Nama:Widdadul Athiyah
NIM : 201410410311233
Kelas : Farmasi A
Definisi
CVA atau Stroke adalah suatu sindrom klinis yang ditandai dengan
Epidemiologi hilangnya fungsi otak secara akut dan dapat menimbulkan kematian
(World Health Organization [WHO], 2014).
Klasifikasi
Stroke terjadi akibat pembuluh darah yang membawa darah dan
Faktor Resiko oksigen ke otak mengalami penyumbatan dan ruptur (pecah),
Patofisiologi kekurangan oksigen menyebabkan fungsi control gerakan tubuh yang
dikendalikan oleh otak tidak berfungsi (American Heart Association
Manifestasi klinik [AHA], 2015)
Terapi
Kasus 32
S-O-A-P
Definisi
Epidemiologi
Klasifikasi
Faktor Resiko
Patofisiologi
Manifestasi klinik WHO mengestimasi peningkatan jumlah pasien stroke di beberapa negara Eropa
sebesar 1,1 juta pertahun pada tahun 2000 menjadi 1,5 juta pertahun pada tahun
2025.
Terapi
Menurut data Riset Kesehatan Dasar 2013, prevalensi stroke di Indonesia 12,1 per
Kasus 32 1.000 penduduk. Angka itu naik dibandingkan Riskesdas 2007 yang sebesar 8,3
persen. Stroke telah jadi penyebab kematian utama di hampir semua rumah sakit
di Indonesia, yakni 14,5%.
S-O-A-P
Definisi
Berdasarkan penyebabnya:
Epidemiologi a. Stroke non hemorage/ stroke iskemik (Sekitar 85 % kasus )
Terjadi karena penyumbatan pada pembuluh darah otak.
Klasifikasi
b. Stroke hemorage (15%)
Faktor Resiko
Terjadi karena pecahnya pembuluh darah otak. Dibedakan menjadi 2 yaitu:
Patofisiologi 1. Pendarahan intraserebral darah masuk ke jaringan otak dan menimbulkan
edema otak, Peningkatan Tekanan Intrakranial yang cepat terjadi dapat
Manifestasi klinik
mengakibatkan kematian.
Terapi 2. Pendarahan subarachnoid masuknya darah ke dalam ruangan subarachnoid
atau perdarahan terjadi di pembuluh darah diluar otak, tetapi masih didaerah
Kasus 32 kepala seperti di selaput otak atau bagian bawah otak dapat juga genangan
darah masuk kedalam ruang sekitar otak (hemorage)
S-O-A-P
Penyumbatan pada stroke iskemik disebabkan oleh
Atherosclerosis
Atherosclerosis pada arteri
otak (pembentukan
plak/deposisi lemak pada
pembuluh darah)
Penyumbatan
berupa
Emboli Thrombosis
Emboli
(plak atherotrombosis yang
tidak stabil )
Menurut patofisiologinya, stroke iskemik
dibedakan menjadi:
Definisi
Epidemiologi Transient Ishemic Attack (TIA)
Gangguam neurologis lokal yang terjadi selama beberapa menit sampai
Klasifikasi jam saja. Gejala yang muncul akan hilang dengan spontan dan sempurna
dalam waktu kurang dari 24 jam.
Faktor Resiko Reversible Ischemic Neurologic Defisit (RIND)
Terjadi lebih lama dari pada TIA, gejala hilang lebih dari 24 jam tetapi tidak
Patofisiologi lebih dari 1 minggu.
Stroke In Evolution (SIE)
Manifestasi klinik Perkembangan stroke perlahan-lahan sampai alur munculnya gejala makin
lama semakin buruk, proses progresif beberapa jam sampai beberapa hari.
Terapi Complete Stroke
Gangguan neurologis yang timbul sudah menetap atau permanen. Sesuai
Kasus 32 dengan namanya, stroke komplit dapat diawali oleh serangan TIA berulang
S-O-A-P
Faktor yang tidak dapat diubah:
1. Umur
2. Keturunan/ keluarga
3. Jenis kelamin
Definisi 4. Suku/ras
Epidemiologi
Klasifikasi Faktor yang dapat diubah:
1. Hipertensi
Faktor Resiko 2. Hiperlipidemia
Patofisiologi 3. Diabetes mellitus
Manifestasi klinik
4. Kelainan jantung
5. Kebiasaan merokok
Terapi 6. Aktivitas fisik/olahraga
Kasus 32 7. Kepatuhan kontrol
8. Obesitas
S-O-A-P
9. Minum alkohol
Aliran darah ke otak pasokan glukosa dan Produksi ATP
Adanya aterothrombosis
tersumbat Oksigen berkurang berkurang
atau emboli
Bekuan darah yang Spasme menyebar ke Vasospasme pada Darah ini akan
lunak akan larut dan seluruh hemisper otak arteria disekitar mengiritasi jaringan
mengecil dan sirkulus wilisi pendarahan otak
Definisi
Epidemiologi
Klasifikasi
Faktor Resiko
• hipertensi, • nyeri kepala (migran atau vertigo),
Patofisiologi • gangguan motorik yang berupa • mual muntah,
• hemiparesis (kelemahan) dan • disatria (kesulitan berbicara),
Manifestasi klinik
• hemiplegia (kelumpuhan salah satu • perubahan mendadak status
Terapi sisi tubuh), mental,
• gangguan sensorik, • hilangnya pengendalian terhadap
Kasus 32 kandung kemih.
• gangguan visual,
S-O-A-P • gangguan keseimbangan,
TERAPI FARMAKOLOGI Stroke
Definisi
Epidemiologi
Klasifikasi
Faktor Resiko
Patofisiologi
Manifestasi klinik
Terapi
Kasus 32
S-O-A-P
Dislipidemia
Definisi
Epidemiologi Intervensi Endovaskuler
Terapi pembedahan
(meghilangkan trombus
Klasifikasi (surgical therapy)
dari arteri intrakranial)
Faktor Resiko
Patofisiologi
Carotid
Manifestasi klinik endarterectomy (baik angioplasty and stenting,
untuk pasien dengan mechanical clot disruption
Terapi clot extraction.
stenosis ≥70%
Kasus 32
S-O-A-P
Studi kasus
Kasus 32
CVA Thrombosis + Dislipidemia + DM type II
Strategi Pharmaeutical Care
Data pasien
Alkohol - Lain-lain -
Keluhan Utama: Lemah
Riwayat Penyakit :
HT, DM diketahui 3 bulan
yang lalu
Riwayat pengobatan : Diagnosis
Riwayat pernah lemah
separuh badan kanan sejak
3 bulan yang lalu. Sempat
MRS di Singosari, tetapi PP
dan melakukan terapi CVA Thrombosis + Dislipidemia +
alternatif di rumah DM type II
Subject (S)
Anamnesa
Pasien mengeluh lemah setengah badan kanan 10 jam
Sebelum Masuk Rumah Sakit, kemudian mendadak terjatuh
saat pasien bangun tidur dan akan ke kamar mandi
Catatan perkembangan pasien
Tanggal Problem / Kejadian / Tindakan Klinisi
3/4 Pasien MRS dengan keluhan lemah setengah badan kanan 10 jam SMRS, kemudian mendadak
terjatuh saat pasien bangun tidur dan akan ke kamar mandi. Pasien pernah lemah separuh badan
kanan sejak 3 bulan yang lalu. Sempat MRS di Singosari, tetapi PP.
Hasil pemeriksaan lab menunjukkan pasien juga mengalami hiperglikemi (GDS: 357).
Kondisi umum lemah.
Terapi yang diberikan ialah rehidrasi NS, injeksi piracetam, injeksi ranitidin, forneuro po, dan
asetosal po.
7/4 Kondisi umum lemah, mengeluh mual dan muntah serta mengeluh susah BAB.
Pasien mendapatkan tambahan terapi sirup lactulosa dan dulcolac supp k/p, tetapi tidak
mendapatkan antiemetik. Terapi lain tetap.
Tekanan 120/80 170/ 140/ 120/ 140/ 110/ 100/ 150/ 130/ 110/ 110/ 110/ 120/ 110/ 110/ 110/ 100/
Darah mmHg 100 90 70 90 80 70 70 80 90 70 80 80 70 70 80 70
80-100 84 88 100 88 88 80 75 80 76 80 88 72 80 80 92 80
Nadi
x/menit
18-20 20 20 20 20 18 18 20 24 20 27 28 24 20 20 20 20
RR
x/menit
Suhu 36-37 oC 36,2 36,4 35,8 35,8
GCS 456 456 456 456 456 456 456 456 456 456 456 456 456 456 456 456
Mual +
Muntah +
Sakit +
+ +
kepala
Lemas +
Susah +
+ +
BAB
Keringat
+ +
dingin
Obyektif ( Data laboratorium
Data Rentang Normal Tanggal Keterangan
i.v 3 g/15 mL 3 dd 1 Karena pasien stroke masih awal jadi diberikan piracetam,
Piracetam Neuroprotektan piracetam mekanismenya menggerakkan dinding sel otak
po 1,2 g 4 dd 1 sehingga kebutuhan oksigen dapat keluar masuk
Pemantauan penggunaan
Insulin intermediet Untuk menurunkan gula darah pada pasien, biasanya
Insulatard sc 0-10 IU agar tidak menyebabkan
acting diberikan sebelum tidur
hipoglikemi
Pemantauan penggunaan
Actrapid sc 4-4-4 IU Insulin short acting agar tidak menyebabkan Untuk mencegah hipoglikemi setelah makan
hipoglikemi
Menurunkan TG, LDL, HDL dan kadar kol Untuk menurunkan kadar Trigliserida (TG) dalam darah
Gemfibrozil po 300 mg 1x1
Kolestrol esterol total sehingga mengurangi terbentuknya plak
Ketorolak iv 10 mg 2x1 NSAID Ketorolak diberikan karena pasien mengeluh sakit kepala,
Apabila pasien mengalami gejala hipoglikemi (seperti pusing, berkeringat, mata berkunang-
kunang, lemas) segera lakukan tindakan cepat dengan makan permen atau minum air gula
olahraga secara teratur. Olahraga dapat dilakukan paling tidak dua kali seminggu. Tujuannya
untuk mengurangi resistensi insulin yang menjadi penyebab DM.
Mengurangi konsumsi makanan-makanan yang terlalu manis seperti gula, makanan olahan
seperti permen
Untuk pencegahan dislipidemia dengan mengurangi makanan-makanan tinggi lemak seperti es
krim, susu full fat, santan.
Mengurangi konsumsi makanan yang terlalu asin seperti kentang goreng, ayam goreng, goreng-
gorengan. Makanan yang terlalu asin ini akan menyebabkan peningkatan tekanan darah
(Hipertensi).
Tingkatkan konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan. Disarankan untuk makan 2 porsi sayur-
sayuran dan buah-buahan setiap harinya