Anda di halaman 1dari 24

KARBOHIDRAT

Di susun oleh kelompok IV ( Enam )


• Ni Made Nila Santi
• Fajriyani
• Meyke Ratna Wulan
• Novita Salim
DEFINISI KARBOHIDRAT

Karbohidrat merupakan polihidroksi aldehida atau keton atau senyawa yang


menghasilkan senyawa-senyawa aldehida atau keton bila dihidrolisa.

Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom
karbon, hidrogen, dan oksigen, dan pada umumnya unsur hidrogen dan oksigen
dalam komposisi menghasilkan H2O

Nama karbohidrat diambil dari rumus empiris yang menunjukkan senyawa tersebut
merupakan karbon dan hidrat (C + H2O).

Rumus kimia empiris karbohidrat : (CH2O)n atau Cm(H2O)n


PENGGOLONGAN KARBOHIDRAT

Terdapat 3 golongan utama karbohidrat yaitu:


Karbohidraat sederhana
Karbohidrat sederhana terdiri dari :
• Monosakarida
• Oligasakarida
• Polisakarida
Monosakarida
• Monosakarida merupakan gula sederhana yang mengandung 3-7 atom karbon dan hanya terdiri
dari 1 unit poli hidroksi.
• Kerangka monosakarida adalah rantai karbon berikatan tunggal yang tidak bercabang. Satu
diantara atom berikatan ganda dengan atom aksigen membentuk gugus karbonil dan atom
karbon yang lainnya berikatan dengan gugus hidroksil (-OH).
• Monosakarida yang memiliki 3, 4, 5, 6, 7 atom karbon berturut-turut disebut dengan triosa,
tetrosa, pentosa, heksosa dan heptosa.
Contoh monosakarida yang paling umum di alam adalah glukosa yang merupakan
heptosa (monosakarida 6 karbon)
Penggolongan Monosakarida
Terdapat 2 golongan monosakarida yaitu aldosa dan ketosa.
• Aldosa : monosakarida yang gugus karbonilnya berada pada ujung rantai karbon.
Contoh: D-glukosa (aldoheksosa).
• Ketosa : monosakarida yang gugus karbonilnya berada pada posisi lain.
Misalnya: D-Fruktosa, suatu ketoheksosa.
Aldosa dan ketosa
Gugus Aldehid
(reduktif)

Gugus Keton
(reduktif)

Glukosa Fruktosa
( Aldosa ) ( Ketosa )
Pembentukan Cincin Monosakarida
• Monosakarida dengan lima atau lebih atom karbon pada kerangkanya, biasanya
di dalam larutan terdapat sebagai struktur siklik atau lingkaran.
• Aldehid dan keton bereaksi dengan alkohol membentuk masing-masing
hemiasetal dan hemiketal.
Pembentukan Cincin Monosakarida
• Pembentukan cincin monosakarida merupakan hasil reaksi dari gugus alkohol
dan gugus aldehid atau keton membentuk turunan yang disebut hemiasetal atau
hemiketal.
• Aldosa mengalami pembentukan cincin melalui struktur hemiasetal berlingkar
sedangkan ketosa mengalami pembentukan cincin dalam struktur hemiketal
berlingkar.
• Pembentukan cincin ini menghasilkan 2 stereoisomer yang ditandai dengan α
dan β.
• Pembentukan stereoisomer ini didasarkan pada arah penyerangan gugus alkohol
terhadap gugus karbonil.
• Penyerangan dari arah atas bidang karbonil menghasilkan isomer α sedangkan
dari arah bawah mengahsilkan isomer β.
• Struktur cincin monosakarida yang beranggotakan 5 disebut furanosa sedangkan
yang senyawa cincin monosakarida beranggota-enam sehingga disebut piranosa.
• Contoh: D-glukosa dalam larutan terdapat dalam bentuk hemiasetal intramolekul
dimana gugus hidroksil bebas pada atom karbon nomor 5 telah bereaksi dengan
atom karbon aldehid no. 1.
• Nama sistematik untuk 2 stereoisomer D-glukosa yang berbentuk cincin adalah
α-D-glukopiranosa and β-D-glukopiranosa.
Perubahan glukosa ke bentuk cincin
Rumus Proyeksi Haworth
• Kimiawan karbohidrat Inggris WN. Howarth memperkenalkan cara proyeksi
yang dikenal dengan proyeksi Howarth. Sudut valensi antara atom karbon bukan
180° tetapi 109,5°. Oleh karena itu, gugus aldehida pada karbon pertama menjadi
sangat dekat dengan gugus hidroksil pada atom karbon nomor lima jika rantai
dipuntir.
• Pada proyeksi ini cincin digambarkan seolah-olah planar dan dipandang dari
tepinya, dengan oksigen di kanan-atas. Substituen melekat pada cincin di atas
atau di bawah bidang.
Oligosakarida
Karbohidrat yang terdiri dari rantai pendek unit monosakarida yang digabungkan
bersama oleh ikatan kovalen. Oligosakarida terdiri dari 2 – 10 unit monosakarida.
Salah satu contoh karbohidrat oligosakarida yang paling banyak terdapat di alam
yaitu disakarida.

