(5)(2)Pelaksana
Penyelenggara pelayanan
pelayanan publikselanjutnya
publik yang yang selanjutnya
disebutdisebut Penyelenggara
Pelaksana adalah setiap
adalah pejabat,
institusi petugas,
pegawai, penyelenggara negara,
dan setiap korporasi,
orang Lembaga
yang bekerja independen
di dalam yangpenyelenggara
organisasi dibentuk berdasarkan
yang
undangmelaksanakan
bertugas undang untuk kegiatan
tindakan pelayanan publik, tindakan
atau serangkaian dan badan hukum lain
pelayanan yang dibentuk
publik.
semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik
(6) Masyarakat adalah seluruh pihak, baik warga negara maupun penduduk sebagai
orangperseorangan, kelompok, maupun badan hukum yang berkedudukan sebagai penerima
(3) Atasan
manfaat satuanpublik,
pelayanan kerja penyelenggara adalah pimpinan
baik secara langsung satuan
maupun tidak kerja yang membawahi
langsung.
secara langsung satu atau lebih satuan kerja yang melaksanakan pelayanan publik.
BAB I & BAB II
MAKSUD,TUJUAN,ASAS
01
DAN RUANG LINGKUP Pasal 2 :
Undang-undang tentang pelayanan publik dimaksudkan
untuk memberikan kepastian hukum dalam hubungan antara
masyarakat dan penyelenggara dalarn pelayanan publik
Pasal 3 :
Tujuan UU pelayanan Publik :
• Terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak, tanggung jawab, kewajiban, dan
kewenangan seluruh pihak yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan publik;
•Terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang layak sesuai dengan asas-asas
umum pemerintahan dan korporasi yang baik;
Pembina:
(1)Pembina terdiri atas: (3)Pembina wajib ;
a.pimpinan lembaga negara, pimpinan kementerian, pimpinan melaporkan hasil perkembangan kinerja pelayanan publik
lembaga pemerintah nonkementerian, pimpinan lembaga komisi masing-masing kepada DPRD provinsi dan menteri.
negara atau yang sejenis, dan pimpinan lembaga lainnya; wajib melaporkan hasil perkembangan kinerja pelayanan
b.gubernur, bupati dan waliota sesuai tingkat wilayah publik masing-masing kepada DPRD kabupaten/kota dan
kekuasaannya gubernur.
(2)Pembina mempunyai tugas:
melakukan pembinaan, pengawasan, dan evaluasi terhadap
pelaksanaan tugas dari penanggung jawab.
kecuali pimpinan lembaga negara dan pimpinan lembaga komisi
negara atau yang sejenis yang dibentuk berdasarkan undang-
undang, wajib melaporkan hasil perkembangan kinerja pelayanan
publik kepada Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat.
BAB III & BAB IV
PEMBINA, ORGANISASI PENYELENGGARA, DAN
PENATAAN PELAYANAN PUBLIK
02
(3) Menteri yang bertanggung jawab di bidang
pendayagunaan aparatur negara bertugas:
Penanggung jawab: a.merumuskan kebijakan nasional tentang pelayanan publik;
b.memfasilitasi lembaga untuk menyelesaikan permasalahan
(1) Penanggung jawab adalah pimpinan kesekretariatan yang terjadi antarpenyelenggara yang tidak dapat
lembaga sebagaimana dimaksud dalam pejabat yang ditunjuk diselesaikan dengan mekanisme yang ada
pembina. c.melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja
penyelenggaraan pelayanan publik.
(2) Penanggung jawab mempunyai tugas:
a.mengoordinasikan kelancaran penyelenggaraan pelayanan (4) Menteri wajib:
publik sesuai dengan standar pelayanan pada setiap satuan a.mengumumkan kebijakan nasional tentang pelayanan
kerja; publik, hasil pemantauan dan evaluasi kinerja, serta hasil
b.melakukan evaluasi penyelenggaraan pelayanan publik; dan koordinasi;
c.melaporkan kepada pembina pelaksanaan penyelenggaraan b.membuat peringkat kinerja penyelenggara secara berkala
pelayanan publik di seluruh satuan kerja unit pelayanan publik. c.memberikan penghargaan kepada penyelenggara sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
BAB III & BAB IV
PEMBINA, ORGANISASI PENYELENGGARA, DAN
PENATAAN PELAYANAN PUBLIK
02
Organisasi Penyelenggara Pelayanan terpadu:
(1)Organisasi Penyelenggara berkewajiban (1)Dalam rangka mempermudah penyelenggaraan berbagai
menyelenggarakan pelayanan publik sesuai dengan tujuan bentuk pelayanan publik, dapat dilakukan penyelenggaraan
pembentukan. sistem pelayanan terpadu.
(2)Penyelenggaraan pelayanan publik meliputi: (2)diatur lebih lanjut dalam peraturan pemerintah.
a.pelaksanaan pelayanan;
b.pengelolaan pengaduan masyarakat;
c.pengelolaan informasi;
d.pengawasan internal;
e.penyuluhan kepada masyarakat; dan
f.pelayanan konsultasi.
b. penyelenggara berkewajiban menginformasikan f.Pihak lain wajib berbadan hukum Indonesia sesuai dengan
perjanjian kerja sama kepada masyarakat; peraturan perundang-undangan.
c. tanggung jawab pelaksanaan kerja sama berada pada g.Kerja sama tidak menambah beban bagi masyarakat.
penerima kerja sama, sedangkan tanggung jawab
penyelenggaraan secara menyeluruh berada pada g. penyelenggara dapat melakukan kerja sama tertentu dengan
penyelenggara; pihak lain untuk menyelenggarakan pelayanan publik. tidak boleh
lebih dari 14 (empat belas) hari dan tidak boleh dilakukan
d.informasi tentang identitas pihak lain dan identitas pengulangan.
Penyelenggara sebagai penanggung jawab kegiatan harus
dicantumkan oleh Penyelenggara pada tempat yang jelas
dan mudah diketahui masyarakat; dan
BAB III & BAB IV
HAK, KEWAJIBAN, DAN LARANGAN 02
Hak dan Kewajiban bagi Penyelenggara
Pasal 20 :
•Penyelenggara berkewajiban menyusun dan •Pengikutsertaan masyarakat dan pihak terkait
menetapkan standar pelayanan dengan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan
memperhatikan kemampuan penyelenggara, prinsip tidak diskriminatif, terkait langsung dengan jenis
kebutuhan masyarakat, dan kondisi lingkungan. pelayanan, memiliki kompetensi dan mengutamakan
musyawarah, serta memperhatikan keberagaman.
•Dalam menyusun dan menetapkan standar pelayanan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penyelenggara •Penyusunan standar pelayanan sebagaimana dimaksud
wajib mengikutsertakan masyarakat dan pihak terkait. pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan dengan pedoman
tertentu yang diatur lebih lanjut dalam peraturan
•Penyelenggara berkewajiban menerapkan standar pemerintah.
pelayanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).
Bagian Kedua Maklumat Pelayanan
BAB V
Pasal 22 03 PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
Pasal 21
kesanggupan penyelenggara
dalam melaksanakan pelayanan •sistem, mekanisme, dan •jaminan pelayanan yang memberikan
prosedur; kepastian pelayanan dilaksanakan
sesuai dengan standar pelayanan
•jangka waktu penyelesaian; sesuai dengan standar pelayanan;
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 21. •biaya/tarif; •jaminan keamanan dan keselamatan
pelayanan dalam bentuk komitmen
•produk pelayanan; untuk memberikan rasa aman, bebas
•Maklumat pelayanan
sebagaimana dimaksud pada ayat •sarana, prasarana, dan/atau dari bahaya, dan risiko keragu-
fasilitas; raguan; dan
(1) wajib dipublikasikan secara
jelas dan •kompetensi pelaksana; •evaluasi kinerja pelaksana.
Bagian Ketiga
BAB V
Sistem Informasi Pelayanan Publik
Pasal 25
•Penyelenggara dan pelaksana berkewajiban •Atas laporan kondisi dan kebutuhan sebagaimana
mengelola sarana, prasarana, dan/atau fasilitas dimaksud pada ayat (2), penyelenggara melakukan
pelayanan publik secara efektif, efisien, transparan, analisis dan menyusun daftar kebutuhan sarana,
akuntabel, dan berkesinambungan serta bertanggung prasarana, dan/atau fasilitas pelayanan publik dan
jawab terhadap pemeliharaan dan/atau penggantian pelaksana.
Pasal 26
sarana, prasarana,dilarang
Penyelenggara dan/atau fasilitas pelayanan
memberikan publik.
izin dan/atau membiarkan pihakdan
laindaftar
menggunakan sarana, prasarana,
•Atas analisis kebutuhan sebagaimana
dan/atau fasilitas pelayanan publik yang mengakibatkan sarana, pada
dimaksud prasarana,
ayat dan/atau
(3), fasilitas pelayanan
penyelenggara melakukan
•Pelaksana wajib memberikan laporan kepada
publik tidak berfungsi atau tidak sesuai dengan peruntukannya.
penyelenggara mengenai kondisi dan kebutuhan sarana, pengadaan sesuai dengan peraturan perundang-
prasarana, dan/atau fasilitas pelayanan publik serta undangan dengan mempertimbangkan prinsip efektivitas,
pelaksana sesuai dengan tuntutan kebutuhan standar efisiensi, transparansi, akuntabilitas, dan
pelayanan. berkesinambungan.
BAB V
4. Pengelolaan Sarana, Prasarana,
dan/atau Fasilitas Pelayanan Publik
03 PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
Pasal 27 Pasal 28
•Saham penyelenggara yang berbentuk •Penyelenggara yang bermaksud melakukan perbaikan sarana, prasarana,
badan usaha milik negara dan badan usaha dan/atau fasilitas pelayanan publik wajib mengumumkan dan mencantumkan
milik daerah yang berkaitan dengan batas waktu penyelesaian pekerjaan secara jelas dan terbuka.
pelayanan publik dilarang
dipindahtangankan dalam keadaan apa pun, •Perbaikan sarana, prasarana, dan/atau fasilitas pelayanan publik
baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang mengakibatkan terhentinya
melalui penjualan, penjaminan atau hal-hal kegiatan pelayanan publik.
yang mengakibatkan beralihnya kekuasaan
menjalankan korporasi atau hilangnya hak- •Pengumuman oleh penyelenggara harus dilakukan selambat-lambatnya 30
hak yang menjadi milik korporasi (tiga puluh) hari kalender sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai dengan
sebagaimana diatur dalam peraturan memasang tanda yang memuat nama kegiatan, nama dan alamat
perundang-undangan. penanggung jawab, waktu kegiatan, alamat pengaduan berupa nomor
telepon, nomor tujuan pesan layanan singkat (short message service (sms)),
•Perbuatan sebagaimana dimaksud pada laman (website), pos-el (email), dan kotak pengaduan.
ayat (1) dinyatakan batal demi hukum.
•Penyelenggara dan pelaksana yang tidak melakukan kewajiban sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dinyatakan telah melakukan kelalaian.
BAB V
Pelayanan Khusus
03 PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
Pasal 29 :
•Penyelenggara berkewajiban memberikan
pelayanan dengan perlakuan khusus
kepada anggota masyarakat tertentu sesuai Pasal 30 :
dengan peraturan perundang-undangan. •Penyelenggara dapat menyediakan pelayanan berjenjang
secara transparan, akuntabel, dan sesuai dengan standar
•Sarana, prasarana, dan/atau fasilitas pelayanan serta peraturan perundang-undangan.
pelayanan publik dengan perlakuan khusus
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) •Pelayanan berjenjang sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dilarang digunakan oleh orang yang tidak harus mematuhi ketentuan tentang proporsi akses dan
berhak. pelayanan kepada kelompok masyarakat berdasarkan asas
persamaan perlakuan, keterbukaan, serta keterjangkauan
masyarakat.
Pasal 31 Pasal 32
•Biaya/tarif pelayanan publik pada dasarnya merupakan •Penyelenggara berhak mendapatkan alokasi anggaran sesuai dengan
tanggung jawab negara dan/atau masyarakat. tingkat kebutuhan pelayanan.
•Selain alokasi anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
•Biaya/tarif pelayanan publik yang merupakan tanggung jawab
penyelenggara dapat memperoleh anggaran dari pendapatan hasil
negara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibebankan pelayanan publik.
kepada
Pasal 33negara apabila diwajibkan dalam peraturan perundang-
undangan.
•Dalam hal penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan oleh institusi
penyelenggara negara dan lembaga independen yang dibentuk
•Biaya/tarif pelayanan
berdasarkan publik selain
undang-undang, negarayang diwajibkan
wajib oleh anggaran
mengalokasikan
peraturan
yang perundang-undangan
memadai sebagaimanadan
melalui anggaran pendapatan dimaksud
belanjapada
negara atau
ayat (2) dibebankan
anggaran pendapatankepada penerima
dan belanja pelayanan publik.
daerah.
•Penentuandan/atau
•Korporasi biaya/tarif pelayanan
badan hukumpublik sebagaimana
yang menyelenggarakan pelayanan
dimaksud
publik pada
wajib ayat (2) dan ayat
mengalokasikan (3) ditetapkan
anggaran dengansecara
yang memadai
persetujuan Dewan
proporsional Perwakilan Rakyat,
untuk peningkatan kualitasDewan Perwakilan
pelayanan publik.
Rakyat Daerah Provinsi, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten/Kotadilarang
•Penyelenggara dan berdasarkan
membiayaiperaturan
kegiatan perundang-
lain dengan
undangan.
menggunakan alokasi anggaran yang diperuntukkan pelayanan publik.
BAB V
03
7. Perilaku Pelaksana dalam
Pelayanan PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
Pasal 35
•Pengawasan penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan oleh pengawas
internal dan pengawas eksternal.
•Pengawasan internal penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan melalui:
•pengawasan oleh atasan langsung sesuai dengan peraturan perundang-
undangan; dan
•pengawasan oleh pengawas fungsional sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
•Penyelenggaraberkewajiban
•Penyelenggara berkewajiban menyusunsarana
menyediakan
mekanismedan
pengaduan pengelolaan
menugaskanpengaduan Pasal
dari kompeten
pelaksana yang 37 •Materi pengelolaan pengaduan sebagaimana dimaksud
penerima
dalam pelayanan
pengelolaan dengan mengedepankan
pengaduan. pada ayat (2) sekurang-kurangnya meliputi:
asas penyelesaian yang cepat dan tuntas. •identitas pengadu;
•Penyelenggara berkewajiban mengelola pengaduan •prosedur pengelolaan pengaduan;
•Materi
yang dan dari
berasal mekanisme
penerimapengelolaan
pelayanan, rekomendasi •penentuan pelaksana yang mengelola pengaduan;
pengaduan Dewan
ombudsman, sebagaimana dimaksud
Perwakilan pada ayat
Rakyat, Dewan •prioritas penyelesaian pengaduan;
Pasal 36
(1) diatur lebih
Perwakilan Rakyatlanjut oleh
Daerah penyelenggara.
Provinsi, dan Dewan •pelaporan proses dan hasil pengelolaan pengaduan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dalam kepada atasan pelaksana;
batas waktu tertentu. •rekomendasi pengelolaan pengaduan;
•penyampaian hasil pengelolaan pengaduan kepada
•Penyelenggara berkewajiban menindaklanjuti hasil pihak terkait;
pengelolaan pengaduan sebagaimana dimaksud pada •pemantauan dan evaluasi pengelolaan pengaduan;
ayat (2). •dokumentasi dan statistik pengelolaan pengaduan;
dan
•Penyelenggara berkewajiban mengumumkan nama •pencantuman nama dan alamat penanggung jawab
dan alamat penanggung jawab pengelola pengaduan serta sarana pengaduan yang mudah diakses.
serta sarana pengaduan yang disediakan.
BAB V I
03
Bagian Kesepuluh
Penilaian Kinerja PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK
Pasal 38
•Penyelenggara berkewajiban melakukan penilaian kinerja
penyelenggaraan pelayanan publik secara berkala.
Pasal 39
•Peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dimulai sejak
penyusunan standar pelayanan sampai dengan evaluasi dan pemberian penghargaan.
1. Pengaduan
2. Penyelesaian
Pengaduan oleh
Ombudsman
3. Penyelesaian
Pengaduan oleh
Penyelenggara Publik
4. Pelanggaran
Hukum dalam
Penyelenggaraan
BAB VII dan
1. Pengaduan
04 BAB VIII
“ Penyelesaian Pengaduan”
2. Penyelesaian
Pengaduan oleh
Ombudsman
3. Penyelesaian
Pengaduan oleh
Penyelenggara Publik
4. Pelanggaran
Hukum dalam
Penyelenggaraan
BAB VII dan
04 BAB VIII
Pasal
Pasal47 50 : “ Penyelesaian
Pasal 48 Pengaduan”
Penyelenggara
Penyelenggarawajib wajibmemeriksa pada ayat 1,
memutuskan hasil pemeriksaan pengaduan berisi
paling kewajiban
lambat 60
pengaduan masyarakat.
hari sejak berkas saat proses
pengaduan berpedoman
dinyatakan lengkap(1), Keputusam tsbsaat memeriksa aduan
wajib
pemeriksaan
disampaikanuntuk memberipaling lambat 14 hari sejak diputuskan(2).
ke pangadu materi Keputusan
1. Pengaduan
tanggapan(1),
tersebut juga dilakukan sesuaiganti rugi dan batas waktu
memuat jumlah pada ayat 2, penyelenggara
pembayarannya (jika wajib
peraturan
pengadu perundang-undangan
meminta ganti rugi)(3).yang menerima
dan penyelenggara wajib dan menanggapi
menyediakan anggaranaduan
2. Penyelesaian
berlaku bagi rugi(4).
penyelenggara(2) 3,jika pengadu keberatan bertemu
untuk ganti dalam penyelesaian ganti rugi ombudsman bisa melakukan
Pengaduan oleh
mediasi, konsiliasi, dan ajudikasi khusus ( mekanisme pihak teradu (yang
dan tatacara bisakhusus
ajudikasi mengancam
pasalOmbudsman
49 / merugikan
(5) diatur lebih lanjut oleh peraturan ombudsman ). mekanisme dankepentingan pengadu,
ketentuan ganti
penyelenggara wajib menjaga kerahasiaan saat
3. Penyelesaian dengar pendapat bisa dilakukan
rugi (3)(5)
Pengaduan
diatur lebih lanjut oleh perpres.
oleh aduan. Kewajiban menjaga
memeriksa materi terpisah kpd pengadu
Penyelenggara
Penyelenggara berkewajiban memberikan tembusan keputusan
Publik
kerahasiaan seperti yang disebut ayat 1, tidak gugur 4, untuk menuntut ganti rugi pengadu
mengenai penyelesaian perkara yang diadukan
setelah pimpinan penyelenggara
4. Pelanggaran harus menguraikan kerugian yang
Hukum dalam
berhenti/diberhentikan dari jabatannya
Penyelenggaraan
timbul akibat pelayanan tersebut
3. Penyelesaian
BAB VII dan
Pengaduan oleh
Penyelenggara Publik 04 BAB VIII
Pasal 51 Pasal 52
masyarakat dapat menggugat penyelenggara Masy. bisa melayangkan gugatan jika
pasal 53 melalui Peradilan Tata Usaha
/ pelaksana penyelenggara melakukan perbuatan
1.jika (PTUN)
Negara penyelenggara diduga melakukan tindakmelawan hukum saat penyelenggaraan
jika pelayanannya
1. Pengaduan
pidana
menimbulkan dalam penyelenggaraan
kerugian pelayanan
dibidang tata usaha publik
pelayanan publik (seperti di atur dalam UU
sebagaimana diatur dalam undang-undang ini,ini), Pengajuan gugatan terhadap
negara
2. Penyelesaian
masyarakat dapat melaporkan penyelenggara penyelenggara (1) , gugatan yang di ajukan
Pengaduan
kepada oleh
pihak berwenang.(1) untuk penyelenggara tidak menghapus
2.Ombudsman
Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak menghapus
kewajiban penyelenggara utk melaksanakan
kewajiban penyelenggara untuk melaksanakankeputusan
keputusanombudsman
ombudsmandan/atau
dan/atau penyelenggara. penyelenggara(2). Pengajuan gugatan
dilakukan sesuai dgn perUU(3)
4. Pelanggaran
Hukum dalam
Penyelenggaraan
BAB VII dan
Pasal 54 04 Ketentuan Sanksi BAB VIII
BAB VII dan
Pasal 54 04 Ketentuan Sanksi BAB VIII
BAB VII dan
Pasal 55 04 Ketentuan Sanksi BAB VIII
BAB VII dan
04 Ketentuan Sanksi BAB VIII
Pasal 58
BAB I & BAB II 01
BAB III & BAB IV 02
03 BAB V & BAB VI
Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, semua peraturan atau ketentuan mengenai
penyelenggaraan pelayanan publik wajib disesuaikan dengan ketentuan dalam Undang-Undang
ini paling lambat 2 (dua) tahun.
BAB IX & BAB X
Pasal 60 05
1.Peraturan pemerintah mengenai ruang lingkup pelayanan publik 5.Peraturan pemerintah mengenai proporsi akses dan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (6) harus ditetapkan kategori kelompok masyarakat sebagaimana dimaksud
paling lambat 6 (enam) bulan sejak Undang-Undang ini dalam Pasal 30 ayat (3) harus ditetapkan paling lambat 6
diundangkan. (enam) bulan sejak Undang- Undang ini diundangkan.
2.Peraturan pemerintah mengenai sistem pelayanan terpadu 6.Peraturan pemerintah mengenai tata cara pengikutsertaan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) harus ditetapkan masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik
paling lambat 6 (enam) bulan sejak Undang-Undang ini sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 ayat (4) harus
diundangkan. ditetapkan paling lambat 6 (enam) bulan sejak Undang-
Undang ini diundangkan.
3.Peraturan pemerintah mengenai pedoman penyusunan standar
pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (5) harus 7.Peraturan presiden mengenai mekanisme dan ketentuan
ditetapkan paling lambat 6 (enam) bulan sejak Undang- Undang ini pemberian ganti rugi sebagaimana dimaksud dalam Pasal
diundangkan. 50 ayat (8) harus ditetapkan paling lambat 6 (enam) bulan
sejak Undang- Undang ini diundangkan.
4.Penyelenggara harus menyusun, menetapkan, dan menerapkan
standar pelayanan paling lambat 6 (enam) bulan setelah peraturan
pemerintah mengenai pedoman penyusunan standar pelayanan
diundangkan sebagaimana dimaksud pada ayat (3).
BAB IX & BAB X
05
Pasal 61
Kewajiban negara menanggung beban pelayanan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 31 ayat (2) harus dipenuhi selambat-lambatnya dimulai tahun anggaran 2011.
Pasal 62
Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini
dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.
BAB I & BAB II 01
BAB III & BAB IV 02
03 BAB V & BAB VI