Pentingnya koloid
Pangan protein, karbohidrat, dan lemak
es krim, mayonase, agar-agar, susu, santan, sirup
Sistem dispersi :
Dispersi 0,5 m() Tidak terlihat mikroskop biasa. Dapat Sol perak koloidal,
Koloid sampai 1,0 terlihat mikroskop electron polimer alam dan
nm Dapat melewati kertas saring, tidak polimer sintetis
(m) dapat melewati membrane
Semipermeabel .Difusi lambat
Mis : kubus dengan sisi 1 cm dan volume 1cm3 , luas permukaan = 6 cm2.
Jika kubus dibagi-bagi lagi menjadi kubus-kubus kecil, masing-masing mempunyai sisi 100 cm,
volume total tetap sama - luas permukaan total meningkat menjadi 600.000 cm2.
maka luas permukaannya meningkat menjadi 105 kalinya
Untuk membandingkan secara kuantitatif luas permukaan dari bahan yang berbeda,
digunakan batasan Luas Permukaan Sfesifik
Luas Permukaan Sfesifik didefinisikan sebagai luas
permukaan per unit berat atau volume bahan.
Dalam contoh :
Sampel 1 luas permukaan sfesifik = 6 cm 2/cm 3 .
Sampel 2 luas permukaan sfesifik = 600.000 cm 2/cm3.
Emas dalam bentuk sol emas akan berwarna merah , tapi bila ukurannya
meningkat akan menjadi dispersi yang berwarna biru.
Antimon dan arsen trisulfida berubah warnanya dari merah menjadi kuning jika ukuran
partikelnya berkurang sehingga ukuran partikelnya berubah dari ukuran serbuk kasar
menjadi ukuran partikel yang berada pada daerah koloid.
Jenis-jenis sistem koloid
Fase
Medium pendispersi Nama Contoh
Terdispersi
Padat Cair Sol Cat, lem kanji, tinta, tanah liat ,sol emas, semir cair
Padat Gas Aerosol padat Asap, debu di udara, buangan knalpot, cat semprot
Gas Padat Buih padat Karet busa, batu apung, gabus, roti, kerupuk
Beberapa bentuk koloid
a. Bulatan atau bola
b. Batang pendek dan bentuk elips
memanjang.
c. Ellips pipih dan lempengan
d. Batang panjang dan benang-benag
A
e. Benang tergulung longgar
f. Benang bercabang-cabang
Tipe Sistem
Koloid
koloid yang fase terdispersinya sistem koloid yang fase Koloid gabungan
dapat menarik medium terdispersinya tidak
pendispersi karena gaya tarik dapat menarik/mengikat
antara partikel-partikel medium pendispersinya
terdispersi dengan medium
pendispersinya kuat
Tipe sistem koloid
Digolongkan tiga golongan :
1. Koloida liofilik (suka pelarut)
Afinitas terhadap medium dispersi relatif mudah. Sol
liofilik diperoleh dengan melarutkan bahan dalam pelarut
yang digunakan. Contoh : disolusi gom atau gelatin dalam
air. Atau seluloid dalam amil asetat.
Koloid liofob
Koloid liofil 1. Partikelnya dapat dilihat dengan
1. Partikel tidak dapat dilihat dengan microscope ultra
microscope ultra 2. Menunjukan peristiwa elektroforesis
2. Tidak menunjukan peristiwa 3. Mengalami koagulasi jika diberi
elektroforesis elektrolit
3. Tidak mengalami koagulasi bila diberi 4. Viskositas mirip medium
sedikit elektrolit pendispersinya
4. Memiliki viskositas besar 5. Tegangan permukaan mirip medium
5. Tegangan permukaan kecil endispersinya
• Efek Faraday-Tyndall.
Jika suatu berkas cahaya yang
kuat dilewatkan melalui sol
koloid, akan terlihat suatu
kerucut yang dihasilkan dari
pemendaran cahaya oleh
partikel-partikel koloid.
Peristiwa Efek Tyndall
Efek tyndall ini terjadi jika suatu larutan terkena sinar. Pada saat
larutan sejati disinari dengan cahaya, maka larutan tersebut
tidak akan menghamburkan cahaya, sedangkan pada sistem
koloid, cahaya akan dihamburkan. hal itu terjadi karena partikel-
partikel koloid mempunyai partikel-partikel yang relatif besar
untuk dapat menghamburkan sinar tersebut. Sebaliknya, pada
larutan sejati, partikel-partikelnya relatif kecil sehingga
hamburan yang terjadi hanya sedikit dan sangat sulit diamati
Ultramikroskop
• Dikembangkan oleh Zsigmondy
• Dengan alat ini dapat diuji titik-titik cahaya
yang menimbulkan kerucut Tyndall.