Disakarida
Disakarida atau biosa adalah karbohidrat yang terbentuk ketika dua monosakarida
dalam reaksi kondensasi yang mengeliminasi molekul kecil seperti air dari gugus
fungsional.Macam disakarida yaitu Sukrosa, Maltosa dan Laktosa
Pembentukan Disakarida
• Ikatan glikosida merupakan ikatan yang dibentuk dari salah satu gugus hidroksil
dari monosakarida dengan gugus hidroksil dari monosakarida kedua. Ikatan
terbentuk diiringi dengan pelepasan H2O.
• Tata nama senyawa disakarida didasarkan pada letak ikatan glikosidik di antara
kedua monosakarida sehingga penamaan disakarida pereduksi akan berbeda
dengan disakarida non-pereduksi.
Penamaan gula pereduksi
Disakarida Pereduksi
• penamaan dimulai dari monosakarida 1 yang diberi akhiran –il
• dicantumkan letak ikatan glikosidik dalam disakarida (nomor atom C)
• diikuti dengan monosakarida 2
• konfigurasi α β dicantumkan
• bentuk piran (piranosa) atau furan (furanosa) juga dicantumkan dalam penamaan
• Contoh: disakarida dari α-glukosa dan β-glukosa, dengan ikatan glikosidik
(1→4)
Penamaan gula non-pereduksi
• penamaan dimulai dari monosakarida 1 yang diberi akhiran –ildicantumkan letak
ikatan glikosidik dalam disakarida (nomor atom C)
• diikuti dengan monosakarida 2 yang diberi akhiran –sidakonfigurasi α β
dicantumkan
• bentuk piran (piranosa) atau furan (furanosa) juga dicantumkan dalam penamaan
• Contoh: disakarida dari α-glukosa dan α-glukosa, dengan ikatan glikosidik
(1→1)
Jenis jenis Disakarida
1. MALTOSA
Disakarida yang terbentuk dari dua molekul glukosa. Maltosa merupakan
disakarida yang paling sederhana. Ikatan yang terjadi ialah antara atom karbon
nomor 1 dan atom karbon nomor 4. Oleh karena itu, maltosa masih mempunyai
gugus –OH glikosidik yang berarti masih mempunyai sifat mereduksi. Maltosa
tersusun dari molekul α-D-glukosa dan β-D-glukosa. Maltosa memiliki gugus
karbonil yang berpotensi bebas yang dapat dioksidasi sehingga maltosa memiliki
sifat gula pereduksi.
MALTOSA

[O-α-D-glukopiranosil-(1-4)- β-glukopiranosa]
2. SUKROSA
Disakarida yang terbentuk dari gabungan 1 unit glukosa dan 1 unit fruktosa.
Sukrosa tidak mempunyai gugus OH bebas yang reaktif karena keduanya sudah
saling terikat. Dalam kehidupan sehari-hari sukrosa dikenal dengan gula pasir.
Sukrosa tersusun oleh molekul glukosa dan fruktosa yang dihubungkan oleh ikatan
α-1→2.
3. LAKTOSA
Disakarida yang tersusun dari molekul β-D-galaktosa dan α-D-glukosa yang
dihubungkan oleh ikatan 1,4'-β. Laktosa terdapat pada susu.

Laktosa (bentuk β) [O-β-D-galaktopiranosil-(1→4)- β-D-


glukopiranosa]
Polisakarida
Polisakarida merupakan bagian terbesar molekul karbohidrat. Polisakarida juga disebut dengan
glikan karena ikatan kovalen dasar antara satuan-satuan monomernya adalah ikatan glikosida.
Klasifikasi polisakarida
Polisakarida digolongkan atas dua macam yaitu :
1. Homopolisakarida : memiliki satu macam monomer
Contoh dari homopolisakarida adalah :
• Pati
Pati terdiri dari α-amilase dan amilopektin.
• Selulosa
Selulosa merupakan polisakarida yang banyak dijumpai dalam dinding sel pelindung
seperti batang, dahan, daun dari tumbuh-tumbuhan.Selulosa merupakan polimer
yang berantai panjang dan tidak bercabang. Suatu molekul tunggal selulosa
merupakan polimer rantai lurus dari 1,4’-β-D-glukosa. Hidrolisis selulosa dalam HCl 4%
dalam air menghasilkan D-glukosa.
• Chitin Memiliki struktur linear yang terdiri dari N-asetilglusamina dengan ikatan
glikosidanya adalah (β1 4).
2. Heteropolisakarida : memiliki satu atau dua macam monomer
Contoh dari heteropolisakarida adalah agarosa dan peptidoglikan.Agarosa memiliki
ikatan glikosida β1 4

Anda mungkin juga menyukai