Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MANAJEMEN PERKANTORAN
ALUR KERJA DAN KONSEP EVALUASI KERJA

Dosen Pembimbing : Dr. Heny Kusdiyanti, S.Pd, M.M.

Kelompok 13:

Febiola Aniantasya (190412630041)

Givani Oktaviarum (190412630103)

Lutfina Fajrin B. (190412630022)

Maulidah Alfiyah F. (190412630143)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

2020

1
mjjjjj

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak
akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah manajemen pekantoan dengan judul
“Alu dan eavaluasi keja”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada guru Bahasa
Indonesia kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Malang, 4 Maret 2020

Penulis

2
Daftar Isi
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................................................4
A. Latar Belakang permasalahan...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan................................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................................................5
A. Pengertian Alur kerja.........................................................................................................................................5
B. Pengertian evaluasi kerja...................................................................................................................................5
C. Konsep Sistem manajemen alur kerja...............................................................................................................6
D. Karakteristik Sistem Workflow..........................................................................................................................7
E. Tujuan Evaluasi Kinerja......................................................................................................................................8
F. Fungsi Evaluasi Kinerja.......................................................................................................................................8
G. Jenis-jenis evaluasi.............................................................................................................................................9
H. Tahapan-tahapan evaluasi...............................................................................................................................10
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................................................12
A. Kesimpulan......................................................................................................................................................12
B. Saran................................................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang permasalahan
Kita pasti pernah mendengar Manajemen Perkantoran yang di dalamnya ada berbagai aspek
untuk mendukung kinerja perusahaan ataupun kantor tersebut, salah satunya alur kerja dimana
ia sangat penting untuk pembagian pekerjaan. Jadi semua proyek yang akan dikerjakan akan
berhasil jika alur yang dilakukan oleh perusahaan tersebut urut sesuai apa yang mereka
inginkan. Tak hanya dalam suatu organisasi atau perusahaan diperlukan workflow agar tugas
tersebut tidak saling berbenturan atau sama karena akan menghambat suatu proses kerja dari
perusahaan atau organisasi tersebut . jadi pemanfaatan workflow sangat berguna sebagai
penunjang suatu proses kerja dan untuk mencapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan oleh
perusahaan atau organisasi tersebut.
Tetapi tidak lupa tentang evaluasi kerja, evaluasi kerja diadakan di suatu kantor atau
perusahaan diharapkan untuk mengukur manusia-manusianya yang berkerja di suatu kantor
dan perusahaan tersebut. Jika suatu organisasi tidak mempunya evaluasi kerja dimungkinkan
para pekerja atua karyawannya tidak dapat menunjukan keahlian seperti yang menejer ingin
sehingga jika salah satu dari mereka tidak memungkinkan untuk bekerja disuatu organisasi
tersebut dikarenakan skill atau keahlian mereka kurang, mereka akan dipecat sama atasannya.
Jika kedua poin diatas tidak ada pada suatu organisasi, organisasi tersebut tidak bekerja secara
maksimal. Dan mungkin tidak seimbang karena kurangnya kedua poin diatas.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah kami adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud Alur kerja dan evaluasi kerja?
2. Bagaimana konsep system manajemen dan karakteristik  workflow?
3. Apa tujuan dan fungsi diadakannya evaluasi kinerja?
4. Apa saja jenis-jenis evaluasi?
5. Apa saja tahapan-tahapan dalam evaluasi kerja?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam makalah kami ini adalah:
1. Agar pembaca mengetahui apa yang dimaksud alur kerja dan evaluasi kerja.
2. Agar pembaca mengetahui system manajemen alur kerja.
3. Agar pembaca mengerti tujuan dan fungsi diadakannya evaluasi kerja.
4. Agar pembaca mengetahui jenis-jenis evaluasi.
5. Agar pembaca mengerti tentang tahapan-tahapan yang ada dalam evaluasi kerja.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Alur kerja
Workflow Sistem Manajemen Dalam, bahasa Indonesia dapat
diterjemahkan menjadi SISTEM Manajemen alur Koperasi Karyawan Bhakti
Samudera. Sedangkan SISTEM
Manajemen alur Koperasi Karyawan Bhakti Samudera secara harfiah diartikan oleh Kamus
Besar Bahasa
Indonesia (KBBI, 2008) sebagai:
1. Telkomnika, diartikan sebagai perangkat Unsur Yang secara teratur saling
berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas.
2. Manajemen, diartikan sebagai penggunaan Sumber Daya secara efektif
untuk mencapai sasaran.
3. Alur, diartikan sebagai Rangkaian peristiwa Yang direka Dan dijalin Artikel Baru
Saksama Dan menggerakkan jalan Cerita melalui kerumitan Ke arah klimaks
Dan penyelesaian.
4. Kerja, diartikan sebagai lingkungan kegiatan melakukan sesuatu atau sesuatu Yang
dilakukan (diperbuat).
Workflow diartikan berbeda oleh sebuah Lembaga Yang Bernama Workflow
Manajemen Koalisi (WfMC) PADA glosarium Yang telah diterbitkannya PADA
years 1999. Workflow diartikan sebagai "The otomatisasi proses bisnis, di
keseluruhan atau sebagian, di mana dokumen, informasi atau tugas yang dilewatkan dari satu
peserta lain untuk tindakan, sesuai dengan seperangkat aturan prosedural “.
D. Pengertian evaluasi kerja
Evaluasi kerja adalah suatu metode dan proses penilaian dan pelaksanaan tugas seseorang tau
sekelompok orang atau unit-unit kerja dalam satu perusahaan tau organisasi sesuai dengan
standar kinerja atau tujuan yang ditetapkan lebih dahulu. Evaluasi kerja ini penting dilakukan
karena membantu pihak perusahaan menentukan langkah perusahaan selanjutnya. Dengan
adanya penilaian atau evaluasi kerja, pengelolaan perusahaan menjadi lebih mudah dilakukan
karena perusahaan bisa menetapkan tindakan kebijaksanaan perusahaan berdasarkan data yang
telah dievaluasi dari kinerja perusahaan.
Istilah Evaluasi dapat disamakan dengan penaksiran (appraisal), pemberian angka (rating) dan
penilaian (assesment). Evaluasi kinerja sangat penting untuk menilai akuntabilitas organisasi
dalam menghasilkan pelayanan publik. Akuntabilitas bukan sekedar kemampuan menunjukkan
bagaimana uang publik dibelanjakan, akan tetapi meliputi apakah uang tersebut dibelanjakan
secara ekonomis, efektif, dan efisien.
Pendapat William N. Dunn, istilah evaluasi mempunyai arti yaitu: “Secara umum istilah evaluasi
dapat disamakan dengan penaksiran (appraisal), pemberian angka (rating) dan
penilaian (assessment), kata-kata yang menyatakan usaha untuk menganalisis hasil kebijakan
dalam arti satuan nilainya. Dalam arti yang lebih spesifik, evaluasi berkenaan dengan produksi
informasi mengenai nilai atau manfaat hasil kebijakan” (Dunn, 2003:608). Pengertian di atas
menjelaskan bahwa evaluasi merupakan hasil kebijakan dimana pada kenyataannya mempunyai
nilai dari hasil tujuan atau sasaran kebijakan. Bagian akhir dari suatu proses kerja adalah evaluasi
kinerja. Evaluasi kinerja membantu pimpinan untuk mengambil keputusan dalam suatu

5
kebijakan, nilai yang dihasilkan dari evaluasi membuat suatu kebijan bermanfaat bagi pelayanan
publik.

Tabel 1.1
Kriteria Evaluasi

Tipe Kriteria Pertanyaan Ilustrasi


Efektivitas Apakah hasil yang diinginkan telah dicapai? Unit pelayanan

Efisiensi Seberapa banyak usaha diperlukan untuk mencapai hasil yang Unit biaya
diinginkan? Manfaat bersih
Rasio biaya-
manfaat
Kecukupan Seberapa jauh pencapaian hasil yang diinginkan memecahkan Biaya tetap
masalah? (masalah tipe I)
Efektivitas
tetap
(masalah tipe
II)
Perataan Apakah biaya dan manfaat didistribusikan dengan merata kepada Kriteria Pareto
kelompok-kelompok tertentu? Kriteria kaldor-
Hicks
Kriteria Rawls

Resposivitas Apakah hasil kebijakan memuaskan kebutuhan, preferensi atau Konsistensi


nilai kelompok-kelompok tertentu? dengan survai
warga negara

Ketepatan Apakah hasil (tujuan) yang diinginkan benar-benar berguna atau Program publik
bernilai? harus merata
dan efisien

E. Konsep Sistem manajemen alur kerja


Dalam penerapan konsep Sistem Manajemen alur kerja, terdapat beberapa terminologi yang
menjelaskan serta memaparkan konsep Sistem Manajemen alur kerja antaraLain:
·       Business process