• Partikel-partikel tidak dapat dilihat secara
langsung,namun dapat diamati spot terang
yang sesuai dengan partikel, serta dapat
dihitung.
Mikroskop Elektron
• Dapat menghasilkan gambar partikel secara
aktual sampai dimensi molekular
• Daya resolusi tinggi
• Sumber sinar adalah sinar elektron berenergi
tinggi dengan panjang gelombang 0,1 A.
Pemendaran Cahaya (Light Scattering)
RT 3 4N
D
6N 3Mv
D= Koefisien difusi
R = Konstanta molar gas
T = temperatur absolut
N = bilangan Avogadro = 6,02 x 1023mol
M = Berat molekul
V = volume sfesifik parsial.
Contoh soal
Koefisien difusi untuk protein bulat pada 20oC
adalah 7,0 x 10-7 cm2/det dan volume
spesifik parsial 0,75 cm3/g. Viskositas pelarut
0,01 poise(0,01 g/cm det). Hitung
a. Berat molekul
b. Jari-jari partikel protein
Penyelesaian
2r ( 0 ) g
2
v
90
Untuk menghitung berat molekul dari sedimentasi
digunakan rumus :
D (1 v 0 ) ρ0 = kerapatan pelarut
S = koefisien sedimentasi
D = koefisien difusi
M = berat molekul
Contoh Soal
Koefisien sedimentasi s untuk suatu fraksi
metilselulosa tertentu pada 200C adalah 1,7 x
10-13detik. Koefisien difusi D 15 x 10-7 cm2/detik,
volume spesifik parsial v dari gom tersebut 0,72
cm3/g dan kerapatan air pada suhu tersebut
0,998 g/cm3. Hitung berat molekul
metilselulosa. Konstanta gas R = 8,31 x 107
erg/derajat mol.
Potensial
Potensial Elektro-
Elektroforesis yang
sedimentasi Osmosis
mengalir
partikel kolid gerakan partikel partikel koloid
Fenomena
bermuatan koloid bermuatan dipaksa bergerak
pergerkan
mengendap karena melalui membran melalui membran.
partikel di
pengaruh semiphermiable,
dalam medan
perbedaan oleh pengaruh
listrik
potensial. medan listrik.
Sifat-sifat elektris koloid
Fenomena Elektrokinetis
Pergerakan suatu permukaan yang bermuatan
mengenai fase cair yang berdekatan
merupakan prinsip dasar yang mendasari
empat fenomena elektrokinetis, yakni ;
Elektroforesis, potensial sedimentasi,
elektro-osmosis dan potensial yang mengalir
• Elektroforesis Oleh karena partikel sol bermuatan listrik, maka
partikel ini akan bergerak dalam medan listrik. Pergerakan ini
disebut elektroforesis. Untuk lebih jelas, mari kita lihat tabung
berikut di samping.Pada gambar, terlihat bahwa partikel-partikel
koloid bermuatan positif tersebut bergerak menuju elektrode
dengan muatan berlawanan, yaitu elektrode negatif. Jika sistem
koloid bermuatan negatif, maka partikel itu akan menuju
elektrode positif
Terjadinya Elektroforesis
Peristiwa elektroforesis
Percobaan elektroforesis
Peristiwa elektroforesis Pada gambar, terlihat
bahwa partikel-partikel
koloid bermuatan
positif tersebut
bergerak menuju
elektrode dengan
muatan berlawanan,
yaitu elektrode negatif.
Jika sistem koloid
bermuatan negatif,
maka partikel itu akan
menuju elektrode
positif
Elektroforesis
• Meliputi pergerakan suatu partikel yang bermuatan
melalui suatu cairan di bawah suatu perbedaan
potensial yang digunakan.
v 4
E
2
cm / det dyne det ik / cm
2 2
statvolt / cm statcoulomb / dyne.cm
Stabilitas Koloid
• Stabilitas dari koloid akan dipengaruhi oleh
faktor adanya muatan listrik dan medium utuk
menjaga kestabilan koloid.
• Penambahan pengental akan menaikan
stabilitas koloid, karena akan mencegah daya
tarik menarik atau akan menghasilkan gerak
Brown ini terjadi pada koloid yang bersifat
liofilik.Koloid liofobik tidak tahan / stabil pada
panas
Solubilisasi
• Solubilisasi
Bila didalam larutan koloid tetap stabil maka
seolah olah partikel itu tetap larut.Peristiwa ini
disebut dengan solubilisasi.
• Faktor yang mempengaruhi solubilisasi
Ini di pengaruhi oleh surfaktan dan jenis
surfaktan