Praktisi : 1. Occupational Health Clinic Prodia – Menara Palma ( 2009- saat ini)
2. Klinik Dokter Keluarga FKUI Kayu Putih
2
Prepared by Dewi S Soemarko (APINDO Cibitung, 29 Juli 2019)
OUTLINE
5
Prepared by Dewi S Soemarko (17 Febuari 2019)
Pendahuluan....
• Data Institute for Health Metrics and Evaluation 2017 : PAK (a.l: LBP,
Muskuloskeletal) berkontribusi terhadap Disasbilitas di Indonesia
PAK dan PTM meningkat peningkatan kecacatan , komplikasi ,
kematian usia 30-70 tahun peningkatan biaya kesehatan beban
ekonomi meningkat produktivitas turun
• Gap Pelayanan PAK ketidakseimbangan pemanfaatan antara Badan
Penyelenggara Jaminan sosial
DASAR HUKUM
LATAR BELAKANG
Konsensus Tatalaksana
Penyakit akibat kerja
KONSENSUS TATALAKSANA
PENYAKIT AKIBAT KERJA
3. Organisasi Profesi
adalah Ikatan Dokter Indonesia yang menjadi induk dari organisasi profesi dan meliputi
Perhimpunan Spesialis, Perhimpunan Dokter Umum Indonesia dan Perhimpunan Keseminatan
Kesehatan Kerja.
4. Kompetensi
adalah kemampuan seorang dokter untuk menjalankan praktik kedokteran di seluruh Indonesia
setelah lulus uji kompetensi.
IDI Cabang
MKEK Perhimpunan Seminat (PDSm) :
Kolegium Kedokteran antara lain
Wilayah Okupasi Indonesia
- IDKI anggota
(dokter spesialis)
GP, SpM,SpTHT,SpKK, SpKL, SpOk)
Dewan Etik
Perhimpunan
PDSp: antara lain PERDOKI 14
Prepared by Dewi S Soemarko (17 Febuari 2019) anggota: SpOk
PENGERTIAN……
5. Kompetensi
adalah kompetensi dokter terkait Penyakit Akibat Kerja yang diperoleh
melalui pendidikan formal atau pelatihan yang terstandar.
7. Diagnosis Klinis
adalah penentuan jenis penyakit oleh dokter berdasarkan tanda dan gejala
serta pemeriksaan fisik dan laboratorium dengan menggunakan metode,
alat dan pemeriksaan penunjang lainnya.
8. Diagnosis Okupasi
adalah penegakkan diagnosis Penyakit Akibat Kerja yang dilakukan melalui
pendekatan 7 langkah diagnosa.
10. Konsensus
Adalah kesepakatan atau kemufakatan Bersama yang dicapai
melalui kebulatan suara
Langkah 7: Tentukan
Diagnosis PAK /
Langkah 2:
Diperberat Pekerjaan
/Bukan PAK / tambah Pajanan di lingkungan
Data kerja
Langkah 6: Langkah 3:
Adakah faktor lain di Adakah hubungan antara
luar pekerjaan pajanan dengan
Diagnosis Klinis
Langkah 5:
Langkah 4:
Adakah faktor-faktor
individu yang Apakah pajanan yang
berperan dialami cukup besar
25
Prepared by Dewi S Soemarko (17 Febuari 2019)
PEMBAGIAN
PENYAKIT AKIBAT KERJA
Kriteria :
● Diagnosis klinis dapat ditegakkan di FKTP.
● Penyakit yang memiliki penyebab yang jelas dan spesifik.
● Memiliki hubungan waktu antara pajanan dan timbulnya penyakit yang jelas.
● Besar pajanan dapat diakui/diterima secara umum.
● Pengaruh faktor individu dan faktor lain diluar tempat kerja dapat disingkirkan
dengan sederhana.
● Untuk penentuan diagnosa Penyakit Akibat Kerja yang Spesifik pada Jenis Pekerjaan
Tertentu yang dapat ditegakkan di FKTP (A1) dilakukan oleh dokter yang memiliki
kompetensi diagnosis Penyakit Akibat Kerja di FKTP
● Penyakit Akibat Kerja yang Spesifik pada Jenis Pekerjaan Tertentu yang dapat
ditegakkan di FKTP (A1) dan kriterianya, tercantum dalam lampiran.
● Penyakit Akibat Kerja di luar yang tercantum dalam lampiran Penyakit Akibat Kerja
yang Spesifik pada Jenis Pekerjaan Tertentu yang dapat ditegakkan di FKTP (A1)
dan kriterianya, masuk dalam kategori Dugaan Penyakit Akibat Kerja (B)
Sumber: Konsensus Tatalaksana PAK,2018
Prepared by Dewi S Soemarko (17 Febuari 2019) 36
• Dalam hal dokter yang memiliki kompetensi dalam diagnosis
Penyakit Akibat Kerja atas dasar pertimbangan medis yang kuat
berdasarkan pendekatan 7 (tujuh) langkah diagnosa dan dapat
disertai data dukung yang lengkap seperti hasil pemeriksaan
kesehatan pra kerja, data lingkungan kerja, data riwayat penyakit
dan lain lain, maka dokter tersebut dapat menetapkan Penyakit
Akibat Kerja yang Spesifik pada Jenis Pekerjaan Tertentu yang dapat
ditegakkan di FKTP.
1 Tuberkulosis TB Paru Tuberkul tidak ada Mycobacteri Tenaga kesehatan Minimal Tidak ada Tidak ada A1 dan
Akibat o sis um yang melayani 1 bulan kontak
Kerja Paru Tuberculosis pasien dengan A2
(A15.0) dari manusia TB Petugas penderita
yang terinfeksi laboratorium memeriksa TB di luar
spesimen pasien TB, tempat
Tenaga non kesehatan di kerja.
fasilitas kesehatan yang
kontak dengan
pasien/spesimen TB
4 Asma yang Asma Asma, Gejala Debu Pembuat roti, kue dan tidak Tidak Tidak ada A1 dan
disebabkan Akibat tidak timbul Tepung, makanan lain yang berpenga a alergen di
oleh Kerja ditentuka setelah Detergen mengandung tepung, r uh da riwayat luar A2
penyebab n (J45.9) terpajan bubuk yang pekerja perusahaan asma pekerjaan
sensitisasi dan mengandun g pembuat deterjen bubuk, atau yang dapat
atau zat berkuran enzym, Pekerja alergi menyebabk
iritan yang g apabila Serbuk sari, laundy, sebelumn an
dikenal menghin Debu Semen, Pedagang ya timbulnya
dalam dari bunga, asma
proses pajanan . Pekerja
pekerjaan
meubel,
7 Penyakit Varicella Varicella tidak ada Virus Tenaga kesehatan minimal Tidak ada Tidak
yang Akibat zoster Varicella yang melayani 14 hari kontak
A1 dan
disebabk Kerja viru s zoster pasien varicella setelah dengan A2
an oleh dari kontak penderita
faktor manusia varicella di
biologi (B01) luar tempat
lain di
kerja.
tempat
kerja
18 Virus Hepatitis Hepatitis Pernah Virus Tenaga kesehatan kurang Tidak ada Tidak ada
Hepatitis B Akibat B Akut mengalami Hepatitis B yang merawat dari 6 riwayat riwayat
A2
kerja (B16) needle stick dari darah pasien , tenaga bulan Hepatitis transfusi
injury dari dan/ cairan laboratorium, B darah
pasien tubuh yang sebelumn
Hepatitis B terinfeksi ya
(Pemerik
saan
sebelumn
ya
negatif)
2 Kanker Mesothelio Mesothel tidak ada Asbes Pekerja pada industri masa Tidak ada Tidak ada A2
yang ma Akibat io ma asbes, pekerja laten > 15 riwayat
diseba Kerja pleura konstruksi, pekerja tahun, menggunaka
bkan (C45.0) bengkel otomotif, durasi n atap asbes
oleh pajanan di luar
asbest tidak tempat kerja,
os Tidak tinggal
berpenga
di area
r uh
sekitar
industri
asbes
3 Pneumokon Asbestosi Pneumoc Pleural Asbes Pekerja pada industri masa Tidak ada Tidak ada A2
iosis yang s Akibat o niosis plaque asbes, pekerja laten > 15 riwayat
disebabkan Kerja karena konstruksi, pekerja tahun, menggunaka
oleh asbes bengkel aotomotif, durasi n atap asbes
asbestos dan serat pajanan di luar
mineral minimal tempat kerja,
lainnya / 15 tahun Tidak tinggal
Asbestos di area
is (J61) sekitar
industri
asbes
Sumber: Konsensus Tatalaksana PAK,2018
42
Prepared by Dewi S Soemarko (17 Febuari 2019)
PAK konsensus Kimia (2) …..
DIAGN PEKERJAAN KATAGORI
JENIS FAKTOR
OSA TANDA AGEN / LAMA FAKTO PENETAPAN
No. PENYAKIT ICD X LAIN DI
OKUPA PATOGNOM PAJANAN PAJANA R DIAGNOSA
AKIBAT LUAR
SI ONIK N INDIVID
KERJA PEKERJAAN
(Perme U
(Perpres
nkes
PAK)
No.56)
5 Dermatttis Derm dermatitis Gejala Sabun / Pekerjaan yang Durasi Tidak ada tidak ada A1 dan A2
kontak iritan atitis kontak iritan berkurang Deterjen, menggunakan bahan tidak kontak
yang konta kelompok agen apabila Pelarut, Minyak pajanan yang bersifat berpen dengan
disebabkan k penyebab menghind dan pelumas, iritan. gar uh bahan iritan
oleh zat iritan iritan utama: Sabun / ari agen produk minyak Pekerja di yang
yang timbul akibat Deterjen, penyebab, bumi, lingkungan basah berada di
kerja Pelarut, Minyak morfologi (wet workers seperti luar tempat
dari aktivitas Asam,alkali,
dan pelumas, lesi sesuai nelayan, pembantu kerja
pekerjaan, Semen, garam
produk minyak dengan rumah tangga,
tidak bumi, pajanan logam, terak
penjual ikan, dll),
termasuk Asam,alka li, pada area dan kaca wol
Pekerja
dalam Semen, garam kontak, atau bahan
semen,
penyebab logam, terak iritan lainnya.
Penata
lain; dan dan kaca wol
rambut,
(L.24)
6 Dermatitis Derm Dermatitis Area Produk karet, Pekerja logam, - Tidak ada Tidak ada A2
kontak atitis kontak alergi kontak pewarna, penyadap karet, kontak
alergika dan konta kelompok agen sesuai perekat dan Pekerja kebun yang dengan
urtikaria yang k penyebab dengan agen bonding, menggunakan sarung bahan
disebabkan alergi utama: pajanan logam tangan karet, pajanan di
oleh faktor akibat antibiotik, , tidak Penyamak kulit, luar
penyebab kerja pengawet,
langsun pekerja pembuat tempat
alergi lain tanaman dan
g timbul sepatu , pekerja tekstil kerja
yang timbul pohon,
dari aktivitas antiseptik, setelah di bagian pewarnaan,
pekerjaan produk karet, kontak penata rambut,
yang tidak pewarna,
termasuk perekat dan
dalam agen bonding,
penyebab lain logam (L23) 43
Prepared by Dewi S Soemarko (17 Febuari 2019) Sumber: Konsensus Tatalaksana PAK,2018
PAK konsensus Fisika
DIAGNOSA PEKERJAAN KATAGORI
JENIS FAKTOR
OKUPASI TANDA AGEN / LAMA FAKTO PENETAPAN
No. PENYAKIT ICD X LAIN DI
(Permenkes PATOGNOMO PAJANAN PAJANAN R DIAGNOSA
AKIBAT LUAR
No.56) NIK INDIVID
KERJA PEKERJAAN
U
(Perpres
PAK)
11 Penyakit Katarak Katara tidak ada Ultra Violet, Pengelas, Pekerjaan Minimal Tidak A1 dan A2
yang Juvenilis k Infrared, dengan paparan 6 bulan a
disebabka Akibat lainnya Microwave, radiasi pengion dari da riwayat
n oleh Kerja (H.26. Pengion Ra mesin x-ray, reaktor trauma
radiasi 8) diasi nuklir, pandai besi, mata
optik, blower kaca, sebelumn
meliputi penerbang dan pekerja
ya, Tidak
ultraviolet, di landasan pesawat.
