Anda di halaman 1dari 19

TENNIS ELBOW

…Pembimbing…
Dr. Yenny Fitrizar
PENDAHULUAN

 Tennis elbow merupakan salah satu jenis overuse syndrome dan kondisi ini
timbul sebagai akibat dari ekstensi pergelangan tangan yang berlebihan.

 Repetisi supinasi dan pronasi lengan bawah ketika sendi siku sedang
dalam keadaan ekstensi (seperti gerakan pemain tenis yang melakukan
pukulan backhand)

 Kebanyakan terjadi bukan pada pemain tenis


ANATOMI - HISTOLOGI

Gambar 1: Gambar otot-otot pada aspek lateral Gambar 2: A. Gambaran histologis


elbow, yang berdekatan dengan origo tendon angiofibroblastik tendinosis pada tennis
epikondilus lateral. CET= common extensor elbow, terjadi disorganisasi kolagen normal
tendon, ECRB= extensor carpi radialis brevis, akibat invasi fibroblast. B. Tendon normal.
ECRL= extensor carpi radialis longus, ECU=
extensor carpi ulnaris, EDC= extensor
digitorum communis.
BIOMEKANIK

Gambar 3: Petenis sedang melakukan servis. Selama melakukan aktivitas


itu, petenis dapat melakukan serangkaian gerakan fleksi dan ekstensi
dengan kecepatan angular 982 ⁰/detik.
JENIS KEGIATAN
Kegiatan atau Olahraga Gerakkan
Bermusik Bermain biola

Bisnis Mengangkat tas yang berat

Pertukangan Memalu atau memutar sekrup

Perlistrikan Memotong kabel

Mekanik Gerakan repetitif

Bisbol Pitching

Olahraga raket Pukulan backhand

Angkat Berat Mengunci siku ketika dalam posisi ekstensi

Berlayar Mendayung

Politik Menjabat tangan

Sekretariat Mengetik
TANDA & GEJALA

 Nyeri di daerah lateral elbow, yang menjalar ke regio ekstensor

 Onset 24-72 jam

 memburuk ketika beraktivitas dan membaik setelah beristirahat

 Nyeri bersifat tajam, intermiten, dan menjalar ke bawah melalui


aspek posterior lengan bawah.
PEMERIKSAAN FISIK

 Pada umumnya mereka berusia antara 20-50 tahun, dan mayoritas berusia di atas 30 tahun.

 Pada inspeksi, sulit untuk menegakkan diagnosis tennis elbow karena biasanya tidak ditemukan
adanya hematoma maupun edema pada lateral elbow. Namun pada pasien tennis elbow yang sudah
kronik, dapat ditemukan atrofi otot-otot ekstensor.

 Meskipun tidak mungkin menegakkan diagnosis tennis elbow hanya dengan inspeksi, kita tidak
boleh mengabaikan pemeriksaan ini sebab jika kita menemukan adanya eritema, pembengkakan
atau pun lesi lain pada elbow, maka hal tersebut justru akan menyingkirkan diagnosis tennis elbow.
PEMERIKSAAN FISIK
 Palpasi: Provokatif
 Nyeri maksimal dapat timbul
ketika dilakukan penekanan pada
daerah sekitar 1-2 cm dari distal
origo ECRB di epikondilus lateral.
Apabila tanda ini tidak ditemukan,
maka kita dapat menyingkirkan
diagnosis tennis elbow
Penekanan Lateral Elbow
PEMERIKSAAN FISIK

 Pasien diminta untuk melakukan


ekstensi jari ketiga (jari tengah) tangan
lalu pemeriksa menahan ekstensi
tersebut sambil mempalpasi epikondilus
lateral. Hal itu akan menimbulkan
ketegangan pada otot extensor
digitorum dan tendon. Hasil positif
terjadi apabila pasien merasakan nyeri
pada epikondilus lateral. Bila positif, Tes Maudsley

