%). Output kegiatan adalah terlaksananya Standarisasi pada usaha
e
pariwisata di Jawa Barat 1 kali; Klasifikasi Hotel di Jawa Barat 1 kali. Outcom
Juknis 100 ribu Wirausaha Baru dan FGD 100 ribu Wirausaha Baru, kegiatan
tersebut merupakan Anggaran Biaya Tambahan yang tidak dapat dilaksanakan
dilaksanakan karena terbatasnya waktu pelaksanaan kegiatan. Outcome
terlaksananya Pembuatan dan Penayangan Iklan Layanan Promosi Seni, Budaya dan
Pariwisata Jawa Barat melalui Media Televisi Swasta Nasional
1 kali; Penayangan Iklan Layanan Promosi Pariwisata Jawa Barat melalui Media
e
Televisi Swasta Nasional 1 kali. kegiatan adalah terpromosikannya
Outco
m
potensi seni, budaya dan pariwisata Jawa Barat.
(6) Kegiatan Promosi Peningkatan Citra Pariwisata Jawa Barat di Anjungan Jawa
Barat TMII yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 700.000.000
realisasi anggaran sebesar Rp. 699.825.000 (99,98%). Output kegiatan
adalah Pameran Citra Pariwisata Jawa Barat 1 kali, 15 peserta; Parade Busana Daerah
Nusantara 1 kali; Festival Kuliner Jawa Barat 1 kali, 15 peserta; Peragaan Pembuatan
Kerajinan Khas Jawa Barat 27 kali; Pameran Produk Unggulan Khas Jawa Barat dalam
rangka Pekan Desember dan Tahun Baru
e
1 kali, 10 peserta. kegiatan adalah terpromosikannya potensi daerah
Outco
m
Jawa Barat di event nasional melalui sarana promosi yang representative di Balai
Pengelolaan Anjungan Jawa Barat.
(7) Kegiatan Sosialisasi Kegiatan Seni, Budaya dan Pariwisata Jabar melalui Media
Cetak yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 244.385.010 (98,66%). Output kegiatan adalah
terlaksananya Sosialisasi Kegiatan Seni, Budaya dan Pariwisata Jabar di Media
e
Cetak dan Elektronik sebanyak 20 kali iklan di media cetak. kegiatan
Outco
m
adalah terpromosikannya potensi seni, budaya dan pariwisata Jawa Barat
melalui media cetak.
(8) Kegiatan Dialog Seni, Budaya dan Pariwisata Jawa Barat Melalui Media
Elektronik yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi
Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.000.000.000 realisasi
anggaran sebesar Rp. 1.624.000.000 (81,20%). Output kegiatan adalah
terlaksananya tayangan Dialog Seni, Budaya dan Pariwisata Jawa Barat Melalui
e
Media Elektronik (TV Swasta Nasional) sebanyak 4 episode m
Outco
adalah penyebarluasan informasi seni, budaya dan pariwisata Jawa Barat
kepada masyarakat.
dimiliki;
(b) Meningkatkan varietas media promosi dan frekuensi promosi yang
dilakukan, menjalin kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan
kepariwisataan, meningkatkan kerjasama dengan pihak pers, merintis
kerjasama di bidang pemasaran pariwisata dengan stakeholder pariwisata
baik di dalam maupun luar negeri serta meningkatkan kemitraan dengan
Badan Promosi Pariwisata Jawa Barat.
4.1.33 Urusan Perindustrian
Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kedua dan Misi Kelima terhadap
penyelenggaraan urusan pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan Perindustrian
adalah sebagai berikut: Jumlah Unit Usaha Industri Kecil Menengah 201.914 unit;
Jumlah Tenaga Kerja Industri Kecil Menengah yang bersertifikat sebanyak 1.550 orang.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-455
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
a. Pelaksanaan Program
1. Kegiatan
Pengembangan Industri Kerajinan, yang dilaksanakan oleh Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
anggaran sebesar Rp. 366.650.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 295.796.700
(80,68%). Output kegiatan adalah terlaksananya Fasilitasi Pelatihan Kerajinan
Pasir Pantai dan Pelatihan Peningkatan Mutu Tikar Mendong Haji di
e
Tasikmalaya. kegiatan adalah meningkatnya unit usaha industri kecil
Outco
m
dan menengah untuk komoditi kerajinan pasir pantai dan peningkatan mutu
tikar mendong haji.
2. Kegiatan Peningkatan Usaha di Lingkungan Rumah Kemasan, yang
dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 308.338.240 realisasi anggaran
sebesar Rp. 302.477.620 (98,10%). Output kegiatan adalah terlaksananya
Pengembangan Layanan Kemasan bagi Pelaku Usaha Makanan Ringan dan
e
Fasilitasi pada Event Pameran. kegiatan adalah terfasilitasinya
Outco
m
kemasan bagi IKM makanan ringan.
3. Kegiatan Fasilitasi Kerjasama Industri dan Pengembangan Produk Ekonomi
Unggulan di Kab./Kota, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 150.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 149.359.700 (99,57%).
Output kegiatan adalah terlaksananya Kajian Produk Ekonomi Unggulan,
Pusat Logistik berbasis Kewilayahan, Partisipasi pada Forum Kerjasama MPU dan
FGD Kajian Produk Ekonomi Unggulan dalam rangka kerjasama Industri.
e
Outcom kegiatan adalah terfasilitasinya kerjasama IKM Jawa Barat dengan
IKM Provinsi lainnya.
4. Kegiatan Piloting Penanggulangan Kemiskinan melalui Pengembangan
Kewirausahaan Industri Kecil, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar
Rp. 973.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 794.752.000 (81,68%).
Output kegiatan adalah terlaksananya Pengembangan Kewirusahaan Olahan
Ikan di Pangandaran, Sari Nanas di Kab. Subang, Olahan Talas di Kab. Bogor, Batu
Mulia di Kab. Cianjur, Desain Genteng di Kab. Majalengka, Limbah Kertas di
Bandung, Pelatihan Perbaikan alat-alat Elektronik di Kab. Majalengka, IK
e
Alsintan di Kab. Sukabumi dan Pakaian Jadi di Kota Bogor. kegiatan
Outco
m
adalah penumbuhan kewirausahaan industri kecil untuk penanggulangan
kemiskinan.
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-456
5. Kegiatan Pengembangan Olahan Pangan berbasis Produk Hewani, yang
dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000 realisasi anggaran
sebesar Rp.145.250.000 (96,83%). Output kegiatan adalah terlaksananya
Bimbingan Teknis Diversifikasi Produk Olahan Pangan berbasis Ternak.
e
Outcom kegiatan adalah meningkatnya diversifikasi dan jaminan
pengolahan, penerapan manejemen pada industri olahan makanan berbasis
produk hewani.
b. Permasalahan dan Solusi
a. Permasalahan
(a) Masih rendahnya kreativitas dan inovasi yang dimiliki oleh pelaku usaha IKM
kerajinan
(b) Masih kurangnya perhatian dalam bidang kualitas dan desain produk oleh
sebagian besar pengusaha.
b. Solusi
(a) Perlu ditingkatkannya pelatihan terkait kreativitas dan inovasi produk, terlebih
menjelang diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN.
(b) SDM sebagian pelaku usaha belum menyadari pentingnya peningkatan
Penanganan Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) bagi IKM Pangan, Pelatihan
Diversifikasi Olahan Susu dan Sosialisasi Keamanan Pangan bagi IKM.
Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kedua dan Misi Kelima terhadap
penyelenggaraan urusan pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan Perdagangan
adalah sebagai berikut: jumlah eksportir Jawa Barat sejumlah 203 eksportir pada tahun
2014. Penurunan Nilai Impor non Migas Jawa Barat sebesar 2.78%; Jumlah revitalisasi pasar
tradisional 19 Unit; Jumlah kerjasama perdagangan 5 buah; Jumlah Penerapan UTTP sebanyak
4.923.151 buah; Jumlah Pengujian BDKT per Tahun sebanyak 1.005 buah.
Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:
1. Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Perdagangan Dalam Negeri
a. Pelaksanaan Program
(1) Kegiatan Fasiltasi Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri, yang
dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 300.000.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 247.820.000 (82,61%). Output kegiatan adalah terlaksananya
fasilitasi pada pameran INACRAFT, pameran dagang dalam rangka P3DN dan
e
fasilitasi pengembangan usaha bagi pedagang. kegiatan adalah
Outco
m
meningkatnya promosi perdagangan dan penggunaan produk dalam negeri.
(2) Kegiatan Pembinaan dan Penataan Pasar Tradisional, yang dilaksanakan oleh
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 194.413.985 (97,21%). Output kegiatan adalah terlaksananya bimtek bagi
pengelola pasar tradisional, identifikasi, monitoring dan evaluasi revitalisasi
e
pasar tradisional. kegiatan adalah meningkatnya fungsi sarana
Outco
m
perdagangan.
(3) Kegiatan Pemanfaatan Sistem Resi Gudang (SRG) Dareh, yang dilaksanakan
oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan
LKPJ GUBERNUR JAWA BARAT ATA 2014 IV-461
anggaran sebesar Rp. 150.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 117.446.170
(78,30%). Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi pengelolaan gudang
Sistem Resi Gudang (SRG) Jawa Barat, monitoring pelaksanan Sistem Resi
e
Gudang (SRG). kegiatan adalah meningkatnya pengelolaan gudang
Outco
m
SRG dan pemanfaatan gudang SRG di Jawa Barat.
(4) Kegiatan Peningkatan dan Pengembangan Kerjasama Perdagangan, yang
dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000 realisasi anggaran
sebesar Rp. 143.017.200 (95,34%). Output kegiatan adalah terlaksananya
perluasan akses pasar IKM Provinsi Jawa Barat di Kalimantan dan Fasilitasi
e
kemitraan antar pelaku usaha. Outcom kegiatan adalah terlaksananya
kerjasama bidang perdagangan antar provinsi.
(5) Kegiatan Fasilitasi Penyelenggaraan Pasar Lelang Forward Komoditi Agro, yang
dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
Barat dengan anggaran sebesar Rp. 150.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 114.421.500 (76,28%). Output kegiatan adalah terlaksananya pasar
lelang forward komoditi Agro Jawa Barat, FGD pasar lelang, identifikasi peserta
e
pasar lelang, dan inter-koneksitas pasar lelang forward. kegiatan
Outco
m
adalah menigkatnya transaksi, temu bisnis peserta potensial lelang komoditi
Agro dengan peserta lelang komoditi Agro Daerah lain.
(6) Kegiatan Dukungan Operasi Pasar Murah (OPM) Kepokmas, yang dilaksanakan
oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan
alokasi anggaran sebesar Rp. 500.000.000 realisasi anggaran sebesar
Rp. 457.464.300 (91,49%). Output kegiatan adalah terlaksananya Sosialisasi
Tawar dan Ikan Hias Jawa Barat, yang akan digunakan sebagai acuan bagi
OPD terkait dalam menyusun kegiatan – kegiatan lanjutan sehingga
tercipta sinergitas program.
(b) Memberikan fasilitasi kepada Kabupaten yang gudangnya belum
yang ada di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat yaitu
Penyidik Pegawai Negeri Sipil Perlindungan Konsumen.
(c) Sampai dengan saat ini baru 14 (empat belas) kabupaten/kota di Jawa
Pencapaian kinerja daerah pada Misi Kesatu terhadap penyelenggaraan terhadap Urusan
Pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk Urusan Ketransmigasian adalah sebagai berikut: Jumlah
Pengiriman Transmigrasi ke Luar Pulau Jawa pada Tahun 2014 sebanyak 91 Kepala
Keluarga dengan jumlah 331 Jiwa;
Indikator kinerja tersebut tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai
berikut:
1. Program Pengembangan Transmigrasi
4.2 Dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat kepada Pemangku Kepentingan dalam
Mewujudkan Visi dan Misi Jawa Barat.
Dukungan melalui Belanja hibah yang dialokasikan sebesar
Rp. 6.886.319.731.400 dengan peruntukan sebagai berikut :
(1) Pemerintah Pusat/Instansi Vertikal sebesar Rp. 131.869.647.000 terdiri dari :
BKKBN Provinsi Jawa Barat, Kodam III/Siliwangi, Pangkalan TNI Angkatan Udara
Wiriadinata, Pangkalan TNI Angkatan Laut Bandung, Kepolisian Daerah Jawa Barat,
dan Pangkalan Komandan Lanal Cirebon Kota Cirebon.
(2) Pemerintah Daerah Lainnya sebesar : Rp. 2.500.000.000 yaitu Pemerintah
Daerah Kabupaten Pangandaran.
(3) Badan/Lembaga/Organisasi Swasta sebesar Rp. 1.712.809.070.900 terdiri
Pendidikan Dasar dan Satuan Pendidikan Menengah dan Tinggi sebesar Rp.
1.008.752.452.500 terdiri dari:
(a) Belanja Hibah Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Provinsi kepada Satuan
Pendidikan Dasar dan SMP sebesar Rp. 438.412.202.500,00;
(b) Belanja Hibah Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Provinsi kepada Satuan
Pendidikan Menengah dan Tinggi sebesar Rp. 570.340.250.000
Dukungan melalui belanja bantuan sosial dialokasikan sebesar Rp. 8.186.000.000
direalisasikan sebesar Rp. 2.871.320.000 atau 35,08%.
Disamping itu, telah dilakukan pembangunan RKB bagi SMP/MTS SMA/MA dan SMK
sebanyak 3.370 ruang, dengan rincian:
(1) Bantuan untuk pembangunan RKB SMP/Mts sebanyak 1.112 ruang;
(2) Bantuan untuk pembangunan RKB SMA/MA sebanyak 610 ruang;
(3) Bantuan untuk pembangunan RKB SMK sebanyak 900 ruang; PTS: 300 RKB
Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan kapasitas asrama bagi santri di pondok
pesantren, telah dilaksanakan revitalisasi sebanyak 742 kobong. Revitalisasi kobong
diberikan untuk pembangunan ruang baru atau rehabilitasi ruang asrama santri. Untuk
pembangunan ruang asrama dilakukan dengan persyaratan ukuran asrama paling
sedikit 40m2 yang dilengkapi dengan fasilitas sanitasi.
Pada bidang infrastruktur jalan telah dilaksanakan peningkatan jalan sepanjang 76,19 km,
rehabilitasi jalan sepanjang 74,84 km, rehabilitasi jembatan sepanjang 25 m, perbaikan
badan jalan sepanjang 42,22 km, perbaikan drainase jalan sepanjang 61,33 km,
pemeliharaan jalan pada semua jaringan jalan provinsi sepanjang 2.191,29 km dan
pemeliharaan jembatan sepanjang 14.198 m. Di samping itu, telah diberikan bantuan
keuangan kepada pemerintah kabupaten/kota untuk pembangunan/peningkatan jalan
dan jembatan kabupaten/kota, rehabilitasi jalan dan jembatan serta perbaikan saluran
drainase yang berada di Kota Bandung, Kota Banjar, Kota Tasikmalaya, Kota Bekasi, Kota
Cimahi, Kota Depok, Kota Sukabumi, Kab. Bandung, Kab.Bandung Barat, Kab. Bekasi, Kab.
Bogor, Kab. Ciamis, Kab. Cianjur, Kab. Cirebon, Kab. Karawang. Kab. Kuningan, Kab.
Majalengka, Kab. Purwakarta, Kab. Sukabumi, Kab. Subang, Kab. Sumedang, Kab.
Tasikmalaya, Kab. Pangandaran, Kota Cirebon, Kab. Garut, Kab. Indramayu, Kab.
Karawang dan Kab. Kuningan. Melalui kegiatan tersebut, telah tercapai peningkatan
tingkat kemantapan jalan provinsi menjadi 97,68% pada akhir Tahun 2014, yaitu panjang
jalan dengan kondisi baik dan sedang.