a
radiasi
elektromag da riwayat
netik DM
(visible sebelumn
light), infra ya,
merah,
termasuk
laser
12 Penyakit Keratiti Photoker Gejala UV, infrared Welders, Pekerja Timbul < Tidak ada Tidak ada A1
yang s at itis timbul peleburan logam, Pekerja 24 jam
disebabka Exposu (H16.1) segera glass blower, Pekerja setelah
n oleh re setelah yang terpapar UV, laser terpapar
radiasiopti terpapar grade 3-4 (panjang
k, meliputi exposure gelombang 532 - 1064
ultraviolet, las
nm)
radiasi
elektroma
gnetik
(visible
light), infra
merah,
termasuk
laser 44
Prepared by Dewi S Soemarko (17 Febuari 2019) Sumber: Konsensus Tatalaksana PAK,2018
PAK konsensus Fisika (2) …..
DIAGNOS PEKERJAAN KATAGORI
JENIS FAKTOR
A TANDA AGEN / LAMA FAKTO PENETAPAN
No. PENYAKIT ICD X LAIN DI
OKUPASI PATOGNOM PAJAN PAJANA R DIAGNOSA
AKIBAT LUAR
(Permenk ONIK AN N INDIVID
KERJA PEKERJAAN
es No.56) U
(Perpres
PAK)
14 Penyakit Otitic Aero otitic Tidak ada Perub Penerbang, Awak kabin dan Bersifat Tidak ada Tidak ada A2
yang barotra barotraum a ahan atlet dirgantara, penyelam, akut
disebabkan uma (T70.0) tekana tenaga kesehatan segera
oleh udara akibat n pendamping ruang udara setelah
bertekanan kerja Hypobarik dan Hyperbarik terpaja
atau udara (TOHB), Pekerja di bawah nan
yang tanah (Compressed Air
didekompresi; Worker (CAW)), tenaga
kesehatan evakuasi medis
udara 45
Prepared by Dewi S Soemarko (17 Febuari 2019) Sumber: Konsensus Tatalaksana PAK,2018
PAK konsensus Fisika (3) …..
DIAGN PEKERJAAN KATAGORI
JENIS FAKTOR
OSA TANDA AGEN / LAMA FAKTO PENETAPAN
No. PENYAKIT ICD X LAIN DI
OKUPA PATOGNOM PAJANAN PAJANA R DIAGNOSA
AKIBAT LUAR
SI ONIK N INDIVID
KERJA PEKERJAAN
(Perme U
(Perpres
nkes
PAK)
No.56)
15 Penyakit Sinu Sinus Tidak ada Perubahan Penerbang, Awak Bersifat Tidak ada Tidak ada A2
yang s barotraum a tekanan kabin dan atlet akut
disebabka barot (T70.1) dirgantara, penyelam, segera
n oleh raum tenaga kesehatan setelah
udara a pendamping ruang terpaja
bertekana akiba udara Hypobarik dan nan
n atau t Hyperbarik (TOHB),
udara kerja Pekerja di bawah
yang tanah (Compressed
didekompr Air Worker (CAW)),
esi; tenaga kesehatan
evakuasi medis udara
16 Penyakit Barotra Efek dari Tidak ada Perubahan Penerbang, Awak Bersifat Tidak ada Tidak ada A2
yang uma tekanan udara tekanan kabin dan atlet akut
disebabka (Mata, dan tekanan dirgantara, penyelam, segera
n oleh Saluran air, tidak tenaga kesehatan setelah
udara Cerna spesifik pendamping ruang terpaja
bertekana (T70.9) udara Hypobarik dan nan
Salura
n atau Hyperbarik (TOHB),
n
udara Pekerja di bawah
Napas
yang tanah (Compressed
didekompr , Kulit, Air Worker (CAW),
esi Gigi) tenaga kesehatan
Akibat evakuasi medis udara
Kerja
Sumber: Konsensus Tatalaksana PAK,2018
46
Prepared by Dewi S Soemarko (17 Febuari 2019)
PAK konsensus Fisika (4) …..