berarti pasien menderita tennis elbow. (


PEMERIKSAAN FISIK

 Pemeriksa meminta pasien agar


memfleksikan elbow dan
pergelangan tangan, sambil
memperhatikan tiap nyeri yang
timbul pada epikondilus lateral.
Hasil positif bila pasien merasakan
nyeri pada epikondilus lateral
Tes Mill
PEMERIKSAAN FISIK
 Pemeriksa menstabilisasi elbow dengan
cara meletakkan ibu jari pada epikondilus
lateral. Lalu pasien diminta untuk mengepalkan
tangan sambil mempronasikan lengan bawah
secara radial lalu pasien mengekstensikan
pergelangan tangan sambil melawan tahanan
yang diberikan oleh pemeriksa. Atau pemeriksa
dapat memfleksikan dan mengekstensikan
lengan bawah pasien secara pasif. Semua
tindakan itu akan menimbulkan nyeri apabila
pasoen menderita tennis elbow Tes Cozen
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Gambar: MRI tennis elbow. (a) tanda panah menunjukkan robekan full-
thickness Dan retraksi ECRB yang disertai dengan edema. (b) tanda panah
menunjukkan cairan peritendinosus pada origo ECRB.
DIAGNOSIS BANDING
 Sindrom radial tunnel
• Penyakit ini ditandai oleh adanya nyeri dan kelemahan pada sisi lateral siku setelah pasien
melakukan aktivitas berupa ekstensi siku atau rotasi lengan bawah secara berlebihan. Gejalanya
sangat mirip dengan epikondilitis lateral, hanya saja area nyeri pada sindrom radial tunnel adalah
sekitar empat jari ke arah distal epikondilus lateral
 Bursitis olekranon
• Pada bursitis olekranon, biasanya gejala diawali oleh adanya riwayat trauma, perdarahan, sepsis
atau riwayat rematik. Pada pemeriksaan fisis, kita dapat menemukan adanya efusi sendi siku dan
eritema pada kulit siku, pada epikondilitis lateral kita tidak akan menemukan adanya tanda-tanda
eritema. Pada bursitis olekranon, nyeri dapat timbul ketika dilakukan penekanan pada olekranon
sedangkan pada epikondilitis lateral, nyeri timbul saat dilakukan penekanan pada epikondilus
lateral.
 Epikondilitis medial (golfer elbow)
• Pasien epikondilitis medial biasanya memiliki riwayat aktivitas sering melakukan gerakan fleksi
seperti bermain golf. Nyeri siku yang timbul pada epikondilitis medial di presipitasi oleh gerakan
fleksi dan supinasi, berbeda dengan tennis elbow yang justru dipicu oleh gerakan ekstensi dan
pronasi.
TATALAKSANA
Ada banyak pilihan penatalaksanaan untuk
mengatasi tennis elbow, namun hingga saat ini
belum ada satu pun penatalaksanaan yang benar-
benar efektif dalam mengatasi kelainan tersebut.
Namun secara umum, terapi untuk tennis elbow
dibagi menjadi 2 yakni terapi konservatif dan
pembedahan.

Terapi Fase Akut


Untuk tennis elbow fase akut, maka kita harus
memberlakukan regimen P.O.L.I.C.E seperti
halnya cedera jaringan lunak lainnya. Hal tersebut
melibatkan prosedur:
Protection – Optimal Loading (Latihan) - Ice (es) -
Compression (kompres) - Elevation (elevasi)
TATALAKSANA

 Jenis kortikosteroid yang


digunakan untuk terapi tennis
elbow sebaiknya yang memiliki efek
anti-inflamasi yang kuat seperti
triamcinolone dan betamethasone.
 Pemberiannya harus dilakukan
secara intra-artrikuler untuk
mengurangi efek sistemik.
TATALAKSANA

 Terapi Fisik
 terapi fisik untuk pasien-pasien
tennis elbow dengan cara memberikan
stressing pada insersi ECRB melalui
latihan gerakan eksentrik dan konsentrik.
Diharapkan dengan terapi ini maka akan
terbentuk jaringan kolagen yang padat
pada area insersi ECRB, sehingga rasa
nyeri akan tereliminasi.
TATALAKSANA
 Terapi Pembedahan
 Jika semua terapi konservatif gagal dalam
mengatasi tennis elbow, maka kita harus
melakukan pemeriksaan radiologis guna
menyingkirkan kemungkinan adanya kelainan
lain yang menyertai tennis elbow dan
mempertimbangkan terapi pembedahan.
 Ada dua jenis pembedahan untuk mengatasi
Gambar 20: Foto intraoperatif
tennis elbow, yakni operasi terbuka dan operasi
prosedur Nirschl. Tanda panah
dengan bantuan arthroskopi.
menunjukkan adanya robekan pada
origo ECRB. Diskolorisasi abu-abu
keputihan pada tendon
mengindikasikan adanya
degenerasi.
PROGNOSIS - KOMPLIKASI

 95% sembuh, meskipun tanpa


terapi pembedahan.
 Berkaitan dengan terapi konservatif dan
pembedahan
 Penggunaan obat-obat NSAID dan
Kortikosteroid jangka panjang  gg. Hati,
ginjal dan GI track
 Kontraktur dan infeksi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai