Nutrition and Nutritional

Supplementation
NAMA KELOMPOK :
1. ADILA HANDAYANI
2. ANGGIYATI P.
3. BAHIYAH R.
4. DEVI ALYA ATIKAH
5. EKA HANDAYANI
6. FENTI FITRIYANI
7. HELEN DARMAWAN
8. JENNY FITRIA AMBARWATI
9. MALIA HUSNA
10. MAWARTI
 Nutrisi

Nutrisi adalah ikatan kimia yang

yang diperlukan tubuh untuk
melakukan fungsinya yaitu energi,
membangun dan memelihara
jaringan, serta mengatur proses-
proses kehidupan.
 Suplemen

Suplemen adalah produk kesehatan yang mengandung satu

atau lebih zat yang bersifat nutrisi atau obat. Yang bersifat nutrisi
termasuk vitamin, mineral, dan asam-asam amino, sedangkan
yang bersifat obat umumnya diambil dari tanaman atau
jaringan tubuh hewan yang memiliki khasiat sebagai obat.

Suplemen adalah termasuk obat metabolisme

untuk menghambat nafsu makan, obat untuk
menurunkan lemak dan kolesterol, obat untuk
memperbaiki status gizi, penyegar tubuh,
pembangkit tenaga, dan obat untuk memperbaiki
sistem metabolik organ tertentu.
 Sistem Pengobatan Sendiri yang
berkaitan dengan Nutrisi dan
Suplemen

Penyakit yang dapat diobati dengan

pengobatan sendiri, seperti :
 Anemia
 Defisiensi vitamin
 Anemia

► Anemia adalah keadaan yang ditandai dengan

berkurangnya hemoglobin dalam tubuh.
► Anemia defisiensi besi adalah anemia yang
disebabkan karena kekurangan besi yang
digunakan untuk sintesis hemoglobin (Hb)
 Patofisiologi Anemia

 Tahap Pertama
Berkurangnya cadangan besi atau tidak adanya cadangan besi.
Hb dan fungsi protein besi lainnya masih normal.
 Tahap Kedua
Suplai besi yang tidak cukup untuk menunjang eritropoisis.
 Tahap Ketiga
Keadaan ini terjadi, besi yang menuju eritroid sumsum tulang tidak
cukup sehingga menyebabkan penurunan kadar Hb.
Manifestasi Klinik

Gejala khas dari anemia defisiensi besi :

► Kuku Sendok
► Atropi Lidah
► Angular Cheilitis
► Disfagia
Terapi Farmakologi

Terapi Farmakologi Anemia dapat

diberikan Suplemen Nutrisi (Vitamin dan
Mineral Penambah Darah)
 Sangobion
 Novabion
 Tonikum Bayer
 Sakatonik Liver
 Hufabion
Terapi Non-Farmakologi

 Olahraga
 Makan makanan yang bergizi dan sehat yang
mengandung zat besi
 Istirahat yang cukup
 Defisiensi Vitamin

Vitamin merupakan zat yang penting bagi tubuh. Kekurangan

vitamin dapat menimbulkan berbagi penyakit, diantaranya:
 Sariawan
 Paresthesia Kronis
 Melemahnya sistem kekebalan tubuh
 Osteoporosis
 Stomatitis (sariawan)

Sariawan atau stomatitis adalah radang yang

terjadi pada mokusa mulut, biasanya berupa
bercak putih kekuningan. Bercak itu bias berupa
bercak tunggal atau berkelompok. Sariawan bias
menyerang selaput lender pipi bagian dalam,
lidah, gusi, serta bagian langit-langit dalam
rongga mulut.
Manifestasi Klinis

 Ulser
 Tunggal maupun multipell
 Dangkal
 Bulat lonjong
 Sakit
 Tidak nyaman dan kemerahan selama 1-3 hari
 Lesi terjadi pada mukosa mulut, seperti : mukosa bukal, mukosa
labial, lidah, dasar mulut, palatum lunak dan uvula
Terapi Farmakologi

Terapi Farmakologi untuk sariawan dapat dilakukan

dengan pemberian Vitamin C, Seperti :
 Vitacimin
 Vitamin C IPI
 Ester C
 Xon-Ce
 Gentian Violet
 Terapi Non-Farmakologi

Terapi Nonfarmakologi
• Mengkonsumsi buah-buahan yang mengandung vit. C
• Jaga kebersihan mulut
 Paresthesia Kronis (Kesemutan Terus
Menerus)

Paresthesia atau Kesemutan adalah sebuah sensasi

pada permukaan tubuh tertentu yang tidak dipicu
rangsangan dari luar. Parestesia timbul bila terjadi
iritasi pada serabut saraf yang membawa sensasi
kesemutan.
Kesemutan terjadi karena aliran darah tidak lancar
atau sarafnya lemah (neuropati)
Patofisiologi

 Kesemutan terjadi karena hambatan pada hantara pesan oleh

syaraf ke otak
 Saat hambatan terlepas dan saraf mulai mengirim pesan lagi ke
otak, pada saat itulah terjadi kesemutan
 Hambatan terjadi karena posisi tubuh, tapi dapat juga terjadi
karena kerusakan saraf atau masalah pada otak
Manifestasi Klinik

 Kecemasan
 Sering buang air kecil
 Semakin terasa bila menggerakan anggota badan
 Kaku otot
 Nyeri pada tubuh
 Merah pada lokasi kesemutan
 Sensitif bila disentuh
Terapi Farmakologi

Terapi Farmakologi Kesemutan dapat dengan

pemberian Vitamin B, terutama B1, B6 dan B12
► Becom-C
► Neurobion
► Becom IPI
► Wellness Mega B Complex
 Terapi Non-Farmakologi

 Olahraga seperti berjalan ringan

 Memperbaiki posisi tubuh
 Melonggarkan pakaian atau sepatu
 Lakukan pijitan di daerah kesemutan
 Konsumsi buah dan sayur mengandung banyak magnesium
 Mengkonsumsi Jahe, mengurangi kesemutan dan meningkatkan
suplai darah
 Melemahnya system kekebalan tubuh
(Kelelahan)
Terapi Farmakologi
 Imboost
 Renovit
 Stimuno
 Imunos
 Enervon-C
 Lanjutan…

Terapi Nonfarmakologi
 Perbanyak istirahat
 Olahraga
 Perbanyak mengkonsumsi buah dan sayuran
 Osteoporosis

Osteoporosis merupakan kondisi tulang menjadi keropos,

yang memiliki sifat yang khas berupa berkurangnya
masa tulang
 Patofisiologi Osteoporosis

 Berawal dari adanya massa puncak tulang yang rendah disertai

adanya penurunan massa tulang.
 Massa puncak tulang yang rendah berkaitan dengan faktor genetic,
seperti proses penuaan, menopause.
 Akibat massa tulang yang rendah disertai adanya penurunan massa
tulang menyebabkan densitas tulang menurun sehingga terjadi
faktur.
.
Terapi Farmakologi

Terapi Farmakologi untuk osteoporosis dapat

dilakukan dengan pemberian Vitamin D dan
Vitamin K untuk kesehatan tulang, seperti :
 Omeproz
 CDR
 Welmove
 Osteocare
 Terapi Non-Farmakologi

Terapi Nonfarmakologi
 Olahraga ringan (jalan-jalan)
 Diet
 Makan-makanan kaya akan Kalsium
 DAFTAR PUSTAKA
• Dinata, Febri. 2019. Tingkat Pengetahuan Member
Fitness di Kota Solok Terhadap Penggunaa
Suplemen Makanan Pada Latihan Fisik Terhadap
Kesehatan. Jurnal Stamina Vol. 2 No. 2
• Fitriany, Julia. 2018. Anemia Defsiensi Besi. Jurnal
Averrous Vol. 4 No. 2
• Kusumastuty, Inggita. 2017. Hubungan Komposisi
Tubuh dengan Kepadatan Tulang Wanita Usia
Subur di Kota Bandung
• Laillyza, Maharani. 2010. Stomatitis Afosa Rekuren
Oleh Karena Anemia. Dentofasial Vol. 9 No. 1
• Sasmita, Desri. 2016. Makalah Nutrisi. Universitas
Negeri Padang.
• Suhadi. 2016. Makalah Parestesia.