Anda di halaman 1dari 14

OBAT ANTI DEPRESANT

KELOMPOK 6

1. Sitti Maya De Lingga ( 1811221017)


2. Lensi Rispaneli ( 1811222005)
3. Alfia Fitri Amalia ( 1811221008)
4. Rahmi Suci Safitri ( 1811223007)

DOSEN PENGAMPU
1. Idral Purnskarya.Dr.SKM,MKM
2. Sri Siswati.Dra.Apt,SH,M.Kes
OUTLINE...
APA ITU OBAT ANTI DEPRESAN????????

Antidepresan adalah obat yang


digunakan untuk meringankan gejala
depresi klinis dan kondisi lain yang
terkait dengan depresi seperti
gangguan kecemasan, obsesif
kompulsif (OCD), PTSD, distimia, dan
masih banyak lagi.
CARA KERJA ANTIDEPRESAN
Cara kerja obat antidepresan diduga
adalah dengan cara meningkatkan
kadar neurotransmitter di otak.
Neurotransmitter juga berpengaruh
terhadap sinyal nyeri yang dikirim oleh
saraf. Hal ini yang menyebabkan
beberapa jeni antidepresan digunakan
untuk meringankan nyeri.
Antidepresan dapat meringankan gejala
depresi, tapi belum tentu dapat
mengatasi penyebabnya. Sehingga
penggunaan antidepresan sering kali
harus dikombinasikan dengan terapi
lainnya agar dapat efektif mengatasi
depresi dan kondisi kesehatan mental
lainnya.
Kegunaan Antidepresan
Antidepresan digunakan untuk mengatasi depresi dan juga beberapa kondisi lainnya. Kondisi yang paling
umum diperbolehkan untuk penggunaan antidepresan adalah seperti:

• Depresi dan gangguan depresi berat


• Obsesif kompulsif (OCD)
• Posttraumatic stress disorder (PTSD)
• Gangguan kecemasan sosial
• Gangguan kecemasan umum
• Gangguan bipolar
• Enuresis, kebiasaan mengompol

Antidepresan juga sering kali digunakan untuk mengatasi kondisi lain di luar indikasi obat ini. Contohnya
adalah seperti untuk mengatasi insomnia, migraine, dan sebagai obat nyeri. Penggunaan di luar indikasi
harus berdasarkan keputusan dokter dan harus dipastikan bahwa obat tersebut memang merupakan
pilihan pengobatan yang paling efektif.
Jenis Antidepresan dan Efek
Sampingnya

Serotonin-noradrenaline Selective serotonin Tricyclic antidepressants


reuptake inhibitor (SNRIs) reuptake inhibitors (SSRIs) (TCAs)

Monoamine oxidase Noradrenaline and specific Antidepresan atipikal


inhibitors (MAOIs) serotoninergic
antidepressants (NASSAs)
Serotonin-noradrenaline reuptake inhibitor (SNRIs)
Serotonin-noradrenaline reuptake inhibitor (SNRIs) bekerja dengan cara meningkatkan kadar
serotonin dan noradrenalin atau norephinephrine, kedua neurotransmitter ini memiliki peran
utama dalam kestabilan suasana hati. Antidepresan ini termasuk yang paling sering diresepkan
oleh dokter.
Penggunaan SNRI paling umum adalah untuk depresi berat dan gangguan suasana hati. Kondisi
lain yang mungkin di atasi dengan obat ini namun tidak terlalu umum adalah seperti ADHD, OCD,
gangguan kecemasan, gejala menopause, fibromyalgia, dan nyeri neuropatik kronis.
Jenis obat SNRI adalah seperti duloxetine, venlafaxine, dan desvenlafaxine. SNRI dapat
menimbulkan efek samping seperti:
• Mual (terutama pada 2 minggu pertama penggunaan)
• Kecemasan dan gugup
• Sakit kepala
• Selera makan menurun
• Kesulitan tidur
Selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs)
Selain SNRI, SSRI juga termasuk antidepresan yang paling sering diresepkan dan dianggap memiliki lebih
sedikit efek samping dibandingkan dengan antidepresan lainnya. Obat ini bekerja dengan menghambat
penyerapan serotonin di otak.
Hal ini menyebabkan sel-sel otak lebih mudah dalam menerima dan mengirim pesan sehingga suasana
menjadi lebih baik dan stabil. Penggunaan obat ini paling umum adalah untuk depresi, tapi kadang
digunakan juga untuk OCD, gangguan makan, ejakulasi dini, hingga pemulihan stroke.
Jenis SSRI adalah seperti citalopram, escitalopram, fluoxetine, fluvoxamine, paroxetine, dan sertraline. Efek
samping yang mungkin terjadi dari SSRI adalah seperti:

