Anda di halaman 1dari 23

Sistem Transportasi Makro

Sistem Kegiatan Sistem Jaringan


(Transport Demand) (Transport Supply)

Sistem Pergerakan
(Traffic)
Pertumbuhan Lalu lintas

1. Urbanisasi
2. Peningkatan jumlah penduduk
3. Perbaikan ekonomi dan pendapatan
4. Peningkatan jumlah kendaraan
Permasalahan Lalu lintas
1. Keterlambatan/tundaan (delay)
2. Kemacetan (congestion)
3. polusi: udara, suara, getaran.

Penyebab utama: demand > supply.


a. Tidak sabar
b. Kecenderungan mengikuti tabiat orang lain
c. Pertimbangan pengemudi menjadi bodohsewaktu
melewati jalan yang tidak dikenal
d. Pada keadaan darurat pengemudi tidak dapatmelakukan
lebih dari satu tindakan pada waktuyang bersamaan
e. Reaksi pengemudi menjadi lambat padalingkungan ketika
lama tidak mendapatstimultan dari lingkungan.

a. Penglihatan
b. Pendengaran
c. Reaksi
a. Penglihatan
1. Medan penglihatan
2. Penglihatan dinamis
3. Tanda peringatan
4. Kemampuan bedakan warna
5. Kesilauan
i. Medan penglihatan
a. Daerah penglihatan ”tajam” (periperal
= 6,vertikal = 4)
b. Daerah penglihatan ”awas” p= 20, v= 13
c. Total medan penglihatan (p= 160, v= 115) pada
daerah penglihatan ini benda terlihatkabur,
tanpa bisa membedakan warna dan detail

Penempatan rambu lalu lintas diusahakan pada


daerah jangkauan penglihatan tajam
Faktor K
a. Pada saat pandangan dialihkan ke titik
lain,penglihatan kabur dan malahan hilangselama
± 0,3 detik pada waktu mata berkedip•
b. Mata dikedipkan ±5 kali/menit
c. Kecepatan mempengaruhi jarak titikpandang:
kecepatan (v) membesar, makinmenjauh titik
pandang makin kecil sudutpandang

iii. Tanda peringatan


ditempatkan pada daerah penglihatan jelas/tajam.

iv. Kemampuan membedakan warna


buta warna dapat dikompensasi dengan mempelajari
arti dari tanda-tanda.
a) kesilauan akan mempengaruhi penglihatan pengemudi
b) dari daerah gelap ke daerah terang, maka pupil akan
mengecil dalam jangka waktu ± 3detik, sebaliknya
dibutuhkan waktu ± 6 detik untuk menyesuaikan.

a) Tidak begitu penting dibadingkan dengan indera


penglihatan
b) Pendengaran digunakan untuk memperhatikan bunyi
kendaraan dan lingkungan
c) Pada umumnya isyarat bunyian dilengkapi juga dengan
isyarat yang terlihat mata
a. Waktu reaksi diperlukan antara saat menerimas uatu
rangsangan dan saat mengerjakan tanggapan atas
rangsangan tersebut
b. Contoh reaksi mengerem: di US rata-rata 0,9detik,
90% pengemudi memerlukan 1,5 detik.
Untuk perencanaan diambil 2,5 detik (untuk waktu
reaksi pengereman).
c. PIEV time (perception: pengamatan suatu siayarat &
perlu respon; intellection/ identification: identifikasi thd
isyarat; Emotion/decision: penentuan respon yg sesuai thd
isyarat; Volition/ reaction: respon fisik sbg hasil dari
keputusan)
dp = 0,278.v.t
dp =jarak persepsi-reaksi (PIEV) in meter, d= waktu (detik),
v=kecepatan (kpj)
a. Faktor Fisik
i. Kecepatan rata-rata 1 - 1,3 m/dt (3 - 5 km/jam)
ii. Tidak mempunyai batasan umur, ukuran, dan tidak ada
persyaratan khusus
b. Mental
i.Beberapa pejalan kaki tidak mempunyai pengetahuan
peraturan jalan
ii. Tidak mempunyai pengalaman untukmengatasi lalu lintas
sekelilingnya
c. Emosi
a. Motivasi
b. Pengaruh lingkungan
c. pendidikan
a. Kendaraan di jalan mempunyai berbagai bentuk dan
kemampuan, karena masing-masing kendaraan
direncanakan untukkegunaan tertentu
b. Di Indonesia ditetapkan ukuran maksimumkendaraan
sebesar: lebar 2,25 m dan tinggi3,50 m.

Daerah yang bisa terlihat oleh pengemudi dari tempat


duduknya. Daerah pandangan umumnya ditentukan:
i. Kaca depan (wind screen) untuk arahdepan
ii. Cermin (spion) untuk arah belakang
iii. Wilayah pandangannya tergantung dari desain
kendaraan
a. Karena adanya gesekan antara ban dan jalan
b. Adanya perubahan bentuk ban pada permukaanjalan
karena berat kendaraan
c. Karena tidak ratanya jalan
d. Adanya gesekan pada bagian mesin kendaraan sendiri
e. Contoh: mobil penumpang pada v = 100 km/jam
i. tahanan guling ± 13,5 kg/ton (jalan licin)
ii. tahanan guling ± 25 kg/ton (jalan kasar)
a. Adanya pengaruh udara di depan kendaraan,gesekan di
samping dan di bawah, serta tekanannegatif di belakang
kendaraan.
b. Untuk kendaraan penumpang besarnya:
R = 0,0011 . A . V
dimana:R = tahanan (kg)
A = luas bidang muka (m)
V = kecepatan (km/jam)
Besarnya sama dengan komponen dari gayaberat
sendiri yang berarah ke bawah dan sejajar lereng
tersebut.
R = 10 w g
dimana:R = tahanan
w = berat total kendaraan (ton)
g = kelandaian (%)
a. Timbul pada saat melalui tikungan, bekerja melalui
sentuhan roda depan dengan perkerasanjalan
b. Gaya tahanan membesar dengan:
i. Naiknya kecepatan
ii. Mengecilnya jari-jari.

a. Gaya ini harusnya diatasi jika hendak menambah


kecepatan dan hanya merupakan fungsi dari berat
kendaraan dan besar percepatan, tetapi tidak
tergantung dari macam dan bentuk kendaraan
R = 28 w a
dimana:R = tahanan
w = berat total kendaraan (ton)
a = percepatan kendaraan (km/jam
Tenaga maksimum yang bisa dihasilkan oleh mesin
kendaraan dan dinyatakan dalam tenaga kuda
P = 0,0036 R V
dimana:P = tenaga yang dihasilkan (TK)
R = jumlah tahanan terhadap pergerakan (kg)
V = kecepatan (km/jam)

a. Berguna sebagai petunjuk untuk mengetahui kemampuan


kendaraan secara umum=
(berat total kendaraan)/(jumlah tenaga kuda)
b. Makin besar nilainya, makin lambanpergerakannya.
a. Ukuran jalan
b. Lokasi jalan (perkotaan, perdesaan)
c. Keadaan permukaan
d. Kondisi geometrik (alinyemen horisontal & vertikal,
potongan melintang, kanalisasi)
e. Fungsi jalan: access, full control
f. Cuaca (kondisi cuaca dan penglihatan)
g. Tata guna lahan dan aktifitas
h. Fasilitas tetap untuk lalu lintas (rute, terminal, dll)
i. Arus lalu lintas & karakteristiknya
a. UU 34/ 2004 tentang jalan
b. UU 22/2009 angkutan jalan
c. PP 34/ 2006 tentang jalan
d. PP 44/ 2007 (perubahan PP 15/2006 tentang jalan tol)
e. PP 43/ 1993 tentang prasarana dan lalu lintas
1. Kelompok berdasarkan absen atau pilihan sendiri (per
kelompompok : 5 org)
2. Amati / cari di internet tentang permasalahan dan
dampak terhadap lalu lintas (kemacetan):
3. Kel I : perilaku pengendara mobil
4. Kel II: perilaku pengendara sepeda motor
5. Kel III : perilaku pejalan kaki
6. Kel IV: kondisi jalan (geometrik)
7. Kel V : kondisi jalan (perkerasan)
8. Kel VI: daerah / jarak pandangan untuk kendaraan
(mobil, bis, truk)
Dikumpulkan akhir kuliah hari ini ke labarwati@ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai