Anda di halaman 1dari 13

Nystatin : Pengobatan Jamur

Nystatin adalah obat antijamur yang digunakan untuk mengatasi infeksi jamur Candida pada
rongga mulut, tenggorokan, usus,  dan vagina. Dalam meredakan infeksi, nystatin bekerja
dengan cara merusak sel jamur dan menghentikan pertumbuhan Candida. Nystatin tersedia
dalam 3 bentuk obat, yaitu cairan suspensi, tablet vagina (ovula), dan salep.

Merek dagang: Candistin, Cazetin, Constantia, Decastatin Oral, Myco-Z, Decastatin Vaginal
Tab, Ensytin, Fungatin, Fustin, Kandistatin, Mycostatin, Mycostatin Vaginal Tablet,
Nocandis, Nymiko, dan Nystin.

Tentang Nystatin

Golongan Antijamur
Kategori Obat resep
Mengatasi candidiasis di rongga mulut, tenggorokan, usus, kulit, dan
Manfaat
vagina.
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Kategori kehamilan dan Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya
menyusui efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada
wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat
yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.Bagi ibu
yang sedang menyusui, belum diketahui apakah nystatin dapat
diserap ke dalam ASI. Konsultasikan dengan dokter sebelum
menggunakan obat ini.
 Cairan suspensi.
 Salep.
Bentuk obat
 Tablet vagina (ovula).

Peringatan:

 Nystatin bentuk cairan suspensi mengandung gula sukrosa, hati-hati penggunaan pada
orang dengan gangguan metabolisme gula, seperti penderita gangguan penyerapan
glukosa-galaktosa, intoleransi fruktosa, dan insufisiensi sukrosa-isomaltase.
 Karena nystatin tidak diserap oleh tubuh, nystatin cairan suspensi tidak dapat
digunakan untuk mengobati infeksi jamur dalam darah.
o Harap berhati-hati pada penderita penyakit liver, kejang, gangguan sistem
saraf, kelainan darah, serta gangguan kelenjar tiroid dan adrenal saat
menggunakan nystatin ovula.
 Jangan gunakan salep nystatin tanpa sepengetahuan dokter
 Salep nystatin tidak diperuntukkan untuk infeksi jamur selain di kulit, termasuk
rongga mulut, mata, dan vagina.
 Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

Dosis Nystatin

Bentuk Obat Kondisi Dosis


Dewasa: 100.000 unit empat
Candidiasis mulut kali sehari.Anak-anak:
100.000 unit satu kali sehari.
Cairan suspensi Dewasa: 500.000-1.000.000
unit 3-4 kali sehari.Anak-
Candidiasis usus
anak: 100.000 unit 4 kali
sehari
Oleskan 100.000-200.000 unit
Tablet vagina (ovula) Candidiasis vagina
selama 14 hari sebelum tidur
Dewasa dan anak-anak:
Salep Infeksi jamur kulit Oleskan 100.000 unit 2-4 kali
hari

Menggunakan Nystatin dengan Benar

Pastikan untuk membaca petunjuk pada kemasan obat dan mengikuti anjuran dokter sebelum
menggunakan nystatin.

Untuk nystatin cairan suspensi, kocok obat sebelum digunakan. Teteskan cairan suspensi ke
dalam mulut, menggunakan pipet yang sudah tersedia, sesuai dosis yang dianjurkan.
Usahakan obat mengenai bagian mulut yang terinfeksi selama mungkin, bila infeksi terdapat
dalam rongga mulut. Bila perlu, cairan dikumur dalam mulut, baru kemudian ditelan.
Terus gunakan obat ini sesuai dosis yang diberikan oleh dokter, meski gejalanya sudah
menghilang setelah beberapa hari. Menghentikan pemakaian obat ini terlalu cepat bisa
menyebabkan infeksi berlanjut atau muncul kembali.

Nystatin ovula (tablet vagina) hanya digunakan untuk masuk ke dalam vagina. Masukkan 1
tablet ke dalam vagina sebelum tidur sesuai dosis anjuran dokter.

Untuk nystatin salep, gunakanlah hanya pada kulit. Bersihkan area yang bermasalah hingga
merata. Lalu oles nystatin pada area yang sudah dibersihkan tersebut. Cuci tangan setelah
memakai obat ini.

Jangan menutupi area yang telah diolesi obat ini dengan perban. Menutupi area yang diolesi
nystatin bisa meningkatkan risiko terjadinya iritasi. Jika memberikan obat ini pada bayi,
hindari penggunaan popok yang terlalu ketat.

Baik nystatin cairan suspensi, ovula, dan salep tidak perlu disimpan di dalam kulkas.

Interaksi Nystatin dengan Obat Lain

Nystatin dapat menyebabkan interaksi ringan bila digunakan bersamaan dengan produk ragi
yang dihasilkan dari Saccharomyces cerevisiae. Walau tergolong ringan, sebaiknya hindari
penggunaan nystatin dengan ragi tersebut untuk menghindari interaksi yang tidak diinginkan.

Kenali Efek Samping dan Bahaya Nystatin

Reaksi tubuh seseorang terhadap sebuah obat berbeda-beda. Beberapa efek samping yang
mungkin terjadi adalah:

 Iritasi pada mulut, kulit, atau vagina.


 Mual dan muntah.
 Sakit maag.
 Diare.

Candidiasis adalah infeksi akibat jamur Candida. Normalnya, kulit manusia ditinggali oleh
bakteri dan jamur (fungi) yang kebanyakan tidak berbahaya. Beberapa jenis bakteri dan fungi
bahkan dapat membantu kulit untuk melakukan fungsinya. Akan tetapi, jika bakteri dan fungi
tersebut berkembangbiak tanpa terkontrol, maka dapat menyebabkan infeksi.
Jenis jamur Candida yang umumnya menimbulkan candidiasis pada manusia, antara lain
adalah:

 Candida tropicalis.
 Candida albicans.
 Candida parapsilosis.
 Candida glabrata.
 Candida guilliermondii.

Jenis candidiasis yang umum terjadi berdasarkan lokasi atau bagian tubuh yang terkena,
antara lain adalah:

 Candidiasis oral, yaitu infeksi candidiasis pada mulut.


 Candidiasis vulvovaginal, yaitu infeksi candidiasis pada organ genital wanita.
 Balanitis, yaitu infeksi candidiasis pada organ genital pria.
 Intertirgo, yaitu infeksi candidiasis pada daerah lipatan kulit.
 Dermatitis napkin, yaitu infeksi candidiasis yang menyebabkan munculnya ruam
karena pemakaian popok.
 Paronikia kronis dan onikomikosis, yaitu infeksi candidiasis pada daerah kuku.
 Candidiasis mukokutaneus kronis.

Gejala Candidiasis

Gejala candidiasis yang muncul akan berbeda-beda tergantung lokasinya. Gejala yang sering
muncul adalah ruam pada kulit. Ruam yang muncul akibat candidiasis dapat menyebabkan
kulit gatal, pecah-pecah, dan kering. Selain itu, candidiasis juga dapat menimbulkan lepuhan
dan nanah pada kulit.

Ruam yang muncul akibat candidiasis dapat terjadi pada kulit di berbagai bagian tubuh,
namun umumnya terjadi di daerah lipatan kulit, seperti ketiak, selangkangan, sela jari, dan
bawah payudara. Candidiasis juga dapat terjadi pada kuku, tepian kuku, dan di sudut mulut.

Penyebab dan Faktor Risiko Candidiasis

Candidiasis dapat terjadi ketika jamur Candida pada kulit berkembang biak tanpa terkendali
dan menyebabkan infeksi. Infeksi Candida dapat terjadi karena dipicu oleh hal-hal berikut:

 Cuaca yang hangat.


 Kulit yang lembap atau tidak dikeringkan dengan benar.
 Sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pada kehamilan atau diabetes.
 Pakaian yang ketat.
 Kebersihan pribadi yang buruk.
 Penggunaan kortikosteroid yang dapat menyebabkan gangguan sistem imun.
 Penggunaan antibiotik yang dapat membunuh bakteri pada kulit yang berfungsi untuk
menekan perkembangbiakan Candida.
 Obesitas.
 Jarang mengganti pakaian dalam.

Selain faktor-faktor tersebut, kondisi di bawah ini juga dapat memicu candidiasis pada kulit,
antara lain:

 Berusia lanjut atau masih anak-anak.


 Kekurangan zat besi.
 Mengonsumsi pil kontrasepsi yang mengandung tinggi estrogen.
 Menjalani kemoterapi.
 Memiliki penyakit kulit lainnya, seperti psoriasis.
 Menderita sindrom Cushing atau gangguan kelenjar endokrin lainnya.
 Kelemahan yang kronis akibat kanker atau malnutrisi.

Diagnosis Candidiasis

Untuk memastikan apakah penderita terkena candidiasis atau tidak, dokter akan melakukan
pemeriksaan sebagai berikut:

 Pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik dilakukan dengan memeriksa secara visual


bentuk dan penampakan ruam. Selain itu, dokter juga akan memeriksa kondisi kulit di
daerah tersebut.
 Kultur kulit. Setelah memeriksa kondisi kulit dan ruam pada saat pemeriksaan fisik,
dokter akan melakukan swabbing (apusan) pada daerah kulit yang terkena candidiasis.
Hasil sampel kulit yang diperoleh dari swabbing kemudian diperiksa di laboratorium
untuk memastikan keberadaan jamur Candida sehingga bisa dipastikan apakah terjadi
candidiasis atau tidak.
 Analisis urine. Analisis urine berguna untuk membantu diagnosis candidiasis
genitourinarial. Urine dapat dianalisis untuk mengecek keberadaan sel darah merah
dan putih, protein, dan sel-sel ragi. Selain itu, urine juga dapat dikultur untuk
memeriksa keberadaan jamur

Pengobatan dan Pencegahan Candidiasis

Candidiasis pada kulit dapat dicegah dengan pengobatan sederhana, yaitu dengan menjaga
kebersihan pribadi dengan baik dan mengubah pola hidup. Beberapa pola hidup yang dapat
dilakukan untuk mencegah infeksi candidiasis, antara lain adalah:

 Segera mengganti pakaian yang lembab, seperti pakaian renang atau pakaian
olahraga, dengan pakaian yang kering.
 Mengganti kaos kaki dan pakaian dalam secara teratur.
 Mengonsumsi probiotik secara teratur.
 Memakai pakaian yang longgar dan tidak ketat.
 Menjaga kadar gula darah.
 Membersihkan area kulit yang terkena candidiasis menggunakan sabun yang lembut
dan tidak mengandung parfum.

Pengobatan candidiosis biasanya berupa obat topikal antijamur berbentuk krim untuk
dioleskan pada kulit. Tujuan pemberian obat ini adalah untuk menghambat penyebaran
infeksi dan membunuh jamur Candida. Khusus untuk infeksi candidiasis yang sudah
berkembang menjadi infeksi sistemik (menyerang seluruh tubuh), dapat diberikan obat-
obatan antijamur berbentuk oral.

Beberapa golongan obat-obatan antifungal, baik topikal maupun oral yang dapat diberikan
untuk mengobati candidiasis, antara lain adalah:

 Antijamur golongan azole. Obat ini, terutama yang dikemas dalam bentuk topikal,
seringkali diberikan sebagai pengobatan pertama infeksi jamur, termasuk candidiasis.
Selain dalam bentuk topikal, antijamur azole juga dapat diberikan dalam bentuk oral
untuk mengobati candidiasis sistemik. Contoh obat-obatan golongan ini adalah
fluconazole, itraconazole, voriconazole, dan
 Polyene. Ini merupakan obat antijamur berspektrum luas. Contohnya adalah
amphotericin B dan nystatin.
 Penghambat sintesis golongan glukan. Obat antijamur golongan ini berfungsi untuk
mengobati candidiasis yang tergolong berat, sistemik, serta invasif. Obat ini juga
dapat diberikan pada penderita candidiasis yang tidak dapat ditangani dengan obat
amphotericin B. Contoh obat-obatan penghambat sintesis golongan glukan adalah
caspofungin, micafungin, dan
 Azole topikal. Fungsi obat ini sama seperti antijamur azole lainnya, hanya dikemas
dalam bentuk topikal sebagai krim oles. Contoh obat ini adalah clotrimazole,
butoconazole, miconazole vaginal, tioconazole, dan terconazole vaginal.

Adapun untuk mempercepat kesembuhan infeksi Candida di sekitar kelamin, Anda dapat
melakukan hal-hal berikut ini:

 Memakai pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun.


 Tidak memakai pakaian dalam yang terlalu ketat.
 Menghindari penggunaan sabun yang mengandung pewangi pada organ intim.
 Menjaga organ intim tetap kering, khususnya setelah dibersihkan atau sehabis mandi.

Candidiasis yang terjadi pada bayi atau anak usia dini perlu menjadi perhatian khusus. Jika
diabaikan atau tidak diobati secara baik, infeksi candidiasis yang terjadi dapat berkembang
dan menyebar dengan cepat. Candidiasis pada bayi sering kali terjadi pada bagian yang
memakai popok, ditandai dengan kemerahan pada kulit dengan batas yang jelas dan tetap ada
setelah 3 hari. Jika terjadi, segera lakukan penggantian popok secara rutin dan pakaikan bayi
dengan pakaian yang longgar. Jika dirasa perlu, dokter dapat memberikan obat antijamur
nystatin untuk mengobati candidiasis pada bayi.

Bayi juga dapat mengalami candidiasis dalam bentuk sariawan pada mulut. Sariawan pada
bayi ditandai dengan kulit mulut pecah-pecah dan munculnya bercak-bercak berwarna putih
pada mulut, lidah, dan bagian dalam pipi. Dokter dapat memberikan obat antijamur yang
diteteskan ke mulut bayi beberapa kali sehari untuk mengobati candidiasis pada mulut.

Kehamilan dan Menyusui


Bolehkah Nystatin untuk ibu hamil?

Nystatin digolongkan dalam obat kategori C untuk ibu hamil pada sediaan oral dan topikal.
Sementara untuk sediaan ovula masuk kategori A untuk ibu hamil.

Untuk kategori C studi pada hewan percobaan memperlihatkan adanya efek samping pada
janin (teratogenik atau embriosidal atau efek samping lainnya) dan belum ada studi terkontrol
pada wanita, atau studi terhadap wanita dan hewan percobaan tidak dapat dilakukan. Oleh
karena itu penggunaannya sebaiknya dihindari.

Untuk ketegori A studi terkontrol bahan obat ini pada wanita tidak memperlihatkan adanya
resiko terhadap janin pada kehamilan trimester I (dan tidak ada bukti mengenai resiko pada
trimester selanjutnya), dan sangat rendah kemungkinannya untuk membahayakan janin.
Sehingga cukup aman digunakan selama kehamilan, namun tetap harus dengan resep dan
pengawasan dokter.

Bolehkah Nystatin untuk ibu menyusui?

Belum ada data yang menunjukkan bahwa Nystatin dapat masuk dan mengontaminasi ASI
ibu menyusui. Oleh karena itu penggunannya selama masa menyusui sebaiknya berhati-hati
untuk mengurangi kemungkinan risikonya pada bayi yang menyusu.

Interaksi Obat

Hati-hati saat menggunakan Nystatin bersamaan dengan obat lain. Interaksi dapat terjadi
antara Nystatin dengan obat-obat berikut:

 Alat kontrasepsi berbahan latex, dapat menurun efektivitasnya jika digunakan bersamaan
dengan sediaan ovula pada jalur lahir.
 Warfarin, peningkatan risiko pendarahan jika digunakan bersamaan dengan Nystatin tablet.

 Pengobatan
 Obat-Obatan
Apa itu candidiasis?

Candidiasis adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh jenis jamur yaitu Candida, atau
Candida albicans. Candidiasis dapat mempengaruhi area kelamin, mulut, kulit, dan darah.
Selain itu, obat-obatan dan kondisi kesehatan tertentu dapat menyebabkan lebih banyak jamur
yang tumbuh, terutama di area tubuh yang hangat dan lembap. Candidiasis pada vagina
disebut yeast vaginitis dan candidiasis pada mulut dikenal sebagai thrush. Gejala candidiasis
bervariasi tergantung pada area infeksi. Anda mungkin memiliki bagian kulit berwarna merah
atau putih yang menyebabkan gatal dan iritasi. Tanda-tanda lainnya meliputi kesulitan
menelan atau rasa sakit.

Candidiasis dapat menyebabkan rasa tidak nyaman namun tidak membahayakan nyawa. Ada
beberapa bentuk candidiasis yang serius dan memerlukan pengobatan medis, seperti
candidiasis yang masuk ke aliran darah, yang juga dikenal sebagai candidemia atau
candidiasis invasif.

Seberapa umumkah candidiasis?

Candidiasis sangat umum terjadi, terutama pada wanita. Namun candidiasis juga dapat terjadi
pada pria dan anak-anak. Candidiasis sering kali mempengaruhi orang dengan sistem imun
yang lemah, seperti wanita hamil, orang dengan diabetes, bayi, serta orang dengan HIV atau
AIDS. Anda dapat mengurangi risiko terkena candidiasis dengan mencuci tangan serta
menjaga kebersihan diri.

Tanda-tanda & gejala


Apa saja tanda-tanda dan gejala candidiasis?

Gejala dari candidiasis dapat bervariasi dan tergantung pada area infeksi. Berikut adalah
beberapa gejala umum yang dapat terjadi:

 Area kulit. Anda mungkin memiliki bagian kulit berwarna merah atau putih yang gatal, perih,
dan meradang.
 Area genital. Pada wanita, infeksi jamur pada vagina dapat mengakibatkan gejala rasa gatal
yang ekstrem, kemerahan, serta rasa sakit pada area vagina. Cairan vagina terlihat berwarna
putih dan kental. Pada pria, gejala dapat meliputi rasa sakit, gatal, dan perih pada ujung
penis. Pria dan wanita dapat merasakan sakit saat berhubungan seks.
 Mulut dan kerongkongan. Sering disebut thrush, dapat menghasilkan bercak-bercak putih
pada lidah dan mulut. Gusi juga dapat menjadi bengkak dengan luka berwarna merah dan
putih. Candida esophagitis yang mempengaruhi kerongkongan dapat menyebabkan rasa
sakit dan kesulitan saat menelan.
 Aliran darah dan organ lainnya. Dikenal sebagai candidemia, dapat mengakibatkan demam
dan menggigil.

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki
kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Anda harus menghubungi dokter bila Anda mengalami gejala-gejala berikut ini:
 Gejala yang memburuk atau tidak membaik dalam 1 minggu.
 Luka berwarna putih pada lidah, pipi bagian dalam, langit-langit mulut, gusi dan amandel.
 Luka yang sedikit menimbul
 Kemerahan atau rasa sakit yang cukup parah, menyebabkan kesulitan makan atau menelan
 Sedikit berdarah apabila luka tergesek
 Retak atau kemerahan pada ujung-ujung mulut.

Penyebab
Apa penyebab candidiasis?

Penyebab utama candidiasis adalah jamur Candida atau Candida albicans. Jamur ini
ditemukan hampir di mana saja, termasuk tubuh Anda. Jamur bertumbuh di area di mana
terdapat kelembapan dan panas, seperti area genital dan area tertentu pada kulit. Jamur dapat
bertumbuh pada orang dengan sistem imun yang lemah, seperti wanita hamil, orang dengan
diabetes, atau HIV atau AIDS. Mengonsumsi antibiotik dalam jangka panjang dapat
membunuh bakteri alami yang berada di tubuh Anda, membuat Candida bertumbuh.

Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya untuk candidiasis?

Ada banyak faktor risiko untuk candidiasis, yaitu:

 Memiliki sistem imun yang lemah (bayi, wanita hamil, lansia)


 Sedang dalam pengobatan tertentu, seperti antibiotik, corticosteroid minum atau hirup
 Menjalani kemoterapi atau terapi radiasi untuk kanker
 Mengalami kondisi yang menyebabkan mulut kering
 Wanita dengan kadar estrogen yang tinggi
 Memiliki diabetes yang tidak terkendali dengan baik
 Aktif secara seksual dapat meningkatkan risiko (namun, Candidiasis bukanlah salah satu
penyakit menular seksual)
 Kebiasaan kebersihan yang buruk
 Menggunakan gigi palsu.

Obat & Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan


pada dokter Anda.

Bagaimana mendiagnosis candidiasis?

Tergantung pada jenis infeksi, dokter akan melihat sejarah medis Anda dan melakukan
pemeriksaan fisik menyeluruh.

Dokter akan mengambil sampel dari daerah yang terinfeksi, seperti kelamin atau mulut, dan
mengirimkan ke laboratorium untuk diagnosis. Pada kasus yang lebih serius, ultrasound atau
CT scan dapat diperlukan untuk memeriksa otak, ginjal, liver atau limfa untuk melihat
adanya luka candida.
Bagaimana cara mengobati candidiasis?

Candidiasis diobati dengan menggunakan antijamur, jenis obat yang digunakan untuk
mengobati infeksi jamur. Jenis spesifik antijamur tergantung pada jenis infeksi. Anda harus
mengonsultasikan dengan dokter untuk mengetahui pengobatan yang tepat untuk Anda.
Dokter dapat merekomendasikan pengobatan untuk:

 Mulut dan saluran pernapasan: nystatin, clotrimazole, fluconazole, itraconazole


 Kerongkongan: nystatin, fluconazole, itraconazole
 Area kulit: obat luar seperti nystatin, miconazole, clotrimazole, naftifine, dan ketoconazole
 Area vagina: topical clotrimazole, miconazole, butoconazole, terconazole, tioconazole
 Aliran darah: anidulafungin, caspofungin, micafungin atau amphotericin B

Obat-obatan yang disebutkan di atas hanyalah beberapa contoh. Anda harus mendiskusikan
dengan dokter jika Anda memiliki pertanyaan tentang resep obat. Pastikan untuk
menyelesaikan terapi dengan penuh. Menggunakan pakaian yang longgar dan menjaga kulit
sejuk dan kering juga dapat membantu. Candidiasis vagina biasanya pulih dalam 4 hingga 7
hari. C

Pengobatan di rumah
Apa saja perubahan gaya hidup atau pengobatan rumahan yang dapat dilakukan untuk
mengatasi candidiasis?

Berikut adalah gaya hidup dan pengobatan rumahan yang dapat membantu Anda mengatasi
candidiasis:

 Lakukan kebersihan gigi yang baik. Sikat gigi setidaknya 2 kali sehari dan floss 1 kali sehari.
Ganti sikat gigi dengan sering sampai infeksi pulih. Jangan bergantian sikat gigi.
 Kumur dengan air garam hangat. Larutkan ½ sendok teh garam (2,5 mL) dengan 1 cup (235
mL) air hangat. Kumur dan buang larutan, jangan ditelan.

 Gunakan nursing pads jika Anda menyusui dan memiliki infeksi jamur. Gunakan pad untuk
membantu mencegah penyebaran jamur ke pakaian Anda. Pilihlah pad yang tidak terbuat
dari plastik, yang dapat menjadi tempat bertumbuhnya candida. Jika Anda tidak
menggunakan pad sekali pakai, cuci nursing pad dan bra dengan air panas dengan pemutih.
 Jaga kadar gula. Pastikan kadar gula darah Anda terkendali, jika Anda memiliki diabetes.
 Hindari potensial iritan. Iritan seperti sabun dengan pewangi, shower gel, deodoran, tisu
basah dan pembersih vagina dapat menyebabkan atau memperburuk infeksi.
 Hindari penggunaan pakaian yang ketat. Pakaian dalam, legging, dan celana yang ketat dapat
membuat area genital lembap, mengakibatkan infeksi.

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Hello Health Group tidak memberikan nasihat medis, diagnosis, maupun pengobatan.

DokterSehat.Com – Nystatin obat apa? Obat Nystatin adalah obat anti jamur yang digunakan
untuk merawat infeksi jamur candida, ruam popok, dan keputihan. Kenali obat Nystatin lebih
jauh mengenai fungsi, manfaat, efek samping, hingga dosis Nystatin.
Nama: Nystatin
Nama dagang: Mycostatin, Nilstat, Nyamyc, Nystat Rx, Nystatin Systemic, Nystex, Nystop
Kelas: Antijamur, Antijamur sistemik

Sediaan:

 Bedak oral 100.000 unit/gram.


 Suspensi oral 100.000 unit/ml.
 Tablet oral 500.000 unit.
 Kapsul 500.000 unit.
 Kapsul 1.000.000 unit.

1. Obat dari kelas antijamur lainnya: Clotrimazole, Miconazole.


2. Obat dari kelas antijamur sistemik: 5-fluorocytosine, Amphotericin B, Andulafungin,
Caspofungin, Fluconazole, Griseofulvin, Esavuconazole, Itraconazole, Ketoconazole,
Micafungin, Posacnoazole, Voriconazole.

Dosis Nystatin Dewasa


Untuk candidiasis orofaringeal

Suspensi oral: 400,000-600,000 unit PO setiap 6 jam; kumur di mulut beberapa menit dan
kemudian telan.

Candidiasis Intestinal

 Tablet Oral: 500,000-1,000,000 unit setiap 8 jam.


 Bedak: 1/8 sampai 1/4 sendok teh dalam 1/2 cangkir air (setara dengan 500,000-1,000,000
unit) setiap 8 jam peroral.

Infeksi jamur Invasif

Liposomal nistatin: Pengobatan infeksi jamur invasif.

Pemberian

Tahan suspensi di mulut selama mungkin sebelum menelan.

Dosis Nystatin Untuk Bayi dan Anak

Untuk Candidiasis orofaringeal:

 Bayi prematur
100.000 unit PO setiap 6 jam; oleskan suspensi ke dalam sisi mulut.
 Bayi
200.000 unit PO setiap 6 jam (100.000 unit di setiap sisi mulut); oleskan suspensi ke dalam
sisi mulut.
 Anak-anak
Suspensi oral: 400,000-600,000 unit PO setiap 6 jam; kumur di mulut beberapa menit dan
kemudian telan.
Candidiasis Intestinal

 Tablet Oral: 500.000 unit-1.000.000 unit setiap 8 jam.


 Bedak bubuk : 1/8 untuk 1/4 sendok teh dalam 1/2 cangkir air (500,000-1,000,000 unit)
setiap 8 jam PO.

Efek Samping Nystatin

Frekuensi tidak diketahui

 Diare.
 Muntah.
 Nyeri perut.
 Mual.
 Dermatitis kontak.
 Sindrom Steven Jognson.
 Reaksi hipersensitivitas.

Kontraindikasi

 Hipersensitivitas.

Perhatian

 Tidak digunakan untuk mikosis sistemik.


 Hentikan pengobatan jika terjadi iritasi atau alergi selama penggunaan.

Kehamilan dan Menyusui

Keamanan untuk kehamilan: Kategori C

Jenis kategori obat untuk kehamilan:

 Kategori A: Secara umum dapat diterima, telah melalui penelitian pada wanita-wanita hamil,
dan menunjukkan tidak ada bukti kerusakan janin.
 Kategori B: Mungkin dapat diterima oleh wanita hamil, telah melalui penelitian pada hewan
coba namun belum ada bukti penelitian langsung pada manusia.
 Kategori C: Digunakan dengan hati-hati. Penelitian pada hewan coba menunjukkan risiko
dan belum ada penelitian langsung pada manusia.
 Kategori D: Digunakan jika memang tidak ada obat lain yang dapat digunakan, dan dalam
kondisi mengancam jiwa.
 Kategori X: Jangan digunakan pada kehamilan
 Kategori NA: Tidak ada informasi.

Pada ibu menyusui, obat dapat diekskresikan melalui ASI, maka gunakan dengan hati-hati.

Tindakan pencegahan

 Sebelum mengambil nystatin, beri tahu dokter atau apoteker Anda jika Anda alergi; atau jika
Anda memiliki alergi lain. Produk ini mungkin mengandung bahan tidak aktif, yang dapat
menyebabkan reaksi alergi atau masalah lain. Bicaralah dengan apoteker Anda untuk lebih
jelasnya.
 Sebelum menggunakan obat ini, beri tahu dokter atau apoteker riwayat kesehatan Anda,
terutama tentang: penyakit HIV, diabetes, penyakit ginjal.
 Produk ini mengandung gula. Hati-hati disarankan jika Anda menderita diabetes. Tanyakan
kepada dokter atau apoteker Anda tentang keamanan penggunaan produk ini.
 Pemakai gigi tiruan perlu berhati-hati untuk membersihkan dan memelihara gigi palsu
dengan benar selama pengobatan dengan obat ini.
 Obat ini harus digunakan hanya ketika jelas diperlukan selama kehamilan. Diskusikan risiko
dan manfaatnya dengan dokter Anda.
 Tidak diketahui apakah obat ini masuk ke ASI. Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum
menyusui.

Konsultasi dengan Dokter

Profesional perawatan kesehatan Anda (misal; Dokter atau apoteker) mungkin sudah
mengetahui kemungkinan interaksi obat apa pun dan mungkin memantau Anda untuk itu.
Jangan memulai, menghentikan atau mengubah dosis obat apa pun sebelum memeriksanya
terlebih dahulu.

Sebelum menggunakan obat ini, beri tahu dokter atau apoteker Anda tentang semua resep dan
produk yang tidak diresepkan / herbal yang mungkin Anda gunakan. Simpan daftar semua
obat dan bagikan daftar itu dengan dokter atau apoteker Anda

Anda mungkin juga menyukai