Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEGAWATAN DARURATAN

KLIEN DENGAN DEPRESI

DISUSUN OLEH :
DEDE SAHLIMAH
LESTI TIANI SALSABILA
WIDIATUN HASANAH
Definisi

 Depresi adalah suatu gangguan alam perasaan yang ditandai


dengan perasaan sedih dan berduka yang berlebihan dan
berkepanjangan. (Puwaningsih dan Karlina, 2009) .

 Tingkat depresi adalah perasaan sedih yang berdampak negatif


pada pikiran, tindakan, perasaan dan kesehatan.
Rentan Respon

 Rentang respon dari depresi (Purwaningsi dan Karlina,


2008)
adalah sebagai berikut :
1. Respon Adaptif
2. Respon Maladaptif
3. Responsif
4. Reaksi kehilangan yang wajar
5. Supresi Reaksi kehilangan yang memanjang
6. Mania/depresi
Lanjutan….

 Adapun pohon masalah untuk klien depresi, adalah


sebagai berikut:

Risiko Bunuh Diri (Akibat)

Gangguan Alam Perasaan : Depresi (Core Problem)

Koping Individu Tidak Efektif (Penyebab)


Etiologi

Faktor Prediposisi
 Teori biologi
Kembar monozigot yang dibesarkan secara terpisah
memiliki insiden komorbiditas 54% lebih besar dan
kembar dizigot memiliki insiden 24% lebih besar.

 Teori psikodinamik
 Teori kognitif : berkaitan dengan pikiran negatif
 Teori sosial/lingkungan
Tanda dan Gejala

Individu yang terkena depresi pada umumnya menunjukkan

 gejala fisik
a. Kelakuan yang aneh pada waktu tidur
b. Kelesuan – apatis – omong kosong
c. Hilangnya nafsu makan
d. Kehilangan nafsu seks
e. Penyakit-penyakit fisik yang ringan

 gejala psikis
a. Merasa diri tidak berguna
b. Sensitif
c. kehilangnya rasa percaya diri

 gejala sosial yang khas, seperti murung, sedih berkepanjangan


Psikodinamika

 Freud (1917, dalam Videbeck, 2008) mengajukan


hipotesis bahwa depresi bermula dari kemarahan
yang tidak terkendali akibat pengabaian
pada masa bayi karena ibu meninggal, terpisah
secara emosional, atau kealpaan lainnya. Kehilangan
objek yang dicintai ini menimbulkan rasa tidak
aman, kehampaan, kesedihan, dan kemarahan
Tingkah Laku

 Orang yang rentan ini (berisiko tinggi) biasanya mempunyai corak


kepribadian depresif, yang ciri-cirinya :
1. Pemurung, sukar untuk bisa senang, sukar untuk merasa bahagia.
2. Pesimis menghadapi masa depan.
3. Memandang diri rendah.
4. Mudah merasa bersalah dan berdosa.
5. Mudah mengalah.
Mekanisme koping

 Menurut Yosep 2009 meliputi :


a. cerita dengan orang lain (asertif),
b. diam (represi),
c. menyalahkan orang lain (sublimasi),
d. mengamuk (displacement),
e. mengalihkan kegiatan yang bermanfaat (konversi),
memarahi temannya atau binatang (proyeksi),
Sumber koping

 Dukungan sosial adab budaya dapat membantu


seseorang mengintegrasikan pengalaman yang
menimbulkan depresi dan mengadopsi strategi
koping yang berhasil.
Penatalaksanaan

1. Farmakologi

a) Terapi psikofarmaka

Ada tiga kategori utama antidepresan, yaitu antidepresan trisiklik


(ATS), inhibitor monoamin aksidase (MAOI), dan inhibitor reupatake
serotonin selektif (SSRI) dan beberapa antidepresan atipikal (Videbeck,
2008).

b) Terapi somatic

Untuk menghilangkan keluhan-keluhan somatik (fisik), diberikan obat-


obatan yang ditujukan pada organ tubuh yang
bersangkutan.
2. Non Farmakologi

a) Psikoterapi
terapi kejiwaan (psikologik) yang dinamakan psikoterapi.
Adapun macam-macam psikoterapi antara lain :
a. psikoterapi suportif,
b. psikoterapi reedukatif,
c. psikoterapi re-konstruktif,
d. psikoterapi kognitif,
e. psikoterapi psiko-dinamik,
f. psikoterapi perilaku dan
g. psikoterapi keluarga.

b) Terapi psikoreligius
Diagnosa keperawatan

 Diagnosa keperawatan yang umum muncul pada


klien dengan gangguanalam perasaan depresi yaitu :

1) Resiko mencederai diri berhubungan dengan


depresi.
2) Sedih kronis.
3) Harga diri rendah kronis
4) Koping individu tidak efektif.
Gambar
Data penunjang

Diagnosis depresi tidak sejelas seperti pada penyakit


lain. Tidak ada tes khusus yang dapat membantu
menentukan bahwa seseorang individu menderita depresi,
dan sangat sedikit yang dapat ditentukan penyebabnya.
Faktor neuroendokrin dapat mempengaruhi kejadian
depresi, sehingga dapat dilakukan deksametason
supression test (DST) berupa sekresi berlebihan kortisol,
kadar hormon pertumbuhan menurun jika disuntik insulin-
induced hypoglicemia, kadar tiroksin total lebih rendah,
peningkatan sekresi kortisol pada malam hari
(Pediatrik-Undip,2007)

Anda mungkin juga menyukai