• Mulut kering • Sakit kepala


• Mual • Gugup
• Gelisah
• Kesulitan tidur
• Masalah seksual
Tricyclic antidepressants (TCAs)
Tricyclic antidepressants (TCAs) atau antidepresan trisiklik adalah
antidepresan yang memiliki tiga cincin dalam struktur kimianya. Antidepresan
ini memengaruhi 3 neurotransmitter dalam otak yaitu serotonin, noradrenalin,
dan dopamin.
Obat ini efektif, tapi jarang digunakan karena efek sampingnya. Kondisi yang
dapat diatasi dengan antidepresan trisiklik adalah seperti depresi,
fibromyalgia, gangguan kecemasan, dan nyeri kronis.
Jenis antidepresan trisiklik termasuk amitriptyline, amoxapine-clomipramine,
desipramine, doxepin, imipramine, nortriptyline, protriptyline, dan
trimipramine. Efek samping yang mungkin timbul dari obat ini adalah seperti:

• Insomnia • Kram perut


• Kejang • Penurunan berat badan
• Kegelisahan • Retensi urin
• Aritmia • Sembelit
• Ruam • Peningkatan tekanan pada mata
• Mual dan muntah • Disfungsi seksual
• hipertensi
Monoamine oxidase inhibitors (MAOIs)
Monoamine oxidase inhibitors (MAOIs) adalah jenis antidepresan yang paling umum setelah SSRI dan
SNRI. Obat ini bekerja dengan cara menghambat aksi monoamine oksidase, enzim yang ada pada otak.
Enzim ini bekerja membantu memecah neurotransmitter seperti serotonin.
Lebih sedikit serotonin yang dipecah, maka suasana hati dapat lebih stabil. Jenis antidepresan ini
umumnya digunakan ketika jenis antidepresan lain tidak bekerja dengan baik.
Jenis MAOI termasuk fenelzin, tranylcypromine, isocarboxazid, dan selegilin. Efek samping yang
mungkin timbul dari penggunaan obat ini adalah seperti:
• Ruam • Sembelit • Pusing
• Kejang
• Penglihatan kabur • Gelisah • Aritmia
• Busung
• Penurunan berat badan • Insomnia • Pingsan
• Mual
• Kejang • Disfungsi seksual • Hipertensi
• Diare
• Sakit kepala
• Sembelit
• Pusing
• Aritmia
• Pingsan
• Hipertensi
Noradrenaline and specific serotoninergic antidepressants (NASSAs)

Noradrenaline and specific serotoninergic antidepressants (NASSAs) mungkin efektif untuk


pasien yang tidak dapat menggunakan SSRI.
Efek samping obat ini tidak jauh berbeda dengan SSRI, bahkan dianggap menyebabkan lebih
sedikit masalah seksual. Obat ini dapat digunakan untuk mengatasi kecemasan, gangguan
kepribadian dan depresi.
Jenis NASSA adalah seperti mianserin dan mirtazapine. Efek samping dari obat ini dapat berupa:
Penglihatan kabur
Mulut kering Pusing
Sembelit Kejang
Peningkatan berat badan Pengurangan sel
Mengantuk darah putih
Pingsan
Reaksi alergi
Antidepresan atipikal
Antidepresan atipikal adalah jenis antidepresan yang tidak
termasuk dalam salah satu kategori antidepresan di atas.
Obat yang termasuk antidepresan atipikal adalah seperti bupropion,
trazodone, dan mirtazapine. Obat-obatan ini memiliki efek samping
yang berbeda-beda, namun yang paling umum muncul adalah
seperti:
Pusing
Mulut kering
Insomnia
Mual
Muntah
Sembelit
Penglihatan kabur
Kenaikan berat badan
Disfungsi seksual
Efektivitas Penggunaan Antidepresan
Efektivitas Penggunaan Antidepresan

Obat antidepresan mungkin membutuhkan waktu beberapa minggu


untuk mengetahui apakah obat tersebut bekerja atau tidak. Terdapat
beberapa faktor yang mungkin menyebabkan tidak terlihatnya
peningkatan dari penggunaan obat ini seperti:
Obat tidak cocok dengan kondisi pasien.
Kurangnya pengawasan dari penyedia layanan kesehatan.
Penggunaan obat yang tidak sesuai dengan petunjuk
penggunaannya.
Pasien membutuhkan terapi lain seperti terapi perilaku kognitif.
Sebagian orang mungkin baru dapat melihat efektivitas obat ini
setelah penggunaan selama 1 hingga 2 bulan. Dibutuhkan
konsistensi dan ketekunan dalam penggunaan obat antidepresan
demi mendapatkan hasil yang diinginkan.
Lamanya pengobatan dengan obat antidepresan sangat bergantung
pada kemajuan pasien. Beberapa orang mungkin harus
menggunakannya hingga beberapa tahun untuk dapat benar-benar
membaik. Penggunaan jangka panjang obat ini harus
dikonsultasikan dengan dokter.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai