Protozoa
Ini biasanya terjadi pada pasien yang mengalami imunosupresi seperti pada pasien yang mengalami imunosupresi seperti pada penderita
AIDS
anatomi
Anatomi Organ pernapasan berguna bagi transportasi gas-gas dimana organ-organ persarafan
tersebut dibedakan menjadi bagian dimana udara mengalir yaitu rongga hidung, pharink, larink,
trachea, dan bagian paruparu yang berfungsi melakukan pertukaran gas-gas antara udara dan
darah (Ngastiyah,2005)
Satu bagian saluran udara yang terletak di kepala yaitu :
a. Saluran pernapasan bagian atas, terdiri dari :
1) Hidung yang menghubungkan lubang-lubang dari sinus udara paranalis yang masuk ke dalam
rongga-rongga hidung dan juga lubang-lubang naso lakrimal yang menyalurkan air mata ke
dalam bagian bawah rongga nasalis ke dalam hidung.
2) Parink (tekak) adalah pipa berotot yang berjalan dari dasar tenggorokan sampai
persambungannya dengan esophagus pada ketinggian tulang rawan maka letaknya dibelakang
hidung (nasofarink), dibelakang mulut (oro larink), dan dibelakang farink (farink laryngeal)
b. Saluran pernapasan bagian bawah terdiri dari :
Larink (tenggorokan) terletak di depan bagian terendah pharink yang memisahkan dari kolumna
veterbra, berjalan dari farinkfarink sampai ketinggian vertebra servikalis dan masuk ke dalam
trachea di bawahnya.
Trachea (batang tenggorokan) yang kurang lebih 9 cm panjangnya trachea berjalan dari larynx
sampai kira-kira ketinggian vertebra torakalis ke lima dan di tempat ini bercabang menjadi dua
bronchus (bronchi).
Bronkus yang terbentuk dari belahan dua trachea pada ketinggian kira-kira vertebralis torakalis
ke lima, mempunyai struktur serupa dengan trachea yang di lapisi oleh jenis sel yang sama.
Cabang utama bronchus kanan dan kiri tidak simetris. Bronchus kanan lebih pendek, lebih
besar dan merupakan lanjutan trachea dengan sudut lebih lancip
Paru-paru merupakan organ elastis berbentuk kerucut yang terletak dalam rongga torak atau
dada.
patofisiologi
Pneumonia bakteri
Gejala awal :
Rinitis ringan
Anoreksia
Gelisah
Berlanjut sampai :
Demam
Malaise
Nafas cepat dan dangkal ( 50 – 80 )
Ekspirasi bebunyi - Lebih dari 5 tahun, sakit kepala dan kedinginan
Kurang dari 2 tahun vomitus dan diare ringan - Leukositosis - Foto thorak pneumonia lobar
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Foto thoraks.
2. Laboratorium rutin: DPL, hitung jenis, LED, glukosa darah, ureum, creatinine, SGOT, SGPT.
3. Analisa gas darah, elektrolit.
4. Pewarnaan gram sputum.
5. Kultur sputum.
6. Kultur darah.
7. Pemeriksaan serologi.
8. Pemeriksaan antigen.
9. Tes invasif ( Bronskopi, aspirasi jarum transtoraka, biopsy paru terbuka dan
thorakoskopi).(Rani, 2006:92)
. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan terapeutik
a. Menjaga kelancaran pernafasan.
b. Istirahat.
c. Nutrisi dan cairan.
d. Mengontrol suhu.
e. Mencegah komplikasi/gangguan rasa aman dan nyaman.(Ngastiyah,
1997:41-43)
KOMPLIKASI
1. Abses kulit.
2. Abses jaringan lunak.
3. Otitis media.
4. Sinusitis.
5. Meningitis perikarditis.
6. Perikarditis. (Mansjoer, 2000:466)
FOKUS PENGKAJIAN