Disusun Oleh :
Kelompok IV
MEDAN
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai materi ini. Penulis juga menyadari bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu , penulis berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah penulis buat dimasa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini apat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan, dan memohon kritik dan saran yang membangun.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .................................................................................................... 11
B. Saran .............................................................................................................. 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian Tindakan Kelas merupakan salah satu jenis penelitian dari berbagai
jenis yang ada seperti penelitian eksperimen dan penelitian kuantitatif, namun
penelitian tindakan kelas merupakan jenis penelitian yang paling tepat dan strategis
untuk perbaikan proses pembelajaran yang permasalahannya banyak dialami oleh
para tenaga pendidik dan kependidikan. Oleh karena itu, jenis penelitian ini sangat
tepat untuk dipahami dan diaplikasikan dalam upaya mengatasi masalah yang relevan
bagi mereka, yang kesehariannya tidak lepas dari masalah dikelas atau proses
pembelajaran.
Dalam penyusunan laporan penelitian tindakan kelas , perlu mengikuti garis
besar sistematika yang umum dipakai dalam penelitian. Secara garis besar laporan
dibagi dalam tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian penunjang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, masalah dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1. Bagaimana sistematika dalam pembuatan laporan penelitian tindakan kelas?
2. Apakah ada standar bahasa yang digunakan dalam pembuatan laporan penelitian
tindakan kelas?
3. Bagaimana cara pengetikan dalam pembuatan laporan penelitian tindakan kelas?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini agar kita mengetahui cara pembuatan laporan
penelitian tindakan kelas yang baik bagi para peniliti (guru) dengan sistematika yang
sudah ditentukan dalam memecahkan masalah melalui tindakan yang dapat
menumbuhkan perubahan yang menuju pada perbaikan dalam proses pembelajaran di
kelas.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Permasalahan yang diusulkan untuk ditangani melalui PTK itu
dijabarkan secara lebih rinci dalam bagian ini. Masalah hendaknya benar –
benar di angkat dari masalah keseharian di sekolah yang memang layak dan
perlu diselesaikan melalui PTK. Sebaliknya permasalahan yang dimaksud
seyogyanya bukan permasalahan yang secara teknis metodologik di luar
jangkauan PTK. Uraian permasalahan yang ada hendaknya didahului oleh
identifikasi masalah, yang dilanjutkan dengan analisis masalah serta diikuti
dengan refleksi awal sehingga gambaran permasalahan yang perlu di tangani
itu nampak menjadi perumusan masalah tersebut. Dalam bagian ini dikunci
dengan perumusan masalah tersebut. Dalam bagian inipun, sosok PTK harus
secara konsisten tertampilkan.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan PTK hendaknya dirumuskan secara jelas.paparkan sasaran
antara dan akhir tindakan perbaikan.perumusan tujuan harus konsisten dengan
hakekat permasalahan yang dikemukakan dalam bagian – bagian sebelumnya.
Dengan sendirinya,artikulasi tujuan PTK berbeda dari tujuan formal. Sebagai
contoh dapat dikemukakan PTK di bidang IPA yang bertujuan meningkatkan
prestasi siswa dalam mata pelajaran IPA melalaui penerapan strategi PBM
yang baru, pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar mengajar dan
sebagainya. Pengujian dan/atau pengembangan strategi PBM baru bukan
merupakan rumusan tujuan PTK. Selanjutnya ketercapaian tujuan hendaknya
dapat diverfikasi secara obyektif. Syukur apabila juga dapat
dikuantifikasikan.) Disamping tujuan PTK, juga perlu diuraikan kemungkinan
kemanfaatan penelitian. Dalam hubungan ini, perlu dipaparkan secara spesifik
keuntungan – keuntungan yang dijanjikan, khususnya bagi siswa sebagai
pewaris langsung (direct beneficiaries) hasil PTK, di samping bagi guru
pelaksana PTK, bagi rekan – rekan guru lainnya serta bagi para dosen LPTK
sebagai pendidik guru. Berbeda dari konteks penelitian formal, kemanfaatan
bagi pengembangan ilmu. Teknologi dan seni tidak merupakan prioritas dalam
konteks PTK, meskipun kemungkinan kehadirannya tidak ditolak.
D. Manfaat Penelitian
Menjelaskan manfaat penelitian ini untuk penambahan/pengembangan
wawasan, manfaat aplikasi hasil penelitian bagi keberhasilan pembelajaran
3
siswa, bagi guru, sekolah dan mungkin pihak lain yang relevan dengan
pemanfaatan hasil penelitian ini).
1. Tinjauan Pustaka
Pada bagian ini diuraikan landasan substantive dalam arti teoritik dan/atau
metodologik yang dipergunakan peneliti dalam menentukan alternative, yang
akan diimplementasikan. Untuk keperluan itu, dalam bagian ini diuraikan kajian
baik pengalaman peneliti pelakju PTK sendiri nyang relevan maupun pelaku –
pelaku PTK lain disamping terhadap teori – teori yang lazim termuat dalam
berbagai kepustakaan. Argumentasi logic dan teoretik diperlukan guna menyusun
kerangka konseptual. Aras kerangka konseptual yang disusun itu, hipotesis
tindakan dirumuskan.
2. Kerangka Pemikiran
Adalah sintaks dari hasil analisa variabel penelitian yang berbentuk skema
yang menghasilkan sebuah pernyataan.
3. Hipotesis Tindakan
1. Setting Penelitian
4
pria dan wanita, latar belakang kemampuan akademik, kesulitan-
kesulitan/kendala-kendala yang dihadapi siswa dalam pembelajaran,
latarbelakang sosial dan ekonomi yang mungkin relevan dengan permasalahan
dan lain sebagainya. Aspek substantive kompetensi dan permasalahan yang
dihadapi siswa dalam mata pelajaran pada kelas yang diteliti seperti IPA atau IPS
atau Matematika kelas II SMP, juga dikemukakan pada bagian ini.
2. Subjek Penelitian (Pada bagian ini dijelaskan jumlah dan deskripsi siswa)
Pada bagian ini ditentukan variabel – variabel penelitian yang dijadikan titik
– titik incar untuk menjawab permasalahan yang dihadapi. Variabel tersebut dapat
berupa (1) variabel input yang terkait dengan siswa, guru, bahan pelajaran, sumber
belajar, prosedur evaluasi, lingkungan belajar, dan lain sebagainya; (2) variabel
proses pelanggaran KBM seperti interaksi belajar-mengajar, keterampilan bertanya,
guru, gaya mengajar guru, cara belajar siswa, implementasi berbagai metode
mengajar di kelas, dan sebagainya, dan (3) varaibel output seperti rasa
keingintahuan siswa, kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan, motivasi
siswa, hasil belajar siswa, sikap terhadap pengalaman belajar yang telah digelar
melalui tindakan perbaikan dan sebagainya.
Pada bagian ini ditunjukkan dengan jelas jenis data yang akan dikumpulkan
yang berkenaan dengan baik proses maupun dampak tindakan perbaikan yang di
gelar, yang akan digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan atau
kekurangberhasilan tindakan perbaikan pembelajaran yang dicobakan. Format data
dapat bersifat kualitatif, kuantitatif, atau kombinasi keduanya. Di samping itu
teknik pengumpilan data yang diperlukan juga harus diuraikan dengan jelas seperti
melalui pengamatan partisipatif, pembuatan juranal harian, observasi aktivitas di
kelas (termasuk berbagai kemungkinan format dan alat bantu rekam yang akan
digunakan)penggambaran interaksi dalam kelas (analisis sosiometrik), pengukuran
hasil belajar dengan berbagai prosedur asesmen dan sebagainya.selanjutnya dalam
prosedur pengumpulan data PTK ini tidak boleh dilupakan bahwa sebagai pelaku
5
PTK, para guru juga harus aktif sebagai pengumpul data, bukan semata – mata
sebagai sumber data. Akhirnya semua teknologi pengumpulan data yang digunakan
harus mendapat penilaian kelaikan yang cermat dalam konteks PTK yang khas itu.
Sebab meskipun mungkin saja memang menjanjikan mutu rekaman yang jauh lebih
baik. Penggunaan teknologi perekaman data yang canggih dapat saja terganjal
keras pada tahap tayang ulang dalam rangka analisis dan interpretasi data.
5. Indikator Kinerja
6. Analisis Data
6
implementasi tindakan perbaikan yang dirancang, dan (4) Analisis dan Refleksi
yaitu uraian tentang prosedur analisis terhadap hasil pemantauan dan refleksi
berkenaan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan digelar,
personel yang akan dilibatkan serta kriteria dan rencana bagi tindakan siklus/daur
berikutnya.
1. Siklus I
2. Siklus II
3. Siklus III
4. Siklus berikutnya (jika ada)
5. Pembahasan antar siklus
Gambar Siklus dalam PTK dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
7
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
a. Simpulan
Simpulkan hasil penelitian yang diperoleh secara lengkap, sesuai
dengan masalah yang diteliti.
b. Saran
Ajukan saran- saran untuk penerapan hasil penelitian dan kemungkinan
penelitian lebih lanjut dimasa mendatang.
c. Bagian Penunjang
Daftar Pustaka
Memuat semua sumber pustaka yang dirujuk dalam kajian tori yang
digunakan dalam semua bagian laporan, dengan sistem penulisan yang konsisten
menurut ketentuan yang berlaku.
Lampiran-lampiran
Berisi lampiran berupa instrumen yang digunakan dalam penelitian,
lembar jawaban dari siswa, izin penelitian dan bukti lain yang dipandang penting.
B. Standar Bahasa
Ada tiga pedoman yang bisa digunakan dalam dalam penulisan sebagai berikut
(Bisri, 1998:111-113).
1. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang disusun oleh Tim Penyusun Kamus
Besar Bahasa Indonesia.
2. Pedoman Umum Pembentukan Istilah berdasarkan Keputusan Meneteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0389/U/1988 Tahun 1988.
3. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan berdasarkan
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0543a/U/1987/Tahun
1987.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan bahasa untuk
karya akhir akademis, sebagaimana diungkapkan oleh Ratna (2010: 431-433) sebagai
berikut :
1. Karya akhir akademis disusun dengan ciri-ciri bahasa karya ilmiah, yaitu
menggunakan bahasa yang bersifat ringkas, lugas, logis, obyektif, efektif dan
efisien. Ringkas dan jelas maksudnya adalah mudah dipahami dan terpadu. Lugas
maksdunya langsung mengenai inti pembicaraan sesuai dengan batasan-batasan
8
dan pembagian isi tulisan, tidak bertele-tele. Logis artinya tulisan disusun
mencerminkan cara berpikir ilmiah yang memadukan cara berpikir deduktif dan
cara berpikir induktif. Sedangkan obyektif artinya dikemukakan apa adanya
terhindar dari subyektifitas penulis. Efektif dan efisien artinya disusun secara
cermat dan tepat, menggunakan kata-kata pilihan.
2. Menghindari penggunaan kata penghubung di awal kalimat. Contohnya :
sedangkan, sebab, maka; dan sebagainya.
3. Menghindari penggunaan kata kita; kami; saya digantikan dengan bentuk pasif di
(ditulis, diteliti, disimpulkan, atau menggunakan kata ganti orang ketiga, seperti
peneliti, penulis).
4. Bentuk-bentuk perumpamaan (stilistika, metafora, dan berbagai gaya bahasa lain)
tetap dipergunakan selama cara-cara tersebut tidak mengubah obyektifitas
penelitian. Contoh kalimat seperti “Tabel ini menunjukkan”; “Ditunjukkan dalam
penelitian ini”; “Penelitian ini menunjukkan, menjelaskan, mendeskripsikan, dan
pada giliranya menyimpulkan”.
C. Cara Pengetikan
1. Ukuran Kertas
Diketik pada kertas berwarna putih ukuran kuarto A4 (21,5 cm x 29,7 cm) dengan
berat 80 gram.
2. Sampul
Sampul luar menggunakan kertas katon tebal dan dilapisi plastik bening dengan
warna sampul yang sesuai dengan warna yang telah ditentukan oleh Perguraun
Tinggi masing-masing.
3. Pengetikan
Jarak baris satu dengan jarak baris berikutnya dalam pengetikan naskah karya
akhir akademis adalah 2 spasi.
4. Margin
Tepi atas : 4 cm
Tepi bawah : 3 cm
Tepi kiri : 4 cm
Tepi kanan : 3 cm
5. Pengetikan Bab, Subbab, dan Anak Subbab
a) Pengetikan Bab
9
Nama bab diketik dengan huruf kapital semua dan diatur secara sistematis
tanpa diakhiri dengan tanda titik. Nomor urut bab ditulis dengan angka
romawi dan ditempatkan secara sistematis di atas bab, di tengah halaman.
b) Pengetikan Subbab
Pengetikan subbab dan nomor subbab dimulai dari tepi kiri. Huruf pertama
setiap kata pada subbab ditulis dengan huruf kapital kecuali kata tugas,
seperti dalam, terhadap, pada, di, ke dalam, yang, untuk dan sebagainya.
c) Pengetikan Anak Subbab
Pengetikan anak subbab dimulai dari atas tepi kiri. Huruf awal suatu kata
ditulis dengan huruf kapital kecuali huruf awal kata tugas, seperti dalam,
terhadap, pada, di, ke, dalam, yang, untuk, dan sebagainya.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pembuatan laporan penelitian tindakan kelas terdapat sistematika yang
harus diperhatikan oleh penulis/peneliti, yaitu terdapat Bagian Awal (halaman judul,
halaman pengesahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, dan daftar tabel/lampiran),
Bagian Isi (Bab I Pendahuluan, Bab II Kajian Teoritik dan Pustaka, Bab III
Prosedur/Metode Penelitian, Bab IV Hasil dan Pembahasan, dan Bab V Simpulan dan
Saran), Bagian Penunjang (daftar pustaka dan lampiran-lampiran). Dan dalam
pembuatan Laporan PTK harus diperhatikan juga standar bahasa dan cara
pengetikannya yang sudah dijelaskan di atas.
B. Saran
Makalah laporan penelitian tindakan kelas ini dapat dijadikan penambah
referensi dalam memahami prosedur dalam pembuatan laporan penelitian tindakan
kelas bagi mahasiswa/I yang nantinya menjadi calon guru masa depan dalam
mengatasi masalah yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Tentunya penulis
sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas masih banyak ada kesalahan
serta jauh dari kata sempurna, maka dari itu adanya kritik dan saran sangat diperlukan
demi kebaikan makalah ini.
11
DAFTAR PUSTAKA
Bisri, Cik Hasan. (1998). Penuntun Penyusunan Renacana Penelitian dan Penulisan Skripsi
(Bidang Ilmu Agama). Ciputat: PT Logos Wacana Ilmu.
12