maka balok ini harus direncanakan mampu menahan 85% momen pada lajur kolom tsb.
bila (α1 l2/l1) ≥ 1,0; 15% sisanya didukung oleh pelat pada lajur kolom tersebut.
Untuk 0 < (α1 l2/l1) < 1,0: bagian momen yang dipikul oleh balok dapat diinterpolasi
linier dari nol s/d 85%. Selain itu, balok harus juga memikul beban2 lain yang langsung
bekerja pada balok tsb., termasuk berat sendiri bagian balok yg menonjol di
bawah/atas pelat.
Distribusi momen arah tranversal pada lajur tengah
Sisa momen yg tdk dipikul oleh lajur kolom harus ditahan oleh setengah lajur tengah kiri
dan kanan (dibagi secara proporsional). Sebuah lajur tengah harus direncanakan mampu
memikul jumlah momen yang disumbangkan oleh kedua setengah-jalur-tengah yang
bersebelahan.
Distribusi momen arah tranversal pada lajur tengah
Suatu lajur tengah yang berdekatan dan sejajar dengan suatu tepi yang ditumpu oleh
dinding harus direncanakan mampu memikul dua kali momen yang dibagikan pada
setengah lajur tengah yang berdekatan dengan baris pertama dari tumpuan dalam.
RANGKA PORTAL EKIVALEN
Dalam metoda ini digunakan rangka portal idealisasi yang diperoleh dengan
pemotongan fiktif vertikal pada seluruh bangunan di sepanjang garis tengah antara
kolom-kolom.
Selanjutnya Mo didistribusikan ke
tumpuan dan kelapangan menurut
nilai banding kekakuannya :
PADA ARAH LONGITUDINAL (ARAH BENTANG YG DITINJAU)
(1) Bentang dalam: - Momen terfaktor negatif = 0,65 . Mo
- Momen terfaktor positif = 0,35 . Mo
Untuk plat eksterior → lajur kolom harus direncanakan mampu memikul Momen negatif
sbb. (dinyatakan dalam % dari momen negatif terfaktor eksterior) :
bE t t t bE t
2
1 1 4 6 4 1
bw h h h bw h
k
bE t
1 1
bw h
k = 1,825
bw.h 3 300.(600) 3
I b k. 1,825. 9,855.10 9 mm4
12 12
420.140 3
Is
12
9,604.10 7 mm4
1
Ecb .I b ; karena Ecb = Ecs , sehingga :
Ecs .I s
9,855.10 9
1 102,61
9,604.10 7
b). Balok B2
Lebar efektif (bE) diambil yang terkecil dari persamaan berikut :
bE = bw + 2(h-t) = 300 + 2 (600-140) = 1220 mm
bE = bw + 8t = 300 + 8 x 140 = 1420 mm
bE
bw
1
1220
300
1 3,07 dan t 140
h 600
0,23
bE t t t bE t
2
ln 1 6800 300
1,67
ln 2 4200 300
400
6500 0,8
h 1500
36 9 x1,67
135,87 mm
Diperoleh tebal plat minimum menurut SNI 03-2847-2002 = 135 mm < 140 mm, maka tebal
plat 140 mm dapat digunakan.
d). Cek Apakah Boleh Menggunakan Perencanaan Langsung.
Dalam SNI 03-2847-2002 pasal 15.6 ada beberapa syarat yang jika kesemuanya
terpenuhi barulah perencanaan pelat dengan metode perencanaan langsung dapat
digunakan.
1. Pada soal terdapat 3 bentang………………….OK!!!
680
2. Perbandingan sisi panjang dan pendeknya 420
1,62 < 2 ………….OK!!!.
3. Panjang bentang yang bersebelahan sama. (tidak berbeda lebih dari sepertiga bentang
terpanjang) ………………..OK!!!.
4. WL = 2,5 KN/m2 < 2WD = 2 x 4,80 = 9,6 KN/m2 …………………OK!!!.
1 xl2 2 102,61x420 2
5. 0,9995 ; syarat : 0,2 ≤ 0,9995 ≤ 5 …………..OK!!!.
