Anda di halaman 1dari 32

UNSUR DAN SISTEM

PENDIDIKAN
1. FADILLAH ALQURATU PUTRI (190412630043)
2. FARIDAH ARNI (190412630101)
3. FEBRI ANDINI (190412630100)
4. HASANUL ARIF (190412630068)
5. IKHBAAR TANAGAS K. (190412630049)
6. INTAN CHRISTIN INDAH A. (190412630125)
7. KADEK DWIE ANYA W. (190412630011)
UNSUR UNSUR PENDIDIKAN
PROSES PENDIDIKAN MELIBATKAN BANYAK HAL, MELIPUTI :
1. SUBJEK YANG DIBIMBING (PESERTA DIDIK)
2. ORANG YANG MEMBIMBING (PENDIDIK)
3. INTERAKSI ANTARA PESERTA DIDIK DENGAN PENDIDIK (INTERAKSI
EDUKATIF)
4. KE ARAH MANA BIMBINGAN DITUJUKAN (TUJUAN PENDIDIKAN)
5. PENGARUH YANG DIBERIKAN DALAM BIMBINGAN (MATERI PENDIDIKAN)
6. CARA YANG DIGUNAKAN DALAM BIMBINGAN (ALAT DAN METODE)
7. TEMPAT DIMANA PERISTIWA BIMBINGAN BERLANGSUNG (LINGKUNGAN
PENDIDIKAN)
UNSUR UNSUR PENDIDIKAN

1 PESERTA DIDIK

Status sebagai subjek didik Peserta didik (tanpa pandang


usia) adalah subjek atau pribadi
yang otonom, yang ingin diakui
keberadaanya.
Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik :

A. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insan yang unik

Anak sejak lahir telah memiliki potensi-potendi yang ingin


dikembangkan dan diaktualisasikan. Untuk mengaktualisasikannya
membutuhkan bantuan dan bimbingan

B. Individu yang sedang berkembang

Perkembangan ialah perubahan peserta didik secara wajar, baik


ditujuan kepada diri sendiri maupun ke arah penyesuaian dengan
lingkungan.
Proses perkembangan melalui suatu rangkaian yang bertingkat. Tiap
tingkat memiliki sifat sifat khusus.
Perbedaannya harus diketahui oleh pendidik pada masing masing
perkembangan
C. Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi

- Keadaan yang tidak berdaya menyebabkan ia membutuhkan


bantuan. Hal ini menimbulkan kewajiban orang tua untuk
membantunya
- Adanya kemampuan untuk mengembangkan dirinya, hal ini
membutuhkan bimbingan. Orang tua berkewajiban untuk
membimbingnya. Agar bantuan dan bimbingan itu mencapai hasil
maka harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak.

D. Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri

Kewajiban pendidik setapak demi setapak memberikan kebebasan


dan pada akhirnya mengundurkan diri. Jadi, pendidik tidak boleh
memaksakan agar menurut pola yang dikehendaki pendidik. Ini
dimaksudkan agar peserta didik memperoleh kesempatab
memerdekan siri dan bertanggung jawab
2 PENDIDIK
Orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran pesrta didik

Hal yang penting untuk diperhatikan ialah persoaalan kewibawaan :

a. Apa yang dimaksud dengan kewibawaan?

Pendidik harus memiliki kewibawaan (kekuasaan batin mendidik) dan menghindari penggunaan
kekuasaan lahir, yaitu kekuasaan yang semata-mata didasarkan pada unsur wewenang jabatan.
Kwibawaan justru merupakansesuatu pancaran batin yang dapat menimbulkan pada pihak lain
sikap untuk mengakui, menerima, dan menuruti dengan penuh pengertian atas kekuasaan
tersebut.

b. Bagaimana kewibawaan timbul?

Kewibawaan hanya dimiliki oleh yang sudah dewasa, yang dimaksud kedewasaan rohani dan
jasmani. Kedewasaan jasmani dicapai bila individu telah mencapai puncak perkembangan
jasmani yang optimal, mencapai proporsi yang sudah mantap. Kedewasaan rohani dicapai bila
individu telah memiliki cita cita hidup dan pandangan yang tetap
C. Bagaimana memelihara kewibawaan?
Ada 3 sendi kewibawaan yang menurut M.J Langeveld harus dibina:
KEPERCAYAAN
KASIH SAYANG
KEMAMPUAN
Interaksi Edukatif merupakan komunikasi timbal balik
INTERAKSI antar peserta didik dengan pendidik yg arahnya ke
tujuan pendidikan.
EDUKATIF ANTARA
PESERTA DIDIK Tujuan pendidikan secara optimal ditempuh melalui
proses berkomunikasi intensif dengan memanipulasikan
DENGAN PENDIDIK isi,metode serta alat alat pendidikan.
Materi telah diramu dalam kurikulum yg akan disajikan
sebagai sarana pencapaian tujuan. Materi meliputi materi
inti maupun materi muatan lokal.

