Anda di halaman 1dari 13

PERCOBAAN

INTERFEROMETER MICHELSON
KELOMPOK 2
TUJUAN PERCOBAAN
Dalam percobaan Interferometer Michelson,
praktikan diharapkan mampu

Memahami cara kerja Interferometer Michelson

Mengukur Panjang Gelombang laser He-Ne


DASAR TEORI
Interferometer Michelson adalah alat yang dirancang untuk membuat
pengukuran menggunakan sifat interferensi dari gelombang cahaya
sebagai "jam" yang sensitive (Tipler, 2008: 7).

Interferometer adalah alat yang


digunakan untuk mengukur panjang
gelombang dengan ketelitian yang tinggi
berdasarkan penentuan garis-garis
interferensi atau pola frinji yang
dihasilkan (Maria, 2015 : 273).

Interferensi merupakan superposisi dua


gelombang atau lebih yang bertemu
pada satu titik ruang. (Amelia, 2015 : 131).
ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN
Laptop

Laser He-Ne

Layar

interferometer

Alas/ganjal

Lembar data
PROSEDUR PERCOBAAN
Meletakkan laser pada posisi yang aman (tidak mudah goyang) dan
mengarahkan cahaya laser pada set-up percobaan interferometer
Michelson.
Menyalakan laser, kemudian mengatur posisi cermin setengah
mengkilat sampai berkas laser terbelah menjadi dua bagian yang
saling tegak lurus.
Mengatur cermin M2 sampai terjadi bayangan di layar berbentuk
cincin lingkaran.

Mencatat posisi M2, kemudian menggerakan secara perlahan-lahan


vernier dan menghitung banyaknya perubahan pergeseran terang-
gelap-terang (n = 1) pada pusat frinji. Serta mencatat posisi M2’
(berdsarkan pergeseran pembacaan skala pada vernier). Demikian
seterusnya sampai mendapatkan beberapa data.
DATA PENGAMATAN
No Posisi M2 Posisi M2’ n
1 0 1 3
2 0 2 6
3 0 3 9
4 0 4 12
5 0 5 15
6 0 6 18
7 0 7 21
8 0 8 24
9 0 9 27
10 0 10 30
METODE ANALISIS
Menggunakan Metode Azas Kuadrat Terkecil λ Sλ RR

2 𝑀′ 2
= 𝑎𝑡𝑎𝑢 2 𝑀′ 2 = 𝑛
𝑛

𝑦 = 2 𝑀′2 , 𝑎 = 0, 𝑏 = , 𝑑𝑎𝑛 𝑥 = 𝑛
SAJIAN HASIL
Grafik Hubungan n dan 2M2'
25

20
y = 0.6667x
R² = 1

15
2M2'

Series1
10 Linear (Series1)

0
0 5 10 15 20 25 30 35
n

λ = (666,7 ± 0,0) nm ;
Ralat realtif = 0 %, ralat akurasi = 5,05%
PEMBAHASAN

Inferometer adalah alat yang digunakan


untuk mengukur panjang gelombang cahaya
dengan ketelitian yang sangat tinggi.
Banyaknya jumlah frinji yang masuk ke
pusat semakin besar dengan bertambahnya
jarak pergeseran M2.
Dari hasil perhitungan dan ralat grafik,
diperoleh panjang gelombang cahaya laser
He-Ne Sebesar (666,7± 0,0)nm dengan ralat
relatif 0% dan ralat akurasi sebesar 5,05 %.
KESIMPULAN
Cara kerja interferometer Michelson :
Seberkas cahaya monokromatik (satu warna) dipisahkan menjadi dua berkas yang
dibuat dengan melewati dua lintasan yang berbeda dan kemudian dipadukan kembali.
Karena adanya perbedaan panjang lintasan yang di tempuh kedua berkas, maka akan
tercipta suatu pola interferensi.
Pertama cahaya akan ditembakkan melalui laser, kemudian oleh permukaan beam
splitter (pembagi berkas) cahaya laser.
Sebagian dipantulkan ke kanan dan sisanya di transmisikan ke atas. Bagian yang ke
kanan dipantulkan oleh cermin datar, cahaya akan di pantulakan oleh cermin datar
2 juga akan dipantulkan kembali ke beam splitter, kemudian bersatu dengan cahaya
dari cermin 1 menuju layar, sehingga kedua sinar akan berinterferensi yang ditunjukkan
dengan adanya pola-pola cincin gelap-terang (frinji).

Panjang gelombang laser He-Ne pada interferensi percobaan interferometer


michelson λ = (666,7 ± 0,0) nm dengan ralat relative e = 0 % dan ralat akurasi 5,05%
TERIMA KASIH


Anda mungkin juga menyukai