Anda di halaman 1dari 39

Case Report

Disusun oleh : Dopang Andrianto


Pembimbing : dr. Ava Lanny Kawilarang, Sp.A

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak


Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong
Periode 24 Juli – 24 Agustus 2019
Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Indonesia
 Nama Lengkap : An. H
 Jenis Kelamin : Perempuran
 Tempat, Tanggal Lahir : Bogor, 12 April 2019
 Usia : 4 Bulan
 Alamat : Kampung Bulak, RW 01/RT 01, Naggerang,
Tajurhalang, Kab. Bogor
 Pendidikan : Belum sekolah
 Agama : Islam
 Suku : Sunda
 Tanggal Masuk : 9 Agustus 2019
 Tanggal Keluar : 16 Agustus 2019
AYAH IBU
Nama
Tn.A Ny. E
Lengkap
Tanggal 15 November
6 Februari 1994
Lahir 1995
Umur 25 tahun 23 tahun
Suku Sunda Sunda
Pendidikan SMP SMK
Pekerjaan Swasta Swasta
1,5 juta – 2
Penghasilan 1,5 juta – 2 juta
 Keluhan Utama : Mencret > 8x sehari sejak 6 sebelum
masuk rumah sakit disertai penurunan kesadaran.
 Keluhan Tambahan : Muntah, demam, dan sesak nafas
 Pasien datang dengan keluhan BAB mencret sejak 6 hari sebelum
masuk rumah sakit disertai penurunan kesadaran. BAB mencret
berawarna kekuningan, frekuensi > 8x/hari, lendir (-), dan darah (-).
Pasien mengalami muntah dan tidak mau minum susu formula. 1 hari
sebelum masuk rumah sakit, malamnya pasien sesak nafas dan
lemas.
 Pasien pernah mengalami demam dan batuk pilek dan
belum pernah mengalami keluhan seperti ini
 Pasien tidak memiki riwayat penyakit di dalam keluarga
dan tidak ada anggota keluarga mengalami hal yang sama
dengan pasien
 Cara lahir : Spontan
 Tempat lahir : Rumah
 Ditolong oleh : Bidan
 Masa gestasi : Cukup bulan
 Berat lahir : 3.100 gram
 Panjang badan lahir : 49 cm
 Lahir normal, langsung menangis, sianosis (-), ikterik (-), kejang (-),
dan tidak memiliki kelainan bawaan.
Vaksin Dasar Umum
Hepatitis 0
B Bulan
1
BCG
Bulan
2
DPT 3 Bulan
Bulan
1
Polio 2 Bulan 3 Bulan
Bulan
Campak
 Pertumbuhan gigi pertama : belum ada

 Gangguan perkembangan : tidak ada

 Psikomotor

 Menegakkan kepala : 3 bulan

 Tengkurap : 3 bulan
 ASI : 0 bulan hingga sekarang. ASI setiap sore-
malam, selama ± 5-20 menit, refleks hisap kuat, bergantian
payudara kanan dan kiri.
 Susu formula : 1 bulan hingga sekarang. Susu
formula setiap 4 jam, ± 15-30 menit, refleksi hisap kuat
 Keadaan Umum : Tampak sakit berat

 Kesadaran : Somnolen

 Frekuensi Nadi : 130 x/menit, tidak kuat angkat, isi cukup, teratur

 Frekuensi Pernafasan : 48 x/menit

 Tekanan Darah : 85/43 mmHg

 Suhu : 37,6 0C

 Saturasi Oksigen : 96%

 Data Antropometri : Berat Badan = 5,15 kg dan Panjang Badan = 55 cm


 Kepala : Normocephali, rambut hitam tidak mudah dicabut, ubun-ubun cekung.

 Mata : Mata cekung, konjungtiva anamis -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor, refleks cahaya
langsung/tidak langsung +/+.

 THT : Mukosa mulut dan bibir kering.

 Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-),kaku kuduk (-).

 Thoraks : Pergerakan dinding dada kanan dan kiri simetris, retraksi (+), bunyi nafas dasar
vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-, bunyi jantung I dan II regular, murmur (-), gallop (-).

