Anda di halaman 1dari 28

PE NDAHULUAN

K3
Mengapa K3 Penting ?
31 Merupakan kebutuhan dan hak tenaga kerja dalam
perlindungan K3 untuk mewujudkan kesejahteraan

2 Untuk mengurangi kerugian akibat kecelakaan kerja


oleh manajemen

3 Merupakan persyaratan perdagangan global

4 Menciptakan tempat kerja yang sehat, aman dan


produktif

5 Telah menjadi komitmen global


Data :
Estimasi ILO (2008 – 2009);
- 1,2 juta/thn TK tewas akibat kec. Kerja;
- 160 juta/thn TK sakit akibat kerja (PAK);
- Jumlah kerugian mencapai 2,4 % dari GDB.

Di Indonesia (2013);
- 9 orang/hari TK tewas;
- puluhan ribu mengalami kecelakaan.

Cacat
Tahun Sembuh Meninggal Total Nilai Kompensasi
Fungsi Sebagian Tetap

2010 89,873 4,061 2,550 36 2,191


98,711
237,360,297,079.44

2011 90,387 4,130 2,722 34 2,218


99,491
305,947,776,814.76

2012 94,135 3,861 2,689 35 2,332


103,052
315,468,252,279.45
Sep'2013 68,586 2,928 2,027 29 1,793
75,363 258,050,575,207.23

Sumber : PT. Jamsostek (Persero)


Data Kecelakaan Kerja

1. Berdasarkan akibat
Cacat
Tahun Sembuh Total
Fungsi Sebagian Tetap Meninggal

2010 89,873 4,061 2,191


2,550 36 98,711

2011 90,387 4,130 2,218


2,722 34 99,491

2012 94,135 3,861 2,332


2,689 35 103,052

Sep'2013 68,586 2,928 1,793


2,027 29 75,363

4
TANTANGAN K3:
Kasus Kec. Kerja dan PAK
Tinggi …

Masalah ;
• Kualitas penerapan K3 rendah;
• Kualitas riksa uji K3 rendah;
• Kuantitas dan Kualitas Pengawasan rendah;
• Obyek pengawasan K3 semakin komplek;
K3 & GLOBALISASI
Kontribusi mewujudkan:
Tempat Kerja : • Produksi &
• Aman produktifitas
• Nyaman
• Sehat • Kelangsungan
• Bebas Polusi Usaha
• Nihil Kec. & PAK

Menjawab Tantangan &


Meraih Peluang
• WTO 2020;
• AFTA AC-FTA;
• AK-FTA;
• AI- FTA; Daya saing
• AANZ-FTA;


IJ-EPA
ACFTA 2010-CAFTA 2012;
(Lokal,
• Asean Single Market 2015;


ILO OSH Guide Line 2001;
Green Productivity;
Regional,


Global Warming;
MDGs. Global)
DAMPAK FREE TRADE AREA - FTA

Berpengaruh pd neraca perdagangan sejak Indonesia giat


melakukan perjanjian kerja sama perdagangan bebas, baik
bilateral, multilateral maupun regional;

Dampak negatif mulai dirasakan se-saat stlh Indonesia terlibat


dlm AFTA (2005) – defisit $ 0,45 juta - $ 455,4 juta (2012) – non
Migas;

Lebih parah lagi via skema ASEAN-China Free Trade


Agreement (ACFTA) - 2008 neraca perdagangan Indonesia
dgn China defisit $ 3,6 milyar – 2012 - $ 7,2 milyar;

Sd. 2012; Indonesia telah terlibat dlm enam skema kawasan


perdagangan bebas, yaitu:
ASEAN Free Trade Area; ASEAN China FTA; ASEAN Korea
FTA; ASEAN – India FTA; ASEAN – Autralia – New Zealand
FTA; Indonesia – Japan Economic Partnership Agreement.
4 STRATEGI YG TDK DISIAPKAN INDONESIA DLM
MENGHDAPI KOMPETISI PERD. BEBAS :

* Hilirisasi industri belum berjalan (SDA lokal blm


menjadi peluang utk mengembangkan industri
yg berdaya saing);

* Lambat mengadopsi teknologi utk industri;

* Tdk memprioritaskan energi utk kebutuhan


industri;

* Tdk mempersiapkan SDM yg ahli & memiliki


kompetensi (salah satu adalah ahli dan memiliki
kompetensi di bidang K3).
PERAN TENAGA KERJA,
PERUSAHAAN DAN PEMERINTAH
A. Peran Tenaga Kerja

 Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan prosedur


kerja aman;
 Mengembangkan pengetahuan bidang K3;
 Memberikan masukan pada pihak manajemen dalam
rangka merencanakan program K3 di tempat kerja;
 Mengimplementasikan K3 di tempat kerja;
 Mengembangkan pelaksanaan K3;
 Meningkatkan kesadaran dan perilaku K3.
B. Peran Pengusaha

Komitmen manajemen
• Penetapan kebijakan K3
• Penyebarluasan kebijakan
• Pembentukan organisasi K3 yang
bertanggung jawab menangani
permasalahan K3
• Mendorong aktivitas P2K3
• Peningkatan kualitas SDM
Lanjutan

• Penyediaan sarana dan prasarana serta


budget K3
• Tata laksana K3
(aturan/prosedur/manual/petunjuk)
• Pengenalan dan penilaian sumber bahaya
• Penentuan jenis pengendalian yang
diperlukan berdasarkan resiko
• Perencanaan preventif maintenance
• Penyiapan dan penggunaan SOP

11
Lanjutan

• Pemilihan dan penempatan pekerja


• Diklat
• Motivas i
• Inves tigas i
• Review atas keberhas ilan dan atau
kegagalan

12
C. Peran Pemerintah

• Mendorong masyarakat atas ditaatinya


perundangan dan standar dibidang K3;

• Mendorong lembaga-lembaga K3 untuk


berperan aktif dalam pelaks anaan K3

• Mengembangkan Kebijakan K3.

13
Semua kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat di cegah;

Prinsip - K3 merupakan bagian integral dari budaya, nilai dan operasi perusahaan;

Prinsip K3

K3 merupakan bagian integral dari perilaku, tanggung jawab dan peran setiap
tenaga kerja;
Manajemen harus menetapkan arah, menyiapkan dan menjamin sepenuhnya
dalam pelaksanaan K3;

Setiap tenaga kerja harus mempunyai rasa memiliki atas kelangsungan operasi
perusahaan;
Prinsip -
Prinsip K3
Setiap tenaga kerja harus dapat memimpin, mengatur dirinya sendiri dan
mengoreksi satu sama lain;

Semua potensi bahaya harus di identifikasi dan dikendalikan;


Semua kekurangan harus dilakukan koreksi;

Prinsip - Akuntabilitas K3 harus ditetapkan, kinerja di ukur dan di ketahui;

Prinsip K3

K3 merupakan “Good for Business Success”, Vitality and sustainability.


PERAN MANAJEMEN DALAM UPAYA PENGENDALIAN KERUGIAN

Penyusunan dan penyempurnaan kebijakan K3

Pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan


perundangan K3
Mendorong upaya pencegahan timbulnya kecelakaan kerja dan
PAK

Pembinaan penerapan SMK3


Melakukan promosi melalui komunikasi, informasi dan edukasi
dan kampanye kecelakaan nihil untuk meningkatkan kesadaran
K3
Mendorong pembentukan dan membina kelembagaan K3

Melakukan penerangan teknis dalam upaya pencegahan bahaya


dan penyelesaian masalah tenaga kerja yang berkaitan dengan
K3
PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA

1. Peraturan 7. Penelitian Statistik

2. Standarisasi 8. Pendidikan

3. Pengawasan 9. Pelatihan

4. Penelitian Teknik 10. Persuasi

5. Penelitian Medis 11. Asuransi

6. Penelitian Psikologis 12. Penerapan 1 s/d 11

Ref. Accident Preventions, ILO


PREVENTIVE ACTION
Pencegahan
Kecelakaan Kerja

Pengendalian
Prilaku yang tidak
aman (unsafe act) Perbaikan kondisi
yang tidak aman
menjadi faktor yang (unsafe condition)
paling dominan
penyebab
kecelakaan kerja (50
-80 %)
PREVENTIVE ACTION

Penerapan
SMK3

Perbaikan Pembentukan
Kondisi Sikap Aman
Kerja (budaya K3)
•Komitmen K3
•Perencanaan
•Pelaksanaan
•Evaluasi
•Peninjauan

• peralatan/ bahan
• proses kerja • pembinaan & pelatihan
• lingkungan kerja • peningkatan kesehatan
• sifat pekerjaan • motivasi & kesadaran
• pengawasan
Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Peninjauan
dan Pening
katan ulang
oleh Komitmen
Manajemen dan Kebijakan
K3

Pengukuran
dan Evaluasi

Perencanaan
K3
Pelaksanaan
K3
VISI

MISI

INDONESIA
BERBUDAYA
STRATEGI
K3 TAHUN 2015
PROGRAM
AGENDA K3 NASIONAL
PROGRAM :
1. Program Strategis
–PENCANANGAN BULAN K3 NASIONAL
–GEMA DAYA K3 IND BERBUDAYA K3 2015
2. Program Promotif
–Sosialisasi, Pameran, Seminar, Konvensi, K3 dll
3. Program Implementatif
Efektifitas pelaksanan peraturan perundang-
undangan K3
–Pembinaan, Pemeriksaan & Pengujian K3
–Penegakan Hukum
Meningkatka
n penerapan
SMK3

Misi K3
Meningkatkan
pelaksanaan Nasional
pembinaan dan
pengawasan K3
Meningkatkan
peran serta
pengusaha,
Tenaga Kerja &
masyarakat
untuk
mewujudkan
kemandirian
dalam
pelaksanaan K3
Strategi K3
Nasional
Ciri-Ciri Berbudaya K3
 Mempunyai keinginan kuat untuk
selalu melaksanakan K3
 Mempunyai motivasi untuk selalu
melaksanakan K3
 Mempunyai pengetahuan,
kemampuan dan kemauan untuk
beraktivitas/bekerja secara
selamat dan sehat
 Selalu peduli terhadap K3
dilingkungannya
 Bertanggung jawab atas K3
Penutup
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
yang dilaksanakan secara konsisten
& konsekuen berdasarkan
ketentuan, diharapkan dapat
memberikan konstribusi terhadap
kinerja bagi perusahaan, serta
kinerja bagi pemerintah, sehingga
dengan demikian diharapkan
stabilitas usaha dalam mendukung
pertumbuhan ekonomi nasional
dapat dicapai
Terima kasih,
semoga bermanfaat ! ! !
UTAMAKAN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA

Anda mungkin juga menyukai