Anda di halaman 1dari 13

Peran Kalian Sebagai Nakes Di bidang

pelayanan kesehatan Kaitannya dengan


pendidikan kewarganegaraan
Pada saat ini banyak kita yang berbuat anarkis ataupun kekerasan
mahasiswa dikalangan kampus ataupun antar kampus, yang mengakibatkan
banyak korban yang luka-luka karena tawuran tadi. Salah satu penyebab dari
kekerasan ini adalah kurangnya pemahaman mahasiswa terhadap nilai-nilai
luhur pancasila.
Kemudian mahasiswa harus menjadi agent of change (agen perubahan)
dan social control (sosial kontrol) bagi bangsa dan negara yang didudukinya.
Mewujudkan mahasiswa yang berjiwa pemimpin yang berasaskan
kepada nilai-nilai pancasila.
Mahasiswa harus menyadari, ada banyak hal di negara ini yang harus diluruskan dan diperbaiki.
Kepedulian terhadap negara dan komitmen terhadap nasib bangsa di masa depan harus
diinterpretasikan oleh mahasiswa ke dalam hal-hal yang positif. Tidak bisa dimungkiri, mahasiswa
sebagai social control terkadang juga kurang mengontrol dirinya sendiri. Sehingga mahasiswa harus
menghindari tindakan dan sikap yang dapat merusak status yang disandangnya, termasuk s
ikap hedonis-materialis yang banyak menghinggapi mahasiswa. Karena itu, kepedulian dan
nasionalisme terhadap bangsa dapat pula ditunjukkan dengan keseriusan menimba ilmu di
bangku kuliah. Mahasiswa dapat mengasah keahlian dan spesialisasi pada bidang ilmu yang mereka
pelajari di perguruan tinggi, agar dapat meluruskan berbagai ketimpangan sosial ketika terjun di
masyarakat kelak. Peran dan fungsi mahasiswa dapat ditunjukkan secara santun tanpa mengurangi
esensi dan agenda yang diperjuangkan. Semangat mengawal dan mengawasi jalannya reformasi,
harus tetap tertanam dalam jiwa setiap mahasiswa. Sikap kritis harus tetap ada dalam diri mahasiswa,
sebagai agen pengendali untuk mencegah berbagai penyelewengan yang terjadi terhadap perubahan
yang telah mereka perjuangkan. Dengan begitu, mahasiswa tetap menebarkan bau harum keadilan
sosial dan solidaritas kerakyatan. Peran Lembaga Kemahasiswaan cukup signifikan, baik untuk lingkup
nasional, regional maupun internal kampus Itu sendiri. Ke depan, peran strategis ini seharusnya juga
dimainkan oleh lembaga-lembaga formal kampus lainnya seperti pers mahasiswa, atau kelompok studi
profesi.
Kita mahasiswa sebagai Agen Perubahan dan Sosisal Kontrol

Agen of Change (Agen Perubahan)


Dalam artian tidak hanya menjadi pencipta perubahan, dan menjadi objek dari
perubahan tersebut. Kata “Agen” definisinya hanya merujuk pada pembantu,
namun disini mahasiswa seharusnya dapat bergerak secara independent sesuai
hati nurani dan idealisme mereka sendiri. Tidak diboncengi oleh partai politik,
organisasi masyarakat dan lainnya. Sehingga menyebabkan kita seakan
terlihat anarki dan terlihat tanpa moral dan budaya meski Indonesia ini adalah
negara demokrasi, akan tetapi kita sebagai masyarakat harus peka dan tetap
menunjukkan bahwa kita adalah orang-orang yang bermoral ,berfikir kedepan,
dan tetap menjaga baik ilmu yang telah diberikan . Contoh saat kita berkerja
sebagai seorang apoteker kita memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan
Masyarakat .
Adapun peran seorang apoteker yang harus tetap dipegang teguh di revolusi industri 4.0 ini
untuk tetap dapat menjamin kesehatan masyarakat antara lain sebagai berikut.