17 Penyakit Penyakit Caisson Tidak ada Perubahan Penerbang, Awak Bersifat Tidak ada Tidak ada A2
yang Dekompr disease/de tekanan kabin dan atlet akut
disebabka esi Akibat compressi dirgantara, penyelam, segera
n oleh Kerja on tenaga kesehatan setelah
udara (Caisson sickness pendamping ruang terpaja
bertekana Disease) (T70.3) udara Hypobarik dan nan
Hyperbarik (TOHB),
n atau
Pekerja di bawah
udara
tanah (Compressed
yang Air Worker (CAW)),
didekompr tenaga kesehatan
esi evakuasi medis udara
47
Prepared by Dewi S Soemarko (17 Febuari 2019)
PAK Konsensus ergonomic (3)…
DIAGNOS PEKERJAAN KATAGORI
JENIS PENYAKIT TANDA AGEN / LAMA FAKT FAKTOR
No. AKIBAT KERJA A ICD X PENETAPA
PATOGNOMONI PAJANAN PAJANAN OR LAIN DI
OKUPASI N
(Perpres PAK) K INDIVI LUAR
(Permenke DIAGNOSA
DU PEKERJAA
s No.56)
N
21 Penyakit saluran Laryngitis Laryng Suara serak Penggunaa Penyanyi, Segera Tidak ada Tidak ada A1 dan
pernafasan lain di Akut Akibat itis setelah n pita suara presenter, setelah kontak
mana ada Kerja Akut penggunakan berlebihan pembaca berita, pengguna dengan A2
hubungan langsung (J04.0) suara guru, dosen, an suara penderita
antara paparan berlebihan pekerjaan lain berlebiha TB di luar
faktor risiko yang saat bekerja yang n tempat
muncul akibat menggunakan kerja.
aktivitas suara
pekerjaan dengan berlebihan.
penyakit yang
dialami oleh
pekerja yang
dibuktikan secara
ilmiah dengan
menggunakan
metode yang tepat
8 Carpal tunnel Carpal Carpal tidak ada Gerakan Dokter gigi, Pekerja dengan Minimal Tidak ada tidak ada A1 dan A2
syndrome Tunnel Tunnel berulang-ulang alat Jack Hammer, Pekerja 8 bulan obesitas, aktifitas lain
karena periode Syndrom Syndro (gerak repetitif), mengetik, Tukang potong tidak ada di luar
berkepanjangan Akibat m pekerjaan yang daging (butcher), pekerja kehamilan, pekerjaan
dengan gerak Kerja (G.56.0) melibatkan gergaji (sawmill), pekerja tidak ada yang dapat
repetitif yang getaran, Posisi perakitan (manufacture), riwayat menyebabka
ekstrim pada dislipidemia,
mengerahkan pekerja pelinting rokok n CTS seperti
pergelangan hipertensi,
tenaga, dengan tangan, pemain gerakan
tangan DM,
pekerjaan yang terutama musik drum dan pekerja Rheumathoid repetitif,
melibatkan kombinasi dari lainnya yang terpajan Arthritis dan pekerjaan
getaran, posisi risiko tersebut gerakan berulang (gerak tidak ada yang
ekstrim pada repetitif), getaran, posisi riwayat melibatkan
pergelangan ekstrim pada pergelangan cidera pada getaran,
tangan, tangan. pergelangan posisi ekstrim
tangan. pada
pergelangan
tangan.
9 Penyakit Nyeri Simple Keluhan Manual Perawat yang angkat angkut Bersifat Tidak ada Tidak ada A1
otot dan Pungg LBP terjadi handling, pasien, Pengendara alat akut riwayat aktivitas
kerangka ung (M54.5) segera whole body berat, Pekerja kuli panggul, segera trauma manual
lain Bawah setelah vibration penerbang helicopter, setelah tulang handling dan
Sederh angkat pramugari/pramugara, terpajana punggung whole body
ana angkut mekanik pesawat, Anak n sebelumnya vibration di
saat Buah Kapal bagian mesin. , tidak ada luar
Akibat
bekerja riwayat pekerjaan.
Kerja
RA/OA pada
tulang
punggung
sebelumnya
.
Prepared by Dewi S Soemarko (17 Febuari 2019) Sumber: Konsensus Tatalaksana PAK,2018 49
PAK Konsensus ergonomic (2)…
10 Penyakit HNP Kelainan Hasil Manual Perawat yang angkat angkut Bersifat Tidak ada Tidak ada A2
otot dan Akibat Lumbal rontgen Lesi handling, pasien, Pengendara alat akut riwayat aktivitas
kerangka Kerja dan di L3, L4, L5 whole body berat, Pekerja kuli panggul, segera trauma manual
lain Diskus Terjadi vibration penerbang helicopter, setelah tulang handling dan
Interverte segera pramugari/pramugara, terpajana punggung whole body
b ralis setelah mekanik pesawat, Anak n sebelumnya vibration di
lainnya posisi Buah Kapal bagian mesin. , tidak ada luar
dengan angkat riwayat pekerjaan.
radikulopa angkut saat RA/OA pada
ti tulang
bekerja
(M51.1) punggung
sebelumnya
.
ACCIDENT DISEASES
Fit to Work Fit To Work Temporary Un Fit UNFIT For this Job UNFIT For ALL The Jobs
With Note
RTW PROGRAM
KEMUNGKINAN
MEMBAHAYAKAN:
STATUS KELAIKAN KERJA: 1. Diri Sendiri 7
1. Fit to work 2. Rekan Kerja
2. Fit to work with note 3. Lingkungan Kerja
8 3. Temporary un fit
4. Unfit untuk pekerjaan ini
• Ada Kode Etik Dokter Indonesia dan Kode Etik Dokter Okupasi Indonesia
KEDOKTERAN
Prepared by Dewi S Soemarko (17 Febuari 2019) 65
Kompetensi dalam bidang-bidang Ilmu Kedokteran
Dan lain-lainnya
Ked. Olahraga
Ked. Okupasi
Kebidanan
Farmako
Anestesi
Forensik
Psikiatri
Interna
KlinPat
Bedah
Neuro
Mikro
Mata
Anak
Paru
kulit
THT
PA
0
Dokter
20
40
Dokter
60 Spesialis
Inten
sifika
si 80
100
Dokter = SKDI 2012
Diversifikasi
Dokter Spesialis = Standar Kompetensi sesuai Kolegium masing-masing
120 66
Prepared by Dewi S Soemarko (17 Febuari 2019)
Semua kompetensi Level 4
• Kompetensi utama:
1. Diagnosis Penyakit Akibat Kerja
2. Penentuan Fit to work
3. Penentuan Return to work
4. Penentuan Kecacatan Akibat Kerja
5. Melakukan Occupational Medicine Surveilance
7 Mampu melakukan identifikasi pajanan di tempat kerja dan penilaian serta pengendalian
pajanan di tempat kerja (manajemen risiko)
8 Mampu melakukan analisis tugas kerja di perusahaan (Job analysis pekerja).
9 Mampu mengimplementasi prinsip-prinsip toksikologi industri pada pekerja dan komunitas
yang terpajan.
10 Mampu mengaplikasikan aspek psikologi kerja dalam menunjang keputusan
penatalaksanaan masalah kesehatan kerja 70
Prepared by Dewi S Soemarko (17 Febuari 2019)
STANDAR KOMPETENSI DOKTER SPESIALIS KEDOKTERAN OKUPASI
Tahun 2014
11 Mampu melakukan analisis dampak bahaya lingkungan kerja bagi pekerja dan
masyarakat sekitar
12 Mampu melakukan penelitian sesuai kaidah ilmiah dalam bidang kedokteran okupasi
13 Mampu menganalisis kebutuhan gizi komunitas pekerja
14 Mampu melakukan analisis dan pencegahan kecelakaan kerja secara komprehensif
15 Mampu melakukan dan atau menilai uji latih kapasitas paru dan kardivaskuler untuk
penentuan laik kerja (fit to work).
16 Melakukan dan atau menilai pemeriksaan untuk menilai pajanan, menunjang penegakkan
Diagnosis Okupasi /PAK dan evaluasi pajanan serta penentuan laik kerja, yaitu
pemeriksaan
- biomonitoring
- spirometri Okupasi
- audiometri Okupasi
- ILO RAdiografi
- Uji Latih Kapasitas Paru dan Kardiovaskuler
- Pemeriksaan lainnya yang sesuai (lakasidaya reaction time, Lantonine test,dll)
17 Mampu melakukan pelatihan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan kerja dan penyakit
darurat di tempat kerja
Level kompetensi
1. Kenal gambaran klinis/ potensi masalah kesehatan kerja atau masalah
kesehatan kerja dan langsung merujuk
Kompetensi 1 2 3A 3B 4
1 INFEKSI BAKTERI, VIRUS, JAMUR pada
pekerja sektor kesehatan, pertanian,
kehutanan dan tentara
Ket: DH= Dokter dengan Pelatihan Hiperkes MKK= Magister dalam Kedokteran Kerja/Okupasi SpOk= Spesialis Kedokteran Okupasi
Diagnosis Do the 7 steps of Occupational · make fit to work and sign the fit to
okupasi Diseases after taking the work certificate in many industry and
to make Occupational
competency training workplace.
(53 PAK diseases Diagnose according to
(Dapat Melakukan tujuh langkah (Dapat Melakukan tujuh langkah
ICD 10- National and International i list
diagnosis okupasi setelah ikut diagnosis okupasi setelah ikut
OH) pelatihan kompetensi) pelatihan kompetensi)
to make Occupational
diseases Diagnose according to
new agents.
Prepared
Sumber: Standar Kompetensi Dokter Pemberi by DewiKedokteran
Pelayanan S Soemarko (17 Febuari
Okupasi 2019) Kerja- 2014
dan Kesehatan 74
Competency SpOk MKK GP with training Hiperkes
· make fit to work and sign Can make the simple fit to
· make the fit to work for work for sedentary worker
the fit to work certificate
Fit to work worker in many industry and with in low risk
for worker in many
workplace.
industry and workplace.
Sumber: Standar Kompetensi Dokter Pemberi Pelayanan Kedokteran Okupasi dan Kesehatan Kerja- 2014
76
Prepared by Dewi S Soemarko (17 Febuari 2019)
Competency SpOk MKK GP with training Hiperkes
Competancy Level 4 Competancy level 3A
Must be special training by
Indonesian Occupational
Medicine College
· evaluation for disability in
Disability · evaluation for disability in the
the worker
(Penentuan worker ( Melakukan penilaian
(Melakukan penilaian
kecacatan) kecacatan pada pekerja)
kecacatan pada pekerja )
Sumber: Standar Kompetensi Dokter Pemberi Pelayanan Kedokteran Okupasi dan Kesehatan Kerja- 2014
· health risk assessment in · health risk assessment in the ·Hazards identification in the
Medical workplace ( Melakukan workplace workplace
surveillance penilaian risiko kesehatan di (Melakukan penilaian risiko ( Melakukan identifikasi bahaya
tempat kerja.) kesehatan di tempat kerja). potensial di tempat kerja).
· make the health priority for
· make the health risk · make the health priority for
surveilance
priority for surveilance surveilance
(Mengidentifikasi toksisitas
(Menetapkan prioritas risiko ( Menetapkan prioritas risiko
dan/atau target organ untuk
kesehatan yang akan kesehatan yang akan dilakukan
setiap potensi bahaya yang
dilakukan surveilans.) surveilans.)
ada).
· toxicity identification and
Toxicity identification and or
or target organ for the
target organ for the hazards ·Choose the test procedure
hazards (Mengidentifikasi
·(Mengidentifikasi toksisitas ( Memilih prosedur tes yang
toksisitas dan/atau target
dan/atau target organ untuk akan dilakukan).
organ untuk setiap potensi
setiap potensi bahaya yang ada.)
bahaya yang ada).
Sumber: Standar Kompetensi Dokter Pemberi Pelayanan Kedokteran Okupasi dan Kesehatan Kerja- 2014
78
Prepared by Dewi S Soemarko (17 Febuari 2019)
Siapa yang mendiagnosis PAK atau Bukan
PAK?
Peraturan Menteri Kesehatan RI no 56 tahun 2016:
Pasal 8 , ayat 1:
• Pelayanan penyakit akibat kerja di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama dilaksanakan oleh dokter dengan kompetensi tambahan terkait
penyakit akibat kerja yang diperoleh melalui pendidikan formal atau
pelatihan.
Pasal 9
• Pelayanan penyakit akibat kerja di fasilitas pelayanan kesehatan rujukan
tingkat lanjutan dilaksanakan oleh dokter spesialis kedokteran okupasi.
Langkah 7: Tentukan
Diagnosis PAK /
Langkah 2:
Diperberat Pekerjaan
/Bukan PAK / tambah Pajanan di lingkungan
Data kerja
Langkah 6: Langkah 3:
Adakah faktor lain di Adakah hubungan antara
luar pekerjaan pajanan dengan
Diagnosis Klinis
Langkah 5:
Langkah 4:
Adakah faktor-faktor
individu yang Apakah pajanan yang
berperan dialami cukup besar
83
Prepared by Dewi S Soemarko (17 Febuari 2019)
Penyakit Akibat Kerja
• ILO Convention No. 121 di Geneva pada December 1991 Penyakit karena agen, penyakit
sesuai target organ dan keganasan
84
Prepared by Dewi S Soemarko (17 Febuari 2019)
ILO Convention no 121
ASMA KERJA
Normal Asma
03/03/2018
Dermatitis kontak alergi pada pekerja elektronik yang menggunakan daphne oil
Prepared by Dewi S Soemarko
Prepared by Dewi S Soemarko (IDI Bogor, 14 Okt 2018) 100
(17 Febuari 2019)
LOW BACK PAIN
SARS
Faktor risiko :
-mengangkat berat
-Repetitif twisting
-bending
Personel
Jenis industri
103
Prepared by Dewi S Soemarko (17 Febuari 2019)
Prepared by Dewi S Soemarko (17 Febuari 2019) 104
• Tiap Dokter wajib membuat Diagnosis, termasuk melakukan 7 langkah
Diagnosis Okupasi untuk menentukan PAK atau bukan PAK
• Ketika Diagnosis PAK jelas dan Diagnosis BUKAN PAK jelas maka mudah
dilakukan oleh Dokter untuk memilah: PAK atau Bukan PAK
Ingat, bila:
• Complicated : jumlah pajanan banyak, jenis pajanan
bervariasi
• Magnitude of exposure besar
• Level severity dan gangguan kesehatan yang perlu
penanganan khusus - terkait dengan FTW dan RTW
perlu rujuk ke Dokter Spesialis Kedokteran Okupasi