Askep Klien Dengan Keracunan Makanan
Askep Klien Dengan Keracunan Makanan
KERACUNAN MAKANAN
Definisi
Bahan kimia
Peptisida golongan organofosfat
Organo sulfat dan karbonat
Toksin
Jamur, Keracunan singkong, Tempe
bongkrek, Bayam beracun, Kerang
Manifestasi klinis
Gejala yang paling menonjol,
Keracunan ringan
meliputi:
Anoreksia, Nyeri kepala,Rasa
Kelainan visus, Hiperaktivitas,
lemah, Rasa takut, Tremor pada
kelenjar ludah dan keringat,
lidah dan kelopak mata, Pupil
Gangguan saluran pencernaan,
miosis.
Kesukaran bernafas.
Keracunan berat
Keracunan sedang Diare, Reaksi cahaya negatif,
Nausea, Muntah-muntah, Sesak nafas, Sianosis, Edema
Kejang dan kram perut, paru, Inkontinensia urine dan
Hipersaliva, feses, Kovulsi, Koma,
Hiperhidrosis, Fasikulasi Blokade jantung yang
otot, Bradikardi. berujung kematian.
Klasifikasi
Keracunan Hidrokarbon
Keracunan Insektisida
Organofosfat
Keracunan Carbamate
(baygon)
Keracunan Jengkol
Botulisme
Keracunan Makanan
Salisilat
WOC
ASUHAN KEPERAWATAN
KASUS
• Pada tanggal 5 Desember 2018 pukul 15:45, Sdr. F (16 tahun )
dibawa ibunya Ny. A (45 tahun) ke UGD RS. Ibnu Sina dengan
keluhan mual muntah. Ibu klien mengatakan klien muntah
sebanyak 15x dan BAB cair 7x. Klien juga merasa nyeri perut.
keluhan dirasakan sejak 5 jam yang lalu. Ibu klien juga
mengatakan sebelumnya klien merasa mual setelah klien makan
tempe bongkrek saat dirumah. Dirumah klien hanya diberikan
minyak kayu putih dan diberi minum air putih yang
banyak.Setelah dirasa kesadaran klien semakin menurun, ibu
klien langsung membawa klien ke RS Ibnu Sina.
• Dari hasil pemeriksaan didapati hasil klien mengalami
penurunan kesadaran yaitu somnolens, wajah tampak pucat,
GCS: 3-3-2, TTV S: 360, N: 50x/menit, RR: 20x/menit, TD: 90/60
mmHg, CRT: <2 detik, bissing usus 12x/menit, perkusi
hipertimpani. BB:40 kg.
Analisa Data
No Data Etiologi Problem
1. DS :
- Ibu klien mengatakan anaknya muntah 15x
Kehilangan Kekurangan
dan BAB cair 7x sejak 5 jam yang lalu.
- Ibu klien juga mengatakan anaknya
cairan aktif Volume Cairan
mengalami penurunan kesadaran yaitu
somnolens,
DO :
- GCS: 3-3-2, TTV S: 360, N: 50x/menit, RR:
26x/menit, TD: 90/60 mmHg,
- Turgor kulit jelek, >2 detik
- Klien tampak lemah dan pucat
2. DS : Iritasi lambung Diare
-Ibu klien mengatakan anaknya nyeri perut dan
BAB cair 7x sejak 5 jam yang lalu.
DO :
-Nyeri tekan abdomen kiri atas: P : iritasi
lambung (diare)
Q : tertekan benda tumpul
R : abdomen kiri atas
S:4
T : ketika ditekan
-Frekuensi BAB : 7x, konsistensi : cair
berampas
- Klien tampak lemah
Intervensi Keperawatan
No Tujuan dan KH Intervensi Rasional
Dx
1 Kekurangan volume cairan b.d 1. Observasi TTV 1. Mengetahui keadaan
Kehilangan cairan aktif 2. Observasi tanda umum klien
Setelah dilakukan tindakan dehidrasi 2. Mengetahui tingkat
keperawatan 1x30 menit 3. Pertahankan dehidrasi klien
diharapkan kebutuhan cairan kesadaran klien 3. Menjaga kesadaran
klien terpenuhi. 4. Kolaborasi klien
Dengan KH : pemberian cairan IV 4. Untuk
1. TTV dalam rentang normal (TD: 90- 5. Beri HE pada mempertahankan
100/60-70, N: 60-100x/menit, RR: 12- keluarga tentang cairan tubuh klien
20x/menit) perjalanan penyakit 5. Pemberian HE pada
2. Tidak ada tanda dehidrasi keluarga, membantu
3. Turgor kulit membaik <2 detik perawat dalam
melakukan tindakan.
2 Diare b.d Iritasi Lambung 1. Observasi TTV 1. Mengetahui
Setelah dilakukan tindakan 2. Kaji skala nyeri keadaan umum
keperawatan selama 1x30 menit, 3. Tingkatkan tirah klien
diharapkan frekuensi BAB baring 2. Mengetahui
berkurang menjadi 2-3x/hari dan 4. Kolaborasi dengan tingkatan nyeri
konsistensi menjadi dokter untuk klien.
lembek/padat. pemberian terapi 3. Istirahat
Dengan KH: 5. Anjurkan keluarga menurunkan
1. Klien melaporkan nyeri perut untuk memberikan motilitas dan laju
berkurang makanan rendah metabolism bila
2. Feses berbentuk. serat. infeksi atau
perdarahan.
4. Mendapat terapi
yang sesuai indikasi
5. Diet rendah serat
menurunkan
bertujuan untuk
mengistirahatkan
system penceraan
yang mungkin
sedang bermasalah.
Implementasi Keperawatan
N Hari,tgl/jam Implementasi
o
.
1 Rabu, 5 Desember 1. Mengobservasi TTV
. 2018 Hasil : TTV S: 360, N: 50x/menit, RR: 20x/menit, TD: 90/60 mmHg
15:47 2. Mengobservasi tanda dehidrasi
Hasil : Turgor kulit jelek, >2 detik, Klien tampak lemah dan pucat
3. Mempertahankan kesadaran klien
Hasil : klien mengalami penurunan kesadaran somnolens, GCS: 3-3-2
4. Mengkolaborasikan pemberian cairan IV
Hasil : klien mendapat terapi cairan IV
5. Memberikan HE pada keluarga tentang perjalanan penyakit
Hasil : Keluarga klien mengerti
P : Lanjutkan Intervensi
2 Rabu, 5 S : Ibu klien mengatakan frekuensi BAB anaknya berkurang dan fesesnya mulai padat. Klien
Desember 2018 juga mengatakan nyeri perut berkurang
16:17
O:
- TTV S: 360, N: 80x/menit, RR: 20x/menit, TD: 100/70 mmHg
- BAB klien memadat
- klien tampak tidak menahan nyeri lagi
- pengkajian nyeri : skala nyeri 2
P : Lanjutkan Intervensi