Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ANALISIS BEBAN KERJA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Perencanaan Manajemen Sumber Daya


Manusia

Dosen Pengampu : Putri Nilam Kencana.,S.E.,M.M

TUGAS KELOMPOK 9

Disusun oleh :

Riki Fauzi 201010500881

Siska Rahma Sari 201010500333

Tatu Alifya 201010500829

Winda Seftiani 201010500232

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PAMULANG

TANGERANG SELATAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha kuasa yang telah memberikan kepada kita
berupa rahmat dan nikmat yang begitu besar yakni nikmat sehat sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Analisis Beban Kerja” ini dengan baik. Makalah ini
dibuat agar memenuhi syarat tugas perencanaan manajemen sumber daya manusia dan sedikit
pengetahuan kita mengenai analisis beban kerja. Disusun guna memenuhi Tugas Kelompok
Kepada Ibu Putri Nilam Kencana.,S.E.,M.M.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini. Makalah ini
berisi mengenai apa itu Analisis Beban Kerja oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Pamulang, 23 Februari 2023


DAFTAR ISI

COVER......................................................................................................................................................

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................................iii

BAB I......................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1

1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................1

1.3 Tujuan..........................................................................................................................................2

1.4 Manfaat.......................................................................................................................................2

BAB II.....................................................................................................................................................3

PEMBAHASAN.......................................................................................................................................3

2.1 Landasan Teori.............................................................................................................................3

2.1.1 Pengertian Analisis Beban Kerja...............................................................................................3

2.1.2 Pentingnya Analisis beban kerja Bagi Perusahaan....................................................................4

2.1.3 Tujuan Analisis Beban Kerja.....................................................................................................4

2.1.4 Manfaat Analisis Beban Kerja...................................................................................................5

2.1.5 Faktor Dari Analisis Beban Kerja...............................................................................................5

2.1.6 Metode Analisis Beban Kerja....................................................................................................6

2.1.7 Pendekatan Analisis Beban Kerja..............................................................................................7

2.1.8 Cara menghitung Analisis Beban Kerja...................................................................................10

BAB III..................................................................................................................................................12

PENUTUP.............................................................................................................................................12

3.1 Kesimpulan................................................................................................................................12

3.2 Saran..........................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Beban kerja adalah sebuah proses yang dilakukan seseorang dalam menyelesaikan
tugas-tugas suatu pekerjaan atau kelompok jabatan yang dilaksanakan dalam keadaan normal
dalam suatu jangka waktu tertentu yang semuanya berhubungan dengan indikatornya.
Menurut (Soleman, 2011) adalah sebagai berikut : 1) faktor eksternal : beban yang berasal
dari luar tubuh pekerja, seperti : Tugas (task), organisasi kerja dan lingkungan kerja. 2) faktor
internal : faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh akibat dari reaksi beban
kerja eksternal yang berpotensi sebagai stresor, meliputi faktor somatik (jenis kelamin, umur,
status gizi, kondisi kesehatan dan sebagainya), dan faktor psikis(motivasi, persepsi,
kepercayaan, keinginan, kepuasan dan sebagainya

Dari indikator-indikator tersebut maka dapat disimpulkan jika beban kerja terjadi karena
adanya ingin menyelesaikan pekerjaan agar target bisa segera dicapai. Beban kerja sebagai
suatu konsep yang timbul akibat adanya keterbatasan kapasitas dalam mengakses informasi.
Saat menghadapi suatu tugas, individu dapat menyelesaika tugas tersebut pada tingkta
tertentu. Apabila keterbatasan dimiliki individu tersebut menghambat/menghalangi
tercapainya hasil kerja pada tingkat yang diharapkan, berarti telah terjadi kesengajaan anatara
tingkat kemampuan yang diharapkan dan tingkat kapastitas yang dimiliki. Kesenjangan ini
meyebabkan timbilnya kegagalan dalam kinerja (performance failures).
Pada proses perhitungan, perusahaan juga dapat langsung menentukan waktu kerja dan
jumlah orang yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan secara optimal. Analisis Beban
Kerja merupakan sebuah aktivitas untuk menentukan jumlah optimum tenaga kerja yang ada
di dalam organisasi secara efektif dan efisien. Aktivitas untuk memprediksi dan menentukan
komposisi atau jumlah karyawan yang dibutuhkan Dari uraian di atas sekiranya sangat
relevan untuk penulis judul “Analisis Beban Kerja” dari judul ini penulis harapkan kita
semua dapat memetik kebaikan di dalamnya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang dapat diambil adalah
Analisis beban kerja karyawan.
1.3 Tujuan

a. Mengetahui pengertian analisis beban kerja.


b. Mengetahui pentingnya analisis beban kerja
c. Mengetahui tujuan analisis beban kerja
d. Manfaat analisis beban kerja?
e. Faktor dari analisis beban kerja?
f. Bagaiamana metode analisis beban kerja?
g. Pendekatan analisis beban kerja.
h. Cara menghitung analisis beban kerja.

1.4 Manfaat

1. Bagi teman-teman
Salah satu bahan pengetahuan ilmu khususnya dibidang P-MSDM.
2. Bagi pihak lain.
Dapat dijadikan reverensi bagi mahasiswa lain yang akan mengerjakan tugas makalah
sebagai salah satu tugas dari dosen.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori

Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang mendukung makalah ini.
Teori-teori tersebut akan membantu dalam proses pembentukan kerangka pemikiran untuk
makalah.

2.1.1 Pengertian Analisis Beban Kerja

Analisa beban kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja orang yang
digunakan atau dibutuhkan untuk merampungkan suatu pekerjaan dalam waktu tertentu, atau
dengan kata lain analisis beban kerja bertujuan untuk menentukan berapa jumlah personalia
dan berapa jumlah tanggung jawab atau beban kerja yang tepat dilimpahkan kepada seorang
petugas.

Analisis beban kerja bertujuan untuk menentukan berapa jumlah pegawai yang
dibutuhkan untuk merampungkan suatu pekerjaan dan berapa jumlah tanggung jawab atau
beban kerja yang dapat dilimpahkan kepada seorang pegawai, atau dapat pula dikemukakan
bahwa analisis beban kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja orang yang
digunakan atau dibutuhkan untuk merampungkan beban kerja dalam waktu tertentu.

Dengan cara membagi isi pekerjaan yang mesti diselesaikan oleh hasil kerja rata-rata
satu orang, maka akan memperoleh waktu yang dibutuhkan untuk merampungkan pekerjaan
tersebut. Atau akan memperoleh jumlah pegawai yang dibutuhkan melalui jumlah jam kerja
setiap pegawai tersebut.

Dalam manajemen kepegawaian, kegiatan penerimaaan dan penempatan pegawai


mutlak harus dilakukan didalam satu unit organisasi, baik organisasi pemerintah maupun
swasta. Kegiatan manajemen kepegawaian adalah kegiatan untuk mendapatkan landasan
guna penerimaan dan penempatan pegawai yang pada awalnya dilakukan terlebih dahulu
melalui analisis jabatan (job analysis), yang berarti suatu kegiatan untuk memberikan
gambaran tentang syarat-syarat jabatan (job specification) yang diperlukan bagi setiap
pegawai yang akan diterima dalam menduduki suatu jabatan didalam suatu organisasi.
Perencanaan kebutuhan pegawai suatu instansi mutlak diperlukan dalam rangka
memenuhi kebutuhan pegawai yang tepat baik jumlah dan waktu, maupun kualitas. Melalui
studi analisis beban kerja yang dilakukan akan dapat memberikan gambaran pegawai yang
dibutuhkan baik kuantitatif maupun kualitatif yang dirinci menurut jabatan dan unit kerja.

2.1.2 Pentingnya Analisis beban kerja Bagi Perusahaan

Analisis beban kerja bertujuan untuk menentukan berapa jumlah pegawai yang
dibutuhkan untuk merampungkan suatu pekerjaan dan berapa jumlah tanggung jawab atau
beban kerja yang dapat dilimpahkan kepada seorang pegawai, atau dapat pula dikemukakan
bahwa analisis beban kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja orang yang
digunakan atau dibutuhkan untuk merampungkan beban kerja dalam waktu tertentu.

Dengan cara membagi isi pekerjaan yang mesti diselesaikan oleh hasil kerja rata-rata
satu orang, maka akan memperoleh waktu yang dibutuhkan untuk merampungkan pekerjaan
tersebut. Atau akan memperoleh jumlah pegawai yang dibutuhkan melalui jumlah jam kerja
setiap pegawai tersebut.

Dalam manajemen kepegawaian, kegiatan penerimaaan dan penempatan pegawai


mutlak harus dilakukan didalam satu unit organisasi, baik organisasi pemerintah maupun
swasta. Kegiatan manajemen kepegawaian adalah kegiatan untuk mendapatkan landasan
guna penerimaan dan penempatan pegawai yang pada awalnya dilakukan terlebih dahulu
melalui analisis jabatan (job analysis), yang berarti suatu kegiatan untuk memberikan
gambaran tentang syarat-syarat jabatan (job specification) yang diperlukan bagi setiap
pegawai yang akan diterima dalam menduduki suatu jabatan didalam suatu organisasi.

Perencanaan kebutuhan pegawai suatu instansi mutlak diperlukan dalam rangka


memenuhi kebutuhan pegawai yang tepat baik jumlah dan waktu, maupun kualitas. Melalui
studi analisis beban kerja yang dilakukan akan dapat memberikan gambaran pegawai yang
dibutuhkan baik kuantitatif maupun kualitatif yang dirinci menurut jabatan dan unit kerja.

2.1.3 Tujuan Analisis Beban Kerja

a. Untuk mengetahui dan / atau menghitung (memperkirakan) secara optimal


penggunaan jumlah atau komposisi tenaga kerja terhadap beban kerja di setiap fungsi
kerja atau unit organisasi.
b. Untuk melakukan analisis terhadap kemampuan tenaga kerja yang sekarang
(kompetensi).

c. Untuk peramalan / proyeksi terhadap kebutuhan tenaga kerja untuk periode tertentu.

d. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di masa mendatang.

2.1.4 Manfaat Analisis Beban Kerja

Dengan melakukan analisis beban kerja, maka pihak perusahaan nantinya bisa
menentukan posisi, jumlah, dan berbagai hal lainnya yang berkaitan dengan jabatan di dalam
suatu pekerjaan.

Selain itu, terdapat berbagai manfaat lain yang bisa diperoleh pihak perusahaan bila
mampu melakukan analisis beban kerja dengan baik, beberapa diantaranya adalah sebagai
berikut:

a. Sebagai patokan dalam menentukan berapa banyak jumlah tenaga kerja yang akan
ditempatkan ataupun di rekrut oleh tim HR.

b. Sebagai patokan perusahaan untuk mempertimbangkan hal yang terkait dengan


mengurangi ataupun menambah jumlah pekerja di dalam suatu unit kerja.

c. Sebagai patokan bagi para pekerja agar bisa mengetahui jenjang karir dan juga
kesempatan untuk berkembang di dalam perusahaan tersebut.

d. Agar bisa mendukung sempurnanya struktur organisasi perusahaan

e. Sebagai suatu dasar dalam membuat SOP yang berhubungan dengan kegiatan
pekerjaan, tugas, dan juga jabatan di dalam suatu perusahaan.

f. Untuk bisa menentukan keperluan pengembangan dalam diri setiap pekerja.

2.1.5 Faktor Dari Analisis Beban Kerja

Secara umum hubungan antara beban kerja dan kapasitas kerja dipengaruhi oleh berbagai
faktor yang sangat kompleks, baik faktor internal maupun faktor eksternal .
a. Beban Kerja Oleh Karena Faktor Eksternal

Faktor eksternal beban kerja adalah beban kerja yang berasal dari luar tubuh pekerja,
meliputi:

1. Tugas (task)

Meliputi tugas bersifat fisik seperti, stasiun kerja, tata ruang tempatkerja, kondisi lingkungan
kerja, sikap kerja, cara angkut, beban yang diangkat. Sedangkan tugas yang bersifat mental
meliputi, tanggung jawab, kompleksitas pekerjaan, emosi pekerja dan sebagainya.

2. Organisasi Kerja

Organisasi kerja meliputi lamanya waku kerja, waktu istirahat, shift kerja, sistem kerja dan

sebagainya.

3. Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja ini dapat memberikan beban tambahan yang meliputi, lingkungan kerja
fisik, lingkungan kerja kimiawi, lingkungan kerja biologis dan lingkungan kerja psikologis.

b. Beban Kerja Oleh Karena Faktor Internal

Faktor internal beban kerja adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh akibat adanya reaksi
dari beban kerja eksternal yang berpotensi sebagai stressor, meliputi:

1. Faktor somatis (jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, status gizi,kondisi kesehatan, dan
sebagainya).

2. Faktor psikis (motivasi, persepsi, kepercayaan, keinginan, kepuasan, dan sebagainya).

2.1.6 Metode Analisis Beban Kerja

Berbagai metode analisis beban kerja yang bisa dilakukan oleh perusahaan. Berbagai metode
analisis beban kerja tersebut adalah sebagai berikut:

a. Metode Pertanyaan

Metode pertanyaan adalah suatu metode yang mana pihak perusahaan bisa membuat susunan
dan juga daftar pertanyaan. Nantinya, pertanyaan ini akan ditanyakan ketika melakukan
analisa beban kerja. Bentuk pertanyaan bisa berbentuk pertanyaan terbuka yang didalamnya
berisi detail tugas dari pihak yang menganalisis beban kerjanya.

b. Metode Wawancara

Metode wawancara adalah metode yang dilakukan dengan cara mewawancarai setiap pekerja.
Tujuannya adalah agar bisa mengetahui beban kerja yang diberikan oleh setiap individu.

c. Metode Observasi

Metode observasi akan membantu perusahaan dalam melihat apakah individu tersebut dirasa
tepat dalam menempati suatu jabatan tertentu. Selain itu, perusahaan juga bisa melakukan
pertimbangan jabatan dan bagaimana individu tersebut bisa melakukan pekerjaannya dengan
baik.Cara ini cukup sering dilakukan oleh perusahaan untuk menentukan beban kerja secara
lebih cepat.

2.1.7 Pendekatan Analisis Beban Kerja

Dalam rangka mendapatkan informasi yang diperlukan dalam kegiatan ini dilakukan dengan
3 pendekatan yaitu :

a. Pendekatan Organisasi

Organisasi dipahami sebagai wadah dan sistem kerja sama dari jabatan-jabatan. Melalui
pendekatan organisasi sebagai informasi, akan diperoleh informasi tentang : nama jabatan,
struktur organisasi, tugas pokok, fungsi dan tanggung jawab, kondisi kerja, tolok ukur tiap
pekerjaan, proses pekerjaan, hubungan kerja, serta persyaratan-persyaratan seperti : fisik,
mental, pendidikan, ketrampilan, kemampuan, dan pengalaman.

Berdasarkan pendekatan organisasi ini dapat dibuatkan prosedur kerja dalam pelaksanaan
kerja yang menggambarkan kerja sama dan koordinasi yang baik. Kegiatan dan hubungan
antar unit organisasi perlu dibuatkan secara tertulis, sehingga setiap pegawai tahu akan
tugasnya bagaimana cara melakukannya serta dengan siapa pegawai itu harus mengadakan
hubungan kerja.

Selanjutnya tugas dan fungsi setiap satuan kerja dihitung beban tugasnya. Hambatannya
karena belum adanya ukuran beban tugas, hal ini perlu kesepakatan tiap satuan kerja yang
sejenis. Dengan demikian ukuran beban tidak hanya satu, tetapi bisa dua, tiga atau lebih.
b. Pendekatan analisis jabatan

Jabatan yang dimaksud tidak terbatas pada jabatan struktural dan fungsional, akan tetapi lebih
diarahkan pada jabatan-jabatan non struktural yang bersifat umum dan bersifat teknis (ingat
kriteria jabatan baik aspek material maupun formal). Melalui pendekatan ini dapat diperoleh
berbagai jenis informasi jabatan yang meliputi identitas jabatan, hasil kerja, dan beban kerja
serta rincian tugas. Selanjutnya informasi hasil kerja dan rincian tugas dimanfaatkan sebagai
bahan pengkajian beban kerja.

Beban kerja organisasi sesuai prinsip organisasi akan terbagi habis pada sub unit-sub unit dan
sub unit terbagi habis dalam jabatan-jabatan. Melalui pendekatan analisis jabatan ini akan
diperoleh suatu landasan untuk penerimaan, penempatan dan penentuan jumlah kualitas
pegawai yang dibutuhkan dalam periode waktu tertentu antara lain :

1. Sebagai landasan untuk melakukan mutasi;

2. Sebagai landasan untuk melakukan promosi;

3. Sebagai landasan untuk melaksanakan pendidikan dan pelatihan (Diklat);

4. Sebagai landasan untuk melakukan kompensasi;

5. Sebagai landasan untuk melaksanakan syarat-syarat lingkungan kerja;

6. Sebagai landasan untuk pemenuhan kebutuhan peralatan atau prasarana dan sarana
kerja.

c. Pendekatan Administratif

Melalui pendekatan ini akan diperoleh berbagai informasi yang mencakup berbagai kebijakan
dalam organisasi maupun yang erat kaitannya dengan sistem administrasi kepegawaian.

 Teknik Penghitungan Beban Kerja

Analisis beban kerja dilakukan dengan membandingkan bobot/beban kerja dengan norma
waktu dan volume kerja. Target beban kerja ditentukan berdasarkan rencana kerja atau
sasaran yang harus dicapai oleh setiap jabatan, misalnya mingguan atau bulanan. Volume
kerja datanya terdapat pada setiap unit kerja, sedangkan norma waktu hingga kini belum
banyak diperoleh sehingga dapat dijadikan suatu faktor tetap yang sangat menentukan dalam
analisis beban kerja.

Teknik perhitungan yang digunakan adalah teknik perhitungan yang bersifat “praktis
empiris”, yaitu perhitungan yang didasarkan pada pengalaman-pengalaman basis pelaksanaan
kerja masa lalu, sesuai judgement disana-sini dalam pengukuran kerja dilakukan berdasarkan
sifat beban kerja pada masing-masing jabatan, mencakup :

 Pengukuran kerja untuk beban kerja abstrak

Untuk mengukur beban kerja abstrak diperlukan beberapa informasi antara lain :

1. Rincian / uraian tugas jabatan.

2. Frekwensi setiap tugas dalam satuan tugas.

3. Jumlah waktu yang dibutuhkan setiap tugas.

4. Waktu Penyelesaian Tugas merupakan perkalian beban kerja dengan norma


waktu.

5. Waktu kerja efektif.

6. Pengukuran kerja untuk beban kerja konkret.

Untuk mengukur beban kerja konkret diperlukan beberapa informasi antara lain :

1. Rincian / uraian tugas jabatan.

2. Satuan hasil kerja.

3. Jumlah waktu yang dibutuhkan setiap tugas.

4. Target waktu kerja dalam satuan waktu.

5. Volume kerja merupakan perkalian beban kerja dengan norma waktu.

6. Waktu kerja efektif.


2.1.8 Cara menghitung Analisis Beban Kerja

Berkaitan dengan alat ukur dan oleh karena instansi pemerintah merupakan instansi
non profit, hal yang dapat dipergunakan sebagai alat ukur adalah “jam kerja” yang harus di isi
dengan kerja untuk menghasilkan berbagai produk baik bersifat konkret maupun abstrak
(benda atau jasa).

Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 19 Tahun 2011


tentang Pedoman Umum Penyusunan Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil, ditetapkan jam kerja
efektif terdiri dari jumlah jam kerja formal dikurangi dengan waktu kerja yang hilang karena
tidak bekerja seperti melepas lelah, istirahat makan dan sebagainya. Dalam menghitung jam
kerja efektif digunakan ukuran sebagai berikut :

1. Jam Kerja Efektif per hari = 1 hari x 5 jam =300 menit

2. Jam Kerja Efektif per minggu = 5 hari x 5 jam =25 jam = 1.500 menit

3. Jam Kerja Efektif per bulan = 20 hari x 5 jam =100 jam = 6.000 menit

4. Jam Kerja Efektif per tahun = 240 hari x 5 jam =1.200 jam = 72.000menit

Setiap unit kerja mempunyai hasil kerja yang berbeda satu sama lain baik jenis
maupun satuannya, sehingga agar dapat diukur dengan alat ukur jam kerja efektif, semua
produk/hasil kerja tersebut harus dikonfirmasikan sehingga memiliki satu kesatuan.

Untuk dapat menjadikan hal tersebut, setiap volume kerja yang berbeda antara unit
kerja adalah merupakan variabeltidak tetap dalam pelaksanaan analisis beban kerja dalam arti
volume kerja setiap waktu dapat berubah, sedangkan waktu yang dipergunakan untuk
menghasilkan/menyelesaikan produk tersebut (yang selanjutnya akan disebut norma waktu)
relatif tetap, dan selanjutnya akan menjadi variabel tetap dalam pelaksanaan analisis beban
kerja.Berdasarkan definisi yang telah diuraikan dimuka, disebutkan bahwa beban/bobot kerja
merupakan hasil kali volumekerja dengan norma waktu.

Volume kerja setiap unit kerja dapat diketahui berdasarkan dokumentasi hasil kerja
yang ada, sedangkan norma waktu perlu ditetapkan dalam standar norma waktu baku, yang
akan dijadikan faktor tetap dalam setiap melakukan analisis beban kerja, dengan asumsi-
asumsi tidak terdapat perubahan yang menyebabkan norma waktu tersebut berubah.
Rumus yang dipergunakan untuk mencari kebutuhan pegawai :

Jumlah Kebutuhan Pegawai/Pejabat =

Jumlah Beban Jabatan : Jam Kerja Efektif Per Tahun

Setelah memahami hal itu, perusahaan maka harus menghitung isi dari kerja para
karyawan. Untuk melakukannya, biasanya pihak perusahaan akan bisa mengelola setiap data
yang di peroleh dari setiap unit pelaksana dengan menggunakan sebuah rumus seperti berikut
ini, yaitu isi kerja adalah beban kerja dikali dengan waktu yang dibutuhkan para pekerja
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

Aturan Waktu Standard & konsisten

 1 hari = 7 – 8 jam kerja

 1 minggu = 5 – 6 hari kerja

 1 bulan = 4 minggu

 1 tahun = 52 minggu

 1 tahun = 12 bulan
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Analisis beban kerja bertujuan untuk menentukan berapa jumlah pegawai yang
dibutuhkan untuk merampungkan suatu pekerjaan dan berapa jumlah tanggung jawab atau
beban kerja yang dapat dilimpahkan kepada seorang pegawai, atau dapat pula dikemukakan
bahwa analisis beban kerja adalah proses untuk menetapkan jumlah jam kerja orang yang
digunakan atau dibutuhkan untuk merampungkan beban kerja dalam waktu tertentu.

Dengan cara membagi isi pekerjaan yang mesti diselesaikan oleh hasil kerja rata-rata
satu orang, maka akan memperoleh waktu yang dibutuhkan untuk merampungkan pekerjaan
tersebut. Atau akan memperoleh jumlah pegawai yang dibutuhkan melalui jumlah jam kerja
setiap pegawai tersebut.

Dalam manajemen kepegawaian, kegiatan penerimaaan dan penempatan pegawai


mutlak harus dilakukan didalam satu unit organisasi, baik organisasi pemerintah maupun
swasta. Kegiatan manajemen kepegawaian adalah kegiatan untuk mendapatkan landasan
guna penerimaan dan penempatan pegawai yang pada awalnya dilakukan terlebih dahulu
melalui analisis jabatan (job analysis), yang berarti suatu kegiatan untuk memberikan
gambaran tentang syarat-syarat jabatan (job specification) yang diperlukan bagi setiap
pegawai yang akan diterima dalam menduduki suatu jabatan didalam suatu organisasi.

Manfaat yang didapatkan saat perusahaan melakukan analisis ini diantaranya adalah
menentukan jumlah tenaga kerja yang akan ditempatkan atau direkrut oleh suatu perusahaan,
sebagai pertimbangan akan menambah atau mengurangi jumlah karyawan di suatu divisi, dan
untuk mendukung penyempurnaan struktur organisasi.

3.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan sebelumnya, sebaiknya pengambilan


keputusan harus dilakukan mengumpulkan data, fakta-fakta, kemudian ada penentuan yang
matang dari alternatif yang dihadapi, dan selanjutnya mengambil tindakan yang menurut
perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
DAFTAR PUSTAKA

Soleman, Aminah. "Analisis Beban Kerja Ditinjau Dari Faktor Usia Dengan Pendekatan
Recommended Weiht Limit (Studi Kasus Mahasiswa Unpatti Poka)." Arika 5.2
(2011): 83-98.

Si Manis, “Pengertian Analisis Beban Kerja,Tujuan, Metode dan Teknik Analisis Beban
Kerja Terlengkap”, diakses dari https://www.pelajaran.id/2018/26/pengertian-analisis-
beban-kerja-tujuan-metode-dan-teknik-analisis-beban-kerja.html pada tanggal 18
April 2019.

https://organisasi.malangkota.go.id/2014/05/30/penyusunan-analisa-beban-kerja/

https://greatdayhr.com/id-id/blog/analisis-beban-kerja/

https://mekari.com/blog/analisis-beban-kerja/

https://www.academia.edu/12503413/MSDM_ANALISIS_BEBAN_KERJA

Anda mungkin juga menyukai