 Abdomen : Perut tampak kembung, bising usus (+) 5x/menit, turgor abdomen ↓ , serta hepar
dan limfa tidak teraba.

 Ekstremitas : Akral dingin dan capillary refill time ≥ 2 detik


Pemeriksaan laboratorium dilakukan tanggal 9/8/2019.
Pemeriksaan laboratorium dilakukan tanggal 9/8/2019.
Pemeriksaan laboratorium dilakukan tanggal 9/8/2019.
Pemeriksaan radiologi
dilakukan tanggal 9/8/2019

Kesan : bronkopneumonia
kanan dan tidak tampak
kardiomegali.
 An. H, perempuan usia 4 bulan dengan berat badan 5,15 kg datang dengan keluhan
BAB mencret sejak 6 hari sebelum masuk rumah sakit disertai penurunan kesadaran.
BAB mencret berawarna kekuningan, frekuensi > 8x/hari, lendir (-), dan darah (-).
Pasien mengalami muntah dan tidak mau minum susu formula. 1 hari sebelum masuk
rumah sakit, malamnya pasien sesak nafas dan lemas. Pada pemeriksaan tanda-tanda
vital didapatkan keadaan umum tampak sakit berat, kesadaraan somnolen, nadi
130x/menit tidak kuat angkat isi cukup teratur, frekuensi pernafasan 48x/menit, suhu
37,60C, tekanan darah 85/43 mmHg, saturasi oksigen 99%. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan ubun-ubun cekung, mata cekung, mukosa mulut dan bibir tampak kering,
retraksi dinding dada, jantung dan paru dalam batas normal, perut tampak kembung,
turgor kulit menurun, hepar dan limba tidak teraba membesar, akral dingin dan
capillary refill time ≥ 2 detik. Pada pemeriksaan penunjang didapatkan dari H2TL,
analisis gas darah, elektrolit, dan kimia darah dengan hemoglobin 10,5 g/dL, leukosit
22220 /µL, trombosit 384000 /µL, hematokrit 29,8 %, glukosa darah sewaktu 129
mg/dL, FlO2 24 %, pH 7.03, PCO2 12 mmHg, PO2 155 mmHg, BE -28 mmol/L, HCO-3 3
mmol/L, SO2 99 %, Na+ 161 mmol/L, K+ 6,7 mmol/L, Cl- 142 mmol/L, ureum 192
mg/dL, kreatinin 2 mg/dL, SGOT 32 u/l, dan SGPT 42 u/l. Hasil foto roentgen
thoraks menunjukkan bronkopnemonia kanan dan tidak tampak kardiomegali.
Diagnosis Kerja : Diare akut dengan dehidrasi
berat dengan syok hipovelemik + asidosis
metabolik

Diagnosis Banding : Syok Septik


 O2 = 1 L/menit

 Puasa dekompresi

 IVFD : RL 100 cc (peras cepat). Selanjutnya rehidrasi

 RL 30 cc/kgBB/jam x 5 kg = 150 cc selama 1 jam

 RL 70 cc/kgBB x 5 kg = 350cc/5jam  Nacl 325 cc + mylon 25 mcg selama 5 jam

 Setelah rehidrasi KAEN I B 500 cc + 5 mcg KCl selama 18 jam

 Cefotaksim 3x250 g; amikasin 2x2gr; omeprazole 1x5mg; ondasentron 2x0,4mg; ranitidine 2x5mg.

 Medikamentosa : (-)

 Pemeriksaan Anjuran : H2TL, glukosa darah sewaktu, elektrolit, analisis gas darah, pemeriksaan feses lengkap,
pemeriksaan urin lengkap, dan foto thoraks.
Vitam : Dubiad ad Bonam

Fungsionam : Dubia ad Malam

Sanationam : Dubia ad Malam


S O A P
BAB cair 1x KU : Lemah Diare akut dengan Diet : NGT dekompresi
Kes : E3M4VETT dehidrasi berat
Demam (-) Nadi: 112 x/menit dengan syok IVFD:
RR : 43 x/menit hipovelemik + RL 50cc/4 jam lalu Kaen
Suhu: 36,8◦C asidosis metabolik IB 420 cc + 5 mcg
SO2 = 100 % KCl/14 jam  30 cc/7
TD : 89/44 mmHg jam

Kepala : Aminosteril 6% 80cc/10


Ubun-ubun cekung jam = 8 cc/jam (5 jam)
Pupil isokor, Refleks
cahaya +/+, Konjungtiva Cefotaksim inj 3x300mg
anemis -/-, sclera ikterik Amikasin inj ditunda
-/- Omeprazole inj stop
Sucraflat syr 4x0,6ml

Thorax : Bilas OGT dengan NaCl


Respirasi dibantu 1-3 jam (jika jernih)
ventilator
Ronki (-), Wheezing (-), Transfusi PRC 60cc/4
retraksi substernal (+), jam (pakai blood pump).
BJ I & BJ II normal, Lalu setelah 12 jam cek
murmur (-), gallop (-) H2TL + AGD

Abdomen :
Superl, Bising Usus (+),
Turgor ↓,

Ekstremitas :
Akral hangat, CRT <2’’
S O A P
BAB cair 1x Diare akut dengan Diet : NGT dekompresi
Glukosa darah sewaktu =
Demam (-) 20 mg/dL (06.00 WIB), dehidrasi berat IVFD:
Glukosa darah sewaktu = dengan syok RL 50cc/4 jam lalu Kaen IB
164 mg/dl (07.00 WIB), 420 cc + 5 mcg KCl/14 jam
hipovelemik +
Glukosa darah sewaktu =  30 cc/7 jam
130 mg/dL (08:00 WIB). asidosis metabolik
Aminosteril 6% 80cc/10
FiO2 = 70%. pH = 7,23. jam = 8 cc/jam (5 jam)
PCO2 = 29 mmHg. PO2 =
226 mmHg. BE = -14 Cefotaksim inj 3x300mg
mmol/L, HCO3 = 12 Amikasin inj ditunda
mmol/L, SO2 = 100% Omeprazole inj stop
Sucraflat syr 4x0,6ml
Na+ = 161 mmol/L, K+ =
2,8 mmol/L, Cl- = 133 Bilas OGT dengan NaCl 1-
mmol/L. 3 jam (jika jernih)

Gol. Darah = A/Rh (+) Transfusi PRC 60cc/4 jam


(pakai blood pump). Lalu
setelah 12 jam cek H2TL +
AGD
S O A P
BAB cair 1x pada KU : Lemah Diare akut dengan Diet : NGT dekompresi
Kes : E3M4VETT
saat malam hari, Nadi: 115 x/menit dehidrasi berat IVFD:
menangis (+), dan RR : 30 x/menit dengan syok Kaen IB 420 cc + 5 mcg
Suhu: 36,4◦C KCl/14 jam  30 cc/7
gerak kurang hipovelemik +
SO2 = 100 % jamnya
aktif TD : 77/36 mmHg asidosis metabolik Aminosteril 6% 80 cc/10
jam  8 cc/5 jamnya.
Kepala :
Ubun-ubun cekung (-) Sucraflat syr 4x0,6ml
Pupil isokor, Refleks (bila NGD dengan NaCl
cahaya +/+, Konjungtiva sealama 1-3 jam jernih),
anemis -/-, sclera ikterik cefotaxim inj 3x300mg,
-/- ondansentron inj
2x0,4mg, ranitidine inj
2x5 mg, paracetamol inj
Thorax : 50 mg (k/p), dan lasix inj
Respirasi dibantu 1x5mg
ventilator
Ronki (-), Wheezing (-), Hasil Roentgen Thoraks
retraksi substernal (-), BJ (+)
I & BJ II normal, murmur
(-), gallop (-) Rencana cek elektrolid,
analisis gas darah,
Abdomen : ureum/kreatinin, dan
Superl, Bising Usus (+), gula darah sewaktu.
Turgor ↑,
Ekstremitas :
S O A P
BAB cair 1x pada Diare akut dengan Diet : NGT dekompresi
Hemoglobin = 10,4
saat malam hari, g/dL, Leukosit = 9430 dehidrasi berat IVFD:
menangis (+), µL, Trombosit = 167000 dengan syok Kaen IB 420 cc + 5 mcg
µL, Hematokrit = 28,1% KCl/14 jam  30 cc/7
dan gerak hipovelemik +
jamnya
kurang aktif Glukosa darah sewaktu asidosis Aminosteril 6% 80
= 90 mg/dL (07:15 WIB) metabolik cc/10 jam  8 cc/5
jamnya.
FiO2 = 70%. pH = 7,27,
PCO2 = 34 mmHg. PO2 Sucraflat syr 4x0,6ml
= 151 mmHg. BE = -11 (bila NGD dengan NaCl
mmol/L, HCO3 = 15 sealama 1-3 jam jernih),
mmol/L, SO2 = 99% cefotaxim inj 3x300mg,
ondansentron inj
2x0,4mg, ranitidine inj
2x5 mg, paracetamol inj
50 mg (k/p), dan lasix
inj 1x5mg

Hasil Roentgen Thoraks


(+)

Rencana cek elektrolid,


analisis gas darah,
ureum/kreatinin, dan
gula darah sewaktu.
S O A P
Diare akut dengan Diet : NGT dekompresi
KU : Letargis
BAB cair (-)
Kes : E2M6V3
Nadi: 115 x/menit dehidrasi berat IVFD:
RR : 38 x/menit
Suhu: 36,4◦C dengan syok Kaen IB 420 cc + 5 mcg
SO2 = 100 % KCl/14 jam  30 cc/7
hipovelemik +
TD : 92/53 mmHg jamnya
asidosis Aminosteril 6% 80
Kepala :
metabolik cc/10 jam  8 cc/5
Pupil isokor, Refleks cahaya
jamnya.
+/+, Konjungtiva anemis -/-,
sclera ikterik -/-
Sucraflat syr 4x0,6ml
(bila NGD dengan NaCl
Thorax : sealama 1-3 jam jernih),
Ventilator dilepas pukul 22.00 cefotaxim inj 3x300mg,
WIB
ondansentron inj
Ronki (-), Wheezing (-), , BJ I
& BJ II normal, murmur (-), 2x0,4mg, ranitidine inj
gallop (-) 2x5 mg, paracetamol inj
50 mg (k/p), dan lasix
Abdomen : inj 1x5mg
Supel, Bising Usus (+), Turgor
↑,
Hasil Roentgen Thoraks
Ekstremitas : (+)
Akral hangat, CRT <2’’
Rencana cek elektrolid,
analisis gas darah,
ureum/kreatinin, dan
gula darah sewaktu.
S O A P
BAB cair 1x pada Ureum = 64 mg/dL dan Diare akut dengan Diet : NGT dekompresi
Kreatinin = 4,9 mg/dL
saat malam hari, dehidrasi berat IVFD:
menangis (+), Glukosa darah sewaktu = dengan syok Kaen IB 420 cc + 5 mcg
87 mg/dL (07:00 WIB), KCl/14 jam  30 cc/7
dan gerak hipovelemik +
Glukosa darah sewaktu = jamnya
kurang aktif 87 mg/dL (09:40 WIB), asidosis Aminosteril 6% 80
Glukosa darah sewaktu = metabolik cc/10 jam  8 cc/5
101 mg/dL (10:30 WIB). jamnya.

