Anda di halaman 1dari 12

SUMBATAN JALAN NAFAS

SUTARMAN, SKep, Ners


Pendahuluan

• Obstruksi jalan napas adalah penyumbatan di bagian mana


pun dari jalan napas. Jalan napas adalah sistem tabung
yang kompleks yang membawa udara yang dihirup
dari hidung dan mulut ke paru-paru. Obstruksi
dapat mencegah sebagian atau seluruhnya udara masuk
ke paru-paru.
• Hipoksemia merupakan pembunuh utama penderita gawat
darurat Hipoksemia yang disebabkan oleh sumbatan jalan
nafas terjadi paling cepat dibandingkan hipoksemia akibat
gangguan fungsi organ yang lain.
• Kesalahan yang paling sering ditemukan dalam
pengelolaan jalan nafas adalah bahwa penolong tidak
menyadari adanya sumbatan jalan nafas, keterlambatan
memberikan pertolongan, kesulitan tehnik dan kurangnya
ketrampilan.
• Sumbatan jalan nafas dapat disebabkan oleh tindakan
anestesi (penderita tak sadar, obat pelumpuh otot,
muntahan), suatu penyakit (koma apapun sebabnya,
stroke, radang otak), trauma kecelakaan (trauma
maksilofasial, trauma kepala)
Mengenali Sumbatan Jalan Nafas

• Pada keadaan penderita yang masih bernafas, mengenali


ada tidaknya sumbatan jalan nafas dapat dilakukan
dengan cara lihat (look), dengar (listen), dan feel (raba).
• Dilihat
• Dilihat apakah penderita mengalami agitasi atau
penurunan kesadaran.
• Dilihat pula pergerakan dada dan perut waktu bernafas
• Adanya retraksi sela iga, supra klavikula atau subkostal
merupakan tanda tambahati adanya sumbatan jalan
nafas.
• Didengar
• Didengar suara nafas dan ada tidaknya suara tambahan.
Adanya suara nafas tam bahan berarti ada sumbatan
jalan nafas parsial. Suara nafas tambahan dapat berupa
dengkuran (snoring), kumuran (gurgling), atau siulan
(crowing/stridor). Snoring disebabkan oleh lidah yang
menutup orofaring, gurgling karena sekret, darah atau
muntahan dan crowing/stridor menunjukkan adanya
penyempitan jalan nafas karena spasme, edema atau
pendesakan.
• Diraba
• Di raba hawa ekspirasi yag keluar dari lubang hidung atau
mulut, dan ada tidaknya getaran di leher waktu bernafas.
Adanya getaran di leher menunjukkan sumbatan parsial
ringan. Pada penderita trauma perlu diraba apakah ada
fraktur di daerah maksilofasial, bagaimana posisi trakhea
Gejala tanda sumbatan jalan nafas

• Agitasi, denyut nadi meningkat dan tidak beraturan


• Sianosis (kulit berwarna kebiruan terutama pada ujung
alat gerak dan mukosa bibir)
• Kebingungan
• Sulit bernafas
• Terengah-engah
• Panik
• Suara bernafas bernada tinggi seperti mengi
• Ketidak sadaran
Manuver Heimlich

• Ini adalah teknik darurat yang dapat membantu


seseorang yang tersedak benda asing:
• Manuver ini melibatkan satu orang yang berdiri di
belakang orang yang tersedak, memeluk pinggang orang
yang tersedak itu.
• Orang yang melakukan manuver kemudian mengepalkan
tangan dengan satu tangan dan meletakkannya sedikit di
atas pusar orang tersebut.
• Mereka kemudian harus meraih kepalan itu dengan
tangan mereka yang lain dan menekan perut orang
itu keatas kearah dada dengan lima dorongan cepat.
• Mereka harus mengulangi lima dorongan ini sampai
benda tersebut copot atau bila tidak berhasil segera bawa
ke UGD.
Pengelolaan Jalan Nafas

• Tindakan ditujukan untuk membuka dan menjaga jalan


nafas tetap bebas dan waspada terhadap keadaan klinis
yang menyumbat atau potensial akan menyumbat jalan
nafas.
• pembebasan jalan napas dapat dilakukan tanpa alat
maupun dengan rnenggunakan jalan napas buatan.
• Membuka jalan napas tanpa alat dilakukan dengan cara
head tilt, chin lift, jaw thrust.
• Sedangkan alat-alat yang dipakai untuk mengatasi
sumbatan jalan napas karena lidah adalah jalan napas
orofaringeal atau nasofaringeal.
• Di coba membebaskan jalan nafas dengan cara-cara
diatas tidak berhasil segera dilaksanakan pemasangan
jalan napas yang definitif yaitu intubasi endotrakeal atau
krikotiroidotomi, atau trakheostomi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai