Anda di halaman 1dari 26

Kelompok 6 :

1. Prichellia S.N Londo


2. Provensia Servika
3. Rahim udin
4. Raihan
5. Raja Aini nuraini
6. Rani nur alilf T
7. Riazeki Arumba
Tuan Z (50 tahun) dirawat di RS Majuterus, karena menderita
akut miokard infark. Tuan Z menderita penyakit ini sudah 6
bulan yang lalu. Tuan Z mengeluh nyeri dada sebelah kiri, nyeri
dirasa menjalar ke bahu hingga lengan kiri, nyeri hilang dengan
istirahat, nyeri dan sesak nafas bertambah saat aktifitas, klien
selalu bertanya tentang keadaanya sekarang. Didapatkan data
klien Tuan Z merasa nyeri, terlihat meringis menahan sakit,
selalu memegang area nyeri, klien membatasi nyerinya dengan
membatasi aktifitas karenanya nyerinya berskala 7, wajah klien
terlihat pucat, cemas, keluar keringat dingin, terpasang
kateter, terpasang oksigen 3 lt/menit, suhu 37,5o C, Nadi 88
kali/menit, posisi semifowler, terpasang infuse 20 tpm, TD
120/70 mmHg, RR 28 kali/menit.
Antikoagulan adalah golongan obat yang dipakai untuk menghambat
pembekuan darah. Obat-obat ini tidak melarutkan bekuan darah seperti
trombolotik, tetapi bekerja sebagai pencegah pembentukan bekuan baru.
Antikoagulan digunakan pada orang yang memiliki gangguan pembuluh arteri
dan vena yang membuat orang tersebut berisiko tinggi untuk pembentukan
bekuan darah. Gangguan pada vena mencakup trombosis vena dalam dan
emboli paru, dan gangguan arteri mencakup trombosis koronaria, (infark
miokardium), adanya katup jantung buatan, dan serangan pembuluh darah otak
(stroke). Untuk gangguan arteri, antipletelet seperti aspirin, dipiridamol, dan
sulfinpirazon dianggap sebagai obat pilihan. Saat ini, antikoagulan oral juga
tersedia. Beberapa antikoagulan digunakan dalam peralatan medis seperti
tabung reaksi, kantong transfusi darah, dan peralatan dialisis ginjal.

Antikoagulan berkaitan erat dengan antiplatelet dan obat trombolitik dengan


memanipulasi berbagai jalur pembekuan darah. Secara khusus, antikoagulan
bekerja sebagai pencegah pembentukan bekuan baru
Penggunaan antikoagulan didasarkan pada risiko dan manfaat dari
antikoagulasi. Risiko terbesar dari terapi antikoagulasi adalah peningkatan
risiko perdarahan. Pada orang sehat, peningkatan risiko perdarahan minimal,
tetapi mereka yang baru saja menjalani operasi, aneurisma otak, dan kondisi
lain mungkin memiliki risiko perdarahan terlalu besar. Umumnya, manfaat dari
antikoagulasi adalah pencegahan atau pengurangan perkembangan penyakit.

* Beberapa indikasi untuk terapi antikoagulan yang dikenal memiliki


manfaat terapi meliputi:
* Fibrilasi atrium - umumnya membentuk tambahan bekuan atrium
* Penyakit arteri koroner
* Thrombosis vena dalam - dapat menyebabkan emboli paru
* Stroke iskemik
Pasien berusia 80 tahun atau lebih mungkin rentan
terhadap komplikasi perdarahan, Penurunan vitamin K
dengan terapi koumarin meningkatkan risiko kalsifikasi
arteri dan kalsifikasikatup jantung, terutama jika terlalu
banyak vitamin D.
Antikoagulan digunakan untuk mengobati beberapa jenis penyakit
jantung dan penyakit-penyakit yang memiliki risiko terbentuknya
penggumpalan darah, seperti gangguan ritme jantung (fibrilasi
atrial), trombosis vena dalam (deep vein thrombosis/DVT), dan
emboli paru
*Mencegah pembekuan darah menghambat pembentukan atau
menghambat fungsi beberapa faktor pembekuan darah.
*Untuk mencegah terbentuk dan meluasnya trombus dan emboli,
juga mencegah bekunya darah in vitro pada pemeriksaan
laboratorium / tranfusi.
*Antikoagulan Oral dan Heparin menghambat pembentukan fibrin
sebagai pencegahan untuk mengurangi insiden tromboemboli
terutama pada vena
1. Heparin: Antikoagulan yang bekerja langsung

2. Antikoagulan oral: Antikoagulan yang bekerja tidak


langsung
A. Derivat 4 –Hidroksikumarin: Dikumoral, Warfarin
B. Derivat Indan-1,3-dion: Anisindion;

3. Antikoagulan bekerja mengikat ion Kalsium (faktor


pembekuan darah)
HEPARIN

Heparin: satu-satunya antikoagulan diberikan parenteral dan


pilihan bila diperlukan efek cepat pada:
- Emboli paru-paru,
- Infark miokard akut.

Juga digunakan:
- Pencegahan tromboemboli vena selama operasi
- Untuk mempertahankan sirkulasi ekstrakorporal
selama operasi jantung terbuka.
- Heparin juga diindikasikan untuk wanita hamil yang
memerlukan antikoagulan.
Efek samping:
- Perdarahan.
- Alergi
- Osteoporosis terapi lebih dari 6 bulan
- Trombositopenia
- Rambut rontok
- Raksi anafilaktik , Shock
ANTIKOAGULAN ORAL:

 Berguna untuk pencegahan dan pengobatan Tromboemboli.


 Umumnya digunakan dalam jangka panjang.
 Terhadap Trombosis vena, efek Antikoagulan oral sama dengan Heparin,
tetapi
 Tromboemboli arteri, antikoagulan oral kurang efektif.
Antikoagulan oral pada dasarnya merupakan antagonis vitamin K.
 Indikasi:
Penyakit dengan kecenderungan timbulnya Tromboemboli, seperti:
- Infark miokard,
- Penyakit jantung rematik,
- Serangan iskemia selintas,
- Trombosis vena,
- Emboli paru.
ANTIKOAGULAN PENGIKAT ION KALSIUM
 Natrium Sitrat dalam darah akan mengikat Kalsium menjadi
kompleks kalsium sitrat. Banyak digunakan dalam darah untuk
transfusi, karena tidak tosik. Tetapi dosis terlalu tinggi pada transfusi
darah sampai 1.400 ml dapat menyebabkan depresi jantung.

 Asam oksalat dan senyawa oksalat lainnya digunakan untuk


antikoagulan di luar tubuh (in vitro), sebab terlalu toksis untuk
penggunaan in vivo (di dalam tubuh).

 Natrium Edetat mengikat Kalsium menjadi kompleks dan bersifat


sebagai Antikoagulan.

 Untuk mengatasi perdarahan akibat penggunaan antikoagulan


digunakan: Protamin Sulfat
1. Heparin
Heparin merupakan anti koagulan injeksi
yang bekerja dengan cara mengikat anti
trombin dimana menghasilkan peningkatan
yang sangat besar pada aktivitas anti
thrombin.
Heparin dapat diberikan secara intravena dan subkutan. Dosis bagi
orang dewasa untuk profilaksis trombosis adalah 5000 IU secara
subkutan diberikan selama 8-12 jam/hari. Untuk antikoagulasi
penuh, selama operasi bypass jantung, dengan dosis 3 mg/kg (300
IU/kg) digunakan hingga mencapai 3-4 IU heparin/ml darah.
Heparin bekerja dengan cepat di dalam plasma. Heparin memiliki
volume distribusi 40-100 ml/kg dan kemudian menuju antitrombin,
albumin, fibrinogen dan protease. Meningkat pada fase protein akut
(selama penyakit akut berlangsung) yang secara signifikan merubah
efek klinis. Heparin juga mengikat trombosit dan protein endotel,
mengurangi bio-availabilitas dan pengaruhnya. Obat ini
dimetabolisme di dalam hati, ginjal dan sistem retikuloendotelial
oleh heparinase yang desulphate sisa-sisa mukopolisakarida dan
menghidrolisis daerah disekitarnya. Heparin memiliki lama kerja
40-90 menit.
Antitrombotika adalah zat-zat yang digunakan untuk
pengobatan atau pencegahan thrombosis dan emboli.
Pada thrombosis terjadi pembekuan darah didalam
pembuluh yang berangsur-angsur memperkecil
rongganya dan akhirnya menyumbat pembuluh darah
yang mengakibatkan terjadinya pembentukan emboli.

Anti trombosit (anti platelet) adalah obat yang dapat


menghambat agregasi trombosit sehingga menyebabkan
terhambatnya pembentukan trombus yang terutama
sering ditemukan pada sistem arteri. Beberapa obat yang
termasuk golongan ini adalah aspirin
Aspirin bekerja mengasetilasi enzim siklooksigenase dan
menghambat pembentukan enzim cyclic endoperoxides.
Aspirin juga menghambat sintesa tromboksan di dalam
trombosit, sehingga akhirnya menghambat agregasi
trombosit. Aspirin menginaktivasi enzim-enzim pada
trombosit tersebut secara permanen. Penghambatan inilah
yang mempakan cara kerja aspirin dalam pencegahan stroke
dan TIA (Transient Ischemic Attack). Pada endotel
pembuluh darah, aspirin juga menghambat pembentukan
prostasiklin. Hal ini membantu mengurangi agregasi
trombosit pada pembuluh darah yang rusak.
Efek samping : Nyeri epigastrium, mual, muntah ,
perdarahan lambung.

FDA merekomendasikan dosis: oral 1300 mg/hari


dibagi 2 atau 4 kali pemberian. Sebagai anti
trombosit dosis 325 mg/hari cukup efektif dan efek
sampingnya lebih sedikit. Perhimpunan Dokter
Spesialis Saraf merekomendasikan dosis 80-320
mg/hari untuk pencegahan sekunder stroke iskemik
Kerja Melarutkan Trombus yang sudah terbentuk. Digunakan pada
saat trombus sudah terbentuk. Obat ini bekerja dengan
cara berdifusi ke dalam bekuan darah dan mengaktifkan
plasminogen yang digunakan untuk menghancurkan gumpalan-
gumpalan pada kondisi seperti trombosis vena, emboli paru,
trombosis retina, juga infark miokard.
 Indikasi:
- Infark miokard akut
-Trombosis Vena
- - Emboli Paru
- - Tromboemboli Arteri
- Melarutkan bekuan darah pada katup jantung buatan dan
kateter Vena
Pengobatan fase dini emboli paru akut dan infark miokard
akut
Mekanisme Kerja:
* Mengaktifasi plasminogen dengan cara tidak langsung
yaitu:
* Dengan bergabung terlebih dulu dengan plasminogen untuk
membentuk kompleks aktivator mengkatalisis perubahan
plasminogen bebas menjadi plasmin.
* Umumnya Pasein memiliki antibodi terhadap
Streptokinase akibat terinfeksi Streptokokus
Thrombolysis jangka panjang:
Dosis muatan : 250,000 iu melalu pembuluh
darah (intra venous), selama 30 menit.
Diikuti dengan : 100,000 iu/jam melalui infus ke
dalam pembuluh darah (intra venous) selama 12-
72 jam.
Mulai gunakan Heparin 3-4 jam setelah
pemberian infus Streptokianse atau ketika PTT
kurang dari 100 detik.
Obat ini diberikan dalam bentuk suntikan, baik
melalui suntikan intravena (pembuluh darah)
maupun suntikan intrakoroner (pembuluh
darah di jantung).

Anda mungkin juga menyukai