FiO2 = 50%. pH = 7,37. Sucraflat syr 4x0,6ml


PCO2 = 48 mmHg. PO2 = (bila NGD dengan NaCl
166 mmHg. BE = 1 sealama 1-3 jam jernih),
mmol/L, HCO3 = 27 cefotaxim inj 3x300mg,
mmol/L, SO2 = 99%. ondansentron inj
2x0,4mg, ranitidine inj
Na+ = 154 mmol/L, K+ = 2x5 mg, paracetamol inj
2,0 mmol/L, Cl- = 120 50 mg (k/p), dan lasix
mmol/L. inj 1x5mg

Hasil Roentgen Thoraks


(+)

Rencana cek elektrolid,


analisis gas darah,
ureum/kreatinin, dan
gula darah sewaktu.
S O A P
BAB cair (-) KU : Lemah Diare akut dengan Diet : NGT dekompresi, mc
Kes : E4M6V5 ILm 6x15 cc NGT
Nadi: 125 x/menit dehidrasi berat
RR : 29 x/menit IVFD:
Suhu: 36,4◦C Kaen IB 420 cc + 5 mcg KCl /
SO2 = 100 % 14 jam
TD : 96/33 mmHg
Aminosteril 6% 80cc/10 jam =
Kepala : 8 cc/jam (5 jam)
Pupil isokor, Refleks cahaya
+/+, Konjungtiva anemis -/-, RL 50/jam (jika tidak ada)
sclera ikterik -/- Nasal 2 lpm

Cefotaksim inj 3x300mg


Thorax : Ondansetron inj 2x0,4 g (k/p)
Ronki (-), Wheezing (-),BJ I Ranitidin inj 2x5mg
& BJ II normal, murmur (-), Paracetamol inj 50 mg (k/p)
gallop (-) Lasix 2,5mg extra (jika urin
loading tidak keluar)
Abdomen : Sucraflat syr 4x0,6ml
Supel, Bising Usus (+), Turgor
↑, Bilas NGT dengan NaCl 1-3
jam (jika jernih 4x0,6mL)
Ekstremitas :
Akral hangat, CRT <2’’ Cek H2TL, elektrolit, ureum
kreatinin, GDS
FiO2 = 60%. pH = 7,46, PCO2 Inhalasi V1/2 + P ½ + NaCl /
= 44 mmHg. PO2 = 194 12 jam
mmHg. BE = 5 mmol/L,
HCO3 = 30 mmol/L, SO2 =
100%
S O A P
BAB cair (-), KU : Tampak sakit sedang Diare akut dengan Pindah dari ICU ke
Kes : E4M6V5 bangsal teratai atas
ampas (+), dan Nadi: 130 x/menit dehdirasi berat
demam (-) RR : 30 x/menit Diet : biasa
Suhu: 36,5◦C
SO2 = 100 %
IVFD :
Kaen IB + 500 cc +
Kepala :
10 mcg KCl
Pupil isokor, Refleks
cahaya +/+, Konjungtiva Aminosteril 6% 80
anemis -/-, sclera ikterik - cc/10 jam
/-
Cefotaxim 3x300
mg; Ondansentron
Thorax : 2x0,4 mg k/p,
Ronki (-), Wheezing (- ranitidine 2x5mg;
),BJ I & BJ II normal, Lasix 1x2,5mg
murmur (-), gallop (-)
Mm/ Candistatin
Abdomen :
3x0,6mL
Supel, Bising Usus (+),
Turgor ↑,

Ekstremitas :
Akral hangat, CRT <2’’
S O A P
BAB mencret 1x KU : Tampak sakit ringan Diare akut dengan Diet : biasa
Kes : E4M6V5
Nadi: 124 x/menit dehdirasi berat
IVFD :
RR : 38 x/menit Kaen IB + 500 cc +
Suhu: 38◦C 10 mcg KCl
SO2 = 100 %
Aminosteril 6% 80
cc/10 jam
Kepala :
Pupil isokor, Refleks
cahaya +/+, Konjungtiva Cefotaxim 3x300
anemis -/-, sclera ikterik - mg; ranitidine
/- 2x5mg;

Mm/ Candistatin
Thorax : 3x0,6mL
Ronki (-), Wheezing (-
),BJ I & BJ II normal,
murmur (-), gallop (-)