MATERI / ISI Materi inti sifatnya nasional,mengandung misi


pengendalian dan persatuan bangsa.
PENDIDIKAN Materi muatan lokal itu mengembangkan kebhinnekaan
kekayaan budaya sesuai kondisi lingkungan.
Konteks yang Mempengaruhi Pendidikan

a. Alat dan Metode


Kedua ini merupakan dua sisi dari satu mata uang. Alat melihat
jenisnya dan metode melihat efisiensi dan efektivitasnya. Hal ini
diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan
dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan.
Alat Pendidikan Terbagi Menjadi Dua

■ 1) Bersifat preventif, bermaksud mencegah terjadinya hal yang


tidak kehendaki misalnya larangan, pembatasan, peringatan
bahkan juga hukuman.

■ 2) Bersifat kurativ, yang bermaksud memperbaiki, misalnya


ajakan, contoh, nasihat, dorongan, pemberian kepercayaan,
saran, penjelasan, bahkan juga hukuman.
Ada beberapa hal yang diperhatikan untuk memilih dan
menggunakan alat pendidikan yang efektif, yakni:

■ a) Kesesuaiannya dengan tujuan yang ingin dicapai.


■ b) Kesesuaian dengan peserta didik.
■ c) Kesesuaian dengan pendidik sebagai pemakai.
■ d) Kesesuaian dengan situasi dan kondisi saat
digunakannya alat tersebut.
Konteks yang Mempengaruhi Pendidikan

b. Tempat Peristiwa Bimbingan Berlangsung (Lingkungan


Pendidikan)
Lingkungan pendidikan biasa disebut tri pusat pendidikan
keluarga, sekolah dan masyarakat.
Pendidikan Sebagai Sistem

■ 1. Pengertian Sistem
■ • Tatang M Amirin : sistem adalah suatu kebulatan keseluruhan yang
kompleks atau terorganisir.
■ • Sistem merupakan himpunan komponen yang saling berkaitan dan
berfungsi untuk mencapai suatu tujuan.
■ • Sistem merupakan himpunan komponen atau subtensi yang
terorganisasikan yang sesuai dengan rencana untuk mencapai tujuan.
Sistem Pendidikan Nasional
1. Kelembagaan Pendidikan
Berdasarkan UU RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Kelembagaan Pendidikan dapat dilihat dari segi jalur pendidikan dan program
serta pengelolaan pendidikan.

 Jalur Pendidikan terbagi menjadi dua yaitu :

1. Jalur Pendidikan Sekolah


Merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah melalui kegiatan
belajar mengajar secara berjenjang berjenjang dan bersinambungan
(pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

2. Jalur Pendidikan Di Luar Sekolah


Merupakan pendidikan yang bersifat kemasyarakatan yang diselenggarakan
di luar sekolah melalui kegiatan belajar mengajar yang tidak berjenjang dan
tidak bersinambungan seperti kepramukaan, berbagai kursus dan lain-lain.
Sistem Pendidikan Nasional

Jenjang Pendidikan

Merupakan suatu tahap dalam pendidikan berkelanjutan yang


ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik serta
keluasan dan kedalaman bahan pengajaran (UU RI No. 2 Tahun
1989, Pasal 1 Ayat 5).

Jenjang Pendidikan Terdiri dari :


1. Jenjang Pendidikan Dasar
2. Jenjang Pendidikan Menengah
3. Jenjang Pendidikan Tinggi
Program dan Pengelolaan Pendidikan

 Jenis Program Pendidikan


Jenis pendidikan adalah pendidikan yang dikelompokkan sesuai dengan sifat dan kekhususan tujuannya
(UU RI No. 2 Tahun 1989 Pasal 1 Ayat 4 No 2 Tahun 1989)
 Program Pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas :
1. Pendidikan Umum
Merupakan pendidikan yang Mengutamakan perluasan pengetahuan dan keterampilan peserta didik
dengan pengkhususan yang diwujudkan pada tingkat-tingkat akhir masa pendidikan.
2. Pendidikan Kejuruan
Merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat bekerja pada bidang
pekerjaan tertentu seperti bidang teknik, jasa boga, perhotelan dan lain-lain.
3. Pendidikan Luar Biasa
Merupakan Pendidikan khusus yang diselenggarakan untuk peserta didik yang menyandang
kelainan fisik dan mental.
Program dan Pengelolaan Pendidikan

 Program Pendidikan yang termasuk jalur pendidikan sekolah terdiri atas :


4. Pendidikan Kedinasan
Merupakan pendidikan khusus yang diselenggarakan untuk meningkatkan
kemampuan dalam pelaksanaan tugas kedinasan bagi pegawai atau calon pegawai
suatu departemen pemerintah atau lembaga pemerintah nondepartemen
5. Pendidikan Keagamaan
Merupakan pendidikan khusus yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat
melaksanakan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan khusus tentang
ajaran agama.
Program dan Pengelolaan Pendidikan

Kurikulum Program Pendidikan


Konsep sistem pendidikan nasional direalisir melalui kurikulum.
Kurikulum memberi bekal pengetahuan, sikap, dan keterampilan kepada
peserta didik.
Kurikulum Mengandung dua Aspek yaitu :
- Aspek Kesatuan Nasional
- Aspek Lokal
Program dan Pengelolaan Pendidikan

Kurikulum Nasional
Tujuan Pendidikan Nasional yaitu :
1. Terwujudnya bangsa yang cerdas
2. Manusia yang utuh, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa
3. Berbudi Pekerti Luhur
4. Terampil dan Berpengetahuan
5. Sehat Jasmani dan Rohani dan lain-lain
Program dan Pengelolaan Pendidikan

Kurikulum Muatan Lokal


Merupakan program pendidikan yang isi dan media
penyampaiannya dikaitkan dengan lingkungan alam,
lingkungan sosial dan lingkungan budaya serta kebutuhan
daerah.
JENIS UPAYA PEMBAHARUAN
PENDIDIKAN NASIONAL
PEMBAHARUAN PENDIDIKAN YANG SANGAT MENDASAR IALAH
PEMBAHARUAN YANG TERTUJU PADA LANDASAN YURIDISNYA
KARENA LANDASAN YURIDIS BERHUBUNGAN LANGSUNG DENGAN
HAL-HAL YANG BERSIFAT MENDASARI SEMUA KEGIATAN
PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN MENGENAI HAL-HAL YANG
PENTING SEPERTI STRUKTUR PENDIDIKAN, KURIKULUM,
PEGELOLAAN, PENGAWASAN, DAN KETENAGAKERJAAN.
UNDANG-UNDANG 1945 SEBAGAI LANDASAN YURIDIS MERUPAKAN
HUKUM TERTINGGI DARI ORGANISASI KENEGARAAN YANG MEMUAT
GARIS BESAR, DASAR DAN TUJUAN NEGARA.

PEMBAHARUAN
LANDASAN YURIDIS
ADA DUA FAKTOR PENGENDALI YANG MENENTUKAN ARAH PEMBAHARUAN
KURIKULUM, YAITU YANG SIFATNYA MEMPERTAHANKAN DAN YANG BERSIFAT
MENGUBAH. TERMASUK YANG MEMPERTAHANKAN IALAH LANDASAN FILOSOFIS
DAN LANDASAN HISTORIS. SEDANGKAN FAKTOR PENGENDALI YANG BERSIFAT
MENGUBAH IALAH LANDASAN SOSIAL DAN LANDASAN PSIKOLOGIS.

PEMBAHARUAN
KURIKULUM
PEMBAHARUAN POLA
MASA STUDI

PEMBAHARUAN POLA MASA STUDI TERMASUK PENDIDIKAN YANG


MELIPUTI PEMBARUAN JENJANG DAN JENIS PENDIDIKAN SERTA
LAMA WAKTU BELAJAR PADA SUATU SATUAN PENDIDIKAN.
PEMBARUAN POLA MASA STUDI SEBAGAI SUATU PERTANDA ADANYA
PEMBARUAN PENDIDIKAN BERUPA PENAMBAHAN (PERPANJANGAN
MASA STUDI) ATAU PUN PENGURANGAN (PERPENDEKAN MASA
STUDI). PERUBAHAN POLA TERSEBUT DILAKUKAN DENGAN TUJUAN
DAN ALASAN-ALASAN TERTENTU.
Menurut UU Sisdiknas no. 20 tahun 2003, tenaga
kependidikan adalah anggota masyarakat yang
mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang
penyelenggaraan pendidikan. Dan pendidik adalah
tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru,
dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor,
instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai PEMBAHARUAN
dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
TENAGA PENDIDIK
menyelenggarakan pendidikan. Pendidik merupakan
tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan,
serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan
tinggi.
PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN
BERKEWAJIBAN :
PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN BERHAK • Menciptakan suasana pendidikan
MEMPEROLEH :
yang bermakna, menyenangkan,
• Penghasilan dan jaminan
kreatif, dinamis, dan dialogis
kesejahteraan sosial yang pantas
• Mempunyai komitmen secara
dan memadai
profesional untuk meningkatkan
• Penghargaan sesuai dengan tugas
• mutu pendidikan
dan prestasi kerja
• Memberi teladan dan menjaga
• Pembinaan karier sesuai dengan
nama baik lembaga, profesi, dan
tuntutan pengembangan kualitas
kedudukan sesuai dengan
• Perlindungan hukum
kepercayaan yang diberikan
• Kesempatan untuk menggunakan
kepadanya.
sarana, prasarana, dan fasilitas
pendidikan untuk menunjang
kelancaran pelaksanaan tugas
Dasar dan Aspek Legal Pembangunan Pendidikan Nasional

Dasar dan aspek legal pembangunan pendidikan nasional berupa ketentuan-


ketentuan yuridis yang menjadi dasar, acuan, serta mengatur
penyelenggaraan sistem pendidikan nasional, seperti Pancasila, UUD 1945,
GBHN, UU organik pendidikan, peraturan pemerintah, dan lain-lain
Pancasila seperti yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 merupakan
kepribadian, tujuan, dan pandangan hidup bangsa, oleh karena itu system
pendidikan nasional yang mempunyai misi mencerdaskan kehidupan
bangsa, sebagaimana termaktub dalam pembukaan UUD 1945,
berlandaskan Pancasila dan berdasar pada UUD 1945.
Dasar dan Aspek Legal Pembangunan Pendidikan Nasional

Selanjutnya UUD 1945 dituangkan kedalam TAP MPR No. IV/MPR/1973


s.d. TAP MPR No. II/MPR/1993 dengan jelas dikemukakan program umum
pembaruan dan pembangunan pendidikan. Di dalam semua ketetapan itu
terlihat adanya kesinambungan yang mencakup program utama pendidikan,
yaitu :
1. Perluasan dan pemerataan kesempatan mengikuti pendidikan
2. Peningkatan mutu pendidikan
3. Peningkatan relevansi pendidikan
4. Peningkatan efisiensi dan efektivitas pendidikan
5. Pengembangan kebudayaan
6. Pembinaan generasi muda
Dasar dan Aspek Legal Pembangunan Pendidikan Nasional

Program pokok pembangunan pendidikan yang dinyatakan


dalam GBHN tersebut juga memberi pedoman bagi upaya
merealisasikan Pasal 31 dan Pasal 32 UUD 1945 yakni
bahwa :
1. Tiap-tiap warga negara mendapat pengajaran
2. Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu
sistem pengajaran nasional
3. Pemerintah memajukan kebudayaan nasional Indonesia
Dasar dan Aspek Legal Pembangunan Pendidikan Nasional

UUD 1945 sebagai landasan yuridis merupakan hukum tertinggi dan


organisasi kenegaraan yang memuat garis besar, dasar, dan tujuan negara.
Untuk penyelenggaraan segala sesuatu yang ditetapkan pada UUD 1945 itu
diperlukan ketetapan-ketetapan yang lebih rendah yaitu yang tertuang dalam
undang-undang organik.
Untuk menyongsong laju pembangunan nasional, maka upaya
penyempurnaan undang-undang organik bidang pendidikan dilakukan
terus,dan sebagai hasilnya lahirlah UU RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
Ciri Khas Pendidikan Nasional Indonesia

Kekhasan ciri sistem pendidikan nasional Indonesia terlihat pada landasan,


dasar penyelenggaraan, dan perkembangannya.
Landasan dan dasarnya menjiwai sistem pendidikan sedangkan pola
penyelenggaraan dan perkembangannya memberikan warna/coraknya.
Penyelenggarannya terwujud pada : Jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.
Karena pendidikan berfungsi menyiapkan sumber daya manusia untuk
pembangunan, sedangkan pembangunan sendiri mengalami perkembangan
maka sistem pendidikan nasional juga selalu dikembangkan.

Anda mungkin juga menyukai