4. Hadiningrum
Menurut Hadiningrum pengertian K3 adalah pengawasan terhadap SDM, mesin, material, dan
metode yang mencakup lingkungan kerja agar pekerja tidak mengalami kecelakaan.
5. Widodo
Menurut Widodo, definisi K3 adalah bidang yang berhubungan dengan kesehatan, keselamatan,
dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek.
6. World Health Organization (WHO)
Menurut WHO pengertian K3 adalah upaya yang bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara
derajat kesehatan fisik, mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jenis
pekerjaan, pencegahan terhadap gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh kondisi
pekerjaan; perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari risiko akibat faktor yang
merugikan kesehatan.
Fungsi K3
1. Sebagai pedoman untuk melakukan identifikasi dan penilaian akan adanya risiko dan bahaya bagi
keselamatan dan kesehatan di lingkungan kerja.
2. Membantu memberikan saran dalam perencanaan, proses organisir, desain tempat kerja, dan
pelaksanaan kerja
3. Sebagai pedoman dalam memantau kesehatan dan keselamatan para pekerja di lingkungan kerja
4. Memberikan saran mengenai informasi, edukasi, dan pelatihan mengenai kesehatan dan
keselamatan kerja.
5. Sebagai pedoman dalam membuat desain pengendalian bahaya, metode, prosedur dan program.
6. Sebagai acuan dalam mengukur keefektifan tindakan pengendalian bahaya dan program
pengendalian bahaya
Tujuan K3
Menurut UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja, tujuan dari K3 adalah
mencegah terjadinya kecelakaan dan sakit dikarenakan pekerjaan. Selain itu, K3 juga
berfungsi untuk melindungi semua sumber produksi agar dapat digunakan secara efektif.
1. Memelihara lingkungan kerja yang sehat
2. Mencegah kecelakaan yang disebabkan pada saat bekerja
3. Mencegah keracunan yang di timbulkan saat bekerja
4. Menyesuaikan kemampuan pekerja dengan pekerjaannya
5. Merehabilitasi pekerja yang cedera atau sakit akibat pekerjaan
Ruang Lingkup
1. Lingkungan Kerja
Ini adalah lokasi dimana para pekerja melakukan aktifitas bekerja. Kondisi lingkungan kerja
harus memadai (suhu, ventilasi, penerangan, situasi) untuk meminimalisir potensi terjadinya
kecelakaan atau penyakit.
2. Alat Kerja dan Bahan
Ini adalah semua alat kerja dan bahan yang dibutuhkan suatu perusahaan untuk memproduksi
barang/ jasa. Alat-alat kerja dan bahan merupakan penentu dalam proses produksi, tentunya
kelengkapan dan kondisi alat kerja dan bahan harus diperhatikan.
3. Metode Kerja
Ini merupakan standar cara kerja yang harus dilakukan oleh pekerja agar tujuan pekerjaan
tersebut tercapai secara efektif dan efisien, serta keselamatan dan kesehatan kerja terjaga dengan
baik. Misalnya, pengetahuan tentang cara mengoperasikan mesin dan juga alat pelindung diri
yang sesuai standar.
Kebijakan dan undang- undang mengenai K3
• Pentingnya mengembangkan budaya patient safety juga ditekankan dalam salah satu laporan Institute of
Medicine “To Err Is Human” yang menyebutkan bahwa organisasi pelayanan kesehatan harus
mengembangkan budaya keselamatan sedemikian sehingga organisasi tersebut berfokus pada
peningkatan reliabilitas dan keselamatan pelayanan pasien”.
• Budaya patient safety adalah produk dari nilai, sikap, kompetensi, dan pola perilaku individu
dan kelompok yang menentukan komitmen, style dan kemampuan suatu organisasi pelayanan
kesehatanterhadap program patient safety. Jika suatu organisasi pelayanan kesehatan tidak
mempunyai budaya patient safety maka kecelakaan bisa terjadi akibat dari kesalahan laten,
gangguan psikologis dan physiologis pada staf, penurunan produktifitas, berkurangnyakepuasan
pasien, dan bisa menimbulkan konflik interpersonal.
Tiga strategi penerapan budaya patient safety:
1. Strategy
Lakukan safe practices
Rancang sistem pekerjaan yang memudahkan orang lain untuk melakukan
tindakan medik secara benar
Mengurangi ketergantungan pada ingatan
Membuat protokol dan checkliste.Menyederhanakantahapan-tahapan
2. Edukasi
Kenali dampak akibat kelelahan dan kinerja
Pendidikan dan pelatihan patient safety
Melatih kerjasama antar tim
Meminimalkan variasi sumber pedoman klinis yang mungkin membingungkan
3. Akuntabilitas
Melaporkan kejadian error
Meminta maaf
Melakukan remedial care
Melakukan root cause analysis
Memperbaiki sistem atau mengatasi masalahnya
Manajemen risiko dalam Patient safety