Anda di halaman 1dari 30

LIMFOMA HODGKIN

(LH)

Ida Irmayanti
Shendyca Zilma N
Lisnawati
Putri Aprianti
Wd. St Rahayu Fatanah

Pembimbing:
dr. Tety Yuniarti Sudiro, Sp.PD. FINASIM
Ida Irmayanti
K1A1 14 137
Pendahuluan
Sekitar 7500 kasus baru penyakit Hodgkin, didiagnosis setiap
tahunnya di Amerika Serikat.

Dari distribusi umur, umur pada rentang 15-35 tahun serta


usia di atas 55 tahun memiliki penderita terbanyak

Di Indonesia sendiri masih belum terdapat data yang pasti.


Pada tahun 1990 di Yogya dilaporkan bahwa selama 1 tahun
di bagian penyakit dalam RSUP Dr. Sardjito dirawat 2246
pasien, 32 di antaranya adalah
limfoma malignum dan semuanya adalah limfoma Hodgkin
Definisi

Limfoma Hodgkin  adalah suatu gangguan yang


terutama mengenai jaringan limfoid. Pada
gambaran histopatologi Limfoma Hodgkin
ditemukan adanya sel raksasa yang disebut sel
Reed-Sternberg
Epidemiologi
• Terdapat 7.500 kasus baru Penyakit Hodgkin
setiap tahunnya di Amerika. Rasio kekerapan
jumlah penderita menurut kelamin antara pria
dan wanita adalah 1,3-1,4 berbanding 1
• Umumnya didiagnosis pada saat usia 20-30
tahun. Dan juga pada usia >60 tahun.
• 95% kasus Limphoma Hodgkin merupakan kasus
klasik, yang berarti dapat teridentifikasi dengan
adanya sel Reed-Sternberg
Etiologi
• Penyebab penyakit Hodgkin masih belum
dapat dipastikan. Namun ada beberapa
faktor yang mungkin berkaitan dengan
penyakit ini.
• Adanya kemungkinan disebabkan oleh EBV
• Penggunaan obat immunosupresan jangka
panjang
• Paparan zat karsinogenik.
• Genetik
Histopatologi Limfoma
Hodgkin
• Limfoma Hodgkin memiliki dua tipe. Tipe klasik dan tipe
nodular predominan limfosit. Dimana limfoma hodgkin klasik
memiliki 4 subtipe:
Tipe Sklerosis Nodular
• Bentuk LH yang paling
sering dijumpai
• Cenderung mengenai
limfonodi servikal
bawah, supraklavikular,
dan mediastinal
• Tipe ini ditandai oleh
adanya sel lacunar
varian sel RS, pita
kolagen , serta sel-sel
neoplastic, eosinophil
dan sel-sel plasma dan
makrofag
Tipe Selularitas Campuran
• Berhubungan dengan EBV
pada 70% kasus
• Ditandai dengan
menghilangnya limfonodi
secara difus oleh infiltrate
seluler heterogen,
termasuk limfosit kecil,
eosinophil, sel plasma dan
makrofag beningna yang
bercampur dengan sel
neoplastic
• Sel RS klasik dan variannya
biasanya banyak pada tipe
ini
Tipe Deplesi Limfosit
• Varian yang jarang .
palign banyak
dijumpai pada pasein
dengan
imunosupresi, sangat
berkaitan dengan
EBV, dan mempunyai
prognosis yang lebih
buruk
• Sel RS banyak
dijumpai
Tipe Predominansi-Limfosit
• Tipe ini ditandai dengan
menghilangnya limfonodi
akibat infiltrate nodular
limfosit kecil yang
bercampur dengan
berbagai makrofag benigna
dan varian sel RS LH, sel RS
klasik sangat sulit untuk
ditemukan, sel lain seperti
eosinophil, neutrophil,
serta sel plasma sangat
langka atau tidak ada sama
sekali, dan terdapat bukti
yang minim akan adanya
nekrosis atau fibrosis
Patogenesis
Gejala Klinis

Limfoma Hodgkin secara khas


ditemukan dengan pembesaran
limfonodi yang tidak terasa nyeri
memiliki konsistensi rubbery dan
tidak nyeri,
Gejala sistemik : demam (>38C),
keringat malam, penurunan BB
>10% dalam waktu 6 bulan
Hepatomegali
Splenomegali
Staging (Ann Arbor) :

A: tanpa gejala konstitusional B: dengan gejala konstitusional


Keterangan Tiap Stadium
• A : Tanpa gejala
• B : Demam (suhu >38oC), keringat malam, penurunan berat
badan >10% dalam waktu 6 bulan sebelumnya
• X : Bulky disease (pembesaran mediastinum >1/3, adanya
massa kelenjar dengan diameter maksimal 10cm
• E : Keterlibatan 1 organ ekstranodal yang contiguous atau
proksimal terhadap region kelenjar getah bening
• CS : Clinical stage
• PS : Pathologic stage (misalnya ditentukan pada laparotomy)
Pemeriksaan Penunjang
•Laboratorium (Darah Lengkap)
•Radiologi (Rontgen, CT Scan)
•Biopsi
Penatalaksanaan
• Ada beberapa modalitas terapi dari Limfoma
Hodgkin, yaitu, radioterapi dan kemoterapi
atau kombinasi dari kedua modalitas tersebut.
Penggunaan dari kedua pengobatan tersebut
sangat dipengaruhi oleh stadium penyakitnya
sendiri.
Penatalaksanaan kemoterapi

Grup Stadium Rekomendasi Terapi


Stadium Dini CS I-II A/B tanpa FR 2 siklus ABVD ; 6 siklus EBVP ;
atau VBM + IFRT (20-30 Gy)
Intermediate CS I-II A/B 4-6 siklus ABVD ; BEACOPP-
+ FR baseline, Stanford V; atau
MOPP/ABV + IFRT 20-30Gy

Stadium Lanjut CS IIB + FR 6-8 siklus ABVD; MOPP/ABV;


ChlVPP/EVA; BEACOPP-escalated
CS III A/B
atau BEACOPP-14 + RT 20-30Gy
CS IV A/B
dengan tumor dan atau bulky
disease
Faktor Resiko
o Jenis kelamin
o Usia >45 tahun
o Stadium IV
o Hb <10gr%
o Leukosit >15000/mm3
o Limfosit <600/mm3
o Serum albumin <4gr%
Radioterapi
• Pada radioterapi meliputi Extended Field
Radiotherapy (EFRT), dan Involved Field
Radiotherapy (IFRT) yang meradiasi area
tubuh secara luas, sedangkan IFRT hanya
meradiasi pada bagian yang terlibat Limfoma
Kemoterapi
Dosis
Regimen Pemberian Jadwal (hari) Siklus (hari)
(mg/m2)
MOPP 21
Mechloretamine 6 IV 1,8
Oncovin 1,4 IV 1,8
Procarbazine 100 PO 1-14
Prednisone 40 PO 1-14
COPP 28
Cyclophosphamide 650 IV 1,8
Oncovin 1,4 IV 1,8
Procarbazine 100 PO 1-14
Prednisone 40 PO 1-14
ABVD 28
Adriamycin 25 IV 1,15
Bleomycin 10 IV 1,15
Vinblastine 6 IV 1,15
Stanford V Dosis Pemberian Jadwal
Mechlorethamine 6 IV Minggu 1,5,9

Adriamycin
25 IV Minggu 1,3,5,9,11

Vinblastine
6 IV Minggu 1,3,5,9,11

Vincristine 1,4 IV Minggu 2,4,6,8,10,12


Bleomycin
5 IV Minggu 2,4,6,8,10,12

Etoposide 60 x 2 IV Minggu 3,7,11

Prednisone
40 PO Minggu 1-9, tapering

G-CSF - SC Minggu 10-12


Siklus
Dosis Pemberian Jadwal (hari)
BEACOPP (baseline) (hari)

Bleomycin
10 IV 8 21

Etoposide
100 IV 1-3

Adriamycin (doxorubicin)
25 IV 1

Cyclophospamide
650 IV 1

Oncovin (vincristine)
1.4 IV 8

Procarbazine
100 PO 1-7

Prednisone
40 PO 1-14
Siklus
BEACOPP (escalated) Dosis Pemberian Jadwal (hari)
(hari)

Bleomycin 10 IV 8 21

Etoposide 200 IV 1-3

Adriamycin (doxorubicin) 35 IV 1

Cyclophospamide 1250 IV 1

Oncovin (vincristine) 1.4 IV 8

Procarbazine 100 PO 1-7

Prednisone
40 PO 1-14

G-CSF
SQ 8+
Siklus
Dosis Pemberian Jadwal (hari)
BEACOPP-14 (hari)

Bleomycin
10 IV 8 14

Etoposide
100 IV 1-3

Adriamycin (doxorubicin)
25 IV 1

Cyclophospamide
650 IV 1

Oncovin (vincristine)
1.4 IV 8

Procarbazine
100 PO 1-7

Prednisone
40 PO 1-14

G-CSF
SQ 8-13
prognosis

• Stage Ia - IIa dengan radioterapi


10 yrs survival-rate 80 %
• Stage IIb - IIIa
5 yrs survival-rate 30 - 60 %
• Stage IIIb keatas
5 yrs survival-rate 20 - 50 %
TERIMAKASIH
Kasus Relaps
Relaps Terapi
Relaps setelah radioterapi Kemoterapi

Nodal relaps CS I-II tanpa


gejala B, tanpa radioterapi Radioterapi salvage
sebelumny
Progresif primer High dose chemotherapy (HDCT)
Relaps dini diikuti transplantasi sel asal

Relaps lanjut “Autologous Stem Cell


Transplantation” (ASCT)
Kesimpulan
• Limfoma Hodgkin seperti halnya dengan Non-Hodgkin
Lymphoma (NHL) adalah suatu gangguan yang terutama
mengenai jaringan limfoid.
• Modalitas terapi atau ragam pilihan terapi pada penyakit
Limfoma Hodgkin ini terdapat beberapa pilihan, diantaranya
kemoterapi, radioterapi, kombinasi kedua terapi tersebut atau
bagi kasus yang kambuh-kambuhan dapat menggunakan
metode transplantasi stem cell atau cangkok sumsum tulang.
Penggunaan modalitas terapi tersebut sangat bergantung
dengan stadiumnya.
• Ada beberapa regimen kemoterapi yang dapat digunakan
pada penyakit ini, diantaranya MOPP, ABVD, Stanford V, dan
BEACOPP.

Anda mungkin juga menyukai