Anda di halaman 1dari 24

Management Harga Obat

Niko Prasetya, M.Farm., Apt


 Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang
maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter.
 Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan
Pengertian suatu perusahaan/apotek karena harga menentukan
harga seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh
perusahaan dari penjualan produknya baik berupa
barang maupun jasa.
 Sumber pendapatan dan atau keuntungan apotek untuk
pencapaian tujuan produsen ( harga diatas biaya-biaya
produk memberikan keuntungan bagi perusahaan).
 Pengendali tingkat permintaan dan penawaran ( terutama
bila bersifat elastic, permintaan akan meningkat jika harga
turun dan sebaliknya ).
 Mempengaruhi program pemasaran dan fungsi-fungsi
bisnis lainnya bagi apotek. Harga dapat berperan sebagai
pengaruh terhadap aspek produk ( pergeseran orientasi,
Fungsi Harga kualitas, atau citra produk), distribusi ( mengendalikan
intensitas distribusi ), atau promosi ( diskon, obral, hadiah,
dsb ).
 Mempengaruhi perilaku konsumsi dan pendapatan
masyarakat ( harga rendah dapat meningkatkan konsumsi
masyarakat dan upah yang tinggi bagi jasa masyarakat
akan mempengaruhi perilaku konsumsinya ).
 Dari break even point (BEP)
 Segmentasi Customer
 Kondisi perkembangan Apotek
Penentuan  Promosi
Harga/margin  Lokasi geografi
 HET
Formula
Fixed Cost = Sales – Variabel Cost
Apotek
dengan
investasi
besar Fixed Cost
BEP lebih Besar
lama
Apotek dengan
investasi kecil
BEP cepat
tercapai
FC
Kecil
Apotek laku
BEP singkat
Contoh
 Omzet apotek = Rp 1.500.000.000 / tahun
 = Rp 500.000 / hari
 Fixed Cost = Sewa gedung = 20.000.000
 Peralatan = 40.000.000
 Total = 60.000.000
 Variabel Cost Pembelian Obat = 1.200.000.000
Biaya operasi apotek = 128.000.000
Total Variabel Cost = 1.328.000.000
 BEP = FC
1 – ( VC / Omzet )

= 60.000.000
1 - ( 1.328.000.000 / 1.500.000.000 )

= 60.000.000 / 0.114667
= Rp 523.255.811 ( Jumlah penjualan pada titik impas )

Tercapai dalam waktu = 523.255.811/1.500.000.000


= 0,348 tahun
= kurang lebih empat bulan
 Penjualan Obat Resep Tunai
Penjualan Obat dengan resep Tunai
yang dilakukan terhadap pasien yang
Pelayanan
langsung datang ke apotek untuk
Resep menebus obat yang dibutuhkan dan
dibayar secara Tunai
 Penjualan bebas yang dimaksud adalah penjualan obat
dan perbekalan farmasi lainnya yang dapat dibeli
tanpa resep dokter seperti obat OTC (obat bebas dan
bebas terbatas)
Pelayanan Obat  Pelayanan penjualan obat dan alat kesehatan yang
Bebas dijual bebas di counter swalayan farmasi termasuk
kosmetika, dilakukan terhadap pasien yang
memerlukan obat dan alat kesehatan tanpa resep dari
dokter
 Resep Kredit adalah resep yang ditulis dokter yang
bertugas pada suatu instansi atau perusahaan untuk
pasien dari instansi yang telah mengadakan kerja sama
dengan apotek
 Hal ini sering disebut sebagai ikatan kerja sama (IKS),
dimana pembayarannya dilakukan dalam jangka waktu
tertentu berdasarkan perjanjian
Pelayanan obat  Kerja sama yang dimaksud misalnya BPJS, AVIVA dll
Kredit  Perbedaan utama dengan pelayanan tunai adalah pada
pelayanan resepkredit setelah resep diperiksa tidak
dilakukan penetapan harga tetapi langsung diberi
nomor urut
 Pencatatan dan perekapan penting pada pelayanan
obat kredit
 Biaya bahan baku (bahan baku dan bahan tambahan)
 Biaya oprasional
Faktor penentu  Biaya marketing dan promosi
harga obat  Biaya distribusi
 Biaya lain (umum, penyusutan, pajak, dan lain-lain
 HPP (Harga pokok produksi) atau COGM (Cost of
Goods Manufacturing) adalah biaya yang terdiri dari
Biaya bahan baku (zat aktif dan tambahan), biaya
tenaga kerja langsung, biaya over head cost, telpon,
bbm, listrik, spare part, training dll)
 Untuk industry farmasi biaya bahan baku bisa
HPP / COGM mencapai 70-80%, direct labour 5-10% dan overhead
cost 15-20% dari HPP

 Khusus untuk obat-obat lisensi/paten dan obat paten


masih dibebani biaya lisensi serta kewajiban untuk
membeli bahan baku dari pemberi lisensi
 Cost of Goods Sales (COGS) adalah biaya HPP + biaya
marketing, biaya lain (general affair, termasuk komisi
COGS / HJP dan bonus komisaris, biaya CSR dll) + bunga dan
depresiasi + laba operasional (profit) menjadi
 Harga Netto Apotek adalah HJP ditambah Distribution
HNA Fee
 Harga Jual Apotek adalah HNA + PPN dan Laba Apotek
 Harga ini harus lebih rendah dari HET harga eceran
tertinggi rata-rata 30% dari HNA + PPN

HJA  Rata-rata Laba Apotek


 20-30% untuk obat resep
 10-20% untuk obat OTC
 Obat bebas
 Obat bebas terbatas
 Obat Keras
Penggolongan  Obat herbal jamu
Obat  Obat herbal Terstandar
 Obat Fitofarmaka
GENERIC
 Bahan baku lebih lebih murah
 Minim promosi
 Produksi dalam jumlah besar

Generic VS
Ethical ETHICAL
 Bahan baku license lebih mahal
 Promosi gencar
 Data produk lengkap
 Produksi berdasarkan kebutuhan pasar
OTC
 Variasi banyak
 Customer bebas memilih
 Cost pada Packaging
 Volume Besar

OTC VS ETHICAL
ETHICAL
 Variasi Terbatas
 Customer tidak ada hak memilih
 Cost pada pemberi resep
 Volume terbatas
 Harga produk sejenis yang sudah ada di pasaran
 Besarnya biaya promosi yang diperlukan
 Besarnya modal yang dikeluarkan (apalagi kalau untuk
Faktor Lain membuat obat tadi harus berinvestasi dengan mesin
baru)
 Besarnya laba yang diinginkan

Anda mungkin juga menyukai