Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

PASIEN GOUT ARTRITIS

Oleh :
Kelompok 5

Rahmat Hidayat 717.6.2.0939


Vera Okta Lianty Siakmo 717.6.2.0923
Kutsiyah 717.6.2.0934
DEFINISI GOUT
 Gout adalah radang yang terjadi karena terbentuknya endapan kristal monosodium urat,
biasanya terjadi secara mendadak. Terjadinya pengumpulan kristal monosodium urat di sendi
akibat dari keadaan tingginya kadar asam urat dalam darah penderita/hiperurisemia.
(Puspitasari. 2008: 36).
 Artritis adalah
nama gabungan untuk lebih dari seratus penyakit, yang semuanya berciri rasa
nyeri dan bengkak, serta kekakuan otot dengan terganggunya fungsi alat-alat gerak (sendi
dan otot).
 Arthritis gout adalah suatu sindrom klinis yang mempunyai suatu gambaran khusus yaitu
arthritis akut. Arthritis gout ini lebih banyak terdapat pada pria dibandingkan wanita. Pada
pria sering mengenai usia pertengahan, sedangkan pada wanita sering mengenai pada usia
menopause
GOUT DAPAT BERSIFAT PRIMER, SEKUNDER,
MAUPUN IDIOPATIK.

 Gout primer merupakan akibat langsung pembentukan asam urat


tubuh yang berlebihan atau akibat penurunan ekskresi asam urat.
 Gout sekunder disebabkan karena pembentukan asam urat yang
berlebihan atau ekskresi asam urat yang berkurang akibat proses
penyakit lain atau pemakaian obat-obatan tertentu
 sedangkan gout idiopatik adalah hiperurisemia yang tidak jelas
penyebab primer, kelainan genetik, tidak ada kelainan fisiologis
atau anatomi yang jelas.(Putra, 2009).
PATOFISIOLOGI
 Asam urat merupakan produk akhir dari degradasi purin yang bersumber dari
dalam tubuh atau diet dan dianggap sebagai sampah yang harus dibuang. Kadar
asam urat berlebihan merupakan akibat dari proses prouksi (degradasi purin) atau
karena ekskresi yang rendah.
 Asam urat dari diet berasal dari makanan yang mengandung nukleoprotein, seperti
usus(854 mg/100g), babat dan limpa (470 mg/100 g), daging sapi 385 mg/100 g),
bayam kangkung, daun melinjo (sekitar 300 mg/100 g), tahu-tempe (sekitar 120
mg/100 g), dan lain-lain.
 Overproduksi dapat terjadi karena peingkatan phosphoribosyl phosphate (PRPP)
synthetase yang menyebabkan peningkatan sintesis purin yang pada akhirnya
dapat menyebabkan peningkatan asam urat.
 Dietpurin tidak begitu berpengaruh pada terjadinya hiperurisemia jika tidak ada
gangguan dari metabolisme purin dan akskresi purin.
ETIOLOGI

Gejala artritis akut disebabkan oleh reaksi inflamasi jaringan


terhadap pembantukan kristal monosodium urat monohidrat.
Karena itu, dilihat dari penyebabnya, panyakit ini termasuk dalam
golongan kelainan metabolik. Kelainan ini berhubungan dengan
gangguan kinetik asam urat yaitu hiperurisemia. Hiperurisemia
pada penyakit ini terjadi karena:
1. Pembentukan asam urat yang berlebihan
2. Kurangnya pengeluaran asam urat melalui ginjal
MANIFESTASI KLINIS
Secara klinis ditandai dengan adanya artritis, tofi, dan batu ginjal. Yang penting
diketahui sendiri bahwa asam urat tidak menyebabkan apa-apa. Yang menimbulkan rasa
sakit karena terbentuk dan mengendapnya kristal monosodium urat. Pengendapannya
dipengaruhi oleh suhu dan tekanan. Oleh karena itu sering terbentuk tofi pada daerah
telinga, siku, lutut, dan lain sebagainya.
Daerah khas yang sering mendapat serangan adalah pangkal ibu jari kaki sebelah
dalam, disebut podagra. Bagian ini tampak membengkak, kemerahan, dan nyeri sekali
bila disentuh. Rasa nyeri berlangsung beberapa hari sampai satu minggu , lalu
menghilang. Sedangkan tofi itu sendiri tidak sakit. Tetapi dapat merusak tulang. Sendi
lutut juga merupakan tempat predileksi kedua untuk serangan ini.
LANJUTAN MANIFESTASI KLINIS.........

Tofi merupakan penimbuanan asam urat yang dikelilingi reaksi radang pada
sinovia, tulang rawan, bursa, dan jaringan lunak. Sering timbul di tulang rawan
sebagai benjolan keras. Tofi ini merupakan menifestasi lanjut dari gout yang
timbul 5-10 tahun setelah serangan artritis pertama. Pada ginjal akan timbul
sebagai berikut:
 Mikrotofi, dapat terjadi di tubuli ginjal dan menimbulkan nefrosis
 Nefrolitiasis karena endapan asam urat
 Piolenefritis kronis

 Tanda-tanda aterosklerosis dan hipertensi


Selain Dan Dari Menifastasi Adapun Tanda-tandanya Pada Gout
(Asam Urat)

 Timbulnya excruciating pain, bengkak, dan


Inflamasi
 Nyeri pada satu atau beberapa sendi di
 Serangan dimulai pada malam hari malam hari, yang makin lama makin
memburuk.
 Kemerah-merahan pada sendi, panas, dan
 Pada sendi yang bengkak , kulit kemerahan
bengkak hingga berwarna keunguan, kencang, licin,
 Serangan akut gout dapat terjadi walaupun dan hangat.
tanpa adanya propokasi sebelumnya atau  Demam, menggigil, tidak enak badan, pada
dapat dipicu karena stress, trauma, minuman beberapa penderita, terjadi peningkatan
alkohol, operasi, dan minum obat yang dapat denyut jantung.
meningkatkan kadar asam urat dalam darah.  Bila benjolan kristal di sendi pecah, akan
keluar massa seperti kapur.
 Kadar asam urat dalam darah tinggi
(hiperurisemia)
Pengobatan(Terapi)

1. Non-Farmakologi (tindakan Umum) 2. Farmakologi (Penanganan dengan


Menggunakan Obat)
Dalam buku “farmakoterapi dan
Farmakologi medis” priyanto menguraikan Natrium urat berkristal dalam sendi,
secara singkat mengenai terapi non- mendorong reaksi peradangan yang disebut
farmakologi untuk gout, antara lain: gout dengan tofus (tophaceous). Obat
aspirin dapat menghilangkn gejala gout,
• Mengurangi makanan yang memiliki
tetapi lebih sering diarahkan untuk
kandungan purin yang tinggi
menurunkan kadar asam urat. Asam urat
• Menghindari komsumsi alkohol adalah hasil metabolisme purin. Strategi
• Mengurangi stress untuk menurunkan kadar asam urat
meliputi penghambatan xantin oksidase,
• Mengurangi berat badan sehingga berat enzim yang bertanggung jawab untk
badan normal atau bahkan lebih rendah 10- sintesis asam urat , dan mencegah
15% dari berat badan normal reabsorbsi asam urat dari urin.
• Minum dalam jumlah yang cukup
Tujuan pengobatan

Adapun tujuan pengobatan suatu penyakit khususnya gout sebelum


obat ditetapkan, harus ada tujuan dalam pengobatan diantaranya:
menghentikan serangan akut
mencegah kambuh
mencegah komplikasi karena adanya kristal asam urat di jaringan
mengeluarkan kristal monosodium urat melalui ginjal atau fases
menhambat kerja enzim yang dapat merubah xantin menjadi asam urat.
STADIUM GOUT

 Hiperurisemia.

 Artritis akut (serangan akut).


 Fase interkritis (artritis rekuren).
 Artritis kronis (Gout kronis).
 Nephrolitiasis.
CONTOH KASUS
 Riwayat kesehatan
 Status kesehatan saat ini : klien
 Indentitas : Ny. A
mengatakan dalam satu tahun terakhir
ini merasakan sakit seperti kesemutan,
 Tempat tanggal lahir : Surabaya, 07 januari 1934 kebas pada bagian kaki dan juga
 Jenis kelamin : Perempuan pada bagian pinggang. Klien tidak
 Status perkawinan : Kawin pernah melakukan latihan pergerakan,
 Agama : Islam klien tidak pernah berolahraga paling
nyapu halaman.
 Suku : Melayu
 Alamat : Surabaya  Riwayat kesehatan masa lalu : klien
belum pernah menderita penyakit yang
berat. Sakit yang diderita adalah
pusing, batuk dan pilek. Hal yang
pertama kali dilakukan jika dia sakit
adalah membeli obat di warung, jika
tidak sembuh baru di bawa ke
puskesmas.
Analisa data
No Data Penyebab Masalah

1 Ds: - Ny.A mengatakan merasakan sakit pada bagian kaki, seperti Inflamasi pada daerah Nyeri
kesemutan, kebas dan juga di bagian pinggangnya. bagian kaki

Ny.A mengatakan dia tidak pernah berolahraga, paling nyapu.

