Lokasi : Kecamatan Jagong Jeget, Aceh Tengah Waktu : 10 menit Penyebab terjadinya : karena adanya awan Cumulonimbus Tetapi syarat utama hujan es, lanjut dia, harus memiliki dasar awan Cb yang sangat rendah di lapisan atmosfer dengan permukaan tanah, dan lapisan paling bawah awan ini memiliki suhu udara sangat dingin. "Kristal-kristal es ini yang mulai jatuh sebagai hujan, karena dorongan angin kencang dari lapisan awan Cb. Kristal itu tidak sempat mencair akibat di lapisan bawah permukaan awan Cb juga dingin, sehingga butir-butir es tersebut jatuh ke permukaan tanah," jelasnya. Kerugian : 695 rumah warga rusak, serta tanaman kebun warga banyak mengalami kerusakan Karena terlalu tinggi cuaca panas, penguapan es di atmosfer meningkat dan bisa memicu terbentuknya hujan es Peristiwa seperti ini kerap terjadi pada masa transisi atau pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau dan berlaku juga sebaliknya. satu hari sebelum kejadian, udara pada malam hari hingga pagi terasa panas. Hal ini terjadi karena adanya radiasi matahari yang cukup kuat Awan kumulonimbus terbentuk karena pemanasan permukaan bumi oleh radiasi matahari. Pada masa pancaroba biasanya akan terjadi pembentukan awan secara konvektif di mana massa udara basah terangkat ke atas dan membentuk awan yang puncaknya melebihi freezing level dan terjadilah proses pengintian es. Maka, bagian atas awan tersebut banyak mengandung es. Saat sudah cukup waktunya untuk hujan, maka butiran atau bahkan gumpalan es juga ikut jatuh ke permukaan bumi. Akibat ukurannya, walaupun es telah turun ke arah yang lebih rendah dengan suhu yang relatif hangat tidak semuanya dapat mencair. Di musim pancaroba, udara lembap berada di bawah udara kering. Pemanasan udara yang kuat dari permukaan bumi, serta tiupan angin dingin dari gunung pun terjadi di musim pancaroba. Alutsyah menjelaskan, hal tersebut membuat udara akan menjadi lebih labil dan lekas 'marah'. “Salah satu manifestasi kelabilan udara ini adalah awan kumulonimbus, Terdapat pemanasan udara yang intens dari matahari serta radiasi panas dari aktivitas perkotaan. Adanya tiupan angin dingin dari tempat lain yang menabrak udara panas di Jakarta,” dikarenakan adanya proses pemanasan yang cukup tinggi, sehingga suplai uap air naik- turun. Badai Pasir Di Lereng Gunung Bromo Terjadi pada tanggal 30 Juli 2019 Lokasi : Kawasan lereng Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur Waktu : pagi hingga siang hari Akibatnya, kawasan lautan pasir atau kaldera tertutup pasir yang beterbangan. Tidak hanya area kaldera atau lautan pasir, badai abu juga memapar puncak Gunung Bromo, hingga tebing perbukitan di kawasan konservasi tertutupi debu. Badai pasir tersebut membuat hamparan luas lautan pasir tertutup abu. Bahkan jarak pandang terbatas hingga 30 meter.
badai pasir akibat angin kencang. Hal itu biasa terjadi di musim kemarau di sekitar Bromo. "Selain iklim, bisa juga karena pertemuan panas matahari dan udara dingin yang menyebabkan timbulnya angin,"
badai pasir merupakan siklus tahunan saat masuk musim kemarau.
Gelombang Panas Di Prancis Terjadi pada tanggal lokasi : 24 Juni 2019 Waktu : 2 bulan 1.500 warga meninggal dunia rekor suhu tertinggi yang terekam mencapai 45,9 derajat celsius pada 28 Juni silam. gelombang udara sangat panas, datang dari Afrika utara, membawa cuaca panas yang tidak biasa. Tetapi tanpa perubahan iklim kita tidak akan mengalami puncak suhu tertinggi seperti saat ini. Banjir Di Konawe Terjadi pada tanggal 2Juni 2019 Lokasi : Konawe Utara, Sulawesi Tenggara kerugian materi akibat bencana banjir yang melanda daerah itu mencapai Rp674,8 miliar. kerugian terbesar pada kerusakan infrastruktur seperti jembatan, jalan, jaringan listrik Rp436 miliar. Penyebab : terjadi gangguan atmosfer dalam bentuk Osilasi Madden Julian menyebabkan hujan ekstrem yang menimbulkan banjirKarena adanya MJO, konsentrasi pertumbuhan awan kuat sehingga hujan-hujan yang terjadi berintensitas tinggi dan berlangsung lam Kekeringan Di NTT Terjadi dari bulan Juni Lokasi 13 kabupaten/kota di provinsi mengalami HTH dengan kategori sangat panjang (31- 61 hari) hingga kategori kekeringan ekstrem (>60 hari) Dampaknya masyarakat kekekurangan air bersih, petani mengalami gagal panen.