Pertama, seorang farmasis dapat menjadi seseorang yang peduli akan kesehatan masyarakat. Hal
ini dapat ditunjukkan dengan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai obat-obatan
yang akan digunakan serta informasi tambahan kesehatan lainnya. Apalagi di revolusi industri
4.0 ini, seorang farmasis dapat melakukan secara intensif dengan menggunakan alat komunikasi
maupun dengan bertatap muka.
Kedua adalah seorang farmasis merupakan seseorang yang mampu membuat keputusan
mengenai penggunaan obat yang aman bagi seorang pasien. Apalagi di revolusi industri 4.0 yang
semakin banyaknya ditemukan alternatif obat-obatan yang dapat digunakan setelah dilakukannya
penelitian dengan menggunakan alat yang berteknologi canggih.
Ketiga, seorang farmasis harus dapat menjadi komunikator yang baik dengan pasien, sehingga
pasien dapat mengerti dengan edukasi yang diberikan mengenai penggunaan obat -- obatan.
Keempat, seorang farmasis harus dapat menjadi seseorang yang dapat mengatur dan mengelola
seluruh aspek kefarmasian.

Dalam revolusi industri 4.0 ini, seorang farmasis diharapkan dapat mengatur segala aspek
dalam memproduksi suatu produk obat-obatan, mulai dari pengolahan bahan hingga
pengemasan dan siap didistribusikan di pasaran atau pun dalam memberikan pelayanan
terhadap masyarakat. Terlebih lagi, di revolusi industri 4.0 ini, seorang farmasis sudah
ditunjang dengan mesin-mesin yang berteknologi canggih.

Kelima, seorang farmasis diharapkan dapat menjadi pemimpin yang baik, salah satu contohnya
dalam memimpin produksi obat -obatan. Dengan arahan yang baik dan benar dan sesuai dengan
ilmunya, maka dapat diciptakan suatu produk obat yang berkualitas baik yang diolah dengan
mesin berteknologi canggih di era revolusi industri 4.0 ini dan layak berada di pasaran.
Keenam, seorang farmasis harus menjadi seseorang yang selalu meneliti mengenai hal -hal
terbaru. Hal ini dapat tercermin di era revolusi industri 4.0, seorang farmasis yang selalu
melakukan penelitian penemuan bahan obat - obatan yang baru yang didukung dengan
teknologi canggih serta menyelaraskannya dengan selalu belajar mengenai teknologi guna
menghasilkan produk -- produk yang berkualitas baik dan memenuhi persyaratan untuk dapat
didistribusikan di pasaran.
Ketujuh, seorang farmasis diharapkan dapat menjadi seseorang yang selalu belajar hal - hal
mengenai obat - obatan maupun bidang lain yang mengenai dengan pelayanan kesehatan
masyarakat, sehingga selalu dapat memberikan ilmu - ilmu terbaru pada masyarakat serta
dapat mempengaruhi proses produksi obat di revolusi industri 4.0 ini.
Kedelapan, seorang farmasis diharapkan dapat menjadi seseorang yang memberikan ilmunya,
baik kepada masyarakat maupun tenaga pelayanan kesehatan lainnya yang dapat dilakukan
dengan memanfaatkan alat komunikasi canggih di revolusi industri 4.0 ini.
Dan yang paling terakhir, yaitu yang kesembilan, seorang farmasis dapat diharapkan menjadi
seorang wirasusahawan yang dapat memproduksi obat - obatan dengan menggunakan alat
berteknologi canggih di masa revolusi industri 4.0 ini dan mendistribusikannya ke seluruh
wilayah indonesia, sehingga semua masyarakat dapat mendapatkan obat -obatan yang
diperlukannya dan tidak terjadi kelangkaan obat bagi beberapa masyarakat yang tinggal jauh
dari pusat keramaian.
Pembagian bidang kerjaan farmasi sangatlah luas, salah satunya di bidang industri. Industri
farmasi di Indonesia telah berlangsung dalam waktu yang lama, bahkan sebelum kemerdekaan.
Hal ini sering terjadi, misalnya sekarang ini kondisi bangsa kita yang tidak ideal. Banyak
korupsi, ketidak adilan dan lain-lain. Kita sebagai mahasiswa seharusnya berfikir untuk
mengembalikan dan mengubah kondisi negara kita ini menjadi negara ideal dan
mampu bersaing di kanca internasional. Perubahan sangat diperlukan untuk tercapainya
keidealismean di didunia ini. Namun perubahan yang dimaksut tentu perubahan kearah yang
positif dan tidak menghilangkan jati diri kita sebagai mahasiswa dan Bangsa indonesia
sebagai bangsa yang sopan,ramah,bermoral dan memiliki akhlak yang mulia dibandingkan
dengan negara-negara lain yang mengutamakan kepentingan individualisme.
Sosial Control (Sosial Kontrol)
Peran kita sebagai sosial control terjadi ketika ada hal yang ganjil didalam masyarakat
terlebih terjadi didalam pemerintahan kita yang sangat korup ini. Gagasan, pendapat, serta ilmu
yang dimiliki sangat berperan aktif dalam menjaga, memperbaiki dan menjadikan nilai dan
norma didalam masyarakat kembali stabil dan bisa dikendalikan kembali.
Norma dan moral sering dianggap remeh oleh sebagian dari kita yang lebih mengutamakan
kepentingan sendiri atau kelompok daripada kepentingan masyarakat Indonesia
pada umumnnya.
Dinegara kita ini, masyarakat khususnya masyarakat tingkat menengah kebawah sangat
merasakan bahwa pemerintah hanya memikirkan dirinya sendiri, beserta keluarga mereka
tentunnya. Banyak diantara mereka hanya mengumbar janji didalam kampanye, baik pilkada,
pilpres , dan lainnya. Hukum pun bisa dengan mudah dibeli dengan uan. Korupsi sudah sangat
memprihatinkan dinegara ini. Terlebih biaya pendidikan yang teramat sangat mahal. Tentu hal
ini tidak dirasakan bagi mereka yang berduit dan berkantong tebal. Akan tetapi orang seperti
kita ini yang notabennya masyarakat golongan menengah kebawah sangat amat sangat
merasakannya. Inilah mengapa kita sebagai mahasiswa harus bertindak serta berperan aktif
dengan ilmu dan kemampuan yang kita miliki.
Selain itu kita harus menumbuhkan jiwa kepedulian sosial yang peduli terhadap
masyarakat lain. Hal ini dapat diwujudkan ketika pemerintah memberikan kebijakan yang
dirasa sangat merugikan rakyat. Akan tetapi wujud tingkah laku tidak hanya dengan demo
atau turun kejalan saja. Melainkan dari pemikiran, diskusi atau debat dan yang lainnya.
Kepedulian juga bisa ditunjukkan dengan cara memberi bantuan moril dan materil kepada
rakyat yang membutuhkan.
Kita sebaiknya harus selalu berfikir positif atas semua yang terjadi dipemerintahan
kita. Jangan biarkan pemikiran masyarakat bahwa mahasiswa hanya bisanya Cuma demo
saja. Akan tetapi juga memberikan solusi dan hasil yang seharusnya dapat memberikan
dampak yang baik bagi Bangsa Indonesia.
 Kesimpulan  Saran
 Sebagai masyarakat yang  Sebagai masyarakat khususnya
peduli akan pendidikan dibidang farmasi kita mempunyai
kewarganegaraan tentu kita sejarah yang sangat berpengaruh
harus mempunyai jiwa terhadap kemajuan bangsa dan
nasionalisme yang tinggi negara,.
terhadap bangsa dan negara
kita dengan cara kita harus
mengetahui dan memahami
isi dari butir-butir
Pancasila. Setelah kita
memahami baru kita
mengamalkan nilai-nilai
pancasila tadi dalam
kehidupan sehari-hari, baik
di masyarakat.
 Selain itu, kita harus
menjadi sosok yang
mengedepankan agen of
change (agen perubahan)
dan social control (sosial

Anda mungkin juga menyukai