Do: - postur tubuh tidak stabil ketika berjalan tremor.

Perubahan gaya lambat, kaki diseret.

Nilai otot 3/5

2 Ds: Ny. A mengatakan tidak mampu berjalan jauh, kedua kaki terasa Kerusakan integritas Gangguan
kebas dan kesemutan tulang mobilitas fisik
Do: Ny. A tampak berjalan tapi semboyongan.
Lantai kamar mandi licin dan berlumut
Perabotan dan peralatan tidak rapi, penerangan kurang.
Nilai otot 3/5
No Dx Diagnosa Keperawatan

1 Nyeri b/d proses infeksi ditandai dengan klien tampak meringis

2 Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri persendian dan imobilitas ditandai dengan kekuatan otot
menurun
No Diagnosa NOC NIC
Dx Keperawatan
1 Nyeri b/d proses Tujuan jangka panjang: -Kaji pengetahuan klien dalam hal perawatan bagi penderita gangguan nyeri.
infeksi ditandai dengan Setelah dilakukan asuhan -Nilai keyakinan klien terhadap setiap usaha perawatan.
klien tampak meringis keperawatan selama 1x 30 menit -Monitor cara latihan yang telah dilakukan oleh klien.
-Monitor tanda-tanda vital
nyeri berkurang dan rasa nyaman klien
-Monitor kekuatan otot dan ROM pada klien
terpenuhi dari nyeri. Dengan kriteria hasil :
-Diskusikan cara-cara melatih pergerakan pada klien
1. Menyangkal rasa nyeri Demontrasikan cara-cara melatih pergerakan pada klien dan keluarga
2. Ekspresi wajah rilaks
3. Tidak ada rintihan

2 Gangguan mobilitas Klien tidak mengalami jatuh selama Kaji pengetahuan klien dan keluarga terhadap perubahan fisik pada lanjut usia dan akibatnya.
fisik b.d nyeri dalam perawatan 1x24 jam ditandai Monitor tanda-tanda jatuh pada klien.
persendian dan dengan: Diskusikan dengan klien dan keluarga mengenai perubahan pada lanjut usia proses menua, batasan lanjut usia, perubahan pada
imobilitas ditandai -Tidak ada laporan jatuh dari sytem tubu, akibat perubahan.
dengan kekuatan otot keluarga. Gali pengetahuan klien dan keluarga mengenaiupaya pencengahan agar klien tidak jatuh.
menurun -Tidak terdapat tanda-tanda jatuh Monitor sumber-sumber dalam keluarga yang ada dan dapat digunakan peralatan biaya tenaga.
pada klien. Kaji factor pendukung terjadinya jatuh: kondisi rumah, kondisi penderita.
Diskusikan cara-cara pencengahan jatuh pada klien modifikasi lingkungan.
Beri motivasi klien dan keluarga untuk mempraktekan cara pencegahan.
Beri pujian atas usaha yang dilakukan

mengenai perubahan pada lanjut usia proses menua, batasan lanjut usia, perubahan pada sytem tubu, akibat perubahan.
Gali pengetahuan klien dan keluarga mengenaiupaya pencengahan agar klien tidak jatuh.
Monitor sumber-sumber dalam keluarga yang ada dan dapat digunakan peralatan biaya tenaga.
Kaji factor pendukung terjadinya jatuh: kondisi rumah, kondisi penderita.
Diskusikan cara-cara pencengahan jatuh pada klien modifikasi lingkungan.
Beri motivasi klien dan keluarga untuk mempraktekan cara pencegahan.
Beri pujian atas usaha yang dilakukan
No Dx Implementasi Keperawatan

1 1. Melakukakn pemeriksaan kadar asam klien secara berkala

2. Atur posisi tidur klien dengan posisi kaki ditinggikan dan menggunakan bantalan, kemudian berikan kompres dingin atau hangat

3. Memberikan obat sesuai resep dokter dan konsultasikan dengan dokter bila kadar asam urat tetap tinggi

4. Anjurkan klien untuk minum 2-3 liter cairan setiap hari

2 1. Memanatau tingkat inflamasi / rasa sakit pada sendi klien

2. Anjurkan klien untuk meningkatkan aktivitasnya bila nyeri sudah berkurang

3. Membantu klien melakukan rentang gerak aktif / inflamasi


No Dx Tgl / jam Evaluasi keperawatan

1 13-08-2019 S : klien mengatakan nyerinya sudah berkurang

O : kadar asam urat menurun

A : masalah teratasi

P : lanjutkan intervensi

2 13-08-2019 S : klien mengatakan sudah bisa melakukan aktivitas

O : aktivitas klien meningkat

A : masalah teratasi

P : lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai