Anda di halaman 1dari 11

Kebidanan

komunitas II

Penanganan Kegawatdaruratan Pada Kasus


Sepsis Puerperalis Dan Rujukannya

Oleh

Kelompok 8 :
1. Ria Novita Sari
2. Siti Rohani
3. Sri Wahyuni
Penanganan Kegawatdaruratan Pada
Kasus Sepsis Puerperalis Dan
Rujukannya

Pengertian Sepsis Puerperalis


Sepsis puerperalis adalah infeksi pada traktus genitalia yang dapat terjadi
setiap saat antara awitan pecah ketuban (ruptur membran) atau persalinan dan 42 hari
setelah persalinan atau abortus.

Bakteri Penyebab Sepsis Puerperalis :


Steptokokus
Stafilokokus
Escherichia coli (E. Coli)
Clostridium tetani
Clostridiu, welchii
Chlamidia dan gonokokus (bakteri penyebab penyakit menular seksual)
Tanda – Tanda dan Gejala Sepsis Puerperalis

Nyeri pelvik
Lochea yang abnormal
Suhu > 380c atau 360c
Denyut jantung >90 x/menit
Respirasi lebih dari 20/menit atau PaCO <32mmHg
Leukosit 12.000/mm²
Nyeri tekan uterus
Lochea yang berbau busuk
Keterlambatan dalam kecepatan penurunan ukuran uterus (sub involusi uterus)
Pada laserasi/luka episiotomi terasa nyeri,bengkak,mengeluarkan cairan nanah
Faktor Resiko Pada Sepsis Puerperalis

Ada beberapa ibu yang lebih mudah terkena sepsis puerperalis,


misalnya ibu yang mengalami anemia atau kekurangan gizi atau ibu yang
mengalami persalinan lama.
Anemia/kurang gizi
Higiene yang buruk
Tehnik aseptik yang buruk
Manipulasi yang sangat banyak pada jalan lahir
Adanya jaringan mati pada jalan lahir (akibat kematian janin intra uterin,
fragmen, atau membrane plasenta yang tertahan, pelepasan jaringan
mati dari dinding vagina setelah persalinan macet)
Insersi tangan, instrumen atau pembalut/tampon yang tidak streril
persalinan macet/lama
Pemeriksaan vagina yang sering
Kelahiran dengan SC
Laserasi vagina atau laserasi servik yang tidak diperbaiki
Penyakit Menular Seksual (PMS) yang diderita
Haemorargi post partum
Tidak diimunisasi terhadap tetanus
Diabetes Melitus
Adapun Faktor Lain Yg Mempengaruhi Sepsis Puerperalis

Faktor-faktor Resiko Di Masyarakat


Tidak adanya transportasi dan sarana lain
Jarak rumah ibu yang jauh ke fasilitas kesehatan
Status sosio ekonomi yang rendah
Faktor-faktor kultural yang memperlambat pencarian perawatan kesehatan, status
wanita yang rendah
Kurangnya pengetahuan tentang tanda-tanda dari sepsis peurperalis

Faktor-faktor Resiko Pelayanan Kesehatan Di Masyarakat


Pemantauan suhu badan yang tidak adekuat pada perslainan lama dan setelah
pelahiran
Tidak adanya asepsis selama persalinan
Penatalaksanaan yang tidak adekuat
Ketidaktersediaan antibiotic yang tepat
Proses Terjadinya Sepsis Puerperalis

Sepsis puerperalis dapat terjadi di masa intrapartum atau


postpartum.Sebelum kelahiran, membran amniotik dan membran korionik dapat
terinfeksi jika ketuban pecah (ruptur membran) terjadi berjam - jam sebelum
persalinan dimulai. Bakteri kemudian mempunyai cukup waktu untuk berjalan dari
vagina ke dalam uterus dan menginfeksi membran, plasenta, bayi, dan ibu. Setelah
persalinan, sepsis puerperalis mungkin terlokalisasi di perineum, vagina, serviks,
atau uterus. Infeksi pada uterus dapat menyebar dengan cepat sehingga
menyebabkan infeksi pada tuba fallopi atau ovarium, parametritis, peritonitis, dan
menyebar ke pembuluh limfe, yang kemudian akan menyebabkan septikemia jika
masuk ke aliran darah. Ini kemudian semakin diperumit dengan adanya
syok septik dan koagulasi intravascular diseminata (disseminated intravaskular
coagulation (DIC) yang dapat menimbulkan masalah perdarahan.
PENANGANAN KEGAWADARURATAN SEPSIS PUERPURALIS

Amati tanda dan gejala infeksi puerpuralis yang diagnosa bila 2 atau lebih gejala
dibawah ini terjadi sejak pecahnya selaput ketuban mulai hari ke 2.
Saat memberikan pelayanan nifas periksa tanda awal / gejala infeksi.
Beri penyuluhan kepada ibu, suami .keluarganya agar waspada terhadap tanda /
gejala infeksi, dan agar segera mencari pertolongan jika memungkinkannya.
 Jika diduga sepsis, periksa ibu dari kepala sampai kaki untuk mencari sumber infeksi
 Jika uterus nyeri, pengecilan uter lambat, atau terdapat perdarahan pervaginam,
mulai berikan infus Ringer Laktat dengan jarum berlubang besar ( 16 – 18G ), rujuk
ibu segera ke RS (ibu perlu diperiksa untuk melihat kemungkinan adanya sisa
jaringan placenta).
Jika kondisinya gawat dan terdapat tanda / gejala septik syok dan terjadi dehidrasi,
beri cairan IV dan antibiotika sesuai dengan ketentuan. Rujuk ibu ke RS.
 Jika hanya sepsis ringan, ibu tidak terlalu lemah dan sulit merujuk berikan antih).
Pastikan bahwa ibu / bayi dirawat terpisah / jauh dari anggota keluarga lainnya,
sampai infeksi teratasi.
•Cuci tangan dengan seksama sebelum dan sesudah melakukan pemeriksaan
•Beri nasehat kepada ibu pentingnya kebersihan diri, penggunaan pembalut
sendiri dan membuangnya dengan hati – hati.
•Tekankan pada anggota keluarga tentang pentingnya istirahat, gizi baik dan
banyak minum bagi ibu.
•Motivasi ibu untuk tetap memberikan ASI.
•Lakukan semua Pencatatan dengan seksama.
•Amati ibu dengan seksama dan jika kondisinya tidak membaik dalam 24 jam,
segera rujuk ke RS.
•Jika syok terjadi ikuti langkah – langkah penatakasaan syok
RUJUKANNYA

Jika bidan telah memberikan pengobatan sederhana, tetapi tidak ada


perubahan atau penyembuhan maka dilakukan rujukan ke rumah sakit yang memiliki
fasilitas yang lebih lengkap. Dalam melakukan rujukan ada beberapa hal yang harus
dipersiapkan
1. Bidan
Pastikan bahwa ibu dan/atau bayi baru lahir didampingi oleh penolong persalinan
yang kompeten dan memiliki kemampuan untuk menatalaksana kegawatdaruratan
obstetri dan bayi baru lahir untuk dibawa ke fasilitas rujukan
2. Alat
Bawa perlengkapan dan bahan-bahan untuk asuhan persalinan, masa nifas dan
bayi baru lahir (tabung suntik, selang IV, dll) bersama ibu ke tempat
rujukan.Perlengkapan dan bahan-bahan tersebut mungkin diperlukan jika ibu
melahirkan sedang dalam perjalanan.
3. Keluarga
Beri tahu ibu dan keluarga mengenai kondisi terakhir ibu dan/atau bayi dan
mengapa ibu dan/atau bayi perlu dirujuk. Jelaskan pada mereka alasan dan
keperluan upaya rujukan tersebut.
4. Surat
Berikan surat ke tempat rujukan. Surat ini harus memberikan identifikasi
mengenai ibu dan/atau bayi baru lahir, cantumkan alasan rujukan dan uraikan
hasil pemeriksaan, asuhan atau obat-obatan yang diterima ibu dan/atau bayi
baru lahir.Lampirkan partograf kemajuan persalinan ibu pada saat rujukan.
5. Obat
Bawa obat-obatan esensial pada saat mengantar ibu ke tempat rujukan. Obat-
obatan mungkin akan diperlukan selama perjalanan.
6. Kendaraan
Siapkan kendaraan yang paling memungkinkan untuk merujuk ibu dalam
kondisi yang cukup nyaman.Selain itu pastikan bahwa kondisi kendaraan itu
cukup baik untuk.mencapai tempat rujukan dalam waktu yang tepat.
7. Uang
Ingatkan pada keluarga agar membawa uang dalam jumlah yang cukup untuk
membeli obat-obatan yang diperiukan dan bahan-bahan kesehatan lain yang
diperiukan selama ibu tinggal difasilitas rujukan.

Anda mungkin juga menyukai