Abdomen :
Supel, Bising Usus (+),
Turgor ↑,

Ekstremitas :
Akral hangat, CRT <2’’
S O A P
BAB mencret 1x Hemoglobin = 11,1 g/dL, Diare akut dengan Diet : biasa
Leukosit = 13410 µL,
Trombosit = 48000 µL, dehdirasi berat
IVFD :
Hematokrit = 30,9%. Kaen IB + 500 cc +
10 mcg KCl
Glukosa darah sewaktu =
Aminosteril 6% 80
92 mg/dL
cc/10 jam
Ureum = 16 mg/dL,
kreatinin = 0,5 mg/dL, Cefotaxim 3x300
Na+ = 138 mmol/L, K+ = mg; ranitidine
2,5 mmol/L, Cl- = 96 2x5mg;

Pemeriksaan feses : Mm/ Candistatin


Hijau lembek, lender (+), 3x0,6mL
darah (-), PUS (-),
eritrosit = 1-2, leukosit =
2-4, epitel = 1+, amilum
(-), lemak (+), serat
tumbuhan (-), telur cacing
(-), yeast cell (+), amuba
(-).
S O A P
BAB cair (-), KU : Tampak sakit ringan Diare akut dengan Pasien Pulang
Kes : E4M6V5
demam naik turun Nadi: 120 x/menit dehdirasi berat Mm/
RR : 32x/menit Cefiksim syr 2 x
Suhu: 36,5◦C
Zink pro 1x10 mg
SO2 = 100 %

Kepala :
Pupil isokor, Refleks
cahaya +/+, Konjungtiva
anemis -/-, sclera ikterik -
/-

Thorax :
Ronki (-), Wheezing (-
),BJ I & BJ II normal,
murmur (-), gallop (-)
Abdomen :
Supel, Bising Usus (+),
Turgor ↑,
Ekstremitas :
Akral hangat, CRT <2’’

Hemoglobin = 11,4 g/dL,


Leukosit = 3140 µL,
Trombosit = 168000 µL,
Hematokrit = 33%.
 An. H, perempuan usia 4 bulan dengan berat badan 5,15 kg datang
dengan keluhan BAB mencret sejak 6 hari sebelum masuk rumah
sakit disertai penurunan kesadaran. BAB mencret berawarna
kekuningan, frekuensi > 8x/hari, lendir (-), dan darah (-). Pasien
mengalami muntah dan tidak mau minum susu formula. 1 hari
sebelum masuk rumah sakit, malamnya pasien sesak nafas dan
lemas.

