ARITMIA JANTUNG Umum terjadi Hanya perlu diterapi ketika menimbulkan gangguan sirkulasi Semua obat aritmia bersifat proaritmik Beta bloker dan amiodaron a/ obat umum Definisi a/ kelainan irama jantung yang biasanya menyangkut perubahan dalam kecepatan dan keteraturan. Meliputi : a. Irama yang berasal bukan dari nodus SA b. Irama yang tidak teratur, walopun berasal dari nodus SA c. Frek < 60/mnt atau >100/mnt d. Terdapatnya hambatan impuls, supra atau intra ventrikular Epidemiologi Pasien dengan peny jantung mpy resiko lebih besar untuk mengalami aritmia Aritmia atrial lebih umum tjd daripada aritmia ventrikel Atrial fibrilasi a/bentuk aritmia kronik yang paling umum 10% tjd pada laki-laki > 70 thn Wanita mpy resiko lebih kecil tetapi respons terhadap pengobatan kurang baik dan resiko kematian lebih besar Etiologi Aritmia tjd krn adanya pembentukan dan atau penghantaran impuls yang abnormal yang dapat disebabkan oleh: a. Infark b. Gangguan jaringan jantung c. Perubahan kontrol simpatis dan parasimpatis d. Obat-obat yang mempenagruhi jantung baik secara langsung maupun tidak langsung e. Hipotiroid, hipertiroid, hipoadrenalism, hipokalemia atau gangguan elektrolit lain Mekanisme terjadinya aritmia Pengaruh persyaratan otonom yang mempengaruhi HR Nodus SA mengalami depresi sehingga pembangkitan impuls siambilalihkan oleh yang lain Fokus yang lain lebih aktif daripada nodus SA Nodus SA membentuk impuls tetapi tidak dapat keluar nodus SA Terjadi hambatan pengahantaran impuls setelah keluar dari nodus SA KLASIFIKASI Berdasarkan : a. HR yi bradi dan taki b. Asal mula pembangkitan impuls yi sinus, atrial, nodal, supraventrikular, ventrikular dan reentry c. Pola yi fibrilasi, fluter dan paroksismal Bradiaritmia Penurunan HR Umumnya tjd akibat kerusakan jaringan jantung, penurunan aktivitas syaraf simpatis dan peningkatan aktivitas parasimapatis Peningkatan tonus NV akan meningkatkan aktivitas syrf parasimpatis dan akan mengblok nodus AV Obat : atropin sulfat jika tidak efektif dganti adrenalin atau isoprenalin Takiaritmia Peningkatan HR Umumnya tjd akibat peningkatan dalam pembentukan impuls dan atau peningkatan kecepatan penyebaran impuls Peningkatan automatisitas akan meningkatkan kecepatan pembentukan impuls Dapat terjadi krn perceapatan depolarisasi yang dapat dipicu o/ peningkatan katekolamin, gangg elektrolit (tu hipokalemia), hipoksia dan iskemia serta obat-obatan Fibrilasi atrial Aritmia yang plg sering Faktor resiko stroke emboli Penyebab : a. Kelainan struktur jantung yg dpt disebabkan krn peny jantung atopun dluar peny jantung b. Peny jantung : PJK, kardiomiopati dilatasi, kardiomiopati hipertrofi, peny jantung katup jantung (reumatik, nonreumatik), perikarditis c. Dluar peny jantung : hipertensi sistemik, DM, neurogenik, PPOK Fibrilasi atrial Klasifkasi : paroksismal, persisten dan permanen Mekanisme : a. Pembangkitan impuls biasanya diawali dari vena pulmonal b. Timbulnya gelombang yang menetap dari depolarisasi atrial yang dipicu o/depolarisasi atrial prematur atau aktivitas aritmogenik dari sumber impuls yang tercetus secara cepat Patofisiologi umum Sistem konduksi jantung mengontrol kecepatan dan kelangsungan penghantaran impuls listrik pada jantung Secara normal, impuls dihasilkan oleh nodus SA yang mempunyai kecepatan penghantaran > cepat dan dihantarkan ke sistem purkinje 5 fase potensial aksi jantung 2 tipe kanal ion pada sel-sel otot jantung Gejala umum Pusing atau bahkan kolaps karena suplai darah ke otak <<<< Sesak nafas krn O2 <<<< Angina krn sirkulasi koroner tidak terpenuhi Lemah Palpitasi obat-obatan Tipe I 1a. quinidin, prokainamida, disopiramid 1b. Lidokain, meksiletin, tokainid 1c. Flekainid, propaferon, moricizine Tipe II : beta bloker Tipe III : amiodaron, bretilium dan sotalol Tipe IV : verapamil dan diltiazem Angina Pektoris Angina a/ CAD (coronary artery disease) atao sindrom dengan nyeri di dada akibat terjadinya iskemik pada miokardium (kebutuhan O2 miokardium lebih besar dp pasokannya) Tidak menghasilkan kerusakan miokard yang permanen Rasa tidak nyaman di dada sebagi adanya rasa tertekan yang dapat merambat ke punggung, leher, rahang, tenggorokan dan lengan (tu lengan kanan) Sensai berlangsung 1-15 mnt Penyebab Riwayat keluarga Umur (meningkat saat >40 thn krn fleksibilitas arteri <<<) JK (insidens premenopaus wanita < laki2 but saat menopaus pd wanita > laki2) Lingkungan (diet dan aktivitas) Merokok Hipertensi Hiperlipidemia Pola hidup (olahraga tidak teratur) patofisiologi Angina a/ pasokan O2 ke miokard terbatas shg sempitnya pembuluh akibat arterosklerosis atau vasospasme arteri koroner Penyebab lain : trombosis, stenosis aorta, hipertensi pulmo dan hipertensi berat Arterosklerosis a/ gangguan metabolisme lipid yang menghasilkan deposit kolesterol pada pembuluh darah sehingga trombosis akut dan sel miokard mengalami iskemik yang akibatnya infark miokard (sumbatan arteri koroner sempurna) Aktivasi episode iskemik Nyeri angina di aktivasi oleh 2 situasi : a. Peningkatan kebutuhan O2 miokard b. Penurunan pasokan O2 c. Keduanya dapat terjadi bersamaan Klasifikasi Angina stabil (serangan tjd saat kerja fisik atau emosi, rasa ketidaknyaman tidak berubah selama 60 hr) Angina tidak stabil a. Disebut juga Preinfarction angina, crescendo angina atau intermittent coronary syndrome b. Diferensiasi angina stabil krn simptom lebih berat dan kejadian tidak dapat diprediksi c. Jumlah serangan, lamanya dan beratnya meningkat klasifikasi Angina varian a. Serangan terjadi selama kondisi istrht, bs jg pagi hr b. Disebabkan spasme arteri koroner dan berhub dengan perubahan EKG segment ST meningkat selama simptom Angina nocturnal a. Tjd selama tidur b. Berhub dengan tidur REM(rapid eye movement) Angina decubitus tjd saat px rebahan dan hilang pada posisi berdiri Angina postinfark tjd setelah infark miokard Cont’…. Faktor pemicu : aktivitas fisik, emosi, makan banyak dan cuaca berangin dan dingin Simptom a. Nyeri beberapa detik atau menit b. Dada terasa sesak c. Hilang bila istrht atau pemberian GTN d. Nyeri menyebar tenggorokan, bahu dan lengan kiri e. Takikardia, berkeringat dan gelisah f. Susah bernafas Tanda : rekaman EKG selama serangan : stabil- depresi segmen ST, varian – elevasi segmen ST TUJUAN TERAPI Menghilangkan serangan akut Mencegah serangan lebih jauh Menurunkan resiko MI Meningkatkan kapasitas fungsional Memperpanjang masa hidup Strategi terapi Reduksi kebutuhan O2 a. Reduksi kerja jantung 1. Reduksi kebutuhan perfusi : istrht, jauhi stress, berhenti merokok, kurangi BB 2. Reduksi preload : venodilator (nitrat) 3. Reduksi afterload : arterial dilator (Ca antagonis, nitrat) Cont’… b. Reduksi kecepatan / kontraktilitas - Efek inotropik negatif (Beta bloker dan Ca Antagonis) c. Tingkatkan efisiensi jantung : fitnes (olahraga, berhenti merokok) Cont’…. Tingkatkan pasokan O2 a. Tingkatkan aliran arteri koroner - Dilator arteri : Ca Antagonis, nitrat - Pembedahan : by pass, angioplasty Pencegahan obstruksi lebih jauh a. Reduksi progresi arterosklerosis : menurunkan faktor resiko, antiplatelet, hipolipidemia GAGAL JANTUNG Perfusi jaringan <<<< Akibat dari kegagalan pengisian dan atau pengosongan LV Gejala tjd akibat : a. Perfusi tak adekuat b. Bendungan vena c. Gangguan keseimbangan air dan elektrolit Klasifikasi I. tanpa gejala pada aktivitas fisik biasa (berjalan, naik tangga) II. Keterbatasan ringan + sesak dada pada aktivitas sedang (jalan mendaki, naik tangga) III timbul sesak pada aktivitas ringan (tak mampu jalan di sekitar rumah) IV. Timbul sesak saat istrhat. Etiologi PJK Hipertensi Stenosis aorta Kardiomiopati Gangguan katup jantung Hipertiroidisme Anemia berat Tatalaksana terapi 7an : a. Menghilangkan/mengurangi gejala b. Memperlambat progres penyakit c. Menurunkan frekuensi rawat inap d. Menurunkan mortalitas e. Memperbaiki kualitas hidup Terapi obat a. Gangguan faal diastolik : diuretik b. Gangguan faal sistolik : ACEI, beta bloker, ARB/AIIRA, kombinasi dhidralazine dan nitrat serta digoksin Maturnuhun sanget nggih…….