6
Satu set dari Satu atau lebih prosedur atau lingkungan kegiatan Yang dihubungkan secara
Bersama mewujudkan tujuan bisnis dan, biasanya terletak pada konteks sebuah Struktur
organisasi Dan berfungsi untuk menjelaskan Peran Dan
hubungan secara Fungsional.
·       Process Defenision
Representasi Dari proses bisnis Dalam bentuk Yang mendukung manipulasi  seperti pemodelan,
atau Penetapan prosedur oleh suatu Workflow Management System.
·       Activity
Penjelasan tentang sebuah pekerjaan Yang membentuk suatu langkah logis
Di dalam proses. Suatu kegiatan dapat dimungkinkan berupa aktivitas
manual, Yang tidak memerlukan otomatisasi Komputer, atau dapat juga
berupa aktivitas workflow (Automated).
·       Automated Activity
Suatu kegiatan Yang dapat diterapkan proses otomatisasi Komputer menggunakan Workflow
Manajemen Sistem dan berfungsi untuk Semua Rangkaian mengatur kegiatan selama
pelaksanaan proses bisnis dan yang membentuk suatu bagian.
·       Manual Activity
Suatu kegiatan proses dalam bisnis dan Yang tidak dapat dilakukan proses penelaahan Dan oleh
karena otomatisasi berada di Luar lingkup Workflow Sistem Manajemen.
·       Instance
representasi berlakunya ketentuan sebuah proses imunisasi meliputi, atau aktivitas
Illustrasi proses imunisasi meliputi, termasuk Data Yang terkait.
·       Proses Instance
 representasi berlakunya ketentuan sebuah proses
·       Kegiatan Instance
representasi suatu lingkungan kegiatan Illustrasi ketentuan Tunggal sebuah proses instance
·       Workflow Peserta
Pekerja Yang melakukan  kegiatan Dan direpresentasikan oleh suatu
alur kerja kegiatan
·       Work Item
Representasi pekerjaan yang akan diproses (oleh alur kerja
peserta) Illustrasi konteks suatu lingkungan kegiatan pada proses instance
·       invoked application
Sebuah aplikasi untuk alur kerja yang dijalankan oleh Manajemen Workflow
Sistem untuk mengotomatisasi aktivitas, Penuh atau sebagian, atau untuk
mendukung alur kerja peserta illustrasi memproses item pekerjaan suatu.
·       Layanan Workflow Pengesahan
Sebuah perangkat lunak yang dapat terdiri satu atau lebih
alur kerja mesin, digunakan untuk membuat, mengatur, Dan melaksanakan
beberapa alur kerja tertentu. Aplikasi untuk telah memiliki tampilan,
Yang ditampilkan antarmuka pemrograman aplikasi untuk
alur kerja.

F. Karakteristik Sistem Workflow


Pada tingkatan yang paling tinggi. workflow Manajement system dapat dikarakteristikan menjadi
3 bagian :

7
1. Build time function. Terpusat pada mendefinisikan, dan kemungkinan untuk memodelkan
proses Workflow dengan komponen aktivitasnya.
2. Run time control function. Terpusat pada pengaturan proses penelaahan di Workflow di
suatu lingkungan operasional dan mengurutkan proses yang terjadi pada aktivitas itu.
3. Run time interaction. Interaksi Artikel Baru dan pengguna perangkat aplikasi untuk
Teknologi informasi untuk memproses bermacam Tahapan aktivitas.

G. Tujuan Evaluasi Kinerja


Evaluasi kinerja merupakan sistem formal yang digunakan untuk mengavaluasi kinerja pegawai
secara periodik yang ditentukan oleh organisasi, adapun tujuan dari evaluasi kinerja menurut
(Ivancevich, 1992) antara lain :

1. Pengembangan
Dapat digunakan untuk menentukan pegawai yang perlu dtraining dan membantu evaluasi hasil
training. Dan juga dapat membantu pelaksanaan Conseling antara atasan dan bawahan sehingga
dapat dicapai usaha-usaha pemecahan masalah yang dihadapi pegawai.

2. Pemberian Reward
Dapat digunnakan untuk proses penentuan kenaikan gaji, insentif dan promosi. Berbagai
organisasi juga menggunakan untuk membarhentikan pegawai.

3. Motivasi
Dapat digunakan untuk memotivasi pegawai, mengembangkan inisiatif, rasa tanggungjawab
sehingga mereka terdorong untuk meningkatkan kinerjanya.

4. Perencanaan SDM
Dapat bermanfaat bagi pengembangan keahlian dan keterampilan serta perencanaan SDM.

5. Kompensasi
Dapat memberikan informasi yang digunakan untuk menentukan apa yang harus diberikan
kepada pegawai yang berkinerja tinggi atau rendah dan bagaimana prinsip pemberian
kompensasi yang adil.

6. Komunikasi
Evaluasi merupakan dasar untuk komunikasi yang berkelanjutan antara atasan dan bawahan
menyangkut kinerja pegawai. (dalam Darma 2009 :14) Berdasarkan pendapat di atas, sistem
evaluasi kinerja sebagaimana yang dikembangkan di atas sangat membantu sebuah manajemen
kerja baik instansi pemerintah maupun swasta untuk memperbaiki kinerja pegawai yang kuarang
maksimal, tujuan evaluasi kinerja ini untuk membangun semangat kerja para pegawai dan
mempertahankan kinerja yang baik dan memperbaiki komuniasi kerja.

H. Fungsi Evaluasi Kinerja


Fungsi evaluasi kinerja yang dikemukakan Wirawan (2009) sebagai berikut :

8
1. Memberikan balikan kepada aparatur ternilai mengenai kinerjanya. Ketika merekrut pegawai
(ternilai), aparatur harus melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya sesuai dengan
uraian tugas, prosedur operasi, dan memenuhi standar kinerja.

2. Alat promosi dan demosi. Hampir disemua sistem evaluasi kinerja, hasil evaluasi digunakan
untuk mengambil keputusan memberikan promosi kepada aparatur ternilai yang kinerjanya
memenuhi ketentuan pembarian promosi. Promosi dapat berupa kenaikan gaji, pemberian bonus
atau komisi, kenaikan pangkat atau menduduki jabatan tertentu. Sebaliknya, jika kinerja aparatur
ternilai tidak memenuhi standar atau buruk, instansi menggunakan hasilnya sebagai dasar untuk
memberikan demosi berupa penurunan gaji, pangkat atau jabatan aparatur ternilai.

3. Alat memotivasi ternilai. Kinerja ternilai yang memenuhi standar, sangat baik, atau superior,
evaluasi kinerja merupakan alat untuk memotivasi kinerja aparatur. Hasil evaluasi dapat
digunakan instansi untuk memotivasi aparatur agar mempertahankan kinerja yang superior dan
meningkatkan kinerja baik atau sedang.

4. Penentuan dan pengukuaran tujuan kinerja. Sistem evaluasi kinerja yang menggunakan
prinsip manajemen by objectives, evaluasi kinerja dimulai dengan menentukan tujuan atau
sasaran kerja aparatur ternilai pada awal tahun.

5. Konseling kinerja buruk. Evaluasi kinerja, tidak semua aparatur mampu memenuhi standar
kinerjanya atau kinerjanya buruk. Hal itu mungkin karena ia menghadapi masalah pribadi atau ia
tidak berupaya menyelesaikan pekerjaannya secara masksimal. Bagi aparatur seperti ini penilai
akan memberikan konseling mengenai penyebab rendahnya kinerja ternilai dan mengupayakan
peningkatan kinerja ditahun mendatang. Konseliang dapat dilakukan sebelum evaluasi kinerja
jika atasan dapat mengetahui kelambanan aparatur.

6. Pemberdayaan aparatur. Evaluasi kinerja merupakan alat untuk memberdayakan aparatur agar
mampu menaiki tangga atau jenjang karier. Evaluasi kinera menentukan apakah kinerja aparatur
dapat dipergunakan sebagai ukuran untuk meningkatkan kariernya.
(Wirawan, 2009:24) Berdasarkan fungsi di atas, evaluasi kinerja merupakan alat yang di gunakan
oleh instansi pemerintahan atau organisasi tertentu untuk menilai kinerja para aparatur yang
lamban. Evaluasi kinerja untuk memotivasi para aparatur untuk meningkatkan kinerjanya,
pemberian konseling membantu para aparatur untuk mencegah kinerja yang terlalu lamban
sehingga sebelum di adakan evaluasi kinerja para pemipin sudah lebih dulu menjalankan
konseling untuk mengadakan perbaikan pada waktu mendatang. Evaluasi kinerja merupakan alat
motivasi bagi para aparatur untuk menaikan standar kerja mereka, selain sebagai alat untuk
memotivasi, evaluasi kinerja juga untuk mengukur tujuan kerja serta memberdayakan para
aparatur.

I. Jenis-jenis evaluasi
Dalam evaluasi memiliki bebrbagai jenis dalam penerapan disebuah organisasi yakni:

1. Evaluasi Formatif
– Evaluasi yang fokus pada kinerja yang lebih baik (kebijakan,
program atau kegiatan).

9
– Dapat dilaksanakan untuk alasan lain misalnya pemenuhan
kelengkapan sarana dan prasana, keperluan pembentukan
hukum dan kebijakan, atau evaluasi kegiatan sebagai bagian
dari pelaksanaan evaluasi yang lebih lengkap.
2. Evaluasi Sumatif
– Evaluasi yang fokuskan pada hasil (akibat).
– Evaluasi sumatif ditujukan untuk memberikan informasi tentang
kegunaan sebuah program.
3.Evaluasi Prospektif
– Evaluasi prospektif fokus pada pertanyaan:
• Apakah kebijakan, program, atau kegiatan tertentu harus
evaluasi?
• Apakah hasil yang akan diperoleh sesuai dengan upaya atau
sumberdaya yang digunakan?
– Evaluasi prospektif merupakan sintesis dari informasi hasil
monitoring (monitoring) dan penilaian dari studi awal untuk
menilai kemungkinan hasil terhadap suatu kebijakan, program
atau kegiatan yang baru diusulkan.

J. Tahapan-tahapan evaluasi
Ada beberapa beberapa tahapan dalam melakukan evaluasi kinerja yakni sebagai berikut ini
1.Menetapkan apa yang akan dievaluasi
            - Identifikasi progam/kegiatan/objek yang akan di evaluasi
            - Jelaskan uraian progam/kegiatan/objek evaluasi
            - Tentukan focus yang menjadi perhatian sampai dengan penjelesaiannya
2.Menyusun rencana evaluasi
            - Susun pertanyaan evaluasi
            - Tetapkan informasi yang dibutuhkan untuk untuk pertanyaan
            - Tentukan kriteria evaluasi
            - Tentukan bagaimana, kapan, dimana, dari siapa informasi didapat
            - Indentifikasi hambatan pelaksanaan evaluasi
3.Pengumpulan data
            - Identifikasi informasi
            - Pilih instrument dalam mendapatkan informasi
            - Pilot teks untuk menguji instrument
            - Susun kembali instrument sebagai perbaikan
4.Analisis dan presentasi data
            - Susun metode analisis dan presantasi data
            - Buat kesimpulan analisis
            - Buat laporan hasil evaluasi
            - Presentasikan dan laporkan secara tertulis
5.Pengambilan keputusan
            - Tetntukan pilihan komendasi
            - Identifikasi area evaluasi

10
Tahapan-tahapan itu harus ada dalam mengambil keputusan mengevaluasi kerja,jika salah satu
ditiadaqkan hasil yang dicapai tidak mencapai sasaran evaluasi kerja.pihak manajer personalia
harus cermat dalam memilih suatu bawahan jika untuk merekrut untuk bekerja
dipersusahaannya.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengertian workflow adalah aliran kerja atau suatu informasi dari proses bisnis, baik secara
keseluruhan maupun sebagian dimana dokumen atau informasi tugas tersebut diteruskan dari
satu partisipan ke partisipan lain sesuai dengan prosedur atau ketentuan yang berlaku.Dalam
suatu organisasi atau perusahaan diperlukan workflow agar tugas tersebut tidak saling
berbenturan atau sama karena akan menghambat suatu proses kerja dari perusahaan atau
organisasi tersebut . jadi pemanfaatan workflow sangat berguna sebagai penunjang suatu proses
kerja dan untuk mencapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan atau organisasi
tersebut. Jika di dalam suatu perusahaan atau organisasi tidak terdapat workflow maka tugas dari
perbagian karyawan tidak akan sama dan tidak bisa urut sesuai dengan aturan yang sudah dibuat
oleh karyawan.Alur kinerja Evaluasi kinerja disebut juga “Performance
evaluation” atau “Performance appraisal”. Appraisal berasal dari kata Latin “appratiare” yang
berarti memberikan nilai atau harga. Evaluasi kinerja berarti memberikan nilai atas pekerjaan
yang dilakukan oleh seseorang untuk diberikan imbalan, kompensasi atau penghargaan. Evaluasi
kinerja merupakan cara yang paling adil dalam memberikan imbalan atau penghargaan kepada
pekerja
K. Saran
Kami memberikan sarah kepada pembaca dari pihak manapun agar dapat memberikan kontribusi
yang baik dalam makalah kami ini dan dapat diikuti atau diamalkan dalan kesehariannya. Amin

12
DAFTAR PUSTAKA
         http://id.wikipedia.org/wiki/alurkerja/work-flow,
·         http://www.papanputih.com/2010/12/evaluasi-kinerja.html
·         http://www.articlesbase.com/human-resources-articles/six-steps-for-improving-work-
flow-2430501.html
·         http://id.wikipedia.org/wiki/kinerja,
·         http://muttaqinhasyim.wordpress.com/2012/02/24/tujuan-dan-pengertian-
evaluasipenilaian-kinerja/
·         http://id.wikipedia.org/wiki/Evaluasi

13

Anda mungkin juga menyukai