 Pada pemeriksaan tanda-tanda vital didapatkan keadaan umum


tampak sakit berat, kesadaraan somnolen, nadi 130x/menit tidak
kuat angkat isi cukup teratur, frekuensi pernafasan 48x/menit, suhu
37,60C, tekanan darah 85/43 mmHg, saturasi oksigen 99%. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan ubun-ubun cekung, mata cekung,
mukosa mulut dan bibir tampak kering, retraksi dinding dada,
jantung dan paru dalam batas normal, perut tampak kembung,
turgor kulit menurun, hepar dan limba tidak teraba membesar,
akral dingin dan capillary refill time ≥ 2 detik.
 Pada pemeriksaan penunjang didapatkan dari H2TL, analisis
gas darah, elektrolit, dan kimia darah dengan hemoglobin 10,5
g/dL, leukosit 22220 /µL, trombosit 384000 /µL, hematokrit 29,8
%, glukosa darah sewaktu 129 mg/dL, FlO2 24 %, pH 7.03,
PCO2 12 mmHg, PO2 155 mmHg, BE -28 mmol/L, HCO-3 3
mmol/L, SO2 99 %, Na+ 161 mmol/L, K+ 6,7 mmol/L, Cl- 142
mmol/L, ureum 192 mg/dL, kreatinin 2 mg/dL, SGOT 32 u/l,
dan SGPT 42 u/l. Hasil foto roentgen thoraks menunjukkan
bronkopnemonia kanan dan tidak tampak kardiomegali.
 Berdasarkan keluhan dan hasil pemeriksaan fisik yang disertai
dengan pemeriksaan penunjang keluhan pasien memenuhi
kriteria diagnosis berdasarkan WHO dan Ikatan Dokter Anak
Indonesia yaitu ditemukan pada anamnesis didapatkan
riwayat BAB yang lebih sering dengan perubahan konsistensi
dan frekuensi beserta onsetnya < 14 hari, kemudian adanya
gejala klinis yang mengarah ke dehidrasi berat yaitu pasien
mengalami penurunan kesadaran, mata cekung, ubun-ubun
cekung, mukosa mulut dan bibir kering, turgor kulit
berkurang, dan akral dingin. Berdasarkan penilain skoring
Maurice King dengan skroring, keadaan umum : syok  2,
kekenyalan kulit : sangat kurang  2, mata cekung  2, ubun-
ubun cekung  2, Mukosa mulut dan bibir kering  2, N = 130
x/menit  1 (120-140 x/menit). Bila ditotalkan didapatkan
nilainya 12 (dehidrasi berat 7-12).
 Pasien mengalami gangguan asam-basa karena beradasarkan hasil
pemeriksaan analisis gas darah didapatkan pH 7.03 yang menunjukkan
pH darah cenderung asam atau disebut asidosis dan PCO2 = 12 mmHg (
normal = 35-48 mmHg) yang menunjukkan penurunan CO2 rendah dalam
tubuh dan terjadi penurunan konsentrasi HCO-3 3 mmol/L ( normal = 18-
23 mmol/L) yang menujukkan penyebabnya metabolik, sehingga
kesannya adalah asidosis metabolik. HCO-3 dan PCO2 adalah komponen
penting dalam mengatur pH darah. Pada saat pasien diare banyak
diekskresikan keluar tubuh sehingga kadarnya berkurang pada pasien
sehingga tubuh melakukan kompensasi dengan melakukan
hiperventilasi dengan bantuan otot-oto bantu nafas (retraksi dinding
dada) akibatnya PCO2 menjadi turun sehingga pH darah menjadi
asam/asidosis. Asidosis metabolik pada pasien juga terus terjadi karena
berkurangnya fungsi ginjal (pada pasien ureum 192 mg/dL, kreatinin 2
mg/d, terjadi perburukan fungsi ginjal) dan ketidakmampuan dari
nefron yang tersisa untuk mengeluarkan beban asam harian melalui
ammoniagenesis. Jika asam sistemik meningkat, keseimbangan akan
diatur melalui peningkatan produksi dan ekskresi dari NH4+. Kegagalan
untuk mengeluarkan NH4+ sehingga menyebabkan retensi ion H+ ini
membuat pH menjadi menurun. dan menyebabkan metabolik asidosis.
 Pasien dengan diare akut merupakan kegawatdaruratan pada anak. Pada
pasien ini mengalami syok hipovelemik yang mengakibatkan curah
jantung menurun sehingga pada pentalaksanaanya adalah rehidrasi,
mengganti cairan dan elektrolit yang hilang. Penggantian ini
menggunakan ringer laktat (30 mL/kgBB/1 jam dan 70 mL/kgBB/5 jam)
yang bersifat cairan isotonis, dimana komposisinya mendekati serum,
sehingga akan mengisi kekosongan cairan pada jaringan intertestital
yang hilang akibat diare. Ringer laktat mengandung konsentrasi natrium
dan laktat yang tepat untuk dimetabolisme menjadi laktat yang akan
mempengaruhi pH darah sedangkan Kaen 1B berfungsi untuk
mengoreksi hipernatremi dan hiperkalemi pada pasien. Kedua cairan
infus ini berhasil memperbaiki syok hivopemik dan juga asidosis
metabolic pada pasien. Setelah cairan dalam tubuh terpenuhi, lalu tujuan
pemberian lasix pada kasus ini untuk merangsang perfusi ke ginjal
untuk mecegah pasien mengalami acute kidney injury. Pada
pemeriksaan feses lengkap pada pasien juga ditemukan yeast cell (+)
sehingga diberikan candistatin. Fungsi obat ini untuk mengikat sterol
membran jamur, sehingga proses aktivitas pada membran sel jamur
mengalami gangguan dan mengakibatkan kematian

Anda mungkin juga menyukai