2 xl1 2 63,38x680 2
Karena semua syarat terpenuhi maka perencanaan pelat dengan metode perencanaan langsung
dapat digunakan.
e). Menentukan Momen Total Berfaktor/Momen Statis
Dalam SNI 03-2847-2002 pasal 15.6.2.2. Nilai momen total berfaktor adalah :
2
wll
Mo u 2 n
8
Wu = 1,2 WD + 1,6 WL
= 1,2 x 4,8 + 1,6 x 2,5 = 9,76 KN/m2
56,4%) dialokasikan kebalok dan sisanya tetap dipikul oleh pelat lajur kolom, sehingga
1
diperoleh :
Mu (KN.m) 18.25 9.827 19.053 10.259 Mu (KN.m) 6.939 3.736 35.76 19.256
d eff (mm) 114 114 114 114 d eff (mm) 102 102 102 102
b (lbr jalur) (mm) 4200 4200 4200 4200 b (lbr jalur) (mm) 6800 6800 6800 6800
Mu Mu
Rn (MPa) 0.393 0.212 0.411 0.221 Rn (MPa) 0.115 0.062 0.595 0.320
bd 2 bd 2
f ' c 2 Rn
f ' c 2 Rn
0,85 1 1 0.00099 0.00053 0.00104 0.00056 0,85 1 1 0.00029 0.00016 0.00150 0.00081
fy 0,85 f ' c fy 0,85 f ' c
1,4 1,4
ρmin = 0.0035 0.0035 0.0035 0.0035 ρmin = 0.0035 0.0035 0.0035 0.0035
f 'c f 'c
f 'c f 'c
= 0.0034 0.0034 0.0034 0.0034 = 0.0034 0.0034 0.0034 0.0034
4 fy 4 fy
ρmin terpakai 0.0035 0.0035 0.0035 0.0035 ρmin terpakai 0.0035 0.0035 0.0035 0.0035
0,851 f ' c 600 0,85 1 f ' c 600
b 0.0325 0.0325 0.0325 0.0325 b 0.0325 0.0325 0.0325 0.0325
fy 600 fy fy 600 fy
ρ maks 0.0244 0.0244 0.0244 0.0244 ρ maks 0.0244 0.0244 0.0244 0.0244
ρ terpakai 0.0035 0.0035 0.0035 0.0035 ρ terpakai 0.0035 0.0035 0.0035 0.0035
As = ρ b d (mm2) 1675.8 1675.8 1675.8 1675.8 As = ρ b d (mm2) 2427.6 2427.6 2427.6 2427.6
Tulangan Terpakai Ø12-250 Ø12-250 Ø12-250 Ø12-250 Tulangan Terpakai Ø12-250 Ø12-250 Ø12-250 Ø12-250
2 2
As ada (mm ) 1898.4 1898.4 1898.4 1898.4 As ada (mm ) 3073.6 3073.6 3073.6 3073.6
Asada fy Asada fy
a (mm) 7.09 7.09 7.09 7.09 a (mm) 7.09 7.09 7.09 7.09
0,85 f 'c b 0,85 f ' c b
a a
M n Asada fy d (KN.m) 83.88 83.88 83.88 83.88 M n Asada fy d (KN.m) 121.04 121.04 121.04 121.04
2 2
Ø Mn (KN.m) 71.29 71.29 71.29 71.29 Ø Mn (KN.m) 102.89 102.89 102.89 102.89
Ø Mn > Mu OK OK OK OK Ø Mn > Mu OK OK OK OK
B. PERENCANAAN DENGAN CARA TABEL Mc. ARTHUR
La 420
m 0,62
Lb 680
Dengan posisi pelat seperti gambar disamping, maka
dari tabel Mc. Arthur diperoleh nilai-nilai berikut :
Ca- = 0,0794Cb- = 0,00116
CaD+ = 0,0332CbD+ = 0,004
CaL+ = 0,056 CbL+ = 0,0082
Beban yang bekerja WD = 4,8 KN/m2 dan WL = 2,50 Ma+= [CaD- 1,2WD La2] + [CaL- 1,6WL La2]
KN/m2; maka beban ultimit untuk 1 m lebar adalah: = [0,0332 x 1,2 x 4,8 x 4,22] + [0,056 x 1,6 x 2,5 x
Wu = 1,2 WD + 1,6 WL = 1,2 x 4,8 + 1,6 x 2,5 = 9,76 4,22]
KN/m = 7,325 KN.m
a) Momen Negatif dan Momen Positif Mb+= [CbD- 1,2WD Lb2] + [CbL- 1,6WL Lb2]
Ma- = Ca- Wu La2 = [0,004 x 1,2 x 4,8 x 6,82] + [0,0082 x 1,6 x 2,5 x
= 00794 x 9,76 x 4,22 = 13,67 KN.m 6,82]
Mb- = Cb- Wu Lb2 = 2,582 KN.m
= 0,0011 x 9,76 x 6,82 = 0,496 KN.m
b) Rencana Penulangan dan Cek Kapasitas
Pelat jalur kolom Pelat jalur tengah
Momen Penampang Kritis
Negatif Positif Negatif Positif
Ø Mn > Mu OK OK OK OK
C. PERBANDINGAN HASIL PERENCANAAN
Dari hasil perhitungan, berikut adalah hasil perbandingan Momen dan Penulangan
yang dihasilkan dengan metode perencanaan langsung dan cara table Mc. Arthur.