Anda di halaman 1dari 20

ASSALAMU’ALAIKUM.........

Keep spirit and


smile......
Silahkan untuk........
1. Mengumpulkan tugasnya
2. Menjawab pertanyaan saya “ Informasi apa yang
anda peroleh untuk melengkapi data tentang
antranilat ???? “
3. Review tentang NT GABA....
Sekarang FOKUS
kita belajar yang baru.......
HIPNOTIKA
SEDATIVE
By. Rachmawati Felani Djuria
Definisi
 Hipnotika atau obat tidur, asal kata dari
Hynops (tidur) a/ obat yang diberikan malam
hari dalam dosis terapi dapat mempertinggi
keinginan tubuh normal untuk tidur,
mempermudah atau menyebabkan tidur.

 Sedative a/ obat yang menimbulkan depresi


ringan pada SSP tanpa menyebabkan tidur ,
dengan efek menenangkan dan mencegah
kejang-kejang.
Penggolongan obat
Secara kimiawi digolongkan sebagai berikut :
1. Golongan Benzodiazepine

2. Golongan Barbiturate

3. Golongan alkohol dan aldehida

4. Golongan bromide
Benzodiazepine
 Indikasi : hipnotik, sedative, mengobati insomnia,
ansietas, relaksasi otot, antikonvulsi, medikasi
preanestesi dan anestesi.
 ESO : light headness, lassitude, lambat bereaksi,
inkoordinasi motorik, ataxia, gangguan fungsi
mental dan psikomotrik, gangguan koordinator
berpikir, bingung, disartia, amnesia, anterograd,
mulut kering dan rasa pahit
 ESO paling umum : lemah, sakit kepala,
pandangan kabur, vertigo, mual dan muntah,
diare, sakit sendi, sakit dada, meningkatkan
frekuensi bangkitan epilepsy.
 Contoh : flurazepam, nitrazepam, diazepam,
Farmakodinamika
Farmakokinetika
 Farmakodinamika sama dengan efek
utamanya (indikasinya)
 Farmakokinetika ;
1. Semua golongan benzodiazepine kecuali
klorasepat diabsorpsi secara sempurna
setelah terlebih dahulu didekarboksilasi
dalam cairan lambung menjadi N-
desmetildiazepam.
2. Dimetabolisme secara ekstensif o/beberapa
sistem enzim mikrosom di hati.
Mekanisme kerja
 Potensiasi inhibisi neuron dengan asam
gamma-amino-butirat (GABA) sebagai
mediator.
 GABA dan benzodiazepine yang aktif secara
klinis dengan reseptor
GABA/benzodizepine/Chloride ionofor
kompleks.
 Peningkatan ini menyebabkan pembukaan
kanal Cl 
 Benzodiazepine sendiri tidak dapat membuka
kanal Cl dan menghambat neuron .
Barbiturate
 Indikasi : hipnotik dan sedatif, untuk terapi darurat
terhadap kejang seperti kejang, eklampsia, status
epilepsy, pendarahan cerebral dan keracunan
konvulsan.
 Sekarang penggunaannya telah banyak diganti
dengan benzodiazepine yang lebih aman. Karena
efek SSP yang kurang spesifik, indeks range
terapi sempit, kecenderungan disalahgunakan
dan banyak terjadi IO)
 ESO : hangover, nyeri, alergi, eksitasi paradoksal.
 Contoh :
fenobarbital, butobarbital, siklobarbital,
heksobarbibtal dll
F armakodinamika
 Farmakodinamika sama dengan efek
utamanya depresi SSP.
 Semua tingkat depresi dapat dicapai, mulai
dari sedasi, hipnosis, berbagai tingkat
anestesi, koma sampai dengan kematian.
 Efek hipnotik dapat dicapai dalam waktu 20-60
menit. Tidurnya menyerupai tidur fisiologis,
tidak disertai mimpi yang mengganggu.
 Sedikit menyebabkan sikap masa bodoh
terhadap rangsagan luar.
F armakokinetika
 Secara oral diabsorpsi cepat dan sempurna
 Bentuk garam natrium lebih cepat diabsorpsi
dari bentuk asamnya
 Barbiturat yang mudah larut dalam lemak (ex
thiopental dan metoheksital) setelah
pemberian iv akan tertimbun di jaringan lemak
dan otot sehinggan menyebabkan penurunan
kadar dalam plasma dan otak secar cepat.
 Barbiturat yang kurang lipofilik (ex aprobarital
dan fenobarbital) dimetabolisme hampir
sempurna di dalam hati sebelum diekresikan
lewat ginjal.
Mekanisme kerja
 Barbiturat bekerja pada seluruh SSP walopun
tidak sama kuatnya.
 Dosis nonanestesi tu menekan respons pasca
sinaps
 Penghambatan hanya terjadi pada sinaps
GABA-nergik.
 Kapasitas membantu kerja GABA sebagian
menyerupai kerja benzodiazepine.
 Pada dosis yang lebih tinggi bersifat Agonis
GABA-nergik sehingga menimbulkan depresi
SSP yang berat.
Alkohol dan Aldehida
 Indikasi mendepresi SSP sama seperti
anestesi, sebagai obat luar, pelarut obat,
analgetik, mengobati keracunan metil alkohol
dan etilenglikol.
 Cenderung menyebabkan ketergantungan
 Contoh : klarhidrat dan derivatnya serta
paraldehida
F armakodinamika
 Farmakodinamika sama dengan efek
utamanya depresi SSP.
 Efek stimulasi SPP pada alkohol
 Minum alkohol yang kronis, secara langsung
terkait dengan gangguan mental dan
neurologis yang berat ex kerusakan otak,
kehilangan ingatan, gangguan tidur, dan
psikis.
F armakokinetika
 Alkohol sumber energi bagi tubuh kita.
 Energi yang dihasilkan  7 Kcal/g
 Penambahan alkohol pada diet cukup nutrisi
dan kalori seringkali menyebabkan penurunan
BB karena berhubungan dengan efek toksik
alkohol/asetaldehid pada mitokrondria yang
menyebabkan efisiensi fosforilase terganggu.
Mekanisme kerja
 Sejak dulu diduga efek depresan alkohol dan
anetesi berdasarkan pelarutan dalam membra
lipid.
 Efek alkohol terdapat berbagai syaraf berbeda
karena tidak uniform distribusi fosfolipid dan
kolesterol di membran.
 Mekanisme kerja alkohol di SSP serupa
dengan barbiturat
Bromide
 Contoh : garam bromide (kalium, natrium, dan
ammonium) dan derivatnya seperti karbromal
dan bromisoval
 Please help me to completting information
about bromide same with the other.......thank
you for all.....
TUGAS !!!
1. Buat tabel obat-obat (min 10 macam) yang digunakan pada
sebagai hipnotik dan sedatif , disertai dengan :
a. Nama obat paten yang beredar di Indonesia
b. Dosis dewasa dan anak
c. ESO yang mungkin dapat terjadi disertai mekanisme kerja
bagaimana obat-obat tersebut menimbulkan efek samping
d. Informasi yang perlu disampaikan kepada pasien bila
menggunakan obat-obat tersebut (selain ESO)
Selamat belajar yang giat ya.....

Wassalamu’alaikum.....

Anda mungkin juga menyukai